107
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : AFIF FATIMATUZ ZAHRO 111-12-105 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET

TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QUR’AN

DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA

CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

AFIF FATIMATUZ ZAHRO

111-12-105

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

iii

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET

TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QUR’AN

DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA

CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

AFIF FATIMATUZ ZAHRO

111-12-105

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

vi

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

خير الناس أنفعهم لناس

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi

manfaat bagi orang lain. (HR. Bukhari Muslim)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak (Makmun) Ibu (Mianah) Mamak (Mardiyah) sebagai wujud baktiku

padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya untukku,

semoga beliau diberikan panjang umur dan kesehatan.

2. Saudara-saudaraku (dek nail, iin) yang selalu mendukungku dan memberiku

semangat.

3. Pakde Rahman, om Ridwan, bulek titik yang telah membantu memfasilitasi

kebutuhan kuliah dan selalu mendoakanku.

4. Abang Abdul Mutholib yang selalu mendukungku dan setia menemaniku,

menyemangatiku dan mendoakanku.

5. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaikho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang selalu

mendoakanku.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan di PPTQ Al-Muntaha (Qmput, Cemil, Yu Sit,

Dek Opik, Mak enj, Mbk Mpit, Mafa, Maslahah). Teteap dalam semanagat

nafas perjuanagan

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

viii

7. Keluarga kecil di PPTQ Al-Muntaha (Kak Kenul, Dek Curun, Okta, Hana,

Afni, Ncus). Yang telah menemani suka duka, tetap dalam semangat napas

perjuangan

8. Santri Tahfidz di PPTQ Al-Muntaha yang telah memperlancar dalam

penulisan skripsi ini

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 IAIN Salatiga.

10. Semua pihak yang telah memabantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupu tidak langsung.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi

muhammad saw.

Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah menyelesaikan skripsi

dengan judul “HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET

TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QURAN DI PONDOK

PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015”.

Sebagai manusia yang serba kekurangan, penulis sadar bahwa skripsi ini

merupakan tugas yang tidak mudah dan tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

yang telah memberikan kesempatan serta saran yang membangun kepada

penulis

4. Bapak M. Hafidz, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

5. Ibu Peni Susapti M.Si. selaku pembimbing akademik penulis yang dengan

kesabarannya, membimbing penulis dari waktu ke waktu

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan

ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

x

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

xi

ABSTRAK

Zahro, Afif Fatimatuz. 2016. “Hubungan Intensitas Penggunaan Gadget

terhadap Kedisiplinan Menghafal al-Qur‟an di Pondok Pesantren al-

Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015”. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing : Muh Hafidz, M. Ag

Kata Kunci :Hubungan Intensitas, Penggunaan Gadget, Kedisiplinan

Menghafal al-Qur’an.

Gadget merupakan alat yang sangat berkembang pada saat ini, yang dapat

igunakan untuk berkomunikasi, mencari informasi, media belajar ataupun media

hiburan. Pondok pesantren Al-Muntaha merupakan pondok pesantren modern

yang santri boleh menggunakan gadget. Dengan begitu santri menggunakan

gadget untuk menunjang hafalannya atau untuk hiburan saja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Intensitas

pengunaan gadget di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun

2015. 2). Tingkat kedisiplinan menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-

Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015. 3). Adakah hubungan intensitas

penggunaan gadget terhadap kedisiplinan menghafal Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

Metode Penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif, menggunakan

metode penggumpulan data berupa angket dan metode dokumentasi,

menggunakan analisis prosentase dan product moment.

Hasil dari pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:1)

IntensitasPenggunaan Gadget menunjukkan hasil sebagai berikut : Skor A dengan

kategori sangat intens berjumlah 9 responden dengan prosentase 29,03 %,Skor B

dengan kategori intens berjumlah 17 responden dengan prosentase 54,84%, Skor

C dengan kategori cukup intens berjumlah 5 responden dengan prosentase 16,13

%. 2) Kedisiplinan Menghafal al-Quran menunjukkan hasil sebagai berikut :Skor

A dengan nilai kategori sangat baik berjumlah 22 responden dengan prosentase

70,97 %, Skor B dengan nilai kategori baik berjumlah 5 responden dengan

prosentase 16,13 %, Skor C dengan nilai kategori cukup baik 4 responden dengan

prosentase 12,90 %. 3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara Intensitas

Penggunaan Gadget terhadap Kedisiplinan Menghafal al-Quran dari hasil

penghitungan 𝑟𝑥𝑦 menunjukkan 0,049, artinya berdasarkan tabel r product

moment𝑟𝑥𝑦 lebih besar atau sama dengan r tabel pada N = 31 pada taraf

signifikasi adalah 0,456. Dan 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh adalah 0,049, 𝑟𝑥𝑦 lebih kecil dari

r tabel yang berarti 𝑟𝑥𝑦 lebih kecil dari r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan negatif yang signifikan antara Intensitas Penggunaan Gadget

terhadap Kedisiplinan Menghafal al-Quran di Pondok Pesantren al-Muntaha

Kelurahan Argomulyo Kecamatan Cebongan Kota Salatiga. Sehingga hipotetis

ditolak.

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN TULISAN................................. vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

ASBTRAK ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Hipotesis ............................................................................................. 5

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

xiii

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

F. Definisi Operasional........................................................................... 6

G. Metode Penelitian............................................................................... 9

H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Intensitas Penggunaan Gadget

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Gadget ................................... 17

2. Fasilitas dalam Gadget ................................................................. 18

3. Tujuan Penggunakan Gadget ....................................................... 19

4. Manfaaat dan Dampak Menggunakan Gadget ............................. 19

5. Waktu Menggunakan Gadget ....................................................... 21

B. Kedisiplinan Menghafal al-Quran

1. Pengertian Kedisiplinan ............................................................... 22

2. Fungsi disiplin .............................................................................. 26

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin .................................. 32

4. Bentuk-bentuk kedisiplinan menghafal al-Quran ........................ 34

5. Syarat-syarat menghafal al-Quran................................................ 40

C. Hubungan Intensitas Penggunaan Gadget Terhadap

Kedisiplinan Menghafal al-Quran ...................................................... 42

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Subyjek Penelitian ............ 48

B. Penyajian Data ................................................................................... 53

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

xiv

BAB VI ANALISIS DATA

A. Analisis Pertama................................................................................. 58

B. Analisis Kedua ................................................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 70

B. Saran ................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DOKUMENTASI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variabel, Indikator, dan Butir soal angket ..................................... 13

Tabel 3.1 Daftar nama responden pondok al-Muntaha ............................... 53

Tabel 3.2 Jawaban angket penggunaan gadget ........................................... 55

Tabel 3.3 Jawaban angket kedisiplinan menghafal al-Quran...................... 56

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi jawaban penggunaan gadget ....................... 59

Tabel 4.2 Jawaban angket penggunaan gadget ........................................... 59

Tabel 4.3 Prosentase penggunaan gadget ................................................... 61

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi jawaban kedisiplinan menghafal al-Quran . 63

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

xv

Tabel 4.5 Daftar nilai kedisiplinan menghafal al-Quran ............................. 63

Tabel 4.6 Prosentase kedisiplinan menghafal al-Quran .............................. 65

Tabel 4.7 Product moment .......................................................................... 67

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penggunaan Gadget

Lampiran 2 Angket Kedisiplinan Menghafal al-Quran

Lampiran 3 Nota Pembimbing

Lampiran 3 Surat Pengantar Lembaga

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi

Lampiran 6 Lembar SKK

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 8 Dokumentasi

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era global sekarang ini, teknologi sangat berpengaruh dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satunya yang semakin berkembang saat ini

adalah media elektronik. Berbagai macam media elektronik diantaranya

adalah telivisi, komputer, handhpone, radio, dan mesin fotokopi. Media

elektronik tersebut diciptakan untuk mempermudah kegiatan sehari-hari serta

memperoleh berbagai media informasi.

Media yang sangat berpengaruh pada masa sekarang ini adalah gadget,

karena dengan gadget dapat digunakan sebagai alat komunikasi, memperoleh

informasi, media belajar serta media hiburan. Gadget merupakan alat

komunikasi yang sangat membantu sebagai sarana informasi (Hidayat,

2012:197).

Kemajuan teknologi yang semakin canggih pada masa sekarang ini

membuat gadget dengan berbagai jenis dan fitur yang menarik seperti BBM,

Instagram, Facebook, Watshap dll. Gadget yang dahulu merupakan barang

mewah dan hanya dimiliki oleh orang-orang dengan tingkat ekonomi ke atas,

sekarang setiap orang dapat memilikinya sampai pada masyarakat kelas

bawah mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, hampir diseluruh lapisan

masyarakat telah menggunakan gadget.

Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama islam yang

tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama dimana

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

2

santri-santri yang sepenuhnya barada dibawah leadership seorang atau

beberapa kiyai dengan ciri khas dengan kharismatis serta independen dalam

segala hal (Arifin, 1995:240).

Pondok pesantren terbagi menjadi dua yaitu pondok pesantren

tradisional dan nontradisional (medern). Pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan Islam ada yang masih bersifat nonfomal dengan corak tradisional.

Dan adapula yang bersifat formal dengan corak modern dalam metode dan

sistem (Sasono, 1998:125). Dipondok pesantren tradisional (salaf) hampir

tidak ada santri yang membawa media komunikasi, apalagi jika pesantren

tersebut mayoritas santrinya hanya nyantri saja dan tidak sambil sekolah.

Sedangkan di pondok modern yang santrinya tidak hanya nyantri saja tetapi

juga sekolah (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi) kemungkinan santri

diperbolehkan membawa gadget. Pondok pesantren al-Muntaha Cebongan

Salatiga merupakan pondok pesantren modern yang mana santri tidak hanya

nyantri saja akan tetapi santri juga bersekolah dengan begitu santria

diperbolehkan membawa gadget untuk mempermudah kegiatan

pembelajarannya di sekolah dan di pesantren.

Disiplin ilmu yang dipelajari di pondok pesantren bermacam-macam.

Ada yang pondok pesantren yang khusus mengaji al-Quran yang biasa

disebut pesantren Tahfidz, seperti pondok pesantren al-Muntaha yang

mayoritas santrinya menghafalkan al-Quran, masing-masing mempunyai

kualitas dan kadar hafalan yang berbeda. Ada yang baik dan ada yang kurang

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

3

baik hafalannya. Kualitas hafalan santri dapat dilihat dari tingkat bacaan,

kefasihan dan kelancaran bacaan al-Quran.

Untuk mendapatakan kualitas hafalan al-Quran banyak cara yang bisa

dilakukan pada zaman sekarang ini. Salah satunya dengan memanfaatkan

kemajua teknologi, diantara menggunakan media gadget. Gadget memiliki

berbagai fitur dan desain yang menarik serta bisa dikses dimana saja dan

kapan saja ketika kita butuhkan. Disadari atau tidak, teknologi telah merubah

pemikiran dan gaya hidup seseorang. Gadget memiliki kelebihan dan

kekurangan dalam menghafal al-Quran. Kelebihan gadget dalam menghafal

al-Quran diantaranya yakni dapat digunakan untuk membuka al-Quran

digital sebagai media membuka ayat-ayat al-Quran sehingga dapat

membacanya kapan saja dibutuhkan, dan juga dapat digunakan untuk

mendengarkan ayat-ayat al-Quran agar dapat mengingat ayat yang telah

dihafal serta mempelajari makhrojnya. Sedangkan kekurangan gadget dalam

menghafal al-Quran diantaranya adalah mengurangi waktu bermuroja’ah dan

membuat hafalan baru, mengganggu konsentrasi menghafal, menurunkan

kualitas hafalan, dan menciptakan sifat malas.

Orang yang menghafal al-Quran lebih cenderung membutuhkan waktu

yang lebih banyak untuk muroja’ah atau mengulang-ngulang hafalannya.

Sedangkan orang yang memegang atau menggunakan gadget hatinya akan

cenderung berkeinginan untuk menggunakan aplikasi yang ada didalamnya,

sehingga akan menyita banyak waktu serta konsentrasi dan bahkan akan

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

4

mengurangi jumlah waktu kegiatan aktifitasnya yang diantaranya adalah

menghafal al-Quran(Ash-Shiddieqy, 2009:78).

Dari latar belakang masalah tersebut peneliti akan meneliti tentang

“HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP

KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QURAN DI PONDOK

PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman Intensitas Penggunaan Gadget di Pondok Pesantren Al-

Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015?

2. Bagaimana tingkat kedisiplinanan Menghafal Al-Quran di Pondok

Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015?

3. Adakah hubungan intensitas penggunaan gadget terhadap kedisiplinan

menghafal Al-Quran di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan

Salatiga Tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan penulis capai sesuai dengan

rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas pengunaan gadget di Pondok

Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisiplinan menghafal Al-Quran

di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

5

3. Untuk mengetahui adakah hubungan intensitas penggunaan gadget

terhadap kedisiplinan menghafal Al-Quran di Pondok Pesantren Al-

Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

D. Hipotetis Penelitian

Hipotesis merupakansuatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

(Arikunto, 2010:110)

Jadi dapat penulis simpulkan hipotetis adalah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji terus secara

empiris.

Adapun hipotetis dalam penelitian ini adalah: ada hubungan intensitas

penggunaan gadget terhadap kedisiplinan menghafal Al-Quran di pondok

pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

pondok pesantren Tahfidzul Al-Quran yang modern, yang intensitas

santrinya menggunakan gadget dalam kedisiplinannya untuk menghafal

Al-Quran. Agar santri tidak terlena dan bisa membagi waktu dengan baik

anatara bermain gadget dan menghafal Al-Quran.

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

6

2. Praktis

Jika ternyata ada pengaruh, hal ini berarti bagi lembaga pondok

pesantren tahfidzul Qur’an yang modern khususnya di pondok pesantren

Al-Muntaha Cebongan Salatiga tentang dampak intensitas penggunaan

gadget terhadap kedisiplinan menghafal Al-Quran, bagaimanapun gadget

banyak negatifnya, karena tanpa disadari manusia terlena dengan

kecanggihan gadget.

Dan untuk mengingatkan para penghafal Al-Quran untuk tetap

berada di jalannya, dalam artian fokus dengan hafalan tanpa harus terlena

dengan semua fasilitas yang di sediakan karena itu hanyalah merupakan

ujian.

F. Definisi Operasioanal

Untuk menghindari salah tafsir dan agar mendapatkan kejelasan

tentang judul penelitian diatas, kiranya penulis perlu memberikan batasan dan

penjelasan mengenai istilah yang terdapat dalam judul diatas yaitu:

1. Hubungan Intensitas penggunaan Gadget

Intensitas, Kata intensitas berasal dari bahasa inggris yaitu intense

yang berarti semangat, giat (Echols, 1993:326) Intensitas adalah keadaan

tingkatan atau ukuran intensnya (Departemen Pendidikan Nasional,

2001:438)

Intensitas menurut (Poerwadarminto, 1978:437) ialah ukuran

kekuatan keadaan tingkatan sesorang. Tolak ukur yang kemudian

menjadi kebiasaan-kebiasaan sesorang dalam melaksanakan suatu

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

7

kegiatan. Dalam aspek-aspek tertentu intensitas seseorang dapat bernilai

positif dan negatif.

Handphone atau gadget adalah peranti (alat) untuk komunikasi

lisan atau jarak jauh, yang terdiri dari komponen pemancar dan penerima

pada tiap peranti masing-masing dipihak komunikator dan dipihak

komunikan (Alex, 1994: 630-631) sedangkan handphone atau gadge

adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai

kemampuan dasar yang sama telephone konvesional saluran tetap,

namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan

dengan jaringan telephone menggunakan kabel.

Dengan begitu dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan

intensitas penggunaan gadget yaitu tingkat keseringan seseorang dalam

menggunakan serta memanfaatkan media gadget dalam menunjang dan

memenuhi aktivitas kesehariannya agar lebih fleksibel, efesien, dan

berkualitas.

2. Kedisiplinan Menghafal Al-Quran

Disiplin berasal dari kata latin Discere yang berarti belajar. Dari

kata ini timbul kata Disiplin yang berarti pengajaran atau pelatihan.

Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak

akan ada kesempatan anatara pengajar dan santri dan hasil pelajaran pun

berkurang.

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

8

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Disiplin adalah tunduk dan

mengikuti peraturan tertentu dan menjahui larangan tertentu (Rohani,

2004:134).

Disiplin diartikan dengan tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan

terhadap peraturan atau tata tertib (Wiyanti, 2013:159).

Dan menurut peneliti kedisiplinan adalah kemampuan dari

seorang guru untuk menanamkan kedisiplinan baik kepada diri sendiri

maupun kepada santri (Asmani, 2009:94).

Jadi disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti

peraturan atau tata tertib karena didorong adanya kesadaran yang ada

pada kata hatinya.

Menghafal adalah dapat mengingat sesuatu dengan mudah dan

mengucapkannya di luar kepala, telah masuk dalam ingatan yang

berhubungan dengan pelajaran (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,

2007:341).

Al-Quran adalah kalam Allah yang bernialai mu’jizat yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat

Jibril (Mustamir, 2007:7).

Sedangkan Menghafal Al-Quran adalah suatu perbuatan

membaca, melafalkan secara teru menerus sehingga menjadi hafal dan

menjadi kebiasaan serta menyimpan hafalan Al-Quran di dalam dada

atau hati.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

9

Berdasarkan definisi di atas yang di maksud kedisiplinan

menghafal Al-Quran yaitu tingkat kesungguhan dan keseringan dalam

menghafal Al-Quran.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang

digunakan dalam proses penelitian (Kartono, 1990:20). Metode penelitian

merupakan pisau bedah untuk mengetahui permasalahan yang diajukan dalam

penelitian (Maslikhah, 2013:318). Dalam penelitian ini, penulis akan

menggunakan metodologi yang akan penulis jabarkan seperti dibawah ini:

1. Pendekatan dan Rancanagan Penelitian

Penelitian berjudul hubungan intensitas penggunaan gadget

terhadap kedisiplinan menghafal al-Quran Cebongan Salatiga Tahun

2015 ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, artinya

peneliti mengumpulkan data dengan mengadakan survei lapangan

kemudian dicari hubungan antar variabel. Dilihat dari jenisnya, penelitian

yang peneliti angkat termasuk jenis penelitian korelasional yang sifatnya

melukiskan hubungan yang terdapat antara variabel bebas berupa

intensitas penggunaan gadget (X) dengan variabel terikat yaitu

kedisiplinan menghafal al-Quran (Y).

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

10

2. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di pondok pesantren Al-Muntaha

Argomulyo, Cebongan, Salatiga dan penelitian akan dilaksanakan mulai

pada tanggal 12 April 2016 sampai selesei mendapatkan data.

3. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulnnya (Sugiyono, 2010:61). Populasi dalam penelitian ini adalah

para santri yang menghafal Al-Quran di pondok pesantren Al-Muntaha

Cebongan Salatiga Tahun 2015, yang berjumlah 31 santri. Rancangan

penelitian non eksperimen.

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu yang sangat penting di

dalam pelaksanaan suatu pendidikan. Teknik pengumpulan data adalah

yang dipakai untuk mengungkapkan data yang diperlukan dalam

penelitian agar mendapat data yang relevan dan sesuai kebutuhan.

Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat maka akan

mendapatkan data yang relevan dan akan menghasilkan penelitian yang

berkualitas baik.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data mengenai

Intensitas Penggunaan Gadget dan kedisiplinan Menghafal al-Quran

penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

11

a. Metode Angket

Menurut Sukardi (2009:76) yaitu beberapa macam pertanyaan

yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak

dipecahkan, disusun, dan disebarkan kepada responden untuk

memperoleh informasi di lapangan.

Metode Angket digunakan untuk memperoleh informasi

tentang intensitas penggunaan gadget serta kedisiplinan menghafal

Al-Quran di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga

Tahun 2015.

b. Metode Dokumentasi

Dengan metode dokumentasi peneliti dimungkinkan

memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau

dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden

bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinaya (Sukardi,

2009:81).

Metode ini digunakan untuk memperkuat data yang telah

diperoleh setelah melakukan metode observasi tak langsung, serta

untuk memperoleh data mengenai gambaran umum tentang

intensitas penggunaan gadget dan kedisiplinan menghafal Al-Quran

di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2015.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

12

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsini,

2010:203).

Ada dua instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu instrumen intensitas penggunaan gadget dan

kedisiplinan menghafal Al-Quran tahun 2015. Kedua instrumen tersebut

disusun penulis dibatasi dengan indikator-indikator yang dijabarkan

melalui angket, seperti penulis susun dibawah ini:

a. Variabel Independent (X) Intensitas penggunaan gadget dengan

indikator:

1) Tujuan penggunaan gadget (Warsita, 2008:49)

2) Waktu penggunaan gadget (Abrar, 2003:146)

3) Pemanfaatan gadget (Liliweri, 2011:851)

b. Variabel Dependent (Y) kedisiplinan Menghafal Al-Quran dengan

indikator:

1) Stategi dalam menghafalAl-Quran (Wafa, 2013:81)

2) Memantapkan hafalan dalam ingatan (Wafa, 2013:84)

3) Minat dalam diri kita (Hafidz, 1994:77)

4) Muroja’ah (Wafa, 2013:85)

5) Motivasi yang tinggi (Wafa, 2013:150)

Dari pejelasannn mnegeai idikator-idikator pada variabnel itesitas

penggunaan gadget (X1), dan kedisiplinan menghafal al-Quran (X2),

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

13

selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan butir-butir

pertanyaan pada angket sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Variabel, Indikator, dan butir soal Angket

Variabel Indikator Butir soal

Angket

Intensitas

penggunaan

gadget (X1)

1. Aktif bermain gadget Soal no. 1,2,3,4,5

dan 6

2. Pemanfaatan gadget Soal no.

7,8,9,10,11,12,

dan 13

3. Durasi menggunakan gadget Soal no. 14 dan

15

Kedisiplinan

Menghafal al-

Quran ((X2)

1. Strategi dalam menghafal al-Quran Soal no. 1 dan 2

2. Memantapkan hafalan dalam

ingatan

Soal no. 3,4,5,6,

dan 7

3. Minat dalam diri kita Soal no. 8,9,10,

dan 11

4. Muroja’ah Soal no. 12

5. Motivasi yang tinggi

Soal no.

13,14,dan 15

6. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langsung selanjutnya yang harus

ditempuh yaitu analisis data. Analisis data ini dimaksudkan untuk

mengetahui permasalahan-permasalahan dalam penelitian yang kemudian

dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya atau kevalidtannya.

Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan

dua macam tekhnik sebagai berikut:

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

14

a. Analisis Deskriptif

Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan,

kemudian di analisis pendahuluan. Dalam hal ini penulis

menggunakan berbagai macam metode untuk mendapatkan semua

data yang dibutuhkan. Selanjutnya mengklasifikasi dan menganalisis

sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas situasi objek yang

penulis teliti.

Setelah data terkumpul, maka diberi kriteria dan diberi

tabulasi dalam bentuk tabel prosentase. Untuk menganalisis ini,

penulis menggunakan rumus :

P = 𝐹

𝑁 x 100%

Keterangan:

P =Prosentase

N =Jumlah Populasi

F =Frekuensi (Sugiyono, 2010:228)

100% : Bilangan Konstanta

Rumus diatas digunakan untuk menjawab rumusan masalah

latar belakang intensitas penggunaan gadget dan kedisiplinan

menghafal Al-Quran.

b. Analisi Product Moment

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisis

data untuk mendapatkan kesimpulan data dalam penelitian.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

15

Untuk mencari ada tidaknya intensitas penggunaan gadget

terhadap kedisiplinan menghafal Al-Quran. Penulis menggunakan

korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =

𝑋𝑌 −( 𝑋) ( 𝑌)

𝑁

{ 𝑋2 −( 𝑋2)

𝑁} { 𝑌2 −

( 𝑌2)

𝑁}

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

X = variabel pengaruh

Y = variabel terpengaruh

N = jumlah responden

Digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Adakah

intensitas penggunaan gedget terhadap kedisiplinan menghafal Al-

Quran.

H. Sistematika Penelitian

Dalam memberikan gambaran umum mengenai isi penelitian skripsi

ini, perlu dikemukakan garis besar pembahsan melalui sistematika skripsi.

Adapun skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Yang pertama. Pendahuluan, meliputi : judul, abstrak, pernyataan,

nota pembimbing, kata pengantar, motto, persembahan, daftar isi, daftar

lampiran.

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

16

Yang kedua. Bagian isi, meliputi: Bab I Pendahuluan, berisi : Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Definisi

Operasional, dan Metode Penelitian.

Yang ketiga. Bab II Kajian Pustaka, berisi :

1) Intensitas Penggunaan Gadget, meliputi pengertian intensitas penggunaan

gadget, fasilitas penggunaan gadget, tujuan penggunaan gadget,

manfaat dan dampak menggunakan gadget, waktu menggunakan

gadget.

2) Kedisiplinan Menghafal Al-Quran, meliputi pengertian disiplin,

pengertian menghafal Al-Quran, fungsi disiplin, macam-macam disiplin,

faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, bentuk-bentuk kedisiplinan,

syarat-syarat menghafal al-Quran dan tahap-tahap hafalan.

3) Hubungan Intensitas penggunaan gadget terhadap kedisipliana menghafal

al-Quran

Yang keempat. Bab III Hasil Penelitian, meliputi : Gambaran Umum

Lokasi, Subjek Penelitian dan Penyajian Data.

Yang kelima. Bab IV analisis data penelitian

1) Analisis Deskriptif

2) Pengujian Hipotesis

Yang keenam. Bab V Penutup, meliputi : Kesimpulan dan Saran.

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Intensitas Penggunaan Gadget

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Gadget

Intensitas berarti kemampuan/kekuatan/gigih tidaknya kehebatan

(Alex, 1994:255). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

intensitas merupakan keadaan tingkatan atau ukuran intensitasnya (Tim

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007:556). Yakni banyaknya, seringnya,

atau tingkat kesungguhannya dalam melakukan suatu usaha.

Kata penggunaan berasal dari kata guna mendapat imbuhan peng-

dan akhiran –an yang berarti menggunakan (alat/perkakas), mengambil

manfaatnya, melakukan sesuatu dengan tidak boleh menggunakan

kekerasa (Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:466).

Gadget/ Telephone adalah peranti (alat) untuk komunikasi lisan

jarak jauh, yang terdiri dari komponen pemancar dan penerima pada tiap

peranti masing-masing di pihak komunikator dan di pihak komunikan

(Alex, 1994:630-631). Sedangkan Gadget atau Telephone genggam

adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai

kemampuan dasar yang sama dengan telephone konvensional saluran

tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana dan tidak perlu disambungkan

dengan jaringan telephone menggunakan kabel.

Jadi intensitas menggunakan gadget adalah tingkat keseringan

seseorang dalam menggunakan serta memanfaatkan media gadget dalam

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

18

menunjang dan memenuhi aktivitas kesehariannya agar lebih fleksibel,

efesien, dan berkualitas.

2. Fasilitas dalam Gadget

Kehadiran gadget yang awalnya ditunjukkan untuk kepentingan

bisnis, perlahan mulai bergeser ke arah gaya hidup. Terbukti dengan

ditanamkannya fitur-fitur hiburan seperti memutar file multimedia

(audio/video), internet, BBM, Facebook, Line. Disamping berfungsi

sebagai alat komunikasi yang personal, gadget juga berpotensi sebagai

sarana bisnis yang efektif. Menurut Rina Fiati dalam buku Akses Internet

Via Ponsel, ponsel sangat bervariasi tergantung pada modelnya, yang

seiring dengan perkembangan teknologi mempunyai fungsi-fungsi antara

lain: Penyimpanan informasi, Pembuatan daftar pekerjaan atau

perencanaan kerja, Alat perhitungan (kalkulator), Pengiriman atau

penerimaan e-mail, Permainan (games), Integrasi ke peralatan lain seperti

PDA, MP3, Chatingan dan Browsing internet, Video (Fiati, 2005: 18).

Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, di dalam

gadget terdapat fitur/ fasilitas yang menarik seperti; MP3/MP4 yang

berisikan musik maupun murattal, Video musik dan juga Al-Quran digial

yang dapat dijadikan sebagai media penunjang dalam pendidikan ataupun

menghafal al-Quran. Jadi gadget bukan saja sebagai alat komunikasi

tetapi juga kegiatan yang bersifat fun (bersenang-senang) dan kegiatan

yang bersifat knowledge (pendidikan).

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

19

3. Tujuan Penggunakan Gadget

Ada berbagai tujuan seseorang menggunakan gadget. Diantaranya

sebagai sarana untuk memudahkan komunikasi jarak jauh dengan orang

lain baik antar kota ataupun mancanegara, dan juga sebagai media

informasi, selain itu juga meningkatkan mutu pembelajaran, efektivitas,

serta efesien (Warsita, 2008:49).

4. Manfaaat dan Dampak Menggunakan Gadget

Manfaat dari intensitas penggunaan gadget diantaranya:

menciptakan suatu masyarakat yang lebih informed yang dapat membuat

respon manusia terhadap peristiwa, meningkatnya multi tugas, harga

lebih murah, dan memperbesar spesialisasi dalam pekerjaan (Liliweri,

2011:851). Denagn adanya teknologi baru yang lebih canggih seperti

sekarang ini, manusia dapat memanfaatkan waktu dan tempat seefesien

mungkin dalam menjalankan aktifitasnya.

Menurut Santoso (2009: 1-2) menyatakan bahwa mulai dari

pebisnis, pejabat sampai siswa SMU tampaknya sudah atau ingin

memiliki gadget dengan alasan berbeda, tidak peduli itu sesuai kebutuhan

atau tidak. Pengguna gadget khususnya santri memiliki dan

menggunakan gadget bukan dikarenakan kebutuhan primer tapi lebih

cenderung untuk mengikuti trend dan status sosial yang mungkin hanya

ikut-ikutan.

Menurut Santoso (2009: 2) juga menyatakan bahwa banyaknya

keuntungan non teknis yang bisa dibantah mulai dari kemudahan

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

20

pemakaian, pernyataan status sosial, akses cepat, hingga penghemata

biaya pengganti SMS dan chattinga. Akan tetapi itu semua relatif,

tergantung penilaian subyektif setiap pengguna.

Sebagaimana santri sekaligus mahasiswa yang ketika di kampus

ada jam kosong atau sedang istirahat dapat memanfaatkan fitur yang ada

untuk mengkaji hafalannya, dan ketika di dalam pondok setelah kegiatan

mengaji selesei dapat mengerjakan tugas di sela-sela waktu senggangnya,

sehingga walaupun berada di dalam pesantren tetapi tetap mendapat

informasi yang aktual.

Mahasiswa ataupun santri harus pandai menyiasati diri, cerdas

memanfaatkan berbagai kesempatan di tengah-tengah “kesibukan” untuk

belajar. Maka bisa sambil belajar, mau tidur juga bisa belajar dulu.

Ternyata untuk menyiasati diri, mahasiswa perlu memahami dirinya

sendiri, memahami berbagai potensi dalam diri mengenali berbagai

strategi untuk belajar.

Disamping mempunyai pengaruh positif, media teknologi

informasi yang mempunyai dampak negatif (Liliweri, 2011:852)

diantaranya: Polusi udara, Demam teknisisme membuat hidup kita tidak

lengkap sehingga penggunaannya ketergantungan terhadap gadget yang

bisa menimbulkan adanya sifat malas, Bentuk baru hiburan misalnya

internet, BBM, Facebook, Line, Peningkatan peluang beberapa penyakit,

diantaranya ketidakaturan makan (kegemukan), Pemisahan sosial

(Liliweri, 2011:852). Kemudaha dalam berinteraksi menggunakan gadget

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

21

membuat sesorang tidak harus bertatap muka dengan orang lain, akan

tetapi cukup dengan via telephone sehingga lebih sering memisahkan diri

daripada berbaur dengan orang lain.

5. Waktu Menggunakan Gadget

Waktu menggunakan gadget sebaiknya di atur sebaik mungkin.

Yaitu waktu yang digunakan bukanlah yang biasa digunaka untuk

kegiatan ang lain, sehingga antara satu aktifitas dengan aktifitas yang

lainnya tidak saling terganggu, agar terjadi keseimbangan antara

kegiatan.

Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus

diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan gadget seseorang, yakni

frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap

kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.

Sedangkan waktu penggunaan gadget, menurut SWA-Mark Plus

& Co (Abrar, 2003) berdasarkan temuannya pada 1.100 orang pengguna

internet, menggolongkan tipe-tipe pengguna internet berdasarkan lama

waktu yang digunakan (Abrar, 2003: 145). Ialah sebagai berikut:

1) Pengguna berat (heavy users), yaitu individu yang menggunakan

internet selama lebih dari 40 jam perbulan.

2) Pengguna sedang (medium users), yaitu individu yang menggunakan

internet 10-40 jam perbulan.

3) Pengguna ringan (light users), yaitu individu yang menggunakan

internet tidak lebih dari 10 jam perbulan.

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

22

Jadi waktu menggunakan gadget adalah lamanya waktu luang

yang dapat dimanfaatkan agar tidak terbuang sia-sia, seperti pada waktu

jam kosong ketika kegiatan yang lain sedang tidak berlangsung sehingga

dapat memanfaatkan semaksimal mungkin.

B. Kedisiplinan Menghafal Al-Quran

1. Pengertian Kedisiplinan Menghafal Al-Qr’an

Kedisiplinan menurut Poerwadarminto adalah ketaatan pada

peraturan dan tata tertib (Poerwadarminto, 1991:254). Kedisiplinan

berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin berasal dari bahasa latin

“disiplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar mengajar. Dalam istilah

bahsa inggris yakni, discipline, berarti tertib, tata atau mengendalikan

tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri (Tu’u, 2004:30)

Sedangkan menurut istilah disiplin adalah suatu keadaan tata

tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk

pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati ( Imron,

2011:172).

Disiplin dapat dipahami sebagai suatu tata tertib yang dapat

mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu buatan

manusia sebagai pembuat dan pelaku. Sedangkan disiplin timbul dari

dalam jiwa karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut

(Djamarah, 2002: 12).

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

23

Dari beberapa penjelasan tersebut kita mengetahui bahwa disiplin

adalah sikap patuh atau tata terhadap peraturan yang merupakan cermin

kualitas moral seseorang, disiplin digunakan secara sadar dan dengan

cara sengaja.

Menurut Munjahid (2007:73) hafalan atau menghafal merupakan

bahasa Indonesia yang berarti menerima, mengingat, menyimpan dan

memproduksi kembali tanggapan-tanggapan yang diperolehnya melalui

pengamatan. Menghafal dalam bahasa Arab berasal dari kata-kata

hafizho, yahfazhu, hifzhon.

Sedangkan menurut Abdul Aziz (2004:49), menghafal adalah

proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar.

Pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal. Penghalang

utama menghafal Al-Quran adalah malas, tidak ada kemauan, hilang

akal, dan mati hati. Sedangkan banyak atau sedikitnya jumlah hafalan

tergantung tekat yang dimiliki. Namun memang setiap manusia memiliki

kemampuan yang berbeda dalam mengingat sesuatu yang telah diulang-

ulang. Sebagian hafal dengan pengulangan 5 kali, sebagian yang lain

akan hafal kalau diulang 20 kali bahkan 30 kali, yang penting akhirnya

akan sampai hafal diluar kepala.

Menghafal merupakan penerjemahan dari bahasa arab Hafadza

yang berarti memelihara, menjaga, menghafal (Munawwir, 1999:123).

Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa menghafal berasal dari

kata hafal yang berarti dapat mengingat diluar kepala, artinya suatu

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

24

informasi yang masuk kedalam otak dapat disimpan dalam ingatan (Tim

penyusun KBI:381).

Sedangkan pengertian Al-Quran secara estimologi berarti bacaan

atau yang dibaca. Kata Al-Quran merupakan bentuk masdar dari kata

kerja qara‟a. Adapun menurut istilah para ulama Al-Quran adalah

kalamullah yang diturunkan Allah SWT, kepada Nabi Muhammad saw,

disampaikan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi umat muslim yang

membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008:1) Al-Quran

adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap

muslim (Munawar, 2003:1).

Menurut Mustamir (2007:1) Al-Quran secara estimologi, lafad

Al-Quran berasal dari bahasa Arab dari kata qara‟a yang berarti

membaca. Al-Quran adalah isim masdar yang diartikan sebagai isim

maf‟ul yang berarti sesuatu yang dibaca.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan menghafal Al-Quran

adalah dorongan dari jiwa yang secara sadar dan sengaja untuk

menghafal al-Quran dengan mengingat diluar kepala dengan cara

membaca berulang-ulang al-Quran agar senantiasa ingat dalam rangka

menjaga kemurnian al-Quran.

Adapun disiplin yang digunakan dalam proses belajar mengajar

merupakan langkah awal dalam rangka untuk mewujudkan keberhasilan

agar tercapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan, serta

pertimbanagan-pertimbangan pendidikan yang mengharuskan pendidikan

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

25

menempuh pola dan bentuk disiplin agar anak bisa terbiasa melakukan

pekerjaan dengan baik (Junaedi, 2009:18).

Dalam Islam kedisiplinan itu sangat penting, sesuai dengan

firman Allah SWT, dalam QS. Al- Ashr ayat 1-3:

1. demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran.

Awal dari sebuah kedisiplinan adalah menyampaikan ajaran dan

membentuk perilaku yang secara praktis dilakukan dengan membuat

peraturan. Keluarga serta lembaga pendidikan seperti sekolah dan

pesantren sebaiknya membuat sebuah aturan yang ditetapkan dan

disepakati bersama. Tanpa ada aturan, anak akan cenderung liar,

semaunya sendiri dan tidak terarah.

Ingatan merupakan suatu yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Karena hanya dengan ingatan itulah manusia mampu

merefleksikan dirinya, berkomunikasi, dan menyatakan pikiran dan

perasaannya yang berkaitan dengan pengalam-pengalamnya.

Menghafal al-Quran adalah suatu proses mengingat, dimana

seluruh materi ayat (rincian bagian-bagiannya seperti waqof dll) harus

diingat secara sempurna. Karena itu seluruh proses pengingatan terhadap

ayat dan bagian-bagiannya itu mulai dari awal hingga pengingatan

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

26

kembali harus tepat. Keliru dalam memasukkan atau menyimpannya,

akan keliru pula dalam mengingatnya kembali, atau bahkan sulit

ditemukan dalam memori (Sa’dulloh, 2008:48).

Berbicara tentang disiplin menghafal al-Quran yang diterapkan di

lembaga-lembaga sekolah dan pesantren, dalam praktiknya penerapan

disiplin menghafal santri di pesantren sama dengan penerapan disiplin

belajar di sekolah. Sehingga secara teori hasil dari penerapan disiplin

menghafal santri sama dengan hasil yang diperoleh dari penerapan

disiplin belajar siswa di sekolah. Dengan memeberlakukan disiplin santri

belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baik, dan juga belajar dalam

menghargai waktu. sehingga muncul keseimbangan diri dalam hubungan

dengan orang lain dan pemanfaat waktu dalam menghafal al-Quran.

Untuk menciptakan suasana belajar santri di pesantren yang

tertib, penerapan disipin belajar santri menjadi menu wajib yang harus

diperhatikan oleh para pengasuh dan pengajar santri agar tercipta alumni-

alumni yang memiliki kepribadian unggul.

2. Fungsi disiplin

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap santri agar

keberhasilan menghafal santri selama belajar di pesantren lebih

maksimal. Ada beberapa hal yang ikut memeberikan kontribusi

terhadap perubahan hasil menghafal santri, antara lain kecerdasan,

usaha diri, teman gaul, waktu yang disediakan untuk menghafal, rasa

malas dan orang tua. Hal ini juga memebrikan kontribusi terhadap

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

27

perubahan perilaku santri, untuk itu disiplin menjadi prasyarat bagi

pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan

mengantarkan santri berhasil sesuai tujuannya.

Beberapa faktor yang memepengaruhi hasil belajar di atas

sangat dekat kaitannya dengan fungsi disiplin secara umum. Berikut

ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin secara umum,

1) Menata kehidupan bersama

Manusia adalah makhluk unik yang memiliki ciri, sifat,

kepribadian, latar belakang dan pola pikir yang berbeda-beda.

Selain sebagai satu individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai

makhluk sosial, selalu terkait dan berhubungan dengan orang lain.

Dalam hubungan tersebut, diperlukan norma, nilai,

peraturan untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatannya berjalan

lancar. Disiplin berguna untuk menyadarkan sesorang bahwa

dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan

mematuhi peraturan yang berlaku.

fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia,

dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu,

hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan

lancar (Tu’u, 2004:109)

Faktor lingkungan dimana santri hidup dan bergaul sangat

berpengaruh terhadap kedisiplinan menghafal santri, sehingga

santri harus terlebih dahulu disiplin dalam bergaul, sehingga santri

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

28

berada pada kelompok yang mendukung dan membimbing untuk

disiplin dan terus belajar, yang pada akhirnya santri dapat

meningkatkan hafalannya secara maksimal.

2) Membangun kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karakterisitik atau gaya atau

sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-

bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, lingkungan

keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir

(Sjarkawi, 2008:11)

Fungsi disiplin secara umum adalah memebentuk

kepribadian yang terarah dan mempunyai kontrol diri yang baik.

