17
SISTEM EKSKRESI PADA KELOMPOK 1 - Dwitry Orellia Abraham - Gian Aron Angelo - Marsitha Zubha S. - Mifta Florencia - Resita Sri Wahyuni HATI

Sistem ekskresi pada HATI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem ekskresi pada HATI

SISTEM EKSKRESI PADA

KELOMPOK 1- Dwitry Orellia Abraham- Gian Aron Angelo- Marsitha Zubha S.- Mifta Florencia- Resita Sri Wahyuni

HATI

Page 2: Sistem ekskresi pada HATI

HATI

Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (Beratnya bisa sekitar 2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.

Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun .

Hati juga menghasilkan cairan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua dan rusak yang dihancurkan di dalam limpa.

Sel darah merah (hemoglobin) didalam hati akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin diubah menjadi zat warna empedu, (bilirubin & biliverdin). Zat warna ini akan memberi warna pada feses & urine jadi warna kuning dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru.

Page 3: Sistem ekskresi pada HATI

FUNGSI HATI

a. MELAKUKAN PEROMBAKAN ERITROSITSel – sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Melalui sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globin.

Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna pada feses dan urine. Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.

Page 4: Sistem ekskresi pada HATI

Proses Pembentukan Hemoglobindi dalam Hati

Sel darah merah yang sudah tua dipecah didalam hati.

Hb Fe

Globin

Hemin

Sumsum tulang

Metabolisme protein

Pembentukan Hb baru

bilirubin urobilinurine

feses

Page 5: Sistem ekskresi pada HATI

FUNGSI HATI

b) Menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine.

c) Mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.

d) Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine. Setiap hari, hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter.

e) Tempat sintesis beberapa zat. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun.

Page 6: Sistem ekskresi pada HATI

FUNGSI HATI

f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua.Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.

Page 7: Sistem ekskresi pada HATI

FUNGSI HATI

f) Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalam kantung empedu dan merupakan cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tubuh, membantu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

g) Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua.Hemoglobin dalam darah tersebut dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin dipakai kembali untuk menghasilkan sel darah merah yang baru. Sedangkan, heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu ini mengalami oksidasi di dalam usus menjadi urobilin yang memberi warna kekuningan pada feses dan urine.

Page 8: Sistem ekskresi pada HATI

STRUKTUR HATIPermukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang

5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu.

Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda.

Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.

Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Hati memiliki bagian terkecil yang disebut sel hati (hepatosit).

Page 9: Sistem ekskresi pada HATI

STRUKTUR HATI

Page 10: Sistem ekskresi pada HATI

STRUKTUR HATI

Bagian luar hati diselaputi oleh kapsula hepatika. Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepati ka.30% darah di hati yang diangkut arteri hepatika merupakan darah kaya oksigen. Sedangkan 70% sisanya diangkut oleh vena portal hepatika mengangkut sari-sari makananan dari usus halus.

Pertemuan antara pembuluh arteri hepatika dan vena portal hepatika membentuk sinosoid dimana spesialisasi sel terjadi sehingga membentuk sel kupffer.

Page 11: Sistem ekskresi pada HATI

STRUKTUR HATI

Page 12: Sistem ekskresi pada HATI

PENYAKIT DAN GANGGUANPADA HATI

Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:1. Hepatitis A, dapat ditularkan melalui makanan dan minuman. Ditandai dengan infeksi dalam jangka waktu lama. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibodi dan vaksin.

Page 13: Sistem ekskresi pada HATI

PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI

2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti perbanyakan virus dan pemberian vaksin.

3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh(Darah). Hepatitis C juga dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis, dan menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan virus dapat membantu.

Page 14: Sistem ekskresi pada HATI

PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI

4. Penyakit kuningPenyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

Page 15: Sistem ekskresi pada HATI

PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI

5. Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati) Penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih diusahakan perbaikan, untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut. Gejalanya : Kembung, banyak angin di perut, nyeri pada daerah ulu hati. Perut mengeras dan membesar. Demam dan meriang, juga sulit untuk bergerak.

Penyebabnya : Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman ber-alkohol. Infeksi oleh virus dan bakteri. Adanya sel tumor dan kanker, sehingga menghambat kerja organ liver. Penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan dan kurang istirahat.

Page 16: Sistem ekskresi pada HATI

PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA HATI

SIROSIS PADA HATI

Page 17: Sistem ekskresi pada HATI

K E S I M P U L A N

-Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (Beratnya bisa sekitar 2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.-Fungsi hati1. Tempat pembentukan & perombakan protein.2. Tempat penyimpanan glikogen.3. Penawar racun.4. Tempat perombakan & pembentukan sel darah merah.5. mengubah glukosa menjadi glikogen, dan sebaliknya6. Penghasil zat yg dapat melarutkan lemak (zat empedu).-Penyakit-penyakit pada hati antara lain Hepatitis, Penyakit kuning, Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati)