21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi tenaga listrik adalah energi yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Semua aktivitas manusia baik itu bersifat individual ataupun kelompok pasti membutuhkan energi listrik. Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik yang dengan mengubah bentuk energi lain ke energi listrik. Misalnya pembangkit listrik tenaga air, energi yang diubah adalah energi potensial yang terdapat didalam air menjadi energi listrik. Pada Pembangkit Listrik terdapat mesin-mesin listrik yang berfungsi sebagai alat produksi dan sekaligus sebagai alat distribusi energi listrik. Jika terjadi gangguan pada mesin-mesin listrik maka akan mengganggu proses produksi energi listrik, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sistem proteksi pada mesin-mesin listrik. Sistem proteksi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain. 1

Sistem Proteksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem proteksi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEnergi tenaga listrik adalah energi yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Semua aktivitas manusia baik itu bersifat individual ataupun kelompok pasti membutuhkan energi listrik. Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik yang dengan mengubah bentuk energi lain ke energi listrik. Misalnya pembangkit listrik tenaga air, energi yang diubah adalah energi potensial yang terdapat didalam air menjadi energi listrik. Pada Pembangkit Listrik terdapat mesin-mesin listrik yang berfungsi sebagai alat produksi dan sekaligus sebagai alat distribusi energi listrik. Jika terjadi gangguan pada mesin-mesin listrik maka akan mengganggu proses produksi energi listrik, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan sistem proteksi pada mesin-mesin listrik.Sistem proteksi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.Proteksi transmisi tenaga listrik sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat menyebar keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi tenaga listrik sehingga manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan material. Pembuatan makalah ini berdasarkan tugas mata kuliah proteksi rele dan juga selain untuk memenuhi tugas, pembuatan makalah ini bertujuan agar makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua dibidang sistem proteksi.

1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa permasalahan, diantaranya adalah :1.2.1 Apa saja sistem proteksi yang terdapat di Pembangkit Listrik, Gardu Induk, Distribusi ?1.2.2 Bagaimana sistem proteksi tersebut Bekerja ?

1.3 Batasan Masalah Mengingat permasalahan dalam gangguan pada sistem tenaga listrik sangat luas maka penulisan makalah ini akan dibatasi pada pengertian sistem proteksi tenaga listrik, bagaimana proteksi tersebut bekerja, dan apa saja alatnya.

1.4 Tujuan Adapun tujuan dari sistem proteksi adalah :1.4.1 Mengurangi terjadinya gangguan dan kerusakan pada peralatan listrik dan mesin-mesin listrik.1.4.2 Menciptakan rasa aman bagi manusia ketika berhubungan dengan energi listrik.1.4.3 Menciptkan nilai ekonomis dalam penyaluran daya energi listrik.

1.5 Manfaat Manfaat yang diperoleh setelah membaca makalah ini adalah pembaca mengetauhi sistem proteksi tenaga listrik yang digunakan pada umumnya, bagaimana proteksi tersebut bisa bekerja, penerapannya dibagian sebelah mana, dan macam alat pengaman tenaga listrik.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Proteksi Tenaga ListrikPengertian proteksi adalah sistem pengaman atau perlindungan lalu sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem seperti pembangkit, transmisi, distribusi, dan instalasi pemanfaatan. Jadi pengertian sistem proteksi tenaga listrik adalah perlindungan atau pengaman yeng terdapat pada pembangkit, transmisi, distribusi dan instalasi pemanfaatan. Sistem proteksi sangat dibutuhkan sistem tenaga listrik karena sistem proteksi mempunyai fungsi utama yaitu mendeteksi adanya gangguan pada bagian sistem yang diamankan dan melepaskan bagian sistem yang mengalami gangguan sehingga sistem lainnya dapat bekerja. Suatu sistem proteksi haruslah memenuhi beberapa syarat tertentu aga bias dikatakan proteksi yang baik, adapun syarat yang harus dipenuhi oleh sistem proteksi adalah :1. Kepekaan (Sensitivity). Peralatan proteksi harus cukup peka dan mampu mendeteksi gangguan dikawasan pengamannya.2. Keandalan (Reliability). Peralatan proteksi harus memliki tingkat keandalan yang tinggi untuk mendeteksi dan melepaskan bagian yang mengalami gangguan dan tidak boleh gagal.3. Kepastian (Depenbility). Peralatan proteksi harus memiliki kepastian dalam menentukan bagian yang mengalami gangguan.4. Security (Keamanan). Peralatan proteksi harus memiliki keamanan yang tinggi.5. Selektifitas (Selectivity). Peralatan proteksi harus mampu menyeleksi bagian yang mengalami gangguan dengan benar dan tidak salah kerja.6. Kecepatan (Speed). Peralatan proteksi harus mampu mengatasi bagian yang mengalami gangguan dengan cepat walaupun ada kemungkinan pengaman diberi waktu tunda (time delay), dengan tingkat kecepatan yang baik maka kerusakan dapat diperkecil.Proses terbentuknya energi listrik, dimulai dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik menghasilkan listrik, lalu di salurkan menuju gardu induk melalui sistem tranmisi, lalu di salurkan gardu distribusi dan selanjutny disalurkan kekonsumen. Berikut ini sistem proteksi yang terdapat pada pembangkit, gardu induk, sistem distribusi adalah

