SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

  • Upload
    soenic

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    1/17

    SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN

    PENERIMAAN KAS PADA UD NORTON

    SURABAYA

    Eka Tristiyanti .K

    Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya

    ABSTRAK

    UD Norton Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran

    produk bahan bangunan berdiri tahun 1975. Pencatatan yang dilakukan dalam proses

    penjualan dan penerimaan kas menggunakan pencatatan secara terkomputerisasi. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

    kas pada UD Norton Surabaya dan berdasarkan penelitian pada sistem informasi akuntansi

    penjualan dan penerimaan kas pada UD Norton Surabaya terdapat kelemahan dalam kegiatan

    operasi perusahaan. Permasalahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi penjualan

    dan penerimaan kas perusahaan, yaitu bagian gudang tidak mempunyai arsip pengambilan

    barang, pada program aplikasi yang digunakan karena terkadang sering terjadi double faktur

    penjualan dan jika ada perubahan pada nominal faktur penjualan oleh bagian administrasi

    tidak adanya laporan ke bagian akuntan piutang. Dalam penelitian ini, alat analisis yang

    digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggunakan data yang

    diperoleh dengan memberikan gambaran apa adanya atau sesuai dengan keadaan yang

    sebenarnya, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh

    untuk membuat kesimpulan dengan membandingkan data yang ada dengan teori yang

    relevan. Alat analisis yang digunakan adalah bagan alir (flowchart) untuk mengevaluasi

    sistem penjualan dan penerimaan kas dengan mendeskripsikannya. Berdasarkan kelemahan

    yang ditemukan, maka penulis memberikan usulan untuk mengatasi kekurangan dan

    kelemahan pada sistem penjualan dan penerimaan kas. Penulis menganjurkan agar bagian

    administrasi sebaiknya memberikan arsip pengambilan barang untuk bagian gudang, jika

    terjadi double faktur penjualan pihak bagian akuntan piutang segera melapor kepada IT dan

    pihak administrasi memberikan catatan atau laporan kepada pihak akuntan piutang jika

    terjadi perubahan nominal faktur piutang Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi,

    Penjualan, dan Penerimaan Kas.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    2/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dalam sistem informasi akuntansi siklussiklus pemprosesan transaksi salah satunya adalah

    siklus pendapatan yaitu sistem penjualan dan penerimaan kas. Penjualan merupakan aktivitas

    utama perusahaan yang merupakan sumber penghasilan utama untuk pembiayaan aktivitas

    operasi perusahaan. Mengingat pentingnya penjualan beserta hasil yang diperoleh bagi

    kelangsungan hidup perusahaan, pengelolaan penerimaan kas yang dilakukan menjadi sangat

    penting karena penerimaan kas merupakan asset bagi sebuah perusahaan yang sangat liquid.

    Informasi yang didapat dari pengelolaan penerimaan kas dapat menjadi salah satu dasar divisiakuntansi dalam menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada Negara

    atas kekayaaan. Agar aktivitas operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka

    perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi dan didukung dengan sistem

    pengendalian yang baik untuk mengatur kegiatan penjualan dan penerimaan kas sesuai

    dengan prosedurnya. Berdasarkan penelitian pada UD Norton Surabaya terdapat beberapa

    kelemahan dalam prosedur penjualan dan penerimaan kas. Kelemahan tersebut antara lain

    bagian gudang tidak mempunyai arsip pengambilan barang, pada program aplikasi yang

    digunakan karena terkadang sering terjadi double faktur penjualan dan jika ada perubahan

    pada nominal faktur penjualan oleh bagian administrasi tidak adanya laporan ke bagian

    akuntan piutang. Kondisi ini dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan sehingga

    menganjurkan beberapa usulan untuk perbaikan terhadap kondisi tersebut seperti bagian

    administrasi sebaiknya memberikan arsip pengambilan barang untuk bagian gudang, jika

    terjadi double faktur penjualan pihak bagian akuntan piutang segera melapor kepada IT dan

    pihak administrasi memberikan catatan atau laporan kepada pihak akuntan piutang jika

    terjadi perubahan nominal faktur piutang. Hasil evaluasi diharapkan dapat digunakan untuk

    memperbaiki kelemahan atas sistem penjualan dan penerimaan kas yang sedang berjalan,

    guna mendorong tercapainya efektivitas dan efisiensi serta mendukung tercapainya sistem

    pengendalian internal yang memadai dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya

    penyimpangan pada UD Norton Surabaya.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    3/17

    Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

    merumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang sedang

    berjalan pada UD Norton Surabaya?

