80

Click here to load reader

skripsi hidrokuinon dan mer.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANALISIS KANDUNGAN MERKURI DAN HIDROKUINON DALAM KOSMETIK KRIM RACIKAN DOKTER SKRIPSI GIANTINIM: 109102000058 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA OKTOBER 2013 ii UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANALISIS KANDUNGAN MERKURI DAN HIDROKUINON DALAM KOSMETIK KRIM RACIKAN DOKTER SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi GIANTINIM: 109102000058 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA OKTOBER 2013 iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama:Gianti NIM:109102000058 Tanda Tangan: Tanggal:24Oktober 2013 iv HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Nama:Gianti NIM:109102000058 Program Studi:Farmasi Judul Skripsi:Analisiskandunganmerkuridanhidrokuinondalam kosmetik krim racikan dokter Disetujui Oleh: Pembimbing IPembimbing II

Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt Sabrina, M.Farm., Apt NIP: 19790222200702001 Mengetahui, Kepala Program Studi Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt v HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh : Nama:Gianti NIM:109102000058 Program Studi:Strata-1 Farmasi Judul Skripsi:Analisiskandunganmerkuridanhidrokuinondalam kosmetik krim racikan dokter TelahberhasildipertahankandihadapanDewanPengujidanditerima sebagaibagianpersyaratanyangdiperlukanuntukmemperolehgelar SarjanaFarmasipadaProgramStudiFarmasi,FakultasKedokterandan IlmuKesehatan,UniversitasIslamNegeri(UIN)SyarifHidayatullah Jakarta. DEWAN PENGUJI Pembimbing I:Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt ( ) Pembimbing II:Sabrina, M.Farm., Apt ( ) Penguji I:Zilhadia, M.Si., Apt( ) vi Penguji II:Lina Elfita, M.Si., Apt () Ditetapkan di : Jakarta Tanggal :24 Oktober 2013 viUIN Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRAK Nama:GiantiNIM:109102000058 Program Studi:Strata-1 Farmasi Judul Skripsi:Analisiskandunganmerkuridanhidrokuinondalam kosmetik krim racikan dokter Hidrokuinondanmerkuribanyakdigunakandalamkosmetikuntuk menghilangkan bercak-bercak hitam pada wajah. Kadar hidrokuinon melebihi 5% dapat menimbulkan kemerahan dan rasa terbakar pada kulit. Merkuri dalam kadar terkecildapatbersifatracun,mulaidariperubahanwarnakulit,bintik-bintik hitam,alergisertairitasi.Padapemakaiandosistinggidapatmenyebabkan kerusakanpermanenotak,ginjaldangangguanperkembanganjanin.Empat sampelracikandokteryangdiambildaribeberapawilayah,dianalisisdengan menggunakanHPLCuntukmengetahuikadarhidrokunon.Kadarmerkuri dianalisisdenganmenggunakanmercuryanalyzer.Hasilpemeriksaanterhadap4 sampelmenunjukkankrimAmengandung3,499%hidrokuinondan0,1833% merkuri,krimBmengandung3,561%hidrokuinondan0,1708%merkuri,krim C mengandung 3,754%hidrokuinon dan0,1324% merkuri, krim D mengadung 3,541 % hidrokuinon. Kata kunci : krim, hidrokuinon, merkuri, HPLC, mercury analyzer . viiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRACT Name:GiantiNIM:109102000058 Study program:1-strata pharmacy Title :Determiningofmercuryandhydroquinoneincosmetic of doctors formulation. Hydroquinones and mercury is widely used in cosmetics to eliminate black spots ontheface.Levelsofhydroquinones,whichexceededthe5%cancauseredness andburningfeelingontheskin.Meanwhile,inthelevelsofthatalittle mercury cansortofpoison.Rangingfromskindiscoloration,darkspots,allergies, irritation, as well as on the use of high doses can cause permanent damage tothe brain,kidneysandimpairedfetaldevelopment.foursamplesofdoctors formulationsthosetakenfromseveralareas,analyzedbyHPLC(HighPerform LiquidChromatography)toknowthelevelsofhydroquinone.Thelevelsof mercuryanalyzedbymercuryanalyzer.4samplesthatanalyzed,creamAcontaining3,499%hidroquinoneand0,1833%mercury,creamBcontaining 3,561%hidroquinoneand0,1708%mercury,creamCcontaining3,754% hidroquinoneand0,1324%mercuryandcreamDcontaining3,541% hidroquinone. Keywords : cream, hidroquinone, mercury, HPLC, mercury analyzer viiiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta KATA PENGANTAR PujidansyukurkehadiratAllahSWTyangsenantiasamencurahkansegala rahmat-Nyakepadakitasemua,khususnyasayasebagaipenulissehinggadapat menyelesaikanskripsiyangberjudulAnalisisKandunganMerkuriDan HidrokuinonDalamKosmetikKrimRacikanDokterini.Shalawatsertasalam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita nabi muhammad SAW, yang telah membawakitadarikegelapanmenujuduniayangterangbenderangyangpenuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita mendapat syafaatnya di hari kiamat. amin Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di laboratorium penelitian II danlaboratoriumkimiaobatUINsyarifhidayatullahjakarta.Skripsiinijuga disusunberdasarkandariberbagaisumber.Dalammenyelesaikanmasa perkuliahansampaipenulisaninitentubanyakberbagaihalangansertakesulitan yang menyertai, sehingga penulis tidak terlepas dari doa, dorongan, bantuan, dan bimbingandaribanyakpihak.Olehkarenaitu,izinkanmenulisuntuk menghaturkan ucapan terimakasih yang mendalam kepada : 1.BapakDrs.UmarMansur,M.Sc.,AptsebagaiPembimbingIsekaligus sebagaiketuaProgramStudiFarmasiFakultasKedokteranDanIlmu Kesehatanyangtelahbersediamemberikanilmu,waktu,tenaga,nasehat, serta arahan selama penelitian dan penulisan skripsi ini. 2.IbuSabrina,M.Farm,AptsebagaiPembimbingIIsekaligussebagai pembimbingakademikyangtelahbersediamemberikanilmu,waktu, tenaga,nasehat,sertaarahanselamamasaperkuliahan,penelitiandan penulisan skripsi ini. 3.IbuZilhadia,M.Si.,AptsebagaipengujiIdanibuLinaElfitaM.Si.,Apt sebagai penguji IIyang telah banyak sekali mengoreksi kesalahan saya dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 4.BapakProf.Dr.(hc).dr.MK.Tadjudin,Sp.AndselakuDekanFakultas KedokterandanIlmuKesehatanUniversitasIslamNegeri(UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.5.BapakdanIbustafpengajar,sertakaryawanyangtelahmemberikan bimbingandanbantuanselamamenempuhpendidikandiProgramStudi ixUIN Syarif Hidayatullah Jakarta Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.6.Keduaorangtuatercinta,AyahandaTugimandanIbundaBoniyemyang selaluikhlastanpapamrihmemberikankasihsayang,dukunganmoral, material, nasehat-nasehat, serta lantunan doa di setiap waktu. 7.Kakanda tercinta Sarmoko S.Pdi dan ayunda tersayang Ummi kaltsum S.Pdi yangturunmendoakandanmenuntutsayauntuklebihgiatbelajardemi mencapai cita-cita yang saya inginkan.8.Teman-temandiProgramStudiFarmasikhususnya2009sertaadik-adik yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.9.Sahabatspecial,seperjuangansekaligussekamardengansayaAstutiPuji Utami Bachtiar yang selalu menemani saya dikala suka maupun duka. 10.CalonsuamisayatercintaOmikaAsnadiS.Pdiyangturutmendoakandan memotivasi saya untuk semangat belajar dan siap menjadi teman hidup saya di dunia dan insha allah di akhirat 11.Semuapihakyangtelahmembantupenulisselamamelakukanpenelitian dan penulisan yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semogasemuabantuanyangtelahdiberikanmendapatkanbalasandari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkandemi perbaikan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Jakarta, 24 Oktober 2013 Penulis XUIN Syarif Hidayatullah Jakarta HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK SebagaisivitasakademikUniversitasIslamNegeri(UIN)SyarifHidayatullah Jakarta, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : GiantiNIM: 109102000058 Program studi: Farmasi Fakultas: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Jenis Karya: Skripsi Demipengembanganilmupengetahuan,sayamenyetujuiskripsi/karyailmiah saya dengan judul: ANALISIS KANDUNGAN MERKURI DAN HIDROKUINON DALAM KOSMETIK KRIM RACIKAN DOKTER UntukdipublikasikanatauditampilkandiinternetataumedialainyaituDigital Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta. Dengandemikianpersetujuanpublikasikaryailmiahinisayabuatdengan sebenarnya. Dibuat di : Ciputat Pada Tanggal: 24 Oktober 2013 Yang menyatakan,

(Gianti) xiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JU HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS........................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... v ABSTRAK..................................................................................................... vii ABSTRACT................................................................................................... viii KATA PENGANTAR................................................................................... ix HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............. x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xii DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv BAB 1.PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2Batasan Masalah ......................................................................... 3 1.3Perumusan Masalah .................................................................... 3 1.4Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.5Hipotesis ..................................................................................... 4 1.6Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5 2.1Kosmetik ..................................................................................... 5 2.1.1Definisi Kosmetik ............................................................. 5 2.1.2Penggolongan Kosmetik ................................................... 5 2.2Krim ............................................................................................ 5 2.2.1Definisi Krim .................................................................... 5 2.2.2Contoh Formula krim...................................................... 6 2.2.3Beberapa Data Kelarutan Komponen Dalam Krim .......... 7 2.3HPLC .......................................................................................... 8 2.3.1Definisi HPLC................................................................. 8 2.3.2Kelebihan HPLC ............................................................. 9 2.3.3Komponen HPLC ............................................................ 9 2.4Mercury Analyzer ....................................................................... 10 2.4.1Definisi........................................................................... 10 2.4.2Prinsip Kerja ................................................................... 10 2.5 Hidrokuinon ................................................................................ 10 2.5.1 Identitas ............................................................................ 11 2.5.2 Persyaratan Kadar........................................................... 11 2.5.3 Data Fisikokimia .............................................................. 11 2.5.4 Metode Analisis Hidrokuinon .......................................... 13 2.6 Merkuri ........................................................................................ 15 2.6.1 Identitas ............................................................................ 15 2.6.2 Sifat Fisikokimia .............................................................. 16 2.6.3 Metode Analisis Merkuri ................................................. 17 2.7 Kulit ............................................................................................. 19 2.7.1Definisi Kulit .................................................................... 20 xiiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.7.2Struktur Kulit .................................................................... 20 2.7.3Jenis Kulit ......................................................................... 20 2.7.4Faktor yang Mempengaruhi Jenis Kulit ........................... 21 2.8 Tekhnik Sampling ....................................................................... 22 2.8.1Definisi Sampel dan Sampling ........................................ 22 2.8.2Tekhnik Pengambilan Sampel ........................................ 22 2.9 Validasi Metode ......................................................................... 23 BAB 3. KERANGKA KONSEP.................................................................... 25 BAB 4. METODE PENELITIAN ................................................................. 26 4.1 Pengambilan Sampel .................................................................... 26 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 26 4.3 Alat dan Bahan ............................................................................. 26 4.3.1 Alat ...................................................................................... 26 4.3.2 Bahan .................................................................................. 27 4.4 Prosedur Penelitian ...................................................................... 27 4.4.1 Analisis Hidrokuinon ........................................................... 