75
1 SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN GRATIS DI KOTA MAKASSAR disusun dan Diajukan oleh ASNAWIR GASSING NomorStambuk: 105 64 104 07 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

1

SKRIPSI

FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR DALAM

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN GRATIS DI KOTA

MAKASSAR

disusun dan Diajukan oleh

ASNAWIR GASSING

NomorStambuk: 105 64 104 07

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

2

FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR DALAM

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN GRATIS DI KOTA

MAKASSAR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana ilmu pemerintahan

ASNAWIR GASSING

NomorStambuk: 105 64 104 07

KEPADA

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

3

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar Dalam

Implementasi Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar

Nama Mahasiswa : Asnawir Gassing

Stambuk : 105 64 104 07

Program Studi : IlmuPemerintahan

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si A. LuhurPrianto, S.IP., M.Si

Mengetahui :

Dekan, Ketua Jurusan,

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Pemerintahan

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si A. Luhur Prianto. SIP., M.Si

Page 4: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

4

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan/Undangan menguji ujian

skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar, Nomor 0285/FSP/A.1-

VIII/II/36/2015 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam

program studi Ilmu Pemerintahan Di Makassar pada hari Jum’at tanggal 27 bulan

Februari tahun 2015.

TIM PENILAI

Ketua, Sekertaris,

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si Drs. H. Muhammad Idris, M.Si

Penguji

1. Dr. H. Muhlis Madani, M.Si (Ketua) ( )

2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si ( )

3. Dr. Jaelan Usman, M.Si ( )

4. A. Luhur Prianto. SIP., M.Si ( )

Page 5: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

5

Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Asnawir Gassing

Nomor Stambuk : 105 64 104 07

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain. Pernyataan ini

saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak

benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku.

Makassar, 16 februari 2015

Yang menyatakan,

Asnawir Gassing

Page 6: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

6

KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikumWr. Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “fungsi pengawasan Inspektorat Makassar Implementasi Program

Kesehatan Gratis Di Kota Makassar .

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik yang mutlak

dan harus dipenuhi sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana jurusan Ilmu

Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini terwujud setelah mendapatkan

bantuan serta dorongan dari berbagai pihak dengan memberikan masukan dan saran-

saran sebagai bahan materi pada penulisan skripsi ini.Padakesempatanini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku

pembimbing I dan bapak A. Luhur Prianto. SIP., M.Si selaku pembimbing II yang

telah memberikan bantuan arahan yang mendetail sehingga penulis dapat mengerti

tentang metode penulisan skripsi. Selain itu penulis juga tak lupa mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H Irwan Akib, M,Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Page 7: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

7

2. Kedua Orang Tua ( Ayah dan Ibu), serta saudara-saudaraku yang turut

mendoakan, mendidik serta memberikan Konstribusi yang begitu tulus

sehingga penulis dapat meraih cita-cita yang mulia ini.

3. Bapak Dr. H. Muhlis Madani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. A. Luhur Prianto. SIP., M.Si selaku Ketua Jurusan ilmu pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Dr. H. Muhlis Madani M.Si sebagai penasehat akademik, penulis

berterima kasih atas segala bimbingannya selama ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang turut memberikan kontribusi

pemikirannya terhadap perkembangan pemikiran penulis.

7. Bapak Ketua dan staf Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Makassar atas pelayanannya

selama proses penelitian, serta Bapak Inspektur Inspektorat Makassar beserta

staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuannya selama penulis

melakukan penelitian.

8. Teman-teman Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar Yang telah memberikan semangat sehingga proses

penyusunan skripsi ini dapat mencapai penyelesaian.

9. Buat teman-teman KKP angkatan ke IV yang banyak memberikan masukan-

masukan yang sifatnya membangun.

Page 8: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

8

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan, dan semoga Allah SWT

memberikan pahala yang melimpah atas segala kebaikan kita semua, Amin.

Makassar…… 2015

Penulis

Page 9: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

9

ABSTRAK

Asnawir G, fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar dalam Implementasi

Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar (di bimbing oleh H. Muhlis Madani

dan A. Luhur Prianto).

Tujuan di adakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas

fungsi pengawasan pada Inspektorat Makassar, Jenis penelitian ini adalah penelitian

survey langsung keobjek penelitian dengan tipe deskriptif Kualitatif dengan Data

dalam penelitian ini dikumpul dengan data primer dan sekunder yang menggunakan

tekhnik pengumpulan data berupa; observasi, dan wawancara secara mendalam

terhadap informan dan data sekunder lima tahun terakhir. Data tersebut di analisis

secara deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan

khususnya pada Kantor Inspektorat Makassar, ternyata dapatlah di simpulkan bahwa

pelaksanaan pengawasan baik dilihat dari segi pemeriksaan, pengujian, hingga

pengusutan, ternyata ternyata belum efektif, seperti tidak efektifnya hasil

pemeriksaan yang di lakukan di mana data yang di dapatkan tidak sesuai

penyimpangan yang sebenarnya terjadi

Faktor yang mempengaruhi Fungsi pengawasan Inspektorat Makassar

terhadap Implementasi Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar adalah meliputi

kualitas sumber daya manusia (SDM), kerja sama dengan masyarakat atau kelompok

masyarakat, di dalam melakukan fungsi pengawasan Inspektorat Makassar dalam

implementasi program kesehatan Gratis di Kota Makassar .

Efektivitas fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar dalam Implementasi

Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar

Page 10: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

10

DAFTAR ISI

Halaman judul…………..............….........………………………...... i

Halaman pengesahan…………………………………….................. ii

Penerimaan tim penguji...................................................................... iii

Kata pengantar.................................................................................... iv

Abstrak................................................................................................. v

Daftar isi…………………………………………………………....... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ........................................................................ 1

B. RumusanMasalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian.............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LandasanTeori ....................................................................... 7

B. KerangkaPikir ........................................................................ 26

C Fokus Penelitian................................................................ ..... 28

D. Deskripsi Fokus Peneitian...................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A.Waktu Dan LokasiPenelitian ................................................. 30

B. Jenis dan TipePenelitian ........................................................ 30

C. Sumber Data .......................................................................... 30

D. Informan Penelitian.................................................................. 31

D. TeknikPengumpulan Data ..................................................... 31

E. TeknikAnalisis Data .............................................................. 32

F. Keabsahan Data ..................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Kota Makassar dan Kantor Inspektorat ...... 34

B.Fungsi pengawasan inspektorat Makassar dalam Implementasi

program kesehatan gratis di Kota Makassar ............................. 48

C.Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan fungsi

pengawasan Inspektorat Makassar dalam Implementasi program

Kesehatan Gratis di Kota Makassar......................... ................. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 62

B. Saran .........................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penigkatan efisien dan efektivitas pelaksanaan pemerintahan daerah, di

butuhkan partisipasi semua pihak.Masyarakat terlebih dari aparat yang akan

melaksanakan pemerintahan. Penyelenggaran pemerintahan yang efektif merupakan

kebutuhan yang sangat mendesak, khususnya masa reformasi sekarang ini.

Hal ini ditandai olehtuntutan bagi masyarakat, yang menghasilkan terciptanya

aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa, tertib dan teratur dalam

menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tuntutan

bagi masyarakat itu timbul karena adanya praktek-praktek yang tidak sesuai dengan

aturan yang ada. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dikalangan aparat

pemerintah daerah, salah satunya disebabkan oleh kurang efektifnya pelaksanaan

pengawasan yang dilakukan oleh badan yang ada dalam tubuh pemerintah daerah itu

sendiri. (Victor, 1994, :28)

Dasar hukum yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanan pengawasan adalah

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang diperkuat

oleh peraturan pemerintahan No. 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan

atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Keputusan Presiden No. 74 Tahun 2001

tentang tata cara pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan keputusan

Menteri No. 41 Tahun 2001 tentang pengawasan represif kebijakan daerah.

1

Page 12: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

12

Kedisiplinan pegawai untuk mentaati peraturan jam kerja, dan pelaksanaan

tugas yang lainnya masih terkadang diremehkan. Keadaan tersebut disebabkan oleh

tingkat kesadaran para pegawai yang tugasnya belum maksimal, sehingga terkadang

pegawai lebih mengurus kepentingan pribadi atau golongannya. (Victor, 1994, :38)

Penguasa atau pimpinan perlu melakukan pengawasan, sebab tanpa

pengawasan akan mengakibatkan terjadi penyelewengan-penyelewengan. Oleh

karena itulah perlu dilakukan pengawasan yang efektif, khususnya yang berkaitan

dengan tugas-tugas pokok pemerintahan di dalam program Kesehatan Gartis di Kota

Makassar hal ini bertujuan untuk menunjang terwujudnya pemerintahan yang bersih

dan berwibawa, dan untuk mewujudkannya maka perlu diterapkan fungsi

pengawasan terhadap kinerja pemerintahan di dalam program Kesehatan Gratis.

Fungsi pengawasan dilakukan dengan memperhatikan pelaksanaan fungsi

manajemen lainnya seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan.

Salah satu fungsi pengawasan yang efektif untuk diterapkan adalah pengawasan

fungsional, karena setiap gejala penyimpangan akan lebih mudah dan lebih cepat

diketahui. Dalam melaksanakan keempat dari fungsi manajemen tersebut secara baik,

akan secara otomatis menunjang pencapaian tugas-tugas pokok yang sesuai dengan

yang direncanakan. (Manullang, 2006, : 13)

Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia tidak bisa dipisahkan dari

Perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini dan masa depan. Demikian pesatnya

kemajuan sains seiring perubahan waktu. Hampir tidak terelakkan lagi, aspek

kehidupan harus menyesuaikan dengan arah perubahan tersebut. Pelayanan kesehatan

Page 13: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

13

pun demikian, sebagai akibat dari pergeseran pemanfaatan sumber daya yang

menuntut efisiensi dan akselerasi. Relevansi dengan penyediaan pelayanan kesehatan

saat ini, maka dipandang perlunya reformasi pelayanan kesehatan kearah layanan

publik yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan, bukan pelayanan

kesehatan yang ditentukan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan itu

sendiripelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau

secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.

Kantor Inspektorat di Kota Makassar yang memiliki fungsi dalam melakukan

pengawasan kinerja pemerintahan daerahdalam hal ini program Kesehatan Gratis

Makassar Dimana salah satu misi yang ingin dicapai adalah dengan mencegah

terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan daerah.

Kemudian fungsi lainnya adalah dengan melakukan pengawasan, pemeriksaan,

penilaian dan pengusutan atas dua azas, yaitu : Badan Pengawasan Daerah Provinsi

sebagai wujud vertikalnya, dan Gubernur,Bupati Dan Walikota yang ada di sulawesi

selatan sebagai sumber penerimaan tugas, sehingga untuk menunjang pelaksanaan

tenaga pengawasan maka digunakan tenaga pengawas atau pembantu pengawasan,

yang diperlukan penandatanganan dalam surat perintah tugas pemeriksaan dan

penilaian. Sedang pengusutan dilakukan sendiri oleh Inspektorat Kota Makassar.

Sekretariat Inspektorat Kota Makassardalam upaya menerapkan dan

memantapkan pelaksanaan pengawasan fungsional kepada segenap komponen yang

Page 14: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

14

ada dalam organisasi lingkup kerjanya untuk memikirkan dan mengemban tugas dan

tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan nilai kontribusi

dalam pelaksanaan tugas dengan sebaik mungkin. Dengan demikian diharapkan dapat

mengendalikan segala bentuk kegiatan kerja sehingga dapat terlaksana sesuai dengan

tugas dan tanggungjawab yang telah diberikan.

Pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk Kota di Puskesmas dan jaringannya

Sebagaimana Peraturan Pemerintah Kota Makassar Nomor : 7 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Kesehatan Di Kota Makassar yang dibebaskan dari biaya pelayanan

meliputi :Pelayanan rawat inap persalinan dan rawat Inap umum;, Pemeriksaan

dokter, pengobatan dan konsultasi kesehatan ;Pelayanan laboratorium yang terdiri

dari pemeriksaan darah rutin; pemeriksaan urine rutin, pemeriksaan tinja,

pemeriksaan sputum;pemeriksaan malaria/DDR; pemeriksaan, pemeriksaan

golongandarah;pemeriksaan tes kehamilan. Tindakan medik dasar terdiri dari

;Tindakan medik umum meliputi ;jahit lukaganti verband, cross insisi, insisi abses,

ekstraksi corpus alienum, perawatan :luka ringan, luka sedang, luka berat, resusitasi

kardio pulmoner (RKP). Tindakan medik gigi mulut dasar yang meliputi ;.pencabutan

gigi dewasa;pencabutan gigi anak anak;umpatan tetap;tumpatan sementara;.insisi

abses;pembersihan karang gigi manual, Pelayanan dasar kesehatan ibu dan anak

(KIA) dan keluarga berencana (KB) yang terdiri dari ;pelayanan ibu hamil (antenatal

care), pelayanan post natal care (PNC);pelayanan imunisasi;Pelayanan keluarga

berencana:suntik;pil, perawatan tali pusat;Perawatan payudara;Tindik telinga.Surat

keteranganlahir;Surat keterangan sakit;Surat keterangan kematian.Pelayanan

Page 15: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

15

kesehatan rawat jalan lanjutan dan pelayanan kesehatan rawat inap lanjutan pada

RSUD dibebaskan dari biaya rawat jalan dan rawat inap kelas III setelah

mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas.

Namun permasalahan yang terjadi bahwa pelaksanaan dari program kesehatan

gratis di kota makassar belum dilakukan secara efektif, alasannya karena belum

meratanya pelayanan kesehatan gratis pada puskesmas, yang di mana masih ada

masyarakat melakukan pungutan terkait apa yang menjadi program kesehatan gratis

dari pemerintah Kota terhadap masyarakat, pelaksanaan program kesehatan gratis di

Kota Makassar hendaknya bisa lebih memeratakan pelayanan kesehatan dan rasa adil

kepada masyarakat. Jangan sampai pelayanan kesehatan hanya dapat dinikmati oleh

sekelompok masyarakat tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahasnya dalam

penulisan Skripsi dengan judul “Fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar Dalam

Implementasi Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang yang ditulis oleh penulis, maka penulis merumuskan

masalah yaitu:

1. Bagaimana fungsi pengawasan yang dilakukan Inspektorat Kota Makassar

terhadap program Kesehatan gratis

2. Faktor-faktor penghambat dan pendukung di dalam fungsi pengawasan

Inspektorat Kota Makassar Terhadap program Kesehatan Gratis.

Page 16: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

16

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui fungsi pengawasan Inspektorat Kota Makassar dalam

implementasi program Kesehatan gratis di Kota Makassar.

b. Untuk Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengawasan yang di

lakukan Inspektorat Kota Makassar Dalam Impelemntasi Program Kesehatan

Gratis di Kota Makassar.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

1. Sebagai masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam

kajian fungsi pengawasan sebagai lembaga pengawasan di dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti atau peneliti yang lain mengenai fungsi

pengawasan Inspektorat dalam pengawasan terhadap penyelenggaraan

pemerintahan.

b. Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Makassar terutama di

Inspektorat untuk meningkatkan kualitas kontrolnya secara profesional dan akuntabel

berdasarkan amanah Undang-undang.

Page 17: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang bertujuan untuk

mengusahakan agar apa yang telah direncanakan dalam pelaksanaan kegiatan

organisasi dapat memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sudah menjadi pendapat umum bahwa efektifitas pelaksanaan dari seluruh

kegiatan dalam sebuah kelembagaan publik maupun kelembagaan privat, maka

sangat di butuhkan kehadiran pengawasan dalam rangka meningkatkan efesiensi dan

profesionalisme pelaksanaan berbagai program kelembagaan sehingga dapat

memberikan hasil sesuai dengan perencanaan yang telah di tetapkan sebelumnya,

apabila sesuatu progarm kelembagaan tidak memberikan hasil sesuai dengan harapan

sebelumnya, berarti minimal ada tiga jenis kelemahan di dalam kelembagaan menurut

(Makmur, 2011:175)

a. kelemahan dari segi perencanaan yang tidak tepat sasaran yang hendak di tuju

b. Pelaksanaan suatu kegiatan tidak ditangani oleh manusia yang memiliki

pengetahuan dan ketermpilan yang sesuai dengan jenis pekerjaan

c. Pengawasan yang dilakukan oleh manusianya itu sendiri

Pengertian pengawasan menurut (Siagian 2011:176). “Pengawasan merupakan

proses pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi atauperusahaan

untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.”

Page 18: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

18

Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khusus berupaya

agar rencana yang sudah di tetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya.

Pengawasan sering di artikan sebagaimana beberapa definisi berikut ini.

Pengawasan adalah mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai

dengan rencana yang ditetapkan Henry Fayol dan (Harahap, 2001: 10).

Pengawasan secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan administrasi yang

bertujuan mengandalkan evaluasi terhadap pekerjan yang sudah diselesaikan apakah

sesuai dengan rencana atau tidak. Karena itu bukanlah dimaksudkan untuk mencari

siapa yang salah satu yang benar tetapi lebih diarahkan kepada upaya untuk

melakukan koreksi terhadap hasil kegiatan.

Lebih lanjut menurut Victor dan(Makmur, 2011 : 176) “pengawasan adalah

setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan

tugas yang dilaksanakan menurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai”.

Dengan demikian jika terjadi kesalahan atau penyimpangan-penyimpagan yang

tidak sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, maka segera diambil langkah-langkah

yang dapat meluruskan kegiatan berikutnya sehingga terarah pelaksanaanya.

Sedangkan menurut Donelly dan (Harahap, 2001 : 11) “pengawasan adalah

pengawasan termasuk seluruh kegiatan yang dilakukan manajer untuk mencoba

meyakinkan hasil yang dicapai dengan hasil yang direncanakan.

Pengawasan adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan

untuk meneliti dan mengatur pekerjaan yang sedang berlangsung maupun yang telah

selesai. Dikutip dari tulisan Tanri Abeng dan (Makmur, 2001 : 11)

Page 19: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

19

(Sarwoto 2010 : 94) menyatakan bahwa : “Pengawasan adalah kegiatan manajer

yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang

ditetapkan atau hasil yang dikehendaki.

(Fathoni 2006 : 30) mendefinisikan bahwa : “Pengawasan adalah suatu proses

untuk menetapkan aparat atau unit bertindak atas nama pimpinan organisasi dan

bertugas mengumpulkan segala data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan

organisasi untuk menilai kemajuan dan kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan.

1. Maksud dan Tujuan Pengawasan

Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi sebenarnya tidak lain

merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab setiap kegiatan pada dasarnya selalu

mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu pengawasan mutlak diperlukan dalam

usaha pencapaian suatu tujuan. Menurut (Situmorang dan Juhir 1994:22) maksud

pengawasan adalah untuk :

1. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak

2. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan

yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.

3. Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam

rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah

direncanakan.

4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase tingkat

pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.

Page 20: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

20

5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan

dalam planning, yaitu standard.

Menurut Rachman (dalam Situmorang dan Juhir, 1994:22) juga mengemukakan

tentang maksud pengawasan, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan

2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan instruksi

serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan

3. Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan dan

kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat diadakan perubahan-perubahan untuk

memperbaiki serta. mencegah pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.

4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan apakah dapat

diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga mendapat efisiensi yang lebih

benar.

Kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa maksud pengawasan adalah

untuk mengetahui pelaksanaan kerja, hasil kerja, dan segala sesuatunya apakah sesuai

dengan yang direncanakan atau tidak, serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi

sehingga mampu diperbaiki ke arah yang lebih baik.

Sedangkan Situmorang dan Juhir (1994:26) mengatakan bahwa tujuan

pengawasan adalah :

1. Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa yang didukung oleh suatu

sistem manajemen pemerintah yang berdaya guna (dan berhasil guna serta

ditunjang oleh partisipasi masyarakat yang konstruksi dan terkendali dalam wujud

Page 21: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

21

pengawasan masyarakat (kontrol sosial) yang obyektif, sehat dan bertanggung

jawab.

2. Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan aparat pemerintah,

tumbuhnya disiplin kerja yang sehat.

Sementara berkaitan dengan tujuan pengawasan, Menurut Sule dan Saefullah

(2005 : 318-319) ada empat tujuan pengawasan tersebut adalah adaptasi lingkungan,

meminimumkan kegagalan, meminimumkan biaya, dan mengantisipasi kompleksitas

dari organisasi.

1. Adaptasi lingkungan, adalah agar perusahaan dapat terus

menerusberadaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan

perusahaan, baik lingkungan yang bersifat internal maupun lingkungan

eksternal

2. Meminimumkan kegagalan, adalah ketika perusahaan melakukan kegiatan

produksi misalnya perusahaan berharap agar kegagalan seminimal mungkin.

Menurut Siswandi 2009 : 83-84) mengatakan bahwa tujuan pengawasan adalah:

1. Pengukuran kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan hukum

yang berlaku

2. Menjaga sumber daya yang dimiliki organisasi

3. Pencapaian tujuan dan sasaran yang yang telah ditetapkan oleh organisasi

4. Dipercayainya informasi dan keterpaduan informasi yang ada di dalam organisasi

Page 22: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

22

5. Kinerja yang sedang berlangsung dan kemudian membandingkan kinerja aktual

dengan standar serta menetapkan tingkat penyimpangan yang kemudian mencari

solusi yang tepat.

