Upload
hoangdiep
View
222
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM INFORMASIKelompok 3
Anggota Kelompok :
Dyna Dwiani Putri 121511
Nur Anna Irvanda 1215110550
Nurica Mutiara Sari 1215110564
Tri Sugiarti 12151105
TEKNOLOGI PENDIDIKAN REGULER 2011
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Manajemen Sistem Informasi yang berjudul “Sistem
Informasi” dengan baik dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-
materi yang disediakan bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
dari pihak yang membaca mengenai segala aspek terkait Sistem Informasi.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi yang membacanya.
Jakarta, September 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
1.Teknologi Informasi...............................................................................10
2.Pengertian Sistem Informasi..................................................................11
3.Data...................................................................................................... 12
4.Informasi............................................................................................... 13
5.Aplikasi Data dan Informasi...................................................................14
6.Konsep Sistem.......................................................................................22
7.Konsep Sistem Informasi........................................................................32
8.Jenis-Jenis Sistem Informasi...................................................................40
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................42
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, segala aspek kehidupan banyak bergantung pada teknologi dalam
mendapatkan suatu informasi juga dalam berkomunikasi. Berkembang pesatnya
teknologi informasi dapat mampu membendung aktifitas manusia yang membutuhkan
akses cepat dalam menjalankan aktifitas, seperti administrasi, bisnis, mengakses data
dalam jumlah yang banyak, dsb. Dalam bisnis, pengaruh teknologi informasi merambah
para pebisnis untuk memperlancar dan memperluas usaha mereka. Promosi yang
gencar dilakukan. Pelayanan public makin ditingkatkan sampai pada tujuan agar
pelanggan terjamin. Dalam pendidikan sudah banyak menggunakan atau memanfaatkan
teknologi informasi sendiri. Daftar sekolah saat ini menggunakan online, karena
dianggap praktis dan menjangkau seluruh kalangan masyarakat bagi yang
membutuhkan.
Sistem informasi memberikan banyak manfaat bagi khalayak masyarakat di
dunia, karena sistem informasi merupakan suatu sistem yang terkombinasi menjadi
beberapa komponen. Manusia, data, komputer, prosedur kerja, dan ada sesuatu yang
diproses dari data menjadi informasi merupakan komponen-komponen yang tercakup
dalam sistem informasi.
Sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang
memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan agar dapat
berbagi informasi. Beberapa komponen yang tercakup dalam sistem informasi sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan sistem informasi itu sendiri. Pada pembahasan
berikut akan dijelaskan lebih detail mengenai sistem informasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teknologi Informasi
A. Definisi Teknologi Informasi
Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan
peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat
lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau
menampilkan data. Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Jadi, teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang dimanfaatkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik.
5
B. Lingkup Teknologi Informasi
Secara garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian:
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras
menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer, dan
keyword. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.
Haag, dkk (2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu :
Teknologi masukan (input technology)
Teknologi masukan adalah segala perangkat yang digunakan untuk menangkap
data/ informasi dari sumber asalnya. Contohnya, seperti barcode scanner dan
keyboard.
Teknologi keluaran (output technology)
Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan, informasi
perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai
andil yang cukup besar. Pada umumnya informasi disajikan dalam monitor. Namun,
kadang kala pemakai menginginkan informasi yang tercetak dalam kertas
(hardcopy). Pada keadaan seperti ini, piranti printer berperan dalam menentukan
kualitas cetakan. Dewasa ini, terdapat berbagai peranti yang mendukung penyajian
informasi, termasuk dalam suara.
Teknologi perangkat lunak (software technology)
Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak (program). Program
adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan perangkat keras
komputer. Pengolah kata (word processor) merupakan contoh program yang banyak
digunakan oleh pemakai komputer untuk membuat dokumen.
Teknologi penyimpan (storage technology)
6
Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data. Tape, hard disk, disket, dan zip disk merupakan contoh medi untuk
menyimpan data.
Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan
jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh teknologi yang memanfaatkan
teknologi telekomunikasi.
Mesin pemroses (processing machine) atau CPU
Mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi
untuk mengingat data/ program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi
program (berupa komponen CPU)
C. Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manausia paada saat ini memang begitu
besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis,
memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur,
operasi, dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat
dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri),
transaksi melalui Internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan
elektronik, transfer uang melalui fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah,
merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa :
Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi
melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap
suatu tugas atau proses.
7
Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam
hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap
sekumpulan tugas atau proses.
Banyak perubahan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang
teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk
mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan
fleksibilitas, dan tanggapan.
Itulah sebabnya, sebagai contoh, banyak bank yang berlomba-lomba untuk
memperluas jaringan ATM untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, mengingat
persaingan antarbank yang sangat ketat.
D. Kecenderungan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi
Alter (1992) mengemukakan berbagai kecenderungan teknologi yang berkaitan
dengan sistem informasi. Ada banyak sisi yang mengalami perkembangan dengan cepat,
tetapi ada juga yang masih tertinggal.
