Sitologi Darah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    1/7

    Sitologi Darah

    PENDAHULUAN

    Kata Histology berasal dari bahasa Yunani yaitu dari akar kata Histos yang berarti

    jaringan dan kata Logia/Logos yang berarti ilmu pengetahuan/ ilmu yang mempelajari. Jadi

    secara harafiah dapat diartikan bahwa Histology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

    tentang jaringan.Dari pengertian tersebut kemudian muncul suatu pertanyaan, yakni apa yang

    tercakup dalam istilah histology dewasa ini ? Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata Anatomi

    dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah Anatomi

    Makroskopik yang artinya struktur tubuh yang dapat dilihat dengan mata telanjang, kelompok

    kedua Anatomi Mikroskopik artinya struktur tubuh yang hanya dapat dilihat dengan memakai

    alat bantu yaitu mikroskop.

    Anatomi mikroskopik dikenal dengan istilah Histologi. Materi pembahasan pada

    anatomi mikroskopik dikelompokkan menjadi tiga. Kelompok pertama adalah Histology

    (ilmu yang mempelajari tentang jaringan), kelompok kedua adalah Organology (ilmu yang

    mempelajari tentang organ), dan kelompok ketiga adalah Sitology (ilmu yang mempelajari

    tentang seluk beluk sel). Kelompok ketigan ini (sitologi) merupakan cikal bakal

    perkembangan ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan struktur molekuler sel, misal, ilmu

    Biology Molekuler. Ilmu Biology Molekuler dalam penerapan sering digunakan dalam

    teknology dibidang kedokteran yaitu Teknik Rekayasa Genetika.

    Jadi Histologi tidak hanya mempelajari mengenai jaringan/organ juga mempelajari sel

    baik itu struktur maupun fungsinya, bahkan mempelajari sampai ketingkat sel/molekuler.

    Oleh karena itu histology merupakan dasar dari ilmu-ilmu yang lain seperti Patology,

    Virology, illmunologi, Biokimia, Fisiologi dll.

    Sitologiberasal dari akar kata cytos yang artinya sel dan logos artinya ilmu

    pengetahuan. Sitologi berarti ilmu yang mempelajari tentang sel. Sitologi darah berarti ilmu

    yang mempelajari tentang sel darah secara makroskopis.

    SITOLOGI DARAH

    1. DARAH

    A. Karakteristik1. Darah adalah sejenis jaringat ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa

    dalam matriks cairan (plasma).

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    2/7

    2. Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang

    khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45).

    3. Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar

    oksigen yang dibawa sel darah merah.

    4. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata, dan kurang

    sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbandingterbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai

    perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.

    B. Komponen1. Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan

    sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan

    anorganik.

    a. Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang

    tidak dapat menembus membran kapiler untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma

    yang utama yaitu :

    Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55-60%, tetapi ukurannya palingkecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid

    darah.

    Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.

    Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa

    lipid, beberapa hormon,berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya.

    Gamma globulin (immunoglobulin) adalah antibodi. Ada lima jenis immunoglobulin yang

    diproduksi jaringan limfoid dan berfungsi dalam imunitas.

    Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen

    esensial dalam mekanisme pembekuan darah.

    b.

    Plasma juga mengandung nutrien,gas darah, elektrolit, mineral, hormon,vitamin dan zat-zatsisa.

    Nutrien meliputi asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan.

    Gas darah meliputi oksigen,karbon dioksida, dan nitrogen.

    Elektrolit plasma meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat,

    fosfat, dan ion sulfat.

    2. Elemen pembentuk darah meliputi sel darah merah (erittrosit), sel darah putih(leukosit) dan

    trombosit.

    C. Hematopoiesis (produksi) elemen pembentuk1. Area Pembentukan

    a. Selama perkembangan embrio, hematopoiesis pertama kali berlangsung dalam kantungkuning telur dan berlanjut di hati, limpa, nodus limpe, dan seluruh sumsum tulang janin yang

    sedang berkembang.

    b. Setelah lahir dan selama masa kanak-kanak, sel-sel darah terbentuk dalam sumsum semua

    tulang.

    c. Pada orang dewasa, sel darah hanya terbentuk pada sumsum tulang merah yang ditemukan

    dalam tulang membranosa seperti sternum, iga, vertebra, dan tulang ilia girdel pelvis. Sel-sel

    darah yang sudah matang masuk ke sirkulasi utama dari sumsum tulang melalui vena rangka.

    2. Difrensiasi sel darah. Semua sel darah diturunkan dari hemositoblas (sel batang primitif)

    pada pada sumsum tulang dan dibagi dan dibedakan menjadi lima jenis sel

    proeritroblas,mieloblas, limfoblas, monoblas, dan megakarioblas.

    D. Eritrosit atau sel darah merah

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    3/7

    1. Karakteristika. Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan

    berdiameter 7,65 m.

    b. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastis

    dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah terkecil).

    c. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, sejenis pigmenpernapasan yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin mencapai sepertiga volume sel.

    1. Struktur kimia hemoglobin

    a. Hemoglobin adalah molekul yang tersusun dari suatu protein, globin. Globin terdiri dari

    empat rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus hem yang mengandung zat besi.

    Hem berperan dalam pewarnaan darah.

    b. Pada hemoglobin orang dewasa(HgA), rantai polipeptidanya terdiri dari dua rantai alfa dan

    dua rantai beta yang identik, masing-masing membawa gugus hemnya.

    c. Hemoglobin janin (HgF) terdiri dari dua rantai alfa dan dua rantai gamma, HgF memiliki

    afinitas yang sangat besar terhadap oksigen dibandingkan HgA.

    2. Fungsi hemoglobina. Jika hemoglobin terpajan oksigen, maka molekul oksigen akan bergabung dengan rantai alfa

    dan beta, untuk membentuk oksihemoglobin.

    b. Hemoglobin berikatan dengan karbondi oksida di bagian asam amino pada globin.

    Karbaminohemoglobin yang terbentuk hanya memakai 20% karbon dioksida yang

    terkandung dalam darah, 80% sisanya dibawa dalam bentuk ion bikarbonat.

    2. Jumlah

    Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat berukuran rata-rata adalah 4,2 sampai 5,5 juta sel

    per millimeter kubik. Pada perempuan sehat berukuran rata-rata, jumlah sel darah merahnya

    antara 3.2 sampai 5,2 juta sel per millimeter kubik.

    Hematokrit adalah persentasi volume darah total yang mengandung eritrosit. Persentasi ini

    ditentukan dengan melakukan sentrifugasi sebuah sampel darah dalam tabung khusus dan

    mengukur kerapatan sel pada bagian dasar tabung.

    3. Fungsi

    a. Sel-sel darah merah mentranspor oksigen keseluruh jaringan melalaui pengikatan

    hemoglobin terhadap oksigen.

    b. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon dioksida untuk ditranspor ke paru-

    paru, tetapi sebagian besar karbon dioksida yand dibawa plasma berada dalam bentuk ion

    bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah

    bereaksi dengan karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat berdifusikeluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma.

    c. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan

    hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

    4. Pengaturan produksi sel darah meraha. Produksi eritrosit diatur eritropoitin, suatu hormon glikoprotein yang diproduksi terutama

    oleh ginjal. Kecepatan produksi eritropoitin berbanding terbalik dengan persediaan oksigen

    dalam jaringan.

    b. Faktor apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume oksigen yang berkurang

    (anoksia) akan mengakibatkan peningkatan produksi eritropoitin, sehingga semakin

    menstimulasi produksi sel darah merah.

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    4/7

    c. Hormone lain, seperti kortison, hormone tiroid, dan hormone pertumbuhan juga

    mempengaruhi produksi sel darah merah.

    5. Faktor diet esensial untuk produksi sel darah meraha. Zat besi penting untuk sintesis hemoglobin oleh eritrosit. Zat ini diabsorpsi dari makanan

    sehari-hari dan disimpan diberbagai jaringan, terutama di hati.b. Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang diperlukan untuk mengubah besi feri

    menjadi besi fero.

    c. Vitamin tertentu seperti asam folat, vitamin C dan vitamin B12 berperan penting dalam

    pertumbuhan normal dan pematangan sel darah merah.

    6. Umur dan destruksi eritrosita. Sel darah merah biasanya bersikulasi selama 120 hari sebelum menjadi rapuh dan mudah

    pecah. Walaupun sel darah merah matang tidak memiliki nuklei, mitokondria ataupun

    reticulum endoplasma, enzim sitoplasmanya mampu memproduksi ATP untuk waktu yang

    terbatas ini.

    b. Fragmen sel darah merah yang rusak atau terdisintegrasi akan mengalami fagositosis olehmakrofag dalam limfa, hati, sumsum tulang dan jaringan tubuh lain.

    7. Pertimbangan klinisa. Anemia adalah defisiensi sel darah merah atau kekurangan hemoglobin. Hal ini

    mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah, atau jumlah sel darah merah tetap normal

    tetapi jumlah hemoglobinnya subnormal. Karena kemampuan darah untuk membawa oksigen

    berkurang, maka individu akan terlihat pucat atau kurang tenaga. Beberapa jenis anemia

    antara lain:

    Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah akut

    Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan asupan makanan, penurunan dayaabsorbs, atau kehilangan zat besi secara berlebihan.

    Anemia aplastik (sumsum tulang tidak aktif), ditandai dengan penurunan sel darah merah

    secara besar-besaran.

    Anemia pernicious karena tidak ada vitamin B12.

    Anemia sel sabit (sickle cel anemia) adalah penyakit keturunan dimana molekul hemoglobinyang berbeda dari hemoglobin normalnya karena penggantian salah satu asam amino pada

    rantai polipeptida beta.

    b. Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi yang mengakibatkan

    peningkatan viskositas dan volume darah. Polisitemia ada beberapa diantaranya:

    Polisitemia kompensatori (sekunder) dapat terjadi akibat hipoksia (kekurangan oksigen)

    karena kediaman permanen di dataran tinggi, aktivitas fisik berkepanjangan, penyakit paruatau penyakit jantung.

    Polisitemia vera adalah gangguan pada sumsum tulang.

    E. Leukosit atau sel darah putih

    1. Karakteristik1. Jumlah

    Jumlah normal sel darah putih adalah 7000-9000 per millimeter kubik. Infeksi atau kerusakan

    jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit.

    2. Fungsi

    1. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda asing termasuk bakteri dan

    virus.

    2. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah.

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    5/7

    3. Diapedesis. Leukosit memiliki sifat diapedesis yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori

    membran kapiler dan masuk ke dalam jaringan.

    4. Gerakan amuboid. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid (gerakan seperti

    gerakan amuba). Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam satu menit.

    5. Kemampuan kemotaksis. Pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan

    leukosit bergerak mendekati (kemotaksis positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumberzat.

    6. Fagositosis. Semua leukosit adalah fagositik, tetapi kemampuan ini lebih berkembang pada

    neutrofil dan monosit.

    7. Rentang kehidupan. Setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih

    satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama

    beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan bergantung jenis leukositnya.

    2. Klasifikasi leukositAda lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah yand dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk

    nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula sitoplasma disebut

    granulosit. Sel tanpa granula disebut agranulosit.Granulosit terbagi menjadi neutrofil, eusinofil, dan basofil berdasarkan warna granula

    sitoplasmanya saat dilakukan pewarnaan dengan zat warna darah Wright. Neutrofil mencapai

    60% dari jumlah sel darah putih.

    Neutrofil memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya.

    Nukleusnya memiliki 3-5 lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis

    diameternya mencapai 9-12m. neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif, sel-sel ini sampai

    di jaringan terinfeksi untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus atau agens

    penyebab cedera lainnya.

    Eusinofil mencapai 1-3% jumlah sel darah putih. Eosinofil memiliki granula

    sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki

    nukleus berlobus dua, dan berdiameter 12-15m. Neutrofil berfungsi dalam detoksikasi

    histamin yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung, dapat

    menguraikan protein.

    Basofil mencapai kurang dari 1% jumlah leukosit. Basofil memiliki sejumlah granula

    sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam

    serta memperlihatkan nukleus berbentuk S diameternya sekitar 12-15 m. Fungsi basofil

    yaitu meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera, membantu mencegah

    penggumpalan darah intravaskuler.

    Agranulosit adalah leukosit tanpa granula sitoplasma yaitu limfosit dan monosit.

    Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam darah. Limfosit mengandung nukleus

    bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya 5.8 sampai

    15m. Berfungsi dalam reaksi imunologis.

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    6/7

    Monosit mencapai 3-8% jumlah total leukosit. Diameternya berukuran 12-18m.

    Nukleusnya besar berbentuk seperti telur /ginjal yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru

    keabuan pucat.

    3. Pertimbangan klinis

    a. Leukemia adalah sejenis kanker yang ditandai dengan proliferasi sel darah putih yang tidak

    terkendali.

    b. Mononukleosis infeksius disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang ditandai dengan adanya

    peningkatan jumlah limfosit dan ketidakseimbangan jumlah sel yang abnormal dan tidak

    matang.

    c. AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) disebabkan HIV (human immunodeficiency

    virus), merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang rangkaian limfosit tertentu

    yang disebut sel T.

    F. Keping darah(trombosit) berjumlah 250.000 sampai 400.000 per millimeter kubik. Bagian

    ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa

    multinukleus dalam sumsum tulang. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah

    merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis

    granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah. Trombosit berfungsi dalam

    hemostatis (penghentian perdarahan) dan perbaikan pumbuluh darah yang robek.

    Mekanisme homeostatis dan pembekuan darah melibatkan suatu rangkaian proses

    yang cepat yaitu vasokonstruksi dan plug trombosit. Pembentukan bekuan darah yaitu dengan

    mekanisme ekstrinsik yaitu pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal pembuluh darah

    itu sendiri dan mekanisme instrinsik yaitu pembekuan darah berlangsung dalam cara yang

    lebih sederhana dari mekanisme ekstrinsik.

    Sumber faktor-faktor pembekuan yaitu hati dan vitamin K. Pencegahan terjadinya

    bekuan darah pada pembuluh yang tidak cedera yaitu dengan antikoagulan, antitrombin,

    heparin, lapisan endotelial halus pada pembuluh darah dan prostasiklin (PGI2).

    Abnormalitas pembekuan, bekuan yang abnormal disebut trombus. Trombus yang

    terlepas dan ikut dalam aliran darah disebut embolus. Kedua jenis bekuan ini dapat

    menyumbat aliran darah. Trombositopenia adalah suatu kondisi dimana terdapat sejumlah

    kecil trombosit abnormal dalam darah yang bersirkulasi (di bawah 100.000 pem millimeter

    kubik).ini akan memperlama waktu koagulasi dan memperbesar resiko terjadinya perdarahan

    dalam pembuluh darah kecil di seluruh tubuh. Trombositopenia disebabkan oleh reaksi awal

    terhadap obat-obatan,maglinansi sumsum tulang atau radiasi ion yang merusak sumsum

  • 7/30/2019 Sitologi Darah

    7/7

    tulang. Hemophilia adalah gangguan berkaitan dengan jenis kelamin secara herediter, akibat

    tidak adanya beberapa faktor pembekuan. Transfusi perlu dilakukan untuk mengganti faktor-

    faktor yang hilang jika terjadi cedera ringan yang diikuti dengan perdarahan yang berlebihan.

    DAFTAR PUSTAKA / BAHAN BACAAN

    Drs. H. Syaifuddin, AMK. (2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi

    Ketiga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    dr.Jan Tambayong. (2001). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Keperawatan.Jakarta : Penerbit

    Buku Kedokteran EGC.

    Omar Faiz Dan David Moffat. (2003). At a Glance Anatomi.Jakarta : Erlangga.

    Ethel Sloane. (2003). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    Roger Watson. (2001). Anatomy And Physiology For Nurses Eleventh Edit ion. New Delhi

    India : Published by Elsevier.

    Evelyn C Pearce. (1999). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Penerbit PT

    Gramedia Pustaka Utama.