Upload
mardilasari
View
27
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sirosis hepatis
Citation preview
RESPONSI INTERNASIROSIS HEPATIS DENGAN ASCITES GRADE II
OLEH:DIANA MARDILASARI
PEMBIMBING: dr. I GEDE YASA ASMARA SP.PD
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYADI BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAMRUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM2015
IDENTITASNama : Tn. M
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Gomong
Pekerjaan : Satpam
Suku : Sasak
Agama : Hindu
Status : Menikah
No. RM : 55-44-06
MRS : 31 Januari 2015
Tanggal Pemeriksaan : 04 Februari 2015
ANAMNESIS
Keluhan utama: Nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang sadar dan diantar oleh keluarga
ke IGD RSUP NTB pada tanggal 31 Januari 2015
mengeluh nyeri perut sejak 2 bulan sebelum masuk
Rumah Sakit dan memberat sejak sore hari, sehari
sebelum masuk rumah sakit (30 Januari 2015). Nyeri
di rasakan awalnya diperut bagian kiri atas dan
menjalar ke kanan atas.
CON’T
Nyeri ulu hati dikatakan seperti ditusuk-tusuk.
Keluhan ini dikatakan tidak membaik ataupun memburuk
dengan makanan, posisi, maupun aktivitas. Keluhan nyeri
juga disertai keluhan mual yang dirasakan hilang timbul
namun tidak disertai muntah.
CON’T
Selain itu, Perutnya dikatakan membesar secara
perlahan pada seluruh bagian perut sejak 2 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Perutnya dirasakan
semakin hari semakin membesar dan bertambah
tegang, namun keluhan perut membesar ini tidak
sampai membuat pasien sesak dan kesulitan
bernapas. Keluhan demam, rambut rontok, maupun
perbesaran pada payudara di sangkal oleh pasien.
CON’T
Pasien juga mengatakan bahwa kedua matanya berwarna
kuning sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Warna
kuning ini muncul perlahan-lahan. Keluhan panas badan,
rambut rontok dan gusi berdarah disangkal oleh pasien. Selain
itu, pasien juga mengeluh adanya bengkak pada kedua
kaki, serta buah zakar sebelah kiri sejak 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit yang membuat pasien susah berjalan.
CON’T
Bengkak dikatakan tidak berkurang ataupun
bertambah ketika dipakai berjalan ataupun
diistirahatkan. Keluhan kaki bengkak ini tidak disertai
rasa nyeri dan kemerahan. Riwayat trauma pada kaki
disangkal oleh pasien.
CON’T
Pasien mengatakan bahwa buang air besarnya normal
1x/hari dengan konsistensi sedikit lunak dan volume
kira-kira ½ gelas setiap buang air besar. Buang air
kecil dikatakan berwarna seperti teh sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit, dengan
frekuensi 4-5 kali per hari dan volumenya kurang
lebih ½ gelas tiap kali kencing. Rasa nyeri ketika
buang air kecil disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sudah menderita penyakit hati sejak awal
Januari 2014. Pasien sering merasa nyeri perut, namun tidak pernah
berobat ke rumah sakit. Riwayat hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-),
jantung (-), ginjal (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluhan serupa yang dialami oleh keluarga pasien.
Ayah dan paman pasien meninggal karena penyakit prostat. Riwayat
HT (-), asma (-), Diabetes Mellitus (-), jantung (-), ginjal (-).
Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan rutin mengkonsumsi obat herbal sejak awal Januari 2014, selama sekitar 3 bulan, namun berhenti mengkonsumsi obat herbal karena keluhan memberat.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan maupun obat disangkal oleh pasien.
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien merupakan satpam yang bekerja di salah satu
hotel, pasien sering bekerja pada malam hari, namun sejak
sakitnya memberat 2 bulan yang lalu pasien hanya
melaksanakan pekerjaannya pada pagi hari. Pasien juga
sering mengkonsumsi alkohol dan merokok sejak kurang lebih
15 tahun yang lalu, pasien merokok sekitar 1 bungkus/ hari,
pasien mengatakan sudah berhenti merokok dan minum
alkohol sejak 3 tahun yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : GCS E4V5M6
Tanda vital
• Tekanan darah : 140/90 mmHg
• Frekuensi nadi : 92 kali/menit, reguler, kuat angkat
• Frekuensi napas: 22 kali/menit, torakoabdominal
• Suhu : 36,5O C
Status Lokalis
Kepala
Ekspresi wajah : normal
Bentuk dan ukuran : normal.
Rambut : distribusi merata
Edema (-).
Nyeri tekan kepala (-).
Massa (-).
Mata
Simetris.
Alis : normal.
Exopthalmus (-/-).
Strabismus (-/-).
Edema palpebra (-/-).
Konjungtiva: anemis (-/-), hiperemia (-/-).
Sclera: icterus (+/+), hyperemia (-/-), pterygium (-/-).
Pupil : reflex pupil (+/+), isokor.
Kornea : normal.
Lensa : normal, katarak (-/-)
Telinga
Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan.
Lubang telinga : normal, secret (-/-).
Nyeri tekan tragus (-/-).
Pendengaran : kesan normal
Hidung
Bentuk dan ukuran normal, deviasi septum (-/-).
Pursed lips breathing (-/-).
Perdarahan (-/-), secret (-/-)
Penciuman normal
Mulut
Bentuk dan ukuran normal.
Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-).
Gusi : hiperemis (-), perdarahan (-)
Lidah : glositis (-), atrofi papil lidah (-)
Gigi :caries (-), karang gigi (+)
Mukosa : normal
Leher
Simetris
Kaku kuduk (-).
Pembesaran KGB (-)
Trakea di tengah
JVP : tidak meningkat (5+2)
Hipertrofiotot sternocleidomastoideus (-).
Otot bantu nafas SCM tidak aktif.
Pembesaran nodul tiroid (-)
Thorax
Inspeksi:
Bentuk & ukuran: normal
Permukaan dinding dada : massa (-), scar (-), spider navy (-)
Pergarakan dinding dada simetris
Iktus kordis tidak tampak
Pelebaran sela iga (-)
Otot bantu pernapasan tidak aktif
Frekuensi napas 22x/menit, tipe pernapasan torakoabdominal
Palpasi:
Pergerakan dinding dada simetris
Vocal fremitus +/+
Permukaan kulit normal, krepitasi (-), nyeri tekan (-), massa (-)
Deviasi trakea (-)
Iktus kordis teraba di ICS V midclavicula sinistra
Perkusi:
Sonor (+/+)
Batas paru-hepar
Inspirasi: ICS VI, Ekspirasi: ICS V
Batas paru-jantung:
• Kanan: ICS II linea parasternalis dekstra
• Kiri: ICS V linea mid clavicula sinistra
Auskultasi Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: ○ Vesikuler:
○ Rhonki :
○ Wheezing:
+ +
+ +
+ +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Abdomen
Inspeksi:
Distensi (-).
Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-),ikterik (-), massa (-), vena kolateral (-), caput meducae (-), spider nevy (-).
Auskultasi:
Bising usus (+) normal.
Metallic sound (-).
Bising aorta (-).
Perkusi:
Timpani (+) pada keempat kuadran abdomen
Nyeri ketok (-)
Tes undulasi (+).
Shifting dullness (+).
Nyeri ketok CVA (-/-).
Palpasi:
Nyeri tekan epigastrium (+)
Massa (-).
Hepatomegali (-), splenomegali sulit dievaluasi
RESUME
Tn. M, diantar oleh keluarga ke IGD RSUP NTB pada
tanggal 31 Januari 2015 mengeluh nyeri perut sejak 2 bulan
sebelum masuk Rumah Sakit dan memberat sejak sore hari,
sehari sebelum masuk rumah sakit (30 Januari 2015). Nyeri
di rasakan awalnya diperut bagian kiri atas dan menjalar ke
kanan atas. Nyeri ulu hati dikatakan seperti ditusuk-tusuk.
Keluhan ini dikatakan tidak membaik ataupun memburuk
dengan makanan, posisi, maupun aktivitas.
Keluhan nyeri juga disertai keluhan mual yang dirasakan hilang
timbul namun dirasakan sepanjang hari namun tidak disertai
muntah. Selain itu, Perutnya dikatakan membesar secara
perlahan pada seluruh bagian perut sejak 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Perutnya dirasakan semakin hari semakin
membesar dan bertambah tegang, namun keluhan perut
membesar ini tidak sampai membuat pasien sesak dan kesulitan
bernapas.
Pasien juga mengatakan bahwa kedua matanya
berwarna kuning sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Warna kuning ini muncul perlahan-lahan.
Riwayat kulit tubuh pasien menguning disangkal.
Selain itu, dikatakan pula bahwa beberapa hari
terakhir, pasien merasa gelisah dan susah tidur di
malam hari. Keluhan panas badan, rambut rontok dan
gusi berdarah disangkal oleh pasien.
Selain itu, pasien juga mengeluh adanya bengkak pada
kedua kaki, serta buah zakar sebelah kiri sejak 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit yang membuat pasien susah berjalan.
Bengkak dikatakan tidak berkurang ataupun bertambah ketika
dipakai berjalan ataupun diistirahatkan. Keluhan kaki bengkak ini
tidak disertai rasa nyeri dan kemerahan.
Pasien mengatakan bahwa buang air besarnya normal 1x/hari dengan konsistensi
sedikit lunak dan volume kira-kira ½ gelas setiap buang air besar. Buang air kecil
dikatakan berwarna seperti teh sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit,
dengan frekuensi 4-5 kali per hari dan volumenya kurang lebih ½ gelas tiap
kali kencing. Rasa nyeri ketika buang air kecil disangkal oleh pasien. Pasien juga
sering mengkonsumsi alcohol dan merokok sejak kurang lebih 15 tahun yang lalu,
pasien merokok sekitar 1 bungkus/ hari, pasien mengatakan sudah berhenti
merokok dan minum alcohol sejak 3 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 84 x/menit,
pernapasan 26 x/menit, suhu aksila 36,50C, BMI 29,8 (obese). Pada pemeriksaan
abdomen dan ekstremitas didapatkan edema.
DARAH LENGKAP (31 JANUARI 2015)Parameter Hasil Nilai Rujukan
HGB 12,9 13,0 – 18,0 g/dL
RBC 3,94 4,5 – 5,5 x 106 /µL
HCT 38,1 40,0 – 50,0 %
MCV 96,7 82,0 – 92,0 fl
MCH 32,7 27,0 – 31,0 pg
MCHC 33,9 32,0 – 37,0 g/dL
WBC 6,76 4,0 – 11,0 x 103 /µL
Eosinophil 0,01 % 0-1
Basofil 0,01 % 0-1
Neutrophil 5,68 % 50-70
Limfosit 0,86 % 25-33
Monosit 0,20 % 3-8
PLT 58 150 – 400 x 103 /µL
KIMIA KLINIK (31 JANUARI 2015)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
GDS 106 <160 mgl/dl
Kreatinin 0,8 0,9 – 1,3 mgl/dl
Ureum 8 10 – 50 mgl/dl
SGOT 117 < 40 mgl/dl
SGPT 59 < 41 mgl/dl
Albumin 2,2
HBSAg reaktif
USG ABDOMEN (01/02/2015)
• Floating sign (+), udara usus minimal• Pneumoperitontis (-)• Tanda-tanda ileus obstruksi (-)• Kesan: suspek asites dd/ peritonitis.
TERAPI
IVFD NaCl 0,9% 10 tpm
Furosemid tab 40 mg 1-1-0
Spironolactone tab 100 mg 1-1-1
Ceftriaxone 2 gr/24 jam
Lansoprazole 30 mg/24 jam
Follow-up
Keluhan dan tanda vital setiap hari
Observasi berat badan setiap hari
Observasi produksi urin
Prognosis
Dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning
01 Februari 2015
Nyeri perut (+), nyeri skrotum (+), mual (+) BAB normal lancar, BAK seperti teh, mual muntah (-), pusing (-),Demam (-), menggigil (-).
Keadaan Umum : lemahKesadaran : compos mentisGCS : E4V5M6
Tekanan Darah : 140/80 mmHgNadi : 100 x/menit, regular dan kuat angkatFrekuensi Nafas : 22 x/menit, regularSuhu : 36,5ºC, suhu aksiler
Sirosis hepatis
Terapi
• IVFD NaCl 0,9% 10
tpm
• Furosemid tab 40 mg
1-1-0
• Spironolactone tab
100 mg 1-1-1
• Ceftriaxone 2 gr/24 jam
• Lansoprazole 30
mg/24 jam
02 Februari 2015
Nyeri perut (+), nyeri skrotum (+), mual (-) BAB normal lancar, BAK seperti teh, mual muntah (-), pusing (-),Demam (-), menggigil (-).
Keadaan Umum : sedangKesadaran : compos mentisGCS : E4V5M6
Tekanan Darah : 130/80 mmHgNadi : 98 x/menit, regular dan kuat angkatFrekuensi Nafas : 20 x/menit, regularSuhu : 36,7ºC, suhu aksiler
Sirosis hepatis
Terapi
• IVFD NaCl 0,9% 10
tpm
• Furosemid tab 40 mg
1-1-0
• Spironolactone tab
100 mg 1-1-1
• Ceftriaxone 2 gr/24 jam
• Lansoprazole 30
mg/24 jam
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning
03 Februari 2015
Nyeri perut (+), nyeri skrotum (+), mual (+) BAB normal lancar, BAK seperti teh, mual muntah (-), pusing (-),Demam (-), menggigil (-).
Keadaan Umum : sedangKesadaran : compos mentisGCS : E4V5M6
Tekanan Darah : 130/80 mmHgNadi : 80 x/menit, regular dan kuat angkatFrekuensi Nafas : 26 x/menit, regularSuhu : 36,9ºC, suhu aksiler
Sirosis hepatis
Terapi
• IVFD NaCl 0,9% 10
tpm
• Furosemid tab 40 mg
1-1-0
• Spironolactone tab
100 mg 1-1-1
• Ceftriaxone 2 gr/24
jam
• Lansoprazole 30
mg/24 jam
04 Februari 2015
Nyeri perut (-), nyeri skrotum (+), mual (+) BAB normal lancar, BAK seperti teh, mual muntah (-), pusing (-),Demam (-), menggigil (-).
Keadaan Umum :baikKesadaran : compos mentisGCS : E4V5M6
Tekanan Darah : 130/80 mmHgNadi : 80 x/menit, regular dan kuat angkatFrekuensi Nafas : 26 x/menit, regularSuhu : 36,9ºC, suhu aksiler
Sirosis hepatis Terapi
• IVFD NaCl 0,9% 10
tpm
• Furosemid tab 40 mg
1-1-0
• Spironolactone tab
100 mg 1-1-1
• Ceftriaxone 2 gr/24
jam
• Lansoprazole 30
mg/24 jam
BEROBAT LANJUT
DEFINISI
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
Tingkatan
asites
Definisi Terapi
Tingkat 1 Asites yang ringan hanya
dapat dideteksi dengan USG
Tanpa terapi
Tingkat 2 Asites yang sedang terbukti
dengan distensi abdomen
yang simetrikal
Restriksi masukan
sodium dan diuretic
Tingkat 3 Asites dalam jumlah besasr
ditandai dengan distensi
abdomen
Dilakukan parasentesis
diikuti dengan restriksi
masukan sodium dan
diuretik
Gejala Kegagalan Fungsi
Hati
Gejala Hipertensi Porta
- Ikterus
- Spider naevi
- Ginekomastisia
- Hipoalbumin
- Kerontokan bulu ketiak
- Ascites
- Eritema palmaris
- White nail
- Varises
esophagus/cardia
- Splenomegali
- Pelebaran vena kolateral
- Ascites
- Hemoroid
- Caput medusa
Diagnosis sirosis hati didasarkan atas kriteria diagnostic menurut Subandiri dan Suharyono, yaitu bilamana ditemukan 5 dari 7 kelainan berturut-turut seperti :
eritema palmaris
spider nevi
asites dengan atau tanpa edema
splenomegaly
hematemesis dan melena
rasio albumin/globulin terbalik
kolateral di dinding perut atau varises esofagus
TATALAKSANA
Penatalaksanaan kasus sirosis hepatis dipengaruhi oleh etiologi dari sirosis hepatis. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi progresifitas dari penyakit. Menghindarkan bahan-bahan yang dapat menambah kerusakaan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi.
PENGOBATAN ASITESPENGOBATAN ASITESStop alkoholRestriksi garamDiuretik: - Kombinasi Spironolactone 100-400 mg/hari Furosemide 40-160 mg/hari
- Spironolactone: Minimal asites- Pe BB: max 0,5-1 kg/ hari - Monitor ketat komplikasi:
Hipokalemia, fs ginjal, ensefalopati.
Bed rest: Tidak didukung hasil studi
Restriksi cairan: Yg kadar Na nya sangat rendah
Ellison DH 1991.