    2. Bagaimanakah alternatif penyelesaian masalah yang terdapat pada sistem informasi

    akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada UD Norton Surabaya? Batasan Masalah Dalam

    penelitian ini, penulis membatasi masalah dengan membahas mengenai evaluasi sistem

    informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang berjalan pada UD Norton Surabaya

    dari awal transaksi pemesanan barang hingga perusahaan menerima hasil pembayaran dari

    pelanggan dengan menggunakan bagan alir (flowchart) dan memberikan perbaikan atas

    kelemahan sistem penjualan dan penerimaan kas yang sedang berjalan.

    Tujuan Penelitian Sebagaimana yang telah diuraikan pada perumusan masalah, penelitian ini

    bertujuan sebagai berikut:

    1. Mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang sedang

    berjalan pada UD Norton Surabaya.

    2. Untuk memberikan alternatif penyelesaian sistem informasi akuntansi penjualan dan

    penerimaan kas pada UD Norton Surabaya.

    Manfaat Penelitian

    1. Bagi Penulis Penelitian ini akan sangat berguna bagi penulis untuk menambah wawasan

    serta pengetahuan penulis mengenai sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

    kas dalam suatu perusahaan.

    2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk membantu

    pihak perusahaan dalam mengatasi kelemahankelemahan yang terdapat pada sistem

    penjualan dan penerimaan kas dalam upaya mencegah terjadinya kecurangan yang akan

    merugikan perusahaan serta memperkecil lemahnya pengendalian dalam perangkapan fungsi.

    3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan

    menjadi bahan referensi bagi pembacanya, terutama mengenai sistem informasi akuntansi

    penjualan dan penerimaan kas dalam perusahaan.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    4/17

    BAB II

    SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

    TAHAP ORDER

    Hasil Penelitian UD Norton Surabaya merupakan perusahaan yang memasarkan produk

    bahan bangunan.

    Dalam proses kegiatan penjualan, perusahaan menerima transaksi penjualan tunai dan kredit.

    Namun pada kegiatannya perusahaan lebih banyak menangani proses kegiatan penjualan

    kredit.

    Bagian yang terkait pada prosedur penjualan UD Norton Surabaya terdapat 4 bagian yaitu :

    1. Penjualan

    2. Karyawan Gudang

    3. ADM (administrasi) / kasir

    4. Ekspedisi (supir)

    Dokumen yang digunakan pada sistem penjualan terdiri 2 jenis dokumen, yaitu:

    1. Faktur penjualan

    2. D/O (delivery order)

    Prosedur utama sistem penjualan terbagi dalam beberapa bagian yaitu:

    1. Prosedur pemesanan barang

    Pemesanan barang pada UD Norton bisa dilakukan dengan cara telepon kepada marketing

    atau datang secara langsung.

    2. Prosedur Pemeriksaan Persediaan Barang

    Sebelum dilakukan pembuatan nota terlebih dahulu marketing memeriksa barang yang ada di

    program aplikasi komputer jika belum yakin maka marketing bertanya kepada karyawan

    gudang, jika barang yang dipesan tidak tersedia maka karyawan gudang melakukan

    konfirmasi secara lisan kepada pihak marketing.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    5/17

    3. Prosedur Pembuatan Nota

    Saat barang yang dipesan tersedia selanjutnya akan dilakukan pembuatan faktur penjualan

    dan D/O (delivery order), pembuatan faktur penjualan bagi pembayaran berjangka dilakukan

    oleh marketing hal ini agar tanggung jawab pembuat faktur penjualan untuk pembayaran

    berjangka diberikan kepada marketing sepenuhnya. Setiap pelanggan yang melakukan

    pembelian kredit mempunyai batas limit piutang besarnya batas limit piutang ditetapkan

    berdasarkan kebijakan perusahaan sehingga jika pelanggan sudah mencapai batas limit

    tersebut maka faktur penjualan selanjutnya tidak akan bisa dibuat.

    Faktur penjualan yang dibuat untuk pembayaraan berjangka biasanya disebut nota besar /

    nota piutang. Pembayaran berjangka dilakukan dengan jangka waktu maksimal 1 minggu

    bagi pelanggan yang tidak mempunyai data klien dan 1 bulan bagi pelanggan yang

    mempunyai data klien setelah faktur penjualan dibuat jika sampai batas jatuh tempo tidak

    terbayar maka akan dikenakan denda sebesar 1%-2% per hari dari total faktur penjualan

    tersebut.

    Faktur penjualan dan D/O (delivery order) masing-masing rangkap 3 yaitu asli (pelanggan),

    tembusan pertama dan kedua (bukti pengeluaran barang dan arsip). Jika pengambilan barang

    dilakukan di 2 tempat yang berbeda maka tembusan pertama digunakan untuk pengambilan

    barang di gudang dalam sedangkan tembusan kedua digunakan untuk pengambilan barang ke

    gudang luar.

