Upload
cahaya-intan-simatupang
View
215
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tutorial
Citation preview
Analisis Masalah
1. Bagaimana cara penghitungan usia kehamilan berdasarkan metode HPHT?Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan Rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahun nya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi. silahkan lihat ilustrasi dibawah ini :
Tertulis terakhir adalah 23 – 8 - 09 (ini tanggal HPL atau hari perkiraan lahir). Jadi taksiran waktu kelahiran anda adalah tanggal 23 agustus 2010, sedangkan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember, berarti usia kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan. Dan seterusnya.
jika HPHT anda adalah 20 januari 2010, maka :
Untuk Hari Perkiraan Lahir sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.untuk metode kedua prinsip nya sama dengan metode yang kesatu diatas, yaitu setiap tanggal 27 usia anda bertambah 1 bulan, artinya pada tanggal 27 februari 2010 usia kandungan anda sudah satu bulan. begitu seterusnya.
2. Apa etiologi dan factor risiko bayi lahir preterm? (sebutkan yang terkait pada kasus)Faktor Risiko
Sebelumnya mempunyai riwayat kelahiran prematur Kelahiran kembar 2,3,4 Paparan asap rokok Alkohol Penyakit Tekanan darah Tinggi dan diabetes saat kehamilan Jarak Kehamilan yang terlalu dekat dengan kehamilan berikutnya (kurang dari 9
bulan) Cairan amnion Oligohidramnion dengan selaput ketuban utuh Ketuban pecah dini Polihidramnion Infeksi intra amnion subklinis Korioamn ionitis klinis Uterus Malformasi uterus kongenital Overdistensi akut Adanya patologi nyata di abdomen non obstetrik Penyalahgunaan obat terlarang Trauma Berat badan yang rendah sebelum kehamilan Perawatan pendek Penyakit selama hamil Introgenik Induksi persalinan Sectio caesarea elektif berulang Maternal Penyakit sistematik berat Mioma besar Desiduitis Aktivitas uterus idiopatik Plasenta Solusi plasenta Plasenta previa Sinus marganalis Korioangioma besar Disfungsi plasenta Janin Malformasi janin Kehamilan majemuk Janin hidrops Pertumbuhan janin terhambat Gawat janin Kematian janin Serviks
Inkompetensi serviks Servisitis / vaginitas akut
Etiologi
Telah dilakukan penelitian di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan mengumpulkan data sekunder berupa data pasien persalinan preterm yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang sejak 1 Januari 2012 – 31 Desember 2012. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan 72 orang pasien persalinan preterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang selama tahun 2012.
Tabel 1 menggambarkan sebagian besar pasien persalinan preterm merupakan usia risiko rendah, yaitu sebanyak 47 orang (65,28%). Rata-rata dari usia ibu hamil pada persalinan preterm adalah usia 29,7 tahun, dengan usia minimum 18 tahun dan usia maksimum 42 tahun.
Tabel 2 memperlihatkan bahwa ibu hamil dengan persalinan preterm terbanyak berasal dari kelompok paritas berisiko, yaitu 40 orang (55,56%). Rata-rata paritas ibu hamil pada persalinan preterm adalah 1 anak, dengan paritas minimum 0 anak (nulipara) dan jarak persalinan maksimum 10 anak.
Dari tabel 3, dapat dilihat bahwa pasien persalinan preterm terbanyak termasuk pada kelompok jarak persalinan risiko tinggi, yaitu 44 orang (61,11%). Rata-rata dari jarak persalinan ibu hamil pada persalinan preterm adalah 16 bulan, dengan jarak persalinan minimum 0 bulan dan jarak persalinan maksimum 10 tahun (120 bulan).
Tabel 4 memperlihatkan sebagian besar pasien persalinan preterm memiliki pendidikan yang tinggi, yaitu sebanyak 58 orang (80,56%).
3. Bagaimana cara menghitung APGAR score? (interpretasi dan hubungannya dengan kasus)
Lima kriteria Skor Apgar:
Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2 Akronim
Warna kulitseluruhnya biru
warna kulit tubuh normal merah muda,tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis)
warna kulit tubuh, tangan, dan kakinormal merah muda, tidak ada sianosis
Appearance
Denyut jantung
tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit Pulse
Respons refleks
tidak ada respons terhadap stimulasi
meringis/menangis lemah ketika distimulasi
meringis/bersin/batuk saat stimulasi saluran napas
Grimace
Tonus ototlemah/tidak ada
sedikit gerakan bergerak aktif Activity
Pernapasan tidak ada lemah atau tidak teratur
menangis kuat, pernapasan baik dan
Respiration
teratur
Interpretasi Nilai ApgarTes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan
dapat diulangi jika skor masih rendah.
Jumlah skor
Interpretasi Catatan
7-10 Bayi normal
4-6 Agak rendahMemerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.
0-3 Sangat rendah Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif
Penanganan Bayi Baaru Lahir Berdasasrkan NILSI APGAR
Nilai APGAR 5 Menit Pertama
Penaganan
0-3
Tempatkan ditempat hangat dengan lampu sebagai sumber penghangat
Pemberian oksigen.
Resusitasi
Stimulasi rujuk
4-6
Tempatkan dalam tempat yang hangat.
Pemberiak oksigen
Stimulasi taktil
7-10 Dilakukan penatalaksanaan sesuai drngan
bayi normal.
4. Apa saja klasifikasi BBLR? Menurut Sarwono Prawiharjo (2008) , diklasifikasikan berdasarkan berat badan waktu lahir,yaitu:a. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu bayi yang lahir dengan berat lahir 1.500-
2.500 gramb. Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), yaitu bayi yang lahir dengan berat lahir
<1.500 gram.c. Berat Badan Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), yaitu bayi yang lahir dengan berat
lahir <1.000 gram
5. Apa saja klasifikasi (grade) dari respiratory distress?6. Bagaimana tatalaksana pada kasus? (tatalaksana awal terutama sebagai dokter umum
atau sebelum dirujuk dan tatalaksana yang bias dilakukan di rumah sakit tipe C)
DAFTAR PUSTAKA
Sujiwa, I Made Boga (2014) PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE PENGETAHUAN KEBIDANAN DAN LETAK RUMAH BERSALIN BERBASIS LOKASI. S1 thesis, UAJY.Edrin, V. L., & Irawati, L. (2014). Gambaran Karakteristik Ibu Hamil pada Persalinan Preterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3).Ngaziz, Laili Nurul, Melyana Nurul Widyawati, and Lia Mulyanti. "PENGARUH HIPNOSIS PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA TERHADAP APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR DI BPM NY. M DESA TARUB KEC. TAWANGHARJO-GROBOGAN." Jurnal Kebidanan 1.1 (2013).