Mochammad Maksum

Fakultas Teknologi PertanianUniversitas Gadjah Mada

2

BEBERAPA WAKTU LALUBEBERAPA WAKTU LALU SEORG MENTERI BERKATA: TIDAK ADA SEORG MENTERI BERKATA: TIDAK ADA

HARAPAN U/ KONTRIBUSI HARAPAN U/ KONTRIBUSI PERTUMBUHAN BG SEKTOR PANGANPERTUMBUHAN BG SEKTOR PANGAN

KEBLINGER: 1. MELECEHKAN PETANI, 2. KEBLINGER: 1. MELECEHKAN PETANI, 2. TAK TAHU KALO BY DESIGN, 3. TIDAK TAK TAHU KALO BY DESIGN, 3. TIDAK PAHAM ITU HANYA AKIBAT, 4. LUPA PAHAM ITU HANYA AKIBAT, 4. LUPA

BHW JASA, KAKI-5, TRANSPORT, DLL: BHW JASA, KAKI-5, TRANSPORT, DLL: FOOD-BASED, 5. HEBATE EKONOMI RI FOOD-BASED, 5. HEBATE EKONOMI RI KRN PANGAN DIMURAH-MURAHKANKRN PANGAN DIMURAH-MURAHKAN

COBA: APA SOLUSINYA KALO EK-RI: 1. COBA: APA SOLUSINYA KALO EK-RI: 1. TDK STABIL, 2. TERPUSAT JKT, 3. TDK STABIL, 2. TERPUSAT JKT, 3.

KONSUMSI PRO-IMPORT, 4. SEKEDAR KONSUMSI PRO-IMPORT, 4. SEKEDAR BERBASIS SDA & SDM MELIMPAHBERBASIS SDA & SDM MELIMPAH

3

PANGANPANGAN MAKIN SEKSI MAKIN SEKSI

DULU: SEMUA U/ PANGAN (1F)DULU: SEMUA U/ PANGAN (1F) KINI: 1F KINI: 1F 5F: 5F: FOOD-FEED-FUEL-FIBER- FINANCE FOOD-FEED-FUEL-FIBER- FINANCE

BEDA HARGA: ANTARBEDA HARGA: ANTAR

KOM-MUSIM-KAWASAN-NEGARAKOM-MUSIM-KAWASAN-NEGARA SUMBER RENTE SUMBER RENTE & SYAHWAT & SYAHWAT

BBAAGGII SIAPAPUN SIAPAPUN HRS DIHRS DIATURATUR NEGARA NEGARA

U/ JAUH DARI SYAHWAT RENTE U/ JAUH DARI SYAHWAT RENTE

4

Sistem ekonomi dasar: two Sistem ekonomi dasar: two sector model sector model

(publik&swasta(publik&swasta))

PUBLIK

PASAR:FAKTOR PRODUKSI(LAHAN, MODAL,

TENAGA, TEKNOLOGI,DSB)

PASAR:BARANG

JASA

SWASTA

uang

uang

faktor

barang/jasa

uang

barang/jasa

faktor

uang

WhatHow (much)For whom

5

Sektor 3: PemerintahSektor 3: Pemerintah

Intervensi Sistem: melalui tiga hal saja

•Pengawasan-pengendalian•Penyediaan barang publik

•Regulasi

6

????

7

Sektor4: sektor Sektor4: sektor internasionalinternasional

Bentuk:Aliran sumberdaya global

(Uang, barang, jasa, teknologi)

Jangan lupa:Regulasi internasional

8

SISTEM EKONOMI POLITIK NASIONAL

SISTEM PEMBANGUNAN REGIONAL

SISTEM INDUSTRI PERTANIAN KAWASAN

SISTEM PERTANIAN PEDESAAN

SISTEM MIKRO-PERTANIAN (IRRIGATED, UPLAND ETC)

Gambar: relasi sistemik sistem mikro-meso-makro (industri sbg sistem konkrit manufaktur)

9

Subsistemhulu

Subsistempemasaran

Subsistem pengolahan

Subsistemusahatani

Sistem Agribisnis-Sistem Agribisnis-AgroindustriAgroindustri

Industri: pembenihanAlat-mesin

kimia

Usaha-usaha:Pangan

Hortikultura

Perkebunan

Peternakan

perikanan

Industri:MakananMinuman

RokokSerat

PariwisataEstetika

DistribusiInformasiIntelegensiPromosiStruktur

Kebijakan

Subsistem penyedia jasa:Kredit & Asuransi; Penelitian & Pengembangan;

Pendidikan & Penyuluhan; Transportasi & Penyimpanan;Kebijakan Pemerintah

10

AGRIBISNISAGRIBISNIS

Agribisnis merupakan pengembangan Agribisnis merupakan pengembangan pertanian yg utuh dan berorientasi pertanian yg utuh dan berorientasi keuntungankeuntungan

Konsekuensinya: diperlukan modal lebih Konsekuensinya: diperlukan modal lebih padat, sdm berkualitas, lembaga padat, sdm berkualitas, lembaga tanggung, efisiensitanggung, efisiensi

Agribisnis dipandang sbg sistem yang Agribisnis dipandang sbg sistem yang utuh: interrelasi hulu-hilir secara utuh: interrelasi hulu-hilir secara komprehensif memerlukan stimulasi sistem komprehensif memerlukan stimulasi sistem penunjang yang integratif; penunjang yang integratif;

Kesesuaian: fisik, agroekologis, sos-ek-budKesesuaian: fisik, agroekologis, sos-ek-bud Keterpaduan system tentu saja perlu Keterpaduan system tentu saja perlu

ditunjang dengan hubungan antar ditunjang dengan hubungan antar stakeholders: private sector, sektor stakeholders: private sector, sektor pemerintahan dan sektor masyarakat;pemerintahan dan sektor masyarakat;

AGROINDUSTRI?AGROINDUSTRI? INDUSTRY: INDUSTRY: coming from the Latin word coming from the Latin word industriaindustria

meaning “diligent activity directed to some purpose,”meaning “diligent activity directed to some purpose,” and its descendant, Old French and its descendant, Old French Industrie, Industrie, with the senseswith the senses ““activity,” “ability,” and “a trade or occupation,”activity,” “ability,” and “a trade or occupation,” our our word (first recorded in 1475) originally meant “skill,” “a word (first recorded in 1475) originally meant “skill,” “a device,” and “diligence” as well as “a trade.” Over the device,” and “diligence” as well as “a trade.” Over the course of industrial revolution, as more and more course of industrial revolution, as more and more human effort became involved in producing good and human effort became involved in producing good and services for sale, the last sense industry and the slightly services for sale, the last sense industry and the slightly newer sense “systematic work or habitual employment” newer sense “systematic work or habitual employment” grew in importance, to a large extent taking over the grew in importance, to a large extent taking over the word.word.

KEY WORDS?KEY WORDS? diligent activitydiligent activity directed directed to some purposeto some purpose the sensesthe senses of of ““activity,” “ability,” and “a trade or activity,” “ability,” and “a trade or

occupation,”occupation,” ““skill,” “a device,” and “diligence” as well as “a skill,” “a device,” and “diligence” as well as “a

trade.” trade.” as more and more human effortas more and more human effort: (creativity & : (creativity &

technological progress)technological progress) ““SYSTEMATIC WORK OR HABITUAL SYSTEMATIC WORK OR HABITUAL

EMPLOYMENTEMPLOYMENT””

SISTEM SISTEM AGROINDUSTRI: SERBACAKUPAGROINDUSTRI: SERBACAKUP

NO KEBIDANGAN RANAH KREASI1 Pemodelan Sistem UMKM, Mikro-Makro,

Lokalita, Hulu-hilir2 Pengembangan SDM Industri, Sosial,

Kelembagaan3 Pengolahan Hasil Bahan bakubahan jadi

atau nsetengah jadi4 Kreatifitas & Reka

ProsesBioindustri, Reka Produk

& Reka Process 5 Trade & Marketing Marketing R&D,

Tataniaga6 Limbah-Lingkungan By Product, Limbah, &

Env Protection

CONTOH PERAN KEBIDANGAN

Mochammad Maksum

Pusat Studi Pedesaan dan KawasanUniversitas Gadjah Mada

Yogyakarta

15

Banyak negara yang melakukan dengan beragam Banyak negara yang melakukan dengan beragam kepentingankepentingan

Kebijakannya disebut: Government Food PolicyKebijakannya disebut: Government Food Policy

Kebijakan ini kontroversial tetapi banyak yang melakukan Kebijakan ini kontroversial tetapi banyak yang melakukan karena alasan sosial karena alasan sosial

Kepentingan politiknya sebenarnya lebih menonjol tetapi Kepentingan politiknya sebenarnya lebih menonjol tetapi sering tidak ditegaskan sebagai kebijakan politis, banyak sering tidak ditegaskan sebagai kebijakan politis, banyak

terbungkus dalam dalih sosialterbungkus dalam dalih sosial

16

Meningkatkan Pendapatan UsahataniMeningkatkan Pendapatan Usahatani Melindungi petani kecil dan mempertahankannya Melindungi petani kecil dan mempertahankannya

untuk tetap berada dalam kehidupan pedesaanuntuk tetap berada dalam kehidupan pedesaan Meningkatkan keswasembadaan dan mengurangi Meningkatkan keswasembadaan dan mengurangi

ketergantungan importketergantungan import Menekan instabilitas harga & pendapatanMenekan instabilitas harga & pendapatan Menekan biaya konsumsi dan/atau meningkatkan Menekan biaya konsumsi dan/atau meningkatkan

konsumsi pangan konsumsi pangan Kombinasi beberapa pilihan yang telah disebutkanKombinasi beberapa pilihan yang telah disebutkan

