77
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama Islam dan Agama Kong Hu Chu Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama Oleh: INDAH NURHAYATI 4 1 0 4 0 0 3 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

i

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

(Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama

Islam dan Agama Kong Hu Chu Di Kelurahan Kranggan

Kecamatan

Semarang Tengah Kota Semarang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Ushuluddin

Jurusan Perbandingan Agama

Oleh:

INDAH NURHAYATI

4 1 0 4 0 0 3

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

ii

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

(Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama

Islam dan Agama Kong Hu Chu Di Kelurahan Kranggan

Kecamatan

Semarang Tengah Kota Semarang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi tugas dan melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana strata 1 (S1)

Dalam Ilmu Ushuluddin

Jurusan Perbandingan Agama

Oleh:

INDAH NURHAYATI

4 1 0 4 0 0 3

Disetujui Oleh :

Pembimbing II Pembimbing I

Drs. Parmudi, M.Si Drs. Tafsir, M.Ag.

NIP. 196904252000031001 NIP.1967807011993031002

Page 3: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

iii

Page 4: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

- Bapak tercinta Amin thohari (alm) yang selalu menjadi penyemangatku

- Ayah dan Bunda, tercinta yang senantiasa dengan tulus mencurahkan kasih dan

saying serta motivasi dengan penuh pengharapan dan do’anya, karena ketulusan

kalianlah penulis dapat mengenal agama Islam.

- Adek-adekku(Anik Nurcholilia, Ellida Nurzulaikha, Duta Nurmahmudi dan Dita

Nurmahmudia) yang senantiasa mendukung dan menyemangati untuk bisa

menyelesaikan skipsi ini.

- Sahabat-sahabatku satu atap “kost d2” (zahro, nurul, hani, ida, umi, emi, jeng choir,

nelly, ulin, alim, corina ) yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih atas

motivasinya selama ini.

- Kakak-kakakku (Mas Sholeh, Mas Muha, Mba Dewi, Mami Ria,) terima kasih atas

dukungan dan motivasinya selama ini.

- Sahabat-sahabatku (Desi, Cimut, Dewi,Cupliez, Tholib, Bullet, Subkhan, Romanah,)

takkan kulupakan kebersamaan kita.

Page 5: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

v

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam refrensi yang diajukan bahan rujukan.

Semarang, Mei 2011

Deklarator

Indah nurhayati 4 1 0 4 0 0 3

Page 6: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

vi

Motto :

Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah

kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong dan membangga-banggakan diri.

Page 7: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puja dan puji syukur kita selalu panjatkan pada Allah yang

senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Sehingga atas

rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat

dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad

SAW, yang selalu kita nantikan syafa’at-Nya di akhir nanti..

Skripsi yang berjudul “KONSEP KERUKUNAN ANTAR UMAT

BERAGAMA (Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama

Islam dan Agama Kong Hu Chu Di Kelurahan Kranggan Kecamatan

Semarang Tengah Kota Semarang) ” ini disusun guna memenuhi salah satu

syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) pada jurusan Perbandingan

Agama Di Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusun skripsi ini dapat terselesaikan.

Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Nasihun Amin, M.Ag. Dekan Fakultas Ushuluddin atas segala

kebijakan teknis di tingkat fakultas dan sekaligus sebagai bapak kami

2. Bapak Drs. Tafsir M.Ag. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs.

Parmudi M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

viii

3. Para dosen pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberikan berbagai pengetahuan sehingga penulis

mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Yang terbaik dalam kehidupan ini, kedua orang tuaku atas do’a,

bimbingan, cinta dan kasih sayangnya sepanjang hayatku, serta seluruh

keluargaku yang telah mendukungku selama ini.

5. Sahabat-sahabatku yang selalu mensuport agar cepat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan 2004 khususnya Jurusan

Pembandingan Agama yang selalu bercanda bersama di dalam kelas.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan dalam arti sebenarnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, Mei 2011

Penulis

Indah Nurhayati 4 1 0 4 0 0 3

Page 9: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

ix

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Konsep Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi

Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama Islam dan Agama Kong Hu

Chu Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang) ” ini

merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun perumusan masalah

adalah: a) Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan antara warga

yang beragama kong hu chu dan warga muslim di Kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang?, b) Apa faktor-faktor yang

menjadi penghambat terjadinya hubungan antara warga yang beragama kong hu

chu dan warga Muslim?.

Tujuan penelitian ini untuk: 1). Untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya hubungan baik antara warga yang beragama kong hu chu

dan warga Muslim di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota

Semarang. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat

terrjadinya hubungan antara warga yang beragama kong hu chu dan warga

muslim.

Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh

dari data primer (secara langsung) adalah hasil dari field research (penelitian

lapangan) yaitu wawancara dengan tanya jawab responden seperti tokoh agama

dan tokoh masyarakat di kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota

Semarang dan data sekunder (tidak langsung) yaitu literature lainnya yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji. Adapun metode pengumpulan data yaitu

dengan interview, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data adalah

deskriptif analisis yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena atau keadaan

kerukunan masyarakat di kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota

Semarang. Hasil penelitian ini yaitu:

Terjadinya kerukunan umat di Kelurahan Kranggan tidak lepas dari

beberapa faktor di antannya:

1. Ajaran Agama

Karena dalam ajaran setiap agama yang dianut dan diyakini oleh

setiap umatnya masing-masing mengajarkan untuk saling menyayangi dan

menhormati satu dengan yang lain.

2. Peran pemerintah setempat

Dalam menjalakan roda pemerintahan di Kelurahan karanggan,

pemerintah setempat sangat mengutamakan untuk bias menjaga kerukuna

warganya. Sehingga dalam menjalankan roda pemerintakhan tidak mebeda-

bedakan warga yang satu dengan yang lain.

3. Peran pemuka agama setempat

Peran pemuka agama yang bisa menjaga kaumnya untuk bisa hidup

rukun dan berdampinga dengan warga yang lain. Memudahkan terbentuknya

proses kerukunan antar warga. Selain itu pemaksimalan peran pemuka agama

dalam menjaga, mengawasi dan mengayomi kaumnya mempunyai kontribusi

yang besar terjalinnya kerukunan tersebut.

Page 10: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. I

PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………… II

PERSEMBAHAN …………………………………………………………….. III

DEKLARASI …………………………………………………………………. IV

MOTTO ………………………………………………………………………. V

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. VI

ABSTRAK …………………………………………………………………… VII

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. IX

BAB I : PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah …………………………………………….1

B Pokok Masalah ……………………………………………............... 5

C Tujuan dan Manfaat Peneltian ……………………………………... 5

D Telaah Pustaka …………………………………………………….. 6

E Metode Penulisan ………………………………………………..... 7

F Sistematika Penulisan …………………………………………….. 10

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG KERUKUNAN ANTAR UMAT

BERAGAMA

A Pengertian Kerukunan dan Kerukunan Umat Beragama …………. 11

1. Pengertian kerukunan ………………………………………. 11

Page 11: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

xi

2. Kerukunan umat beragama…………………………….. 14

B Faktor-Faktor Terjadinya Kerukunan Umat Beragama …………... 16

1. Toleransi menuju kerukunan ……………………………….. 16

2. Langkah-langkah strategis dalam memantapkan kerukunan

hidup umat beragama………………………………………. 21

C Faktor-Faktor Penghambat Kerukunan Umat Beragama ………… 22

D Kerukunan Umat Beragama dalam Islam ………………………... 23

E Pemahaman Konsep Toleransi……………………………………..27

BAB III : GAMBARAN UMUM KELURAHAN KRANGGAN DAN

BENTUK - BENTUK PERAYAAN HARI BESAR AGAMA

ISLAM DAN ETNIS TINGHOA

A Gambaran umum kelurahan Kranggan …………………………... 35

B Perayaan-perayaan hari besar Agama Islam dan Etnis Tionghoa

di kelurahan Kranggan …………………………………………… 39

1. Perayaan-perayaan hari besar Agama Islam …………………. 39

2. Perayaan-perayaan hari Besar Etnis Tionghoa ………………. 42

BAB IV : ANALISIS TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL

A Pemahaman masyarakat tentang kerukunan ……………………. 50

B Faktor-faktor terjadinya kerukunan umat beragama di

Kelurahan Kranggan ……………………………………………. 51

Page 12: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

xii

C Faktor-faktor yang menjadi penghambat kerukunan umat

beragama di Kelurahan Kranggan ……………………………... 53

BAB V : PENUTUP

A Kesimpulan …………………………………………………...... 58

B Saran-saran …………………………………………………...... 59

C Penutup ………………………………………………………… 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang komposisi etnisnya sangat beragam.

Begitu pula dengan agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi

kultur kedaerahan serta pandangan hidupnya. Jika diurai lebih terinci, bangsa

Indonesia memiliki talenta, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna

kulit, status ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, varian

keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup, loyalitas organissasi,

tingkat umur, profesi dan bidang pekerjaan yang berbeda-beda. Tiap-tiap

kategori sosial, masing-masing memiliki “budaya” internal sendiri, sehingga

berbeda dengan kecenderungan “budaya” internal kategori sosial yang lain.

Bila dipetakan secara lebih teoritis, bangsa Indonesia dari segi kultural

maupun struktural memantulkan tingkat keberagaman yang tinggi.

Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik

bangsa Indonesia juga tinggi. Potensi perpecahan dan kesalahpahaman juga

tinggi. Baik konflik dalam skala kecil maupun besar. Dalam skala kecil,

konflik tercermin pada komunikasi yang tidak tersambung atau tidak berjalan

sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan rasa tersinggung, marah,

frusatasi, kecewa, dongkol, bingung, bertanya-tanya dll. Sementara itu konflik

dalam skala besar mewujud dalam, misalnya kerusuhan sosial, kekacauan

multi budaya, perseturuan antar ras, etnis, dan agama dll.1

Pluralisme merupakan sebuah realitas sosial yang siapapun tidak

mungkin mengingkarinya, karena pluralisme juga merupakan hukum Allah

(sunatullah). Pluralisme harus disertai dengan kesadaran teologi bahwa

1 Riuh Beranda Satu : Peta Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia, Jakarta, Depag RI,

2003, hlm 1.

1

Page 14: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

2

kehidupan, terutama kehidupan agama ini memang plural dan itu merupakan

kehendak Allah.2 Seperti yang terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 48:

Artinya: Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan

jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu

dijadikan-Nya satu umat , tetapi Allah hendak menguji kamu

terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah

berbuat kebajikan.(QS. Al-Maidah : 48)3

Ide tentang pluralitas di atas merupakan prinsip dasar ajaran Islam.

Ajaran ini harus diupayakan untuk ditransformasikan ke dalam masyarakat

modern supaya tercipta suasana yang kondusif bagi kehidupan manusia.

Sementara Harold Coward menyebutkan ada tiga temu yang berkaitan

dengan tantangan pluralisme, yaitu:

Pertama: Pluralisme dapat dipahami dengan baik dan paling logis, jika dapat

memakai yang satu terwujud dalam yang banyak, pada hakekatnya

Tuhan hanya satu dan sama bagi semua agama.

Kedua : Ada pengalaman bersama mengenai kualitas pengalaman agama

particular sebagai alat. Artinya agama merupakan alat kompetisi

sehat, alat pengendali kehidupan manusia dan alat untuk mencapai

Tuhan yang sama.

Ketiga : Spiritualitas dikenal dan diabsahkan melalui pengenaan kriteria

sendiri pada agama-agama lain. Sebab bagaimanapun, pluralisme

akan selalu menuntut saling membagi pemahaman particular kita

dan ini akan memperkaya rohani serta memperkuat keyakinan

terhadap agama sendiri.4

2 M. Imadadun Rahmat, et.al, Islam Pribumi Mendialogkan Agama, Membaca Realita,

Erlangga, Jakarta, 2003, hlm. 186-187. 3 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, op.cit, hlm. 168.

4 Ibid, hlm. 67-68.

Page 15: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

3

Manusia dengan keterbatasannya mempunyai masalah yang serba

kompleks dan penuh dinamik dalam menjalin interaksi sosial. Dalam

memelihara keharmonisan hubungan antara sesamanya belum tentu berjalan

lancar. Untuk memelihara keharmonisan hubungan ini, Tuhan menurunkan

agama yang mengandung pedoman dasar dalam mengatur hubungan antara

sesama manusia itu sendiri.

Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam pergaulan hidup antar

umat beragama merupakan bagian usaha menciptakan kemaslahatan umum

serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama, sehingga

setiap golongan antar umat beragama dapat melaksanakan bagian dari tuntutan

agama masing-masing.

Kerukunan yang berpegang kepada prinsip masing-masing agama

menjadi setiap golongan antar umat beragama sebagai golongan terbuka,

sehingga memungkinkan dan memudahkan untuk saling berhubungan. Bila

anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik dengan

anggota dari golongan agama-agama lain, akan terbuka kemungkinan untuk

mengembangkan hubungan dalam berbagai bentuk kerjasama dalam

bermasyarakat dan bernegara.5

Agama merupakan sebuah sistem keyakinan yang berisikan suatu

ajaran dan petunjuk bagi para penganutnya supaya selamat (dari api neraka)

dalam kehidupan setelah mati. Begitu juga agama sebagai suatu sarana

manusia untuk melakukan hubungan/komunikasi dari agama yang satu

kepada agama yang lainnya. Negara Indonesia ini telah memberikan

kebebasan untuk memilih/memeluk agama yang merupakan wujud dari

terselenggaranya demokrasi dan hidup saling menghormati satu dengan yang

lainnya.6

5. Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, Jakarta, Ciputat Press,

2005, hlm.22

6. Riuh beranda satu, Op.cit. hlm 139

Page 16: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

4

Rasa kesadaranlah yang mampu memberikan solusi dalam diri

manusia dalam kehidupan beragama. Jadi, rasa saling butuhlah yang tidak

mempermasalahkan suatu agama satu sama lain dan secara sosiologis masalah

ini tidak terelakkan.7

Mengenai realita yang plural ini penulis ingin mencoba memberi suatu

gambaran tentang kerukunan antar umat beragama mengenai Perayaan Hari

Besar Agama Islam dan Agama Kong Hu Chu Di Kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

Kehidupan yang multikultural ini bisa berdamai dan saling tolong

menolong dalam suka maupun duka, manusia adalah insan sosial dengan

demikian ia tidak bisa berdiri sendiri, satu sama lainnya saling membutuhkan.

