SKENARIO 3 Elective

Embed Size (px)

DESCRIPTION

elektif

Citation preview

S

SKENARIO 3MODUL ELECTIVESRI RAHMADHANI111001289SKENARIOSeorang wanita, 50 tahun, pekerjaan seorang kepala sekolah SMU, dengan pendidikan terakhir sarjana pendidikan S1, tinggal di medan. Datang berobat ke dokter dengan keluhan lemas, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, sakit kepala, perasaan cemas, takut, bingung, dengan nyeri di daerah ulu hati dengan mual. Sudah dialami +/- 1 tahun ini sejak OS menjabat sebagai kepala sekolah. Sejak 3 bulan terakhir keluhan dirasakan semakin memberat sehingga OS menjadi tidak bisa tidur, nafsu makan berkurang dan perasaan takut mati. Keluhan yang memberat ini dirasakan sejak Os mendengar kabar bahwa OS akan dipindah tugas menjadi kepala sekolah diluar kota, karena selama ini OS telah berhasil memajukan sekolah yang dipimpinnya. Akhir-akhir ini Os mudah lupa. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Anamnesis lanjutan : Os merupakan anak ke-5 dari 5 bersaudara, 4 lelaki, 1 wanita, manja terutama pada bapak, dengan saudara-saudara akur, dengan suami akur, anak 2 orang, 1 lelaki, 1 perempuan, kedua nya sudah menikah dan tidak mengganggu pemikiran os.IDENTIFIKASI MASALAHKenapa os mengeluh lemas, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, sakit kepala, perasaan cemas, takut, bingung, dengan nyeri di daerah ulu hati dengan mual?Kenapa keluhan memberat sejak 3 bulan terakhir?Kenapa Os akhir-akhir ini mudah lupa?Apa pemeriksaan penunjang pada os?Apa DD dan Dx ?Bagaimana penatalaksanaan pada os?

ANALISA MASALAHKenapa os mengeluh lemas, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, sakit kepala, perasaan cemas, takut, bingung, dengan nyeri di daerah ulu hati dengan mual?Jawab:Terjadi konflik emosi pada korteks serebri mempengaruhi hipotalamus anterior merangsang nukleus vagus nervus vagus lambung.Nyeri ulu hati konflik emosi pada korteks serebri hipotalamus hipofisis anteriorkortikotropin merangsang korteks adrenal peningkatan produksi asam lambung.Kenapa keluhan memberat sejak 3 bulan terakhir?Jawab: Karena os mendengar kabar akan dipindahkan ke luar kota keluhan memberat.

Kenapa Os akhir-akhir ini mudah lupa?Jawab:Karena dipengaruhi oleh faktor umur, beban pikiran os mudah lupa.

Apa pemeriksaan penunjang pada os?Jawab:USG abdomenEndoskopiDarah rutin,Urin,fesesFungsi hati lengkapBDI ( Beck Depression Inventory)

Apa DD dan Dx ?Jawab:DD :Gangguan psikosomatik reaksi gastrointestinalDispepsia tipe like ulcerdispepsia tipe dismotilityGERD (gastro esofageal refluks disease)PankreatitisDX: Gangguan psikosomatik reaksi gastrointestinal

Bagaimana penatalaksanaan pada os?Jawab:PsikoterapiPsikofarmakaMedis internisObat-obat antianxietas alprazolamObat roborantia

MAPPING CONCEPTmengeluh lemas, nafsu makan berkurang, tidur terganggu, sakit kepala, perasaan cemas, takut, bingung, dengan nyeri di daerah ulu hati dengan mualOs 50 tahunDX:Gangguan psikosomatik reaksi gastrointestinal

DD:Gangguan psikosomatik reaksi gastrointestinalDispepsia tipe like ulcerdispepsia tipe dismotilityGERD (gastro esofageal refluks disease)Pankreatitis

3 bulan terakhir keluhan dirasakan semakin memberat sehingga OS menjadi tidak bisa tidur, nafsu makan berkurang dan perasaan takut mati.Pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainanPenatalaksanaanLEARNING OBJECTIVEMahasiswa/i mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan:Gangguan psikosomatik DefinisiEtiologiGejala klinisFaktor pencetusFaktor pemberatFaktor predisposisiMenegakkan diagnosa kerja dengan reaksi gangguan psikosomatikPemeriksaan laboratorium dan penunjangPenatalaksanaan ( terapi farmakologi dan psikologi)

GANGGUAN PSIKOSOMATIKDEFINISI Gangguan atau penyakit yang ditandai oleh keluhan-keluhan psikis dan somatik yang dapat merupakan kelainan fungsional suatu organ dengan ataupun tanpa gejala objektif dan dapat pula bersamaan dengan kelainan organik/struktural yang berkaian erat dengan stressor atau peristiwa psikososial tertentu.ETIOLOGIStres Umum Berupa suatu peristiwa atau situasi kehidupan dimana individu tidak dapat berespon secara adekuatVariasi fisiologis Faktor hormonal dapat menjadi mediator antara stres dengan penyakit variabel lainnya yaitu kerja monosit sistem kekebalanStres spesifik dan nonspesifik Kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan homeostasisGEJALA KLINISPada penderita psikosomatik, umumnya mengeluhkan gangguan yang berkaitan dengan sistem organ, seperti:Kardiovaskuler jantung berdebar-debar, cepat lelahGastrointestinal nyeri ulu hati, mencret kronisEndokrinologi hipertiroid, hipotiroid, dismenoreaDermatologi keluhan gatal, eksimRespiratorius sesak nafas, asmaMuskuloskeletal pegal-pegalUrogenital keluhan masih ngompol, gangguan gairah seksSerebrovaskuler pusing, lupa,sulit konsentrasi, kejang epilepsiKeluhan biasanya sering terjadi dan terus berulang serta berganti-ganti atau berpindah-pindah tempat, dirasa sangat mengganggu dan tidak wajar sehingga harus diperiksa ke dokter.FAKTOR PENCETUSFaktor sosial dan ekonomiFaktor faktor perkawinan, perselisihan, perceraianFaktor kesehatanFaktor psikologikPermusuhan, depresi, dan kecemasan dalam berbagai proporsi adalah akar dari sebagian besar gangguan psikosomatikFAKTOR PEMBERATSTRESSudut pandang ilmu kedokteranStresrespon automatik tubuh yang bersifat adaptif pada setiap perlakuan yang menimbulkan perubahan fisis atau emosi yang tujuannya untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal suatu organisme Sudut pandang psikologisStres suatu keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan psikologis tubuh , atau lingkungan sosial yang pontesial berbahaya, memberikan tantangan, menimbulkan perubahan atau memerlukan mekanisme pertahanan seseorang.Bila ini tidak bisa ditangani dengan baik maka akan memperberat gangguan psikis dan somatisFAKTOR PREDISPOSISITeori psikososial Individu memperlihatkan respon-respon psikologis spesifik untuk emosiemosi tertentuTeori biologis Kecenderungan genetik mempengaruhi sistem organik yang akan dipengaruhi dan menentukan jenis kelainan psikosomatik yang akan berkembang dalam diri seorang individuTeori dinamika keluarga Kecenderungan dari individu yang merupakan anggota keluarga dari suatu sistem keluarga yang disfungsional, dimana menggunakan masalah psikofisiologis untuk menutupi konflik interpersonal

Menegakkan diagnosa kerja dengan reaksi gangguan psikosomatik

Menegakkan diagnosis pasien dengan gangguan psikosomatik tidak berbeda dengan menegakkan diagnosis penyakit lain pada umumnya, yaitu: AnamnesisPemeriksaan fisisPemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnyaDilakukan lebih teliti dan mendalamUntuk mempertajam diagnosis dan membatasi dari gangguan psikiatri yang nyata, gangguan psikosomatik memiliki ciri dan kriteria klinis, yaitu: Tidak didapatkan kelainan psikiatri Keluhan yang timbul selalu berhubungan dengan emosi tertentu Keluhan berganti-ganti dari satu sistem ke sistem lain Adanya ketidakseimbangan vegetatif Riwayat hidup penuh dengan konflik atau stres Terdapat perasaan negatif (dongkol,cemas,sedih,cemburu) Ada faktor predisposisi (biologis atau perkembangan) Terdapat faktor pencetus (fisis atau psikis)Tes laboratorium darah lengkap, urin, feses.Penunjang radiologi (rontgen, CT-Scan, MRI) bahkan sampai edoskopi tidak dijumpai adanya kelainan

PENATALAKSANAANFARMAKOLOGISesuai dengan keluhanSesuai dengan penyakit yang diderita secara medis internisTerapi somatis atau SimtomatikPsikofarmakaAntidepresan golongan SSRI (sertralin), SSRE (tianeptin), SNRI (venlafaksin), RIMA (moklobemid), NaSSA (mirtazapin), Atipik (nefazodon).Obat penenamg minor diazepamObat penenang mayor jarang diberikan kecuali bila terdapat gejala agitasi, kegelisahan yang berlebih, agresi dan kegaduhan. Yang paling sering digunakan fenotiazin dan butirofenon (haloperidol)Obat tidur (sedatif dan hipnotik) golongan benzodiazepin (nitrozepam, flurazepam, triazolam) . Non benzodiazepin (zolpidem)PENATALAKSANAANPSIKOLOGIDimensi Psiko- edukatifMenciptakan therapeutic relationship antara dokter-pasien timbul suasana kepercayaan pasien kepada dokterMemberi kesempatan pasien mengutarakan konfliknya, mengeluarkan isi hatinya dengan mendengarkan sungguh-sungguhMemberi keyakinan, pengertian, sebab-sebab penyakitnya, sambil memperbaiki, mengubah pendapat-pendapatnya yang salahDimensi sosio- kulturalMemperbaiki kondisi sosial-ekonomi, meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pasien terhadap lingkungan atau keluarganya, manipulasi lingkunganDimensi spiritualMelihat persoalan-persoalan, konflik-konflik batinnya dari sudut agama, dengan memasukkan, mengamalkan ajaran agama dalam penyelesaiannya.REFERENSISudoyo A.W, dkk. Buku Ajari Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Ed.V. Jakarta : Interna Publishing.http://claranorizuka.wordpress.com/2013/05/03/psikosomatik/http://kedokteranebook.blogspot.com/2014/01/psikosomatis-gejala-gangguan-jiwahttp://blogbonux.blogspot.com/2012/12/psikosomatikhttp://ummuhanik.wordpress.com/kesehatan/gangguan-psikosomatis/