17

Kebijakan Harga PemerintahKebijakan Harga Pemerintah Kredit-kredit untuk subsidi hargaKredit-kredit untuk subsidi harga

Subsidi Ekspor: langsung atau tidak langsung Subsidi Ekspor: langsung atau tidak langsung Pembatasan Penawaran (kuota produksi dan Pembatasan Penawaran (kuota produksi dan

penjualan, tataguna lahan, dll.)penjualan, tataguna lahan, dll.) Subsidi Pangan Domestik: JPS, Posyandu, dsb.Subsidi Pangan Domestik: JPS, Posyandu, dsb.

Kebijakan Perdagangan Internasional (tariff, kuota, Kebijakan Perdagangan Internasional (tariff, kuota, dumping, dsb.)dumping, dsb.)

Kebijakan Produksi & Pemasaran: koperasi, TRI, Kebijakan Produksi & Pemasaran: koperasi, TRI, tax reform dsb.tax reform dsb.

18

DALAM PENEKANAN HARGA PASAR:DALAM PENEKANAN HARGA PASAR:** Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET)** Kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET)

** Bantuan-bantuan pangan langsung ** Bantuan-bantuan pangan langsung (JPS, Raskin, Jatah, Gizi Sekolah, dsb)(JPS, Raskin, Jatah, Gizi Sekolah, dsb)

** Pelonggaran terhadap Importasi** Pelonggaran terhadap Importasi** Operasi Pasar: Penjualan Stok BULOG** Operasi Pasar: Penjualan Stok BULOG

** Pembatasan terhadap eksportasi ** Pembatasan terhadap eksportasi (pajak, kuota dll)(pajak, kuota dll)

** “minyak sawit dicampur solar”** “minyak sawit dicampur solar”

19

DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI:DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI:

** ** Kebijakan Harga Dasar (Floor Price)Kebijakan Harga Dasar (Floor Price)

** Subsidi Produksi (pupuk dsb.)** Subsidi Produksi (pupuk dsb.)

** Kredit Usahatani (KUT)** Kredit Usahatani (KUT)

** Pengembangan Teknologi (R&D), ** Pengembangan Teknologi (R&D),

Penyuluhan dsb. Penyuluhan dsb.

** Tarifikasi dan Kuota Importasi** Tarifikasi dan Kuota Importasi

** Koperasi, Akses Pasar, Informasi dsb.** Koperasi, Akses Pasar, Informasi dsb.

20

DALAM PENINGKATAN DALAM PENINGKATAN

KONSUMSI PANGAN:KONSUMSI PANGAN:

** Revolusi Hijau, Peningkatan Produksi** Revolusi Hijau, Peningkatan Produksi

** ** Kebijakan Harga MurahKebijakan Harga Murah

** Gizi Sekolah, JPS, OPK** Gizi Sekolah, JPS, OPK

** Importasi** Importasi

** Diversifikasi Pangan** Diversifikasi Pangan

** dan banyak lagi contoh yang bisa ** dan banyak lagi contoh yang bisa dikembangkan masing-masingdikembangkan masing-masing

21

** Tentu saja tergantung pada kepentingan** Tentu saja tergantung pada kepentingan

** Garis besarnya bisa dipertimbangkan berdasarkan ** Garis besarnya bisa dipertimbangkan berdasarkan

policy analysis yang mengarah pada tercapainya policy analysis yang mengarah pada tercapainya

unsur-unsur: unsur-unsur: growth-equity-sustainabilitygrowth-equity-sustainability tujuan pembangunan:tujuan pembangunan:

** tiga unsur ini sering disebut sebagai: ** tiga unsur ini sering disebut sebagai:

==the critical triangle====the critical triangle==

** ** Baca tentang: Socially Oriented Market EconomyBaca tentang: Socially Oriented Market Economy****

Mochammad Maksum

Center for Rural and Regional Development Studies

Gadjah Mada UniversityYogyakarta, Indonesia

23

consumer's demand is defined as various quantities consumer's demand is defined as various quantities of a particular commodity which a consumer is of a particular commodity which a consumer is willing and able to buy as the price of that willing and able to buy as the price of that commodity varies,commodity varies, with all other factors affecting with all other factors affecting demand held constantdemand held constant, , at specific time and placeat specific time and place