Manusia yang satu dengan yang lainnya mempunyai corak yang berbeda,

kendati demikian keduanya mempunyai kepentingan yang sama dalam

menjalani kehidupannya.

Dalam mengejar kepentingan ada norma atau etika manusia sebagai

manusia yang berbudaya, contohnya manusia bergaul dengan sesamanya

dalam hal perayaan hari besar agama.

Dalam perayaan hari besar baik itu dari agama Islam atau etnis

Tionghoa (Budha dan Khong Hu Cu) di Kelurahan Kranggan berjalan dengan

sangat khidmat dan lancar seperti perayaan-perayaan hari besar agama pada

umumnya, yang menbedakan adalah adanya warga muslim pada perayaaan

Imlek atau Waisak yang diselenggarakan oleh orang-orang etnis tionghoa di

kelurahan Kranggan, atau sebaliknya orang-orang Tionghoa berada dalam

perayaan hari besar agama Islam. Apakah penyebab hal itu bisa terjadi? Faktor

apa yang menyebabkan terjalinnya hubungan antara warga muslim dan warga

Kong Hu Chu di Kelurahan Kranggan?

7. Fatimah usman, Dialog Pluralisme Agama, Yogyakarta, LKIS, 2002 hlm.66

Page 17: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

5

Hari-hari yang menyentuh hati, perasaan dan sekaligus menyenangkan

adalah pada saat-saat kita menunggu datangnya hari raya atau hari besar

agama, begitu juga yang dirasakan oleh masyarakat di kelurahan Kranggan.

Sudah pasti setiap insan yang beriman merasakan indahnya hari raya,

dunia terasa damai dan tentram. Anak-anak menyanyi, menari dan tertawa

riang gembira. Begitu juga para remaja, pemuda dan pemudi, orang dewasa

bersiul dan bernyanyi melupakan hari-hari yang penuh dengan kesunyian dan

kesibukan. Bagi yang beragama Islam melantunkan menyebut asma Allah

Allahu Akbar dan mengucapkan takbir dan tahmid.

Pada perayaan hari besar etnis Tionghoa di Kelurahan Kranggan

dirayakan dengan meriah dan lengkap dengan pernak-pernik seperti lampion

yang digantung selama perayaan tahun baru Imlek sebagai makna

keberuntungan.

Di Indonesia perayaan hari-hari besar agama sudah menjadi bagian

dari masyarakat dan bangsanya, khususnya para pemeluk agama dan

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perayaan hari-hari besar agama

telah mendapatkan tempat yang baik dalam hati dan sanubari bangsa

Indonesia, bahkan masyarakat. Perayaan hari besar agama tersebut menjadi

adat masyarakat karena perayaan tersebut dipandang mempunyai arti yang

penting bagi kemajuan hidup manusia.8

B. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya hubungan antara warga

yang beragama Kong Hu Chu dan warga muslim di Kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang?

2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat terjadinya hubungan antara warga

yang beragama Kong Hu Chu dan warga Muslim?

8 http ://www.edukasi.net/mol/mo_full.php, diunduh tanggal 8 November 2009

Page 18: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan

baik antara warga yang beragama Kong Hu Chu dan warga Muslim di

Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat terjadinya

hubungan antara warga yang baragama kong hu chu dan warga muslim.

D. Telaah Pustaka

Dalam penulisan skipsi, terlebih dahulu penulis akan melakukan telaah

pustaka sebagai rangkuman refrensi atau acuan yang akan dirujuk penulis

dengan membaca karya-karya ilmiah lain terlebih dahulu agar tidak terjadi

duplikasi penelitian diantaranya :

Riuh beranda satu : peta kerukunan umat beragama di Indonesia,

yang menjelaskan tentang demokrasi dalam memilih dan memeluk agama di

Negara Indonesia ini, dan hidup saling berdampingan satu sama lain.

Buku yang berjudul Cendikiawan dan religiusitas masyarakat serta

Islam doktrin dan peradaban yang keduanya adalah karya Nurcholis Majid.

Dalam kedua buku tersebut termuat nilai-nilai akulturasi budaya dan agama

dalam kehidupan keberagamaan. Hal ini sangat penting karena menjadi

pengetahuan awal dalam penelitian ini. Tidak lupa buku karangan Emile

Durkhem dengan judul The Elementary Forms of The Religiusitas Life yang

diterjemahkan oleh Inyak Ridawan Muzir dengan judul sejarah agama. Dalam

buku ini memuat bagaimana agama timbul dan proses sakraliasi terjadi dalam

budaya umat manusia. Yang dalam sejarahnya budaya tidak mampu

dipisahkan atas timbulnya suatu agama.

Skripsi karya M. Zainal Abidin pada tahun 2009 yang berjudul

Pluralitas Agama Di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya ( Kajian

Page 19: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

7

Symbol-Simbol Agama) yang membahas tentang nilai-nilai dasar ajaran agama

Islam bercanpur dengan agama Hindu dan Budha menjadi filosofi dasar

kehidupan massyarakat.

Skripsi karya Moh Jazid Yang Berjudul Pluralitas Agama Dalam

Perspektif pengamalan tarjumah yang menyatakan bahwa secara filosofis

masyarakat dibangun dari prinsip pluralitas yaitu sikap, pemahaman dan

kesadaran terhadap kenyataan adanya kemajemukan, keragaman sebagai

sebuah keniscayaan. Sekaligus ikut secara aktif memberi makna signifikasinya

dalam konteks pembinaan perwujudan kehidupan berbangsa dan bernegara

rukun serta menghormati dalam diri bangsa yang plural dalam budaya dan

agama.

Skripsi karya Caswiyono Rusdie CW yang berjudul Kebijakan Politik

Kerukunan Antar Umat Beragama Di Indonesia yang menyatakan bahwa

pluralitas dalam kehidupan masyarakat adalah sebuah keniscayaan.

E. Metodologi Penelitian

Untuk memepermudah dalam penulisan dan mendapatkan kesimpulan

yang tepat, maka proses penulisan skipsi ini menggunakan metode sebagai

berikut:

1. Jenis Penelitian

Skripsi ini menggunakan metode penelitian lapangan field research

yaitu penelitian lapangan yang dilakukan dalam kancah sebenarnya, yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan penelitian di tempat yang

diteliti, penelitian ini pada hakekatnya merupakan metode untuk

menemukan secara khusus dari realitas yang terjadi di masyarakat.9

2. Sumber Data

Untuk memperoleh data digunakan sumber sebagai berikut :

9 Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju, 1990,

hlm. 32

Page 20: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

8

a. Sumber primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari responden.

Seperti yang diperoleh dari anggota umat beragama atau warga

masyarakat yang ada di kelurahan Kranggan kecamatan Semarang

Tengah kota Semarang.

b. Sumber sekunder, yaitu data yang didapatkan bukan dari responden.

Misalnya dari buku-buku, dokumen, majalah, jurnal, dan pustaka lain

yang berkaitan dengan judul skripsi tersebut.

3. Tehnik pengumpulan data

Dalam tehnik pengumpulan data ini penulis menggunakan

beberapa metode, yaitu :

a. Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau

perilaku objek sasaran. 10

Metode ini digunakan untuk menggali data-data langsung dari

objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung

mengamati dan mencatat mengenai pemahaman dan realisasi tentang

konsep kerukunan antar umat beragama dalam hal ini berkaitan tentang

Perayaan Hari Besar Agama Islam Dan Etnis Tionghoa Di Kelurahan

Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah tehnik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan

datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang

diwawancarai.11

Pada tehnik ini peneliti datang berhadapan muka

secara langsung dengan responden atau subyek yang akan diteliti.

10 Abdurrahman Fatoni, Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi, PT. Rineka

Cipta, Jakarta, 2006 hlm. 104.

11 Ibid, hlm 105.

Page 21: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

9

Peneliti menanyakan suatu hal yang telah direncanakan kepada

responden. Pada wawancara ini peneliti dimungkinkan melakukan

tanya jawab responden seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat di

kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

c. Studi Dokumen

Studi dokumentasi ialah tehnik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti

yang dilakukan oleh seorang dalam meneliti perkembangan seorang

klien melalui catatan pribadinya.12

d. Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah

metode deskriptif analisis, yaitu penulis memberikan deskriptif

mengenai subyek peneliti berdasarkan data variabel yang diperoleh

dari kelompok subyek yang diteliti.

F. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjuan pustaka dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KERUKUNAN ANTAR UMAT

BERAGAMA

Diuraikan tentang tinjauan umuum tentang kerukunan antar umat

beragama, meliputi pengertian kerukunan dan kerukunan umat beragama,

12 Ibid, hlm.112.

Page 22: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

10

faktor-faktor terjadinya kerukunan umat beragama, factor-faktor penghambat

terjadinya kerukunan umat beragama dan kerukunan umat beragama dalam

Islam.

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN KRANGGAN DAN

BENTUK-BENTUK PERAYAAN HARI BESAR AGAMA

ISLAM DAN AGAMA KONG HU CHU

Berisi tentang a) gambaran umum Kelurahan Kranggan dari segi

geografis, budaya, keagamaan, ekonomi dan pendidikan. b) bentuk-bentuk

perayaan hari besar agama islam dan agama kong hu chu yang diadakan di

Klurahan Kranggan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR

UMAT BERAGAMA

Pada bab ini menjelaskan analisis terhadap terjadinya kerukunan antar

umat beragama, meliputi: a). Pemahaman masyarakat tentang kerukunan b).

factor-faktor terjadinya keruunan umat beragama di Kelurahan Kranggan. c).

factor-faktor yang menjadi penghambat kerukunan umat beragama di

Kelurahan Kranggan.

BAB V KESIMPULAN

Kelima sebagai penutup berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan

penutup.

Page 23: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

11

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG KERUKUNAN ANTAR UMAT

BERAGAMA

A. Pengertian Kerukunan dan Kerukunan Umat Beragama

1. Pengertian Kerukunan

Kata kerukunan berasal dari kata dasar rukun, berasal dari bahasa

Arab ruknun (rukun) jamaknya arkan berarti asas atau dasar, misalnya:

rukun islam, asas Islam atau dasar agama Islam. Dalam kamus besar

bahasa Indonesia arti rukun adalah sebagai berikut: Rukun (nomina): (1)

sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya pekerjaan, seperti: tidak sah

sembahyang yang tidak cukup syarat dan rukunnya; (2) asas, berarti:

dasar, sendi: semuanya terlaksana dengan baik, tidak menyimpang dari

rukunnya; rukun islam: tiang utama dalam agama islam; rukun iman: dasar

kepercayaan dalam agama Islam.

Rukun (a-ajektiva) berarti: (1) baik dan damai, tidak bertentangan:

kita hendaknya hidup rukun dengan tetangga: (2) bersatu hati, bersepakat:

penduduk kampng itu rukun sekali. Merukunkan berarti: (1)

mendamaikan; (2) menjadikan bersatu hati. Kerukunan: (1) perihal hidup

rukun; (2) rasa rukun; kesepakatan: kerukunan hidup bersama.1

Seperti yang sudah dijelaskan di atas kata “rukun” secara

etimologi, berasal dari bahasa Arab yang berarti tiang, dasar, dan sila.

Kemudian perkembangannya dalam bahasa Indonesia, kata “rukun”

sebagai kata sifat yang berarti cocok, selaras, sehati, tidak berselisih.

1. Imam Syaukani, Kompilasi Kebijakan Dan Peraturan Perundang-Undangan

Kerukunan Umat Beragama (Jakarta, Puslitbang, 2008) hlm. 5.

11

Page 24: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

12

Dalam bahasa Inggris disepadankan dengan harmonious atau concord.

Dengan demikian, kerukunan berarti kondisi social yang ditandai oleh

adanya keselarasan, kecocokan, atau ketidak berselisihan (harmony,

concordance). Dalam literature ilmu sosial, kerukunan diartikan dengan

istilah intergrasi (lawan disintegrasi) yang berarti the creation and

maintenance of diversified patterns of interactions among outonomous

units. Kerukunan merupakan kondisi dan proses tercipta dan

terpeliharannya pola-pola interraksi yang beragam diantara unit-unit

(unsure / sub sistem) yang otonom. Kerukunan mencerminkan hubungan

timbal balik yang ditandai oleh sikap saling menerima, saling

mempercayai, saling menghormati dan menghargai, serta sikap saling

memaknai kebersamaan.2

Dalam pengertian sehari-hari kata rukun dan kerukununan adalah

damai dan perdamaian. Dengan pengertian ini jelas, bahwa kata kerukunan

hanya dipergunakan dan berlaku dalam dunia pergaulan.

Bila kata kerukunan ini dipergunakan dalam konteks yang lebih

luas, seperti antar golongan atau antar bangsa, pengertian rukun atau

damai ditafsirkan menurut tujuan, kepentingan dan kebutuhan masing-

masing, sehingga dapat disebut kerukunan sementara, kerukunan politis

dan kerukunan hakiki. Kerukunan sementara adalah kerukunan yang

dituntut oleh situasi seperti menghadapi musuh bersama. Bila musuh telah

selesai dihadapi, maka keadaan kembali seebagaimana sebelumnya.

