18
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JABATAN PADA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DENGAN METODE SAW NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Rangga Sopiandi 10.12.4769 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKRTA YOGYAKRTA 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JABATAN PADA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DENGAN METODE SAW

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Rangga Sopiandi

10.12.4769

kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKRTA

YOGYAKRTA 2014

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara
Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINE POSITIONS IN THE EXECUTIVE BRANCH OF STUDENT STMIK AMIKOM YOGYAKARTA WITH SAW METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JABATAN PADA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DENGAN

METODE SAW

Rangga Sopiandi Hanif Al Fatta

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Decision support system is a system that is able to improve the quality of decision-making increases the effectiveness and speed of decision making, as well as that relating to appointments to obtain qualified human resources in the Student Executive Board STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Each year the Executive Board STMIK AMIKOM Yogyakarta Students make the turn the board officials. Substitution is done to keep updating the performance of the Student Executive Board itself. And aided decision support system with the level of risk of failure of organizational development will be reduced and result in faster and more accurate decisions.

Decision support system was built to provide some alternative choices of mathematical calculations based on data and criteria exist so look how big an opportunity for someone to shake. This provides important information to the decision maker to make decisions in the office to provide a selection of participants.

Keywords: Decision Support Systems, Selection, Position, Criteria

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

1

1. Pendahuluan

Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta atau biasa disingkat

BEM adalah sebuah organisasi yang mendinamisasi mahasiswa yang berada di perguruan

tinggi STMIK AMIKOM Yogyakarta. Sama halnya dengan organisasi lainnya BEM juga

sebagai wadah pengasah kepribadian seorang mahasiswa dalam bekerja sama,

khususnya bidang organisasi sehingga memberikan nilai lebih tidak hanya sekedar

pengetahuan akademis. BEM juga melakukan banyak kegiatan baik didalam maupun luar

lingkungan kampus dengan tujuan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan

masyarakat. Sebagai organisasi yang memediasi mahasiswa dan lembaga BEM

membutuhkan SDM yang berkualitas didalam kepengurusannya sehingga memberikan

kesinergisan dan kelancaran dalam setiap perkerjaannya. Setiap tahunnya BEM

melakukan pergantian kepengurusan yang dimana ketua atau biasa disebut presiden BEM

dipilih langsung oleh mahasiswa sedangkan untuk para kader atau para menterinya

diangkat langsung oleh ketua dengan melakukan beberapa rangkaian tes penyeleksian

sehingga didapatlah para menteri yang berkualitas.

Proses penyeleksian calon menteri baru pada saat ini yang sedang berjalan di

Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta masih memerlukan waktu yang

cukp lama dalam prosenya karena masih memakai system manual. Sebuah jabatan

menteri di BEM diberikan kepada seorang yang layak dan pantas untuk mendapatkannya,

sehingga dalam melakukan seleksi tersebut tentu akan mengalami kesulitan karena

adanya beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan siapa yang pantas dan sesuai

dengan yang diharapkan untuk menduduki sebuah jabatan. Untuk itu diperlukan suatu

Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu, mempercepat dan mempermudah

proses pengambilan keputusan.

Dilihat dari masalah tersebut maka penulis mencoba meningkatkan mutu

organisasi dengan membuat sebuah sistem yang dapat membantu pengambilaan

keputusan dan mengangkat permasalahan ini kedalam skripsi dengan judul “ Sistem

Pendukung Keputusan untuk Menentukan Jabatan pada Badan Eksekutif Mahasiswa

STMIK AMIKOM Yogyakarta dengan Metode SAW” yang nantinya dapat membantu dalam

melakukan penyeleksian untuk menetukan jabatan seseorang dalam sebuah

kepengurusan baru dengan lebih cepat, tepat dan akurat.

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

2

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Scott Morton dan Gorry pada awal tahun 1970-an mendefinisikan konsep DSS

sebagai sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan

(Decision Making) untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan

masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk 2005:19).

