24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, tetapi untuk memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan kesehatan yang terbatas. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa perawatan menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang juga menjadi meningkat. Akibatnya, institusi pelayanan kesehatan menjadiken pelayanan kesehatan lebih sebagai suatu bisnis daripada sebagai suatu organisasi pelayanan. Tantangan pelayanan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya pelayanan kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya. Penyelenggara pelayanan kesehatan memulangkan klien lebih cepat dari rumah sakit, sehingga lebih banyak klien yang membutuhkan perawatan rumah atau pelayanan rumah.Biasanya keluarga menyediakan perawatan untuk orang yang mereka sayangi dirumah. Perawat juga menghadapi tantangan yang signifikan untuk mencegah terjadinya celah dalam pelayanan kesehatan pada berbagai jenis tempat pelayanan kesehatan, sehingga individu tetap sehat dan sejahtera dalam rumah dan komunitas mereka. 1

Sistem Pelayanan Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas IKD 3 Sistem Pelayanan Kesehatan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahBanyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, tetapi untuk memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan kesehatan yang terbatas. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa perawatan menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang juga menjadi meningkat. Akibatnya, institusi pelayanan kesehatan menjadiken pelayanan kesehatan lebih sebagai suatu bisnis daripada sebagai suatu organisasi pelayanan. Tantangan pelayanan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya pelayanan kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya. Penyelenggara pelayanan kesehatan memulangkan klien lebih cepat dari rumah sakit, sehingga lebih banyak klien yang membutuhkan perawatan rumah atau pelayanan rumah.Biasanya keluarga menyediakan perawatan untuk orang yang mereka sayangi dirumah. Perawat juga menghadapi tantangan yang signifikan untuk mencegah terjadinya celah dalam pelayanan kesehatan pada berbagai jenis tempat pelayanan kesehatan, sehingga individu tetap sehat dan sejahtera dalam rumah dan komunitas mereka.Keperawatan adalah suatu disiplin pelayanan.Nilai-nilai profesi keperawatan bertujuan menolong orang mendapatkan kembali, mengelola, atau memperbaiki kesehatan; mencegah penyakit; serta memperoleh kenyamanan dan kepercayaan diri. Sistem pelayanan kssehatan pada era milenium ini lebih berorientasi pada bisnis daripada pelayanan karena adanya keinginan untuk menghemat biaya. Keperawatan terus memimpin perubahan dan menjaga nilai dalam perawatan klien serta menghadapi tantangan terhadap adanya peran dan tanggung jawab yang baru.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa itu Sistem Pelayanan?2. Bagaimana Tingkat Pelayanan Kesehatan?3. Apa saja Lembaga Pelayanan Kesehatan?4. Apa saja Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan?5. Bagaimana Konsep Keperawatan Orang Dewasa?6. Bagaimana Praktek Keperawatan orang dewasa?7. Bagaimana dampak sistem pelayanan kesehatan terhadap praktek keperawatan orang dewasa?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui Sistem Pelayanan2. Mengetahui Tingkat Pelayanan Kesehatan3. Mengetahui Lembaga Pelayanan Kesehatan4. Mengetahui Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan5. Mengetahui Konsep Keperawatan Orang Dewasa6. Mengetahui Praktek Keperawatan orang dewasa7. Mengetahui Dampak sistem pelayanan kesehatan terhadap praktek keperawatan orang dewasa

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Sistem Pelayanan 2.1.1 Teori Sistem Dalam Pelayanan KesehatanSistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat mamberikan pelayanan secara berkualitas.

2.1.2 Teori SistemDalam mempelajari sistem, maka terlebih dahulu harus memahami teori tentang sistemakan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam sistem. Sistem tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem yang antara yang satu dengan yang lainnya harus saling mempengaruhi.Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang semuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.a. InputMerupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.b. ProsesSuatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan darisistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kasehatan.

c. Output Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan berkualitas, efektif, dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien cepat sembuh dan sehat optimal.d. DampakMerupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, yang terjadi relative lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.e. Umpan balikMerupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatanyang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.f. Lingkungan Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan masyarakat.2.2 Tingkat Pelayanan KesehatanTingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan. Diantara pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:2.2.1 Health promotionTingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.2.2.2 Specific protection (Perlindungan khusus)Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak, dan lain-lain.2.2.3 Early diagnosis and immediate treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau ditimbulnya gejala dari suatu penyakit.Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.2.2.4 Disability limitation (pembatasan cacat)Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.2.2.5 Rehabilitation (rehabilitasi)Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang dimilikinya.