3. Fungsi-fungsi Pengawasan

Menurut Sule dan Saefullah (2005 : 317) mengemukakan fungsi pengawasan

pada dasarnya meruapakan proses yang dilakukan untuk memastikan agar apa yang

telah direncanakan berjalan sebagaiamana mestinya. Termasuk kedalam fungsi

pengawasan adalah identifikasi berbagai faktor yang menghambat sebuah kegiatan,

dan juga pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan agar tujuan organisasi dapat

tetap tercapai. Sebagai kesimpulan, fungsi pengawasan diperlukan untuk memastikan

apa yang telah direncanakan dan dikoordinasikan berjalan sebagaimana mestinya

ataukah tidak. Jika tidak berjalan dengan semestinya maka fungsi pengawasan juga

melakukan proses untuk mengoreksi kegiatan yang sedang berjalan agar dapat tetap

mencapai apa yang telah direncanakan.

Fungsi dari pengawasan sendiri adalah :

a. Mempertebal rasa tangung jawab dari pegawai yang diserahi tugas dan

wewenang dalam pelaksanan pekerjaan.

b. Mendidik pegawai agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan.

c. Mencegah terjadinya kelalaian, kelemahan dan penyimpangan agar tidak

terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

Page 23: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

23

d. Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar dalam pelaksanaan

pekerjan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

4. Jenis – jenis Pengawasan

Berdasarkan pengertian pengawasan tersebut, maka jenis-jenis pengawasan

yang seringkali diterapkan pada setiap instansi/organisasi adalah:

a. Pengawasan Prepentif

Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum suatu

tindakan dilaksanakan. Jenis pengawasan ini termanifestasi dalam bentuk

regulasi/prosedur-prosedur baku lainnya.

b. Pengawasan Represif

Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan sesudah suatu

kegiatan dilakukan, dengan membandingkan apa yang harus terjadi (direncanakan)

dengan apa yang telah terjadi.

c. Pengawasan Langsung

Pengawasan langsung yaitu apabila unit pengawasan, pimpinan organisasi

atau perusahaan melakukan pemeriksaan langsung pada tempat pelaksanaan

pekerjaan. Maksudnya agar segera dapat dilakukan tindakan perbaikan dan

penyempurnaan didalam pelaksanaan pekerjaan.

d. Pengawasan tidak langsung

Pengawasan tidak langsung yaitu aparat pengawasan suatu institusi melakukan

pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan hanya melalui laporan-laporan. Laporan tersebut

dapat berupa uraian kata-kata, ataupun deretan angka-angka.

Page 24: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

24

e. Pengawasan formal

Pengawasan formal yaitu pengawasan yang bertindak atas nama

pimpinan institusinya atau atasannya.

f. Pengawasan informal

Pengawasan informal yaitu pengawasan yang tidak melalui saluran

formal atau prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan informal ini dilakukan

berupa kunjungan yang tidak resmi.

g. Pengawasan Administratif

Pengawasan administratif adalah pengawasan yang meliputi bidang

keuangan, kepegawaian dan material.

h. Pengawasan Teknis

Pengawasan teknis ialah pengawasan terhadap hal-hal yang bersifat fisik,

misalnya pemeriksaan terhadap pembangunan fisik, dan sebagainya.

5. Pentingnya Pengawasan

Seseorang berhasil atau berprestasi, biasanya adalah mereka yang telah

memiliki disiplin tinggi. Begitu pula dengan keadaan lingkungan tertib, aman, teratur

diperoleh dengan penerapan disiplin secara baik. Disiplin yang dari rasa sadar dan

insaf akan membuat seseorang melaksanakan sesuatu secara tertib, lancar dan teratur

tanpa harus diarahkan oleh orang lain. Bahkan lebih dari itu yang bersangkutan akan

merasa malu atau risih jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan-

ketentuan organisasi yang berlaku. Hal ini ialah yang diharapkan pada diri setiap

pegawai melalui pengawasan dan pembinaan pegawai.

Page 25: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

25

Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap

organisasi, menurut (Siwandi 2009 : 200) adalah :

1. Perubahan lingkungan organisasi. Berbagai perubahan lingkungan organisasi

terjadi terus menerus dan tidak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi

produk dan persaingan baru, diketemukannya bahan baku baru, adanya

peraturan pemerintah baru, dan sebagainya. Melalui fungsi pengawasan

manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh pada barang dan

jasa organisasi, sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan

kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Peningkatan komplesitas organisasi. Semakin besar organisasi semakin

memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis

produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas tetap

terjaga, penjualan eceran pada para penyalur perlu dianalisis dan dicatat

secara tepat, bermacam-macam pasar organisasi, luar dan dalam negeri, perlu

selalu dimonitor. Di samping itu organisasi luar dan dalam negeri, perlu selalu

dimonitor. Disamping nitu organisasi sekarang lebih bercorak desentralisasi,

dengan banyak agen-agen atau cabang-cabang penjualan dan kantor-kantor

pemasaran, pabrik-pabrik yang terpisah secara geografis, atau fasilitas-

fasilitas penelitian terbesar luas. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi

pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.

3. Kesalahan-kesalahan. Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan,

manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi

Page 26: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

26

kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan memesan barang

atau komponen yang salah, membuat penentuan harga yang terlalu rendah,

masalah-masalah diagnosa secara tidak tepat. Sistem pengawasan

memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan tersebut sebelum

menjadi kritis.

4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Bila manajer

mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu

sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah

bawahan telah melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya

adalah dengan menginplementasikan sistem pengawasan. Tanpa sistem

pengawasan. Tanpa sistem tersebut, manajer tidak dapat memeriksa

pelaksanaan tugas bawahan.

Kata pengawasan sering mempunyai konotasi yang tidak menyenangkan,

karena dianggap akan mengancam kebebasan dan otonomi pribadi. Padahal

organisasi sangat memerlukan pengawasan untuk menjamin tercapainya tujuan.

Sehingga tugas manajer adalah menemukan keseimbangan antara pengawasan

organisasi dan kebebasan pribadi atau mencari tingkat pengawasan yang tepat.

Pengawasan yang berlebihan akan menimbulkan birokrasi mematikan kreativitas, dan

sebagainya, yang akhirnya merugikan organisasi sendiri. Sebaliknya pengawasan

yang tidak mencukupi dapat menimbulkan pemborosan sumber daya dan membuat

sulit pencapaian tujuan.

Page 27: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

27

6. Tahapan-Tahapan Proses Pengawasan

Langkah umum yang diikuti dalam proses pengawasan ini adalahsebagai

berikut Belkaoui dalam bukunya (Harahap, 2011 : 35)

1. Tahap Penetapan Standar

Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan

yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang

umum yaitu :

a. Standar Phisik

b. Standar Moneter

c. Standar Waktu

2. Tahap Penyusunan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara

tepat.

3. Tahap Pengukuran hasil Pelaksanaan Kegiatan

Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yangberupa atas,

pengamatan l laporan, metode, pengujian, dan sampel.

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan

Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan

menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat

pengambilan keputusan bagai manajer.

5.Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

Page 28: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

28

Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada

perbaikan dalam pelaksanaan.

7. Pengawasan yang efektif

pengawasan yang efektif menurut Certo dan (Sofyan, 2001 : 44) :

a. Sistem kontrol tertentu hanya berlaku untuk suatu organisasi tertentu, artinya

suatu kontrol tidak akan dapat berlaku untuk semua badan

b. Kegiatan kontrol harus dapat mencapai beberapa tujuan sekaligus, bukan

hanya tujuan sektoral tetapi tujuan lainnya

c. Informasi untuk maksud kontrol harus di peroleh tetapt waktu.

d. Mekanisme kontrol harus dapat dipahami semua orang yang ada dalam

organisasi

Sementara Duncan dalam bukunya Sofyan (2001 : 45) mengemukakan

beberapa sifat pengawasan efektif sebagai berikut:

1.Pengawasan harus dipahami sifat dan kegunaannya. Oleh karena itu harus

dikomunikasikan.

2. pengawasan harus mengikuti pola yang dianut oleh organisasi.

3.pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah organisasi.

4. pengawasan harus fleksibel.

5. pengawasan harus ekonomis.

Page 29: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

29

8. Tindak Lanjut Pengawasan

Pada dasarnya pengawasan bukanlah di maksudkan untuk mencari kesalahan

dan menetapkan sanksi atau hukuman tetapi pengawasan dimaksudkan untuk

mengetahui kenyataan yang sesunguhnya mengenai pelaksanaan kegiatan organisasi.

Sesuai dengan Instrusksi Presiden Nomor 15 Tahun 1983, tindak lanjut

pengawasan terdiri dari :

1. Tindakan adminstratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundag-undangan

di bidang kepegawaian termasuk penerapan hukum disiplin yangdimaksudkandi

dalam pemerintahan Nomor 30 Tahun 1980 tentangpengaturadisiplinpegawai

negri sipil.

2. Tindakan tuntutan atau gugatan perdata yaitu :

a) Tuntutan ganti rugi atau penyetoran kembali.

b) Tuntutan perbendaharaan

c) Tuntutan pengenaan denda, ganti rugi, dll.

3. Tindakan pengaduan tindak pidana dengan menyerahkan perkaranya kepada

kepolisian Negara Repulik Indonesia dalam hal terdapat indikasi pidana

umum, atau kepala Kejaksaan Republik Indonesia dalam hal terdapat indikasi

tindakan pidana khusus.

4. Tindakan penyempurnaan aparatur pemerintahan di bidang kelembagan,

kepegawaian dan ketatalaksanaan.

Page 30: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

30

Demikian tindak lanjut yang dilakukan dalam pengawasan tidak semuanya

harus berbentuk sanksi atau hukuman tetapi juga berupa bimbingan atau pengarahan

bahkan dapat berupa pujian atau penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

9. Konsep Inspektorat

Berdasarkan amanat Pasal 112 ayat (2) UU No. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah dan pasal 11 PP No. 20 tahun 2001 tentang Pembinaan

Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maka unsur pengawasan pada

Pemerintah Daerah yang semula dilaksanakan oleh Inspektorat Wilayah

Propinsi/Kota atau Kabupaten, Inspektorat merupakan unsur penunjang Pemerintah

Daerah di Bidang Pengawasan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah

serta Usaha Daerah lainnya. Disamping itu Inspektorat mempunyai fungsi yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan fungsional;

b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah oleh

Perangkat Daerah dan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah dan Usaha

Daerah lainnya,

c. Pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan penilaian atas kinerja Perangkat

Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah serta Usaha Daerah lainnya;

Page 31: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

31

d. Pelaksanaan pengusutan dan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan atau

penyalahgunaan wewenang baik berdasarkan temuan hasil pemeriksaan

maupun pengaduan atau informasi dari berbagai pihak;

e. Pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan penilaian atas kinerja Perangkat

Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah serta Usaha Daerah lainnya;

f. Pelaksanaan pengusutan dan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan atau

penyalahgunaan wewenang baik berdasarkan temuan hasil pemeriksaan

maupun pengaduan atau informasi dari berbagai pihak;

g. Pelaksanaan tindakan awal sebagai pengamanan diri terhadap dugaan

penyimpangan yang dapat merugikan daerah;

h. Pelaksanaan fasilitasi dalam penyelenggaraan otonomi daerah melalui

pemberian konsultasi;

i. Pelaksanaan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan. Aparat pengawasan

Fungsional Pemerintah (APFP);

j. Pelaksanaan pelayanan informasi pengawasan kepada semua pihak;

k. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan pihak yang berkompeten dalam

rangka menunjang kelan-caran tugas pengawasan;

l. Pelaporan hasil pengawasan disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan

kepada DPRD;

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Gubernur;

Page 32: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

32

10. Fungsi Inspektorat

Inspektorat Kota mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pengawasan yang meliputi

pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan serta keuangan dan kekayaan

daerah.

Fungsi Inspektorat Provinsi, meliputi :

1. Perencanaan program pengawasan

2. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan

3. Pembinaan dan pelaksanaan pengawasan meliputi bidang pemerintahan,

pembangunan, sosial kemasyarakatan serta keuangan dan kekayaan daerah

4. Pemeriksaan, pengusutan pengujian dan penilaian tugas pengawasan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Sedangkan Inspektorat Kota/Kabupaten mempunyai kedudukan, tugas pokok

dan fungsi yang hampir sama tapi dalam konteks Kota/Kabupaten masing-masing,

yang diatur dan ditetapkan dengan Perda masing-masing kota/kota sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11.KonsepKesehatan

Tahun 1968 – Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa

Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian

dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan

Page 33: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

33

kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu,

menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian

kecamatan di kotamadya/kabupaten.Tahun 1969.

Sistem Puskesmas disepakati dua saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan

tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita

1, dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah

Kabupaten di tiap Propinsi. Tahun 1979 Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B,

hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi

puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan standard).

Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang lain, yaitu

Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk

pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim. Tahun 1984

Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di

Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi) Awal tahun 1990-an

Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan

peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok..

Kesehatan masyarakat menurut Winslow (1920), Kesehatan Masyarakat

(Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan

meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat” untuk

a. Perbaikan sanitasi lingkungan

Page 34: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

34

b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular

c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan

d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini

dan pengobatan.

e.Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan

hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

12. Konsep Kesehatan Gratis di Kota Makassar.

Bahwa kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan unsur

penunjang kesejahteraan umum yang harus diwujudkan oleh pemerintah daerah

sesuai dengan amanat Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945,

Peraturan Kota Makassar nomor 7 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Kesehatan

Di kota makassar.Pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk Kota di puskesmas dan

jaringannya dibebaskan dari biaya pelayanan meliputi :

1.Pelayanan rawat inap persalinan dan rawat Inap umum;

2.Pemeriksaan dokter, pengobatan dan konsultasi kesehatan ;

3.Pelayanan laboratorium yang terdiri dari

a) pemeriksaan darah rutin;

b) pemeriksaan urine rutin;

c) pemeriksaan tinja;

d) pemeriksaan sputum;

e) pemeriksaan malaria/DDR;

Page 35: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

35

f) pemeriksaan widal;

g) pemeriksaan golongan darah;

4. Tindakan medik dasar terdiri dari ;

1) Tindakan medik umum meliputi ;

a. jahit luka

b.ganti verband

c.cross insisi

d. insisi abses

e.ekstraksi corpus alienum

f. perawatan :

a) luka ringan

b) luka sedang

c) luka berat

g.resusitasi kardio pulmoner (RKP).

h. pemeriksaan tes kehamilan.

2 ) Tindakan medik gigi mulut dasar yang meliputi ;

a.pencabutan gigi dewasa;

b.pencabutan gigi anak anak;

c.tumpatan tetap;

d.tumpatan sementara;

e.insisi abses;

f.pembersihan karang gigi manual.

Page 36: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

36

5. Pelayanan dasar kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana (KB)

yang terdiri dari ;

1) pelayanan ibu hamil (antenatal care)

2) pelayanan post natal care ( PNC );

3) pelayanan imunisasi;

4) Pelayanan keluarga berencana:a. suntik;b. pil

5) perawatan tali pusat;

6) Perawatan payudara;

7) Tindik telinga

6. Surat keterangan lahir;

7. Surat keterangan sakit

8. Surat keterangan kematian

B. Kerangka Pemikiran

Untuk mengetahui sejauh mana fungsi pengawasan Inspektorat Kota Makassar

dalam Implementasi program Kesehatan Gratis di Kota Makassar, maka perlu

dilaksanakan penelitian untuk mendapatkan suatu hasil yang kongkrit tentang fungsi

pengawasan inspektorat dalam implementasi program Kesehatan gratis, dengan

berpedoman pada indikator-indikator pengawasan yaitu pemeriksaan, pengujian,

pengusutan.

Pengawasan yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Karena

dengan adanya pengawasan, baik pengawasan secara langsung maupun tidak

Page 37: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

37

langsung akan memberikan motivasi bagi para tenaga kerja untuk dapat

melaksanakan tugasnya secara maksimal.

Pengawasan yang baik tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya,

baik faktor pendukung maupun faktor penghambatnya. Adapun faktor pendukung

dalam penelitian ini yaitu, kualitas, kerjasama, kebijakan, dan partisipasi masyarakat.

Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kesibukan para anggota yang ada dilembaga

inspektorat daerah, dan minimnya pengalaman organisasi.

Untuk lebih memahami alur pemikiran di atas tentang fungsi Pengawasan

inspektorat Makassat dalam implementasi program Kesehatan gratis di Kota

Makassar, maka peneliti menggambarkan dalam bagan kerangka pikir sebagai

berikut. Gambar 1.

BAGAN KERANGKA PIKIR

Fungsi pengawasan

Inspektorat Makassar

dalam implementasi

program kesehatan

gratis di Kota Makassar

Pemeriksaan

Pengujian

Pengusutan

Faktor pendukung:

-Kualitas

-Kerjasama dalam

berbagai pihak

Faktor penghambat:

-Kesibukan

--Minimnya

pengalaman organisasi

Efektivitas pengawasan

Page 38: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

38

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka fokus penelitian ini

adalah Fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar dalam Implementasi Kesehatan

Gratis Di Kota Makassar , Serta faktor yang mempengaruhi fungsi Pengawasan

Inspektorat Makassar Dalam Implementasi Program Kesehatan Gratis Di Kota

Makassar

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Pengawasan di maksud untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang akan

merugikan hajat orang banyak.

2. Inspektorat daerah sebagai lembaga yang mempunyai fungsi untuk melakukan

pengawasan dan pembinaan di dalam penyelenggaraan pemerintahan.

3. Program Kesehatan gratis di lakukan untuk mengupayakan adanya ruang bagi

seluruh rakyat yang tidak mampu mebiayai dirinya untuk Berobat.

4. Pemeriksaan adalah sebuah proses untuk mengetahui sebuah pekerjaan apakah

sudah berjalan sesuai aturan yang ada atau sebaliknya.

5. Pengujian merupakan hal untuk melakukan ketepatan terhadap aparatur yang di

beri tugas apakah berkompeten di bidangnya.

6. Pengusutan sebuah tindakan Pelaksanaan yang dilakukan apabila terdapat

dugaan penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang baik berdasarkan

temuan hasil pemeriksaan maupun pengaduan atau informasi dari berbagai

pihak.

Page 39: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

39

7. Kesibukan di setiap anggota inspektorat dapat menyebabkan fungsi pelaksanaan

pengawasan bukan menjadi prioritas.

8. Kurangnya pengalaman berorganisasi dapat mempengaruhi ketepatan untuk

tujun yang ingin di capai.

9. Dengan kualitas yang di miliki setiap SDM membuat sebuah kegiatan dapat

bejalan lancar dan selalu mengedepankan profesionalisme dan proporsional.

10. Adanya kerja sama dari masyarakat baik secara individu maupun berkelompok

seperti, lembaga swadaya masyarakat yang bersifat independent. Di harapakn

ada kemajuan di dalam pelaksanaan pengawasan.

.

Page 40: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah di kantor Inspektorat Kota Makassar

Provinsi Sulawesi Selatan, Alasan penentuan lokasi adalah diamana Inspektorat

merupakan lembaga yang mempunyai fungsi pengawasan terhadap setiap

penyelenggaraan pemerintahan yang secara umum dalam hal ini yaitu program

Kesehatan gratis di Kota Makassar.

B. Jenis dan tipe penelitian

Penelitian ini menggunakan metode peniltian deskriptifkualitatif, dengan cara

menjelaskan secara tepat fakta-fakta yang bersifat khusus, kemudian diteliti dan

akhirnya ditemukan pemecahan persoalan yang bersifat umum.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Grounded Reseach (Studi lapangan)

yang menitikberatkan pada penemuan fakta-fakta yang diamati di tempat penelitian

selama penelitian berlangsung, mengenai Fungsi pengawasan Inspektorat Makassar

dalam implementasi program Kesehatan gratis di Kota Makassar.

C. Sumber data

a) Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara

secara langsung dengan pihak yang menjadi obyek dalam penelitian.

b) Sumber data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian.

Page 41: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

41

D. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah Inspektur Inspektorat Kota makassar

provinsi Sulawesi-Selatan serta anggota Inspektorat Kota Makassar dan Tokoh

masyarakat, dari informan tersebut dipilih 19orang sebagai informan kunci yang

memahami permasalahan pokok yang diteliti serta setiap saat penulis menkonfirmasi

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

19 informan yang dimaksud ialah:

Tabel 1 Informan Peneliian No Informan Jumlah

1 Kepala Inspektorat 1

2 Anggota Inspektorat 5

3 Tokoh Masyarakat 10

4 Pegawai Dinas Kesehatan 3

Total Informan 19

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang autentik, mengenai data penelitian ini penulis

mengemukakan teknik pengumpulan data yaitu :

a. Teknik Wawancara atau lisan yaitu penulis mewawancarai langsung dengan

informan yang mengetahui permasalahan yang diteliti.

b. Teknik observasi (Pengamatan) yaitu mengadakan pengamatan langsung

dengan cara mengumpulkan data serta mencatat gejala-gejala yang nampak

pada objek penelitian.

Page 42: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

42

c. Dokumentasi

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis data dalam metode

penelitian dengan menjawab rumusan masalah maka dengan menggunakan analisis

data deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2008 : 147) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dengan kata lain

tujuan penelitian deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat daerah tertentu.