Pada tahun 1970, Littlejuga mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur

berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer

mengambil keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk suskes, sistem tersebut haruslah

sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting, dan mudah

berkomunikasi (Turban, dkk 2005:137)

Sedangkan menurut Keen (1980), mendefinisikan DSS sebagai suatu produk dari

proses pengembangan dimana pengguna DSS, pembangun DSS, dan DSS itu sendiri

mamapu mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi system dan

pola-pola penggunaan (Turban, dkk 2005:138).

Dengan kata lain DSS merupakan suatu pendekatan (atau metodologi) untuk

mendukung pengambilan keputusan dengan menggunakan CBIS yang fleksibel, interaktif,

dan dapat diadaptasi, yang di kembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah

manajemen spesifik yang tidak terstruktur. DSS menggunakan data, memberikan

antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil

keputusan.(Turban, dkk 2005:138).

2.1.2 Proses Seleksi

Dalam proses seleksi digunakan teknik-teknik seleksi pegawai, yaitu

menggunakan beberapa tes Anwar Prabu Mangkunegara (2002, 35) yaitu :

1. Tes Pengetahuan Akademik

Tes pengetahuan akademik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan

materi pengetahuan akademik calon pegawai. Materi tes yang diberikan harus disesuaikan

dengan bidang pendidikan dan tingkat pendidikan calon pegawai. Di samping itu pula

diberikan materi tes yang berhubungan dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan

kepadanya.

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

3

2.2 Metode SAW

Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.Konsep dasar

metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap

alternatif pada semua atribut(Fishburn,1967)(MacCrimmon,1968)). Metode SAW

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat

diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

dimana 𝑟𝑖𝑗 adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif 𝐴𝑖 pada atribut 𝐶𝑗; i

=1,2,...,m dan j =1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative ( 𝑉𝑖)diberikan

sebagai:

𝑉𝑖 = ∑ 𝑤𝑖𝑗𝑟𝑖𝑗

𝑛

𝑗=1

Nilai 𝑉𝑖 yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif 𝐴𝑖 lebih terpilih

(Sri Kusumadewi,dkk:74-75).

2.2.1 Konsep Pemodelan Sistem

2.2.1.1 Flowchart

Flowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau

prosedur sistem secara logika, digunakan sebagai alat komunikasi dan untuk

dokumentasi (Teguh, 2004).

Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)

Jika j adalah atribut biaya (cost)

𝑥𝑖𝑗

𝑀𝑎𝑥𝑋𝑖𝑗

𝑀𝑖𝑛𝑋𝑖𝑗

𝑥𝑖𝑗

𝑟𝑖𝑗=

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

4

2.2.1.2 Data Flow Diagram

DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah

bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu

proses yang saling berkaitan (Raymond Mc. Leod, 2004).

Menurut Hanif Al Fatta (2007) ada empat elemen yang menyusun suatu DFD,

yaitu:

a. Proses

b. Data Flow

c. Data Store

d. External Entity

2.3 Konsep Basis Data

2.3.1 Definisi Basis Data

Kusrini (2007:2) mendefinisikan basis data adalah kumpulan data yang saling

berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data

dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).

Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian

rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk

memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpan elektronik.

2.3.2 Normalisasi

Dalam buku Kusrini (2007), normalisasi merupakan cara pendekatan dalam

membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan

dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk

menghasilkan struktur tabel yang normal.

Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal

ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion

anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi

pada database yang tidak normal.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

5

2.3.3 Bahasa Basis Data

Menurut Kusrini (2007:49) sistem basis data komersial menghendaki adanya

sebuah bahasa query yang lebih mudah dipahami dan mudah digunakan (user-friendly).

Oleh karena itu diperkenalkanlah SQL sebagai bahasa query yang lebih marketable. SQL

menggunakan kombinasi aljabar relasional dan kalkulus relasional. Meskipun SQL adalah

bahasa query, namun SQL mempunyai banyak kemampuan lain di samping melakukan

query terhadap basis data. SQL mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan struktur

data, modifikasi data dalam basis data dan menentukan konstrain sekuriti.

Dalam buku Kusrini (2007) bahasa SQL mempunyai dua bagian, yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan dan memodifikasi database dan

strukturnya termasuk konstrain-konstrain yang ada di suatu tabel. Contoh konstrain

yang dimaksud disini adalah primary key, foreign key, null, default, index, unique, dan

lain-lain.