28 4.4.2 Analisis Merkuri ................................................................... 29 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 30 5.1 Hasil Percobaan ........................................................................... 30 5.2 Pembahasan.................................................................................. 32 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 37 6.1 Kesimpulan .................................................................................. 37 6.2 Saran ............................................................................................ 37 DAFTAR REFERENSI................................................................................ 38 xiiiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Hidrokuinon.................................................................... 10 Gambar 2. Kurva Kalibrasi Standar Hidrokuinon ........................................... 30 Gambar 3. Kurva Kalibrasi Standar Merkuri.................................................. 31 xivUIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR LAMPIRAN HalamanLampiran 1. Uji Linieritas dan Pembuatan Kurva Kalibrasi Hidrokuinon ...... 42 Lampiran 2. Data Parameter Uji LOD dan LOQ ............................................. 43 Lampiran 3. Uji Perolehan Kembali ................................................................ 44 Lampiran 4. Penentuan Kadar HQ Sampel Krim Racikan Dokter .................. 46 Lampiran 5. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Hidrokuinon .......... 47 Lampran 6.Kromatogram Larutan Standar Hirokuinon ................................. 48 Lampiran 7. Kurva Kalibrasi Standar Hidrokuinon ......................................... 51 Lampiran 8. Kromatogram Krim Simulasi Hidrokuinon ................................. 52 Lampiran 9. Kromatogram Sampel Krim Racikan Dokter............................. 55 Lampiran 10. Alat HPLC ................................................................................. 57 Lampiran 11. Sertifikat Analisis Standar Hidrokuinon ................................... 58 Lampiran 12. Kurva Kalibrasi Standar Merkuri .............................................. 59 Lampiran 13. Data Parameter Uji LOD Dan LOQ Pada Standar Merkuri..... 60 Lampiran 14. Hasil Pengukuran Kadar merkuri .............................................. 61 Lampiran 15. Alat Mercury Analyzer .............................................................. 62 Lampiran 16. Sampel krim racikan dokter ....................................................... 63 xvUIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR ISTILAH UV-VIS: Ultra Violet Visible HQ: Hidrokuinon HPLC: High Perform Liquid Chromatography LOD: Limit of Detection LOQ: Limit of Quantification MA: Mercury Analyzer RD: Racikan Dokter CVAAS: Cold Vapour Atomic Absorbtion Spectrofotometer PPT: Part Per Triliun PPB: Part Per Billion PPM: Part Per Million ODS: Okta Desil Silica PG: Propilen Glikol TEA: Tri Etanol Amin xviUIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Maraknyakosmetikracikandokteryangdiberikankepadapasiendinilai dapatmembahayakankonsumen.Duazatkimiayangseringditambahkan dalamkosmetikadalahhidrokuinondanmerkuri,karenakemampuanzat tersebutuntukmenghambatpembentukanmelaninpadapermukaankulitdan menjadikan kulit putih mulus dalam waktu yang relatif singkat (Syafnir et al., 2011).Kosmetikberbentukkrimyangmengandunghidrokuinonbanyak digunakan untuk menghilangkan bercak-bercak hitam pada wajah. Daya kerja pemucatan hidrokuinon sangat lambat dan akan lebih cepat dengan kadar yang lebihtinggi,tetapikadaryangtinggiakanmemberikanefeksampingyang tidak diinginkan (Ibrahim et al., 2004). Hidrokuinonlebihdari2%merupakangolonganobatkerasyang penggunaannyaberdasarkanresepdokter.Kadarhidrokuinonyangmelebihi 5%dapatmenimbulkankemerahandanrasaterbakarpadakulit.Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kemerahan, rasa terbakar, kelainan ginjal, kanker darah dan kanker hati.Pemakaianyangberlebihdapatmenyebabkaniritasikulit,namunjika dihentikanseketikaakanberefeklebihburuk.Kadarhidroquinondalamkrim yang beredar di pasaran hanya diperbolehkan 2%, lebih dari itu dipergunakan sebagai obat (BPOM RI, 2007). Merkuriadalahunsuryangmempunyainomoratom80denganberat molekulrelatif200,59.MerkuridiberikansimbolkimiaHgyangberasaldari bahasa yunani hydrargyricum yang berarti cairan berwarna perak (SPU, 2007) Dalamkosmetikkrimbiasanyadigunakanmerkurianorganik,yaitu ammoniatedmercury,merkurijugadapatditemukandalamkosmetikyang lain,misalnyadalamprodukpembersihmakeupmatadanmaskara. Ammoniatedmercury1-10%digunakansebagaibahanpemutihkulitdalam sediaankrimkarenaberpotensisebagaibahanpemucatwarnakulit.Daya pemutihpadakulitsangatkuat.Karenatoksisitasnyaterhadaporgan-organ 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ginjal, saraf dan otak sangat kuat maka pemakaiannya dilarang dalam sediaan kosmetik (WHO, 2011). MenurutPeraturanMentriKeseharanRINo.445/MENKES/PER/V/1998 tentangbahan,zatwarna,substrat,zatpengawetdantabirsuryapada kosmetik.Dalamkadaryangsidikitpunmerkuridapatbersifatracun.Mulai dariperubahanwarnakulit,bintik-bintikhitam,alergi,iritasi,sertapada pemakaiandosistinggidapatmenyebabkankerusakanpermanenotak,ginjal dangangguanperkembanganjanin.Bahkan,paparanjangkapendekdalam dosistinggidapatmenyebabkanmuntah-muntah,diaredankerusakanparu-paru serta merupakan zat karsinogenik (BPOM RI, 2007)Karenamasyarakatpercayasepenuhnyakepadadokterspesialisyang menanganinya,seringkalitidakpeduliapakahkosmetikyangdiberikantelah terdaftardiBPOMataubelum.Kesadarandokterjugadiperlukansehingga tidak hanya mendahulukan profit tapi juga keamanan. Masyarakat yang hanya melihathasiltanpamelihatefekjugatidakpernahtahubahwaternyata kosmetik yang digunakan mengandung zat kimia yang berbahaya. Banyaknyadokteryangmemberikankosmetikracikanuntukkonsumen yangtidakdiketahuidenganjelaskandungandalamsediaankrimkosmetik tersebut,didugadapatmembahayakankonsumen.Halinidiakibatkan kecenderungan penggunaan hidrokuinon dan merkuri dalam sediaan kosmetik racikandokter.Untukmenghindariterjadinyaefekyangtidakdiinginkan, makapenelitimengujikosmetikracikandokteruntukdianalisiskandungan hidrokuinon dan merkuri dalam krimm sediaannya. Karena kedua zat tersebut dapat membahayakan kesehatan konsumen. Terdapatbeberapametodepadapenentuankadarmerkuri.Yaitudengan spektrofotometriserapanatomdantitrasiditizon(DepKes,1995),CVAAS (Irianto, 1998 & Parenkuan et al., 2013),dan metode kompleksometri (RAY & Underwood, 2002).Penetapan kadar hidrokuinon ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranyadenganTitrasiRedoks(DepKes,1995),SpektrofotometriUV (Pedroetal.,2007),Kolorimetri(Ibrahimetal.,2004),ThinLayer Chromatography(Siddiqueetal.,2012),HighPerformLiquid 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Chromatography(BPOM,2005),GasChromatographyMass Spectrofotometry(Saitoetal.,1994),MiselarElektroKromatografi (JangseokimdanYoungseongKim,2005)danCapillary Electrochromatography (Desiderio et al., 2000). PenelitianinidilakukanpengukurankadarmerkuridenganalatMercury Analyzerkarenaalatinidapatmendeteksihinggakonsentrasippt,spesifik untukmerkuri,preparasiyangsederhana,danaman(Akaojicho,2003). Sedangkan untukanalisishidrokuinon menggunakan alatHPLC karena dapat dilakukanpadasuhuruang,kolomdapatdigunakanberulang,cepat,dan mudah dioperasikan secara otomatis (Harmita, 2005). 1.2Batasan Masalah Pada penelitian ini, masalah hanya dibatasi pada : 1. Sampel yang diteliti adalah krim malam pada beberapa merk yang diracik oleh dokter di wilayah Cileduk, Cirendeu, Bintaro dan Depok 2. Zat yang akan ditetapkan kadarnya adalah hidrokuinon dan merkuri 1.3Rumusan Masalah 1. Apakah dalam 4 sampel krim racikan dokter mengandung hidrokuinon ? 2. Apakah dalam 3 sampel krim racikan dokter mengandung merkuri ? 3. Berapakah kadar hidrokuinon yang terdapat dalam 4 sampel yang diuji ? 4. Berapakah kadar merkuri yang terdapat dalam 3 sampel yang diuji ? 5. Apakah kadar hidrokuinon dan merkuri yang terdapat dalam krim racikan dokter tersebut masihberada pada batas yang diizinkan pemerintah ? 1.4 Tujuan Penelitian 1.Menganalisis kadar hidrokuinon dalam kosmetik racikan dokter 2.Menganalisis kadar merkuri dalam kosmetik racikan dokter 3.Menilaiapakahkrimracikandokteryangdianaisismasihdalamtaraf aman 4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1.5 Hipotesa Penelitian 1.Didugabeberapakrimkosmetikracikandokteryangbanyakdigunakan mengandung hidrokuinon dan atau merkuri.2.Didugaadanyakandunganhidrokuinonyangmelebihibatasyang diperbolehkan dalam krim kosmetik racikan dokter 1.6 Manfaat Penelitian 1.Manfaat umum a.Memberiinformasipadamasyarakatagarberhati-hatidalam menggunakankosmetikyangdigunakanterutamayangtidak teregistrasi di BPOM b.Masyarakatlebihberhati-hatidalammenggunakankosmetikracikan dokter 2.Manfaat khususa.Memperdalam ilmu peneliti tentang analisa b.Memberimasukankepadapemerintahsupayalebihketatuntuk mengawasi keamanan kosmetik racikandokter 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kosmetik 2.1.1Definisi Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan padabagianluarbadan(kulit,rambut,kuku,bibirdanorgankelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,mengubahpenampilan,memperbaikibaubadan,melindungiatau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011). 2.1.2Penggolongan Kosmetik (Iswari, 2007) Kosmetik dapat digolongkan berdasarkan kegunaan bagi kulit : 1.Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic) a.Kosmetikuntukmembersihkankulit(cleanser),misalnyasabun,susu pembersih wajah dan penyegar kulit (freshner) b.Kosmetikuntukmelembabkankulit(mouisturizer),misalnya mouisterizer cream, night cream c.Kosmetikpelindungkulit,misalnyasunscreencreamdansunscreen foundation, sun block cream/lotion d.Kosmetikuntukmenipiskanataumengampelaskulit(peeling),misalnya scrubcreamyangberisibutiran-butiranhalusyangberfungsisebagai pengampelas (abrasiver) e.Kosmetikuntukmembersihkankulit(cleanser),misalnyasabun,susu pembersih wajah dan penyegar kulit (freshner).2.Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up) Jenisinidiperlukanuntukmeriasdanmenutupcacatpadakulitsehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar. 2.2Krim 2.2.1Definisi Krim Krimmerupakansuatusediaanberbentuksetengahpadat mengandung satu atau lebih bahan kosmetik terlarut atau terdispersi dalam 6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bahandasaryangsesuai,berupaemulsikentalmengandungtidakkurang 60 % air ditujukan untuk pemakaian luar (Anief, 2000). Formulasikrimadadua,yaitukrimairdalamminyak(A/M), misalnyacoldcreamdanminyakdalamair(M/A),misalnyavanishing cream (Yanhendri, 2012). 2.2.2Contoh Formula Krim Contoh krim A/M (Yahendri, 2012 dan Katsure et al., 2008) R/ Cerae alba 5 Cetacei 10 Olei olivarum60 Aquadest add 100 R/liquid parafin60 White bees wax20 Borax0,1 Parfumad Aquadestadd19 ml Contoh krim M/A (Anief, 2000) R/ acedi stearinici15 Cerae albi2 Vaselini albi8 Triethanolamine1,5 Propylene glycoli8 aquadestadd65,5 2.2.3Beberapa Data Kelarutan Komponen Dalam Krim Cera alba :Praktistidaklarutdalamair,agaksukarlarutdalametanol 95%dingin,larutdalamkloroform,eterhangat,minyak lemak dan minyak atsiri (DepKes, 1979). Parafin liquid :Praktistidaklarutdalamair,danetanol95%,larutdalam kloroform dan eter (DepKes, 1979). 7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hard paraffin :Praktistidaklarutdalamair,danetanol95%,larutdalam kloroform(DepKes, 1979). Cetaceum :Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95% dingin, larut dalam20bagianetanol95%mendidih,koroform,eter, karbon disulfida, minyak lemak dan minyak atsiri (DepKes, 1979). Olive oil :Sukarlarutdalametanol95%,mudahlarutdalam kloroform dalam eter dan minyak tanah (DepKes, 1979) Triethanolamine :Mudah larut dalam air, kloroform dan etanol 95% (DepKes, 1979) Vaselin album :Praktistidaklarutdalamair,danetanol,larutdalam kloroform, eter,minyak tanah (DepKes, 1979) Asam stearat :Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagaian etanol 95%, 2bagian klroform dan 3 bagian eter (DepKes, 1979) Propilen glikol :Bercampurdenganair,etanol95%dankloroform,larut dalam 6 bagian eter, tidak bercampur dengan minyak tanah dan minyak lemak (DepKes, 1979) Setil alkohol :Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu (DepKes, 1995) Gliserin :Bercampurdenganairdanetanol,tidaklarutdalameter, korofor, minyak lemak dan minyak atsiri (DepKes, 1995) Gom arab :Larutdalam2bagianair,praktistidaklarutdalametanol dan eter (DepKes, 1979) Karbomer :Larut dalam air, etanol dan gliserol (DepKes, 1995)Tokoferol :Praktistidaklarutdalamair,sukarlarutdalamalkali,larut dalametanol95%,eter,asetondanmiyaknabati,sangat mudah larut dalam kloroform (DepKes, 1979) Niasin amida:Mudah larut alam air, etanol dan gliserol (DepKes, 1979) Krim tipe A/M biasanya menggunakan surfaktan seperti, sabun polivalen, span,adepslannaedancera.SedangkanuntukkrimdengantipeM/Abiasanya menggunakansabunmonovalenseperti,trietanolaminstearat,Nastearat,kalium 8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta stearat,amoniumstearat,tween,natriumlaurilsulfat,kuningtelur,CMC, emulgidum, pectinumdan gelatin (Anief, 2000). 2.3HPLC (High Performance Liquid Chromatography) 2.3.1Definisi HPLC Kromatograficairberperformatinggi(HighPerformanceLiquid Chromatography, HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zatcairyangdisertaidengantekanantinggi.Dilihatdariperalatannya HPLCtermasukkromatografikolomkarenafasediamterpackingdalam kolom.HPLCdigunakanuntukmemisahkanmolekulberdasarkan perbedaanafinitasnyaterhadapzatpadattertentu.Cairanyangakan dipisahkanmerupakanfasacairdanzatpadatnyamerupakanfasadiam (stasioner).Teknikinisangatbergunauntukmemisahkanbeberapa senyawasekaliguskarenasetiapsenyawamempunyaiafinitasselektif antara fasa diam tertentu dan fasa gerak tertentu. Dengan bantuan detektor sertaintegratorkitaakanmendapatkankromatogram.Kromatogram memuat waktu tambat serta tinggi puncak suatu senyawa (Ketut, 2010). 2.3.2Kelebihan HPLC (Ketut, 2010) HPLC dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Kelebihan HPLC dibandingkan dengan jenis kromatografi lain adalah :a.Dapat dilakukan pada suhu kamar b.Kolom dan pelarut pengembang dapat digunakan berkali-kali c.Detektor HPLC dapat divariasikan dan mempunyai banyak jenis d.Waktu analisis pada umumnya relatif singkat e.Ketepatan dan ketelitian relatif tinggi f.Mudah dioperasikan secara otomatis 2.3.3Komponen HPLC (Ketut, 2010) Secara garis besar instrumentasi HPLC terdiri dari : a.Pelarut Pelarutmerupakanfasegerak.Pemilihanfasegerakberdasarkanpada sampel yang digunakan. 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b.Kolom Kolom berisi fase diam. Fasa diam yang biasa digunakan adalah kolom C18yangbersifatnonpolardanfasageraknyabersifatpolar.Jenis pemisahaninidisebutdengankromatografipartisifasaterbalik. Senyawayangpolarakankeluarterlebihdahulusehinggamemiliki wakturetensiyangrelatifkecilsedangkansenyawanonpolarakan ditahan lebih lama oleh fasa diamnya c.Pompa Pompaberfungsiuntukmengalirkanfasegerakmelewatifasediam untuk membawa sampel yang ada dalam fase diam. d.Detektor DetektoryangdigunakandalamHPLCadalahdetektorUV,radiasi UV,fluoresens,refraktifindexdandetektorNMRyangbaru dikembangkan. e.Injektor Injektor HPLC yang dipakai secara umum adalah : 1.Injektor dengan memakai diafragma (septum injector) 2.Injektor tanpa memakai diafragma (septumless injection system) 3.Injektor dengan pipa dosis (loop valve) 4.Sistem injeksi otomatis (autoinjector) 2.4Mercury Analyzer (Yusnizam, 2008) 2.4.1Definisi Mercury analyzer merupakan alat untuk menganalisa merkuri yang cepat,mempunyaisensitivitasyangtinggi,dapatmenentukanjumlah merkuripadasampelpadat,cairdangasdenganoperasiyangmudah. Merupakanmetodeotomatisdimanasampeldisuntikkankedalamaliran kontinucairanpembawayangmencampurdenganlarutanlainyangterus mengalir sebelummencapaidetektor.Flowinjectionanalysissalah satunya adalah FIMS (Flow Injection Mercury Spectrometer). 2.4.2Prinsip Kerja Sampeldipanaskanuntukmengubahsenyawamerkuridalam bentukatomnyaataudinamakanprosesatomisasi,Kemudianatom 10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebutakanditangkapolehamalgamsehinggayangtinggalhanyauap merkuri. Analisa dengan instrumentasi dilakukan pada panjang gelombang 253.7nm.Gasmerkuriyangdihasilkanakandilewatkanpadacelltube yang ditembakkan sinar/cahaya dari lampu merkuri.Besarnya konsentrasi yangdihasilkansebandingdengankonsentrasimerkuriyangterkandung dalam sampel dan sebanding dengan nilai absorban yang dihasilkan. 2.5Hidrokuinon 2.5.1 Identitas Rumus kimia: C6H6O2(DepKes, 1995) Rumus bangun: (DepKes, 1995) Gambar 1.Struktur Senyawa Hidrokuinon Sinonim:Alpha-hydroquinone; Hydroquinol; Quinol;Benzoquinol; 1,4-Benzenediol;1,4-Dihydroxybenzene;p-Dihydroxybenzene;p-Hydroxyphenol;p-Dioxobenzene; 1,4-Dihydroxybenzene;Dihydroquinone;Pyrogentistic acid;Quinnone;Aida;Tecquinol;TenoxHQ;Tequinol. (BPOM, 2011) BM: 110,11 (DepKes, 1995) Golongan: Kuinon (BPOM, 2011) 2.5.2 Persyaratan Kadar Bahanbakuhidrokuinonmengandungtidakkurangdari99%dan tidak lebih dari 10,5% C6H4(OH)2 dihitung terhadap zat anhidrat (Depkes, 1995) 11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.5.3 Data Fisikokimia Pemerian:Berbentukjarumhalus,putih,mudahmenjadigelap denganadanya paparan cahaya dan udara (DepKes, 1995) Jarak lebur:172 - 1740 C (DepKes, 1995) Titik didih:285 0C 287 0C (DHHS, 2009) Kelarutan:Mudah larut dalam air, alkohol dan eter(DepKes, 1995) Stabilitas:Stabil pada tekanan dan suhu normal stabil, tidak menyatu dengan oksidator kuat, basa kuat, O2, Fe. Sensitif terhadap cahaya dan udara (BPOM,2011) Efek samping:Efeksampinghidrokinondapatmenimbulkan dermatitiskontakdalambentukbercakwarnaputihpada wajahatausebaliknya.Menimbulkanreaksihiperpigmentasi.Gejalaawaldapatberupairitasikulitringan,panas,menyebabkanlukabakar,merah,menyengat,eritmia,gatal,atauhitampadawajahakibatkerusakanselmelanosit(BPOMRI,2011). 2.5.4Metode Analisis hidrokuinon a.Titrasi redoks Hidrokuinonmerupakansuatureduktordenganpotensial elektrokimiaE0. +268mV.Padatitrasioksidasireduksi, hidrokuinonakanmelepaskanelektron(mengalamioksidasi) sementaratitranakanmengalamireduksikarenamengikat elektron.Proseduranalisishidrokuinonsecaratitrasiredoks menurut Farmakope Indonesia edisi IV: Timbang seksama sampel sebanyak 250 mg, larutkan dalam campuran 100 ml air dan 10 ml asam sulfat 0,1 N, tambahkan 3 tetesdifenilamindantitrasidenganseriumIVsulfat0,1N hinggawarnamerahlembayung.Lakukanpenetapanblanko 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan1mlseriumIVsulfat0,1Nsetaradengan5,506mg C6H6O2 (DepKes, 1995). b.Spektrofotometri UV-Vis (Garcia et al., 2007 ) Hidrokuinonmemilikiguguskromoforsehinggadapat dianalisadenganmenggunakanalatspektrofotometriUV-Vis. Cara yang dilakukan untuk analisa hidrokuinon dengan metode ini adalah : Diukurpanjanggelombangsecaraspektrofotometri ultravioletpadapanjanggelombang200-400nm.Sedangkan untukmenghitungkadarhidrokuinondalamsampeldihitung dengan menggunakan kurva baku dengan persamaan regresi : y = a bx c.Kromatografi Lapis Tipis (Siddique et al., 2012) Analisis hidrokuinon menggunakan fase diam yang bersifat polardanfasediamyangbersifatnonpolar.Kuantitas hidrokuinondihitungdenganmembandingkanluaspuncak bercaksampelterhadapbercakstandarmenggunakanalat