Kerukunan politis sama dengan kerukunan sebenarnya karena ada

sementara pihak yang merasa terdesak. Kerukunan politis biasanya terjadi

dalam peperangan dengan mengadakan genjatan senjata untuk mengulur-

ulur waktu, sementara mencari kesempatan atau menyusun kekuatan.

Sedangkan kerukunan hakiki adalah kerukunan yang didorong oleh

kesadaran dan hasrat bersama demi kepentingan bersama. Jadi kerukunan

2. Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama, (Jakarta, Puslitbang, 2005) hlm : 7-8

Page 25: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

13

hakiki adalah kerukunan murni, mempunyai nilai dan harga yang tinggi

dan bebas dari segla pengaruh dan hipokrisi.

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa kata kerukunan hanya

dipergunakan dan berlaku dalam dunia pergaulan. Kerukunan antar umat

beragama bukan berarti merelatifir agama-agama yang ada dan melebur

kepada satu totalitas (sinkretisme agama) dengan menjadikan agama-

agama yang ada itu sebagai mazhab dari agama totalitas itu, melainkan

sebagai cara atau sarana untuk mempertemukan, mengatur hubungan luar

antara orang yang tidak seagama atau antara golongan umat beragama

dalam kehidupan social kemasyarakatan.3

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kerukunan hidup umat beragama mengandung tiga unsur penting:

pertama, kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan

orang atau kelomppok lain. Kedua, kesediaan membiarkan orang lain

untuk mengamalkan ajaran yang diyakininya. Dan ketiga, kemampuan

untuk menerima perbedaan selanjutnya menikmati suasana kesahduan

yang dirasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran

agamanya. Adapun aktualisasi dari keluhuran masing-masing ajaran

agama yang menjadi anutan dari setiap orang . Lebih dari itu, setiap agama

adalah pedoman hidup umat manusia yang bersumber dari ajaran

ketuhanan.

Dalam terminologi yang digunakan oleh pemerintah secara resmi,

konsep kerukunan hidup umat beragama mencakup tiga kerukunan, yaitu:

(1) kerukunan intern umat beragama; (2) kerukunan antar umat beragama;

dan (3) kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Tiga

kerukunan tersebut biasa disebut dengan istilah “Trilogi Kerukunan”.

3. Said Agil Munawar, Fikih Hubungan Antar Umat Beragama (Jakarta, Ciputat Press,

2005) hlm : 4-5.

Page 26: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

14

2. Kerukunan Umat Beragama

Dalam pasal 1 angka (1) peraturan bersama Mentri Agama dan

Menteri Dalam No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan

tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam pemeliharaan kerukunan

umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama, dan

pendirian rumah ibadat dinyatakan bahwa:

Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat

beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati,

menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Mencermati pengertian kerukunan umat beragama, tampaknya

peraturan bersama di atas mengingatkan kepada bangsa Indonesia bahwa

kondisi ideal kerukunan umat beragama, bukan hanya tercapainya suasana

batin yang penuh toleransi antar umat beragama, tetapi yang lebih penting

adalah bagaimana mereka bisa saling bekerjasama.4

Membangun kehidupan umat beragama yang harmonis bukan

merupakan agenda yang ringan. Agenda ini harus dijalankan dengan hati-

hati menginngat agama sangat melibatkan aspek emosi umat, sehingga

sebagian mereka lebih cenderung pada “klaim kebenaran” dari pada

“mencari kebenaran”. Meskipun sejumlah pedoman telah digulirkan, pada

umumnya masih sering terjadi gesekan-gesekan ditingkat lapangan,

terutama berkaitan dengan penyiaran agama, pembangunan rumah ibadah,

4. Imam Syaukani, Opcit hlm. 6-7

Page 27: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

15

perkawinan berbeda agama, bantuan luar negeri, perayaan hari-hari besar

keagamaan, kegiatan aliran sempalan, penodaan agama, dan sebagainya.5

Sedikitnya ada lima kualitas kerukunan umat beragama yang perlu

dikembangkan, yaitu: nilai religiusitas, keharmonisan, kedinamisan,

kreativitas, dan produktivitas.

Pertama, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus

merepresentasikan sikap religius umatnya. Kerukunan yang terbangun

hendaknya merupakan bentuk dan suasana hubungan yang tulus yang

didasarkan pada motif-motif suci dalam rangka pengabdian kepada Tuhan.

Oleh karena itu, kerukunan benar-benar dilandaskan pada nilai kesucian,

kebenaran, dan kebaikan dalam rangka mencapai keselamatan dan

kesejahteraan umat.

Kedua, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus

mencerminkan pola interaksi antara sesama umat beragama yang

harmonis, yakni hubungan yang serasi, “senada dan seirama,” tenggang

rasa, saling menghormati, saling mengasihi dan menyayangi, saling peduli

yang didasarkan pada nilai persahabatan, kekeluargaan, persaudaraan, dan

rasa sepenanggungan.

Ketiga, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus diarahkan

pada pengembangan nilai-nilai dinamik yang direpresentasikan dengan

suasana yang interaktif, bergerak, bersemangat, dan bergairah dalam

mengembangkan nilai kepedulian, keaktifan, dan kebajikan bersama.

Keempat, kualitas kerukunan hidup umat beragama harus

dioreintasikan pada penngembangan suasana kreatif. Suasana yang

dikembangkan, dalam konteks kreativitas interaktif, diantaranya suasana

5. Muhaimin AG, damai di dunia untuk semua perspektif berbagai agama, (Jakarta,

puslitbang, 2004) hlm ; 19.

Page 28: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

16

yang mengembangkan gagasan, upaya, dan kreativitas bersama dalam

berbagai sector kehidupan untuk kemajuan bersama yang bermakna.

Kelima, kuallitas kerukunan hidup umat bergama harus diarahkan

pula pada pengembangan nilai produktivitas umat. Untuk itu, kerukunan di

tekankan pada pembentukan suasana hubungan yang mengembangkan

nilai-nilai social praktis dalam upaya mengentaskan kemiskinan,

kebodohan, dan ketertinggalan, seperti mengembangkan amal kebajikan,

bakti social, badan usaha, dan berbagai kerjasama social ekonomi yang

mensejahterakan umat.6

B. Faktor-Faktor Terjadinya Kerukunan Umat Beragama

1. Toleransi menuju kerukunan

Secara etimologi berasal dari kata tolerance (dalam bahasa Inggris)

yang berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan

orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Di dalam bahasa Arab

menterjemahkan dengan tasamuh, berarti saling mengizinkan, saling

memudahkan.7

Dari dua pengertian di atas penulis menyimpulkan toleransi secara

etimologi adalah sikap saling mengizinkan dan menghormati keyakinan

orang lain tanpa memerlukan persetujuan.

Pada umumnya, toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan

kepada sesama manusia atau kepada sesama warga masyarakat untuk

menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan

nasibnya masing-masing, selama di dalam menjalankan dan menentukan

6. Ridwan Lubis, op.cit hlm: 12-13

7 Prof. DR. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA., Fikih Hubungan Antar Agama,

Penerbit Ciputat Press, Jakarta, hlm. 13.

Page 29: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

17

sikapnya itu tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya

ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.8

Secara terminologi banyak batasan yang diberikan oleh para ahli

sebagai berikut:

1. W.J.S Purwadarminta menyatakan

Toleransi adalah sikap atau sifat menenggang berupa

menghargai serta membolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan,

kepercayaan maupun yang lainnya yang berbeda dengan pendirian

sendiri.9

2. Dewan Ensiklopedi Indonesia

Toleransi dalam aspek sosial, politik, merupakan suatu sikap

membiarkan orang untuk mempunyai suatu keyakinan yang berbeda.

Selain itu menerima pernyataan ini karena sebagai pengakuan dan

menghormati hak asasi manusia.10

3. Ensiklopedi American

Toleransi memiliki makna sangat terbatas. Ia berkonotasi

menahan diri dari pelanggaran dan penganiayaan, meskipun demikian,

ia memperlihatkan sikap tidak setuju yang tersembunyi dan biasanya

merujuk kepada sebuah kondisi dimana kebebasan yang di

perbolehkannya bersifat terbatas dan bersyarat.11

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa

toleransi adalah suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk membiarkan

kebebasan kepada orang lain serta memberikan kebenaran atas perbedaan

tersebut sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia.

8 Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar

Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1979, hlm. 22. 9 W.J.S Porwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986,

hlm. 1084. 10

Dewan Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedia Indonesia Jilid 6, Ikhtiar Baru Van Hoeve,

t.th, hlm. 3588. 11

Dewan Ensiklopde American, Ensiklopedi American

Page 30: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

18

Pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari sikap kelapangan

dada terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang

dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tersebut.12

Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan

prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip orang lain tanpa

mengorbankan prinsip sendiri.13

Dengan kata lain, pelaksanaannya hanya

pada aspek-aspek yang detail dan teknis bukan dalam persoalan yang

prinsipil.

Sebenarnya toleransi lahir dari watak Islam, seperti yang dijelaskan

dalam Al-Qur'an dapat dengan mudah mendukung etika perbedaan dan

toleransi. Al-Qur'an tidak hanya mengharapkan, tetapi juga menerima

kenyataan perbedaan dan keragaman dalam masyarakat. Hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Hujarat ayat 13 yang berbunyi:

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal.(QS. Al Hujarat : 13) 14

Ayat tersebut menunjukkan adanya ketatanan manusia yang

essensial dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang memisahkan

antara golongan yang satu dengan golongan yang lain, manusia merupakan

tiap keluarga besar.

12

H.M. Daud Ali, dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik, Bulan

Bintang, Jakarta, 1989, hlm. 80. 13

Prof. DR. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA., op.cit., hlm. 13. 14

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama, 1989, hlm. 847.

Page 31: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

19

Dalam kenyataan sehari-hari seolah-olah tidak ada perbedaan

antara kerukunan dengan toleransi. Sebenarnya antara kedua kata ini,

terdapat perbedaan, namun saling memerlukan. Kerukunan

mempertemukan unsur-unsur yang berbeda, sedang toleransi merupakan

sikap atau refleksi dari kerukunan. Tanpa kerukunan, toleransi tidak

pernah ada, sedangkan toleransi tidak pernah tercermin bila kerukunan

belum terwujud.15

Istilah toleransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu : “tolerance’

berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang

lain tanpa persetujuan. Bahasa arab menerjemahkan dengan “tasamuh”,

berarti saling mengizinkan, saling memudahkan.

Dalam percakapan sehari-hari, di samping kata toleransi juga

dipakai kata “tolerer”, kata ini adalah bahasa Belanda berarti

membolehkan, membiarkan; dengan pengertian membolehkan atau

membiarkan yang pada prinsipnya tidak perlu terjadi. Jadi toleransi

mengaandung konsesi. Artinya, konsesi ialah pemberian yang hanya

didasarkan kepada kemurahan dan kebaikan hati, dan bukan didasarkan

kepada hak. Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat

perbedaan prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip orang lain itu

tanpa mengorbankan prinsip sendiri.

Toleransi dalam pergaulan hidup antara umat beragama, yang

didasarkan kepada; setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama

itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan system dan cara

tersendiri yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung jawab

orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi dalam pergaulan

hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah

keagamaan, melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu

15

. Said Agil Husin Al Munawar, Opcit, hlm: 12.

Page 32: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

20

agama dalam pergaulan hidup antara orang yang seagama, dalam masalah-

masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.16

Dalam memantapkan kerukunan hidup umat beragama perlu

dilakukan suatu upaya-upaya yang mendorong terjadinya kerukunan hidup

umat beragama secara mantap dalam bentuk :

1) Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat

beragama, serta antar umat beragama dengan pemerintah.

2) Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk

upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk

hidup rukun dalam bingkai teologi dan implementasi dalam

menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.

3) Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam

rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta

pengamalan agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan

hidup intern dan antar umat beragama.

4) Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai

kemanusiaan dari seluruh keyakinan plural umat manusia yang

fungsinya dijadikan sebagai pedoman bersama dalam

melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu

sama lainnya dengan memperlihatkan adanya sikap keteladanan.

Dari sisi ini maka kita dapat mengambil hikmahnya bahwa nilai-

nilai kemanusiaan itu selalu tidak formal akan mengantarkan nilai

pluralitas kearah upaya selektifitas kualitas moral seseorang dalam

komunitas masyarakat mulya (Makromah), yakni komunitas

warganya memiliki kualitas ketaqwaan dan nilai-nilai solidaritas

sosial.

16

. Ibid hlm : 13-14.

Page 33: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

21

5) Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif

bagi kemanusiaan yang mengarahkan kepada nilai-nilai Ketuhanan,

agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai sosial

kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.

6) Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama

dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk

agama lain, sehingga akan tercipta suasana kerukunan yang

manusiawi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

7) Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan

bermasyarakat, oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik

yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

2. Langkah-Langkah Strategis Dalam Memantapkan Kerukunan Hidup

Umat Beragama

Adapun langkah-langkah yang harus diambil dalam memantapkan

kerukunan hidup umat beragama, diarahkan kepada 4 (empat) strategi

yang mendasar yakni :

a) Para pembina formal termasuk aparatur pemerintah dan para pembina

non formal yakni tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan

komponen penting dalam pembinaan kerukunan antar umat beragama.

b) Masyarakat umat beragama di Indonesia yang sangat heterogen perlu

ditingkatkan sikap mental dan pemahaman terhadap ajaran agama serta

tingkat kedewasaan berfikir agar tidak menjurus ke sikap primordial.

c) Peraturan pelaksanaan yang mengatur kerukunan hidup umat

beragama perlu dijabarkan dan disosialisasikan agar bisa dimengerti

oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian diharapkan tidak

terjadi kesalahpahaman dalam penerapan baik oleh aparat maupun oleh

Page 34: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

22

masyarakat, akibat adanya kurang informasi atau saling pengertian

diantara sesama umat beragama.

d) Perlu adanya pemantapan fungsi terhadap wadah-wadah musyawarah

antar umat beragama untuk menjembatani kerukunan antar umat

beragama.

C. Faktor-Faktor Penghambat Kerukunan Umat Beragama

Dalam perjalanannya menuju kerukunan umat beragama selalu diiringi

dengan beberapa faktornya, ada yang beberapa diantaranya bersinggungan

secara langsung di masyarakat, ada pula terjadi akibat akulturasi budaya yang

terkadang berbenturan dengan aturan yang berlaku di dalam agama itu sendiri.

Faktor-Faktor Penghambat Kerukunan Umat Beragama antara lain:

1) Pendirian rumah ibadah: apabila dalam mendirikan rumah ibadah tidak

melihat situasi dan kondisi umat beragama dalam kacamata stabilitas

sosial dan budaya masyarakat setempat maka akan tidak menutup

kemungkinan menjadi biang dari pertengkaran atau munculnya

permasalahan umat beragama.

2) Penyiaran agama: apabila penyiaran agama bersifat agitasi dan

memaksakan kehendak bahwa agama sendirilah yang paling benar dan

tidak mau memahami keberagamaan agama lain, maka dapat

memunculkan permasalahan agama yang kemudian akan menghambat

kerukunan antar umat beragama, karena disadari atau tidak kebutuhan

akan penyiaran agama terkadang berbenturan dengan aturan

kemasyarakatan.

3) Perkawinan beda agama: perkawinan beda agama disinyalir akan

mengakibatkan hubungan yang tidak harmonis, terlebih pada anggota

keluarga masing-masing pasangan berkaitan dengan hukum perkawinan,

Page 35: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

23

warisan, dan harta benda, dan yang paling penting adalah keharmonisan

yang tidak mampu bertahan lama di masing-masing keluarga.

4) Penodaan agama: yaitu melecehkan atau menodai doktrin suatu agama

tertentu. Tindakan ini sering dilakukan baik perorangan atau kelompok.

Meski dalam skala kecil, baru-baru ini penodaan agama banyak terjadi

baik dilakukan oleh umat agama sendiri maupun dilakukan oleh umat

agama lain yang menjadi provokatornya.

5) Kegiatan aliran sempalan: adalah suatu kegiatan yang menyimpang dari

suatu ajaran yang sudah diyakini kebenarannya oleh agama tertentu.17

Hal

ini terkadang sulit di antisipasi oleh masyarakat beragama sendiri,

pasalnya akan menjadikan rancu diantara menindak dan menghormati

perbedaan keyakinan yang terjadi didalam agama ataupun antar agama.

D. Kerukunan Umat Beragama dalam Islam

Pengertian kerukunan dalam islam diberi istilah ”tasamuh” atau

toleransi. Sehingga yang dimaksud dengan toleransi ialah kerukunan sosial

kemasyarakatan, bukan dalam aqidah islamiyah (keimanan), karena akidah

telah di jelaskan secara tegas dan jelas dalam alquran dan hadist.18

Agama Islam merupakan agama yang diturunkan untuk memberikan

rahmat bagi seluruh alam, termasuk didalamnya umat manusia. Islam

diturunkan bukan untuk tujuan perang atau memaksakan kehendak.

Islam yang hakiki adalah kepercayaan yang mendalam dan tanpa

sedikitpun keraguan pada tuhan. Islam adalah ketundukan, kepasrahan pada

tuhan dan kedamaian serta keselamatan. Sedangkan realisasi kebenaran adalah

17

. http://www.docstoc.com/docs/21541975/Aktualisasi-Kerukunan-Umat-

Beragama.18/Mei/2010. 18

. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab8-

kerukunan_antar_ummat_beragama.pdf.

Page 36: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

24

bahwa “tiada tuhan selain Allah” dan tiga aspek kehidupan agama adalah

islam yaitu menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah; iman artinya percaya

dengan kebijaksanaan dan kearifan Allah, sedangkan Ihsan adalah berlaku

benar dan berbuat baik, karena tahu bahwa allah senantiasa mengawasi segala

perbuatan dan geerak-gerik pikiran manusia.

Sebagai manusia beragama, umat Islam diajarkan untuk saling

mengasihi, memberi kepada mereka yang membutuhkan, bukan untuk

kepentingan mereka, tetapi untuk kepentingan diri kita sendiri, untuk

kepentingan membersihkan hati dan jiwa, dan kepentingan mengosongkan

nurani kita dari perasaan tamak, sombong, tidak mau berbagi dan kikir.

Bila agama yang dipahami selama ini adalah agama yang menghina,

menyalahkan orang lain, dan menganggap diri kita yang paling benar, maka

itu bukanlah agama yang sesungguhnya. Kemungkinan besar adalah hanya

ego pada diri manusia yang kemudian agama sebagai pe-legalis-an atas ego

manusia itu sendiri. Keangkuhan dan sikap memandang rendah orang lain,

tidak pernah diajarkan oleh agama apapun. Di dalam Al-Quran secarra tegas

menyatakan sebagaimana yang dijelaskan pada surat Al-Hujarat: 11 yang

bebunyi:

…. ……

Artinya “Janganlah satu kaum menghina kaum lain, karena

mungkin yang dihina itu lebih baik dari pada yang menghina (QS.

Al-Hujarat: 11)

Harusnya kita lebih tahu tentang prinsip Islam yang dibawa

Muhammad Saw. Bahwa pengadilan dan hukuman adalah milik Allah, secara

eksplisit berhubungan dengan prinsip terdahulu, keinginan akan keragaman

keyakinan manusia, dalam Al-Quran surat Al_Baqarah: 272 disebutkan:

Page 37: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

25

Artinya : “ Bukan tugasmu (hai rasul) memberi petunjuk kepada mereka.

Tetapi Tuhanlah yang memberi yang memberi petunjuk kepada

siapapun yang dikehendakiNya” (QS. Al-baqarah/2:272).

Jelaslah bahwa petunjuk adalah Allah dan dengan kehendak-Nya dan

Dialah yang menentukan untuk memberi petunjuk kepada orang tertentu dan

bukanlah kepada yang lainnya.

Al-Quran yang merupakan pedoman umat Islam sedangkan nabi

Muhammad SAW merupakan nabi yang diutus untuk mendakwahkan tentang

akhlaq al karimah. Sehingga tidak heran ketika Nabi Muhammad

mengembangkan agama Islam di Madinah (setelah Hijrah), Islam sudah

berada dalam kondisi yang pluralits atau majemuk. Kemajemukan ini tidak

hanyaada pada perbedaan namun juga budaya, suku, dan bahasa. Kenyataan

ini sangat jelas dalam al-quran surtat al-hujarat ayat 13, bahwa perbedaan

pandangan dan pendapat adalah sesuatu yang wajar bahkan akan memperkaya

pengetahuan dalam kehidupan umat manusia, sehingga tidak perlu ditakuti.

Kenyataan inilah yang mengiringi adanya perbedaan cultural (dan juga politik)

antara berbagai kelompok muslimin yang ada di kawasan-kawasan dunia.19

Perbedaan pendapat dalam segala aspek kehidupan manusia merupakan satu

fenomena yang telah lahir dan akan berkelanjutan sepanjang sejarah manusia.

Tidak terkecuali umat Islam. Perbedaan sudah terjadi sejak masa Rasul saw,

19

. Abdurrahman Wahid, Islam Ku Islam Anda Islam Kita, (Jakarta, The Wahid

Institute,2006) hlm. 351.

Page 38: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

26

disamping juga tidak jarang dalam masalah-masalah keagamaan, Nabi

membenarkan pihak-pihakyang berbeda.20

Manusia beriman mempunyai dua dimensi hubungan yang harus selalu

dipelihara dan dilaksanakan, yakni hubungan vertikal dengan Allah SwT

melalui shalat dan ibadah-ibadah lainnya, dan hubungan horizontal dengan

sesama manusia di masyarakat dalam bentuk perbuatan baik. Mukmin niscaya

menjaga harmoni, keseimbangan, equilibrium antara intensitas hubungan

vertikal dan hubungan horizontal. Orientasi hubungan vertikal disimbolkan

oleh pencarian keselamatan dan kebaikan hidup di akhirat, sedangkan

hubungan horizontal diorientasikan pada perolehan kebaikan dan keselamatan

hidup di dunia.

Interaksi manusia dengan sesamanya harus didasari keyakinan

bahwa, semua manusia adalah bersaudara, dan bahwa anggota masyarakat

Muslim juga saling bersaudara. Ukhuwah mengandung arti persamaan dan

keserasian dalam banyak hal. Karenanya persamaan dalam keturunan

mengakibatkan persaudaraan, dan persamaan dalam sifat-sifat juga

membuahkan persaudaraan.

Persaudaraan sesama manusia dilandasi oleh kesamaan dan kesetaraan

manusia di hadapan Allah SwT.21

Dalam Al-Quran dinyatakan sebagai

berikut:

Artinya: Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan

perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku

20

. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat), (Jakarta, Mizan, 1992) hlm. 362. 21

. http://thepowerofsilaturahim.blogspot.com/2009/03/ukhuwah-dan-kerukunan-dalam-

al-quran.html.

Page 39: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

27

bangsa, supaya kamu saling mengenal [bukan supaya saling

membenci, bermusuhan]. Sungguh, yang paling mulia di antara

kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah

Mahatahu, Maha Mengenal (Q.s. Al-Hujurat [49]: 13).

Faktor penunjang lahirnya persaudaraan adalah persamaan. Semakin

banyak persamaan, semakin kokoh pula persaudaraan. Persamaan dalam cita

dan rasa merupakan faktor yang sangat dominan yang menjadikan seorang

saudara merasakan derita saudaranya. Keberadaan manusia sebagai makhluk

sosial, perasaan tenang dan nyaman berada bersama jenisnya dan dorongan

kebutuhan ekonomi bersama juga menjadi faktor penunjang rasa persaudaraan

itu. Islam menganjurkan untuk mencari titik singgung dan titik temu, baik

terhadap sesama Muslim, maupun terhadap non-Muslim.

D. Pemahaman Konsep Toleransi

Pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari sikap kelapangan dada

terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dipegang

sendiri, yakni tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tersebut.22

Jelas bahwa

toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan

menghormati perbedaan atau prinsip orang lain tanpa mengorbankan prinsip

sendiri.23

Dengan kata lain, pelaksanaannya hanya pada aspek-aspek yang

detail dan teknis bukan dalam persoalan yang prinsipil.

Sebenarnya toleransi lahir dari watak Islam, seperti yang dijelaskan

dalam Al-Qur'an dapat dengan mudah mendukung etika perbedaan dan

toleransi. Al-Qur'an tidak hanya mengharapkan, tetapi juga menerima

kenyataan perbedaan dan keragaman dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT dalam surat Al-Hujarat ayat 13 yang berbunyi:

22

H.M. Daud Ali, dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik, Bulan

Bintang, Jakarta, 1989, hlm. 80. 23

Prof. DR. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA., op.cit., hlm. 13.

Page 40: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

28

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.( Surat Al Hujarat ayat 13)24

Ayat tersebut menunjukkan adanya ketatanan manusia yang essensial

dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang memisahkan antara golongan

yang satu dengan golongan yang lain, manusia merupakan tiap keluarga besar.

Di dalam memaknai toleransi ini terdapat dua penafsiran tentang

konsep tersebut. Pertama, penafsiran negatif yang menyatakan bahwa

toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak

menyakiti orang atau kelompok lain baik yang berbeda maupun yang sama.

Sedangkan, yang kedua adalah penafsiran positif yaitu menyatakan bahwa

toleransi tidak hanya sekedar seperti pertama (penafsiran negatif) tetapi harus

adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau kelompok

lain.25

Selain itu toleransi mempunyai unsur-unsur yang harus ditekankan

dalam mengekspresikannya terhadap orang lain. Unsur-unsur tersebut adalah:

1. Memberikan kebebasan atau kemerdekaan

Dimana setiap manusia diberikan kebebasan untuk berbuat,

bergerak maupun berkehendak menurut dirinya sendiri dan juga di dalam

memilih suatu agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan sejak

manusia lahir sampai nanti ia meninggal dan kebebasan atau kemerdekaan

24

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama, 1989, hlm. 847. 25

Maskuri Abdullah, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan, Penerbit

Buku Kompas, Jakarta, 2001, hlm. 13.

Page 41: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

29

yang manusia miliki tidak dapat digantikan atau direbut oleh orang lain

dengan cara apapun. Karena kebebasan itu adalah datangnya dari Tuhan

YME yang harus dijaga dan dilindungi. Di setiap negara melindungi

kebebasan-kebebasan setiap manusia baik dalam undang-Undang maupun

dalam peraturan yang ada. Begitu pula di dalam memilih satu agama atau

kepercayaan yang diyakini, manusia berhak dan bebas dalam memilihnya

tanpa ada paksaan dari siapapun.26

2. Mengakui Hak Setiap Orang

Suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam

menentukan sikap perilaku dan nasibnya masing-masing. Tentu saja sikap

atau perilaku yang dijalankan itu tidak melanggar hak orang lain, karena

kalau demikian, kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.

3. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Landasan keyakinan di atas adalah berdasarkan kepercayaan,

bahwa tidak benar ada orang atau golongan yang berkeras memaksakan

kehendaknya sendiri kepada orang atau golongan lain. Tidak ada orang

atau golongan yang memonopoli kebenaran dan landasan ini disertai

catatan bahwa soal keyakinan adalah urusan pribadi masing-masing orang.

4. Saling Mengerti

Tidak akan terjadi, saling menghormati antara sesama manusia bila

mereka tidak ada saling mengerti. Saling anti dan saling membenci, saling

berebut pengaruh adalah salah satu akibat dari tidak adanya saling

mengerti dan saling menghargai antara satu dengan yang lain.27

Sedangkan toleransi dalam pergaulan hidup antara umat beragama

yang didasarkan pada tiap-tiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk

agama itu sendiri, mempunyai bentuk ibadah (ritual) dengan sistem dan cara

tersendiri yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang

26

Ibid., hlm. 202. 27

Umar Hasyim, op.cit., hlm. 23.

Page 42: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

30

yang pemeluknya atas dasar itu. Maka toleransi dalam masalah-masalah

keagamaan, melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu agama

dalam pergaulan hidup antara orang yang tidak seagama, dalam masalah-

masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.28

Toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang

untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan

ibadah menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini,29

tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun

dari keluarganya sekalipun.

Secara teknis pelaksanaan sikap toleransi beragama yang dilaksanakan

di dalam masyarakat lebih banyak dikaitkan dengan kebebasan dan

kemerdekaan menginterprestasikan serta mengekspresikan ajaran agama

masing-masing.

Masyarakat Islam memiliki sifat yang pluralistik dan sangat toleran

terhadap berbagai, kelompok sosial dan keagamaan karena hidup

bermasyarakat merupakan suatu kebutuhan dasar hidup manusia agar tujuan

hidup manusia dapat diwujudkan, karena bila terbentuk suatu kehidupan

berdasarkan persaudaraan, penuh kasih sayang dan harmoni.30

Toleransi pada kaum muslimin seperti yang diperintahkan oleh Nabi

Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut:

a. Tidak boleh memaksakan suatu agama pada orang lain.

Di dalam agama Islam orang muslim tidak boleh melakukan

pemaksaan pada kaum agama lainnya, karena memaksakan suatu agama

bertentangan dengan firman Allah SWT di dalam surat Al-Kafirun ayat

1-6.

28

Prof. DR. H. Said Agil Husin Al-Munawar, MA., op.cit., hlm. 14. 29

H.M. Daud Ali, op.cit., hlm. 83. 30

Abdul Munir, Pokok-pokok Ajaran NU, Ramdhani, Solo, 1989, hlm. 50-51.

Page 43: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

31

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah

apa yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan

yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa

yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah

Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah,

agamaku". (QS. Al-Kafirun ayat 1-6) 31

Disitu dijelaskan bahwa orang-orang muslim tidak menyembah apa

yang di sembah oleh orang-orang kafir, begitu pula orang-orang kafir tidak

menyembah apa yang di sembah oleh orang muslimin. Disitu juga

dijelaskan bahwa bagi kita agama kita (orang muslim) dan bagi mereka

agama mereka (orang kafir).

b. Tidak boleh memusuhi orang-orang selain muslim atau kafir

Perintah Nabi untuk melindungi orang-orang selain muslim seperti

yang dilakukan oleh Nabi waktu berada di Madinah. Kaum Yahudi dan

Nasrani yang jumlahnya sedikit dilindungi baik keamanannya maupun

dalam beribadah. Kaum muslimin dianjurkan untuk bisa hidup damai

dengan masyarakat sesamanya walaupun berbeda keyakinan.

c. Hidup rukun dan damai dengan sesama manusia

Hidup rukun antar kaum muslimin maupun non muslimin seperti

yang dilakukan oleh Rasulullah SAW akan membawa kehidupan yang

damai dan sentosa, selain itu juga dianjurkan untuk bersikap lembut pada

sesama manusia baik yang beragama Islam maupun yang beragama

Nasrani atau Yahudi.32

31

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, op.cit, hlm. 1112. 32

Yunus Ali Al-Mukhdor, Toleransi Kaum Muslimin, PT. Bungkul Indah, Surabaya,

1994, hlm. 5.

Page 44: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

32

d. Saling tolong menolong dengan sesama manusia

Dengan hidup rukun dan saling tolong menolong sesama manusia

akan membuat hidup di dunia yang damai dan tenang. Nabi

memerintahkan untuk saling menolong dan membantu dengan sesamanya

tanpa memandang suku dan agama yang dipeluknya. Hal ini juga

dijelaskan dalam Al-Qur'an pada surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

(QS. Al-Maidah : 2)33

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa di dalam Al-Qur'an dijelaskan

dengan sikap tolong menolong hanya pada kaum muslimin tetapi

dianjurkan untuk tolong menolong kepada sesama manusia baik itu yang

beragama Islam maupun non Islam. Selain itu juga seorang muslim

dianjurkan untuk berbuat kebaikan di muka bumi ini dengan sesama

makhluk Tuhan dan tidak diperbolehkan untuk berbuat kejahatan pada

manusia. Disitu dikatakan untuk tidak mematuhi sesamanya. Selain itu

juga dilarang tolong menolong dalam perbuatan yang tidak baik

(perbuatan keji atau dosa).

Di dalam karya tulis ini, penulis ingin menekankan kerangka berfikir

yang berkaitan dengan terwujudnya suatu keyakinan antara lain:

a. Kebebasan beragama

Kebebasan memeluk suatu agama atau beragama sebagai salah satu

hak yang esensial bagi kehidupan manusia, karena kebebasan untuk

memilih agama datangnya dari hakekat manusia serta martabat sebagai

makhluk ciptaan Tuhan YME, bukan dari orang lain atau dari orang tua.

33

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, op.cit, hlm. 156.

Page 45: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

33

Untuk itu di dalam menganut atau memilih suatu agama tidak bisa

dipaksakan oleh siapapun.

Di Indonesia dalam peraturan undang-undang disebutkan pada

pasal 29 ayat 2 yang berbunyi: "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agama dan kepercayaannya itu". Hal ini jelas bahwa negara

sendiri menjamin penduduknya dalam memilih dan memeluk agama atau

keyakinannya masing-masing serta menjamin dan melindungi

penduduknya di dalam menjalankan peribadatan menurut agama dan

kepercayaan masing-masing.

b. Penghormatan dan eksistensi agama lain

Etika yang harus dilakukan dari sikap toleransi setelah memberikan

kebebasan beragama adalah menghormati eksistensi agama lain, dengan

pengertian menghormati keragaman dan kepercayaan yang ada, baik yang

dilindungi oleh negara maupun yang tidak dilindungi dalam artian yang

pemeluknya sedikit.

Setiap agama mengandung ajaran klaim eksklusif yaitu mengaku

agama yang dipeluknya adalah suatu agama yang paling benar (truth

claim).34

Keyakinan tentang yang benar itu didasarkan kepada Tuhan

sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Dalam tataran sosiologis, klaim

berubah menjadi simbol agama yang dipahami secara subjektif personal

oleh setiap pemeluk agama, ia tidak lagi utuh dan absolut. Pluralitas

manusia menyebabkan wajah kebenaran itu tampil beda ketika akan

dimaknai dan dibahasakan.35

Ketegangan-ketegangan dua kubu yang berbeda sering terjadi

sampai sekarang, hal ini disebabkan truth claim atau klaim kebenaran

34

Nurcholis Madjid, Islam Kerakyatan dan Keindonesiaan Pemikiran Nurcholis Muda,

Mizan, Bandung, 1993, hlm. 237. 35

Drs. Adeng Muchtar Ghazali, M.Ag., Agama dan Keberagamaan dalam Konteks

Perbandingan Agama, Pustaka Pelajar, Bandung, 2004, hlm. 199.

Page 46: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

34

diletakkan bukan hanya sebatas ontologis metafisis saja tetapi melebar

memasuki wilayah sosial politik. Kenyataan ini menjadikan stagnasi bagi

peran agama untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Kondisi

semacam ini diperburuk oleh pemeluk agama yang menyibukkan diri pada

masalah eksoteris dan indentitas, lahirnya agama merupakan nilai-nilai

spiritual yang mendasar dari kandungan ajaran agama-agama.36

Masalah yang menyebabkan timbulnya benturan dan konflik

agama ialah "Double Standar" atau standar ganda. Dalam sejarah standar

ganda ini biasanya dipakai untuk menghakimi agama lain dalam derajat

keabsahan teologis di bawah agamanya. Lewat standar ganda inilah, kita

menyaksikan munculnya prasangka-prasangka teologis yang selanjutnya

memperkeruh suasana hubungan antar umat beragama.37

Agama Islam adalah agama yang membawa misi rakhmatan lil

alamin. Oleh karena itu ajarannya banyak yang toleran atau penuh dengan

tenggang rasa mendorong kebebasan berfikir dan kemerdekaan

berpendapat, serta saling memperhatikan kepentingan masing-masing dan

saling cinta kasih diantara sesama manusia.

36

M. Amin Abdullah, Teologi dan Filsafat dalam Perspektif Ilmu dan Budaya, dalam

Mukti Ali dkk., Agama dan Pergaulan Masyarakat Dunia, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997,

hlm. 268-269. 37

Drs. Adeng Muchtar Ghazali, M.Ag, op.cit., hlm. 201.

Page 47: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

35

BAB III

GAMBARAN UMUM KELURAHAN KRANGGAN DAN

BENTUK - BENTUK PERAYAAN HARI BESAR AGAMA ISLAM

DAN AGAMA KONG HU CHU

A. Gambaran Umum Kelurahan Kranggan

1. Letak Geografis

Kelurahan Kranggan terletak di tengah-tengah Kota Semarang.

Dan menjadi salah satu daerah pusat perekonomian di Kota semarang.

Karena letaknya yang starategis, sehingga banyak terdapat tokok-

toko/grosir yang dijadikan tempat untuk menjual barang-barang yang

bernilai ekonomi. Mulai dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan-

kebutuhan laiannya dalam rumah tangga, kantor dan industri.

Kelurahan Kranggan terletak di salah satu daerah pusat

perekonomian, maka sebagian besar masyarakatnya adalah pelaku bisnis

di daerah tersebut. Apalagi di Kelurahan Kranggan didomonasi warga

keturunan Tionghoa yang terkenal dengan kepandainnya menjalankan

dunia bisnis seperti yang ada di daerah tersebut.

Di Kelurahan Kranggan dipimpin oleh seorang lurah dan dibantu

oleh sejumlah staf-satfnya. Adapun struktur Pemerintahan Kelurahan

Kranggan adalah sebagai berikut:

a. Struktur Pemeritahan

Lurah : Agus Witanto, S.Sos.

Sekertaris : Amat Suparno

Bendahara : Marsiati, SE.

Staf-staf : Herry Mochtar

35

Page 48: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

36

: Sudarti

: Mulyadi

: Haryanto

: Dadiono

b. Luas wilayah : 25,25 Ha

c. Batas wilayah

Sebelah Utara : Kelurahan Kauman

Sebelah Selatan : Kelurahan Gabahan

Sebelah Barat : Kelurahan bangunharjo

Sebelah Timur : Kelurahan Jagalan1

d. Jumlah Penduduk :

Laki-laki : 2 394 orang

Perempuan : 3 199 orang

2. Keadaan Budaya, Keagamaan, Ekonomi dan Pendidikan

a. Keadaan Budaya

Budaya yang ada di Kelurahan Kranggan sangat kompleks,

karena banyaknya penganut agama yang ada. Karena di Kelurahan

Kranggagn didominasi oleh Tionghoa, maka kebudayaan di kelurahan

tersebut tidak jauh dari agam yang dianut oleh warga Tionghoa. Selain

itu penganut agama yang lain juga menambah banyak kebudayaan di

Kelurahan Kranggan, contohnya umat Islam.

1. Demografi kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang

Page 49: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

37

Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di Kelurahan Kranggan

adalah sebagai berikut:

1) Pengajian yang diadakan di Masjid An-Nur yang dilakukan umat

Islam setiap malam jumat kliwon.

2) Pembagian sedekah pada peringatan hari sosial yang dilakukan

umat Tionghoa setiap tanggal 24 setiap bulan.

3) Arisan warga yang dilakukan setiap minggu ke-2 setiap bulan baik

tingkat RT atau RW.

b. Keagamaan

Di kelurahan Kranggan jumlah penganut agama Islam, Katolik,

dan Budha saling berimbang. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini.

1. Islam : 1.748 orang

2. Kristen : 321 orang

3. Katholik : 1.517 orang

4. Hindu : 33 orang

5. Budha dan kong hu chu : 1.974 Orang2

Dengan berimbangnya penganut agama yang ada, membuat

aktifitas keagamaan sangat padat dan komplek oleh masing-masing

penganutnya.

c. Tempat Ibadah

1. Masjid : 1

2. Klenteng : 7

3. Gereja : 1

2. Demografi kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang

Page 50: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

38

Tempat ibadah yang ada untuk umat Islam dan Tionghoa di

kelurahan Kranggan yang biasa digunakan untuk beribadah dalam

kehidupan sehari-hari adalah: Klenteng Tay Kak Sie merupakan

Klenteng terbesar dan merupakan pusat untuk beribadah warga

Tionghoa di kelurahan Kranggan, sedangkan Masjid An-Nur

merupakan satu-satunya masjid yanag ada dikelurahan Kranggan yang

dugunakan umat Islam beribadah.3

d. Ekonomi

Kelurahan Kranggan merupakan daerah perekonomian. Oleh

karena itu di kelurahan tersebut banyak terdapat kegiatan-kegiatan

ekonomi, seperti pertokoan, grosir dan industri kecil. Sehingga

mempengaruhi kehidupan berekonomi penduduk di kelurahan

Kranggan. Hal ini dapat dilihat dari data penduduk menurut mata

pencahariannya:

1. Karyawan : 2.382 orang

2. Wiraswasta : 76 orang

3. Pertukangan : 49 orang

4. Pensiunan : 13 orang

5. Jasa : 478 orang4

e. Pendidikan

Karena Kelurahan Kranggan disokong oleh ekonomi yang

mapan, maka banyak dari penduduknya yang mengenyam pendidikan

yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini:

3. Hasil wawancara denga Bapa Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010. 4. Demografi kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang tengah Kota Semarang

Page 51: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

39

a. Perguruan Tinggi : 149 orang

b. Tamat Akademi : 59 orang

c. Tamat SLTA : 1.255 orang

d. Tamat SLTP : 190 0rang

e. Tamat SD : 1.380 orang

f. Belum Tamat SD : 386 orang

g. Tidak Tamat SD : 101 orang

h. Tidak Sekolah : 23 orang

B. Perayaan-Perayaan Hari Besar Agama Islam dan Agama Kong hu chu di

kelurahan Kranggan

1. Perayaan-Perayaan Hari Besar Agama Islam

a) Perayaan Idul Fitri

Perayaan Idul Fitri yang dirayakan oleh umat Islam

dilaksanaakan setelah Umat Islam menjalankan puasa selama sebulan

di bulan Ramadhan. Pada tanggal satu Syawal perayaan di mulai

dengan membayar zakat dan mejalankan shalat Iddul Fitri. kemudian

mereka bersalam-salaman dengan keluarga, tetangga dan kerabatnya

untuk saling bermaaf-maafan.

