6
SESAK NAFAS DAN PATAH TULANG SETELAH KECELAKAAN Saat sedang bertugas jaga IGD,dokter jaga TRIAGE mendapat pasien korban kecelakaan lalu lintas seorang laki laki berusia 35 tahun diantar oleh patroli polisi lalu lintas.Pasien sadar,mengeluh nyeri dada,sesak nafas yang semakin bertambah,dan bahu kiri terasa nyeri.Dokter dibantu perawat segera melakukan primary survey,dan secondary survey. Menurut keterangan pengantar,3 jam SMRS pasien membonceng sepeda motor dengan kecepatan tinggi,menabrak ppohon ketika menghindari hewan yang melintas.Penderita terjungkal dan jatuh dari motor,dada terbentur stang mototr dan nyeri pada bahu sebelah kiri. Dari pemeriksaan fisik,kesadaran GCS 15.Nafas cepat dan dangkal,suara tambahan tidak didapatkan(gurgling -,snoring -).Vital sign : Nadi 120x/menit,tekanan darah 90/70 mmHg,suhu 37,0 C,RR 32x/menit Terdapat jejas pada hemithorax kanan,pergerakan dada kanan tertinggal,perkusi hipersonor,auskultasi vesiculer menurun,emfisema subcutis (+). Regio bahu kiri terdapat jejas (+),perdarahan aktif (-),oedem (+),deformitas (+),nyerti tekan (+) dan krepitasi (+).Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan imobilisasi. Dokter IGD menduga adanya pneumathorax ventil kanan dan berencana untuk melakukan thorakosentesis segara.Keluarga pasien belum ada yang datang.Sambil menunggu keluarga,dokter

skenario 1 nitulensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sken 1

Citation preview

SESAK NAFAS DAN PATAH TULANG SETELAH KECELAKAANSaat sedang bertugas jaga IGD,dokter jaga TRIAGE mendapat pasien korban kecelakaan lalu lintas seorang laki laki berusia 35 tahun diantar oleh patroli polisi lalu lintas.Pasien sadar,mengeluh nyeri dada,sesak nafas yang semakin bertambah,dan bahu kiri terasa nyeri.Dokter dibantu perawat segera melakukan primary survey,dan secondary survey.Menurut keterangan pengantar,3 jam SMRS pasien membonceng sepeda motor dengan kecepatan tinggi,menabrak ppohon ketika menghindari hewan yang melintas.Penderita terjungkal dan jatuh dari motor,dada terbentur stang mototr dan nyeri pada bahu sebelah kiri.Dari pemeriksaan fisik,kesadaran GCS 15.Nafas cepat dan dangkal,suara tambahan tidak didapatkan(gurgling -,snoring -).Vital sign : Nadi 120x/menit,tekanan darah 90/70 mmHg,suhu 37,0 C,RR 32x/menitTerdapat jejas pada hemithorax kanan,pergerakan dada kanan tertinggal,perkusi hipersonor,auskultasi vesiculer menurun,emfisema subcutis (+).Regio bahu kiri terdapat jejas (+),perdarahan aktif (-),oedem (+),deformitas (+),nyerti tekan (+) dan krepitasi (+).Dokter melakukan pemeriksaan klinis dan imobilisasi.Dokter IGD menduga adanya pneumathorax ventil kanan dan berencana untuk melakukan thorakosentesis segara.Keluarga pasien belum ada yang datang.Sambil menunggu keluarga,dokter melakukan informed consent,permintaan cek lab darah dan radiologi.

JUMP 1 : Klarifikasi Istilah dan Konsep1.TRIAGE : Suatu sistem seleksi pasien berdasakan tingkat kegawatdaruratan pasien yang ditangani (biru,merah,kuning,hitam)2.Primary survey : Deteksi cepat dan koreksi segara terhadap kondisi yang mengancam jiwa.kemudian dilakukan tindakan life saving.3.Secondary survey. : Dilakukan setelah primary survey,setelah keadaan mengancam jiwa diperbaiki.Lebih difokuskan pada riwayat pasien dan pemeriksaan fissik.4.Gurgling : suara pernapasan abnormal seperti berkumur kumur karena ada cairan pada sekret atau darah5.Snoring : suara pernapasan abnormal seperti mendengkur akibat adanya aliran udara yang tersumbat.6.Jejas7.Emfisema subcutis : Gas atau udara yang terdapat pada lapisan subkutis biasanya pada leher,wajah,dada.Paling sering ditemukaan saat pneumothoraks.8.Auskultasi vesiculer menurun : Suara pernapasan pada saat fase inspirasi lebih panjang dari ekspirasi.Vesiculer menurun erdapat adanya cairan,udara,maupun jaringan pada9.Deformitas : Kelainan bentuk biasanya tulang tertarik ke arah distal dan proksimal sehingga tulang memendek10.Krepitasi11.Pneumothorax ventil kanan : Terdapat udara dalam cavum pleura.Udara dapat masuk ke dalam paru paru saat inspirasi dan tidak bisa keluar saat ekspirasi12.Thorakosentesis : Tindakan mengeluarkan akumulasi udara atau cairan dari clavum pleura menggunakan kateter/jarum pada SIC II line midclavicularis.JUMP II :Menetapkan /mendefisinikan masalah1. Apa hubungan usia,jenis kelamin dengan prevalensi kejadian kecelakaan?2. Mengapa pasien mengalami mengeluh nyeri dada dan sesak napas serta bahu kiri terasa nyeri?3. Bagaimana dokter jaga TRIAGE menggolongkan pasien?4. Bagaima dokter jaga dan perawat melakukan primary dan secondary survey?5. Apakah ada hubungan 3 jam SMRS dengan kondisi pasien?6. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik?7. Mengapa dilakukan cek lab darah dan radiologi?Apakah indikasinya?8. Bagaimana indikasi dan tatalaksana thorakosentesis?9. Apakah komplikasi dari thorakosentesis?10. Mengapa dokter menduga pasien mengalami pneumothoraks ventil kanan dan bagaimana penangan pertama pada pasien tersebut?11. Bagaimana mekanisme patofisiologi pemeriksaan fisik?12. Apakah Diagnosis banding dari kasus tersebut?13. Bagaimana penatalaksanaan secara keseluruhan?14. Bagaiman prognosis dari pasien tersebut?15. Apakah indikasi dari imobilisasi?16. Bagaimana alur informed consent untuk pasien gawat darurat?JUMP III : Analisis masalah1. Prevalensi trauma pada kecelakaan2. Mekanisme patofisiologi : (ina,wiwida. Jejasb. Nyeri dada dan bahu ( astrid,ina)c. Sesak napasd. Napas cepat dan dangkale. Pergerakan dada kanan tertinggalf. Perkusi hipersonorg. Auskultasi vesikular menurunh. Emfisema subcutisi. Edemaj. Deformitask. Krepitasil. Tekanan darah menurunm. Nadi meningkatn. RR meningkat3. TRIAGE : a. Penilaian (primary survey dan secondary survey)(astridb. Penggolongan(iga)4. Pemeriksaan penunjang : Radiologi dan lab darah (wiwid,ina,santy)5. hubungan 3 jam SMRS dengan kondisi pasien (santy6. indikasi dan tatalaksana thorakosentesis (ivo,mul)7. komplikasi thorakosentesis8. pneumothoraks ventil kanan (wiwid)9. Diagnosis banding 10. penatalaksanaan secara keseluruhan11. prognosis dari pasien (Ina12. Apakah indikasi dari imobilisasi13. alur informed consent untuk pasien gawat darurat