Upload
luthfian-irendra-afianto
View
229
Download
56
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sistem pengendalian intern
Citation preview
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN
BARANG DAGANG PADA PT. INDOPACK PRATAMA
BEKASI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta
Oleh :
VICINTIA HANDINA WARDHANI
120221050030
PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
Nama Mahasiswa : Vicintia Handina Wardhani
NIM : 120221050030
Program Studi : Komputerisasi Akuntansi
Kosentrasi : Komputerisasi Akuntansi
Dinyatakan telah mengikuti ujian Sidang Tugas Akhir di hadapan Tim Dosen
Penguji pada 13 Juni 2015 dan yang bersangkutan dinyatakan lulus.
Team Penguji Tugas Akhir
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1
2
Jakarta, 13 Juni 2015
(……………………….)
Sekretaris Sidang
iii
Lampiran 1
Surat Permohonan Observasi
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaiman ketentuan yang berlaku di Politeknik LP3I Jakarta, bahwa
mahasiswa tingkat akhir diharuskan menyusun dan memaparkan Tugas Akhir
(TA) sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik LP3I
Jakarta Program D3. Untuk itu penulis melakukan observasi dari bulan April
2015 di PT. Indopack Pratama kemudian menyusun laporan hasil
pengamatan tersebut dalam bentuk TA ini dibawah bimbingan Bapak Nanang
Kosim, SE.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam mendorong dan membantu penulis dalam
pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas Akhir, khususnya kepada :
1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, M.M., M.pd.
2. Wakil direktur I Bidang Akademik, Dra. Euis Winarti, M.M.
3. Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Personalia, Drs. Lasimun
M.E.Sy., M.Pd.
4. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Arifin Setia
Budi, S.Kom., M.M.
5. Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Drs. Hamizar.
6. Dosen pembimbing Tugas Akhir, Nanang Kosim, SE., yang bersedia
membimbing penulis dalam menyusun Tugas Akhir ditengah
kesibukannya.
7. Kepala Bagian Administrasi Akademik, Nurdin, S.S., M.M.
8. Pemilik Perusahaan Bapak Sugiharto.
v
9. Pimpinan Perusahaan Bapak Rich Kurniawan.
10.Kepada semua dosen Kampus Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi
yang telah mengajarkan penulis banyak ilmu pengetahuan.
11.Kepada orang terdekat yang saya cintai, Keluarga (Ayah, dan Ibu)
Sahabat, dan Kekasih.
12.Serta semua pihak yang telah memberikan dukungannya yang tidak
dapat disebutkan satu persatu sehingga penulisan Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan.
.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Jakarta, Mei 2015
Penulis
Vicintia Handina Wardhani
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul............................................................................ i
Lembar Pengesahan Tugas Akhir............................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian.......................................................... iii
Surat Keterangan Perusahaan..................................................... iv
Kata Pengantar........................................................................... v
Daftar Isi......................................................................................... vii
Daftar Gambar............................................................................... x
Daftar Lampiran............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................... 1
1.2. Alasan Pemilihan Objek................................................ 2
1.3. Identifikasi Masalah...................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat....................................................... 3
1.4.1. Tujuan Penulisan.............................................. 3
1.4.2. Manfaat Penulisan............................................ 4
1.5. Batasan Masalah…………………………………………....4
1.6. Metodologi Penulisan..................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan..................................................... 5
vii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern......................... 7
2.1.1.Sistem……………………………………………..… 7
2.1.2.Pengendalian Intern……………………………...... 8
2.1.3.Sistem Pengendalian Intern..……………………...8
2.2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern atas -
Persediaan Barang Dagang.......................................... 9
2.2.1.Persediaan…………………………………………..9
2.2.2.Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan…...9
2.3. Elemen-elemen Dalam Sistem Pengendalian Intern -
atas Persediaan Barang Dagang................................ 10
2.3.1. Tujuan Pengendalian Intern -
atas Persediaan………....................................... 10
2.3.2. Prinsip-prinsip Pengendalian Internal................. 11
2.3.3. Unsur-unsur Pengendalian Internal..................... 12
2.3.4. Keterbatasan Pengendalian Internal........…….… 14
2.3.5. Metode Pencatatan pada Persediaan..……….….15
2.3.6. Dokumen yang digunakan.....................……...…. 17
2.3.7. Fungsi yang terkait dalam aktivitas Sistem -
Pengendalian Intern atas Persediaan Barang
Dagang................................................................ 17
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan....................................... 19
3.2. Visi dan Misi Perusahaan………………………………….20
3.2.1. Visi................................................................. 20
3.2.2. Misi................................................................. 20
viii
3.3. Struktur Organisasi Perusahaan.................................. 20
3.3.1. Struktur Organisasi........................................ 20
3.4. Uraian Tugas............................................................. 22
3.5. Aspek Kegiatan Perusahaan....................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan Barang
dagang Pada PT. Indopack Pratam…………………..…. 30
4.1.1. Tujuan Pengendalian Intern atas Persediaan…...31
4.1.2. Prinsip Pengendalian Intern atas Persediaan…...31
4.1.3. Unsur Pengendalian Intern atas Persediaan….... 33
4.1.4. Keterbatasan Pengendalian Intern atas
Persediaan....................................................... 35
4.1.5. Metode Pencatatan pada Persediaan Barang
Dagang…..………………………………………......36
4.1.6. Dokumen yang digunakan pada Persediaan....... 39
4.1.7. Fungsi yang terkait dalam Sistem Pengendalian
Intern atas Barang dagang............................…. 39
4.1.8. Uraian Flowchart Sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan Barang dagang........................ 45
4.1.8.1 Penerimaan Barang dagang................... 45
4.1.8.2 Pengeluaran Barang dagang.................. 46
4.2. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan Barang dagang pada PT. Indopack
Pratama.......................………………………………..…. 47
4.2.1. Kelebihan Yang Terdapat Dalam
Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang...........…..…. 47
4.2.2. Kelemahan Yang Terdapat
ix
Dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang.......……........ 48
4.3. Kendala dan Solusi Dalam Sistem Pengendalian
Intern atas Persediaan Barang dagang pada
PT. Indopack Pratama..........………………………..…… 49
4.3.1. Kendala Yang Ditemui Dalam Sistem
Pengendalian Intern atas Persediaan
Barang dagang......................................………. 49
4.3.2. Solusi Untuk Mengatasi Kendala
dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang................................. 50
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan..................................................................... 52
5.2. Saran Perbaikan............................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indopack Pratama.....……..… 21
Gambar 4.1 Pencatatan Persediaan Barang dagang yang masuk
pada PT. Indopack Pratama........................................ 36
Gambar 4.2 Pencatatan Persediaan Barang dagang yang keluar
pada PT. Indopack Pratama......................................... 38
Gambar 4.3 Flowchart Penerimaan Barang dagang pada
PT. Indopack Pratama.........…..................................... 41
Gambar 4.4 Flowchart Pengeluaran Barang dagang pada
PT. Indopack Pratama.........…..................................... 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat permohonan izin observasi
Lampiran 2 : Delivery Order
Lampiran 2.1 : Surat Keterangan Muat Barang
Lampiran 3 : Nota Penerimaan Barang (NPB) / Bukti
Penyerahan Barang Jadi
Lampiran 4 : Form Surat Jalan yang diambil dari data expedisi
Lampiran 5 : Tanda Penerimaan Barang (TPB)
Lampiran 5.1 : Surat Jalan
Lampiran 5.2 : Form dari Customer
Lampiran 6 : Bukti Penyerahan Barang ke PPC
Lampiran 7 : Inventory Tag
Lampiran 8 : Kartu Bimbingan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di setiap perusahaan pastinya mempunyai sebuah gudang untuk
menyimpan persediaan yang di butuhkan. Persediaan merupakan
investasi terbesar dalam aktiva lancar, baik pada perusahaan jasa,
dagang maupun manufaktur.
Dalam perusahaan manufaktur persediaan terdiri dari : persediaan
produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku,
persediaan bahan penolong, persediaan barang habis pakai pabrik,
persediaan suku cadang. Ada dua macam metode pencatatan
persediaan : metode pencatatan fisik (physical inventory method) yaitu
pencatatan transaksi persediaan barang dagang tidak langsung berkaitan
dengan barang dagang yang bersangkutan, maka menggunakan metode
harga pokok, dasar perhitungannya dari harga beli (harga pokok) bukan
dari harga jual. Dan metode mutasi persediaan (perpetual inventory
method) yaitu pencatatan transaksi persediaan ini akan langsung
mempengaruhi persediaan barang dagang.
Persediaan dalam pengertian akuntansi menunjukkan nilai suatu barang
yang diproduksi untuk dijual atau dikonsumsi. Rekening persediaan juga
menunjukkan nilai total kekayaan dalam bentuk persediaan dalam
proses. Pada umumnya persediaan dinilai berdasarkan biaya. Besarnya
biaya atau ongkos persediaan tergantung pada prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh perusahaan dalam menilai persediaan. Metode akuntansi
yang digunakan untuk menilai persediaan sangat penting, karena akan
mempengaruhi terhadap nilai rupiah persediaan dan biaya barang yang
dijual.
Karena persediaan merupakan suatu aktiva maka harus dilakukan
pengendalian intern yang baik untuk menjaga persediaan tersebut dari
hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
PT. Indopack Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
perdagangan Carton Box. Pengendalian intern atas persediaan pada PT.
Indopack Pratama sudah cukup efektif, dimana adanya pemisahan
diantara fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran
barang. Pemantauan terhadap persediaan barang dagang juga dilakukan
secara periodik yaitu dengan cara menghitung barang jadi, barang yang
akan dikirim ke Customer dan stock yang tersimpan di gudang dengan
menggunakan metode FIFO (First In First Out) oleh bagian Warehouse
dan setiap akhir bulan dilakukan stock opname.
Untuk itulah dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini Penulis mengangkat
Judul “Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan Barang dagang
Pada PT. Indopack Pratama Bekasi”
1.2 Alasan Pemilihan Objek
Adapun alasan penulis dalam pemilihan objek ini adalah : Penulis
bekerja dibagian Warehouse sebagai Staff Administrasi Warehouse di
PT. Indopack Pratama yang juga bermanfaat bagi penulis, sehingga
memudahkan penulis dalam pengambilan datanya.
2
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mengidentifikasikan
masalah pada :
1. Bagaimana Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan Barang
dagang di PT. Indopack Pratama Bekasi ?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan yang ditemukan dalam Sistem
Pengendalian Intern atas Persediaan Barang dagang di PT. Indopack
Pratama Bekasi ?
3. Apa saja Kendala yang ditemukan dalam sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan Barang dagang di PT. Indopack Pratama beserta
solusinya ?
1.4 Tujuan dan Manfaat
Adapun Penelitian yang diwujudkan dalam TA ini mempunyai tujuan dan
manfaat sbb :
1.4.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan Barang dagang di PT. Indopack Pratama
Bekasi.
2. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan
yang ditemukan dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang di PT. Indopack Pratama
Bekasi ?
3. Untuk mengetahui apa saja Kendala-kendala yang timbul,
berserta solusinya dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang di PT. Indopack Pratama ?
3
1.4.2 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan TA ini dapat memberikan
konstribusi kepada berbagai pihak antara lain :
1. Bagi Penulis
Laporan ini dapat mengembangkan dan menambahkan
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pengendalian internal atas persediaan yang tidak
didapatkan di bangku kuliah.
2. Bagi PT. Indopack Pratama
Laporan ini biasa dijadikan masukan yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan masalah yang dibahas
untuk membantu kinerja PT. Indopack Pratama dalam
menjalankan kegiatan perusahaan.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Laporan ini bisa dijadikan sebagai tambahan informasi
dan sumber bagi pihak yang berkompeten terhadap
masalah yang dibahas, sekaligus sebagai bahan
perbandingan dari laporan sejenis yang pernah dibuat
sebelumnya dan juga laporan ini diharapkan dapat
memberi kontribusi sebagai sumber ilmiah.
1.5 Batasan Masalah
Dalam kajian ini penulis hanya membatasi masalah pada Sistem
Pengendalian Intern atas Persediaan Barang dagang di PT. Indopack
Pratama.
4
1.6 Metodologi Penulisan
Dalam penulisan TA ini, penulis membutuhkan data-data yang
berhubungan dengan kajian penulis, yaitu bersumber dari :
1. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu pengumpulan data-data dengan cara mempelajari
berbagai bentuk bahan-bahan tertulis seperti buku-buku
penunjang kajian, catatan-catatan, maupun referensi lain
yang bersifat tertulis.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian dengan cara mendatangi langsung ke
perusahaan yang menjadi objek kajian. Teknik pengumpulan
data-datanya dilakukan dengan observasi (pengamatan)
dan wawancara secara sistematik. Dimana data-data
tersebut mempunyai kebenaran/keabsahan, sehingga
penulis dapat mempertanggung jawabkan penulisan ini.
a. Wawancara (Interview)
Wawancara yang dilakukan langsung terhadap pihak
yang terkait pada PT Indopack Pratama Bekasi.
b. Observasi (observation)
Obervasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung
ke perusahaan PT. Indopack Pratama.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan TA ini, pembahasan dan penganalisaannya
diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab yaitu :
5
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang Latar
Belakang Masalah, Alasan Pemilihan Objek, Tujuan dan
Manfaat, Identifikasi Masalah, Metodologi Penulisan serta
Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis mengemukakan berbagai
referensi/tujuan pustaka yang mendukung kajian/analisis
yang penulis sampaikan.
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang segala sesuatu yang terkait
dengan Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Bidang
Usaha dan Ruang Gerak, Struktur Organisasi, Deskripsi
Kerja.
BAB IV : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis melakukan kajian/analisis
terhadap materi yang penulis angkat sesuai dengan judul
yang disajikan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang
mungkin berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
2.1.1 Sistem
Menurut V.Wiratna Sujarweni (2015:1) mengatakan, “Pengertian
sistem dilihat dari elemen-elemennya. Sistem adalah kumpulan
elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian sistem dilihat dari masukan dan keluarannya. Sistem
adalah suatu rangkaian yang berfungsi menerima input
(masukan), mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran).
Sistem yang baik akan mampu bertahan dalam lingkungannya.
Pengertian sistem dilihat dari prosedur/kegiatannya. Sistem
adalah suatu rangkaian prosedur/kegiatan yang dibuat untuk
melaksanakan program perusahaan”.
Menurut Mulyadi (2008:2) mengatakan, “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. setiap sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.
Jadi dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang
berhubungan erat satu dengan lainnya, yang berfungsi untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.1.2 Pengendalian Intern
Menurut Hery, (2014:159) mengatakan, “Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan oleh seluruh karyawan perusahaan”.
Menurut V.Wiratna Sujarweni (2015:69) mengatakan, “Pengendalian intern dibuat untuk melindungi kekayaan perusahaan yang diakibatkan dari pencurian, penggelapan keuangan oleh karyawan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat, dan lain sebagainya. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan”.
Jadi pengendalian intern Prosedur dibuat untuk melindungi
kekayaan perusahaan dari pencurian, penggelapan, dan
penyalahgunaan.
2.1.3 Sistem Pengendalian Intern
Menurut V.Wiratna Sujarweni (2015:69) mengatakan, “Sistem
pengendalian intern adalah suatu sistem yang dibuat untuk
memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur yang ada dalam
perusahaan”.
Sedangkan menurut Hery (2012:14) mengatakan “Sistem Pengendalian internal adalah sistem yang dibuat untuk
8
memberikan jaminan yang memadai seperti : aktiva yang dimiliki perusahaan yang diamankan sebagaimana mestinya, Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan dapat diandalkan.
2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan
2.2.1 Persediaan
Menurut Muhammmad Nuh, dan Hamizar, (2011:93),
mengatakan, “Pada perusahaan dagang, persediaan adalah
barang-barang yang dibeli dan dijual oleh perusahaan yang
bersangkutan tanpa mengadakan perubahan terhadap barang
tersebut.
Pada perusahaan Industri, persediaan meliputi persediaan bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi”.
Sedangkan menurut Rudianto (2012:222), mengatakan
“Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan
barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk dijual atau diproses lebih lanjut”.
2.2.2 Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan
Menurut Hery (2013:102), mengatakan “Sistem pengendalian dibuat oleh perusahaan untuk mengamankan atau mencegah aktiva perusahaan dari tindakan pencurian, penyelewengan, dan kerusakan. Sistem pengendalian tersebut melibatkan bantuan alat pengaman seperti kaca dua arah, kamera, sensor magnetik, kartu akses gudang, dsb”.
Sedangkan menurut Roristua Pandiangan (2014:155), mengatakan “Pengendalian intern atas persediaan dibuat oleh perusahaan untuk menghindari penumpukan dana perusahaan di persediaan. Hal ini dikarenakan bahwa semua barang tidak
9
bisa dikatakan sebagai persediaan, akan tetapi bagi perusahaan bisa jadi merupakan aset tetap. Seperti persediaan yang ditemukan di dalam laporan laba rugi merupakan barang dan jasa yang digunakan untuk mencipkatan pendapatan usaha, sedangkan persediaan yang ada di neraca merupakan barang dan jasa yang akan digunakan dalam menciptakan pendapatan usaha”.
2.3 Elemen-Elemen Dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang Dagang
2.3.1 Tujuan Pengendalian intern atas persediaan
Menurut Roristua Pandiangan (2014:157), mengatakan :
1. Memastikan bahwa persediaan yang diterima dari
pemasok sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik dari
sisi kuantitas, kualitas, maupun jenis.
2. Memastikan bahwa persediaan yang ada di gudang layak
untuk dijual / dikirim ke bagian produksi.
3. Memastikan saldo persediaan di buku besar / neraca
cocok dengan saldo persediaan yang ada di kartu gudang.
4. Memastikan keakuratan perhitungan persediaan yang
dilakukan secara manual dan sistematis.
Menurut Hery, S.E., M.Si. (2014:160), mengatakan tujuan
pengendalian internal atas persediaan adalah :
1. Aset yang dimiliki oleh perusahaan telah diamankan.
2. Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat
dan dapat diandalkan.
3. Karyawan telah mentaati hukum dan peraturan.
10
2.3.2 Prinsip-prinsip Pengendalian Internal
Menurut Hery, (2014:162), prinsip-prinsip pengendalian internal
adalah :
1. Penetapan Tanggung Jawab : supaya masing-masing
karyawan dapat bekerja sesuai dengan tugas-tugas
tertentu secara spesifik yang telah dipercayakan
kepadanya.
2. Pemisahan Tugas : pemisahan fungsi atau pembagian
kerja, seperti.
a. Pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan
oleh karyawan yang berbeda pula.
b. Harus adanya pemisahan tugas antara karyawan
yang menangani pekerjaan secara aset dengan
karyawan yang menangani langsung secara fisik.
3. Dokumentasi : dokumen ini dapat memberikan keyakinan
yang memadai bahwa seluruh aset telah dikendalikan
dengan pantas dan bahwa seluruh transaksi telah dicatat
dengan benar.
4. Pengecekan Independen atau Verifikasi Internal : prinsip
ini meliputi peninjauan ulang, perbandingan, dan
pengecekan data yang telah disiapkan oleh karyawan
lainnya yang berbeda.
Menurut Roristua Pandingan, (2014:155), mengatakan tentang
prinsip-prinsip pengendalian intern atas persediaan adalah :
11
1. Manajemen perusahaan membuat pemisahan tugas,
misalnya antara bagian yang memesan dan menerima
persediaan.
2. Manajemen perusahaan harus mengotorisasi setiap
penjualan persediaan atau produk barang jadi.
3. Manajemen perusahaan membuat aturan dan kebijakan
akuntansi yang berkaitan dengan persediaan. Misalnya
system pencatatan menggunakan metode FIFO, LIFO,
dan Average.
4. Manajemen perusahaan harus memperhatikan proses
pengiriman persediaan kepada pelanggan agar sesuai
dengan jenis persediaan perusahaan.
5. Manajemen perusahaan harus menyediakan tempat
untuk menyimpan persediaan sehingga terhindar dari
kehilangan, kebakaran, dan keusangan.
6. Manajemen perusahaan harus menyediakan stok kritis
persediaan di gudang agar proses produksi dan
penjualan perusahaan tidak terhalang karena kehabisan
stok persediaan di gudang.
2.3.3 Unsur-unsur pengendalian internal
Menurut COSO yang dikutip oleh V.Wiratna Sujarweni
(2015:71), sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
12
Lingkungan pengendalian merupakan sarana dan
prasarana yang ada di dalam organisasi atau
perusahaan untuk menjalankan struktur pengendalian
intern yang baik.
2. Aktivitas Pengendalian
Kegiatan pengawasan merupakan berbagai proses dan
upaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan
untuk menegakkan pengawasan atau pengendalian
operasi perusahaan.
3. Penaksiran Risiko
Manajemen perusahaan harus dapat mengidentifikasi
berbagai risiko yang dihadapi oleh perusahaan, untuk
mengambil tindakan pencegahan supaya perusahaan
dapat menghindari kerugian yang besar.
4. Informasi dan Komunikasi
Merancang sistem informasi perusahaan harus
mengetahui hal-hal yang meliputi :
a. Bagaimana transaksi diawali
b. Bagaimana data dicatat ke dalam formulir yang
siap di input ke sistem komputer.
c. Bagaimana file data dibaca, diorganisasi, dan
diperbaharui isinya.
5. Pemantauan (monitoring)
13
Pemantauan adalah kegiatan untuk mengikuti jalannya
sistem informasi akuntansi, sehingga apabila ada
sesuatu berjalan tidak seperti yang diharapkan, dapat
segara diambil tindakan.
2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Internal
Menurut Hery, (2014:170), mengatakan bahwa Keterbatasan
Pengendalian Internal disebabkan oleh Faktor manusia.
Faktor manusia merupakan factor yang sangat penting sekali,
karena dalam setiap pelaksanaan system pengendalian yang
baik dapat menjadi tidak efektif yang disebabkan oleh adanya
karyawan yang kelelahan, ceroboh, atau bersikap acuh tak
acuh.
Sedangkan Keterbatasan yang melekat pada pengendalian
internal menurut Mulyadi (2002:181) sebagai berikut :
1. Kesalahan dalam pertimbangan
Manajemen lain dapat salah mempertimbangkan
keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan
tugas rutin karena memadainya informasi, keterbatasan
waktu, atau tekanan lain.
2. Gangguan
Dapat terjadi karena manajemen membuat kesalahan
karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan,
3. Kolusi
14
Disebabkan oleh beberapa individu untuk tujuan
kejahatan. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya
pengendalian internal yang dibangun untuk melindungi
aktiva perusahaan dan tidak terungkapnya
ketidakberesan atau kecurangan oleh pengendalian yang
dirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur
untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi
manajer, atau penyajian kondisi keuangan yang
berlebihan.
5. Biaya lawan manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan
pengendalian internal tidak boleh melebihi manfaat yang
diharapkan dari pengendalian internal.
