Upload
vunguyet
View
229
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN BMT MITRA USAHA UMMAT
YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
Riana Kuspriati
07.12.2303
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
INFORMATION SYSTEM DEFRAYAL AT BMT MITRA USAHA UMMAT
YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN BMT MITRA USAHA UMMAT
YOGYAKARTA
Riana Kuspriati
Jurusan sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Computers provide an appropriate solution in providing the latest information.
Just as happens in every company, whether government or private-owned companies are relatively much happening in number of transactions that required a database that can store and process data efficiently, quickly, and can be used anytime when needed.
BMT Mitra Usaha Ummat is private financial institutions engaged in lending services. The activities BMT Mitra Usaha Ummat can not be separated from customer payment transactions, the computerized system is needed for transactions go well.
This makes the author to overcome the weaknesses of the current system of manual labor during this. This software contains the customer data that will make installment payments. This software using Visual Basic 6.0 programming language with the database server using SQL Server 2000 are expected to support the improvement of efficiency and professionalism BMT Mitra Usaha Ummat. Keywords: Computer, Information, Database, Computerization, and Programming
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
BMT Mitra Usaha Ummat merupakan lembaga keuangan swasta berbentuk
koperasi yang bergerak dalam usaha perkreditan yang menyediakan pinjaman atau
kredit bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Sebagaimana koperasi pada
umumnya, pinjaman atau kredit yang diberikan memiliki bunga yang rendah dan tanpa
denda bila ada keterlambatan membayar.
Dengan semakin bertambahnya waktu, semakin bertambah pula jumlah anggota
dan masyarakat yang ikut berpartisipasi menggunakan koperasi. Sedangkan sistem yang
masih digunakan oleh koperasi adalah sistem manual, mulai adanya pendataan anggota,
peminjaman kredit, pembayaran angsuran sampai dengan pembuatan laporan.
Dengan demikian jumlah transaksi dan data yang harus diolah menjadi semakin
kompleks, padahal BMT Mitra Usaha Ummat masih menggunakan sistem manual, hal ini
mengakibatkan petugas mengalami beberapa masalah, seperti sulitnnya mencari
dokumen yang berisikan data-data anggota, dan sering terjadinya kesalahan pencatatan,
dimana hal ini memungkinkan terjadinya tingkat BMT Mitra Usaha Ummat untuk
melakukan penagihan terhadap para peminjam, karena mungkin ada data yang terselip
di antara dokumen-dokumen lain, hal ini tentu sangat merugikan pihak BMT Mitra Usaha
Ummat.
Permasalahan lain muncul adalah pembuatan laporan yang tidak tepat waktunya
dan kurang akurat menyebabkan manajer kesulitan dalam pengambilan keputusan guna
meninjau perkembangan BMT Mitra Usaha Ummat. Karena itulah diperlukan sebuah
sistem informasi pembiayaan anggota yang baru diharapkan dapat menutupi kekurangan
dari sistem yang ada saat ini. Keuntungan dari sistem yang baru adalah memberikan
pertimbangan pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat karena melihat dari
beberapa aspek dan meminimalkan waktu pemrosesan data yang ada hingga menjadi
sebuah informasi yang berguna.
1.2 Batasan Masalah
Terdapat modul peminjaman.
Terdapat proses pendaftaran anggota baru.
Jenis keanggotaan terbagi menjadi 2 yaitu anggota biasa dan anggota luar
biasa.
Jenis produk pembiayaan terbagi menjadi 4 yaitu murabahah, ijaroh, musyarakah
dan mudharabah.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menghasilkan sistem informasi pembiayaan anggota menjadi lebih efektif
dan efisien.
2. Untuk mempermudah pencarian dan pengarsipan data yang dibutuhkan.
3. Untuk melihat laporan yang dibutuhkan manajer guna membantu dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat waktu.
4. Salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Sistem Informasi STMIK AMIKOM
Yogyakarta.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini penyusun melakukan beberapa metodologi untuk
memperoleh data atau informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Adapun
metodologi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bahasan Masalah
Tahap ini meliputi observasi, mewawancarai manajemen pengguna,
merangkum pengetahuan yang didapatkan, mengestimasi cakupan proyek dan
mendokumentasikan hasilnya.
2. Identifikasi Kebutuhan
Tahap ini meliputi pendefinisian sistem requirement, memprioritaskan
kebutuhan, menyusun dan mengevaluasi alternatif serta mengulas kebutuhan
dengan pihak manajemen.
3. Rancangan
Tahap ini menghasilkan beberapa dokumen diantaranya dokumen model data,
dokumen model proses, rancangan tabel, hierarki antar modul, sampai desain
antar muka dari sistem yang akan dibuat.
4. Implementasi Rancangan
Tahap ini melakukan pengkodean program berupa sintaks dan logika ke dalam
desain antar muka dari sistem yang telah dibuat.
5. Testing
Menguji hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan implementasi
rancangan dan memperbaiki kesalahan sintaks dan logika.
6. Implementasi Sistem
Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi sistem berupa instalasi, yaitu
perangkat lunak dan perangkat keras akan diinstal pada perusahaan dan mulai
digunakan untuk menggantikan sistem lama.
2. Landasan Teori.
2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi
Sistem dapat didefinisikan secara umum sebagai sekumpulan objek-objek yang
saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu
kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Pengertian informasi pada umumnya adalah data yang sudah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis sebagai
berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
2.2 Definisi Sistem Informasi Pembiayaan
Sistem Informasi Pembiayaan adalah suatu sistem informasi yang bertujuan
untuk mengatur masukan pembiayaan atau pinjaman angsuran sehingga
menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan.
2.3 Konsep Pemodelan Sistem
Bagan alir sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarakan physical
sistem. Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program
atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi
dan untuk dokumentasi.
Rancangan model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada
pengguna bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan
bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan DFD (data flow diagram).
DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun
sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, tempat data
tersebut berada.
2.4 Konsep Basis Data
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah database,
teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang
baik (tanpa redundasi).
2.5 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.5.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic merupakan salah bahasa pemrograman yang
memungkinkan para pengembang atau programmer untuk membuat aplikasi yang
berbasis Windows dengan sangat mudah.
2.5.2 Microsoft SQL Server 2000
SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National
Standard Institute), bahasa ini merupakan standar untuk Relational Database
Management Sistems (RDBMS).
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah lembaga keuangan mikro dengan sistem
syari’ah. BMT Mitra Usaha Ummat Jangkang berdiri pada tahun 1998 di Jl. Jangkang
Besi, Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Yogyakarta berbadan hukum:
13/BH/DK/X/1998. BMT didirikan oleh pemuda dan pemuka masyarakat yang difasilitasi
oleh LPM UII Yogyakarta. Diresmikan oleh Rektor UII Prof. H. Zaini Dahlan, MA pada
tanggal 15 Desember 1995 dan mendapat pengesahan koperasi serba usaha syari’ah
dari pemerintah pada tanggal 12 Oktober 1998.
3.2 Analisis Sistem
Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.3 Identifikasi Masalah
Dari pengamatan dan penelitian pada sistem informasi angsuran BMT Mitra Usaha
Ummat Jangkang dapat disimpulkan bahwa beberapa masalah yang muncul antara lain:
1. Proses pencatatan, pencarian dan pengolahan data angsuran anggota
memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Dalam proses pembuatan laporan juga memerlukan waktu yang cukup lama
karena hasil pendataan gaji masih disimpan dalam bentuk arsip atau lembar-
lembar kerta sehingga memerlukan tempat penyimpanan yang besar.
Secara garis besar masalah tersebut timbul karena beberapa penyebab antara
lain:
1. Dalam kegiatan pencatatan dan pengolahan data masih dilakukan
menggunakan Microsoft Excel sehingga kurang efisien dan efektif.
2. Belum maksimalnya pemanfaatan teknologi yang disebabkan karena
kurangnya tenaga pegawai yang mampu menggunakan dan menciptakan
database.
3.4 Analisis PIECES
Analisis yang digunakan dalam perancangan sistem informasi pembiayaan
anggota BMT Mitra Usaha Ummat Jangkang ini menggunakan metode PIECES
(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Dari analisis ini
dapat disimpulkan masalah utama yang dihadapi secara jelas dan spesifik. Dari hasil
analisis itu akan dapat dirumuskan sebagai usulan untuk membantu perancangan sistem
informasi yang lebih baik.
