Upload
lisa-henderson
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nmknknknkj
Citation preview
Patofisiologi dan Patologi
Keganasan prostat biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari kelenjar prostat
yang menjadi hipertrofik pada usia dekade kelima sampai ketujuh. Kemungkinan tahapan
patogenesis kanker adalah: kelenjar prostat normal PIN (prostate intrapithelial neoplasia)
karsinoma prostat karsinoma prostat stadium lanjut karsinoma prostatmetastasis
HRPC (hormone refractory prostate cancer). Karsinoma prostat 75% terjadipada zona perifer,
15-20% pada zona transisi atau zona sentral.
Tumor yang berada pada kelenjar prostat tumbuh menembus kapsul prostat dan
mengadakan infiltrasi ke organ di sekitarnya. Penyebaran sekarsinomara limfogen melalui
kelenjar limfe pada daerah pelvis menuju kelenjar limfe retroperitoneal dan penyebaran
sekarsinomara hematogen melalui vena vertebralis menuju tulang-tulang pelvis, femur
sebelah proksimal, vertebra lumbalis, kosta, paru, hepar, dan otak. Metastasis ke tulang pada
umumnya merupakan proses osteoblastik, meskipun kadang-kadang bisa juga terjadi proses
osteolitik.
Manifsetasi Klinis
Pada karsinoma stadium dini seringkali tidak ditemukan gejala-gejala klinis. Tanda-
tanda biasanya muncul pada stadium yang lebih lanjut.
Tanda – tanda itu antara lain :
Pada pemeriksaan colok dubur : ditemukan berupa nodul keras pada prostat
Pemeriksaan laboratorium : ditemukan adanya peningkatan tumor PSA
10 % pasien datang dengan gangguan saluran kemih berupa kesulitan miksi, nyeri
kencing, atau hematuria yang menandakan bahwa kanker telah menekan uretra
Jika sudah menekan rectum : keluhan buang air besar
Jika sudah metastasis ke tulang : nyeri tulang, fraktur pada tempat metastasis,
kelainan neurologis jika metastasis pada tulang vertebra
Diagnosis
Diagnosis dari kanker prostat ditemukan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang. Pada anamnesis hal-hal yang perlu ditanyakan adalah segala hal yang terkait
dengan gejala yang sering ditimbulkan pada Kanker prostat. Gejala yang ditimbulkan dan
perlu untuk ditanyakan saat anmnesis antara lain:
- Riwayat keluarga dan pemeriksaan fisik (termasuk DRE)
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
- Buang air kecil harus mengejan
- Sulit menahan buang air kecil
- Tidak dapat buang air kecil sama sekali
- Buang air kecil terasa sakit atau panas
- Terdapat darah dalam air seni dan air mani
- Terasa sakit saat enjakulasi
- Timbul rasa nyeri atau kaku di daerah bokong, panggul, dan pangkal paha
Pada pemeriksaan fisik sering ditemukan:
- rasa nyeri atau kaku didaerah bokong, panggul dan pangkal paha
- Pemeriksaan DRE pada dubur pasien
Pemeriksaan Penunjang dalam diagnosis kanker prostat ;
a. Lab Darah => Pemeriksaan PSA
PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat yang berfungsi untuk
mengencerkan karsinomairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma. Pada
keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah tetapi bila
terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah
meningkat. Jadi peningkatan kadar PSA bukan hanya disebabkan oleh kanker prostat
tetapi dapat juga disebabkan oleh BPH dan peradangan prostat karena sebab lain.
Dalam darah, PSA ditemukan dalam keadaan bebas (free-PSA) dan sebagian besar
diikat oleh protein (disebut c-PSA atau complexed-PSA). Dari hasil penelitian,
ternyata pada BPH peningkatan free-PSA lebih dominan, sedangkan pada kanker
prostat peningkatan c-PSA lebih dominan. Untuk membedakan apakah peningkatan
kadar PSA disebabkan oleh BPH atau kanker prostat maka dianjurkan pemeriksaan
rasio free-PSA/PSA total atau rasio c-PSA/PSA total terutama bagi mereka yang
kadar PSA totalnya antara 2.6-10 ng/ml.
b. Urinalisis: Terdapat hematuria makros maupun mikroskopik
c. USG transrektal (TRUS): pada pemeriksaan ultrasonografi trasrektal dapat diketahui
adanya area hipo-ekoik (60%) yang merupakan salah satu tanda adanya kanker prostat
dan sekaligus mengetahui kemungkinan adanya ekstensi tumor ke ekstrakapsuler. Selain
itu dengan tuntunan USG dapat diambil contoh jaringan pada area yang dicurigai
keganasan melalui biopsi aspirasi dengan jarum halus.
d. CT scan dan MRI: CT scan diperiksa jika dicurigai adanya metastasis pada limfonudi
(N), yaitu pada pasien yang menunjukkan skor Gleason tinggi (>7) atau kadar PSA
tinggi. Dibndingkan dengan ultrasonografi transrektal, MRI lebih akurat dalam
menentukan luas ekstensi tumor ke ekstrakapsuler atau ke vesikula seminalis.