97
SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU DALAM MENAMBAH LAPANGAN KERJA (STUDI KASUS: PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA) OLEH: FAISAL AMIR NASUTION 140501115 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

SKRIPSI

ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU DALAM

MENAMBAH LAPANGAN KERJA

(STUDI KASUS: PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA)

OLEH:

FAISAL AMIR NASUTION

140501115

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

iii

ABSTRAK

ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU DALAM MENAMBAH

LAPANGAN KERJA DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA

Penelitian ini untuk mengetahui apakah usaha pabrik tahu dapat menambah lapangan kerja

yang berada di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, dimana teknik pengumpulan data

dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner kepada pelaku usaha.

Penelitian dilakukan pada Usaha Pabrik Tahu yang berada di daerah Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua. Penelitian ini menggunakan analisis program Statitical Product and

Service Solution (SPSS). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas

data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Periode penelitian yang digunakan yaitu dari tanggal 1 –

31 Maret 2019.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Pabrik Tahu dapat menambah lapangan

pekerjaan dipengaruhi oleh ketahanan usaha dan pendapatan pabrik tersebut. Sedangkan faktor

perkembangan usaha mikro dan kecil, jumlah tenaga kerja dan volume penjualan tidak begitu

berpengaruh dalam menambah lapangan kerja di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

Kata Kunci: Usaha, Mikro, Tahu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

iv

ABSTRACT

ANALYSIS OF MICRO AND SMALL BUSINESS TOFU FACTORY IN ADDING WORK

FIELDS IN KECAMATAN(SUBDISTRICT) PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA

This research is to find out whether tofu factory business can increase employment in

Padangsidimpuan Batunadua Subdistrict, where the technique of data collection is done by means

of interviews and questionnaires to business actors.

The study was conducted at the Tofu Factory Business located in the Padangsidimpuan

Batunadua Subdistrict.

This study uses an analysis of the Statistical Product and Service Solution (SPSS)

program. The data used in this study are data quality test, classic assumption test, and hypothesis

testing. The research period used is from 1 - 31 March 2019.

The results of the study show that Tofu Mill Business can increase employment due to

the business resilience and income of the factory. While the development factors of micro and

small businesses, the number of workers and sales volume are not very influential in increasing

employment in Padangsidimpuan Batunadua Subdistrict.

Keywords: Business, Micro, Tofu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis telah mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Usaha Mikro dan Kecil Pabrik

Tahu dalam Menambah Lapangan Kerja di Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua”. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, teristimewa kepada kedua

orangtua Ayahanda Zulkifli Nasution dan Ibunda Nurul Hidayati S.Pd yang

senantiasa memberikan semangat dan dukungan selama proses perkuliahan dan

pengerjaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak Prof Dr. Ramli, SE, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP., selaku Ketua Program Studi S-1

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

3. Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, MSi., selaku Sekretaris Program

Studi S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Walad Altsani H Ritonga, SE, M.Ec selaku Dosen Pembimbing

yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan fikiran untuk mengarahkan

saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal penulisan hingga selesainya

skripsi ini.

5. Bapak DR. Rujiman,MA dan Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE, MSi.,

selaku Dosen Penguji I dan Dosen Penguji II yang telah membantu penulis

melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah membagi ilmu pengetahuan yang akan

bermanfaat bagi saya.

7. Seluruh Pegawai dan Staf Administrasi Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

yang telah membantu saya dalam penyelesaian kelengkapan administrasi.

8. Seluruh teman-teman Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan

terkhusus teman-teman angkatan 2014 yang secara langsung maupun tidak

langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Seluruh keluarga Kobaku, adik-adik penulis yang selalu membantu dalam doa agar dihilangkan hambatan-hambatan sehingga terselesaikannya

skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

v

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

sangat baik jika ada kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak

yang telah membantu. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi pengembangan

ilmu.

Medan, 30 April 2019

Faisal Amir Nasution

140501115

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK................................................................................................ i

ABSTRACT ............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah.......................................

6

2.1.1 Pengertian Usaha ......................................................... 6

2.1.2 Klasifikasi Usaha Mikro............................................... 10

2.1.3 Karakteristik Usaha Mikro .......................................... 11

2.1.4 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Mikro....................... 12

2.2 Tenaga Kerja ........................................................................ 2.2.1 Pengertian Tenaga Kerja……………..……………… 2.2.2 Klasifikasi Tenaga Kerja…………………………….. 2.2.3 Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja…………… 2.2.4 Penyerapan Tenaga Kerja……………………………. 2.2.5 Pasar Tenaga Kerja…………………………………... 2.2.6 Kepuasan Tenaga Kerja……………………………… 2.2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja...

2.3 Pengertian Industri Kecil…….…..………………………… 2.3.1 Peran dan Bentuk-Bentuk Usaha Kecil……...……….

2.3.2 Pengertian Industri Tahu……………..……………… 2.3.3 Bahan dan Peralatan Produksi Tahu…...……………..

2.4 Penelitian Terdahulu……...……………………………….. 2.5 Kerangka Konseptual……...………………………………. 2.6 Hipotesis…………...……………………………………….

14 14 15 18 20 22 24 25 29 30 31 32 34 35 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ........................................................

37

3.2 Tempat dan Waktu Penelitianq ........................................... 37

3.3 Variabel Penelitian ............................................................... 37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

vii

3.4 Definisi Operasional Variabel .............................................. 38

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................... 3.5.1 Populasi……………………………………………… 3.5.2 Sampel……………………………………………….. 3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel…………………………

3.6 Metode Pengumpulan Data...……………………………… 3.7 Metode Analisis Data...….…………………………………

3.7.1 Uji Kualitas Data…………………………………….. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik……………………………………

40 40 40 40 41 42 42 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian………………………………

4.2 Profil dan Deskripsi Responden ...........................................

4.2.1 Data Responden Berdasarkan Usia.……………….....

48

48

49

4.3 Uji Kualitas Data ..................................................................

4.3.1 Uji Validitas…...….………………………………….

4.3.2 Uji Realibiltas …...…………………………………..

4.4 Uji Asumsi Klasik………………………………………….

4.4.1 Uji Normalitas Data………………………………….

4.4.2 Uji Mulikolonieritas…………....…………………….

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas……………………………….

4.5 Uji Hipotesis……………………………………………….

4.5.1 Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t)…....………………

4.5.2 Uji Signifikan Simultan ( Uji-F )…………………….

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)…….…………………….

50

50

52

53

53

55

56

56

57

59

59

BAB V KESIMPULAN DANSARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................... 61 5.2 Saran.................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Hasil Produksi Kacang Kedelai ........................................................... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 34

3.1 Operasionalisasi Variabel .................................................................... 39

4.1 Data Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 49

4.2 Hasil Uji Validitas................................................................................ 51 4.3 Realibility Statistics ............................................................................. 52

4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................................. 53

4.5 HasilUji Multikolonieritas ................................................................... 55

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 57

4.7 Hasil Uji Signifikan t ........................................................................... 58

4.8 Hasil Uji Statistik F .............................................................................. 59

4.9 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................................ 36

4.1 Data Responden Berdasarkan Usia ........................................................ 49

4.2 Grafik Normal Plot ................................................................................. 54

4.3 Diagram Normal Plot……………………………..…………………... 54

4.4 Scatter Plot ............................................................................................. 56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1 Kuesioner Penelitian

2 Tabel Korelasi Uji Validitas

3 Tabel Uji Realibilitas

4 TabelStatistik Hasil Kuesioner

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan industri berpotensi menambah lapangan kerja dan

menyebabkan kurangnya jumlah pengangguran. Produktifitas sumber daya

manusia perlu ditingkatkan sehingga kesejahteraan dapat terwujud karena

tingginya produktifitas berarti keuntungan akan tinggi dan upah juga

tinggi.Sebagai negara yang berkembang, Indonesia menghadapi suatu persoalaan

yang juga dihadapi negara-negara yang berkembang lainnya. Masalah tersebut

adalah masalah ketenaga kerjaan, dimana jumlah pertambahan tenaga kerja yang

begitu tidak seimbang dengan tersedianya lapangan kerja sehingga menimbulkan

pengangguran.

Untuk peningkatan perindustrian, maka yang harus diperhatikan adalah

industri yang digunakan oleh masyarakat yang dapat menyerap tenaga kerja

sebanyak mungkin, seperti industri kecil. Dengan demikian proses industrialisasi

lebih dimantapkan guna mendukung perkembangan industri sebagai penggerak

utama laju pertumbuhan perekonomian dan perluasan lapangan kerja.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi

nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga

menjadi tulang punggung perekonomian Nasional. UMKM juga merupakan

kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan telah

terbukti menjadi kunci pengaman perekonomian Nasional dalam masa krisis

ekonomi serta menjadi desiminator pertumbuhan ekonomi pasca krisis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

11

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran

yang sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat

melimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar sehingga Usaha Besar (UB)

tidak sanggup menyerap semua pencari kerja dan ketidaksanggupan usaha besar

dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan karena memang pada

umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM relatif

padat karya. Selain itu, pada umumnya usaha besar membutuhkan pekerja dengan

pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman kerja yang cukup, sedangkan

UMKM khususnya usaha kecil, sebagian pekerjanya berpendidikan rendah.

Selain itu modal juga merupakan alat yang dapat mendorong pertumbuhan

kesempatan kerja akan dapat meningkatkan produktifitas, dan pada akhirnya

dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli masyarakat

berarti akan meningkatkan permintaan akan barang dan jasa. Hal ini akan

mengakibatkan kenaikan permintaan akan tenaga kerja.

Padang Sidimpuan merupakan daerah yang potensial untuk

mengembangkan industri rumah tangga tahu. Dilihat dari luasnya jumlah produksi

kedelai yang ada di Kota Padangsidimpuan . Untuk mengetahui jumlah produksi

yang ada di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat di tabel berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

12

Tabel 1.1

Hasil Produksi Kacang Kedelai Kota Padangsidimpuan 2015

Kecamatan Luas Panen

(Ha)

Produksi

(Ton)

Rata-rata

Produksi

(Kw/Ha)

Padangsidimpuan

Tenggara

6 7.92 13.2

Padangsidimpuan

Selatan

15 19.8 13.2

Padangsidimpuan

Batunadua

85 112.2 13.2

Padangsidimpuan

Utara

1 1.32 13.2

Padangsidimpuan

Hutaimbaru

- - -

Padangsidimpuan

Angkola Julu

- - -

Jumlah/Total 107 141.24 13.2

2014 70 92.4 13.2

2013 63 831.6 13.2

2012 34 22.88 13.2

2011 23 20.64 8.97

2010 25 13.07 5.23

Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah produksi yang ada di

Padangsidimpuan Batunadua merupakan produksi kacang kedelai terbanyak

dengan jumlah 112,2 Ton dari 141.24 Ton total jumlah produksi kacang kedelai

ini. Implikasi dari banyaknya produksi kacang kedelai adalah bahwa industri

pengolahan rumah tangga kacang kedelai sangat kompetitif dan baik untuk

pemerataan kesempatan berusaha.

