SK 3 tutorial 9.doc

Embed Size (px)

Citation preview

An. F, laki-laki, 3,5 tahun, dibawa untuk diperiksa ke dokter karena ibunya mengatakan bahwa setiap kali buang air kecil, ujung kealuan An. F menggelembung lalu air seninya keluar menetes dari ujung. Ibu dari A. F menyatakan bahwa tidak ada keluhan lain mengenai anak F, hanya akhir-akhir ini agak rewel apabila BAK. Dari tanda pemeriksaan vital, didapatkan : HR : 96 kali/menit, RR : 22 kali/menit, T : 37.10C. dari pemeriksaan fisik genitalia ditemukan bahwa mulut preputium lengket dan sempit, smegma tidak bisa dinilai. Dokter mengedukasi ibu dari An. F bahwa sebaiknya dilakukan sirkumsisi. Bagaimana pemeriksaan penunjang dan penanganan selanjutnya untuk pasien ini?KLARIFIKASI ISTILAH

1. Preputium : kulit depan; lipatan kulit yang menutup glans penis

2. Smegma : secret kelenjar sebasea, khusus secret seperti keju yang terutaa berisi sel epitel yang mengelupas, terutama ditemukan di bawah3. Sirkumsisi : pemotongan preputium / kulit depan sehngga glans penis terbuka

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa penyebab ujung kemaluan An. F menggelumbung setiap kali berkemih?

2. Apa penyebab air seni An. F keluar menetes ari ujung kemaluannya?

3. Apa yang enyebabkan An. F agak rewel apabila BAK?

4. Bagaimana intepretasi dan makana klinis dari pemeriksaan fisik?

5. Apa yang menyebabkan mulut preputium lengket dan sempit, smegma tidak bisa di nilai?

6. Apa indikasi dan kontraidikasi dari sirkumsisi?

7. Bagaimana teknik sirkumsisi?

8. Baimana penegakan diagnosis?

9. Apa DD dari keluhan An. F?

10. Bagaimana pemeriksaan penunjang?

11. Apa yang terjadi pada An. F?

12. Apa definisi dari penyakit An. F?

13. Apa etiologi dari penyakit An. F?

14. Apa epidemiologi dari penyakit An. F?

15. Apa faktor risiko dari penyakit An. F?

16. Apa klasifikasi dari penyakit An. F?

17. Apa patofisiologi dari penyakit An. F?

18. Apa manifestasi klinik dari penyakit An. F?

19. Apa penatalaksanaan dari penyakit An. F?

20. Apa pencegahan dari penyakit An. F?

21. Apa komplikasi dari penyakit An. F?

22. Apa prognosis dari penyakit An. F?

ANALISIS MASALAH

1. Orificium preputium mengecil ( berkemih ( tertahan diruang yang dibatasi preputium ( ujun penis menggelebung.

2. Menyempitnya orificium preputium ( berkeih ( urin mengisi rongga antara preputium dan glans penis ( urin menetes.

3. Nyeri saat berkemih, cemas.4. HR : 96 x/menit (70-110 x/menit) ( normal

RR : 22 x/menit (20-30 x/menit) ( normal

T : 37,1 0C (36,5-37,2 0C x/menit) ( normal

Preputium legket san menyempit ( abnormal

5. Mulut preputium lengket dan sempit :

Penis tidak berkembang dengan baik ( orifisium preputium mengecil

Hygiene yang tidak baik ( smegma banyak berkumpul diruang antara preputium dan glans penis ( lengket

Smegma tidak bisa dilihat :

Smegma berkumpul dan lengket diantra preputium dan glans penis ( tiak bisa retraksi ( sulit diilai6. Indikasi : phyosis, pharepimosis, carcinoa squamosal preputium, balanitis recurrent

Kontraindikasi : epispadia, hipospadia, megalouretra, webbed penis

7. Disinfeksi, due steril, anestesi, pymosis ( dilatasi dengan klem, (teknik diseks prepusium / sleeve, teknik gulotin, teknik, dorsal slit, dengan alat plastibel atau gomco).

Setelah kulit preputium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan.

8. Anamnesis

Pemeriksaan fisik : inspeksi (derajat preputium I,II,III,IV), palpasi (retraksi / tidak), keluhan miksi, tada vital

Pemeriksaan penunjang : kultur urin, darah lengkap, tambahan (USG)

9. DD : phimosis, epididymitis, pleonefritis, sistitis, paraphymosis, balanopostitis, stritura dari uretra10. Kultur urin dan darah lengkap

11. An. F suspect pimosis

12. Pimosis : preputium penis yang tidak dapat diretraksi ke proksimal sampai ke korona glans penis.

13. Etiologi :

Fisiologi : anak baru lahir (kongiental)

Patologi : penis tidak berkembangsecara sempurna, menyebabkan orificium preputium mengecil.

Hygiene tidak baik ( infeksi ( terjadi jaringan parut ( preputium tidak bisa diretraksi.

14. Fisioogi : 10% laki-laki ( sampai usia 3 tahun, presentasi anak-anak lebih besar ( hanya meiiki sebagian preputium yang dapat retraksi, 1-5% laki-laki sampai usisa 16 tahun, 3 tahun ( 90% dapat retraksi.15. Faktor resiko : keturunan dan hygiene

16. Klasifikasi :

Derajat 1 : sebagian preputium tertarik, sebagian glans penis terbuka

Derajat 2 : preputium tertarik penuh dengan stenosis

Derajat 3 : sebagian preputium tertarik dan terbukanya meatus

Derajat 4 : preputium tidak retraksi sama sekali

17. Patofisiologi : faktor hygiene ( kotoran menumpuk ( infeksi sampai ke uretra, urin mengandung glukosa ( infeksi karena bakteri.

18. Manifestasi klinis : sulit berkemih, pancaran urin mengecil, enggelumbungnya penis saat berkemih, retensi urin, terdapat benjolan lunak.

19. Penatalaksanaan : salep dexametaso selama 2 minggu, menggelembung : indikasi dilakukan sirkumsisi terlebih dahulu diberikan antibotik.

20. Pencegahan : hygiene : harus bersih, dengan air hangat sampai selangkangan, popok diganti saat BAK, jangan di bersihkan dengan sabun karena akan menimbulkan iritasi, sirkumsisi.21. Komplikasi : ISK, balanopostits, balanitis, postitis, kanker penis

22. Prognosis baik ( sirkumsisi dan pengobatan yang adekuat

Quo ad vitam : bonam

Quo et functional : bonam