2.3 Lembaga Pelayanan KesehatanLembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan.Tempat pelayanan kesehatan ini sangat bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, community based agency, dan hospice.2.3.1 Rawat JalanLembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan spesialis dan lain-lain.2.3.2 InstitusiInstitusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat rehabilitasi, dan lain-lain.2.3.3 HospiceLembaga ini bertujuan memberikan pelayan kesehatan yang difokuskan kepada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang.Lembaga ini biasanya digunakan dalam home care.2.3.4 Community Based AgencyMerupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawatan keluarga dan lain-lain.

2.4 Lingkup Sistem Pelayanan KesehatanDalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.Dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan.Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu, primary health care, (pelayanan kesehatan tingkat pertama), secondary care (pelayanan kesehatan tingkat kedua), dan tritiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Di bawah ini merupakan penjelasan dari ketiga bentuk pelayanan kesehatan: 2.4.1 Primary health care ( pelayanan kesehatan tingkat pertama )Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah ringan atau masyarakat sehat ini mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah layanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat atau pelayanan kesehatan lainnya.2.4.2 Secondary health care ( pelayanan kesehatan tingkat kedua )Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan dirumah sakit dan tersedia tenaga spesialis atau sejenisya.2.4.3 Tritiary health service ( pelayanan kesehatan tingkat ketiga )Tingkat pelayanan kesehatan ini digunakan apabila tingkat pertama dan kedua tidak lagi digunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit A atau B.2.5 Konsep Keperawatan Orang DewasaMasa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.Seorang dikatakan mencapai Maturitas ketika mereka sudah mencapai keseimbangan pertumbuhan psikologis, psikososial, dan kognitif. Individu yang matur merasa nyaman dengan kemampuan, pengetahuan, dan respon yang telah mereka kembangkan selama bertahun-tahun. Mereka melihat dunia dengan pandangan yang luas, berdasarkan paduan penglihatan, emosi, dan imajinasi mereka menghadapi masalah yang dapat dipecahkan tapi mengenali dan belajar untuk hidup dengan masalah yang tidak terpecahkan. Orang-orang yang matang terbuka untuk menerima saran dan kritik yang membangun tanpa kehilangan kepercayaan diri. Mereka mempertimbangkan masukan dan rekomendasi orang lain ketika membuat keputusan tetapi tidak terlalu terpengaruh atau terintimidasi oleh orang lain. Diatas semua itu, orang yang matur berkembang dengan belajar dari diri sendiri atau pengalaman orang lain. Karakteristik lain dari maturitas dikaitkan dengan komunikasi dan berperilaku interpersonal. Orang yang matur mengakui kelebihan dan kekurangan. Dewasa matur menghadapi tugas secara terbuka, menggunakan teknik pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah dan perbuatan mereka dapat diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan.2.5.1 Dewasa AwalMasa perkembangan dewasa muda atau remaja akhir ditandai dengan keinginan mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan tinggi. Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi. Karena itu, mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan keberhasilan itu, Ia akan meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata orang lain untuk itu akan dibahas hal-hal yang mengenai pandangan beberapa teori tentang perkembangan pada masa remaja.a. Ciri-ciri Masa Dewasa AwalMasa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir).Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua dan berusaha untuk biasa mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu;1. Masa Pengaturan (settle down)Pada masa ini seseorang akan mencoba-coba sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.2. Masa Usia ProduktifDinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan berproduksi atau menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan individu baru (anak).