Pedoman pada jenis penelitian deskriptif Kualitatif, dimana data terkumpul

dengan teknik wawancara dan dokumenter kemudian proses selanjutnya adalah

penyederhanaan melalui beberapa proses, baik pencatatan, pengetikan, penyuntingan

agar mudah dibaca dan dipahami serta upaya mencari jawaban atas permaslahan yang

dirumuskan. Setelah dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dengan

menggunakan teknik kualitatif dengan menggunakan data yang tersedia.

Analisis data tersebut menunjukkan pada petunjuk makna, deskripsi dan

penempatan data pada konteksnya masing-masing serta seringkali melukiskan kata-

kata dalam bentuk yang sederhana.

Page 43: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

43

G. Keabsahan data

Triangulasi bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran

data yang akan dikumpulkan dari berbagai sumber data, dengan menggunakan tehnik

pengumpulan data yang lain, serta pengecekan pada waktu yang berbeda.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek pada sumber lain

keabsahan data yang telah diperoleh sebelumnya.

2. Triangulasi metode

Triangulasi metode bermakna data yang diperoleh dari satu sumber dengan

menggunakan metode atau teknik tertentu, diuji keakuratan atau ketidak

akuratannya.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu berkenaan dengan waktu pengambilan data.

Page 44: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kota Makassar dan KantorInspektorat Kota Makassar

1. Gambaran Umum Kota Makassar

A. Letak Geografis dan Topografi

Kota Makassar terletak antara 1190

24’17’38” bujur Timur dan 508’6’19”

Lintang Selatan yang berbatasan sebelah utara dengan Kabupaten Maros, sebelah

timur Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah barat adalah

selat Makassar. Luas wilayah kota makassar tercatat 175,77 km persegi yang

meliputi 14 kecamatan. Dan memiliki batas-batas wilayah administratif dari letak

Kota Makassar, antara lain :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Secara geografis, letak Kota Makassar berada di tengah diantara pulau-pulau

besar lain dari wilayah kepulauan nusantara sehingga menjadikan Kota Makassar

dengan sebutan “angin mammiri” ini menjadi pusat pergerakan spasial dari wilayah

Barat ke bagian Timur maupun Utara ke Selatan Indonesia. Dengan posisi ini

menyebabkan Kota Makassar memiliki daya tarik kuat bagi para imigran dari daerah

Sulawesi Selatan itu sendiri maupun daerah lain seperti provinsi yang ada di

Page 45: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

45

kawasan Timur Indonesia untuk datang mencari tempat tinggal dan lapangan

pekerjaan.

Kota Makassar cukup unik dengan bentuk mnyudut di bagian Utara, sehingga

mencapai dua sisi pantai yang saling tegak lurus di bagian Utara dan Barat. Di

sebelah Utara kawasan pelabuhan hingga Tallo telah berkembang kawasan campuran

termasuk di dalamnya armada angkutan laut, perdagangan, pelabuhan rakyat dan

samudera, Sebagai rawa-rawa, tambak, dan empang dengan perumahan kumuh

hingga sedang. Kawasan pesisir dari arah Tengah ke bagian Selatan berkembang

menjadi pusat kota (Centre Busines District – CBD) dengan fasilitas perdagangan,

pendidikan, pemukiman, fasilitas rekreasi dan resort yang menempati pesisir pantai

membelakangi laut yang menggunakan lahan hasil reklamasi pantai.

Kenyataan di atas menjadikan beban kawasan pesisir Kota Makassar saat ini

dan dimasa mendatang akan semakin berat terutama dalam hal daya dukung dan

aspek fisik lahan termasuk luasnya yang tertabatas. Ditambah lagi pertumbuhan dan

perkembangan penduduk sekitarnya yang terus berkompetisi untuk mendapatkan

sumber daya di dalamnya.

B. Penduduk dan Tenaga Kerja

a. Penduduk

Penduduk Kota Makassar tahun 2014 tercatat sebanyak 1.272.349 jiwa yang

terdiri dari 610.270 laki-laki dan 662.079 perempuan. Sementara itu jumlah

penduduk Kota Makassar tahun 2008 tercatat sebanyak 1.253.656 jiwa.

Page 46: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

46

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukan dengan rasio

jenis kelamin penduduk Kota Makassar yaitu sekitar 92,17 persen, yang berarti setiap

100 penduduk wanita terdapat 92 penduduk laki-laki.

Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan, menunjukan

bahwa penduduk masih terkonsentrasi diwilayah Kecamatan Tamalate, yaitu

sebanyak 154.464 atau sekitar 12,14 persen dari total penduduk, disusul Kecamatan

Rappocini sebanyak 145.090 jiwa (11,40 persen).Kecamatan Panakkukang sebanyak

136.555 jiwa (10,73 persen), dan yang terendah adalah Kecamatan Ujung Pandang

sebanyak 29.064 jiwa (2,28 persen).

Ditinjau dari kepadatan penduduk Kecamatan Makassar adalah terpadat yaitu

33.390 jiwa per km persegi, disusul Kecamatan Mariso (30.457 jiwa per km persegi),

Kecamatan Bontoala (29.872 jiwa per km persegi). Sedang Kecamatan Biringkanaya

merupakan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 2.709 jiwa

per km persegi, kemudian Kecamatan Tamanlanrea (2.841 jiwa per km persegi),

Manggala (4.163 jiwa per km persegi), Kecamatan Ujung Tanah (8.266 jiwa per km

persegi), Kecamatan Panakkukang (8.009 jiwa per km persegi). Wilayah-wilayah

yang kepadatan penduduknya masih rendah tersebut memungkinkan untuk

pngembangan daerah pemukiman terutama di 3 (tiga) Kecamatan yaitu Biringkanaya,

Tamanlanrea, Manggala.

Page 47: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

47

Tabel I

Luas Wilayah dan Presentase Terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan

di Kota Makassar

KODE

WIL

KECAMATAN

LUAS

(Km2)

PRESENTASE

TERHADAP

LUAS KOTA

MAKASSAR

(1) (2) (3) (4)

010

020

030

040

050

060

070

080

090

100

110

101

110

111

MARISO

MAMAJANG

TAMALATE

RAPPOCINI

MAKASSAR

UJUNG PANDANG

WAJO

BONTOALA

UJUNG TANAH

TALLO

PANAKKUKANG

MANGGALA

BIRINGKANAYA

TAMALANREA

1,82

2,25

20,21

9,23

2,52

2,63

1,99

2,10

5,94

5,83

17,05

24,14

48,22

31,84

1,04

1,28

11,50

5,25

1,43

1,50

1,13

1,19

3,38

3,32

9,70

13,73

27,43

18,11

7371 MAKASSAR 175,77 100,00

Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional, Makassar Dalam Angka 2014

Presentase diatas menunjukan luas kota, juga turut mempengaruhi luas

kecamatan. Sehingga secara geografis dapat membagi wilayahnya dalam beberapa

wilayah administratif.

Page 48: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

48

Tabel II

Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Makassar 20014

KODE

WIL

KECAMATAN

KELURAHAN

RW

RT

(1) (2) (3) (4) (5)

010

020

030

031

040

050

060

070

080

090

100

101

110

111

MARISO

MAMAJANG

TAMALATE

RAPPOCINI

MAKASSAR

UJUNG PANDANG

WAJO

BONTOALA

UJUNG TANAH

TALLO

PANAKKUKANG

MANGGALA

BIRINGKANAYA

TAMALANREA

9

13

10

10

14

10

8

12

12

15

11

6

7

6

50

57

71

37

45

58

82

51

91

101

91

66

89

82

230

292

308

140

159

262

504

201

445

553

420

368

480

427

7371 MAKASSAR 143 971 4.789

Sumber : Kantor Walikota Makassar, Bagian Tata Pemerintahan. 2014

Jumlah desa / kelurahan pada Kota Makassar pada tahun 2014 terdata seperti

pada tabel di atas, tabel ini menunjukan jumlah RT dan RW pada setiap kelurahan

yang ada pada setiap kecamatan di Kota Makassar. Dari jumlah tersebut dapat dilihat

bahwa Kota Makassar memiliki desa / kelurahan yang jumlahnya sangat banyak.

Page 49: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

49

Jumlah ini disesuaikan dengan ulah penduduk suatu wilayah sehingga dengan jelas

wilayah administrasi suatu kota.

2. Gambaran Umum Inspektorat Kota Makassar

Kantor Inspektorat Kota Makassar adalah suatu badan instansi pemerintah yang

berada didaerah Kota Makssar dan terletak di Perumahan Griya Fajar Mas Jalan

Teduh Bersinar No. 07 Makassar. Inspektorat Kota Maksasar dibentuk berdasarkan

peraturan daerah Nomor 07 Tahun 2005 tentang pembentukan susunan organisasi dan

tata kerja Inspektorat Kota Makassar.

Kedudukan Inspektorat Kota Makassar yaitu Inspektorat Kota Makassar berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota dan mempunyai tugas pokok

melaksanakan kewenangan Walikota dibidang pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi Inspektorat Kota Makassar yaitu:

a. Penyusunan kebijaksanaan teknis pemeriksaan terhadap penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

b. Penyusunan kebijaksanaan teknis pengusutan terhadap kebenaran

laporan/pengaduan penyimpangan wewenang pada unit kerja.

c. Pengendalian dan pelaksanaan teknis operasaional dalam rangka

pemberdayaan pengawasan daerah.

d. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dan fungsional.

Page 50: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

50

Adapun visi dari inspektorat kota Makassar adalah ”Terwujudnya

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui pengawasan

yang efektif dan profesional”

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai berikut :

Melakukan pengawasan terhadap sistem, mekanisme, peraturan

yang ditetapkan;

Mendorong dan memberikan kontribusi bagi terselenggaranya

pemerintahan yang baik melalui pengawasan internal/fungsional;

Mendorong terwujudnya aparat pemerintah yang profesional,

akuntabel, efektif, dan efisien serta responsif;

Meningkatkan kualitas hasil pengawasan dalam pengambilan

keputusan pimpinan untuk peningkatan kinerja aparat pemerintah;

Menumbuhkan sinergi antar aparat pengawasan.

A. Struktur Organisasi Inspektorat Kota Makassar

Susunan organisasi Inspektorat Kota Makassar berdasarkan Perda Nomor 7

Tahun 2005 yaitu sebagai berikut :

1. Inspektur

2. Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari :

a. Sub bagian administrasi umum;

b. Sub bagian program dan perencanaan;

c. Sub bagian pelaporan dan evaluasi.

Page 51: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

51

3. Kelompok jabatan Fungsional Auditior sebagai berikut :

a. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Pemerintah dan

Pertanahan

b. Kelompok jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan

c. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Peralatan Dan

Kekayaan

d. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Aparatur Dan

Kesatuan Bangsa.

