24
SKENARIO 2 KEDKEL YUKE PUTRI (1102010300) 1. MM. Konsep Keluarga Definisi Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Bentuk keluarga TRADISIONAL : a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat

SKENARIO 2 KEDKEL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedkel

Citation preview

Page 1: SKENARIO 2 KEDKEL

SKENARIO 2 KEDKEL

YUKE PUTRI (1102010300)

1. MM. Konsep Keluarga

Definisi

Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Bentuk keluarga

TRADISIONAL :a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan

anak.b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang

hidup bersama dalam satu rumahc. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak

sudah memisahkan dirid. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

Page 2: SKENARIO 2 KEDKEL

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

NON-TRADISIONAL :a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama

ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikahb. The stepparent family : Keluarga dengan orangtua tiric. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Page 3: SKENARIO 2 KEDKEL

Fungsi keluarga

Dalam konsep sosiologi, keluarga sebagai bagian unit terkecil dari masyarakat memegang peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika unit sosial terkecil itu baik, maka baiklah masyarakat, bangsa, dan Negara dan sebaliknya, jika keluarga itu berantakan, maka masyarakat, bangsa dan Negara juga berantakan. Keluarga dalam konsep sosiologi memiliki peran antara lain sebagai berikut :

Pertama : keluarga sebagai pusat pendidikan. Kita semua tahu bahwa anak dilahirkan oleh seorang ibu dalam keluarga. Di keluargalah kemudian anak itu dibimbing, dididik oleh kedua orang tua dan anggota keluarganya sampai pada usia dewasa. Pendidikan terhadap anak di keluarganya merupakan pendidikan pertama dan utama, dalam arti bahwa anak menerima pendidikan yang pertama adalah di keluarganya, yang merupakan dasar bagi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga adalah pendidikan utama, artinya pendidikan di keluarganyalah yang paling menentukan kepribadian anak ketika ia dewasa. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan, pendidikan usia dini disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, dimana di umur 3 – 7 tahun menjadi masa pendidikan yang paling menentukan bagi perkembangan anak pada masa-masa remaja dan masa dewasa.

Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan ini sangat penting dalam menentukan kepribadian dan masa depan anak. Bapak, ibu dan anggota keluarga yang mampu menjadi panutan dan uswah bagi anak-anaknya di dalam keluarga, akan mampu menciptakan anak yang sholeh dan sholehah. Sebaliknya bagi orang tua dan anggota keluarga yang tidak harmonis, selalu terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka akan secara otomatis menjadikan anak tidak mendapatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh dalam kehidupan anak ketika mereka dewasa.

Di dalam keluarga dapat kita tanamkan berbagai nilai yang menjadi landasan bagi anak pada kehidupannya kelak. Nilai-nilai tersebut antara lain : nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai kepekaan sosial, nilai agama, nilai kesopanan, nilai kemandirian, nilai menghargai orang lain, nilai menghargai estetika, dan nilai-nilai yang lain. Begitu pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi anak, tentu hal ini wajib diketahui dan dipahami bagi orang tua yang menginginkan putra-putrinya menjadi anak yang sukses dalam kehidupannya kelak.

Fungsi keluarga sebagai pendidik akan menjadi problem ketika fungsi tersebut tidak fungsional, baik karena ketidakfahaman fungsi keluarga maupun salah satu dari anggota keluarga (bapak-ibu) berada di luar rumah untuk bekerja baik di dalam maupun luar negeri. Ketidakfahaman akan fungsi pendidik bagi orang tua akan berdampak negative bagi anak meskipun orang tua berada di tengah-tengah keluarga. Banyak sekali contoh anak-anak menjadi nakal, bandel karena tidak pernah mendapat kasih sayang orang tuanya. Apalagi jika salah satu orang tua berada di luar negeri.

Fungsi pendidikan dalam keluarga, meskipun menjadi tanggung jawab suami istri, namun sebetulnya ibu lebih berperan dari pada ayah. Sebab budaya ketimuran lebih menekankan seorang suami bertanggung jawab mencari nafkah, sedangkan seorang istri mengatur manajemen keluarga termasuk pendidikan anak. Tidak terbayang bagi kita, jika seorang ibu berada di luar

Page 4: SKENARIO 2 KEDKEL

negeri sedangkan bapak berperan sebagai ibu rumah tangga mencari nafkah dan mendidik putra. Secara psikologis, bapak tidak begitu sabar dalam mendidik jika dibanding dengan seorang ibu. Oleh karena itu wajar jika banyak anak menjadi nakal, anak-anak bermasalah, ketika ditinggal oleh ibu yang sedang bekerja di luar negeri.

Kedua : keluarga sebagai pusat rekreasi. Ibarat perahu, keluarga adalah tempat berlabuh sebelum berlayar kembali. Kita faham bahwa sekarang ini untuk bisa survive dalam hidup, keluarga harus bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarga. Tidak jarang kedua orang tua bekerja mancari nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan pendidikan bagi putra- putrinya. Sehabis bekerja tentu pada saatnya kita berkumpul di dalam keluarga, ketika orang tua pulang dari bekerja, kemudian melihat putra-putrinya yang sehat, lucu, taat pada orang tua, sopan santun dan sifat-sifat baik yang lainnya, rasanya kita tidak merasa capek, meskipun seharian bekerja. Bisa makan bersama-sama, sholat berjama’ah, melihat televisi bersama, bercanda gurau menjadi obat lelah bagi keluarga. Hal tersebut tentu tidak terjadi, ketika salah satu dari anggota keluarga berada di luar rumah, termasuk seorang ibu yang menjadi TKW. Oleh karena itu wajar, jika anak-anak mencari rekreasi di tempat lain, jika fungsi keluarga sebagai tempat rekreasi disfungsional.

Ketiga : keluarga sebagai pusat pemenuhan kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Kita ketahui bahwa salah satu fungsi keluarga khususnya suami istri adalah pemenuhan kebutuhan biologis atau hubungan suami istri, kebutuhan ini adalah kebutuhan lahiriyah sekaligus batiniyah. Kebahagiaan keluarga dalam teori sosiologi ada teori fungsional, dimana keluarga adalah sebagai sebuah system dan apabila dalam system itu ada bagian yang tidak berfungsi, maka terjadilah disfungsional dalam keluarga yang mengakibatkan kurang harmonisnya keluarga bahkan tidak jarang terjadinya perceraian. Sebagai contoh apabila istri bekerja di luar negeri, maka fungsi pemenuhan biologis itu tidak bisa terjadi. Sebagai akibatnya banyak suami yang serong, demikian juga dengan istri yang berada di luar negeri, bisa juga berbuat demikian. Oleh karena itu terjadinya perceraian dan gugat cerai atau istri yang menggugat cerai suami adalah hal yang wajar, sebagai dampak negative berpisahnya suami-istri lantaran pekerjaan.

Keempat : keluarga sebagai pusat kasih sayang. Dalam bahasa agama tujuan perkawinan adalah untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah yaitu keluarga yang mendapatkan ketentraman hati, saling cinta- mencintai dan saling saying- menyayangi. Seiring dengan perkembangan usia perkawinan, maka hubungan biologis yang menyebabkan kita saling cinta-mencintai akan semakin berkurang, maka pada umur-umur perak maupun umur emas dari perkawinan lebih banyak muncul sikap saling sayang dan menyayangi antara suami istri, dorongan agamalah yang mempererat dan memperkuat ikatan perkawinan, disamping tentunya kerukunan.

Rasa kasih sayang harus selalu ada pada suami-istri, jika ingin perkawinannya langgeng sampai akhir hayat. Kasih sayang juga harus kita lakukan antara orang tua dan anak begitupun juga sebaliknya antara anak dan orang tua. Demikian juga antara adik dengan kakak, antara anak dengan orang tua, menantu dengan mertua. Jika hal itu dapat kita laksanakan, maka bahtera rumah tangga seseorang akan mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin.

Page 5: SKENARIO 2 KEDKEL

Rasa kasih sayang harus selalu kita jaga dan kita pupuk, sebab bisa terjadi kasih sayang itu surut bahkan hilang sama sekali. Hal itu bisa terjadi, karena saling tidak memahami fungsi-fungsi di dalam keluarga, suami atau istri yang bekerja di luar rumah dan jarang bertemu seperti menjadi TKW bisa menyebabkan lunturnya kasih sayang, jika tidak ad komunikasi, demikian juga antara orang tua dengan anak yang tidak pernah ada komunikasi.

Kelima : keluarga sebagai pusat ekonomi. Kebahagiaan keluarga tidak dapat lepas dari terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, sebab kafakiran menyebabkan kekufuran. Ekonomi keluarga sangat menentukan keharmonisan keluarga, meskipun bukan segala-galanya. Kondisi zaman yang menuntut kebutuhan keluarga samakin besar. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang pergi ke luar negeri atau bekerja di luar pulau adalah masalah ekonomi. Namun kadang-kadang tujuan yang mulia ini ada juga dampak negatifnya, jika semua anggota keluarga tidak menyadari. Meski ada fungsi-fungsi keluarga yang tidak dapat dilakukan jika seseorang baik suami-istri bekerja jauh dari keluarga.

Dinamika keluarga

Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.

Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga- Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang biasa

dikenal dengan harga diri atau self-esteem. - Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran

mereka yang dikenal dengan komunikasi.- Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka

seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistem nilai keluarga. - Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan

institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

Siklus kehidupan keluarga

Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.            Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

Page 6: SKENARIO 2 KEDKEL

·        Tahapan-tahapan siklus hidup keluargaDalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup keluarga, yaitu :

1)      Tahap Tanpa Anak Dimulai dari perkawinan hingga kelahiran anak pertama.2)      Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang) Dimulai dari kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.3)      Tahap Menengah Dimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah4)      Tahap Meninggalkan Rumah Dimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah (perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).5)      Tahap Purna Orang Tua Dimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu pasangan meninggal dunia.6)      Tahap Menjanda/Menduda Dimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga pasangannya meninggal dunia.

Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal,

perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan.

Namun penelitian memperlihatkan bahwa siklus hidup sebuah keluarga yang paling menguntungkan adalah

model keluarga tradisional, dan model yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini (Carter &

McGoldrick, 1999). Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai berikut:

Tahapan Tugas

Pengalaman dari keluarga

asal

Membangun hubungan dengan orang tua, saudara dan

teman-teman

Menyelesaikan sekolah

Meninggalkan rumah

Membedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan

sesama

dewasa dengan orang tua

Membantung hubungan pertemanan yang intim

Memulai karir/pekerjaan

Tahap pra pernikahan Memilih pasangan

Page 7: SKENARIO 2 KEDKEL

Mengembangkan hubungan

Memutuskan untuk menikah

Tahap pasangat tanpa anak

Mengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas dan

bukannya proyeksi bersama

Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman,

dan melibatkan pasangan

Keluarga dengan anak kecil

Mengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempat

pada keberadaan anak

Memulai peran sebagai orang tua

Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan

peran saudara dan kakek/nenek

Keluarga dengan anak

remaja

Mengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat

pada kebebasan yang lebih besar

Mengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada

masalah tengah baya dan karir

Melepas anak

Membereskan masalah paruh baya

Mengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasa

Mengatur kembali hubungan dengan pasangan

Mengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.

Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga

asal

Kehidupan usia lanjut Mengatasi penuaan fisik

Menangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besar

Menangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-teman

Page 8: SKENARIO 2 KEDKEL

Mempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi

Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan  dipandang penting, karena  lima alasan pokok sebagai berikut :

1) Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti kelahiran, kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu yang bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.

2) Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.

3) Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa keluarga hanya  melewati satu atau dua tahap tertentu saja.

4) Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.

5) Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial ekonomi.

Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :1)      Tahap Perkawinan2)      Tahap Melahirkan Anak3)      Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar4)      Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja5)      Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak6)      Tahap Tahun-tahun Pertengahan7)      Tahap Usia Tua

·         MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGATahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:1)      Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional

Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional adalah:

-      Tahap I: BachelorPemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.

-      Tahap II: HoneymoonersPasangan muda yang baru menikah.

-      Tahap III: ParenthoodPasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.

-      Tahap IV: PostparenthoodSebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup bersama.

-      Tahap V: DissolutionSalah satu pasangan sudah meninggal.

Page 9: SKENARIO 2 KEDKEL

2)      Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditionala.       Family Household1.      Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh

pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.2.      Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun – menikah terlalu lama dikarenakan karir

dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.3.      Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).4.      Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.5.      Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar

pernikahan.6.      Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.7.      Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari

biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.

b.      Non-Family Household1.      Pasangan tidak menikah2.      Perceraian tanpa anak3.      Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak

menikah4.      Janda atau duda

2. MM. Mekanisme yang mendasari berbagai gangguan serta faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan

Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu (host ), factor agen penyakit, dan factor lingkungan

a. Factor host Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Resiko

internal : Genetic Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih

perhatian terhadap anggota keluarga yang lain Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam informasi

sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki Pekerjaan Sex Fisiologi tubuh Keadaan imunologia Tingkah laku

Resiko eksternal Lingkungan Kebudayaan

Page 10: SKENARIO 2 KEDKEL

Kepercayaan Ras Social ekonomib. Factor agen

Agen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit

Factor yang mempengaruhi :c. Factor nutrisi Kimiawi Fisik Biologis Unhealthy behaviourd. Factor lingkungan

Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal :

1. Penyakit keturunanSetiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.

2. Perkembangan bayi dan anakSekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.

3. Penyebaran penyakitApabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut

4. Pola penyakit dan kematianBerbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.

5. Proses penyembuhan penyakitProses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga yang sakit

Page 11: SKENARIO 2 KEDKEL

3. MM. Hak dan kewajiban keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dalam Islam

Ada dua hak orang sakit yang harus dipenuhi oleh anggota masyarakat atau keluarganya. Hak orang sakit yang pertama dan utama adalah bebas dari segala tanggung jawab social yang normal. Artinya orang yang sedang sakit mempunyai hak untuk tidak melakukan pekerjaan sehari-hari yang biasa dia lakukan. Hal ini boleh dituntut, namun tidaklah selalu mutlak, tergantung tingkat keparahan atau tingkat persepsi dari penyakit tersebut. Apabila tingkat keparahan sakitnya rendah maka orang tersebut mungkin saja tidak perlu menuntut haknya. Dan seandainya menuntut haknya harus tidak secara penuh. Maksudnya, ia tetap dalam posisinya tetapi perannya dikurangi, dalam arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi.

Tetapi bila tingkat keparahannya tinggi maka hak tersebut harus dituntutnya, misalnya menderita penyakit menular. Hak tersebut haruslah dituntut karena bila tidak akan dapat menimbulkan konsekuensi ganda, yaitu disamping produktivitas kerja menurun atau bahkan dapat menambah beratnya penyakit.

Hak yang kedua adalah hak untuk menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain. Didalam masyarakat yang sedang sakit berada dalam posisi yang lemah, lebih-lebih bila sakitnya berada dalam derajat keparahan yang tinggi. Anggota keluarga dan anggota masyarakat berkewajiban untuk membantu dan merawatnya. Oleh karena tugas penyembuhan dan perawatan memerlukan keahlian tertentu, maka tugas ini didelegasikan kelpada lembaga-lembaga masyarakat atau individu tertentui seperti dokter, perawat, bidan dan petugas lainnya.

Kewajiban keluarga merawat orang sakit :1. Mengenal gangguan kesehatan setiap anggotanya. Keluarga mempunyai peranan

yang amat penting dalam mengembangkan, mengenal, dan menemukan masalah kesehatan dalam keluarga sebagai antisipasi menjaga kesehatan dalam keluarganya

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Keluarga merupakan pusat pengambilan keputusan terpenting, termasuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga dalam tugasnya mengambil keputusan bagi anggota keluarga disebut sebagai pelayanan rujukan kesehatan primer

3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda

4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

5. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

BIMBINGAN TERHADAP PASIEN YANG SAKARATUL MAUT

Page 12: SKENARIO 2 KEDKEL

Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-nya. Kita dapat mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan menyadari segalanya kembali atas kehendaknya.

Mati adalah kata yang tidak disukai oleh kebanyakan orang. Banyak yang menghindar darinya. Kematian itu sendiri tentunya lebih ditakuti dari sekadar kata mati. Tidak hanya oleh manusia, binatang pun takut mati. Seakan tidak ada yang sudi mati. Hal ini wajar bagi makhluk yang bernyawa, karena mati merupakan sebab berpisahnya seorang dari hal yang ia senangi, berpisah dari dunia dan segala isinya. Sementara manusia memang mencintai dunia dan seisinya. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wata'ala, yang artinya;

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al-Imran: 14)

Di sisi lain, ada yang menyangka bahwa kematian menjanjikan ketenangan. Karenanya, kita sering mendengar kasus bunuh diri. Orang itu mengira kematian merupakan solusi ampuh untuk mengatasi semua masalah. Ada juga golongan manusia yang sepanjang harinya bermaksiat, seakan-akan maut tidak akan menjemputnya.

4. MM. Konsep dan fungsi keluarga dalam Islam

Allah berfirman :

� �م�اما إ ق�ين� �م�ت �ل ل �ا �ن و�اج�ع�ل �ن� ع�ي� أ ة� ق�ر �ا �ن ات ي �و�ذ�ر �ا ن و�اج� ز�

� أ م�ن� �ا �ن ل ه�ب� �ا ن ب ر� �ون� �ق�ول ي ذ�ين� و�ال

“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Qs.Al-Furqon : 74)

Keluarga dalam Islam mempunyai arti yang tidak kecil.   Keluarga merupakan bagian kesatuan terbawah yang melandasi tegaknya sebuah jamaah di dalam Islam.Keluarga-keluarga yang baik dan solid akan mengokohkan suatu jama’ah, dan apabila keluarga-keluarga itu buruk dan rusak, akan bisa memperlemah kondisi jamaah dalam Islam secara keseluruhan.

Page 13: SKENARIO 2 KEDKEL

Keluarga Rasulullah وسلم عليه الله عنهم dan keluarga para sahabatnya صلي الله رضيyang telah beriman adalah keluarga-keluarga yang baik yang menghasilkan sebuah jama’ah yang kokoh di masanya.   Mereka telah menjadi orang-orang terbaik dari ummat ini di muka bumi.

Bagi setiap individu muslim, keluarga juga menjadi faktor pendukung penting untuk menjalankan peran pengabdiannya kepada Allah Rabbnya.   Seorang muslim yang berumah tangga, adalah seseorang yang semakin lengkap fungsinya sebagai manusia yang mengabdikan dirinya kepada Allah تعالي و ,سبحانه karena seorang muslim yang berumah tangga adalah seorang suami yang menafkahi dan mengayomi isterinya, seorang bapak bagi anak-anaknya yang menafkahi dan mengajarkannya, dan sebagai pemimpin di dalam rumah tangganya yang mengarahkan keluarganya menjadi keluarga yang baik dalam menjalankan ajaran Rabbnya.Begitupun bagi seorang muslimah.   Seorang muslimah yang berumah tangga adalah seorang isteri yang melayani dan mendukung suaminya, mengajarkan anak-anaknya serta menjadi penanggung-jawab di rumah ketika suaminya pergi.

Suami dan isteri adalah dua manusia yang telah Allah pasangkan.  Dengan adanya pasangan Allah mendatangkan ketenteraman, rasa cinta dan kasih-sayang di antara keduanya, anugerah, karunia dan rahmat dalam suatu binaan rumah tangga Islam.

Allah تعالي و : berfirman سبحانه

�ات� آلي ذ�ل�ك� ف�ي �ن إ ح�م�ة� و�ر� م�و�دة� �م� �ك �ن �ي ب و�ج�ع�ل� �ه�ا �ي �ل إ �وا �ن ك �س� �ت ل ا و�اج� ز�� أ �م� ك �ف�س� �ن أ م�ن� �م� �ك ل ل�ق� خ� �ن� أ �ه� �ات آي و�م�ن�

ون� ر� �ف�ك �ت ي � �ق�و�م ل

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Qs.Ar-Ruum : 21)Bagi setiap muslim, keberadaan isteri yang sholihah dan anak-anak yang baik di rumah adalah hal yang disuka dan senantiasa menjadi dambaan. Ini sebagaimana yang Allah firmankan dalam Qs.Al-Furqon : 74

� �م�اما إ ق�ين� �م�ت �ل ل �ا �ن و�اج�ع�ل �ن� ع�ي� أ ة� ق�ر �ا �ن ات ي �و�ذ�ر �ا ن و�اج� ز�

� أ م�ن� �ا �ن ل ه�ب� �ا ن ب ر� �ون� �ق�ول ي ذ�ين� و�ال

“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.

Al-Hasan Al-Bashri  الله : ketika ditanyakan tentang ayat ini beliau mengatakan رحمه“Yaitu Allah memperlihatkan hambaNya yang muslim dari isterinya, saudaranya dan anaknya dalam ketaatan kepada Allah. Tidak, demi Allah..tiada sesuatu yang menyejukkan mata seorang

Page 14: SKENARIO 2 KEDKEL

muslim dibandingkan ketika ia melihat anak yang dilahirkannya dan saudara yang mengasihinya sebagai orang yang taat kepada Allah Azza wa Jalla..” (Tafsir Ibnu Katsir, juz 19 Qs.Al-Furqon:74).Isteri yang sholihah yang dia cintai dan anak-anak yang baik yang dia sayangi menjadi “qurrota a’yun”, penyejuk pandangan mata, penyenang hati dalam rumah tangga yang tak bisa tergantikan dengan bentuk kesenangan-kesenangan lain apapun yang ada di dunia.Inilah dunia yang indah bagi seorang muslim bersama keluarganya sambil meniti ajaran Rabbnya beraktivitas di dunia, untuk menggapai kehidupan yang lebih baik lagi di akhirat yang telah dijanjikan oleh Allah bagi setiap hambaNya yang taat : Al-Jannah.

Diutusnya Rasulullah telah membawa rahmat yang besar dari AllahYang demikian itu merupakan dampak dari dakwah Rasul kepada manusia dengan ajaran yang haq.  Ajaran Islam yang telah disampaikan oleh Rasul mendatangkan rahmat dan membahagiakan setiap pemeluknya di dunia dan dengan izin Allah di akhirat.

Kebersamaan di dalam keluarga dan terjalinnya hubungan silaturrahimSebuah keluarga yang harmonis, yang teratur dengan ajaran Islam yang penuh rahmat akan terus berkesinambungan hingga keluarga tersebut tumbuh berkembang.  Hubungan antara suami dengan isteri serta hubungan antara anak dan kedua orang tua senantiasa terjalin dengan baik dalam hubungan kekeluargaan yang tertata rapi dalam suasana akrab.Tidaklah dipungkiri bahwa dalam perjalanannya selalu saja ada problematika dalam rumah tangga.   Akan tetapi Allah telah mengatur segala sesuatunya di dalam Islam.   Konsep ishlah (perbaikan) dalam rumah tangga Islam selalu dikedepankan sebelum adanya pilihan untuk berpisah.   Perceraian antara suami dengan isteri tidak mudah terjadi dalam sebuah keluarga Islam yang mempunyai akidah yang sama, karena pernikahan telah mengikat mereka dengan sebuah akad/perjanjian yang kuat, yang tidak mudah terungkai hanya dengan hal-hal yang remeh.

