Upload
teguh-budiawan
View
531
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN TERPADU DAN PEMBELAJARAN PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN TERPADU DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PENJAS TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK DASAR SISWA SDKONVENSIONAL DALAM PENJAS TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK DASAR SISWA SD
((study eksperimen terhadap siswa kelas I SDN Jalan Anyar, Bandungstudy eksperimen terhadap siswa kelas I SDN Jalan Anyar, Bandung))
SKRIPSI SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan OlahragaProgram Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
HHudda Adhiprasianoudda Adhiprasiano043870043870
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGAJURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGAFAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATANFAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA20092009
PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN TERPADU DAN PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN TERPADU DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PENJAS PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PENJAS
TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK DASAR SISWA SDTERHADAP PENINGKATAN MOTORIK DASAR SISWA SD((study eksperimen terhadap siswa kelas I SDN Jalan study eksperimen terhadap siswa kelas I SDN Jalan
Anyar, BandungAnyar, Bandung))
Hudda Adhiprasiano043870
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
Latar Belakang MasalahMasalah PenelitianTujuan Penelitian Manfaat PenelitianDefinisi Operasional
Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Alasan Rasional Dan EsensialGejala Kesenjangan Di Lapangan Yang
Menjadi Dasar PemikiranKerugian Bila Tidak DitelitiKeuntungan Bila Diteliti
Masalah PenelitianMasalah Penelitian
Apakah terdapat peningkatan belajar motorik dasar melalui penerapan model pendekatan pembelajaran terpadu dalam Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar?
Apakah terdapat peningkatan belajar motorik dasar melalui penerapan model pendekatan pembelajaran konvensional dalam pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar?
Apakah terdapat perbedaan hasil peningkatan motorik dasar antara model pendekatan pembelajaran terpadu dan konvensional?
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mencoba
mengungkapkan efektifitas model pendekatan pembelajaran terpadu dalam pendidikan jasmani dikaitkan dengan tujuan inti pembelajaran penjas yakni peningkatan dalam hal kemampuan motorik dasar sebagai pembanding akan dilihat hasil kedua tujuan tersebut melalui pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani secara konvensional.
Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
Manfaat TeoritisAnalisa terhadap data yang diperoleh di lapangan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bidang kajian yang dapat ditelaah guru serta Pembina di lingkungan sekolah dasar.
Manfaat Praktispenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemungkinan menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani di sekolah dasar khususnya dalam kemampuan motorik
Definisi OperasionalDefinisi Operasional
Pendekatan pembelajaran: adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang bertujuan untuk membantu siswa berkembang secara optimal dalam proses belajarnya.
Pendekatan pembelajaran terpadu: adalah strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dimana materi-materi dalam pendidikan jasmani dikaitkan dengan materi pelajaran matematika, misalnya pada waktu pemanasan guru memberikan tugas berupa lari dan kemudian anak membentuk kelompok-kelompok kecil yang berubah-rubah (misalnya, ‘bentuk formasi 5 orang, 6 orang, dst.’).
Pendekatan pembelajaran konvesional: adalah strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru yang selama ini dilaksanakan, berbeda dengan pembelajaran terpadu, mata pelajaran pendidikan jasmani dalam pembelajaran terpadu, materi pemlajaran pendidikan jasmani dalam pendekatan ini tidak dihubungkan dengan pelajaran yang lain.
Hasil belajar Pendidikan Jasmani: ada dua komponen yang ingin dicapai setelah siswa mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, yaitu komponen yang pertama adalah kemampuan motorik dasar sebagai tujuan instruksional yang terdiri dari unsur kecepatan lari, kekuatan melompat, dan kekuatan melempar.
Motorik : Nurlan Kusmaedi (2004:53) “penguasaan derajat pengendalian gerakan-gerakan tubuh melalui koordinasi kerja/fungsional antara sistem persyarafan dan system perototan”. Dalam ruang lingkup penelitian ini yang dimaksud dengan motorik dasar bagi siswa SD yaitu meliputi kelincahan, kekuatan dan kecepatan.
BAB IIIBAB IIIPROSEDUR PENELITIANPROSEDUR PENELITIAN
Metode PenelitianPopulasi Dan SampelDesain Penelitian Instrumen Penelitian
Metode PenelitianMetode Penelitian
penelitian ini menggunakan metode EKSPERIMEN. Pemanfaatan metode eksperimen dalam penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan perbandingan antara pembelajaran terpadu dan pembelajaran konvensional terhadap peningkatan motorik dasar siswa.
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi ini adalah Siswa Kelas I SDN Jalan Anyar
Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dan pengelompokan sampel menggunakan metode randomize. Sampel berjumlah 34 siswa
Desain Penelitian Desain Penelitian
Keterangan :O1 : Tes Awal X1 : Perlakuan Pembelajaran Terpadu X2 : Perlakuan Pembelajaran KonvensionalO2 : Tes Akhir
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan TES MOTOR ABILITY yang terdiri dari empat macam test, yaitu :
Tes shuttle run 4 x 10 meterTes lempar tangkap bola dengan
jarak 1 meter ke tembokTes Stroke Stand Position
BalanceTes lari cepat 30 meter
BAB IV BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATAPENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Hasil Pengolahan dan Analisis
DataDiskusi Penemuan
Hasil Pengolahan dan Analisis Hasil Pengolahan dan Analisis DataData
Hasil Penghitungan Skor Rata-rata Dan Simpangan Baku
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Awal Kelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional
Hasil Penghitungan Uji HomogenitasHasil Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-
rata (Skor Berpasangan) Kelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional
Pengujian Hipotesis Menggunakan uji Kesamaan Dua Rata-rata(satu Pihak)
XXX
Hasil Penghitungan Skor Rata-Rata Dan Simpangan Hasil Penghitungan Skor Rata-Rata Dan Simpangan BakuBaku
Kelompok
TES AWAL TES AKHIR SELISIH
S S S
Terpadu 174.8 15.8 224 18.5 39.15 6.45
Konvensional 189.10
16.33 198.73 17.5 7.26 2.77
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Awal Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Awal Kelompok Terpadu Dan Kelompok KonvensionalKelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional
Kelompok Lo Ltabel Kesimpulan
Terpadu 0.1621 0.206 Normal
Konvensional 0.0951 0.206 Normal
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Akhir Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Akhir Kelompok Terpadu Dan Kelompok Kelompok Terpadu Dan Kelompok
KonvensionalKonvensional
Kelompok Lo Ltabel Kesimpulan
Terpadu 0.1531 0.206 Normal
Konvensional 0.1260 0.206 Normal
Hasil Penghitungan Uji HomogenitasHasil Penghitungan Uji Homogenitas
Yang Diuji Fhitung FTabel Kesimpulan
Tes Awal 1.06 2.33 Homogen
Tes Akhir 1.16
2.33
Homogen
Skor Selisih 0.10
2.33
Homogen
Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)(Skor Berpasangan)
Kelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional Kelompok Terpadu Dan Kelompok Konvensional
Kelompok thitung ttabel Kesimpulan
Terpadu 76.46 2.037 Signifikan
Konvensional 67.58 2.037 Signifikan
Pengujian Hipotesis Menggunakan uji Pengujian Hipotesis Menggunakan uji Kesamaan Dua Rata-rata(satu Pihak)Kesamaan Dua Rata-rata(satu Pihak)
Hasil t hitung untuk uji kesaman dua rata-rata didapat 0.144 dengan t-tabel dengan peluang
0.975 dengan dk 32 adalah 1.69, maka t hitung berada di dalam penerimaan Ho,
dengan ini pembelajaran kelompok terpadu maupun konvensional tidak jauh berbeda
dalam hal meningkatkan motorik dasar siswa.
Diskusi Penemuan Diskusi Penemuan
Penerapan metode pembelajaran terpadu pada usia anak kelas satu SD
tidak menghasilkan dampak yang cukup signifikan dalam hal peningkatan motorik dasar
dikarenakan secara umum interest mereka terhadap mata pelajaran
penjas cukup tinggi, sehingga tidak begitu tampak perbedaan dengan pembelajaran yang menggunakan
metode konvensional
BAB VBAB VKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
KesimpulanKesimpulan
Pembelajaran terpadu dapat meningkatkan kemampuan motorik dasar siswa
Pembelajaran konvensional dapat meningkatkan kemampuan motorik dasar siswa
Pembelajaran terpadu lebih Signifikan dibanding pembelajaran konvensional pada peningkatan motorik dasar siswa SD.
SaranSaran Bagi guru pendidikan jasmani, dalam proses pembelajarannya hendaklah
mampu membuat dan merancang bentuk-bentuk pemberian materi yang memungkinkan dapat tepat sasaran dan tepat guna, sehingga mampu memberikan motivasi yang lebih bagi siswa untuk berlatih/belajar mata pelajaran pendidikan jasmani.
Dikarenakan model pembelajaran terpadu merupakan model yang cukup baru bagi pendidikan di Indonesia, maka perlu kiranya bagi guru-guru pendidikan jasmani untuk lebih memahami model pembelajaran ini, misalnya dengan mengikuti seminar-seminar ataupun membaca buku tentang model pendekatan ini.
Mengingat pembelajaran terpadu merupakan perpaduan dari berbagai pelajaran, maka ada baiknya para guru di sekolah saling bertukar pikiran dalam membuat kurikulum yang sesuai dengan pembelajaran terpadu.
Bagi para guru hendaknya pembelajaran terpadu menjadi model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajarannya walaupun tidak jauh berbeda hasilnya dengan pembelajaran konvensional.
Bagi FPOK sebagai salah satu lembaga yang berkaitan erat dengan berhasil tidaknya pelaksanaan pendidikan jasmani, hasil penelitian ini merupakan masukan tentang perlunya penyebaran informasi mengenai pendekatan pembelajaran terpadu, supaya setiap lulusannya mempunyai bekal yang cukup untuk pelaksanaan di lapangan.
Perlu kiranya memperluas penelitian berkaitan dengan pembelajaran terpadu dan konvensional ini, tidak hanya terbatas pada keterpaduan antara pendidikan jasmani dengan matematika tetapi antara mata pelajaran yang lainnya.