Dalam perayaan tersebut, semua warga merayakannnya

meskipun beda keyakinan. Hal itu dilakukan untuk menghormati umat

Islam yang sedang merayakan kemenanggan setelah berpuasa sebulan

penuh. Dalam rangka menghormati umat Islam yang sedang

merayakan kemenangan, umat yang lain merayakan hanya sebatas

penghormatan, misalnya dengan ikut bersilaturahmi dan membantu

kaum yang lemah. Karena dalam perayaan tersebut ada pembagian

Page 52: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

40

zakat, maka umat yang lain menghormatinya dengan menyantuni kaum

yang lemah.5

b) Perayaan Idul Adha

Idul adha biasa disebut dengan Idul Qurban. Karena pada

perayaan tersebut, bagi umat Islam yang mampu diwajibkan untuk

menyembelih hewan kurban. Selain itu, pada bulan tersebut,

merupakan pelaksanaan ibadah Haji oleh Umat Islam di Kota Mekah

untuk menjalankan rukun Islam yang ke-5. dalam perayaan tersebut

umat Islam diajarkan untuk saling membantu kepada sesamanya yang

lebih lemah.

Selain umat Islam yang melakukan kurban, umat yang lain juga

ikut membantu dengan membantu memberikan hewan kurban untuk

disembelih dan dibagi-bagikan kapada kaum yang tidak mampu.

Tentunya yang melakukan penyembelihan adalah orang Islam.

Dengan hal tersebut, menambah rasa toleransi antar umat di Kelurahan

Kranggan.

Para warga non muslim baik dari agama kong huchu maupun

yang bukan kong huchu ikut melakukan kurban karena sebagai wujud

kerukunan antar umat beragama juga ikut meringankan beban mereka

orang-orang miskin. Hal yang menarik dari perayaam idul adha di sini

addalah mereka yang mendistribusikan daging kurban bukan dari

mereka yang beragama muslim saja tapi juga mereka yang bukan

beragama muslim.

5. Hasil wawancara denga Bapak Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Page 53: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

41

c) Tahun Baru Islam

Perayaan tahun baru Islam diadakan setiap malam satu

Mukharam tahun baru Hijriyah. Pada perayaan ini biasanya umat Islam

mengadakan zikir dan doa bersama untuk mendapatkan keselamatan.

Pada malam tersebut umat Islam banyak yang mengadakan pengajian

di Masjid-Masjid untuk memeriahkan datangya tahun baru Islam.

Banyak diantara umat Islam yang menbaca surat Yasin tiga kali pada

malam tahun baru Islam. Mereka percaya dengan membaca surat

Yasin tiga kali akan mendapatkan berkah.

Selain kegiatan yang dilakukan di masjid pihak karangtaruna

mengadakan pawai keliling kelurahan untuk menyemarakkan pawai,

biasanya pawai di iringi dengan musik rebana dan barongsai. Setelah

melakukan pawai keliling para warga berkumpul di masjid untuk

melakukan makan bersama, yang tidak hanya di ikuti oleh orang

muslim saja tetapi oarang yang beragama kong huchu hal semacam ini

dinamakan makan besar.

d) Maulid Nabi

Maulid Nabi merupakan perayaan untuk menghormati lahirnya

Nabi Muhammad SAW. Pada perayaan tersebut umat islam melakukan

pembacaan riwayat hidup Nabi (Al-Barzanji), baik di Majlis, Mushola

Dan Masjid. Pembacaan Al-Barzanji biasanya dilaksanakan selama 12

hari sebelum peringatan atau lahirnya Nabi. Pada Maulid Nabi tersebut

banyak orang-orang yang mampu memberikan santunan kepada anak

yatim, karena dengan begitu mereka percaya akan mendapat

berkahnya.6 Dalam pemberian santunan ini tidak hanya dilakukan oleh

6. Hasil wawancara denga Bapa Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan Kranggan

Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Page 54: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

42

warga muslim saja tetapi meraka yang non muslim juga ikut berperan

di dalamnya, bahkan dari mereka yang menyumbang lebih banyak.

2. Perayaan-perayaan hari Besar Agama Kong Hu chu

a). Ritual Dewa Dapur Naik ke Langit

Ritual ini biasanya dilakukan seminggu sebelum imlek,

naiknya dewa dapur ini menemui tuhan, diantar dengan membakar

dupa, mempersembahkan sesajian, dan membakar petasan. Para

masyarakat tiong hoa percaya bahwa naiknya dewa dapur ke langit

adalah untuk melaporkan segala macam tidak tanduk keluarga

dalam rumah tersebut selama setahun.

b). Sembahyang Tahun Baru

Sembahyang tahun baru Imlek ini biasanya dilakukan di tempat

ibadah, namun sebelumnya mereka melakukan sembahyang di

rumah masing-masing, yaitu dengan melakukan Tiam hio atau

sembahyang menghadap ke pintu. Sembahyang menghadap ke

pintu atau ke alam terbuka ini maksudnya adalah sembahyang

kepada Tuhan.

c). Sembahyang King Thi Kon

Sembahyang besar kepada tuhan pada malam tanggal 8

menjelang tanggal 9 bulan cia gwee (bulan prunama) tahun baru

imlek. Upacara King Thi Kong dapat diselenggarakan secara

sederhana atau lengkap, yang terpenting adalah ketulusan dan

kesuciannya, bukan kemewahannya. Biasanya yang menjalankan

ritual King Thi Kong adalah orang yang sudah berpantang

makanan berjiwa atau vegetarian sejak beberapa hari sebelumnya.

Dalam ritual ini, segala perlengkapan harus khusus atau tidak

Page 55: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

43

pernah dipergunakan untuk keperluan lainnya, bersih lahir dan

batin.

Ritual dilaksanakan dengan mendirikan meja tinggi didepan

pintu menghadap langit, bersembahyang mengucap syukur kepada

Yang Kuasa, berjanji untuk hidup lebih baik terhadap sesama dan

memenuh kewajiban sebagai mahluk ciptaanNya. Dipilih tanggal 9

bulan 1 adalah karena angka 1 berarti esa dan angka 9 adalah yang

tertinggi.

d). Upacara Cap Gomeh

Setiap hari raya atau upacara tradisi pasti ada asal usulnya, ini

di mulai pada dinasti zhou pada tanggal 15 bulan imlek para petani

memasang lampoin-lampion di sekeliling ladang untuk mengusir

hama dan menakut nakuti binatang perusak tanaman. Dan untuk

mengusir dan menakut nakuti binatang perusak tanaman mereka

menambah segala bunyi- bunyian dan bermain barongsai agar lebih

ramai dan bermanfaat bagi petani.kepercayaan dan tradisi budaya

ini berlanjut turun temurun sampai sekarang.

Di kelurahan Kranggan biasanya pawai cap gomeh di iringi

oleh alat musik rebana dari remaja masjid An-Nur ini di lakukan

untuk menumbuhkan rasa toleransi di masyarakat sekitar. Perayaan

ini berpusat di Klentang Tay Kak Sie selain dimeriahkan dengan

iring-iringan barongsai, liong dan rebana juga dimeriahkan dengan

upacara Taopehkong yang berarti mengelilingi lingkungan. Yaitu

dengan cara para dewa-dewi pelindung masyarakat diusung keluar

klenteng untuk meninjau masyarakat, guna memberi berkah serta

membersihkan lingkungan dari pengaruh negatif akibat ulah hantu

jejadian.

Page 56: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

44

Upacara tahun baru imlek berakhir pada tanggal 15 bulan

pertama imlek, atau dikenal sebagai hari raya cap go meh

merupakan hari penutupan tahun baru.

e). Persembahyangan Para Dewa

Dibanding dengan klenteng lain, Tay Kak Sie setidaknya memiliki

lebih banyak dewa.

a. Tiam Hio: sembahyang sebagai bentuk syukur yang dilakukan

diwaktu pagi dan sore dan pada setiap bulan purnama.

b. Malam Gwan an: sembahyang di malam akhir tahun Imlek hingga

awal tahun baru Imlek.

c. King Thi Kong: sembahyang besar kepada Tuhan pada malam

tanggal 8 menjelang tanggal 9 bulan Cia Gwee (bulan pertama)

tahun baru Imlek.

d. Sembahyang besar Twan Yang: senbahyang syukur yang dilakukan

pada tanggal 5 bulan V Go Gwen tahun imlek.

e. Sembahyang Tiong Ciu: sembahyang syukur dan pengharapan

pada tanggal 15 bulan VIII tahun Imlek.

f. Sembahyang Tang Cik: sembahyang syukur yang dilakukan setiap

tanggal 22 Desember sebagai titik balik matahari di posisi paling

selatan dan mulaimusim dingin.7

2) Persembahyangan Bagi Nabi Khonghucu, meliputi:

a. Hari Sing Tan atau peringatan kelahiran Nabi Konghucu pada

tanggal 27 bulan VIII tahun Imlek.

b. Tang Cik atau hari raya Bok Tok memulai awal penugasan Nabi

Konghucu oleh Tuhanuntuk mnyebarkan ajaran-ajaran suci.

7. Hasil wawancara dengan perangkat kelurahan kranggan Kecamatan Semarang Tengah

Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Page 57: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

45

c. Peringatan hari wafat Nabi Konghucu setiap tanggal 18 bulan II

Imlek.

3) Persembahyangan Bagi Para Suci, meliputi:

a. Hari Twan Yang, untuk memperingati wafatnya Khun Gwan

dilaksanakan pada tanggal 5 bulan V tahun Imlek.

b. Hari sembahyang Tiong Chiu tanggal 15 bukan VII tahun Imlek

c. Hari Persaudaraan Sosial pada tangal 24 bulan XII tahun imlek.

Dimana pada hari itu dianjurkan untuk beramal social, melakukan

dan amal, dan berbuat baik kepada orang lain.

4) Persembahyangan Kepada Arwah Leluhur (Cing Bing), meliputi:

a. Thian Hio, untuk mendoakan para arwah leluhur setiap tanggal 1

dan 15 tiap bulan Imlek.

b. Co Ki atau peringatan hari wafatnya leluhur.

c. Doa untuk leluhur setiap di ahir tahun Imlek.

d. Ching Bing, yakni berdoa dimakam leluhur.

e. Tiong Gwan atau Tiong yang dilakukan di altar keluarga pada

tanggal 15 bulan VII tahun Imlek.

f. King Hoa Ping atau sembahyang untuk arawah umum yang

dilakukan setiap tanggal 5 April.

g. Sembahyang untuk Dewi Bumi, dilaksanakan setiap bulan VII

tahun Imlek.

h. Sembahyang untuk Dewi Bulanatau Zhang Ue, sembahyang ini

dilakukan setiap bula VIII tahun Imlek.8

8. Hasil wawancara denga Bapa Haryanto pengurus Klenteng Tay Kak Sie di Kelurahan

Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Page 58: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

46

Selain upacara-upacara di atas orang-orang tionghoa baik

beragama kong hu chu atau budha merayakan tahun baru imlek.

Tahun baru Imlek adalah perayaan tahun baru China dimana

merupakan hari paling penting dalam masyarakat China. Istilah

tahun baru Imlek ini lebih dikenal di luar daratan China. Kata

Imlek (Im:bulan, Lek: penanggalan) berasal dari dialek

Hokkian yang berarti kalender bulan.

Hari raya Imlek merupakan momen pertemuan seluruh

anggota keluarga sekali dalam setahun. Pertemuan keluarga ini

menjadi sangat berati ketika anggota keluarga dan juga tetangga

saling bersilaturahmi, saling berbagi dan memberikan

pengalaman, menjalin kasih, saling mengayomi, dan memulai

lembaran baru (dengan pakaian baru).

Dalam merayakan Imlek, kegiatan yang dilakukan bukan

hanya pesta pora semata, melainkan juga ada rangkaian

aktivitas yang mengandung makna sesuai dengan tradisi.

Kegiatan tersebut mencakup hubungan antarmanusia dan

hubungan antara manusia dengan kekuatan supranatural. Faktor

hubungan antar manusia terlihat pada saat mereka menjadikan

hari besar itu sebagai momen untuk mengunjungi sanak saudara

dan handai tolan untuk bersilaturahmi.

Hal yang umum dilakukan adalah kunjungan dari anak-

anak pada orangtuanya, di mana si anak biasanya datang untuk

melakukan penghormatan pada orangtua atau orang yang lebih

tua. Sebaliknya, orang tua yang dikunjungi biasanya

memberikan hadiah berupa amplop merah (angpao) yang berisi

uang atau perhiasan pada sang anak ataupun mereka yang lebih

muda. Dalam tradisi orang Tionghoa di Indonesia, angpao

Page 59: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

47

biasanya hanya diberikan kepada anakanak muda yang belum

menikah.

Kegiatan silaturahmi ini tidak hanya dilakukan oleh

sesama warga Tiong hoa saja tapi juga antara warga tiong hoa

dan warga muslim, hal ini di maksudkan untuk menumbuhkan

rasa saling menghormati antar sesama dan menjaga hubungan

baik antar warga tiong hoa dan non tiong hoa (Islam).9

Hal-hal yang dilakukan sebagai persiapan hari raya Imlek

adalah:

Tradisi Rapi dan Bersih. Membersihkan tempat usaha dan juga

tempat tinggal seminggu sebelum hari Imlek tiba dalam artian

untuk menghilangkan yang lama dan menyambut yang baru. Kalau

bersih-bersih dilarang dilakukan waktu hari Imlek karena diyakini

akan mengusir rejeki.

Menghiasi rumah dengan bunga-bungan dan pohon kecil, membeli

baju baru dan menggunting rambut, mencuci rambut yang diyakini

akan membawa keberuntungan. Baju warna merah yang sangat

disarankan.

Menghiasi rumah dengan kertas-kertas yang ditulisi dengan puisi

keberuntungan berpasangan dengan warna merah yang

melambangkan harapan baik.

Membayar semua hutang yang ada dan tidak boleh meminjam pada

hari itu.

Segala perilaku dan tindakan yang dilakukan pada hari

raya Imlek diyakini sangat menentukan tindakan orang tersebut

pada satu tahun yang akan dialaminya. Manusia yang beruntung

9. Hasil wawancara dengan bapak ahmad soleh moden kelurahan kranggan pada tanggal

30 april 2010

Page 60: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

48

yakni manusia yang hari sekarangnya lebih baik dari hari

kemarin.

Perayaan tahun baru Imlek mempunyai ciri khas pada

ornamen-ornamen berwarna merah, kue keranjang, angpao,

petasan/mercon, lentera, dan barongsai.10

Menjelang tahun baru Imlek, di kawasan pecinan

biasanya menggelar keramaian rutin yaitu; pasar imlek semawis

yang di buka dari pukul 08.00 pagi sampai 22.00 WIB.

Penyelenggaraan pasar semawis ini juga di maksudkan untuk

menghidupkan kembali situs-situs budaya pecinan semarang.

Sebagai rentetan acara dilakukan ritual ketok pintu, ritual

ketok pintu dimulai dari Klenteng Kay Kak Sie berupa doa

bersama sejenak, dilanjutkan berjalan kaki bersama-sama

keliling pecinan dengan menuju Klenteng-Klenteng yang ada.

Acara ini dimaksudkan sebagai sikap permisi warga pecinan

akan menggelar keramaian di tempat umum.

Seminggu sebelum imlek biasanya para pengurus

klenteng memberikan angpau dan sembako kepada lebih dari

1.000 fakir miskin di sekitar klenteng khususnya dan wilayah

pecinan pada umumnya. Hari raya imlek biasanya jatuh pada

bulan kedua tarikh masehi, yaitu pada bulan februari.

Etnis Tionghoa merayakan Imlek di wihara dan

kelenteng bukan hanya menyembah Buddha, tetapi juga untuk

menyembah dewa-dewa dan orang suci untuk menyatakan rasa

syukur, berterima kasih, serta memohon perlindungan dan

kebaikan bagi keluarganya di tahun-tahun yang akan datang.

10

. Hasil wawancara dengan bapak harsono pengurus klenteng tay kak sie pada tanggal 20

mei 2010

Page 61: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

49

Perayaan Imlek mempunyai makna pengucapan syukur

atas berkat dan kelimpahan yang sudah diterima pada tahun

yang baru lalu dan permohonan berkat dan pertolongan baik

dari Thian (Tuhan), dewa-dewa, maupun leluhur pada tahun

yang akan datang.11

11

Hasil wawancara dengan Bapak Dadiono Warga Tionghoa Kelurahan Kranggan Kecamatan

Semarang Tengah Kota Semarang

Page 62: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

50

BAB IV

ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR

UMAT BERAGAMA

A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

Proses terjadinya kerukunan di Kelurahan Kranggan tidak lepas

dari usaha pemerintah setempat untuk menyatukan warganya meskipun

berbeda suku, etnis dan keyakinan. Pada jajaran pemerintahan setempat

posisi yang ada ditempati oleh semua kalangan demi menjaga

kebersamaan dan kerukunan warganya. Jabatan dari tingkat RT, RW dan

Kelurahan ditempati oleh semua kalangan yang berkompenten. Dengan

demikian tidak terjadi diskriminasi golongan tertentu. Selain itu intensitas

pertemuan yang sering diadakan oleh pihak pemerintah setempat,

menambah erat hubungan antar warga Kranggan.

Ajaran agama yang dianut dan diyakini oleh setiap umatnya

masing-masing juga mengajarkan untuk saling menyayangi dan

menhormati satu dengan yang lain, sehingga terbentuknya kerukunan

sangat mudah terjalin. Karena masing-masing umat atau warga dapat

memahami dan mengamalkan ajaran agama yang mereka yakini. Dengan

demikian keharmonisan warga Kranggan akan tetap tejaga.1

Selain itu, terbentuknya kerukunan di Kranggan juga tak luput dari

peran pemuka agama masing-masing, yang bertindak sebagai pengayom,

pengawas dan penengah kaumnya dalam kehidupan bermasyarakt.

Sehingga lengkap sudah terbentuknya kerukuna di kelurahan Kranggan.

Karena semua elemen masyrakat saling bahu membahu mewujudkan

masyarakat Kranggan yang aman dan damai.

1. Hasil wawancara denga Bapa Mulyadi perangkat kelurahan kranggan Kecamatan

Semarang Selatan Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

50

Page 63: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

51

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari masyarakat di kelurahan

Kranggan sangat memegang dan menjaga kerukunan antar warga,

meskipun mereka berbeda keyakinan. Karena dengan mereka saling

menghormati satu dengan yang lain, maka kehidupan bermasrakat akan

terjaga keharmonisannya.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mereka saling menjaga

setabilitas kerukunan dengan menghomati perbedaan yang ada. Baik daam

menjalani ibadah menuru keyakinan mereka taupun merayakan hari besar

agama mereka masing-masing. Dengan demikian mereka tidak mersa

canggung dalam menjalankan ibadah mereka.

Selain itu, untuk mempererat tali silaturahmi di antara warga,

mereka mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kerukunan

diantara mereka. Misalnya pertemuan PKK dan arisan yang mereka

adakan setiap sebulan sekali.

Pada acara-acara perayaan tertentu yang diadakan oleh pemeluk

agama yang lain yang sekiranya warga yang lain biasa membantu

meskipun berbeda keyakinan, mereka akan saling bantu-membantu sesuai

dengan kemampuan. Misalnya dalam Islam ada pemberian zakat, warga

yang lain akan membantu menyumbang. Karena dengan begitu akan

menambah hubungan keharmonisan di antara mereka.

B. Faktor-faktor terjadinya kerukunan umat beragama di Kelurahan

Kranggan

Ada beberapa faktor yang membentuk terjadinya kerukunan antar

umat di kelurahan Kranggan, diantaranya:

Page 64: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

52

1. Ajaran Agama

Ajaran agama yang dianut dan diyakini oleh setiap umatnya,

yang mengajarkan untuk saling menyayangi dan menhormati satu

dengan yang lain. Membuat terbentuknya kerukunan sangan mudah

terjalin. Karena masing-masing umat atau warga dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama yang mereka yakini. Dengan demikian

keharmonisan warga Kranggan akan tetap tejaga. Contohnya Agama

Islam yang mengajarkan umatnya untuk saling tolong menolong

meskipun beda keyakinan. Begitu juga umat ajaran yang di anut umat

Tionghoa

2. Peran Pemerintah Setempat

Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah setempat

sangat mengutamakan kerukunan warganya. Sehingga dalam

menjalankan roda pemerintahan tidak membeda-bedakan warga yang

satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan tidak terjadi kecemburuan

social dianta warganya. Selain itu dalam menyusun stuktur

pemerintahan juga tidan menempatkan orang-orang dari etnis tertentu.

Semua warga berhak mengisi posisi pemerintahan mulai dari RT, RW

dan kelurahan. Sehingga tidak mediskriminasikan satu golongan

tertentu. Conyohnya nyata ketika ada kegiatan yang diadakan oleh

Kelurahan. Semua warga elemen masyarakat yang berkompeten di

ikutsertakan tanpa memandang suatu golongan tertentu.

3. Peran Pemuka Agama Setempat.

Terbentuknya kerukunan di Kranggan juga tak luput dari peran

pemuka agama masing-masing, yang bertindak sebagai pengayom,

pengawas dan penengah kaumnya dalam kehidupan bermasyarakt.

Sehingga lengkap sudah terbentuknya kerukuna di kelurahan

Kranggan. Karena semua elemen masyrakat saling bahu membahu

Page 65: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

53

mewujudkan masyarakat Kranggan yang aman dan damai. Contohnya

ketika ada perselisihan yang melibatkan satu golongan tertentu atau

beda golongan, tokoh agama beserta masyarakat berusaha

menyelesekan pemasalahan yang ada.

C. Faktor-faktor yang menjadi penghambat kerukunan umat beragama di

Kelurahan Kranggan

Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat kerukunan umat

beragama di Kelurahan Kranggan adalah sebagai berikut:

1) Pendirian Rumah Ibadah

Apabila dalam mendirikan tidak melihat situasi dan kondisi

umat beragama secara sosial dan budaya masyarakat setempat. Maka

sering menjadi konflik antar warga di Kelurahan Kranggan. Hal itu

terjadi karena tidak ada musyawarah terlebih dahulu ketika umat

yang lain mau mendirikan tempat ibadah.

2) Penyiaran Agama

Apabila penyiaran agama bersifat agitasi dan memaksakan

kehendak bahwa agama sendirilah yang paling benar dan tidak mau

memahami keberagamaan agama lain. Karena agama tidak bisa

dipaksakan. Apalagi seseorang yang sudah memiliki keyakinan

tertentu. Apabila dipaksakan akan menyebabkan konflik.

3) Perkawinan Beda Agama

Semua agama tidak mengizinkan umatnya menikah dengan

lain agama atau keyakinan. Karena perkawinan beda agama akan

Page 66: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

54

mengakibatkan hubungan yang tidak harmonis, apalagi menyangkut

hukum perkawinan, warisan, dan harta benda.

4) Penodaan Agama

Melecehkan atau menodai doktrin suatu agam tertentu akan

menyebabkan konflik antar umat. Meskipun dilakukan baik

perorangan atau kelompok akan mencidrai umat yang lain.

5) Kegiatan Aliran Sempalan

Aliran-aliran yang muncul yang tidak selaras dari suatu

keyakina yang ada akan menimbulkan konflik. Suatu kegiatan yang

menyimpang dari suatu ajaran yang sudah diyakini kebenarannya

oleh agama tertentu. Apabila dibelokkan oleh aliran baru akan

memicu kekhawatiran bagi umat-umat yang lain.

Dalam masyarakat Kelurahan Kranggan telah banyak kesadaran

yang terjadi berkaitan dengan pluralisme dan kebersamaan dalam hidup,

saling berbagi tanpa ada pilah-pilah membedakan antara golongan satu

dengan yang lainnya khususnya yang berkaitan dengan masalah SARA.

Pluralisme merupakan sebuah realitas sosial yang siapapun tidak

mungkin mengingkarinya, karena pluralisme juga merupakan hukum Allah

(sunatullah). Pluralisme harus disertai dengan kesadaran teologi bahwa

kehidupan, terutama kehidupan agama ini memang plural dan itu

merupakan kehendak Allah.2 Seperti yang terdapat dalam surat Al-Maidah

ayat 48:

2 M. Imadadun Rahmat, et.al, Islam Pribumi Mendialogkan Agama, Membaca Realita,

Erlangga, Jakarta, 2003, hlm. 186-187.

Page 67: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

55

Artinya: Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan

jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu

dijadikan-Nya satu umat , tetapi Allah hendak menguji kamu

terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah

berbuat kebajikan.(QS. Al-Maidah : 48) 3

Ide tentang pluralitas di atas merupakan prinsip dasar ajaran Islam.

Ajaran ini harus diupayakan untuk ditransformasikan ke dalam masyarakat

modern supaya tercipta suasana yang kondusif bagi kehidupan manusia.

Realitas dari seluruh pluralisme yang melanda kehidupan umat

manusia, dewasa ini yang paling berbobot dan pelaksanaannya pluralisme

agama. Sebab pluralisme ini sangat sensitif bagi kelangsungan hidup

beragama.4

Pluralisme secara bahasa berasal dari kata plural (Inggris) yang

berarti jamak, dalam arti ada keanekaragaman dalam masyarakat, ada

banyak hal lain di luar kelompok kita yang harus diakui. Pluralisme secara

istilah adalah suatu sikap yang mengakui dan sekaligus menghargai,

menghormati, memelihara dan bahkan mengembangkan atau memperkaya

keadaan yang bersifat plural, jamak dan banyak itu.5

Secara fenomenologis, istilah pluralisme beragama (religious

Pluralisme) menunjukkan pada fakta bahwa sejarah agama-agama

menampilkan suatu pluralitas tradisi dan berbagai varian tiap-tiap tradisi.

Secara filosofis, istilah pluralisme beragama menunjukkan pada suatu teori

dengan hubungan antar berbagai konsepsi, persepsi dan respon tentang

ultim yang satu, realitas ketuhanan yang penuh dengan misteri. Teori

hubungan antar agama itu paling tidak didekati melalui dua bentuk utama,

enklusivisme dan inklusivisme. Pluralisme tidak dapat dipahami hanya

3 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, op.cit, hlm. 168.

4 Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Mizan, Bandung, 1997, hlm. 26.

5 Syamsul Ma'arif, M.Ag, Pendidikan Pluralisme di Indonesia, Logung Pustaka,

Yogyakarta, 2005, hlm. 11.

Page 68: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

56

dengan menyatakan bahwa masyarakat kita majemuk, beraneka ragam,

terdiri dari berbagai suku dan agama karena hanya menggambarkan kesan

fragmentasi, bukan pluralisme.6

Selama ini, jika berbicara soal pluralitas atau kemajemukan agama,

maka pertama sekali kita maksudkan sebagai usaha untuk menciptakan

hubungan dialogis antar umat beragama melalui dialog demi terciptanya

kerukunan umat beragama.7

Implikasi dari pluralisme tersebut seseorang (pemeluk agama)

harus dapat merubah sikap cara dan pola berfikirnya yakni dari berfikir

subjektif menuju ke objektif.8

Pluralisme agama merupakan kemajemukan yang didasari oleh

keutamaan. Oleh karena itu pluralisme tidak dapat terwujud atau

keberadaannya kecuali sebagai antitesis dan sebagai objek komparatif dari

keseragaman dan kesatuan kepada "situasi cerai berai" dan permusuhan

yang tidak mencakup tali persatuan yang mengikat semua pihak.9

Sementara itu Alwi Shihab memberikan pengertian tentang konsep

pluralisme, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pluralisme tidak semata menunjuk pada kenyataan tentang adanya

kemajemukan. Namun, yang dimaksud pluralisme adalah keterlibatan

aktif terhadap kenyataan kemajemukan tersebut. Pluralisme agama

dan budaya dapat dijumpai dimana-mana, contohnya di kantor, di

sekolah atau di kampus-kampus. Dengan kata lain pengertian

pluralisme agama adalah bahwa tiap pemeluk agama dituntut bukan

saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi terlibat dalam

6 Drs. Adeng Muctar Ghozali , M.Ag, Op.Cit, hlm. 123.

7 Victor I. Tanja M.Th, Ph.D, Pluralisme Agama dan Problem Sosial, Pustaka Ciderindo,

Jakarta, hlm. 8. 8 Kuntowijoyo, Loc.Cit., hlm. 26.

9 Muhammad Imaroh, Islam dan Pluralitas, Gema Insani Press, Jakarta, 1999, hlm. 9.

Page 69: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

57

usaha memahami perbedaan dan persamaan guna tercapainya

kerukunan dalam kebhinekaan.

b. Pluralisme harus dibedakan dengan kosmopolitanisme.

Kosmopolitanisme menunjuk pada suatu realitas dimana aneka ragam

agama, ras dan bangsa hidup berdampingan di suatu lokasi. Misalnya

di kota New York, disitu tumbuh keragaman agama, namun interaksi

positif antar penduduk di bidang agama sangatlah minim atau sedikit.

c. Konsep pluralisme tidak dapat disamakan dengan relativisme.

Seorang relativisme berasumsi bahwa hal-hal yang menyangkut

kebenaran atau nilai-nilai ditemukan oleh pandangan hidup serta

kerangka berfikir seorang atau masyarakatnya. Sebagai

konsekuensinya adalah bahwa agama apapun harus dinyatakan benar

atau dengan kata lain semua agama adalah sama.

d. Pluralisme agama bukanlah sinkretisme, yaktu menciptakan suatu

agama baru dengan memasukkan unsur tertentu atau sebagian

komponen ajaran dari beberapa agama untuk dijadikan bagian integral

dari agama tersebut.10

Dengan pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa

pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan orang saling

menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan antara agama

yang satu dengan yang lain, tetapi justru menempatkannya pada posisi

saling menghormati, saling mengikuti dan bekerja sama. Oleh karena itu

pluralisme agama diakui sebagai dasar pijakan pengakuan eksistensial

pluralitas agama bagi pencarian titik temu antar agama berdasarkan adanya

kesamaan melalui nilai kemanusiaan universal dalam setiap agama.11

10

Alwi Shihab, Islam Inklusif, Mizan, Bandung, 1999, hlm. 41-42. 11

Syamsul Arifin, Islam Pluralisme Budaya dan Politik, Sipness, 1999, hlm. 6-7.

Page 70: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

58

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan pembahasan-pembahasan tersebut di atas

mengenai “KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Kasus

Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama Islam Dan Agama Kong Hu

Chu di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang)”,

maka dapat penulis simpulkan bahwa, terjadinya kerukunan umat di

Kelurahan Kranggan tidak lepas dari beberapa faktor di antannya:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan antara etnis

Tionghoa dan warga Muslim di Kelurahan Kranggan Kecamatan

Semarang Tengah Kota Semarang

a. Ajaran Agama

Karena dalam ajaran setiap agama yang dianut dan diyakini

oleh setiap umatnya masing-masing mengajarkan untuk saling

menyayangi dan menhormati satu dengan yang lain

b. Peran pemerintah setempat

Dalam menjalakan roda pemerintahan di Kelurahan karanggan,

pemerintah setempat sangat mengutamakan untuk bias menjaga

kerukuna warganya. Sehingga dalam menjalankan roda pemerintakhan

tidak mebeda-bedakan warga yang satu dengan yang lain.

Page 71: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

59

c. Peran pemuka agama setempat

Peran pemuka agama yang bisa menjaga kaunya untuk bisa

hidup rukun dan berdampinga dengan warga yang lain. Menmudahkan

terbentunya proses kerukunan antar warga. Selain itu pemaksimalan

peran pemuka agama dalam menjaga, mengawasi dan mengayomi

kaumnya mempunyai kontribusi yang bersar terjalinya kerukunan

tersebut.

2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat terjadinya hubungan antara etnis

tionghoa dan warga Muslim

a. Mendirikan tempat ibadah tidak melihat situasi dan kondisi umat

yang lain.

b. Penyiaran agama yang bersifat agitasi dan memaksakan kehendak.

Pernikahan deda agama.

c. Melecehkan atau menodai doktrin suatu agam tertentu.

d. Aliran-aliran yang muncul yang tidak selaras dari suatu keyakina yang

ada

B. Saran-saran

Dengan adanya beberapa uraian di atas, maka penulis memberikan

saran-saran untuk menjadi bahan pertimbangan yaitu sebagai berikut:

1. Kerukunan yany telah terjalin haruslah di jaga dengan baik, agar bias

hidup berdampingan selama bermasyarakat.

2. menumbuhkan rasa persaudaraan pada generasi muda agar selau terjaga

keharminsan yang telah terjalin.

Page 72: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

60

3. hindari konflik-konflik yang mengakibatkan terjadinya perpecahan

masyarakat Kranggan.

C. Penutup

Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat-Nya yang sempurna kepada

umat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta alam pada umumnya

yang telah memberikan bantuan tiada kiranya baik berupa kasih sayang,

petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang lainnya. Penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul. “KERUKUNAN ANTAR UMAT

BERAGAMA (Studi Kasus Tentang Perayaan Hari Besar Umat Beragama

Islam dan Etnis Tionghoa di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang

Tengah Kota Semarang)”.

Penulis menyadari, sekalipun telah mencurahkan segala usaha dan

kemampuan dalam penyusunan skripsi ini, namun masih banyak kekurangan

dan banyak kesalahan baik dari segi penulisan maupun segi yang lain. Meski

penulis sudah berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Semoga skripsi ini di terima untuk memperoleh, memenuhi dan

melengkapi syarat-syarat Sarjana Sastra I. Akhirnya harapan penulis semoga

skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan, bermanfaat sebagai tambahan

ilmu dan wawasan bagi para pembacanya. Amin.

Page 73: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Maskuri, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan,

Penerbit Buku Kompas, Jakarta, 2001, hlm. 13.

Abdullah, M. Amin, Teologi dan Filsafat dalam Perspektif Ilmu dan Budaya,

dalam Mukti Ali dkk., Agama dan Pergaulan Masyarakat

Dunia, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997, hlm. 268-269.

Al Munawar, Said Agil Husin, Fikih Hubungan Antar Agama, Jakarta, Ciputat

Press, 2005, hlm.22

Al-Munawar, Said Agil Husin, Fikih Hubungan Antar Agama, Penerbit Ciputat

Press, Jakarta, hlm. 13.

Ali, H.M. Daud, dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik, Bulan

Bintang, Jakarta, 1989, hlm. 80.

Al-Mukhdor, Yunus Ali, Toleransi Kaum Muslimin, PT. Bungkul Indah,

Surabaya, 1994, hlm. 5.

Arifin, Syamsul, Islam Pluralisme Budaya dan Politik, Sipness, 1999, hlm. 6-7.

Demografi kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang

Dewan Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedia Indonesia Jilid 6, Ikhtiar Baru Van

Hoeve, t.th, hlm. 3588.

Fatoni, Abdurrahman, Metode Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi, PT.

Rineka Cipta, Jakarta, 2006 hlm. 104.

Ghazali, Adeng Muchtar, Agama dan Keberagamaan dalam Konteks

Perbandingan Agama, Pustaka Pelajar, Bandung, 2004, hlm.

199.

Hasyim, Umar, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai

Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama, PT. Bina

Ilmu, Surabaya, 1979, hlm. 22.

Hasil wawancara denga Bapa Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan

Kranggan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang pada

tanggal 29 April 2010.

Page 74: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

Hasil wawancara denga Bapa Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan

Kranggan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang pada

tanggal 29 April 2010.

Hasil wawancara denga Bapa Amat Suparno sebagai perangkat kelurahan

Kranggan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang pada

tanggal 29 April 2010.

Hasil wawancara dengan bapak ahmad soleh moden kelurahan kranggan pada

tanggal 30 april 2010

Hasil wawancara dengan bapak harsono pengurus klenteng tay kak sie pada

tanggal 20 mei 2010

Hasil wawancara dengan perangkat kelurahan kranggan Kecamatan Semarang

Selatan Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Hasil wawancara denga Bapa Haryanto pengurus Klenteng Tay Kak Sie di

Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Selatan Kota

Semarang pada tanggal 29 April 2010.

Hasil wawancara denga Bapa Mulyadi perangkat kelurahan kranggan Kecamatan

Semarang Selatan Kota Semarang pada tanggal 29 April 2010.

http ://www.edukasi.net/mol/mo_full.php, diunduh tanggal 8 November 2009

http://www.docstoc.com/docs/21541975/Aktualisasi-Kerukunan-Umat-

Beragama.18/Mei/2010.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab8-

kerukunan_antar_ummat_beragama.pdf.

http://thepowerofsilaturahim.blogspot.com/2009/03/ukhuwah-dan-kerukunan-

dalam-al-quran.html.

Imaroh, Muhammad, Islam dan Pluralitas, Gema Insani Press, Jakarta, 1999, hlm.

9.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju,

1990, hlm. 32

Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Mizan, Bandung, 1997, hlm. 26.

Lubis, Ridwan, Cetak Biru Peran Agama, (Jakarta, Puslitbang, 2005) hlm : 7-8

Page 75: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

Ma'arif, Syamsul, Pendidikan Pluralisme di Indonesia, Logung Pustaka,

Yogyakarta, 2005, hlm. 11.

Madjid, Nurcholis, Islam Kerakyatan dan Keindonesiaan Pemikiran Nurcholis

Muda, Mizan, Bandung, 1993, hlm. 237.

Muhaimin AG, damai di dunia untuk semua perspektif berbagai agama, (Jakarta,

puslitbang, 2004) hlm ; 19.

Munawar, Said Agil, Fikih Hubungan Antar Umat Beragama (Jakarta, Ciputat

Press, 2005) hlm : 4-5.

Munir, Abdul, Pokok-pokok Ajaran NU, Ramdhani, Solo, 1989, hlm. 50-51.

Porwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

1986, hlm. 1084.

Rahmat, M. Imadadun, et.al, Islam Pribumi Mendialogkan Agama, Membaca

Realita, Erlangga, Jakarta, 2003, hlm. 186-187.

Riuh Beranda Satu : Peta Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia, Jakarta,

Depag RI, 2003, hlm 1.

Shihab, Alwi, Islam Inklusif, Mizan, Bandung, 1999, hlm. 41-42.

Shihab, Quraish, Membumikan Al-Quran (Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat), (Jakarta, Mizan, 1992) hlm. 362

Syaukani, Imam, Kompilasi Kebijakan Dan Peraturan Perundang-Undangan

Kerukunan Umat Beragama (Jakarta, Puslitbang, 2008) hlm. 5.

Tanja, Victor I.,Pluralisme Agama dan Problem Sosial, Pustaka Ciderindo,

Jakarta, hlm. 8.

Usman, Fatimah, Dialog Pluralisme Agama, Yogyakarta, LKIS, 2002 hlm.66

Wahid, Abdurrahman, Islam Ku Islam Anda Islam Kita, (Jakarta, The Wahid

Institute,2006) hlm. 351.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, op.cit, hlm. 168.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama, 1989, hlm. 847.

Page 76: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Departemen Agama, 1989, hlm. 847.

Page 77: SKRIPSI - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · -Bapak tercinta Amin thohari (alm) ... Teman-teman Fakultas Ushuluddin Angkatan

PEDOMAN WAWANCARA

1. Perayaan-perayaan hari besar apa saja yang diadakan di Kelurahan Kranggan?

2. Bagaimana cara masyarakat setempat merayakan hari besar agamanya masing-

masing?

3. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terahadap perayaan hari besar yang ada (agama

kong hu chu/islam) di kelurahan kranggan?

4. Apa yang menyebebkan warga masyarakat Kranggan ini bisa saling menghormati

hari besar agama lain?

5. Bagaimana proses terjadinya kerukunan di kelurahan Kranggan?

6. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerukunan umat beragama

di kelurahan Kranggan?

7. Factor-faktor apa saja yang menghambat terjadinya kerukunan umat beragama di

kelurahan Kranggan?