Tugas dan fungsi jabatan pada kantor Inspektorat Kota Makassar berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2005, yaitu:

1. Inspektur

Tugas dan fungsi inspektur pada Pasal 7 yaitu;

(1) Inspektur mempunyai tugas pokok memimpin, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan menfasilitasi pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Inspektur menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijaksanaan pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan daerah;

b. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan pengawasan;

Page 52: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

52

c. Pengkoordinasian tindak lanjut pengawasan;

d. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan penyelengaraan

pemerintah daerah;

e. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama kelembagaan;

f. Pembinaan urusan kepegawaian, penyusunan program,

pengelolaan keuangan serta pelaksanaan administrasi umum dan

urusan rumah tangga inspektorat;.

2. Bagian Tata Usaha

Tugas dan fungsi bagian tata usaha pada Pasal 8 yaitu ;

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan

teknis administratif dan fungsional kepada semua satuan organisasi

dalam lingkup Inspektorat di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Inspektur

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. Mengumpulkan bahan koordinasi penyusunan dan pengendalian

program kerja pengawasan;

b. Menghimpun, mengirim dan menyimpan laporan hasil

pemeriksaan/pengawasan aparat fungsional pengawasan;

menyiapkan bahan dan data dalam rangka pembinaan teknis

fungsional;

Page 53: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

53

c. Menyiapkan dan menginventarisir bahan dan data dalam rangka

penatausahaan proses penanganan pengaduan;

d. Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan

rumah tangga;

e. Melaksanakan administrasi jabatan fungsional.

3. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional pada pasal 9 yaitu :

(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan teknis sesuai bidang keahlian yang masing-

masing dipimpin oleh seorang Ketua Kelompok dengan tugas pokok

melaksanakan, memipmpin, mengarahkan, merencanakan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan audit/pemeriksaan serta melakukan

pengkajian dan evaluasi hasil audit.

(2) Dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Ketua

Kelompok Jabatan Fungsional Auditor menyelenggarkan fungsi :

a. Perumusan dan penyusunan daftar materi audit;

b. Perumusan dan penyusunan program kerja audit;

c. Perencanaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, dan

pelaporan kegiatan audit;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan inspektur.

Pasal 10 Perda Nomor 7 Tahun 2005 dinyatakan bahwa Pejabat Fungsional

Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang

Page 54: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

54

dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan

pemeriksaan pada instansi pemerintah dan masyarakat umum.

Kemudian pada Pasal 11 ayat (1) ditegaskan bahwa pengangkatan Pejabat

Fungsional Auditor ditetapkan dengan Keputusan Walikota sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Pasal (2) ditetapkan bahwa

penempatan Pejabat Fungsional Auditor ke dalam Kelompok Jabatan Fungsional

Auditor ditetapkan Keputusan Inspektor.

B. Karakteristik Inspektorat di Kota Makassar

Penggambaran karakteristik 50 pegawai Inspektorat di Kota Makassar yang

dikemukakan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan

pangkat/golongan. Berikut ini adalah tabel mengenai karakteristik pegawai

Inspektorat peneliti akan menggambarkan karakteristik sebagai berikut :

Tabel 1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Umur :

21 – 30

31 – 40

41 – 50

51 – 60

8

18

14

10

16 %

36 %

28 %

20 %

Jumlah 50 100%

Ket : Data Pegawai Hasil Penelitian 2014

Page 55: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

55

Tabel tersebut diatas memperlihatkan distribusi pegawai di Inspektorat

berdasarkan umur dimana menerangkan bahwa kebanyakan pegawai di Inspektorat

memiliki umur yang berkisar dari 31-40 tahun yang menunjukkan sebanyak 18 orang

pegawai di Inspektorat atau sebesar 36 persen dari jumlah keseluruhan pegawai di

Inspektorat, pegawai di Inspektorat yang memiliki umur yang berkisar dari 41-50

tahun memiliki posisi kedua terbanyak dari responden dimana menunjukkan

sebanyak 14 orang atau sebesar 28 persen dari keseluruhan pegawai di Inspektorat,

dan selanjutnya pegawai di Inspektorat yang memiliki umur yang berkisar 51-60

tahun menunjukkan sebanyak 10 orang atau sebesar 20 persen dari keseluruhan

pegawai di Inspektorat, sedangkan responden yang berumur 21-30 tahun memiliki

posisi keempat dari responden dimana menunjukkan sebanyak 8 orang atau sebesar

16 persen.

Tabel 2 : Karakteristik pegawai di Inspektorat Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Jenis Kelamin :

Laki- laki

Perempuan

27

23

54 %

46 %

Jumlah 50 100%

Ket : Data Pegawai Hasil Penelitian 2014

Distribusi pegawai di Inspektorat tentang jenis kelamin berdasarkan tabel di

atas menunjukkan bahwa 27 orang berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 54 persen,

Page 56: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

56

dan 23 orang yang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 46 persen dari

keseluruhan jumlah pegawai di Kantor Inspektorat Kota Makassar.

Tabel 3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Tingkat Pendidikan :

S1 (Sarjana)

S2 (Magister)

SLTA

36

10

4

72 %

20 %

8 %

Jumlah 50 100%

Ket : Data Pegawai Hasil Penelitian 2014

Distribusi pegawai di Inspektorat tentang tingkat pendidikan ditunjukkan pula

pada tabel diatas dimana menerangkan bahwa 36 orang bergelar/ berpendidikan S1

atau sebesar 72 persen dari keseluruhan pegawai di Inspektorat, 10 orang

bergelar/berpendidikan S2 atau sebesar 20 persen dari keseluruhan pegawai di

Inspektorat, dan 4 orang berpendidikian SLTA atau sebesar 8 persen dari keseluruhan

pegawai di Inspektorat Kota Makassar.

Tabel 4 : Karakteristik pegawai di Inspektorat Berdasarkan Golongan Ruang

Keterangan Frekuensi Presentase (%)

Tingkat Golongan Ruang

IV/a – IV/d

III/a – III/d

II/a – II/d

9

34

5

2

18 %

68 %

10 %

Page 57: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

57

I/a – I/d 4 %

Jumlah 50 100%

Ket : Data Pegawai Hasil Penelitian 2014

Distribusi pegawai di Inspektorat tentang tingkat golongan ruang ditunjukkan

pula pada tabel diatas dimana menerangkan bahwa 34 orang berpangkat III/a – III/d

atau sebesar 68 persen dari keseluruhan pegawai di Inspektorat, 9 orang berpangkat

IV/a – IV/d sebesar 18 persen dari keseluruhan pegawai di Inspektorat, dan 5 orang

berpangkat II/a – II/d atau sebesar 10 persen, sedangkan 2 orang pegawai di

Inspektorat yang berpangkat I/a – I/d atau sebesar 4 p

3. Susunan Organisasi Kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Gowa.

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR INSPEKTORAT KOTA MAKASSAR

VISI

Sub. Bagian keuangan

INSPEKTUR

Kelompok jabatan

fungsional

Sekretariat

Sub. Bagian

umum &

kepegawaian

Sub. Bagian

perencanan &

pelaporan

Inspektur

Pembantu

Wilayah I

Inspektur

Pembantu

Wilayah II

Inspektur

Pembantu

Wilayah IV

Sub. Bagian

keuangan

Inspektur

Pembantu

Wilayah III

Page 58: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

58

B. Fungsi Pengawasan Inspektorat Makassar Dalam implementasi program

Kesehatan Gratis di Kota Makassar.

Bahwa kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan unsur

penunjang kesejahteraan umum yang harus diwujudkan oleh pemerintah daerah

sesuai dengan amanat Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,

memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian

Masyarakat”. Oleh karena itulah salah satu cara yang dilakukan dalam pencapaian

pelaksanaan program kesehatan gratis adalah melalui pengawasan, dimana fungsi dan

peran pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan apabila aktivitas yang

dilakukan oleh Aparat pemerintahan kotah telah sesuai dengan yang direncanakan,

dan selain itu dilakukan tindakan kolektif dari hasil pekerjaan yang tidak sesuai

dengan yang direncanakan.

Pentingnya fungsi dan peran kantor Inspektorat Kota Makassar, maka perlu

dilakukan penilaian mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan yang selama ini

dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan pengawasan yang

telah dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itulah maka

penilaian pelaksanaan fungsi pengawasan pada Kantor Inspektorat Kota Makassar

ditekankan pada pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan pengusutan. Adapun hasil

penilaian dari masing-masing pelaksanaan Fungsi pengawasan di Kantor Inspektorat

Kota Makassar, dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 59: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

59

1. Pelaksanaan Pemeriksaan pada Kantor Inspektorat Kota Makassar.

Kantor Inspektorat Kota Makassar yang memiliki fungsi dan tugas dalam

melakukan pengawasan dalam hal ini Implementasi Program Pendidikan Gratis di

Kota Makassar. Dimana salah satu misi yang ingin dicapai adalah dengan mencegah

terjadinya penyimpangan - penyimpangan. Dimana fungsi penagwasan Inspektorat

adalah melakukan pemeriksaan, pengujian, pengusutan atas Implementasi Program

Kesehatan Gratis di Kota Makassar. Dan selain itu dapat dilakukan tindakan perbaikan

dalam Implementasi program Kesehatan Gratis di Kota Makassar.

Penilaian efektivitas dalam melakukan pemeriksaan khususnya pada Kantor

Inspektorat Kota Makassar, sesuai dengan hasil wawancara dengan berinisial “SH”

yaitu sebagai berikut :

“Selama ini pemeriksaan yang di lakukan Inspektorat sudah cukup baik, dan

ada waktu tertentu untuk melakukan pemeriksaan” (Tanggal 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara yang sebagaimana telah dilakukan dengan salah

satu Pegawai Dinas Kesehatan berinisial “SH”, dapat disimpulkan bahwa di dalam

melakukan pemeriksaan ada waktu yang telah di tentukan untuk melakukan

pemeriksaan terhadap program kesehatan gratis di Kota Makassar.

Hasil wawancara dengan berinisial “M” yaitu sebagai berikut :

“Dalam melakukan pemeriksaan ada beberapa hal yang menjadi acuan kami,

seperti objek yang akan di lakukan pemeriksaan, waktu yang tentukan

sebelum melakukan pemeriksaaan”(wawancara tanggal 28 januari 2015)

Sebagaimana wawancara yang telah dilakukan dengan kepala inspektorat

berinisial “M” pada Kantor Inspektorat bahwa sebelum melakukan sebuah tindakan

Page 60: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

60

dalam pemeriksaan tentunya ada beberapa hal yang harusdi sepakati bersama seperti

adanya objek pemeriksaan yang jelas dan waktu dalam melakukan pemeriksaan yang

effektif. Hal senada juga di kemukankan oleh salah satu Pegawai Inspektorat “H”

beliau mengatakan Bahwa :

“Selama ini pengawasan yang di lakukan Inspektorat dalam hal ini

pemeriksaan harus melakukan koordiansi dulu ke tenaga pemeriksa untuk

menetapkan bidang – bidang yang terindikasi menyimpang. (Hasil wawancara

Tanggal 28 Januari 2015).