2.3.5 Metode Pencatatan pada Persediaan
Secara umum terdapat dua metode yang dipakai untuk
menghitung dan mencatat persediaan :
1. Metode Fisik
Metode fisik disebut juga metode periodik dimana
metode pengelolaan persediaan tersebut dicatat saat
keluar masuknya barang secara terinci. Sehingga nilai
persediaan pada suatu saat tertentu harus melakukan
15
penghitungan barang secara fisik (stock opname) di
gudang. Penggunaan metode fisik mengharuskan
penghitungan barang yang tersisa di akhir periode
akuntansi. Metode fisik terdiri dari:
a. FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau
diproduksi) terlebih dahulu dikeluarkan, (dijual)
pertama kali. Jadi yang tersisa pada akhir periode
adalah barang dari pembelian / produksi terakhir.
b. LIFO (Last In First Out)
Barang yang masuk (dibeli atau diproduksi paling
akhir akan dikeluarkan / dijual paling awal). Jadi,
barang yang tersisa pada akhir periode adalah
dari pembelian / produksi awal periode.
c. Rata-rata (Average)
Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan / dijual
maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan
harga rata-rata. Sehingga barang yang tersisa
pada akhir periode adalah barang yang memiliki
nilai rata-rata.
2. Metode Perpetual
Adalah metode pengelolaan persediaan dimana arus
masuk dan keluar persediaan dicatat secara terinci
dengan menggunakan kartu stok.
16
2.3.6 Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan
Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan
produk jadi, menurut Mulyadi (2008:560) adalah : laporan produk
selesai dan bukti memorial. Laporan produk selesai digunakan
oleh bagian Gudang untuk mencatat tambahan kuantitas produk
jadi dalam kartu gudang. Bukti memorial digunakan untuk
mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan produk
jadi dalam kartu persediaan dan digunakan sebagai dokumen
sumber dalam mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam
jurnal umum.
2.3.7 Fungsi yang terkait dalam aktivitas sistem pengendalian
intern atas Persediaan Barang dagang
Menurut Mulyadi (2008:166) aktivitas pengendalian intern atas
persediaan barang dagang memiliki empat fungsi yaitu :
1. Fungsi Gudang (merupakan fungsi penyimpanan) :
mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang
yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian (merupakan fungsi operasional) :
melaksanakan pemesanan barang kepada pemasok.
3. Fungsi Penerimaan (merupakan fungsi operasi) : menerima
atau menolak barang yang diterima dari pemasok.
4. Fungsi Akuntansi (merupakan fungsi pencatatan) : mencatat
utang yang timbul dari transaksi pembelian dalam kartu utang
17
dan mencatat persediaan barang yang diterima dari transaksi
pembelian dalam kartu persediaan.
18
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Tahun 1989, salah satu dari pemilik saham PT. Pakerin yang
berkedudukan di Surabaya berminat untuk mendirikan anak
perusahaan di Bekasi. PT. Pakerin adalah sebuah perusahaan
pembuat kertas karton yang membutuhkan banyak bahan baku.
Bahan baku yang di perlukan selain berasal dari kayu ada juga yang
mendaur ulang dari kertas yaitu kertas bekas, oleh sebab itu
didirikanlah anak perusahaan yang akan menyediakan bahan baku
dari kertas bekas.
Tahun 1990 - 1992 PT. Indopack Pratama beroperasi di Jl. Raya
Bekasi Km 28 Pondok Ungu Bekasi Barat dengan Manajemen
terpusat di Surabaya (PT. Pakerin). Anak perusahaan ini bergerak
dalam bidang pembuatan karton box untuk menunjang kebutuhan
bisnis dan daur ualang yang hasilnya dikirim ke Surabaya (PT.
Pakerin) untuk di daur ulang menjadi kertas baru.
Pada tahun 1994, fungsi utama anak perusahaan dirubah menjadi
perusahan pembuat Karton Box, PT. Indopack Pratama membuat
karton box dengan bahan baku 80% dibeli dari PT. Pakerin, 20%
dibeli dari supplier lain dan sisa produksinya atau waste-nya
dikirimkan ke Surabaya (PT Pakerin).
Perkembangan usaha PT. Indopack Pratama semakin meningkat
dan pada akhirnya tahun 1995, investor dari Australia yaitu holding
company yang bernama AMCOR Group berminat menanamkan
modalnya di Perusahaan.
AMCOR adalah perusahaan yang banyak bergerak dibidang
packaging, baik dari botol, gelas, kertas dan juga karton box.
Dengan menempatkan sahamnya di perusahaan sebesar 45%
operasional sepenuhnya ditangan AMCOR.
Namun karena kritis ekonomi melanda Asia tahun 1998-an maka
perkembangan usaha perusahaan juga semakin berat. Pada
akhirnya ditahun 2012 AMCOR keluar dan mencabut sahamnya dari
PT. Indopack Pratama.
3.2 Visi dan Misi PT. Indopack Pratama
3.3.1 Visi
Menjadi perusahaan bertaraf Internasional yang berdaya
saing tinggi dan terkemuka dengan produk karton box
terpercaya.
3.3.2 Misi
Menyediakan produk yang berkualitas dan berstandar
nasional Indonesia dalam bidang “Industri karton box” dan
dapat memenuhi kepuasan pelanggan.
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
3.3.1 Struktur Organisasi
20
Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukan
hubungan wewenang dan tanggung jawab yang dirancang
oleh manajemen agar pekerjaan dapat diselesaikan.
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Indopack Pratama
21
Sekretaris GM
Sales Dept Head
Salesman
Costing &
Internal
WH FG
Expedisi
Produksi Dept Head
Corrugator
Converting
Opr. Mesin
Balling Press
Finishing
Opr. Mesin
Partisi
PPIC Dept Head
WH RM
PPIC
QC & Kalibrasi
Admin
Art Design
Transfer sheet
Rubber dies
Mounting
Purchase Dept Head
Purchase
Mekanik Dept Head
WH SP
Mekanik
Electrical
Acc & Fin Dept Head
Tax
Finance
Billing
Personalia Dept Head
Admin
House keeping
Office boy
IT
Direksi
3.4 Uraian Tugas
Berdasarkan Struktur Organisasi pada pembahasan diatas,
penulis hanya menerangkan deskripsi pekerjaan yang
berhubungan dengan penelitian yang dibuat, diantaranya:
a. Presiden Director
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1) Menentukan strategi bisnis dalam pengembangan
usaha.
2) Menentukan tujuan jangka panjang yang hendak di
capai dan juga menentukan strategi yang cocok, guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3) Mengantisipasi dan mengevaluasi kendala-kendala
yang mungkin timbul sebagai akibat dari perkembangan
perusahaan.
b. General Manager
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1) Bertanggung jawab kepada Direksi.
2) Mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan
operasional perusahaan agar sesuai dengan kebijakan
perusahaan yang telah ditetapkan.
3) Mengadakan rapat rutin dengan manajer setiap divisi
untuk mengambil keputusan mengenai langkah-langkah
pengembangan dan perbaikan.
22
General Manager di pecah menjadi dua bagian besar yang
bertanggung jawab penuh kepada President Director dan
membawahi beberapa departemen, yaitu :
1) General Manager Finance & Accounting
Membawahi bagian pembiayaan dan Accounting.
Pelaksanaan tugasnya di bantu oleh seseorang Assistant
GM Finance & Accounting.
2) General Manager Manufacturing
Membawahi bagian produksi dan perbaikan (Maintenance).
c. Sekretaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1) Membangun jaringan kerja sama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak stakeholder.
2) Mengupayakan kelancaran pelaksanaan anggota Direksi.
3) Mengkomunikasikan kegiatan identifikasi risiko, pengukuran
risiko dan perumusan risk profile serta pemantauan dan
pengendalian produksi.
d. Purchasing
Bertanggung jawab kepada GM Finance & Accounting dan
memiliki tugas :
1) Menyediakan semua kebutuhan tiap-tiap departemen
terutama pengadaan bahan baku kertas sebagai bahan
utama proses produksi.
23
2) Melakukan pengklasifikasian suppliers dan melakukan
tender untuk jumlah pembelian yang besar.
3) Mengendalikan pembelian barang berdasarkan permintaan
yang sah sesuai ketentuan mutu, harga dan pengiriman
tepat waktu.
e. Credit Controller
Bertanggung jawab kepada Assistant GM Finance & Accounting
dan memiliki tugas :
1) Membuat tagihan kepada Customers.
2) Menangani masalah piutang yang belum tertagih atau Bad
Debt dan mengusulkan langkah-langkah lanjutan terhadap
customers yang membandel.
3) Memberikan persetujuan kepada pihak marketing masalah
pemberian kredit kepada customers.
4) Mengatur tugas para kolektor.
f. Finance
Bertanggung jawab kepada Assistant GM Finance &
Accounting, dan memiliki tugas :
1) Menyiapkan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
keuangan dan perbankan.
2) Membuat dan melakukan control Cash Flow.
3) Menyiapkan pembayaran seluruh Gaji karyawan.
24
4) Mengatur keseimbangan penerimaan dan pengeluaran
uang.
5) Menyiapkan invoice dan dokumen lainnya yang
berhubungan dengan customers.
g. Accounting
Bertanggung jawab kepada GM Finance & Accounting, dan
memiliki tugas :
1) Memeriksa dan mencatat semua transaksi yang terjadi di
dalam perusahaan serta menyusunnya ke dalam bentuk
laporan keuangan.
2) Menganalisa efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan
mulai dari pengadaan bahan baku hingga terbuatnya
barang jadi dan hingga dikirim ke Customers.
3) Mengadakan koordinasi dengan bagian gudang, PPC dan
produksi untuk mengumpulkan data-data dalam
memperhitung harga pokok produksi.
4) Menghitung harga persediaan dan mengontrol persediaan
dan secara periodik melakukan stock opname.
h. Sales Manager
1) Memeriksa isi kontrak yang berisi kesepakatan mutu
dengan pelanggan.
2) Mengkoordinasi dan mengendalikan pesanan pelanggan.
25
3) Mengembangkan dan menyusun strategi Sales dan
Marketing.
4) Membina hubungan baik dengan pelanggan.
5) Membantu penyelesaian masalah bawahan dan pelanggan.
i. Sales Representative
1) Melaksanakan semua tugas-tugas operasional penjualan
sesuai dengan strategi, prosedur dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
2) Mengawasi / mengamati / melaporkan situasi pasar
termasuk kegiatan-kegiatan pesaing (competitor).
3) Melakukan pelayanan yang berkualitas, professional
kepada prospek dan pelanggan dengan mengikuti prosedur
perusahaan.
4) Bertanggung jawab didalam pencapaian target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
j. Internal Sales Section Head
1) Memeriksa data dan kelengkapan dokumen pada Surat
Kontrak Penjualan (Kartu Harga, Costing, PO).
2) Menerbitkan D/O sesuai dengan jadwal pengiriman yang
telah disetujui.
3) Menanda-tangani D/O yang akan diserahkan ke Bagian
Gudang barang jadi.
26
4) Memelihara arsip Surat Kontrak Penjualan (SKP), Delivery
Order (D/O) dan surat jalan.
k. Warehouse Departement
1) Membuat form Tanda Terima Barang (TPB) reject.
2) Menginput data Tanda Terima Barang (TPB) reject.
3) Muat barang setelah Delivery Order (DO) di terima dari
Administrasi D/O.
4) Mematuhi peraturan keselamatan kerja dan memelihara
kebersihan dan kerapian di area kerjanya.
l. PPIC & Logistic Dept. Head/ Kepala Bagian
1) Mengendalikan inventory dari kertas secara optimal,
sehingga, dapat memenuhi permintaan produksi dan sales.
2) Membuat dan merevisi design sesuai permintaan
pelanggan.
3) Merencanakan dan membuat rubber dies untuk menunjang
produksi.
4) Memastikan bagian mounting memelihara rubber dies
dengan baik.
m. Produksi
1) Melakukan supervise, koordinasi dan motivasi kegiatan-
kegiatan dibagian produksi.
2) Melakukan pengecekan terhadap proses produksi.
27
3) Mengatur pekerjaan diproduksi sesuai jadwal produksi,
termasuk mengatur bawahan.
n. Quality Departement
1) Membuat COA (Certificate Of Analysis).
2) Mengecek barang yang akan dicetak.
3) Membuat Form Rejection Statement Of Finish Goods.
3.5 Aspek Kegiatan Perusahaan
PT. Indopack Pratama memproduksi Karton Box atau dus, yang sesuai
dengan pesanan para customer. Sebelum produk di produksi, customer
harus membawa sample barang yang berupa karton box atau dus
tersebut untuk menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual
karton box atau dus per box. Perusahaan juga menerima pesanan
customer yang tidak membawa sample atau contoh karton box,
customer hanya memberikan design-nya saja atau gambar karton box
tersebut.
Dalam kegiatannya, PT. Indopack Pratama turut berusaha untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen terutama dalam hal mutu produk.
Mengingat bahwa hal tersebut penting, maka produk harus memiliki
keunggulan dalam persaingan dengan produk lain. Dalam hal ini
masalah kualitas adalah merupakan salah satu faktor yang sangat
penting.
Pengendalian Kualitas (Quality Control) mutlak untuk diperhatikan
dengan sangat teliti, karena bertujuan untuk memeriksa kualifikasi
produk secara tepat. Kualitas atau mutu adalah ukuran untuk
menyatakan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi. Apabila produk
28
dapat dihasilkan sesuai dengan spesifikasi, maka produk tersebut dapat
dikatakan bagus atau berkualitas.
Segala usaha akan dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar
kualitasnya tetap bagus. Dengan demikian pengendalian kualitas akan
diterapkan oleh perusahaan agar dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan kualitas produk yang ada, demi kepuasan pelanggan
(Consumer Satisfaction).
Ada beberapa hal yang turut mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Produk karton box yang dihasilkan
oleh PT. Indopack Pratama ini misalnya. Kualitas produk karton box ini
dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu mulai dari bahan baku, proses,
mesin, dan hal-hal lainnya. Apabila hal-hal tersebut tidak diatur secara
baik maka dapat mempengaruhi hasil akhir produk tersebut, apakah
produk tersebut gagal atau produk tersebut berhasil memenuhi
spesifikasi.
29
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan barang dagang pada
PT. Indopack Pratama
Proses dan aktifitas pengendalian persediaan yang ada di PT. Indopack
Pratama sudah cukup baik. Namun, setiap sistem selalu mengalami
kemajuan perubahan yang positif seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju.
Begitu pula dengan aktifitas produksi di PT. Indopack Pratama. Semakin
lama, semakin beragam pula produk yang dapat dihasilkan. Secara
otomatis, semakin besar pula ruang gudang yang dibutuhkan untuk
menampung sekian banyak produk yang tersedia. Dan semakin besar
ruang gudang yang digunakan, maka akan semakin besar pula biaya
penyimpanan produk yang harus diperhitungkan.
PT. Indopack Pratama juga mempunyai supplier dan customer yang
memiliki lokasi yang berbeda. Setiap pembelian bahan baku masing-
masing supplier, diantar oleh supplier dari gudang supplier ke gudang
Indopack dengan menggunakan sebuah truk. Demikian pula pengiriman
produk ke customer. Setiap penjualan barang, dikirim langsung ke
setiap customer.
Persediaan yang terdapat di PT. Indopack Pratama terdiri dari bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi. Bahan baku terdiri dari Roll
kertas, Lem, tinta, stiching, dan sebagainya. Bahan baku tersebut
dicetak ke dalam mesin yang dinamakan Corr, corr akan membentuk
cetakan sheet carton box dengan ukuran sesuai pemesanan. Setelah itu
dilakukan cetakan gambar (printing) dengan menggunakan mesin Flexo.
Setelah selesai, carton box tersebut di jahit bagian pinggirnya ini yang
dinamakan finishing, setelah proses finishing selesai, barang tersebut
disimpan ke warehouse-finish goods.
Dalam sistem pengendalian intern atas persediaan barang dagang pada
PT. Indopack Pratama terdapat beberapa elemen didalamnya, antara
lain :
4.1.1 Tujuan Pengendalian intern atas persediaan Barang dagang
1. Memastikan bahwa persediaan yang diterima dari pemasok
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam hal ini selalu
dilakukan pengecekkan oleh bagian Quality Control, apabila
barang tidak sesuai standar maka bagian Quality Control
menulis kerusakan barang yang tidak sesuai standar dalam
form dan dilaporkan kepada pihak PPC.
2. Memastikan bahwa persediaan layak untuk dijual / dikirim ke
produksi. Seperti barang tersimpan didalam gudang tertata
rapi
3. Memastikan keakuratan perhitungan persediaan yang
dilakukan secara manual dan sistematis.
4.1.2 Prinsip-prinsip Pengendalian Intern atas Persediaan Barang
dagang
1. Terdapat pemisahan tugas antar bagian PPC, bagian
Gudang dan bagian expedisi dimana bagian PPC
melakukan penerimaan barang dagang yang akan disimpan
31
di gudang oleh bagian gudang dan selanjutnya dilakukan
pengiriman barang yang dilakukan oleh bagian expedisi.
2. Terdapat dokumen seperti Delivery Order, Nota Penerimaan
Barang, dan surat jalan.
3. Selalu dilakukan stock opname setiap sebulan sekali. Prinsip
ini meliputi peninjauan ulang, perbandingan, dan
pengecekkan data.
4. Terdapat otorisasi dari pihak yang berwenang dalam hal ini
yaitu Manager Penjualan, dan bagian marketing setiap
penjualan persediaan atau produk barang jadi.
5. Sistem pencatatan persediaan barang jadi yang digunakan
yaitu metode FIFO yang sesuai dengan prinsip metode FIFO
yaitu masuk pertama keluar pertama.
6. Foreman dan pengawas muat bagian gudang selalu
memperhatikan proses pengiriman persediaan kepada
pelanggan agar sesuai dengan jenis persediaan
perusahaan.
7. Terdapat rak (Pallet) sebagai tempat peletakkan persediaan
sehingga terhindar dari kerusakan dan keusangan barang.
Dan juga adanya CCTV untuk mengetahui saat terjadinya
kehilangan barang dagang.
32
8. Tersedianya stok kritis yang ada di gudang agar proses
produksi dan penjualan perusahaan tidak terhalang karena
kehabisan stok persediaan di gudang.
4.1.3 Unsur-unsur Pendalian internal atas Persediaan Barang
dagang pada PT. Indopack Pratama
1. Lingkungan Pengendalian
PT. Indopack Pratama sangat menjunjung tinggi akan
komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika. Maka dari itu
hak-hak karyawan terpenuhi, dengan demikian secara tidak
langsung karyawan tersebut akan mematuhi peraturan yang
ada di perusahaan PT. Indopack Pratama, dan diadakannya
sholat jamaah seluruh jajaran di perusahaan agar terjalin
silaturahmi yang baik antara seluruh department yang ada di
perusahaan tersebut.
2. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan maupun prosedur aktivitas pengendalian pada PT.
Indopack Pratama yaitu berupa pemisahan fungsi yang
memadai dan jelas prosedur penerimaan, penyimpanan,
maupun pengeluaran barang dagang, adanya otorisasi yang
telah dilakukan oleh PT. Indopack Pratama atas setiap
transaksi dan aktivitas yang terjadi dengan pembubuhan
tandatangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
berwenang untuk menyutujui setiap terjadinya transaksi dan
dokumen-dokumen yang terkait. Seperti Delivery Order,
Surat Keterangan Muat Barang, dan Faktur Penjualan.
33
Sistem pengendalian saat pencatatan persediaan barang
dagang di PT. Indopack Pratama sudah cukup baik karena
sistem di perusahaan ini dilakukan secara manual dan
terkomputerisasi.
PT. Indopack Pratama cukup efektif dalam melakukan
pengendalian fisik terhadap persediaan barang dagang
dengan diletakkannya kamera CCTV di setiap sudut
perusahaan termasuk gudang, sehingga meminimalisir
adanya tindakan penyelewengan, seperti pencurian.
3. Penaksiran Resiko
Penilaian resiko PT. Indopack Pratama yang berkaitan
dengan persediaan barang dagang yang diserahkan kepada
customer yaitu retur penjualan. Langkah yang diambil PT.
Indopack Pratama dalam mengantisipasi dan menghindari
adanya retur penjualan belum baik. Hal ini dikarenakan
kurangnya ketelitian dalam pengecekkan menilai kualitas,
cacat/rusaknya barang dagang yang ada.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi adalah data yang sudah diolah yang digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas
dan fungsi organisasi.
a. Pencatatan diawali dengan menginput stok barang yang
masuk, dan menginput stok barang dagang yang keluar
b. Nama barang atau spesifikasi barang dicatat
berdasarkan nama customer, nomor KIP (Kode Industri
Perusahaan), dan sebagainya.
34
c. Pada saat dilakukan pengecekkan secara fisik dengan
terkomputerisasi, data yang ada di komputer di cari
berdasarkan nama barang, nama customer atau nomor
KIP (Kode Industri Perusahaan).
5. Pemantauan
Pengawasan/pemantauan adalah proses penentuan kualitas
kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. PT. Indopack
Pratama memiliki tim audit internal khusus menangani dan
turun langsung dalam menunjang efektifitas pemantauan
kinerja serta mengantisipasi kemungkinan timbulnya berbagai
penyimpangan. Pengawasan dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan operasional
perusahaan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
mencocokkan dokumen-dokumen dengan laporan yang ada.
Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Indopack Pratama
sudah cukup baik. Pengawasan terhadap persediaan dimulai
dari gudang yang merupakan pusat dari keluar masuknya
persediaan barang dagang (carton box). akan tetapi pada saat
dilakukan audit mengenai lingkungan bisa dikatakan belum
cukup baik, hal ini dikarenakan lokasi di PT. Indopack Pratama
yang belum benar-benar menjaga kebersihan sekitarnya.
4.1.4 Keterbatasan Pengendalian Internal atas Persediaan
Barang dagang
1. Dalam hal perhitungan barang pada saat muatan barang
terdapat kesalahan perhitungan.
2. Manajemen lain dapat salah mempertimbangkan
keputusan mengenai pemesanan barang yang
35
dibutuhkan oleh customer, seperti pernah terjadinya
kesalahan yang dilakukan oleh bagian marketing yang
tidak sesuai dengan pesanan yang dilakukan oleh
customer.
3. Keterbatasan waktu yang pernah terjadi karena adanya
antrian muatan truk yang cukup lama terhadap
pemesanan barang.
4.1.5 Metode Pencatatan pada Persediaan Barang dagang
Metode yang digunakan untuk pencatatan persediaan pada PT.
Indopack Pratama adalah metode FIFO (First In First Out),
dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi)
terlebih dahulu dikeluarkan, (dijual) pertama kali. Jadi yang
tersisa pada akhir periode adalah barang dari
pembelian/produksi terakhir.
36
Gambar 4.1 : Pencatatan Persediaan Barang dagang yang masuk pada PT. Indopack
Pratama
37
Gambar 4.2 : Pencatatan Persediaan Barang dagang yang keluar pada PT. Indopack
Pratama
4.1.6 Dokumen yang digunakan pada Persediaan
Dokumen sumber yang digunakan dalam pencatatan produk
jadi, adalah :
1. Nota Penerimaan Barang (NPB) berfungsi sebagai
pencatatan masuk (transfer) barang jadi untuk diinput ke
dalam komputer.
2. Dokumen Surat Jalan dari expedisi berfungsi sebagai bukti
pengiriman barang, dan dokumen ini berisi tentang jumlah
quantity barang yang dikirim ke customer.
3. Tanda Penerimaan Barang (TPB) berfungsi pada saat
adanya pengembalian barang yang dijual (retur penjualan)
karena adanya barang yang tidak sesuai standard,
rusak/cacat. Jika barang yang ditolak tersebut terdapat
beberapa quantity yang bagus, maka dilakukan penyortiran
(dibuat dokumen Bukti Penyerahan ke PPC).
4. Dokumen Bukti Barang Penyerahan ke PPC, dokumen
tersebut berfungsi saat adanya pengembalian barang
dagang yang dilakukan oleh customer untuk dilakukan
penyortiran.
5. Kartu Perhitungan Fisik (inventory tag), dokumen ini
digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik
persediaan. Dokumen ini digunakan oleh PT. Indopack
Pratama saat stock opname setiap akhir bulan.
38
4.1.7 Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan barang dagang pada PT. Indopack Pratama
1. Fungsi Penerimaan
Prosedur dalam penerimaan barang dagang dilakukan oleh
Supervisor Logistic. Pesanan barang dagang yang telah tiba
akan diterima oleh bagian gudang dengan melakukan
pengecekan fisik barang baik satuan jumlah maupun merek
barang dagang, serta mencocokkan dengan surat jalan
pengiriman barang dan faktur yang diterima oleh bagian
gudang. Bila tedapat perbedaan antara catatan pada surat
jalan maupun faktur yang diterima, maka bagian gudang
melaporkan ke bagian Marketing.
2. Fungsi Pembelian
Prosedur pembelian dilakukan oleh bagian purchasing, seperti
pembelian untuk bahan baku, dsb.
3. Fungsi Akuntansi
Mencatat seluruh transaksi pembelian, penjualan & persediaan
barang dalam kartu persediaan.
39
Gambar 4.3 : Penerimaan Barang dagang pada PT. Indopack Pratama
40
Gambar 4.3 : Penerimaan Barang dagang pada PT. Indopack Pratama
41
4. Fungsi Gudang
a. Penyimpanan Barang Dagang
Persediaan barang dagang yang ada pada PT. Indopack
Pratama disimpan di dalam gudang persediaan oleh
bagian gudang. Untuk mempermudah pengaturan,
barang dagangan disimpan berdasarkan jenis barang
yang disesuaikan dengan standar yang cocok untuk
barang tersebut, barang disusun berdasarkan merk,
nama customer dan size barang. Penyimpanan barang
dagang pada PT. Indopack Pratama dilakukan oleh
bagian gudang sesuai dengan tempat dan standar
temperature yang telah ditetapkan dan disesuaikan
dengan barang dagangan yang ada. Prosedur
pencatatan penyimpanan barang dagang pada PT.
Indopack Pratama dilakukan dengan cara mencatat
barang masuk dan keluar secara terkomputerisasi.
Bagian gudang melakukan penyortiran terhadap barang
yang cacat/rusak. Pengaturan barang berdasarkan jenis,
merk, nama customer dan size barang yang dilakukan
oleh bagian gudang bertujuan untuk mempermudah
dalam pengontrolan.
b. Pengeluaran Barang Dagang
Barang-barang yang dikeluarkan berdasarkan surat
permintaan barang yang dibuat oleh customer yang
diajukan ke bagian marketing. Tahap pengeluaran
barang dagang pada PT. Indopack Pratama adalah :
42
Gambar 4.4 : Pengeluaran Barang dagang pada PT. Indopack Pratama
43
4.1.8 Uraian dari Flowchart Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang PT. Indopack Pratama
4.1.8.1 Penerimaan Barang Dagang
a. Bagian Marketing
1. Menerima Purchase Order (PO) dari customer.
2. Kepala bagian Marketing membuat penawaran
harga kepada customer.
3. Setelah mendapatkan persetujuan baik dari
customer dan PT. Indopack Pratama. Customer
membuat Schedule order untuk bagian marketing
melalui fax atau email
4. Bagian marketing membuat Surat Kontrak
Penjualan (SKP) dan diserahkan ke bagian PPC.
5. Membuat Delivery Order (DO) sesuai dengan
schedule yang disepakati oleh customer.
b. Bagian PPC
1. Menerima SKP dari bagian marketing
2. Membuat Kartu Kerja (KK) yang diserahkan ke
bagian produksi
3. Menerima kembali Kartu Kerja (KK) dari bagian
produksi untuk mencocokkan quantity sesuai atau
tidak.
5. Membuat Nota Penerimaan Barang (NPB) dan
menyerahkan NPB ke bagian Warehouse-finish
goods.
44
c. Bagian Produksi
1. Memproses bahan baku sesuai pesanan yang
terdapat di Kartu Kerja (KK).
2. Barang dalam proses tersebut dikirim ke bagian
produksi untuk dilakukan tahap printing dengan
menggunakan mesin Flexo.
3. Terakhir dikirim ke bagian produksi-finishing untuk
dilakukan tahap jahit, dan lem.
4. Setelah produksi selesai, bagian produksi
menyerahkan kembali Kartu Kerja (KK) ke bagian
PPC untuk mencocokkan quantity sesuai atau
tidak.
5. Menyimpan barang jadi ke bagian warehouse-
finish goods.
d. Bagian Warehouse
1. Menyimpan barang dan melakukan pengecekkan
secara fisik maupun terkomputerisasi.
2. Menerima NPB dari bagian PPC.
3. Mutasi dokumen NPB ke komputer.
4.1.8.2 Pengeluaran Barang Dagang
a. Bagian Marketing
1. Melihat shcedule sesuai dengan yang dibuat oleh
customer.
2. Membuat Delivery Order (DO).
3. Kepala bagian menandatangani DO.
4.Delivery Order diberikan kepada bagian Warehouse-
finish goods.
45
b. Bagian Warehouse-Finish goods
1. Menyimpan barang jadi.
2. Mengecek stok barang di gudang apakah sesuai
atau tidak yang ada di komputerisasi ataupun
secara fisik.
3. Menerima Delivery Order dari bagian marketing.
4.Pengawas gudang membuat Surat Keterangan Muat
Barang (SKMB).
5. Pengawas gudang menghitung barang yang akan di
muat.
4.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang Dagang pada PT. Indopack Pratama
Setiap peraturan yang dijalankan oleh suatu Badan Usaha atau
Perusahaan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah
kelebihan dan kelemahan PT. Indopack Pratama yang berkaitan dengan
prosedur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang
dagangan, yaitu :
4.2.1 Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam sistem
pengendalian intern atas persediaan barang dagang pada
PT. Indopack Pratama :
a. Melakukan pemeriksaan, penghitungan dan pencocokkan
barang yang diterima berdasarkan surat jalan dan DO yang
telah diterima.
b. Melakukan pengaturan persediaan barang dagangan yang
ada di gudang berdasarkan merek, dan tipe yang
memudahkan pengontrolan di dalam gudang.
46
c. Pengeluaran barang dari gudang didasarkan pada DO dan
laporan pengeluaran barang yang telah diotorisasi oleh
pihak-pihak berwenang.
d. Pencatatan pengeluaran barang dilakukan oleh Bagian
Finance dan Bagian Gudang. Perhitungan fisik terhadap
persediaan barang dagang yang dilakukan secara rutin,
yaitu sebulan sekali (pada akhir bulan) yang dinamakan
stock opname.
e. Pembuatan berita acara atas cacat / rusaknya barang
dagang yang dibuat oleh bagian gudang dan disaksikan oleh
bagian Quality Control, Finance dan Expedisi untuk
membuktikan bahwa barang-barang telah dinyatakan benar-
benar cacat / rusak.
4.4.2 Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem
pengendalian intern atas persediaan barang dagang
pada PT. Indopack Pratama :
a. Lokasi gudang yang luasnya kurang memadai, dapat
menyebabkan sulitnya mencari barang yang akan dikirim,
karena barang tersebut terselip/diletakkan di bagian
tengah-tengah sehingga sulit terjangkau oleh Forklift pada
saat akan muat barang.
b. Saat terjadi emergency kebakaran maka semua barang
yang ada di gudang tersebut akan habis semua.
c. Serta pintu utama yang digunakan untuk menaruh muatan
hanya ada 2 pintu, 1 pintu utama untuk Supplier sehingga
terjadi antrian yang cukup lama untuk truk yang akan
47
muat, baik itu truk milik PT. Indopack Pratama atau truk
milik Customer, yang menyebabkan keterlambatan
pengiriman.
d. Pada saat penginputan stock opname terdapat selisih
karena adanya produksi barang baru yang tercampur oleh
barang stok lama atau ada penginputan barang yang tidak
terinput di komputer
4.3 Kendala-kendala Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang Dagang serta Solusinya pada PT.
Indopack Pratama :
4.3.1 Kendala-kendala yang ditemui dalam Sistem
Pengendalian Intern atas Persediaan Barang dagang
1. Ditemukan antrian berjam-jam untuk menunggu Finish
Goods yang mengakibatkan :
a. Jadwal Pengiriman terganggu & cycle Time
Pengiriman menjadi lebih panjang.
b. Jumlah rotasi truk meningkat (meskipun volume
truk tidak optimal) untuk mengejar pesanan
customer.
c. Kebutuhan truk meningkat.
d. Delivery performance menjadi tidak baik
e. Cost secara keseluruhan meningkat.
2. Monitoring Jadwal truk . Monitoring tersebut berfungsi
untuk mengetahui akar masalah apabila kedatangan
atau keberangkatan tidak sesuai jadwal dan
persentase utilisasi truk per hari.
48
3. Adanya salah kirim barang yang disebabkan :
a. Pencetakan Delivery Order yang kurang efektif &
efisien.
b. Proses Loading : Shipper (pengirim barang)
kurang teliti dalam memuat barang, antara
barang dagangan yang rusak ataupun yang
masih bagus.
c. Proses Unloading : Driver kurang teliti pada saat
menurunkan barang dan serah terima ke
customer.
d. Bagian pengawas gudang kurang teliti dalam
mencocokan Delivery Order dengan fisik barang.
4. Antara Produksi, penyimpanan barang, dan muatan
pengiriman tercampur dalam satu tempat, sehingga
barang dagangan yang disimpan menjadi usang
5. rak (palletan) tempat penyusunan barang dagang
melebihi jumlah kapasitas yang ditentukan.
4.3.2 Solusi untuk mengatasi Kendala dalam Sistem
Pengendalian Intern atas Persediaan Barang dagang
1. Seharusnya dibuat pintu utama lagi, agar tidak ada
antrian berjam-jam untuk truk baik itu milik customer,
supplier atau truk milik PT. Indopack Pratama.
2. Pihak marketing dalam pembuatan Delivery Order
harus cepat tanggap terhadap pengiriman.
3. Seharusnya Shipper/pengawas gudang sebelum
memuat barang harus melakukan penyortiran barang
49
dagangan, agar barang yang rusak segera
dipisahkan.
4. Saat menurunkan barang, pihak driver seharusnya
berhati-hati, agar barang dagangan tersebut tidak
penyok/rusak.
5. Seharusnya PT. Indopack Pratama membuat
pemisahan antara bagian Produksi, tempat
penyimpanan barang dan muatan truk. Menyediakan
tempat khusus untuk penyimpanan barang dagang
agar tidak usang. Jika hal ini dilakukan dapat
meningkatnya kualitas barang.
6. Lebih diperhatikan pada saat menyusun barang
dagangan di atas rak (palletan). Sesuai standarisasi,
rak (palletan) tersebut seharusnya hanya memuat 12
coli, akan tetapi peletakkan di PT. Indopack Pratama
lebih dari 20 coli, hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya ambrukan yang membahayakan karyawan.
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem adalah suatu rangkaian prosedur kegiatan yang sering
berkaitan satu sama lain dan mempunyai tujuan yang sama.
Rangkaian prosedur dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang pada PT. Indopack Pratama sudah
cukup baik, namun masih terdapat kelebihan dan kekurangannya.
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Fungsi yang terkait dalam Sistem Pengendalian Intern atas
Persediaan Barang dagang pada PT. Indopack Pratama antara
lain, Fungsi Gudang (penyimpanan), Bagian Logistic
(Penerimaan barang dagangan), Bagian Marketing (Penjualan
barang dagangan), Bagian Akuntansi (yang turut serta dalam
pelaksanaan stock opname setiap akhir bulan), Quality Control
(Pengecekkan barang cacat/rusak), Expedisi (pembuatan surat
jalan), dan pemilik perusahaan.
2. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Pengendalian Intern
atas Persediaan Barang dagang adalah Nota Penerimaan
Barang (NPB), Dokumen Surat Jalan dari bagian expedisi,
Tanda Penerimaan Barang (TPB), Dokumen Bukti barang
penyerahan ke PPC pada saat adanya pengembalian barang
dari customer untuk dilakukan penyortiran, dan Kartu
3. Perhitungan fisik (inventory tag) yang digunakan pada saat
melakukan stock opname.
4. Pencatatan stok persediaan Barang dagang yang dilakukan
oleh bagian gudang menggunakan pencatatan metode FIFO,
yakni barang masuk pertama keluar pertama. Dengan demikian
akan mempermudah pengendalian stok/barang yang tersimpan
di gudang agar tidak adanya barang stok lama yang tersimpan.
5. Aktivitas pengendalian yang dilakukan pada PT. Indopack
Pratama juga sudah cukup baik, dengan adanya kamera CCTV
di setiap sudut agar tidak terjadi pencurian/penyelewengan.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan dalam kaitannya
dengan Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan Barang
dagang di PT. Indopack Pratama adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya perhatian dalam lokasi penyimpanan barang
yang tercampur dengan bagian produksi dan muatan truk
barang. Agar barang yang disimpan tersebut tidak usang.
2. Perlu adanya perhatian khusus dalam penyusunan barang
dagang di atas rak (palletan) agar tidak melebihi jumlah
kapasitas yang ditentukan.
3. Saat Proses Loading ada baiknya semua barang disortir
semua terlebih dahulu, agar pada saat pengiriman ke customer
untuk meminimalisir adanya barang yang cacat/rusak.
53
DAFTAR PUSTAKA
Hery, Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2014
Sujarweni, V.Wiratna, Sistem Sistem Akuntansi. Pustaka Baru Press
Yogyakarta, 2015
Rudianto, Pengantar Akuntansi versi IFRS. Jakarta : Erlangga, 2012
Pandiangan, Roristua, Buku Pintar Akuntansi dan Pengendalian Usaha.
Yogyakarta : Laksana, 2014
Nuh, Muhammad., dan Hamizar. Intermediate Accounting. Jakarta : Lentera
Ilmu Cendekia, 2011
Mulyadi, Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, 2014
BIODATA PENULIS
Nama : Vicintia Handina Wardhani
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 22 Mei 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Orang Tua
1. Nama Ayah : Handana
2. Nama Ibu : Sri Kuwati
Alamat : Pondok Ungu Permai, Sektor 5, Jl. Kelengkeng IV Blok K 7 No. 12. RT 002 RW 026 Bekasi 17612
Pendidikan :
1. SDN Bahagia 06 : Bekasi, 2006
2. SMPN 3 Babelan : Bekasi, 2009
3. SMK Taman Harapan : Bekasi, 2012
4. Perguruan Tinggi :
Pengalaman Kerja :
1. PT. Arnott’s Indonesia : Bekasi, 2014
2. PT. Indopack Pratama : Bekasi, 2015
Jakarta, Juni 2015
Penulis,
Vicintia Handina Wardhani
Lampiran 2
Delivery Order
Lampiran 2.1
Surat Keterangan Muat Barang
Lampiran 3
Nota Penerimaan Barang
Lampiran 4
Form Surat Jalan dari expedisi
Lampiran 5
Tanda Penerimaan Barang
Lampiran 5.1
Surat Jalan
Lampiran 5.2
Form dari Customer
Lampiran 6
Bukti Penyerahan Barang ke PPC
Lampiran 7
Inventory Tag
Lampiran 8
Kartu Bimbingan