densitometriyangdiukurpadapanjanggelombang maksimumnya. Fase gerak yang dapat digunakan adalah : 1.Metanol-kloroform (50:50) (DepKes,1995) 2.Heksana-aseton (3:2) (Siddique et al., 2012) d.HPLC (High Permormance Liquid Chromatography) Sistemkromatografinyamerupakankromatografifase terbalik. dimana fase diam bersifar non polar dengan fase gerak bersifar polar. Berikut merupakan contoh kondisi kromatografi untuk penetapan kadar hidrokuinon menggunakan HPLC : Fase gerak : Etanol-air (55:45) 13 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sistem kromatografi:Detektor295nm,kolomODS(Oktadesil Silika) (25cm x 4,6 mm), laju alir 1,5 ml/menit Kadarhidrokuinondalamsampeldiperolehdengan membandingkanluaspuncaklarutansampeldenganstandar hidrokuinon (siddique et al., 2012) . e.Misellar Electrokinetic Chromatography MetodeinimenggunakansurfaktansepertiSDS(Sodium DodesilSulfat)danCTAB(CetilTrimetilAmmonium Bromida)untukmenigkatkanresolusidenganinteraksi hidrofobikantaraintihidrofobikdalammiseldengananalit. Sistemkromatografinyamenggunakankolomkapilerfused silica dengan detector UV (Jangseokminet al., 2005). f.Capillary Electrochromatography (Desiderio et al., 2000) Merupakantekhnikanalisisterbaruyangmenggunakan kapilerfusedsilicadengankombinasimekanisme elektroporetikdankromatografi.Analitdapatdipisahkan berdasarkan perbedaan partisi dalam fase gerak dan fase diam. Metodeinidapatdigunakanuntukmenganalisaanalitnetral maupun analit yang bermuatan. g.Kolorimetri (Ibrahim et al., 2004) Metodeinimenggunakanpereaksifloroglusinuntuk penentuankadarhidrokuinondalamkrimpemucat.Kondisi pengukurandioptimumkanberdasarkanpenentuanpengaruh konsentrasinatriumhidroksida,penentuanpengaruhlama pemanasandansuhuoptimumsertapenentuanpengaruh jumlahpereaksifloroglusin.Hasilyangdiperolehkemudian diambilsebagaiprosedurbakudalamreaksiwarna.Teknik kolorimetrimempunyaikeunggulankarenasenyawayang bersamadenganhidrokuinonyangmengabsorbsiradiasidi 14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta daerahultraviolettidakakanmengganggupengukuranserapan radiasi pada sinar tampak. 2.6Merkuri 2.6.1IdentitasNo CAS:7487-94-7(MercuricChloride);1600-27-7(Mercuri Acetate);1344-48-5(MercuricSulfide);21908-53-2 (Mercuric Oxide) (EPA, 2007) No atom : 80 (SPU, 2007) Nama kimia: Hg/ Hydrargyrum (SPU, 2007) Sinonim :Raksa,mercuricchloride,mercuricacetate,mercuricsulfide,mercuricoxide,mercurybichloride, corrosivesublimate,mercuric(II)chloride,mercury perchloride, mercurous (I) chloride. (EPA, 2007) 2.6.2Sifat fisikokimia Pemerian : Cairan berat mengkilat, putih keperakan (DepKes,1979) Titik lebur: 234.32 K,-38.83 C,-37.89 F (Horas, 1985) Titik didih: 629.88 K,356.73 C,674.11 F (Horas, 1985) Berat jenis: 13,55 (Horas, 1985) Kelarutan:Praktis tidak larut dalam air, etanol dan asamklorida, larut sempurna dalam asam nitrat pekatdan asam sulfat pekat (DepKes, 1979) Jenis: 1.Uapmerkuri(unsurmerkuri),mempunyaitekananuapyang tinggidansukarlarutdalamair.Paparankronisuapmerkuri ialah akibat kontaminasi yang tidak disengaja dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk, misalnya dalam laboratorium 2.Merkuri anorganik (Hg2+ dan Hg22+), Hg2+ lebih reaktifyang dapatmembentukkompleksdenganliganorganik.Contoh 15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta HgCl2sangatlarutdalamairdansangattoksiksedangkan HgCl tidak larut dan kurang toksik. 3.Merkuriorganik,mengandungmerkuridengansatuikatan kovalendenganatomkarbon.Contoh;metilmerkuri. Dianggaplebihberbahayadandapatlarutdalamlapisan lemak yang menyelimuti korda syaraf(Zulalfian, 2006) 2.6.3 Metode Analisis merkuri a.AAS (Atomic Absoption Spectrophotometry) TekhnikAASiniberdasarkanpadapenguraianmolekul menjadiatom(atomisasi)denganenergidariapiatauaruslistrik (Harmita, 2006).DalammendeteksimerkuridigunakanAASyangkhusus, dilengkapidenganperekamresponcepatdandapatmengukur radiasi yang diserap oleh uap merkuri pada garis resonansi merkuri padapanjanggelombang253,6nm.berikutmerupakanprosedur menurut farmakope indonesia edisi IV. Pasangalaterasidanlabuperangkapdalamkeadaan kosong,dankranpadaposisilangsungkelabuperangkap. Hubungkan alat dengan sel penyerap dan atur laju aliran udara atau nitrogensehinggadiperolehpenyerapandanreprodusibilitas maksimumtanpabusaberlebihdalamlarutanuji.Usahakan pembacaangarisdasaryangluruspada253,6nm,sesuaipetunjuk penggunaanalat.perlakukanlarutanbakudanlarutanujidengan cara yang sama sebagai berikut : Hilangkan kelebihan permanganat denganpenambahantetesdemiteteslarutanhidroksilamina hidrokloridasampailarutantidakberwarna.segeramasukkan larutankedalambejanaaerasi,bilasdanencerkandenganair hingga 100 ml. tambahkan 2 ml larutan timah II klorida, dan segera hubungkankembalibejanadenganalataerasi,putarkrandari posisilangsungkelabuperangkapkeposisiaerasidanteruskan aerasisampaipuncakserapantelahterlampauidanpenapencatat kembalikegarisdasar.Lepaskanbejanaaerasidarialatdancuci 16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta alatsetelahdigunakan.Setelahdikoreksidenganblankopereaksi, serapanlarutanujitidakbolehlebihdarilarutanbaku(DepKes, 1995). b.Spektrofotometer UV-Vis (Harmita, 2006). SampelyangseringdianalisisdenganUV-Visadalah senyawaorganik.Dimanasenyawaorganikdapatmemberikan serapanadalahsenyawayangmempunyauguguskromofordan auksokrom.Guguskromoforadalahgugusfungsionaltidakjenuh yangdapatmemberikanserapanpadadaerahUVataucahaya tampak.Hampirsemuakromoformempunyaiikatanrangkap seperti alkena(C=C), C=O,NO2, benzene dan lain-lain. sedangkan auksokromadalahgugusfungsionalsepertiOH,NH2,X,yaitu gugusyangmempunyaielektronnonbondingdantidak mengabsorbsiradiasipadalamdadiatas200nm,akantetapi mengabsorbsi sinar UV jauh. Metodeanalisiskuantitatifyangmenggunakan spektrofotometer pada daerah tampak/visible (380 - 780 nm) sering disebut dengan kalorimetri. Kalorimetri dapat didefinisikan sebagai metodeanalisiskuantitatifsuatuzatberdasarkanintensitaswarna yangtimbuldarikonsentrasiyangberbeda.Padakalorimetriyang ditentukanadalahserapancahayaolehlarutanyangberwarna. panjang gelombang dalam suatu sistem berwarna spesifik.c.Titrasi ditizon Untukmenentukankadarmerkuridengantitrasiditizon, pertama-tamadilakukandenganpembuatanpereaksi,laludibuat larutanhidroksilaminahidroklorida,larutanbakuraksa,larutan pengekstrasi ditizon dan pembakuan titran ditizon.Setelah itu buat larutanujidenganmenimbang2g,lalumasukkankedalamlabu erlenmeyer250mlbersumbatkaca,tambahkan20mlcampuran