71
i Pendekatan Saintifik: Dokumen Pemerintah, Pemahaman Guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh Bernadetha Charisma Budiarmela 131424016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

i

Pendekatan Saintifik: Dokumen Pemerintah, Pemahaman Guru, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran

(Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh

Bernadetha Charisma Budiarmela

131424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ora et LabOra” - St. Benedict

“Live as if yOu were tO die tOmOrrOw. Learn as

if you were to live fOrever” - Mahatma Gandhi

Kerya tulis yang berpengaruh sangat besar dalam hidup saya ini, saya

persembahkan juga buat yang sangat berpengaruh dalam hidup saya:

Tuhan

Mama, F. A. M. Nyaik S.

Ayah, R. Heru S. B.

Kakak, Stephani Aryana Heristawati

dan Stephanus Bara Setyo Kurnia

Keponakan, Oswaldus Leon Nararya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka seperti layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 November 2017

Penulis

Bernadetha Charisma Budiarmela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Bernadetha Charisma Budiarmela

NIM : 131424016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:

PENDEKATAN SAINTIFIK: DOKUMEN PEMERINTAH, PEMAHAMAN

GURU, RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP),

DAN PROSES PEMBELAJARAN (STUDI KASUS PADA

2 GURU IPA DI SMP YOGYAKARTA)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang dibuat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 30 November 2017

Yang menyatakan,

(Bernadetha Charisma Budiarmela)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

vii

ABSTRAK

Pendekatan Saintifik: Dokumen Pemerintah, Pemahaman Guru, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran

(Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta)

Bernadetha Charisma Budiarmela

Universitas Sanata Dharma

2017

Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan dan mendeskripsikan

pendekatan saintifik berdasarkan dokumen pemerintah, rencana pelaksanaan

pembelajaran dan proses pembelajaran oleh dua guru IPA SMP di Yogyakarta.

Penelitian dilakukan di satu Sekolah Menegah Pertama Swasta di Yogyakarta.

Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Mei 2017. Subyek dalam penelitian

ini adalah dua orang guru IPA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

deskriptif dengan instrumen pengumpulan data berupa rekaman video

pembelajaran dan wawancara guru.Video hasil rekaman diubah terlebih dahulu ke

dalam bentuk transkrip data. Dari hasil transkrip data tersebut kemudian peneliti

menyusun daftar pertanyaan wawancara. Hasil wawancara ini digunakan untuk

mendukung transkrip dari hasil analisis video pembelajaran. Penelitian ini

dianalisis dengan mencari tahu penerapan pendekatan saintifik

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Guru I kurang

memahami pengertian dari pendekatan saintifik dan dalam penerapannya guru

hanya melaksanakan 1-2 pola dalam pendekatan saintifik. Dan pada Guru II juga

kurang memahami pengertian dari pendekatan saintifik dan dalam penerapannya

guru hanya melaksanakan 1-2 pola dalam pendekatan saintifik. Serta dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran yang Guru I dan Guru II miliki sudah sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Dan Kebudayaan tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan

Menengah. Namun dalam pelaksanaannya Guru I dan Guru II tidak sepenuhnya

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

viii

ABSTRACT

SCIENTIFIC APPROACH: GOVERNMENT DOCUMENT, TEACHERS’

UNDERSTANDING, LESSON PLANS, AND THE LEARNING PROCESSES

(ACASE STUDY ON TWO SCIENCE TEACHERS IN ONE OF JUNIOR

HIGH SCHOOLS IN YOGYAKARTA)

Bernadetha Charisma Budiarmela

131424016

The purpose of this research is to expressed and describe scientific

approach based on the government document, teacher understanding, lesson plan

and learning process on two science teachers in of one junior high school in

Yogyakarta. This research is conducted in one of private junior high school in

Yogyakarta. The research was done in April to May 2017. The subjects in of this

research are two people science teachers. The research is a qualitative

descriptive study with data collection instrument in a form of a videos learning

process and the teachers interview. Then, the result was videos recording

changed into a form of transcript data. From the transcript data, then researchers

listed some questions for interview section. The result of was interview used to

support the transcript of video learning. This research was analyzed in order to

find out the implementation of scientific approach.

Based on the result of the research it can be concluded that first teacher

has less understanding on scientific approach and in the implementation of it the

teacher only implemented 1-2 scientific approach patterns. And for the second

teacher has less understanding on scientific approach patterns and in the

implementation of it the teacher are only implemented 1-3 scientific approach

patterns. The first and second the teachers lesson plan in Rule of t the Ministry of

Education and Culture about learning for the primary education and secondary

education levels. However implementation of the lesson plans, both of the first

and second teachers do not fully implemented learning process according to their

lesson plans.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Yang Mahakuasa, atas

karunia-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul

PENDEKATAN SAINTIFIK: DOKUMEN PEMERINTAH, PEMAHAMAN

GURU, RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP), DAN

PROSES PEMBELAJARAN (STUDI KASUS PADA 2 GURU IPA DI SMP

YOGYAKARTA)

Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak,

sehingga dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik atas kesediaannya meluangkan

waktu, kesabaran membimbing dengan penuh perhatian, saran dan

masukan selama penulisan skripsi ini.

2. Kedua guru yang menjadi responden dalam penelitian ini yang atas

kesediaannya meluangkan waktu berkontribusi dalam penelitian ini.

3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika dan segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika

yang telah memberikan pengalaman, pengetahuan dan bimbingan selama

penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

4. Segenap staf, sekretaris JPMIPA yang telah membantu segala urusan

administrasi selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

5. Semua teman Pendidikan Fisika 2013 yang berkontribusi dalam kehidupan

kuliah penulis.

6. Ignatia Deby K. dan Agustinus Cristhian Damiano yang menjadi partner

menyusun skripsi.

7. Partner diskusi segala bidang, Didimus Kei yang dengan sabar dan

pantang menyerah memberikan semangat dan bantuan langsung demi

terwujudnya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

x

8. Akhirnya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan sedalam-

dalamnya saya ucapkan kepada kedua Orang Tua saya, Romualdus Heru

Setyo Budi dan F.A.M Nyaik S. yang dengan sabar menasehati saya,

memberikan dukungan semangat dan doa tanpa putus-putusnya serta

bantuan finansial untuk masa depan saya. Kedua kakak saya, Stephani

Aryana Heristawati dan Stephanus Bara Setyo Kurnia yang selalu

mengingatkan saya dan memberikan dukungan semangat pantang

menyerah. Tak lupa juga keponakan tersayang saya Oswaldus Leon

Nararya yang selalu memberikan tingkah lucu yang membangkitkan

semangat saya dan menjadi motivasi saya untuk cepat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan

dalam bidang ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 30 November 2017

Penulis

Bernadetha Charisma Budiarmela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi

ABSTRAK .............................................................................................................. vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 6

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 6

A. Pendekatan Saintifik ................................................................................. 6

1. Pengertian ................................................................................................. 6

2. Karakteristik Pembelajaran ...................................................................... 7

3. Tujuan Pendekatan Saintifik .................................................................... 8

4. Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik ........................................................ 9

5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik .................................................... 9

6. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran ........................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xii

BAB III ................................................................................................................. 16

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 16

A. Metode Penelitian ................................................................................... 16

B. Subjek Penelitian .................................................................................... 17

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 17

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 17

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 19

BAB IV ................................................................................................................. 21

HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 21

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 21

1. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru I ................................................... 22

2. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru II .................................................. 23

B. Pemahaman Guru Terhadap Pendekatan Saintifik ................................. 24

a. Guru I ..................................................................................................... 24

b. Guru II .................................................................................................... 29

C. Rencana Pelaksanan Pembelajaran......................................................... 34

a. Guru I ..................................................................................................... 35

b. Guru II .................................................................................................... 43

BAB V ................................................................................................................... 56

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 56

A. Kesimpulan ............................................................................................. 56

B. Saran ....................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rincian kelima pembelajaran pokok dalam berbagai kegiatan

pembelajaran dalam Permedikbud No.81A Th. 2013 Lampiran IV.... 9

Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan dan durasi wawancara ....................................... 21

Tabel 4.2 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan Pembelajaran

Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8 Pertemuan ke 1) .. 34

Tabel 4.3 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanan Pembelajaran Fisika

berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 7 Pertemuan ke 2) ............. 35

Tabel 4.4 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanan Pembelajaran Fisika

(Pertemuan I) ...................................................................................... 40

Tabel 4.5 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanan Pembelajaran Fisika

(Pertemuan II) ..................................................................................... 41

Tabel 4.6 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanan Pembelajaran Fisika

berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8 Pertemuan ke 1) ............. 42

Tabel 4.7Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanan Pembelajaran Fisika

berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8 Pertemuan ke 2) ............. 44

Tabel 4.8 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanan Pembelajaran Fisika

berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8 Pertemuan ke 3) ............. 47

Tabel 4.9 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanan Pembelajaran Fisika

(Pertemuan I) ...................................................................................... 50

Tabel 4.10 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanan Pembelajaran Fisika

(Pertemuan II) ..................................................................................... 52

Tabel 4.11 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanan Pembelajaran Fisika

(Pertemuan III) ................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era sekarang ini yaitu era globalisasi yang penuh dengan

persaingan dan menuntut mutu sumber daya manusia yang unggul. Perubahan

merupakan sesuatu yang harus terjadi pada bidang pendidikan. Maka dari itu

peningkatan mutu pendidikan harus menjadi visi, misi dan aksi yang paling

utama sekolah-sekolah di Indonesia. Dalam peningkatan mutu pendidikan di

sekolah banyak upaya yang dapat dilakukan seperti penyempurnaan

kurikulum dan proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi adalah

pergantian Kurikulm 2013 dari kurikulum sebelumnya. Dalam rangka

menerapkan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah menetapkan

Kurikulum Tahun 2013 untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Keberhasilan

dari sistem pembelajaran yang baik, merupakan perhatian penting bagi

peningkatan mutu pendidikan, hal yang berperan penting dalam keberhasilan

ini adalah kompetensi guru. Guru yang baik adalah guru yang mau menerima

perubahan, melakukan perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) dalam

dunia pendidikan. Dari pengalaman peneliti ketika memberikan les privat

kepada salah satu siswa SMP, bahwa siswa tersebut tidak mengerti materi

yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut membuat peserta didik bermalas-

malasan dalam mengikuti pembelajaran. Guru diwajibkan menguasai materi

pembelajaran namun guru juga diwajibkan menguasai pengetahuan tentang

mendidik (pedagogi), yang akan membuat proses belajar dan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

2

menjadi menarik dan ilmu yang disampaikan lebih dimengerti dan dipahami

oleh siswa. Dan guru harus melakukan inovasi pada pembelajaran dan

mengubah mindset dan memahami serta mampu menerapkan pendekatan

yang sesuai dan membuat siswa tertarik.

Seorang guru juga harus memahami bagaimana siswanya belajar dan

mengingat faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa serta

pemahaman mendasar tentang pemilihan dan penggunaan pendekatan dan

strategi pembelajaran yang efektif. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No. 103 Tahun 2013, pembelajaran berbasis aktivitas

menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang mengacu pada

karakteristik sebagai berikut: a) interaktif dan inspiratif; b) menyenangkan,

menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; c)

kontekstual dan kolaboratif; d) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan e) sesuai dengan bakat, minat,

kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan

untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya

proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Pada

kurikulum 2013 pemerintah menetapkan pembelajaran berbasis proses

keilmuan dan menekankan pada aktivitas peserta didik. Pendekatan

pembelajaran tersebut adalah pendekatan saintifik yang terdiri dari 5

pola/proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

3

Guru harus merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, melakukan penilaian dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Keempat kompetensi tersebut harus terwujud dalam perencanaan dan

pelaksanaan proses pembelajaran yang bervariasi dan berkualitas. Setiap

pendidik dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan

demikian rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk mempermudah

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Materi fisika itu sendiri sangat banyak sehinga dibutuhkan rencana

pelaksanaan pembelajaran untuk membantu guru merencanakan waktu

pembelajaran seperti dalam satu semester. Dengan dibuatnya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dapat membantu guru untuk melaksanakan

pembelajaran yang sesuai dengan yang telah direncanakan dan terdapat tujuan

yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan tersebut.

Namun pada kenyataannya rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat

hanyalah sebagai formalitas untuk melengkapi dokumentasi dalam

pengakreditasian sekolah, dan pembelajaran yang berlangsung tidak sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan tujuannya

untuk membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

4

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan di atas, melata

belakangi peneliti untuk melakukan peneliti tentang Pendekatan Saintifik:

Dokumen Pemerintah, Pemahaman Guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Proses Pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui

penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh dua

guru di SMP Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka didapat rumusan masalah: Bagaimana penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran fisika di SMP Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan

pendekatan saintifik berdasarkan dokumen pemerintah, rencana pelaksanaan

pembelajaran dan proses pembelajaran oleh dua guru IPA SMP di

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan refleksi sejauh mana

kompetensi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

serta memberikan penjelasan materi pembelajaran Fisika secara efektif

sehingga semua materi dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa dengan

maksimal. Dan penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

5

pengetahuan dan pemahaman guru tentang pengetahuan pendidikan,

sehingga guru dapat mengembangkan proses pembelajaran lebih

bervariasi serta dapat membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan-

kesulitan pada materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Saintifik

1. Pengertian

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 103

Tahun 2014, pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik

yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya

kompetensi yang ditentukan. Pendekatan pembelajaran pada kurikulum

2013 menggunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses

keilmuan. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara

aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan

pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai

materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari

mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.

Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

7

untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber

melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu ( Hosnan,2014: 34).

2. Karakteristik Pembelajaran

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No. 65 Tahun

2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar daan Menengah,

karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada

standar kompetensi lulusan dan standar isi. Standar kompetensi lulusan

memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang

harus dicapai. Sesuai dengan standar kompetensi lulusan, sasaran

pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Untuk

memperkuat pendekatan ilmiah (scientific) perlu diterapkan pembelajaran

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk

mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya

kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah(project based learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Menerima Mengingat Mengamati

Menjalankan Memahami Menanya

Menghargai Menerapkan Mencoba

Menghayati Menganalisa Menalar

Mengamalkan Mengevakuasi Menyaji

- - Mencipta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

8

Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. berpusat pada siswa.

b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

hukum atau prinsip.

c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa.

d. dapat mengembangkan karakter siswa.

3. Tujuan Pendekatan Saintifik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada

keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah:

a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa.

b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar

itu merupakan suatu kebutuhan.

d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya

dalam menulis artikel ilmiah.

f. untuk mengembangkan karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

9

4. Prinsip-prinsip Pendekatan Saintifik

Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a. pembelajaran berpusat pada siswa

b. pembelajaran membentuk students’ self concept

c. pembelajaran terhindar dari verbalisme

d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi

dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip

e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

siswa

f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru

g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan

dalam komunikasi

h. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Menurut Permendikbud No.81 A tahun 2013 lampiran IV, proses

pembelajaran saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi dan mengkomunikasi (serta

mengkreasikan).

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai

kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

10

Tabel 2.1: Rincian kelima pembelajaran pokok dalam berbagai

kegiatan pembelajaran dalam Permendikbud No.18A Th.

2013 Lampiran V

Langkah

Pembelajaran Kegiatan Belajar

Kompetensi

yang

Dikembangkan

Mengamati • Membaca sumber-sumber

tertulis

• Mendengarkan informasi

lisan

• Melihat gambar

• Menonton tayangan

• Menyaksikan fenomena

alam, sosial,budaya

Melatih

kesungguhan

dalam mencari

informasi,

menemkan fakta,

ataupun suatu

persoalan.

Menanya Mengajukan pertanyaan

tentang hal-hal yang tidak

dipahami dari suatu yang

diamatinya. Pertanyaan-

pertanyaan itu bisa bersifat

faktual ataupun problematis.

Mengembangaka

n rasa ingin tahu

dan sikap kritis.

Menalar • Mengumpulkan sejumlah

informasi ataupun fakta-

fakta dalam rangka

menjawab pertanyaan

permasalahan yang

diajukan siswa sebelumnya.

Caranya dengan membaca

sejumlah referensi,

melakukan wawancara,

melakukan pengamatan

lapangan, ataupun kegiatan

penelitian di laboratorium.

• Mengolah informasi

ataupun fakta-fakta yang

telah dikumpulkan menjadi

sebuah rumusan

kesimpulan, sesuai dengan

masalah yang diajukan pada

langkah sebelumnya.

Mengembangkan

sikap teliti, jujur,

sopan,

menghargai

pendapat orang

lain, kamampuan

berkomunikasi,

menerapkan

kemampuan

mengumpulkan

informasi melalui

berbagai cara

yang dipelajari,

mengembangkan

kebiasaan belajar

dan belajar

sepanjang hayat.

Mengasosiasi- Menerapkan (mengembangkan,

memperdalam) pemahaman

Mengembangkan

kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

11

kan atas suatu persoalan kepada

persoalan lain yang sejenis atau

yang berbeda.

bernalar secara

sistematis dan

logis.

Mengkomunikasi-

kan

Menyampaikan hasil kegiatan

belajar kepada orang lain

secara jelas dan komunikatif,

baik lisan ataupun tulisan.

Mengembangkan

sikap jujur,

percaya diri,

bertanggung

jawab, dan toleran

dalam

menyampaikan

pendapat kepada

orang lain dengan

memerhatikan

pula kejelasan,

kelogisan, dan

keruntutan

sistematikannya.

6. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Kegiatan pembelajaran

meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup:

Kegiatan pendahuluan, bertujuan untuk menciptakan suasana awal

pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti

proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh ketika memulai

pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira

(mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan

ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir. Dalam metode saintifik

tujuan utama kegiatan pendahuluan adalah memantapkan pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

12

siswa terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan

materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini

guru harus mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep

dapat memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami

kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.

Kegiatan inti, merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau

dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience) siswa.

Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan

pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan

dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik

ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa

dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang

diberikan di muka. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan

sebagai berikut:

1. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran. Menurut Hosnan (2014: 39) metode observasi adalah

salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan

kontekstual dan media asli dalam rangka membelajarkan siswa yang

mengutamakan kebermaknaan proses belajar. Metode observasi

mengedepankan pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari

sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data yang objektif yang

kemudian dianalisis sesuai tingkat perkembangan siswa. Permendikbud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

13

Nomor 81a tahun 2013, hendaklah guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan

melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu

peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan

yang tinggi. Guru memberikan fasilitas pada peserta didik untuk

melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau

objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih

kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

2. Menanya

Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa

yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya itu dapat berupa membuat

maupun mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang

informasi yang belum dipahami, informasi yang ingin diketahui setelah

melakukan kegiatan mengamati. Dalam kegiatan menanya

dikembangkan rasa ingin tahu pesrta didik. Semakin terlatih dalam

bertanya, maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

14

3. Mengumpulkan informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari

bertanya. Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas

mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca

sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas

wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan

dengan menggali dan merngumpulkan informasi dari berbagai sumber

melalui berbagai cara. Seperti mengekplorasi, mencoba, berdiskusi,

mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen,

membaca sumber lain selain buku teks, mengamati fenomena dengan

lebih teliti, mengumpulkan data dari narasumber melaui angket, dan

wawancara. Dari kegiatan tersebut maka akan terkumpul sejumlah

informasi.

4. Mengasosiasi/Mengolah Informasi

Mengasosiasi/mengolah informasi dalam kegiatan pmbelajaran

disampaikan dalam Permandikbud No 81.a Tahun 2013 adalah

memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini

dilakukan untuk menemukan keterkaitan suatu informasi dengan

informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut,

yang kemudian mengambil kesimpulan dari berbagai pola yang

ditemukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

15

5. Mengkomunikasikan Hasil

Dalam pendekatan saintifik guru diharapkan dapat memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil dari

semua informasi yang telah ditemukan dan dipelajari. Kegiatan

“mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah

menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan

dengan menuliskan ataupun dengan menceritakan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari informasi, mengsosiasikan/mengolah informasi

hingga menemukan pola dan keterkaitan. Untuk mengkomunikasikan

hasil dapat dilakukan secara individu maupun dengan kelompok dari

hasil kesimpulan yang ditarik bersama.

Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin

pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural.

Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap

menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai

atau sifat-sifat nonilmiah.

Kegiatan penutup, ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi

terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.

Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan karena riset ini

menggunakan data berupa hasil observasi dan wawancara. Penelitian

kualitatif didefinisikan secara beragam sesuai dengan sudut pandang yang

dipakai oleh para ahli. Bogndan dan Taylor (Djamal, 2015: 9) mendefinisikan

penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang dapat

diamati. Definisi tersebut lebih menitikberatkan pada jenis data yang

dikumpulkan dalam penelitian yakni data deskriptif kualitiatif dan berupaya

menggali makna dari suatu fenomena.

