Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA TAHU DALAM MENINGKATKANKESEJAHTERAAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT DI DESA PUYUNG KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Oleh
Zuriatun Toyyibah Nim: 1502131739
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA TAHU DALAM MENINGKATKANKESEJAHTERAAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT DI DESA PUYUNG KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
SKRIPSI
DIajukan Kepada Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh
Zuriatun Toyyibah Nim: 1502131739
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
vii
MOTTO:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Qs-Albaqarah)[2]: 286.
viii
PERSEMBAHAN
“kupersembahkan Skripsi ini untuk
almamaterku, semua guru, dan dosenku, Ibuku
Nurjanah, Bapakku H. Hasanudin dan Adik-
adikku yang ku sayang”
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dan tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan
sukses tanpa bantuan dan ketelibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
meberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu yaitu:
1. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku pembimbing I dan ibu Naili
Rahmawati, M.Ag selakuk pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan saran sejak proses persiapan sampai tersusunnya
skripsi ini.
2. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Mataram.
3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram.
4. H. Bahrur Rosyid, MM. Selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Mataram.
Mataram, Desember 2019
Penulis
Zuriatun Toyyibah
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix
ABSTRAK .......................................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6 D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ......................................................... 6 E. Telaah Pustaka ................................................................................................ 10 F. Kerangka Teori ................................................................................................ 29 G. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 36 H. Sistematika Pembahasan ................................................................................. 37
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................................ 38
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 38
1.Sejarah Desa Puyung ............................................................................... 38
2.Kondisi Geografis ..................................................................................... 39
3.Gambaran Umum Demografis ................................................................. 39
xi
4.Kondisi Ekonomi ...................................................................................... 40
B. Gambaran Umum Usaha Tahu di Desa Puyung Kecamata Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. .............................................. 43
C. Strategi Pemasaran Usaha Tahu di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. .............................................. 53
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................. 57
A. Strategi Pemasaran Usaha Tahau di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. ....................................................... 57
B. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupan Lombok Tengah. ....................................... 65
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 70
A. Kesimpulan ................................................................................................. 70 B. Saran ........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA TAHU DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
DI DESA PUYUNG KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Oleh :
Zuriatun toyyibah 1502131739
ABSTRAK
Zuriatun Toyyibah, 2019, skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah”. Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Bisnis merupakan aktivitas kerja dari kehidupan manusia. Aktivitas bisnis dapat terjadi dikalangan masyarakat dalam berbagai sosial, dimanapun dan kapanpun.Bisnis itu sendiri merupakan bagian dari sebuah pilihan profesi yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seperti para pengusaha tahu ketika menjalankan bisnisnya ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu, produk, harga promosi dan distribusi. Berdasarkan hal inilah peneliti mengajukan fokus penelitian. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pengusaha tahu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mengambil latar di Desa Puyung Kec. Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Metode pengumpulan data melalui melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha tahu ada beberapa hal yang yang dipehatikan yaitu produk tahu, penetapan harga tahu, distribusi tahu, dan promosi tahu. Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Usaha Tahu dan Kesejahteraan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia bisnis tumbuh dan berkembang pesat, ini
terbukti dengan adanya berbagai macam jenis barang dan jasa yang
ditawarkan di tengah- tengah masyarakat. Dalam perekonomian saat
ini, bisnis memainkan peran yang sangat penting bagi perubahan
perekonomian dan pembanguanan serta perkembangan industri selalu
dimulai dari perekembangan bisnis, sebab bisnis membawa signal
yang memberi tanda tentang apa yang dikehendaki masyarakat.
Cakupan bisnis secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu: produksi, distribusi, maupun konsumsi.1Bisnis tersebut
dapat dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan hasil penjualan.
Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan
kecil, akan berusaha menciptakan kepuasan konsumen atas produk
yang mereka pasarkan. Keberhasilan barang dan jasa di pasar
ditentukan oleh konsumen yang membelinya.2
Strategi pemasaran yang dipakai untuk meningkatkan
kesejahteraan perekonomian masyarakat dalam usaha ini adalah
dengan cara mengenali pelanggan, melakukan promosi dengan
1Akhmad Mujahidin, Etika Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2007), hlm. 2. 2Mas‟ud Machfoedz, Kewirausahaan Metode, Manajemen, dan Implementasi, (Yogyakarta: BPFE,2005/2006), hlm. 85
2
dengan pengenalan produk kepada konsumen, melalui berjualan keliling dan
dibantu melalui media sosial.3
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha
tahu sudah efektif dilihat dari strategi yang digunakan seperti dalam
proses pemasaran apabila konsumen melakukan pemesanan para
pengusaha tahu langsung memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, sehingga konsumen tidak merasa kecewa. Usaha yang
dijalankan oleh para pengusaha tahu di Desa Puyung juga berusaha
untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran untuk mencapai
suatu keberhasilan. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan
peneliti pada tanggal 11 Januari 2019, awalnya usaha tahu ini ini
dirintis pada tahun 1992 oleh Bapak Amirudin yang saat itu
perekonomiannya pas-pasan dan setelah adanya usaha tahu ini
perekonomian Bapak Amirudin bisa terbantu. Bukan hanya
perekonomian saja akan tetapi biaya pendidikan untuk anak- anaknya
juga terpenuhi sampai kejenjang perguruan tinggi. Dari hasil usaha
tahu ini Bapak Amirudin bisa membiayai dirinya dan istrinya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan Bapak Amirudin dan
istri sudah mendaftar untuk naik haji bersama keluarga, membangun
rumah dan membeli mobil.4
Dalam sehari, Bapak Amirudin bisa memproduksi tahu
sebanyak 40 bak (40 pencetakan) dengan harga Rp.1.400.000,- dan
3Observasi Awal, Desa Puyung Pada Tanggal 11 Januari 2019.
4Amirudin, Wawancara , Desa Puyung Pada Tanggal 11 Januari 2019.
3
menghasilkan omzet sebesar Rp.42.000.000,-, dimana hasil dari 40 bak
(40 pencetakan) tahu ini tidak langsung terjual habis. Dari 2 lokasi
pengusaha yang masih bertahan di Desa Puyung yaitu di Dusun
Lingkung Daya dan Dusun Sumpak masing-masing memiliki
karyawan sebanyak 5-6 orang, dimana karyawan ini adalah sebagian
besar berasal dari keluarga dan kerabatnya. Omzet tahu lumayan
tinggi.5Terlepasnya dari suksesnya pemasaran tahu, Pak Amirudin dan
para pengusaha tahu yang lain mengatakan bahwa, strategi pemasaran
yang sering digunakan para pengusaha tahu yakni dari segi cita rasa,
misalnya dalam memproduksi tahu harus sesuai dengan takaran,
peracikan agar tidak cepat rusak atau basi. Segi pengemasan,
misalnya dalam hal tempat produksi, cara memproduksi, keberhasilan
bahan-bahan yang akan diproduksi sehingga menjadi tahu.
Paka Harlan, selaku pemasar usaha tahu di Dusun Lingkung
Daye ia memulai usaha tahu pada tahun 1992, mengatakan bahwa
strategi pemasaran yang digunakan yaitu pada segii cita rasa dan
pengemasan. Ibu Nurastuti, selaku pemasar usaha tahu di Dusun
Lingkung Daye, memulai usaha tahu pada tahun 2005, dan Ibu Sri
di Dusun Bunsumpak memulai usaha pada tahun 2002.
Seiring berjalannya waktu tahu ini semakin dibutuhkan oleh
banyak masyarakat, sehingga pemasarannya sudah merambat kepasar-
pasar. Tahu ini sudah dipasarkan keberbagai tempat, seperti: Ampenan,
5Observasi, Desa Puyung Pada tanggal 30 Januari 2019
4
Bertais, Masbagik, Selong, Labuan Haji, dan Bali. Dalam menjalankan
usaha sebaiknya harus dijalankan dengan berfikir kreatif dan inovatif
untuk menarik minat konsumen dalam menawarkan usaha yang kita
jalani.Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan peneli tian dengan judul: ’’Analisis Strategi Pemasaran
Usaha Tahu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian
Masyarakat di Desa Puyung’’.
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan
kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa Puyung?
b. Bagaimana analisis strategi pemasaran usaha tahu dalam
meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa
Puyung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaiman strategi pemasaran usaha tahu
dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat
di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok
Tengah?
5
b. Untuk mengetahui bagaiman analisis strategi pemasaran usaha
tahu dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupeten
Lombok Tengah?
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat memberikan kontribusi positif, baik
secara teoritis maupun praktis.
a. Secara Teoritis
Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan
mengembangkan dan khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang
Ekonomi Islam yang berkaitan dengan analisis strategi
pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan
perekonomian masyarakat di Desa Puyung.
b. Secara Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu masukan bagi pengusaha tahu khususnya dan
masyarakat secara luas, dan juga dapat dijadikan sebagai acuan
bagi Mahasiswa/Mahasiswi khususnya pada Program Studi
Ekonomi Syariah yang ingin mengembangkan penelitian ini
dan menambah wawasan.
6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup penelitian
Untuk menghindari bias atau kekaburan dalam memahami
konteks penelitian dalam menguraikan hasil temuan dilapangan,
analisis dan pembuatan laporan penelitian ini, peneliti memandang
perlu memberikan batasan- batasan sesuai dengan fokus penelitian
sehingga pembahasan yang dipaparkan lebih jelas. Ruang lingkup
penelitian pada skripsi ini adalah analisis strategi pemasaran
usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat di Desa Puyung.
2. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Puyung kecamatan
Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, adapun alasan penelitian
dilokasi ini adalah karena terdapat banyak pengusaha yang
mengolah usaha tahu sehingga memudahkan dalam mencari,
mendapatkan data dan informasi secara langsung dari pemilik usaha
terutama hal- hal yang terkait dengan fokus penelitian.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-
karya terdahulu, sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk
mendapatkan data yang valid untuk menghindari adanya duplikasi,
plagiasi, replokasi serta menjamin keaslian dan legalitas penelitian
ini. Tetapi dalam sebuah penelitian tidak dapat dipungkiri adanya
7
kemiripan dengan skripsi terdahulu, baik dari segi masalah yang akan
diteliti maupun lokasi penelitian. Akan tetapi dalam penelitian
memiliki perbedaan dalam menguraikan sebuah masalah sehingga
sekripsi yang terdahulu dengan yang sekarang berbeda.
Dalam telaah pustaka ini penulis mencoba mengulas dan menelaah
karya-karya terdahulu antara lain sebagai berikut:
1. Ziadah, ”Strategi Pemasaran Usaha Produksi Tahu dalam
Meningkatkan Hasil Penjualan Perspektif Ekonomi Islam ( Studi
Kasus di Lingkungan Kekalik Gerisak)”.6
Dalam skripsi Ziadah, lebih mengarah kepada strategi pemasaran
usaha tahu dalam meningkatkan hasil penjualan di Lingkugan
Kekalik Gerisak, dan masih menggunakan bauran promosi seperti
menitipkan ke pasar-pasar, dan warung-warung,sedangkan peneliti
membahas tentang analisis strategi pemasaran usaha tahu dalam
meningkatkan kesejahtraan perekonomian masyarakat di desa
puyung, dimana strategi pemasaran yang digunakan dalam
pemasaran usaha tahu tersebut dengan menegenali pelanggan,
melakukan promosi dengan pengenalan produk kepada konsumen,
melalui mulut kemulut selain itu juga usaha tahu di desa puyung
mempromosikan produk melalui berjualan di pasar.