Tahu merupakan produk makanan berbahan baku kedelai yang sudah

dikenal sejak lama di Indonesia. Berbeda dengan tempe yang merupakan makanan

asli Indonesia, tahu merupakan produk makanan asal China. Sebagaimana produk

tempe, tahu juga banyak digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki cita

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

13

rasa yang nikmat, bergizi tinggi dan harganya juga terjangkau. Di Indonesia, tahu

sudah menjadi makanan yang sangat familier dikonsumsi oleh masyaratkat kelas

bawah maupun kelas atas.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dengan banyaknya

jumlah produksi kacang kedelai yang mempunyai potensi dalam menambah

tenaga kerja. Maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut

kedalam suatu penelitian dengan mengambil judul: “ANALISIS USAHA

MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU DALAM MENAMBAH

LAPANGAN KERJA DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN

BATUNADUA”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah ada pengaruh perkembangan UMK terhadap lapangan kerja?

2. Apakah ada pengaruh Jumlah tenaga kerja terhadap lapangan kerja?

3. Apakah ada pengaruh ketahanan usaha terhadap lapangan kerja?

4. Apakah ada pengaruh pendapatan terhadap lapangan kerja?

5. Apakah ada pengaruh perkembangan UMK, jumlah tenaga kerja, ketahanan

usaha, pendapatan usaha terhadap lapangan kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perkembangan UMK terhadap

lapangan kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

14

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja

berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ketahanan usaha terhadap

lapangan kerja.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendapatan usaha terhadap

lapangan kerja.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perkembangan UMK, jumlah

tenaga kerja, ketahanan usaha, pendapatan usaha terhadap lapangan kerja.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti baik secara teori maupun

praktek.

2. Bagi Pemerintah

Penelitian ini nantinyaakan memberikan masukan yang positif bagi pemerintah

khususnya bagi jajaran staf, bagaimana nantinya dapat menerapkan betapa

pentingnya UMK dalam menambah lapangan kerja Kota Padangsidimpuan.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai sumber informasi dan bahan referensi yang dapat dijadikan bahan

perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang yang

berkaitan dengan perkembangan usaha mikro dan kecil khususnya dalam

menambah lapangan kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

2.1.1. Pengertian Usaha Mikro

Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Tulus T.H.Tambunan (2009)

menjelaskan Pasal 1 dari UU tersebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah

usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang

memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan

anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun

tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria

usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut. Sedangkan usaha mikro

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk

mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai

kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,

atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

16

a. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50 juta

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan

tahunan paling besar Rp.300 juta.

b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling

banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum

Rp.2.500.000,00, dan.

c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih dari

Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan di

atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.

Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga

pemerintahan seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS),

selama ini juga menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk membedakan

skala usaha antara usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar.

Misalnya menurut Badan Puat Statistik (BPS), usaha mikro adalah unit usaha

dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil antara 5 sampai 19

pekerja, dan usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang.

Perusahaanperusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam

kategori usaha besar.

Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam

kegiatan ekonomi di Indonesia. masa depan pembangunan terletak pada

kemampuan usaha mikro kecil dan menengah untuk berkembang mandiri.

Kontribusi usaha mikro kecil dan menengah paada GDP di Indonesia tahun 1999

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

17

sekitar 60%, dengan rincian 42% merupakan kontribusi usaha kecil dan mikro,

serta 18% merupakan usaha menengah.

Pentingnya kedudukan usaha mikro kecil dan menengah dalam

perekonomian nasional bukan saja karena jumlahnya yang banyak, melainkan

juga dalam hal penerapan tenaga kerja. Disamping usaha mikro kecil dan

menengah juga dapat menghasilkan devisa yang cukup besar melalui kegiatan

ekspor komoditas tertentu dan memberikan kontribusi terhadap product Domestic

Bruto (PDB).

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat

penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan terutama

dalam memperkuat struktur perekonomian nasional.

Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi

stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya berdampak pada kegiatan-

kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi

relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.

Perkembangan UMK dan penilaian UMK di dasarkan 4 dimensi menurut Diti

(2014:47)adalah sebagai berikut:

Jumlah Tenaga Kerja

Adalah banyaknya orang yang bekerja pada suatu usaha. Indikatornya adalah jumlah

karyawan yang dimiliki oleh wirausahawan.

1. Volume Penjualan

Adalah jumlah penjualan yang dihasilkan untuk satu tahun. Indikatornya adalah

jumlah penjualan dalam satu tahun, frekuensi produksi perbulan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

18

peningkatan penjualan, dan perkembangan hasil usaha beberapa tahun.

2. Ketahanan Usaha

Adalah lama usaha yang dijalankan oleh wirausahawan. Indikatornya adalah lama

atau umur usaha yang dijalankan dan usaha pernah vakum atau berhenti

produksi.

3. Pendapatan

Adalah jumlah penerimaan bersih yang diterima oleh wirausahawan

dariusahanya. Indikatornya adalah pendapatan usaha selama satu tahun.

Indikator keberhasilan usaha menurut Riyanti (2007:22) kriteria yang

cukupsignifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari:

1. Peningkatan modal

2. Jumlah produksi

3. Jumlah pelanggan

4. Perluasan usaha

5. Pendapatan usaha

Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang

memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi

kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi

persaingan bebas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

19

2.1.2. Klasifikasi Usaha Mikro

Dalam perspektif perkembangannya,Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain

itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi

ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok Usaha Mikro

Kecil dan Menengah yang melibatkan banyak kelompok. Ade Reslawati (2011)

pernah mencantumkan beberapa klasifikasi usaha mikro dan kecil dalam

skripsinya yang berjudul “Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah

terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia”Berikut ini adalah

klasifikasiUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) :

1. Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah,

yang labih umum biasa disebut sektor informal. Contohnya pedagang kaki

lima.

2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima

pekerjaan subkontrak dan ekspor.

4. Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan

transformasi menjadi usaha besar (UB).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

20

2.1.3. Karakteristik Usaha Mikro

Usaha kecil di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan

karena pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat serta sumber daya

manusia yang besar merupakan variabel pendukung perkembangan dari usaha

kecil tersebut akan tetapi perlu dicermati beberapa hal seiring perkembangan

usaha kecil rumahan seperti: perkembangan usaha harus diikuti dengan

pengelolaan manajemen yang baik, perencanaan yang baik akan meminimalkan

kegagalan, penguasaan ilmu pengetahuaan akan menunjang keberlanjutan usaha

tersebut, mengelola sistem produksi yang efisien dan efektif, serta melakukan

terobosan dan inovasi yang menjadikan pembeda dari pesaing merupakan langkah

menuju keberhasilan dalam mengelola usaha tersebut.

Dalam buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum,

sektor usaha memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Sistem pembukuan yang relatif administrasi pembukuan sederhana dan

cenderung tidak mengikuti kaidah admistrasi pembukuan standar.

Kadangkala pembukuan tidak di up to date sehingga sulit untuk menilai

kerja usahanya.

b. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat

tinggi.

c. Modal terbatas

d. Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

21

e. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk

mampu menekan biaya mencapai titik efisieni jangka panjang.

f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat

terbatas.

g. Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal terendah, mengingat

keterbatasan salam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana

dipasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi

standar dan harus transparan.

Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro menyiratkan adanya

kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya masalah. Hal

ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang berkaitan dengan

pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas.

2.1.4. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Mikro

Pandji Anoraga juga menuliskan pada bukunya Ekonomi Islam Kajian

Makro dan Mikro h .67 (2010) UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial

yang merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan

datang adalah :

a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga

kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan

50% tenaga kerja yang tersedia;

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini

terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

22

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen

sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.

d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar

memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri

yang lainnya:

e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang

dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil

mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk

mengembangkan sektor lain yang terkait.

Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan

permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 fakor :

1. Faktor Internal Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM

yaitu diantaranya :

a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil

lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi

pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam

informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya

berfungsi sebagai tukang saja.

c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk

Industri Kecil.

d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan

modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

23

2. Faktor eksternal, merupakan masalah yang muncul dari pihak pengembang

dam pembina UMKM. Misalnya solusi yang diberikan tidak tepat sasaran

tidak adanya monitoring dan program yang tumpang tindih.

Dari kedua faktor terebut muncullah kesenjangan diantara faktor internal

dan eksternal, yaitu disisi perbankan, BUMN dan lembaga pendamping lainnya

sudah siap dengan pemberian kredit, tapi UMKM mana yang diberi, karena

berbagai ketentuan yang harus dipenuhi oleh UMKM. Disisi lain UMKM juga

mengalami kesulitan mencari dan menentukan lembaga mana yang dapat

membantu dengan keterbatasan yang mereka miliki dan kondisi ini ternyata masih

berlangsung meskipun berbagai usaha telah diupayakan untuk memudahkan bagi

para pelaku UMKM meperoleh kredit, dan ini telah berlangsung 20 tahun.

Pola yang ada sekarang adalah masing-masing lembaga/institusi yag

memiliki fungsi yang sama tidak berkoordinasi tapi berjalan sendiri-sendiri,

apakah itu perbankan, BUMN, departemen, LSM, perusahaan swasta. Disisi lain

dengan keterbatasannya UMKM menjadi penopang perekonomian menjadi roda

perekonomian menjadi kenyataan.

2.2. Tenaga Kerja

2.2.1. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa

tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

untuk masyarakat. Sedangkan pengertian menurut Badan Pusat Statistik (BPS),

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

24

tenaga kerja (manpower) sebagai seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun

keatas) yang berpotensi memproduksi barang dan jasa.

Lebih lanjut dijelaskan Payaman J. Simanjuntak dalam bukunya (2001)

tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah bekerja atau sedang bekerja, yang

sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah

dan mengurus rumah tangga. Dalam hal ini dijelaskan penduduk yang masih

bersekolah dan penduduk yang mengurus rumah tangga tetap termasuk dalam

golongan tenaga kerja, karena mereka sewaktu-waktu dapat bekerja sehingga

digolongkan dalam tenaga kerja.

Tenaga kerja juga bukan semata-mata penduduk dalam konteks universal.