Bentuk penelitian kualitatif yang digunakan yaitu studi kasus. Studi

kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau

kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu secara mendalam dan

dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkapkan semua

variabel yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai

aspek. Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu

sama lain, kalu perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik

kesimpulan-kesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang

ditunjukkan oleh individu tersebut (Trianto, 2011: 199)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

17

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah kepada siapa penelitian dilakukan. Dalam

penelitian ini, terdapat subjek penelitian yaitu 2 orang guru IPA yang berasal

dari satu sekolah yang sama di SMP Yogyakarta. Kedua subyek penelitian ini

dipilih berdasarkan kesediaan dari kedua guru tersebut. Sedangkan objek

penelitian adalah apa yang akan diteliti yaitu penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran fisika.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta

pada bulan April s/d Mei 2017

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengamatan/Observasi

Pengamatan/observasi pada dasarnya merupakan kegiatan untuk

mendapatkan informasi melalui indera penglihatan sehingga peneliti harus

terjun langsung ke lapangan penelitian. Sebelum pengumpulan data

penelitian berlangsung, peneliti melakukan observasi kegiatan proses

belajar mengajar guru sebanyak 3 kali. Observasi ini bertujuan untuk

melihat kondisi kelas, siswa dan guru. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data mengenai keterkaitan antara silabus dan rpp

terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Proses pengamatan pada saat

proses pembelajaran, dilakukan perekaman dengan handy-cam. Proses

pembelajaran yang akan direkam adalah proses pembelajaran normal

dimana peneliti tidak ikut terlibat dan hanya sebagai pengamat. Dan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

18

peneliti merekam adalah untuk mendapatkan keseluruhan proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2009: 329) menjelaskan bahwa “ dokumen adalah catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang.” Studi dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

dokumen utnuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan meminta data

dari guru yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar

informasi yang didapatkan benar-benar bersumber dari partisipan

penelitian. Tenik dokumentasipun dilakukan dalam bentuk memotret

semua kejadian yang berlangsung selama peneliti melakukan kegiatan

penelitian.

3. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik mendapatkan data dengan

cara mengadakan percakapan secara langsung antara pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dengan pihak yang diwawancarai yang menjawab

pertanyaan (Djamal. 2015:75). Wawancara bertujuan untuk mengetahui

pengetahuan guru tentang tujuan pembelajaran fisika. Wawancara yang

digunakan adalah wawancara terpimpin yaitu peneliti membuat daftar

pertanyaan, kemudian saat wawancara pertanyaan tersebut dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

19

oleh peneliti. Peneliti merekam wawancara dengan kedua guru dengan

handphone. Hasil rekaman tersebut berupa file suara yang selanjutnya akan

peneliti terjemahkan menjadi transkrip data wawancara. Tujuan peneliti

melakukan wawancara untuk memperoleh data yang tidak muncul pada saat

perekaman video guru mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti berperan

sebagai pewawancara sedangkan pihak yang diwawancarai adalah seorang

guru.

E. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu:

1. Transkrip data

Transkrip data ini dilakukan untuk semua data yang diperoleh

peneliti, yaitu video hasil rekaman handy-cam dan hasil wawancara. Untuk

data video akan diubah menjadi bentuk tulisan atau cerita deskriptif. Hal

tersebut dilakukan dengan cara memutar kembali video proses

pembelajaran yang terekam, mengamati dan mencermati video-video

tersebut. Pengamatan difokuskan pada hal-hal yang dilakukan guru yang

menunjukkan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Video hasil perekaman dideskripsikan secara

singkat dan dilakukan pengkodingan pada tiap-tiap data.

2. Pengkategorian Data atau Pemberian Tema

Data yang dikoding atau diberikan kode (kode diwujudkan suatu

kata yang menunjukkan isi dari bagian data tertentu) dikelompokkan dan

dikategorikan atau satuan dalam tema pada tabel. Setiap data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

20

dikelompokkan kode yang sama dikelompokkan dalam satu tema pada

tabel data dan analisis. Terdapat tema (judul pengelompokkan), transkip

kejadian yang dianggap sebagai data yang menunjukkan pengetahuan guru

tentang merancang dan melaksanakan proses pembelajaran sekaligus

waktu kejadian dan gambar yang mendukung (jika ada). Tiap tema dibahas

satu persatu dalam pembahasan sesuai dengan data yang diperoleh.

Pemilihan tema diabil dari teori yang mendasarinya dan disesuaikan pula

dengan data yang diperoleh dari hasil perekaman.

3. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan proses analisis data maka dapat ditarik suatu

kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang diteliti. Penarikan

kesimpulan dengan mendeskripsikan tindakan guru IPA (fisika) SMP

Swasta sebagai subjek penelitian yang menunjukkan tentang pengetahuan

guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran menurut RPP.

Penarikan kesimpulan tersebut bertujuan menjawab pertanyaan penelitian

berdasarkan data yang diperoleh dari video rekaman dan wawancara guru

yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2017. Penelitian di

satu sekolah tersebut dilaksanakan pada hari dan tanggal yang berbeda.

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)

di Yogyakarta. Sekolah yang diteliti merupakan sekolah yang masih

menjalankan kurikulum 2013 dalam pembelajarannya. Agar lebih mudah

dalam menganalisa dan membahas, peneliti menganti nama SMP. SMP yang

diteliti diberi nama Sekolah X yang merupakan sekolah swasta. Berikut

jadwal pelaksanaan penelitian dan durasi wawancara:

Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan dan durasi wawancara

Sekolah Tanggal Guru Waktu Durasi

X 30 Mei 2017 I 11.30 WIB – 11.54 WIB 23’45’’

II 12.15 WIB – 12.35 WIB 15’31’’

Subyek dari penelitian ini adalah guru Fisika dan objeknya adalah

kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran fisika. Penelitian ini dilakukan dalam satu sekolah dengan guru

yang berbeda. Penelitian ini tidak bermaksud untuk membandingkan kedua

guru tersebut, melainkan untuk menambah pengetahuan peneliti tentang

kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran melalui

pendekatan saintifik. Sehingga hasil penelitian ini akan menjadi bekal sebagai

calon guru sewaktu mengajar nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

22

1. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru I

Subyek penelitian pertama yang diwawancarai adalah seorang guru

laki-laki yang mengajar di SMP Swasta dan telah mengajar di sekolah

tersebut selama 15 tahun. Guru I mengajar IPA dikelas VII dan VIII.

Sebelum melakukan penelitian dalam bentuk wawancara, peneliti

melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk

menggali hal-hal apa saya yang harus diperhatikan termasuk yang terdapat

dalam Rencana Proses Pembelajaran sesuai atau tidaknya dalam

pelaksanaan guru itu dalam mengajar di kelas. Peneliti melakukan

observasi sebanyak 3 kali, observasi dilaksanakan pada tanggal 10 Mei

2017 di tiga kelas yang berbeda. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan handycam. Dalam pelaksaan observasi peneliti juga

membuat catatan penting (fieldnote) yang terjadi dalam proses

pembelajaran, yang kemudian ditanyakan kepada guru setelah proses

pembelajaran selesai. Data dari obsevasi ini akan menjadi tambahan acuan

bagi peneliti dalam penyusunan dan pelaksanaan wawancara.

Wawancara dilakukan tanggal 30 Mei 2017 pada pukul 11.30 WIB –

11.54 WIB di ruang piket dan dilakukan secara 4 mata. Kondisi sekolah

khususnya ruang piket tergolong cukup ramai, dikarenakan wawancara

bertepatan dengan jam kepulangan sekolah. Walaupun terbilang cukup

ramai Guru I terlihat semangat dan senang untuk diwawancarai, dapat

dilihat dari cara beliau menjawab pertanyaan. Guru I berusaha

menekankan hal penting dalam jawaban beliau mengenai pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

23

diberikan. Durasi wawancara terbilang singkat, namun disetiap pertanyaan

pewawancara mendapatkan hal yang baru dan merupakan motivasi.

Di luar dari gangguan kondisi sekolah yang cukup ramai, wawancara

terbilang kondusif dan lancar. Dapat diketahui dengan cara guru tersebut

menjelaskan tanpa gugup dan santai. Serta dengan antusias Guru II

bercerita secara leuasa.

2. Pelaksanaan Penelitian kepada Guru II

Subyek penelitian kedua yang diwawancarai adalah seorang guru

perempuan yang mengajar di SMP Swasta dan telah mengajar di sekolah

tersebut selama 15 tahun. Beliau mengajar IPA dikelas VII dan VIII.

Sebelum melakukan penelitian dalam bentuk wawancara, peneliti

melakukan observasi. Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk

menggali hal-hal apa saya yang harus diperhatikan termasuk yang terdapat

dalam Rencana Proses Pembelajaran sesuai atau tidaknya dalam

pelaksanaan guru itu dalam mengajar di kelas. Peneliti melakukan

observasi sebanyak 3 kali, observasi dilaksanakan pada tanggal 12 Mei

2017, 17 Mei 2017 dan 18 Mei 2017. Observasi dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan handycam. Dalam pelaksaan observasi peneliti juga

membuat catatan penting (fieldnote) yang terjadi dalam proses

pembelajaran, yang kemudian ditanyakan kepada guru setelah proses

pembelajaran selesai. Data dari obsevasi ini akan menjadi tambahan acuan

bagi peneliti dalam melaksanakan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

24

Wawancara dilakukan tanggal 30 Mei 2017 pada pukul 12.15 WIB –

12.35 WIB di ruang piket dan dilakukan secara 4 mata. Kondisi sekolah

khususnya ruang piket tergolong cukup ramai, dikarenakan wawancara

bertepatan dengan jam kepulangan sekolah. Durasi wawancara terbilang

singkat, dan dalam melaksanakan anak dari Guru II datang dan duduk

bersama guru tersebut. Walaupun terdapat ganguan dari anak Guru II yang

tiba-tiba datang ditengah-tengah wawancara, wawancara terbilang lancar.

Guru II menjawab pertanyaan dengan santai walaupun ada beberapa

pertanyaan yang dijawab dengan singkat yang sebenarnya membutuhkan

adanya penjelasan yang lebih mendetail.

