Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDKAN AGAMA
ISLAM SMP ANAK BANGSA
KECAMATAN RAPPOCINI
MAKASSAR
SKIRPSI
Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Teknologi
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
Oleh
NURUL HIDAYAH
10531 2250 15
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019 /2020
ii
iii
iv
v
v
vi
vi
MOTTO
“BELAJAR YANG BAIK ADALAH KONDISIONAL,
SESUAIKAN DENGAN KONDISI SEKITAR
UNTUK MENJADI ORANG YANG LEBIH BAIK”
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir Skripsi ini dipersembahkan untuk kedua orang tua yang
selama ini memanjatkan do’a , memberikan dukungan moral maupun
material, keluarga dekat yang telah memberi dukungan, dan teman-
teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberi
motivasi selama kuliah ini.
vii
vii
ABSTRAK
NURUL HIDAYAH. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Power Point terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Anak Bangsa.
Skripsi. Prodi Pendidikan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Maryati Z dan Nasir.
Rumusan masalah dalam penelitian ini ” Apakah ada pengaruh penggunaan
media power point dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap hasil belajar
siswa SMP Anak Bangsa?”. Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh
penggunaan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar siswa di SMP
Anak Bangsa.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 11 siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan tes. Data yang diperoleh
sebelum dan setelah penggunaan media pembelajaran power point menggunakan
analisis data statistik deskriptif dengan bantuan aplikasi Spss dan analisis data statistik
inferensial, yaitu dengan uji hipotesis yang dilakukan melalui persyaratan uji
normalitas dan uji homogenitas.
Terkait hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama mengalami
penurunan dan pada pertemuan kedua terjadi peningkatan dengan persentase: (1)
Siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran 71,81%. (2) Siswa yang
mencatat penjelasan guru 71,81%. (3) Siswa yang mengajukan pertanyaan 22,27%.
(4) Siswa yang menjawab pertanyaan 23,09%. (5) Siswa yang aktif mengerjakan soal
100%. Adapun nilai Pretest dengan skor paling rendah 50 dan nilai Post Test paling
tinggi dengar skor 90. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran
power point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, hal tersebut diperoleh dari
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,318 dengan h 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 1,833 dan taraf signifikansi α = 0,05 dan tingkat
kepercayaan 95% diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=1,697. Maka diperoleh 3,318 > 1,833. Sehingga
hipotesis alternative diterima yaitu terdapat perbedaan siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan media power point dengan siswa yang tidak
menggunakan media tersebut. Jadi pernyataan tersebut terdapat perbedaan skor rata-
rata posttest menggunakan media dan tidak menggunakan yang signifikan.
Kata Kunci: Media power point, hasil belajar, pendidikan agama islam.
viii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur patutlah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Power Point
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap hasil belajar siswa Smp anak
bangsa”. Sholawat serta salam juga semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW kepada sahabat keluarga, serta ummat yang
istiqomah berada di jalan-Nya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini hambatan dan kesulitan selalu
penulis temui, namun hanya atas izin-Nya serta bimbingan, dorongan, dan bantuan
dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibunda saya
Hj. Sitti Masdariah, S.Pd dan ayahanda Kasmin (Almarhum), atas kesabaran,
keikhlasan, dan ketulusannya dalam membimbing dan membesarkan saya dengan
penuh cinta dan kasih sayangnya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada ibu Dra. Hj. Mariyati, Z
,M.SI., Dosen Pembimbing I, bapak Nasir, S.Pd., M.Pd Dosen Pembimbing II. bapak
Dr. Muhammad Nawir, M. Pd., Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan. bapak/ibu
dosen Jurusan Teknologi Pendidikan, bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, bapak
Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, ibu Nurul guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas
IX dan ibu Rahayu, S.Pd kepala SMP Anak Bangsa, serta siswa- siswi Kelas IX SMP
Anak Bangsa, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk sehingga skripsi ini dapat selesai, yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian, yang telah memberikan waktu dan bantuannya
dalam proses pengambilan data di lapangan, yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis, yang bersedia membantu dalam proses pengambilan data di lapangan, serta
teruntuk sahabat-sahabat saya Mar’atussaleha, Amriani Tonang dan Qurnia
Damayanti serta Muh. Arwan M yang selalu menemani dan memberikan motivasi
ix
ix
untuk menyelesaikan skripsi ini dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu, terima kasih atas dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang dapat menyempurnakan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Teknologi
Pendidikan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Makassar, Januari 2020
Penulis
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... .. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... .. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... . iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... . iv
SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... .xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 8
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 8
1. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 8
2. Media Pembelajaran IT ...................................................................... 10
a. Pengertian IT ………………….………………………………. .10
3. Media Power Point ............................................................................ 15
a. Pengertian Media Power Point .................................................... 15
b. Kelebihan dan Kekurangan Power Point ..................................... 16
c. Manfaat Media Power Point ........................................................ 17
d. Karakteristik Media Pembelajrana Power Point ......................... 18
4. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ............................................ 19
a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................... 19
b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ....... 21
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ............ 23
xi
xi
d. Penggunan Media Berbasis Komputer dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam ............................................................. 23
e. Kaitannya Media Power Point dengan Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam ................................................................................ 24
B. Kerangka Pikir ......................................................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31
A. Rancangan Penelitian .............................................................................. 31
B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 33
C. Variabel Penelitian ................................................................................... 34
D. Defenisi Operasional Variabel ................................................................. 34
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 35
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37
G. Analisis Pengumpulan Data .................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 40
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 40
1. Aktivitas belajar Hasil Obsevasi ........................................................ 40
2. Hasil Analisis Deskriptif .................................................................... 42
3. Analisis Statistik Interferensial .......................................................... 47
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57
A. Kesimpulan ............................................................................................. 57
B. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.2 Keadaan Populasi ......................................................................................... 33
3.3 Keadaan Sampel .......................................................................................... 34
4.1 Frekuensi dan persentase aktifitas belajar..................................................... 41
4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data Pretes dan Posttes Siswa ............................. 43
4.3 Tingkat kemampuan pretes Eksperimen ....................................................... 43
4.4. Deskripsi Ketuntasan ................................................................................... 44
4.5 Tingkat Kemampuan Posttest Eksperimen ................................................... 46
4.6 Deskripsi Ketuntasan .................................................................................... 47
4.7 Uji Normalitas Data Pretes dan Posttes........................................................ 48
4.8 Uji Paired Sampel T Tes ............................................................................... 49
4.9 Paired sampel Tes ....................................................................................... 50
4.10 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................ 51
4.11 Hasil Uji T One Sample Test ...................................................................... 52
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.1 Kerangka Pikir .............................................................................................. 30
3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 32
4.1 Frekuensi dan Presentase Aktivitas Belajar .................................................. 42
4.2 Tingkat Kemampuan Pretest Kelas Eksperimen .......................................... 44
4.3 Deskripsi Ketuntasan ................................................................................... 45
4.4 Tingkat Kemampuan Posttest Kelas Eksperimen ......................................... 46
4.5 Deskripsi Ketuntasan ................................................................................... 47
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era perkembangan IPTEK yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru
dituntut untuk menerapkan perkembangan IPTEK tersebut kedalam proses
pembelajaran. Hal ini akan memberikan pengaruh dan perkembangan terhadap proses
pembelajaran, disamping memperkaya penggunaan sumber dan media pembelajaran,
seperti buku teks, modul, overhead transparasi, film, video, televisi, slide, hypertext,
serta web.
Media adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Sedangkan menurut Yunus Nasma media
pendidikan adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, radio, televisi, film, poster,
spanduk dan lain-lain yang dapat dipakai sebagai penghubung perantara dalam
pendidikan.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi untuk menambah
informasi dan kemampuan yang baru. Menurut Yusuf Hadi Miarso (2004)
pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendali agar orang
lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.
Jadi dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah merupakan alat yang
dapat digunakan sebagai alat bantu bagi seorang pendidik maupun peserta didik dalam
proses pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah proses pembelajaran dan
1
2
untuk meningkatkan hasil belajar pesrta didik secara maksimal sesuai
dengan apa yang telah diharapkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil- hasil teknologi dalam proses belajar.
Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat- alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat- alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dapat menggunakan
alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan
suatu keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di
samping menggunakan alat- alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan
apabila media tersebut belum tersedia.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan
yang tidak bisa dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan- pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran akan sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik,
terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Keadaan siswa kelas IX SMP Anak Bangsa yang umumnya diajar dengan model
pembelajaran langsung khususnya metode ceramah menunjukkan bahwa siswa kurang
bersemangat dalam menerima pelajaran dan menimbulkan kejenuhan siswa. Ketika
belajar didalam kelas, siswa ada yang mengetahui dan ada yang cuman pura-pura tau
apa yang dijelaskan oleh guru. Disamping hal tersebut, gangguan dalam kelas ketika
3
pelajaran berlangsung, perhatian siswa juga rendah karena dalam proses belajar
mengajar terkadang siswa mengantuk dan cepat bosan dengan proses pembelajaran
yang monoton. Hal ini menjadi PR bagi tenaga pendidik untuk lebih kreatif lagi dalam
mengajar.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka perlu dilakukan perbaikan dalam
kegiatan pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat. Hasil belajar merupakan
perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Perubahan perilaku individu
akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap belajar mempengaruhi perubahan
perilaku pada domain tertentu pada diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan
terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu solusi pemecahanya adalah
penggunaan media pembelajaran. Media yang digunakan dapat menarik siswa untuk
semangat belajar. Media yang digunakan banyak sekali macamnya, salah satunya
adalah media power point, yang merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi
dalam menunjang proses pembelajaran.
Program Microsoft power point ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
dengan mengoptimalkan fasilitas- fasilitas yang ada dan disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan seperti animasi, audio, video, gambar- gambar, maupun
hyperlink, tampilan pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Microsoft power point
dilengkapi dengan animasi yang bukan hanya berlaku pada teks saja tetapi juga pada
gambar, garis, video, film, dan sebagainya. Dengan ini, diharapkan Microsoft power
point dapat menggambarkan dan menyajikan materi pelajaran yang sesuai dengan
“dunia nyata” siswa. Power point sebagai media pembelajaran dapat dibuat oleh guru
4
itu sendiri yaitu guru mendesain sendiri dengan program power point atau hanya
menggunakanya saja. Guru dapat mendownload file yang berbentuk power point
dengan fasilitas internet atau bisa mendapatkanya dari dinas pendidikan yang
menyediakan media pembelajaran yang berbentuk CD dengan file power point.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa
secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah
(kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam kearah titik maksimal
pertumbuhan dan perkembangan.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah yaitu untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang
Agama Islam sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam merupakan peranan yang sangat
penting karena dengan adanya Pendidikan Agama Islam peserta didik dapat
meningkatkan keimanan, dan pengamalan Agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlak yang
mulia dalam kehidupan sehari-hari untuk pribadi, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk mempermudah peserta didik mengingat apa yang disampaikan oleh guru serta
mempermudah peserta didik dalam mempelajari Pendidikan agama islam adalah
dengan membuatkan media pembelajaran melalui pemanfaatan media power point.
5
Mengingat begitu pentingnya penggunaan media pembelajaran bagi seorang
guru Pendidikan Agama Islam, dan dengan adanya media pembelajaran power point
diharapkan materi pembelajaran dapat tersampaikan dan mempermudah siswa dalam
mengingat materi yang disampaikan guru, maka berangkat dari latar belakang itulah
penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan media pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di sekolah dengan judul, “Pengaruh Penggunaan Media Power Point
Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Belajar Siswa SMP
Anak Bangsa”
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ” Apakah ada pengaruh penggunaan
media power point dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap hasil belajar
siswa SMP Anak Bangsa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh penggunaan media
Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
pada siswa SMP Anak Bangsa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
6
1. Manfaat Teoritis
Peneliti dapat memberikan sumbangan yang pada perkembangan ilmu
pendidikan, terutama pada penerapan media pembelajaran untuk
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar di dalam kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
memanfaatkan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
b. Bagi Sekolah
Dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai penelitian
eksperimen dalam rangka perbaikan pembelajaran di ruang kelas pada
umumya.
c. Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam, memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi
sehingga diharapkan siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
d. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengalaman dalam melakukan inovasi dan pemanfaatan
media dalam pembelajaran sehingga hasil yang dicapai lebih efektif dan
efisien.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan berfungsi memberikan pemaparan tentang penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan. Menurut Srimaya (2017) dalam penilitiannya
yang berjudul Efektivitas Media Pembelajaran Powerpoint untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Dari STKIP Yapim Maros, program
studi pendidikan Biologi berkesimpulan bahwa media pembelajaran powerpoint
meningkatkan aktivitas belajar siswa, serta media pembelajaran powerpoint efektif
meningkatkan hasil belajar.
Menurut Linda Yanti (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Efektifitas
Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint pada Pembelajaran Matematika di
Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2014/2015. Dari STKIP PGRI
Lubuklinggau program studi pendidikan Matematika berkesimpulan bahwa hasil
belajar matematika siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau tahun ajaran
2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Powerpoint
secara signifikan tuntas dengan rata-rata nilai tes akhir sebesar 77,13 dan persentase
jumlah siswa yang tuntas sebesar 75%. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas
siswa semakin meningkat tiap pertemuan. Pertemuan pertama rata-rata aktivitas
siswa sebesar 41 ini menunjukan bahwa siswa cukup aktif, pada pertemuan kedua
rata-rata aktivitas siswa sebesar 70 ini menunjukan bahwa siswa aktif, pada
pertemuan ketiga rata-rata aktivitas siswa sebesar 78 ini menunjukan bahwa siswa
7
8
aktif. Siswa sangat antusisas mengikuti pembelajaran matematika menggunakan
powerpoint dengan rata-rata respon sebesar 84,09 %, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan powerpoint efektif untuk digunakan dalam
pembelajaran matematika.
Menurut Sulastri (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas
Penggunaan Media Powerpoint dalam Pembelajaran PAI di SMP Tunas Dharma
Way Galih Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung. Hasil
penilitian menunjukan bahwa dari beberapa indikator efektivitas penggunaan media
powerpoint yaitu ketepatan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan taraf
berfikir peserta didik, ketersedian waktu untuk menggunakan media pembelajaran,
bersifat interaktif dan content rich maka apabila diukur dengan keempat aspek
tersebut penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran PAI di kelas VII B
SMP Tunas Dharma dapat dikatakan efektif dengan indikasi berkurangnya peserta
didik yang melakukan aktivitas diluar pembelajaran yakni berkurangnya peserta
didik yang mengobrol dan mengantuk, peserta didik lebih tertarik, termotivasi dan
lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Faktor pendukung dalam penggunaan media
pembelajaran powerpoint antara lain besarnya keinginan guru dan peserta didik
untuk menggunakan media yang interaktif, memberikan pengalaman lebih nyata,
menarik perhatian dan minat peserta didik dalam belajar, semua indera peserta didik
dapat diaktifkan dan lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
Sedangkan faktor penghambat dalam penggunaan media powerpoint adalah
kurangnya ketersedian LCD Proyektor, perbedaan peserta didik dalam memahami
9
program powerpoint, dan kurang maksimalnya anak dalam menangkap materi yang
ditampilkan dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, karena mengambil wilayah
penelitiaan yang berbeda serta kajian yang berbeda. Penelitian ini mengambil lokasi
penelitian di SMP Anak Bangsa di Kota Makassar. Penelitian ini akan mengkaji
tentang pengaruh penggunaan media power point dalam pembelajaran Pendidikan
agama islam terhadap hasil belajar siswa SMP Anak Bangsa. Metode dan teori yang
digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan penelitian kuantitatif..
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, maka peneliti beranggapan
bahwa terdapat persamaan penelitian degan penggunaan media Power Point yang
akan dilakukan yakni meneliti tentang peningkatan hasil belajar siswa.
2. Media Pembelajaran IT (Information Technologi)
a. Pengertian IT (Information Technologi)
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin
medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan
sebagai “antara’ atau “sedang” (Latuheru, 1988: 14). Pengertian media
pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran adalah semua
alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan
maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru
maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga
belajar). Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media
10
pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada
penerima.
Sadiman (2008) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin.Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi
pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran
kepada siswa.
Menurut Rusman (2011) Teknologi informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe.
Menurut Wardiana teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang
merupakan aspek strategi untuk pengambilan keputusan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian
media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar untuk menyampaikan materi
agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa lebih termotivasi dan
aktif.
11
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang
digunakan untuk memperoleh, mengirim, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh
informasi yang berkualitas. Jadi teknologi informasi dapat diartikan sebagai
teknologi pengadaan , pengolahan, penyimpanan dan penyebaran berbagai jenis
informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir
karena adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang
dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.
IT (Information Technologi) tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan
menyimpan informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik
mengirimkan informasi. Teknologi yang menggabungkan komputasi (computer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan
video. Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. IT (Information Technologi)
berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran
data informasi tersebut dalam batas–batas ruang dan waktu. Teknologi informasi
merupakan pengembangan dari teknologi komputer dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi.
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan
respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari
itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi
12
sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah
memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di
dalamnya.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana
komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sebagai sarana
belajar multimedia yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan
rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis
komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran
komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan
suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat
mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer
dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk
mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya
rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana
dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu.
Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang memungkinkan
peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa menghadapi
risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah
tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa
pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa
harus berada di laboratorium.
13
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu
jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk
berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa
internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi
dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet
dan web di sekolah.
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan
web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu
pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui
penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu
pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut
kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang
yang menjadi keahliannya.
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk
memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk
pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani
kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
14
3. Media Power Point
a. Pengertian Media Power Point
Menurut Daryanto (2013) “Media Power Point merupakan sebuah software
yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah
satu program berbasis multimedia. Di dalam komputer program ini biasanya sudah
dikelompokkan dalam program microsoft office.” Program ini dirancang khusus
unutk menyampaikan persentasi dengan berbagai fitur menu yang mampu
menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Riyana (2008) mengatakan “Microsoft Office Power Point memiliki
kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks,
warna, gambar, serta animasi, serta suara”. Terdapat tiga tipe Microsoft Office
Power Point yaitu personal presentation stand alone dan web based.
Hujair AH. Sanaky (2009) mengemukakan bahwa media power point adalah
program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah
microsoft office program komputer dan tampilan ke layar menggunakan bantuan
LCD proyektor.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa microsoft
power point merupakan program aplikasi untuk persentasi. Untuk membuat
persentasi diawali dengan membuat kerangka atau outline kemudian menyiapkan
slide yang baik dengan tampilan yang menarik, dan dengan bantuan LCD
proyektor.
15
b. Kelebihan dam Kekurangan Media Powerpoint
1) Hujair AH. Sanaky (2009) mengungkapkan bahwa aplikasi power point
mempunyai keunggulan, diantaranya:
a. Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
b. Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respon dari
penerima pesan.
c. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat
d. Memiliki variasi teknik penyajian dengan berbagai kombinasi warna atau
animasi.
e. Dapat digunakan berulang-ulang.
f. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar karena kontrol sepenuhnya
pada komunikator.
g. Lebih sehat dibandingkan menggunakan papan tulis dan OHP.
2) Menurut Hujair AH. Sanaky (2009) kekurangan power point diantarnya
adalah :
a. Pengadaanya peralatannya mahal.
b. Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu computer dan LCD untuk
memproyeksikan pesan.
c. Memerlukan persiapan yang matang, bilamana menggunakan tehnik-
tehnik pengajaran (animasi) yang kompleks.
d. Diperlukan ketrampilan khusus dan kerja sistematis untuk
menggunakannya.
16
e. Menuntut ketrampilan khusus untuk menerangkan pesan atau ide-ide yang
baik pada desain program computer Microsoft Power Point, sehingga
mudah dicerna oleh penerima pesan.
f. Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki ketrampilan menggunakannya
dapat memerlukan operator atau pembantu khusus.
c. Maanfaat Media Power Point
Menurut Azhar Arsyad (2011), manfaat dari Powerpoint antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik.
b. Penyampaian pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
c. Materi pembelajaran disampaikan secara utuh, ringkas, dan cepat melalui
pointer-pointer materi.
d. Karakteristik media pembelajaran Media Power Point
Menurut pendapat dari Sudjana (2010) media pembelajaran digolongkan
menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Contoh media audio antara lain: radio, piringan audio, pita
audio, tape recorder, phonograph, telepon, laboratorium bahasa.
b. Media Visual
Media visual terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Media visual diam, contohnya: foto, ilustrasi, flash card,
17
gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai,
transparansi, proyektor, grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun,
peta dan globe.
2. Media visual gerak, meliputi: gambar proyeksi bergerak seperti
film bisu dan sebagainya.
Media Audio Visual, di bedakan menjadi media audio visual diam dan
media audio visual gerak. Media audio visual diam meliputi slow scan TV,
time shared TV, TV diam, film rangkai bersuara, film bingkai bersuara.
Sedangkan media audio visual gerak terdiri atas film bersuara, pita video, film
TV, televisi, holograf.
c. Lingkungan sebagai Media
Banyak potensi disuatu daerah atau di sekitar sekolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai media dan sumber pembelajaran. Lingkungan
merupakan media dan sumber belajar yang dapat dipergunakan untuk
memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah.
4. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam
bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere”yang berarti menyampaikan
pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide
yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Kegiatan belajar
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
18
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
dasar.
Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan
tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Strategi pengajaran merupakan keseluruhan metode dan prosedur yang
menitikberatkan pada kegiatan peserta didik dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran dalam konteks pendidikan merupakan
aktivitas pendidikan berupa pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang
masih memerlukan.
Selain itu, pembelajaran merupakan suatu proses membelajarkan peserta
didik agar dapat mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka,
disamping itu, juga untuk mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta
didik dapat secara aktif menciptakan apa yang sudah diketahuinya dengan
pengalaman yang diperoleh. Dan kegiatan ini akan mengakibatkan peserta didik
mempelajari sesuatu dengan cara lebih efektif dan efisien.
Dalam pengetian lain, pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifa internal. Dapat dikatakan
pembelajaran merupakan segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja
agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya.
Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan
pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami
19
dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Zakiyah Darajat berpendapat bahwa pendidikan agama islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Pendidikan agama Islam sebagai upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran
Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup)
peserta didik. Pendidikan agama Islam juga merupakan upaya sadar untuk mentaati
ketentuan Allah sebagai pedoman dan dasar para pesera didik agar berpengetahuan
keagamaan dan handal dalam menjalankan ketentuan-ketentuan Allah secara
keseluruhan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah
sebuah sistem pendidikan yang mengupayakan terbentuknya akhlak mulia peserta
didik serta memiliki kecakapan hidup berdasarkan nilai-nilai Islam. Karena
pendidikan agama Islam mencakup dua hal, (a) mendidik peserta didik untuk
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam, (b) mendidik peserta didik
unuk mempelajari materi ajaran Islam yang sekaligus menjadi pengetahuan tentang
ajaran Islam iu sendiri.
Sedangkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya
membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar,
dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan
mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam
20
sebagai pengetahuan yang mengakibatkan beberapa perubahan yang relatif tetap
dalam tingkah laku seseorang yang baik dalam kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan agama Islam adalah “membentuk kepribadian muslim
yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam.”
(Zuhairini dkk, 1995).
Sedangkan dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi SMP dan MTs
disebutkan bahwa:
Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Fungsi pendidikan agama Islam dalam kurikulum 2004 Standar
Kompetensi SMP dan MTs dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak
mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu
dalam lingkungan keluarga.
3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisikdan social melalui
Pendidikan Agama Islam.
21
4. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan
dihadapinya sehari-hari.
6. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, pendidikan agama Islam memiliki kompetensi spesifik
untuk menanamkan landasan Al-Quran dan Hadist Nabi agar siswa beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang
tercermin dalam prilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Allah SWT,
sesama manusia, dan alam sekitar, mampu membaca dan memahami Al-Quran,
mampu beribadah dan bermuamalah dengan baik dan benar, serta mampu
menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama.
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang harus
ditempuh dalam pendidikan agama yang antara lain adalah “pengembangan
fitrah beragama, pemusatan belajar pada kebutuhan peserta didik, pembangkitan
motivasi peserta didik, pembiasaan belajar sepanjang hayat, dan keutuhan
kompetensi.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam (PAI) diatas, maka ruang
liingkup materi pendidikan agama Islam (PAI) dalam kurikulum 1994 pada
dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, diantaranya Al-Qur’an / Hadist,
keimanan, syari’ah, ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh. Kemudian pada
kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur, yaitu Al-Qur’an,
keimanan, akhlak, fiqih dan bimbingan ibadah, serta terikh.
22
Diri unsur-unsur pokok ini dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup
pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan
antara hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, dengan
dirinya sendiri, dan dengan makhluk lain serta dengan lingkungannya.
d. Penggunaan Media Berbasis Komputer dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam
Perkembangan teknologi telah memberi sumbang positif terhadap
pembelajaran PAI. Media berbasis computer atau leptop merupakan salah satu
media yang lazim digunakan pada saat ini dalam proses pembelajaran PAI. Media
kompiuter atau leptop telah menjadi bagian penting terhadap pembelajaran PAI.
Untuk itu, pendidik sudah saatnya untuk mengembangkan keterampilannya terkait
penggunaan media kompiuter atau leptop dalam pembelajaran PAI.
Kemampuan siswa dapat dioptimalisasi dengan menggunakan media belajar.
Semakin lengkap media pembelajaran dipergunakan akan semakin baik hasil yang
dicapai, sebab alat pelajaran atau media pembelajaran dapat meningkatkan
inteligensi siswa, karena inteligensi merupakan unsur penting yang mempengaruhi
keberhasilan anak didik. Semakin sering guru menggunakan media pembelajaran
akan semakin baik hasil/prestasi belajar siswa. Sebab media pembelajaran akan
membantu pengembangan kognisi atau pengetahuan siswa.
Media pembelajaran yang juga merupakan sarana dan prasarana untuk
menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan
pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat
diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses
23
pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan
Pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran
agama Islam.
e. Kaitannya Media Power Point dengan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan, penemuan
kertas, mesin cetak, radio, film, komputer, dll. Banyak yang diharapkan dari alat-
alat teknologi pendidikan untuk membatu mengatasi berbagai masalah pendidikan,
misalnya untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat
berkembang sehingga disebut ekplorasi pengetahuan dengan lebih efektif dan lebih
efisien.
Alat-alat teknologi dapat mengubah peranan guru, namun peranan guru tidak
dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan. Mengawinkan “teknologi” dengan
“pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi diasosiasikan
sebagai “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan,
yaitu pendidikan yang “mechanical” yang serba mesin, yang menghilangkan unsur
manusiawi yang selalu terdapat dalam interaksi sosial antara guru dan murid, murid
dengan murid. Pengalaman dengan alat teknologi membuktikan bahwa dalam
proses belajar belajar guru tetap memegang peranan yang sangat penting tidak
didominasi oleh teknologi.
Menurut Nasution (1994) pemanfaatan komputer sangat membantu sekali
bila dijadikan media pembelajaran, komputer atau CAI (Computer Assisted
Intruction) sebagai alat pelajaran mempunyai sejumlah keuntungan yaitu:
24
a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pelajaran, karena
komputer itu sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna.
b. CAI banyak memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera
seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran dan
memberikan bermacam-macam informasi.
c. CAI dan mengajar guru dapat saling melengkapi. Bila komputer tidak
dapat menjawab pertannyaan peserta didik, dengan sendiri guru akan
menjawabnya.
d. menilai hasil setiap pesertas didik dengan segera
Dengan menggunakan media dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
maka akan lebih efisien dan efektif yang menghasilkan belajar bermanfaat dan
bertujuan bagi peserta didik. Perkembangan yang terjadi adalah untuk fokus dalam
usaha meningkatkan efektifitas pembelajaran. Adapun manfaatnya teknologi
terhadap proses pembelajaran adalah:
a. Mempercepat proses pembelajaran
Peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat, satu-satunya cara
adalah “belajar secara cepat”. Dengan adanya perubahan yang cepat (accelerated
change) itu perlu diimbangi dengan kecepatan di dalam belajar (accelerated
learning). Kecepatan belajar dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:
1) Belajar bagaimana belajar (learning how to learn)
2) Memahami dengan baik teknik belajar sendiri (natural learning style)
3) Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatka
teknologi informasi
25
4) Mengkaji informasi lebih cepat, memahaminya dan diingat dengan baik.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dengan diadakannya media berbasis komputer dapat mempercepat
proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik (student centred). Pengalaman
belajar membuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran berbasis komputer mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan jenis perangkat lunak lain untuk pembelajaran yang
mengakomodasikan keragaman karakteristik peserta didik. Keuntungan yang
akan diperoleh dengan pembelajaran berbasis komputer adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara
individual
2. Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi
3. Menyediakan pemilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam
26
4. Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
5. Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan baik
6. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang
disajikan
7. Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat, materi yang disajikan
mudah dipahami oleh siswa
8. Siswa mendapatkan pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa
meningkat.
Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sudah dijadikan
acuan dalam pembelajaran dapat menggunakan Microsoft Office Powerpoint
sebagai media persentasi. Sebab materi-materi pembelajaran tersebut tidak
ada yang sulit untuk diaplikasikan ke dalam media komputer menggunakan
aplikasi Microsoft Office Power point. Materi-materi tersebut adalah surat at-
Tin, hadits tentang menuntut ilmu, iman pada hari akhir, qana’ah dan
toleransi, hukum Islam dalam penyembelihan hewan, ibadah haji dan umrah,
perkembangang Islam di nusantara, surat al-Insyirah, hadits tentang
kebersihan, iman kepada qadha dan qadhar Allah, menghindari perilaku
tercela (takabur), salat sunnah, dan sejarah tradisi nusantara.
B. Kerangka Pikir
Apabila berbicara mengenai hasil belajar, hasil belajar akan dapat diraih dengan
maksimal atau lebih baik apabila seorang siswa mempunyai minat belajar yang tinggi.
Hal tersebut juga bisa dikatakan bahwa minat belajar berjalan seiringan dengan hasil
belajar yang baik pula. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
27
adalah motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, perhatian, lingkungan sekitar dan lainya.
Sehingga apabila ditinjau dari uraian beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar tersebut maka bisa dikatakan bahwa, hasil belajar dapat diraih dengan lebih
baik lagi apabila seorang siswa mempunyai minat untuk meraih hasil belajar yang
baik.
Maka dari itu keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar
siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran,
diantaranya adalah penggunaan media presentasi. Pengggunaan media yang tepat akan
membantu guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Dari media
pembelajaran presentasi yang sesuai dengan hasil belajar siswa adalah menggunakan
media presentasi powerpoint. Media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa, karena software ini dapat memvisualisasikan proses dari awal
sampai akhir.
Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
28
nggu
Gambar.2.1. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil
belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Anak
Bangsa.
H1: Terdapat pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran Pendidikan agama Islam di SMP Anak Bangsa.
Temuan/Hasil
Pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam
Proses Pembelajaran
Analisis
Menggunakan Media
Presentasi
Tidak Menggunakan
Media Presentasi
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dan pendekatan
kuantitatif, yaitu penelitian dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel-
variabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar.
Menurut Arikunto (2010) “Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor-faktor lain yang mengganggu”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
penelitian eksperimen semu, eksperimen semu sendiri merupakan jenis komparasi
yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan pada suatu obyek
(kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruhnya, namun dalam proses
penelitiannya tidak dapat dilakukan pengacakan siswa (random) dalam rangka
penempatan kedalam kelompok eksperimen dan kontrol.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment,
sehingga hanya digunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas
kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest yaitu
kelompok eksperimen diberikan tes awal (pretest) kemudian diberikan perlakuan
berupa pembelajaran dengan menggunakan media presentasi power point pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang selanjutnya dilakukan tes kembali (posttest)
setelah proses pembelajaran dilakukan. Desain penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
29
30
O1 X O2
Gambar 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2011)
Keterangan:
O1: Pretest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum perlakuan
X: Treatment, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan media pembelajaran
prezi pada mata pelajaran PAI kelas IX
O2: Posttest, dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah perlakuan.
Langkah-langkah untuk mengetahui pemahaman siswa selama proses pelajaran
disajikan sebagai berikut:
a. Dilakukan tes awal (prestest) pada awal pertemuan. Pretest (O1) dilakukan
sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk mengukur pengetahuan awal
siswa sebelum penerapan perlakuan (X).
b. Dilakukan tes akhir (posttest) pada akhir pertemuan. Posttest (O2) dilakukan
setelah pembelajaran dilaksanakan untuk mengukur pemahaman siswa
setelah perlakuan (X).
c. Membandingkan hasil pretest (O1) dan hasil posttest (O2) melihat
peningkatan yang timbul akibat perlakuan (X).
d. Membuktikan hipotesis dengan uji-t
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010) “Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian”.
Sedangkan menurut Sudjana (2005) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitas atau kualitatif
daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas”.
31
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX yang ditunjuk
langsung dari kepala sekolah di SMP Anak Bangsa yang hanya 1 kelas dengan jumlah
total yang paling banyak siswa dari kelas VII dan VIII dengan perincian pada table
berikut:
Tabel 3.2 Populasi
No Kelas
Jenis
Kelamin Jumlah
L P
1 VII 6 3 9
2 VIII 2 6 8
3 IX 7 4 11
Jumlah 15 13 28
(Sumber Data: Tata Usaha SMP Anak Bangsa Tahun 2019)
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006) total sampling adalah pengambilan sampel dengan
jumlah populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total
sampling. Menurut Sugiyono (2013: 124) sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel
dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Jadi
sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Anak Bangsa yang
berjumlah 11 orang.
32
Tabel 3.3 Keadaan Sampel
No Kelas
Jenis
Kelamin Jumlah
L P
1 IX 7 4 11
Jumlah 11
(Sumber Data: Tata Usaha SMP Anak Bangsa Tahun 2019)
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas dilambangkan dengan X adalah variabel penelitin yang
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media
presentasi power point.
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat dengan lambang Y adalah variabel yang akan diukur untuk
mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya bergantung pada variabel yang lain. Pada
penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar.
D. Defenisi Operasional Penelitian
Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di bawah ini
diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-variabel tersebut
adalah :
1. Media Power Point (Variabel Bebas)
Media Power Point adalah cara penyampaian melalui penjelasan informasi oleh
penyampai kepada siswa melalui sesuatu alat yang dapat menyalurkan pesan dan dapat
33
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa), sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa yang meliputi komponen-
komponen pembelajaran, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen
strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi secara cepat, tepat,mudah, benar.
Animasi-animasi dapat dibuat dengan lebih sederhana, cepat dan lebih menarik
menggunakan Microsoft Powerpoint.
2. Hasil belajar siswa (Variabel Terikat)
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Penilaian yang diperoleh seorang
siswa setelah melalui tes hasil belajar (posttest) berupa tes soal dalam bentuk pilihan
ganda diakhir pertemuan.
E. Instrument Penelitian
1. Lembar Observasi
Lembar observasi dibuat untuk memperoleh salah satu jenis data pendukung
untuk kriteria keefektifan pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan dalam kelas selama
proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari instrument tersebut dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran. Jadi dalam observasi peneliti melakukan pengamatan
secara langsung kepada objek penelitian.
2. Butir Butis Soal
Tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Alat ukur tersebut merupakan serangkaian
34
pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
digunakan 2 kali tes yaitu pre test dan post test. Disini Pre test diberikan dengan
maksud untuk mengetahui apakah ada diantara murid yang sudah mengetahui
mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan sebagai kegiatan
menguji tingkatan pengetahuan siswa terhadap materi yang akan disampaikan,
kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Adapun manfaat
dari diadakannya pre test adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai
pelajaran yang disampaikan.
Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan
cara penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti. Sedangkan post test adalah
evalausi akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana
seorang guru memberikan post test dengan maksud apakah murid sudah mengerti dan
memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada hari itu. Manfaat dari
diadakannya post test ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan
yang dicapai setelah berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil post test ini
dibandingkan dengan hasil pree test yang telah dilakukan sehingga akan diketahui
seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping
sekaligus dapat diketahui bagian bagian mana dari bahan pengajaran yang masih
belum dipahami oleh sebagian besar siswa. Jadi dalam penelitian ini dengan pemberian
soal-soal pilihan ganda yang berkaitan dengan materi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
35
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Cara yang paling bagus
untuk menggunakan metode observasi yaitu melengkapinya dengan format
pengamatan sebagai instrumen. Format tersebut yang disusun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Metode ini digunakan
dalam penelitian bertujuan untuk mengamati secara langsung pembelajaran di dalam
kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis media presentasi dengan tidak
menggunakan media pembelajaran berbasis media presentasi.
2. Tes
Mengumpulkan data hasil belajar penulis menggunakan teknik tes, tes yang
digunakan adalah tes tertulis. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data setelah
proses pembelajaran sehingga dengan demikian dapat diketahui hasil belajar yang
dicapai siswa. Post-tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
bentuk dan jumlah soal yang sama. Bentuk soal adalah pilihan ganda yang masing-
masing berjumlah 20 butir soal tertulis yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu A, B,
C, D. Untuk 1 soal Jawaban benar diberi skor 5 dan jawaban salah diberi skor 0
sehingga total skor maksimal setiap post-test adalah 100.
36
G. Analisi Pengumpulan Data
Adapun serangkaian proses yang dilakukan dalam menganalisis data melihat
dari teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Menurut Nurgiyantoro,
dkk (2009), uji-t tepat untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan
diantara dua kelompok. Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Asumsi dasar dari pengujian ini adalah normalitas dan homogenitas dari kedua
data sebagai persyaratan analisis harus terlebih dahulu. Rumus uji t terdapat dua jenis
yaitu uji t dengan polled varian dan uji t dengan separated varian, dimana rumus yang
akan digunakan tergantung dari bentuk datanya.