Di setiap Negara memiliki batas usia tenaga kerja yang berbeda-beda. Di

Indonesia sendiri batasan yang dapat disebut sebagai tenaga kerja yaitu penduduk

yang berusia 15-64 tahun. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun

2003, penduduk di luar batasan usia kerja yaitu mereka yang berusia di bawah 15

tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan,

para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tenaga kerja yaitu

menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha

kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang

mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan yang dilakukan menghasilkan barang

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik diukur secara fisik,

kemampuan kerja diukur dengan usia dalam hal ini berusia antara 15-64 tahun.

Dengan kata lain, orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja. Kelompok

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

25

dalam usia kerja tersebut dinamakan tenaga kerja atau. Secara singkat, tenaga

kerja didefinisikan sebagai penduduk dalam usia kerja.

2.2.2.Klasifikasi Tenaga Kerja

a. Angkatan Kerja

Sonny Sumarsono dalam bukunya (2009) menuliskan bahwa angkatan

kerja adalah bagian penduduk yang mampu dan bersedia melakukan pekerjaan.

Arti dari mampu adalah mampu secara fisik dan jasmani, kemampuan mental dan

secara yuridis mampu serta tidak kehilangan kebebasan untuk memilih dan

melakukan pekerjaan serta bersedia secara aktif maupun pasif melakukan dan

mencari pekerjaan. Angkatan kerja atau labor force terdiri dari 1) golongan yang

bekerja, dan 2) golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan.

Untuk memudahkan pembahasan penawaran tenaga kerja atau Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) biasanya perlu disiapkan dengan tolak ukur

tertentu.

1) Umur

2) Seks

3) Wilayah Kota dan Pedesaan

4) Pendidikan.

Dalam buku yang sama pada hal.4, Sonny Sumarsono juga menuliskan

angkatan kerja termasuk golongan yang aktif secara ekonomis. Golongan ini

terdiri dari penduduk yang menawarkan tenaga kerjanya dan berhasil

memperolehnya (employed) dan penduduk yang menawarkan tenaga kerjanya

di pasar tenagakerja tetapi belum berhasil memperolehnya (unemployed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

26

Penduduk yang digolongkan mencari pekerjaan menurut Simanjuntak

adalah sebagai berikut: 1) mereka yang belum pernah bekerja dan sedang

berusaha mencari pekerjaaan 2) mereka yang pernah bekerja tetapi menganggur

dan sedang mencari pekerjaan dan mereka yang sedang bebas tugasnya dan

sedang mencari pekerjaan.

Angkatan kerja yang digolongkan bekerja adalah:

1. Mereka yang selama seminggu melakukan pekerjaan dengan maksud untuk

memperoleh penghasilan atas keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit

dua hari

2. Mereka yang selama seminggu tidak melakukan pekerjaan atau bekerja

kurang dari dua hari, tetapi mereka adalah orang-orang yang bekerja dibidang

keahliannya sperti dokter, tukang cukur dan lain-lainnya serta pekerjaannya

tetap, pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena

sakit, cuti, mogo, dan sebagainya.

b. Bukan angkatan kerja

Payaman J. Simanjuntak dalam buku Pengantar Ekonomi Sumber Daya

Manusia (2001) menuliskan bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja

yang sesungguhnya tidak terlibat di dalam kegiatan produktif yaitu yang

memproduksi barang. Jadi yang dimaksud dengan bukan angkatan kerja yaitu

bagian dari tenaga kerja yang tidak mampu mencari pekerjaan, termasuk dalam

golongan ini adalah:

1. Golongan yang masih bersekolah adalah mereka yang kegiatannya hanya

bersekolah atau menuntut ilmu disekolah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

27

2. Golongan yang mengurus rumah tangga yaitu mereka yang kegiatannya hanya

mengurus rumah tangga atau membantu mengurus rumah tangga tanpa

mendapat upah

3. Golongan lain-lain, yang digolongkan disini adalah: a) penerima pendapatan

yaitu mereka yang tidak melakukan suatau kegiatan tetapi memperoleh

pendapatan, seperti dari bunga simpanan, hasil sewa atas milik dan b) mereka

yang hidupnya tergantung dari orang lain misalnya karena lanjut usia, cacat,

dalam penjara atau sakit kronis.

Sedangkan dilihat dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja

dibedakan atas tiga golongan yaitu: pertama, tenaga kerja kasar adalah tenaga

kerja yang tidak berpendidikan atau rendahnya pendidikan dan tidak memiliki

keahlian dalam suatu pekerjaan. Kedua, tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja

yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja. Ketiga, tenaga kerja

terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli

dalam bidang ilmu tertentu, ditulis oleh Sadono Sukirno dalam bukunya(2005).

2.2.3. Permintaan dan penawaran tenaga kerja

a. Permintaan tenaga kerja

Permintaan adalah suatu hubungan yang berkaitan antara harga dan

kuantitas. Jika dihubungkan dengan suatu komoditi, maka hal ini menyangkut

antara harga dan kuantitas komoditi dimana pembeli bersedia dan mampu untuk

membelinya. Sedangkan permintaan dalam tenaga kerja, permintaan adalah

hubungan antara tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh

pengusaha untuk dipekerjakan. Upah dalam hal ini dilihat dari perspektif seorang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

28

pengusaha adalah harga tenaga kerja dan kuantitas tenaga kerja yaitu harga yang

mampu dibayarkan, Arfida BR (2003)

Dengan kata lain, permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja, tergantung

dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksinya.

Permintaan tenaga kerja yang seperti itu disebut derived demand. (Payaman J.

Simanjuntak, 2001)

Sedangkan menurut Sony Sumarsono, permintaan tenaga kerja berkaitan

dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi

tertentu. Biasanya permintaan akan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan

tingkat upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan

hasil produksi.

Pada dasarnya Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga

yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu. Biasanya permintaan akan

tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi permintaan hasil produksi.

b. Penawaran tenaga kerja

Pada dasarnya penawaran memiliki kesamaan dengan penawaran yaitu

hubungan antara harga dan kuantitas. Apabila dikaitkan penawaran terhadap suatu

komoditi, maka penawaran merupakan hubungan antara harga dan kuantitas

komoditi itu yang para pemasoknya siap untuk menyediakannya. Jika penawaran

dihubungkan dengan tenaga kerja, penawaran adalah suatu hubungan antara

tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang para pemilik tenaga kerja siap

untuk menyediakannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

29

Jumlah tenaga kerja keseluruhan yang disediakan bagi suatu

perekonomian tergantung pada:

1) Jumlah penduduk

2) Presentase penduduk yang memilih masuk dalam angkatan kerja, dan

3) Jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja.

Lebih lanjut, masing-masing dari tiga komponen ini dari jumlah tenaga

kerja keseluruhan yang ditawarkan tergantung pada upah pasar.

Penawaran tenaga kerja merupakan fungsi dari upah. Sehingga jumlah

tenaga kerja yang ditawarkan akan dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk

jenis jabatan yang sifatnya khusus. Apabila upah sebagai jabatan X naik lebih

besar dari pada jabatan Y, dalam hal ini karena kebutuhan yang meningkat. Hal

ini akan menimbulkan kecendrungan untuk menjadi jabatan X akan meningkat.

Sehingga kenaikan upah akan mempengaruhi kurva tenaga kerja yang ditawarkan.

(Arfida BR, 2003)

Faktor lain yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja yaitu keputusan sesorang,

apakah dua mau mengambil kesempatan kerja atau tidak. Keputusan ini

dipengaruhi oleh penggunaan waktu seseorang seperti digunakan untuk bekerja,

konsumtif atau keduanya. Penggunaan waktu ini berkaitan dengan tinggi

rendahnya penghasilan sesorang. Apabila penghasilan dari tenaga kerja itu rendah

maka tenaga kerja itu akan mnambah waktunya untuk bekerja, begitu juga

sebaliknya. Dibawah ini adalah contoh dari tenaga kerja yang mengurangi waktu

bekerjanya dikarenakan memiliki penghasilan yang relatif tinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

30

2.2.4.Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja menjelaskan tentang hubungan kuantitas tenaga

kerja yang dikehendaki dengan tingkat upah. Permintaan pengusaha atas jumlah

tenaga kerja yang diminta karena orang tersebut dapat meningkatkan jumlah

barang atau jasa yang diproduksi dan kemudian dijual kepada konsumen. Adanya

pertambahan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja bergantung kepada

pertambahan permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang diproduksi.

(Payaman J. Simanjuntak, 2001)

Sedangkan menurut BPS, penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya

orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu unit usaha atau lapangan

pekerjaan. Penyerapan tenaga kerja ini akan menampung semua tenaga kerja

apabila unit usaha atau lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau

seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang ada. Adapun lapangan pekerjaan

adalah bidang kegiatan usaha atau instansi di mana seseorang bekerja atau pernah

bekerja.

Menurut Kuncoro, Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan

kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja.

Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian.

Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan tenaga

kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat dikatakan sebagai

permintaan tenaga kerja.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu Penyerapan

tenaga kerja pada dasarnya tergantung dari besar kecilnya permintaan tenaga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

31

kerja. Penyerapan tenaga kerja secara umum menunjukkan besarnya kemampuan

suatu perusahaan menyerap sejumlah tenaga kerja untuk menghasilkan satu

produk. Kemampuan untuk menyerap tenaga kerja besarnya tidak sama antara

sektor satu dengan sektor yang lain.

2.2.5. Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja adalah seluruh aktivitas dari perilaku-perilaku yang

mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Pelakupelaku ini terdiri dari:

a) pengusaha yang membutuhkan tenaga, b) pencari kerja, perantara atau pihak

ketiga yang memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk

saling berhubungan. (Payaman J. Simanjuntak ,2001). Ketiga elemen ini memiliki

hubungan yang saling berkaitan, sehingga membentuk sebuah pasar tenaga kerja

yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja dan pekerjaan bagi

pencari kerja.

Pasar tenaga kerja merupakan seluruh aktivitas dari pelaku yang tujuannya

adalah mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.

Sifat dari pasar kerja itu sendiri ditentukan oleh para pelaku tersebut.

Misalnya suatu instansi pemerintahan memerlukan tenaga kerja (sebagai

pengganti pensiun) maka akan dilaksanakan pembukaan lowongan kerja diseluruh

Negara yang bersangkutan. (Sonny Sumarsono, 2009).

Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja dan lowongan

kerja ternyata memerlukan waktu lama. Dalam proses ini, baik pencari kerja

maupun pengusaha dihadapkan kepada kenyataan bahwa:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

32

a. Pencari kerja mempunyai tingkat pendidikan, keterampilan, kemampuan

dan sikap pribadi yang berbeda. Dilain pihak setiap lowongan yang tersedia

mempunyai sifat pekerjaan yang berlainan.

b. Setiap perusahaan atau unit usaha menghadapi lingkungan yang berbeda :

keluaran (output), masukan (input), manajemen, teknologi, lokasi, pasar dan

lain-lain, sehingga mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memberi

tingkat upah, jaminan sosial dan lingkungan pekerjaan. Dilain pihak, pencari

kerja mempunyai produktivitas yang berbeda dan harapan-harapan mengenai

tingkat upah dan lingkungan pekerjaan.

c. Baik pengusaha maupun pencari kerja sama-sama mempunyai informasi

yang terbatas mengenai hal-hal yang dikemukakan dalam butir (1) dan (2).