B. Pemahaman Guru Terhadap Pendekatan Saintifik

Dari hasil wawancara dari guru I dan guru II didapatkan hasil tentang

pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik.

a. Guru I

Dari hasil penelitian, guru tidak memahami tentang pendekatan

saintifik. Guru berpendapat bahwa pendekatan saintifik lebih untuk

mengeksplorasi kemampuan anak dalam berkreasi, kreatif, inovatif dan

skil yang anak miliki. Guru juga menekankan bahwa keterlibatan guru

dalam pembelajaran hanyalah sebagai fasilitator. Seperti yang

diungkapkan guru sebagai berikut :

“Pendekatan saintifiknya adalah lebih mengeksplorasi kemampuan

anak berkreasi, kreatif, inovatif dari skil yang dia miliki dengan

materi-materi yang ada, sehingga kecenderungan bapak ibu guru itu

sebagai fasilitator dan pendampingan saja lebih banyak, sebenarnya

itu.” (wawancara guru I tanggal 30 Mei 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

25

Menurut peneliti pendapat guru tersebut bukanlah menunjukan penjelasan

tentang pendekatan saintifik. Karena dalam teori menurut Honsan (2014:

34) pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

mengonstruk konsep, hukum, dan prinsip melalui tahapan-tahapan seperti

mengamati, merumuskan masalah, mengajukan dan merumuskan

hipotesis, mengumpukan data, menarik kesimpulan serta

mengkomunikasikan konsep atau hukum atau prinsip yang telah

ditemukan. Namun peneliti sependapat dengan yang diungkapkan oleh

guru bahwa guru menjadi fasilitator bagi peserta didik didalam proses

pembelajaran.

Dalam pendekatan saintifik terdapat pola 5M yaitu mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/mengolah informasi

dan mengkomunikasi. Guru menjelaskan kelima pola tersebut, pola yang

pertama yaitu mengamati. Dari hasil penelitian pada pola pertama yaitu

mengamati, penjelasan yang diungkapkan oleh guru kurang tepat. Guru

berpendapat bahwa hal yang diamati harus ada kaitannya dengan materi

selain itu juga berkaitan dengan perilaku anak dalam menangkap suatu

materi yang dipelajari. Guru mengatakan bahwa pengamatan dapat

dilakukan disekitar sekolah maupun pengamatan terhadap teman yang

melakukan demonstrasi.

“Untuk mengamati, yang diamati harus ada kaitannya dengan

pembelajarannya ya, nah nggak hanya berkaitan langsung dengan

materinya tetapi juga dengan perilaku anak. Pertama mungkin

antusias anak ketika kita lihat beberapa kemampuan anak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

26

menangkap materi ini. Setelah itukan kita bisa manganalisia materi

ini.” (wawancara guru I tanggal 30 Mei 2017)

Pernyataan diatas menjelaskan cara dalam pelaksanaan pola mengamati

dalam pembelajaran, bukan penjelasan yang mendalam tentang pola

mengamati. Karena dalam teori menurut Hosnan (2014: 39) metode

observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan

pendekatan kontekstual dan media asli dalam rangka membelajarkan siswa

yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar. Metode observasi

mengedepankan pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari

sehingga siswa mendapatkan fakta berbentuk data yang objektif yang

kemudian dianalisis sesuai tingkat perkembangan siswa.

Pada pola yang kedua yaitu menanya, pemahaman guru tentang

menanya pada pola kedua ini sudah tepat. Guru menjelaskan bahwa

menanya merupakan suatu interaksi atau timbal balik dimana ketika siswa

yang diajarkan itu aktif maka siswa akan timbul beberapa pertanyaan dari

materi yang telah diamatinya.

“Umpan balik. Ya untuk menghidupkan kelas kan kalau anak aktif

akan mencoba cari materi itu, tetapi kalau anak pasif kita sudah

menyiapkan rambu-rambu sesuai dengan indikator. Itu misalkan

seperti tadi pengamatan asam basa dengan kertas lakmus, kira-kira

anak sudah tahu kegunaan kertas lakmus untuk apa. Jadi dari gitu

dapat disimpulkan kalau biru menjadi merah jadi indikatornya

ternyata asam. Jadi dapat disimpukan bahwa kertas lakmus dapat

digunakan untuk menguji asam basa.” (wawancara guru I tanggal 30

Mei 2017)

Pernyataan diatas sesuai dengan yang dijelaskan pada Permendikbud

Nomor 81a Tahun 2013, menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

27

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

Pada pola ketiga ini yaitu mencari informasi sudah tepat. Guru

mengungkapkan bahwa mengumpulkan informasi dapat berupa data

maupun menanya dari apa yang sudah diamati dan dijelaskan.

“Mengumpulkan informasi bisa berupa data dan bisa berupa dari

menanya tadi, menanya tadikan juga merupakan mengumpulkan

informasi. Kalau terkait dengan data, ya anak melakukan misal ukur

meja ini pakai penggaris ini. Kan dia sudah mengamatinya adalah

dengan bisa menanya tadi, kalau anak sudah melakukan kan anak

memperoleh data.” (wawancara guru I tanggal 30 Mei 2017)

Pernyataan diatas sesuai dengan yang dijelaskan pada Permendikbud

Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan

melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/ kejadian/, aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.

Pada pola keempat yaitu mengolah informasi kurang dijelaskan

karena guru hanya mengatakan,

“Mengolah informasi ya dari data tadi, kalau misalkan melakukan

ekperimen.” (wawancara guru I tanggal 30 Mei 2017)

Guru hanya mengungkapkan bahwa mengolah informasi dari data yang

diperoleh dari eksperimen. Sedangkan dalam Permendikbud No 81.a

Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Menurut

peneliti tidak hanya dari data yang diperoleh dari ekperimen saja

melainkan juga menemukan keterkaitan suatu informasi dengan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

28

lainnya. Keterkaitan antara data yang diperoleh dari ekperimen dengan

teori yang sebenarnya yang kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulan

dari semua informasi yang telah diperoleh.

Pada pola terakhir yaitu mengkomunikasikan informasi, yang

diungkapkan oleh guru kurang lengkap. Guru mengungkapkan yaitu dari

hasil kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh kemudian dikomunikasikan

dengan membuat rangkuman atau catatan kecil seperti yang dikatakannya

sebagai berikut,

“Mengkomunikasikan yaitu setelah anak melakukan tadi ya,

kesimpulan-kesimpulan tadi. Nah penegasannya itu

mengkomunikasikannya kita dengan semacam membuat resume atau

rangkuman atau membuat catatan kecil.” (wawancara guru I tanggal

30 Mei 2017)

Pernyataan diatas sesuai dengan yang dijelaskan pada Permendikbud

Nomor 81a Tahun 2013, mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,

atau media lainnya. Namun dalam Permendikbud Nomor 81 a tahun 2013

dijelaskan mengkomunikasikan dapat dilakukan secara lisan yaitu dengan

mempresentasikan hasil analisis dan kesimpulan yang telah diasosiasikan.

Selain itu dengan presentasi dapat melatih peserta didik berkomunikasi

dengan baik dan berani tampil didepan umum.

b. Guru II

Dari hasil penelitian yang telah diungkapkan oleh guru kurang tepat,

guru mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik itu melatih anak untuk

menganalisa suatu pemasalahan atau informasi yang didapatkan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

29

kemudian ditarik suatu kesimpulan dari hasil tersebut. Selain itu guru

menekankan bahwa siswa diharapkan dapat menemukan sesuatu yang baru

yang telah dipelajarinya. Seperti yang diungkapkan guru II sebagai

berikut:

“Pendekatan saintifik itu tadi, anak memang harus dilatih ya untuk

banyak menganalisa seperti itu. Jadi, memang awal harus diberi

gambaran tentang apa ya? Materi itu nanti apa sih? Terutama untuk

pemanfaatannya untuk apa, terutama. Kemudian yang kedua dia

harus menemukan, menemukan sendiri. Setelah menemukan baru dia

akan mempelajari materi, misale tentang cahaya kemarin

mempelajari, baru nanti menyimpulkan begitu.” (wawancara guru II

tanggal 30 Mei 2017)

Hal tersebut kurang sesuai dalam teori menurut Honsan (2014: 34)

pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

mengonstruk konsep, hukum, dan prinsip melalui tahapan-tahapan seperti

mengamati, merumuskan masalah, mengajukan dan merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, menarik kesimpulan serta

mengkomunikasikan konsep atau hukum atau prinsip yang telah

ditemukan. Karena yang diungkapkan oleh guru hanya mecakup satu pola

yaitu menganalisa/mengolah data dari lima pola dalam pendekatan

saintifik.

Dalam pendekatan saintifik terdapat pola 5M yaitu mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi/mengolah informasi dan

mengkomunikasi. Guru menjelaskan kelima pola tersebut, pola yang

pertama yaitu mengamati. Pemahaman guru tentang mangamati sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

30

tepat yang mana guru berpendapat bahwa dalam proses mengamati itu

menggunakan panca indra dapat secara langsung maupun divisualisasilkan

atau diilustrasikan dan juga dapat melalui demonstrasi.

“Mengamati itukan ya jelas menggunakan panca indera itu ya. Bisa

misale diawal itu kalau tidak langsung ke obyek yang memang tidak

bisa didatangkan kekelas ya bisa dengan gambar, dengan video atau

kalau bisa dengan obyek ya bisa lebih baik kalau mau mengamati

tentang tanaman ya, ya kita, ya untuk mengamati tentang fotosintesis

ya anak-anak bisa dengan percobaan ya gitu.” (wawancara guru I

tanggal 30 Mei 2017)

Pertnayaan yang diungkapkan oleh guru sesuai dalam teori menurut

Hosnan (2014: 39) metode observasi adalah salah satu strategi

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dan media asli

dalam rangka membelajarkan siswa yang mengutamakan kebermaknaan

proses belajar. Metode observasi mengedepankan pengamatan langsung

pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa mendapatkan fakta

berbentuk data yang objektif yang kemudian dianalisis sesuai tingkat

perkembangan siswa.

Pada pola yang kedua yaitu menanya, pemahaman guru tentang

menanya pada pola kedua ini sudah tepat. Guru menjelaskan bahwa

menanya akan timbul setelah siswa mengamati, karena dalam mengamati

tidak hanya sekedar pengamatan namun pasti akan menimbulkan beberapa

pertanyaan dari hal-hal yang terjadi. Selain itu guru juga memberikan

umpan ke siswa yang pasif untuk berpikir kritis untuk mendapatkan

kebenaran dari suatu informasi yang didapat.

“Menanya itukan setelah mengamati tho, setelah mengamatikan akan

timbul pertanyaan. Kan tidak sekedar mengamati, anak akan timbul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

31

pertanyaan kok bisa tho tanaman ini bisa tumbuh bunga, ya memang

itu dari kita sedirikan ya agar anak dapat berpikir kritis mendapatkan

kebenaran. Tetapi nek yang salah ya memang guru harus memancing

agar anak bisa bertanya...” (wawancara guru II tanggal 30 Mei

2017)

Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,

menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak

dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Peneliti sependapat

seperti yang diungkapkan oleh guru bahwa pada pola ini siswa diharapkan

dapat berfikir kritis, selain itu siswa juga diharapkan mampu berkreativitas

dan meningkatkan rasa ingin tahu.

Pemahaman guru pada pola ketiga yaitu mengumpulkan informasi

sudah tepat. Guru mengungkapkan bahwa mengumpulkan informasi dapat

berupa data dari percobaan yang dilakukan maupun dari sumber lainnya

seperti buku yang biasa digunakan dalam pembelajaran atau buku lainnya

yang dapat memberikan informasi materi yang dipelajari.

“Mengumpulkan informasi mungkin percobaan kemudian data atau

mungkin apa ya? Melihat dari buku misalnya, belajar dari buku

itukan bisa ga harus dari percobaan. Mengumpulkan informasi

mungkin percobaan kemudian data atau mungkin apa ya? Melihat

dari buku misalnya, belajar dari buku itukan bisa ga harus dari

percobaan.” (wawancara guru II tanggal 30 Mei 2017)

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas

mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca

sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas

wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

32

Pada pola keempat yaitu mengolah informasi, yang diungkapkan

oleh guru sudah tepat seperti yang diungkapkannya,

“Ya, yang paling mudah kayak’e percobaan ya. Misalkan kita ada

data ini tentang percobaan resapan, nah diasosiasikan dengan teori

yang bener ngga gitu untuk mengasosiasi dan mencocokan gitu.

Dalam percobaan gelembung-gelembung itu apa, mungkin awal

belum tahu kok keluar gelembung-gelembungnya untuk apa. Dan

akhirnya kesimpulannya lengkap dan anak kan dapat materi dengan

sendirinya ya, ga usah kita jelaskan panjang lebar. Kan lebih

mengena bila menemukan, menemukan sendiri.” (wawancara guru II

tanggal 30 Mei 2017)

Yang diungkapkan oleh guru sudah sesuai dengan Permandikbud No 81.a

Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik

terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Peneliti

sependapat mengenai mengasosiasi atau mencari kecocokan antara data

yang diperoleh dari percobaan dengan teori yang mendukungnya. Karena

dari keterkaitan ataupun kecocokan antara data yang diperoleh dari

ekperimen dengan teori yang sebenarnya dapat ditarik sebuah kesimpulan .

Pada pola terakhir yaitu mengkomunikasikan informasi, pemahaman

guru pada pola ini sudah tepat. Guru mengungkapkan bahwa mengolah

informasi dapat dilakukan dengan mempresentasikan, namun apabila tidak

memiliki cukup waktu dapat dengan melalui tulisan seperti rangkuman.

Atau mungkin dengan presentsi tetapi tidak semua kelompok yang

mempresentasikannya. Harapan guru adalah semua kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya karena dalam presentasi banyak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

33

dapat dilatih seperti melatih berkomunikasi dengan baik den berani tampil

didepan kelas/dimuka umum seperti yang dikatakannya sebagai berikut,

“Kalau itu arahnya keketerampilan ya dengan presentasi, karenakan

merupakan salah satu aspek penilaiankan itu keterampilan untuk

mengkomunikasikan atau mempresetasikan. Tetapi kalau memang

tidak cukup waktu atau apa gitu, bisa dengan tulisan, menulis. Atau

mungkin kalau presentasi tidak cukup waktunya ya ambil saja satu

atau dua kelompok untuk presentasi. Ya akan lebih baik ya memang

semua ya mempresentasikan, agar mereka bisa lebih puas diberi

kesempatan untuk tampil. Kan tidak semua anak memiliki keberanian

untuk tampil, tapi kalau dipaksa ya pasti bisa dan berani ya, mau

tidak mau. Jadi bisa juga untuk melatih anak tampil didepan kelas,

berani gitu ya.” (wawancara guru II tanggal 30 Mei 2017)

Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,

mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Dari hasil penelitian, peneliti sependapat dengan yang diungkapkan

oleh guru mengenai kelima pola tersebut dapat terlaksana dengan baik itu

tergantung dengan gurunya, karena dalam pendekatan saintifik ini guru

sebagai fasilitator selain itu mengarahkan siswa untuk melaksanakan tiap

pola dengan benar. Pendekatan ini lebih banyak menekankan padak

aktifitas anak, pada saintifik lebih pada materi IPA, memang banyak

kegiatan, banyak aktifitas, menyimpulkan dan mempresentasi. Kreatifitas

siswa harus bagus, karena siswa harus mencari sendiri dirumah beberapa

informasi yang tidak dapat diperoleh disekolah, lebih kreatif dan tekun

serta saling bekerjasama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

34

C. Rencana Pelaksanan Pembelajaran

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Dalam penelitian

ini peneliti melihat bahwa perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan

tidak diterapkan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut

dijelaskan oleh peneliti seperti di bawah ini:

a. Guru I

Tabel 4.2 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8

Pertemuan ke 1)

No. Komponen

Pendekatan Saintifik RPP Pelaksanaan

1. Mengamati Direncanakan Dilaksanakan

2. Menanya Direncanakan Tidak Dilaksanakan

3. Mengumpulkan Data Direncanakan Tidak Dilaksanakan

4. Mengasosiasi Direncanakan Tidak Dilaksanakan

5. Mengkomunikasikan Direncanakan Tidak Dilaksanakan

Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada pola menanya dilakukan

setelah mengumpulkan data. Menanya dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut yaitu menanya dari yang sudah dijelaskan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hanya melaksanaan 1 pola dalam

pendekatan saintifik yaitu mengamati. Hal tersebut dapat dilihat dalam

transkrip video dibawah ini:

Guru : Merambat lurus, seperti cahaya ini (menunjuk cahaya dari

proyektor ke layar) merambat lurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

35

(menit ke 04.35-04.55)

Guru meminta siswa mengamati jalannya cahaya dari proyektor menuju ke

layar. Hal tersebut merupakan salah satu sifat cahaya yaitu merambat

lurus.

Guru : Bidang pantul. Garis normal adalah garis lurus, yang tegak

lurus terhadap bidang pantul. Kita lihat dalam, kita lihat

(mengoperasikan power point). Yok yang belum, yang belum

dicermati.

Guru : Haloo (kondisi kelas ramai)

Guru : Cermati ini ya, bidang pantulnya ini ya (sambil mengarahkan

kursor pada power point ke daerah bidang pantul) (kondisi

kelas ramai) oke sudah ini ya? Sudah paham? Sudah?

(menujukkan ke layar yaitu gambar pemantulan)

(menit ke 07.40-08.44)

Guru meminta peserta didik mengamati gambar pada powerpoint yang

ditampilkan di layar dan menunjukkan yang dimaksud dengan bidang

pantul melalui gambar tersebut.

Guru : Selanjutnya, yang kedua, yo.. tak bacakan, tak bacakan.

Sifat bayangan pada cermin datar, satu, maya, tegak, sama

besar, sama jarak, bertukar sisi. Ini sifat yang terbentuk, sifat

yang terbentuk. Oke sekali lagi, maya, tegak, sama besar,

sama jarak, bertukar sisi. Nah bertukar posisi itu kalau

kalian bercermin itu loh, nyatanya pakai tangan kanan

kelihatannya pakai tangan kiri.

(menit ke 15.42-15.55)

Guru menenunjukkan salah satu sifat bayangan yaitu bertukar posisi yang

mana pada saat bercermin bila menyisir rambut menggunakan tangan

kanan pada cermin akan terlihat menggunakan tangan kiri.

Guru : Ini ya garisnya tolong, garisnya ini didekatkan pada puncak

benda. Ya gambar itu saya realisasikan disini

SL8 : Pak belum pak, waduh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

36

Guru : Saya ralatnya disini. (Sambil menggambar di papan tulis)

garis yang itu disini. Nah ini jadi arahnya sinarnya tidak

harus sama kayak disitu ya, lihat ini garisnya di puncak,

disini ya.

Guru meminta peserta didik mengamati gambar pada powerpoint, yaitu

perpotongan sinar yang tidak meyentuh puncak benda. Guru menunjukkan

kesalahan dari gambar tersebut kemudian guru meralat gambar tersebut.

Tabel 4.3 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 7

Pertemuan ke 2)

No. Komponen

Pendekatan Saintifik RPP Pelaksanaan

1. Mengamati Direncankan Dilaksanakan

2. Menanya Direncankan Tidak Dilaksanakan

3. Mengumpulkan Data Direncankan Dilaksanakan

4. Mengasosiasi Direncankan Dilaksanakan

5. Mengkomunikasikan Direncankan Tidak Dilaksanakan

Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada pola menanya dilakukan

setelah mengumpulkan data. Menanya dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut yaitu menanya dari yang sudah dijelaskan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hanya melaksanaan 3 pola dalam

pendekatan saintifik yaitu mengamati, mengumpulkan data dan

mengasosiasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam transkrip video dibawah ini:

Mengamati,

Guru : Nah kalau kalian mengamati ini (menunjukkan buku) ini ada

gunung berapinya caranya meletus dan lainnya.

(menit ke 55.43-55.51)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

37

Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang menjelaskan

proses terjadinya gunung berapi dalam buku yang digunakan sebagai

acuan.

Mengumpulkan Data,

Guru : Untuk gunung berapi ini dengarkan, saya memberikan tugas

kepada kalian untuk merangkum dengan, dengan patokan-

patokan yang akan saya berikan disini ya, kamu cari kamu

ringkas, begitu selesai nanti bisa dikumpulkan itu dipakai

untuk nilaimu ya baikla. Baik (guru menulis dipapan tulis)

rangkumannya yang pertama. Saya diktekan aja, saya

diktekan, yok. Nanti dituliskan, tulis dulu ya garis-garis

besarnya, kamu tulis dulu ya.

BS : Ya pak.

Guru : Yang pertama boleh pakai angka boleh pakai bintang, ini

garis rambu-rambu,

SL3 : Garis rambu-rambu.

Guru : Garis rambu-rambunya, garis-garis besarnya. Bagaimana

proses, ya ditulis dulu rambu-rambunya. Ya, saya ulangi,

saya ulangi. Bagaimana proses terbentuknya gunung berapi?

Bagaimana proses terjadinya gunung berapi? Untuk kita,

yang dekat dengan kita gunung berapi ya, sebelahnya

gunung merabu, merbabu ya. Bintang berikutnya, ya bintang

berikutnya, apa yang dimaksud, apa yang dimaksud dengan

magma,magma, erupsi,erupsi,

SP3 : Apa pak?

Guru : Magma erupsi, lalu

SL3 : Lava

Guru : Lava. Apa lagi ya kaitannya dengan ini? Terus kawah.

Magma, erupsi, lava, kawah, terus.

SL4 : Wedus gembel.

Guru : Ya boleh. Abu vulkanik,

SL5 : Awan pak.

Guru : Terus, wedus gembel.

BS : Yeee (bersorak) wedus gembel.

SL6 : Wedus gembel ik, sama abu vulkanik sama atau tidak?

Guru : Ya nanti ya silahkan di spekulasikan. Dan hujan abu

vulkanik??

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

38

SP4 : Hujan abu vulkanik piye jal? Hujan magma?

Guru : Lalu yang ketiga, ketiga, bagaimana proses terjadinya, tiga,

bagaimaa proses terjadinya hujan abu vulkanik, hujan abu

vulkanik. Lalu yang keempat, gas-gas apa kemudian muncul

saat gunung berapi meletus?

SP3 : Apa pak?

Guru : Gas-gas apa saja yang muncul saat gunung berapi meletus?

Ya, empat dulu nanti silahkan dibuat kalimat rangkuman itu

nanti setelah selesai ditunjukkan pada saya.

SL7 : Buat kalimat sendiri atau rangkuman sendiri pak?

Guru : Ya kata-katanya pada umumnya sekaligus.

SL8 : Pak ini soal tho pak?

Guru : Yo sekilas tentang soal tetapi menjadi sebuah tambahan

rangkuman, dengan kalimat jawab.

BS : Gunung, api, panas.

Guru : Abu vulkanik.

(menit ke 09.44-13.26)

Peserta didik mencari informasi dari patokan atau poin-poin penting

berkaitan dengan materi yang sampaikan guru. Patokan atau poin-poin

tersebut digunakan untuk meringkas seperti proses tebentuknya gunung

berapi, pengertian dari magma, erupsi, lava, kawah, abu vulkanik, wedus

gembel dan proses terjadinya hujan abu vulkanik.

SP6 : Pak ini bagaimana? Pak proses tumbukan?

Guru : Ya proses tumbukan awalnya, proses awalnya

SP6 : Kalau tambahan tumbukan dua lempeng gimana pak?

Guru : Ya nanti kan tabrakan bisa pecah kembali. Ya tho, lalu

terbentuk apa? Tumbukannya itu bisa menyebabkan magma

keluar. Yang diringkas poin-poinnya saja.

(menit ke 21.50-22.33)

Peserta didik menanyakan materi yang kurang dipahaminya mengenai

proses dan akibat dari adanya tumbukan dalam gunung berapi. Kemudian

guru memberikan penjelasan dari pertanyaan siswa tersebut.

SL5 : Pak kalau kawahnya bagaimana pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

39

Guru : Ya, kawahnya yang terbentuk sudah bumpet sudah tidak

keluar laharnya.

(menit ke 55.55-56.15)

Peserta didik menanyakan materi yang kurang dipahaminya mengenai

proses terjadinya kawah. Kemudian guru memberikan penjelasan dari

pertanyaan siswa. Menurut peneliti, pertanyaan-pertanyaan tersebut

termasuk dalam pola mengumpulkan data karena peserta didik

menanyakan materi setelah dijelaskan oleh guru.

Mengasosiasi,

Peserta didik meringkas materi gunung berapi dari buku acuan yang

digunakan. Meringkas materi dari patokan atau poin-poin penting yang

telah diberikan oleh guru. (menit ke 14.08-68.38)

Dari hasil analisis diatas peneliti mengetahui bahwa guru memiliki

rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah sesuai untuk pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan saintifik. Namun dalam penerapannya

tidak semua dilaksanakan, dapat dilihat pada saat peneliti melakukan

observasi pertama. Pada pertemuan pertama di kelas 8 pada tabel 4.1.1

guru hanya melakukan satu pola dalam pendekatan saintifik yaitu pola

mengamati. Pada pertemuan kedua di kelas 7 pada tabel 4.2.1 guru hanya

melakukan tiga pola dalam pendekatan saintifik yaitu pola mengamati,

mengumpulkan data dan mengasosiasi. Hal tersebut tidak sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah direncanakan, dikarenakan

oleh beberapa hal seperti dapat dilihat dari hasil wawancara peneliti

bersama guru mengenai kelima pola tersebut guru mengungkapkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

40

kelima pola dalam pendekatan saintifik belum siap diterima oleh peserta

didik dan diterapkan disekolah.

Menurut pendapat guru hal tersebut juga erat kaitannya dengan

pendidikan katakter untuk peserta didik dari segi ketaatan dan kepatuhan.

Selain itu peserta didik masih kurang dalam mendengarkan ketika guru

menjelaskan konsep, prinsip dan hukum dalam pembelajaran. Tidak hanya

mendengarkan saja, pada materi eksakta peserta didik sebenarnya butuh

kesungguhan, keseriusan dan ketekunan dalam menyelesaikan suatu

permasalahan. Guru mengungkapkan mengenai pelaksanaan kelima pola

dalam pendekatan saintifik tidak harus berurutan dalam satu pertemuan

namun dapat dikembangkan lebih dari satu pertemuan. Hal tersebut sesuai

dengan yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014

pasal 2 ayat 9 yaitu urutan logis sebagaimana dimaksud pada ayat (8)

dapat dikembangkan dan digunakan dalam satu atau lebih pertemuan.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran hal yang utama harus

diperhatikan selain materi pokok pembelajaran yaitu alokasi waktu.

Berikut ini peneliti ingin menunjukkan keterkaitan atau keseuaian antara

alokasi waktu yang sudah direncanakan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dan alokasi waktu didalam pelaksanaan pembelajaran:

Tabel 4.4 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika (Pertemuan I)

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Pembukaan 10.00 08.46

2. Kegiatan inti : 95.00 69.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

41

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Mengamati 03.46

2. Menanya -

3. Mengumpulkan Data -

4. Mengasosiasi -

5. Mengkomunikasikan -

Ceramah 65.84

3. Penutup 15.00 -

Dalam alokasi waktu pada tabel diatas, dapat dilihat waktu dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran lebih lama dibandingkan dengan waktu dalam

pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang diberikan guru pada peneliti tercantum dalam materi

tersebut digunakan untuk 3 jam pelajaran namun dalam pelaksanaannya

guru melakukannya di 2 jam pelajaran. Peneliti tidak menanyakan

mengenai alokasi waktu yang berbeda antara rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan proses pembelajaran, karena peneliti menerima

rencana pelaksanaan pembelajaran setelah menyelesaikan penelitian dan

setelah melaksanaan kegiatan wawancara. Dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dalam kegiatan inti, untuk kelima pola pendekatan saintifik

tidak diberikan waktu secara rinci melainkan langsung menjadi satu

keseluruhan dalam kegiatan inti. Guru lebih banyak menggunakan

ceramah dibandingkan menerapkan kelima pola tersebut. Dalam

pelaksanaannya, guru tidak melaksanakan kegiatan penutup. Menurut

peneliti selama observasi guru kekurangan waktu yang mana saat bel akhir

pembelajaran siswa masih mengerjakan tugas yang diberikan guru dan ada

beberapa siswa yang memeriksakan pekerjaannya ke guru. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

42

disebabkan dengan perencanaan yang kurang matang sehingga guru

kekurangan waktu dalam proses pembelajaran.

Tabel 4.5 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika (Pertemuan II)

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Pembukaan 10.00 14.07

2. Kegiatan inti : 60.00 54.19

1. Mengamati 01.08

2. Menanya -

3. Mengumpulkan Data 04.25

4. Mengasosiasi 54.30

5. Mengkomunikasikan -

Ceramah -

3. Penutup 15.00 -

Dalam alokasi waktu pada tabel diatas, dapat dilihat waktu dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran sedikit lebih lama dibandingkan

dengan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang diberikan guru pada peneliti

tercantum dalam materi tersebut digunakan untuk 2 jam pelajaran yang

totalnya 95 menit dan dalam pelaksanaannya guru melakukannya di 2 jam

pelajaran yang totalnya 80 menit . Peneliti tidak menanyakan mengenai

alokasi waktu yang berbeda antara rencana pelaksanaan pembelajaran

dengan proses pembelajaran, karena peneliti menerima rencana

pelaksanaan pembelajaran setelah menyelesaikan penelitian dan setelah

melaksanaan kegiatan wawancara. Dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dalam kegiatan inti, untuk kelima pola pendekatan saintifik

tidak diberikan waktu secara rinci melainkan langsung menjadi satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

43

keseluruhan dalam kegiatan inti. Pada pertemuan kedua ini guru lebih

menekankan pada pola mengasosiasi data, dari awal mulainya kegiatan inti

sampai jam pelajaran selesai sehingga guru tidak melaksanakan kegiatan

penutup. Menurut peneliti selama observasi guru kekurangan waktu yang

mana saat bel akhir pembelajaran siswa masih mengerjakan tugas yang

diberikan guru dan ada beberapa siswa yang memeriksakan pekerjaannya

ke guru. Hal tersebut disebabkan dengan perencanaan yang kurang matang

sehingga guru kekurangan waktu dalam proses pembelajaran.

b. Guru II

Tabel 4.6 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8

Pertemuan ke 1)

No. Komponen

Pendekatan Saintifik RPP Pelaksanaan

1. Mengamati Direncanakan Dilaksanakan

2. Menanya Direncanakan Tidak Dilaksanakan

3. Mengumpulkan Data Direncanakan Dilaksanakan

4. Mengasosiasi Direncanakan Tidak Dilaksanakan

5. Mengkomunikasikan Direncanakan Tidak Dilaksanakan

Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada pola menanya dilakukan

setelah mengumpulkan data. Menanya dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut yaitu menanya dari yang sudah dijelaskan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hanya melaksanaan 2 pola dalam

pendekatan saintifik yaitu mengamati,mengumpulkan data. Hal tersebut

dapat dilihat dalam transkrip video dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

44

Mengamati,

Guru : Kita lanjutkan ya. L. Cepat Rambat Bunyi, yok diperhatikan

kesini. Cepat rambat bunyi adalah besarnya jarak yang

ditempuh bunyi tiap sekon. Ini misalnya kalian berada di

rumah, rumah kalian lihat ada pos ronda gitu yang ada

kentongannya itu ya. Terus, jaraknya mungkin agak jauh.

Kemudian ada yang membunyikan kentongan, kira-kira

orang yang membunyikan kentongan itu kamu akan

langsung mendengar nggak sih?

(menit ke 06.08-06.20)

Guru menjelaskan cepat rambat bunyi dengan mengilustrasikannya yaitu

menjelaskan bagaimana suara kentongan di pos ronda dapat terdengar

sampai dirumah agar mempermudah peserta didik dalam membayangkan

mengenai materi tersebut.