    4. Prosedur pengambilan barang

    Setelah faktur penjualan dan D/O (delivery order) selesai dibuat maka pengambilan barang

    menggunakan tembusan pertama dan kedua dan diserahkan kepada karyawan gudang tetapi

    sebelum barang keluar karyawan gudang dan ADM melakukan pemeriksaan barang

    menggunakan faktur penjualan dan D/O (delivery order) untuk mengurangi kesalahan barang

    yang dipesan setelah barang dikeluarkan tembusan pertama dan kedua tersebut diberikan

    kembali kepada bagian administasi penagihan agar digunakan saat barang akan dikirim ke

    pelanggan.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    6/17

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    7/17

    Jika adanya pembayaran bagian penagihan menyerahkan 1 lembar faktur penjualan tembusan

    pertama dan 1 lembar D/O (delivery order) tembusan pertama dan pembayaran berupa uang

    tunai, cek atau BG (Bilyet Giro) kepada administrasi penagihan kemudian administrasi

    penagihan menyerahkan pembayaran tersebut kepada bagian kasir pelunasan piutang untuk

    dilakukan pelunasan secepatnya pada program aplikasi yang biasanya disebut BPT (Bukti

    Pelunasan Piutang) jika telah dilakukan pelunasan maka uang tunai, cek atau BG (Bilyet

    Giro) akan diberikan kepada kasir utama agar dilakukan pencatatan pada Laporan Kas

    Harian, Buku Setor BG dan Buku Slip Setoran dan Setor BG di Excel kemudian disetor ke

    bank. Untuk uang tunai disetor saat siang hari atau hari berikutnya sedangkan untuk cek/BG

    (Bilyet Giro) disetorkan 1 minggu sebelum tanggal jatuh tempo.

    Saat cek/BG (Bilyet Giro) atau cek cair bagian akuntan piutang yang akan mengecek setiap

    harinya jika terdapat penolakan BG (Bilyet Giro) maka akuntansi piutang akan segera

    melapor kepada administrasi penagihan agar dilakukan kembali penagihan kepada pelanggan

    tersebut.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    8/17

    BAB III

    PEMBAHASAN

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pengertian sistem menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart (2006:2) yang telah di

    terjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Dewi Fitriasari dan Deni Arnos Kwary,

    menyebutkan bahwa sistem merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen- komponen

    yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem

    tentunya berkaiatan dengan prosedur, hal ini diperkuat oleh pendapat Mulyadi (2001:5) yang

    mengemukakan bahwa Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

    beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

    secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

    Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, di proses

    menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna (James A. Hall, 2007:9). Istilah

    sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer, dalam suatu organisasi untuk

    menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis komputer merupakan satu

    rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

    data menjadi suatu informasi. Menurut Jogiyanto (2005:17) Sistem informasi akuntansi

    adalah kumpulan kegiatankegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk

    menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk

    tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan

    perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegan

    saham, pemerintah, dan pihakpihak luar lainya. Sistem Akuntansi Penjualan adalah suatu

    sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang

    untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

    mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    9/17

    Menurut Mulyadi (2001:211) fungsifungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit,

    sebagai berikut:

    1. Fungsi Penjualan

    2. Fungsi Kredit

    3. Fungsi Gudang

    4. Fungsi Pengiriman

    5. Fungsi Penagihan dan akuntansi Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit

    Menurut Mulyadi (2001:214) terdapat empat dokumen, antara lain:

    1. Surat order pengiriman dan tembusannya

    2. Faktur penjualan

    3. Rekapitulasi harga pokok penjualan

    4. Bukti memorial

    Menurut Mulyadi (2001:219) terdapat tujuh jaringan prosedur yang membentuk sistem

    akuntansi penjualan kredit sebagai berikut:

    1. Prosedur order penjualan

    2. Prosedur persetujuan kredit

    3. Prosedur pengiriman

    4. Prosedur penagihan

    5. Prosedur pencatatan piutang

    6. Prosedur distribusi penjualan

    7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

    Untuk merancang sistem akuntansi penjualan kredit, diperlukan adanya unsur pokok

    pengendalian intern penjualan kredit yang baik.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    10/17

    Menurut Mulyadi (2001;221), unsur pokok pengendalian intern terdiri dari tiga hal, sebagai

    berikut :

    1. Organisasi

    2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

    3. Praktik yang sehat

    Menurut Mulyadi (2001:197) penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama,

    antara lain:

    1. Penerimaan kas dari penjualan tunai

    2. Penerimaan kas dari piutang

    Adapun fungsi yang terkait pada sistem penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi

    (2001:487), antara lain:

    1. Fungsi sekretariat

    2. Fungsi penagihan

    3. Fungsi kas

    4. Fungsi akuntansi

    5. Fungsi pemeriksaan intern

    Dokumen yang digunakan pada sistem penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi

    (2001:488), antara lain:

    1. Surat pemberitahuan

    2. Daftar surat pemberitahuan

    3. Kwitansi

    Unsur pengendalian intern yang terdapat pada penerimaan kas dari piutang menurut Mulyadi

    (2001:490), sebagai berikut:

    1. Organisasi

    2. Praktek yang sehat

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    11/17

    Menurut penelitian Committee of Sponsoring Organizations (COSO), pengendalian intern

    mendefinisikan pengendalian intern sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan

    komisaris, pihak manajemen.

    Mulyadi (2001:164) ada beberapa elemen yang merupakan ciriciri pokok dari suatu sistem

    pengendalian intern diantaranya adalah sebagai berikut:

    1) Adanya pemisahaan fungsifungsi dalam perusahaan

    2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

    3) Adanya cukup dokumen dan catatanTeknik Analisis Yang Digunakan

    Metode analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang menggunakan data yang diperoleh

    penulis, dengan memberikan gambaran apa adanya atau sesuai dengan keadaan yang

    sebenarnya, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh

    untuk membuat kesimpulan dengan membandingkan data yang ada dengan teori yang

    relevan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bagan alir dokumen (flowchart).

    Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2001 : 35) bentuk simbol flowchart

    dibagi menjadi 4, antaralain :

    1. Simbol Input/output

    2. Simbol proses

    3. Simbol penyimpanan

    4. Simbol alir dan lain-lain

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    12/17

    BAB IV

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    1. Terdapat beberapa kendala dalam sistem penjualan dan penerimaan kas pada UD Norton

    Surabaya. Kendala atau permasalah tersebut seperti:

    1) Karyawan gudang tidak memiliki arsip pengambilan barang

    2) Program aplikasi yang digunakan terkadang sering bermasalah salah satunya adalah

    double faktur penjualan

    3) Sering kali terdapat nominal faktur penjualan yang diganti oleh bagian administrasi dan

    jika terdapat perubahan bagian administrasi melaporkan ke bagian akuntan piutang.

    2. Alternatif penyelesaian masalah yang terdapat pada sistem penjualan dan penerimaan kas

    pada UD Norton, penulis memberikan usulan sebagai berikut:

    1) Bagian administrasi arsip memberikan arsip pengambilan barang kepada karyawan gudang

    sebagai dokumen mereka.

    2) Jika program aplikasi bermasalah sebaiknya langsung menghubungi pihak IT.

    3) Bagian administrasi sebaiknya tidak mengganti nominal pada faktur penjualan dan apabila

    terpaksa mengganti sebaiknya segera melapor / memberi catatan kepada pihak akuntan

    piutang.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    13/17

    SARAN

    Setelah dilakukan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan

    kas UD Norton Surabaya diketahui bahwa terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan

    dalam hal arsip pengambilan barang yang tidak dimiliki oleh karyawan gudang, program

    aplikasi yang digunakan terkadang sering bermasalah dan sering kali terjadi penggantian

    nominal faktur oleh bagian administrasi dan tidak adanya laporan ke bagian akuntan.

    Perbaikan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang diusulkan penulis

    dibuat untuk mengurangi kerugian perusahaan terhadap prosedur sistem penjualan dan

    penerimaan kas pada UD Norton Surabaya. Penulis mengajukan saran kepada UD Norton

    Surabaya agar dapat menjadi bahan masukan untuk membantu pihak perusahaan dalam

    mengatasi kelemahankelemahan yang terdapat pada sistem penjualan dan penerimaan kasdalam upaya mencegah terjadinya kecurangan yang akan merugikan perusahaan serta

    memperkecil lemahnya pengendalian dalam penggantian nominal faktur penjualan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bodnar, George, H., William S. Hopwood .2000. Sistem Informasi Akutansi Edisi Bahasa

    Indonesia, Terjemahan Amir Abadi Yusuf Rudi M. Tambunan . Jakarta. Salemba Empat.

    Hall James A. 2002. Sistem Informasi Akuntasi. Buku Kedua. Salemba Empat. Jakarta.

    Hall James A. 2007. Accounting Information System. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

    H. M. Jogiyanto, M.B.A. Akt .2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Edisi 3, Andi

    Offset,Yogyakarta.

    Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta. YKPN.

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    14/17

    LAMPIRAN

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    15/17

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    16/17

  • 8/11/2019 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI.docx

    17/17