3.5 Analisis Kebutuhan Sistem
3.5.1 Kebutuhan Perangkat Keras
1. Tahapan pembuatan
- Motherboard Gigabyte Chipset Intel G31
- Prosessor intel Core 2 Duo (2.0 GHz)
- RAM Adata 2 GB DDR2 Pc-6400
- HDD Seagate 160 GB SATA
- DVD RW Pioneer 18x SATA
- Monitor 15” Samsung LCD
- Keyboard & mouse Optical
- Printer Canon Pixma IP 1700
2. Tahapan implementasi
Perangkat Keras
Motherboard Disesuaikan dengan prosesor
Processor Intel P 4
RAM DDR 512 MB 400 Mhz
Hardisk 80 GB 7200 RPM ATA
VGA 128 MB
CD-RW CR-RW Asus 52x32x52
Monitor 15"
Speaker Standard
Mouse PS2 Standard
Keyboard PS2 Standard
Stabiliser Standard
UPS 600 VA
Printer Inkjek
3.5.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
1. Tahap Pembuatan
Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi pembiayaan BMT Mitra Usaha
Ummat adalah Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000 dengan
menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional.
2. Tahap Implementasi
Perangkat lunak yang akan dibutuhkan sistem informasi pembiayaan BMT
Mitra Usaha Ummat adalah Microsoft Windows XP Profesional.
3.5.3 Kebutuhan Informasi
1. Informasi Anggota
Merupakan rangkaian informasi mengenai identitas anggota serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan anggota BMT Mitra Usaha Ummat.
2. Informasi Pembiayaan
Yaitu informasi mengenai pinjaman yang akan dilakukan oleh anggota BMT
Mitra Usaha Ummat.
3. Informsi Angsuran
Berkenaan dengan informasi besarnya angsuran yang harus dibayar oleh
anggota yang melakukan pinjaman.
3.5.4 Kebutuhan Pengguna
1. Tahap Pembuatan
- Programmer bertugas dalam pembuatan aplikasi sistem informasi
pembiayaan BMT
- Analis Sistem bertugas dalam menganalisis sistem informasi pembiayaan
BMT
2.Tahap Implementasi
- Admin bertugas dalam mengimplemantasikan sistem dan mengawasi
jalannya sistem.
- Teller bertugas dalam menginputkan data ke dalam sistem yang
dibutuhkan.
3.6 Analisis Kelayakan Sistem
1. Analisis Kelayakan Teknis
Teknologi yang digunakan sistem ini menggunakan teknologi komputer.
Teknologi komputer saat ini sangat mudah mendapatkannya dengan harga
yang relatif terjangkau dan pengoperasian komputer juga tidak terlalu sulit.
Dengan adanya teknologi ini di pasaran maka proyek ini layak untuk
dilanjutkan.
2. Analisis Kelayakan Hukum
Dalam penerapan sistem yang akan dibuat menggunakan software yang telah
berlisensi, legal dan resmi sehingga tidak akan menimbulkan masalah
dikemudian hari. Sistem yang akan dibuat layak secara hukum karena tidak
melanggar peraturan dan hukum yang berlaku.
3. Analisis Kelayakan Operasional
Dalam pembuatan sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan user dan
kemudahan dalam mengoperasikannya (user-friendly) sehingga tidak
memerlukan operator dengan keahlian yang khusus. Dengan memberikan
pelatihan terlebih dahulu kepada petugas akan memudahkan dalam
mengoperasikan sistem ini. Sistem yang akan dibuat dapat dikatakan layak
untuk dioperasikan.
4. Analisis Kelayakan Ekonomi
Dalam segi ekonomi, sistem yang akan dibuat membutuhkan biaya-biaya yang
akan dikeluarkan tentunya perusahaan mengeluarkan sumber dayanya demi
mendapatkan manfaat di masa yang akan data dan juga keuntungan yang lebih
dibanding menggunakan sistem lama.