3. Masa BermasalahMasa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya (perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bisa mengatasinya maka akan menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu rumit yaitu; Pertama, individu tersebut kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan babak atau peran baru tersebut.Kedua, karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2 peran atau lebih yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.4. Masa Ketegangan EmosionalKetika seseorang berumur dua puluhan (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika sudah berumur 30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.5. Masa Keterasingan SosialMasa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami krisis isolasi, ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-teman sebaya juga menjadi renggang.Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir.6. Masa KomitmenPada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggung jawab, dan komitmen baru.7. Masa KetergantunganPada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instansi yang mengikatnya.8. Masa Perubahan NilaiNilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.9. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup BaruKetika seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda. (peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.10. Masa Kreatif Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi, dan kesempatan.2.5.2Kesehatan Dewasa Awala.Pengertian KesehatanOrganisasi bangsa-bangsa yang mengurusi masalah kesehatan dunia (WHO-Word Health Organization), memberi definisi mengenai kesehatan. Menurut WHO yang dimaksud dengan sehat (healthy) adalah kondisi sehat sejahtera baik secara fisik, mental maupun sosial yang ditandai dengan tidak adanya gangguan-gangguan atau simtom-simtom penyakit, seperti keluhan sakit fisik, keluhan emosional (Papalia, Olds, dan Feldman, 1998; Sarafino, 1994).Kondisi kesehatan seseorang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan perilaku individu yang bersangkutan. Untuk mencapai kehidupan yang sehat, diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sehat pula.Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang kesehatan seseorang, di antaranya:1)makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam, tidak termasuk snack)2)perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi, protein, vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima sempuma3)melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan kegiatan olahraga4)pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam5)membiasakan diri untuk tidak merokok6)membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan obat-obatan)7)tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (daging sapi/kambing, fast-food/sea food (udang, cumi). Individu yang secara tekun mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut, umumnya akan memiliki taraf kondisi kesehatan yang baik daripada individu yang tidak melakukannya. Para tokoh terkenal di dunia (dalam Liwijaya-Kuntaraf & Kuntaraf, 1995), yang hidup sehat dan berumur panjang, di antaranya Mahataia Gandhi (tokoh kemerdekaan India), Benyamin Franklin (tokoh keinerdekaan Amerika Serikat), Albert Einstein (penemu teori relativitas sehingga memunculkan bom atom), Martin Luther (reformator Gereja Protestan), Leonardo da Vinci (pelukis dan pemahat abad ke-13), Isac Newton (ilmuwan flsika dari higgris}, Charles Darwin (tokoh penemu teori evolusi), dan Francis Voltaire (filsuf dari Francis), umumnya menjalankan rahasia hidup sehat dengan membiasakan diri untuk mengonsumsi makan sayur-mayur (vegetarian) dan menghindari makan-makanan dari daging-dagingan.b. Perilaku dan Status KesehatanStatus kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola kebiasaan perilaku orang tersebut. Kebiasaan perilaku yang sehat akan memberi pengaruh positif pada kesehatannya, sebaliknya kebiasaan yang salah cenderung memberi dampak negatif. Akibatnya, individu mudah terserang penyakit. Kasl & Cobb (dalam Sarafino, 1994) mengemukakan tiga jenis upaya individu untuk mengatasi suatu penyakit dan mempertahankan taraf kesehatan, yakni :1) Health behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang diyakini akan dapat membangun kesehatannya dengan cara mencegah suatu penyakit atau menanggulangi gangguan penyakitnya. 2)Illness behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang sakit, guna memperoleh informasi, nasihat atau cara penyembuhannya agar dirinya sehat kembali.3)Sick role behavior adalah aktivitas yang dilakukan individu untuk proses penyembuhan dari rasa sakitnya.

2.6 Praktek Keperawatan orang dewasaDalam melaksanakan praktek keperawatan pada orang dewasa, praktek keperawatan berfokus pada konsep manusia sebagai makhluk holistik (utuh) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak dan perawat juga harus memahami paradigma keperawatan. Adapun paradigma dari keperawatan itu sendiri ialah :1. Konsep manusiaKomponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat daam suatu sistem. Sistem tersebut dapat meliputi:1)Sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi oleh lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.2)Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.3)Sistem personal, interpersonal dan social,manusia memiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.2.Konsep keperawatanKonsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.3.Konsep sehat sakitKomponen ini memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit. Berdasarkan rentang sehat-sakit bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat-sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut.

4.Konsep lingkunganParadigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

2.7 Dampak sistem pelayanan kesehatan terhadap praktek keperawatan orang dewasaDalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya tercapai sasaran, akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk mengetahui masalah yang ditimbulkannya. Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga memiliki dampak terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, adapun dampaknya dapat meliputi:1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru Dampak pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan itu, maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu. 2. Pergeseran Nilai MasyarakatBerlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada dimasyarakat sebagai penggunaan jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. 3. Aspek Legal dan Etik Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada dimasyarakat. 4. EkonomiPelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka akan sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan. 5. Politik Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanSistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu sebagai perawat, kita harus lebih memperhatikan sistem pelayanan kesehatan dalam memberikan praktek keperawatan baik kepada pasien dewasa maupun tidak agar sistem pelayanan di Indonesia semakin baik dan lebih maju.

DAFTAR PUSTAKAAlimul Hidayat, A. Azuz.2008.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Salemba MedikaPotter, Patricia. Perry, Anne Griffin.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Volume 1.Jakarta: EGCMuharram, Aziz Rizky.2009.Sistem Pelayanan kesehatan.dalam http://laskargaluh.blogspot.com./2009/10/sistem-pelayanan-kesehatan.html

16