Dari sekian banyak pelamar, pengusaha biasanya menggunakan waktu yang

cukup lama melakukan seleksi guna mengetahui calon yang paling tepat

mengisi lowongan yang ada. (Payaman J. Simanjuntak,2001)

(Ade Raselawati ,2011) Pasar tenaga kerja di Indonesia dapat dibedakan

atas sektor formal dan informal. Sektor formal mencakup perusahaan yang

mempunyai status hukum, pengakuan dan izin resmi serta umumnya berskala

besar. Sebaliknya sektor informal merupakan sektor yang memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. kegiatan usaha umumnya sederhana

b. skala usaha relatif kecil

c. umumnya sektor informal tidak memiliki izin usaha

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

33

d. untuk bekerja di sektor informal biasanya lebih mudah dari pada sektor

formal

e. tingkat penghasilan umumnya rendah

f. keterkaitan sektor informal dengan usaha lain sangat kecil

g. usaha sektor informal sangat beragam.

2.2.6. Kepuasan Tenaga Kerja

Menurut Suwarno dan Donni Juni Priansa, “kepuasan kerja adalah cara

individu merasakan pekerjannya yang dihasilkan dari sikap individu tersebut

terhadap berbagai aspek yang terkandung dalam pekerjaan”. Sedangkan menurut

Hani Handoko berpendapat bahwa “kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka”. Perasaan tersebut merupakan cermin dari

penyesuaian antara apa yang diperoleh dengan apa yang diharapkan.

Sementara pendapat lain tentang kepuasan kerja dikemukakan oleh Susilo

Martoyo, yaitu, Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional karyawan dimana

terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari

perusahaan/organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan

oleh karyawan yang bersangkutan.

Menurut blum dalam anoraga mengartikan kepuasan kerja sebagai sikap

umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor

pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Menurut

Danim, kepuasan kerja merupakan kombinasi aspek ekonomi, psikologis

sosiologis, kultural, aktualisasi diri, penghargaan, dan suasana lingkungan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

34

Greenberg dalam Wibowo mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap positif

atau negatif yang dilakukan individual terdadap pekerjaan mereka.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian kepuasan kerja, maka

dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah timbal balik dari sikap atau

emosional seorang pekerja terhadap pekerjaannya yang dilakukannya dengan

berbagai aspek yang mempengaruhinya.

2.2.7.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Menurut Wexley dan Yukl dalam Subakti Syaiin (2007) faktorfaktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: (1) upah, (2) kondisi kerja, (3) mutu

pengawasan, (4) teman sekerja, (5) jenis pekerjaan, (6) keamanan kerja, dan (7)

kesempatan untuk maju. Faktor-faktor individual yang berpengaruh adalah

kebutuhan-kebutuhan yang dimilikinya, nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat

kepribadian dan pengalaman masa lampau.

Sedangkan menurut Spector dalam Agung Eko Gumilar (2010)

mengidentifikasikan terdapat sembilan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

dengan namaJob Satisfaction Survey (JSS), yaitu:

a. Gaji/upah

b. Promosi

c. Supervisi

d. Tunjangan-tunjangan

e. Penghargaan

f. Peraturan prosedur

g. Rekan kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

35

h. Pekerjaan itu sendiri

i. Komunikasi.

Dalam pendapat dua ahli ini terdapat beberapa kesamaan dalam

menentukan faktor-faktoryang mempengaruhi kepuasan tenaga kerja. Kesamaan

tersebut yaitu upah, rekan kerja, jenis pekerjaan ataupekerjaan itu sendiri,

supervisi serta kesempatan untuk maju. Beberapa indikator inilah yang merupakan

kesamaan dari pendapat kedua ahli.

Selanjutnya Menurut Gilmer dalam As’ad (1999) tentang faktorfaktor

yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

a. Kesempatan untuk maju

Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan

peningkatan kemampuan kerja.

b. Keamanan kerja

Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi

karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman mempengaruhi

perasaan karyawan selama kerja.

c. Gaji

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang

mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang

diperolehnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

36

d. Perusahaan dan manajemen

Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi

dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja

karyawan.

e. Pengawasan (Supervisi)

Bagi karyawan, superior dianggap sebagai figure ayah sekaligus atasannya.

Supervisi yang buruk dpat berakibat absensi dan turn over.

f. Faktor intrinsik dari pekerjaan

Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu, sukar

dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau

mengurangi kepuasan.

g. Kondisi kerja

Termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan

tempat parkir.

h. Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai

faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.

i. Komunikasi

Komunikasi yang lancer antar karyawan dan menajemen banyak dipakai

alasan untuk menyukai jabatanya. Dalam hal ini kesediaan pihak atasan

untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun

prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas

terhadap kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

37

j. Fasilitas

Fasilitas rumah sakit, cuti, dan pensiun, atau perumahan merupakan

standar suatu jabatan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

Dari beberapa ahli tersebut memang memiliki beberapa kesamaan dalam

menentukan faktor-faktor kepuasan tenaga kerja. Dalam hal ini, masih terdapat

beberapa ahli yang menjabarkan tentang kepuasan tenaga kerja menurut

pernyataan masing-masing. Menurut Brown & Ghiselli dalam Edy Sutrisno

(2011), bahwa ada lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja yaitu:

a.Kedudukan

Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada

pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang bekerja

pada pekerjaan yang lebih rendah. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa

hal tersebut tidak selalu benar, tetapi justru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah

yang memengaruhi kepuasan kerja.

a. Pangkat

Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat atau golongan,

sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukam tertentu pada orang yang

melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan

dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan yang

baru itu akan mengubah perilaku dan perasaannya.

b. Jaminan finansial dan sosial

Finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan

kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

38

c. Mutu pengawasan

Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya

dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan dapat ditingkatkan melalui

perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga

karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari

organisasi kerja.

Sedangkan ahli lain yang menjabarkan tentang kepuasan tenaga kerja yaitu

Robbins dalam M. Zainur Roziqin (2010), menurutnya faktor yang mendorong

kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

a. Kerja yang secara mental menantang

b. Ganjaran yang pantas

c. Kondisi kerja yang mendukung

d. Rekan kerja yang mendukung

e. Kesesuaian kepribadian pekerjaan.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan tenaga kerja memiliki

beberapa indikator yang sama dalam memperoleh kepuasan tenaga kerja.

Beberapa kesamaan faktor-faktor kepuasan tenaga kerja tersebut yaitu Perusahaan

dan manajemen, Fasilitas, Jenis pekerjaan, Gaji, Tunjangan-tunjangan, Kondisi

kerja, Peraturan prosedur, Pengawasan (Supervisi), Komunikasi, Keamanan kerja,

Faktor intrinsik dari pekerjaan, Aspek sosial dalam pekerjaan, Rekan kerja,

Penghargaan, Kesempatan untuk maju .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

39

2.3.Pengertian Industri Kecil

Industri kecil adalah yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar

menjadi setengah jadi atau barang nilai menjadi barang yang lebih tinggi nilainya

yang tidak menggunakan proses modern yang menggunakan keterampilan

tradisional dan yang menghasilkan benda-benda seni pada umunya diusaha hanya

oleh warga Negara Indonesia dari kalangan ekonomi lemah. Adapun

bentukbentuk industri sebagai berikut:

Industri kecil adalah industri yang memiliki tenaga kerja antara 1-19 orang.

Industri sedang adalah industri yang memiliki tenaga kerja antara 20-99 orang.

Industri besar adalah industri yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang. (

Pekanbaru: Kanwil Desprindag Provinsi Riau 1997)

2.3.1. Peran dan Bentuk-bentuk Usaha Kecil

Menurut Amirullah dan Hadjanto menyatakan bahwa peran usaha kecil

dalam perekonomian suatu negara adalah kontribusi dalam mengatasi masalah

ekonomi makro, seperti pengangguran dan supplay utama bahan baku bagi peran

menengah dan besar. Peran lain usaha kecil meliputi ,

a) penciptaan lapangan kerja,

b) meningkatkan inovasi,

c) penopang bagi usaha menengah dan besar.

Sedangakan bentuk kecil yang umum ditemukan meliputi;

a) bisnis jasa,

b) bisnis eceran

c) bisnis distribusi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

40

d) agribisnis dan pertanian

e) pertanian dan

f) bisnis manifaktur.

Selanjutnya bahwa fungsi dan peran usaha kecil sangat besar dalam

kegiatan ekonomi masyarakat. Fungsi dan peran itu meliputi penyediaan barang

dan jasa, penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapat, sehingga nilai tambah

bagi produk daerah, dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

2.3.2. Pengertian Industri Tahu

Menurut Kastyanto, tahu berasal dari negeri China. Kata “tahu” sendiri

sesungguhnya berasal dari bahasa China yakni “tao-hu” atau “teu-hu”. Suku kata

“tao” atau “teu” berarti kacang kedelai, sedangkan “hu” berarti hancur menjadi

bubur. Adapun dalam bahasa Jepang istilah tahu terbagi dua yakni, tahu basah

(hiyayakko) dan tahu goreng (aborange). Tahu adalah ekstrak protein kacang

kedelai yang dikenal dan populer di negara-negara Asia, seperti China, Jepang,

dan negara-negara anggota ASEAN. Dengan migrasinya orang-orang Asia ke

Eropa dan Amerika, tahu mulai juga menyebar ke negera-negara tersebut.

Menurut Sutomo, bahwa industri rumah tangga tahu adalah suatu industri

yang melakukan pembuatan tahu melalui proses produksi dengan bahan baku

kedelai, serta menggunakan modal, peralatan, keterampilan dan tenaga kerja

sebagai faktor-faktor produksi.

Mubyarto dalam Sutomo menyatakan bahwa ciri-ciri industri tahu tersebut

adalah masih menggunakan teknologi tradisional, sangat sederhana, dan banyak

menggunakan keahlian tangan, untuk memperoleh bahan dasar umumnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

41

diperoleh dengan cara mudah, yaitu didapat dari daerah pedesaan atau daerah

sekitarnya. Pemesaran hasil produksi tidak didasarkan atas promosi atau iklan

melainkan melalui perantara (distributor). Industri ini merupakan kegiatan

tambahan untuk pendapatan keluarga.