Ketentuan diterima atau tidaknya hipotesis penelitian adalah sebagai berikut
a. Hipotesis
H1: Ada perbedaan hasil belajar antara kelas siswa yang menggunakan media
pembelajaran presentasi dan kelas siswa yang tidak menggunakan media
pembelajaran presentasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Ketentuan
Menurut Sugiyono (2011: 142), ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
1) t hitung < t tabel, maka H1 ditolak, H0 diterima dan tidak ada perbedaan.
2) t hitung > t tabel, maka H1 diterima, H0 ditolak dan ada perbedaan.
37
2. Uji Persyaratan Analisis
Data tes siswa yang telah terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan uji-
t. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi variabel
berkurva normal atau tidak. Jadi, untuk memastikan apakah sebuah data hasil
pengukuran yang bersangkutan berdistribusi normal, terhadap data tersebut harus
dikenai uji normalitas. Penghitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan
bantuan komputer program statistic SPSS versi 23 for windows.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
varians yang sama atau tidak. Tes statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu
membandingkan varian terbesar dan varian terkecil. Pengujian dilakukan
terhadap data-data pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Perhitungan uji
homogenitas dilakukan dengan bantuan komputer program statistic SPSS versi
23 for windows.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan di SMP Anak Bangsa terdiri dari satu kelas.
Kelas IX yang berjumlah 11 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 7 orang dan siswa
perempuan orang. Sebelum melaksanakan penelitian, pada tanggal 31 Agustus 2019,
peneliti melakukan silaturahmi ke SMP Anak Bangsa untuk membicarakan rencana
pelaksanaan penelitian bersama kepala sekolah dan wali kelas. Dari hasil diskusi
tersebut kesepakatan jadwal penelitian akan dimulai sesuai dengan jadwal mata
pelajaran yang akan diteliti yaitu pada hari selasa jam 11.00 siang alokasi waktu 2x30
menit.
Awal pelaksanaan penelitian yaitu pada hari selasa tanggal 3 September 2019.
Adapun mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan
media pembelajaran Power Pointi materi Ketentuan Penyembelihan Hewan kelas IX.
Proses penelitian eksperimen ini direncanakan yaitu peneliti memberikan pretest
kemudian memberikan perlakuan/treatment pada siswa kemudian di berikan posttest.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Anak Bangsa kelas
IX dengan jumlah siswa 11 orang.
Maka data yang di peroleh adalah sebagai berikut :
1. Aktifitas Belajar Hasil Observasi
Aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan, siswa bersemangat
dan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Materi pokok sistem
peredaran darah yang disampaikan dengan menggunakan penerapan media
38
39
pembelajaran power pointi. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru
memberikan sesi tanya jawab kepada siswa mengenai pokok bahasan materi
yang telah di ajarkan, hal ini dilakukan agar guru dapat memastikan bahwa
siswa telah memahami materi yang telah di ajarkan dengan menggunakan media
pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas belajar dari 11 siswa di kelas IX di SMP Anak
Bangsa selama penelitian dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.1 Tabel frekuensi dan presentase aktivitas belajar
No Aktivitas siswa
Pertemuan/
Frekuensi Rata-rata
( Mean)
Persen
% I II
1. Siswa yang memperhatikan
pada saat proses pembelajaran 7 10 7,90 71,81
2. Siswa yang mencatat
penjelasan guru 7 10 7,90 71,81
3. Siswa yang mengajukan
pertanyaan 2 5 2,45 22,27
4. Siswa yang menjawab
pertanyaan 2 6 2,54 23,09
5. Siswa yang aktif mengerjakan
soal 11 11 12 100
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat perbedaan respon siswa yang menggunakan
media power point dengan yang tidak menggunakan media power point. Dilihat
pada persen tiap aktivitas siswa kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol
sejak di berikan perlakuan. Siswa lebih banyak memperhatikan pelajaran yang
diajarkan menggunakan media power point.
Terkait hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama
mengalami penuruan dan pada pertemuan kedua terjadi peningkatan dengan
persentase: (1) Siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran
40
71,81%. (2) Siswa yang mencatat penjelasan guru 71,81%. (3) Siswa yang
mengajukan pertanyaan 22,27%. (4) Siswa yang menjawab pertanyaan 23,09%.
(5) Siswa yang aktif mengerjakan soal 100%.
Dapat diketahui bahwa presentase menunjukkan peningkatan dalam
aktivtas belajar dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4.1 Frekuensi dan presentase aktivitas belajar
2. Hasil Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif yang dimaksud untuk menggambarkan hasil
pembelajaran ketentuan penyembelihan hewan pada mata pelajaran PAI kelas
IX SMP Anak Bangsa, baik berdasarkan hasil tes yang diajar tidak menggunakan
media maupun dengan menggunakan media pembelajaran. Data pretest dan
postest tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan skor. Berikut data pretest dan postest siswa kelas eksperimen:
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data Pretest dan Postest Siswa Kelas
Eksperimen
7 72 2
10 105 67,9 7,9
2,45 2,54
71,81 71,81
22,27 23,09
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Siswa yang
memperhatikan pada
saat proses
pembelajaran
Siswa yang mencatat
penjelasan guru
Siswa yang
mengajukan
pertanyaan
Siswa yang menjawab
pertanyaan
Frekuensi dan presentase aktivitas belajar
Pertemuan I Pertemaun 2 Mean Persentase
41
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Pre-test 11 50 75 63,64 8,394
Post-test 11 70 90 81,36 6,360
Valid N
(listwise) 11
a. Deskripsi data pretest
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari seluruh
siswa kelas eksperimen maka diperoleh data-data yang dikumpulkan
melalui tes sehingga dapat diketahui dari jumlah siswa sebanyak 11 orang
nilai dari kelas IX SMP Anak Bangsa. Nilai maksimal yang mampu dicapai
siswa adalah 75 sedangkan nilai terendah adalah 50. Hasil pretest dari siswa
IX SMP Anak Bangsa dapat dilihat melalui tabel berikut :
Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Pretest Kelas Eksperimen
No Nilai Frekuensi Persentase
(%) Kategori Hasil Belajar
1 0-50 - 0% Sangat Rendah
2 51-60 5 46% Rendah
3 61-70 4 36% Sedang
4 71-80 2 18% Tinggi
5 81-100 - 0 % Sangat Tinggi
42
Grafik 4.2 Tingkat Kemampuan Pretest kelas eksperimen
Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat 5
siswa yang berada pada kategori sangat rendah, 4 siswa yang berada pada
kategori rendah, 2 yang berada pada kategori sedang, sementara kategori
tinggi dan sangat tinggi tidak dicapai oleh siswa (0%). Berdasarkan hasil
perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar
siswa pada materi Ketentuan Penyembelihan Hewan belum menggunakan
media power point dikategorikan rendah, hal ini ditunjukkan dari perolehan
nilai pada kategori sangat rendah yaitu 45,45% dari 11 siswa.
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan
Standar
Minimal Kategori Frekuensi
Persentase
(%)
≤ 74 Tidak Tuntas 9 82%
≥ 75 Tuntas 2 18%
Jumlah 11 100%
0%46% 36% 18% 0% 0%
46% 36% 18% 0%0
1
2
3
4
5
6
Sangat
Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
0-50 51-60 61-70 71-80 81-100
Fre
kuen
si
Tingkat Kemampuan Pretest kelas eksperimen
Frekuensi Persentase (%)
43
Grafik 4.3 Deskripsi Ketuntasan
Apabila tabel 4.4 dan grafik 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria
ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti kategori siswa
tidak tuntas sebanyak 9 orang dan kategori siswa tuntas sebanyak 2,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi
kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu siswa yang tuntas hanya 18% ≤
82% tergolong rendah.
b. Deskripsi data posttest
Berdasarkan hasil pengamatan dari seluruh siswa kelas eksperimen
yang terjumlah 11 orang siswa yang diberi tes keberagaman dalam
masyarakat indonesia tidak diperoleh nilai seratus. Nilai maksimal yang
mampu dicapai siswa adalah 90 yang diperoleh 2 orang siswa, sedangkan
nilai terendah 70 yang diperoleh 1 orang siswa. Hasil posttest ketentuan
penyembelihan hewan kelas IX SMP Anak Bangsa ditunjukkan pada tabel
berikut:
9
82%
2
18%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Frekuensi Persentase (%)
Deskripsi Ketuntasan
tidak tuntas ≤ 74 tuntas ≥ 75
44
Tabel 4.5 Deskripsi Penguasaan Posttest eksperimen
No Nilai Frekuensi Persentase
(%) Kategori Hasil Belajar
1 0-50 - % Sangat Rendah
2 51-60 - % Rendah
3 61-70 1 10% Sedang
4 71-80 5 45% Tinggi
5 81-100 5 45% Sangat Tinggi
Grafik 4.4 Tingkat kemampuan Posttest Kelas eksperimen
Berdasarkan table 4.5 dan garfik 4.4 diatas maka dapat dilihat bahwa
tidak ada siswa (0%) yang berada pada kategori sangat rendah, tidak ada
siswa (0%) yang berada pada kategori rendah, 1 siswa ( 10%) yang berada
pada kategori sedang, 5 siswa (45%) yang berada pada kategori tinggi, dan
5 siswa (45%) yang berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil
perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar
siswa setelah menggunakan media pembelajaran Power Point dikategorikan
tinggi, hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai pada kategori sangat tinggi
yaitu 45% dari 11 siswa.
0 0
1
5 5
0 0 0
1
5 5
0 0 10%45% 45%
0 0 0 10%45% 45%
0
1
2
3
4
5
6
Sangat
Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
0-50 51-60 61-70 71-80 81-100
Fre
kuen
si
Tingkat Kemampuan Posttest kelas eksperimen
Frekuensi Persentase (%)
45
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Kelas Eksperimen
Standar
Minimal Kategori Frekuensi
Persentase
(%)
≤ 74 Tidak Tuntas 1 9%
≥ 75 Tuntas 10 91%
Jumlah 11 100%
Grafik 4.5 Deskripsi Ketuntasan
Apabila tabel 4.6 dan grafik 4.5 diatas dikaitkan dengan indikator
kriteria ketuntasan hasil belajar siswa pada materi ketentuan penyembelihan
hewan yang ditentukan oleh peneliti, kategori siswa tidak tuntas sebanyak 1
orang dan kategori siswa tuntas sebanyak 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal
yaitu siswa yang tuntas 91%.
3. Analisis Statistik Interferensial
Hasil uji normalitas diperoleh dari skor pretest dan postets Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas eksperimen. Data tersebut kemudian
diolah menggunakan program komputer SPSS 23 dengan rumus Kolmogorov-
Smimov. Syarat data berdistribusi normal apabila nilai P yag diperolah dari
1
9%
10
91%
0
2
4
6
8
10
12
Frekuensi Persentase (%)
Fre
ku
ensi
Deskripsi Ketuntasan
≤ 74 Tidak Tuntas ≥ 75 Tuntas
46
perhihungan lebih besar dari hasil signifikansi 5% (0.05) atau dengan kata lain
memakai teknik Paired Sampels T-Test dan data tidak berdistribusi normal jika
nilai P yang diperoleh lebih kecil dari 5% (0.05) atau menggunakan Shapiro-
Wilk. Berikut disajikan tabel hasil perhitungan hasil uji normalitas hasil skor
pretest dan postest pada kelas ekperimen. Adapun uji tersebut sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas diperoleh dari skor pretest dan postets
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas eksperimen. Data
tersebut kemudian diolah menggunakan program komputer SPSS 23 dengan
rumus Kolmogorov-Smimov. Syarat data berdistribusi normal apabila nilai P
yag diperolah dari perhihungan lebih besar dari hasil signifikansi 5% (0.05)
atau dengan kata lain memakai teknik Paired Sampels T-Test dan data tidak
berdistribusi normal jika nilai P yang diperoleh lebih kecil dari 5% (0.05) atau
menggunakan Shapiro-Wilk. Berikut disajikan tabel hasil perhitungan hasil
uji normalitas hasil skor pretest dan postest pada kelas ekperimen.
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Belajar
Pre-Test ,139 11 ,200* ,945 11 ,580
Post-Test ,171 11 ,200* ,940 11 ,518
Dari tabel 4.7 di atas menggunakan perhitungan komputer dengan
program SPSS versi 23 diketahui nilai signifikansi (sig.) untuk semua data
baik pada uji Kolmogorov-Smirnov maupun uji Shapiro-Wilk > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Karena data
47
penelitian berdistribusi normal, maka kita dapat mengunakan statistik
parametrik yaitu uji paired sample T test dan uji independent sample T test
untuk melakukan analisis data penelitian.
Tabel 4.8 Uji Paired Sample T test
Berdasarkan table 4.8 hasil pair 1 dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh pengunaan media Power Point pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam materi ketentuan penyembelihan hewan pada hasil belajar
siswa sebelum dan setelah diterapkannya metode pembelajaran dengan media
Power Point. Berikut tabel untuk melihat seberapa besar pengaruh media
yang digunakan yaitu pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Paired Samples
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Pre-test 63,6364 11 8,39372 2,53080
Post-test 81,3636 11 6,36039 1,91773
Tabel di atas menujukkan jawaban penelitian kita. Dapat dilihat dari
Sig. (2-tailed) siginifikan sebesar 0.000 < 0.05. Artinya, ada perbedaan yang
signifikan dari kondisi siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan. Untuk
mengetahui perbedaannya, lihat tabel 4.9 terlihat Mean postest adalah 81,36
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre-test -
Post-test -17,72727 3,43776 1,03652 -20,03679 -15,41776 -17,103 10 ,000
48
lebih besar dari mean pretest yaitu 63,63. Karena Mean postest lebih besar,
dapat dikatakan bahwa penggunaan media Power Point pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam materi ketentuan penyembelihan hewan, artinya
penelitian itu efektif.
Berdasarkan Uji perbedaan Paired Samples T test, ada perbedaan yang
signifikan siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan, t = 17,103. Data
postest mean = 81,36; Std. Deviation sebesar 6,360, memiliki rata-rata lebih
besar dari pretest mean = 46,28, Std. Deviation sebesar 8,393 . Artinya
Pembelajaran Pendidikan agama islam dengan menggunakan media Power
Point pada siswa kelas IX SMP Anak Bangsa dikatakan efeketif.
b. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas diperoleh dari skor postest kelas eksperimen dan
postest kelas eksperimen Pembelajaran Data tersebut kemudian diolah
menggunakan program komputer SPSS 23. Hasil homogenitas dapat diliat
pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Hasil Uji Homogenitas dengan Teknik Test Homogenitas
of Variance
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar siswa
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,253 1 20 ,276
Berdasarkan table 4.10 hasil perhitungan dan pengolahan angka
dilakukan dengan program SPSS 23 di atas, dapat disimpulkan memiliki
varian homogen.
49
c. Uji Hipotesis
Hasil perhitungan dengan menggunakan uji hipotesis-t dilakukan pada
satu kelompok yang menjadi sampel penelitian. Untuk keperluan hipotesis
digunakan statistika interferensial dengan bantuan SPSS 23 yaitu statistika uji
t, dalam hal ini uji t one sampel. Kriteria pengujiannya adalah hipotesis H0
diterima dan Ha ditolak jika nilai t hitung < t table.
Tabel 4.11 Hasil Uji T
One-Sample Test
Test Value = 75
T df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar 3,318 10 ,008 6,364 2,09 10,64
Keterangan: N = 11
Df = 10
thitung = 3,318
Ttabel = 1,833
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 23 for windows pada tabel
4.11, diperoleh pada bagian equal variances assumed nilai signifikansi 0.000
dan nilai thitung = 3,318. Jadi, kesimpulan yang dapat diperoleh mengenai
hipotesis yaitu H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikansi antara hasil Pre test dan post test dalam
pembelajaran Pendidikan agama islam pada kelas eksperimen setelah
diberikan perlakuan berbeda. Hal ini berarti pengunaan media Power Point
efektif diterapkan pada pembelajaran pendidikan agama islam.
50
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Anak Bangsa. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX. Karena kelas IX hanya satu kelas jadi
kelas IX dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media Power Point pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap hasil belajar siswa.
Hasil pengamatan untuk pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 2 menunjukkan
bahwa:
a. Persentase kehadiran siswa 100 %
b. Persentase siswa yang memperhatikan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan materi ketentuan penyembelihan hewan dengan menggunakan
media power point 71,81%
c. Persentase siswa yang mencatat penjelasan materi ketentuan penyembelihan
hewan dengan menggunakan media poweri 71,81 %
d. Persentase siswa yang mengajukan pertanyan dengan menggunakan media
power point 22,27 %
e. Persentase siswa yang menjawab pertanyan dengan menggunakan media
power point 23,09 %
Sesusi dengan kriteria aktivitas siswa yang ditemukan peneliti yaitu siswa
dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif ≥ 70% baik
untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil
pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang
51
diharapkan mencapai 81,36% sehinga dapat dismpulkan bahwa aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam telah mencapai kriteria aktif.
Menurut Sulastri (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas
Penggunaan Media Powerpoint dalam Pembelajaran PAI di SMP Tunas Dharma Way
Galih Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung. Hasil penilitian
menunjukan bahwa dari beberapa indikator efektivitas penggunaan media powerpoint
yaitu ketepatan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan taraf berfikir peserta
didik, ketersedian waktu untuk menggunakan media pembelajaran, bersifat interaktif
dan content rich maka apabila diukur dengan keempat aspek tersebut penggunaan
media powerpoint dalam pembelajaran PAI di kelas VII B SMP Tunas Dharma dapat
dikatakan efektif dengan indikasi berkurangnya peserta didik yang melakukan
aktivitas diluar pembelajaran yakni berkurangnya peserta didik yang mengobrol dan
mengantuk, peserta didik lebih tertarik, termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti
pelajaran. Faktor pendukung dalam penggunaan media pembelajaran powerpoint
antara lain besarnya keinginan guru dan peserta didik untuk menggunakan media yang
interaktif, memberikan pengalaman lebih nyata, menarik perhatian dan minat peserta
didik dalam belajar, semua indera peserta didik dapat diaktifkan dan lama waktu
pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat. Sedangkan faktor penghambat dalam
penggunaan media powerpoint adalah kurangnya ketersedian LCD Proyektor,
perbedaan peserta didik dalam memahami program powerpoint, dan kurang
maksimalnya anak dalam menangkap materi yang ditampilkan dengan menggunakan
media pembelajaran powerpoint.
52
Penelitian ini menghasilkan temuan yang dianalisis berdasarkan hasil skor nilai
siswa. Perlakuan diberikan setelah dilakukan pretest kepada kelas eksperimen yaitu
melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Power Point, sebelum pretest
pembelajaran tidak menggunakan media (metode ceramah), dan materi yang diajarkan
siswa ini sama. Proses pembelajaran yang berlangsung tidak menggunakan media
menunjukkan bahwa siswa terlihat jenuh dengan pembelajaran yang didominasi oleh
guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi ketentuan
penyembelihan hewan . Sedangkan proses pembelajaran menggunakan media Power
Point menunjukkan bahwa siswa terlihat antusias . Hal ini terlihat ketika diawal
pembelajaran siswa diberikan penjelasan tentang ketentuaan penyembelihan hewan,
dengan memperlihatkan gambar sehingga siswa dapat menganalisis gambar yang
ditampilkan menggunakan LCD, serta siswa juga dituntun dalam proses pembelajaran.
Hasil pengumpulan data posttest dengan sampel sebanyak 11 siswa diperoleh
skor tertinggi 90 dan skor terendah 70. Hasil analisis posttest kelas kontrol
diperoleh skor rata-rata (mean) 81,36. Sedangkan pada data pretest dengan sampel
sebanyak 11 siswa diperoleh skor tertinggi 75, skor terendah 50 dengan skor rata-rata
(mean) 63,64 .
Hasil penelitan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan
media power point mengalami peningkatan. Kondisi ini dapat terlihat pada hasil tes
yang telah dilakukan dengan pemberian tes awal yang berupa pretest hingga
pemberian posttest. Hal ini dapat di ketahui dari hasil perolehan masing-masing pretest
dan posttest. Berdasarkaan hasil data posttest nilai rata-rata 81,36 sedangkan nilai rata-
rata kelas kontrol adalah 63,64. Nilai rata-rata posttest lebih tinggi dibandingkan
53
dengan nilai rata-rata pretest. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam hasil
belajar siswa.
Menurut Linda Yanti (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Efektifitas
Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint pada Pembelajaran Matematika di Kelas
X MA Negeri 1 Lubuklinggau Tahun Ajaran 2014/2015. Dari STKIP PGRI
Lubuklinggau program studi pendidikan Matematika berkesimpulan bahwa hasil
belajar matematika siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau tahun ajaran
2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Powerpoint
secara signifikan tuntas dengan rata-rata nilai tes akhir sebesar 77,13 dan persentase
jumlah siswa yang tuntas sebesar 75%, sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa
pembelajaran menggunakan media power point lebih efekktif meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi ketentuan
penyembelihan hewan kelas IX di SMP Anak Bangsa.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemampuaan siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan media Power Point
dan siswa yang diajar tanpa menggunakan media. Ini berarti hipotesis diterima, yaitu
media Power Point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IX SMP Anak
Bangsa. Keefektifan media Power Point dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam materi ketentuan penyembelihan hewan tampak siswa antara menggunakan
media dan tidak menggunakan media yang ditunjukkan melalui uji hipotesis yakni
3,318 > 1,833 dibuktikan dengan analisis statistik yang menyatakan bahwa nilai Sig <
α yaitu 0,000 < 0,05 dan thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan
demikian, H0 ditolak dan Ha diterima.
54
Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
pembelajaran ketentuan penyembelihan hewan yang menggunakan media Power
Point dengan siswa yang diajar dengan tanpa menggunakan media Power Point siswa
kelas IX SMP Anak Bangsa.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
dibahas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media power point berpengaruh
pada kemampuan siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal tersebut
dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar yang signifikan dikarenakan menggunakan
media pembelajaran yang berbeda. Penerapan media power point lebih berpengaruh
dari pada penerapan model konvensional.
Hasil pretest sebelum menggunakan media power point memiliki rata-rata
63,64, setelah dilakukan perlakuan maka diperoleh hasil posttest kelas eksperimen
memiliki rata-rata 81,36.
Pengaruh positif dan signifikan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang
menunjukkan t Hitung > t Tabel diketahui bahwa nilai thitung = 3,318, dengan frekuensi
(dk) sebesar 11 – 10 = 1, pada taraf signifikansi 0,05% atau tingkat kepercayaan 95%
diperoleh ttabel = 1,833. Maka diperoleh 3,318 > 1,833. Sehingga hipotesis alternative
(H1) diterima yaitu terdapat perbedaan siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan media power point dengan siswa yang tidak menggunakan media power
point tersebut. Jadi pernyataan di atas bahwa pembelajaran yang menerapkan media
power point berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
agama islam kelas IX SMP Anak Bangsa Makassar.
55
56
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah yang kreatif hendaknya dapat menyediakan sarana dan
prasaran untuk media pembelajaran salah satunya power point.
2. Diharapkan kepada guru untuk meningkatkan profesionalismenya, dengan
memanfaatkan media pembelajaran inovatif salah satunya power point agar
dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
3. Di harapkan kepada peneliti agar dapat melakukan penelitian berkelanjutan
dengan metode yang lain dengan judul yang sama.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis kompetensi Konsep
dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Ramaja Rosdakarya, cet. III,
2006
Ahmad Rohani, 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ahmadi dan Supriyono, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Amier. 2010.Pengembangan Media Presentasi dalam Pembelajaran.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat
Pers.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.Jakarta: Bumi
Aksara.
Arsyad Azhar, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arifin,
Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Cet. III; Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
-----------------------. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Buni Aksara
Miarso, Yusuf hadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2004
Muhaimin dkk, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.
Muhibbin, Syah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Raya Grafindo Perkasa.
Nasution, Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.
-----------, 1994, Berbagai Pendekatan Belajar Dan Mengajar, Jakarta:Bina Aksara.
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989
Oemar Hamalik, 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Wacana Prima. Bandung
Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Pendidikan
Jakarta: Kencana
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
---------. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
57
58
Srimaya. 2017. Efektivitas Media Pembelajaran Powerpoint Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Maros: STKIP Yapim Maros.
Program Studi Pendidikan Biologi.
Sudjana Nana, 1995. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Sinar Baru
Sudjana Nana, 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
------------------, 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
------------------, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cet. XII; Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
-----------------, 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sulastri. 2017. Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint dalam Pembelajaran PAI
di SMP Tunas Dharma Way Galih Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden
Intan Lampung.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
2010
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar 2018, Pedoman Penulisan Skripsi, Unismuh
Makassar: Panrita Press.
Yanti, Linda. 2014. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint Pada
Pembelajaran Matematika di Kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau Tahun
Ajaran 2014/2015. STKIP PGRI Lubuklinggau . Program Studi Pendidikan
Matematika.
Yunus Nasma, 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Ternate: Pustaka Firdaus.
Zuhairini, dkk , Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
59
LAMPIRAN - LAMPIRAN
60
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Anak Bangsa
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX / Satu
Materi Pokok : Ketentuan Penyembelihan Hewan
Alokasi Waktu : 2x60 menit ( 2 Pertemuan )
A. KOMPETISI INTI
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.4. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan penyembelihan
hewan
3.8. Memahami ketentuan penyembelihan hewan dalam
4.8 Memperagakan tata cara penyembelihan hewan
61
C. INDIKATOR
1.4.1. Menerapkan ketentuan syariat islam dalam pelaksanaan penyembelihan
hewan
2.8.2. Menjelaskan hikmah penyembelihan hewan dalam Islam
3.8.1. Menjelaskan ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam
4.8.1 memperagakan tata cara penyembelihan hewan dalam Islam
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
a. Ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam
1. Pengertian penyembelihan
2. Syarat-syarat binatang yang disembelih
3. Syarat alat yang digunakan untuk menyembelih dan bagian yang
disembelih
b. Hikmah Penyembelihan
2. Pertemuan 2
Tata cara penyembelihan dalam Islam
E. MEDIA DAN ALAT
1. Media :
a. Media Power Point
b. tayangan penyembelihan hewan dalam Islam
c. gambar urutan tata cara penyembelihan hewan dalam Islam
2. Alat :
a. Laptop
b. LCD Proyektor
F. SUMBER BELAJAR
1. Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti: buku guru / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
62
2. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Internet
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (12 menit)
a. membuka pelajaran dengan salam dan berdoa
b. membaca surat pendek secara bersama-sama
c. guru memeriksa kesiapan peserta didik, dengan memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk dan mengajak
bernyanyi
d. memberikan motivasi tentang pentingnya mengetahui ketentuan dan
hikmah penyembelihan hewan dalam Islam
e. memberi informasi KI/KD, indicator dan tujuan pembelajaran
f. guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok sengan beranggotakan 4-5 anak.
g. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Kegiatan Inti (90 menit)
a. Mengamati
1. peserta didik mengamati tayangan tentang penyembelihan hewan
dalam Islam
2. peserta didik mengamati tayangan presentasi guru dalam aplikasi
power point.
b. Menanya
Melalui motivasi guru dan tayangan, peserta didik mengajukan
pertanyaan terkait dengan penyembelihan hewan dalam Islam.
c. Mengumpulkan Informasi
Peserta didik didlam kelompok menyiapkan bukti-bukti yang
menguatkan pentingnya penyembelihan dalam islam yaitu :
1. Menyingkap pentingnya menggunakn alat yang tajam saat
menyembelih hewan
63
2. Menyingkap pentingnya pemotongan tiga saluran pada leher
bagian depan, yakni, saluran makan, saluran nafas dan saluran
darah
3. Menyingkap pada waktu menyembelih si penyembelih tidak boleh
memotong kepala hewan hingga terpisah dari tubuhnya.
d. Menalar/Mengasosiasi
Peserta didik merumuskan kesimpulan bahwa penyembelihan dalam
islam benar-benar baik dan membawa manfaat bagi manusia
berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan
e. Mengomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan /hasil temuan dan kesimpulan
kelompoknya kepada kelompok yang lain
2. kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapinya atau
memberikan penilaian dan apresiasi
3. Penutup (18 menit)
a. guru dan peserta didik melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
b. melakukan penguatan materi pelajaran hari ini
c. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya.
d. guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
dan mengucap salam.
• Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan (12 menit)
1. membuka pelajaran dengan salam dan berdoa
2. membaca surat pendek secara bersama-sama
3. guru memeriksa kesiapan peserta didik, dengan memeriksa kehadiran,
kerapihan pakaian, tempat duduk dan mengajak bernyanyi
64
4. memberikan motivasi tentang pentingnya mengetahui ketentuan dan
hikmah penyembelihan hewan dalam Islam
5. memberi informasi KI/KD, indicator dan tujuan pembelajaran
6. guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok
sengan beranggotakan 4-5 anak.
7. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Kegiatan inti (90 menit)
a. mengamati
1. peserta didik membaca materi pelajaran di buku siswa
2. peserta didik mengamati gambar urutan penyembelihan hewan
dalam Islam
b. menanya
Melalui motivasi dari gambar, peserta didik menngajukan
pertanyaan tentang tata cara penyembelihan hewan dalam Islam
c. eksplorasi
1. peserta didik memasang atau mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang tertib
2. peserta didik membuat alasan pemikiran urutan gambar tersebut
3. peserta didik mencoba memperagakan penyembelihan hewan
berdasarkan gambar yang telah diurutkan
d. mengasosiasi
1. secara berkelompok, peserta didik merangkai berbagai macam
informasi menjadi peta konsep tentang tata cara penyembelihan
hewan dalam Islam
2. setiap kelompok membuat kesimpulan berdasarkan peta konsep
yang telah dihasilkan
e. mengkomunikasikan
1. setiap kelompok secara bergiliran memperagakan
penyembelihan hewan dalam islam
2. memberikan tanggapan atas peragaan kelompok lainnya
65
3. Penutup (18 menit)
1. guru dan peserta didik melakukan refleksi dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
2. melakukan penguatan materi pelajaran hari ini
3. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya.
4. guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa
dan mengucap salam.
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Aspek sikap : Penilaian diri observasi, penilaian diri, penilaian antar
teman, Jurnal
2. Aspek Pengetahuan: Tes lisan
3. Aspek Ketrampilan: proyek, dan portofolio
Makassar, Desember 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI
Rahayu, S.Pd Nurul Sakinah
66
67
Lampiran 2. Soal
Nama :
Kelas :
1. Ayat Al-Qur’an yang berisi perintah berkurban adalah ....
a. Q.S al-Kausar/108:1-3 c. Q.S al_Kafirun/109:1-3
b. Q.S an-Nasr/110:1-3 d.Q.S al- Lahab/111:1-3
2. Secara bahasa akikah berarti ....
a. dekat c. memutus atau melubangi
b. bahagia d. menahan
3. Pelaksanaan akikah sebaiknya pada hari ke- ... dari kelahiran anak.
a. 7 b. 9 c. 11 d. 15
4. Berikut ini yang bukan merupakan ketentuan seorang penyembelih adalah ....
a. beragama Islam c. berusia minimal 17 tahun
b. menyembelih dengan sengaja d. membaca basmalah
5. Hukum melaksanakan akikah dan kurban adalah ....
a. fardhu ‘ain c. sunah muakkadah
b. fardhu kifayah d. sunah
6. Seorang yang berkurban boleh memakan daging kurban maksimal ...
a. 1/2 b. 1/3 c. 1/4 d. 1/5
7. Waktu penyembelihan kurban adalah tanggal ....
a. 10-13 Zulhijjah c. 11-14 ªulhijjah
b. 10-12 Zulhijjah d. 12-15 ªulhijjah
8. Ketentuan kurban yang benar adalah ....
68
a. 1 ekor kambing untuk 1 orang c. 1 ekor sapi untuk 8 orang
b. 2 ekor kambing untuk 1 orang d. 1 ekor sapi untuk 9 orang
9. Alat penyembelih yang diperbolehkan adalah alat yang terbuat dari ....
a. tulang b. kuku c. gigi d. besi
10. Umur minimal hewan kurban kambing adalah....
a. 1 tahun b. 2 tahun c. 3 tahun d. 4 tahun
11. Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah disebut denga hari ...
a. Tasbih c. Tasybik
b. Tabsyir d. Tasyrik
12. Berikut ini merupakan ketentuan hewan yang disembelih ...
a. hewan yang sudah mati
b. hewan yang baru mati dan masih hangat
c. hewan tersebut termasuk jenis yang halal
d. hewan tersebut termasuk jenis yang haram
13. Daging kurban lebih utama diberikan kepada sanak saudara dalam kondisi….
a. mentah c. masak
b. hidup d. utuh
14. Jumlah binatang akikah bagi anak laki-laki yang disunnahkan ialah sebanyak…
a. Satu ekor sapi c. Satu ekor kambing
b. Satu ekor unta d. Dua ekor kambing
15. Selain melaksanakan ibadah akikah, pada hari disembelihnya akikah, kepada
sang bayi juga dilakukan…
a. Pemberian nama bayi c. Pencukuran rambut bayi
b. Selamatan sang bayi d. Pemotongan tali pusar bayi
69
16. Penyembelih harus memenuhi beberapa syarat penyembelihan. Salah satu syarat
bagi penyembelih adalah . . . .
a. beragama Islam c. suci dari hadas dan najis
b. tidak sedang dalam masa haid d. sehat jasmani
17. Berikut ini yang merupakan alat yang tidak dapat digunakan untuk penyembelihan
hewan adalah . . . .
a. terbuat dari kuku c. logam yang memiliki sisi tajam
b. tajam d.batu yang memiliki sisi tajam
18. Memotong binatang dengan alat tajam pada bagian leher sampai putus saluran
pernapasan dan saluran makanan sehingga binatang tersebut matai adalah pengertian
dari …
a. qurban b.berburu c.penyembelihan d.aqiqah
19. Zabhun adalah tata cara penyembelihan hewan dengan posisi hewan …
a. berdiri b. berbaring c. tengkurap d. berlari
20. Perhatikan pernyataan di bawah ini:
1. mengeluarkan roh hewan dengan cepat dan ringan
2. membedakan dengan cara orang-orang selain Islam
3. biaya yang dikeluarkan lebih murah
yang merupakan hikmah penyembelihan hewan dalam Islam adalah …
a. 1 dan 3 b. 3 dan 2 c. 1 dan 2 d.1 saja
70
Lampiran 3. Skor Data Pretest dan Data Post Test
No Nama Siswa Pretest Posttest Tuntas/Tidak Tuntas
Pretest Posttest
1 Fajriani 75 90 T T
2 Jingga Fahira 75 90 T T
3 Andi Adrian
Ilham 55 75
TT T
4 Muh Nur Wahid 65 85 TT T
5 Agung Setia Budi 60 75 TT T
6 Nabil Fayyadh A 60 80 TT T
7 Aldi 50 70 TT TT
8 Shadikin 70 85 TT T
9 Dila Rahmawati 70 85 TT T
10 Nurcahyani 65 80 TT T
11 Fahmi 55 80 TT T
71
DOKUMENTASI
72
73
74
STORY BOARD
Materi : Ketentuan Penyembelihan Hewan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Sasaran : Siswa Kelas IX
NO
Gambar / Visual
Keterangan
1
Slide pertama Judul Hukum islam
tentang penyembelihan hewan
2
Pada slide kedua terdapat sub bab
materi
3
Pada slide ke tiga terdapat materi
pengertian penyembelihan
4
Slide keempat terdapat Materi proses
penyembelihan
75
5
Slide kelima terdapat Materi ketentuan
hewan yang akan disembelih
6
Slide ke enam Materi ketentuan alat
dan ketentuan proses
7
Slide ke tujuh Materi Sunah
penyembelihan hewan
8
Slide ke delepan materi cara-cara
penyembelihan hewan
9
Slide ke Sembilan materi pengertian
qurban
76
10
Slide ke sepuluh materi ketentuan-
ketentuan qurban
11
Slide ke sebelas materi pengertian
aqiqah
12
Slide ke dua belas materi ketentuan
hewan aqiqah
13
Slide ke tiga belas materi hikmak
pelaksaan aqiqah
14
Slide ke empat belas materi perbedaan
qurban dan aqiqah
77
15
Slide ke lma belas Ucapan Terima
kasih
78
79
MATRIKS
NO NAMA PENGUJI SARAN PERBAIKAN
1 Dr. H. M. Basri, M.Si Awal kalimat tidak
menggunakan kata
yang dan sehingga
- Abstrak
- SPSS
2 Dra. Hj. Mariyati Z, M.Si - Perbaiki Judul
- Tambahkan
Populasi
3 Dra. Hj. Muliati Samad, M.Si - Tambahkan
lokasi
(kecamatan)
- Daftar Pustaka
4 Drs. H. M. Syukur Hak, MM - Kesimpulan
- Hasil Penelitian
80
RIWAYAT HIDUP
Nurul Hidayah Lahir di Ujung Pandang. Povinsi Sulawesi
Selatan. pada tanggal 14 Oktober 1997. Penulis merupakan anak
kedua dari pasangan suami istri Kasmin (Almarhum) dan Hj. Sitti
Masdariah, S.Pd. yang beralamat Jl. Monumen Emmy Saelan
Lorong V No.26 , Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocicni,
Kota Makassar. Penulis pertama kali masuk pendidikan formal di TK Aisyiyyah pada
tahun 2000. Kemudian masuk sekolah dasar di SDI Perumnas IV pada tahun 2003
dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMPN 33 Makassar. dan tamat pada tahun 2012, penulis lalu melanjutkan pendidikan
di SMAN 8 Makassar. dan tamat pada tahun 2015. Penulis melanjutkan pendidikan
dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan S1 pada tahun
2015 dan selesai pada tahun 2020 dengan menyelesaikan study dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Power Point Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Anak Bangsa”