Persamaan yang dilakukan penelitian oleh Ziadah dengan
penelitian yakni sama-sama memfokuskan tentang strategi
6Ziadah, ”Strategi Pemasaran Produksi Usaha Tahu dalam Meningkatkan Penjualan Perspektif Ekonomi Islam Studi Kasus di Lingkungan Kekalik Gerisak, ( Skripsi, Fakultas Syari‟ah IAIN Mataram 2015).
8
pemasaran dan menggunakan metode kualitatif. Perbedaannya
yakni peneliti tentang analisis strategi pemasaran usaha tahu
dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di
Desa Puyung, sedangkan Ziadah lebih fokus tentang strategi
pemasaran usaha produksi tahu dalam meningkatkan hasil
penjualan perspektif ekonomi islam.
2. Eka Lestari,” Strategi Pemasaran Pakaian Second dengan
Mengembangkan Marketing Mix ( Studi Kasus di Desa Mamben
Selatan Lombok Timur)”.7
Dalam skripsi Eka Lestari, lebih mengarah kepada strategi
pemasaran pakaian second dengan menggunakan marketing mix,
dimana strategi yang digunakan dalam mengembangkan usaha
pakaian second tersebut menggunakan produk, harga, tempat dan
promosi atau respon konsumen terhadap strategi pemasaran
pakaian second dan mengarah kepada pakaian ekonomi islam
terhadap strategi pemasaran pakaian second dengan menggunakan
marketing mix. Sedangkan peneliti fokus membahas tentang
analisi strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan
kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa Puyung, dimana
strategi yang digunakan dalam pemasaran usaha tahu dengan
menggunakan cara menegenali pelanggan, melakukan promosi
dengan pengenalan produk kepada konsumen, melalui mulut
7Eka Lestari,”Strategi Pemasaran Pakaian Second dengan Mengembangkan Marketing Mix, Studi Kasus di Desa Mamben Selatan Lombok Timur, (Skripsi, Fakultas Syari‟ah IAIN Mataram 2014).
9
kemulut selain itu juga usaha tahu di Desa Puyung
mempromosikan produk melalui berjualan di pasar terhadap
strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan kesejahtraan
perekonomian masyarakat di Desa Puyung.
Persamaan yang dilakukan oleh Eka Lestari dengan peneliti yakni
sama-sama memfokuskan tentang strategi pemasaran dan
menggunakan metode kualitatif. Perbedaannya yakni peneliti
pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan
perekonomian masyarakat di Desa Puyung, sedangkan Eka Lestari
lebih fokus tentang pemasaran pakaian second dengan
mengembangkan marketing mix.
3. Penelitian ini juga sama dilakukan oleh Imron, akan tetapi
penelitian ini lebih fokus pada ‟‟ Strategi Dan Usaha Peningkatan
Kesejahteraan Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunhardjo Tugu
Semarang Dalam Menghadapi perubahan Iklim‟‟. Dimana
penelitian ini menunjukan bahwa strategi dan usaha peningkatan
kesejahteraan hidup masyarakat nelayan Tanggulsari
Mangunhardjo dapat dilakukan melalui: 1). Diupayakan adanya
peningkatan kemauan pengelolaan sumber daya, memperoleh
peluang dan perlindungan untuk memperoleh hasil yang lebih
baik. 2). Diupayakan adanya pengurangan beban biaya akses
pendidikan dan kesehatan. 3). Strategi peningkatan kepedulian dan
kerjasama stakeholder dalam membantu pemberdayaan
10
masyarakat nelayan Tanggulsari. 4). Strategi peningkatan kerjasama
kelompok yang berbasis pada bidang usaha sejenis.8
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“ strategeia” atau sering disebut dengan stratogos yang di ambil
dari kata “status” yang berarti memimpin. Strategi adalah
suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan
perusahaan atau pola keputusan dalam perusahaan untuk
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan
yang dihasilakn kebijaksanaan utama dan merencanakan
untuk mencapai tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang
akan dikejar oleh perusahaan.9
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan
mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang
dipakai untuk mencapai tujuan tersebut bisa berbeda. Jadi
strategi ini dibuat berdasarkan tujuan.10 Stephen Robbins
mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangak
8Imron, Starategi Dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Hidup Nelayan Tanggulsari Mangunhardjo Tugu Semarang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim, Riptek Vol.6, No.1, Tahun 2012, hlm 27-37. 9Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta,2005), hlm. 199. 10Mursid, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Bumi Aksara,2003), hlm.8.
11
panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta
mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. Berpikir strategis meliputi tindakan memperkirakan
atau membangun tujuan masa depan yang diinginkan,
menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu atau
yang menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan
rencana untuk mencapai keadaan yang diinginkan.
Manajemen strategi tidak dapat diterapkan pada
organisasi atau perusahaan yang cendrung tertutup.
Pelaksanaan manajemen strategis membutuhkan keterbukaan
agar dapat dilaksanakan dengan baik. Kinkead Winokur
mendefinisikan strategi sebagai suatu proses yang
memungkinkan setiap organisasi atau perusahaan,
asosiasi,lembaga nonprofit dan pemerintah mengenal peluang
dan ancaman jangka panjang mereka, memobilisasi seluruh
aset untuk menangkap peluang dan menghadapi tantangan,
serta menerapkan satu strategi pelaksanaan yang berhasil.
Dalam hal ini, harus terdapat hubungan yang erat atas
seluruh tujuan program yang sudah diterapkan, khalayak yang
ingin dituju dan juga strategi yang dipilih. Hal yang terpenting
adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil
12
tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran
yang sudah diterapkan.11
b. Pengertian Pemasaran
Definisi pemasaran adalah semua kegiatan yang
diperlukan untuk mengantar barang-barang mulai dari pintu
pagar produsen sampai kedalam batas-batas jangkauan
konsumen, atau pengertian yang lain, menurut pakar pemasaran,
yaitu William J. Stanto, Etzel & Walker, Marketing is a total
system business designed to plan, price, promote and
distribute wan satysfying products to target marketto achieve
organizational objective(Pemasaran adalah suatu system total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan).12Adapun faktor yang
memengaruhi keberhasilan pemasaran perilaku sosial
yaitu:kondusivitas struktural, tekanan struktural,pertumbuhan
kepercayaan umum, faktor-faktor pemicu, mobilitas untuk
bertindak,dan kontrol sosial.
Pemasaran ( marketing) merupakan ilmu pengetahuan
yang objektif yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-
instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas
11Morisan, Manajemen Public, (Jakarta: Kencana,2010), hlm.152-153. 12Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS,2015). hlm. 1.
13
bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan
pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang
antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sehingga tujuan
pemasaran menurut J.Supranto adalah bagaimana agar barang
dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh
konsumen.13
Jadi strategi pemasaran adalah suatu rencana atau kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Strategi pemasaran ialah pemikiran pemasaran yang
merupakan alat bagi unit pemasaran untuk mencapai sasaran.
Strategi pemasaran harus merinci segmen pasar yang akan
menjadi fokus pemasaran. Segmen-segmen tersebut
membedakan kebutuhan dan keinginan , respon terhadapa
pemasaran, dan kemampuan laba. Sedangkan pengertian strategi
menurut Kotler & Amstrong, strategi pemasaran adalah
pendekatan pokok mengenai target pasar, penempatan produk
di pasar,bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang
diperlukan.14
Strategi pemasaran juga berarti memilih dan
menganalisa proses suatu sasaran yang merupakan suatu
13Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Menuju Proses (Jakarta: 2006), hlm. 136. 14 Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS,2015). Hlm. 2.
14
kelompok orang yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan
dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan
yang dapat memuaskan pasar tersebut.15
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa,
pengertian strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam
perusahaan yang menentukan sasaran,maksud atau tujuan yang
menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk
pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan
dicapai oleh perusahaan.
c. Unsur strategi pemasaran
1). Penentuan pasar, dalam strategi pemasaran ini sangat
penting dan menjadi awal dari semua upaya, yaitu
segmentasi pemasaran yang merupakan langkah awal
dari strategi pemasaran agar produk benar-benar diformat
sesuai dengan keinginan pasar.
2). Perencanaan produk, dalam strategi pemasaran, sebelum
membangun produk yang siap di lepas, pasar perusahaan
perlu menyusun perencanaan produk, kemasan, iklan,dan
tokoh dalam iklan.
3). Manajemen harga, adalah bentuk upaya yang paling
strategis dalam mengawali persaingan, bisa berawal
perhitungan yang matang secara internal kemudian
15Buchari Alam, Kewirausahaan Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.195.
15
dibandingkan dengan pesaing. Manajemen harga bisa
diawali dengan cara sederhana, harga ketika promosi,
harga eceran, harga agen/reseller dan lain-lain.
4). Distribusi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang
cukup menguras energi karena faktor efektifitas dan
efisiensi, sehingga ada tiga pihak yang akan dipuaskan,
pertama produsen, kedua agen/reseller, ketiga konsumen.
5). Komunikasi dan promosi, komunikasi ini meliputi
penerapak pendekatan pemasaran sistem pulikasi, promosi
penjualan, hubungan relasi, penjualan langsung,
pembentukan media pendukung, komunikasi yang tepat
akan meningkatkan persepsi yang baik kepasar.16
6). Konsep strategi pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep
pemasaran dimana masing-masing konsep memiliki tujuan
yang yang berbeda-beda. Ada lima konsep dalam
pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan
pemasaran oleh masing-masing perusahaan, anatara lain:
a. Konsep produksi,
konsep ini menyatakan bahwa, konsumen akan
menyukai produk yang tersedia selaras dengan
kemampuan konsumen, murah dan mudah didapati. Oleh
16Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta, Liberty, 2002), hlm. 15-18.
16
karena itu, manajemen harga berupaya meningkatkan
efesiensi produksi dan distribusi.
b. Konsep produk
Dalam konsep ini terkandung pengertian bahwa,
konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
kualitas dan prestasi terbaik serta keistimewaan yang
menonjol. Oleh karena itu, produsen harus berupaya
dalam memperbaiki produk secara terus menerus.
c. Konsep penjualan
Konsep ini menyatakan bahwa, konsumen tidak
akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika
produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang
agresif.
d. Konsep pemasaran
Konsep pemesaran dan konsep pejualan sering sulit
dibedakan. Dasar pemikiran yang terkandung dalam
konsep pemasaran adalah:
1). Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu
adalah menjadi tugas perusahaan.
2). Untuk itu diperlukan program riset pemasaran agar
dapat dikrtahui pada keinginan pembeli.
17
3). Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli,
harus di tempatkan dibawah kontrol pemasaran
yang terintegrasi.
4). Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan
loyalitas, kesan yang baik bagi pembeli.
e. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan ini
berpendapat bahwa, tugas pemasaran adalah
menentukan kebutuhan, keingin serta kepentingan pasar
sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan
lebih efisien dari para pesaing dengan cara
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.17
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang
saling berkaitan, yaitu:
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan
dilayani.
b. Perencanaan produk, meliputi produk spesipik
yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain
penawaran individual pada masing- masing lini.
Produk itu sendiri menawarkan pembelian. Manfaat
tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek,
17Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran.... (Yogyakarta: CAPS, 2015). hlm.4.
18
ketersediaan produk , jaminan atau garansi, jasa
reparasi dan bantuan teknis yang disediakan
penjual, serta hubungan personall yang mungkin
terbentuk diantara pembeli dan penjual.
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang
dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk
kepada pelanggan.
d. Sistem distribusi,yaitu saluran perdagangan grosir
dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai
konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi
periklanan, personal selling, promosi penjualan,
direct marketing, dan publicrelations.18
7. Faktor strategi pemasaran ( dapat dikendalikan )
a. Distribusi (place)
Para perencana strategi pemasaran mempunyai
banyak pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya. Ia
dapat memilih daerah dimana ia akan memasarkan
produknya, dan daerah mana yang tidak akan
dimasukinya. Ia dapat memutuskan tipe stook eceran
yang akan menjual produknya dan berapa jumlah
18Ibid.,h. 4-5
19
penyaluran yang dibutuhkannya di masing-masing pasar
itu. Bagaimana ia akan bekerja dengan lembaga-
lembaga yang telah dipilihnya itu untuk menjamin
efektivitasnya? Beberapa banyak control yang harus
dilaksanakannya terhadap para perantara ? masalah ini
banyak masalah lain harus diputuskan dallam hal faktor
distribusi.
b. Harga (price)
Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam
harga dan menetapkan harganya lebih rendah dari
harga para pesaing. Sebaiknya ia dapat berusaha
merebut citra kualitas yang tinggi dan meningkatkan
citra ini dengan kebijaksanaan harga yang lebih tinggi.
Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan
strategi pemasaran itu dibatasi oleh factor biaya.
Faktor- faktor permintaan dan persaingan juga
menentukan apa-apa yang diterima oleh pasar.19
c. Lingkungan fisik (phisical evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di
dalamnya juga termasuk suasana.
19Muhammad Firdaus NH,dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syari‟ah ( Jakarta: Renaisan, 2005), hlm.23- 26
20
d. Partisipan (people)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan
maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
layanan itu sendiri.
e. Produk (Product)
Jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak
realistis mengenai pemasaran yang disebutkan dalam
awal bahasan bahwa pemasaran itu hanyalah aktivitas
yang menyampaikan barangbarang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, maka produk ini haruslah
dianggap sebagai faktor yang tidak dikendalikan oleh
manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan
alat yang paling efektif baginya, produk dapat diubah
dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya
pemasaran.20
f. Proses (process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana
pelayanan diberikan kepada konsumen selama
melakukan pembelian barang. Pengelolaan usaha
melalui front liner sering menawarkan berbagai macam
bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen.
20 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm.128
21
g. Promosi ( promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi
kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
lalu membeli produk tersebut.21
2. Kesejahteraan
a. Pengertian Kesejahteraan
Menurut Fahrudi bahwa kesejahteraan berasal dari
kata ‟‟ Sejahtera”. Sejahtera ini mengandung pengertian dari
bahasa sansekerta ‟‟ Catera” yang berarti payung. Dalam
konteks ini kesejahteraan yang terkandung dalam arti „catera‟
(Payung) adalah orang yang sejahtera yaitu orang yang
sejahtera hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan,
kekuatan dan kekhwatiran sehingga hidupnya aman tentram,
baik lahir maupun batin. Tujuan dari kesejahteraan masyarakat
adalah untuk tercapainya standar kehidupan pokok seperti
sandang, perumahan, pangan dll.22
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kesejahteraan
berasal dari kata sejahtera yang berarti aman, sentosa, makmur
dan selamat, atau dapat diartikan sebagai kata atau ungkapan
yang menunjuk kepada keadaan yang baik, atau suatu kondisi
21 M. Fuad dkk, Pengantar Bisnis, hlm..130
22 Fahrudi Adi.2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
22
dimana orang-orang yang terlibat didalamnya berada dalam
keadaan sehat, damai dan makmur.23 Dalam arti yang lebih
luas kesejahteraan adalah terbebasnya seseorang dari jerat
kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehingga dia
memperoleh kehidupan yang aman dan tentram. Kesejahteraan
adalah sebuah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi
kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan makanan, pakaian, tempat
tinggal, serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan
memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang
kualitas hidupnya sehingga memiliki status sosial yang
mengantarkan kepada status sosial yang sama terhadap
sesama warga lainnya.24
Adapun menurut UU tentang kesejahteraan yakni suatu
tata kehidupan dan penghidupan sosial materil maupun
spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesulitan dan
ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap
warga Negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan
jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,
keluarga serta masyarakat dengan menjung tinggi hak-hak
asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.25
23Andini,dkk.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Prima Media 2003)
hlm.427.
24 Waldiono, Ekonomi Teknik, hlm.34.
25 Ibid., hlm.34
23
Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup
penting untuk menjaga dan membina terjadinya stabilitas
sosial dan ekonomi, dimana kondisi tersebut juga diperlukan
untuk meminimalkan terjadinya kecemburuan sosial dalam
masyarakat.26 Maka setiap individu membutuhkan kondisi yang
sejahtera, baik sejahtera materil dan dalam hal non materil
sehingga dapat terciptanya suasana yang harmonis dalam
bermasyarakat.
Menurut Maslow, untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia, ia harus dipenuhi kebutuhan dasarnya antara
lain: 27
1). Having (kebutuhan fisik berupa sandang, pangan, papan,
kesehatan dan pendidikan).
2). Loving (kebutuhan kasih saying) yaitu kesempatan dan
kemauan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan masyarakat sangat membantu memperoleh
pengetahuan dan pengalaman sehingga kebutuhan akan kasih
sayang semakin terpenuhi.
3). Being (kebutuhan munculnya jati diri) yaitu motivasi untuk
memenuhi kebutuhan dalam bentuk kesempatan menjadi
pemimpin kelompok sosial, budaya, politik, agama dan
pertahanan keamanan nasional.
26 Repository.Unisba.Ac.id.Teori Kesejahteraan dalam Islam. Diambil tanggal 29 April
2017 pukul 10.00 WITA. 27 Ibid, hlm.35.
24
Biro Pusat Statistik Indonesia menerangkan bahwa
guna melihat tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu
wilayah ada beberapa indikator yang dapat dijadikan
ukuran, antara lain adalah:28
1).Tingkat pendapatan keluarga.
2).Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan
membandingkan pengeluaran untuk pangan dengan non-
pangan.
3). Tingkat pendidikan keluarga
4). Tingkat kesehatan keluarga
5). Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam
rumah tangga kesejahteraan dapat diukur dari beberapa
aspek kehidupan:
a. dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti
kualitas rumah, bahan pangan dan lain
b. sebagainya.dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik,
seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan
sebagainya.
c. dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti
fasilitas pendidikan, lingkungan budaya, dan
sebagainya.
28 Digilib. Unisbi.ac.id. Konsep Kesejahteraan Ekonomi dan Manajemen Strategi. Diambil tanggal 29 Desember 2016 pukul 10.00 WITA.
25
d. dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual,
seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan
sebagainya.
b. Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan salah satu bagian Syari‟at
Islam yang tujuannya tentu tidak lepas dari tujuan utama
Syari‟at Islam. Tujuan utama ekonomi islam adalah
merealisasikan tujuan manusia untuk mencapai kebahagian
duania dan akhirat (Falah), serta kehidupan yang baik dan
terhormat (al-hayaha al-tayyibah).29 Tujuan Ekonomi Islam
berkaitan dengan kesejahteraan dalam perspektif ekonomi
islam dapat dijelaskan sebagai berikut:
1). Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang
harus terpenuhi, karena kesejahteraan ini mencakup
kesejahteraan individu, masyarakat dan umumnya Negara
2). Tercukupinya kebutuhan dasar manusia seperti, makan,
minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan,
keamanan dan menjamin terlaksananya kecukupan
kebutuhan dasar adil dibidang ekonomi.
3). Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, dan
tidak mubazir.
29M. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press: 2003), hlm.27.
26
4). Distribusi harta, kekayaan, pendapatan secara adil dan
merata sesuai dengan hak atau tanggung jawab.
Dalam rangka mewujudkan kemaslahatan dan menjauhi
kerusakan di dunia dan akhirat, ada tiga (3) unsur pokok
yang harus diperhatikan terkait dengan kebutuhan
seseorang yang harus terpenuhi dalam perspektif muqasid
syariah.30
1). Dlaruriyah adalah penegakan kemaslahatan agama dan
dunia. Dlaruriyah merupakan keadaan dimana suatu
kebutuhan wajib untuk dipenuhi dengan segera, jika
diabaikan maka akan menimbulkan suatu bahaya yang
beresiko pada rusaknya kehidupan manusia. Dlaruriyah
menunjukan kebutuhan dasar atau primer yang harus selalu
ada dalam kehidupan manusia.
2). Hajiyah didefinisikan sebagai hal-hal yang dibutuhkan
untuk mewujudkan kemudahan dan menghilangkan kesulitan
yang dapat menyebabkan bahaya dan ancaman. Hajiyah juga
dimaknai dengan ebutuhan sekunder ataupun sebagai
pelengkap atau penunjang kehidupan manusia.
3). Tahsiniyah adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
baik dan menghindari yang buruk. „ Seseorang ketika
menginjak keadaan tahsiniyah berarti telah mencapai
30Ika Yunia & Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqasid al-
Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group,2014), hlm.66.
27
keadaan, dimana ia bisa memenuhi kebutuhan yang bisa
mengingatkan kepuasan dalam hidupnay. Tahsiniyah juga
biasa dikenal dengan kebutuhan tersier, atau identik dengan
kebutuhan yang bersifat mendekati kemewahan.
3. Konsep Pemasaran Syariah
Bentuk strategi pemasaran pada umumnya sama saja,
akan tetapi pemasaran dalam Islam harus berpedoman kepada
Al -Qur‟an. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an
Surat An-Najm [53]: 24-25.
ى ما ت نس م ل
خرة أ ول و فللىهٱ
ٱ
Artinya :
‟‟ Atau apakah manusia akan mendapatkan segala yang
dicita-citakan? Tidak , maka hanya bagi Allah SWT kehidupan
akhirat dan kehidupan dunia.”(QS.An-Najm[53]: 24-25.31
Dari kedua ayat tersebut, bila dihubungkan dengan strategi
pemasaran, kegiatan stategi pemasaran merupakan suatu interaksi
yang berusaha untuk menciptakan atau mencapai sasaran
pemasaran seperti yang diharapkan untuk mencapai
keberhasilan.
Konsep pemasaran syariah adalah sebuah cara berfikir
filsafah manajemen yang menentukan seluruh kegiatan
31Burhanudin, Al-Quran Keluarga, (Bandung: CV.Media Fitrah Rabbani), hlm.526.
28
organisasi. Konsep pemasaran tepatnya merupakan sebuah
pendekatan yang jelas dan masuk akal dalam menjalankan
sebuah bisnis.32 Konsep Islam menegaskan bahwa pasar harus
berdiri sendiri di atas prinsip persaingan bebas (perfect
competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan tersebut
berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibungkus oleh
frame atau aturan syariah.33 Konsep Islam memahami bahwa
pasar dapat berperan efektif dalam kehidupan ekonomi bila
prinsip persaingan bebas dapat berlaku secara efektif. Pasar
tidak mengharapkan adanya intervensi dari pihak manapun,
tak terkecuali Negara dengan otoritas penentuanharga atau
private sektor dengan kegiatan monopolistik ataupun lainnya,
karena pada dasarnya pasar tidak membutuhkan kekuasaan yang
besar untuk menentukan apa yang harus dikonsumsi dan
diproduksi.34
Dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang
harus dimiliki seorang tenaga pemasar yaitu: (1) Memiliki
kepribadian spritual (taqwa), (2) Berkepribadian baik dan simpatik
(shiddiq), (3) Berlaku adil dalam berbisnis (al-„adl), (4) Melayani
konsumen denga rendah hati (khitmah), (5) Selalu menepati janji
dan tidak curang(tahfif), (6) Jujur dan terpercaya (amanah), (7)
32Fried Ferrel, Pemasaran dan Teori Praktis Sehari-hari,(Jakarta: Binaputra Aksara, 1995), hlm.16. 33Mustafa Edwin Nasution,Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,2006), hlm.159. 34Ibid., hlm. 160.
29
Tidak suka berburuk sangka, (8) Tidak suka menjelek-jelekkan,
dan (9) Tidak melakukan suap (risywah)35 Selain Sembilan etika
tersebut, marketing syari‟ah harus menghindari hal-hal sebagai
berikut:menimbun barang untuk menaikkan harga, menjual barang
hasil curian dan korupsi, sering melakukan sumpah palsu atau
sering berdusta, melakukan penekanan dan pemaksaan terhadap
pelanggan, melawan suap untuk melancarkan bisnis, dan memantau
pedagan melakukan sumpah palsu atau sering berdusta, melakukan
penekanan dan pemaksaan terhadap pelanggan, melawan suap untuk
melancarkan bisnis, dan memantau pedagang kecil.36
G. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode yang bersifat deskriptif.
Deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang bersifat
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian
yang berupa kata-kata bukan berupa angka-angka yang dapat dari
wawancara dan data lapangan.37 Sebuah pendekatan terhadap terhadap
suatu perilaku fenomena, peristiwa, masalah atau keadaan tertentu
yang menjadi object penelitian. 38
Deskriptif yaitu suatu sistem penelitian yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan
35 Htttp:// 2017 majalah.pengusaha muslim.com/pemasaran-dalam-perspektif-islam-2,diakses tanggal 20 september ,pukul 14.05. 36 Ibid., 37Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara,Cet ke-4, 2011), hlm..129. 38Sonny Leksono, Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke metode (Jakarta: Raja Grafindo, 2013), hlm. 181.
30
angka-angka. Oleh karena itu, laporan penelitian akan berisi
kutipan- kutipan data sebagai gambaran penyajian laporan tersebut.
Data tersebut bisa berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan,
foto, dukumentasi pribadi, catatan atau memo, dan dokumentasi resmi
lainnya.
1. Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan jenis kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menekankan pada quality atau yang
terpenting dari sifat suatu barang/jasa.39 Jenis penelitian kualitatif
dapat dikatakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
objek penelitian. Data yang peneliti dapatkan dalam penelitian ini
adalah yang berkaitan dengan, strategi pemasaran usaha tahu
dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di
Desa puyung.
2. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data adalah suatu proses
pengumpulan data primer dan skunder dalam suatu penelitian.
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting,
karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan
masalah yang sedang diteliti atau menguji hipotesis yang telah
39Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 22.
31
dirumuskan.40 Adapun metode-metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan proses untuk memperoleh data
dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat
pada saat dilakukan penelitian.41 Observasi atau pengamatan
merupakan teknik pengumpulan data yang paling utama
dalam penelitian kualitatif. Observasi berbeda dengan
interview, cakupan observasi lebih luas dibanding dengan
interview, observasi tidak terbatas hanya pada manusia saja,
benda-benda yang sekecil apapun dalam bentuk apapun dalam
bentuk apapun dapat diamati melalui observasi langsung ke
lapangan.42
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
turun langsung ke tempat penelitian yakni pada masyarakat
di Desa Puyung. Alasan peneliti melakukan observasi guna
mencari data yang dibutuhkan seperti data masyarakat
pengusaha tahu, strategi pemasaran yang dilakukan, data
aktivitas para pemasar, pelayanan yang diberikan kepada
konsumen dan lain sebagainya.
40Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm 39. 41Sugiyono, Metode penelitian Manajemen Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Penelitian Tindakan, Penelitian Evaluasi (Bandung: CV Alfabeta, 2014) hlm.235. 42Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,. (Bandung: cv Alfabeta, 2014) hlm.104-105.
32
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif. Melaksanakan teknik
wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau
terwawancara (interview) dengan maksud menghimpun
informasi dari interview.Interview dalam penelitian kualitatif
adalah informan yang dari padanya pengetahuan dan
pemahaman diperoleh. Wawancara dapat digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan peneliti berkeinginan
untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan
lebih mendalam.43
Dalam wawancara ini peneliti berhubungan langsung dengan
informan yang peneliti wawancara untuk memberikan
informan terhadap data-data yang di dibutuhkan secara
garis besar antara lain: Pak Amirudin selaku pemasaran, dan
ibu sri selaku pemasaran dan masyarkat pengusaha tahu di
Desa Puyung. Adapun data yang diperoleh dengan wawancara
yaitu: gambaran umum tentang usaha tahu, strategi pemasaran
yang dilakukan dalam meningkatkan kesejhteraan
perekonomian masyarakat, kendala yang mereka hadapi dalam
memproduksi tahu dan lain sebagainya.
43Ibid., hlm 129
33
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu: mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.44 Dokumentasi
adalah setiap bahan yang tertulis ataupun beberapa file yang
sudah ada dipersiapkan.45
Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi
dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang tertulis
yang dapat memberikan informasi dan keterangan sesuai
dengan yang dibutuhkan di lokasi peneliti yakni berhubungan
dengan gambaran umum lokasi penelitian, sejarah desa
Puyung, data kesejahteraan perekonomian masyarakat, dan
berkas atau dokumen lainnya yang terkait dengan penelitian
tentang strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan
kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa Puyung.
3. Sumber dan Jenis Data
Adapun jenis data yang dijadikan sumber data dalam
penelitian ini adalah sbb:
a. Sumber Data
1). Data Primer
44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta.2006). hlm.231.
45Lexi J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.161
34
Merupakan sumber-sumber yang memberikan data
langsung diperoleh dari lapangan berupa hasil
observasi dan wawancara dengan masyarakat pengusaha
tahu yang bernama Amirudin dan para pengusaha
lainnya di Desa Puyung.
2). Data Sekunder
Data sekunder yaitu: data yang diperoleh dari
informasi pihak lain maupun literatur-literatur
kepustakaan yang relevan dengan masalah yang
diteliti.46 Seperti literatur, skripsi,dan artikel atau buku.
Sumber data penelitian yang diperoleh di antaranya dari
buku, catatan dan lain-lain yang mempunyai keterkaitan
dengan strategi pemasaran usaha tahu dalam
meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di
Desa Puyung.
b. Jenis Data
Data kualitatif merupakan penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen
kunci dan sebagai teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan (triangulasi).
46Husen Umar, Metodologi Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 42.
35
4. Analisis data
Setelah data-data yang diperoleh dari riset lapangan,
lamgkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar atau
memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan
pola uraian dan mencari hubungan dan dimensi-dimensi uraian.
Secara garis besar pelaksanaan analisis data meliputi tiga tahap
yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan
pendekatan penelitian.47
Dari kesimpulan di atas bahwa analisis data merupakan
proses mengorganisasikan dan menyusun data secara sistematis
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain dan diri sendiri.
Mengingat peneliti menggunakan kualitatif maka peneliti
menggunakan analisis data, yakni induktif, analisis data induktif
yaitu suatu cara berfikir yang dimulai dari hal-hal yang
bersifat khusus kemudian kepada hal-hal yang bersifat umum
atau mengambil kesimpulan secara umum. Kaitannya dengan
analisis data ini juga dijelaskan bahwa analisis induktif adalah
suatu teknik analisis data yang dimulai dari hal-hal yang bersifat
47Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta.2006), hlm.209.
36
khusus kemudian kepada hal-hal yang bersifat umum atau
mengambil kesimpulan secara umum. Kaitannya dengan analisis
data ini juga dijelaskan bahwa analisis induktif adalah suatu
teknik analisis data yang dimulai dari hal-hal yang bersifat
khusus kemudian kepada hal-hal yang bersifat umum.48 Karena
penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat pengusaha tahu di
Desa Puyung dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat , sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran atau ide-
ide yang dikaitkan dengan hasil penelitian yang berangkat dari
fakta dilapangan.
H. Sistematika pembahasan
Sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam menyusun
skripsi ini adalah sistematika laporan kualitatif disusun menjadi
minimal empat (4) bagian yaitu:
1. BAB I: Pendahuluan, terdiri atas : Konteks penelitian, Fokus
kajian, tujuan dan manfaat penelitian,ruang lingkup dan setting
penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan
sistematika.
2. BAB II : Paparan data dan temuan, di bagian ini diungkapkan
seluruh data dan temuan penelitian.. dalam hal ini, peneliti
sebisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk
mencampuri fakta terlebih dahulu.
48
Ibid. hlm.101.
37
3. BAB III : Pembahasan, di bagian pembahasan ini diungkapkan
proses analisis terhadap temuan penelitan sebagaimana dipaparkan
di BAB II berdasarkan pada perspektif penelitian atau kerangka
teori sebagaimana diungkap di bagian pendahuluan.
4. BAB IV : Penutup, Kesimpulan dan Saran
38
BAB II
Analisis Strategi pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan
kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung Kecamatan
Jonggat kabupaten Lombok Tengah
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa Puyung
Desa Puyung merupakan salah satu desa tua yang berada
di wilayah Kecamatan Jonggat, konon menurut cerita sesepuh
Desa Puyung berarti suwung (sepi) berdiri sejak zaman Belanda
pada tahun 1935, ini terbukti dengan pada saat itu ada
penyerangan Raja Anak Agung ke Praya melalui Desa Puyung
dimana pada saat itu seorang tokoh karismatik dari Dusun
Pedaleman meminta pada pasukan dari Kerajaan Anak Agung
untuk tidak melanjutkan penyerangan ke Praya.
Wilayah Desa Puyung dulunya meliputi Desa Puyung,
desa Barejulat, Desa Nyerot dan Desa Gemel. Dengan
pertumbuhan zaman yang begitu pesat maka Desa Puyung
beberapa kali telah melakukan pemekaran desa yaitu yang
pertama Desa Barejulat mekar pada tahun 1960 yang kedua Desa
Nyer mekar pada tahun 1965 dan Desa Gemel mekar pada tahun
1996.49
49Profil dari kantor Desa Puyung Lombok Tengah 2019.
39
2. Kondisi Geografis
Desa Puyung terletak pada wilayah kecamatan jonggat
Kabupaten Lombok Tengah dengan luas wilayah 6.30 km yang
terdiri dari 16 kadus dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
yaitu, Sebelah Utara: Desa Bungkate dan Desa Gemel, Sebelah
Timur: Lurah Leneng dan Desa Wakul, Sebelah Selatan: Desa
Sukarara dan Desa Batujai, Sebelah Barat: Desa Nyerot.
Kondisi geografis Desa Puyung mulai dari Timur-Barat dan
Utara-Selatan adalah datar dengan tanah lempung yang sangat
subur sehingga mayoritas penduduk bercocok tanam padi dan
palawija dengan pengairan irigasi ½ tehnis, ada juga disebagian
lahan pertanian di Tanami tembako yang merupakan komoditi
unggulan. Disamping pertanian masyarakat juga mengembangkan
peternakan sapi yang meliputi: Bunsumpak, Lemerek, Bangket
Tengak, Dasan Ketujur, Otak Desa, Taman Daye, Kerembeng,
Mosok, Lemerek.
3. Gambaran Umum Demografis
Jumlah penduduk Desa Puyung pada akhir tahun 2018 adalah
sebagai berikut : dengan jumlah Laki-laki : 6.408 jiwa, jumlah
Perempuan : 7.055 jiwa, Jumlah antara Laki-laki dan Perempuan
adalah sebanyak 13.463 jiwa, Jumlah KK : 4.545 KK dimana laki-
laki yang menjadi Kepala Keluarga berjumlah 3.827 orang
40
sedangkan perempuan yang menjadi kepala keluarga yang
berjumlah 718 orang.
Dengan penyebaran penduduk di masing-masing Dusun
sebagai berikut: Dusun Pedaleman, Dusun Singasari, Dusun Taman
Daye, Dusun kerembeng, Dusun Otak Dese, Dusun Gubuk Punik,
Dusun Mosok, Dusun Lemerek, Dusun Lingkung Daye, Dusun
Lingkung Lauk, Dusun Bunsumpak, Dusun Bangket Tengak,
Dusun Dasan Ketujur, Dusun Waker, Dusun Sengkolet, Dusun
Bun Bao.
Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum
menurut latar belakang pendidikan masih cukup rendah, sesuai
dengan pendataan tahun 2016 yang lalu data buta aksara dari
usia sekolah sampai usia 50 tahun keatas tercatat sebanyak 247
jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis buta aksara dan
kondisi tersebut rata-rata di semua dusun ada. Untuk lebih
akuratnya kondisi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki oleh Desa Puyung: 50Prasara ibadah Masjid
16 unit, Musholla 4 unit menurut agama Islam
13.0200, Protestan 110 orang, Hindu 400 orang.
4. Kondisi Ekonomi
Mengingat Desa Puyung merupakan Desa Agraris dimana
hampir seluruh masyarakat Desa Puyung menaruh
50Dokumen Desa Puyung Lombok Tengah. 2019
41
perekonomiannya pada sektor pertanian, perdagangan industry
rumah tangga dan jasa-jasa lainnya secara umum dapat kami
paparkan tingkat perekonomian masyarakat desa puyung sebagai
berikut:51
a. Pertanian
Sebagian besar masyarakat desa puyung masih
mengandalkan pertanian sebagai mata pencariannya dimana
tercatat ada 898 KK sebagai petani dan ada 670 KK sebagai
buruh tani dan tercatat ada 16 kelompok tani yang ada di
Desa Puyung, dengan luas wilayah pertanian di Desa Puyung
mencakup 460 Ha lahan pertanian, dengan jumlah anggota 460
Ha lahan pertanian.
b. Peternakan
Karena masyarakat kita masyarakat petani maka para
petani juga untuk meningkatkan perekonomiannya melalui
beternak terutama beternak sapi, tercatat ada 16 kelompok tani
ternak yang memelihara sapi, dengan jumlah anggota 400
orang.
c. Perdagangan
Perdagangan juga dapat memberikan kontribusi yang
begitu besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
51Dokumen Desa Puyung Lombok Tengah,2019
42
Desa Puyung tercatat ada beberapa potensi dan pelaku usaha
yang ada di Desa Puyung adalah sebagai berikut:
Data usaha perdagangan
No Usaha Perdagangan Jumlah Orang/KK
1 Pasar tradisional 1 unit 125 KK
2 Kios/Lapak 80 buah 80 orang
3 Rumah Makan 27 buah 70 orang
4 Mini Market 4 buah 25 orang
Keterangan :
1) Pasar tradisional 1 unit dengan jumlah pedagang bakulan
dan klontong yang ada sebanyak 125 KK.
2) Kios/Lapak berjumlah 80 buah yang tersebar di 16
Dusun, dapat menyerap tenaga kerja sejumlah 80 orang
karena usaha ini masih bersifat milik pribadi dan
kebanyakan kios yang berada dimasing-masing rumah
rumah pemilik kios.
3) Rumah makan/ warung berjumlah 27 buah, dimana
puyung terkenal dengan nasi balapnya sehingga
masyarakat banyak yang membuka warung makan nasi
balap karena sangat-sangat membantu perekonomian
keluarga sehingga rumah makan tumbuh begitu pesat di
masing-masing dusun di Desa Puyung, tenaga kerja yang
diserap sebanyak 70 orang.
43
4) Mini market berjumlah 4 buah dengan penyerapan tenaga
kerja sebanyak 25 orang.
5) Industri rumah tangga
Yang dapat mendukung perekonomian di Desa Puyung
adalah usaha kerajinan tahu tempe yang berada di
Dusun Lingkung Daye dan Dusun Bunsumpak tercatat
ada 150 KK sebagai pengrajin tahu tempe, dimana
usaha rumah tangga tersebut dapat menyerap tenaga
kerja/ buruh harian lepas sebanyak 290 orang.
Industry rumah tangga yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat adalah Tenun Songket yang
berada di Dusun Dasan Ketujur dan Dusun Bun Bao
tercatat ada 54 KK yang masih aktif sebagai penenun
songket secara turun temurun.
B. Gambaran Umum Usaha Tahu di Desa Puyung Kecamatan
Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
1. Awal Berdirinya Usaha Tahu di Desa Puyung
Usaha tahu di Desa Puyung pertama kali muncul tahun
1970 tepatnya di Dusun Lingkung Daye oleh salah salah
seorang warga yang bernama Pak Amirudin. Awal idenya dia
membuat usaha tahu adalah karena melihat banyak
masyarakat yang menganggur pada waktu itu, sehingga dia
tergerak dan berfikir bagaimana untuk membantu masyarakat
44
tersebut. Sehingga terlintas pada waktu itu untuk melakukan
sebuah usaha untuk membantu masyarakat yang
menganggur dan meningkatkan perekonomian masyarakat,
sehingga lahirlah usaha tahu pada waktu itu. Pada awal
berdiri usaha tahu tersebut, banyak kendala dan banyak
tantangan yang dihadapi. Diantaranya adalah kurangnya
modal, pengalaman yang kurang dan banyak lagi, tetapi dia
tidak pantang menyerah dia tetap teguh dengan pendiriannya
untuk tetap berusaha.
Sehingga puluhan tahun berjalan akhirnya dia dapat
memetik hasil dari penjualannya, yaitu usaha tahunya semakin
berkembang, karyawan semakin banyak dan pendapatannya
juga semakin naik. Selain itu banyak masyarakat yang
mengikuti jejak sukses usaha tahu di Desa Puyung, hampir
disetiap dusunnya ada tempat kerajinan tahu, banyak
masyarakat yang bekerja ditempat-tempat pembuatan tahu di
Desa Puyung, sehingga ini sesuai dengan niat awal berdirinya
usaha tahu, yaitu mengurangi pengangguran. Pada saat ini Desa
Puyung dikenal sebagai tempat produsen pengrajin tahu dan
hampir di Lombok ini semua mengenal Desa Puyung, dengan
cirri khasnya yaitu Desa Pengrajin tahu tempe.
45
2. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana memegang peranan penting yang sangat
dalam sebuah usaha, karena ketersediaan sarana dan prasarana
seperti bahan baku, uang (modal), serta lokasi usaha bisa
memberikan pengaruh dan kontribusi yang besar bagi kegiatan
operasional. Apabila sarana dan prasarana tidak tersedia
secara memadai maka hal tersebut akan menghambat proses
operasional dan berdampak pada kurangnya keuntungan usaha.
Dalam melaksanakan usahanya, usaha tahu di Desa Puyung
memliki sarana dan prasarana yang cukup memadai.
3. Bahan-bahan dan perlengkapan yang digunakan dalam
memproduksi tahu diantaranya yaitu kedelai lokal, kedelai
impor, ragi, ratus, air garam. Dimana perlengkapan yang
terdapat dalam memproduksi tahu diantaranya yaitu skam
(bahan bakar), gas/uap, kayu, cemper (tempat taruh
tahu/cetakan), penyaringan, wajan, mesin penggilingan tahu,
pengaduk, dan bak (tempat mencmpur bahan-bahan).52
4. Proses Pengolahan Tahu
Proses pengolahan tahu tidak terlalu sulit dan sangat
sederhana. Adapun proses pengolahan tahu mempunyai tahap-
tahap sebagai berikut:
a. Tahap awal
52Wawancara, Desa Puyung, 22 Mei 2019
46
Pada tahap awal ini meliputi kegiatan berupa persiapan
penyediaan bahan-bahan yang diperlukan seperti peralatan
dan perlengkapan bahan baku serta bahan-bahan penolong.
b. Tahap pemrosesan
Pada tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Mencampur semua bahan-bahan yang diperlukan
seperti, kedelai, ragi, ratus, air garam, dan bahan
penyedap. Kemudian setelah itu lalu bahan-bahan di
giling menggunakan mesin sampai jadi adonan tahu.
2) Setelah bahan tercampur kemudian taruh tahu
tersebut kedalam wajan (penggorengan), kemudian
setelah itu taruh kedalam bak tempat
pengukusan/memasakkan tahu. Proses pematanagan
tahu ini paling lama 2 jam.
3) Tahap selanjutnya tahu yang sudah matang langsung
diangkat menggunakan penyaringan dan tunggu
waktu satu hari lebih sehingga tahu tersebut
menjadi kenyal/padat.
4) Setelah tahu tersebut kenyal, proses selanjutnya tahu
langsung dipotong-potong menjadi kecil sesui
dengan jenis tahu yang dibuat.
47
5) Setelah semua tahu selesai dipotong, kemudian di
taruh di wajan/tempat menaruh tahu untuk dimasak
lagi.
6) Setelah itu tahu yang sudah jadi kemudian ditaruh di
bak dan pembuatan tahu sudah selesai.
5. Data peningkatan pendapatan pada tahun 2016-2018 yang
diolah pengusaha tahu di Desa Puyung yaitu:53
Tabel 1.1 peningkatan pendapatan tahun (2016)
Bulan Modal usaha
Jumlah produksi kg
Harga satuan
Harga penjualan
Pendapatan
Februari 187.500 25 15.000 375.000 187.500
Maret 150.000 20 15.000 300.000 150.000
April 187.500 25 15.000 375.000 187.000
Mei 178.500 21 17.000 357.000 178.000
Juni 237.500 25 19.000 475.000 237.000
Total 941.000 116 16.200 1.879.200 938.200
Tabel 1.1 sumber data di atas diperoleh dari buku para pengusaha tahu, di Desa Puyung. Dari tabel diatas nampak bahwa biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh para pegusaha tahu dalam proses produksi,
yakni menggunakan modal utama dalam proses pembuatan
tahu telah di salurkan pada setiap bulan yang digunakan dalam
proses produksi seperti yang sudah terera di atas. Dengan
53Data Desa Puyung, Lombok Tengah,2019
48
penggunaan bahan baku pada setiap bulan yang tertera di atas
pengrajin dapat menggunakan produksi bahan baku 4-5 kali
proses produksi, dengan jangka waktu bulan kedepan, dalam
sekali produksi para pengusaha tahu dapat memproduksi
kerajinan tahu 10-50 bak tahu dalam sehari dengan berbagai
ukuran sesuai pesanan.
Tabel 1.2 peningkatan pendapatan tahun (2017)
Bulan Modal usaha
Jumlah produksi (KG)
harga satuan
Harga penjualan
Pendapatan
Januari 1.140000 120 25.000 2.280000 1.140.000
Februari 1.330.000 140 19.000 2.660.000 1.330.000
Maret 475.000 50 19.000 950.000 475.000
April 380.000 40 19.000 760.000 380.000
Mei 285.000 30 19.000 570.000 285.000
Juni 237.500 25 19.000 475.000 237.000
Juli 161.500 17 19.000 323.000 161.000
Agustus 275.500 29 19.000 551.000 275.000
Septembr 807.500 85 19.000 1.615.000 807.500
Oktober 285.000 30 19.000 570.000 285.000
November 332.500 35 19.000 665.000 332.500
Desember 475.000 50 19.000 950.000 475.000
Total 6.184.500 165 19.000 12.369.000 6.148.500
49
Tabel 1.2 sumber data di atas diperoleh dari hasil wawancara
dengan pengusaha tahu di Desa Puyung.
Dari tabel di atas dapat dilhat rata-rata pendapatan
yang diperoleh pengrajin tahu di Desa Puyung sebelum
menambah modal sebesar Rp. 941.000 meningkat Rp. 6.148.500
meningkat 21, 83 % atau sebesar 12.369.000. dari hal ini dapat
dilihat perbedaan pendapatan yang dihasilkan sebelum
menambah modal dan sesudah menambah modal terjadi
peningkatan pendapatan yang signifikan pada pengusaha tahu
di Desa Puyung, pendapatan rata-rata di atas merupakan
pendapatan bersih dari para pengusaha tahu setelah dikurangi
angsuran perbulan pinjaman, para pengusaha tahu juga bisa
membayar cicilan pinjaman dengan menggunakan kerajinan
tahu yang di hasilkan, sehingga pengrajin tahu tidak merasa
kesulitan dalam membayar angsuran.
Tabel 1.3 peningkatan pendapatan tahun (2018)54
bulan modal usaha
jumlah produksi (KG)
harga satuan
harga penjualan
pendapatan
Januari 3.500 280 25.000 7.000.000 3.500.000
Februari 1.250 100 25.000 2.500.000 1.250.000
Maret 475000 50 19.000 950.000 475.000
April 400.000 40 20.000 800.000 400.000
Mei 285.000 30 19.000 570.000 285.000
Juni 237.500 25 19.000 475.000 237.000
54Data Desa Puyung, Lombok Tengah 2019
50
Juli 255.000 17 30.000 510.000 255.000
Agustus 435.000 29 30.000 870.000 435.000
September 1.482 156 19.000 2.964.000 1.482.000
Oktober 285.000 30 19.000 570.000 285.000
November 332.500 35 19.000 665.000 332.500
Desember 475.000 50 19.000 950.000 475.000
Total 9.412 842 21.917 18.824.000 9.412.000
Tabel 1.3 sumber data di atas diperoleh dari hasil wawancara
dengan pengusaha tahu di Desa Puyung.
C. Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat Di Desa Puyung. Untuk mengetahui lebih dalam tentang strategi pemasaran
usaha tahu dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian
masyarakat di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten
Lombok Tengah. Peneliti mencoba untuk mewawancarai para
pengusaha tahu di Desa Puyung untuk mencari lebih dalam
terkait dengan strategi pemasaran usaha tahu dalam dalam
meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat dengan
cara:
1. Pemilihan pasar
Seorang pemasar terlebih dahulu harus memantau
keadaan setiap pasar agar bisa mengetahui peluang-peluang
yang ada di dalam pasar, apa yang akan dibutuhkan oleh
konsumen dan bagaimana tingkah laku dalam pembelian.
Sebagai mana hasil wawancara penulis dengan Pak Amirudin:
51
Sebelum memilih pasar terlebih dahulu para pengusaha tahu mencari informasi/menganalisa tentang harga, kebutuhan pasar, keinginan pelanggan atau konsumen dan dan menyepakati rencana distribusi tahu dengan pembeli. Kemudian setelah itu baru mengambil sikap untuk menemukan target pasar dan teknis penjualan.55
Komentar lain juga datang dari Ibu Sri selaku
pemasar tahu:
Sebelum para pengusaha tahu mengantar pesanan kepada konsumen terlebih dahulu menyepakati harganya supaya tidak terjadi kekomplikan.56
2. Perencanaan produk
Tahu yang diinginkan pelanggan atau konsumen adalah tahu
yang berkualitas, tahu yang enak dan lembut. Sebagaimana
hasil wawancara penulis dengan Pak Harlan:
Sebelum para pengusaha tahu memproduksi tahu terlebih dahulu, memilih kedelai yang berkualitas bagus, seperti kedelai impor dan kedelai lokal dan lain-lain dengan cara langsung membeli ke rumah penjual tanpa harus dibawa kepasar dulu dan dari segi pengemasannya juga harus berkualitas dicerminkan dengan sentuhan label atau kemasan yang menarik.
Komentar lain juga datang dari Jumisah selaku
pemasar tahu:
Untuk mendapatkan tahu yang berkualitas bagus para pengusaha tahu selain memilih kedelai, juga memasaknya dua kali, supaya tahu yang dihasilkan lebih bagus dan lembut dan kalau sekali dimasak maka tahu yang di hasilnya kurang enak, dari segi rasanya juga berbeda.57
55Pak Amirudin, selaku pemasar tahu, Wawancara, pada Tanggal 22 Mei 2019.
56 Ibu Sri, selaku pemasar tahu, Wawancara, pada Tanggal 22 Mei 2019
57Ainun, Selaku Pemasar Tahu, Wawancara, Pada Tanggal 22 Mei 2019
52
3. Harga Hasil wawancara penulis dengan Ainun selaku pemasar
tahu:
Saya menjual tahu tergantung dari ukuran, jika ukuran tahu kecil harga Rp.20.000, tatapi yang ukurannya besar harganya Rp.25.000 sampai Rp.35.000 dan satu papan tahu yang isinya 75 buah tahu harganya Rp.25.000. jika ada konsumen yang langsung datang mengambil atau membelinya ke tempat produksi, saya kasih harga Rp.25.000 per satu papan.
Komentar lain dari Mahsun salah satu pengampas:
Saya mengambil langsung tahu ketempat produksi dengan harga satu papan yang isinya 75 buah tahu harga 2000 sampai 5000, dan saya melepasa ke pasar atau kewarung 1 papan dengan harga Rp.35.000, jika dijual eceran yang uuran kecil dengan isi 5 biji dengan harga 1/bungkus Rp.2000 dan ukuran besar dengan isi 4 biji dengan hargannRp.5000.58
4. Distribusi
Dalam mendistribusikan tahu agar sampai ketangan
konsumen maka para pengusaha tahu menggunakan distribusi
secara langsung dan tidak langsung (prantara) yakni
pemasaran atau pengampas/penendak. Sebagaimana hasil
wawancara penulis dengan Inak Isah:
Para pengusaha tahu menyediakan produk olahan tahu dalam jumlah tertentu, kemudian didistribusikan kepada rumah-rumah makan atau menghubungi pengepul untuk diambil ketempat produksi tahu tersebut dengan kesepakatan harga yang telah ditentukan.59
5. Komunikasi dan promosi
58Mahsun, Selaku Pemasar Tahu, Wawancara, Pada Tanggal 22 Mei 2019 59Inak Isah, Selaku Pemasar Tahu, Wawancara, pada Tanggal 22 Mei 2019.
53
Komunikasi ini meliputi penerapan pendekatan pemasaran
sistem publikasi, promosi penjualan, hubungan relasi,
penjualan lagsung, komunikasi yang tepat akan meningkatkan
persepsi yang baik ke pasar. Dari hasil wawancara penulis
dengan Nur Astuti:
para pengusaha tahu melakukan promosi hanya melalui mulut ke mulut, selain itu juga mempromosikan produk melalui etalase dipersimpangan Kabupaten Lombok Tengah, dengan cara ini para pemasar bisa datang sendiri ketempat lokasi karena lokasi tempat pembuatan tahu pun sangat strategis.60
Selanjutnya komentar lain datang dari Mahsun
selaku pengepul:
Saya mengambil langsung ke tempat produksi tahu dan langsung menjualnya kepada pelanggan khususnya di Desa Nyerot, Jelantik, Bunjeruk, Sukarara dan Praya. Dalam menjual saya mengutamakan kejujuran terhadap barang yang saya jual, karena kejujuran akan mendatangkan keberkahan terhadap dagangan saya.61
60Ibu Nur Astuti, Selaku Pemasar Tahu, Wawancara, pada Tanggal 22 Mei 2019. 61Muhammad Firdaus NH,dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syari‟ah (Jakarta: Renaisan, 2005), hlm.23-26.
54
D. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah 1. Distribusi (Place)
Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak
pilihan bagi kebijaksanaan distribusinya. Ia dapat memilih
daerah dimana ia akan memasarkan produknya, dan daerah
mana yang tidak akan dimasukinya. Sebagaimana hasil
wawancara dengan Ibu Sri:
Para pengusaha tahu menyediakan produk olahan tahu dalam jumlah tertentu, kemudian didistribusikan kepada rumah-rumah makan atau menghubungi pengepul untuk diambil ketempat produksi tahu tersebut dengan kesepakatan harga yang telah ditentukan.62
2. Harga (Price)
Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam
harga dan menetapkan harganya lebih rendah dari harga para
pesaing.
Hasil wawancara dengan Pak Amiruddin:
Saya menjual tahu tergantung dari ukuran, jika ukuran tahu kecil harga Rp.20.000, tatapi yang ukurannya besar harganya Rp.25.000 sampai Rp.35.000 dan satu papan tahu yang isinya 75 buah tahu harganya Rp.25.000. jika ada konsumen yang langsung datang mengambil atau membelinya ke tempat produksi, saya kasih harga Rp.25.000 per satu papan.63
62 Ibu Sri, Selaku Pemasar tahu, Wawancara, pada tanggal 22 Mei 2019
63 Pak Amirudin, Wawancara, pada tanggal 22 Mei 2019
55
3. Lingkungan Fisik (Phisical evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di
dalamnya juga termasuk suasana.
Seperti yang dijelaskan oleh Pak Harlan :
Kalau masalah tempat insyaallah sudah cukup nyaman dilihat dari segi ruangan, suhu udara, tempat pencahayaan, sudah terbilang Alhamdulillah memuaskan.64
4. Partisipan (People)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri.
Hasil wawancara dengan Pak Amiruddin:
Saya menjual tahu tergantung dari ukuran, jika ukuran tahu kecil harga Rp.20.000, tatapi yang ukurannya besar harganya Rp.25.000 sampai Rp.35.000 dan satu papan tahu yang isinya 75 buah tahu harganya Rp.25.000. jika ada konsumen yang langsung datang mengambil atau membelinya ke tempat produksi, saya kasih harga Rp.25.000 per satu papan.65
5. Produk (Product)
Jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak realistis
mengenai pemasaran yang disebutkan dalam awal bahasan
bahwa pemasaran itu hanyalah aktivitas yang menyampaikan
barang-barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, maka
produk ini haruslah dianggap sebagai faktor yang tidak
64Pak Harlan, Wawancara, pada tanggal 22 Mei 2019
65Pak Amiruddin, Wawancara, pada tanggal 22 Mei 2019
56
dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal
merupakan alat yang paling efektif baginya, produk dapat
diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya
pemasaran.66 Dalam Islam sangat mengutamakan kualitas akan
keberhasilan dimana produk itu harus halal, dalam sistem
Ekonomi Islam tidak semua barang dapat diproduksi dan
dikonsumsi, oleh sebab itu dilarang memproduksi yang haram,
produk yang dihasilkan harus berkualitas dan member manfaat
yang baik tidak mudharat atau membahayakan konsumen dari
segi kesehatan.
Seperti yang dituturkan oleh Mahsun, para pengusaha tahu dalam memasarkan produknya, selalu menciptakan suasana yang nyaman bagi konsumen, tidak membiasakan bersumpah ketika berdagang, tidak terlalu banyak mengambil keuntungan dan menjaga kepercayaan konsumen dengan tidak berbohong ketika berdagang, misal menjual barang yang rusak namun tidak diberitahukan kepada konsumen.67
6. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menujukan bagaimana pelayanan
diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian
barang.
Seperti yang dituturkan oleh Mahsun, proses pembuatan tahu tidak serumit yang dibayangkan, Cuma memerlukan sedikit tenaga, dan dibantu oleh mesin pengolahan tahu, dan berbagai macam peralatan seperti wajan, pengadukan, dll.68
66 M.Fuad dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm.128.
67 Observasi, Para Pengusaha Tahu, Pada Tanggal 23 Mei 2019.
68 Observasi, para penguaha tahu , pada tanggal 23 Mei 2019.
57
BAB III
Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung Kecamatan
Jonggat Kabupaten Lombok Tengah
A. Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung. Usaha tahu merupakan usaha yang dirintis oleh para pengusaha
tahu yang bertempat di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten
Lombok Tengah. Dalam hal ini di bahas tentang strategi pemasaran
yang dilakukan para pengusaha tahu. Langka ini artinya adalah
menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi
pelanggan potensial yang akan dibidik, selanjutnya penulis akan
membahasa strategi pemasaran yang dilakukan para pengusaha tahu
di Desa Puyung. Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang
strategi pemasaran ialah pemikiran pemasaran yang merupakan alat
bagi unit pemasaran untuk mencapai sasaran. Strategi pemasaran
harus merinci segmen pasar yang akan menjadi fokus pemasaran.
Segmen-segmen tersebut membedakan kebutuhan dan keinginan,
respon terhadap pemasaran dan kemampuan laba. Sedangkan
pengertian strategi pemasaran menurut Kotler & Amstrong, strategi
pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit
bisnis dalam mancapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, di
dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target
58
pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat
biaya pemasaran di perlukan.69 Strategi pemasaran yang digunakan
oleh para pengusaha tahu sudah efektif dilihat dari strategi yang
digunakan dalam proses pemasaran apabila konsumen atau pembeli
melakukan pemesanan para pengusaha tahu langsung memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak merasa
kecewa. Usaha tahu yang dijalankan oleh para pengusaha tahu juga
berusaha untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran untuk
mencapai suatu keberhasilan.
Strategi pemasaran menjadi elemen penting yang mendukung
usaha tahu dalam merangkuh pasar yang dituju, strategi pemasaran
tersebut menjadi pedoman kebijaksanaan untuk dapat bersaing di
tengah pasar yang konfentitif. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara ada beberapa strategi pemasaran yang ditetapkan oleh
pengusaha tahu yang ada di Desa Puyung untuk bisa meningkatkan
kesejahteran perekonomian masyarakat di antaranya:
a. Produk (product)
Produk adalah salah satu factor terpenting yang dapat
dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal
merupakan alat yang paling efektif baginya. Produk dapat diubah
dengan berbagai cara utuk meningkatkan tercapainya sasaran
pemasaran. Ia dapat diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya,
69Danang Sunyoto, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS,2015), hlm.2
59
warnanya, variasi, dan lain sebagainya.70 Produk yang diinginkan
pelanggan adalah produk yang bermutu tinggi artinya produk yang
berkualitas bagus dan harus bernilai lebih dari penawaran
pesaing. Selain kualitas suatu produk, keberhasilan pemasaran
juga ditentukan oleh baik tidaknya pelayanan yang diberikan
kepada konsumen. Berdasarkan hasil penelitian tentang suatu
produk agar bisa meningkatkan kesejahteraan yang dilakukan oleh
pengusaha tahu, agar produksi tahu yang dibuat bisa disukai
oleh konsumen. Untuk meningkatkan kesejahteraan usaha tahu
harus bisa memberikan tahu yang berkualitas, baik dari segi rasa
maupun pengemasannya yang akan membuat produsen tertarik
untuk membelinya. Dalam pembuatan tahu para pengusaha tahu
harus benar-benar teliti mulai dari pemilihan bahan baku sampai
pengolahan, supaya tahu yang dihasilkan berkualitas bagus.
b. Harga (Price)
Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam harga
dan menetapkan harganya lebih rendah dari harga para pesaing.
Sebaiknya ia dapat berusaha merebut citra kualitas yang tinggi
dan meningkatkan citra ini dengan kebijaksanaan harga yang
lebih tinggi.71 Dalam menentukan para pengusaha tahu
mempertimbangkan kebutuhan konsumen artinya ketika konsumen
membutuhkan tahu atau produk yang banyak maka harganya
70 Danang Sunyoto, Startegi Pemasaran….hlm..24.
71 Ibid, hlm.25
60
murah. Misalkan kalau konsumen membeli tahu 1 papan/cetakan
harganya tetap Rp.25.000, akan tetapi jika konsumen membeli 5
papan/cetakan harganya diturunkan menjadi Rp.1.20.000.
berdasarkan hasil penelitian harga tahu yang dilakukan oleh
pengusaha tahu kepada pengepul atau pemasar, dan pemasar
kepada pembeli. Dalam menentukan harga para pengusaha tahu
melihat ukuran dan kualitas dalam setiap pengemasannya. Jika
ukuran pengemasannya besar maka harganya mahal. Berdasarkan
hasil penelitian tentang pembayaran yang dilakukan antara
pengusaha tahu dengan pengepul atau pemasar sudah memiliki
kesepakatan bahwa pembayaran akan dilakukan setelah produk
atau tahu terjual. Namun dalam hal ini harus ada sifat saling
percaya.
c. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan
kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut,
bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam, dan dapat
digunakan dalam berbagai jumlah. Ia berdiri dari cara-cara seperti
etalase dan banyak aktivitas lainnya, untuk beberapa produk,
promosi sangat diandalkan.72 Dalam Islam aturan promosi harus
72Ibid, hlm.25
61
jujur dan tidak menyimpang fakta yang ada, agar tidak tergolong
ke dalam penipuan terhadap konsumen hal itu juga diterapkan
oleh para pengusaha tahu yakni menjaga kepercayaan konsumen
dengan menampilkan yang berkualitas supaya tidak menimbulkan
kekecewaan atau bahkan anggapan penipuan oleh konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian tentang promosi para pengusaha tahu
mempromosikan usaha tahu dengan cara melalui mulut ke mulut,
selain itu juga mempromosikan produk melalui etalase di
persimpangan Kabupaten Lombok Tengah. Produsen juga sangat
menerapkan kejujuran dan menjaga kepercayaan kepada para
pengepul atau pemasar tahu sehingga tahu dikenal oleh banyak
orang. Dan memberikan tahu yang baik seperti keinginan
konsumen dengan adanya saling kepercayaan maka hal ini bisa
meningkatkan pendapatan.
d. Distribusi (Place)
Distribusi yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli
dan menggunakannya.73 Para perencana strategi pemasaran
mempunyai banyak pilihan bagi kebijakan distribusinya. Produsen
dapat menentukan apakah ia akan langsung menjual kepada
warung eceran atau melalui grosir. Jika produsen memilih
73 Ibid, hlm.5.
62
melalui grosir ia perlu memutuskan jenis grosir yang bagaimana
dan berapa banyak.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pendistribusian oleh
para pengusaha tahu dengan pemasar, pemasar ke konsumen
sehingga tahu bisa sampai ketangan konsumen. Cara
pendistribusian tahu oleh para pengusaha supaya bisa sampai
ketangan konsumen yakni melewati prantara pengepul dan
pemasar. Dengan adanya pengepul atau pemasar maka tahu yang
terjual lebih banyak. Jika produsen yang memasarkan langsung
kepasar maka dana yang dibutuhkan akan sangat besar, namun
jika lewat distributor dan pemasar maka akan menghemat biaya
sehingga produsen akan akan mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
e. Partisipan (People)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses layanna itu sendiri, misalnya dalam
jasa pengiriman, pemesanan, borongan, harga, jangkauan, dan
berkualtas agar konsumen tidak merasa dikecewakan.Berdasarkan
hasil penelitian tentang partisipan dalam jasa harga, pemesanan
dan kualitas, para pengusaha tahu sebelum mengirim atau
mengantar tahu kepada konsumen terlebih dahulu para pengusuha
tahu memilih bahan baku yang dibutuhkan unuk memuat tahu
63
agar yang dipesan konsumen berkualitas bagus sehingga tidak
mengecewakan konsumen, selain itu para pengusaha tahu
menyepakati harga dengan konsumen sehingga tidak terjadi
kerugian.
f. Lingkungan fisik (Phisical evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan tau kondisi yang
didalamnya juga termasuk suasana. Karekteristik lingkungan fisik
merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi,
yang dimaksud situasi ini adalah situasi dan geografi dan
lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya,
cuaca dan lingkungan yang penting sebagai objek.Berdasarkan
hasil penelitian factor-faktor fisik, dalam menjalankan usaha
sangat mempengaruhi kelompok, diantaranya lingkungan fisik
yang mempengaruhi khususnya para pengusaha tahu dalam
menjalankan usaha produksi tahu antara lain tersedianya
pencahayaan penyinaran matahari dari luar tempat usaha
sepanjang hari, kemudian dilokasi usaha jauh dari keramaian
atau industry lain yang akan membuat bising dan memganggu
kenyamana dalam bekerja, tersedia pentilasi sebagai media
pertukaran udara sehingga kelompok menjadi nyaman dalam
bekerja, sedangkan dalam penataan ruang kerja dan produksi
diatur sedemikian rupa agar tercapai kenyamanan bagi anggota
yang berproduksi.
64
g. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana
pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan
pembelian barang. Pengelolaan, menawarkan berbagai macam
bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen.Berdasarkan
hasil penelitian para pengusaha tahu memberikan pelayanan
kepada konsumen dengan sangat baik sehingga konsumen
merasa nyaman, selain itu para pengusaha juga sangat menjaga
kualitas tahu yang diberikan kepada konsumen sehingga
konsumen tidak merasa kecewa, para pengusaha tahu juga lebih
mendekatkan diri atau lebih akrab dengan konsumen dan juga
memberikan potongan harga kepada konsumen tetap, sehingga
usaha tahu yang dijalankan semakin berkembang. Seperti itulah
strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pengusaha tahu
dalam mengembangkan usaha tahu sampai sekarang. pemasaran
dalam Islam merupakan suatu penerapan disiplin strategi yang
sesuai dengan prinsip syariah. Syariah marketing adalah sebuah
disiplin strategi yang mengarah pada proses penciptaan,
penawaran, perubahan values dari suatu inisiator kepada
stakeholdernya yang dalam seluruh prosesnya sesuai dengan akad
dan prinsip muamalah islam. Dalam pemasaran Islam semua
dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok, yang paling dasar
yaitu kejujuran, moral dan etika. Seseorang pengusaha dalam
65
pandangan etika Islam bukan sekedar mencari keuntungan
melainkan juga keberkahan yaitu kemantapan dari usaha itu
dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhoi oleh
Allah SWT.74
B. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Tahu dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Perekonomian Masyarakat di Desa Puyung
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam menjalankan bisnis, syarat utama dalam perniagaan
menurut syariat Islam adalah barang yang diperjual-belikan harus
brang yang diperbolehkan (halal) menurut Agama Islam. Selain itu,
menurut pandangan Ekonomi Islam, azas yang digunakan dalam
perniagaan adalah azas kejujuran, keterbukaan informasi dan
keuletan yang sesuai ajaran islam. Pemasaran merupakan suatu
proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen
ketangan konsumen, pemasaran merupakan factor yang paling
penting bagi pengusaha dalam memasarkan produk agar bisa dikenal
oleh masyarakat dan untuk bisa meningkatkan penjualan. Pemasaran
Islam adalah bahwa dalam seluruh proses baik proses penciptaan,
proses penawaran, maupun perubahan nilai (value), tidak boleh ada
hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip muamalah
dalam Islam selama hal tersebut dapat dijamin dan tidak
menyimpang dari prinsip muamalah, maka bentuk transaksi apapun
dalam Islam diperbolehkan dan Allah mengingatkan agar
74Rozali,“ManajemenPemasaran Islam” http://www.fe.Umj.ac.id./index.php?Options.com, diakses Tanggal 20 September 2017, pukul 15.03.
66
menghindari perbuatan zalim dalam Islam.75 Dalam Islam
memasarkan hasil produksi sangat dianjurkan selama tidak
bertentangan dengan syariat islam, semua bentuk transaksi apapun
diperbolehkan dan dilarang berbuat zalim di dalam berbisnis islam
sangat menekankan pentingnya integrasi dalam menjalankan bisnis
terutama bagi seorang pemasaran agar perusahaan baik dimata
konsumen. Dari hasil penemuan, peneliti dapat menganalisis bentuk
penerapan strategi pemasaran dalam memasarkan tahu yang
dilakukan oleh Bapak Amirudin selaku pengusaha tahu. Sebelum
peneliti memaparkan hasil analisis terlebih dahulu akan
mengelompokkan tolak ukur manajemen strategi pemasaran tahu
dalam perkembangan usaha yang menjadi pedoman dalam analisis.
Dari hasil penelitian mengenai strategi pemasaran yang
diterapkan pengusaha tahu di Desa Puyung untuk bisa memenangkan
persaingan pasar ada beberapa strategi pemasaran yang digunakan
pengusaha tahu dalam upaya peningkatan pendapatan penjualan
diantaranya adalah penentuan harga, sistem promosi, sistem
distribusi, penyediaan bahan baku. Bahan baku merupakan suatu
yang penting, menyediakan suatu barang harus mempunyai hubungan
dengan manusia. Menurut Qardhawi, bahwa akhlak merupakan hal
yang utama dalam distribusi yang wajib diperhatikan oleh kaum
muslimin baik secara individu maupun secara bersama-sama yaitu
75Muhammad Firdaus, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan,
2005), hlm 23.
67
bekerja pada bidang yang dihalalkan dan tidak melampaui apa yang
diharamkan. Hal ini yang harus diperhatikan oleh pengusaha tahu di
Desa Puyung dalam menyediakan produk harus memperhatikan
kualitas barang karena masyarakat saat ini sangat teliti di dalam
membeli barang. Barang memiliki kualitas akan memberikan
keuntungan baik bagi seorang pengusaha, adapun keuntungannya
adalah: 76
a. Dapat meningkatkan penjualan
b. Menimbulkan rasa bangga bagi masyarakat yang membeli barang
tersebut.
c. Menimbulkan kepercayaan kepada masyarakat
d. Menimbulan kepuasan tersendiri bagi masyarakat
Perlu diketahui bahwa kepuasan masyarakat bisa mempengaruhi
berjalan dan berkembangnya usaha. Walaupun pengusaha mempunyai
barang dengan kualitas prima apabila disampaikan kepada masyarakat
dengan cara yang tidak simpatik, dapat mengakibatkan ketidakpuasan
pelanggan. Agar pelayanan dapat memuaskan pelanggan baik pribadi
maupun kelompok maka pengusaha tahu senantiasa memperhatikan
kualitas harganya. Selain terdapat 3 (tiga) hal pokok yang menjadi
perhatian perusahaan untuk terus dilakukan tindakan perbaikan, yaitu:
76 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo,2000), hlm. 187.
68
1. Tingkah laku yang sopan dari semua pihak yang berhubungan
langsung dengan pelanggan termasuk keramah-tamahan.
2. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang
seharusnya diterima oleh yang bersangkutan.
3. Ketetapan waktu penyampaian kepada masyarakat.
Menjual bukan semata-mata karena kentungan yang diperoleh
tetapi juga seberapa penting manfaat dari keuntungan tersebut bagi
kemaslahatan masyarakat. Begitu pula yang harus diperhatikan
oleh pengusaha tahu dalam memasarkan barang yang dihasilkan
diharapkan akan mampu mendatangkan kebaikan atas barang
yang dijual.
Penentuan harga: harga merupakan nilai nominal yang
dianggap dengan nilai sebuah barang yang harus dibayar oleh
setiap masyarakat/pembeli untuk mendapatkan barang. Dalam
menetapkan harga pengusaha tahu selalu memperhatikan kualitas
barang hasil produksi petani sebelum dapat menemukan harganya.
Penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar yang
bergantung kepada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran
harus berlangsung secara suka rela („antaradlin) artinya tidak ada
yang menganiaya dan dizalimi. Dalam fiqih muamalah dalam
menentukan harga harus mengambil posisi tengah, tidak berlebih-
lebihan dan tidak merendah-rendahkan, dalam menentukan harga
69
harus professional. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
al-furqan ayat 67 yang berbunyi:
Artinya: dan orang-orang yang membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan
itu) ditengah-tengah diantara yang demikian.77
Sistem promosi : Promosi adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pengusaha untuk mempublikasikan barangnya agar dikenal
oleh masyarakat untuk datang membelinya. Upaya untuk
memperkenalkan tahu pada masyarakat dapat juga dilakukan
sebagai promosi, promosi dihalalkan dan tidak melanggar kaedah
keagamaan harus tetap dipertahankan. Sistem distribusi (tempat):
penentuan lokasi yang akan digunakan sangatlah penting bagi
pengusaha mengingat banyaknya pesaing sejenis lokasi yang akan
digunakan harus strategis agar mudah dijangkau oleh konsumen
yang ingin datang membeli, dalam islam, penempatan barang
merupakan faktor yang sangat viral dalam dunia usaha, yang
berkaitan dengan ini transportasi dan pengangkutan.78
77 QS. Al-Furqan (25): 67. 78 Muhammad Firdaus, Dasar dan Startegi Pemasaran Syariah (Jakarta: Reinasan, 2005), hlm.26.
70
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa hal yang
disimpulkan oleh penulis yaitu sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1 Strategi pemasaran usaha tahu dalam meningkatkan
kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa Puyung
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah sudah
cukup baik bila dilihat dari Pemilihan pasar: Seorang
pemasar terlebih dahulu harus memantau keadaan setiap
pasar agar bisa mengetahui peluang-peluang yang ada di
dalam pasar, apa yang akan dibutuhkan oleh konsumen dan
bagaimana tingkah laku dalam pembelian. Perencanaan
produk, manajemen harga, distribusi, komunikasi dan
promosi.
2 Strategi pemasaran dipergunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan
perekonomian masyarakat. Dimana, kesejahteraan
merupakan sebuah kondisi dimana, kesejahteraan merupakan
sebuah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi
kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan makanan, pakaian,
tempat tinggal, serta kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang
71
dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki
status sosial yang sama terhadap sesama warga lainnya.
Masyarakat di Desa Puyung memang banyak menggeluti
usaha tahu dikarenakan tingkat pendapatan tahu
memuaskan dan menjanjikan. Perhari para pelaku usaha
tahu rata-rata bisa mendapatkan penghasilan dari berjualan
tahu sebesar 400.000an hingga 500.000an. tingkat
pendapatan tersebut cukup memuaskan dikalangan pelaku
usaha juga dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan
ekonomi keluarga pelaku usaha tahu. Bagi pelaku usaha
tahu dengan tingkat pendapatan tahu mereka bisa
memenuhi kebutuhan pokok, biaya pendidikan anak,
menambah fasilitas rumah hingga dengan tingkat
kesejahteraan tahu juga bisa mengembangkan usaha
mereka yang tidak hanya berjualan tahu.
B. Saran
1. Kepada pelaku usaha tahu agar selalu menekuni, lebih
giat, dan berinovasi dalam menjalankan usaha tahu. Dan
terlebihnya juga agar memanfaatkan penghasilan tahu
untuk perkembangan usaha tahu bukan hanya sebagai
keperluan pribadi.
2. Kepada seluruh masyarakat Desa Puyung agar terus
mendorong kemajuan dalam usaha tahu ini, karena tingkat
72
kesejahteraan usaha tahu ini memang menjanjikan terlebih
bisa memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat
yang merasa sulit mendapatkan pekerjaan.
73
Daftar Pustaka
Buchari Alam, Kewirausahaan Pemasaran, (Bandung:alfabeta, 2008).
Burhanudin, Al-Quran Keluarga, (Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani).
Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Cv. Alfabeta, 2014)
Fried Ferrel, Pemasaran dan Teori Praktis Sehari-hari, (Jakarta: Binaputra
Aksara, 1995)
Hestanto,” Pengertian Pendapatan “ http:Www.Hestanto. Web.Id/ Pengertian- Pendapatan, diakses Tanggal 04 November 2017.
Htttp:// majalah.pengusaha muslim.com/pemasaran-dalam-perspektif-islam-
2,diakses tanggal 20 september 2017, pukul 14.05.
Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, Cet ke-4, 2011)
Husen Umar,Metodologi Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis( Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2005).
Ipan Pranasakhti,” Strategi Bisnis Kewirausahaan Marketing Monitoring
Konsultan Peluang Memulai Usaha Brand”, dalam https://www.google.com, diakses tanggal 20 september 2017, pukul 14.23.
Lexi J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001). Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta:
Kencana, 2006). Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif
(Jakarta:Bumi Aksara, 2014). Sonny Leksono, Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi dari Metodologi ke
metode (Jakarta : Raja Grafindo, 2013).
74
Sugiyono,Metode penelitian Manajemen Kuantitatif,Kualitatif, Kombinasi,Penelitian Tindakan,Penelitian Evaluasi (Bandung: CV Alfabeta, 2014).
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta. 2006).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pemilihan Kedelai Import Dan Kedelai Lokal Dalam Pembuatan Tahu Di Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah
Proses penggilingan kedelai
Proses memasak