2.3.3. Bahan dan Peralatan Produksi Tahu

Menurut Kastyanto mengatakan bahan baku utama yang paling baik untuk

membuat Tahu adalah kedelai putih dari kualitas yang nomor satu. Bijinya

besarbesar, mulus dan tidak terdapat campuran batu krikil atau kotoran lainnya.

Sebab kalau yang dipakai kedelai kualitas rendahan, maka sari kedelainya tidak

akan banyak diperoleh dan pasti banyak tercampur dengan kotoran kecil- kecil.

Tahu tidak dibuat melalui fermentasi, tetapi dibuat dengan cara mengendapkan

protein dari kedelai dengan menggunakan bahan penggumpal yang berupa asam

cuka yang biasa dipakai untuk bumbu dapur. Selain asam cuka, dapat juga dipakai

batu Tahu atau (CaSo4). Batu Tahu ini berasal dari batu gips atau sulfur kapur

yang telah dibakar dan kemudian ditumbuk dibuat tepung.

Selanjutnya menurut Kastyanto sebagai bahan tambahan tetapi amat

penting ialah air bersih. Air bersih ini mutlak diperlukan agar Tahu yang

dihasilkan benar-benar tidak menyebabkan penyakit, bebas kuman dan warna

Tahunya pun menarik. Industri Tahu dapat menggunakan dua macam alat dalam

pembakaran, yaitu dengan menggunakan tungku atau kompur. Industri Tahu yang

memakai tungku sebagai alat pembakaran menggunakan kayu bakar sebagai

bahan bakar, sedangkan jika menggunakan kompor maka bahan bakarnya adalah

minyak tanah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

42

Proses Kegiatan Produksi Industri Tahu Menurut Santoso adalah sebagai berikut,

1). Penyortiran, biji – biji kedelai tua diletakkan di tampah kemudian ditampi.

2). Pencucian, biji- biji kedelai dicuci diember berisi air.

3). Perendaman, biji-biji kedelai yang sudah dicuci direndam dalam bak air

selama sekitar 6-12 jam.

4). Pengupasan, Kedelai diremas-remas dalam air kemudian dikuliti,

5). Penggilingan, keping-keping kedelai yang direndam dalam air panas

dimasukan kedalam alat penggilingan sedikit demi sedikit sampai menjadi

bubur putih.

6). Pendidihan, bubur kedelai ditambah air panas dimasukan kedalam wajan lalu

dipanaskan kedalam tungku. Tujuannya untukmengaktifkan zat anti nutrisi

kedelai (trypsin inhibitor) dan sekaligus meningkatkan nilai cerna,

7). Penyaringan, bubur kedelai disaring dengan kain blacu atau mori kasar yang

diletakkan didalam panci kemudian ditekan dengan papan kayu sekuat-

kuatnya sehingga diperoleh sari kedelai secara optimal,

8). Pengumpulan, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning –

kuningan itu ditambah dengan batu Tahu yang telah dilarutkan dengan air, lalu

diaduk –aduk, ditunggu 5-10 menit agar pengumpulan protein sempurna,

9). Pencetakan, air asam yang terdapat diatas endapan dipisahkan, kemudian

dimasukan kedalam cetakan yang Bagian alasnya dihamparkan kain blacu,

10). Perebusan, sebelum produk dipasarkan, direbus dulu agar Tahu tidak menjadi

basi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

43

2.4. Penelitian Terdahulu

Dalam mendukung penelitian yang dilakukan pada industri tahu di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, maka ada beberapa penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu bertujuan untuk

membandingkan dan memperkuat atas hasil analisis yang dilakukan.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

&Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Maharani

Tejasari (2008) Peran Sektor Usaha

Kecil dan Menengah

dalam Penyerapan

Tenaga Kerja dan

Pertumbuhan Ekonomi

di Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa jumlah unit usaha, Kedit

Modal Kerja dan PDB UKM

secara signifikan mempunyai

pengaruh yang positif terhadap

penyerapan tenaga kerja.

Sedangkan, Kredit Investasi

secara signifikan berpengaruh

negative terhadap penyerapan

tenaga kerja. Pendapatan

perkapita memberikan pengaruh

yang signifikan secara negative

terhadap penyerapan tenaga

kerja .

A chmad

Hendra

Setiawan

(2010)

A nalisis Penyerapan

Tenaga Kerja Pada

Sektor Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) di

Kota Semarang.

Hasil penelitian menyimpulkan

bahwa jumlah unit usaha, nilai

investasi, nilai output dan upah

minimum secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

jumlah tenaga kerja. Jumlah unit

usaha, nilai investasi, dan upah

minimum kota secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

terhadap jumlah tenaga kerja,

sedangkan nilai output tidak

berpengaruh signifikan terhadap

jumlah tenaga kerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

44

2.5. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, terdapat 5 variabel independen yang ingin dilihat

pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua yaitu variabel perkembangan UMK, jumlah tenaga kerja, volume

penjualan,ketahanan usaha,dan pendapatan pada sektor industri pabrik tahu.Berdasarkan

hal tersebut, dapat digambarkan:

Sudarno(2011) Kontribusi Usaha

Mikro, Kecil dan

Menengah(UMKM)

dalam Penyerapan

Tenaga Kerja di Depok.

Hasil analisis data menunjukan

sebagai berikut:

a) Kemampuan UMKM di Depok

Menyerap keseluruhan angkatan

kerja sebesar 534.500 orang atau

sekitar 73 % Permasalahan yang

paling banyak dihadapi oleh

pengusaha UKM adalah

masalah kurangnya modal,

yakni sebesar 45%, disusul

kemudian masalah kurang

terampilnya sumber daya

manusia, masalah bahan baku

juga termasuk permasalahan

serius, ini menempati tingkat

permasalahan rangking tiga,

yakni sebesar 4%. Masalah

lainya seperti persaingan, lokasi,

perijinan, pemasaran dan lain-

lain merupakan permasalahan

berikutnya yang sering dihadapi

oleh pengusaha UKM.

R izki Eka

Putra (2012)

Pengaruh Nilai

Investasi, Nilai Upah,

dan Nilai Produksi

Terhadap Penyerapan

Tenaga Kerja Pada

Industri Mebel di

Kecamatan

Pedurungan Kota

Semarang .

Hasil analisis regresi

menunjukkan bahwa secara

parsial maupun simultan

terdapat pengaruh signifikan

antara nilai investasi, nilai upah

dan nilai produksi dan terhadap

penyerapan tenaga kerja

industry mebel di Kecamatan

Pedurungan Kota Semarang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

45

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Peneliti (2019)

Sesuai dengan gambar kerangka konseptual (Gambar 2.1), dapat dijelaskan bahwa

perkembangan UMK dapat meningkatkan lapangan kerja (Y).

2.6. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan sebelumnya maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Perkembangan UMK berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

H2 : Jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

H3 : Volume penjualan berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

H4 : Ketahanan usaha berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

H5 : Pendapatan berpengaruh positif terhadap lapangan kerja.

Perkembangan UMK

Lapangan Kerja

Jumlah Tenaga Kerja

Ketahanan Usaha

Pendapatan

Volume Penjualan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan

yang menentukan metode pengumpulan data. Jenis data yang akan digunakan,

yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan

responden yaitu kepada pedagang pasar yang bersangkutan untuk memperoleh

data yang berhubungan dengan penelitian. Cara memperolehnya dengan

menggunakan kuesioner atau wawancara terstruktur.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

Dimulai dari bulan Maret 2019 sampai penelitian skripsi selesai.

Alasan dipilihnya lokasi ini sebagai lokasi peneitian karena:

1. Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua merupakan kecamatan yang

mempunyai produksi kedelai terbanyak di Kota Padangsidimpuan.

2. Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua memiliki jumlah penghasil kedelai

sebesar 19.8 Ton berdasarkan data BPS Kota Padangsidimpuan tahun 2015.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai atau sifat dari objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Adapun

variabel dalam penelitian ini adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

47

1. Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah jumlah unit, jumlah

penduduk , dan nilai output .

2. Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikat penyerapan tenaga kerja di Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi:

Lapangan kerja ialah kenaikan yang terjadi dalam waktu jangka panjang dengan

kemampuan suatu negara dalam menyediakan banyaknya jenis barang-barang

ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan

teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan.

Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan

pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu

dengan adanya pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi

merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the

promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan

ekonomi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

48

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Skala

Lapangan kerja

(Y)

Setiap orang yang

mampu

melaksanakan

pekerjaan baik

didalam maupun

diluar hubungan kerja

guna menghasilkan

barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan

masyarakat. Tenaga

kerja adalah sebagian

dari seluruhan

penduduk yang

secara potensial dapat

menghasilkan barang

dan jasa dari

penduduk

1. Kebutuhan akan

prestasi

Likert

2. Sumber

kendali

3.Keyakinan diri

Perkembangan

UKM (X1)

Keberhasilan bisnis

dalam mencapai

tujuannya.

1. Jumlah tenaga kerja

Likert 2. Volume penjualan

3. Ketahanan usaha

4. Pendapatan

Jumlah Tenaga

Kerja (X2)

banyaknya

pekerja/karyawan

rata-rata

perhari kerja.

1. Pekerja lepas

2. Pekerja tetap

3. Volume kerja

Likert

Volume penjualan

(X3)

pencapaian penjualan

yang dinyatakan

dalam bentuk

kuantitatif dari segi

fisik atau volume.

1. Segmen Pasar

2. Produk yang

ditawarkan

3. Harga Produk

4. Promosi

Likert

Ketahanan Usaha

(X4)

sebuah kemampuan

masyarakat atau

kelompok usaha

untuk dapat bertahan

atau

mempertahankan

usahanya

1. Bertambahnya jumlah

produksi

2. Bertambahnya laba

3. Bertambahnya modal

4. Jangkauan pemasaran

Likert

Pendapatan

(X5)

penghasilan yang timbul

dari aktivitas

perusahaan

1. Modal usaha

2. Lama usaha

3. Jam kerja usaha

Likert

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

49

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi bukan hanya

orang, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau subjek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu (Sugiyono,

2016). Populasi penelitian ini adalah seluruh pabrik tahu yang berada di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua .

3.5.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah metode Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu (Sugiyono, 2016). Hal ini diperkuat oleh pendapat Suharsimi

Arikunto, “apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi dan jika subjeknya lebih dari 100

orang, maka sampelnya cukup diambil yaitu antara 10%-15% atau 20%-25%”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

50

(Suharsimi Arikunto, 2006:134). Dalam hal ini peneliti mengambil 20% dari

populasi yang ada yaitu 3 pabrik yang akan dijadikan sampel.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan

suatu alat tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016). Jenis angket yang digunakan adalah angket

campuran, yang dimana angket tersebut yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

jenis angket tertutup dan juga terbuka.

Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor yaitu isi dan tujuan

pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tidak mendua, tidak

menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang

pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila penelitian ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiono, 2016).

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, dimana peneliti sudah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

51

menyiapkan draf pertanyaan (angket) sebelumnya. Dalam hal ini wawancara

dilakukan dengan pemilik pabrik tahu danpekerja pabrik tahu di Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua. Wawancara dengan pemilik pabrik tahu untuk

mencari informasi tentang pabrik tahu itu sendiri. Sedangkan wawancara dengan

pekerja pabrik tahu selain untuk memperoleh informasi secara langsung juga

untuk mempermudah dalam memperoleh data untuk pengisian kuesioner.

3.7. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya akan diuji dan dianalisis dengan program

Statitical Product and Service Solution (SPSS). Adapun data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

3.7.1. Uji Kualitas Data

3.7.1.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Menurut Sugiyono bila korelasi

tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut mempunyai

construct yang kuat. Jadi penulis menilai validitas kuesioner dari nilai corrected

item correlation yang lebih besar dari 0,3.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

52

3.7.1.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan One

shot, yaitu pengukuran yang dilakukan sekali saja dan hasilnya kemudian

dibandingkan dengan pertanyaan atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. Program SPSS memberikan fasilitas untuk antar jawaban pertanyaan.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas variabel dengan uji

statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak

Umar (2010:77). Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah data

berdistribusi normal atau tidak diketahui dengan menggambarkan penyebaran data

melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas Umar

(2010:77). Cara lain untuk menguji normalitas data adalah dengan Uji Normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov. Menurut Suliyanto (2011:75) uji normalitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

53

menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov merupakan uji

normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi

berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau Sig. > alpha.

3.7.2.2 Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai

tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor

(VIF) lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikolonieritas dan begitu

pula sebaliknya (Ghozali, 2011:105-106). Cara lain untuk menguji

Multikolonieritas adalah dengan menggunakan Nilai Pair-Wise Correlation antar

Variabel Bebas. Menurut Suliyanto (2011:85) uji ini dilakukan dengan melihat

nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel bebas. Jika nilai koefisien

korelasi antar masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 0,7 maka model

tersebut tidak mengandung gejala multikolonier.

3.7.2.3 Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

54

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah regresi yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139).

Untuk menguji heteroskedastisitas penulis melihat scatterplot. Jika scatterplot

menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah

heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk, (Suliyanto, 2011:95).

3.7.3. Uji Hipotesis

Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah dengan

metode regresi linear berganda (multiple regression). Bentuk persamaannya

adalah sebagai berikut:

Y=a+bX1+bX2+bX3+bX4+bX5

Keterangan: Y = variabel lapangan kerja

a = konstanta regresi berganda

b = koefisien regresi

X1= perkembangan UKM

X2= jumlah tenaga kerja

X3= volume penjualan

X4= ketahanan usaha

X5= pendapatan

Untuk membenarkan uji hipotesis maka penulismenggunakan uji statistik terhadap

data-data yang telah diperoleh,maka penulis melakukan uji statistik yang meliputi:

a. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

55

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah

koefisien regresi signifikan atau tidak. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti

tzerdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen.

a. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat. Kriteria pengujinya adalah:

H0 : β 1, β 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan kepribadian wirausaha (X1) dan ketersediaan informasi (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y)

H0 : β1, β2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan kepribadian wirausaha (X1) dan ketersediaan informasi (X2)

terhadap keberhasilan usaha (Y). Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika F hitung< F table pada α = 5%

Ha ditolakjika F hitung> F table pada α = 5%

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien

determinasi digunakan untuk mengukur variabel bebas yang diteliti, koefisien

determinasi terletak pada table Model Summary dan tertulis R square berkisar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

56

antara angka 0 sampai dengan 1 (satu).Apabila R Square semakin kecil atau

mendekati angka 0 (nol), maka hubungan antara variabel bebas (X) dengan

variabel terikat (Y) semakin lemah.Sebaliknya apabila R Square semakin besar

atau mendekati angka 1 (satu), maka hubungan kedua variabel semakin kuat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua adalah sebuah kecamatan yang

berada di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas Wilayah

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua: 38,74 Km2. Kecamatan Batunadua

berbatasan dengan Kecamatan Padangsidimpaun Angkola Julu di sebelah utara,

Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara di sebelah selatan, Kecamatan

Padangsidimpuan Selatan di sebelah barat, dan Kecamatan Angkola Timur Kab.

Tapanuli Selatan di sebelah timur.

Berdasarkan data BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2017, jumlah

penduduk Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua tahun 2016 berjumlah 22.604

jiwa dengan kepadatan penduduk 583 jiwa/km2. Sedangkan untuk data

perindustrian, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua memiliki 84 unit usaha

dan 261 orang tenaga kerja.

4.2 Profil dan Deskripsi Responden

Profil dan deskripsi responden adalah data yang menjadi keterangan

pribadi seorang responden. Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha

pabrik tahu Padangsidimpuan Batunadua.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

58

4.2.1 Data Responden Berdasarkan Usia

Data pabrik tahu di Padangsidimpuan Batunadua yang menjadi

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Usia

No Umur (tahun) Jumlah Persentase

1 20 - 40 Tahun 4 33,33

2 41 - 56 tahun 6 50

3 > 57 tahun 2 16,67

Jumlah

12 100

Sumber: Diolah Peneliti,2019

Gambar 4.1

Data Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Diolah Peneliti,2019

> 57 TAHUN 20 - 40 TAHUN 41 - 56 TAHUN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

59

Berdasarkan data pada tabel tersebut, didapati jumlah responden yang

berumur 41-56 tahun, merupakan kelompok umur dengan jumlah terbanyak yaitu

6 responden atau sebesar 50% dari jumlah keseluruhan responden, karena umur

ini merupakan saat produktif seseorang dalam menjalankan suatu usaha dengan

segala pengalaman yang sudah dilewati, kemudian disusul dengan kelompok

umur 20-40 tahun dengan jumlah 4 orang atau sebesar 33,33% dari jumlah

keseluruhan responden, dan jumlah paling sedikit adalah kelompok umur >57

tahun yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 16,67% dari total keseluruhan

responden, hal ini menunjukkan bahwa pemilik pabrik tahu yang ada di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua didominasi oleh kelompok umur yang

sudah tergolong dewasa, dan kelompok yang paling kecil adalah kelompok yang

sudah tua.

4.3 Uji Kualitas Data

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas eksternal. Uji

Validitas Alat ukur dilakukan dengan menggunakan pearson product moment,

yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan skor totalnya.

Besarnya korelasi untuk dianggap suatu item dikatakan valid adalah rhitung ≥ 0,576.

Jadi, jika korelasi antara item pertanyaan dengan skor kurang dari 0,158 maka

item dinyatakan tidak valid (Sugiyono,2012). Jadi pada penelitian ini

menggunakan batas nilai validitas sebesar 0,576.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

60

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-

tailed) N

X1.1 ,906 ,000 12

X1.2 ,909 ,000 12

X1.3 ,918 ,000 12

X2.1 ,955 ,000 12

X2.2 ,906 ,000 12

X2.3 ,856 ,000 12

X3.1 ,785 ,000 12

X3.2 ,868 ,000 12

X3.3 ,842 ,000 12

X4.1 ,869 ,000 12

X4.2 ,916 ,000 12

X4.3 ,947 ,000 12

X5.1 ,955 ,000 12

X5.2 ,906 ,000 12

X5.3 ,856 ,000 12

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 21

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r tabel

berdasarkan uji signifikan 0.05, artinya bahwa item-item tersebut diatas valid.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

61

4.3.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil

pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang

berbeda, dengan kata lain reabilitas berkaitan dengan keandalan suatu indikator

mengenai informasi yang ada pada indikator dengan konsisten. Teknik digunakan

untuk mengukur reabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpa dengan cara

membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika (Ghozali,

2009: 42):

a. Cronbach Alpha > 0,6 maka instrument pengamatan dinyatakan reliabel.

b. Cronbach Alpha < 0,6 maka instrument pengamatan tidak reliable.

Tabel 4.3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.927 6

Berdasarkan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach’s

Alpha diperoleh nilai sebesar 0.927 > 0.6 maka dapat disimpulkan seluruh

variabel dinyatakan reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

62

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Asym.

Sig. (2-Tailed) dalam Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan nilai residual yang diuji dengan Kolmogorov-Smirnov Test

melaluipengukuran tingkat signifikan 5%. Data dikatakan berdistribusi normal

apabila Asymp.Sig. (2-Tailed) lebih besar dari 5% atau 0,05 (Ghozali, 2013).

Tabel 4.4

Tes Kolmogorov-Smirnov Satu Sampel

Unstandardiz

ed Residual

N 12

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

1.03169016

Most Extreme

Differences

Absolute .170

Positive .114

Negative -.170

Kolmogorov-Smirnov Z .589

Asymp. Sig. (2-tailed) .879

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

63

Gambar 4.2

Grafik Normal Plot

Sumber : Diolah Peneliti (2019)

Gambar 4.3

Histogram Normal Plot

Sumber: Diolah Peneliti (2019)

Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikan adalah 0,879 yang

telah berada di atas 0,05 sedangkan dari grafik normal plot dapat dilihat bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

64

data telah menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

serta diagram telah membentuk sebuah lonceng. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.

4.4.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Nilai cut-offyang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013). Ringkasan hasil

ujimultikolinearitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Coefficientsa

Model Statistik Kolonieritas

Toleransi VIF

(Konstan)

Perkembangan

UMK

.293 3.419

Jumlah Tenaga

Kerja

.530 1.887

Volume Penjualan .598 1.673

Ketahanan Usaha .328 3.045

Pendapatan .334 2.990

a. Dependent Variabel: Lapangan Kerja

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan

bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai toleransi > 0,10 dan

nilai VIF < 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian

ini tidak terjadi multikolinearitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

65

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan meguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali, 2013).Menurut Priyatno (2009) heteroskedastisitas adalah

keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.

Dapat dilihat pada scatter plot titik-titik menyebar tanpa menggumpal dan

membentuk sebuah pola dapat disimpulkan data tidak terkena heteroskedastisitas.

