Upload
bozeinphuty
View
262
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ilmu ukur tanah
Citation preview
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 1/10
Ilmu Ukur Tanah
Resume pertemuan ke-3
Sudut adalah bagian yang terletak diantara 2 garis yang
berpotongan, Atau Sudut adalah himpunan semua titik dari dua
sinar yang bersekutu pangkalnya.
Macam-macam Satuan/Ukuran Sudut :
1. Sistem Seksagesimal
Untuk pembelajaran pengukuran sudut ini ditempuh langkah-langkahberikut:
Sebagai motivasi digunakan Sejarah atematika, bah!a berdasarkan
hasil penggalian situs pubakala di lembah esopotamia "sekarang
termasuk daerah Irak#, diketemukan bah!a ilmu pengetahuan yang
dimiliki bangsa $abilonia pada masa itu sudah sangat tinggi, bahkan
dari peninggalan bangsa Sumeria "kira-kira tiga ribu tahun sebelum
asehi# didapati telah membagi satu putaran penuh menjadi %&'
bagian yang sama. Inilah yang menurut dugaan para ahli bah!a satu
lingkaran penuh dibagi menjadi %&' derajat "%&'(# .
)ari ketentuan di atas, dengan mudah dapat ditunjukkan bah!a *
derajat dibagi menjadi &' menit " &'+ #, dan satu menit dibagi menjadi
&' detik "&'#.
2. Sistem Radian
Sebagai motivasi dieriterakan bah!a untuk pengukuran sudut elevasi
penembakan meriam dalam kemiliteran aman dulu diperlukan ukuran
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age *
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 2/10
Ilmu Ukur Tanah
sudut yang tidak menggunakan ukuran derajat, namun ukuran lain
yang laim kita kenal dengan istilah sistem radian.
)alam sistem radian yang dimaksud besar sudut
satu radian adalah besar sudut pusat dari suatu lingkaran yangpanjang busur dihadapan sudut tersebut adalah sama dengan jari-jari
lingkaran tersebut.
Sehingga besar sudut 145 6 radian 6 "r 7r # radian 6 *
radian
*. )engan teknik bertanya untuk meningkatkan derajat keakti8anpembelajaran, maka dibahas hubungan antara sudut dalam
seksasegimal dan radial, sebagai berikut :
*. *9'( 6 radian
2. * radian ; <=,2>& ;<= *=?<??
%. * ; ','*=<% radian
3adang-kadang * radian dibagi lagi dalam *''' bagian, dan masing-
masing bagian disebut miliradian.
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age 2
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 3/10
Ilmu Ukur Tanah
3. Sistem Sentisemal
1ada instrumen-instrumen untuk keperluan Astronomi, peneroponganbintang, tedoloit dikenal satuan sudut yang sedikit berlainan dengan
kedua ukuran diatas, sistem ini kita kenal dengan nama sistem
sentisimal. 1ada sistem ini satu putaran penuh adalah '' g "dibaa
@'' grad#.
Konversi Sudut
1. )erajat ke adian BC " a7*9' #
2. adian ke )erajat BC " b7 # *9'
Pengukuran sudut
1. Pengukuran sudut vertikal
da 2 !dua " Sistem #asar Pengukuran Sudut $ertikal:
*. Sudut yang dihitung terhadap arah mendatar pada skala
lingkaran vertikal yang disebut sudut miring "helling# "h#.
Artinya: $ila teropong dalam keadaan mendatar, baaan sudut
vertikal 6 '.
*. Sudut yang terbentuk dihitung terhadap arah vertikal"tegak# pada skala lingkaran vertikal disebut sudut enit "0#.
Artinya: $ila teropong dalam keadaan mendatar baaan sudut
vertikal 6 >'D.
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age %
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 4/10
Ilmu Ukur Tanah
)asar penentuan besarnya sudut vertikal pada 2 sistem tersebut
disebabkan karena perbedaan jenis7konstruksi theodolit yang
umumnya perbedaan konstruksi pada skala lingkaran vertikal.
Untuk jenis theodolit yang menggunakan helling sebagai sudut
vertikal h:
$esarnya sudut miring dengan batasan B >'D E h E >'D
h C ' bila target lebih tinggi dapada teropong theodolit
h E ' bila lebih rendah dari pada teropong theodolit
• Untuk jenis theodolit yang menggunakan enit sebagai
sudut vertikal 0:
$esar sudut enit dengan batasan 'D, 0, *9'D dan *9'D E 0 E
%&'D
$ila target bidik lebih tinggi dari pada teropong theodolit, maka 0
E >'D atau 2='D E 0 E 2='D
Fubungan antara sudut miring helling "h# dan sudut enit "0#
adalah: h G 0 6 >'D
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 5/10
Ilmu Ukur Tanah
Hambar . 1engukuran Sudut ertikal
3eterangan :
A, $ : /ama titik7patok
)m : Jarak iring
) : Jarak )atar
Kh : Jarak ertikal7$eda Tinggi
F : Sudut iring
0 : Sudut 0enit
Ti : Tinggi Alat
1 : Jarak ertikal7Haris endatar Terhadap $aaan Tengah
$enang
)ari kondisi diatas maka dapat ditentukan jarak mendatar ")#
seara optis dan beda tinggi antara titik A dan titik $.
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age <
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 6/10
Ilmu Ukur Tanah
1ersamaan yang diperoleh dalam hal ini adalah sebagai berikut :
%arak Miring:
#m & !'a- '(" ) 1**. sin + %arak miring dengan sudut
+enit
#m & !'a , '(" ) 1**. cos %arak miring dengan
sudut elling
%arak#atar
#m& #m ) sin+ %arak datar dengan sudut
#m&#m ) sin +enit %arak datar dengan sudut
elling
)engan demikian persamaan menjadi :
#m & !'a , '(" ) 1**. sin2 +
#m & !'a , '(" ) 1**. cos2
Sedangkan untuk menentukan jarak vertikal "beda tinggi# antara
titik A dan titik $ dapat digunakan sebagai berikut :
& !P 0i" , 't
P & # ) tg + & # ) 1 / tan +
2. Pengukuran sudut oriontal
Seara deLnisi sudut horiontal adalah merupakan sudut yang
dibentuk oleh selisih dari dua arah. $esaran Sudut dapatditentukan dari selisih pembaaan skala lingkaran yang terdapat
pada arah yang berbeda tersebut, baik seara horiontal maupun
seara vertikal.
1engukuran satu sudut terdiri dari empat ara yaitu :
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age &
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 7/10
Ilmu Ukur Tanah
*. pengukuran sudut tunggal2. pengukuran sudut seri rangkap%. pengukuran sudut repetisi
. pengukuran sudut reiterasi
1M/HU3UA/ SU)UT TU/HHANSudut tunggal merupakan satu sudut yang terbentuk dari dua
arah.1engukuran dilakukan dengan sekali pembaaan skala lingkaran
terhadap masing-masing arah
1M/HU3UA/ SU)UT SMI A/H3A11engukuran sudut horiontal dilakukan dua kali terhadap sudut
tunggal dalam keadaan teropong pada keadaan biasa "$# dan
luar biasa "N$#
1M/HU3UA/ SU)UT M1MTISIpengukuran sudut repetesi adalah merupakan pengukuran sudut
tunggal yang dilakukan berulang kali dengan pengunian baaan
skala tertentu terhadap arah yang pertama
OAA MITMASIOara eiterasi adalah pengukuran sudut tunggal dengan ara
repetisi "pengulangan# dengan penambahan suatu sudut tertentu
pada skala pembaaan skala horiontal.
Arah sebuah garis adalah sudut horiontal antara garis itu
dengan garis auan yang telah dipilih "misalnya meridian# .
Sudut arah merupakan satu sistem penentuan arah garis
dengan memakai sebuah sudut dan huru8-huru8 kuadran. Sudut
arah sebuah garis adalah sudut lanip horiontal antara sebuah
meridian auan dan sebuah garis. Sudutnya diukur dari utara
maupun selatan ke arah timur ataupun barat, untuk
menghasilkan sudut kurang dari >'D. 3uadran yang terpakai
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age =
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 8/10
Ilmu Ukur Tanah
ditunjukkan dengan huru8 U atau S mendahului sudutnya dan T
atau $ mengikutinya.Asimut adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari
sembarang meridian auan sampai garis arah pengukuran.
)alam pengukuran tanah datar, Asimut biasanya diukur dari
utara, tetapi para ahli astronomi, militer dan /ational Heodeti
Survey memakai selatan sebagai arah auan.)eklinasi agnetik merupakan sudut yang dibentuk dari
arah jarum magnit terhadap Utara-Selatan bumi yang
sesungguhnya.
Soal dan 1embahasan
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age 9
7/17/2019 sistem seksagesimal
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-seksagesimal 9/10
Ilmu Ukur Tanah
*. 3onversi dari grid ke derajat*'<g&'==6...o
Ja!ab:
"*'<g
&'
==
7''g
#P %&'o
"*'< G &'7*'' G ==7*''''#"7''g#P%&'o
><o 2? 9,><
2. 3onversi grid ke radian9'g &' ='
Ja!ab:"9'G&'7*''G='7*''''#7"''#P2*,2&<<2>> rad
%. 3onversi derajat ke hari'o *<? %'
Ja!ab:'7*< G *<7>'' G %'7<'''2.92&<< j2o >? %<,<9
. 3onversi jam ke derajat= jam %' menit *< detik
Ja!ab"=P*<# G "%'P*<#7&' G "*<P*<#7%&''**2,<&2<**2o %%? <
<. 3onversi derajat ke radian9'o <'? %'
Ja!ab:"9' G <'7&' G %'7%&''#7%&'oP 2*,*'2%9
&. 3onversi grid ke derajat9'g << '
Ja!ab:"9'g<<'7''g#P %&'o
"*'< G <<7*'' G '7*''''#"7''g#P%&'o
>o
<>? <,>&
=. 3onversi dari derajat ke hari<'o 2'? '
Ja!ab:<'7*< G 2'7>'' G '7<'''%,%<&2>&2>& j%o 2*? 22,&=
/ama : $o 0ein 1huty/I : ***.*%'.*'
3elas : A 1age >