3.7 Flowchart Sistem yang Diusulkan
Input Data
Kategori
Anggota
Input
Pembiayaan
Olah Data
Kategori
Anggota
Olah Data
Pembiayaan
Tabel Kategori
Anggota
Tabel
Pembiayaan
Pembuatan
Laporan
Pembiayaan
Laporan
Pembiayaan
Olah Data
Angsuran
Tabel
Angsuran
Pembuatan
Laporan Angsuran
Laporan
Angsuran
Input Angsuran
Kategori
AnggotaData Pembiayaan Data Angsuran
Input Data
Anggota
Olah Data
Anggota
Tabel Anggota
Pembuatan
Laporan Anggota
Laporan Anggota
Data Anggota
Input Kategori
Pembiayaan
Olah Data
Kategori
Pembiayaan
Tabel Kategori
Pembiayaan
Kategori
Pembiayaan
Olah Data
Petugas
Tabel Petugas
Input Petugas
Data Petugas
3.8 Data Flow Diagram
DFD Level 0
Sistem Informasi
Pembiayaan BMT Mitra
Usaha Ummat
TellerAccounting
Cabang
Laporan Anggota
Laporan Pinjaman
Laporan Angsuran
Data Anggota
Data Pembiayaan
Data Angsuran
Anggota
Kuitansi Pembiayaan
Kuitansi Angsuran
DFD Level 1
1.1
Olah Data
Anggota
2.1
Olah Data
Pembiayaan
3.0
Olah Data
Angsuran
Anggota Pembiayaan Angsuran
4.0
Pembuatan
Laporan
Anggota
5.0
Pembuatan
Laporan
Pembiayaan
6.0
Pembuatan
Laporan
Angsuran
Penyimpanan
Anggota
Penyimpanan
PembiayaanPenyimpanan
Angsuran
Accounting
Cabang
1.0
Olah Data
Kategori
Anggota
Kategori
Anggota
Penyimpanan
Kategori Anggota
Teller
2.0
Olah Data
Kategori
Pembiayaan
Kategori
Pembiayaan
Penyimpanan
Kat. Pembiayaan
Data Kategori Anggota
Kat. Pembiayaan
Data Angsuran
Data Anggota
Data Pembiayaan
Laporan Anggota
Laporan Pembiayaan
Laporan Angsuran
4 IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Form Login
4.2 Form Utama
4.3 Form Anggota
4.4 Form Pembiayaan
4.5 Form Angsuran
4.6 Laporan Pembiayaan
4.7 Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya
siap mulai untuk dapat digunakan. Konversi yang diterapkan pada BMT Mitra Usaha
Ummat adalah konversi peralel. Pendekatan konversi paralel dilakukan dengan
mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu
periode waktu yang tertentu.
5. PENUTUP
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan di BMT Mitra Usaha Ummat maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Pengolahan data yang efisien sangat dibutuhkan guna menghasilkan informasi
yang cepat dan akurat.
2. Pada BMT Mitra Usaha Ummat telah terdapat komputer namun kapasitas
pemakaiannya masih sangat terbatas dan proses pengolahan data masih
dengan sistem manual. Hal ini berdampak pada lambatnya perolehan informasi
dan tentu saja hal ini menghambat pihak Kepala Manajer dalam menggambil
keputusan.
Dengan adanya sistem yang baru pada Desa BMT Mitra Usaha Ummat
dimaksudkan untuk :
1. Membantu kelancaran, ketepatan dan efisiensi mekanisme kerja dari
pengolahan data anggota, pembiayaan, angsuran dan laporan-laporan
sehingga dapat diperoleh informasi dengan tepat.
2. Membantu dalam menyusun laporan sehingga dapat memberikan informasi
yang cepat dan tepat tentang data anggota, pembiayaan dan angsuran.
Sistem baru yang berjalan di BMT Mitra Usaha Ummat mempunyai beberapa
kelebihan diantaranya :
1. Dapat menghemat waktu dalam proses pencarian data.
2. Dapat meningkatkan kinerja sistem dalam menyelesaikan tugas-tugas pada
bagian laporan data anggota, pembiayaan, dan angsuran.
3. Informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga memudahkan Manajer
dalam mengambil keputusan.
4. Tata letak dan bentuk output dari program diatas sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dimengerti.
5. Tingkat keamanan terhadap data lebih terjamin.
Selain memiliki kelebihan-kelebihan diatas, tak dapat dipungkiri pula bahwa sistem
baru itu sendiri juga mempunyai kelemahan, yaitu sistem tidak dapat menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi jika terjadi pembaharuan secara mendasar.
DAFTAR PUSTAKA
Hanif Al Fatta, "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern", 2007, Penerbit Andi, Yogyakarta
Kusrini, M.Kom, "Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data", 2007, Penerbit
Andi, Yogyakarta
Kusrini, S.Kom dan Andri Koniyo, "Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server", 2007, Penerbit Andi,
Yogyakarta
M. Rudyanto Arief, "Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsft SQL Server 2000", 2006, Penerbit Andi, Yogyakarta
Rahadian Hadi, "Membuat Laporan dengan Crystal Report 8.5 dan Visual Basic 6.0",
2004, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Uus Rusmawan, "Koleksi Program VB 6.0 Konsep ADO untuk Tugas Akhir dan Skripsi -
EDISI TERBARU-", 2009, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
OnLine www.bhinneka.com
OnLine www.amazon.com