Gambar 4.4

Pola Titik Sebar Scatter Plot

Sumber: Diolah Peneliti (2019)

4.5 Uji Hipotesis

Analisis regresi berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi

adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini

diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

66

persamaan. Dalam penelitian ini, digunakan Lapangan Kerja(Y) sebagai variabel

dependen dan variabel Perkembangan UMK(X1), Jumlah Tenaga Kerja(X2),

Volume Penjualan(X3), Ketahanan Usaha(X4) dan Pendapatan(X5) sebagai

variabel independen. Hasil analisis regresi linear berganda disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model Koefisien Tidak

Standard

B

(Konstan) -7.981

.078

.022

.380

1.257

.988

Perkembangan UMK

Jumlah Tenaga Kerja

Volume Penjualan

Ketahanan Usaha

Pendapatan

Sumber: Diolah Peneliti (2019)

a. Dependent Variabel : Lapangan Kerja

Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -7,981 + 0,078X1 + 0,022X2 + 0,380X3 + 1,257X4 + 0,988X5 + e

4.5.1 Uji Regresi Secara Parsial ( Uji t)

Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara individu. Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikan t yang dihasilkan dari perhitungan. Apabila nilai signifikan t <tingkat

signifikan (0,05) maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap

variabel dependennya, sebaliknya jika nilai signifikan t > tingkat signifikan (0,05)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

67

maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel

dependennya. Hasil uji signifikan t dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Signifikan t

Model Signifikan

(Konstan) -1.913 .104

Perkembangan UMK .174 .868

Jumlah Tenaga Kerja .079 .939

Volume Penjualan .865 .420

Ketahanan Usaha 2.855 .029

Pendapatan 2.764 .033

Sumber: Diolah Peneliti (2019)

Berdasarkan hasil signifikan parameter individual (uji t) yang disajikan

pada tabel diatas diketahui bahwa variabel Ketahanan Usaha(X4) dan

Pendapatan(X5) memiliki nilai signifikan < 0,05 dan t hitung >1,895 (nilai t tabel)

yang artinya secara individu Ketahanan Usaha(X4) dan Pendapatan(X5)

berpengaruh signifikan terhadap Lapangan Kerja(Y). Sedangkan variabel

Perkembangan UMK(X1), Jumlah Tenaga Kerja(X2), dan Volume Penjualan(X3)

memiliki nilai signifikan < 0,05 dan t hitung >1,782 (nilai t tabel) yang artinya

secara individu Perkembangan UMK(X1), Jumlah Tenaga Kerja(X2), dan

Volume Penjualan(X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Lapangan Kerja(Y).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

68

4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Untuk mengetahui apakah suatu model regresi layak digunakan atau tidak,

perlu dilakukan uji kelayakan model melalui pengujian secara statistik. Apabila

nilai F signifikan pada tingkat profitabilitas 5%, dinyatakan bahwa model regresi

layak digunakan. Hasil uji statistik F disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8

ANOVAa

Model Jumlah Kuadrat

Total

df Rata-rata

Kuadrat

F Signifikan

Regresi 199.958 5 39.992 20.494 .001b

Residual 11.708 6 1.951

Total 211.667 11

a. Dependen Variabel: Lapangan Kerja

b. Predictors: (Konstan), Pendapatan, Jumlah Tenaga Kerja, Volume Penjualan,

Ketahanan Usaha, Perkembangan UMK

Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 29,854 dimana

lebih besar dari 3,00 (F tabel) dan probabilitas 0,001. Karena probabilitas jauh

lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

Lapangan kerja atau dapat dikatakan Perkembangan UMK,Jumlah tenaga

kerja.Volume penjualan, Ketahanan usaha dan Pendapatan berpengaruh terhadap

Lapangan kerja.

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil menunjukkan kemampuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

69

variabel independen terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Bila terdapat

adjusted R2 dengan nilai negatif maka dianggap bernilai 0 (nol), sedangkan nilai

adjusted R2

yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi dan

menjelaskan variabel dependennya.

TABEL 4.9

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std.

Error of

the

Estimat

e

1 .972a .945 .899 1.39692

a. Predictors: (Constant), Pendapatan, Jumlah Tenaga Kerja, Volume Penjualan,

Ketahanan Usaha, Perkembangan UMK

b. Dependent Variabel: Lapangan Kerja

Dari tampilan output SPSS model summary yang disakan diatas, nilai

adjusted R2 adalah 0,899. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan varians variabel dependen yaitu sebesar 89,9%.

Masih terdapat 10,1% varian variabel dependen yang tidak mampu dijelaskan oleh

variabel independen dalam model penelitian ini. Hal ini disebabkan adanya faktor-

faktor lain yang turut mempengaruhi yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan uraian serta penelitian diatas dapat

disimpulkan bahwa Analisis Usaha Mikro dan Kecil Pabrik Tahu Dalam

Menambah Lapangan Kerja di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua sebagai

berikut:

1. Berdasarkan uji yang dilakukan pada Industri Tahu yang ada di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua bahwa adanya pengaruh

ketahanan usaha terhadap penambahan lapangan kerja secara signifikan.

2. Berdasarkan uji yang dilakukan pada Industri Tahu yang ada di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua bahwa adanya pengaruh

pendapatan terhadap penambahan lapangan kerja secara signifikan.

3. Perkembangan usaha mikro dan kecil, jumlah tenaga kerja dan volume

penjualan tidak begitu signifikan dalam menambah lapangan kerja.

5.2 Saran

1. Kepada Pemerintah

Untuk mendorong pabrik tahu dalam menambah lapangan kerja dibutuhkan

bantuan berupa sosialisasi tentang usaha mikro dan menjaga kestabilan bahan

baku guna mempertahankan ketahanan usaha dan juga pendapatan usaha para

pelaku usaha pabrik tahu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

71

2. Kepada Pelaku Usaha Pabrik Tahu

a. Faktor yang diperlukan agar Pabrik Tahu dapat menyerap lapangan

kerja adalah dengan mempertahankan ketahanan usaha dengan

meningkatkan jumlah produksi dan modal.

b. Popularitas dan kualitas produk akan meningkatkan pendapatan dari

para pelaku Usaha Pabrik Tahu.

3. Kepada Peneliti

Untuk penelitian masih dilakukan dalam cakupan kecil yaitu tingkat

kecamatan. Dibutuhkan variabel yang lebih untuk mendalami tentang Usaha

Pabrik Tahu agar penelitian mendapatkan hasil yang lebih akurat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

72

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah dan Hardjanto, (2005) Pengantar Bisnis. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anoraga, Pandji, (2010). Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, PT. Dwi Chandra

Wacana, Yogyakarta.

Arfida BR, (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Tersedia pada http://www.bps.go.id [12 November

2018].

Desprindag, (1997). ”Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan RI, Kanwil

Desprindag Provinsi Riau, Pekanbaru.

Gumilar, Agung Eko, (2010). “Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Tenaga Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan PT. X”, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Handoko, Hani. (2000). “Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia”, BPFE-

Yogyakarta.

Kastyanto, F. L. W., (1994). Membuat Tahu, Penebar Swadaya, Jakarta.

Kuncoro, Haryo. (2002). Upah Sistem Bagi Hasil dan Penyerapan Tenaga

Kerja,Jurnal.

Martoyo, Susilo, “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

M. As’ad, (1999). “Psikologi Industri”, Liberty, Yogyakarta.

Republik Indonesia. 2003. Undang – Undang No.13 tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan. Lembaran Negara RI tahun 2003 No.4279. Sekretariat Negara.

Jakarta.

Resalawati, Ade, (2011). “Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap

pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia”, H.13, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Roziqin, M. Zainur, (2010). “Kepuasan Kerja”. Averroes Press, Malang.

Santoso, Bambang, (1993). “Pembuatan Tahu Tempe Kedelai Bahan Makanan Bergizi

Tinggi”, Kanisius, Jakarta.

Simanjuntak, Payaman J., (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia,

Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sumarsono, Sonny, (2009). Teori dan Kebijakan Publik “Ekonomi Sumber Daya

Manusia”, H.7, Graha Ilmu, Yogyakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

73

Sutomo, Bambang, (2001). “Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Tahu: Studi

Kasus Didusun Sumodaran Desa Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten

Sleman DIY. Yogyakarta”. Fakultas Pertanian UPN Veteran, Yogyakarta.

Sutrisno, Edy. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Prenada Media Group, Jakarta.

Suwarno & Donni Juni Priansa. (2011). “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik

dan Bisnis”, Alfabeta, Bandung.

Syaiin, Subakti, (2008). “Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai klinik

spesialis bersari medan tahun 2007”, Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Tambunan, Tulus T.H., (2009). UMKM di Indonesia, H.16, Ghalia Indonesia, Bogor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

74

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Saya Faisal Amir Nasution mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara yang sedang

melakukan penelitian tentang “ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL

PABRIK TAHU DALAM MENAMBAH LAPANGAN KERJA DI

KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA”.

Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat

berharga, oleh karena itu partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab

kuesioner ini sangat saya hargai. Data dan infomasi yang Bapak/Ibu berikan akan

saya jamin kerahasiaan dan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada responden yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

Faisal Amir

Nasution

A. Cara Pengisian Kuesioner

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

75

a) Berikan tanda silang (Ѵ) pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan

jawaban Bapak/Ibu.

b) Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

c) Mohon Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.

No. Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Nomor Responden : ………… (diisi peneliti)

B. Idenditas Responden

a) Nama :

b) Jenis Kelamin :

c) Umur :

d) Pendidikan terakhir :

e) Pekerjaan saat ini :

C. Pengaruh perkembangan UMK terhadap pertambahan lapangan kerja di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua (X1)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Adanya pertambahan cabang usaha

mempengaruhi pertambahan lapangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

76

kerja

2 Luas perusahaan mempengaruhi

pertambahan lapangan kerja

3 Meningkatkan upah dan kesejahteraan

karyawan mempengaruhi

pertambahan lapangan kerja

D. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pertambahan lapangan kerja di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua (X2)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Jumlah pekerja lepas pada suatu

usaha berpengaruh terhadap

pertambahan lapangan kerja

2 Jumlah pekerja tetap pada suatu usaha

berpengaruh terhadap pertambahan

lapangan kerja

3 Volume pekerja pada suatu usaha

berpengaruh terhadap pertambahan

lapangan kerja

E. Pengaruh volume penjualan terhadap pertambahan lapangan kerja di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dalam menambah lapangan

pekerjaan (X3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

77

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Segmen pasar berpengaruh terhadap

lapangan kerja

2 Harga produk yang murah

berpengaruh terhadap lapangan kerja

3 Promosi pada acara tertentu

berpengaruh terhadap lapangan kerja

F. Pengaruh ketahanan usaha terhadap pertambahan lapangan kerja di

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dalam menambah lapangan

pekerjaan (X4)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Apablia jumlah produksi meningkat

maka akan berpengaruh terhadap

lapangan kerja

2 Bertambahnya laba usaha

berpengaruh terhadap lapangan kerja

3 Dengan bertambahnya modal usaha

maka akan berpengaruh terhadap

lapangan kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

78

G. Pengaruh pendapatan terhadap pertambahan lapangan kerja di Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua dalam menambah lapangan pekerjaan

(X5)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Popularitas usaha berpengaruh

terhadap lapangan kerja

2 Kualitas produk usaha berpengaruh

terhadap lapangan kerja

3 Jam kerja usaha berpengaruh

terhadap lapangan kerja

H. Lapangan kerja dipengaruhi oleh perkembangan UMK,jumlah tenaga

kerja,volume penjualan,ketahanan usaha,dan pendapatan (Y)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1 Lapangan kerja selalu bertambah

seiring dengan meningkatnya

penjualan

2 Apabila terdapat permintaan produk

dalam jumlah besar,maka akan dicari

pekerja lepas

3 Kurangnya pekerja tetap

mengakibatkan perusahaan membuka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

79

lapangan kerja

4 Manajemen keuangan yang baik dapat

mengembangakan usaha sehingga

tercipta lapangan kerja

5 Semakin besar penghasilan suatu

usaha maka semakin banyak lapangan

kerja terbuka

6 Lapangan kerja akan tersedia seiring

dengan peraturan batasan usia pada

perusahaan

Lampiran 2

Tabel Hasil Korelasi Uji Validitas

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 Perkembangan

UMK

X1.1

Pearson Correlation 1 .728** .713

** .906

**

Sig. (2-tailed) .007 .009 .000

N 12 12 12 12

X1.2 Pearson Correlation .728

** 1 .802

** .909

**

Sig. (2-tailed) .007 .002 .000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

80

N 12 12 12 12

X1.3

Pearson Correlation .713** .802

** 1 .918

**

Sig. (2-tailed) .009 .002 .000

N 12 12 12 12

Perkembangan UMK

Pearson Correlation .906** .909

** .918

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 JTK

X2.1

Pearson Correlation 1 .791** .757

** .955

**

Sig. (2-tailed) .002 .004 .000

N 12 12 12 12

X2.2

Pearson Correlation .791** 1 .736

** .906

**

Sig. (2-tailed) .002 .006 .000

N 12 12 12 12

X2.3

Pearson Correlation .757** .736

** 1 .856

**

Sig. (2-tailed) .004 .006 .000

N 12 12 12 12

JTK

Pearson Correlation .955** .906

** .856

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 Volume

Penjualan

X3.1

Pearson Correlation 1 .539 .529 .785**

Sig. (2-tailed) .070 .077 .003

N 12 12 12 12

X3.2

Pearson Correlation .539 1 .561 .868**

Sig. (2-tailed) .070 .058 .000

N 12 12 12 12

X3.3 Pearson Correlation .529 .561 1 .842**

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

81

Sig. (2-tailed) .077 .058 .001

N 12 12 12 12

Volume Penjualan

Pearson Correlation .785** .868

** .842

** 1

Sig. (2-tailed) .003 .000 .001

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 Ketahanan

Usaha

X4.1

Pearson Correlation 1 .638* .696

* .869

**

Sig. (2-tailed) .026 .012 .000

N 12 12 12 12

X4.2

Pearson Correlation .638* 1 .904

** .916

**

Sig. (2-tailed) .026 .000 .000

N 12 12 12 12

X4.3

Pearson Correlation .696* .904

** 1 .947

**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 12 12 12 12

Ketahanan Usaha

Pearson Correlation .869** .916

** .947

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 12 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X5.1 X5.2 X5.3 Pendapatan

X5.1

Pearson Correlation 1 .791** .757

** .955

**

Sig. (2-tailed) .002 .004 .000

N 12 12 12 12

X5.2

Pearson Correlation .791** 1 .736

** .906

**

Sig. (2-tailed) .002 .006 .000

N 12 12 12 12

X5.3 Pearson Correlation .757

** .736

** 1 .856

**

Sig. (2-tailed) .004 .006 .000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

82

N 12 12 12 12

Pendapatan

Pearson Correlation .955** .906

** .856

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 3

Tabel Hasil Uji Realibilitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 19.0833 14.265 .774 .916

Y2 18.7500 14.386 .869 .908

Y3 19.2500 11.841 .935 .893

Y4 18.7500 14.568 .668 .928

Y5 19.0833 14.629 .702 .924

Y6 19.2500 11.659 .866 .906

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.888 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

83

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 7.1667 1.242 .758 .878

X1.2 7.8333 1.606 .824 .830

X1.3 7.6667 1.333 .806 .818

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.904 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X2.1 7.5833 1.720 .831 .846

X2.2 7.2500 1.841 .816 .856

X2.3 7.6667 2.061 .789 .882

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.768 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X3.1 7.7500 .932 .605 .715

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

84

X3.2 7.4167 .629 .629 .675

X3.3 8.0000 .727 .621 .667

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.889 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X4.1 7.2500 1.295 .687 .936

X4.2 7.7500 1.477 .835 .821

X4.3 7.6667 1.152 .867 .763

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.904 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X5.1 7.5833 1.720 .831 .846

X5.2 7.2500 1.841 .816 .856

X5.3 7.6667 2.061 .789 .882

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

85

Lampiran 4

Tabulasi Data Hasil Kuesioner

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Y1 12 3.00 5.00 3.7500 .75378

Y2 12 3.00 5.00 4.0833 .66856

Y3 12 2.00 5.00 3.5833 .99620

Y4 12 3.00 5.00 4.0833 .79296

Y5 12 3.00 5.00 3.7500 .75378

Y6 12 2.00 5.00 3.5833 1.08362

Lapangan Kerja 12 16.00 30.00 22.8333 4.38662

X1.1 12 3.00 5.00 4.1667 .71774

X1.2 12 3.00 4.00 3.5000 .52223

X1.3 12 3.00 5.00 3.6667 .65134

Perkembangan UMK 12 9.00 14.00 11.3333 1.72328

X2.1 12 3.00 5.00 3.6667 .77850

X2.2 12 3.00 5.00 4.0000 .73855

X2.3 12 3.00 5.00 3.5833 .66856

JTK 12 9.00 15.00 11.1667 2.03753

X3.1 12 3.00 4.00 3.8333 .38925

X3.2 12 3.00 5.00 4.1667 .57735

X3.3 12 3.00 4.00 3.5833 .51493

Volume Penjualan 12 9.00 13.00 11.5833 1.24011

X4.1 12 3.00 5.00 4.0833 .66856

X4.2 12 3.00 4.00 3.5833 .51493

X4.3 12 3.00 5.00 3.6667 .65134

Ketahanan Usaha 12 9.00 14.00 11.3333 1.66969

X5.1 12 3.00 5.00 3.6667 .77850

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

86

X5.2 12 3.00 5.00 4.0000 .73855

X5.3 12 3.00 5.00 3.5833 .66856

Pendapatan 12 9.00 15.00 11.1667 2.03753

Valid N (listwise) 12

Y1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 5 41.7 41.7 41.7

4.00 5 41.7 41.7 83.3

5.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Y2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 2 16.7 16.7 16.7

4.00 7 58.3 58.3 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Y3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2.00 2 16.7 16.7 16.7

3.00 3 25.0 25.0 41.7

4.00 5 41.7 41.7 83.3

5.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

87

Y4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 3 25.0 25.0 25.0

4.00 5 41.7 41.7 66.7

5.00 4 33.3 33.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Y5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 5 41.7 41.7 41.7

4.00 5 41.7 41.7 83.3

5.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Y6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

2.00 2 16.7 16.7 16.7

3.00 4 33.3 33.3 50.0

4.00 3 25.0 25.0 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Lapangan Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

16.00 2 16.7 16.7 16.7

20.00 2 16.7 16.7 33.3

22.00 2 16.7 16.7 50.0

24.00 2 16.7 16.7 66.7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

88

26.00 2 16.7 16.7 83.3

28.00 1 8.3 8.3 91.7

30.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X1.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 2 16.7 16.7 16.7

4.00 6 50.0 50.0 66.7

5.00 4 33.3 33.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X1.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 6 50.0 50.0 50.0

4.00 6 50.0 50.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 5 41.7 41.7 41.7

4.00 6 50.0 50.0 91.7

5.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Perkembangan UMK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

89

Valid

9.00 2 16.7 16.7 16.7

10.00 3 25.0 25.0 41.7

11.00 1 8.3 8.3 50.0

12.00 2 16.7 16.7 66.7

13.00 3 25.0 25.0 91.7

14.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X2.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 6 50.0 50.0 50.0

4.00 4 33.3 33.3 83.3

5.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

X2.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 3 25.0 25.0 25.0

4.00 6 50.0 50.0 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

X2.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 6 50.0 50.0 50.0

4.00 5 41.7 41.7 91.7

5.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

90

JTK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

9.00 3 25.0 25.0 25.0

10.00 3 25.0 25.0 50.0

11.00 1 8.3 8.3 58.3

12.00 2 16.7 16.7 75.0

13.00 1 8.3 8.3 83.3

14.00 1 8.3 8.3 91.7

15.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X3.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 2 16.7 16.7 16.7

4.00 10 83.3 83.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X3.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 1 8.3 8.3 8.3

4.00 8 66.7 66.7 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

X3.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 3.00 5 41.7 41.7 41.7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

91

4.00 7 58.3 58.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Volume Penjualan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

9.00 1 8.3 8.3 8.3

10.00 1 8.3 8.3 16.7

11.00 3 25.0 25.0 41.7

12.00 4 33.3 33.3 75.0

13.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

X4.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 2 16.7 16.7 16.7

4.00 7 58.3 58.3 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

X4.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 5 41.7 41.7 41.7

4.00 7 58.3 58.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X4.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

92

Valid

3.00 5 41.7 41.7 41.7

4.00 6 50.0 50.0 91.7

5.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Ketahanan Usaha

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

9.00 2 16.7 16.7 16.7

10.00 3 25.0 25.0 41.7

12.00 4 33.3 33.3 75.0

13.00 2 16.7 16.7 91.7

14.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

X5.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 6 50.0 50.0 50.0

4.00 4 33.3 33.3 83.3

5.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

X5.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 3 25.0 25.0 25.0

4.00 6 50.0 50.0 75.0

5.00 3 25.0 25.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: SKRIPSI ANALISIS USAHA MIKRO DAN KECIL PABRIK TAHU …

ix

93

X5.3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.00 6 50.0 50.0 50.0

4.00 5 41.7 41.7 91.7

5.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

9.00 3 25.0 25.0 25.0

10.00 3 25.0 25.0 50.0

11.00 1 8.3 8.3 58.3

12.00 2 16.7 16.7 75.0

13.00 1 8.3 8.3 83.3

14.00 1 8.3 8.3 91.7

15.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA