88
SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: GESHA ROMADONA AULIA NIM: 108043200011 KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

  • Upload
    vuque

  • View
    239

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU

DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

GESHA ROMADONA AULIA

NIM: 108043200011

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi
Page 3: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi
Page 4: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi
Page 5: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

ABSTRAK

GESHA ROMADONA AULIA. NIM 108043200011. SISTEM

OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM PERSPEKTIF HUKUM

POSITIF DAN HUKUM ISLAM. (Program Studi Perbandingan Mazhab dan

Hukum, Konsentrasi Perbandingan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436/2015 M. x + 68 halaman

+ 11 halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui berinvestasi atau menanamkan modal

dengan cara menjadi anggota sebuah koperasi. Karena pada saat ini, masyarakat

masih kurang memahami tentang koperasi. Koperasi Langit Biru membuka

kesempatan bagi masyarakat khususnya umat muslim untuk berinvestasi daging

dengan ikut menjadi anggota Koperasi Langit Biru tersebut. Pada penelitian ini

penulis memilih objek penelitian di Koperasi Langit Biru yang terletak di

Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Penulis ingin

mengetahui mengenai sistem operasional yang dijalankan oleh Koperasi Langit Biru.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang memusatkan diri

secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus.

Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan, disajikan kemudian

ditarik menjadi sebuah kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem operasional Koperasi Langit Biru

belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

dan dalam perspektif Hukum Islam sistem operasional Koperasi Langit Biru terdapat

unsur riba.

Kata Kunci: Koperasi Langit Biru, anggota koperasi, sistem operasional.

Pembimbing : Drs. Ahmad Yani, MA

Arip Purkon, SHI., MA

Daftar Pustaka : Tahun 1954 s.d Tahun 2013

Page 6: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin.. tiada kata yang lebih patut terucap pertama kali

selain untain rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa

memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah selalu kepada yang mulia,

Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan tauladannya kepada kita semua.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

setulus tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun

materiil kepada penulis selama menuntut proses penulisan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA.

2. Ketua Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Bapak Dr. Khamami,

MA dan Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Ibu Hj. Siti

Hanna, S.Ag, Lc., MA.

3. Pembimbing penulis, Bapak Drs. Ahmad Yani, MA dan Bapak Arip Purkon,

SHI., MA yang dengan sabar membimbing skripsi ini serta telah membagikan

ilmunya dan meluangkan waktu disela-sela kesibukannya.

4. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan perkuliahan, ilmu

dan bimbingannya semasa kuliah hingga saat ini.

5. Pengurus perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Page 7: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

vi

yang telah menyediakan berbagai macam literatur dalam proses belajar,

khususnya pada pembuatan skripsi ini.

6. Mantan Anggota Koperasi Langit Biru yang telah membatu penulis dalam

mencari literatur-literatur primer dalam skripsi ini.

7. Orangtua Ayahanda tercinta Sukirman, SH dan Ibunda tercinta Eulis Komala, SH.

Adik-adik tercinta Geshi Fitria Aulia, Gema Fazraih Aulia dan Geka Alifah Al-

Qonaah, yang tiada pernah berhenti berdoa dan senantiasa memberikan segala hal

yang terbaik dan tak ternilai harganya.

8. Septiyan Prawira Dwi Putra yang sangat membantu dan mendukung penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua sahabat dan teman-teman yang memberikan dukungan dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kantor Notaris dan PPAT Setu Santoso, SH., M.Kn. tempat penulis bekerja saat

ini, terimakasih atas izin dan supportnya.

Tiada hal yang dapat penulis persembahkan selain doa yang tulus semoga

Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua dan membalas setiap

kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.. ya rabbal‟alamin...

Jakarta, 2015

PENULIS

Page 8: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 6

E. Review Studi Terdahulu 8

F. Sistematika Penulisan 10

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Koperasi dalam Perspektif Hukum Positif

1. Definisi Koperasi 12

2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi 16

3. Nilai dan Prinsip Koperasi 18

4. Bentuk dan Jenis Koperasi 19

B. Koperasi dalam Perspektif Hukum Islam

1. Definisi Koperasi 23

Page 9: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

viii

2. Landasan dan Asas Koperasi 25

3. Nilai dan Prinsip Koperasi 29

4. Peran Koperasi Melalui Kelembagaan Umat Islam 31

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI LANGIT BIRU

A. Sejarah Berdirinya 34

B. Keanggotaan 37

C. Kegiatan Usaha Dan Tujuan 39

D. Visi Misi Dan Motto 41

E. Manajemen Dan Sistem Operasional 41

BAB IV TINJAUAN HUKUM TERHADAP SISTEM OPERASIONAL

KOPERASI LANGIT BIRU

A. Sistem Operasional Koperasi Langit Biru 46

B. Sistem Operasional Koperasi Langit Biru Menurut Hukum Positif dan

Hukum Islam 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 61

B. Saran-saran 62

DAFTAR PUSTAKA 64

LAMPIRAN

Page 10: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam tidak melarang sama sekali umatnya untuk berlomba lomba dalam

mencari kekayaan. Bahkan kaya dalam Islam di anjurkan, sebab dengan kekayaan

bukan hanya membuka pintu kesenangan dan kesejahteraan. Jika ditelusuri lagi,

umat Islam yang kaya bisa bermanfaat baik bagi dirinya atau pun orang-orang

disekitarnya. Membayar zakat, infaq, bersedekah maupun pergi haji itu semua

ibadah yang memerlukan kemampuan secara finansial. Karena kemiskinan hanya

mendekatkan diri pada kekufuran.

Namun dalam mencari harta terdapat aturan main, yakni tidak melanggar

hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Karena Islam pada dasarnya mengajak

umatnya untuk menunjukkan prestasi dengan kompetensi yang sehat. Ibadah

dalam lingkup yang luas meliputi segala aktivitas manusia yang positif dan tidak

menyalahi ajaran Islam, selama hal itu diorientasikan (diniatkan) demi mencari

keridhaan Allah swt.1 Begitupun halnya dengan mencari harta kekayaan dijalan

Allah swt merupakan suatu ibadah.

Berusaha untuk mencari kekayaan dapat di lakukan dengan berbagai cara

yang baik, seperti berdagang misalnya. Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis

1 Arifin Hamid, Hukum Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah) Di Indonesia Aplikasi dan

Prospektifnya, cet. I, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007), h. 10.

Page 11: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

2

dan pedagang yang handal. Visi beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu bahwa

transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi,

namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika

yang tinggi. Adapun hasil yang didapat harus di distribusikan kesebanyak

mungkin umat.2

Selain berdagang bisa juga sebagai pegawai, baik pegawai negeri maupun

pegawai swasta. Asalkan ia mampu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai

pegawai dengan penuh tanggung jawab.

Semakin maju sebuah peradaban daya kreativitas manusia turut

berkembang. Begitupun halnya dalam mencari kekayaan, yang sebelumnya hanya

berdagang atau menjadi seorang pegawai. Kini bagaimana sebagian hasil dari

berdagang atau pun gaji yang diterima sebagai pegawai bisa lebih berkembang

tidak hanya sekedar ditabung, hal ini dapat dilakukan dengan cara berinvestasi

dan hal ini tidak dapat dilakukan secara individual melainkan sebagai anggota

dari suatu kelompok masyarakat.

Bahwa jika semula dalam pemecahan kebutuhan hidupnya, manusia

melakukannya secara invidual, maka dalam perkembangannya manusia berusaha

melakukannya secara bersama-sama dan dalam perkembangan lebih lanjut, cara-

cara yang digunakan oleh masyarakat untuk memecahkan permasalahan ekonomi

yang mereka hadapi itu berbeda-beda, seiring dengan berkembanganya zaman.3

2 “Cara berdagang rasulullah”, artikel diakses pada 2 November 2012 dari http://cara-

muhammad.com/perilaku/cara-berdagang-rasulullah-saw/ 3 Hendrojogi, Koperasi Azas-azas, Teori dan Praktek, cet. IV edisi 3, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002), h. 2.

Page 12: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

3

Terdapat persamaan antara menabung dengan berinvestasi, yakni

keduanya memanfaatkan sebagian hasil yang didapat untuk memperoleh manfaat

yang lebih besar. Namun pada umumnya tabungan dimanfaatkan untuk

mengantisipasi kemungkinan keperluan uang mendadak, seperti sakit misalnya.

Sedangkan investasi diharapkan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan

datang.

Gitman pada dasarnya berpendapat bahwa investasi (jangka panjang) atau

pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan

sejumlah dana tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan

menerima manfaat diwaktu yang akan datang, dua tahun atau lebih.4

Investasi dilihat dari wujud objek investasi dapat dibedakan kedalam (a)

investasi riil, (real investment), dan (b) investasi financial (financial investment).

Investasi riil adalah investasi yang dilakukan atas aktiva nyata, seperti pembelian

mesin, rumah, tanah, mobil, emas dan berbagai aktiva nyata lainnya. Investasi

finasial meliputi investasi atas surat-surat berharga (efek), valuta asing, deposito,

meminjamkan uang secara komersil kepada pihak lain, dan sebagainya.5

Kini semakin banyak orang yang melakukan investasi. Banyaknya jenis

investasi yang tersedia, hal ini menjadikan para investor harus jeli dalam memilih

jenis investasi yang akan diikuti, yang sekiranya dianggap kompetetif dalam hasil

4 Murdifin Haming, dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 6.

5 Murdifin Haming, dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis, h.

370

Page 13: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

4

return yang akan diterima oleh investor. Karena dalam berinvestasi pun memiliki

resiko, baik itu kecil, moderat atau pun tinggi.

Investasi sekarang ini tidak hanya dalam bentuk saham, obligasi, rumah,

tanah, mobil atau pun emas, ada pula investasi yang akhir – akhir ini sedang

marak yakni, investasi daging yang dikelola oleh Koperasi Langit Biru yang

sebelumnya bernama PT. Transindo Jaya Komara (PT. TJK). Investasi daging ini

menjanjikan profit yang fantastis dan dalam waktu yang singkat dengan return

yang cukup besar bahkan hingga ratusan persen pertahun yakni imbal hasilnya

mencapai 258,97 persen dalam dua tahun atau 10 persen sebulan dari nilai

penyertaan.6 Sehingga tidak sedikit yang tergiur untuk menjadi investor agar

memperoleh kekayaan dengan waktu yang singkat dan cara yang cukup mudah.

Semenjak didirikan pada Januari 2011, Koperasi Langit Biru berhasil

menghimpun 125.000 anggota dengan total dana investasi mencapai Rp 6 triliun.7

Pada awalnya Koperasi Langit Biru berjalan dengan lancar. Namun, sejak akhir

2011 silam, Koperasi Langit Biru mengalami kemacetan pencairan bonus

terhadap para nasabah. Februari 2012 lalu, ribuan nasabah mulai resah karena

manajemen Koperasi Langit Biru terus menunda-nunda pencairan bonus.

6 Adi Suhendi, “Bos Koperasi Langit Biru Bisa Dijerat Pasal Berlapis”, artikel diakses pada

3 Januari 2013 dari http://www.tribunnews.com/2012/07/25/bos-koperasi-bumi-langit-bisa-dijerat-

pasal-berlapis

7 Sabrina Asril, “Polisi Telusuri Dugaan Pencurian Uang di Koperasi Langit Biru”,artikel

diakses pada 30 Pebruari 2013 dari

http://tekno.kompas.com/read/2012/06/06/20162383/Polisi.Telusuri.Dugaan.Pencucian.Uang.di.Koper

asi.Langit.Biru

Page 14: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

5

Puncaknya, April 2012, para nasabah mendatangi kantor Koperasi Langit Biru di

Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Hingga akhirnya, pada

awal Juni lalu, para nasabah menjarah produk sembako di gudang Koperasi

Langit Biru. 8

Berangkat dari permasalah ini, penulis tertarik membahas lebih jauh

mengenai aturan koperasi baik secara hukum positif maupun dalam pandangan

hukum Islam. Dan penulis mencoba mengakat permasalah ini dengan judul:

“SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM

PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Mengingat interpretasi hukum merupakan sesuatu yang sangat luas dan

kompleks, maka untuk mendapatkan pembahasan yang lebih efektif dan objektif

pembahasan ini penulis batasi meliputi hal-hal berikut :

1. Koperasi yang dimaksud disini ialah Koperasi Langit Biru Banten.

2. Hukum positif yang dimaksud ialah Peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan koperasi.

3. Hukum Islam yang dimaksud ialah hukum Islam yang membahas tentang

perkoperasian

Sedangkan dalam perumusan masalahnya dapat dirinci sebagai berikut:

8 E Mei Amelia R, “Kerugian Nasabah Koperasi Langit Biru”, artikel diakses pada 30

Februari 2013 dari http://news.detik.com/read/2012/06/05/134946/1933193/10/kerugian-nasabah-

koperasi-langit-biru-diprediksi-capai-triliunan-rupiah

Page 15: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

6

1. Bagaimana sistem operasional Koperasi Langit Biru?

2. Bagaimana perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam terhadap sistem

opersional koperasi tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem opersional Koperasi Langit Biru.

2. Untuk mengetahui perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam terhadap sistem

opersional koperasi tersebut.

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Agar menjadi masukan bagi masyarakat yang belum mengetahui tentang

sistem operasional koperasi.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya mengenai kopeasi.