asamnitratspekatdanasamsulfatpekatdenganvolumeyang sama, hubungkan dengan pendingin yang sesuai, refluks campuran selama1jam,dinginkan,encerkanhati-hatidenganairdan 17 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didihkan sampai asam nitritnya habis. Dinginkan larutan, encerkan hati-hatidenganair,pindahkankedalamlabu200ml,encerkan hinggatandabatas,campurkemudiansaring.Masukkan50ml larutanujikedalamcorongpisah250ml,ekstraksibeberapakali dengan sedikit kloroform pekat, sampai ekstrak kloroform terakhir tidakberwarna.Buangekstrakklorofromdantambahkan50ml asam sulfat 1 N pada larutan yang tertinggal, ditambah 90 ml air, 1 mlasamasetatglasialdan10mllarutanhidroksilamina hidrokloridapekat(1dalam5).Hitungjumlahmerkuri(DepKes, 1995). d.Kompleksometri (Day dan Underwood, 2002) Untuk menentukan merkuri dapat dilakukan dengan metode kompleksometridengancara,pertamaionHg2ditentukandengan cara titrasi kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan natrium EDTAberlebihdankelebihannyadititrasidenganlarutanseng kloridaataularutansengsulfat.Sehinggaionmerkuriyang bervalensiduayangadamerupakanatompusatkhelatmelalui penambahansuatubahanterselubungdidesakdarikompleks. Denganpenambahankaliumiodidaakanterjadikompleks tetraiodida merkurat(II) yang stabil. Padatitrasipertamadankeduasecarateoritisharus digunakanjumlahlarutanEDTAyangsamaataujumlahnyaharus ditentukan.perhitunganditentukandarilarutangaramsengyang digunakanpadatitrasikedua.Padapenentuanraksa(II)klorida sebagaireduktorditambahkankaliumiodida.Sedangkanuntuk penentuanraksadalamsaleppresipitatumditambahkannatrium tiosulfat sebagai bahan penyelubung. 2.7Kulit 2.7.1 Definisi Kulit Kulitadalahorganterbesarpadatubuhmanusiadanmerupakangaris pertahananutamadariseranganinfeksiyangberasaldariluar.Merupakan organ yang paling terlihat dari tubuh (Davies, 1998). 18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.7.2Struktur Kulit ( Sloane, 2003) Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan: a.Lapisan epidermis Lapisanepidermisadalahbagianterluarkulit.Tersusundari jaringanepitelbertingkatyangmengalamikeratinasiBerdasarkan ketebalan epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Lapisanepidermisterdiridaristratumkorneum,stratulusidum,stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basal. b.Lapisan dermis Lapisandermisdipisahkandarilapisanepidermisdenganadanya membrandasarataulaminayangmerupakansuatulapisanjaringanikat yangberasaldarimesoderm,terletakdibawahlapisanepidermisdan jauh lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastik dan fibrosapadatdenganelemen-elemenselulardanfolikelrambut.Secara garisbesar,lapisandermisdibagimenjadiduabagianyaituparspapilar danparsretikular.Padalapisaninitedapatsel-selsarafdanpembuluh darah. c.Lapisan subkutis atau hipodermis Lapisaniniterdiriatasjaringanikatlonggaryangmengikatkulit secara longgar pada organ-organ di bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas bergeser. Lapisan ini mengandung sel-sel lemak. 2.7.3Jenis Kulit (Tresna, 2010) Kulitdigolongkanmenjadi4jenisyangpokokyaitu:kulitnormal, berminyak, kering dan campuran. a.Kulit normal Kulitjenisinimerupakankulityangsehatdimanakelenjarlemak memproduksiminyaktidakberlebihan,sehinggatidakmenimbulkan penyumbatanpadapori-porikulit.Tanda-tandakulitnormalantara lain:kulitlembut,halus,segar,bercahaya,sehat,poriporitidak 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelihatan,tonus(dayakenyal)kulitbagus.Kulitnormalbiasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang remaja. b.Kulit berminyak Kulitberminyakdisebabkanolehsekresikelenjarsebaseayang berlebihan.Ciricirikulitberminyakadalahkulitkelihatanbasahdan mengkilat,pori-porijelasterlihat,seringterdapatjerawatatauacne, kulitterlihatpudardankusam.Kulitberminyakumumnyaterdapat pada usia remaja dan dewasa. c.Kulit kering Kulitkeringseringterdapatpadaorangdewasadanorang-orang yangtelahlanjutusianya.Penyebabnyaadalahakibat ketidakseimbangansekresisebum.Ciri-cirikulitkeringantaralain: bagiantengahmukanormal,disekitarpipidandahikering,tidak lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik. d.Campuran Jeniskulitcampuran,yaknibagiantengahmuka(sekitar hidung,dagudandahi)kadang-kadangberminyakataunormal. Sedangkanbagianlainnormalataukering.Dapatterjadipadasemua umur, tetapi lebih sering terdapat pada usia 35 tahun keatas. 2.7.4Faktor Yang Mempengaruhi Jenis Kulit (Tresna, 2010) Terdapatbeberapafaktoryangdapatmempengaruhiperubahan jenis kulit, antara lain sebagai berikut :. 1.Usia Usiadapatmempengaruhiperubahanjeniskulitseseorang.Suatu contoh,seseorangyangpadamasaanak-anakmempunyaijeniskulit normalsetelahremajakulitnyamenjadiberminyak.Demikianpula padamasamudamempunyaijeniskulitberminyaksetelahtua kulitnya menjadi kering. 2.Makanan dan minuman Perubahanjeniskulit,dapatdisebabkanjenismakananyang dikonsumsi.Misalnyamakananberlemak,panas,pedas,atau 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta minumanesdapatmengubahkulitdarinormalmenjadiberminyak. Sebaliknyamakanmasam,minumankerasatauberalkoholdapat mengubah kulit normal menjadi kering 3.Iklim Iklim dapat menyebabkan perubahan jenis kulit. Pada iklim panas, kulitbisaberubahmenjadiberminyak,sedangkanpadaiklimdingin kulit bisa menjadi kering. 2.8Tekhnik Sampling 2.8.1 Definisi Sampel dan Sampling Sampeladalahbagiandaripopulasiyangmenjadisebagiandari keseluruhanobjekpenelitianyangdianggapmewakiliseluruhpopulasi. Sedangkansamplingmerupakanprosesdalammenyeleksiporsidari populasi untuk mewakili populasi (Nasution R, 2003) 2.8.2Tekhnik Pengambilan Sampel (Setiawan, 2005) Teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : 1.Random sampling atau sampel acak/probability sampling Padapengambikansampelsecararandom,setiapunitpopulasinya mempunyaikesempayanyangsamauntukdiambilsebagaisampel. keuntungan tekhnik ini adalah : a.Derajat kepercayaan sampel dapat ditentukan b.Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampeldapat diperkirakan c.Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secarastatistik Lima cara pengambilan sampe secara random, yaitu sebagaiberikut : 1.Sampel random sederhana Dilakukandenganmemberikesempatanyangsamapada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Cara ini mempunyaikeuntunganproseduryanglebihmudahnamun membutuhkandaftarseluruhpopulasidanbiayatransportasi yang cukup besar. 