2. Data Manipulation Language (DML)

DML merupakan bahasa query yang digunakan untuk melakukan pengelolaan

terhadap data yang ada di dalam sebuah database. Pengelolaan yang dimaksudkan

disini diantaranya adalah memasukkan data ke dalam tabel (INSERT), mengubah data

(UPDATE), menghapus data (DELETE), dan mengambil data (SELECT) dari satu atau

beberapa tabel.

2.4 Bahasa pemprograman Java

2.4.1 Sejarah Java

Java bermula dari proyek penelitian perusahaan Sun Microsystems dengan nama

sandi Green pada tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroprosesor akan digunakan

luas pada peralatan-peralatan elektronik. Karena adanya bermacam tipe mikroprosesor,

maka dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di semua

mikroprosesor. Terciptalah sebuah bahasa pemrograman baru oleh James Gosling, yaitu

salah satu orang yang berperan besar dalam proyek tersebut dan program ini diberi nama

Oak. Selang beberapa waktu kemudian, ditemukan bahwa sudah ada bahasa

pemrograman bernama Oak. Akhirnya setelah beberapa pegawai Sun mengunjungi

sebuah kedai kopi, nama bahasa pemrograman ini diganti dengan Java yang merupakan

salah satu jenis biji kopi di kedai tersebut yaitu biji kopi Jawa. Sun Microsystems

mengumumkan kehadiran bahasa Java secara formal di tahun 1995 (Rachmad Hakim dan

Sutarto, 2009).

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

6

2.5 Perangkat Lunak yang digunakan

2.5.1 MySQL Database Server

Menurut Didik Dwi Prasetyo (2004:18), MySQL merupakan salah satu database

server yang berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara gratis di

bawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management

System) server. RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk

membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relasional.

2.5.2 Netbeans IDE

Dalam buku Rachmad Hakim dan Sutarto (2009) Netbeans merupakan Integrated

Development Environment (IDE) Java yang berlisensi open source yang dikembangkan

dengan dukungan Sun Microsystems. Netbeans dimulai pada tahun 1996 sebagai Xelfi

(Delphi), Java IDE proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika

di Charles University di Praha. Pada tahun 1997 Stanek Romawi membentuk perusahaan

untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial Netbeans IDE hingga kemudian

dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999. Proyek netbeans mulai diprakarsai oleh

perusahaan Sun Microsystems sejak bulan Juni 2000 dan terus berkembang hingga saat

ini. Netbeans mengacu pada dua hal yaitu Netbeans platform untuk pengembangan

aplikasi desktop java dan sebuah Netbeans IDE (Integrated Development Environment).

2.5.3 Xampp

Arief Ramadhan dan Hendra Saputra (2005) menjelaskan bahwa Xampp

merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu

buah paket. Awalnya Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache,

MySQL, PHP, and PERL). Xampp ini merupakan project non-profit yang dikembangkan

oleh Apache Friends yang didirikan Kai ‘Oswalad’ Seidler dan Kay Vogelgesang pada

tahun 2002. Project mereka ini bertujuan mempromosikan penggunaan Apache web

server.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Gambaran Umum

Badan Eksekutif Mahasiswa atau yang sering disingkat dengan BEM dibentuk

pada MUBES V LM tahun 1999. Ketua BEM yang pertama adalah Sdr Sarino sekaligus

sebagai masa perintisan BEM. BEM telah eksis selama 5 periode (1999-2004). Namun

dalam kepengurusan BEM ditahun-tahun berikutnya mulai terjadi kefakuman

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

7

kepengurusan sehingga pada tahun 2004 lahirlah sidang Istimewa II LM. Dalam MUBES

ini BEM diadakan dan digabungkan kedalam Senat Mahasiswa. Sehingga SEMA memiliki

fungsi ganda, sebagai lembaga legislatif dan eksekutif mahasiswa.

Dalam perjalanan kepengurusan tersebut ternyata BEM dianggap penting dan

dibutuhkan keberadaanya. Sehingga pada tahun 2006 sesuai hasil MUBES LM BEM

mulai difungsikan kembali keberadaanya. Pada tahun ini terpilihlah Sdr Wahyu

Giyatmoko sebagai presiden mahasiswa dan Sdr Muhammad Muizzuddin Yanuar

sebagai wakil presiden dalam Pemilwa tanggal 18 Desember 2006. Pada kepengurusan

baru ini BEM mulai memperbaharui diri dan membangkitkan kembali fungsi dan peranya

sebagai organisasi mahasiswa pengemban amanat MUBES dan pemegang kekuasaan

eksekutif di Lembaga Mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta hingga sekarang.

3.1.2 Visi, Misi dan Tujun Badan Eksekutif Mahasiswa Amikom

1. Visi :

Menjadi salah satu organisasi unggulan dalam pengajaran, pendidikan,

penelitian, dan pengabdian pada bidang kemahasiswaan yang berdasarkan pada

spiritualitas, intelektualitas, dan profesionalitas.

2. Misi :

a. Mengembangkan sistem kaderisasi yang melahirkan pemimpin yang

berintelektual dan berakhlak mulia dengan wawasan luas.

b. Melaksanakan program pengajaran dan pendidikan non formal dalam bidang

kemahasiswaan yang berdasarkan pada karakter unggulan.

c. Melakukan penelitian dalam bidang kemahasiswaan yang berwawasan

global agar menjadi sumber informasi bagi civitas akademika.

d. Menjalankan program yang memberikan kemanfaatan luas dalam bidang

sosial masyarakat

e. Membangun kerjasama dengan seluruh civitas akademik di lingkungan

kampus agar tercipta harmoni yang berkesinambungan

f. Mendasarkan seluruh program kerja BEM dengan menjunjung tinggi nilai

spiritualitas, intelektualitas, dan profesionalitas.

3.2 Identifikasi Penyebab Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

analisis sistem . Masalah dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang ingin dipecahkan.

Masalah inilah yang menyebabkan sasaran sistem tidak dapat dicapai. Dari subyek

masalah yang terjadi dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah , yaitu sebagai

berikut :

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

8

1. Proses penilaian dan penyeleksian masih dilakukan secara manual sehingga

unsur subyektifitas masih tinggi.

2. Data para calon yang diseleksi yang masih berupa dalam bentuk arsip sehingga

memungkinkan terjadinya kehilangan data dan proses pencarian data mengalami

kesulitan.

3. Tidak efektifnya lampiran hasil kinerja sehingga kurang mendukung dalam proses

pengembalian keputusan. Dalam hal ini yaitu sulit untuk melihat laporan

penseleksian pengurus baru dalam periode tertentu.

4. Tidak ada proteksi untuk masing-masing data.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas dapat diidentifikasi bahwa

penyebab utama masalah yang terjadi di Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Amikom

Yogyakara adalah pengolahan datanya masih dilakukan secara manual.

3.3 Sistem yang sedang berjalan

Selama ini sistem yang sedang berjalan dalam pemilihan calon pengurus baru

yaitu dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Ketua BEM memilih orang-orang yang mempunyai kredibilitas untuk menjadi

calon pejabat di BEM, baik dari luar maupun dari anggota BEM itu sendiri.

2. Dilkaukan pemanggilan kepada calon terpilih untuk mengikuti tes wawancara,

dimana wawancara dilakukan lansung oleh ketua dan wakil BEM.

3. Keputusan yang dihasilkan masih murni dari ketua dan wakil BEM.

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement)

Analisis kebutuhan sistem didefinisikan sebagai cara untuk memahami dan

menspesifikasikan dengan detail, apa yang harus dilakukan oleh sistem. Tujuan dari fase

ini adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem.

Kebutuhan sistem terdiri dari 2 macam yaitu kebutuhan fungsional (functional

requirement) dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement). Dengan adanya

analisis kebutuhan sistem , diharapkan sistem yang dibangun ini sesuai dengan kebutuhan

dari obyek penelitian. Hasil analisis kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional

untuk sistem seleksi adalah sebagai berikut :

3.5 Gagasan Pengembangan Sistem

Diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai visi dan misi

yang diinginkan bersama dalam sebuah organisasi. Pemilihan para pengurus barupun

merupakan salah satu proses untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Maka dibuatlah sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang diperlukan untuk proses

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

9

pemilihan agar keputusan yang diambil tidak subyektif. Sistem pendukung keputusan

dirancang untuk membantu BEM dalam memilih pengurus baru dengan klasifikasi terbaik

untuk menjadi seorang kader yang berkualitas. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

yang mempunyai konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada

setiap alternatif pada semua atribut merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

mengambil keputusan dari beberapa kriteria (multi kriteria).

3.6 Batasan Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini dibatasi dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan yaitu Nilai IPK, Nilai Pengalaman Organisasi yaitu banyaknya organisasi yang

pernah diikut, Nilai Pengalaman Kepanitiaan yaitu banyaknya kepanitiaan yang pernah

diikuti, Nilai Tes Wawancara, dan Nilai Semester atau sedang berada disemester berapa

calon pejabat BEM tersebut, yang kemudian diimplementasikan dalam perhitungan seleksi

yaitu menggunakan perhitungan metode SAW (Simple Additive Weighting). Setiap

organisasi memiliki kriteria yang berbeda dalam proses penseleksian pengurus baru atau

pejabat baru di BEM maka perancangan sistem ini dibatasi dengan kriteria-kriteria yang

telah disebutkan diatas.

3.7 Aturan Metode Simple Adictive Weighting(SAW)

Metode dari Sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan pengurus baru

pada BEM STMIK Amikom Yogyakrta dibuat dalam 5 Jenis yaitu :

a. Model penilaian berdasarkan Nilai IPK

b. Model penilaian berdasarkan Pengalaman Organisasi

c. Model penilaian berdasarkan Pengalaman Kepanitiaan

d. Model penilaian berdasarkan Nilai Tes Wawancara

e. Model penilaian berdasarkan Semester

Dimana dari kriteria tersebut Nilia IPK, Penglaman Organisasi, Pengalaman

Kepanitiaan, dan Nilai Tes Wawancara digolongkan dalam kriteria benefit, sedangkan

Semester digolongkan dalam kriteria cost maka dibuat suatu tingkatan kriteria berdasarkan

nilai bobot yang telah ditentukan. Batasan penilaian dimulai dari angka 0,00 sebagai yang

terendah sampai dengan nilai 4,00 sebagai nilai tertinggi untuk model penilaian

berdasarkan Nilai IPK, sedangkan untuk model penilaian berdasarkan Pengalaman

Organisasi dan model penilaian berdasarkan Pengalaman Kepanitiaan dimulai dengan

nilai 0 terendah sampai dengan nilai 5 atau lebih sebagai nilai tertinggi, model penilaian

berdasarkan Nilai Tes Wawancara dimulai dari nilai 0 sebagai nilia terendah sampai nilai

100 sebagai nilai tertinggi, serta model penilaian berdasarkan Semester dimulai dari angka

1 sebagai nilai terendah sampai dengan nilai 14 sebagai nilai tertingginya.

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

10

3.8 Perancangan Sistem

Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan

gambaran secara umum kepada user tentang sistem yanf akan diusulkan. Rancangan ini

mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara

terinci.

3.8.1 Perancangan Proses

3.8.1.1 Flowchart Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang Diusulkan

3.8.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

0

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Jabtan di BEM

Petugas KetuaBEM

Laporan Data CalonLaporan Data JabatanLaporan Penilaian

Laporan Data CalonLaporan Data JabatanLaporan Penilaian

Input :Data UserData CalonData IPKData OrganisasiData KepanitiaanData Tes WawancaraData SemesterData Jabatan

Gambar 3.2 DFD Level 0

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

11

Pengembangan proses yang terjadi pada DFD level 0 di atas dapat dijabarkan

pada DFD level 1 yang bisa dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 DFD Level 1

3.8.2 Relasi Antar Tabel

Hubungan antar tabel berfungsi untuk menunjukkan relasi antar tabel sehingga

membentuk suatu jaringan data.

Gambar 3.4 Relasi Antar Tabel

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

12

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan

sistem supaya siap dioperasikan (Jogiyanto, 1990).Tahap ini termasuk pembuatan

database, pembuatan program, dan pembuatan desain aplikasi.

4.2 Kegiatan Implementasi

4.2.1 Pemilihan dan Pelatihan Personil

Pemilihan personil sangat penting karena personil-personil tersebut yang nantinya

akan terlibat langsung dengan program aplikasi yang telah dibangun oleh analisis dan

programmer untuk memenuhi kebutuhan. Jika personil tidak mendapatkan pelatihan yang

baik dan sesuai dengan prosedur maka program aplikasi tidak dapat dijalankan dan itu

artinya program aplikasi yang telah dbuat tidak bermanfaat bagi BEM Amikom. Pemilihan

personil atau admin dalam sistem informasi merupakan salah satu faktor yang perlu

diperhatikan, karena keberhasilan dalam pelaksanaannya ditentukan oleh personil yang

berada dalam sistem itu sendiri.

4.3 Manual Program

Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program.

Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan

perancangan input output aplikasi telah selesai.

Tujuan pembuatan manual program adalah membuat panduan secara tertulis tahap

demi tahap pengoperasian aplikasi kepada pengguna agar lebih mudah memahami dan

mengoperasikan aplikasi.

4.3.1 Form Login

:

Gambar 4.33 Tampilan Form Login

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

13

4.3.2 Form Input Data Mahasiswa

Gambar 4.37 Tampilan Form Input Data Mahasiswa

4.3.3 Form Seleksi Pendaftar

Gambar 4.46 Form Seleksi Pendaftar

Gambar 4.46 Form Seleksi Pendaftar setelah pilih Jabatan

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

14

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya

dalam pembuatan sistem informasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan

jabatan pada BEM Amikom Yogyakarta, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan pengurus baru ini dapat

meningkatkan proses seleksi penerimaan pengurus baru yang terjadi di BEM

Amikom. Dengan adanya sistem ini dapat memudahkan ketua dan wakil BEM untuk

melakukan proses seleksi calon yang akan diterima.

2. Dengan diterapkannya sistem yang baru, penyeleksian yang dilakukan akan menjadi

lebih efektif karena dapat melakukan proses seleksi dengan cepat dan laporan yang

dihasilkan lebih akurat serta mudah dipahami.

3. Data para calon disimpan kedalam suatu database secara elektronik, yang

memudahkan untuk mencari data-data calon yang ingin dicari.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses penerapan dan

pengembangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan jabatan ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi pengambil keputusan sebaiknya memahami permasalah dengan baik agar

dapat melakukan perbandingan dan pertimbangan dengan benar sebelum

mengambil keputusan.

2. Dalam sistem ini focus menggunakan 5 kriteria dan tidak dapat menambahkan

kriteria lain, akan lebih baik lagi jika sistem kriteria yang ada sewaktu-waktu dapat

dimodifikasi.

3. Untuk penyempurnaan sistem ini perlu pengembangan sistem penambahan kriteria,

sehingga ketika kriteria baru ditambahkan proses perhitungan berubah sesuai

dengan kriteria-kriteria yang dibuat dalam sistem.

4. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan interface yang lebih baik dan

menarik lagi agar terlihat tidak monoton.

5. Perlu pemeliharaan sistem secara teratur dan berkala, agar tidak terjadi

kemungkinan yang tidak diinginkan seperti virus yang bisa merusak program.

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.12.4769.pdfFlowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara

15

DAFTAR PUSTAKA

E, Turban, dkk. 2005. Decision Support System And Intelegent Systems. Yogyakarta: Andi

Offset.

Kusumadewi,Sri dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI.

Kusrini.2007 .Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi

Offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan Dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI.

Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.

Kurniawan, Hendra. Erimardiani, dannurrahmansyah. 2013. Aplikasi Inventory

Menggunakan Java Netbeans, XAMPP, daniReport. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Utami, E. 2006.RDBMS using Ms SQL 2000. Yogyakarta: nrar.net publisher.