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menggambarkan bahwa di mana

fungsi pengawasan inspektorat dalam implementasi penyelenggarahan pemerintahan

program Kesehatan Gratis sudah berjalan maksimal, ini tidak terlepas dari proses

pelaksanaan pengawasan yang di lakukan inspektorat, dengan melakukan koordinasi

sesama tenaga pemeriksa untuk mejelaskan bidang – bidang yang di anggap tidak

sejalan dengan apa yang menjadi ketetapan pemerintah dalam hal ini prgram

Kesehatan Gratis di Kota Makassar. Berbeda halnya yang di kemukakan dari hasil

wawancara oleh salah satu tokoh masyarakat berinisial “FR” beliau mengatakan

bahwa :

“Dalam melakukan pemeriksaan seharusnya pihak Inspektorat lebih teliti dan

cepat memverifikasi dalam melihat bidang – bidang yang di anggap

menyimpang ” (Hasil wawancara Tanggal 28 Januari 2015).

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan tokoh masyarakat yang

berinisial “FR” mengatakan bahwa di mana pihak Inspektorat Kota Makassar dalam

melakukan pemerikssan harus lebih teliti dan ketepatan dalam melakukan verifikasi

bidang – bidang yang menyimpang, dan harus lebih intens melakukan pemeriksaan

Page 61: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

61

langsung ke dinas yang di duga ada persoalan – persoalan yang terjadi ini untuk dapat

melihat langsung kondisi di mana persoalan – persoalan yang terjadi sebenarnya.

2. Pengujian

Selanjutnya dalam melakukan efektivitas pengujian dalam menerapkan fungsi

pengawasan khususnya pada Kantor Inspektorat Kota Makassar. Dalam hubungannya

dengan uraian tersebut di atas, akan disajikan hasil wawancara dengan salah satu

Pegawai inspektorat berinisal “AD” mengemukakan bahwa :

“Dalam melakukan pengujian terkait data yang di hasilkan dari pemeriksaan

belum efektif, karna di mana data tersebut tidak dapat di jadikan landasan ”

(wawancara tanggal 28 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dikemukakan di atas, maka salah satu

kendala yang dihadapi dalam melakukan pengujian adalah data yang tidak akurat,

dimana salah satu faktor yang menyebabkan ketidak akuratan data yang di peroleh di

sebabkan kurang siapnya pihak penyelenggara pemerintah di dalam melengkapi data-

data yang di inginkan pihak Inspektorat sehingga di butuhkan waktu lagi untuk

menunggu data tersebut untuk di lengkapinya. Hal inilah yang terjadi saat sekarang

ini sehingga di butuhkan pembinaan di dalam kesiapan melengkapi data-data. Hasil

wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat berinisial “A” mengatakan bahwa :

“Pengujian yang di lakukan pihak Inspektorat tidak efektif karna tidak ada

hasil yang efektif dalam melakukan pengujian.” (wawancara tanggal 28

Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara yang sebagaimana telah dilakukan dengan salah

satu tokoh masyarakat ternyata dalam melakukan pengujian tidak efektif di sebabkan

Page 62: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

62

karna data yang tidak valid dari hasil pemeriksaan yang di lakukan sehingga dalam

melakukan pengujian tidak menghasilkan hasil yang maksimal. Hasil wawancara

yang dilakukan dengan tokoh masyarkat dengan berinisial “YD” beliau mengatakan

bahwa:

“ Pelaksanaan pengujian yang di lakukan kurang maksimal karna berawal dari

hasil pemeriksaan dengan data atau inforamsi yang di dapatkan tidak sesuai

dengan persoalan yang sebenarnya ” (Hasil Wawancara Tanggal 28 Januari

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dengan berinisial “YD” berawal dari hasil

pemeriksaan yang tidk efektif membuat di mana tahapan untuk melakukan pengujian

terkait persoalan yang ada tidak menghasilkan apa yang diharapkan semua orang.

3. Pengusutan

Aktivitas pelaksanaan pengawasan selain dari pada pemeriksaan dan pengujian

juga ditunjang oleh adanya pelaksanaan pengusutan. Oleh karena itulah perlu

ditunjang oleh adanya penilaian mengenai efektivitas pelaksanaan pengusutan.

Terkait penjelasan di atas penulis melakukan wawancara dengan salah satu pegawai

Inspektorat berinisial “H” beliau mengatakan Bahwa :

“Pelaksanaan fungsi pengawasan Inspektorat untuk melakukan pengusutan di

lakukan sekali dalam setahun akan tetapi laporan harus masuk tiap triwulan,”

(Hasil wawancara Tanggal 30 Januari 2015).

Terkait penjelasan di atas peneliti menggambarkan bahwa pengawasan yang

di lakukan oleh kantor inspektorat terkait pelaksanan program kesehatan gratis tidak

efektif, di mana hanya sekali setahun melakukan pengawasan langsung ke dinas

terkait padahal sebuah program yang sifatnya untuk kepentingan orang banyak harus

Page 63: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

63

di lakukan sebuah pengawasan yang kontinyu seperti melakukan pengawasan

langsung setiap sebulan sekali, semua ini untuk terciptanya sebuah program yang

tepat pada sasarannya. Hal senada juga di kemukakan oleh berinisial“LH” selaku

pegawai dinas kesehatan beliau mengatakan Bahwa :

“Selama ini pengawasan yang di lakukan Inspektorat terhadap implementasi

program kesehatan gratis di Kota Makassar menurut saya sudah efektif,di

mana salah satunya ialah proses pemeriksaannya di lakukan setiap triwulan

harus di laporkan ke kantor inspektorat dalam bentuk laporan secara tertulis

dan apabila terjadi permasalahan akan di lakukan pembinaan di dalam

pelaksanaan program Kesehatan gratis” (Hasil wawancara Tanggal 30 Januari

2015).

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menggambarkan bahwa di mana

pelaksanaan fungsi pengawasan inspektorat dalam implementasi program pendidikan

gratis sudah berjalan maksimal, ini tidak terlepas dari proses pelaksanaan pengawasan

yang di lakukan inspektorat, akan tetapi masih terdapat indikasi-indikasi yang masih

belum maksimalnya pelaksanaan program kesehatan gratis seperti masih terjadi

pungutan-pungutan di puskesmas tertentu, artinya pengawasan yang di lakukan pihak

Inspektorat sebagaimana hal di atas tidak efektif . Berbeda halnya yang di kemukakan

dari hasil wawancara oleh salah satu tokoh masyarakat berinisial “YD” beliau

mengatakan bahwa :

“Dalam melakukan pengusutan sekiranya pihak Inspektorat sering melakukan

sidak yang tanpa di ketahui siapapun untuk melihat langsung persoalan yang

sebenarnya terjadi ” (wawancara tanggal 30 Januari 2015)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan salah satu tokoh masyarakat yang

berinisial “YD” mengatakan bahwa dengan melakukan program sidak ke puskesmas

Page 64: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

64

– puskesmas yang ada di Kota Makassar tentunya pihak Inspektorat akan

mendapatkan data dan informasi langsung dari hasilsidak untuk dijadikan data untuk

melakukan pemeriksaan dan pengujian.

C. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengawasan di dalam fungsi

pengawasan Inspektorat Daerah Kota Makassar Dalam Implementasi Program

Kesehatan Gratis Di Makassar.

1. Faktor Pendukung

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada beberapa

narasumber, maka diperoleh penjelasan tentang faktor pendukung fungsi pengawasan

Inspektorat Makassar Dalam Implementasi Program Kesehatan Gratis Di Kota

Makassar.

a.Kualitas

Yang menjadi acuan peneliti dalam kategori Kualitas yaitu tentang kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kantor Inspektorat Kota Makassar Sumber

daya manusia yang cakap akan membantu produktivitas dalam suatu pekerjaan.

Sebaliknya pun demikian. Jadi keberhasilan suatu pekerjaan terletak dari kualitas

sumber daya manusianya.

Pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Makassar Dalam Implementasi

Program Kesehatan Gratis Di Kota Makassar akan berjalan sesuai dengan prosedur

tidak terlepas dari kemampuan sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang

cakap akan mampu memberikan hasil yang lebih baik. Terkait kualitas sumber daya

Page 65: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

65

manusia yang dimiliki Inspektorat Makassar peneliti melakukan wawancara dengan

berinisial “H” beliau mengatakan :

“Kualitas sumber daya manusia di Kantor Inspektorat saat ini cukup baik.

Karena sebagian besar memiliki jenjang pendidikan yang cukup tinggi.

Terbukti dengan banyaknya yang diduduki oleh orang-orang yang

berpendidikan strata I dan II” (Hasil Wawancara Tanggal 2 Februaru 2015)

Hasil wawancara diatas dengan salah satu pegawai Inspektorat, dengan

berinisial “H” sangat merasa puas, karena dimana Inspektorat juga memiliki SDM

yang cukup bagus, sehingga dalam pengawasan dapat berjalan dengan lancar, akan

tetapi tidak sinkron antara jenjang pendidikan dengan pengalaman-pengalaman di

bidangnya. yang paling utama adalah SDM. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber

daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk

memasok suatu organisasi dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada

posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Terkait dengan

hal di atas, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu Tokoh masyarakat

yang menjadi representatif masyarakat setempat yang berinisial “R” bahwa :

“Saya melihat kualitas sumber daya manusia pada kantor Inspektorat Kota

Makassar saat ini cukup baik. Jika di lihat dari jenjang pendidikan yang

milikinya”(Hasil Wawancara Tanggal 2 Februari 2015).

Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh anggota Inspektorat

Makassar, maka pengawasan yang dilakukan akan berjalan dengan efektif, akan

tetapi jenjang pendidikan yang di milikinya tidak sejalan dengan kemampuan untuk

melakukan bidang-bidang penyimpangan yang akan di lakukan penagawasan.

Page 66: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

66

b.Kerjasama

Pada dasarnya kerjasama yang baik dengan orang lain dapat memberikan

manfaat yang besar bagi keberlangsungan proses kerja dalam sebuah

organisasi/lembaga. Pekerjaan yang dilkaukan secara bersama-sama, baik pekerjaan

fisik maupun kerjasama dalam pemberian informasi akan memberikan nilai lebih.

Dan waktu penyelesaian pekerjaan tidak memakan waktu yang cukup lama.