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Mengingat dalam karya ilmiah, metode merupakan strategi yang utama

dan mempunyai peran yang sangat penting, karena dalam penggunaan metode

adalah totalitas cara untuk meneliti dan menemukan kebenaran.9 Untuk itu penulis

menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian Kualitatif yakni

pendekatan survei dengan sumber-sumber yang ada melalui penelitian

9 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan Praktis

Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Penelitian Pemula, (Jakarta: STIA-LAN Press, 2004), h. 53.

Page 16: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

7

kepustakaan (Library Research), baik sumber primer yakni Al-Qur‟an dan

Hadits, Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian dan Peraturan Administratif

Koperasi Langit Biru. Maupun sumber sekunder yakni berupa buku-buku,

artikel, media televisi, situs internet, bahan informasi lainnya yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti.

2. Pengumpulan data dengan studi lapangan (Field Research), yakni dengan

melakukan wawancara. Jenis wawancara yang penyusun pilih adalah terbuka

dan terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang

diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sedangkan

terstruktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah

dan pertanyaan yang di ajukan.10

Adapun yang menjadi informan adalah

sebagian mantan pengurus dan sebagain mantan anggota yang berkaitan

dengan bahasan penulis.

3. Adapun analisa data yang diperoleh penulis dari berbagai sumber (Primer dan

Sekunder) yang berkaitan dengan penelitian, termasuk data pendukung yang

diperoleh dari wawancara , maka selanjutnya akan dilakukan analisis kualitatif

dengan pola berfikir induktif.

Teknik ini dilaksanakan dengan metode interaktif sebagaimana dikemukakan

oleh Matthew B. Miles dan A Michael Huberman, yang terdiri dari tiga jenis

kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

10

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2000), h.

137-138.

Page 17: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

8

Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari catatan

tertulis dilapangan. Penyajian data adalah suatu penyajian sekumpulan

informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan.11

4. Penulisan skripsi ini mengacu pada buku : ”Pedoman Penulisan Skripsi”,

Fakultas Syari‟ah dan Hukum, Universitas Islam Negri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2012.

E. Review Studi Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang

membahas mengenai topik yang sejenis, penelitian-penelitian terdahulu yang

membahas tentang koperasi yaitu :

No Penulis Judul Skripsi Substansi Persamaan dan

Perbedaan Penulis

1 Kamaludin /

NIM:

201046100854

Prodi

Perbankan

Syari‟ah,

”Tinjauan

Hukum Islam

Terhadap

Sistem

Operasional

Koperasi

Keberadaan KSP di

Pondok Pesantren Darul

Muttaqien membantu bagi

masyarakat pondok

maupun sekitar. Namun

praktek simpan pinjam

Persamaan: Sama-

sama menggunakan

metode penelitian

kualitatif .

Perbedaan: Dalam

skripsi ini penulis

11

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif: buku tentang

Sumber Metode-Metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 18.

Page 18: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

9

Fakultas

Syariah dan

Hukum, 2008

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Simpan

Pinjam (Studi

Kasus Pada

Koperasi

Pondok

Pesantren

Darul

Muttaqien

Parung

Bogor”

yang dijalankan belum

sesuai dengan hukum

Islam karena didalamnya

terdapat unsur riba dengan

menerapkan jasa pinjaman

bersifat tetap perbulan

3%.

memaparkan tentang

sistem operasional

koperasi namun

lebih menekankan

pada koperasi

simpan pinjam.

2 Nur Hidayat

NIM:

03240078

Prodi

Manajemen

Dakwah,

Fakultas

Dakwah, 2008

Universitas

Islam Negeri

Sunan Kalijaga

”Aplikasi

Perencanaan

Koperasi

Simpan

Pinjam UIN

Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

Dalam

Kesejahteraan

Anggota”

Koperasi Simpan Pinjam

KPN UIN Sunan Kalijaga

telah melaksanakan unsur-

unsur perencanaan dalan

menjalankan aktivitasnya

kerjanya dengan baik dan

lancar dan selalu berupaya

untuk mensejahterakan

para anggotanya.

Persamaan: Sama-

sama menggunakan

metode penelitian

kualitatif .

Perbedaan: Dalam

skripsi ini penulis

memaparkan tentang

aplikasi fungsi

perencanaan yang

diajukan oleh

anggota kepada

Page 19: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

10

Yogyakarta Koperasi Simpan

Pinjam KPN UIN

Sunan Kalijaga.

3 Haris Sriyanto

Prodi

Perbankan

Syariah,

Fakultas

Syariah dan

Hukum, 2007

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

”Respon

Nasabah

Koperasi

Serba Usaha

(KSU)

Arrahmah

Terhadap

Produk

Pembiayaan

Koperasi

Serba Usaha

(KSU)

Arrahmah

Batang Jawa

Tengah”

Para anggota atau nasabah

Koperasi Serba Usaha

(KSU) Arrahmah

memberikan respon yang

baik terhadap pembiayaan

produk yang terdapat di

KSU Arrahmah Batang

Jawa Tengah tersebut.

Persamaan: Sama-

sama membahas

Koperasi Serba

Usaha.

Perbedaan: Dalam

skripsi ini penulis

memaparkan tentang

respon nasabah

terhadap Koperasi

Serba Usaha

Arrahmah.

F. Sistematika Penulisan

Agar lebih sistematik maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dan setiap

bab dibagi menjadi beberapa sub bab dengan perincian :

Page 20: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

11

Bab I, Merupakan pendahuluan yang meliputi : Latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan teknik penulisan, review studi terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II, Membahas tentang landasan teori koperasi menurut hukum positif

meliputi: definisi koperasi, landasan, asas dan tujuan koperasi, nilai dan prinsip

koperasi, bentuk dan jenis koperasi. Dan landasan teori koperasi menurut hukum

Islam meliputi : definis koperasi, landasan dan asas koperasi, nilai dan prinsip

koperasi serta peran koperasi melalui kelembagaan umat Islam.

Bab III, Membahasan mengenai gambaran umum Koperasi Langit Biru meliputi :

sejarah berdirinya, keanggotaan, kegiatan usaha dan tujuan, visi, misi dan motto

serta manajemen dan sistem operasional.

Bab IV, Meninjau tentang sistem operasional pada Koperasi Langit Biru dalam

perspektif hukum positif dan hukum Islam.

Bab V, Merupakan penutup, yang terdiri atas : kesimpulan, saran-saran, serta

diakhiri dengan daftar pustaka.

Page 21: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS KOPERASI

A. Koperasi Dalam Perspektif Hukum Positif

1. Definisi Koperasi

Kata koperasi secara etimologi atau segi bahasa ”cooperation” dari

bahasa Inggris yang berarti bekerjasama. Akan tetapi tidak semua bentuk

usaha bersama disebut koperasi. Secara umum yang dimaksud dengan

koperasi adalah ”suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang

perekomonian, beranggotakan mereka yang berekonomi lemah yang

bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

melakukan suatu usaha yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan para

anggotanya”. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang

dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap

dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan-kesulitan

ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka.1

R.M. Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul

Sepuluh Tahun Koperasi: Penerangan tentang Koperasi oleh Pemerintah

Tahun 1930-1940, menyatakan bahwa koperasi adalah perkumpulan manusia

seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerjasama untuk

memajukan ekonominya.2

1 G. Kartasapoetra, Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, cet. V,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 1. 2 Andjar Pachta W, dkk, Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi, Pendirian dan

Modal Usaha, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 19.

Page 22: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

13

Definisi lain tentang koperasi dikemukakan oleh Paul Hubert

Casselman dalam bukunya yang berjudul: “The Cooperative Movement and

some of its Problems” mengatakan: “Cooperation is an economic system with

social contract” (koperasi adalah suatu system ekonomi yang mengandung

unsure social).3

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian Koperasi adalah

”perkumpulan juga berusaha dilapangan ekonomi, tetapi tidak bermaksud

mencari untung”.4

Masyarakat Indonesia baru mulai mengenal bentuk koperasi pada awal

abad ke-XIX. Seorang patih di Purwekerto bernama R. Aria Wiria Atmadja

pada tahun 1896 mendirikan organisasi semacam koperasi simpan pinjam

yaitu hulp and spaarbank (bank simpanan) untuk menolong priyayi (pegawai

negeri) agar terhindar dari cengkraman lintah darat. Usaha ini, dibantu oleh

asisten residen Purwekerto E. Sieburgh. Pada tahun 1898 inisiatif R. Aria

Wiria Atmadja diperluas oleh De Wolf van Westerrode, pengganti E.

Sieburgh. Bank itu tidak hanya membantu pegawai negeri saja, tetapi juga

petani dan pedagang kecil.5

3 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, teori dan Praktek, cet.

I, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 39.

4 Wilfridus Josephus Sabarija Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. IV,

(Jakarta: P.N. Balai Pustaka, 1966), h. 466.

5 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan Praktek,

cet. II, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h.28.

Page 23: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

14

Secara ideologis, masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

adalah bagaimana membangun system ekonomi yang sesuai dengan cita-cita

tolong-menolong. Pertanyaan ideologis tersebut terjawab bahwa dasar

perekonomian yang sesuai dengan cita-cita tolong-menolong ialah koperasi.

Seluruh perekonomian rakyat harus berdasar koperasi. Koperasi

mendahulukan keperluan bersama dan menomorduakan kepentingan

individual. Oleh karena itu, koperasi harus memiliki fungsi mendidik

masyarakat dalam hal mengurus keperluan bersama.6

Mohammad Hatta dalam pidatonya tanggal 12 Juli 1951 mengatakn

sebagai berikut: “Apabila kita membuka Undang-Undang Dasar Tahun 1945

dan membaca serta menghayati isi Pasal 38, maka tampaklah di sana akan

tercantum dua macam kewajiban atas tujuan yang satu. Tujuannya ialah

menyelenggarakan kemakmuran rakyat dengan jalan menyusun perekonomian

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Perekonomian

sebagai usaha bersama dengan berdasarkan kekeluargaan adalah koperasi,

karena koperasilah yang menyatakan kerjasama antara mereka yang berusaha

sebagai suatu keluarga. Disini tak ada pertentangan antara majikan dan buruh,

antara pemimpin dan pekerja. Segala yang bekerja adalah anggota

koperasinya, sama-sama bertanggung jawab atas keselamatan koperasi itu.

Sebagaimana orang sekeluarga bertanggung jawab atas keselamatan rumah

6 Mohammad Hatta, Beberapa Fasal Ekonomi, Djalan Ke Ekonomi dan Koperasi, (Jakarta:

Perpustakaan Perguruan Kementrian P.P. dan K, 1954), h. 266.

Page 24: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

15

tangganya, demikian pula para anggota koperasi sama-sama bertanggung

jawab atas koperasi mereka. Makmur koperasinya, makmurlah hidup mereka

bersama, rusak koperasinya, rusaklah hidup mereka bersama.”7

Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi juga memiliki

perubahan. Undang-Undang Koperasi Nomor 14 Tahun 1956, Bab III pasal 3

mengatakan bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang

berfungsi sebagai tempat persemaian insan masyarakat serta wahana menuju

sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila.

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Pokok-

Pokok Perkoperasian pada Bab III Bagian I Pasal 3 dikatakan bahwa koperasi

Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha-usaha bersama berdasar atas

asas kekeluargaan.

Untuk lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka pada

tanggal 21 Oktober 1992 dikeluarkan Undang-Undang baru, yaitu Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dalam Pasal 1 ayat (1)

koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

7 Andjar Pachta W, dkk, Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi, Pendirian dan

Modal Usaha, h. 19-20.

Page 25: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

16

asas kekeluargaan.8

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

sosial beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang

merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha berdasar atas asas

kekeluargaan.9

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian maka terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam

pergerakan koperasi di Indonesia. Dimana pada undang-undang yang baru

tidak disebutkan secara eksplisit adanya unsur sosial, walaupun secara implisit

tersirat dalam prinsip-prinsip koperasi dan asas koperasi.10

2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi

Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pada Pasal 33 ayat (1)

berbunyi: ”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan”. Dan penjelasannya berbunyi: ”Dasar ekonomi, produksi

dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan

anggota masyarakat”.11

Bumi, air Indonesia dan kekayaan alam yang terkandung didalammnya

adalah Karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat Indonesia. Kekayaan

8 Undang-Undang Perkoperasian 1992 (Undang-Undang No. 25 Th. 1992), cet. II. (Jakarta:

Sinar Grafika, 1993), h. 2.

9 Ahmad Dimyanti, dkk. Islam dan Koperasi: Telaah Peran Serta Umat Islam dalam

Pengembangan Koperasi, (Jakarta: Koperasi Jasa Informasi (KOPINFO), 1989), h. 12.

10

Subandi, Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), cet. IV, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 15.

11

Departemen Kehakiman RI: Pokok-Pokok Undang-Undang Dasar Tahun 1945, cet. XIII,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 34.

