14
SISTEM INTEGUMEN Oleh Nurvita Risdiana 26 Maret 2014 Komponen integumen 1. Epidermis: Stratum corneum Stratum Lucidum Stratum granulosum Stratum spinosum Stratum basale 2. Dermis Papilary layer Reticular layer 3. Hipodermis 4. Pore 5. Meissner corpuscle 6. Paccinian corpuscle 7. Free nerves ending 8. Glandula sebacea 9. Sensory nerve fiber 10. Hair root 11. Hair folicle 12. Arteri 13. Vena 14. Adiposse tissue 15. Exocrine sweat gland 16. Melanocyte

Sistem Integumen 1

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM INTEGUMEN

Oleh Nurvita Risdiana

26 Maret 2014

Komponen integumen 1. Epidermis:

Stratum corneum Stratum Lucidum Stratum granulosum Stratum spinosum Stratum basale

2. Dermis Papilary layer Reticular layer

3. Hipodermis4. Pore

5. Meissner corpuscle6. Paccinian corpuscle7. Free nerves ending8. Glandula sebacea9. Sensory nerve fiber10. Hair root11. Hair folicle12. Arteri13. Vena14. Adiposse tissue15. Exocrine sweat gland16. Melanocyte

A. EPIDERMIS

Superficial, tipis, tdd jaringan epithel Tidak terdapat syarat Tidak terdapat pembuluh darah Terdapat pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit, sehingga mencegah

terbakarnya kulit

Tipe sel epidermis 1) Keratin2) Melanosit3) Sel Langerhans4) Sel Markell5) Stratum basale

1. Keratin Tersusun atas keratinized stratified squamous epithelium 90% sel epidermis tersusun atas keratinosit → yang memproduksi protein keratin. Keratin :

Kasar Protein fibrous yang melindungi kulit dari panas, mikroba dan zat kimia Memproduksi lamellar granula: Melepaskan water repellent scalar (menurunkan masuknya air kedalam tubuh dan

keluarnya air dari tubuh, menghambat masuknya benda asing)

2. Melanosit

8% tdd melanocyte Berasal dari ektoderm Memproduksi melanin

- Pigmen warna memberikan warna kulit - Mengabsorbsi UV - Meskipun terdapat melanin terkadang melanin juga rentan rusak karena UV

Struktur Dasar Dari Warna Kulit Melanin, hemoglobin, dan carotene merupakan pigmen yang memberikan berbagai macam

warna kulit Jumlah melanin menyebabkan warna kulit bervariasi dari pucat – kemerahan-coklat-hitam Jumlah melanin yang tinggi berada di penis, aerola Albino: tidak ada melanosit Vitiligo : partial atau tidak ada melanosit

Albino Vs Vitiligo

Warna Kulit Sebagai Tanda Diagnostik

Sianotik, inadequate oxygen,akan terlihat jelas pada membran mukosa, kuku dan kulit

Jaundice, yellow pigmen billirubun, biasanya mengindikasikan penyakit liver

Erythema, redness: injury, exposure to heat, infection, inflamation, allergic

Pallor, shock and anemia

TATTO

Pewarnaan permanen dikulit dengancara memasukkan zat pewarna asing melalui jarum ke dermis

Yunani kuno Tato dibuat dengan cara menyuntikkan tinta dengan

tusukan jarum ke epidermis dan bergerak antara 50 dan 3000 kali per menit dan tinta dideposito dalam dermis.

Dapat memudar karena paparan sinar, dibasminya tinta partikel oleh sistem limfatik

Body Piercing

Memasukkan perhiasan dengan cara artifisial opening

3. Sel Langerhans

Berasal dari sumsum tulang dan bermigrasi ke epidermis Merupakan fraksi kecil dari epidermis Berperan dalam respon imun dalam melawan mikroba yang masuk ke kulit Mudah rusak oleh UV Perannya dalam respon imun adalah mengenali, invasi,mengancurkan (makrofag like

dendritic cell)

4. Sel Markell Berlekatan dengan saraf taktil → sensasi sentuhan Reseptor berbentuk oval yang ditemukan di epidermis, mempunyai sinaps dan

berhubungan dengan somatosensori aferen (mekanoreseptor/rangsang sentuh)

5. Stratum basale Lapisan paling dalam dari epidermis Disebut juga stratum germinativum → berperan dalam pembentukan sel yang baru

B. DERMIS Bagian dalam dari kulit setelah epidermis Tersusun atas jaringan konektivus yang kuat tdd kolagen dan serat elastis Bersifat lentur/elastis Mempunyai kemampuan untuk scretching dan mudah kembali Sel yang ada di dermis didominasi oleh fibroblast, beberapa makrofage, beberapa sel

adiposit. Terdapat pembuluh darah, saraf, kelenjar, folikel rambut Dermis penting untuk survival epidermis

C. HIPODERMIS

1) Lapisan superfisial (Papilary)- 1/5 dari total lapisan- Tdd jaringan konektivus aeoral (kolagen dan elastis)- Terdapat reseptor tactile (meissner corpuscula)→akhiran saraf untuk sentuhan- Terdapat akhiran saraf sebagai signal (hangat, dingin, gatal, geli, nyeri)

2) Lapisan dalam (reticular)

- 4/5 dari total layers- Berlekatan dengan lapisan subkutan - Tdd serabut kolagen dan elastik- Ruangan diantara fiber terdapat sel adiposa, folikel rambut, saraf, gland. Sebacea,

glandula sudorifera

KULIT TERDIRI DARI ORGAN ASSESORI a) Organ asesori terdiri dari:

- Rambut dan folikel rambut- Kuku- Kelenjar- Saraf

b) Kelenjar asesori mempunyai fungsi penting:- Kuku dan rambut melindungi tubuh- Kelenjar keringat meregulasi suhu tubuh

RAMBUT DAN FOLIKEL RAMBUT Hair/pili terdapat disebagian besar permukaan kulit kecuali telapak tangan, permukaan

jari dan telapak kaki. Pada orang dewasa, rambut biasanya tumbuh lebat di kepala, alis, aksila,area genetalia Faktor genetik dan hormonal mempengaruhi ketebalan dan penyebaran rambut Meskipun rambut memiliki keterbatasan dalam melindungi tubuh, namun rambut di

kepala:- melindungi kulit kepala dari injuri dan panas dari cahaya matahari- Menurunkan kehilangan panas dari kulit kepala

Alis dan bulu mata melindungi mata dari partikel asing yang masuk ke mata. Reseptor sentuh (hair root plexuses) berhubungan dengan folikel rambut Reseptor sentuh akan teraktifasi apabila rambut tersentuh atau bergerak

KELENJAR PADA KULIT Kelenjar adalah sel epitel yang mensekresi substansi Beberapa kelenjar eksokrin yang berkorelasi dengan kulit adalah:

- sebaceous (oil) glands - sudoriferous (sweat) glands - ceruminous glands.

SEBACEOUS (OIL) GLANDS Sekresi kelenjar sebasea sebagian besar melalui dermis dan folikel rambut. Kelenjar sebasea mengeluarkan minyak yang disebut sebagai sebum Sebum merupakan campuran triglycerides, cholesterol, proteins, dan inorganic salts. Sebum melindungi permukaan rambut dari kekeringan dan rapuh Sebum juga mencegah terjadinya evaporasi cairan tubuh dari kulit, menjaga kulit tetap

lembut dan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri (tapi tidak semua)

KORELASI KLINIK KELENJAR SEBASEA

1) Acne- Acne adalah proses inflamasi dari kelenjar sebasea yang biasanya terjadi pada awal

pubertas, ketika kelenjar sebasea distimulasi oleh hormon androgen- Acne terjadi terutama pada sebaceous follicles dikelilingi oleh bakteri

KELENJAR SUDORIFERA - Didalam tubuh terdapat 3- 4 milyard k. Sudorifera- Sel dari kelenjar melepaskan keringat melalui pori-pori- Kelenjar keringat dibagi menjadi 2 menurut tipe utamanya berdasarkan struktur, lokasi

dan tipe sekresinya: Eccrine apocrine

ECCRINE APOCRINE

DistribusiTerdapat diseluruh bagian kulit tubuh, khususnya

kening, telapak tangan, telapak kakiKulit aksila, selangkangan, areola,

jenggot, klitoris, labia minora

Tempat sekresi Sebagian besar didermis bagian dalam Sebagian besar di lapisan subkutaneus

Termination of ductus excretory duct

Permukaan epidermis Folikel rambut

SekresiKurang viscous: Tdd air, ion (NaCl), urea, uric acid,

amonia, asam amino, glukosa, asam laktat

Lebih viscous: sama dengan komponen eccrine ditambah dengan lipid dan

protein

FungsiRegulasi body temperature, waste removal,

distimulasi pada saat emosional stressDistimulasi saat emosional stress dan

rangsangan seksual

Onset fungsi Segera setelah lahir Pubertas

KUKU Fungsi melindungi tubuh, memotong Menggaruk

INTEGUMEN DAN HOMEOSTASIS Fungsi sistem integumen dalam homeostasis adalah :

- Melindungi tubuh- Meregulasi temperatur tubuh- Dapat memberikan rangsangan baik menyenangkan maupun menakutkan

TIPE KULIT Kulit dibagi berdasarkan ketebalan epidermis, kekutannya , fleksibel, derajat keratinisasi

- Kulit tipis- Kulit tebal

FUNGSI KULIT 1) Termoregulasi (Tugas)2) Blood Reservoir

Dermis terdapat banyak pembuluh darah Pada orang dewasa membawa sekitar 8-10% dari total aliran darah pada orang

dewasa Dari alasan ini sehingga kulit sebagai blood reservoir

3) Proteksi Kulit melindungi tubuh dengan berbagai macam cara Keratin melindungi jaringan dibawahnya dari mikroba, abrasi, panas dan zat kimia Lipid? (Tugas) PH asam mencegah perkembangan mikroba Pigmen melanin mencegah kerusakan efek dari UV Terdapat sel Langerhans (mencegah masuknya bakteri yang berbahaya)

4) Cutaneous sensation Sensasi yang bisa dirasakan dikulit, seperti: Sensasi taktil : sentuhan, tekanan, getaran Tickling (geli) sama dengan sensasi thermal (panas dan dingin) Sensasi cutaneous yang lain : nyeri → sebagai indikasi ada kerusakan jaringan Di kulit terdapat variasi dari akhiran saraf dan reseptor yang tersebar dikulit

termasuk discs tactile di epidermis, corpuscles of touch di dermis dan hair root plexuses yang berada disekeliling folikel rambut

5) Ekskresi dan Absorbsi Kulit normalnya memiliki fungsi sebagai:

- Ekskresi : pembuangan substansi dari dalam tubuh- Absorbsi : masuknya material dari luar kedalam tubuh

Meskipun sebagian besar stratum corneum adalah water proff, namun ± 400 mL air akan menguap/hari

Dalam aktifitas sedentary seseorang akan kehilangan ± 200 mL melalui keringat, dalam aktifitas yang tinggi akan lebih banyak lagi yang hilang

Keringat mengeksresi garam, karbondioksida dan hasil pemecahan protein yaitu amonia dan urea

Absorbsi dari substansi yang water-soluble melalui kulit is negligible,tetapi beberapa material yang lipid-soluble materials dapat masuk ke kulit

Zat-zat yang lipid-soluble (vitamin A, D, E, K), obat-obatan tertentu, gas oksigen dan karbondioksida

Material toksik dapat diabsorbsi melalui kulit termasuk larutan organik ct: aseton dan carbon tetrachloride (dry-cleaning fluid), logam berat mercury dan arsenic

Obat topikal (steroid) ct kortison Since topical (applied to the skin) steroids lipid-soluble, maka mudah masuk ke

regio papilary di dermis. Steroid tersebut akan mengekskresikan agen antiinflamatory yang menghambat

produksi histamin oleh sel mast

KORELASI KLINIK PENGGUNAAN OBAT OBATAN TOPIKAL

1) Sebagian besar obat melalui sistem digesti atau diinjeksikan subkutaneus atau muscular

2) Selain itu bisa melalui jalur alternatif yaitu kulit.3) Obat akan melewati epidermis menuju pembuluh darah di dermis4) Obat ini penggunaannya 1 hari s.d beberapa hari

6) Sintesis Vitamin D Sintesis Vit D dikulit membutuhkan prekusor sinar UV oleh matahari Enzyme di liver dan di ginjal memodifikasi aktifnya molekul sehingga

memproduksi calcitriol Calcitriol adalah hormon yang membantu absorpsi kalsium pada makanan dari GI

ke darah UV hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk sintesis vit D (10-15 menit dalam 2

x/minggu)

HOMEOSTASIS PADA PENYEMBUHAN LUKA

1) Luka → kulit akan memperbaiki mendekati normal2) Ada dua jenis penyembuhan luka tergantung dari dalamnya luka:

- Epidermal wound healing- Deep wound healing

1) EPIDERMAL WOUND HEALING Luka epidermal bisa mencapai dermis Tipe luka epidermal, ct: abrasi

Pada luka epidermal, sel-sel epidermis akan mengelilingi luka dan bermigrasi menuju ke luka.

Sel bermigrasi sampai seluruh sel menutup dan berikatan mengelilingi luka. Migrasi akan berhenti ketika sel epidermal sudah saling berikatan

Epidermal wound healing

Setelah semua sel basal bermigrasi, epidermal growth factor akan membelah diri dan membentuk epidermis yang baru

2) Deep wound healing Deep wound healing terjadi ketika luka mencapai dermis dan lapisan sub kutan Banyak lapisan kulit yang rusak, proses penyembuhan lebih kompleks

dibandingkan dengan epidermal wound healing Akan terdapat bekas luka Fase deep wound healing:

- Fase inflamatori- Fase migrasi- Fase proliferasi - Fase maturasi

A. Fase inflamatori Terjadi respon vaskuler dan seluler, berfungsi:

- Mengeliminasi mikroba- Material asing- Persiapan penyembuhan

Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pada pembuluh darah→ mempercepat pengiriman sel sel yang membantu dalam fase inflamasi

Sel sel tersebut merupakan sel fagosit dari sel darah putih (neutrofil, monocyte) yang berubah menjadi makrofag yang memfagosit mikroba dan sel mesenkim yang berkembang menjadi fibroblast

Mencegah penyebaran infeksi Inflamasi terjadi dalam tiga fase:

Repairing phase

1) Histamin dan protein komplemen meningkatkan vasodilatasi dan permeabilitas kapiler,sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke area sehingga muncul tanda-tanda kemerahan, bengkak, panas.

2) Neutrofil dan monosit ber emigrasi ke area luka kemudian melakukan fagositosis terhadap bakteri. Pus, cairan dan kumpulan sel mati terjadi pada fase infeksi

3) Fibrinogen, membekukan darah, mencegah kehilangan darah, selanjutnya diikuti dengan perbaikan jaringan yang baru untuk menggantikan jaringan yang mati

Soal Tugas

1. Bagaimanakah fisiologi tubuh mencegah dehidrasi?

2. Bagaimanakah hubungan antara termoregulasi dan integumen?

3. Bagaimanakah mekanisme berkeringat?

4. Bagaimanakah hubungan Integumen dan allergi?