Kecenderungan teknologi terhadap system informasi, yaitu
Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik
Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak
Portabilitas peralatan-peralatan elektronik semakin meningkat
Konektivitas meningkat
Kemudahan pemakaian meningkat
Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut
Perkembangan teknologi di bidang elektronika memang sangat mengagumkan dan
tentu saja hal ini member dampak pada komputer. Pada awalnya digunakan tabung-
tabung hampa dan fisik komputer sangat besar. Namun, sejak IC (Integrated Circuit)
ditemukan pada tahun 1959, ukuran komputer secara dramatis berubah menjadi kecil.
Tak hanya dari segi fisik, kemnampuan komputer juga meninkat dengan pesat setiap 8
tahu. Jika pada tahun 1986 komputer XT mempunyai kecepatan 4,7 Megahertz, pada
tahun 2002 Pentium 4 telah mencapai kecepatan mendekati 2 Gigahertz (=2000
Megahertz). Peningkatan kecepatan ini membawa angin segar pada sistem informasi,
karena pemrosesan data menjadi informasi dapat ditangani dengan cepat.
Di dalam komputer, setiap jenis data disimpan dalam bentuk data digital. Sebuah
bilangan akan disimpan dalam memori dengan nilai yang eksak atau melalui nilai
pendekatan. Bilangan bulat dapat dinyatakan scara eksak, tetapi bilangan real disimpan
dengan presisi tertentu., misalnya 16 digit. Kini, tak hanya data bilangan atau teks yang
dapat di digitalisasi, melainkan juga suara, gambar, dan video. Teknologi kamera digital
telah merebak di pasaran, yang memungkinkan pengambilangambar dengan mudah
dapat ditransfer ke komputer. Kamera video digital juga telah merajalela menyaingi
kamera digital analog. Tentu saja, perkembangan data dalam bentuk digital ini
memberikan kontribusi pada pengembangan system informasi yang berbasis
multimedia.
Sebagaimana diketahui, kecenderungan peralatan-peralatan masa kini relatif
berukuran kecil sehingga mudah untuk dibawa (keadaan seperti ini sering disebut
dengan istilah portabel). Kamera digital denngan ukuran yang sama dengan kamera
analog atau malah lebih kecil dapat digunakan untuk merekam objek dengan kualitas
gambar yang tinggi hingga ratusan buah, yang disimpan pada kartu memori yang
berukuran sangat kecil. Sebuah CD-ROM dapat digunakan untuk menyimpan ratusan
buku teks. Notebook memungkinkan mereka yang sedang berpergian tetap bias
berinteraksi dengan komputer, dan bahkan dengan melalui handphone, komunikasi data
ke tempat lain juga tetap dapat dilakukan, tidak terkendala oleh lokasi.
Pengoperasian komputer dari waktu ke waktu cenderung semakin mudah. Jika di
masa lalu banyak yang takut menggunakan komputer (karena ada persepsi
mengoperasikan komputer itu sulit), kini justru banyak orang yang sangat bergantung
kepada komputer. Dengan semakin canggihnya antarmuka manusia dengan komputer,
orang menjadi sangat mudah berinteraksi dengan komputer, tanpa perlu tahu seluk-9
beluk bahasa komputer yang mendasari operasi komputer. Kemudahan antarmuka
komputer dan manusia juga mengilhami pengimplementasian sistem informasi yang
memberikan kebebasan pemakai untuk mengatur sendiri format informasi yang
diperlukan.
Sayangnya masih ada hal yang tertinggal. Sekalipun disiplin ilmu komputer
berkembang dengan pesat, sampai saat ini masih sulit untuk menanamkan logika yang
dimiliki manusia ke dalam komputer. Pecatur dunia Kasparov pernah dikalahkan oleh
program komputer, kecerdasan buatan yang dimiliki oleh komputer masih belum bias
menandingi sepenuhnya kecerdasan alamiah yang dimiliki manusia. Dalam situasi yang
tidak diharapkan, manusia sering kali masih bisa menanggapi situasi tersebut dengan
tindakan yang tepat, tetapi komputer belum bisa seperti itu. Sekalipun demikian,
kontribusi komputer terhadap implementasi sistem informasi saat ini sudah cukup
menggembirakan. Sistem pakar merupakan contoh sistem informasi yang berbasis
pengetahuan manusia, walaupun masih dalam domain yang terbatas.
2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi memberikan banyak manfaat bagi khalayak masyarakat di dunia,
karena sistem informasi merupakan suatu sistem yang terkombinasi menjadi beberapa
komponen. Manusia, data, komputer, prosedur kerja, dan ada sesuatu yang diproses dari
data menjadi informasi merupakan komponen-komponen yang tercakup dalam sistem
informasi.
Sistem informasi tidak harus selalu berbentuk kompleks. Terdapat sistem informasi yang
sederhana, contoh sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
dan melibatkan satu orang saja. Melalui sebuah komputer, pemakai memasukkan data
penjualan dan saat setelah toko tutup, laporan harian penjualan dicetak. Selanjutnya,
laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang yang laku, yang
berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang.
10
Dalam bentuk yang lebih kompleks, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan
memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai
tempat yang berjauhan agar dapat berbagi informasi.