Supply is defined as various quantities of good and Supply is defined as various quantities of good and services that producer is willing to sell or produce services that producer is willing to sell or produce at given prices, at given prices, at specific time and placeat specific time and place

(1) Phlipps: Applied Consumption Analysis (1) Phlipps: Applied Consumption Analysis (2) Tomek & Robinson. Agricultural Product Prices(2) Tomek & Robinson. Agricultural Product Prices

24

Demand:Demand: Q = f (Px, T, C, I, Pn, R, E, O)Q = f (Px, T, C, I, Pn, R, E, O)

    Q = f (Px T, C, I, Pn, R, E, O)Q = f (Px T, C, I, Pn, R, E, O) Q = kuantitas barang atau jasa XQ = kuantitas barang atau jasa X Px = harga satuan XPx = harga satuan X T = selera dan preferensi konsumen T = selera dan preferensi konsumen C = jumlah konsumenC = jumlah konsumen I = pendapatan konsumen dan distribusinyaI = pendapatan konsumen dan distribusinya Pn = harga barang atau jasa lain yang terkaitPn = harga barang atau jasa lain yang terkait R = kisaran barang/jasa tersedia bagi konsumenR = kisaran barang/jasa tersedia bagi konsumen E = harapan (E = harapan (expectationexpectation) konsumen thd masa yad.) konsumen thd masa yad. O = variabel lain yang turut berpengaruh.O = variabel lain yang turut berpengaruh.

25

I II

A

B

C

P

Q

Qd=f(P)

26

ELASTISITAS DEMANDELASTISITAS DEMANDTingkat Perubahan Demand krn Tingkat Perubahan Demand krn

Berubahnya Variabel yang lain (harga, Berubahnya Variabel yang lain (harga, pendapatan konsumen, harga produk pendapatan konsumen, harga produk lain, dsb)lain, dsb)

Contoh: Elastisitas Demand Thd HargaContoh: Elastisitas Demand Thd Harga Harga turun sebesar P1-P2 dari P1 ke Harga turun sebesar P1-P2 dari P1 ke

P2 P2 Akibatnya: Permintaan akan naik Akibatnya: Permintaan akan naik

sebesar sebesar Qd2-Qd1 dari Qd1 ke Qd2.Qd2-Qd1 dari Qd1 ke Qd2.

Elastisitasnya: (Elastisitasnya: (Qd2-Qd1)/Qd1Qd2-Qd1)/Qd1 tanpa tanpa satuan!satuan!

(P1-P2/P1)(P1-P2/P1)

27

A

B

P

Q

Qd=f(P)

28

Q = f (Px, T, C, I, Pn, R, E, O)Q = f (Px, T, C, I, Pn, R, E, O)     Q = f (Px T, C, I, Pn, R, E, O)Q = f (Px T, C, I, Pn, R, E, O) Q = Q = kuantitas barang atau jasa Xkuantitas barang atau jasa X Px = harga satuan XPx = harga satuan X T = selera dan preferensi konsumen T = selera dan preferensi konsumen C = jumlah konsumenC = jumlah konsumen I = pendapatan konsumen dan distribusinyaI = pendapatan konsumen dan distribusinya Pn = harga barang atau jasa lain yang terkaitPn = harga barang atau jasa lain yang terkait R = kisaran barang atau jasa tersedia bagi R = kisaran barang atau jasa tersedia bagi

konsumenkonsumen E = harapan (E = harapan (expectationexpectation) konsumen terhadap ) konsumen terhadap

harga mendatangharga mendatang O = variabel lain yang turut berpengaruh.O = variabel lain yang turut berpengaruh.

29

I II

B

C

P

Q

A

III

Qs=f(P)

30

Qd = f (P)Qd = f (P) Qs = f (P)Qs = f (P)

Qd; Qs; P:Qd; Qs; P: ???? ???? tak bisa diselesaikan kecuali dua tak bisa diselesaikan kecuali dua

pelaku pasar (demand & supply) ini pelaku pasar (demand & supply) ini berinteraksi untuk bertemu di pasar!!berinteraksi untuk bertemu di pasar!!

Maka terjadilah mekanisme interaktif Maka terjadilah mekanisme interaktif membentuk kestimbangan pasar: membentuk kestimbangan pasar:

Ketemu: berarti Qd ketemu Qs Ketemu: berarti Qd ketemu Qs

31

P

Q

Po

Qo

P1

Qd1 Qs1

P2

32

P

Q

Po

P1

P2

Qo Q1 Q2

DIDII

SI SII

A

B

C