Konteks Fungsi pengawasan Inspektorat Makassar terhadap Implementasi

Program Kesehatan gratis telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk

lembaga swadaya masyarakat dan dari masyarakat langsung untuk memperoleh

informasi dan masukan terhadap pelaksanaan pengawasan. Terkait dengan hal ini

peneliti melakukan wawancara kepada salah satu pegawai inspektorat yang berinisial

“H” beliau mengatakan Bahwa :

“Kami di dalam melakukan pengawasan telah bekerjasama dengan berbagai

pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat langsung.

Kerjasama ini kami lakukan, Karena kami sadari tanpa bantuan masyarakat di

dalam melakukan pemantauan itu kurang efektif apalagi untuk wilayah

dataran tinggi yang jaraknya cukup jauh dari kantor Inspektorat ini. Harapan

kami dari kerjasama ini, agar setiap saat pengawasan dapat tetap terpantau dan

mencapai tujuan yang maksimal” (Hasil Wawancara Tanggal 2 Februari

2015)

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, penulis menggambarkan di dalam

melakukan pengawasan tanpa adanya bantuan masyarakat pemantauan akan kurang

efektif. agar dengan adanya kerja sama yang dilakukan oleh beberapa elemen yang

terkait fungsi Inspektorat untuk konsisten dalam melakukan pengawasan, bukan

Page 67: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

67

hanya sekedar konsep agar pengawasan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai

dengan cita-cita bangsa “Hasil yang baik bermula dari praktek yang benar”. Terkait

dengan hal di atas, peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu tokoh

masyarakat berinisial“R” mengatakan bahwa :

“kami sebagai masyarakat juga mengharapkan agar dalam hal pemberian

informasi dan masukan terkait masalah yang terjadi dalam pengawasan ini

betul-betul mampu memberikan hasil yang maksimal tanpa ada hal-hal yang

merugikan kami sebagai masyarakat” (Hasil Wawancara Tanggal 2 Februari

2015)

Berdasarkan hasil kerjasama yang dilakukan, peneliti berasumsi bahwa

masyarakat juga sangat berperan penting dalam pengawasan, karena tanpa didukung

peran serta masyarakat, pengawasan yang dilaksanakan akan menjadi kurang efektif.

Transparansi perlu dilakukan oleh Inspektorat di berbagai tingkatan. Ini diperlukan

bagi tumbuhnya iklim saling menghargai dan menghormati serta saling membantu

antara masyarakat dengan pemerintah agar pengawasan berjalan sebagaimana

mestinya. partisipasi masyarakat merupakan elemen penting dalam pengawasan. tidak

akan sempurna (efektif) jika tidak terdapat partisipasi masyarakat.

2. Faktor Penghambat

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa narasumber tentang

faktor pengahamabat Fungsi pengawasan Inspektorat Makassar dalam implementasi

program Kesehatan gratis di Kota Makassar yaitu :

a.Kesibukan

Page 68: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

68

Banyaknya tugas yang diemban oleh para aparatur di kantor Inspektorat

membuat sebagian tugas tidak berjalan secara maksimal. Ditinjau dari segi

pengawasan masih banyak yang belum optimal. Salah satu pengawasan Inspektorat

yang belum maksimal salah satunya pada pengawasan implementasi dari program

Kesehatan gratis di kabupaten Gowa, hal ini disampaikan oleh berinisial “YS”

mengatakan bahwa :

“kami mengakui bahwasanya kesibukan adalah salah satu faktor kendala di

dalam melakukan Pengawasan dari tugas kami,dan ini tidak terlepas

darisumber daya manusia (SDM) di kantor Inspektorat yang masih kurang

maksimal, sedangkan pekerjaan banyak yang menumpuk.Sehingga

pelaksanaan pengawasan kurang maksimal”(Hasil Wawancara Tanggal 3

Februari 2015)

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ternyata sumber daya manusia (SDM)

yang di miliki pihak Inspektorat kurang maksimal sehingga untuk melakukan

pengawasan kurang efektif. Jika pihak Inspektorat beralasan bahwa terlalu sibuk

dengan tugas-tugasnya, itu sangat tidak rasional karena memang terbatasnya sumber

daya manusia yang di milikinya. Disini penulis mengambil kesimpulan bahwa pihak

Inspektorat tidak punya manajemen yang bagus. Jika manajemen bagus, maka semua

terimplementasi dengan baik. Menurut John F. Mee “manajemen adalahseni untuk

mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal,demikian pula mencapai

kesehajteraan dan kebahagiaan maksimal, baik bagi pimpinan maupun para pekerja

serta memberikan pelayanan yangsebaik mungkin kepada masyarakat.

b. Minimnya pengalaman organisasi

Page 69: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

69

Organisasi merupakan suatu wadah yang terstruktur secara sistematis di

dalamnya terdapat beberapa orang yang melakukan kerjasama dalam rangka

pencapaian tujuan. Dalam proses pencapaian tujuan dibutuhkan orang-orang yang

cakap serta mampu mengemban amanah organisasi dengan baik.

Penggemblengan/pembinaan yang didapat oleh seseorang dalam sebuah organisasi

akan memberikan manfaat ketika terjun dalam kehidupan sosial. Sebagian anggota

Inspektorat kota Makassar, pengalaman organisasinya masih minim. Sehingga

sebagian tugas masih belum bisa dikerjakan dengan baik. Hal ini juga disampaikan

oleh salah satu pegawai Inspektorat berinisial “H” bahwa :

“Salah satu kekurangan kami disini adalah kurangnya pengalaman organisasi

diantara kami. Ini sangat penting bagi pelaksanaan tugas kami. Tanpa adanya

pengetahuan yang baik tentang organisasi saya yakin banyak pekerjaan tidak

berjalan sesuai harapan. Jadi inilah yang kemudian menjadi salah satu

perhatian kami agar sebagian diantara kami bisa memahami cara kerja

organisasi”(Hasil wawancara Tanggal 3 Februari 2015).

Hasil wawancara diatas, penulis mengasumsikan bahwa pengawasan

Inspektorat belum berjalan sebagaimana mestinya disebabkan karena pengalaman

oganisasinya masih minim, seharusnya sebagai lembaga yang mempunyai fungsi

pembinaan dan pengawasan harus punya pengalaman organisasi. Tanpa suatu

organisasi maka suatu pekerjaan tidak berjalan lancar. Menurut Chester I. Bernard

”Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih untuk mencapai suatutujuan”. Terkait dengan hal ini peneliti

Page 70: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

70

melakukan wawancara juga dengan salah satu pegawai dinas Kesehatan yaitu

berinisial “NR” beliau mengatakan Bahwa :

“Selama di berlakukannya program Kesehatan gratis metode yang di lakukan

dengan bentuk laporan pertanggung jawaban (LPJ) secara tertulis yang di buat

pihak terkait kemudian di serahkan ke petugas pengawasan dari Inspektorat ”

(Hasil wawancara Tanggal 3 februari 2015).

Selain hal penting tersebut di atas, salah satu faktor yang juga sangat

menentukan keberhasilan pengawasanialah bagaimana manajemen suatu metode

pelaksanaan pengawasan yang di lakukan, metode pengawasan yang tidak pernah

berubah akan menimbulkan masalah baru karena di mana permasalahan yang berbeda

tidak mungkin dapat di selesaikan oleh satu metode, seharusnya dari Inspektorat

menyiapkan metode tertentu untuk masalah tertentu juga seperti keterlambatan dari

pihak sekolah untuk memberikan laporan data-data yang di butuhkan pihak

Inspektorat tersebut harus di berlakukan sanksi yang sifatnya hanya peringatan dulu.

Page 71: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disajikan hasil kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan

khususnya pada Kantor Inspektorat Makassar ternyata dapatlah disimpulkan

bahwa pelaksanaan pengawasan baik dilihat dari pemeriksaan, pengujian

hingga Pengusutan, ternyata belum efektif, seperti tidak efektifnya hasil

pemeriksaan yang di lakukan di mana data yang di dapatkan tidak sesuai

penyimpangan yang sebenrnya terjadi.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi fungsi pengawasan Inspektorat Makassar dalam Implementasi

program Kesehatan Gratis di Kota Makassar. Antara lain faktor pendukung

seperti, (a) kualitas SDM, (b) kerjasama dalam berbagai pihak, Sedangakan

faktor penghambatnya yaitu, (a) kesibukan (b) minimnya pengalaman

organisasi.

B.Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. agar perlunya diterapkan program fungsi pengawasan, hal ini bertujuan untuk

menghasilkan efektivitas hasil dari pemeriksaan, pengujian dan pengusutan

Page 72: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

72

yang efektif dalam hal ini implementasi program kesehatan gratis di Kota

Makassar.

2. Agar aparatur Inspektorat Kota Makassar lebih mempertahankan faktor

pendukung dan meminimalkan faktor penghambat seperti, kesibukan

pegawai. Dan aparatur Inspektorat Kota Makassar lebih memperdalam lagi

pengetahuan tentang organisasi.

Page 73: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

73

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M Tolchah, dkk. 2002. Metodologi Penilitian Kualitatif ( Tinjauan

Teoritis dan Praktis). Malang: Lpunsima

Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, PT Pustaka

Quantum, Jakarta, Indoonesia.

Makmur, H, 2011, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan,Refika,

Bandung

Manullang, 2006, Dasar-Dasar Manajemen, edisi revisi, cetakan ketujuh,

Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta

Nasution Mustafa Edwin dan Hardius Usman, 2008, Proses Penelitian

Kuantitatif, edisi ketiga, cetakan ketiga, Penerbit : Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Reksohadiprodjo, Sukanto, 2008, Dasar-dasar Manajemen, edisi keenam, cetakan

kelima, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.

ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Sule Erni Trisnawati, dan Kurniawan Saefullah, 2005, Pengantar Manajemen,

edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Prenada Media Jakarta

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D, cetakan

keempat, Penerbit : Alfabeta, Bandung

Siswandi dan Indra Iman, 2009, Aplikasi Manajemen Perusahaan, edisi kedua,

Penerbit : Mitra Wicana Media, Jakarta

Siagian P. Sondang, 2008, Pengantar Manajemen, edisi pertama, cetakan

pertama, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta

Sarwoto, 2010, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen, cetakan keenambelas,

Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta

Sudjiwo. 2001. Metodologi Penilitian Sosial. Bandung : Mandar Maju

Page 74: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

74

Terry, R, George dan Leslie W, Rue, 2010, Dasar-dasar Manajemen, edisi

bahasa Indonesia, cetakan ketigabelas, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta.

89

Victor, M. Situmorang, dan Jusuf Juhir, 1994, Aspek Hukum Pengawasan Melekat,

Rineka Cipta, Yogyakarta.

Dokumen Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Undang – Undang Nomor 30 Tahun 1980 tentang pengaturan disiplin pegawai

negri sipil

Peraturan Kota Makassar nomor 7 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Kesehatan Di

kota makassar.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1983 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengawasan.

Page 75: SKRIPSI FUNGSI PENGAWASAN INSPEKTORAT MAKASSAR …

75