Terdapat kemampuan utama sistem informasi, yaitu:
Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi
Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat,
dan cepat
Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses
Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan
cepat dan murah
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau pada beberapa lokasi
Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi-otomatis dan tugas-tugas yang
dikerjakan secara manual
Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual
Dalam prakteknya, istilah sistem komputer lebih sering dipakai tanpa embel-embel
berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang
penting, yang dimaksudkan adalah sistem informasi berbasis komputer.
Terdapat beragam definisi sistem informasi menurut para ahli, yaitu
11
1. Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.
2. Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna.
3. Hall (2001) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada pemakai
4. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), sebuah sistem informasi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik.
Jadi, sistem informasi adalah suatu sistem yang mencakup sejumlah komponen seperti
manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja, ada sesuatu yang diproses yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu.
3. Pengertian Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Berikut adalah
keterangannya:
Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang
menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang
kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual.
12
Citra adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,
tanda tangan, ataupun gambar yang lain.
Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara
binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.
Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa saja
dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau
aktivitas.
4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai
obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi
juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Hal terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi memiliki
kandungan makna, sedangkan data tidak. Pengertian makna disini merupakan hal yang
sangat penting, karena berdasarkan makna penerima dapat memahami informasi tersebut
dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik kesimpulan atau bahkan
mengambil keputusan.
Terdapat ciri-ciri dari informasi, yaitu:
1. benar atau salah, dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran dan
kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau
informasi itu benar.
2. Baru. Informasi bagi benar-benar baru bagi si penerima
3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap
informasi yang telah ada
13
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi
sebelumnya, yang salah atau kurang benar.
5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan
terhadap informasi semakin meningkat.
5. Aplikasi Data dan Informasi
Berdasarkan definisi data yang merupakan dekripsi tentang benda, kejadian, aktifitas,
dan transaksi, yang tidak mempunyai makna apapun bagi penerima, sedangkan definisi
informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga menjadi suatu makna,
informasi bagi penerimanya.
Contoh aplikasi data dan informasi secara umum :
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu
diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan
dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan
setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus
dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan.
Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang
mempunyai arti.
Contoh aplikasi data dan informasi dalam pendidikan :
Seluruh siswa kelas VI A dan VI B, mengikuti suatu ujian tertulis di mata pelajaran IPA
yang pada akhirnya akan mendapatkan nilai secara kuantitatif. Ketika guru sudah menilai,
maka itu masih berupa data yang belum diolah menjadi sebuah informasi. Lalu, guru
tersebut membuat rata-rata dari masing-masing kelas, yaitu kelas VI A juga kelas VI B untuk
membandingkan, kelas siapa yang lebih baik pada mata pelajaran IPA. Ketika sudah dirata-
rata dan mendapatkan hasil dari rata-rata tersebut, maka nilai rata-rata itu sudah menjadi
suatu informasi bagi guru tersebut, dalam hal perbandingan antar kelas.
14
6. Konsep Sistem
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
A. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal). Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda. Begitu pula yang
berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan.
Tujuan utama yang umum ada tiga macam (Hall, 2001), yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
15
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan
Kecenderungan penggunaan sistem informasi lebih ditujukan pada usaha menuju
keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing.
Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi adalah untuk mengurangi antrean
(karena pemasukan data dapat dilakukan dengan cepat oleh kasir melalui pembacaan
barcode), meningkatkan keakurasian dan sekaligus pelayanan kepada pelanggan, serta
mempercepat pemantauan terhadap ketersediaan barang.
Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.
Seperti nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi informasi tabungan melalui
fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan
transfer via Internet.
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud
(tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Pada sistem informasi, masukan dapat
berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan), serta
instruksi.
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Proses
16
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi
juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah.
Mekanisme pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang
mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem
dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka kan
dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya
keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada
proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama
dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan ringkasan kinerja
terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang terakhir sering terjadi pada
sistem informasi karena program komputernyalah yang salah atau keluarannya
dikehendaki untuk diubah.
Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu menyesuaikan pernyimpangan
terhadap standar disebut umpan balik negatif (negative feedback). Contoh penerapan
umpan balik negatif yaitu penerapan thermostat pada sistem pendingin (AC). Alat inilah
yang berfungsi untuk mengontrol agar suhu ruangan sesuai dengan yang diinginkan
pemakai.
Selain dengan menggunakan umpan balik negatif, pengendalian juga bisa memakai
umpan balik positif (positive feedback) atau sering kali disebut umpan maju
(feedforward). Pada sistem ini, pengendalian dimaksudkan untuk menambah kekuatan
atau medorong proses supaya memberikan hasil yang lebih baik, tanpa harus menunggu
terjadinya penyimpangan. Umpan maju biasa digunakan untuk suatu sistem yang
17
mencegah terjadinya penyimpangan yang besar. Contohnya, pada sistem perencanaan
kas (Jogiyanto, 2000). Pada sistem ini umpan maju diwujudkan dengan melakukan
peramalan arus saldo kas di masa mendatang dengan membuat sistem anggaran kas.
Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, pertumbuhan sebuah took kelontong dipengaruhi
oleh pembelian oleh pelanggan, gerakan pesaing, dan ketersediaan dana dari bank.