Page 26: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

17

alam itu harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat baik

materiil maupun spirituil. Kekayaan alam itu harus dimanfaatkan oleh rakyat

Indonesia dengan menyelenggarakan susunan ekonomi atas asas kekeluargaan

dan gotong royong. Bangun yang sesuai dengan ini ialah koperasi. Hal ini

tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian: ”Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta

berdasarkan atas asas kekeluargaan”.12

Koperasi sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan ketentuan-

ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Dalam suatu keluarga,

segala sesuatu yang dikerjakan bersama-sama ditunjukkan untuk kepentingan

bersama seluruh anggota keluarga. Usaha berdasar atas asas gotong royong.13

Gagasan koperasi sesungguhnya adalah kerjasama, gotong royong dan

demokrasi ekonomi menuju kesejahteraan umum. Kerjasama dan gotong

royong ini sekurang-kurangnya dilihat dari dua segi. Pertama, modal awal

koperasi dikumpulkan dari semua anggota-anggotanya. Mengenai

keanggotaan dalam koperasi berlaku asas satu anggota, satu suara. Karena itu

besarnya modal yang dimiliki anggota, tidak menyebabkan anggota itu lebih

tinggi kedudukannya dari anggota yang lebih kecil modalnya. Kedua,

permodalan itu sendiri tidak merupakan stu-satunya ukuran dalam pembagian

hasil usaha. Hal ini dimaksud untuk merangsang peran anggota dalam

12

Sagimun Mulus Dumadi, Koperasi Soko Guru Ekonomi Nasional Indonesia, (Jakarta: Haji

Masagung, 1989), h. 20.

13

M. Firdaus, dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori dan Praktek, h. 42.

Page 27: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

18

perkoperasian itu. Karena itu dikatakan bahawa koperasi adalah perkumpulan

orang, bukan perkumpulan anggota.14

Dalam pasal 3 UU RI No.25/1992 dikatakan bahwa:

”Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

3. Nilai dan Prinsip Koperasi

Kongres ke-100 ICA di Manchaster menetapkan ICA Indentity

Cooperative Statement (IICIS) yang selain memperbarui, juga menetapkan

definisi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi, sebagai berikut: Nilai-nilai

yang menjadi dasar koperasi adalah kemandirian, bertanggung jawab,

demokrasi, kesetaraan, keadilan dan solidaritas. Nilai-nilai etika yang diyakini

anggota adalah: kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan perhatian

terhadap sesama.

Prinsip-prinsip koperasi yakni, Prinsip pertama, voluntary and open

membership (sukarela dan terbuka). Kedua, democratic member control

(kontrol anggota demokratis). Ketiga, member economic participation

(partisipasi ekonomi anggota). Keempat, aotonomy and independence

(otonomi dan independen). Kelima, education, traning, and information

(pendidikan, pelatihan dan informasi). Keenam, cooperation among

14

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004), h. 162.

Page 28: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

19

coopertives (kerjasama antar koperasi). Ketujuh, concern for community

(perhatian terhadap komunitas). 15

Dalam pasal 5 ayat (1) UU RI No.25/1992 dikatakan bahwa:

(1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi yang meliputi:

a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarkan jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e. Kemandirian.

4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Ketentuan yang terdapat dalam pasal 15 UU RI No.25/1992

menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan koperasi

sekunder.

Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang seorang. Koperasi ini dapat dibentuk sekurang-

kurangnya 20 (dua puluh) orang. Koperasi sekunder adalah koperasi yang

didirikan oleh dan beranggotakan koperasi. Pengertian koperasi sekunder

meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi

primer dan/atau koperasi sekunder. Koperasi sekunder dibentuk oleh

sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.

Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No.25/1992

beserta penjelasannya dinyatakan bahwa ”jenis koperasi didasarkan pada

15

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), h. 23-25.

Page 29: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

20

kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya”. Dasar untuk

menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan

kebutuhan ekonomi anggotanya.

Penjenisan koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan,

antara lain sebagai berikut:

a. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan

sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-jenis koperasi

sebagai berikut.

1) Koperasi konsumsi

2) Koperasi kredit

3) Koperasi produksi

4) Koperasi jasa

5) Koperasi distribusi (pemasaran)

b. Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis koperasi

sebagai berikut.

1) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

Untuk menyesuaikan dengan perkembangan keadaan, maka pada

tanggal 4 April 1995 nama induk koperasi pegawai negeri Republik

Indonesia (IKP-RI). Perubahan nama induk koperasi pegawai negeri

menjadi koperasi pegawai Republik Indonesia dengan sendirinya

diikuti oleh semua jenjang dibawahnya.

2) Koperasi angkatan darat (Kopad)

Page 30: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

21

3) Koperasi angkatan udara (Kopau)

4) Koperasi angkatan kepolisian (Koppol)

5) Koperasi pensiunan angkatan darat

6) Koperasi pensiunan (Koppen)

7) Koperasi karyawan (Kopkar)

8) Koperasi sekolah

c. Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis koperasi antara

lain sebagai berikut.

1) Koperasi desa

Adalah koperesi yang anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa

yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama.

2) Koperasi konsumsi

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang

mempunyai kepentingan-kepentingan langsung dalam bidang

konsumsi.

3) Koperasi pertanian

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari petani pemilik tanah,

penggarap, buruh tani, dan orang-orang yang berkepentingan serta

mata pencahariannya berhubungan dengan usaha pertanian yang

bersangkutan.

4) Koperasi perternakan

Page 31: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

22

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh

perternakan yang berkepentingan dan mata pencahariannya langsung

berhubungan dengan perternakan.

5) Koperasi perikanan

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat

perikanan, buruh/nelayan yang kepentingan serta mata pencahariannya

langsung berhubungan dengan perikanan.

6) Koperasi kerjinan/industri

Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik

alat-alat produksi dan buruh yang berkepentingan serta mata

pencahariannya langsung berhubungan dengan kerjinan/indsutri yang

bersangkutan.

7) Koperasi simpan pinjam/kredit

Koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang yang mempunyai

kepentingan langsung di bidang perkreditan.

8) Koperasi asuransi

Asuransi koperasi di Indonesia dimaksudkan untuk menjamin

kesejahteraan anggota. Salah satu contoh koperasi asuransi adalah

koperasi asuransi Indonesia (KAI) yang pada akhir tahun 1995 telah

mempunyai 2.567.798 pemegang polis, menduduki peringkat empat

dalam deretan asuransi-asuransi jiwa di Indonesia dalam hal penjualan

polis.

9) Koperasi unit desa

Page 32: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

23

Koperasi Unit Desa dihdahului dengan berdirinya BUUD/KUD yang

mendasarkan pada Inpres No.4 Tahun 1973.16

B. Koperasi Dalam Perspektif Hukum Islam

1. Definisi Koperasi

Koperasi dalam fiqh Islam dikenal dengan Syirkah atau semakna

dengan kata Al-Syirkah atau semakna dengan ”al-Ikhtilat” yaitu suatu

perserikatan/perkongsian. Adapun dari segi istilah, koperasi adalah akad

antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan.17

Syirkah dalam bahasa Arabnya berarti percampuran atau interaksi.

Bisa juga artinya membagikan sesuatu antara dua orang atau lebih menurut

hukum kebiasaan yang ada. Beberapa pengertian al-syirkah secara

terminologis yang disampaikan oleh fuqaha Mazhab empat adalah sebagai

berikut: ”Menurut fuqaha Malikiyah, al-syirkah adalah kebolehan (atau izin)

bertasharruf bagi masing-masing pihak yang berserikat. Maksudnya masing-

masing pihak yang saling memberikan izin dan pihak lain dalam

mentasharrufkan harta (objek) perserikatan. Menurut fuqaha Hanabilah, al-

syirkah adalah persekutuan dalam hal hak dan tasharruf. Menurut fuqaha

Syafi‟iyah, al-syirkah adalah berlakunya hak atas sesuatu bagi dua pihak atau

lebih dengan tujuan persekutuan. Sedang menurut fuqaha hanafiyah, al-

16

Firdaus, dan Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori dan Praktek, h. 61-69.

17

Junaedi B.SM., Islam dan Intreprenedrialisme: Suatu Studi Fiqh Ekonomi Bisnis Modern,

(Jakarta: Kalam Mulia, 1993), h. 147.

Page 33: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

24

syirkah adalah akad antara pihak-pihak yang berserikat dalam hal modal dan

keuntungan”.18

Sebagian ulama menganggap koperasi (Syirkah Ta’uwuniyah) sebagai

akad mudharabah, yakni suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau

lebih, disatu pihak menyediakan modal usaha, sedangkan pihak lain

melakukan usaha atas dasar profit sharing (membagi keuntungan) menurut

perjanjian, dan di antara syarat sah mudharabah itu adalah menetapkan

keuntungan setiap tahun dengan presentase tetap, misal 1% setahun kepada

salah satu pihak dari mudharabah tersebut. Karena itu, apabila koperasi itu

tidak menetapkan dengan keuntungan tersebut diatas (menetapkan presentase

keuntungan tertentu kepada salah satu pihak mudharabah), maka akad

mudharabah itu tidak sah atau batal, dan seluruh keuntungan usaha jatuh

kepada pemilik modal, sedangkan pelaksana usaha mendapat upah yang

sepadan atau pantas.

Mahmud Syaltut tidak setuju dengan pendapat tersebut, sebab Syirkah

Ta’uwuniyah tidak mengandung unsur mudharabah yang dirumuskan oleh

fukaha. Sebab Syirkah Ta’uwuniyah, modal usahanya adalah dari sejumlah

anggota pemegang saham, dan usaha koperasi itu dikelola oleh pengurus dan

karyawan yang dibayar oleh koperasi menurut kedudukannya masing-masing.

18

Moch. Thohir „Aruf, Kemitraan dan Pembagian Profit Menurut Hukum Islam, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2009), h. 19-20.

Page 34: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

25

Kalau pemegang saham turut mengelola usaha koperasi itu, maka ia berhak

mendapat gaji sesuai dengan sistem penggajian yang berlaku.19

2. Landasan dan Asas Koperasi

Landasan hukum yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan

syirkah sebagai berikut:

a. Al-Quran

....

... (٤٢: ٨٣, ص)

Artinya: ”... Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang

lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ...”

(Q.S. Shaad, 38 : 24)

b. Al-Hadits

Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan Abu Daud dari Abu

Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن أب هري رة رف عه قال إن اهلل ي قول أنا ثالث الشريكيب مامل ين آحدها صاحبه

Artinya: ”Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

”Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, ”Aku (Allah) adalah orang

ketiga dalam perserikatan antara dua orang, selama salah seorang tidak

mengkhianati lainnya, jika diantara mereka ada yang berkhianat maka

Aku meninggalkan mereka berdua”.20

(HR. Abu Daud No. 2936 dalam

19

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), h. 162-165.

20

Muhammad bin Isma‟il al-Amir al-Yamani Ash-Shan‟ani, Subulus Salam, Juz 3, (Beirut:

Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1998), h. 64.

Page 35: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

26

kitab al-Buyu, dan disahkan oleh Hakim).

Hadits qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-

hambaNya yang melakukan perkongsian selama masih menjunjung tinggi

amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.21

c. Ijma

Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni,22

telah berkata, ”Kaum

muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara

global walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen

darinya”. Dan menurut Ibnu Mundzir pelaksanaan syirkah telah disepakati

kebolehannya oleh para ulama.23

Sifat koperasi sebagai praktek muamalah maka dapat ditetapkan

hukum koperasi adalah mubah berarti dibolehkan, sebagaimana khaidah

fiqh yang berbunyi:

عا مل األصل ف ها على تري يل ل د ل يد ن ا ل ا إل با حة ا ت امل

Artinya: ”Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh

dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.24

Hasil istimbath ini secara metodoligis telah digunakan pendekatan

21

Muhammad Syafi'i Antonio, Bank syariah: dari Teori Ke Praktik (Jakarta: PT. Gema

Insani Press, 2001), hal. 91.

22

Abdullah Ibn Ahmad Ibn Qudamah, Mughni Wa Syarh Kabir, vol. V, (Beirut: Darul-Fikr,

1979), h. 109.

23

Nasrun Haroen, Fiqh Mu’amalah, cet. I, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), h. 167.

24

Ahmad Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, cet. III, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 128.

Page 36: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

27

ijtihad, mengingat beberapa hal. Pertama, tidak dapat ditetapkan hukum

koperasi di dalam nash, karena ayat-ayat Al-Quran dan hadits tidak

memberikan ketentuan secara definitif (qath’i) terhadap apa yang di sebut

koperasi. Kedua, tidak dapat ditetapkan hukum koperasi atas dasar Qiyas

(analog), mengingat nash tidak juga memberi petunjuk cara cara umat

Islam bersusaha melalui bentuk-bentuk usaha semisal atau sejenis

koperasi. Kedua pendekatan ini sama-sama bersifat deduktif. Oleh karena

itu hukum koperasi harus dicari atas dasar pendekatan induktif. Hal ini

dapat dipahami melalui banyak ayat-ayat al-Quran dan hadits yang

bersifat juz’iyyat (parsial), baik yang bersifat filosofis, etis dan petunjuk-

petunjuk praktis dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mendasari segi-

segi yang luas dari koperasi.25

Persamaan falsafah atau etik itu dapat ditemukan antara lain dalam

penekanan pentingnya kerjasama dan tolong menolong (ta’awun),

persaudaraan (ukhuwah), dan pandangan hidup demokrasi (musyawarah).

Al-Quran menyuruh manusia agar bekerjasama dan tolong menolong,

dengan menegaskan bahwa kerjasama dan tolong menolong itu hanyalah

dilakukan dalam kebaikan dan mencerminkan ketaqwaan kepada Tuhan.