Guru : Pernah ada yang bermain penggaris digetarkan kayak gini?

Pernah nggak? Kalau saya getarkan kayak gini kedengaran

ga sampai belakang?

(menit ke 17.30-18.06)

Guru meminta peserta didik mengamati demonstrasi yang dilakukan untuk

menunjukkan kuat lemahnya suatu bunyi yaitu dengan menggetarkan

penggaris diujung meja. Dengan demikian peserta didik akan merasa lebih

mudah untuk memahami materi tersebut.

Guru : Berikutnya ada desah dan dentum, kita pernah

mendengarkan suara, mendengarkan bunyi kadang-kadang

sebenarnya kita mendengarkan suara yang apa ya, yang

berisik gitu ya? misalnya kamu mendengarkan kelas seperti

ini, gitu ya. Terus suaranya tidak beraturan, dapat

dikatakan bikin pusing kita ya. Tetapi kita lihat ada nada,

nada yaitu bunyi yang teratur. Misalnya kita mendengarkan

suara gitar, suara piano, atau suara kalian bernyanyi akan

berbeda. Lebih enak mana kalian dengar? Dengan kelas

ramai seperti ini? Dengan mendengarkan suara alat musik.

Lebih enak mana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

45

(menit ke 25.09-27.31)

Guru memberikan penjelasan tentang nada, desah, dentum dan resonansi

dengan menggunakan ilustrasi yaitu memisalkan suara yang terdengar di

kelas yang ramai, suara yang dihasilkana oleh alat musik, dentuman bom

dan kaca yang bergetar ketika ada guntur. Agar peserta didik mudah dalam

memahami dan membedakan materi tersebut.

Megumpulkan data,

SL3 : Ngerti kalau jaraknya itu dari mana? Jaraknya itu dari

mana? Jaraknya seberapa bagaimana bu?

Guru : Ya kalau tau waktunya diketahui ya nanti tahu.

(menit ke 07.58-08.06)

Peserta didik menanyakan cara untuk mengetahui jarak antara pos ronda

dan rumah dari suara kentongan yang terdengar. Peserta didik menanyakan

hal tersebut setelah guru memberikan penjelasan, sehingga mempermudah

siswa dalam memahami dan akan timbul pertanyaan yang dapat

membantunya lebih memahai materi tersebut.

Tabel 4.7 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8

Pertemuan ke 2)

No. Komponen

Pendekatan Saintifik RPP Pelaksanaan

1. Mengamati Direncanakan Dilaksanakan

2. Menanya Direncanakan Tidak Dilaksanakan

3. Mengumpulkan Data Direncanakan Tidak Dilaksanakan

4. Mengasosiasi Direncanakan Dilaksanakan

5. Mengkomunikasikan Direncanakan Tidak Dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

46

Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada pola menanya dilakukan

setelah mengumpulkan data. Menanya dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut yaitu menanya dari yang sudah dijelaskan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hanya melaksanaan 2 pola dalam

pendekatan saintifik yaitu mengamati dan mengasosiasi. Hal tersebut dapat

dilihat dalam transkrip video dibawah ini:

Mengamati,

Guru : Pernah ada yang bermain penggaris digetarkan kayak gini?

Pernah nggak? Kalau saya getarkan kayak gini kedengaran

ga sampai belakang?

(menit ke 17.30-18.06)

Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan ilustrasi verbal

yaitu cahaya merambat lururs yaitu cahaya dari proyektor ke layar, cahaya

dapat dipantulkan dapat dilihat pada cermin, cahaya dapat dibiaskan ketika

air yang dalam terlihat dangkal, cahya dapat merambat dalam ruang hampa

adalah cahaya matahari yang sampai ke bumi. Ilustrasi verbal digunakan

untuk mempermudah siswa memahami materi, karena ilustrasi verbal

dapat kita ambil dari kehidupan sehari-hari sehingga membuat peserta

didik lebih mudah menangkap dan membayangkannya.

Guru : Berikutnya ada desah dan dentum, kita pernah

mendengarkan suara, mendengarkan bunyi kadang-kadang

sebenarnya kita mendengarkan suara yang apa ya, yang

berisik gitu ya? misalnya kamu mendengarkan kelas seperti

ini, gitu ya. Terus suaranya tidak beraturan, dapat dikatakan

bikin pusing kita ya. Tetapi kita lihat ada nada, nada yaitu

bunyi yang teratur. Misalnya kita mendengarkan suara gitar,

suara piano, atau suara kalian bernyanyi akan berbeda.

Lebih enak mana kalian dengar? Dengan kelas ramai seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

47

ini? Dengan mendengarkan suara alat musik. Lebih enak

mana?

(menit ke 25.09-27.31)

Guru menjelaskan cara menggambarkan bagian-bagian dalam pelukisan

bayangan pada cermin cekung.

Guru : Nah berkaitan dengan sifat-sifat cahaya ya. Sifat-sifat

cahaya yang pertama adalah dapat merambat lurus.

SP1 : Maksudnya gimana bu?

Guru : Oke ya seperti saya menyalakkan senter atau menyalakan

ponter ya. Kemudian dapat dipantulkan, cermin, dapat

dibiaskan, dibiaskan. Dalam air ya, kalau ada benda dalam

air atau kalian melihat air kolam yang nampak dangkal

ternyata dalam gitu ya. Atau yang memakai kacamata juga

karena adanya pembiasan pada lensa, kemudian dapat

dipantulkan, dapat digambungkan. Kita tidak akan

membahas tentang ini atau dapat digabungkan. Kemudian

dapat merambat dalam ruang hampa, gimana ni kok bisa

merambat dalam ruang hampa? Cahaya yang utama ni,

cahaya matahari, cahaya matahari yang jauh diatas sana

sampai ke bumi melewati.

(menit ke 04.04-07.15)

Guru menjelaskan pengaplikasian sinar istimewa ketiga yaitu pada

pelukisan bayangan bila benda ada diruang I.

Mengasosiasi,

Guru : Yang sudah dapat kalian langsung buka halaman 2, halaman

2. Nah disitu ada sinar-sinar istimewa pada cermin cekung,

udah semua ya? Nah tadi kita sudah bahas tentang 3 sinar

istimewa, tolong gambar itu karena belum lengkap sinar

datang, sinar pantul ya, tolong dilengkapi dulu. Kalau bisa

ya pakailah penggaris.

SL9 : yang mana bu? Halaman berapa bu?

Guru : Halaman 2. Udah belum?

BSL : Sudah

Guru : Tolong dilengkapi 3 sinar istimewa. Perhatikan deskripsinya.

(menit ke 23.17-23.30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

48

Guru meminta siswa mengerjakan hangout yang telah dibagikan dan

melengkapi ketiga sinar istimewa.

Tabel 4.8 Analisis hubungan antara RPP dengan Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika berdasarkan Pendekatan Saintifik (Kelas 8

Pertemuan ke 3)

No. Komponen

Pendekatan Saintifik RPP Pelaksanaan

1. Mengamati Direncanakan Dilaksanakan

2. Menanya Direncanakan Tidak Dilaksanakan

3. Mengumpulkan Data Direncanakan Dilaksanakan

4. Mengasosiasi Direncanakan Dilaksanakan

5. Mengkomunikasikan Direncanakan Tidak Dilaksanakan

Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada pola menanya dilakukan

setelah mengumpulkan data. Menanya dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut yaitu menanya dari yang sudah dijelaskan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hanya melaksanaan 2 pola dalam

pendekatan saintifik yaitu mengamati, mengumpulkan informasi dan

mengasosiasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam transkrip video dibawah ini:

Mengamati,

Guru : Yang ketiga itu, kamu harus membuat cerminnya dulu,

berapa f nya. Meskinya kamu pakai jangka, kelasmu ga

punya jangka ya? Ini aja, ga punya jangka jadi pakai ini ya.

Ini sumbu utamanya, terus ini pusat kelengkungannya, jadi

apa ini? M boleh P boleh, terus ini Fnya diukur terus di

paro. Jadi gini ya kalau kamu pakai jangka gini ya. Benda

diruang berapa itu? Diruang III ya, kalau kalian punya

bolpoin warna yang berbeda nanti sinar istimewanya akan

nampak berbeda. Langkah berikutnya adalah kalian harus

melukis minimal dua sinar istimewa kalian harus hafal. Yok,

sinar istimewa yang pertama? Sinar datang, sejajar sumbu

utama ya? Terus dipantulkan melalui?

BSP : Titik fokus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

49

(menit ke 03.36-09.18)

Guru minta peserta didik untuk mengamati ketika guru melukiskan

bayangan yang terbentuk saat benda berada di ruang III. Karena bila

peserta didik tidak dengan sesakma mengamatinya maka akan kesulitan

dipelukisan bayangan dengan benda di ruang yang berbeda.

Guru : Oke maka sifat bayangannya adalah maya, tegak, diperkecil,

diruang I. Cotohnya adalah kalau kamu lihat kaca spion, apa

yang kamu lihat dari kaca spion? Apa yang kamu perhatikan

dari kaca spion? Kita bisa melihat bayangan kita bayangan

benda disekitarnya? Bisa. Bayangannya gimana? Apakah

gede?

BS : Diperkecil

(menit ke 33.45-34.36)

Guru menjelaskan pembentukan bayangan pada cermin cembung dengan

menggunakan ilustrasi verbal yaitu bayangan yang dihasilkan dari kaca

spion.

Mengumpulkan data,

SL6 : Bu terus sinar istimewa ketiga itu dipakai kapan?

Guru : Kalau bisa dipakai ya boleh.

(menit ke13.38-13.48)

Peserta didik menanyakan pengaplikasian sinar istimewa ketiga. Karena

dalam pembelajaran guru kurang menjelaskan kegunaan maupun

penggunaan untuk masing-masing sinar istimewa.

Mengasosiasi,

Guru : Terus yang ini 1/So, So ini apa? Jarak benda. Seperjarak

benda ditambah seperjarak bayangan sama dengan seper f

yang mana f-nya adalah fokus. Kemudian yang harus kamu

tahu ini pada cermin cekung f dan R nya bernilai positif, f-

nya ya bukan s-nya, f-nya. Kemudian untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

50

perbesaran rumusnya Si/So atau hi/ho, hi itu tinggi bayangan

satunya adalah tinggi benda. Ini sebenarnya bisa dilogika

kok, misalnya gini kalau bendanya tingginya 10 cm, tinggi 10

cm lalu bayangannya tingginya 20cm, maka perbesarannya

berapa?

SL7 : 2 kali

Guru : Benda tingginya 10 cm. Dua kali. Sepuluh jadi dua puluh ya,

tahu dari mana itu? Duapuluh dibagi sepuluh. Rumusnya ini

tinggi bayangan dibagi tinggi benda seperti itu. Jarak benda

dengan cermin misalnya 5 cm, jarak bayangannya dengan

cermin 15 cm. Berapa perbesarannya?

SP2 : 3 kali

Guru : Berapa? Tiga kali. Dari mana? Oh dari jarak bayangan

dibagi dengam jarak benda, bisa dimengertikan?

BS : bisa

Guru : Ini contoh soal ya. Contoh soalnya ini, oke ya.

Guru : Bayangan nyata terbentuk pada cermin cekung berjarak 60

cm dari benda yang tingginya 4 cm yang diletakan 15 cm

didepan cermin. Hitunglah jarak titik api, titip api apa tadi?

SB : Titik fokus

Guru : Ya fokusnya. Dan tinggi bayangan yang terjadi. Tolong

selalu menuliskan diketahui. Saya wajib, karena akan

membantu kamu, ini apa? Cari apa? Silahkan ditulis dulu.

(menit ke 19.10-22.02)

Guru memberikan pertanyaan dan peserta didik menjawab pertanyaan guru

secara lisan maupun tertulis.

Dari hasil analisis diatas peneliti mengetahui bahwa guru memiliki

rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah sesuai pada pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan saintifik. Namun dalam penerapannya

tidak semua dilaksanakan, hal tersebut dilihat oleh peneliti pada saat

obervasi selain itu dapat dilihat dalam transkrip video. Sehingga

pembelajaran yang telah dilaksanakan tidak sesuai dengan pembelajaran

yang telah direncanakan, dikarenakan oleh beberapa hal seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

51

terkilat dalam hasil wawancara peneliti bersama guru mengenai kelima

pola tersebut. Kedua guru mengungkapkan kesiapan kelima pola dalam

pendekatan saintifik diterapkan dalam pembelajaran bukan hanya dilihat

dari kesiapan dari peserta didik melainkan kesiapan dari guru yang paling

utama. Guru juga mengungkapkan inti dari pembelajaran adalah gurunya,

apabila guru mampu membimbing peserta didik untuk melaksanakan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik maka pembelajaran tersebut

dapat terlaksana. Peneliti sependapat dengan yang guru ungkapkan

mengenai minat siswa untuk membaca, apabila peserta didik tidak

berminat membaca maka peserta didik tersebut tidak dapat mencari sendiri

materi yang akan dipelajari. Peneliti juga sependapat dengan yang

diugungkapkan oleh guru mengenai pelaksanaan kelima pola dalam

pendekatan saintifik tidak harus berurutan dalam satu pertemuan namun

dapat dikembangkan lebih dari satu pertemuan. Hal tersebut sesuai dengan

yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 pasal 2 ayat

9 yaitu urutan logis sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat

dikembangkan dan digunakan dalam satu atau lebih pertemuan.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran hal yang utama harus

diperhatikan selain materi pokok pembelajaran yaitu alokasi waktu.

Berikut ini peneliti ingin menunjukkan keterkaitan atau keseuaian antara

alokasi waktu yang sudah direncanakan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dan alokasi waktu didalam pelaksanaan pembelajaran:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

52

Tabel 4.9 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika (Pertemuan I)

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Pembukaan 10.00 05.37

2. Kegiatan inti : 60.00 20.36

1. Mengamati 3.10

2. Menanya 00.08

3. Mengumpulkan Data -

4. Mengasosiasi -

5. Mengkomunikasikan -

Ceramah 11.18

3. Penutup 15.00 05.04

Dalam alokasi waktu pada tabel diatas, dapat dilihat waktu dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran sedikit lama dibandingkan dengan

waktu dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang diberikan guru pada peneliti tercantum

dalam materi tersebut digunakan untuk 2 jam pelajaran yang totalnya 95

menit dan dalam pelaksanaannya guru melakukannya di 1 jam pelajaran

yang totalnya 40 menit. Peneliti tidak menanyakan mengenai alokasi

waktu yang berbeda antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

proses pembelajaran, karena peneliti menerima rencana pelaksanaan

pembelajaran setelah menyelesaikan penelitian. Dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan inti, untuk kelima pola

pendekatan saintifik tidak diberikan waktu secara rinci melainkan

langsung menjadi satu keseluruhan dalam kegiatan inti. Guru lebih banyak

menggunakan ceramah dibandingkan penerapkan kelima pola tersebut.

Dalam pelaksanaanya guru menerapkan pola mengamati walaupun waktu

terhitung singkat, dari pengamatan peneliti guru melaksanaakan

pembelajaran dengan adanya kegiatan pembuka, kegiatan inti dan kegitan

penutup. Kegiatan pembuka dilaksanakan lebih dari 10% dari total waktu

dalam satu pertemuan tersebut. Walaupun dalam pelaksanaan tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

53

dengan perencanaan namun guru menggunakan waktu sudah cukup baik

dalam 1 jam pelajaran tersebut.

Tabel 4.10 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika (Pertemuan II)

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Pembukaan 10.00 07.42

2. Kegiatan inti : 95.00 23.37

1. Mengamati 05.46

2. Menanya -

3. Mengumpulkan Data 02.46

4. Mengasosiasi -

5. Mengkomunikasikan -

Ceramah 15.05

3. Penutup 15.00 -

Dalam alokasi waktu pada tabel diatas, dapat dilihat waktu dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran lebih lama dibandingkan dengan waktu

dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang diberikan guru pada peneliti tercantum

dalam materi tersebut digunakan untuk 3 jam pelajaran yang totalnya 110

menit namun dalam pelaksanaannya guru melakukannya di 1 jam

pelajaran totalnya. Peneliti tidak menanyakan mengenai alokasi waktu

yang berbeda antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses

pembelajaran, karena peneliti menerima rencana pelaksanaan

pembelajaran setelah menyelesaikan penelitian dan setelah melaksanaan

kegiatan wawancara. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dalam

kegiatan inti, untuk kelima pola pendekatan saintifik tidak diberikan waktu

secara rinci melainkan langsung menjadi satu keseluruhan dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

54

inti. Guru lebih banyak menggunakan ceramah dibandingkan penerapkan

kelima pola tersebut. Dalam pelaksanaannya, guru tidak melaksanakan

kegiatan penutup. Hal tersebut disebabkan dengan ketidaksesuaian antara

perencanaan dan pelaksanaan, sehingga guru kekurangan waktu dalam

proses pembelajaran.

Tabel 4.11 Alokasi waktu dalam RPP dan dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Fisika (Pertemuan III)

No. Aspek-aspek Alokasi waktu (menit)

RPP Pelaksanaan

1. Pembukaan 10.00 -

2. Kegiatan inti : 60.00 37.06

1. Mengamati 06.33

2. Menanya -

3. Mengumpulkan Data 02.10

4. Mengasosiasi 3.12

5. Mengkomunikasikan -

Ceramah 25.11

3. Penutup 15.00 -

Dalam alokasi waktu pada tabel diatas, dapat dilihat waktu dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran lebih lama dibandingkan dengan waktu

dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang diberikan guru pada peneliti tercantum

dalam materi tersebut digunakan untuk 2 jam pelajaran yang totalnya 95

menit namun dalam pelaksanaannya guru melakukannya di 1 jam

pelajaran yang totalnya 40 menit. Peneliti tidak menanyakan mengenai

alokasi waktu yang berbeda antara rencana pelaksanaan pembelajaran

dengan proses pembelajaran, karena peneliti menerima rencana

pelaksanaan pembelajaran setelah menyelesaikan penelitian dan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

55

melaksanaan kegiatan wawancara. Dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dalam kegiatan inti, untuk kelima pola pendekatan saintifik

tidak diberikan waktu secara rinci melainkan langsung menjadi satu

keseluruhan dalam kegiatan inti. Guru lebih banyak menggunakan

ceramah dibandingkan menerapkan kelima pola tersebut. Dalam

pelaksanaannya, guru tidak melaksanakan kegiatan pembuka dan kegiatan

penutup. Menurut peneliti selama observasi guru langsung memulai

dengan memeriksa pekerjaan siswa dan langsung membahas materi

tersebut. Kemudian waktu lebih terpakai untuk membahas pekerjaan

rumah sehingga diakhir pelajaran guru kekurangan waktu untuk

melaksanakan kegiatan penutup. Hal tersebut disebabkan dengan

ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, sehingga guru

kekurangan waktu dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 2 orang guru IPA

SMP di Kabupaten Yogyakarta yang tengah menjalankan kurikulum 2013,

penerapan pembelajaran fisika melalui pendekatan saintifik di SMP Swasta di

Yogyakarta dalam proses pembelajaran di kelas, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengetahuan Guru I dan Guru II SMP di Kabupaten Yogyakarta tentang

pendekatan saintifik hanya mencakup beberapa hal: pemahaman guru

tentang pengertian pendekatan saintifik tidak sesuai dengan teori pasa

Hosnah, 2014 dan pemahaman guru untuk 5M sudah sesuai dengan

Permendikbud No. 81A Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum.

2. Kedua guru IPA SMP Swasta di Yogyakarta sudah memiliki kesiapan

yang matang dalam proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang mencakup seluruh aspek dalam

pendekatan saintifik. Namun untuk pola yang menanya dilakukan setelah

mengumpulkan data.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru I dan guru II tidak menerapkan

kegiatan yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal

tersebut dapat terlihat dalam pelaksanaan pembelajaran selama observasi

dan dalam transkrip video.

4. Guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

57

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas penelitian sesuai konsep kurikulum 2013

mengenai pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA

di SMP Kabupaten Yogyakarta, maka penulis menyarankan bagi peneliti

selanjutnya sebagai berikut:

a. Sebaiknya pedoman wawancara menampakkan secara jelas aspek aspek

penting dalam pendekatan saintifik dan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

b. Dapat menggunakan 2 atau lebih teknik pengambilan data dalam

penelitian sehingga memperoleh data yang lebih akurat.

c. Penelitian pada saat observasi sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali atau

lebih agar memperoleh data yang lebih kuat.

d. Wawancara dilakukan setelah siap dan dalam suasana yang kondusif

dan sebaiknya pada saat pengambilan data dapat dilakukan beberapa

kali wawancara.

e. Melakukan pembatasan topik yang jelas agar pembahasan dan hasil

lebih rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Skripsi - core.ac.uk · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada 2 Guru IPA di SMP Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

58

DAFTAR PUSTAKA

Djamal. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65

Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A

Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum

Pembelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103

Tahun 2014 tentang Standar Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Trianto, 2011. Model Pebelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI