118
SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MAMUJU SUPARDI 105730496614 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DAN DESA KABUPATEN MAMUJU

SUPARDI 105730496614

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

2

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 PADA

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

KABUPATEN MAMUJU

OLEH

SUPARDI 105730496614

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

3

PERSEMBAHAN

Ayahanda dan Ibunda, saudaraku Beserta keluargaku tersayang terima

kasih atas segenap ketulusan cinta & kasih sayangnya selama ini. Do’a,

Nasehat, Motivasi dan Perhatian Perjuangan dan Pengorbanan demi

kesuksesanku.

MOTTO HIDUP

Jika Ada Yang Mengatakan Kegagalan itu adalah Keberhasilan, Maka

Kesuksesan Akan Terhenti karena Keberhasilan. Sukses adalah

Perjalanan Bukan Tujuan”.

“Tak ada kata untuk berhenti sukses, tapi Hanya ada Koma untuk sukses

dalam mencapai kemenangan”

Page 4: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

4

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

5

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

6

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

7

ABSTRAK

SUPARDI, 2020. Analisis Penerapan PERDA No. 1 Tahun 2016 pada

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju, Skripsi

Program Studi akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ansyarif Khalid dan

Pembimbing II Hasanuddin.

Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Perda No.

1 Tahun 2016 pada DPMD Kabupaten Mamuju telah sesuai dengan

Permendagri No. 13 Tahun 2006. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif yaitu menganalisis data sedemikian rupa

sesuai dengan teori yang relevan dengan permasalahan kemudian dibuat

kesimpulan. Dari hasil Penelitian ini dapat disimpulkan DPMD Kabupaten

Mamuju dalam Dasar Hukum Perda No. 1 Tahun 2016 telah menerapkan

Permendagri No. 13 Tahun 2006 bab XI seperti Prosedur Akuntansi Penerimaan

Kas, Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas, Penerapan akuntansi keuangan

daerah, dan Laporan keuangan.

Kata Kunci : Perda No. 1 Tahun 2016, Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

8

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada rasulullah Muhammadiyah SAW

beserta para Keluarga, Sahabat dan parapengikutnya. Merupakan nikmat yang

tiada ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul “ Analisis Penerapan Perda

No. 1 Tahun 2016 pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Mamuju”.

Skripsi yang penulis baut bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Studi (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

Kedua orang tua yang tersayang Ayahanda “Syarifuddin” dan Ibunda

“Rosmiati” yang telah banyak memberikan dorongan, bantuan Moral, maupun

Material serta Do’a-nya yang tak henti-hentinya dipanjatkan selama ini. Dan

saudara-saudara tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan Seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada :

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak.CA.CSP selaku Ketua Jurusan

program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

9

4. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE., M.Si. Ak.CA selaku pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehinnga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Hasanuddin, SE.,M.Si selaku pembimbing II yang telah berteman

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi

6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan

Ilmunya kepada Penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Terkhusus Untuk seseorang yang selama ini memberikan semangat dan

Dorongan kepada saya.

9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dorong, sehingga saya

bisa menyelesaikan studi ini.

10. Rekan – Rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

akuntansi Angkatan 2014 dan yang selalu memberikan bantuannya

kepada saya.

11. Rekan – Rekan di :

I. Himpunan Pelajar Mahasiswa Papalang

II. Hipermaju

III. Aspura II Manakarra

Ucapan terima kasih kepada kalian yang segenap hati dan keikhlasan

sehingga saya dapat menyelesaikan studi karena bantuan teman-teman

semua. Dan ucapan terima kasih kepada teman-teman semua yang

memberikan saran maupun kritikan kepada penulis.

Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

terkait, dan semoga semua bantuan dan partisipasi yang diberikan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

Makassar, Juli 2020 Penulis

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

10

DAFTAR ISI

SAMPUL. ............................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ..................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR. ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. . xiv

DAFTAR GAMBAR................................................................................ ........... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Landasan Teori ............................................................................... 7

1. Pengertian Sistem .............................................................. 7

2. Pengertian Akuntansi ......................................................... 7

3. Pengertian Sistem Akuntansi ............................................. 8

4. Pemerintah Desa ............................................................... 9

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

11

5. Pemberdayaan Masyarakat ............................................... 10

6. Pengertian sistem Akuntansi Keuangan Daerah .............. 12

7. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintah ....................... 12

B. Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ............................................... 13

C. Sistem Pencatatan dan Dasar Pengakuan Akuntansi Keuangan

Daerah .............................................................................................. 15

D. Dasar Akuntansi ............................................................................... 17

E. Siklus Akuntansi ............................................................................... 18

F. Siklus akuntansi keuangan Daerah ................................................. 21

G. Sistem akuntansi keuangan daerah ................................................ 21

H. Peneliti terdahulu.............................................................................. 24

I. Kerangka Fikir .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 29

A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 29

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................... 29

C. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30

E. Metode Analisis ................................................................................ 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................. 33

A. Dasar Hukum Organisasi ................................................................. 33

B. Fungsi Organisasi ............................................................................ 33

C. Visi Organisasi ................................................................................. 34

D. Misi Organisasi ................................................................................. 36

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

12

E. Tujuan dan sasaran Organisasi Jangka Menengah (OPD) ............ 37

F. Struktur Organisasi .......................................................................... 42

G. Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi DPMD ............................... 44

H. Sumber Daya Manusia DPMD ......................................................... 56

I. Pegawai DPMD ................................................................................ 58

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 60

A. Penyusunan Laporan Keuangan DPMD ......................................... 60

B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan........................ 60

C. Iktisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan DPMD ...... 63

D. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan

Laporan keuangan ........................................................................... 67

E. Basis Pengukuran yang mendasari penyusunan

Laporan keuangan ........................................................................... 68

F. Penerapan kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan

Yang ada dalam standar akuntansi pemerintah pada SKPD .......... 68

G. Peneliti Terdahulu yang mendukung Penelitian .............................. 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 90

A. Kesimpulan ....................................................................................... 90

B. Saran ............................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xvi

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

13

DAFTAR TABEL

No Hal

1. Tabel Penelitian Terdahulu ............................................... 24

2. Tabel Tujuan dan sasaran Jangka Menengah (OPD) ...... 39

3. Tabel tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan DPMD ....... 40

4. Tabel Golongan jabatan DPMD ......................................... 59

5. Tabel iktisar pendapatan DPMD ........................................ 63

6. Tabel iktisar belanja DPMD ............................................... 65

7. Tabel ikhtisar Belanja Langsung DPMD ............................ 65

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

14

TABEL GAMBAR

No Hal

1. Kerangka Fikir ................................................................. 28

2. Susunan struktur DPMD ...................................................... 43

3. Status Kepegawaian DPMD ................................................ 59

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk Organisasi non profit

yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum

yang dapat berupa peningkatan keamanan, peningkatan mutu pendidikan

atau peningkatan mutu kesehatan dan lain lain. Apabila dibandingkan

dengan instansi lain, instansi pemerintah memiliki karakteristik tersendiri

yang telah terkesan sebagai lembaga politik dari pada lembaga ekonomi.

Akan tetapi, sebagaimana bentuk-bentuk instansi lainnya, instansi

pemerintah juga memiliki aspek sebagai lembaga ekonomi. Instansi

pemerintah melakukan berbagai bentuk pengeluaran guna membiayai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di satu sisi, dan di sisi lain instansi ini

harus melakukan berbagai upaya untuk memperoleh penghasilan guna

menutupi seluruh biaya tersebut.

Sistem Akuntansi Keuangan daerah dibentuk untuk menyediakan

informasi keuangan yang lengkap, cermat, dan akurat sehingga dapat

menyajikan laporan keuangan yang handal, dapat

mempertanggungjawabkan, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk

mengevaluasi pelaksanaan keuangan masa lalu dalam rangka pengambilan

keputusan ekonomi oleh pihak eksternal pemerintah daerah untuk masa

yang akan datang.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, laporan keuangan pemerintah daerah

menyajikan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset,

kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas pemerintah daerah.

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

16

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan

Beban Daerah.

Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah

daerah yang menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah merupakan dinamika dalam perkembangan

pemerintahan daerah dalam rangka menjawab permasalahan yang terjadi

pada pemerintahan daerah. Perubahan kebijakan pemerintah daerah yang

diatur dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintah

Daerah telah memberikan dampak yang cukup besar bagi berbagai

peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pemerintah

daerah, termasuk pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.

Dalam hal ini perubahan undang – undang Nomor 32 tahun 2004

sebagaimana diubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang pemerintah daerah menjelaskan bahwa daerah memberikan

kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahnya.

Tujuannya adalah demi mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat di daerah. . Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten

Mamuju Mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang

Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok – Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 1 ayat 6 menjelaskan “keuangan

daerah adalah semua hak dan Kewajiban daerah dalam rangka

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

17

penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan

hak dan kewajiban daerah tersebut;” dilanjutkan pasal 7 yang menjelaskan

“pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan daerah”. Sehingga pasal

8 menjelaskan “anggaran dan pendapatan belanja daerah, selanjutnya

disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang

dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan peraturan daerah”, Maka pada Pasal 9 menjelaskan “

peraturan bupati adalah peraturan yang dibentuk oleh bupati mamuju untuk

melaksanakan peraturan daerah, atau peraturan perundang-undangan yang

lebih tinggi, atau mengadakan kebijakan baru”, dan dilanjutkan pasal 10

yang berbunyi “pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah

bupati yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan

keseluruhan pengelolaan keuangan daerah”.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten

Mamuju, yang beralamat Jln. Kurungan Bassi - Kabupaten Mamuju, Trans

Sulawesi. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 18 Tahun 2016 Lembaga

Perangkat Daerah. Berdasarkan peraturan daerah tersebut, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju, adalah sebagai

unsur penunjang pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan

bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah desa Kabupaten

Mamuju.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

18

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah sebuah perangkat

daerah yang mempunyai tugas penting dalam melaksanakan urusan

pemerintah bidang pemberdayaan masyarakat dan desa, sehingga menjadi

dasar untuk meweujudkan kesejahteraan hidup dan penghidupan yang

berkualitas.

Masyarakat dan Desa merupakan system nilai dalam tata pemerintahan

yang harus dibangun dan menjadi daya dukung terhadap terwujudnya

masyarakat yang sejahtera dan mandiri.

Namun dalam melaksanakan program-program Dinas pemberdayaan

masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju tidak Lepas dari berbagai

Permasalahan yang di hadapi karena masih rendahnya tata kelola

pemerintah serta masih rendahnya tingkat pendidikan SDM di Desa, kurang

tersedianya sarana dan Prasarana sesuai kebutuhan yang menunjang

aktivitas dalam mengeksplorasi potensi untuk meningkatkan pendapatan asli

desa serta mengangkat kesejahteraan masyarakat desa, Regulasi

kelembagaan desa belum terakomodir dalam Produk-produk hokum didesa

atau peraturan desa yang menjadi legalitas Formal otoritas pemerintah desa

yang seharusnya dapat menjadi eksistensi lembaga-lembaga di desa.

Keadaan perekonomian saat ini terkhususnya yang berada dikabupaten

mamuju. Karena, tidak adanya peningkatan kelembagaan ekonomi didesa

yang optimal, kurangnya kesiapan modal usaha untuk akses kegiatan

ekonomi pedesaan, kurangnya tingkat ruang untuk memasarkan produk-

produk unggulan hasil dari usaha kecil menengah pedesaan.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

19

Selanjutnya, Pada tahun 2016 Pemerintah daerah kabupaten mamuju

mengeluarkan Peraturan Daerah mengenai aturan Pengelolaan Pokok-

Pokok Keuangan Daerah sehingga ini menjadi acuan agar dalam pengelolan

keuangan dapat seperti yang di harapakan oleh masyarakat maupun

pemerintah desa itu sendiri, sehingga sistem penerapan keuangan daerah

meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggung jawaban, dan pengawasan Keuangan daerah pada

Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang sesuai dengan

pengelolaan keuangan pada daerah itu sendiri.

Maka dengan pertimbangan tersebut penulis merasa tertarik untuk

memilih judul “Analisis Penerapan Perda No. 1 Tahun 2016 pada Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka penulis

mencoba merumuskan masalah sebagai berikut ;

“Apakah Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah pada Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju telah sesuai

dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah:

“Untuk mengetahui apakah Pengelolaan Sistem Pengelolaan Keuangan

Daerah pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten

Mamuju telah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016”

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

20

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari peneliti adalah :

1. Manfaat Bagi Penulis

a. Mengetahui sejauh mana sistem pengelolan keuangan dalam

kepemerintahan.

b. Sebagai bahan masukan dalam membandingkan teori-teori yang

selama ini diterima pada perkuliahan dengan kenyataan yang

dihadapi dilapangan.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam perusahaan

dengan menggunakan aturan standar akuntansi publik.

3. Manfaat bagi Pembaca

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat

menjadikan bahan pembelajaran tentang konsep Pengelolaan

keuangan yang sesuai dengan aturan Permendagri Nomor 13 Tahun

2006.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015 : 3) Sistem adalah

rangakaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling

berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian

besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung

sistem yang lebih besar.

Sistem menurut Mulyadi (2016 : 5) adalah Suatu Jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan

yang lain untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan

pokok perusahaan.

2. Pengertian Akuntansi

Menurut Hans Kartikahadi, dkk. (2016 : 3) pengertian akuntansi

adalah :“Menyatakan bahwa akuntansi ialah suatu sistem informasi

keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan

informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”.

Menurut Kieso, et al. (2016 : 2) pengertian akuntansi ialah:

“Akuntansi terdiri dari 3 aktivitas yang mendasar yakni identifikasi,

pencatatan dan pengkomunikasian peristiwa ekonomi sebuah organisasi

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

22

kepada pihak yang berkepentingan. Perusahaan mengidentifikasi

peristiwa ekonomi sesuai dengan aktivitas usahanya dan mencatat

peristiwa tersebut untuk menyediakan catatan kegiatan keuangan.

Pencatatan dilaksanakan secara sistematis, kronologis setiap peristiwa,

dalam satuan mata uang. Akhirnya pada pengkomunikasian kumpulan

informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan dalam sebuah

bentuk laporan akuntansi atau dikenal dengan laporan keuangan”.

Jadi, berdasarkan kutipan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Akuntansi merupakan suatu yang terdiri dari beberapa aktivitas

sehinnga dapat memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi

perusahaan Sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan

transaksi keuangan dan penginterpretasian hasil proses tersebut

3. Pengertian Sistem Akuntansi

Pengertian Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2016 : 3) adalah

“organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan”.

Dari definisi sistem akuntansi tersebut unsur sistem akuntansi

pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar,

dan buku pembantu serta laporan.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

23

Pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016 : 5)

memiliki tujuan umum yaitu :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian,

maupun struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Pemerintah Desa

Desa menurut UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah mengartikan Desa sebagai berikut : “Desa atau yang disebut

nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik

Indonesia; (Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 1 ayat 12).

Sedangkan pemerintahan desa berdasarkan Undang-Undang

Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, pasal 6 menyebutkan bahwa

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

24

pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh

pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur

dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul

dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jadi, berdasarkan dari defini diatas dapat di tarik bahwa pemerintah

desa merupakan suatu sistem yang diatur oleh pemerintah desa itu

sendiri dan memilik batas wilayah dalam penyenggaraan urusan

pemerintah untuk mengurus kepentingan masyarakat setempat.

5. Pemberdayaan Masyarkat

Pemberdayaan masyarakat, secara lugas dapat diartikan sebagai

suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui

pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku

masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut

terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu

mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku

masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Robbins yang dikutip pada buku “Manajemen Kinerja” memberikan

pengertian yaitu: Pemberdayaan sebagai menempatkan pekerja

bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan. Dengan demikian,

manajer belajar untuk berhenti mengontrol dan pekerja belajar

bagaimana bertanggung jawab atas pekerjaannya dan membuat

keputusan yang tepat. Pemberdayaan dapat mengubah gaya

kepimpinan, hubungan kekuasaan, cara pekerjaan dirancang, dan cara

organisasi distrukturkan.

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

25

Berdasarkan defini diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemberdayaan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang

maupun kelompok melalui berbagai kegiatan pemberian ketrampilan,

pengembangan pengetahuan, penguatan kemampuan atau potensi

yang mendukung agar dapat terciptanya kemandirian, dan keberdayaan

pada masyarakat baik itu dari segi ekonomi, sosial, budaya, maupun

pendidikan untuk membantu memecahkan berbagai masalah-masalah

yang dihadapi.

Proses pemberdayaan masyarakat yang dikemukan oleh

Mardikanto dan Soebiato (2015 : 126), yaitu:

a. Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah, permasalahan,serta

peluangpeluangya.

b. Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian.

c. Menerapkan rencana kegiatan kelompok.

d. Memantau proses hasil kegiatan secara terus menerus secara

partisipatif.

Disiplin yang baik akan mencerminkan besarnya rsa tanggung

jawab seseorng terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini

mendorong gariah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan

perusahaan, pegawai dan masyarakatnya. Oleh karena itu setiap

pimpinan selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin

yang baik. Sesorang pimpinan dikatakan efektif dalam

kepemimpinannya jika para bawahannya berdisiplin baik.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

26

6. Pengertian sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Menurut Pemendagri No. 64 Tahun 2014 Pasal 1 mengenai sistem

pemerintah daerah adalah sebagai berikut: “sistem akuntansi pemrintah

daerah atau sistem akuntansi daerah yang selanjutnya disingkat SAPD /

SAKD adalah rangakain sistematik dari prosedur, penyelenggara,

peralatan dan elemen alin untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak

analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan

organisasi pemerintah daerah.”

Sedangkan menurut peraturan pemerintah No. 71 tahun 2010

pengertian sistem akunatnsi keuangan daerah adalah sebagai berikut:

“Rangakaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan

elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analis transaksi

sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi

pemerintah.”

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik keimpulan bahwa

sistem akuntansi keuangan daerah merupakan serangkaian prosedur

yang saling berhubungan baik menggunakan metode manual maupun

secara terkomputerisasi dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang ditujukan untuk mengahasilkan informasi

dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan pihak intern dan

pihak ekstern pemerintah daerah untuk mengambil keputusan ekonomi.

7. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintah

Standar Akuntansi Pemerintah dinyatakan dalam bentuk pernyataan

Standar akuntansi pemerintah (PSAP). PSAP Merupakan SAP yang

diberikan Nomor, judul, isi, dan tanggal berlaku. Berikut ini beberapa

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

27

pengertian standar akuntansi pemerintah menurut para ahli, Dadang

Suwanda (2015 : 8) Menyatakan bahwa; “Standar Akuntansi pemerintah

adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan

menyajikan laporan keuangan pemerintah”

Hal Senada dikatakan Baldric Siregar (2015 : 72) Bahwa: “Standar

akuntansi pemrintah adalah prinsip-prinsio akuntansi yang diterapkan

dalam penyusunan dala oenyajian alporan keuangan pemerintah”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa standar

akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang menerapkan

dalam menyusun penyajian laporan keuangan pemerintah.

B. Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Berdasarkan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Sistem akuntansi pemerintahan daerah menurut permendagri nomor 13

tahun 2006 pasal 232 ayat (3) meliputi serangkaian prosedur, mulai dari

proses pengumpulan data, pencatatan, penggolongan, dan peringkasan atas

transaksi dan/atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan

secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Untuk

menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah, kepala daerah

menetapkan sistem akuntansi pemerintahan daerah dengan mengacu pada

peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah,

disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern dan standar

akuntansi pemerintahan.

Dalam sistem akuntansi pemerintahan ditetapakan entitas pelaporan

dan entitas akuntansi yang menyelenggarakan sistem akuntansi

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

28

pemerintahan daerah. Sistemakuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan

oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) pada Satuan Kerja

Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) dan Sistem Akuntansi Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan

Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD). Sistem akuntansi

pemerintahan daerah secara garis besar terdiri atas empat prosedur

akuntansi, yaitu: prosedur akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas,

selain kas, dan asset.

1. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem dan prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD

meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi

mulai dari pencatatan, pengikhtisaran atas transaksi dan kejadian

keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung

jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran kas

pada SKPD.

2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas

Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPD meliputi

serangkaian prosedur baik manual ataupun terkomputeriasi mulai dari

pencatatan, pengiktisaran atas dasar pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada SKPD.

3. Prosedur Akuntansi Aset Tetap

Prosedur Akuntansi Aset Tetap/Barang milik daerah pada SKPD

meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan,

pemeliharaan, rehalibitasi, perubahan klarifikasi, dan penyusutan

terhadap aset tetap yang dikuasai SKPD.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

29

4. Prosedur Akuntansi Selain Kas

Prosedur Akuntansi Selain Kas pada SKPD meliputi serangkaian

proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pencatatan,

pengikhtisaran atas transaksi dan kejadian keuangan dalam rangka

pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan selain

kas.

C. Sistem Pencatatan dan Dasar Pengakuan Akuntansi Keuangan Daerah

Akuntansi Keuangan Daerah masih menganut prinsip dasar Akuntansi

pada umumnya. Namun terdapat beberapa perbedaan dari segi teknis

pencatatan dan lingkup yang dituju. Akuntansi Keuangan Daerah adalah

proses mencatat, menilai, dan mengidentifikasi semua transaksi bisnis yang

terjadi pada entitas Pemerintah Daerah, seperti provinsi, kota, atau

kabupaten. Output berupa laporan keuangan dari Akuntansi Keuangan

Daerah ditujukan kepada pihak-pihak seperti Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD), Badan Pengawas Keuangan (BPK), kreditor, investor,

donatur, dan pihak berkepentingan lainnya.

Pemberlakuan Akuntansi Keuangan Daerah diatur oleh Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi

Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005 mengenai Pengelolaan Keuangan

Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 13

Tahun 2006. Output yang akan dipakai oleh pihak-pihak berkepentingan

terkait Akuntansi Keuangan Daerah adalah:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Neraca

3. Laporan Arus Kas

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

30

4. Laporan Perubahan Ekuitas Dana

5. Catatan atas Laporan Keuangan

a. Sistem Pencatatan

terdapat tiga metode pencatatan dalam Akuntansi Keuangan Daerah,

yaitu Single Entry, Double Entry, dan Triple Entry. Metode pencatatan

Single Entry sekarang ini semakin ditinggalkan, walau masih ada

beberapa area Pemda yang masih memakai karena mempunyai

beberapa kelemahan seperti: tidak mencerminkan kinerja secara riil,

dan tidak memberikan informasi yang komprehensif. Maka dari itu,

metode Double Entry hadir untuk mengisi kelemahan dari metode

Single Entry.

1) Single Entry

Pencatatan single entry sering disebut juga dengan sistem

tata buku tunggal atau tata buku saja. Dalam sistem pencatatan

transaksi ekonomi dilakukan secara tunggal (tidak berpasangan).

Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada

sisi pengeluaran.

2) Double Entry

Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan

sistem tata buku berpasangan. Menurut Permendagri Nomor 13

Tahun 2006, yang melakukan sistem akuntansi ini adalah

Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD pada level

SKPD dan Bendahara Umum Daerah (BUD) pada level Satuan

Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Menurut sistem ini

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

31

pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali

(double = berpasangan/ganda, entry = pencatatan).

Dalam setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan

persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi

merupakan alat bantu untuk memahami sistem pencatatan ini.

Persamaan dasar akuntansi tersebut berbentuk sebagai berikut.

ASET + BEBAN = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN

3) Triple Entry

Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan

pencatatan dengan menggunakan sistem pencatatan double

entry, ditambahkan dengan pencatatan pada buku anggaran.

Sistem pencatatan double entry diterapkan untuk mencatat

transaksi yang ditujukan untuk menyusun neraca, laporan

operasional, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas

(laporan finansial), sedangkan transaksi yang bertujuan untuk

LRA dan laporan perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dicatat

dalam buku anggaran.

D. Dasar Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen

perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan

mengandung arti. Maka dari itu, untuk dapat menentukan kapan suatu

transaksi dicatat, digunakan sistem prosedur sebagai basis/dasar akuntansi

atau sistem pencatatan:

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

32

1. Basis Kas (Cas basis)

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, menetapkan pengakuan

pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi

tersebut menimbulkan perubahan pada kas, maka transaksi tersebut

dicatat.

2. Basis Akrual (Acrual Basis)

Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi (bukan

hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).

3. Basis Kas Modifikasian (Modified Cash Basis)

Basis kas modifikasi mencatat transaksi dengan basis kas selama

tahun anggaran berdasarkan basis akrual.

4. Basis Akrual Modifikasian (Modified Acrual Basis)

Basis akrual modifikasi mencatat transaksi dengan basis kas selama

tahun anggaran berdasarkan basis akrual.

E. Siklus Akuntansi

Pengertian siklus akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem

akuntansi. Tahap-tahap tersebut meliputi :

1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam bukti dan melakukan

analisis transaksi keuangan tersebut. Menurut Halim (2012 : 58) untuk

memahami analisis transaksi dengan menggunakan alat bantu

persamaan dasar akuntansi dan analisis pengaruhnya terhadap kas

untuk menentukan pencatatan di buku anggaran.

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

33

2. Mencatat transaksi keuangan dalam buku jurnal. Tahapan ini disebut

menjurnal. Jurnal dibedakan menjadi dua yakni jurnal umum dan jurnal

khusus. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat

semua jenis transaksi. Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan

untuk mencatat satu jenis transaksi saja. Contoh jurnal khusus adalah

Jurnal Penerimaan Kas, sebagaimana yang dicontohkan dalam

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Berdasarkan Permendagri Nomor

13 Tahun 2006, buku jurnal yang digunakan dalam akuntansi keuangan

daerah meliputi Buku Jurnal, Penerimaan Kas, Buku Jurnal Pengeluaran

Kas, dan Buku Jurnal Umum.

3. Meringkas, dalam buku besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah

dijurnal. Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan. Buku besar

adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/akun/perkiraan

(account). Dan memasukkan rekening-rekening dari jurnal ke dalam

buku besar inilah yang disebut posting. Didalam Permendagri Nomor 13

Tahun 2006, pemerintah telah menetapkan format-format jurnal umum,

jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, buku besar, dan buku

besar pembantu

4. Menentukan saldo-saldo buku besar diakhir periode dan

menuangkannya dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar

rekening-rekening beserta saldo yang menyertainya. Adapun saldo

transaksi diambil angkanya dari saldo terakhir yang ada disetiap

transaksinya.

5. Menyesuaikan buku besar berdasar pada informasi yang paling up-to-

date (muthakhir). Jurnal penyesuaian ini menurut Permendagri Nomor

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

34

13 Tahun 2006 dicatat dalam jurnal umum karena termasuk kategori

akuntansi selaian aset. Penjurnalan ini dilakukan baik oleh entitas

akuntansi (SKPD) maupun entitas pelaporan (SKPD).

6. Menentukan Saldo-saldo buku besar setelah penyesuian dan

menuangkannya dalam neraca saldo setelah penyesuain. Neraca saldo

setelah penyesuaian adalah neraca saldo yang disusun setelah

pembuatan jurnal-jurnal penyesuaian.

7. Menyusun laporan keuangan berdasarkan NSSP. Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006.

Laporan keuangan Pemerintah terdiri atas :

a. Laporan realisasi anggaran

b. Neraca

c. Laporan arus kas

d. Catatan atas laporan keuangan

8. Menutup buku besar. Istilah transfer saldo transaksi temporer kedalam

rekening ekuitas adalah menutup rekening temporer, dan proses ini

disebut dengan penutupan rekening temporer.

Proses penutupan transaksi temporer meliputi beberapa tahap:

a. Menutup rekening pendapatan ke transaksi ikhtisar surplus

defisit-LO atau surplus/defisit-LO.

b. Menutup rekening beban ke rekening ikhtisaran surplus defisit-

LO atau surplus/defisit-LO.

c. Menutup rekening ikhtisaran surplus defisit-LO ke rekening

ekuitas.

9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam neraca

saldo setelah penutupan. Karena proses penutupan rekening temporer

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

35

mentransfer saldo transaksi-transaksi pendapatan dan beban ke

rekening ekuitas, maka dalam neraca saldo setelah tutup buku tidak

akan dijumpai rekening-rekening nominal sudah kembali nol, sedangkan

rekening-rekening temporer tersebut.

F. Siklus Akuntansi Keuangan Daerah

Setelah penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian, dapat disusun

laporan perhitungan APBD. Untuk lebih mempermudah penyusunan laporan

keuangan yang lain yakni laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan

neraca, biasanya terlebih dahulu dilakukan proses tutup buku dengan

membuat jurnal penutup. Kemudian setelah jurnal penutup ini di posting,

barulah disusun ketiga laporan dimaksud.

Siklus akuntansi keuangan daerah mengikuti tahap-tahap yang ada

dalam siklus akuntansi tersebut. Perbedaan yang ada adalah pada

pembuatan jurnal penutup sebelum penyusunan laporan perubahan ekuitas,

laporan arus kas, dan neraca dengan tujuan untuk mempermudah

penyusunan ketiga laporan tersebut.

G. Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah menurut pasal 232 ayat (3)

Permendagri No. 13 Tahun 2006, yaitu meliputi serangkaian prosedur mulai

dari proses pengumpulan data, pencatatan, penggolongan dan peringkasan

atas transaksi dan/kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam

rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan

secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Berdasarkan

Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang disesuaikan dengan SAP Berbasis

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

36

Akrual peraturan Permendagri No. 17 Tahun 2010, Sistem akuntansi

pemerintah daerah secara garis besar terdiri atas empat prosedur :

1. Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas adalah meliputi serangkaian proses, baik

manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan,

dan peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan, hingga

pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan

APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas pada SKPD dan/atau

SKPKD. Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi penerimaan kas

pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada pejabat

penatausahaan keuangan SKPD (PPK-SKPD). Sedangkan pada

SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.

2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Prosedur akuntansi pengeluaran

kas meliputi serangkaian proses, baik manual maupun

terkomputerisasi mulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan

transaksi dan/atau kejadian keuangan, hingga pelaporan keuangan

dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan

dengan pengeluaran kas pada SKPD dan/atau SKPKD. Fungsi yang

terkait dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD

dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPKD. Sedangkan,

pada SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.

3. Prosedur Akuntansi Selain Kas

Prosedur akuntansi pengeluaran kas meliputi transaksi

dan/kejadian keuangan yang berupa :

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

37

a. Pengesahan pertanggungjawaban (SPJ) pengeluaran dana yang

merupakan pengesahan atas pengeluaran/belanja melalui

mekanisme uang persediaan/ganti uang tambahan.

b. Koreksi kesalahan pencatatan yang merupakan koreksi terhadap

kesalahan dalam membuat jurnal yang telah diposting ke buku

besar.

c. Penerimaan hibah selain kas merupakan sumber ekonomi non kas

yang bukan merupakan pelaksanaan APBD, tetapi mengandung

konsekuensi ekonomi bagi pemerintah daerah.

d. Pembeliaan secara kredit yang merupakan transaksi pembelian

aset tetap yang pembayarannya dilakukan dimasa yang akan

datang.

e. Retir pembelian kredit yang merupakan pengembalian aset

tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi kas yang merupakan

pemindah tanganan aset tetap kepada pihak ketiga karena suatu

hal tanpa ada penggantian berupa kas .

f. Penerimaan aset tetap/barang milik dearah tanpa konsekuensi kas

yang merupakan perolehan aset tetap akibat adanya tukar-menukar

(ruilslaag) dengan pihak ketiga.

4. Prosedur Akuntansi Aset

Prosedur akuntansi aset meliputi serangkaian proses, baik

manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan dan pelaporan

akuntansi atas perolehan, hingga pemeliharaan, rehabilitasi,

penghapusan, pemindahtanganan, perubahan klasifikasi, dan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

38

penyusutan terhadap aset yang dikuasai/digunakan SKPD dan/atau

SKPKD.

H. Peneliti Terdahulu

NO Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian

1 Sri Gusmaistia

( 2014)

Analisis Penerapan Permendagri No. 13 Tahun 2006 pada Kantor Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu

kualitatif

telah menerapkan

Permendagri No. 13

Tahun 2006 yang

disesuaikan dengan SAP

Berbasis Akrual Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun

2010.

2 Riki Pernandes

(2016)

Analisis penerapan permendagri no. 13 tahun 2006 pada badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa kabupaten rokan hulu

Kualitatif

Penerapan permendagri no 13 tahun 2006 yang terapkan kantor BPMPD Kabupaten Rokan Hulu

3 Billy Rivaldy

Pangalila, Dkk (2016)

Analisis penerapan sistem akuntansi pemerintah pada dinas pendapatan daerah kabupaten minahasa tenggara

Kualitatif

Sistem akuntansi pemerintah di dinas pendapatan daerah kabupaten minahasa tenggara sudah sesuai berdasarkan peraturan-peraturan akuntansi pemerintah yang berlaku dan perlu adanya penggantian nama akun pada laporan perubahan ekuitas

4 Fitri Ningsih (2013)

Analisis penerapan sistem akuntansi akuntansi keuangan pemerintah pada kantor camat pendalian IV koto kabupaten Rokan Hulu

Kualitatif

Penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah pada kantor camat pendalian IV koto kabupaten rokan hulu belum sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005 dan peraturan menteri dalam

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

39

negeri nomor 13 tahun 2006

5 Anissa putri

prabangsari (2018)

Pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, sistem pengendalian intern dan kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan dengan standar akuntansi berbasis akrual sebagai variabel intervening (studi empiris pada badan dan dinas satuan kerja perangkat daerah kabupaten wonogiri)

Kuantitatif

Sistem akuntansi keuangan daerah dan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, sedangkan sistem pengendalian intern dan kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

6 Riska Korompot

(2015)

Analisis penyusunan anggaran pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah kota mobagu tahun anggaran 2014

Kualitatif

DPPKAD kota mobagu telah melaksanakan proses penyusunan anggaran sesuai dengan permendagri no. 27 tahun 2013tentang pedoman penyusunan PABD tahun anggaran 2014

7 Chandra Kusuma Putra, Dkk ( 2013)

Pengelolaan alokasi desa dalam pemberdayaan masyarakat desa (studi kasus desa wonorejo Kecamatan singosari kabupaten malang)

Kualitatif

Menunjukkan bahwa sebagian dari dana ADD untuk pemberdayaan masyarakat digunakan untuk biaya operasional pemerintah desa dan BPD sehingga penggunaan ADD tidak sesuai dengan peruntukannya

8 Monika Sutri

Kolinung, Dkk ( 2015)

Analisis pengelolaan aset tetap pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah kota tomohon

Kualitatif

Sehingga Pengelolaan aset tetap pada DPPKAD kota tomohon dengan permendagri no. 17 tahun 2007 belum sepenuhnya sesuai.

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

40

9 Danang wahyu pribadi (2018)

Pengaruh kinerja pengelolaan keuangan dan penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah terhadap kualitas laporan keuangan pada pemerintah kota kediri

(Studi kasus pada BPPKAD Kota Kediri)

kuantitatif

1. Kinerja pengelola keuangan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada badan pengelola pendapatan keuangan dan aset daerah kota kediri

2. Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada badan pengelols pendapatan keuangan dan aset daerah kota kediri.

3. Berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada badan pengelola pendapatan keuangan dan aset daerah kota kediri.

10 Siska Yulia Defitri

(2018)

Pengaruh Pengelolaan keuangan daerah dan

sistem akuntansi keuangan daerah

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah

kuantitatif

Pengelolaan keuangan daerah memiliki hubungan yang positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporang keuangan daerah, sedangkan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

41

I. Kerangka Fikir

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas

merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, membina dan

memfasilitasi pelaksanaan program-program Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa.

Sehingga untuk Melaksanakan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju mengeluarkan Perda Nomor 1

Tahun 2016 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana yang disebut dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

bahwa daerah memberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahannya. Dengan kata lain, pemerintah kabupaten

mamuju mengeluarkan aturan PERDA tersebut. agar bisa dijadikan

Pedoman dalam pengelolaan keuangan sehingga hasil yang dicapai dalam

aktivitas tersebut dapat memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan

usaha ekonomi, Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil Usaha

Masyarakat, dan Pembangunan yang ada didesa kabupaten mamuju itu

sendiri. Maka hal ini bisa dijadikan sebagai acuan penelitian di kantor DPMD

Kabupaten Mamuju. apakah dari uraian diatas telah direalisasikan seperti

yang di atur dalam PERDA. namun Jika tidak sesuai yang dilakukan maka

hasil yang capai dalam hal ini sebagai lembaga yang bergerak untuk

mengkoordinasikan atau membina dalam pemberdayaan masyarakat dan

Desa kurang berhasil artinya bahwa pemberdayaan masyarakat dan desa

perlu di perhatikan lebih spesifik.

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

42

Berdasarkan uraian diatas maka muncullah kerangka fikir, sebagai

berikut :

Gambar Kerangka Fikir 2.1

Perda Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah

Kesimpulan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Mamuju

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah

Catatan Laporan Keuangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Kabuapten Mamuju

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan

pendekatan kualitatif. Creswell Menyatakan penelitian kualitatif sebagai

suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.

Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriftif dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualktatif, peneliti bertolak dari data,

memanfaatkan teori yang ada sebagai penjelasan, dan berakhir dengan

suatu teori (Noo, 2015:34).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi objek penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju Prov. Sulbar bertempat di Jln

Kurungan Bassi (Trans Sulawesi) No. 75. Rimuku. Kec. Mamuju Kabupaten

mamuju, Sulawesi Barat, Kode Pos 91511. Sedangkan waktu yang

diperlukan untuk penelitian hingga pembahasan dalam bentuk penulisan

Proposal membutuhkan interval waktu kurang lebih dua (2) bulan lamanya,

yaitu 1 - 3 bulan 2019.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

44

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terbagi atas :

a. Data kualitatif : data yang tidak berbentuk angka. Misalnya :

Kuesioner Pertanyaan tentang Susunan Kerja. Kualitas pelayanan

sebuah Instansi, atau gaya kepemimpinan, Dll

b. Data Kuantitatif : data yang berbentuk angka. Misalnya :, laporan

keuangan, dll. Adapun jenis data kuantitatif yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu : sejarah singkat, visi dan misi, tugas pokok dan

fungsi dinas pendapatan daerah Kabupaten Mamuju, dan jenis data

kuantitatif yang digunakan yaitu : Laporan keuangan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum

dari Lokasi penelitian, menentukan perumusan dan identifikasi

permasalahan.

Kegiatan ini Meliputi :

a. Menentukan pilihan metode berdasarkan pada kemampuan data

yang hendak digunakan.

b. Mengaati kondisi lapangan serta menaksirkan keadaan yang

berkaitan dengan mutu data yang diambil.

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

45

2. Studi lapangan (Field research)

Studi lapangan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

wawancara dan mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian

3. Studi Kepustakaan (library research)

Maksud dari studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data teoritis

yang menjadi landasan teori untuk melaksankan penelitian ini dengan

cara mempelajari berbagai buku dan literatur yang berhubungan dengan

penyusunan dan penelitian.

E. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Deskriptif Kualitatif.

Menurut (Sugiono. 2010 : 9), Kualitatif adalah penelitian dimana peneliti

ditempatkan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara penggabungan dan analisis data bersifat induktif. Sementara itu,

Penelitian Deskriptif yaitu data yang mengacu bentuk yang akan membuat

pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau

angka yang diuraikan.

Dalam peneilitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan

pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar

variabel pada objek yang di teliti lebih bersifat interaktif yaitu saling

mempengaruhi, sehinnga penelitian kualitatif lebih menekankan kedalaman

informasi pada objek penelitian. Laporan keuangan Mulai dari Penerimaan

Kas Hingga Pengeluaran Kas, dengan Mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi pemerintah. dalam hal

ini,Penerapan Perda No. 1 tahun 2016 Tentang Poko-pokok Pengelolaan

keuangan yang didasari Oleh Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Tentang

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

46

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga dari pelaksanaan

peraturan daerah tersebut dapat diketahui apakah pemerintah kabupaten

mamuju Telah Menerapkan Landasan Hukum Penyusunan Laporan

keuangan yang di terapkan sekarang, salah satunya adalah Perda No. 1

Tahun 2016.

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Dasar Hukum Organisasi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dibentuk Berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Mamuju. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah unsur

pelaksana urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa,

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Fungsi Organisasi

Fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju:

Dalam melaksanakan tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Mamuju mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan penataan Desa.

2. Fasilitasi kerja sama antar Desa dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota.

3. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi

pemerintahan Desa.

4. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat

Desa.

5. Melaksanakan Administrasi Umum, Perencanaan Program dan

Anggaran, Ketatausahaan, dan

6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

48

C. Visi Organisasi

Sebuah organisasi harus memiliki sebuah alat manajemen yang akan

menentukan kearah mana sebuah organisasi tersebut bergerak dan

bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Visi adalah suatu gambaran

tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin

diwujudkan .Mengacu kepada Visi dan Misi Kabupaten Mamuju yaitu

MEWUJUDKAN MAMUJU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN RAMAH”.

serta berdasar kepada tugas dan fungsi yang dilembaga Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Mamuju ,oleh karena itu

maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Mamuju

menentukan Visi yang merupakan suatu proyeksi organisasi di masa yang

akan datang dan merupakan suatu komitmen yang akan menjadi motivasi

bagi aparat untuk melakukan tugas dan fungsinya, penetapan Visi tersebut

sebagai berikut : “MENJADI PENGGERAK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA MENUJU MASYARAKAT

SEJAHTERA DAN MANDIRI ”. Penggerakan Pemberdayaan Masyarakat

merupakan upaya pengaktualisasian sumberdaya pembangunan yang

dilakukan secara sistematis, terencana dan berkelanjutan sebagai modal

dasar guna mewujudkan kesejahteraan hidup dan penghidupan yang

berkualitas. Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan satu kesatuan

sistem nilai dalam tata pemerintahan yang harus dibangun dan menjadi daya

dukung terhadap terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Guna

mencapai keadaan dimaksud maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan

Desa Kabupaten Mamuju sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

49

melaksanakan,mengembangkan dan memfasilitasi berbagai program secara

terencana, terukur dan berkelanjutan.

1. Penggerak Pemberdayaan Masyarakat.

Bahwa Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju

sebagai motor atau penggerak Pemberdayaan masyarakat adalah proses

pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses

kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terlaksana apabila warganya ikut

berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai

"pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau

masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga

sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan

penerima manfaat.

2. Penggerak Pemerintahan Desa.

Bahwa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju

menjadi Penggerak atau motor dalam fasilitasi dan regulasi tata kelola

manajemen dan pembangunan urusan pemerintahan desa.

3. Masyarakat Sejahtera.

Penyediaan pelayanan sosial di berbagai aspek kehidupan Masyarakat.

Sejahtera dimaknai dengan terwujudnya kesejahteraan sosial yang

merupakan keadaan dimana individu atau komunitas masyarakat merasa

nyaman,tentram,bahagia, serta dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Masyarakat Mandiri.

Bahwa masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian pembangunan.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

50

D. Misi Organisasi

Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka Misi Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju ditetapkan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja aparatur sehingga tanggap terhadap masyarakat

dan mampumemberikan pelayanan dibidang pemberdayaan masyarakat

dan pemerintahan desa.

2. Pengembangan usaha ekonomi Kreatif masyarakat;

3. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam berwawasan lingkungan

dan pemberdayaan tekhnologi tepat guna.

4. Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa.

5. Menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan prioritas,

potensi dan nilai kearifan lokal.

6. Mengembangkan sistem transparansi dan akuntabilitas dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa.

Tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju

sebagai berikut :

1. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat

desa yang menjadi kewenangan daerah;

2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desamelaksanakan kewenangan

urusan pemerintahan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada

Pemerintah Kabupaten melalui tugas perbantuandi bidang

pemberdayaan masyarakat desa.

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

51

E. Tujuan dan Sasaran Organisasi Jangka Menengah (OPD)

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada

isu-isu dan analisa strategis sedangkan sasaran adalah hasil yang ingin

dicapai oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur

dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang

pula indikator sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran

untuk diwujudkan pada tahunyang bersangkutan. Setiap indikator sasaran

disertai dengan rencana tingkat capaiannya masing-masing.

Untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang tujuan dan sasaran yang

diharapkan dalam pencapaian visi dan misi DPMD Kabupaten Mamuju ,

sepertii pada tabel berikut :

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE

2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pegawai di lingkungan DPMD Kab. Mamuju.

Meningkatkan tingkat pendidikan dan keterampilan Pegawai.

Pegawai yang mendapat pelatihan

6 9 12 20 20

2 Meningkatkan kinerja kelembagaan masyarakat, kelembagaan Adat dan Budaya

1. Meningkatkan

Kinerja

Kelembagaan

Masyarakat.

Lembaga Masyarakat yang berprestasi

3 Kec 6 Kec 9 Kec 11 Kec 11 Kec

2. Meningkatkan

Pengelolaan

Lembaga Adat.

Tersedianya data base Lembaga Adat yang ada

4 Kec 7 Kec 10

Kec 11

Kec 11

3

Meningkatkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.

1. Meningkatkan

partisipasi

masyarakat

dalam

perencanaan

1. Terlaksananya penggalian gagasan pembangunan di Desa.

88 Desa

88 Desa 88

Desa 88

Desa 88

Desa

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

52

pembangunan.

2. Meningkatkan

keterlibatan

masyarakat

dalam

pelaksanaan

pembangunan

sarana dan

prasarana di

perdesaan.

3. Meningkatkan

partisipasi

masyarakat dlm

pemeliharaan

dan pelestarian

hasil pemb. Di

perdesaan.

2. Terlaksananya

musyawarah pembangunan di Desa.

3. Pelaksanaan

pembangunan sarana dan prasarana Desa oleh masyarakat.

4. Terbentuknya lembaga masyarakat pelestarian hasil pembangunan di perdesaan.

Meningkatnya gotong royong masyarakat dalam membangun di perdesaan.

Kelompok Gotong Royong di masyarakat yang terbentuk

88 Klp 88 Klp 88 Klp 88 Klp 88 Klp

4 Meningkatkan pelaksanaan pelatihan masyarakat.

Meningkatkan

pelaksanaan

pelatihan-pelatihan

masyarakat di

perdesaan.

Jumlah masyarakat yang terlatih

20 % 40 % 70 % 100 % 100 %

5 Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat perdesaan

1. Meningkatkan

akses dan

pelatihan

ekonomi

masyarakat di

perdesaan.

Jumlah BUMDES yang terbentuk

49 % 60 % 80 % 90 % 100 %

2. Meningkatkan

potensi usaha

dan pendapatan

masyarakat

perdesaan.

Lembaga ekonomi masyarakat berprestasi

40 % 45 % 75 % 85 % 100 %

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

53

6 Meningkatkan kinerja kelembagaan ekonomi masyarakat.

Meningkatkan

kinerja

kelembagaan

ekonomi

masyarakat.

Jumlah pasar Desa yang dibangun.

35 % 75 % 85 % 90 % 100 %

Jumlah Pengelola Pasar Yang terlatih.

49 % 65 % 85 % 90 % 100 %

7 Mendorong pemanfaatan sumber daya dan teknologi tepat guna.

1. Menggali sumber

daya alam lokal

dan teknologi

tepat guna di

perdesan.

Jumlah Alat Teknologi Tepat Guna.

35 % 60 % 80 % 100 % 100 %

2. Meningkatkan

pemanfaatan

sumberdaya

alam dan teknolgi

tepat guna.

1. Jumlah Promosi alat TTG melalui Pameran.

30 % 60 % 80 % 100 % 100 %

2. Jumlah Pos Pelayanan Teknologi ( POSYANTEK ) yang terbentuk

15 % 30 % 70 % 90 % 100 %

8 Meningkatkan otonomi desa dan kinerja pemerintahan desa.

1. Meningkatkan

regulasi yang

mengatur

pemerintahan

desa.

Jumlah kebijakan dan peraturan Perundang-undangan yang mengatur pemerintahan desa.

2 4 4 4 4

2. Meningkatkan

kinerja dan tata

kelola

pemerintahan

desa.

Jumlah Kantor Desa yang terbangun ( dalam kondisi baik )

60 % 70 % 80 % 90 % 100 %

3. Menigkatkan

SDM

pemerintahan

desa.

1. Jumlah Pemerintahan Desa yang berprestasi.

30 % 45 % 60 % 75 % 90 %

2. Jumlah Perangkat Desa yang terlatih.

88 Org 176 Org

176 Org

264 Org

264 Org

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

54

4. Meningkatkan

sumber

pendapatan

desa.

Jumlah Desa yang mendapatkan Alokasi Dana Desa ( ADD ).

88 Desa

88 Desa

88 Desa

88 Desa

88 Desa

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Visi :” MEWUJUDKAN MAMUJU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN RAMAH”.

Misi 4 : Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang kompeten dan bersahaja serta

mendorong semakin kuatnya penerapan prinsip Good Governance dan Clean

Government.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pegawai di lingkungan DPMD Kab. Mamuju.

Meningkatkan tingkat

pendidikan dan

keterampilan Pegawai.

Meningkatkan dan

mengikutsertakan pegawai dalam

pendidikan dan pelatihan, Bintek

serta pendidikan kedinasan bagi

Pegawai DPMD Kab. Mamuju.

Peningkatan Sumber

Daya Manusia dan

Pelayanan Prima.

2. Meningkatkan kinerja kelembagaan masyarakat, kelembagaan Adat dan Budaya

1. Meningkatkan Kinerja

Kelembagaan

Masyarakat.

2. Meningkatkan Kinerja

Lembaga Adat.

1. Meningkatkan pelatihan dan

bimbingan teknis bagi

lembaga masyarakat.

2. Meningkatkan pembinaan,

fasilitasi dan pemberian

bantuan stimulans bagi

lembaga masyarakat.

3. Meningkatkan keikutsertaan

lembaga kemasyarakatan

dalam proses perencanaan

pembangunan di perdesaan.

Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

3. Meningkatkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.

1. Meningkatkan

partisipasi masyarakat

dalam perencanaan

pembangunan.

2. Meningkatkan

keterlibatan

masyarakat dalam

pelaksanaan

pembangunan sarana

dan prasarana di

perdesaan.

1. Meningkatkan sarana dan

prasarana infrastruktur Desa.

2. Meningkatkan keterlibatan

masyarakat dan kelembagaan

masyarakat dlm pelaksanaan

pembangunan di perdesaan.

3. Berdayakan LPM dlm

pelaksanaan pembangunan di

perdesaan.

4. Meningkatkan kinerja Tim

Pemelihara dalam

1. Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

2. Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan di

perdesaan.

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

55

3. Meningkatkan

partisipasi masyarakat

dlm pemeliharaan dan

pelestarian hasil pemb.

Di perdesaan.

4. Meningkatkan gotong

royong masyarakat dlm

pembangunan di

perdesaan.

pemeliharaan.

5. Meningkatkan kegiatan

gotong royong masyarakat

dan bantuan stimulan gotong

royong masyarakat.

4. Meningkatkan pelaksanaan pelatihan masyarakat.

Meningkatkan

pelaksanaan pelatihan-

pelatihan masyarakat

di perdesaan.

Meningkatkan pelatihan dan

bimbingan teknis bagi

kelembagaan masyarakat

sesuai kebutuhan masyarakat.

Peningkatan Sumber

Daya Manusia dan

pelayanan prima.

5. Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat perdesaan

1. Meningkatkan akses

dan pelatihan ekonomi

masyarakat di

perdesaan.

2. Meningkatkan potensi

usaha dan pendapatan

masyarakat

perdesaan.

1. Meningkatkan kinerja

kelompok Usaha Bersama

dan kembangkan Bumdes.

2. Meningkatkan promosi usaha

melalui pameran usaha dan

pemberian bantuan stimulan.

1. Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

2. Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan di

perdesaan.

3. Penguatan

perekonomian

masyarakat di

perdesaan.

6. Meningkatkan kinerja kelembagaan ekonomi masyarakat.

Meningkatkan kinerja

kelembagaan ekonomi

masyarakat.

Meningkatkan pelatihan dan

bintek bagi kelembagaan ekonomi

masyarakat dan pemberian

bantuan stimulan bagi

kelembagaan ekonomi

masyarakat.

1. Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

2. Peningkatan partisipasi

masyarakat dlm

pembangunan di

perdesaan.

3. Penguatan

perekonomian

masyarakat di

perdesaan.

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

56

Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Kebijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

F. Stuktur Organisasi

Struktur/Bagan Organisasi merupakan peta penting bagi para jajaran

pegawai yang telah mengetahui bagaimana posisi yang dikembangkan agar

tugasnya tidak saling tumpang tindih, juga untuk meningkatkan efektivitas

menyelenggarakan urusan di bidang pengawasan penyelenggaraan

pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan

tugas pembantu sebagaimana diatur dalam peraturan daerah provinsi

sulawesi selatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang perubahahn ketiga atas

7. Mendorong pemanfaatan sumber daya dan teknologi tepat guna.

1. Menggali sumber daya

alam lokal dan

teknologi tepat guna di

perdesan.

2. Meningkatkan

pemanfaatan

sumberdaya alam dan

teknolgi tepat guna.

Meningkatkan penggalian dan

pemanfaatan sumberdaya dan

teknologi tepat guna di

perdesaan.

1. Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

2. Peningkatan partisipasi

masyarakat dlm

pembangunan di

perdesaan.

3. Penguatan

perekonomian

masyarakat di

perdesaan.

8. Meningkatkan otonomi desa dan kinerja pemerintahan desa.

1. Meningkatkan regulasi

yang mengatur

pemerintahan desa.

2. Meningkatkan kinerja

dan tata kelola

pemerintahan desa.

3. Menigkatkan SDM

pemerintahan desa.

4. Meningkatkan sumber

pendapatan desa.

1. Meningkatkan penyusunan

regulasi pemerintahan desa.

2. Meningkatkan kinerja

pemerintahan desa dalam

pemberian pelayanan publik.

3. Meningkatkan kinerja aparatur

pemerintahan desa.

4. Meningkatkan ADD dan

bantuan stimulan.

1. Peningkatan kinerja

kelembagaan

masyarakat.

2. Peningkatan

partisipasi masyarakat

dlm pembangunan di

perdesaan.

3. Penguatan

perekonomian

masyarakat di

perdesaan.

4. Peningkatan

pemberdayaan

masyarakat dan

pemerintahan desa.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

57

peraturan daerah provinsi sulawesi selatan nomor 9 tahun 2008 tentang

organisasi dan tata kerja inspektorat, badan perencanaan pembangunan

daerah, lembaga Teknis daerah dan lembaga lain provinsi sulawesi selatan,

yang dalam penyusunannya, mengacu pada peraturan menteri dalam negeri

nomor 64 tahun 2007 tentang pedoman teknis organisasi dan tata kerja

inspektorat provinsi dan kabupaten/kota.

Gambar 4.1 Susunan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Mamuju

SEKSI BINA ORGANISASI

PEMERINTAHAN

DESA SEKSI

BINA ADMINISTRASI

DAN PELAPORAN

DESA

SEKSI BINA APARATUR

PEMERINTAHAN

DESA

BIDANG BINA PEMERINTAHAN

DESA

SEKSI

BINA PENDAPATAN

DESA

SEKSI BINA PERENCANAAN

KEUANGAN DESA SEKSI

BINA PERTANGGUNG

JAWABAN DESA

BIDANG BINA KEUANGAN

DESA

SEKSI BINA PEMBERDAYAAN

&LEMBAGA KEMASYARAKATAN

DESA SEKSI

BINA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

&KAWASAN PERDESAAN

SEKSI PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA ALAM &TEKHNOLOGI TEPAT

GUNA

BIDANG BINA PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN PEMBAGUNAN DESA

KEPALA

DINAS

UPTD

SEKRETARIA

T

SUB BAGIAN UMUM,

PERENCANAAN DAN EVALUASI

SUB BAGIAN

KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

58

G. Tugas, Fungsi, dan Strtukur Organisasi Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa.

1. Tugas Pokok Kepala Dinas.

Kepala dinas mempunyai tugas pokok memimpin dinas dalam

menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah kabupaten di bidang Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan penataan Desa.

b. Fasilitasi kerjasama antar Desa dalam 1 (satu) Daerah

kabupaten/kota.

c. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi

pemerintahan Desa.

d. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat tingkat

Desa.

e. Melaksanakan Administrasi Umum, Perencanaan Program dan

Anggaran Ketatausahaan.

2. Sekretariat.

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, urusan umum, rumah tangga,

perencanaan dan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan

organisasi dalam lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa.

Untuk melaksanakan tugas , Sekretaris Mempunyai Fungsi :

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

59

a. Penyusunan rencana kerja sekretariat;

b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

c. Penyelenggaraan urusan umum;

d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian;

e. Penyelenggaraan urusan keuangan;

f. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;

g. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana

kerjasekretariat

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum, Perencanaan dan Evaluasi

Sub Bagian Umum, Perencanaan dan Evaluasi melaksanakan

sebagian tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di bidang

kesekretariatan Sub Bagian Umum, Perencanaan dan Evaluasi.

Sub Bagian Umum, Perencanaan dan Evaluasi menyelenggarakan

fungsi:

a. Perencanaan program kerja Sub Bagian Umum, Perencanaan dan

Evaluasi;

b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi Sub Bagian Umum,

Perencanaan dan Evaluasi;

c. Pengevaluasian tugas administrasi Sub Bagian Umum,

Perencanaan dan Evaluasi;

d. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum, Perencanaan

dan Evaluasi; dan

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

60

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

4. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian

Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian melaksanakan sebagian tugas

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di bidang kesekretariatan

Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian.

Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a) Perencanaan program kerja Sub Bagian Keuangan dan

Kepegawaian;

b) Penyelenggaraan pelayanan administrasi Sub Bagian Keuangan

dan Kepegawaian;

c) Pengevaluasian tugas administrasi Sub Bagian Keuangan dan

Kepegawaian;

d) Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan dan

Kepegawaian; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Bina Pemerintahan Desa

Bidang Bina Pemerintahan Desa mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pembinaan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Bina Pemerintahan Desa,

mempunyai fungsi :

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

61

a. Penyusunan Kebijakan Tekhnis Bidang Bina Pemerintahan Desa;

b. Penyelenggaraan Program dan Kegiatan Bidang Bina

Pemerintahan Desa;

c. Pembinaan, pengoorganisasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional lingkup

Bidang Bina Pemerintahan Desa;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan serta penyusunan

laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Bina Pemerintahan

Desa;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas

dan fungsinya.

1) Seksi Bina Organisasi Pemerintahan Desa

Seksi Bina Organisasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan

organisasi pemerintahan desa.

Seksi Bina Organisasi Pemerintahan Desadalam

melaksanakan tugas menjalankan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Organisasi

Pemerintahan Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina Organisasi

Pemerintahan Desa;

c) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Organisasi Pemerintahan Desa; dan

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

62

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Bina Administrasi dan Pelaporan Desa

Seksi Bina Administrasi dan Pelaporan Desa mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan

Administrasi dan Pelaporan Desa.

Seksi Bina Administrasi dan Pelaporan Desa

menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Administrasi dan

Pelaporan Desa;

b) Pelaksanaan Program dan Kegiatan Seksi Bina

Administrasi dan Pelaporan Desa;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Administrasi dan Pelaporan Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Administrasi dan Pelaporan Desa; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Seksi Bina Aparatur Pemerintahan Desa

Seksi Bina Aparatur Pemerintahan Desa mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan

pengawasan Aparatur Pemerintah Desa.

Seksi Bina Aparatur Pemerintahan Desa menyelenggarakan

fungsi:

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

63

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Aparatur

Pemerintahan Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina Aparatur

Pemerintahan Desa;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Aparatur Pemerintahan Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Aparatur Pemerintahan Desa; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Bidang Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa

Bidang Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa

mempunyai tugasmenyelenggarakan pembinaan pemberdayaan

masyarakat dan lembaga kemasyarakatan desa.

Bidang Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa

berfungsi :

a. Penyusunan Kebijakan Teknis Bidang Bina Pemberdayaan

Masyarakat dan Pembangunan Desa;

b. Penyelanggaraan Program dan Kegiatan Bidang Bina

Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa;

c. Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional lingkup Bidang

Bina Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa;

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

64

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan serta penyusunan

laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Bina Pemberdayaan

Masyarakat dan Pembangunan Desa; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

1) Seksi Bina Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan

Desa

Seksi Bina Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan

Desa mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan

dan pemberdayaan masyarakat.

Seksi Bina Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan

Desa menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Pemberdayaan

dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina

Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan

Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan Desa; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

65

2) Seksi Bina Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan

Seksi Bina Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

pembinaan dan pengawasan Perencanaan Pembangunan

Desa dan Kawasan Perdesaan.

Seksi Bina Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan menjalankan fungsi :

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Perencanaan

Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina

Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Perencanaan Pembangunan Desa dan

Kawasan Perdesaan; dan

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan

Perdesaan; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

66

3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi

Tepat Guna

Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi

Tepat Guna mempunyai tugas pokok pembinaan,

Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat

Guna.

Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi

Tepat Guna menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Pengembangan

Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat Guna;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pengembangan

Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat Guna;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi

Tepat Guna;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi

Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat

Guna; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

67

7. Bidang Bina Keuangan Desa

Bidang Bina Keuangan Desa mempunyai tugaspokok

menyelenggarakan pembinaan, dan pengawasan keuangan desa.

Bidang Bina Pembangunan Keuangan Desa, menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan Kebijakan Teknis Bidang Bina Keuangan Desa;

b. Penyelanggaraan Program dan Kegiatan Bidang Bina Keuangan

Desa;

c. Pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional lingkup Bidang

Bina Keuangan Desa;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan serta penyusunan

laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Bina Keuangan Desa;

dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

1) Seksi Bina Pendapatan Desa

Seksi Bina Pendapatan Desa melaksanakan sebagian tugas

pokok menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan

pengembangan pendapatan desa.

Seksi Bina pendapatan desa menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Pendapatan

Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina

Pendapatan Desa;

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

68

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Pendapatan Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Pendapatan Desa; dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Bina Perencanaan Keuangan Desa

Seksi Bina Perencanaan Keuangan Desa mempunyai tugas

pokok menyelemggarakan pembinaan dan pengawasan

Perencanaan Keuangan Desa.

Seksi Bina Perencanaan Keuangan Desa menyelenggarakan

fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina Perencanaan

Keuangan Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina

Perencanaan Keuangan Desa;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Perencanaan Keuangan Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Perencanaan Keuangan Desa; dan

e) Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

69

3) Seksi Bina Pertanggungjawaban Desa

Seksi Bina Pertanggungjawaban Desa mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pembinaan, dan pengawasan

Pertanggungjawaban Desa.

Seksi Bina Pertanggungjawaban Desa menyelenggarakan

fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Bina

Pertanggungjawaban Desa;

b) Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Bina

Pertanggungjawaban Desa;

c) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendalian,pengawasan

program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup

Seksi Bina Pertanggungjawaban Desa;

d) Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan Seksi Bina

Pertanggungjawaban Desa; dan

e) Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Keterangan Bagan :

1. Kepala Dinas

2. Sekretraris, membawahi :

- Kasubag Umum,Perencanaan dan Evaluasi

- Kasubag Keuangan dan Kepegawaian

3. Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa

- KasiBina Organisasi Pemerintahan Desa

- KasiBina Administrasi dan Pelaporan Desa

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

70

- Kasi Bina Aparatur Pemerintahan Desa

4. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa

- KasiBina Pemberdayaan dan Lembaga Kemasyarakatan Desa

- Kasi Perencanaan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan

- Kasi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tehnologi Tepat

Guna

5. Kepala Bidang Bina Keuangan Desa

- KasiBina Pendapatan Desa

- Kasi Bina Perencanaan Keuangan Desa

- Kasi Bina Pertanggung Jawaban Desa

6. Kelompok Jabatan Fungsional

H. Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas Pemberdayan

Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju sebanyak 64 orang yang terdiri

atas seorang pimpinan,seorang sekertaris dan 3 orang kepala bidang , 11

orang kepala seksi dan 22 orang staf PNS dan 28 orang berstatus tenaga

honorer

Susunan Kepegawaian dan asset yang dikelola oleh Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten

Mamujuadalah sebagai berikut ;

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

71

No Pendidikan , Golongan dan

Esolon

Sumber daya Manusia

Laki Laki Wanita Jumlah

A Pendidikan

1 SD - - -

2 SMP - - -

3 SLTA 7 8 15

4 SARJANA MUDA - - -

5 SI 12 6 18

6 S2 3 3

JUMLAH 22 14 36

B GOLONGAN

1 I - - -

2 II 5 8 13

3 III 14 6 20

4 IV 3 - 3

JUMLAH 22 14 36

C ESELON

1 II 1 - 1

2 III 4 - 4

3 IV 6 3 9

JUMLAH 11 3 14

Tabel 4.3 Susunan Kepegawaian dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah desa

Kabupaten Mamuju.

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

72

1. Berdasarkan Jabatan Struktural :

Kepala Badan (esselon II b) : 1 orang

Sekretaris Badan (esselon IIIa) : 1 orang

Kepala Bidang (esselon IIIb) : 3 orang

Kepala Sub Bidang (esselon IVa) : 11 orang

Staf Pelaksana (PNS) : 22 orang

Staf Pelaksana (Kontrak ) : 28 orang

Komposisi Esselonering Dinas Pemberdayan Masyarakat Dan Desa

Esselon II b Esselon III a Esselon III b Esselon IV a

2. Berdasarkan Jenjang Pendidikan

S2 : 3 orang

S1 : 21 orang

SLTA : 13 orang

SLTP : tidak ada

Dilihat dari tingkat pendidikan tersebut diatas,pegawai

BadanPemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten

Mamuju dalam melaksanakan tugas di dalam melaksanakantugas pokok

dan fungsinya didalam menentukan proses perencanaan, serta

mensinergikan program kegiatan apabila dilihat dari tingkat pendidikan

pegawai yan terdiri atas terdiri atas : SD sebesar 0 persen, SLTPsebesar

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

73

0 persen, SLTA sebesar 20persen, D3 sebesar 0 persen, S1 sebesar

70persen dan S2 sebesar 10 persen.

I. Pegawai Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Desa berdasarkan

Golongan

Dari tabel 4.3 di atas pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa Kabupaten Mamuju berdasarkan golongan terdiri atas,

golongan I sebanyak 0 persen, golonganII sebanyak 21,5 persen, golongan

III sebanyak 67,4 persen dan golongan IVsebanyak 11,1persen. Melihat

komposisi tersebut, jumlah pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa hanya 36 orang sehingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

memerlukan banyak tambahan pegawai golongan II untuk tenaga

administrasi pada setiap bidangnya.

No Gol.Ruang Status Kepegawaian

Jumlah %

PNS CPNS

1 Gol I 0 0 0 0

2 Gol II 13 0 13 21,5

3 Gol III 20 0 20 67,4

4 Gol IV 3 0 3 11,1

Jumlah 36 0 36 100 Tabel 4.4

Golongan Jabatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Mamuju

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

74

Gambar 4.2 Status Kepegawaian Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa Kabupaten

mamuju

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

75

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintah Desa Kabupaten Mamuju

Laporan Keuangan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atas pengelolaan

keuangan beserta kinerja atas penyelenggaraan Program/kegiatan pada

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mamuju.

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang andal

dan relevan mengenai posisi keuangan serta seluruh transaksi yang

dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa selama satu periode

pelaporan. Laporan keuangan SKPD juga digunakan untuk membandingkan

realisasi pendapatan, belanja, dengan anggaran yang telah ditetapkan,

menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya, dan

membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-

undangan.

B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Secara rinci landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Tahun 2018 meliputi:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74

Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

76

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008

Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4438);

8. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5043);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun

2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

77

Pemerintahan (Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada

Pemerintah Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 1 Tahun 2016 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Mamuju;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Mamuju;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Nomor 8 Tahun 2017 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2017;

17. Peraturan Bupati Mamuju Nomor 31 Tahun 2017 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Mamuju;

18. Peraturan Bupati Mamuju Nomor 32 Tahun 2017 tentang Sistem

Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

78

C. Iktisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pendapatan yang dikelola Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

yaitu Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Hasil Retribusi

Ketatausahaan. Tahun Anggaran 2018 Target Pendapatan sebesar

Rp35.200.000,00 dan Realisasi Rp44.200.000,00 atau 125,57%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel.

No. URAIAN ANGGARAN

(Rp) REALISASI

(Rp) %

1.

Pendapatan Retribusi

Ketatausahaan 35.200.000,00 44.200.000,00 125,57

Tabel 5.1

Ikhtisar Pendapatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Berkaitan dengan target Pendapatan Asli Daerah Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Tahun Anggaran 2018 realisasi melebihi target karena

beberapa hal berikut ini :

1. Pencairan ADD setiap desa sebanyak dua kali dan untuk pencairan

Dana Desa sebanyak tiga kali.

Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good

governance), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)

Kabupaten Mamuju pada Tahun Anggaran 2018 melalui APBD

mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp3.770.873.463,00

(Tiga Miliar Tujuh Ratus Tujuh Puluh juta Delapan Ratus Tujuh Puluh

Tiga Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah) dan terealisasi

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

79

sebesar 3.685.959.368,00 (Tiga Miliar Enam Ratus Delapan Puluh Lima

Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Enam Puluh

Delapan) atau terealisasi sebesar 97,75 % dengan sisa anggaran total

sebesar Rp84.914.095,00 (Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Ratus

Empat Belas Ribu Sembilan Puluh Lima Rupiah).

Total anggaran belanja tahun 2018 sebesar Rp3.770.873.463,00

(Tiga Miliar Tujuh Ratus Tujuh Puluh juta Delapan Ratus Tujuh Puluh

Tiga Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah) yang terdiri dari

belanja tidak langsung sebesar Rp2.152.567.463,00 (Dua miliar seratus

lima puluh dua juta lima ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus enam

puluh tiga rupiah) yang diarahkan pada Belanja Gaji dan tunjangan

serta tambahan penghasilan bagi pegawai dengan total terealisasi

sebesar Rp2.121.205.986,00 (Dua seratus dua puluh satu juta dua ratus

lima ribu Sembilan ratus delapan puluh enam rupiah) atau 97,75%

dengan sisa anggaran sebesar Rp84.914.095,00 (Delapan puluh empat

juta Sembilan ratus empat belas ribu Sembilan puluh lima rupiah) dan

pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp1.618.306.000,00 (Satu

miliar enam ratus delapan belas juta tiga ratus enam ribu rupiah)

terealisasi sebesar Rp1.564.753.382,00 (Satu miliar lima ratus enam

puluh empat juta tujuh ratus lima puluh tiga ribu tiga ratus delapan puluh

dua rupiah) atau 96,69 % dengan sisa anggaran sebesar

Rp53.552.618,00 (Lima puluh tiga juta lima ratus lima puluh dua ribu

enam ratus delapan belas rupiah) yang ditujukan pada (10) sepuluh

program dengan berbagai jenis kegiatan. Rincian total anggaran dan

realisasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

80

No. URAIAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1. Belanja Tidak Langsung 2.152.567.463,00 2.121.205.986,00 98,54

2. Belanja Langsung 1.618.306.000,00 1.564.753.382,00 96,69

Total 3.770.873.463,00 3.685.959.368,00 97,75

Tabel 5.2 Ikhtisar Belanja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

No NAMA PROGRAM ANGGARAN

(Rp) REALISASI (Rp) %

1.

Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

574.202.100,00 569.418.786,00 99,17

2.

Prog. Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

94.593.000,00 89.592.960,00 94,71

3.

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

30.460.000,00

3.970.000,00

13,03

4.

Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

27.704.000,00

27.704.000,00

100,0

0

5.

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Organisasi Pedesaan

227.315.000,00 216.681.951,00 95,32

6. Pengembangan

Lembaga Ekonomi 60.685.000,00 55.741.285,00 91,85

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

81

Pedesaan

7.

Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam

Membangun Desa

291.979.200,00 291.424.450,00 99,81

8.

Peningkatan Kapasitas

aparatur Pemerintah

Desa

242.736.000,00 241.588.250,00 99,53

9.

10

.

Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

Pembinaan dan

Fasilitasi Pengelolaan

Keuangan Desa

39.763.900,00

28.867.800,00

39.763.900,00

28.867.800,00

100,0

0

100,0

0

TOTAL 1.618.306.000,0

0

1.564.753.382,0

0 96,69

Tabel 5.3 Ikhtisar Belanja Langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

D. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menggunakan 2 basis

akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan yaitu:

1. Akuntansi berbasis Kas digunakan untuk Laporan Realisasi

Anggaran yaitu untuk pengakuan pendapatan, belanja;

2. Akuntansi berbasis Akrual digunakan untuk :

a. Neraca yaitu menggambarkan posisi keuangan entitas

akuntansi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada periode

tertentu;

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

82

b. Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi

yang menambah ekuitas dan penggunaannya dikelola oleh

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa dalam satu periode pelaporan;

c. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan

atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan

tahun sebelumnya.

Sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan

naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca.

E. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang

diterpkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam

penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan

menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi

atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh

aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi

yang digunakan untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

83

tukar/kurs tengah bank sentral yang berlaku pada tanggal transaksi.

F. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada

Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa per 31 Desember 2018 telah mengacu pada Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP), Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-

prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, atuiran-aturan dan praktik-praktik

spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

laporan keuangan ini merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah

Daerah Mamuju melalui Keputusan Bupati Mamuju Nomor 31 tahun 2017.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Mamuju adalah

sebagai berikut :

1. Neraca

Unsur neraca terdiri:

a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki

oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial

di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah

daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan

uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan

untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber

daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya;

b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peritiwa masa lalu yang

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

84

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya

ekonomi pemerintah daerah;

c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada tanggal

pelaporan.

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada

Laporan Perubahan Ekuitas.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

1) Kas dan Setara Kas

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap

saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah

Daerah. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus

Dipertanggungjawabkan (UYHD)/Uang Persediaan (UP) yang

belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca.

Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid

yang siap dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko

perubahan nilai yang signifikan.

2) Piutang

Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju dan/atau hak

Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju yang dapat dinilai

dengan uang sebagai akibat pemberian barang/jasa dan

perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

85

Piutang antara lain terdiri dari :

a) Piutang Pajak;

b) Piutang Retribusi;

c) Piutang Dana Perimbangan/Bagi Hasil termasuk DAU dan

DAK;

d) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran;

e) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi;

f) Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan;

g) Piutang Lain-Lain PAD yang sah;

Agar nilai piutang sama dengan nilai bersih yang

dapat direalisasikan (Net Realizable Value) maka

disesuaikan dengan melakukan penyisihan piutang tak

tertagih. Penyisihan Piutang tak tertagih dihitung

berdasarkan kualitas umur piutang, jenis atau karakteristik

piutang, dan diterapkan dengan melakukan modifikasi

tertentu tergantung kondisi dari debiturnya.

3) Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau

perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju, dan

barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau

diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan merupakan aset berwujud yang berupa :

a) Barang atau perlengkapan (supplies) yang

Page 86: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

86

digunakan dalam rangka kegiatan operasional

Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju

b) Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam

proses produksi

c) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk

dijual atau diserahkan kepada masyarakat

d) Barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan

kepada masyarakat.

4) Investasi Jangka Panjang

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh

manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat

sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah

dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi jangka

panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih

dari 12 (dua belas) bulan.

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman

investasinya dibagi menjadi dua,yaitu:

a) Investasi Jangka Panjang Non Permanen;

Investasi non permanen dapat berupa:

Pembelian Surat Utang Negara yang jatuh temponya lebih

dari 12 bulan;

Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang

dapat dialihkan kepada fihak ketiga;

Modal Kerja yang digulirkan ke masyarakat/kelompok

masyarakat atau biasa disebut dengan Dana Bergulir;

Page 87: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

87

Investasi non permanen lainnya.

Investasi Non Permanen Dana Bergulir merupakan dana

yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada

masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa

Pengguna Anggaran yang bertujuan untuk meningkatkan

ekonomi rakyat dan tujuan lainnya. Adapun Karakteristik

Dana Bergulir adalah sebagai berikut:

Dana Tersebut merupakan bagian dari keuangan daerah;

Dana tersebut dicantumkan dalam APBD dan atau laporan

keuangan;

Dana tersebut harus dikuasai, dimiliki, dan atau

dikendalikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran;

Dana tersebut merupakan dana yang disalurkan kepada

masyarakat dan ditagih kembali dari masyarakat dengan

atau tanpa nilai tambah, selanjutnya dana disalurkan

kembali kepada masyarakat/kelompok masyarakat

demikian seterusnya (bergulir);

Pemerintah daerah dapat menarik kembali dana

bergulir dengan pertimbangan tertentu.

Penyajian Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan (NRV) dari

Dana Bergulir bertujuan agar dalam penyajian nilai yang

tercatat di Neraca dapat menggambarkan nilai bersih yang

dapat direalisasikan (net realizable value) maka harus

dilakukan penyesuaian secara periodik terhadap nilai

Page 88: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

88

perolehan dana bergulir. Alat untuk menyesuaikan nilai

Investasi Non Permanen Dana Bergulir adalah dengan

melakukan penyisihan Investasi Non Permanen Dana

Bergulir Diragukan Tertagih.

b) Investasi Jangka Panjang Permanen

Invesastasi Permanen dapat berupa:

Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan daerah

dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah.

Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat

berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan

non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam

bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan;

Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh Pemerintah

Daerah untuk menghasilkan pendapatan atau

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Investasi

permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak

bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi

jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan

penanaman modal dalam proyek pembangunan yang

dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi

dalam properti yang tidak tercakup dalam pernyataan ini.

5) Aset Tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam

kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju atau

Page 89: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

89

dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Dengan batasan

pengertian tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten

Mamuju harus mencatat suatu aset tetap yang dimilikinya

meskipun aset tetap tersebut digunakan oleh pihak ketiga.

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang

dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk

memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi

sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang

siap untuk dipergunakan.

Masa manfaat adalah:

a) Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk

aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik; atau

b) Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau

pemerintahan publik.

Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat

diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aset setelah

dikurangi taksiran biaya pelepasan.

Nilai tercatat adalah nilai buku aset tetap, yang dihitung dari

biaya perolehan suatu aset tetap setelah dikurangi akumulasi

penyusutan.

Aset Tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan

dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.

Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut :

a) Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah

Page 90: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

90

tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai

dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi

siap dipakai.

b) Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan

kendaraan bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan

peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa

manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam

kondisi siap pakai.

c) Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan

bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai

dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi

siap dipakai.

d) Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan

jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki

dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap

dipakai.

e) Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas,

yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan

operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

f) Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang

sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal

laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

g) Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan

operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap

Page 91: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

91

dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai

tercatatnya.

Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi

kriteria sebagai berikut :

a) Berwujud;

b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal

entitas;

e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

f) Nilai Rupiah pembelian barang material atau

pengeluaran untuk pembelian barang tersebut memenuhi

batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah

ditetapkan

Pada dasarnya pengeluaran untuk aset tetap dapat

dikategorikan menjadi belanja modal (capital expenditures)

dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap adalah

pengeluaran pengadaan baru atau penambahan nilai aset

tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi,

perbaikan atau restorasi.

Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap menentukan

apakah perolehan suatu aset harus dikapitalisasi atau tidak.

6) Aset Lain-lain

Aset lainnya adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi jangka panjang,

Page 92: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

92

aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya terdiri atas:

a) Tagihan Piutang Penjualan Angsuran

Menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan

asset pemerintah daerah secara langsung kepada pegawai

Pemerintah Daerah / Kepala Daerah / Wakil Kepala

Daerah. Contoh: tagihan piutang penjualan angsuran

antara lain adalah penjualan rumah dinas dan penjualan

kendaraan dinas.

Tagihan piutang penjualan angsuran dinilai sebesar nilai

nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang

telah dibayarkan oleh pegawai pemerintah daerah / Kepala

Daerah / Wakil Kepala Daerah ke kas umum daerah

atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

b) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

Tuntutan perbendaharaan (TP) merupakan suatu proses

yang dilakukan terhadap bendahara dengan tujuan untuk

menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita

oleh Negara/daerah sebagai akibat langsung maupun

tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum

yang dilakukan oleh bendahara tersebut atau kelalaian

dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.

Tuntutan perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal

dalam Surat Keputusan Pembebanan setelah dikurangi

dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara

Page 93: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

93

yang bersangkutan ke kas umum daerah.

Tuntutan ganti rugi (TGR) merupakan suatu proses

yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan

bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian

atas suatu kerugian yang diderita oleh pemerintah/daerah

sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu

perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai

tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas

kewajibannya.

Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam

Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM)

setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh

pegawai yang bersangkutan ke kas umum daerah.

c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih

yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan

yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset

dan /atau hak usaha yang dimiliki. Bentuk kemitraan antara

lain berupa :

Bangun, Kelola/Guna, Serah adalah suatu bentuk

kerjasama berupa pemanfaatan aset pemerintah daerah

oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak

ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau

sarana lain berikut fasilitasnya serta

mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk

Page 94: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

94

kemudian menyerahkannya kembali dan/atau sarana lain

berikut fasilitasnya kepada pemerintah daerah setelah

berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa

konsesi). Dalam perjanjian ini pencatatannya dilakukan

terpisah oleh masing-masing pihak. Dicatat sebesar nilai

aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak

ketiga/investor untuk membangun aset Bangun,

Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam

Bangun, Kelola/Guna, Serah ini disajikan terpisah dari

Aset Tetap.

Bangun, Serah, Kelola/Guna adalah pemanfaatan aset

pemerintah daerah oleh pihak ketiga/investor, dengan

cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan

dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian

menyerahkan aset yang dibangun tersebut kepada

pemerintah daerah untuk dikelola/digunakan sesuai

dengan tujuan pembangunan aset tersebut oleh pihak

ketiga/investor tersebut dalam jangka waktu tertentu

yang disepakati.

Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai

perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset

yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah

aset yang dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai

dengan perjanjian kerjasama.

Kerjasama Operasi (KSO) adalah perikatan antara

Page 95: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

95

Pemerintah Daerah yang menyediakan aset daerah

dengan pihak ketiga menanamkan modalnya,

selanjutnya kedua belah pihak secara bersama-sama

atau bergantian mengelola manajemen dan proses

operasionalnya sesuai dengan kesepakatannya.

Pengakuan dan penilaian berdasarkan harga perolehan

pada saat bangunan atau aset lainnya tersebut selesai

dibangun.

d) Aset Tidak Berwujud

Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidak

dapat dinyatakan atau tidak mempunyai wujud fisik serta

dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang

atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk

hak atas kekayaan intelektual. Contoh : hak paten, hak

cipta, hak merek, serta biaya riset dan pengembangan.

Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian

atau dapat dikembangkan sendiri oleh pemerintah daerah.

Aset tidak berwujud meliputi :

Software komputer yang dipergunakan dalam jangka

waktu lebih dari satu tahun;

Lisensi dan franchise;

Hak cipta (copyright), paten dan hak lainnya;

Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat

jangka panjang.

e) Aset Lain-Lain

Page 96: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

96

Pos aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya

yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak

Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan

Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan

dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah

aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif

Pemerintah Daerah.

7) Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas)

bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek

dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset

lancar. Kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer

pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu

bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan

berikutnya.

Kewajiban jangka pendek terdiri dari :

a) Utang kepada Pihak Ketiga;

b) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), terdiri dari :

Utang Taspen, Utang Askes, Utang PPh Pusat, Utang

PPN Pusat, Utang Taperum dan Utang Perhitungan Fihak

Ketiga Lainnya

c) Utang Bunga (untuk PPKD)

Utang Bunga, terdiri dari Utang Bunga kepada Pemerintah

Page 97: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

97

Pusat, Utang Bunga kepada Daerah Otonom Lainnya,

Utang Bunga kepada BUMN/BUMD, Utang Bunga kepada

Bank/Lembaga Keuangan, Utang Bunga Dalam Negeri

Lainnya dan Utang Bunga Luar Negeri.

d) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang (untuk PPKD)

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang terdiri dari Utang

Bank, Utang Obligasi, Utang kepada Pemerintah Pusat,

Utang kepada Pemerintah Provinsi, Utang

kepada Pemerintah Daerah/Daerah lain.

e) Pendapatan Diterima Dimuka (untuk SKPD)

Pendapatan Diterima Dimuka, terdiri dari Setoran

Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak III, Uang Muka

Penjualan Produk Pemerintah Daerah Dari Pihak III dan

Uang Muka Lelang Penjualan Aset Daerah.

f) Utang Beban

Utang Beban diakui sebesar beban yang belum dibayar

oleh pemerintah daerah sesuai dengan perjanjian atau

perikatan sampai dengan tanggal neraca.

g) Utang Jangka Pendek Lainnya

Kewajiban lancar lainnya merupakan kewajiban lancar

yang tidak termasuk dalam kategori yang ada.

Termasuk dalam kewajiban lancar lainnya tersebut

adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan

keuangan disusun.

8) Kewajiban Jangka Panjang

Page 98: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

98

Kewajiban jangka panjang biasanya muncul sebagai

akibat dari pembiayaan yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah untuk menutup defisit anggarannya. Secara umum

kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban Pemerintah

Daerah yang waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak

tanggal pelaporan.

Kewajiban Jangka Panjang terdiri dari :

a) Utang Dalam Negeri

Utang Dalam negeri terdiri dari Utang Dalam Negeri

Sektor Perbankan dan Utang Dalam Negeri Obligasi.

b) Utang Jangka Panjang Lainnya

9) Ekuitas

Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Daerah

Kabupaten Mamuju yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju pada

tanggal laporan. Komponen ekuitas terdiri dari 2 komponen,

yaitu:

Ekuitas diklasifikasikan kedalam :

a) Ekuitas; dan

b) Ekuitas SAL;

Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang)

oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi

nilai persediaan, selisih revaluasi Aset Tetap, dan lain-lain

Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam

rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan

Page 99: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

99

Perubahan SAL mencakup antara lain Estimasi Pendapatan,

Estimasi Penerimaan Pembiayaan, Apropriasi Belanja,

Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan, dan Estimasi Perubahan

SAL, Surplus/Defisit - LRA. Kenaikan atau penurunan setiap

akun dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan

Perubahan SAL akan menaikkan atau menurunkan Ekuitas

SAL.

2. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran SKPD menyajikan sekurang-

kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

a. Pendapatan-LRA;

b. Belanja;

c. Surplus/Defisit;

d. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran ( SiLPA / SiKPA).

Laporan Realisasi Anggaran PPKD dan Pemerintah Kabupaten

menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

a. Pendapatan-LRA;

b. Belanja;

c. Transfer

d. Surplus/Defisit-LRA;

e. Penerimaan Pembiayaan;

f. Pengeluaran Pembiayaan;

g. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA).

Page 100: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

100

3. Laporan Operasional (LO)

Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh

kegiatan operasional keuangan entitas akuntansi dan entitas pelaporan

yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit

operasional dari suatu entitas yang penyajiannya disandingkan

dengan periode sebelumnya.

Struktur Laporan Operasional mencakup pos-pos sebagai berikut:

a. Pendapatan-LO terdiri dari:

1) Pendapatan Asli Daerah : Pendapatan Pajak Daerah,

Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Pendapatan Asli

Daerah Lainnya

2) Pendapatan Transfer : Transfer Pemerintah Pusat – Dana

Perimbangan, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dan

Transfer Pemerintah Propinsi.

3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah: Pendapatan Hibah,

Pendapatan Dana Darurat dan Pendapatan Lainnya.

b. Beban terdiri dari:

1) Beban Operasi : Beban Pegawai, Beban Barang dan Jasa,

Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban

Bantuan Sosial, Beban Penyusutan dan Amortisasi, Beban

Penyisihan Piutang dan Beban Lain-lain.

2) Beban Transfer : Transfer Bagi Hasil Pajak, Transfer Bagi Hasil

Pendapatan Lainnya, dan Tranfer Keuangan Lainnya

c. Surplus/Defisit dari Operasi

Page 101: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

101

d. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasi terdiri dari

1) Surplus/Defisit Penjualan Aset Non lancar

2) Surplus/Defisit Kewajiban Jangka Panjang

3) Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

e. Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa

f. Pos Luar Biasa terdiri dari :

1) Pendapatan Luar Bisara

2) Beban Luar Biasa

g. Surplus/Defisit-LO

Laporan Operasional dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas

Laporan Keuangan yang memuat hal-hal yang berhubungan

dengan aktivitas keuangan selama satu tahun seperti kebijakan

fiskal dan moneter, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut

angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan

Tujuan Kebijakan Akuntansi pada Laporan Perubahan Ekuitas

adalah mengatur perlakuan akuntansi yang dipilih dalam penyajian

Laporan Perubahan Ekuitas untuk pemerintah daerah dalam rangka

memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan.

Pernyataan kebijakan ini berlaku untuk setiap entitas akuntansi dan

entitas pelaporan yang memperoleh anggaran berdasarkan APBD,

termasuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tidak termasuk

perusahaan daerah.

Unsur-unsur yang disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas

Page 102: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

102

sekurang-kurangnya adalah:

a) Ekuitas awal

b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan

c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas,

yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan

oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan

mendasar, misalnya:

1) Periode sebelumnya;

2) Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

d) Ekuitas akhir

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Setiap entitas akuntansi diharuskan untuk menyajikan Catatan atas

Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan

keuangan untuk tujuan umum.

Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan

keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas

hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas akuntansi.

Oleh karena itu, laporan keuangan mungkin mengandung informasi

yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara

pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman, laporan keuangan

harus dibuat Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi

untuk memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang

penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan

Page 103: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

103

yang memadai, antara lain:

a) Informasi Umum tentang Entitas Akuntansi;

b) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan

berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian

target;

c) Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas

transaksi-transaksidan kejadian-kejadian penting lainnya;

d) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan

pada lembar muka laporan keuangan;

e) Informasi Non Keuangan SKPD

f) Penutup

G. Peneliti terdahulu yang Mendukung Penelitian

Penelitian-peneltian mengenai Penerapan Akuntansi yang Telah

dilakukan : Riki Pernandes (2016) dengan judul “ Analisis Penerapan

Permendagri No. 13 Tahun 2006 pada Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Desa Kabupaten Rokann Hulu”. Dari hasil penelitian BPMPD

Kabupaten Rokan Hulu telah menerapkan Permendagri No. 13 Tah1un 2006

bab XI seperti Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas, Prosedur Akuntansi

Pengeluaran Kas, Penerapan akuntansi keuangan daerah, dan Laporan

keuangan.

Namun, dari penelitian ini penulis Lebih menekankan pada Landasan

Hukum yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju yaitu

Perda No. 1 Tahun 2016 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah, tetapi Landasan Hukum tersebut tidak lepas dari Permendagri

Page 104: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

104

No. 13 Tahun 2006. Sehinggal hasil yang ditemukan pada dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah sesuainya Perda No.1 tahun

2016 dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, ini bisa dilihat dari

Prosedur Akuntansi Penerimaan, Prosedur Akuntansi Pengeluaran,

Penerapan akuntansi keuangan daerah, Prosedur Akuntansi Aset dan

Laporan keuangan.

Page 105: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

105

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Hasil Penelitian dan pembahasan diatas dapat di simpulkan :

1. Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang diterapkan melalui Dasar

Hukum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten

Mamuju yaitu Perda No. 1 Tahun 2016 telah sesuai.

2. Prosedur akuntansi penerimaan kas Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa telah mempunyai Bukti-bukti Transaksi yang

sesuai dengan Perda No. 1 Tahun 2016.

3. Prosedur akuntansi pengeluaran kas Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa telah mempunyai bukti-bukti transaksi yang

sesuai dengan perda no. 1 tahun 2016

4. Penerapan akuntansi keuangan daerah Pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Mamuju sudah

diterapkan sesuai dengan Perda No. 1 Tahun 2016, dengan

terlaksananya perda tersebut maka telah dilakukan Pemendagri No.

13 Tahun 2006 dengan bunyi bab XI Pasal 232, “ setiap transaksi-

transaksi yang terjadi dicatat dalam buku kas umum (BKU), baik itu

transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas”.

5. Laporan keuangan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

Kabupaten Mamuju telah sesuai dengan perda No. 1 tahun 2016.

karena, dilihat dari Pemendagri No. 13 Tahun 2006 pada bab XI Pasal

240 dimana DPMPD kabupaten mamuju telah membuat laporan

keuangan yang terdiri dari LRA, Neraca dan CALK.

Page 106: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

106

B. Saran

Adapun Saran Penulis Untuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan

Desa Kabupaten Mamuju Sebagai Berikut :

1. Harus Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Kabupaten

Mamuju Sehingga Dapat Mempengaruhi Tingkat Pemberdayaan

Masyarakat Dan Desa.

2. Pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa

Sebaiknya Memfasilitasi Sarana Dan Prasarana Untuk Menunjang

Operasional Kerja.

3. Meningkatkan Kualitas Aparatur Desa Dalam Implementasi

Pelaksanaan Tugas Pokok Dan Fungsi Sesuai Peraturan Perundang-

Undangan Dalam Melaksanakan Pembangunan.

4. Sebaiknya Meningkatkan Tingkat Pembinaan Desa-Desa Yang

Susah Dijangkau, Sehingga Meningkatkan Potensi Masyarakat

Untuk Bergotong Royong Dan Berswadaya.

Page 107: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

107

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah

Billy Rivaldy Pangalila, Dkk (2016). Analisis Penerapan Sistem akuntansi

pemerintah pada dinsa pendapatan daerah kabupaten minahasa

tenggara.(online).Diakses pada tanggal 12 Desember 2019.

Diana, Anastasia, 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Andi Offset. Yogyakarta

Daniel Sukalele, “Pemberdayaan Masyarakat Miskin di Era Otonomi Daerah”, dalam wordpress.com/about/pemberdayaan-masyarakat-miskin-di-era-otonomi-daerah diakses pada tanggal 12 Desember 2019

Fernandez, Ricky Ryan. 2015. Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas

Operasi Terhadap Kebijakan Pembagian Dividen Kas. Skripsi.

Melaluih.http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/12

3456789/5679/Bab%202.pdf?sequence=10. Diakses pada 28

September 2016

Gusmaistia, Sri, 2014. Analisis Penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu. Skripsi. Kabupaten Rokan Hulu

Halim, Abdul, 2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta Selatan.

Hall. A, 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta

Hans Kartikahadi., dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Hery, 2012. Akuntansi dan Rahasia di Baliknya. Bumi Aksara. Jakarta

Jusuf, Haryono, 2006. Dasar-dasar Akuntansi. UGM.

Julian Chandra, Reno, 2009. Analisis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Indragiri Hulu. Skripsi. Pekanbaru

Page 108: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

108

Korompot, Riska (2015). https://docplayer.info/29957693-Analisis-penyusunan-anggaran-pada-dinas-pendapatan-pengelolaan-keuangan-dan-aset-daerah-kota-kotamobagu-tahun-anggaran-2014.html diakses pada tanggal 12 desember 2019

Kolinung, Monika Sutri, dkk. 2015. “analisispengelolaan aset tetap Pada

dinas pendapatan epngelolaan keuangan dan aset daerah kota tomohon”. Jurnal manado : Universitas Sam Ratulangi

Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Nuryasin, Pengertian dan Definisi Pemberdayaan Masyarakat Menurut

Para Ahli (online),(https://grobogan.go.id/info/artikel/579-pemberdayaan-masyarakat-dalam-pembangunan-desa) di akses pada tanggal 12 Desember 2019

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Prabangsari, putri, Anissa. (2018), https://docplayer.info/86378791-

Disusun-oleh-anissa-putri-prabangsari-b.html. diakses pada tanggal 12 desember 2019

Romsey, Marshall b., dan Paull John Steinbart. 2015. Accounting Information

Systems, 13th ed, England: Pearson Education Limited.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Rudianto, 2012. Pengantar Akuntansi. Erlangga. Jakarta

Sumaryadi, I Nyoman (2005) Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta,Citra Utama.)

Tanjung, Abdul Hafiz. 2012. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung :

Alfabeta Totok Mardikanto, Poerwoko Soebiato. 2015. Pemberdayaan Masyarakat,

Bandung: Alfabeta

Page 109: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

109

Wahjudin, Sumpeno (2011) Perencanaan Desa Terpadu. Banda

Aceh,Reinforcement Action and Development.

Page 110: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

110

LAMPIRAN

Page 111: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

111

Page 112: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

112

Page 113: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

113

Page 114: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

114

Page 115: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

115

Page 116: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

116

Page 117: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

117

Page 118: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN PERDA NO. 1 TAHUN 2016 …membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi 6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

118

BIOGRAFI PENULIS

Nama saya Supardi sebagai Penulis Skripsi ini, dilahirkan

pada tanggal 21 Oktober 1996 sebagai putra Pertama dari

Enam bersaudara, Buah hati dari pasangan Bapak

Syarifuddin dan Ibu Rosmiati. Penulis sekarang bertempat tinggal Aspura II

Mamuju di Jln. Alauddin 2 Lr. 2d Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate,

Kota Makassar. Pendidikan yang ditempuh penulis oleh penulis yaitu SDN Inpres

Papalang Lulus pada tahun 2008, SMPN 3 Papalang Lulus pada tahun 2011,

SMK Ma’arif Husnul Khatimah lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, Penulis Melanjutkan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat perlindungan dan pertolongan Allah SWT, dan dengan ketekunan

mootivai tinggi dari keluarga dan sahabat untuk terus belajar dan berusaha,

penulis telah menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan

tugas akhir skripsi ini mampu memberikan arahan positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas

terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “Analisis Penerapan Perda No. 1

Tahun 2016 pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten

Mamuju”.