Hal ini seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT:

25

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), h. 168.

Page 37: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

28

) ٤: ٥, المآئدة)

Artinya: ”Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa

dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat

siksaNya”. QS. Al-Maidah (5) : 2

Asas koperasi yaitu kekeluargaan. Sebagaimana halnya dalam

keluarga untuk mencapai suatu kesepakatan diperlukan adanya

musyawarah. Bahkan di dalam masalah keduniaan, seperti halnya

mengelola koperasi Islam mewajibkan musyawarah. Acuan moralnya

adalah bahwa manusia berkedudukan sama dihadapan Tuhan; dan yang

membedakannya adalah dari segi ketakwaannya. Dengan dasar ini setiap

anggota kelompok di anggap mempunyai kesempatan yang sama dan

setiap orang diantaranya adalah calon-calon penyumbang saran dan

pendapat.

Kewajiban dalam Islam untuk musyawarah, dalam koperasi

dijamin melelui Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai forum

musyawarah tertinggi yang minimal dilaksanakan satu tahun sekali.

Dengan agenda masalah-masalah pokok dalam koperasi RAT memberi

ikatan keorganisasian dalam hal kesamaan kedudukan, mengundang

Page 38: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

29

partisipasi, menentukaan hak dan kewajiban serta mengikat tanggung

jawab dalam hal keuntungan dan kerugian.

Dalam kerangka ini RAT merupakan manifestasi dari kerjasama

yang dilakukan secara suka rela dan terbuka. Nilai-nilai ini, khususnya

kesukarelaan dalam tindakan merupakan prinsip dasar Islam. Dalam

pengertian lebih khusus (tahksisi), setiap transaksi, baik dalam jual beli,

berserikat maupun perjanjian harus didasarkan pada prinsip suka rela. Satu

transaksi yang didapati didalamnya unsur-unsur paksaan, maka transaksi

itu batal atau tidak lagi syah menurut syariat agama Islam. Kerjasama dan

musyawarah mencerminkan adanya persaudaraan (ukhuwah) yang dicita-

citakan sebagai ciri ideal umat Islam.26

3. Nilai dan Prinsip Koperasi

Nilai-nilai taawun, musyawarah dan ukhuwah dalam Islam sama

dengan nilai kerjasama, demokrasi, sukarela terbuka dan kekeluargaan dalam

prinsip koperasi. Namun analisa ini bukan merupaka satu-satunya model

pendekatan etis terhadap koperasi. Asnawi Hassan telah mencoba menelusuri

dalam tekanan yang berbeda, betapapun masih dalam analisa etika. Asnawi

Hassan dengan mengacu teori Hans H. Miinkner yang mengikhtisarkan

konsep nilai koperasi kedalam delapan ide umum koperasi dan sebelas prinsip

koperasi, melihat kesesuaiannya dengan aksioma-aksioma etika-ekonomis

26

Ahmad Dimyanti, dkk. Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta Umat Islam dalam

Pengembangan Koperasi, h. 72-73.

Page 39: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

30

dalam Islam. Ke-delapan ide umum koperasi menurut Hans H. Miinkner

adalah (i) swadaya, (ii) solidaritas, (iii) demokrasi, (iv) ekonomi, (v)

kebebasan, (vi) keadilan, (vii) altruisme dan (viii) pengembangan sosial.

Sedangkan kesebelas prinsip koperasi yang dimaksud adalah (i) menolong diri

sendiri berdasarkan solidaritas, (ii) promosi anggota, (iii) kesatuan pemilik

dan konsumen, (iv) efisiensi ekonomi, (v) perkumpulan sukarela, (vi)

keanggotaan terbuka, (vii) management dan kontrol secara demokratis, (viii)

otonomi, (ix) distribusi yang adil dan merata dari hasil-hasil yang didapat dari

pelaksanaan usaha koperasi, (x) dana cadangan yang tidak dapat dibagi, (xi)

promosi pendidikan bagi anggota.

Adapun aksioma etika-ekonomis Islam yang dikemukakan oleh

Asnawi Hassan untuk menyoroti konsep nilai koperasi adalah (i) aksioma

kesatuan, (ii) aksioma keseimbangan, (iii) aksioma kemauan bebas dan (iv)

aksioma pertanggung jawaban.

Asnawi Hassan dengan melakukan semacam contencts analysis,

menganalisa muatan nilai dari keduanya dengan cara memperbandingkan

muatan-muatan nilai yang berkesesuaian, maka diperoleh kesimpulan adanya

kemunasabahan dan kesesuaian yang kuat antara keduanya. Lebih lanjut

disimpulkan bahwa dalam keberadaan dan kehidupannya, koperasi yang benar

mengemban dan wajib mengamalkan nilai-nilai etis yang sesuai dengan ajaran

Islam. Atau dapat dikatakan juga bahwa lembaga koperasi itu bersifat Islam,

Page 40: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

31

karena memiliki ciri-ciri sebagai lembaga yang bernafaskan Islam.27

4. Peran Koperasi Melalui Kelembagaan Umat islam

a. Masjid dan Koperasi

Adalah dua term (istilah) dari dunia yang berbeda satu sama lain.

Dari segi bentuknya sebagai ”intuisi” (lembaga), masjid adalah rumah

ibadah bagi kaum muslimin; sedangkan koperasi merupakan kerjasama

usaha. Masjid merupakan sarana untuk kebahagiaan dan kesejahteraan

disisi Allah swt (Habluminallah). Koperasi adalah sarana guna

menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bersama secara horisontal

(Habluminannas).

Koperasi dari segi hakekatnya juga mempunyai hubungan yang

erat dengan masjid. Dari segi makna hakikinya, masjid melambangkan

nilai spiritualitas, spiritual values, sedangkan dalam gagasan koperasi

terkandung nilai materialitas, material values, melalui bentuk kerjasama

untuk meningkatkan kemakmuran bersama dalam masyarakat.

Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan koperasi itu tidak boleh terlepas

jauh atau dibiarkan terputus hubungan dengan sinar masjid, dan juga

kegiatan-kegiatan masjid tidak boleh memisahkan diri dari kegiatan

perkoperasian. Bahkan di zaman Rasulullah, masjid itu sendiri dikenal

sebagai pusat peradaban umat Islam. Masjid tidak hanya merupakan

27

Asnawi Hassan, Koperasi dalam Pandangan Islam, INFOKOP, No. 1 (Desember, 1984), h.

20-28.

Page 41: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

32

tempat sholat, dzikir, dan berdoa, tetapi juga merupakan markas tentara

Islam, balai pengobatan orang sakit (seperti kasus seorang sahabat kena

panah dalam peperangan lalu dibawa berlindung dimasjid untuk

memperoleh pengobatan), pusat pendidikan, dan bahkan pusat

pemerintahan dan majelis bahasan masalah-masalah ekonomi.28

b. Koperasi dan Pesantren

Kehadiran koperasi dilingkungan pondok pesantren pada dewasa

ini bukan merupakan barang baru. Populer dengan sebutan

KOPONTREN, sebagai singkatan dari koperasi pondok pesantren.

Kopontren bukan saja menandai memasyarakatnya koperasi di Indonesia,

melainkan juga menandai pengembangan peranan fungsi dan dinamika

pesantren itu sendiri disatu pihak serta potensinya sebagai detonator bagi

pengembangan koperasi selanjutnya dimasyarakat pihak lain.

Meningkatnya perhatian terhadap kopontren didukung oleh kesadaran

akan nilai potensinya itu.29

c. Lembaga Dakwah dan Koperasi

Dakwah ditinjau dari segi etimologi berarti panggilan, seruan atau

ajakan. Bentuk kata ini dalam bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan

28

Ahmad Dimyanti, dkk. Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta Umat Islam dalam

Pengembangan Koperasi, h. 123-129.

29

Laporan Penelitian, Koperasi Pondok Pesantren, (Jakarta: Balitbang Depkop, 1986), h. 4.

Page 42: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

33

bentuk kata kerjanya atau fi‟il adalah ”da’a Yad’u” yang berarti

memanggil, menyeru dan mengajak. Secara umum dakwah didefinisikan

sebagai usaha untuk menyebarluaskan Islam, begitu pula untuk merealisir

ajarannya ditengah-tengah kehidupan manusia.30

Efektifitas dakwah selanjutnya melahirkan lembaga-lembaga

dakwah sebagai pelaksana fardlu kifayah. Lembaga dakwah lahir dan

berkembang melalui proses sosial dan tentu saja dikondisikan secara

sosial.

Memperhatikan urgensi diatas, maka sangat beralasan jika dakwah

memilih koperasi sebagai alternatif kelembagaan pengembangan sosial-

ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai gerakan masyarakat menandai

jalinan kebersamaan dan kesatuan yang menimbulkan Cooperative Effect,

yaitu pengaruh-pengaruh sosial, budaya dan mentalitas masyarakat. Efek

koperatif terumus dalam fungsi dan peranan (sekaligus tugas) koperasi

yang variable menurut visi dakwah.

30

Rosyad Shaleh, Management Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 11.

Page 43: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

34

BAB III

GAMBARAN UMUM KOPERASI LANGIT BIRU

A. Sejarah Berdirinya

Ustad Jaya Komara ialah pendiri sekaligus Direktur Utama Koperasi

”Serba Usaha” Langit Biru yang terletak di Bukit Cikasungka Blok ADF 13 No.

2-5 Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten, 15730.

Awalnya Jaya Komara pindah ke Bukit Cikasungka bersama istri dan 9

anaknya pada tahun 2003, disana ia dan keluarganya menempati rumah kosong.

Sebagai warga pendatang, Jaya Komara berperilaku baik di mata warga sekitar

dan terkenal ulet dengan usaha yang dirintisnya mulai dari tanam belut, tanam lele

dan minyak godog untuk pijat. Hampir seluruh warga Bukit Cikasungka, pernah

diurut oleh Jaya Komara. Jasa pengobatan Jaya Komara ini sudah tersohor di

lingkungan warga sekitar. Tidak hanya warga sekitar, tapi penduduk luar

kampung juga banyak yang menggunakan keahliannya dalam berobat itu.

Selain itu Jaya Komara dikenal sebagai penceramah dimasjid – masjid

sekitar, dan mengisi ceramah dikawasan kebon jeruk, Jakarta. Kegiatan ceramah

dan tabligh akbar ini ia lakoni sejak tahun 2003 atau mulai awal ia menempati

rumah di Bukit Cikasungka. Hingga akhirnya ia mendapat panggilan Ustad Jaya

Komara.

Jaya Komara dikenal warga sebagai pria yang ulet. Segala macam

pekerjaan dan usaha pernah ia tekuni. Perlahan-lahan, Jaya Komara bangkit dari

Page 44: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

35

keterpurukan. Hingga akhirnya sekitar tahun 2005, Jaya Komara berjualan daging

ke warga sekitar. Daging yang ia jual itu, ia dapatkan dari suplier. Dalam

menjalankan bisnisnya, ia menawarkan sistem kredit daging. Setiap warga yang

mengambil daging darinya, tidak pernah dipaksa untuk membayar sesuai tarifnya.

Pada saat itu harga daging sebesar Rp. 60.000,- perkilogram, ia tidak pernah

mematok kredit yang harus dibayar setiap hari. Dengan keikhlasannya dalam

berjualan, ia tidak pernah mengingat-ingat berapa catatan utang warga yang

mengambil daging darinya. Meski demikian, warga sekitar punya kesadaran

sendiri dalam membayar utangnya ke Jaya Komara.

Atas landasan itu, warga sekitar mulai banyak yang tertarik. Lama-lama,

pesananan daging dari Jaya Komara semakin banyak peminatnya. Hingga

akhirnya, ia menawarkan daging untuk paket lebaran. Disitulah puncak kejayaan

Jaya Komara. Hingga pada tahun 2010, bisnisnya dalam daging itu ia

kembangkan. Ia pun kemudian mendirikan PT. Transindo Jaya Komara (TJK)

yang bergerak dibidang investasi daging.

Sistem yang dipakai di PT. Transindo Jaya Komara adalah sistem bagi

hasil. Dimana, setiap investor yang menginvestasikan uangnya di PT. Transindo

Jaya Komara akan mendapatkan bonus sekitar 10 persen. Ibu Genta adalah

investor pertamanya kala itu. Ia mengambil paket besar (100 kg daging) dengan

nilai investasi Rp 8,5 juta. Ibu Genta mendapatkan bonus Rp 1,7 perbulannya

untuk investasinya itu.

Page 45: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

36

"Cuma saya waktu itu bonusnya Rp 1 juta, nah yang Rp700 ribunya itu

untuk cicilan motor. Sampai bulan kesepuluh, saya dapat satu motor dan sisa

cicilannya Rp 12 juta dibayar lunas oleh Ustad Komara, bersih tanpa potongan,"

jelas Ibu Genta.

Selama menjadi investor PT. Transindo Jaya Komara, Jaya Komara tidak

pernah menyuruh mengajak orang untuk berinvestasi. Ia hanya berpesan kepada

Ibu Genta untuk membagikan hasil yang ia peroleh dari berinvestasi di PT.

Transindo Jaya Komara kepada orang sekitar. Dengan dibuktikannya janji Jaya

Komara itu, warga sekitar mulai tertarik untuk ikut berinvestasi. Tak hanya itu,

warga luar daerah pun mulai berdatangan untuk investasi di PT. Transindo Jaya

Komara.

Sebagai investor pertama, Ibu Genta juga kecipratan untung. Ia mampu

mengumpulkan ratusan hingga ribuan downline. Nilai investasi yang

dikumpulkan downline pun mencapai Rp 2 miliar.

Atas usahanya itu, perekonomian Jaya Komara meningkat. Dari awalnya

yang hanya menempati rumah kecil, Jaya Komara kini mampu membeli rumah

dua lantai dengan ukuran besar. Bahkan, ia mampu membeli tanah perkebunan

Bukit Cikasungka seluas sekitar 1 hektar. 1

1 E Mei Amelia R, “Jaya Komara Langit Biru, Dari Tukang Urut Hingga Jadi Triliuner”,

artikel diakses pada 28 Januari 2014 dari

http://finance.detik.com/read/2012/06/11/080037/1937628/10/9/jaya-komara-langit-biru-dari-tukang-

urut-hingga-jadi-triliuner

Page 46: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

37

Pada bulan Januari 2011 diadakan musyawarah untuk membentuk struktur

kepemimpinan PT. Transindo Jaya Komara dan dihasilkan keputusan sebagai

berikut :

Direktur Utama : Ust. Jaya Komara

Wakil Direktur : Partiot Ahmad Yani

Direktur Keuangan : Marissa (anak Ust. Jaya Komara)

Komisaris : Suami Marissa

Selain struktur kepemimpinan diatas terdapat pula karyawan lain yang

bekerja sebagai operator dan kasir.2

Seiring dengan semakin pesatnya usaha Komara ini, perusahaan pun

berubah nama menjadi Koperasi Langit Biru. Koperasi Langit Biru sendiri berdiri

atas dasar Akta Notaris Winda Wirata No.24 Tanggal 9 April 2011. Izin koperasi

dikeluarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Banten, tanggal 20 Juli

2011 No. 81/BH/XI/KUMKM/VII/2011.

Koperasi Langit Biru terdaftar sebagai Koperasi Simpan Pinjam/Unit

Simpan Pinjam sebagaimana yang tertera pada Surat Keterangan Terdaftar dari

Kementerian Keuangangan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pajak.

B. Keanggotaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu nasabah Koperasi Langit

Biru untuk menjadi anggota Koperasi Langit Biru, terdapat persyaratan yang

2 Yuwono Triatmodjo dan Teddy Gumilar, “Ini pengakuan mantan petinggi Koperasi Langit

Biru”, artikel diakses pada 28 Januari 2014 dari http://nasional.kontan.co.id/news/ini-pengakuan-

mantan-petinggi-koperasi-langit-biru

Page 47: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

38

harus di penuhi, yakni:

1. Wajib beragama Islam

2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk / Akte kelahiran (bagi yang belum memiliki

Kartu Tanda Penduduk 1 lembar

3. Fotocopy Kartu Keluarga 1 lembar

4. Foto 1 lembar ukuran 3 x 4 dan 1 lembar ukuran 3R untuk

5. Mengisi formulir (harus di isi nama investor dan nama sponsor serta ditanda

tangani)

6. Menyetorkan uang sesuai dengan pilihan paket yang di inginkan

Setiap pendaftaran harus menggunakan sponsor, tidak dapat mendaftarkan

diri sebagai anggota Koperasi Langit Biru secara personal. Koperasi Langit Biru

menggunakan sistem binary (jaringan), yaitu anggota yang diatas (upline)

mengajak anggota baru (downline) minimal 10 orang. Bila calon anggota

berhalangan datang sendiri pendaftaran bisa dititipkan kepada sponsor.

Mengenai tata cara pendaftaran sebagai anggota Koperasi Langit Biru

adalah sebagai berikut:

1. Calon anggota membawa syarat-syarat seperti yang disebut diatas.

2. Calon anggota mengantri untuk diverifikasi terlebih dahulu dokumennya

apakah asli dan masih berlaku atau tidak (diharapkan membawa dokumen asli

dan masih berlaku karena sia-sia antri lama jika nanti tidak dapat mendaftar).

3. Setelah mendaftar para anggota baru diberikan kwitansi sebagai bukti untuk

pengambilan bonus. Bila kwitansi tersebut hilang atau rusak maka investor

Page 48: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

39

tidak dapat mengambil bonus.

Sistem pendaftaran dibuka setiap bulan mulai tanggal 1 sampai dengan

tanggal 20, sedangkan tanggal 21 hingga tanggal 30 untuk mengambil bonus

investor.

C. Kegiatan Usaha dan Tujuan

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Langit Biru adalah

pengelolaan daging dan hasil peternakan, bekerja sama dengan 62 penyuplai

daging sapi.3 Para anggota menanamkan investasi kepada Koperasi Langit

Biru, kemudian oleh koperasi dikelola dan dikembangkan dengan cara

menanamkan modal ke penyuplai daging tersebut. Dari modal yang ditanamkan

oleh Koperasi Langit Biru ke para penyuplai daging tersebut, Koperasi Langit

Biru mendapatkan keuntungan yang mana sebagian dari keuntungan tersebut

Koperasi Langit Biru berikan kepada para anggota Koperasi Langit Biru selaku

investor.

Semakin lama Koperasi Langit Biru semakin pesat perkembangannya,

jumlah anggotanya pun terus bertambah. Kegiatan usaha Koperasi Langit Biru

terus dikembangkan menjadi beberapa unit usaha, yakni:

1. CV. Tritunggal Jaya Nur Alip Distributor Daging dan Perdagangan Umum

2. PT. Transindo Jaya Komara Angkutan Umum (Darat, Laut dan Udara)

3 Sabrina Asril, “Inilah Modus Investasi Bodong ala Koperasi Langit Biru”, diakses 30

Pebruari 2014 dari

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/07/16480393/Inilah.Modus.Investasi.Bodong.ala.Koperasi.L

angit.Biru.dan.PT.GAN

Page 49: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

40

3. Safwa Tirta Jaya AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)

4. Indo Komara Jaya Sembako

5. AIP 21 (Argo Indah Permata) SMART Key Alarm

6. Reximax Kopi Herbal

7. Para Leasing

8. Toko Bangunan4

Tujuan Ustad Jaya Komara mendirikan Koperasi Langit Biru bukan hanya

mencari keuntungan semata, namun juga bukan usaha sosial yang memberikan

bantuan kepada yang membutuhkan secara cuma-cuma, melainkan dengan

mengajak masyarakat untuk dapat mengembangkan usaha bersama demi

kesejahteraan bersama.

Koperasi Langit Biru berawal dari pandangannya terhadap strata

kehidupan masyarakat Indonesia, yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap

miskin. Maka tercetuslah sebuah ide kreatif untuk pengembangan usahanya

dengan melibatkan masyarakat Muslim lebih banyak lagi. Maka untuk

mengembangkan usahanya Ustad Jaya Komara pada awalnya hanya

menggandeng masyarakat sekitar saja untuk ikut serta menikmati hasil usaha

daging sapinya.5

4 “Koperasi Langit Biru”, di akses 30 Pebruari 2014 dari http://koperasilangitbiru-

ims.blogspot.com/

5 Yulis Sulistyawan, “Sejarah Jaya Komara Dirikan Koperasi Langit Biru”, artikel diakses

pada 14 Pebruari 2014 dari http://www.tribunnews.com/nasional/2012/07/24/sejarah-jaya-komara-

dirikan-koperasi-langit-biru

Page 50: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

41

Dari tujuannya yang sangat baik itulah semakin banyak yang ingin

menjadi anggota Koperasi Langit Biru.

D. Visi, Misi dan Moto

Visi dari Koperasi Langit Biru, yakni:

1. Menjadikan Koperasi Langit Biru sebagai salah satu perusahaan go

internasional yang mengemban amanah

2. Membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan

3. Memberikan solusi kepada kaum muslim untuk bersama-sama saling tolong

menolong.

Misi dari Koperasi Langit Biru, yakni:

1. Mensejahterakan rakyat kecil/menengah khususnya kaum muslimin dan

muslimat

2. Senantiasa membantu atau menolong para kaum dhuafa, fakir miskin, yatim

piatu

3. Selalu menjalankan sunah Rasulullah SAW.

Motto dari Koperasi Langit Biru adalah solusi hidup bermartabat

menjalankan syariat Islam.

E. Manajemen dan Sistem Operasional

1. Manajemen

Manajemen sebagai proses yang menggerakan organisasi merupakan

hal yang penting, karna tanpa manajemen yang efektif tidak akan ada usaha

yang berhasil cukup lama.

Page 51: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

42

Istilah manajemen berhubungan usaha untuk mencapai tujuan tertentu

dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi

dengan cara sebaik mungkin. Karena dalam pengertian “organisasi” selalu

terkandung sekelompok (lebih dari 2 orang) manusia maka manajemenpun

biasanya digunakan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia,

walaupun manajemen itu dapat pula diterapkan terhadap usaha usaha secara

individu.

Berdasarkan buku terbitan International Labour Organitazion (ILO)

yang berjudul Cooperative Management and Administration, cendrung untuk

melihat manajemen koperasi dari segi administrasi dan pembahasan koperasi

mengarah ke bidang masalah-masalah ilmu administrasi dan birokrasi.6 Maka

penjelasan tentang manajemen Koperasi Langit Biru Banten akan berbicara

tentang organisasi dan administasi.

Koperasi Langit Biru merupakan koperasi yang didirkan oleh Jaya

Komara berdiri atas dasar Akta Notaris Winda Wirata No.24 Tanggal 9 April

2011. Izin koperasi dikeluarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi

Banten, tanggal 20 Juli 2011 No. 81/BH/XI/KUMKM/VII/2011.

Koperasi Langit Biru mempunyai hubungan kerja, baik hubungan

kerja secara vertical maupun horizontal. Hubungan kerja secara vertical yakni

dilakukan antara Koperasi Langit Biru dengan para anggotanya. Sedangkan

6 Pandji Anoraga, Manajemen Koperasi , Teori dan Praktek, cet. I, (Jakarta: PT. Dunia

Pustaka Jaya, 1995), h. 79.

Page 52: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

43

hubungan kerja secara horizontal dilakukan terhadap beberapa unit usaha

yang dikelola maupun yang bekerjasama dengan Koperasi Langit Biru.

2. Sistem Operasional

Setiap perkumpulan atau organisasi dalam melakukan kegiatan untuk

mencapai tujuannya memerlukan sejumlah modal. Sebagai badan usaha,

koperasi memerlukan modal sesuai dengan lingkup dan jenis usahanya.

Begitupun halnya dengan Koperasi Langit Biru memerlukan modal untuk

menjalankan kegiatan koperasi.

Permodalan Koperasi Langit Biru didapat dari para anggota koperasi

yang berinvestasi pada Koperasi Langit Biru.

Sistem yang dipakai di Koperasi Langit Biru adalah sistem bagi hasil.

Di mana, setiap anggota yang berinvestasi di Koperasi Langit Biru akan

mendapatkan profit sebesar Rp. 10.000,-/ hari/ Kg daging. Cara kerja

Koperasi Langit Biru yakni menggunakan sistem binary (jaringan), yaitu

anggota yang di atas (upline) mengajak anggota baru (downline) minimal 10

orang untuk mendapatkan bonus dari koperasi dengan menyertakan data –

data anggota baru (downline) dan nilai investasi yang dipilih.

Bagi anggota yang ingin berinvestasi, Koperasi Langit Biru memiliki

dua mekanisme investasi, yakni mekanisme investasi daging dengan paket

kecil dan mekanisme investasi daging dengan paket besar. Yang dimaksud

dengan investasi paket kecil adalah paket mulai dari 5 kg daging sampai

dengan 95 kg daging, sedangkan investasi paket besar adalah paket 100 kg

Page 53: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

44

daging. Para anggota baru (downline) dapat memilih nilai invetasi yang

diinginkan.

Setiap anggota, baik yang berinvestasi paket kecil maupun paket besar

mendapatkan hasil dari nilai investasi berupa uang, bonus produk sponsor,

dan bonus Ibadah Keagaamaan. Bonus yang diterima setiap bulan oleh

anggota sesuai dengan nilai investasi yang yang di tanamkan oleh anggota.

Untuk bonus produk telah ditetapkan oleh Koperasi Langit Biru. Bonus

produk untuk bonus individu di atas Rp. 75.000,- sampai dengan Rp.

450.000,- mendapatkan bonus produk senilai Rp. 30.000,- berupa kecapa 1

botol, saos pedas/saos tomat 1 botol, gula pasir 0,5 kilogram dan bawang

putih 0,5 kilogram.

Bonus produk untuk bonus individu di atas Rp. 525.000,- sampai

dengan Rp. 975.000,- mendapatkan bonus produk senilai Rp. 250.000,-

berupa bawang putih, daging, gula merah, gula pasir, beras organik masing

masing 1 kilogram, kecap, saos pedas, saos tomat masing masing 1 botol,

telur asin brebes 2 butir, minyak goreng 5 liter dan safwa 1 dus, berdasarkan

penuturan salah satu nasabah Koperasi Langit Biru safwa adalah air mineral

dalam kemasan yang merupakan salah satu unit usaha yang dikembangkan

oleh Koperasi Langit Biru.