Tentu saja, batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Contohnya, dengan menjual saham ke publik, sebuah
perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan
sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak menggangu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan
tetap harus trus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Lingkungan bagi sebuah organisasi dapat berupa vendor (penjual), pelanggan, pemilik,
pemerintah, bank, bahkan pesaing.
B. Subsistem dan Supersistem
Sebuah sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil.
Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem itulah yang disebut subsistem.
18
Daftar sistem dan subsistem :
Sistem Subsistem
Sistem Mobil Subsistem bahan bakar
Subsistem pendorong
Subsistem kelistrikan
Susbsistem rem
Sistem Komputer CPU
Masukan
Keluaran
Penyimpan sekunder
Sistem informasi perusahaan Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi pemasaran
Sistem informasi personalia
Sistem informasi produksi
19
Berkaitan dengan sistem dan subsistem, istilah supersistem kadang kala dijumpai.
Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem yang
lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem.
Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai sebuah sistem, maka
pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari pemerintah
pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem dan pemerintah pusat adalah supersistem.
C. Antarmuka Subsistem
Sebuah sistem umumnya terdiri atas sejumlah subsistem. Masing-masing subsistem
yang memiliki batas tersendiri ini saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.
Garis-garis yang menghubungkan antarsubsistem pada gambar disebut antarmuka
(interface) atau penghubung subsistem.
Antarmuka subsistem merupakan hal yang penting, sebab tanpa antarmuka ini
sistem hanya berisi sekumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling
berkaitan. Secara prinsip, antarmuka subsistem berupa masukan dan keluaran. Dalam
prakteknya, sebuah subsistem bias saja hanya memberikan keluaran atau hanya
menerima masukan.
20
Pada prakteknya, sebuah antarmuka tidak sekadar menyatakan aliran data,
melainkan juga melaksanakan suatu proses. Dalam sistem informasi, pada dasarnya
antarmuka berfungsi sebagai (Martin, 1999) :
Penapisan, yakni membuang derau atau data yang tak berguna.
Pengkodean/ pendekodean, yakni mengubah data dari suatu format ke dalam
format yang lain.
Pendeteksian, yakni melakukan pemeriksaan dan pembetulan kesalahan-kesalahan
terhadap standar atau kekonsistensian.
Penyanggatan (buffering), yakni memungkinkan dua buah sistem bekerja sama
tanpa harus tersinkronisasi secara ketat. Caranya, antarmuka mengumpulkan data
dari satu subsistem dan kemudian memperkenankan subsistem lain mengambil data
tersebut.
Pengamanan, yakni menolak permintaan yang berasal dari pihak yang tak berhak
terhadap data dan menyediakan mekanisme proteksi yang lain.
Pengikhtisaran, yakni meringkas sejumlah masukan ke dalam bentuk agregat
(ringkasan)
D. Klasifikasi Sistem
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem
teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya : sistem yang
secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem computer, sistem sekolah, sistem
akutansi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi
secara tepat. Misalnya, sistem komputer.21
Sistem probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena
mengundang unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan.
3. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi
dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
Selain sistem yang tertutup, terdapat pula sistem yang relatif tertutup, antara lain
sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan
gejolak di luar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya. Misalnya, SPMB (Sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru) di lingkungan universitas negeri.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Cirri-cirinya, sistem menerima masukan yang
diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem
melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada umumnya, sistem perusahaan
dagang merupakan contoh sistem yang terbuka. Perusahaan akan berusaha
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, misalnya dengan mengikuti permintaan
pasar, agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata
surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya
sistem komputer dan sistem mobil.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang
sederhana, seperti sepeda dan sistem yang kompleks misalnya otak manusia.
6. Kedudukan Sistem Informasi sebagai Sistem
22
Berdasarkan penjelasan berbagai klasifikasi di atas, sistem informasi tergolong
sebagai:
1. Sistem buatan manusia
2. Terbuka
3. Bersifat fisik
4. Dapat tergolong sebagai sistem probabilistik atau deterministic (tergantung pada
titik pandang untuk meninjaunya)
Sistem ini adalah sistem buatan manusia karena manusialah yang merancang
dan mengoperasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena menerima
masukan dan keluaran bagi lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan atau
permintaan lingkungan. Tersamsuk sebagai sistem fisik, karena secara fisik dapat
dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana
tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai sistem
probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan
pasti. Namun, bagian tertentu seperti sistem pemrosesan transaksi dapat dianggap
sebagai sistem yang deterministik.
7. Konsep Sistem Informasi
A. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen – komponen, antara lain :
23
1. Perangkat Keras (Hardware) yaitu peranti – peranti fisik seperti komputer dan
printer
2. Perangkat Lunak (Software atau Program) yaitu sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data
3. Prosedur yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki
4. Orang yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi
5. Basis Data (Database) yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data
6. Jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem penghubung yang
memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemakai.
Tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen – komponen
diatas. Contohnya, sistem informasi pribadi hanya melibatkan pemakai dan sebuah
komputer tanpa melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi, berbeda dengan sistem
informasi group yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan
sarana jaringan dan komunikasi.
B. Arsiktektur Informasi
Sumber Definisi
Turban, McLean, Wetherbe (1999) Arsiktektur informasi adalah suatu
pemetaan atau rencana kebuuhan
– kebutuhan informasi di dalam
24
suatu organisasi
Laudon & Laudon (1998) Arsitektur informasi adalah bentuk
khusus yang mengunakan tekn
ologi informasi dalam organisasi
untuk mencapai tujuan – tujuan
atau fungsi – fungsi yang telah
dipilih
Zwass (1998) Arsitektur informasi adalah desain
sistem komputer secara
keseluruhan (termasuk sistem
jaringan) untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan organisasi
yang spesifik
Tujuan dari arsitektur adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan
– kebutuhan bisnis strategis organisasi. Arsitektur informasi memadukan kebutuhan
informasi, komponen sistem informasi dan teknologi pendukung.
Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Arsitektur Tersentralisasi (Centralized)
Arsitektur tersentralisasi atau terpusat mengenal istilah mainframe yaitu
komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang
berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan
yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi.. akan tetapi seiring dengan
perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan
komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minicomputer dan
25
mikrokomputer (PC) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh
lebih murah.
Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat
(komputasi terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang
ditempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai
dalam organisasi
2. Arsitektur Desentralisasi (Decentralized)
Arsitektur desentralisasi merupakan konsep darii pemrosesan data tersebar atau
terdistribusi. Sistem pemrosesan data terdistribusi atau komputasi tersebar sebagai
sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang
dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing – masing komputer
mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling
berinteraksi dalam pertukaran data.
Penerapan sistem terdistribusi bisa dilakukan pada dunia perbankan. Setiap kantor
cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh
bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang
terdistribusi.
Keuntungan Arsitektur Desentralisasi Kekurangan Arsitektur Desentralisasi
Penghematan biaya
Peningkatan tanggung jawab
terhadap pengeluaran biaya
Peningkatan kepuasaan pemakai
Kemudahan pncadangan ketika
terjadi musibah
Memungkinkan kekacauan kontrol
terhadap sistem komputer
Ketidaksesuaian dalam
menyediakan perangkat lunak dan
perangkat keras
Kemubaziran dalam tugas
Standardisasi bisa tidak tercapai
26
3. Arsitektur Client/ Server
Konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi, beragam
komputer dari vendor yang bermacam – macam dan kemudahan perangkat lunak
untuk saling berinteraksi. Basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat
lunak apa saja. Contohnya jika seseorang menggunakan basis data Oracle, tetapi bisa
memanipulasi basis data dengan menggunakan perangkat lunak seperti Delphi, PHP,
Visual Basic, dll. Kebebasan tersebut merupakan ciri – ciri arsitektur client/ server.
Client adalah proses melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Server adalah
sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.
Secara fisik server dapat berupa komputer (mainframe,mini-komputer,workstasion
atau pc).
Model komputasi ini mulai banyak diterapkan pada sistem informasi
denganmenggunakan perangkat lunak bermacam – macam.
Aplikasi Client/Server (Turban, 1995)
Aplikasi pesan, seperti surat elektronis
Penyebaran basis data pada beberapa jaringan komputer
Memungkinkan berbagi berkas atau peripheral atau pengaksesan komputer
melalui jarak jauh
Pemrosesan aplikasi yang intensif dengan suatu pekerjaan dibagi menjadi
tugas-tugas, yang masing – masing dilaksanakan pada komputer yang berbeda
Keuntungan Arsitektur Cleint/Server (Turban, 1995)
Fitur Keuntungan
Jaringan mesin – mesin yang kecil
tetapi berdaya guna
Jika sebuah mesin macet, bisnis
tetap berjalan
27
Kumpulan komputer dengan ribuan
MIPS
Beberapa workstation sangat handal
tetapi dengan biaya 90% lebih rendah
Sistem terbuka
Sistem tumbuh dengan mudah dan
dapat diperluas secara tak terbatas
Lingkungan operasi klien yang bersifat
individual
Sistem memberikan kekuatan
dalam melaksanakan suatu tugas
tanpa memonopoli sumber-
sumber daya
Memberikan kekuatan yang lebih
untuk biaya kecil, sistem
menawarkan keluwesan untuk
melakukan pembelian pada hal –
hal lain
Bisa memilih perangkat keras,
perangkat lunak dan layanan dari
berbagai vendor
Sangatlah mudah untuk
memperbarui sistem saat
kebutuhan berubah
Dapat mencampur dan
mencocokan platform komputer
sesuai dengan kebutuhan masing -
masing
C. Personil dalam Pengembangan dan Operasi Sistem Informasi
Sumber daya manusia menjadi komponen sistem informasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu pemakai akhir dan spesialis TI.
Pemakai Akhir ( End-User)
Adalah orang yang memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi. Dalam organisasi, pemakai internal dapat diklasifikasi menjadi :
28
Staf
Manajer tingkat rendah
Manajer tingkat menengah
Manajer tingkat atas
Pekerja berpengetahuan (pekerja spesialis yang menggunakan informasi dan
pengetahuan sebagai bahan mentah dan yang bergantung pada teknologi
informasi untuk merancang produk – produk atau sistem bisnis baru)
Spesialis Teknologi Informasi
Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi dan
pengembangan sistem informasi.
1. Organisasi PDE (Pengolahan Data Eektronik)
Dalam organisasi kecil, unit PDE hanya berupa seorang pgawai yang mengurusi
dari pemasukan data, pembuatan program sampai pembangkitan laporan. Untuk
organisasi besar, unit ini berupa sebuah bagian atau departemen yang memiliki
kepala bagian atau manajer yang biasanya dikepalai seorang direktur, wakil direktur
atau manajer umum.
2. Tugas Personil PDE
Operator
Mempunyai tugas mengoperasikan
komputer dan peralatan
pendukung
Administrator Basis Data
Bertanggung jawab terhadap
struktur data dalam basis data yang
digunakan dalam organisasi
Analis Sistem
Sebagai antarmuka antara pemakai
informasi dengan sistem informasi.
Bertanggung jawab
menerjemahkan kebutuhan
Teknisi/Spesialis Komunikasi Data
Bertanggung jawab terhadap
masalah komunikasi data dan
jaringan komputer. Berperan
membuat dua komputer tetap dapat
29
pemakai menjadi racangan basis
data dan aplikasi
bertukar data.
Pemrogram Aplikasi
Membuat suatu aplikasi yang
dipakai dalam sistem informasi
yang didasarkan spesifikasi yang
dibuat oleh analis sistem
Teknisi Perawatan Sistem
Bertanggung jawab terhadap
kelangsungan operasi perangkat
keras
Analis Pemrogram
Pemrogram dan analis
sistem
Webmaster
Bertanggung jawab terhadap isi
halaman web yang dimiliki
organisasi
Pemrogram Sistem
Membuat program yang
berhubungan dengan operasi
internal komputer dan peripheral.
Auditor PDE
Bertanggung jawab memastikan
bahwa sistem informasi yang
berbasis komputer memenuhi azas-
azas akutansi dan pengauditan
sehingga keamanan data terjamin.
3. Komputasi Pemakai Akhir (End-User Computing / EUC)
Secara umum, EUC adalah suatu lingkungan yang memungkinkan pemakai secara
langsung dapat menyelesaikan sendiri persoalan – persoalan terhadap kebutuhan
informasi. Pemakai informasi, seperti manajer, akuntan, dan auditor internal,
mengembangkan sendiri aplikasi – aplikasi yang mereka butuhkan dengan
menggunakan spesialis komputer sebagai penasihat.
EUC tumbuh karena beberapa alasan berikut :
30
Departemen yang melayani permintaan pemakai terhadap kebutuhan informasi
kurang responsif
Kecenderungan PC dan perangkat keras pendukung yang semakin murah dan
dapat dihubungkan dengan mudah ke server basis data
Dukungan perangkat lunak yang mudah digunakan oleh pemakai akhir sehingga
mudah mengakses basis data dan mendapatkan informasi tepat seperti yang
dibutuhkan
Kategori Pemakai Akhir dalam EUC :
Kategori Pemakai Akhir Karakteristik
Pemakai akhir nonpemrogram Mengakses data yang disimpan
dalam komputer melalui program
yang sudah tersedia
Akses dibatasi atau didasarkan
menu
Pemakai level-perintah Mengakses data berdasarkan
kebutuhan
Menggunakan pembangkit laporan
atau memberikan perintah-
perintah sederhana melalui bahasa
query
Pemrogram pemakai akhir Mengunakan bahasa berlevel-
perintah, procedural atau
nonprocedural secara langsung
berdasarkan kebutuhan informasi
Personil pendukung fungsional Membuat program berdasarkan
kebutuhan pemakai akhir yang lain
Bekeja di area fungsional
31
Personil pendukung komputasi
fungsional
Berada dalam pusat informasi
Menguasai bahasa- bahasa untuk
pemakai akhir
Membuat perangkat lunak aplikasi
dan sistem
Pemrogram pemrosesan data Berada dalam pusat informasi
Menguasai bahasa- bahasa untuk
pemakai akhir
Membuat perangkat lunak aplikasi
dan sistem
Bekerja atas dasar kontrak
Masalah akibat penggunaan komputasi pemakai akhir :
Masalah Konsekuensi
Kehilangan kendali pusat Sistem dan program bisa
dikembangkan tanpa
memperhatikan standr atau
tujuan organisasi secara
keseluruhan
Kekurangtahuan metode
dokumentasi dan
pengembangan
aplikasi yang dibuat bisa
mengandung kesalahan-
kesalahan, tidak melalui
pengujian, kurang
terdokumentasi sehingga
menimbulkan masalah dalam
pengembangan di kemudian
hari
32
Rekundansi sumber daya Para pemakai dapat
mengembangkan aplikasi
mereka sendiri padahal
beberapa aplikasi dapat dipakai
bersama sama oleh sejumlah
pemakai atau perangkat keras
Ketidak kompatibilitas Mikrokomputer dirancang
untuk beroperasi sebagai
peranti yang mandiri. Masalah
mikrokomputer menggunakan
program dari sistem yang
berbeda untuk berbagi data
dengan sistem lain
Ancaman terhadap keamanan Masalah – masalah
pengaksesan data oleh pihak
yang tidak berwenang. Selain
itu, pemakai mungkin kurang
memahami tentang masalah
keamanan data
Permasalahan dalam
lingkungan operasi
Pemasangan sistem komputer
mungkin tidak memperhatikan
aspek-aspek teknis
Untuk mengatasi hal- hal diatas, diperlukan penanganan sebagai berikut :
Perusahaan harus membentuk kebijakan dan prosedur yang standar untuk
mengatur, menggunakan dan mengoperasikan sumber daya mikrokomputer
33
Perusahaan perlu membentuk mekanisme yang menyediakan layanan
pendukung terhadap pemakai. Salah satu mekanismenya berupa pusat
informasi.
Pusat informasi atau unit pengolahan informasi merupakan suatu unit dalam
organisasi yang sebaiknya merupakan bagian departemen sistem informasi atau
teknologi informasi atau PDE yang memfasilitasi, mengkoordinasi dan
mengendalikan komputasi pemakai akhir dengan cara memberikan berbagai
layanan pendukung terhadap pemakai akhir.
Romney, Steinbart dan Cushing (1997), mengemukakan bahwa aplikasi yang
dikembangkan oleh pemakai akhir tidak cocok unutuk proses aktivitas
pemrosesan seperi gaji, utang, piutang, buku besar atau persedian barang tetapi
cocok untuk menangani hal – hal berikut :
Pengambilan informasi dari basis data perusahaan untuk membuat laporan –
laporan sederhana
Pengembangan aplikasi yang menggunakan perangkat lunak
Pembuatan analisis what-if,sensivitas dan statistik
8. Jenis-jenis Sistem Informasi
A. Klasifikasi Sistem Informasi
Klasifikasi secara umum antara lain didasarkan pada :
Level organisasi
Area fungsional
Dukungan yang diberikan
Arsitektur sistem informasi
B. Sistem Informasi Menurut Level Oganisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi :
34
1. Sistem informasi departemen
Adalah sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen.
2. Sistem informasi perusahan
Adalah sistem informasi yang tidak terletak pada masing – masing departemen,
melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah
departemen secara bersama- sama.
3. Sistem informasi antarorganisasi
Adalah sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih.
Menurut Kroenke (1992), pembagian sistem informasi menurut level organisasinya :
Jenis Jumlah Pemakai Perspektif
Pribadi 1 Individual
Kelompok
Kerja
Banyak, umumnya
kurang dari 25
orang
Departemen – pemakai
berbagi perspektif yang
sama
Perusahaan Banyak, sering kali
ratusan
Perusahaan – pemakai
memiliki banyak perspektif
C. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi fungsional adalah istem informasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam
perusahaan.
Area Fungsional dalam Perusahaan :
35
Area Fungsional Tugas
Penjualan dan Pemasaran Menangani penjualan dan pemasaran
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan
Manufaktur (Produksi) Menghasilkan produk
Keuangan Mengelola asset – asset keuangan
perusahaan
Akuntasi Memelihara rekaman – rekaman transaks
keuangan dalam perusahaan
Beberapa sistem informasi fungsional secara umum anara lain adalah :
Sistem Informasi Keterangan
Sistem Informasi Akuntasi Menyediakan informasi yang dpakai oleh
fungsi akuntasi. Sistem ini mecakup semua
transaksi yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan
Beberapa subsistem yang terdapat di
sistem informasi akuntasi :
Pemrosesan pesanan penjualan
atau pengolahan penjualan
Pemrosesan sediaan
Buku besar
Piutang dagang
Utang dagang
Pembayaran gaji
Sistem Informasi Keuangan Menyediakan informasi pada fungsi
keuangan (departemen/bagian keuangan) 36
yang menyangkut keuangan perusahaan
Beberapa subsistem yang terdapat di
sistem informasi keuangan :
Subsistem intelijen keuangan
Susbsistem audit internal
Subsistem pemrosesan transaksi
Subsistem peramalan dan
perencanaan keuangan
Subsistem manajemen dana
Subsistem pengendalian keuangan
Sistem Informasi Manufaktur Bekerja sama dengan sistem informasi lain
untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Beberapa istilah sebagai penganti sistem
informasi manufaktur :
ROP (record point)
MRP ( material requirement
planning)
MRP II
JIT ( just – in – time)
CIM ( Computer integrated
manufacturing)
Sistem Informasi Pemasaran Menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi pemasaran
Sistem ini berkaitan dengan :
Produk
37
Tempat
Promosi
Harga
Beberapa subsistem yang terdapat
di sistem informasi pemasaran :
Subsistem riset pemasaran
Subsistem informasi pemasaran
Subsistem pemrosesan transaksi
Subsistem produk
Subsistem tempat
Subsistem promosi
Subsistem harga
Subsistem peramalan penjualan
Sistem Informasi SDM Menyediakan informasi yang dipakai oleh
fungsi personalia
Beberapa subsistem yang terdapat di
sistem informasi SDM :
Subsistem penggajian
Subsistem riset SDM
Subsistem intelijen SDM
Subsistem perencanaan SDM
Subsistem perekrutan
Subsistem manajemen tenaga kerja
Subsistem pelaporan lingkungan
D. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia
38
Suatu sistem tidak hanya mengandung satu dukungan ada salah satu sistem. Sistem
informasi yang mengandung karakteristik beberapa kategori disebut Sistem Hibrid
(Alter, 1992)
Sistem informasi lintas fungsi atau sistem informasi yang terintegrasi adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan
keputusan untuk berbagai level manajeman dan fungsi – fungsi bisnis sekaligus melakukan
pemrosesan transaksi.
Sistem Fungsi Pemakai
Sistem Pemrosesan
Transaksi (TPS)
Menghimpun dan
menyimpan informasi
Orang yang memproses
transaksi
Sistem Informasi
Manajemen (MIS)
Mengkonversi data yang
berasal dari TPS menjadi
informasi yang berguna
untuk mengelola organisasi
dan memantau kinerja
Semua level manajemen
Sistem Pendukung
Keputusan (DSS)
Membantu pengambilan
keputusan dengan
menyediakan informasi,
model, atau perangkat
untuk menganalisa
informasi
Analis, manajer dan
profesional
(EIS) Menyediakan informasi
yang mudah diakses dan
bersifat interaktif
Manajemen tingkat
menengah dan atas
(ES) Menyediakan pengetahuan
pakar pada bidang tertentu
Orang yang gendak
memecahkan masalah yang
39
untuk membantu
pemecahan masalah
memerlukan kepakaran
Sistem Otomasi
Perkantoran (OAS)
Menyediakan fasilitas untuk
memproses dokumen
maupun pesan –pesan
sehingga dapat dilakukan
secara efisien dan efektif
Staf maupun manajer
E. Klasifikasi Menurut Aktivitas Manajemen
Menurut Ebert dan Griffin (2003) mengklasifikasikan sistem informasi berdasarkan
aktivitas yang didukungnya pada level manajamen, antara lain :
1. Sistem Informasi Pengetahuan adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas
pekerja berpengetahuan.
2. Sistem Informasi Operasional adalah sistem operasi organisasi sehari- hari
3. Sistem Informasi Manajerial adalah sistem informasi yang menunjang kegiatan –
kegiatan yang bersifat manajerial
4. Sistem Informasi Strategi adalah sistem informasi yang digunakan untuk menangani
masalah – masalah strategis dalam organisasi.
F. Klasifikasi Menurut Arsitektur Sistem
Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, SIG dibedakan menjadi tiga :
1. Sistem berbasis mainframe
2. Sistem komputer pribadi (PC) tunggal
3. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan
G. SIstem Informasi Geografis
40
SIG merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi grografi (Aronoff, 1989). Hal ini mmungkinkan data dapat
diakses penunjukan ke suatu lokasi dalam peta yang tersaji secara digital. SIG digunakan
untuk menangani data spasial atau data mengenai keruangan.
SIG merupakan salah satu jenis DSS. SIG pada masa kini dapat menggabungkan tugas
– tugas pengembalian keputusan, seperti :
Mencari rute terpendek atau tercepat dari posisi A ke posisi B
Menentukan atau memilih lokasi lain yang memiliki pola serupa
Mengelompokan daerah penjualan unuk meminimalkan jarak perjalanan
SIG berbeda dengan sistem kartografi karena sistem kartografi digunakan untuk
menyimpan peta dalam bentuk yang diotomasikan.
H. Sistem Enterprise Resource Planning
Sistem ERP merupakan aplikasi bisnis terintegrasi dan umumnya dapat dipakai untuk
menangani kebanyakan bisnis. Sistem ini memiliki modul – modul seperti pengendalian
sediaan, utang dagang, piutang dagang, perencanaan kebutuhan material hingga
penanganan sumber daya manusia.
BAB III
PENUTUP
41
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software dan
hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi tersebut. Perangkat
keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer,
dan keyword. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk
mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi
tersebut.
Sistem informasi merupakan kumpulan informasi dalam sebuah basis data yang
menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan untuk pengambilan
sebuah keputusan dalam suatu organisasi. Informasi merupakan suatu hal yang penting
dalam mendukung proses dari pengambilan keputusan. Terdapat beberapa komponen
dalam suatu sistem informasi, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, orang,
basis data, dan jaringan atau komputer.
Sistem informasi melalui pendekatan sistem dan subsistem. Sistem merupakan
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan. Subsistem merupakan sebuah sistem yang tersusun atas sejumlah sistem-
sistem yang lebih kecil. Suatu sistem tidak hanya mengandung satu komponen saja,
tetapi juga mendukung komponen lain agar terbentuknya sistem yang sempurna. Sistem
informasi yang mengandung karakteristik beberapa kategori disebut Sistem Hibrid.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI
42
Computers-inc.blogspot.com/2013/03/pengaruh-teknologi-informasi.html
Chilem-iam.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sistem.html
43