Manusia pada dasarnya memiliki ciri khas yang memebedakannya

dengan orang lain, perbedaan itu dapat berupa perbedaan jasmani,

akal pikiran dan juga kepribadian.

Tetapi pada dasarnya sekalipun masing-masing orang

memiliki perbedaan, hal itu tidak menutup peluang bagi setiap

orang untuk maju, berhasil dalam hidup, termasuk berhasil dalm

menuntut ilmu. Pada umumnya orang yang berhasil ini adalah

orang yang memiliki usaha dan kemauan yang kuat, semangat dan

daya juang tinggi serta memiliki disiplin diri dan tidak mudah

putus asa (Tu’u, 2004:113)

Oleh karena itu keberhasilan menghafal santri bergantung

juga pada usaha dan kemampuan yang kuat dari santri tersebut, dan

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

29

hal itu dapat terwujud ketika santri memiliki kepribadian yang

diinginkan. Semua ini bisa tercapai ketika snatri dapat

mendisiplinkan dirinya untuk tetap semangat dalam belajar dan

meraih hasil belajar yang optimal.

3) Melatih kepribadian

Proses pembentukan kepribadian adalah bagaimana

menciptakan pribadi-pribadi yang tertib, teratur, taat serta patuh.

Karena faktor yang sanagat penting terhadap pencapaian nilai yang

dicapai santri sebagai indikator hasil belajar adalah kecerdasan.

Kedisiplinan belajar santri harus berjalan seimbang dengan

kecerdasan (Tu’u, 2004:111)

Untuk itulah fungsi disiplin secara umum sangat penting

untuk menciptakan pribadi yang tertib dan berprilaku baik,

sehingga hasil menghafal santripun akan sesuai harapan.

4) Pemaksaan

Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan

mematuhi semua peraturan, ketentuan dan norma yang berlaku

dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Faktor yang

mendorong terbentuknya kedisiplinan yaitu dorongan dari dalam

diri dan dorongan dari luar.

Soegeng Prijodarminto mengatakan:“disiplin yang terwujud

karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat pudar

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

30

kembali bilamana faktor-faktor luar tersebut lenyap (Tu’u, 2004:

41)

Jadi disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada

seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di

lingkungan itu. Dari mula-mula karena paksaan, kini dilakukan

karena kesadaran diri, menyentuh kalbunya, merasakan sebagai

kebutuhan dan kebiasaan.

Paksaan untuk disiplin ini tidak hanya pada kepatuhan

terhadap aturan-aturan yang ada, akan tetapi pemaksaan ini juga

dapat diterapkan dalam mendisiplinkan santri dalam belajar

menghafal al-Quran, sehingga pelan-pelan santri akan terbiasa

disiplin dalam belajar sendiri tanpa harus dipaksa dan akhirnya

prestasi ataupu hasilnya akan meningkat.

5) Hukuman

Kunci untuk disiplin yang efektif adalah membuat

hukuman-hukuman menjadi layak ada. Dalam menghukum

seorang anak umpamanya dengan menahan atau mencabut hak

yang disenanginya, tentukanlah bahwa hukuman yang ditimpakan

itu berhubungan dengan tingkah lakunya yang salah. Namun yang

perlu diperhatikan hukuman yang berlebihan akan menyebabkan

anak lebih memusatkan pikirannya kepada ketidakadilan daripada

terhadap peranan mereka dalam perbuatan itu. Jadi hindarilah

usaha untuk menghilangkan suatu perbuatan salah dengan

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

31

sekaligus dan seluruhnya, dengan cara menjatuhkan hukuman-

hukuman yang berlebihan.

Sanksi displin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya

sebagai cara untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya

orang tidak berani berbuat salah. Sanksi seharusnya sebagai alat

pendidikan dan mengandung unsur pendidikan. Tanpa unsur itu

hukuman kurang bermanfaat (Tu’u, 2004:42)

Kaitannya dengan disiplin belajar menghafal santri adalah

dengan adanya hukuman yang diterapakan pengurus pesantren,

maka hal ini secara tidak langsung akan mendisiplinkan santri

dalam belajar menghafal. Karena dengan adanya aturan-aturan dari

pesantren tentang pembagian waktu belajar dan waktu menghafal

yang disertai hukuman-hukuman bagi para pelanggarnya, maka

disiplin belajar santri akan didisiplinkan oleh aturan-aturan

tersebut, sehingga hasil belajar yang diinginkan akan lebih

terkontrol.

6) Mencipta lingkungan kondusif

Pesantren sebagai ruang lingkup pendidikan perlu

menjamin terselenggaranya proses pendidikan yang baik. Kondisi

yang baik bagi proses tersebut adalah kondisi aman, tentram,

tenang, tertib dan teratur, saling menghargai dan hubungan

pergaulan yang baik. Apabila kondisi ini terwujud pesantren akan

menjadi lingkungan yang kondusif bagi kegiatan dan proses

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

32

pendidikan. Di tempat seperti itu, potensi dan prestasi santri akan

mencapai hasil optimal. Sebab unsur-unsur yang menghambat

proses pendidikan cepat diatasi dan diminimalkan oleh situasi

kondusif tersebut (Tu’u, 2004:43)

Jadi peraturan pesantren yang dirancang dan

diimplementasikan dengan baik, memebri pengaruh bagi

terciptanya pesantren sebagai lingkungan pendidikan yang

kondusif bagi kegiatan pembelajar. Tanpa ketertiban, suasana

kondusif bagi pembelajaran akan terganggu, prestasi belajarpun

ikut terganggu.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin

Kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri

orang tersebut juga dari lingkungannya. Berikut faktor-faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan dari seorang santri (hamalik, 2009:108)

1) Faktor internal : faktor dari dalam diri manusia mendorong manusia

untuk menerapkan disiplin, antara lain:

a) Faktor fisik: fisik yang kuat, segar dan sehat bagi seorang santri

akan sangat memepengaruhi kedisiplinan belajar santri di

pondok pesantren

b) Faktor psikis: keinginan santri untuk melaksanakan tugas

menghafalnya dengan baik mungkin dan adanya kebutuhan

untuk memenuhi bagaimana cara agar hafalan al-Qurannya

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

33

berhasil dengan baik akan mendorong santri untuk berdisiplin

dalam melaksanakn tugasnya.

c) Adanya inisiatif untuk selalu memperbaiki proses menghafal

maka akan mendorong santri berdisiplin dalam mengerjakan

apa-apa yang menyangkut tentang keberhasilan menghafal al-

Quran.

2) Faktor Eksternal

a) Kyai/ ustadz

Sifat dan karakteristik kyai/ ustadz akan mempengaruhi

kedisiplinan belajar santri dalam belajar. Kyai/ ustadz yang rajin

akan menjadi motivasi tersendiri bagi santri untuk selalu disiplin

b) Rekan-rekan santri

Jika ada seorang santri yang menjunjung tinggi

kedisiplinan, akan menggugah rekan snatri yang lain untuk ikut

menegakkan kedisiplinan, begitupula sebaiknya

c) Tata tertib

Peraturan pondok pesantren yang longgar,

memungkinkan santri untuk bersikap santai. Akan tetapi, apabila

kedisiplinan menjadi hal utama dalam peraturan pondok

pesantren tersebut, niscaya kedisiplinan santripun akan

terbentuk

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

34

4. Bentuk-bentuk kedisiplinan menghafal al-Quran

Ada beberapa bentuk kedisiplinan yang harus dilaksanakan oleh

seseorang yang menuntut ilmu terutama bagi santri yang sedang

menghafal al-Quran diantaranya:

1) Mengatur waktu belajar

Masalah pengaturan waktu inilah yang menjadi persoalan bagi

siswa atau santri. Banyak santri yang mengeluh karena tidak dapat

membagi waktu dengan tepat dan baik. Akibatnya waktu yang

seharusnya dimanfaatkan terbuang dengan percuma. Prestasi yang

diidam-idamkan hanya tinggal harapan. Sebaliknya, membuahkan

hasil kekecewaan. Oleh karena itu, begitu pentingnya bagi siswa atau

santri membagi waktu belajarnya misalnya dengan membuat jadwal

(Djamarah, 2002:19)

Dalam rangka pembuatan jadwal, seperti contoh bagi santri

yang sedang menghafal al-Quran dalam sehari harus mampu

menyisakan jam untuk belajar dan membuat hafalan. Setelah jam

belajar sudah jelas maka sebaiknya seorang santri juga harus bisa

membagi dengan jelas kapan waktunya membuat hafalan baru dan

kapan waktunya mengulang hafalan yang sudah didapat agar tidak

lupa. Sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya untuk kepentingan keberhsilan studi selama menuntut

ilmu.

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

35

2) Mengulangi bahan hafalan

Seorang siswa atau santri jangan lupa untuk mengulangi bahan

pelajaran di rumah atau asrama. Apa yang guru jelaskan tidak mesti

semuanya terkesan yang masih samar-samar dalam ingatan.

Pengulangan sangat membantu untuk memeperbaiki semua kesan

yang masih samar-samar itu untuk menjadi kesan-kesan yang

sesungguhnya, yang tergambar jelas oleh ingatan (Djamarah,

2002:42).

Seperti halnya seorang santri yang menghafal al-Quran jangan

pernah lupa untuk mengulangi hafalan setelah menyetor hafalan.

Apabila seorang guru memberikan masukan atau membenarkan

hafalan yang disetorkan segera mungkin mengulang hafalan untuk

memperbaikinya. Selain itu pengulangan dapat memperlancar hafalan

atau hafalan dapat tergambar jelas dalam ingatan.

3) Menghafal bahan pelajaran

Dalam menghafal, proses mengingat memegang peran yang

sangat penting. Orang akan sukar menghafal bila daya ingatnya

rendah. Sebaliknya daya ingat yang kuat sangat mendukung ketahanan

hafalan seseorang. Oleh karena itu ada beberapa cara yang sangat

berguna dalam meningkatkan kemampuan mengingat seseorang yaitu,

menguji diri secara aktif dengan cara mengulang hafalan, mengadakan

penggolongan dan menggunakan irama, dan memperhatikan arti, serta

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

36

memusatkan perhatian dan jangan terlelap (niat sungguh-sungguh

untuk belajar) (Djamarah, 2002:43).

4) Menyetor hafalan tepat waktu

Setiap hari pelajar masuk sekolah, kecuali hari-hari libur dan

hari besar Nasional. Sebagai pelajar harus berangkat ke sekolah dan

masuk kelas tepat waktu, tidak bisa dilalaikan. Ini adalah kewajiban

mutlak harus ditaati oleh pelajar bagi yang melanggarnya dikenakan

sanksi (Djamarah, 2002:97).

Seperti halnya seorang siswa, begitu pula seorang santri yang

sedang menghafal al-Quran setiap hari harus menyetor hafalan tepat

waktu, kecuali satu hari tertentu yang telah disepakati dan bagi

perempuan yang sedang terkena menstruasi. Menyetor hafalan tidak

bisa diabaikan begitu saja harus tepat waktu sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan.

5) Tahap-tahap hafalan

Sebelum sesorang mengingat suatu informasi atau sebuah

kejadian yang telah lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus

dilalu ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali. Ada tiga tahapan

dalam menghafal atau mengingat, yaitu:

1. Mencamkan (Learning)

Mencamkan atau memahamkan dapat diartikan sebagai

meletakkan kesan-kesan sehingga kesan-kesan itu dapat disimpan

dan sewaktu-waktu dapat direproduksi atau dapat ditimbulkan

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

37

kembali. Mencamkan ini adakalanya dilakukan dengan sengaja

dan ada kalanya dilakukan dengan tidak sengaja (Baharudin,

2008:113)

a) Sengaja, individu dengan kesadaran yang sungguh-sungguh

dapat memahami segala pengalaman-pengalaman dan

pengetahuan-pengetahuan dalam jiwanya. Mencamkan

dengan sengaja ini sendiri dapat dilakukan dengan

menempuh dua cara, yaitu: menghafal (memorozing) dan

mempelajari (Studying).

b) Tidak sengaja, mencamkan dengan tidak sengaja merupakan

mencamkan apa yang dialami dengan tidak sengaja kedalam

jiwanya, dalam memperoleh suatu pengalaman.

2. Menyimpan (Retaining)

Proses lanjut setelah mencamkan adalah penyimpanan

informasi yang masuk ke dalam gudang memori. Gudang memori

terletak di dalam memori jangka panjang. Semua informasi yang

dimasukkan ke kadalam gudang memori itu tidak akan pernah

hilang. Apa yang disebut lupa sebenarnya hanya seorang yang

tidak berhasil menemukan kembali informasi tersebut ke dalam

gudang memori. Mungkin karena lemahnya proses saat

pemetaannya, sehingga sulit ditemukan kembali. Padahal

sesungguhnya masih ada di dalam gudang memori (Sa’dulloh,

2008:50)

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

38

Menyimpan kesan-kesan ingatan berhubungan dengan

emosi seseorang akan mengingat sesuatu yang baik, apabila

peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan sedangkan kejadian-

kejadian yang tidak menyentuh emosi akan diabaikan. Dari

sinilah kesan-kesan itu disimpan di otak seorang siswa apabila

sangat suka dengan suatu mata pelajaran, maka ingatan pada mata

pelajaran tersebut sangatlah kuat dan memungkinkan dapat

disimpan lama.

Pada umumnya kemampuan untuk mengingat tersebut

tergantung pada hal-hal seperti kondisi tubuh (sakit), usia

seseorang (tua), intelegensi seseorang, pembawaan seseorang,

derajat dan minat seseorang terhadap suatu masalah (Baharudin,

2010:116)

3. Reproduksi (Recallig)

Mereproduksi adalah pengaktifan kembali hal-hal yang

telah dicamkan dalam ingatan. Dalam reproduksi ada dua bentuk,

yaitu:

a) Mengingat kembali (recall)

Yaitu proses mengingat informasi yang dipelajari

dimasa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme.

Dalam mengingat kembali, individu dapat mengingat kembali

kesan-kesan yang diingat tanpa adanya objek tertentu

(Baharudin, 2008:117).

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

39

Dengan demikian, mengingat kembali ini disebabkan

sesuatu dari dalam, bukan karena pengaruh objek tertentu,

misalnya minggu lusa santri diberikan materi hukum bacaan

mad pada masa pelajaran tajwid dan hari berikutnya santri

ditanya hal yang sama, maka santri akan mengingat kembali

materi minggu lusa. Dalam hal ini, tidak ada objek yang

dipakai untuk merangsang reproduksi.

b) Mengenal kembali (rocognition)

Proses mengingat informasi yang sudah dipelajari

melalui sesuatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme.

Pada individu dapat menimbulkan kembali disesabkan oleh

adanya objek dari luar untuk mencocokkannya. Dalam hal ini

ada suatu objek yang dipakai sebagai perangsang untuk

mengadakan reproduksi. Objek dimaksudkan sebagai bahan

untuk mencocokkan ciri-ciri kesan tentang benda sejenisnya,

misalnya santri kehilangan sebuah peci diperlihatkan sebuah

peci, maka santri akan mencocokkan kesan yang telah

tersimpan dengan sebuah peci yang diperhatikan.

Adapun ingatan itu memiliki beberapa sifat,

diantaranya:

1) Ingatan yang cepat, apabila individu dapat menerima

dengan mudah kesan-kesan kejiwaan

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

40

2) Ingatan setia, apabila individu dapat menyimpan kesan-

kesan itu dengan tidak berubah dari kesan semula.

3) Ingatan yang teguh, individu dapat menyimpan kesan-

kesan dalam waktu lama dan tidak mudah lupa.

4) Ingatan yang luas, individu sekaligus dapat menyimapn

banyak kesan-kesan.

5) Ingatan siap, ingatan yang pernah dicamkan dapat

dengan mudah direproduksi secara lancar (Suryabrata,

2004:44)

5. Syarat-syarat menghafal al-Quran

Untuk dapat menghafal al-Quran dengan baik seseorang harus

memenuhi syarat-syarat, anatara lain sebagai berikut:

1) Niat yang ikhlas

Hal pertama yang harus dilakukan bagi orang yang ingin

menghafal al-Quran adalah mengikhlaskan niat dan memperbarui niat

menjadi lebih baik. Yaitu mereka harus membulatkan niat menghafal

al-Quran hanya mengharap ridho Allah.

2) Mempunyai kemauan yang kuat

Menghafal al-Quran sebanyak 30 juz bukanlah pekerjaan yang

mudah. Menghafal al-Quran diperlukan waktu yang relatif lebih lama,

walaupun pada sebgaian orang yang mempunyai intelegensi tinggi

bisa lebih cepat. Namun bagi orang „ajam yang tidak menggunakan

bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, sebelum menghafal al-

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

41

Quran harus pandai terlebih dahulu membaca huruf-huruf arab dengan

baik dan benar. Oleh karena itu, diperlukan kemauan yang kuat dan

kesabaran yang tinggi agar tujuan tercapai.

3) Disiplin dan istiqomah menambah hafalan

Seorang calon hafidz harus disiplin dan istiqomah dalam

menambah hafalan. Harus gigih memanfaatkan waktu senggang,

cekatan, kuat fisik, bersemangat tinggi, mengurangi kesibukan-

kesibukan yang tidak ada gunanya. Yang penting buatlah jadwal

waktu-waktu menghafal yang baik menurut selera penghafal sendiri,

dan tetaplah istiqomah dalam menjalakannya.

4) Talaqqi kepada seorang guru

Seorang calon hafidz hendaknya berguru (talaqqi) kepada

seorang guru hafidz al-Quran, telah mantap agama dan ma’rifat serta

guru yang telah dikenal mampu menjaga dirinya.

5) Berakhlak Terpuji

Orang yang menghafal al-Quran hendaknya selalu berakhlak

terpuji. Akhlak terpuji tersebut harus sesuai dengan ajaran syari’at

yang telah diajarkan oleh Allah SWT. Berakhlak yang terpuji dan

menjahui sifat-sifat tercela adalah cermin dari pengamalan-

pengamalan ajaran-ajaran agama yang terkandung di dalam al-Quran.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

42

C. Intensitas Penggunaan Gadget terhadap Kedisiplinan Menghafal al-

Quran

Menurut Norman dalam buku multimedia learning (prinsip-prinsip

dan aplikasi) karangan Richard E. Mayer, menilai bahwa sebagian besar sains

dan teknologi mengambil sudut pandang machine-centered (berpusat pada

mesin) untuk desain mesin sehingga teknologi yang diniati dapat membantu

manusia malah sering menggangu dan membingungkan manusia (Mayer,

2009:16). Maksudnya kecanggihan teknologi khususnya gadget yang

sejatinya yang sejatinya bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan, justru

sebaliknya dapat mengganggu aktifitas seseorang manakala penggunanya

tidak dapat mengontrol diiri yang mungkin dapat menimbulkan sifat dan

sikap baru yang merugikan seperti mulai malas, tidak sabar dan gampang

putus asa.

Saat ini gadget merupakan benda elektronik dan paling banyak

dipakai dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Gadget mampu

memperpendek jarak uang jauh, sehingga dapat saling berkomunikasi pada

saat bersamaan. Gadget membantu komunikasi antar individu dan bahkan

anatar kelompok dengan berbagai fasilitas layanan yang disediakan oleh jasa

telekomunikasi. Keberadaan gadget kini sudah mengalahkan telephone kabel.

Teknologi seluler selalu berkembang terus dan tidak pernah akan berhenti

disatu titik. Teknologi berkaitan erat dengan desain dan kualitas suatu produk

sehingga masyarakat tidak akan jenuh dengan teknologi yang semakin

canggih.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

43

Melihat realita remaja sekarang ini dalam mengunakan gadget itu

membuat orang tua khawatir, apalagi anak yang di pesantren pengawasan

orang tua tidak ada, untuk itu dari pihak pesanren harus menerapkan

kedisiplinan agar santri bisa menggunakan gadget agar tidak ketinggalan

zaman, dan mereka juga masih bisa mengikuti kegiatan pondok pesantren

dengan baik, sehingga setelah keluar dari pondok pesantren ia akan

mendapatkan hasil sesuai apa yang diinginkan.

Bagi para penghafal, belajar dengan sungguh-sungguh dan

menerapkan disiplin diri adalah kunci agar hasil yang dicapainya sesuai

dengan harapan yaitu bisa menghafalkan al-Quran dengan tepat dan benar

secara efektif 30 juz.

Namun untuk memperoleh sikap disiplin yang diinginkan harus

melalui pembentukan disiplin. Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui

proses latihan dan kebiasaan yang bertahap dan sedikit demi sedikit. Tentang

pembentukan disiplin, terjadi karena lasan berikut ini.

a. Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan,

penanaman kebiasaan dan keteladanan. Pembinaan itu dimulai dari

lingkunagn keluarga sejak kanak-kanak.

b. Disiplin dapat ditanam mulai dari tiap-tiap individu dari unit paling kecil,

organisasi atau kelompok.

c. Disiplin diproses melalui pembinaan sejak dini, sejak usia muda, dimulai

dari keluarga dan pendidikan.

d. Disiplin lebih mudah ditegakkan bila muncul dari kesadaran diri.

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

44

e. Disiplin dapat dicontohkan pada atasan kepada bawahan (Tu’u, 2004:50)

Seperti halnya penerapan disiplin dalam keluarga penerapan disiplin

di mana anak belajar seperti disekolah maupun pesantren juga diperlukan

perhatian khusus. Agar penerapan disiplin tersebut dapat berjalan dengan baik

maka ada beberapa penanggulan disiplin berikut ini yang perlu mendapatkan

perhatian.

a. Adanya tata tertib

Dalam mendidiplinkan siswa, tata tertib sangat bermanfaat untuk

membiasakannya dengan standar prilaku yang sama, dengan ini

diharapkan tidak ada diskriminasi dan rasa ketidak adilan pada individu-

individu yang lain. Disamping itu, ada tata tertib, para siswa tidak dapat

lagi bertindak sesuka hatinya.

b. Konsisten dan konsekuen

Yaitu ada perbedaan antara tata tertib yang tertulis dengan

pelaksaan dilapangan. Dalam sanksi ada hukuman ada perbedaan antara

pelanggar yang satu dengan yang lainnya. hal ini akan membingunkan

siswa. Perlu sikap ketegasan dan keteguhan dalam melaksanak peraturan.

Hal ini modal pertama dan syarat mutlak untuk mewujudkan

kedisiplinan.

c. Hukuman

Bertujuan mencegah tindakan yang tidak baik atau tidak

diinginkan.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

45

d. Kemitraan dengan orang tua

Keluarga atau orang tua merupakan pendidik utama yang sangat

besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan perilaku siswa.

Karena itu sekolah sangat perlu bekerjasama dengan orangtua dalam

penanggulangan masalah disiplin (Tu’u, 2004:56)

Setelah penanggulanagan disiplin tersebut dapat diatasi dengan

baik, kemungkinan besar dalam pelaksanaan disiplin juga akan berjalan

dengan baik dan sukses. Disiplin yang baik memberikan dorongan dan

motivasi perubahan perbuatan yang lebih baik, teratut, rajin dan

selanjutnya hal itu membawa akibat baik pula pada hasil belajar siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget di pondok

pesantren akan lebih bermanfaan apabila juga diterapkan kedisiplinan

yang baik, dengan begitu akan bedampak pada keberhasilan yang dicapai

dalam hasil menghafal al-Quran yang maksimal. Berbicara tentang

disiplin yang diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah

dan pesantren, dalam praktiknya penerapan disiplin santri di pesantren

sama dengan penerapan disiplin siswa di sekolah. Sehingga secara teori

hasil dari penerapan disiplin santri sama dengan hasil yang diperoleh dari

penerapan disiplin siswa di sekolah.

Disiplin di mana anak memperoleh pendidikan misalnya di

pesantren menjadi prasyarat terbentuknya lingkungan pendidikan yang

kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Oleh karena itu, kiyai,

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

46

ustadz, dan orang tua perlu terlibat dan bertanggung jawab membangun

disiplin santri dan disiplin pesantren.

Dengan keterlibatan dan tanggung jawab itu, diharapkan para

santri berhasil dibina dan dibentuk menjadi individu-individu yang

unggul dan sukses. Keunggulan dan kesuksesan itu terwujud sebab

pesantren berhasil menciptakan lingungan yang kondusif bagi kegiatan

dan proses pendidikan, terutama snatri yang menghafal al-Quran ia harus

bisa mendisiplinkan dirinya sendiri dari fasilitas-fasilitas yang diberikan

oleh pesantren, diantara gadget, karena pengaruh gadget bagi anak

remaja sangat banyak, santri diperbolehkan membawa gadget kalau dia

tidak sadar dengan tanggung jawabnya menghafal al-Quran dia akan

gagal dalam menghafal al-Quran.

Yang dimaksud menghafal al-Quran adalah mengingat diluar

kepala dengan membaca berulang-ulang al-Quran agar senantiasa ingat

dalam rangka menjaga kemurnian al-Quran (Aziz, 2004: 49)

Agar santri berhasil dalam proses menghafal al-Quran. Maka

santri harus menerapkan kedisiplinan dalam kehidupannya. Diantaranya

santri harus benar-benar bisa mengatur waktu belajar dengan baik.

Disamping itu lingkunagn pesantren yang menerapkan pola disiplin

kepada para snatri-santrinya akan sangat membantu santri dalam proses

menghafal al-Quran. Karena kehidupan santri akan terarah dan tidak

akan ada waktu yang terbuang sia-sia. Sehingga kemungkina berhasil

dalam menghafal al-Quran pun semakin besar.

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

47

Dapat disimpulkan bahwa keseringan dalam menggunaan gadget

akan mempengaruhi kedisiplinan menghafal santri apabila santri sendiri

tidak mempunyai sikap disiplin dan tanggungjawab terhadap hafaln al-

Qurannya. Dengan begitu disiplin mempunyai peran yang sangat penting

dalam mencapai keberhasilan menghafal al-Quran. Dengan disiplin akan

membuat santri berhasil dalam menghafal al-Quran. Karena santri akan

mampu menetukan target hafalan dan mengatur jadwal menghafal dan

mengulang hafalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas

penggunaan gadget dapat berpengaruh terhadap kedisiplinan menghafal

al-Quran.

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

48

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren

Pondok pesantren al-Muntaha yang awalnya bernama al-Azhar

yang didirikan oleh bapak Muntaha Azhari dan ibu Siti Zulaikhohpada

tahun 1993. yang berada di wilayah Jl. Soekarno-Hatta no.39 Sidoharjo,

kel. Cebongan, kec. Argomulyo, kota Salatiga 50731.

Sebelum pondok al-Azhar berdiri, sudah ada 4 santri putri yang

ikut dengan Ibu Nyai untuk menghafal al-Quran. Santri masih bertempat

tinggal satu rumah dengan ibu Nyai dikarenakan belum mempunyai

bangunan khusus untuk santri, sesuai dengan rencana awal pendiriannya

yakni membangun pondok pesantren putri khusus untuk menghafal al-

Quran.

Pada tahun 1996 pondok pesantren al-Azhar sudah tercacatat di

lembaga kota Salatiga dan mendapatkan aktanotaris.Kemudian pada tahun

2012 pondok pesantren al-Azhar diganti nama menjadi pondok pesantren

al-Muntaha, dengan alasan legalitas dari Kemenag Kota Salatiga.

Pada tahun 2013, pondok pesantren al-Muntaha mendapkan uang

pembangunan yang bersumber dari pemerintah, dan pembangunan dari

awal yang bersumber dari Swadaya dari wali santri, masyarakat, dan

donatur dari luar.

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

49

Pondok pesantren al-Muntaha dalam hubungan eksternal dengan

masyarakat yaitu berupa Syiar agama dan Lembaga kemasyarakatan. Pada

tahun 2005 pangasuh pondok pesantren al-Muntaha ikut serta dalam

mendirikan JQH Salatiga, dan pada tahun 2014 turut mendirikan rutinan

tadarus Muslimat kota Salatiga

2. Letak Geografis

Pondok Pesantren al-Muntaha terletak di Jl. Soekarno-Hatta no. 39

Sidoharjo, kelurahan Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Pondok pesantren al-Muntaha menempati area tanah 3.300 m² yang

digunakan untuk pembangunan pondok pesantren putri, lingkungan

koperasi pondok pesantren, aula sebagai pusat kegiatan di pondok

pesantren al-Muntaha.

3. Sistem Pendidikan dan Pengajaran

Sistem pendidikan dan pengajaran di pondok al-Muntaha antara lain:

a. Sorogan

Sistem pengajaran dengan pola sorogan dilaksanakan dengan

jalan santri yang biasanya menyorogkan sebuah kitab kepada ibu Nyai

atau ustadzah untuk dibaca sendiri di hadapan ibu Nyai atau ustadzah.

Apabila ada salahnya, kesalahan itu langsung dibenarkan seketika itu

juga oleh ibu Nyai atau ustadzah tersebut.

b. Bandongan

Sistem pengajaran yang serangkaian dengan sistem sorogan dan

wetonan adalah bandongan yang dilakukan dengan saling kait-mengait

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

50

dengan yang sebelumnya. Dalam sistim bandongan, seorang santri tidak

harus menunjukkan bahwa ia mengerti pelajaran yang dihadapi karena

santri cukup menyimak apa yang dijelaskan oleh kiyai atau guru.

Pemakaian metode diatas dimaksudkan sebagai upaya

mempelajari al-Quran dan kiab kuning di pondok pesantren al-

Muntaha.

Adapun kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren al-

Muntaha ini meliputi:

1) Pendidikan Madrasah Diniyah

Pendidikan dan pengajaran di pondok pesantren al-Muntaha

dilaksanakan setiap ba’da isya’ yang diikuti oleh santri bin-Nadhor

dan santri tahfidz yang sedang berhalangan. Kitab-kitab yang dikaji

sekarang adalah tafsir jalalain.

2) Kegiatan Umum Harian

Pendidikan dan pengajaran ini dilaksanakan setiap hari yang diikuti

oleh semua santri diluar pembelajaran madrasah diniyah, kegiatan ini

meliputi:

a) Sorogan al-Quran

Dilaksanakan dengan cara santri membaca al-Quran dan disimak

langsung oleh ibu Nyai.

b) Setoran al-Quran

Bagi santri yang menghafal al-Quran, maka dia menyetorkan

hafalannya kepada ibu Nyai. Apabila santri dalam menghafal al-

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

51

Quran ada kesalahan dalam mahroj, tajwid dan harakatnya

langsung dibenarkan oleh ibu Nyai atau ustadzah

c) Kegiatan Mingguan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan setiap minggu sekali,

diantaranya: dziba’an/ khitobah, pengkajian kitab, pengkajian

kitab fathul Qorib, pengkajian kitab, tartilan al-Quran untuk yang

bin-Nadhor, sima’an dua orang untuk bil-ghoib, qiro’ah

3) Kegiatan Bulanan

Kegiatan ini meliputi: sima’an ahad legi, sima’an ahad kliwon.

4. Keadaan Fisik Pondok Pesantren al-Muntaha

Bangunan-bangunan yang ada di pondok pesantren al-Muntaha

secara fisik dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yaitu:

a. Aula

Di Pondok pesantren al-Muntaha terdapat sebuah aula yang berfungsi

sebagai tempat tempat beribadah dan kegiatan belajar mengajar. Aula

tersebut berda di depan pondok. Selain berfungsi sebagai sarana

pelaksanaan ibadah oleh para santri juga sebagai tempat ziarah oleh

masyarakat, karena di aula ada maqam bapak kiyai al-Muntaha Azhari,

pendiri pondok al-Muntaha.

b. Koperasi

Di pondok pesantren al-Muntaha koperasi digunakan sebagai sarana

pemenuhan kebutuhan sehari-sehari bagi para santri, pengasuh pondok

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

52

dan masyarakat sekitarnya. Koperasi di pondok ini dikelola langsung

oleh para santri sebagai sarana pendidikan dalam bidang ekonomi.

c. Bangunan Pondok

Bangunan pondok terletak di belakang ndalem pengasuh, ada 3

bangunan pondok. Tempat untuk santri khusus bil-ghoib di belakang

dapur ndalem dan masih satu atap dengan ndalem. Kemudian

dibelakang ndalem ada 2 bangunan yang berhadapan sebelah selatan

ndalem khusus untuk santri bin-Nadhor dan sebelah utara ndalem

ditempati santri bin-Nadhor dan bil-Ghoib.

5. Susunan Organisasi pondok Pesantren al-Muntaha

Adapun susunan pengurus Pondok Pesantren Al Muntaha

sebagaimana dalam uraian berikut ini.

Susunan Personalia Pengurus Tahun 2015 sd 2016

Pengasuh : Ibu Nyai Hj Siti Zulaikhoh

: Bapak Nasif Ubadah

Ketua : Afif Fatimatuz Zahro

Wakil ketua : Nurul Laila Hidayah

Sekretaris : Maghfirotul Mafakhir

Bendahara : Fitriani Ni’matur Rohmah

: Ella Izzatul Laila

Sie.pendidikan : 1. Milatur Rodhiyah

2. Zahrotul Fuadah

3. Hanna Lu’luin Nihayah

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

53

Sie. Keamanan : 1. Rizkiana Kadarwati

2. Mir’atus Sa’adah

Sie. Kebersihan : 1. Nur Jannah

2. Dahlia Kusuma Wardani

3. Dewi Rahmawati

Sie. Kesehatan : 1. Mir’atul Azizah

2. Hurun’in

B. Penyajian Data Penelitian

Sebelum penulis sajikan data penelitian, terlebih dahulu penulis sajikan

data dan daftar nama yang menjadi responden dalam penelitian ini:

1. Daftar Nama Responden

Adapun nama-nama responden dalam penelitian ini sebagaimana

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Daftar Nama Responden Pondok al-Muntaha

NO

Nama Responden

Jenis

Kelamin

Perolehan Juz

1 AF Perempuan 1

2 A N perempuan 1

3 E Y perempuan 1

4 H L N perempuan 1

5 M S perempuan 2

6 D N perempuan 2

7 M R perempuan 2

8 S H perempuan 2

9 S K perempuan 2

10 S Z perempuan 2

11 A R perempuan 3

12 D M perempuan 3

13 M R perempuan 3

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

54

14 H A perempuan 4

15 N Kh perempuan 4

16 T O perempuan 4

17 SY perempuan 5

18 D D K perempuan 6

19 D E perempuan 6

20 R K perempuan 6

21 Z F perempuan 7

22 D R perempuan 8

23 N L H perempuan 8

24 M A perempuan 9

25 F N R perempuan 10

26 U A perempuan 13

27 E I L perempuan 15

28 I A Z perempuan 19

29 M M perempuan 22

30 A I R perempuan 25

31 E R perempuan 27

2. Hasil Angket

Data tentang Intensitas Penggunaan Gadget terhadap kedisiplinan

Menghafal al-Quran pondok al-Muntaha, dikumpulkan melalui angket

atau kuesioner yang dibagikan dan dijawab oleh responden. Angket

tentang Penggunaan Gadget terdiri dari 15 soal dari aspek intensitas

penggunaan, Waktu, pemanfaatan Dan 15 soal tentang kedisiplinan

menghafal al-Qurandari aspek kesungguhan menghafal al-Quran, fokus

saat menghafal, perhatian/ kosentrasi, minat dalam diri kita, keaktifan

dalam menghafal, motivasi yang tinggi.

Tahap pertama untuk mengolah angket yang sudah terkumpul

adalah memberikan skor terhadap setiap jawaban dengan ketentuan

sebagai berikut:

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

55

1. Jawaban A mendapat skor = 3

2. Jawaban B mendapat skor = 2

3. Jawaban C mendapat skor = 1

Untuk mengetahui bagaimana intensitas penggunaan gadget

terhadap kedisiplinan menghafal al-Quran di pondok pesantren al-

Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga pada Tahun 2015/2016, berikut

tabel data yang diperoleh dari peneliti.

Tabel 3. 2 Jawaban Angket Penggunaan Gadget

Nama

Responden

Jawaban Nilai Total

A B C 3 2 1

A F 4 11 - 12 22 - 34

A N 4 10 1 12 20 1 33

E Y 2 11 2 6 22 2 30

H L N 6 7 2 18 14 2 34

M S 8 7 - 24 14 - 38

D N 4 10 1 12 20 1 33

M R 2 9 4 6 18 4 28

S H 2 12 1 6 24 1 31

S K 7 6 2 21 12 2 35

S Z 4 8 3 12 16 3 31

A R 4 10 1 12 20 1 33

D M 5 10 - 15 20 - 35

M R 7 6 2 21 12 2 35

H A 5 9 1 15 18 1 34

N Kh - 9 6 - 18 6 24

T O 4 7 4 12 14 4 30

SY 2 5 8 6 10 8 24

D D K 5 8 2 15 16 2 33

D E 3 10 2 9 20 2 31

R K 2 8 5 6 16 5 27

Z F 2 7 6 6 14 6 26

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

56

D R 1 13 1 3 26 1 30

N L H 4 9 2 12 18 2 32

M A 6 9 - 18 18 - 36

F N R 5 10 - 15 20 - 35

U A 3 11 1 9 22 1 32

E I L 6 6 3 18 12 3 33

I A Z 3 8 4 9 16 4 29

M M 2 12 1 6 24 1 31

A I R 3 10 2 9 20 2 31

E R 4 8 3 12 16 3 31

Jumlah 119 276 70 357 552 70 979

Nilai/Skor Tertinggi : 38

Nilai/Skor Terendah : 24

Tabel 3.3 Jawaban Angket Kedisiplinan Menghafal al-Quran

Nama

Responden

Jawaban Nilai Total

A B C 3 2 1

AF 4 9 2 12 18 2 32

A N 6 7 2 18 14 2 34

E Y 6 7 2 18 14 2 34

H L N 6 7 2 18 14 2 34

M S 3 9 3 9 18 3 30

D N 6 8 1 18 16 1 35

M R 5 10 - 15 20 - 35

S H 4 8 3 12 16 3 31

S K 6 7 2 18 14 2 34

S Z 5 8 2 15 16 2 33

A R 3 11 1 9 22 1 32

D M 5 9 1 15 18 1 34

M R 2 6 7 6 12 7 25

H A 5 10 - 15 20 - 35

N Kh 3 6 6 9 12 6 27

T O 3 5 7 9 10 7 26

SY 6 9 - 18 18 - 36

D D K 6 8 2 18 16 2 36

D E 6 8 1 18 16 1 35

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

57

R K 2 9 4 6 18 4 28

Z F 7 7 1 21 14 1 36

D R 3 12 - 9 24 - 33

N L H 7 7 1 21 14 1 36

M A 6 7 2 18 14 2 34

F N R 5 9 1 15 18 1 34

U A 6 8 1 18 16 1 35

E I L 6 8 1 18 16 1 35

I A Z 5 8 2 15 16 2 33

M M 5 8 2 15 16 2 33

A I R 6 8 1 18 16 1 35

E R 5 9 1 15 18 1 34

Jumlah 1

153

2

252

6

61

4

459

5

504

6

61

1024

Nilai/Skor tertinggi : 36

Nilai/Skor terendah : 25

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

58

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Pertama

1. Penggunaan Gadget

Perolehan data mengenai penggunaan gadget penulis peroleh

dengan menyebarkan dengan menyebarkan angket kepada 31 santri yang

menjadi responden. Dari skor yang telah terekapitulasi pada

tabelpenggunaan gadget terlebih dulu penulis tentukan interval untuk

kemudian diklasifikasi menjadi 3 kategori, yakni kategori sangat intens,

kategori intens, kategori cukup intens.

Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus:

𝑖 = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟

𝑥𝑖+ 1

Keterangan:

i = interval

xt =nilai tertinggi

xr = nilai terendah

xi = kelas interval

dari rumus ini diperoleh:

𝑖 = 38 − 24

3+ 1

𝑖 =15

3

i = 5

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

59

Dengan kelas interval 5 maka diperoleh penggolongan penggunaan

gadget sebagai berikut:

34 - 38 termasuk kategori sangatintens, diberi lambang A

29 - 33 termasuk kategori intens, diberi lambang B

24 – 28 termasuk kategori cukupintens, diberi lambang C

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Jawaban Penggunaan Gadget

No Penggunaan Gadget Interval Frekuensi

1 Cukup intens 24 – 28 5

2 Intens 29 – 33 17

3 Samgat intens 34 – 38 9

Jumlah 31

Tabel 4.2

Jawaban Angket Penggunaan Gadget

Nama

Responden

Jawaban Nilai Total Kategori

A B C 3 2 1

AF 4 11 - 12 22 - 34 A

A N 4 10 1 12 20 1 33 B

E Y 2 11 2 6 22 2 30 B

H L N 6 7 2 18 14 2 34 A

M S 8 7 - 24 14 - 38 A

D N 4 10 1 12 20 1 33 B

M R 2 9 4 6 18 4 28 C

S H 2 12 1 6 24 1 31 B

S K 7 6 2 21 12 2 35 A

S Z 4 8 3 12 16 3 31 B

A R 4 10 1 12 20 1 33 B

D M 5 10 - 15 20 - 35 A

M R 7 6 2 21 12 2 35 A

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

60

H A 5 9 1 15 18 1 34 A

N Kh - 9 6 - 18 6 24 C

T O 4 7 4 12 14 4 30 B

SY 2 5 8 6 10 8 24 C

D D K 5 8 2 15 16 2 33 B

D E 3 10 2 9 20 2 31 B

R K 2 8 5 6 16 5 27 C

Z F 2 7 6 6 14 6 26 C

D R 1 13 1 3 26 1 30 B

N L H 4 9 2 12 18 2 32 B

M A 6 9 - 18 18 - 36 A

F N R 5 10 - 15 20 - 35 A

U A 3 11 1 9 22 1 32 A

E I L 6 6 3 18 12 3 33 B

I A Z 3 8 4 9 16 4 29 B

M M 2 12 1 6 24 1 31 B

A I R 3 10 2 9 20 2 31 B

E R 4 8 3 12 16 3 31 B

Untuk mengetahui prosentase dari masing-masing variabel penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

P =𝐹

𝑁𝑋 100%

Keterangan :

P : Prosentase Perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

a. Untuk kategori sangat intens, mengenai penggunaan gadget santri al-

Muntaha ada 9 responden:

P =9

31𝑋 100% = 29,03%

b. Untuk kategori intens mengenai penggunaan gadget santri al-Muntaha

ada 17 responden:

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

61

P =17

31𝑋 100% = 54,84 %

c. Untuk kategori cukup intens, menganai penggunaan gadget santri al-

Muntaha ada 5 responden:

P =5

31𝑋 100% = 16,13%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi mengenai penggunaan gadget di Pondok Pesantren Al Muntahatahun

2016.

Tabel 4.3

Prosentase Penggunaan Gadget

No Penggunaan Gadget interval Frekuensi prosentase

1 Sangat intens 24 – 28 5 16,13 %

2 Intens 29 – 33 17 54, 84 %

3 Cukup intens 34 – 38 9 29,03%

Jml 31 100 %

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

gadget santri al-Muntaha tahun ajaran 2015 adalah 16,13 %

kategorisangatintens, 54,84 % kategori intens, 29,03 % persepsi cukup

intens.

2. Kedisiplinan Menghafal al-Quran

Data yang penulis peroleh dengan menyebarkan angket ke 31

responden, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data

tersebut sesuai dengan proporsinya.

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

62

Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel kedisiplinan

menghafal al-Quran, terlebih dahulu penulis tentukan interval untuk

kemudian diklasifikasikan menjadi empat kategori, yakni kategori cukup,

kategori baik dan kategori sangat baik.

Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus:

𝑖 = 𝑥𝑡−𝑥𝑟

𝑥𝑖+ 1

Keterangan:

i = interval

xt =nilai tertinggi

xr = nilai terendah

xi = kelas interval

Dari rumus ini diperoleh:

𝑖 = 36 − 25

3+ 1

i = 12

3

i = 4

Dengan kelas interval 5 maka diperoleh penggolongan perilaku

menghafal Al Qur’an yang memilih jawaban masing-masing kategori

sebagai berikut:

33 - 36 termasuk kategori sangat baik, diberi lambang A

29 - 32 termasuk kategori baik, diberi lambang B

25 - 28 termasuk kategori cukup baik, diberi lambang C

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

63

Tabel4.4

Distribusi Frekuensi Jawaban Kedisiplinan Menghafal al-Quran

No Kedisiplinan Menghafal

Al Qur’an

Interval Frekuensi

1 Sangat Baik 33 – 36 22

2 Baik 29 – 32 5

3 Cukup Baik 25 – 28 4

Jml 31

Tabel 4.5

Daftar Nilai Kedisiplinan Menghafal al-Quran

Nama

Responden

Jawaban Nilai Total kategori

A B C 3 2 1

AF 4 9 2 12 18 2 32 B

A N 6 7 2 18 14 2 34 A

E Y 6 7 2 18 14 2 34 A

H L N 6 7 2 18 14 2 34 A

M S 3 9 3 9 18 3 30 B

D N 6 8 1 18 16 1 35 A

M R 5 10 - 15 20 - 35 A

S H 4 8 3 12 16 3 31 B

S K 6 7 2 18 14 2 34 A

S Z 5 8 2 15 16 2 33 A

A R 3 11 1 9 22 1 32 B

D M 5 9 1 15 18 1 34 A

M R 2 6 7 6 12 7 25 C

H A 5 10 - 15 20 - 35 A

N Kh 3 6 6 9 12 6 27 C

T O 3 5 7 9 10 7 26 C

SY 6 9 - 18 18 - 36 A

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

64

D D K 6 8 2 18 16 2 36 A

D E 6 8 1 18 16 1 35 A

R K 2 9 4 6 18 4 28 C

Z F 7 7 1 21 14 1 36 A

D R 3 12 - 9 24 - 33 A

N L H 7 7 1 21 14 1 36 A

M A 6 7 2 18 14 2 34 A

F N R 5 9 1 15 18 1 34 A

U A 6 8 1 18 16 1 35 A

E I L 6 8 1 18 16 1 35 A

I A Z 5 8 2 15 16 2 33 A

M M 5 8 2 15 16 2 33 A

A I R 6 8 1 18 16 1 35 A

E R 5 9 1 15 18 1 34 A

Untuk mengetahui prosentase dari masing-masing variabel penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

P =𝐹

𝑁𝑋 100%

Keterangan :

P : Prosentase Perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

a. Untuk kategori sangat baik mengenai kedisiplinan menghafal al-Quran

santri pondok al-Muntaha ada 22 responden:

P =22

31𝑋 100% = 70,97 %

b. Untuk kategori baik mengenai kedisiplinan menghafal al-Quran santri

pondok al-Muntaha ada 5 responden:

P =5

31𝑋 100% = 16, 13 %

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

65

c. Untuk kategori cukup baik mengenai kedisiplinan menghafal al-Quran

santri pondok al-Muntaha ada 4 responden:

P =4

31𝑋 100% = 12, 90 %

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi mengenai perilaku kedisiplinan menghafal al-Quran pondok al-

Muntaha Tahun 2015.

Tabel 4.6

Prosentase Kedisiplinan Menghafal al-Quran

No Kedisplinan Menghafal

Al Qur’an

Interval Frekuensi prosentase

1 Cukup baik 28 – 25 4 12,90 %

2 Baik 29 – 32 5 16,13 %

3 Sangat baik 33 – 36 22 70, 97 %

Jumlah 64 100 %

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

kedisiplinan menghafal al-Quran pondok al-Muntaha Tahun 2015 adalah

70,91% kategorisangat baik, 16,13% kategori baik, 12.90% kategori cukup

baik.

B. Analisis Kedua

Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan

diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis lakukan yaitu “ada hubungan

antara Intensitas penggunaan Gadget terhadap Kedisiplinan Menghafal al-

Quran tahun Ajaran 2015.

Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara

variabel (correlation) X dan Y dengan menggunakan rumus korelasi product

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

66

moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi 𝑟𝑥𝑦 yang

menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel.

Nilai koefisien korelasi (𝑟𝑥𝑦 ) hasil perhitungan kemudian

dikonsultasikan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 31 dan taraf

signifikasi 1 % yaitu 0,444. Jika 𝑟𝑥𝑦>r tabel maka ada pengaruh yang positif

antar variabel XdanY.Jika 𝑟𝑥𝑦 = 0, maka tidak ada pengaruh sama sekali

antara variabel X dan Y. Jika 𝑟𝑥𝑦< r tabel maka terdapat hubungan negatif

antara variabel X dan Y. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan rumus

sebagi berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)

{𝑁 𝑋2 − ( 𝑋)2 }{𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)2}

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y

XY = Jumlah hasil kali variabel X dengan Y

∑X = Jumlah nilai variabel X

∑Y = Jumlah nilai variabel Y

N = jumlah subyek yang diteliti

Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat tabel persiapan untuk mencari kedisiplinan menghafal al-Quran

dengan penggunaan gadget Kec Argomulyo Kab Cebongan Kota Salatiga

Tahun Ajaran 2015.

2. Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

67

3. Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product

moment angka kasar

Mencari korelasi intensitas penggunaan gadget terhadap kedisiplinan

menghfal al-Quran santri al-muntaha

Tabel 4.7 Product Moment

Hubungan Intensitas Penggunaan Gadget terhadap

Kedisiplinan Menghafal al-Quran

No Nama Responden X Y X2 Y2 XY

1 AF 34 32 1156 1024 1088

2 A N 33 34 1089 1156 1122

3 E Y 30 34 900 1156 1020

4 H L N 34 34 1156 1156 1156

5 M S 38 30 1444 900 1140

6 D N 33 35 1089 1225 1155

7 M R 28 35 784 1225 980

8 S H 31 31 961 961 961

9 S K 35 34 1225 1156 1190

10 S Z 31 33 961 1089 1023

11 A R 33 32 1089 1024 1056

12 D M 35 34 1225 1156 1190

13 M R 35 25 1225 625 875

14 H A 34 35 1156 1225 1190

15 N Kh 24 27 576 729 648

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

68

16 T O 30 26 900 676 780

17 SY 24 36 576 1296 864

18 D D K 33 36 1089 1296 1188

19 D E 31 35 961 1225 1085

20 R K 27 28 729 784 756

21 Z F 26 36 676 1296 936

22 D R 30 33 900 1089 990

23 N L H 32 36 1024 1296 1152

24 M A 36 34 1296 1156 1224

25 F N R 35 34 1225 1156 1190

26 U A 32 35 1024 1225 1120

27 E I L 33 35 1089 1225 1155

28 I A Z 29 33 841 1089 957

29 M M 31 33 961 1089 1023

30 A I R 31 35 961 1225 1085

31 E R 31 34 961 1156 1054

979 1024 31249 34086 32353

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)

{𝑁 𝑋2 − ( 𝑋)2 }{𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)2}

Diketahui:

N = 31

∑X = 979

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

69

∑Y = 1024

𝑋2 = 31249

𝑌2 = 34086

XY = 32353

Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai

berikut:

𝑟𝑥𝑦 =31 (32353) − (979)(1024)

31(31249) − (979)2 }{31(34086) − (1024)2}

𝑟𝑥𝑦 =1002943 − 1002496

{968719 − 958441}{1056666 − 1048576}

𝑟𝑥𝑦 =447

{10278}{8090}

𝑟𝑥𝑦 =447

83149020

𝑟𝑥𝑦 =447

911860

𝑟𝑥𝑦 = 0,049

Setelah diketahui 𝑟𝑥𝑦 (koefisien korelasi) dari variabel X dan Y,

maka selanjutnya akan dikonfirmasi dengan nilai r product moment (nilai r

dalam tabel) untuk diketahui signifikan atau tidaknya sebagai jawaban atas

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, bila 𝑟𝑥𝑦 diperoleh sama atau

lebih besar dari r tabel, maka nilai 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh berarti signifikan.

Nilai pada tabel r product moment dengan N = 31 yang lebih

mendekati dengan nilai N tersebut adalah N = 30 dengan taraf signifikasi

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

70

1% = 0,456. Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa: untuk taraf

signifikasi 1% adalah rt = 0,456 >𝑟𝑥𝑦 = 0,049

Jadi 𝑟𝑥𝑦< rt oleh karena nilai 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh lebih kecil dari

nilai rt, pada taraf signifikan 1%, maka nilai 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh adalah

tidak signifikan. Artinya tidak ada korelasi atau hubungan yang positif

dan signifikan antara Intensitas Penggunaan Gadget terhadap Kedisiplinan

Menghafal al-Quran pondok pesantren al-Muntaha Kelurahan Cebongan

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015.

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian tentang hubungan Intensitas Penggunaan

Gadget terhadap Kedisiplinan Menghafal al-Quran, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Intensitas Penggunaan Gadget menunjukkan hasil sebagai berikut :

Skor A dengan kategori sangat intens berjumlah 9 responden dengan

prosentase 29,03 %

Skor B dengan kategori intens berjumlah 17 responden dengan

prosentase 54,84 %

Skor C dengan kategori cukup intens berjumlah 5 responden dengan

prosentase 16,13 %

2. Kedisiplinan Menghafal al-Quran menunjukkan hasil sebagai berikut :

Skor A dengan nilai kategori sangat baik berjumlah 22 responden

dengan prosentase 70,97 %

Skor B dengan nilai kategori baik berjumlah 5 responden dengan

prosentase 16,13 %

Skor C dengan nilai kategori cukup baik 4 responden dengan prosentase

12,90 %

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Intensitas Penggunaan

Gadget terhadap Kedisiplinan Menghafal al-Quran dari hasil

penghitungan 𝑟𝑥𝑦 menunjukkan 0,049, artinya berdasarkan tabel r

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

72

product moment𝑟𝑥𝑦 lebih besar atau sama dengan r tabel pada N = 31

pada taraf signifikasi adalah 0,456. Dan 𝑟𝑥𝑦 yang diperoleh adalah 0,049,

𝑟𝑥𝑦 lebih kecil dari r tabel yang berarti 𝑟𝑥𝑦 lebih kecil dari r tabel. Maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan negatif yang signifikan

antara Intensitas Penggunaan Gadget terhadapKedisiplinan Menghafal al-

Quran di Pondok Pesantren al-Muntaha Kelurahan Argomulyo

Kecamatan Cebongan Kota Salatiga. Sehingga hipotetis ditolak.

Alasan penelitian ini tidak signifikan karena pondok pesantren

yang sudah menetapkan kedisiplinan dengan baik, meskipun santri

menggunakan media-media eletronik, santri tidak akan terpengaruh

ataupun terganggu dengan elektroni-elektronik yang di bawa. Akan tetapi

santri bisa menggunakan alat-alat tersebut sebagai media menunjang

keberhasilannya dalam menuntut ilmu.

B. Saran

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang

perlu penulis sampaikan, yaitu :

1. Bagi pendidik atau pengasuh, diharapkan supaya meningkatkan

kedisiplinan menghafal, terutama bagi santri yang menghafal al-Quran.

Karena kebebasan santri dalam menggunakan gadget bisa berdampak

buruk, jika santri tidak di kontrol dalam menggunakan gadget.

2. Hendaknya para santri selalu istiqomah dan menghafal dan menjaga al-

Quran agar tercapai tujuan yang diinginkan

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

73

3. Hendaknya para santri mampu memanfaatkan waktu waktu, fasilitas dan

media yang ada untuk meningkatkan kualitas menghafal al-Quran dan

mampu menghatamkan 30 juz.

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana Nadya. 2003. Teknologi Komunikasi Prespektif Ilmu Komunikasi.

Yogyakarta : LESFI.

Amrullah. Fahmi. 2008. Ilmu Al-Quran untuk Pemula. Jakarta : CV. Arta Rivera.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta : Bina Aksara.

Asmani, Jamal Makmur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan

Inovatif. Yogyakarta : Diva Press.

Baharuddin. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruz.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Galba, Sindu. 2004. Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi. Jakarta : PT. Asdi

Mahasatya.

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Bealajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algesindo Offset.

Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribdi Dan Medianya. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Prenada

Media Grup

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta : Trust Media.

Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur‟an. Yogyakarta : Idea Press.

Mustamir, S. Ked. 2007. Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat al-Quran.

Yogyakarta : Lingkaran.

Sa’dulloh, S.Q. 2008. 9 Praktis Menghafal al-Quran. Jakarta : Gema Insani Press.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta : Bumi Aksara.

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Lampiran-

lampiran

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

DAFTAR ANGKET PENGGUNAAN GADGETUNTUK SANTRI

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c sesuai dengan keadaan yang ada pada saudari. Mohon dijawab

dengan jujur dan ikhlas tanpa terpengaruh oleh siapapun. Atas bantuan saudari,

kami ucapkan terimakasih.

Identitas Pribadi

Nama :

Tempat tanggal lahir :

Alamat :

Item Pertanyaan

Saya memiliki Gadget Sendiri

a. Ya

b. Tidak

1. Apakah saudari bisa menggunakan gadget dengan segala fasilitasnya

(Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll?

a. Sangat bisa

b. Bisa

c. Sedikit-sedikit

2. Apakah saudari selalu menggunakan gadget dengan segala fasilitasnya

(Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll?

a. Ya, Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

3. Apakah saudari sering menggunakan gadget untuk menunjang hafalan

saudari?

a. Sangat sering

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

4. Apakah pada waktu muroja‟ah (mengulang hafalan) diluar jadwal

pondok anda juga menggunakan gadget (Game, facebook, Internet,

BBM, Instagram, dll)?

a. Sangat sering

b. Kadang-kadang

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

c. Tidak pernah

5. Apakah waktu menghafal saudari merasa terganggu dengan bermain

gadget(Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll)?

a. Tidak terganggu

b. Kadang terganggu

c. Sangat terganggu

6. Apakah saudari pernah lalai untuk menghafal alQuran ketika saudara

sedang asyik bermain gadget?

a. Tidak pernah lalai menghafal al-Quran

b. Kadang-kadang

c. Sering lalai untuk menghafal al-Quran

7. Menurut pendapat saudari, apakah gadget dengan segala fasilitasnya

(Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll) itu bisa membantu

saudari dalam menghafal?

a. Sangat membantu

b. Kurang membantu

c. Tidak membantu

8. Apakah saudari merasa senang bisa mengggunakan gadget dengan

segala fasilitasnya (Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll)?

a. Senang sekali

b. Biasa saja

c. Kurang senang

a. Saya mengutamakan

9. Apakah saudari selalu mengutamakan menghafal al-Qur’an dari pada

bermain gadget?

a. Ya, saya selalu mengutamakan menghafal al-Qur’an

b. Kadang-kadang menghafal al-Qur’an

c. Saya lebih sering bermain gadget

10. Apakah saudari selalu mengutamakan kegiatan pondok meskipun

sedang bermain gadget?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

11. Apakah saudari selalu menggunakan gadget dimanamun saudari

berada?

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

12. Apakah menggunakan gadget dengan segala fasilitasnya (Game,

facebook, Internet, BBM, Instagram, dll) bisa membantu komunikasi

dengan keluarga anda?

a. Sangat membantu

b. Membantu

c. Tidak membantu

13. Ketika waktu luang apakah saudari sering mendengarkan murotal al-

Qur’an lewat gadget?

a. Sangat sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

14. Berapa lama saudari menggunakan gedget dengan segala fasilitasnya

(Game, facebook, Internet, BBM, Instagram, dll) setiap minggunya?

b. Lebih dari 5 jam

c. Sekitar 3 jam

d. Tidak pernah

15. Dalam sehari lebih banyak mana saudari dalam bermain gadget atau

menghafal al-Quran?

a. Gadget lebih 10 jam dan menghafal lebih 10 jam

b. Gadget lebih 10 jam dan menghafal kurang 5 jam

c. Gadget kurang 5 jam menghafal lebih 10 jam

DAFTAR ANGKET KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QURAN

UNTUK SANTRI

Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c sesuai dengan keadaan yang ada pada saudari. Mohon dijawab

dengan jujur dan ikhlas tanpa terpengaruh oleh siapapun. Atas bantuan saudari,

kami ucapkan terimakasih.

Identitas Pribadi

Nama :

Tempat tanggal lahir :

Alamat :

Perolehan juz :

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Item Pertanyaan

1. Ketika akan menambah hafalan, berapa kali saudari membaca ayat

tersebut terlebih dahulu?

a. Lebih dari 5 kali

b. 3 kali

c. 1 kali

2. Dalam setiap undaan (penambahan hafalan) berapa halaman yang

saudari setorkan kepada bu Nyai?

a. 2 halaman

b. 1 halaman

c. Setengah halaman

3. Berapa tahun target saudari menghafal al-Qur’an?

a. 3 tahun

b. 4 tahun

c. Lebih dari 5 tahun

4. Berapa ayat biasanya saudari salah atau keliru pada saat setoran

hafalan dengan bu Nyai setiap harinya?

a. 1-2 ayat

b. 2-3 ayat

c. 4-5 ayat atau lebih

5. Berapa lama saudari menghafal al-Qur’an 1 halaman?

a. Setengah jam

b. Satu jam

c. Lebih dari satu jam

6. Apakah saudari pernah diminta ibu Nyai untuk mengulang setoran

hafalan karena banyak yang keliru saat undaan maupun deresan?

a. Tidak pernah

b. Pernah

c. Sering

7. Apakah saudari pernah lupa saat undaan sehingga tidak bisa

meneruskan bacaan al-Qur’an yang saudari setorkan?

a. Tidak pernah

b. Pernah

c. Sering

8. Ketika mengaji dengan bu Nyai, apakah saudari pernah keliru di ayat

yang sama?

a. Sering

b. Kadang-kadang

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

c. Tidak pernah

9. Mengapa saudari tertarik untuk menghafal al-Qur’an?

a. Untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memenuhi harapan

orang tua

b. Untuk memenuhi harapan orang tua

c. Karena ingin mendapat beasiswa

10. Saat anda sibuk, apakah saudari menyempatkan diri untuk menghafal

al-Qur’an?

a. Saya tetap menyampatkan diri

b. Terkadang saja saat ada kemauan

c. Saya tidak pernah menyempatkan diri untuk menghafal

11. Sebelum menyetorkan hafalan kepada bu Nyai apakah saudari

meminta disima’akan orang lain terlebih dahulu?

a. Saya selalu meminta disima’kan teman terlebih dahulu

b. Kadang-kadang kalau ayatnya agak susah

c. Tidak pernah

12. Berapa kali saudari melakukan deresan (mengulangi hafalan) dalam

satu hari?

a. 3 kali lebih

b. 2 kali

c. 1 kali

13. Apakah saudari punya jadwal menghafal al-Qur’an dan berusaha untuk

melakukannya sesuai dengan jadwal?

a. Ya, saya selalu mengikuti jadwal yang saya buat

b. Kadang-kadang

c. Saya tidak memiliki jadwal

14. Siapa yang memotivasi saudari untuk menghafal al-Qur’an?

a. Diri sendiri

b. Orang tua

c. Teman

15. Ketika menghafal al-Qur’an apakah saudari beranggapan bahwa teman

adalah saingan untuk diri kita?

a. Ya, teman adalah pesaing saat menghafal al-Qur’an

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

DAFTAR NILAI SKK

Nama : AFIF FATIMATUZ ZAHRO

NIM : 111-12-105

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

NO JENIS KEGIATAN WAKTU

KEGIATAN KETERANGAN NILAI

1. Sertifikat OPAK STAIN Salatiga

“Stain Salatiga”

07 September

2012

peserta 3

2. Piagam Penghargaan Orientasi

Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan jurusan

Tarbiyah “Stain Salatiga

9 September

2012

peserta 3

3. Sertifikat Orientasi Dasar

Keislaman “Stain Salatiga

10 September

2012

peserta 2

4. Piagam Penghargaan “Seminar

Entrepreneurship dan

Perkoperasiaan (MAPALA

MITAPASA dan KSEI)

11 September

2012

peserta 2

5. Sertifikat Achicument

Motivasion Training (JQH &

LDK Stain Salatiga)

12 September

2012

peserta 2

6. Sertifikat UPT Perpustakaan

“Stain Salatiga

13 September

2012

peserta 2

7. Sertifikat Seminar Nasional

Mahasiswa Tema Urgensi

Media dalam Pergulatan Politik

(DINAMIKA Stain Salatiga

29 September

2012

peserta 8

8. Sertifikat Pra Youth Leadership

Training (KAMMI Komisariat

Salatiga)

03 Oktober

2012

peserta 2

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

9. Piagam Penghargaan Tema

Intelektual Muda Muslim,

Genggam Dunia Gapai Akhirat

(IBTIDA’ LDK Darul Amal

Stain Salatiga)

21 Oktober

2012

peserta 2

10. Sertifikat Islamic Public

Speaking Training (LDK Darul

Amal Stain Saltiga)

25 Oktober

2012

peserta 2

11. Serifikat Seminar Regional

Tema Indonesia Satu

(Mahasiswa Resimen Sat. 953

“KALIMOSODO”)

29 Oktober

2012

peserta 4

12. Sertifikat Seminar Kesehatan

Wanita bersama AVAIL

(Always Very Active In Life)

Salatiga

14

Nopember

2012

Peserta 1

13. Sertifikt Penerimaan Anggota

Baru JQH Tema “Membentuk

Paradigma Mahasiswa Qurani

dengan panca indra, akal, dan

hati”

18 Nopember

2012

Peserta 2

14. Piagam Penghargaan Tabligh

Akbar Bertajuk (JQH Stain

Salatiga)

1 Desember

2012

Peserta 2

15. Piagam Penghargaan Pelatihan

Kaligrafi (JQH Stain Salatiga)

08 Desember

2012

Peserta 2

16. Sertifikat Bedah Buku “Berhenti

Kerja Semakin Kaya”

(KOMPAS)

05 April

2013

Peserta 2

17. Piagam Penghargaan Seminar

Pencegahaan Bahaya NAPZA

(PIK SAHAJASA)

29 April

2013

Peserta 2

18. Sertifikat Tafsir Tematik (JQH

Stain Salatiga)

04 Mei 2013 2

19. Sertifikat Seminar Nasional

Entrepreneurship

“Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur Generasi Muda”

(KOPMA FATAWA)

27 Mei 2013 Peserta 8

20. Sertifikat Tafsir Tematik Tema

“Konsep Pemimpin Ideal

Menurut al-Quran” (JQH StaIN

Salatiga)

17 Mei 2014 Peserta 2

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

21. Piagam Penghargaan Pengurus

Pondok Pesantren Al-Muntaha

4 Juli 2014 Peserta 4

22. Piagam Penghargaan Pengurus

Pondok Pesantren Al-Muntaha

4 Juni 2015 Peserta 4

23. Sertifikat Seminar Nasional

Tema ”Peran Pelaku Ekonomi

Menghadapi Krisis Ekonomi

Nasional” (DEMA UIN

Walisongo)

27 Agustus

2015

Peserta 8

24. Piagam Penghargaan Seminar

Nasional “Potensi Anak Muda

dalam Menghadapi Dampak

Perubahan Iklim” (HMJ Fisika

UIN Walisongo)

06 Oktober

2015

Peserta 8

25. Sertifikat Seminar Nasional

Kewirausahaan “Jiwa Muda

Berani Berwirausaha” (Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi (Disperindagkop)

Salatiga)

30 Oktober

2015

Peserta 8

26. Sertifikat Seminar Nasional

“Wacana Islam Nusantara dalam

Menjaga Kebhinekaan dan

Keutuhan NKRI” (Al-Khidmah

Salatiga)

31 Oktober

2015

Peserta 8

27. Sertifikat Seminar Nasional

“Perubahan Syari’ah di

Indonesia: Antara Teori dan

Praktik” (HMJ Syari’ah)

4 Nopember

2015

Peserta 8

28. Sertifikat Roadshow Seminar

Asuransi Syari’ah (FEBI UIN

Walisongo)

05 Nopember

2015

Peserta 2

29. Sertifikat Seminar Nasional

“Peran Media Massa Terhadap

Kelestarian Lingkungan Hidup”

(KPI Fakultas Dakwah)

19 Nopember

2015

Peserta 8

30. Certificate Seminar Nasional

“Muslimah Sejati Bertabur

Inspirasi” (LDK IAIN Salatiga)

29 Nopember

2015

Peserta 8

31. Sertifikat Seminar dan Short

Course “Epistemologi Islam

tentang Agama dan Keadilan”

(DEMA FAKULTAS

USHULUDIN dan

HUMANIORA UIN

Walisongo)

23 April

2016

Peserta 2

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

DOKUMENTASI

Acara khitobah

Ustad/ustadzah pondok pesantren al-Muntaha

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Kegiatan ahad legi

Sorogan al-Quran

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1549/1/AFIF FATIMATUZ ZAHRO... · bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Pengurus PPTQ Al-Muntaha