Bonus produk untuk bonus individu di atas Rp. 1.000.000,-

mendapatkan bonus produk senilai Rp. 350.000,- berupa bawang putih,

daging, gula merah, gula pasir, beras organik masing masing 1 kilogram,

Page 54: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

45

kecap, saos pedas, saos tomat masing masing 1 botol, minyak goreng 5 liter,

telur asin brebes 6 butir, safwa 1 dus, beras organik 2 kiligram, sreg 1 paket

dan metalik 1 buah.

Untuk pengambilan hasil dari nilai investasi berupa uang dan bonus

produk, setiap investor diwajibkan membawa kwitansi sebagai tanda bukti

bahwa orang tersebut merupakan anggota dari Koperasi Langit Biru. Apabila

bukti kwitansi tersebut hilang maka uang dan bonus produk tidak dapat di

ambil atau di anggap hangus.

Page 55: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

46

BAB IV

TINJAUAN HUKUM TERHADAP SISTEM OPERASIONAL KOPERASI

LANGIT BIRU

A. Sistem Opersional Koperasi Langit

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, sistem yang

dipakai oleh Koperasi Langit Biru adalah sistem bagi hasil. Setiap anggota yang

menginvestasikan uangnya di Koperasi Langit Biru akan mendapatkan profit

sebesar Rp. 10.000,-/ hari/ Kg daging. Anggota dapat memilih nilai investasi

sesuai dengan keinginan dan kemampuan anggota itu sendiri. Koperasi Langit

Biru memiliki nilai investasi paket kecil yaitu paket daging mulai dari 5 kg

sampai dengan 95 kg dan nilai investasi paket besar yaitu 100 kg daging.

Mekanisme investasi paket kecil adalah sebagai berikut:

Misal : anggota memilih nilai investasi paket kecil 5 kg daging, dengan

rincian sebagai berikut :

Jumlah investasi : Rp. 385.000,-

Biaya administrasi : Rp. 25.000,-

ID card : Rp. 50.000,-

Total yang harus disetor oleh anggota adalah Rp. 460.000,-. Penghitungan

nilai investasi paket kecil berupa 5 kg daging adalah sebagai berikut :

Nilai investasi : Rp. 385.000,- (5 Kg daging)

Profit : Rp. 10.000,-

Page 56: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

47

Sharing profit : Rp. 9.000,- (Koperasi Langit Biru) dan Rp. 1.000,- (anggota)

5 Kg daging x Rp. 1.000,- x 30 Hari = Rp. 150.000,-

Rp. 150.000,- : 2 = Rp. 75.000,- (Bonus/Bln) dan Rp. 75.000,- (Koperasi Langit

Biru)

Jadi setiap bulannya anggota mendapatkan bonus bulanan berupa uang

sebesar Rp. 75.000,- setiap bulannya dan bonus produk sponsor berupa sembilan

bahan pokok senilai Rp. 30.000,-. Semua bonus berupa uang dan produk sponsor

diberikan selama 2 tahun, setelah 2 tahun Koperasi Langit Biru tidak lagi

memberikan bonus tersebut karena semua hak-hak anggota telah diberikan dan

jaringan yang telah terbentuk akan hangus.

Mekanisme investasi paket besar terbagi menjadi paket besar BKSM

(Bonus Kredit Sepeda Motor) dan paket besar Non BKSM.

Misal : anggota memilih nilai investasi paket besar 100 kg daging disertai

BKSM (Bonus Kredit Sepeda Motor), dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah investasi : Rp. 9.200.000,-

Biaya administrasi : Rp. 500.000,-

ID card : Rp. 50.000,-

Kesejahteraan : Rp. 250.000,-

Biaya produk : Rp. 300.000,-

BKSM : Rp. 2.000.000,-

Total yang harus disetor oleh investor adalah Rp. 12.300.000,-.

Penghitungan nilai investasi paket besar berupa 100 kg daging adalah sebagai

Page 57: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

48

berikut :

Nilai investasi paket besar : Rp. 9.200.000,- (100 Kg daging)

Profit perusahaan per 1 hari : Rp. 10.000,-

Sharing profit : Rp. 9.000,- (Perusahaan) dan Rp. 1.000,-

(anggota)

100 Kg daging x Rp. 1.000,- x 30 Hari = Rp. 3.000.000,-

Rp. 3.000.000,- : 3 = Rp. 1.000.000,-

Dengan rincian:

a. Rp. 1.000.000,- untuk BKSM (Bonus Kredit Sepeda Motor)

35 bulan akad kredit, setiap bulan biaya angsurannya Rp. 700.000,-, dalam

jangka waktu 9 bulan angsuran kredit sepeda motor telah dapat dilunasi.

Rp. 1.000.000,- (BKSM) – Rp. 700.00,- (angsuran/bulan) = Rp. 300.000,-.

Kemudian uang senilai Rp. 300.000,- tersebut dikembangan.

b. Rp. 1.000.000,- untuk Pengembangan

Rp. 300.000,- + Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.300.000,- = 16 Kg daging sapi.

16 Kg x Rp. 10.000,- x 30 hari = Rp. 4.800.000,- x 9 bulan = Rp.

43.200.000,-. Dengan ini dalam jangka waktu 9 bulan kredit sepeda motor

dapat dilunasi dari yang seharusnya 35 bulan.

Rp. 43.000.000,- - Rp. 12.000.000,- (pelunasan BKSM) = Rp.

31.200.000,- akan digunakan untuk Program BKIK yakni Bonus Kredit

Ibadah Keagamaan yang akan diperoleh setelah 2 tahun berinvestasi.

c. Rp. 1.000.000,- untuk Bonus/bln

Page 58: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

49

Jadi anggota akan menerima bonus berupa uang sebesar Rp. 1.000.000,-

dan bonus produk sponsor senilai Rp. 350.000,- setiap bulannya (selama 2 tahun).

Ditambah 1 unit sepeda motor yang didapat pada bulan pertama setelah anggota

menyetorkan nilai investasinya dan BKIK (Bonus Kredit Ibadah Keagamaan)

yang diberikan setelah 2 tahun menjadi anggota. Dengan telah diberikannya hak-

hak anggota berakhirlah masa keanggotan orang tersebut.

Jika anggota memilih nilai investasi paket besar 100 kg daging tanpa

disertai BKSM (Bonus Kredit Sepeda Motor)/Non BKSM, rinciannya sebagai

berikut :

Jumlah investasi : Rp. 9.200.000,-

Biaya administrasi : Rp. 500.000,-

ID card : Rp. 50.000,-

Kesejahteraan : Rp. 250.000,-

Biaya produk : Rp. 300.000,-

BKSM : Rp. -

Total yang harus disetor oleh investor adalah Rp. 10.300.000,-.

Penghitungan nilai investasi paket besar berupa 100 kg daging adalah sebagai

berikut :

Nilai investasi paket besar : Rp. 9.200.000,- (100 Kg daging)

Profit perusahaan per 1 hari : Rp. 10.000,-

Sharing profit : Rp. 9.000,- (Koperasi Langit Biru) dan Rp.

1.000,- (anggota)

Page 59: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

50

100 Kg daging x Rp. 1.000,- x 30 Hari = Rp. 3.000.000,-

Dengan rincian:

a. Rp. 2.000.000,- untuk bonus setiap bulannya diberikan Rp. 1.700.000,-.

Rp. 2.000.000,- - Rp. 1.700.000,- = Rp. 300.000,-. Kemudian uang senilai

Rp. 300.000,- tersebut dikembangan.

b. Rp. 1.000.000,- untuk Pengembangan

Rp. 300.000,- + Rp. 1.000.000,- = Rp. 1.300.000,- = 16 Kg daging sapi.

16 Kg x Rp. 10.000,- x 30 hari = Rp. 4.800.000,- x 9 bulan = Rp.

43.200.000,-.

Rp. 43.000.000,- - Rp. 12.000.000,- (tidak ada pencairan bagi Non

BKSM) = Rp. 31.200.000,- akan digunakan untuk Program BKIK yakni Bonus

Kredit Ibadah Keagamaan yang akan diperoleh setelah 2 tahun berinvestasi.

Jadi anggota akan menerima bonus berupa uang sebesar Rp. 1.700.000,-

dan bonus produk sponsor senilai Rp. 350.000,- setiap bulannya (selama 2 tahun).

Ditambah Bonus Kredit Ibadah Keagamaan (BKIK) berupa ibadah haji di berikan

setelah 2 tahun. Bentuk BKIK berupa uang tunai sebesar Rp. 100.000.000,-.

Dengan telah memberikan semua hasil investasi yang artinya Koperasi Langit

Biru telah memberikan semua hak-haknya terhadap anggota maka semua

investasi awal dan jaringan yang telah terbentuk akan hangus.

Dan jika ingin menjadi anggota kembali maka syaratnya sama seperti pada

awal pendaftaran. Anggota tidak dapat mendaftarkan sendiri namun tetap harus

melalui sponsor.

Page 60: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

51

B. Sistem Operasional Koperasi Langit Biru Menurut Hukum Positif dan

Hukum Islam

Dalam pasal 41 UU RI No.25/1992 dikatakan bahwa:

(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

(2) Modal sendiri dapat berasal dari:

a. Simpanan pokok;

b. Simpanan wajib;

c. Dan cadangan;

d. Hibah.

(3) Modal pinjaman dapat berasal dari:

a. Anggota;

b. Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;

c. bank dan lembaga keuangan lainnya;

d. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;

e. sumber lain yang sah.7

Pada Koperasi Langit Biru permodalan didapat dari para anggota koperasi

yang berinvestasi pada Koperasi Langit Biru. Berdasarkan hasil wawancara

dengan salah satu anggota Koperasi Langit Biru untuk menjadi anggota Koperasi

Langit Biru tidak ada simpanan pokok ataupun simpanan wajib yang harus

dibayarkan, yang ada hanya membayar sesuai dengan nilai investasi yang dipilih

oleh calon anggota koperasi.

Menurut pasal 45 UU RI No.25/1992 dikatakan bahwa:

(1) Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

(2) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada

7 Undang-Undang Perkoperasian 1992 (Undang-Undang No. 25 Th. 1992), h. 14

Page 61: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

52

anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh, masing-

masing anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk keperluan

pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai

dengan keputusan Rapat Anggota.

(3) Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat

Anggota.8

Sistem yang dipakai oleh Koperasi Langit Biru adalah sistem bagi hasil.

Setiap anggota yang menginvestasikan uangnya di Koperasi Langit Biru akan

mendapatkan profit sebesar Rp. 10.000,-/ hari/ Kg daging. Koperasi Langit Biru

telah menentukan sendiri sisa hasil usaha yang akan didapat oleh para anggota

setiap bulannya berdasarkan nilai investasi anggotanya. Dengan mengacu pasal

45 UU RI No.25/1992 diatas maka besarnya Sisa Hasil Usaha diberikan dalam

kurun waktu satu tahun dan yang akan diterima oleh setiap anggota akan berbeda,

tidak hanya melihat dari besar kecilnya partisipasi modal atau dalam Koperasi

Langit Biru besar kecilnya nilai investasi, namun juga dilihat dari jasa usaha

anggota, yakni peran aktif anggota dalam mengelola dan mengembangkan

Koperasi Langit Biru.

Begitupun dengan pemberian bonus kepada setiap anggota Koperasi

Langit Biru, semua telah ditetapkan diawal. Kenyataannya dalam setiap bentuk

usaha yang dilakukan baik oleh perorangan maupun kelompok memiliki resiko

berupa kerugian yang akan dihadapi. Dari adanya kemungkinan resiko tersebut,

sisa hasil usaha dan pemberian bonus tidak dapat ditetapkan diawal dan berlaku

flat setiap bulannya. Koperasi Langit Biru mengelola dana anggotanya dengan

8 Undang-Undang Perkoperasian 1992 (Undang-Undang No. 25 Th. 1992), h. 15-16

Page 62: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

53

cara menanamkan modal ke beberapa penyuplai daging. Dari modal yang

ditanamkan oleh Koperasi Langit Biru ke para penyuplai daging tersebut,

Koperasi Langit Biru mendapatkan keuntungan yang mana sebagian dari

keuntungan tersebut Koperasi Langit Biru berikan kepada para anggota Koperasi

Langit Biru selaku investor. Bagaimana bisa kita menetapkan keuntungan untuk

bulan-bulan berikutnya berlaku tetap, sedangkan harga daging di pasaran selalu

fluktuatif atau berubah-ubah naik turun.

Perkembangan harga rata-rata daging sapi di tingkat nasional selama tahun

2011 hingga 2013 cenderung terus mengalami peningkatan dengan rata-rata

masing-masing sebesar 0,42%, 1,60%, dan 0,78%. Pada bulan Januari 2011,

harga daging sapi sebesar Rp. 68.124,-/kg dan meningkat menjadi Rp. 67.615,-/kg

pada bulan Desember. Pada tahun 2012, harga daging sapi bergerak dari Rp.

71.890,-/kg menjadi Rp. 85.512,-/kg, dan pada tahun 2013 bergerak dari Rp.

86.625,-/kg menjadi Rp. 94.210,-/kg. Pada bulan Januari dan Pebruari 2014,

harga daging sapi kembali mengalami kenaikan sebesar 0,67%.9

Dalam Islam bagi hasil (mudharabah) berasal dari kata dharb, yang

artinya memukul atau berjalan. Pengertian berjalan atau memukul ini lebih

tepatnya adalah proses seseorang memukul kakinya dalam menjalankan usaha.

Lebih jauh kata dharb di sini di maksud usaha atau bekerja.

Mudharabah sering dikatakan qiradh, karena mempunyai makna yang

9 “Buletin Analisis Perkembangan Harga : Maret 2014”, Di akses pada tanggal 25 Agustus

2014 dari http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id

Page 63: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

54

sama. Kata qiradh berasal dari kata qaradha, yaitu memotong, karena dalam

kasus ini yang punya harta memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan

(diproduktifkan dalam suatu usaha) dan mendapatkan potongan dari

keuntungannya, berbagi hasil dengan yang mengusahakan hartanya itu.

Pengertian mudharabah menurut syara’ (menurut ahli fiqh) sebagai berikut:

“pemilik harta atau modal menyerahkan hartanya kepada pekerja untuk di

usahakan (dijadikan modal usaha) dan keuntungannya menjadi milik bersama dan

dibagi menurut kesepakatan bersama”.10

Mudharabah merupakan akad/persetujuan salah satu pihak untuk

memberikan hartanya untuk dikelola oleh pihak yang dipercayainya. Dari hal

tersebut, ada beberapa kompenen penting dalam mudharabah. Masing-masing

komponen penting itu adalah pihak yang memberikan modal saja di sebut shahib

al-mal, pihak yang mengelola modal (mudharib), dan diantara keduanya ada

kepercayaan yang membuat akad ini terlaksana. Unsur kepercayaan inilah yang

membuat shahib al-mal tidak diperkenankan mensyaratkan kepada mudharib

sesuatu yang berharga sebagai jaminan. Sehingga para ulama fiqih bersepakat

bahwa pensyaratan jaminan pada akad menyebabkan akad tersebut batal.11

Para ulama fiqih menetapkan bahwa akad mudharabah apabila telah

memenuhi rukun dan syaratnya maka hukumnya adalah boleh. Rukun dan syarat

10

Nasroen Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 176. 11

Dewan Redaksi Ensiklopedia Hukum Islam, Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 4, (Jakarta:

PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), h. 1197.

Page 64: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

55

mudharabah, yakni :

1. Adanya dua pelaku atau lebih, yaitu investor (pemilik modal) dan pengelola

(mudharib). Kedua belah pihak yang melakukan akad disyaratkan mampu

melakukan tasharruf atau cakap hukum, maka dibatalkan akad anak-anak

yang masih kecil, orang gila, dan orang-orang yang berada di bawah

pengampuan.

2. Modal atau harta pokok (mal), syarat-syaratnya yakni:

a. Berbentuk uang

Mayoritas ulama berpendapat bahwa modal harus berupa uang dan tidak

boleh barang. Mudharabah dengan barang dapat menimbulkan kesamaran,

karena barang pada umumnya bersifat fluktuatif. Apabila barang itu

bersifat tidak fluktuatif seperti berbentuk emas atau perak batangan

(tabar), para ulama berbeda pendapat. Imam malik dalam hal ini tidak

tegas melarang atau membolehkan. Namun para ulama mazhab Hanafi

membolehkannya dan nilai barang yang dijadikan setoran modal harus

disepakati pada saat akad oleh mudharib dan shahibul mal.

b. Jelas jumlah dan jenisnya

Jumlah modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara

modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan dari

perdagangan tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati.

c. Tunai

Page 65: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

56

Hutang tidak dapat dijadikan modal mudharabah. Tanpa adanya setoran

modal, berarti shahibul mal tidak memberikan kontribusi apapun padahal

mudharib telah bekerja. Para ulama syafi‟i dan Maliki melarang hal itu

karena merusak sahnya akad. Selain itu hal ini bisa membuka pintu

perbuatan riba, yaitu memberi tangguh kepada si berhutang yang belum

mampu membayar hutangnya dengan kompensasi si berpiutang

mendapatkan imbalan tertentu. Dalam hal ini para ulama fiqih tidak

berbeda pendapat.

d. Modal diserahkan sepenuhnya kepada pengelola secara langsung

Apabila tidak diserahkan kepada mudharib secara langsung dan tidak

diserahkan sepenuhnya (berangsur-angsur) dikhawatirkan akan terjadi

kerusakan pada modal, yaitu penundaan yang dapat mengganggu waktu

mulai bekerja dan akibat yang lebih jauh mengurangi kerjanya secara

maksimal. Apabila modal itu tetap dipegang sebagiannya oleh pemilik

modal, dalam artian tidak diserahkan sepenuhnya, maka menurut ulama

Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi‟iyah, akad mudharabah tidak sah.

Sedangkan ulama Hanabilah menyatakan boleh saja sebagian modal itu

berada di tangan pemilik modal, asal tidak mengganggu kelancaran

usahanya.12

Dalam akad mudharabah proporsi keuntungan harus jelas. Keuntungan

12

Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Mu’amalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),

h. 178.

Page 66: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

57

yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas persentasenya,

seperti 60% : 40%, 50% : 50% dan sebagainya menurut kesepakatan bersama.

1. Keuntungan harus dibagi untuk kedua belah pihak, yaitu investor (pemilik

modal) dan pengelola (mudharib).

2. Break Even Point (BEP) harus jelas, karena BEP menggunakan sistem

revenue sharing dengan profit sharing berbeda. Revenue sharing adalah

pembagian keuntungan yang dilakukan sebelum dipotong biaya operasional,

sehingga bagi hasil dihitung dari keuntungan kotor/ pendapatan. Sedangkan

profit sharing adalah pembagian keuntungan dilakukan setelah dipotong biaya

operasional, sehingga bagi hasil dihitung dari keuntungan bersih.

3. Ijab Qobul. Melafazkan ijab dari pemilik modal, misalnya aku serahkan uang

ini kepadamu untuk dagang jika ada keuntungan akan dibagi dua dan kabul

dari pengelola.13

Namun pada kenyataannya Koperasi Langit Biru tidak menentukan

keuntungan dengan persentase yang jelas melainkan dengan nilai rupiah yang

telah ditentukan besaran nominalnya.

Riba dalam ajaran agama Islam merupakan suatu hal yang jelas

hukumnya, yaitu haram. Karena dapat merusak mental dan tatanan sosial dalam

suatu masyarakat. Pengharaman riba secara total terdapat dalam firman Allah

SWT:

13

Muhammad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, (Yogyakarta: UII Press, 2000), h.

47.

Page 67: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

58

) ٤٧٢-٤٧٥: ٤, البقرة)

Artinya: ”Orang-orang yang memakan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri,

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata,

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan

jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya lalu berhenti (dari mengambil riba), maka banginya apa

yang telah diambilnya dulu (sebelum datangnya larangan); dan urusan (terserah)

kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang-orang itu

adalah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. {275}. Allah memusnahkan

riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang

tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. {276}.” Q.S. Al-Baqarah (2) ayat

275-276

Menurut bahasa riba bermakna : ziyadah (tambahan).14

Dalam pengertian

lain riba bisa berarti ”bermakna dan tumbuh berkembang”. Sedangkan menurut

istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal

secara bathil.15

Afzalurrahman mengutip beberapa pendapat ahli/ulama berkenaan dengan

definisi riba, yaitu diantarnya: Ibn Khazar al-Asqalani berpendapat bahwa

14

Ahmad Warson Munawwir, Kamus AlMunawwi, cet. XIV, (Surabaya: Pusataka

Progressif), h. 469.

15

M. Syafi‟i Antonio, Bank Sayri’ah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institute,

1999), h. 59.

Page 68: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

59

”Esensi riba adalah kelebihan, apakah itu berupa barang atau uang, seperti

uang dinar sebagai pengganti uang satu dinar.”16

Ibnu Qayim yang tajam pandangannya tentang hal-hal kemasyarakatan

tetapi melarang keras perbuat-perbuatan yang menyalahi ajaran Rasulullah.

Adapun riba yang terang ialah riba nasi‟ah yakni sebagaimana yang berlaku di

zaman jahiliyyah. Ditangguhkannya piutang dan penundaan tempo pembayaran

ini memnentukan pula akan tambahan dari besar jumlah pinjaman itu. Sekian kali

ditunda sekali pula piutangnya bertambah. Hal inilah yang tidak dibolehkan oleh

beliau jika riba itu berlipat ganda seperti dalam Quran Surat al-Imran ayat 130.

Selanjutnya beliau berkata atas rahmat dan keadilan Tuhan, diharamkan

perbuatan riba itu, mendapat laknat orang yang memakannya, orang yang

membayarnya, juru tulis dan saksinya. Tuhan mengundang orang-orang utnuk

berperang dengan Dia dan rasul-Nya, tidak ada dosa besar yang demikian

sengitnya mendapat ancaman seperti dosa memakan riba itu.”

Imam Fakhruddin ar Razzy (1210M) mengatakan larangan riba dengan

alasan. Pertama, karena riba berarti mengambil harta si peminjam secara tidak

adil. Pemilik uang biasanya berdalih ia berhak atas keuntungan bisnis yang

dilakukan si peminjam. Namun ia tampaknya lupa bila ia tidak meminjamkannya,

uangnya tidak bertambah, ia pun berdalih kesempatan berbisnis hilang karena

meminjamkan uangnya, karenanya ia berhak atas riba. Inipun keliru karena belum

16

Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, pentrj. Dewi Nurjulianti, cet. II,

(Jakarta: Intermasa, 1997), h. 310.

Page 69: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

60

tentu bisnisnya menghasilkan untung dan pasti ia harus menanggung resiko.

Kedua, dengan riba orang akan malas bekerja dan berbisnis karena dapat duduk-

duduk tenang sambil menunggu uangnya berbunga. Imam ar-Razzy mengatakan

bahwa tanpa adanya bekerja dan berbisnis, kegiatan produksi perdagangan akan

lesu. Ketiga, riba akan merendahkan martabat manusia karena untuk memenuhi

hasrat dunianya seseorang tidak segan-segan meminjam dengan bunga tinggi

walau akhirnya dikejar-kejar penagih hutang. Keempat, riba akan membuat yang

kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Kelima. Riba jelas

dilarang dalam alQuran dan al-Hadits.17

Koperasi Langit Biru memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu dengan

dibentuknya koperasi ini diharapkan masyarakat khususnya umat Islam dapat

lebih sejahtera. Namun pada kenyataannya koperasi ini belum sesuai dengan

Hukum Islam. Mekanisme pemberian bonus yang diberikan oleh Koperasi Langit

Biru kepada para anggota setiap bulannya berlaku tetap atau flat. Padahal setiap

bentuk usaha yang dilakukan terdapat resiko yang akan dihadapi, dengan itu

Koperasi Langit Biru memberikan jaminan kepastian untung, dimana hal ini

merupakan riba.

17

Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Buah Ilmu, cet. I, (Jakarta: Pustaka Azzam, 1999), h. 31.

Page 70: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

61

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan melalui kajian pustaka dan studi

lapangan dengan mengadakan wawancara kepada beberapa narasumber dan

dianalisis komparatif, beberapa dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Koperasi Langit Biru menggunakan sistem bagi hasil yang telah ditetapkan

sendiri oleh koperasi dan berlaku sama pada setiap bulannya. Sedangkan

menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, sisa

hasil usaha diberikan dalam kurun waktu satu tahun setelah dikurangi biaya,

penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan. Maka berdasarkan penelitian tersebut diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem operasional yang diterapkan oleh Koperasi Langit

Biru belum sesuai Hukum Positif karena didalam prakteknya masih

bertentangan.

2. Koperasi Langit Biru tidak menggunakan persentase tetap, melainkan dengan

rupiah sebesar Rp. 10.000,-/ hari/ Kg daging. Harga dagingnya bersifat flat

dan berlaku sama di setiap bulannya, bagaimana bisa kita menetapkan

keuntungan untuk bulan-bulan berikutnya flat dan selalu sama antara harga

daging dan keuntungan yang didapat, sedangkan harga daging di pasaran

selalu fluktuatif atau berubah-ubah naik turun. Mekanisme pemberian bonus

Page 71: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

62

yang diberikan oleh Koperasi Langit Biru kepada anggotanya pun sama

setiap bulannya dan berlaku tetap, dengan itu Koperasi Langit Biru

memberikan jaminan kepastian untung. Padahal sebagaimana pada umumnya

dapat kita ketahui bahwa dalam setiap bentuk kegiatan usaha tidak dapat

diketahui apakah usaha yang akan kita jalankan akan berjalan lancar atau

tidak. Karena dalam setiap transaksi bisnis terdapat resiko. Maka berdasarkan

penelitian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem operasional

yang diterapkan oleh Koperasi Langit Biru belum sesuai Hukum Islam karena

didalam prakteknya masih terdapat unsur riba.

B. Saran-Saran

1. Bagi yang ingin mendirikan Koperasi atau sedang mendirikan Koperasi

hendaknya mengatur dan memperbaiki manajemen dan sistem operasionalnya

sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, agar tidak terjadi lagi kasus seperti

Koperasi Langit Biru yang berdampak buruk terhadap masyarakat bukan

hanya secara materi, namun juga terhadap hilangnya rasa kepercayaan

masyarakat terhadap koperasi yang merupakan soko guru perekonomian

rakyat Indonesia.

2. Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dengan menjadi anggota koperasi

tidak perlu takut, namun yang diperlukan adalah penilaian investasi dengan

prinsip kehati-hatian (prudence). Dalam setiap investasi selalu mengandung

Page 72: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

63

resiko. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan penanaman

modal dalam bentuk apa pun, pertimbangkan risikonya. Jangan mudah tergiur

berinvestasi dengan profit yang fantastis namun tidak masuk akal, guna

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Peran Pemerintah untuk mencegah terulangnya kembali persoalan ini, penulis

sangat berharap pengawasan pemerintah terutama Departemen Koperasi dan

UKM RI melalui turunannya baik di propinsi maupun di Kabupaten/Kota

dengan penyuluhan kepada masyarakat mengenai harus pemahaman bentuk

koperasi yang benar.

Page 73: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

64

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Karim, Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia.

Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, Penerjemah. Dewi

Nurjulianti, cet. II. Jakarta, Intermasa, 1997.

Al-Jauziyah, Ibn Qayyim, Buah Ilmu, cet. I. Jakarta, Pustaka Azzam, 1999.

Anoraga, Pandji, Manajemen Koperasi , Teori dan Praktek, cet. I. Jakarta, PT. Dunia

Pustaka Jaya, 1995.

Antonio, Muhammad Syafi'i, Bank Sayri’ah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta,

Tazkia Institute, 1999.

Antonio, Muhammad Syafi'i, Bank syariah: dari Teori Ke Praktik, Jakarta, PT. Gema

Insani Press, 2001.

„Aruf, Moch. Thohir, Kemitraan dan Pembagian Profit Menurut Hukum Islam,

Jakarta, Prestasi Pustaka, 2009.

Ash-Shan‟ani, Muhammad bin Isma‟il al-Amir al-Yamani, Subulus Salam, Juz 3.

Beirut, Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 1998.

Departemen Kehakiman RI, Pokok-Pokok Undang-Undang Dasar Tahun 1945, cet.

XIII. Jakarta, Balai Pustaka, 1991.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Hukum Islam, Ensiklopedia Hukum Islam, Jilid 4.

Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994.

Dimyati, Ahmad, dkk. Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta Umat Islam dalam

Pengembangan Koperasi, Jakarta Koperasi Jasa Informasi (KOPINFO), 1989.

Page 74: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

65

Djazuli, Ahmad, Kaidah-Kaidah Fikih, cet. III. Jakarta, Kencana, 2010.

Djuwaini, Dimyauddin, Pengantar Fiqh Mu’amalah, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

2010.

Dumadi, Sagimun Mulus, Koperasi Soko Guru Ekonomi Nasional Indonesia, Jakarta,

Haji Masagung, 1989.

Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan

Praktek, cet. I. Bogor, Ghalia Indonesia, 2002.

Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian: Sejarah, Teori, dan

Praktek, cet. II. Bogor, Ghalia Indonesia, 2004.

Hamid, Arifin, Hukum Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah) Di Indonesia Aplikasi dan

Prospektifnya, cet. I. Bogor, Ghalia Indonesia, 2007.

Haming, Murdifin, dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek dan

Bisnis, Jakarta, Bumi Aksara, 2010.

Haroen, Nasrun, Fiqh Mu’amalah, cet. I. Jakarta, Gaya Media Pratama, 2002.

Haroen, Nasrun, Fiqih Muamalah, Jakarta, Gaya Media Pratama, 2000

Hasan, M. Ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), Jakarta,

PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Hassan, Asnawi, Koperasi dalam Pandangan Islam, INFOKOP, No. 1, Desember,

1984.

Hatta, Mohammad, Beberapa Fasal Ekonomi, Djalan Ke Ekonomi dan Koperasi,

Jakarta, Perpustakaan Perguruan Kementrian P.P. dan K, 1954.

Hendrojogi, Koperasi Azas-azas, Teori dan Praktek, cet. IV. Jakarta, PT Raja

Page 75: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

66

Grafindo Persada, 2002.

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Penelitian Pemula, Jakarta,

STIA-LAN Press, 2004.

Kartasapoetra, G., Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,

cet. V. Jakarta, Rineka Cipta, 2001.

Kusuma, Hadi, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta Raja Grafindo Persada, 2002.

Laporan Penelitian, Koperasi Pondok Pesantren, Jakarta, Balitbang Depkop, 1986.

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif : buku

tentang Sumber Metode-Metode Baru, Jakarta UI Press, 1992.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosda karya, 2000.

Muhammad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta, UII Press, 2000.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus AlMunawwi, cet. XIV. Surabaya, Pustaka

Progressif, 1997.

Pachta W, Andjar, Myra Rosana Bachtiar dan Nadia Maulisa Benemay, Hukum

Koperasi Indonesia Pemahaman, Regulasi, Pendirian dan Modal Usaha,

Jakarta, Kencana, 2007.

Poerwadarminta, Wilfridus Josephus Sabarija, Kamus Umum Bahasa Indonesia,

Jakarta, P.H. Balai Pustaka, 1976.

Qudamah, Abdullah Ibn Ahmad Ibn Mughni Wa Syarh Kabir, vol. V. Beirut, Darul-

Fikr, 1979, h. 109.

Shaleh, Rosyad, Management Dakwah Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1977.

Page 76: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

67

Subandi, Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik), cet. IV. Bandung, Alfabeta, 2013.

SM, Junaedi B, Islam dan Intrepreneurialisme: Suatu Studi Fiqh Ekonomi Bisnis

Modern, Jakarta, Kalam Mulia, 1993.

Undang-Undang Perkoperasian 1992 (UU NO. 25 TH. 19929, cet. II. Jakarta, Sinar

Grafika, 1993.

Website

http://cara-muhammad.com/perilaku/cara-berdagang-rasulullah-saw/

http://dahsyatnyainvestasi.wordpress.com/

http://www.tribunnews.com/2012/07/25/bos-koperasi-bumi-langit-bisa-dijerat-pasal-

berlapis

http://tekno.kompas.com/read/2012/06/06/20162383/Polisi.Telusuri.Dugaan.Pencucia

n.Uang.di.Koperasi.Langit.Biru

http://news.detik.com/read/2012/06/05/134946/1933193/10/kerugian-nasabah-

koperasi-langit-biru-diprediksi-capai-triliunan-rupiah

http://finance.detik.com/read/2012/06/11/080037/1937628/10/9/jaya-komara-langit-

biru-dari-tukang-urut-hingga-jadi-triliuner

http://nasional.kontan.co.id/news/ini-pengakuan-mantan-petinggi-koperasi-langit-biru

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/07/16480393/Inilah.Modus.Investasi.Bodo

ng.ala.Koperasi.Langit.Biru.dan.PT.GAN

http://koperasilangitbiru-ims.blogspot.com/

http://www.tribunnews.com/nasional/2012/07/24/sejarah-jaya-komara-dirikan-

koperasi-langit-biru

Page 77: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

68

http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id

Page 78: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1:

Page 79: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 2:

Surat Keterangan Terdaftar

Page 80: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 3:

Surat Izin Usaha (SIUP)

Page 81: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 4:

Akta Pendirian Koperasi Langit Biru

Page 82: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 5:

Akta Pendirian Koperasi Langit Biru

Page 83: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 6:

DAFTAR NILAI INVESTASI

NO KG JUMLAH BIAYA ID CARD

KESEJAH BIAYA B K S M TOTAL BONUS

BONUS

SPONSOR KETERANGAN

INVESTASI ADM TERAAN PRODUK DI SETOR DITERIMA PRODUK

1 5 385,000

25,000

50,000 - - -

460,000

75,000

30,000

Tdk ada biaya produk

2 10 770,000

50,000

50,000 - - -

870,000

150,000

60,000

Tdk ada biaya produk

3 15 1,155,000

75,000

50,000 - - -

1,280,000

225,000

90,000

Tdk ada biaya produk

4 20 1,540,000

100,000

50,000 - - -

1,690,000

300,000

120,000

Tdk ada biaya produk

5 25 1,925,000

125,000

50,000 -

300,000 -

2,400,000

375,000

150,000 -

6 30 2,310,000

150,000

50,000 -

300,000 -

2,810,000

450,000

180,000 -

7 35 2,695,000

175,000

50,000 -

300,000 -

3,220,000

525,000

210,000 -

8 40 3,080,000

200,000

50,000 -

300,000 -

3,630,000

600,000

240,000 -

9 45 3,465,000

225,000

50,000 -

300,000 -

4,040,000

675,000

270,000 -

10 50 3,850,000

250,000

50,000 -

300,000 -

4,450,000

750,000

150,000

-

11 55 4,235,000

275,000

50,000 -

300,000 -

4,860,000

825,000 -

12 60 4,620,000

300,000

50,000 -

300,000 -

5,270,000

900,000 -

13 65 5,005,000

325,000

50,000 -

300,000 -

5,680,000

975,000 -

14 70 5,390,000

350,000

50,000 -

300,000 -

6,090,000

1,050,000 -

15 75 5,775,000

375,000

50,000 -

300,000 -

6,500,000

1,125,000 -

16 80 6,160,000

400,000

50,000 -

300,000 -

6,910,000

1,200,000 -

17 85 6,545,000

425,000

50,000 -

300,000 -

7,320,000

1,275,000 -

18 90 6,930,000

450,000

50,000 -

300,000 -

7,730,000

1,350,000 -

19 95 7,315,000

475,000

50,000 -

300,000 -

8,140,000

1,425,000 -

20 100 9,200,000

500,000

50,000

250,000

300,000 -

10,300,000

1,700,000 Non BKSM

21 100 9,200,000

500,000

50,000

250,000

300,000

2,000,000

12,300,000

1,000,000 BKSM

Page 84: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 7:

Kwitansi tanda sebagai anggota Koperasi Langit Biru

Page 85: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 8:

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Rusdiana

Jabatan : Anggota

Tempat : Pasar Gembong

Tanggal : 20 November 2013

1. Dari siapa Bapak mengetahui Koperasi Langit Biru?

Jawab: dari tetangga toko saya yang sudah menjadi anggota Koperasi Langit Biru.

2. Apa yang Bapak ketahui tentang Koperasi Langit Biru?

Jawab: yang saya tahu Koperasi Langit Biru adalah Koperasi yang bergerak

dalam bidang penjualan daging sapi.

3. Apa yang mendorong Bapak untuk menjadi anggota Koperasi Langit Biru?

Jawab: saya ikut bergabung menjadi anggota Koperasi Langit Biru karena sangat

tertarik dengan tawaran bonus yang diberikan. Bukan hanya itu, di koperasi ini

tidak hanya soal keuntungan secara materi yang didapat, tetapi juga rasa

keimanan kita yang terus dipupuk. Karena setiap malam jumat diadakan

pengajian disana untuk bersilaturahmi dengan anggota lain dan ustad Jaya

Komara sendiri yang memberikan tausiyahnya.

4. Dari mana Bapak mengetahui tentang bonus yang diberikan?

Jawab: dari tetangga toko saya yang sudah membuktikannya, dia mendapatkan

satu buah motor.

Page 86: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

5. Apa syarat untuk menjadi anggota Koperasi Langitu Biru?

Jawab: yang jelas harus orang Islam, karena Pak Ustad Jaya komara mendirikan

Koperasi Langit Biru untuk kesejahteraan khususnya umat Islam.

Gembong, 20 Nopember 2013

Yang mewawancara Yang diwawancara

Gesha Romadona Aulia Rusdiana

Page 87: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

Lampiran 9:

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Sri Hartaty

Jabatan : Sponsor

Tempat : Rumah Bapak Ropiyudin

Tanggal : 22 November 2013

1. Apakah ibu mendaftarkan sendiri untuk menjadi anggota Koperasi Langit Biru?

Jawab: tidak, untuk daftar wajib pakai sponsor.

2. Apa yang dimaksud dengan sponsor?

Jawab: sponsor yakni orang yang telah menjadi anggota Koperasi Langit Biru.

3. Setelah ibu mendaftar kepada sponsor, selanjutnya langkah apa yang ibu lakukan

untuk menjadi anggota?

Jawab: kalau kita sudah mendaftar kepada sponsor kita memilih paket yang ingin

kita ambil. Ada paket kecil dan paket besar.

4. Apa yang dimaksud dengan paket kecil dan paket besar?

Jawab: kalau paket kecil mulai dari 9kg daging sampai dengan 95kg daging.

Kalau paket besar 100kg daging. Semua daftar paket sudah ditentukan, setiap

calon anggota Koperasi mendapatkan fotocopy mengenai daftar paket investasi

dan daftar bonus yang akan kita terima sesuai dengan paket yang dipilih.

5. Apa yang menjadi bukti bahwa kita telah menjadi anggota?

Jawab: setelah menyerahkan data-data pribadi kepada sponsor dan memilih nilai

Page 88: SISTEM OPERASIONAL KOPERASI LANGIT BIRU DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30435/1/GESHA... · Nilai dan Prinsip Koperasi 18 . 4. Bentuk dan Jenis Koperasi

paket, kita mendapatkan kwitansi sebagai bukti telah menjadi anggota. Apabila

kwitansi tersebut hilang, maka bonus tidak dapat diberikan.

Cikasungka, 22 Nopember 2013

Yang mewawancara Yang diwawancara

Gesha Romadona Aulia Sri Hartaty