2.2 Sistem Proteksi pada Pembangkit ListrikNilai investasi peralatan listrik pada suatu pembangkit listrik sedemikian besarnya, sehingga perhatian yang khusus harus diutamakan agar setiap peralatan tidak hanya dapat beroperasi dengan efisiensi yang optimal, tetapi juga harus teramankan dari kecelakaan/kerusakan yang fatal.Kerusakan yang fatal dapat menimbulkan :1.Kerugian biaya investasi.2.Kerugian operasi (long outage)3.Terganggunya pelayanan (service)Untuk itu sistem proteksi sangat dibutuhkan pada pembangkit berikut ini macam-macam klasifikasi proteksi yang dipasang pada pembangkit :Tabel 1. Klasifikasi Relai ProteksiNoASAS KERJATIPE KONSTRUKSIPENGGUNAAN

1Tarikan Magnit Listrik (Electromagnetic Attraction)a) Plunger typeb) Balanced beam typec) Hinged armature typed) Polarized moving iron typee) Permanent magnet moving coil typeRelai seketika (Instantaneous Relay)

2Induksi Magnit Listrik (Electromagnetic Induction)a) Induction disc typeb) Induction cup typeRelay dengan waktu tunda (Time Delay Relay)

3Relai suhu/panas (Thermal Relay)a) Bimetal strip typeb) Thermocouple typec) ElectronicProteksi motor, generator dan trafo

4Relai yang digerak-kan oleh gasa) Bucholz relayb) Sudden pressure relay(gas pressure relay)Proteksi trafo

5Static relay1. Rangkaian elektronikComplex protective system pada generator, motor

Ket : Relai proteksi adalah suatu perangkat kerja proteksi yang mempunyai fungsi dan peranan

Tabel 2. Simbol Dan Kode Relai ProteksiNoNAMA RELAISIMBOLKODE

1Relai jarak (distance relay)Z 51

11Relai fluksi lebih (Over excitation relay)V/f59/81

12Relai tegangan lebih (Over voltage relay)U >59

13Relai tegangan seimbang (Voltage balance relay)Ud60

14Relai waktu tunda (Time auxiliary relay)62

15Relai tekanan gas (Gas pressure relay)P63

16Relai hubung tanah (Ground fault relay)64

17Relai frekuensi (Frequency relay)f81

18Lock out relay86

19Relai differensial (Differential Relay) I87

20Relai Bucholz95

Kemudian pada pembangkit terdapat juga peralatan listrik seperti generator dan transformator, kedua peralatan ini sangat penting bagi pembangkit karena berhubungan pada proses produksi energi listrik. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kedua perlatan ini maka dibutuhkan sistem proteksi. 2.2.1 Sistem Proteksi pada GeneratorGenerator adalah peralatan listrik yang berfungsi mengubah energi kinetic menjadi energy listrik. Misalnya pada pembangkit listrik tenaga air, energi potensial yang terdapat didalam air ini dimanfaatkan untuk memutar turbin generator. Dengan menggunakan prinsip induksi magnet generator akan menghasilkan energi listrik. Banyak sekali gangguan yang bias terjadi di generator antara lain :1. Hubung singkat 3 phasa2. Hubung singkat 2 phasa3. Tegangan lebih4. Generator berfungsi sebagai motor5. Kesalahan parallel, dan lain-lain.Dengan banyaknya gangguan yang bisa terjadi pada generator maka pada generator perlu dipasang proteksi. Berikut ini sistem relai proteksi yang dipasang pada generator adalh :Tabel 3. Macam- macam Relai Proteksi Generator dan FungsinyaNoNama RelaiFungsi Relai

1Relai jarak (distance relay)Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di muka generator sampai batas jangkauannya

2Relai periksa sinkron (synchron check relay)Pengaman bantu generator untuk mendeteksi persyaratan sinkronisasi atau paralel

3Relai tegangan kurang (undervoltage relay)Untuk mendeteksi turunnya tegangan sampai di bawah harga yang diijinkan

4Relai daya balik (reverse power relay)Untuk mendeteksi daya balik sehingga mencegah generator bekerja sebagai motor

5Relai kehilangan medan penguat (loss of excita-tion relay)Untuk mendeteksi kehilangan arus penguat pada rotor

6Relai phasa urutan negatif (negative phase sequence relay)Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban tidak seimbang dari batas-batas yang diijinkan

7Relai arus lebih seketika (instantaneous over cur-rent relay)Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang ditentukan dalam waktu seketika

8Relai arus lebih dengan waktu tunda (time over current relay)Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam waktu yang ditentukan

9Relai penguat lebih (over excitation relay)Untuk mendeteksi penguat lebih pada generator

10Relai tegangan lebih (over voltage relay)1.Bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan yang dihubungkan segitiga, untuk mendeteksi gangguan stator hubung tanah2.Bila terpasang pada terminal generator : untuk mendeteksi tegangan lebih

11Relai keseimbangan te-gangan (voltage balance relay)Untuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan ke pengatur tegangan otomatis (AVR) dan ke relay

12Relai waktuUntuk memperlambat/mempercepat waktu

13Relai stator gangguan tanah(stator ground fault relay)Untuk mendeteksi gangguan hubung tanah pada stator

14Relai kehilangan sinkroni-sasi (out of step relay)Untuk mendeteksi kondisi asinkron pada generator yang sudah paralel dengan sistem

15Relai pengunci (lock out relay)Untuk menerima signal trip dari relai-relai proteksi dan kemudian meneruskan signal trip ke PMT, alarm, dan peralatan lain serta penguncinya

16Relai frekuensi (frequen-cy relay)Untuk mendeteksi besaran frekuensi rendah/lebih di luar harga yang ditentukan

17Relai differensial (diffe- rential relay)Untuk mendeteksi gangguan hubung singkat pada daerah yang diamankan

2.2.2 Sistem Proteksi pada Tranformator PembangkitTransformator adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menaikan atau menurunkan baik itu tegangan, arus ataupun daya. Pada pembangkit listrik transformator digunakan untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan oleh generator dan kemudian di salurkan ke gardu induk. Berikut ini macam-macam transformator pembangki :a. Transformator Generator (Generator Transformer) / Transformator Utama (Main Transformer).b. Transformator bantu utama (Main Auxiliary Transformer) / Transformator Pemakaian Sendiri.c. Transformator bantu cadangan (Reserve Auxiliary Transformer) / Transformer start (Starting Transformer).d. Transformator lainnya yang digunakan untuk pemakaian motor-motor bertegangan rendah

Pada transformator juga memiliki gangguan seperti gangguan beban lebih, gangguan hubung singkat dan lain-lain. Untuk itu perlu juga dipasang sistem proteksi atau relai proteksi guna mencegah terjadinya gangguan pada transformator. Berikut ini macam-macam relai proteksi pada transformator :

Tabel 4. Macam- macam Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan FungsinyaNoNama RelaiFungsi Relai

1Relai suhuRelai ini adalah relai mekanis yang berfungsi mendeteksi suhu minyak dan kumparan secara langsung yang akan membunyikan alarm serta mengeluarkan/mentripkan PMT.Relai suhu ini dipasang pada semua transformator

2Relai beban lebihRelai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu yang berlebihan akibat beban lebih

3Relai BucholzRelai ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan pemanasan setempat dalam minyak transformator

4Relai tekanan lebih (sudden pressure relay)Bagi transformator tanpa konservator, dipasang relai tekanan mendadak yang dipasang pada tangki, dan bekerja dengan pertolongan membran.Relai ini dipasang pada semua transformator.

5Relai arus lebihRelai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar phasa di dalam maupun di luar daerah pengamanan transformator. Relai ini juga diharapkan mempunyai sifat komplementer dengan relai beban lebih. Relai ini berfungsi juga sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya

6Relai gangguan tanahRelai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung tanah, di dalam dan di luar daerah pengamanan.

7Relai differensialRelai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam daerah pengamanan transformator

8Relai gangguan tanah terbatas (Restricted earth fault relay)Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah dalam daerah pengamanan transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial

9Relai fluksi lebihRelai ini berfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai ini mendeteksi besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi

2.3 Sistem Proteksi pada Gardu IndukGardu induk di sebut juga gardu unit pusat beban yang merupakan gabungan dari transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional. Pada dasarnya gardu induk bekerja mengubahtegangan yang dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik menjaditenaga listrik menjadi tegangan tinggi atau tegangan transmisi dansebaliknya mengubah tegangan menengah atau tegangan distribusi.Gardu Induk juga merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan. Pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan tinggi dan gardu-gardu induk distribusi melalui feeder tegangan menengah.Fungsi gardu induk secara umum :a. Mentransformasikan daya listrik :1. Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).2. Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).3. Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).4. Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50/60 Hertz).b. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari system tenaga listrik.c. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk, dan lain-lain.

2.3.1 Klasifikasi Gardu IndukGardu induk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut dari segi fungsi, segi pemasangan, dll. Berikut adalah jenis-jenis dari Gardu Induk :1. Gardu induk (substations) berdasarkan dari pemasangan peralatan dapat diklasifikasikan menjadi bebarapa jenis, antara lain : Gardu Induk Pasang Luar (out door substation) Gardu Induk Pasangan Dalam (indoor door substation) Gardu Induk Semi-Pasangan Luar (semi-out door substation) Gardu Induk Pasangan Bawah Tanah (underground substation)2. Gardu induk (substations) berdasarkan dari tegangan dapat diklasifikasikan menjadi bebarapa jenis, antara lain : Gardu Induk Transmisi Gardu Induk Distribusi3. Gardu induk (substations) berdasarkan dari fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi bebarapa jenis, antara lain : Gardu induk penurun tegangan Gardu induk penaik tegangan Gardu induk pengatur tegangan Gardu Induk pengatur beban4. Gardu induk (substations) berdasarkan dari sistem rel/ busbar yang digunakan dapat diklasifikasikan menjadi bebarapa jenis, antara lain : Gardu induk sistem ring busbar Gardu induk sistem single busbar Gardu induk sistem double busbar Gardu induk sistem satu setengah busbar

2.3.2 Sistem Proteksi Pemutus TenagaPemutus tenaga (PMT) adalah suatu alat otomatis yang mampumemutus/menutup rangkaian pada semua kondisi yaitu kondisi gangguan maupun kondisi normal, atau dapat juga sebagai alat yang dibutuhkan untuk mengontrol jaringan tenaga listrik dengan membuka circuit dengan menutup circuit (sebagai sakelar) dengan membawa beban secara pengawasan manual atau otomatis, sedangkan jika dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal PMT dapat membuka dengan bantuan rele yang mendeteksi, sehingga gangguan dapat dipisahkan.

Relai ProteksiRelay adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur/ memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain. Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut : Elemen Pengindera Elemen Pembanding Elemen Pengukur Relai Proteksi BusbarSebagai proteksi utama Busbar adalah RELE Differensial, yang berfungsi mengamankan pada busbar tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu sendiri. Konfigurasi Busbar ada 3 macam : Busbar tunggal ( Single Busbar ). Busbar ganda ( Double Busbar ). Busbar 1,5 PMT Proteksi Trafo Tenaga Proteksi transrmator daya terutama bertugas untuk mencegah kerusakan transformator sebagai akibat adanya gangguan yang terjadi dalam petak/ bay transformator, disamping itu diharapkan juga agar pengaman transformator dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan selektifitas sistem, sehingga pengamanan transformator hanya melokalisasi gangguan yang terjadi di dalam petak/bay transformator. Berikut ini jenis-jenis proteksi yang ada di trafo tenaga : Relay arus lebih Relay arus hubung tanah Relay beban lebih Relay tangki tanah Relay ganggauan tanah Relay suhu Relay Bucholz Relay Jansen Relay tekanan lebih Relay suhu Lightning arrester Rellay differensial ArresterSurge Arrester merupakan peralatan yang didesain untuk melindungi peralatan lain dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir) dan pengaruh follow current. Sebuah arrester harus mampu bertindak sebagai insulator, mengalirkan beberapa miliampere arus bocor ke tanah pada tegangan sistem dan berubah menjadi konduktor yang sangat baik, mengalirkan ribuan ampere arus surja ke tanah, memiliki tegangan yang lebih rendah daripada tegangan withstand dari peralatan ketika terjadi tegangan lebih, dan menghilangan arus susulan mengalir dari sistem melalui arrester (power follow current) setelah surja petir atau surja hubung berhasil didisipasikan. Proteksi PetirTujuan dari proteksi petir pada serandang adalah untuk mengamankan peralatan dan instalasi dari sambaran langsung surja petir. Ada beberapa model pengaman petir antara lain Kawat pentanahan/ Earth Wire/ GSW (Galvanized Steel Wire) yang direntangkan pada serandang, pemasangan Franklin Rod atau Early Streamer pada bagian atas serandang. Kawat Pentanahan atau Earth Wire/ GSW adalah peralatan untuk melindungi peralatan utama dari sambaran surja petir. Kawat tanah terbuat dari baja yang sudah digalvanis, maupun sudah dilapisi dengan aluminium. Jumlah Kawat Pentanahan/ EW/ GSW pada serandang diletakkan pada posisi tertinggi pada serandang tersebut sehinggga mempunyai sudut perlindungan yang aman (minimum 30 drajat) terhadap peralatan di bawahnya. Pemasangannya dengan cara menggunakan klem penegang yang dipress atau klem penegang dengan mur baut.

2.4 Sistem Proteksi pada Jaringan Distribusi2.4.1 Sistem Distribusi Daya ListrikSistem distribusi daya listrik meliputi semua Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter pelanggan. Pendistribusian daya listrik dilakukan dengan menarik kawat kawat distribusi melalui penghantar udara. Penghantar bawah tanah dari mulai gardu induk hingga ke pusat pusat beban. pada sistem di ranting Galang ada terpasang jaringan bawah tanah karena keadaan kota atau daerahnya belum memungkinkan untuk dibangun jaringan tersebut. jadi untuk daerah ini tetap disuplai melalui hantaran udara 3 phasa 3 kawat.Setiap elemen jaringan distribusi pada lokasi tertentu dipasang trafo-trafo distribusi, dimana tegangan distribusi 20 KV diturunkan ke level tegangan yang lebih rendah menjadi 380/220 Volt. Dari trafo-trafo ini kemudian para pelanggan listrik dilayani dengan menarik kabel-kabel tegangan rendah menjelajah ke sepanjang pusat-pusat pemukiman, baik itu komersial maupun beberapa industri yang ada disini. Tenaga listrik yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengoperasikan peralatan-peralatan tersebut adalah listrik dengan tegangan yang rendah (380/220 Volt). Sedangkan tenaga listrik yang bertegangan menengah (sistem 20 KV) dan tegangan tinggi (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai sistem penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan untuk kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugirugi daya dan memliki tingkat kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.2.4.2 Peralatan Sistem Distribusi1. TiangBerfungsi Untuk meletakkan penghantar serta perlengkapan system seperti transformator, Fuse, isolator, arrester, recloser dan sebagainya. Tiang dibagi menjadi 3 jenis yaitu tiang kayu, besi dan beton sesuai dengan fungsi bawah tanah.2. Penghantar Berfungsi sebagai penyalur arus listrik dari trafo daya pada gardu induk ke konsumen. Kebanyakan penghantar yang digunakan pada sistem distribusi . Begitu juga dengan beberapa kawat jaringan bawah tanah.

3. KapasitorBerfungsi memperbesar factor daya pada sistem penyaluran

4. RecloserBerfungsi untuk memutuskan saluran secara otomatis ketika terjadi gangguan dan akan segera menutup kembali beberapa waktu kemudian sesuai dengan setting waktunya. Biasanya alat ini disetting untuk dua kali bekerja, yaitu dua kali pemutusan dan dua kali penyambungan . Apabila hingga kerja recloser yang kedua keadaan masih membuka dan menutup, berarti telah terjadi gangguan permanen.

5. FuseBerfungsi untuk memutuskan saluran apabila terjadi gangguan beban lebih maupun adanya gangguan hubung singkat.

6. PMTBerfungsi untuk memutuskan saluran secara keseluruhan pada tiap out put. Pemutusan dapat terjadi karena adanya gangguan sehingga secara otomatis PMT akan membuka ataupun secara manual diputuskan karena adanya pemeliharaan jaringan.

7. TransformatorBerfungsi untuk menurunkan level tegangan sehingga sesuai dengan tegangan kerja yang diinginkan.

8. IsolatorBerfungsi untuk melindungi kebocoran arus dari penghantar ke tiang maupun ke penghantar lainnya.

2.4.3 Sistem Proteksi PMT Pemutus Balik Otomatis (PBO) Saklar Seksi Otomatis (SSO) Cut Out Fused (CO) Overcurrent Relay Differensial Relay Berikut ini gambar proteksi pada line diagram saluran distribusi udara :

1