Allah تعالي و : berfirman سبحانه

� �يظا ميثاقاغ�ل �م م�نك �خ�ذ�ن� …و�أ

”…dan mereka (isteri-isterimu) telah telah mengambil dari kamu perjanjian yg kokoh/kuat” (Qs.An-Nisaa : 21)Hubungan antara anak dengan orang tua pun tidak mudah terputus.   Anak tetap diajarkan untuk menghubungkan dengan orang tuanya meskipun jika sampai terjadi perpisahan antara kedua orang tuanya.Hal ini karena seorang anak, siapapun dia, tidak boleh mengingkari nasabnya, tidak boleh ia mengingkari dari keturunan siapakah dirinya dan dari rahim siapakah ia dilahirkan. Bapaknya haruslah tetap yang berhak mengikuti namanya (bin Fulan atau binti Fulan). Seorang anak harus mengetahui, mengakui dan menyambung tali nasabnya.Rasulullah وسلم عليه الله : bersabda صلي

Page 15: SKENARIO 2 KEDKEL

: : �و�ا �ص�ل ت �م� �ك اب �س� �ن أ اع�ر�ف�و�ا سلم و عليه الله صلى الله� و�ل� س� ر� ق�ال� قال عنهما الله رضي عباس ابن عن

�م� ح�ام�ك ر�� أ

Dari Ibnu Abbas عنه الله ,berkata رضي telah bersabda Rasulullah وسلم عليه الله : صلي“Kenalilah nasab kalian yang kalian dapat menyambung silaturrahim….” (Abu Dawud ath-Thoyalisi di dalam kitab musnadnya dan Al-Hakim : 308, 7365. Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 277 dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir : 1051).

Dan bagi seorang anak, ibunya adalah seorang perempuan yang telah melahirkannya. Seorang anak harus senantiasa ingat akan hal ini dan harus senantiasa bersyukur terhadap ibunya.

Allah تعالي و : berfirman سبحانه

� ها �ر� ك �ه� و�و�ض�ع�ت � ها �ر� ك مIه�� أ �ه� �ت ح�م�ل

“…Ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula)” (Qs.Al-Ahqaaf : 15)

Islam adalah agama yang penuh dengan kasih dan rahmat.   Dalam kondisi yang kritispun tetap ada kasih dan rahmat.   Sifat manusiawi yang menjadi fithrah yang baik dalam diri setiap manusia tetap terjaga dan terpelihara. Hubungan silaturrahim antar anggota keluarga (di antara anak dengan anak) tetap berjalan meskipun terjadi keterpisahan antara bapak dengan ibu, atau antara anak dengan orang tua (jika terjadi perbedaan agama atau akidah–lihat dalam “silaturrahim”). Dengan Islam, tak akan terjadi kekacauan dan kerusakan garis nasab di antara manusia. Dengan Islam, penyikapan yang adil satu-sama lain setiap anggota keluarga dapat terpelihara.

Daftar pustaka1. http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html

2. http://ikanpaus09.blogspot.com/2011/03/genogram.html

3. http://oncomko.multiply.com/journal/item/83/Dinamika_Keluarga..._ilmu_lagie..nie...?

&item_id=83&view:replies=reverse&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Page 16: SKENARIO 2 KEDKEL

4. http://epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/

5. http://puskesmassungkai.wordpress.com/2009/08/27/hak-orang-sakit/

6. http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/04/konsep-keluarga/

7. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-keluarga.html

8. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_0608824_chapter2.pdf

9. http://sekteislam.wordpress.com/2013/03/04/keluarga-dalam-islam/ 10. http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2009/01/25/keluarga-tahap-tahap-siklus-hidup/