21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.Sampel random sistematikProsespengambilansampel,setiapurutandarititikawal yangdipilihsecararandom.Pengambilansampeldengancara inimembutuhkanperencanaandanpenggunaanyangmudah karenasampeltersebarpadadaerahpopulasinamun membutuhkan daftar populasi yang lengkap 3.Sampel random berstrata Populasidibagistrata-strata(subpopulasi),kemudian pengambilansampeldilakukandalamsetiapstratabaiksecara simple random sampling maupun secara sistematik. Cara ini bisa mendapatkantaksiranmengenaikarakteristikpopulasilebih tepat namun harus membutuhkan daftar populasi setiap strata4.Sampel random berkelompok Dilakukanterhadapsamplingunit,dimanasamplingunit terdiridarisatukelompok(cluster)yangsetiapindividudalam kelompokyangdipilihakandiambilsebagaisampel.Cara pengambilansampelinitidakmemerlukandaftarpopulasi namun prosedur pengambilan tergolong lebih sulit. 5.Sampel bertingkat Prosespengambilansampeldilakukansecarabertingkat, bertingkatduaataupunlebih.Carainihanyamembutuhkan sedikitbiayatransportasinamunmempunyaiprosedurkerja yang sulit dan perencanaan yang lebih cermat 2.Non probability sampling (selected sample) Carainidipergunakanapabilabiayasangatsedikit,hasilyang diminta segera, dan tidak memerlukan ketepatan yang tinggi. Ada 3 cara sampling ini : 1.Purposive sampling Atasdasarpertimbanganpenelitiyangmenganggapunsur unsuryangdikehendakitelahadadalamanggotasampelyang diambil. 22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.Accidental sampling Atasdasarperandaian,tanpadirencanakanterlebihdahulu. Jumlahsampelyangdikehendakitidakberdasarkanpertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan, asal memenuhi keperluan saja. kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara. 3.Quota sampling Berdasarkanpertimbanganpeneliti,namunbesardan kriteria sampel telah ditentukan terlebih dahulu. cara ini dilakukan jikapenelitibenar-benarmengenaldaerahdansituasidimana penelitian akan dilakukan.2.9Validasi Metode (Harmita, 2004) Validasimetodaanalisisadalahsuatutindakanpenilaianterhadap parametertertentu,berdasarkanpercobaanlaboratorium,untuk membuktikanbahwaparametertersebutmemenuhipersyaratanuntuk penggunaannya. Beberapaparameteranalisisyangharusdipertimbangkandalam validasimetodeanalisisdiuraikandandidefinisikansebagaimanacara penentuannya diantaranya adalah sebagai berikut : 1.Kecermatan (accuracy) Kecermatanadalahukuranyangmenunjukkanderajatkedekatan hasilanalisdengankadaranalityangsebenarnya.Kecermatan dinyatakansebagaipersenperolehankembali(recovery)analityang ditambahkan.Kecermatanhasilanalissangattergantungkepadasebarangalat sistematik di dalam keseluruhan tahapan analisis. Oleh karena itu untuk mencapaikecermatanyangtinggihanyadapatdilakukandengancara mengurangigalatsistematiktersebutsepertimenggunakanperalatan yangtelahdikalibrasi,menggunakanpereaksidanpelarutyangbaik, pengontrolansuhu,danpelaksanaannyayangcermat,taatasassesuai prosedur. 23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.Keseksamaan (precision) Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antarahasilujiindividual,diukurmelaluipenyebaranhasilindividual darirata-ratajikaprosedurditerapkansecaraberulangpadasampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. 3.Selektivitas (Spesifisitas) Selektivitasatauspesifisitassuatumetodeadalahkemampuannya yanghanyamengukurzattertentusajasecaracermatdanseksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel. Selektivitasseringkalidapatdinyatakansebagaiderajatpenyimpangan (degreeofbias)metodeyangdilakukanterhadapsampelyang mengandungbahanyangditambahkanberupacemaran,hasilurai, senyawasejenis,senyawaasinglainnya,dandibandingkanterhadap hasilanalisissampelyangtidakmengandungbahanlainyang ditambahkan. 4.Linearitas dan rentang Linearitasadalahkemampuanmetodeanalisisyangmemberikan responyangsecaralangsungataudenganbantuantransformasi matematikyangbaik,proporsionalterhadapkonsentrasianalitdalam sampel. Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analityangsudahditunjukkandapatditetapkandengankecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima. 5.Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Batasdeteksiadalahjumlahterkecilanalitdalamsampelyang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan denganblangko.Batasdeteksimerupakanparameterujibatas.Batas kuantitasimerupakanparameterpadaanalisisrenikdandiartikan sebagaikuantitasterkecilanalitdalamsampelyangmasihdapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. 6.Ketangguhan Metode (ruggedness) Ketangguhanmetodeadalahderajatketertiruanhasilujiyang diperolehdarianalisissampelyangsamadalamberbagaikondisiuji 24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta normal,sepertilaboratorium,analisis,instrumen,bahanpereaksi,suhu, hariyangberbeda,danlain-lain.Ketangguhanbiasanyadinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja pada hasil uji. Ketangguhan metode merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antara laboratorium dan antar analis. 25UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 3 KERANGKA KONSEP Kosmetik krim racikan dokterSampling investigatif (berdasarkan banyaknya pemakaian) Persyaratan BPOM RI NO 445/MENKES/PER/1998 Metode HPLC dan Mercury Analyzer Preparasi sampel kesimpulan Kualitas dan kuantitas hidrokuinon dan merkuri 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 4 METODE PENELITIAN 1.1Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium kimia obat dan laboratorium penelitian II diUINSyarifHidayatullahJakartayangberlangsungdaribulanMaret2013 hingga bulan September 2013. 1.2Tekhnik Pengambilan Sampel Sampelkrimkosmetikyangdigunakanuntukpenelitiandiambilsebanyak4 sampel secara acak. Sampel diambil dari beberapa wilayah di daerah Cirendeu, Cileduk, Bintaro dan Depok berdasarkan kecenderungan pemakaian konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut. 1.3Alat dan Bahan 1.3.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.Analisis hidrokuinon HPLC Dionex yang dilengkapi dengan detektor UV, volume injeksi 20 L , kolomanalitikODS/C18dengandimensi4,6mmx150mm.waterbath dengantemperatur600 C,vortex,membranfilter0,2m,syringfilter0,2 m, sentrifuge, spatula, pipet ukur, pipet tetes, spuit, mikro pipet 500 L 1 ml, batang pengaduk, timbangan analitik dan alat-alat gelas. b.Analisis merkuri Mercury analyzer NIC MA 3000, neraca analitik, pipet ukur, mikro pipet 20 200 L , batang pengaduk, spatula, penangas listrik dan alat-alat gelas. 1.3.2 Bahan a.Analisis hidrokuinon Standarhidrokuinon,As.stearat,TEA,ceraalba,vaselinalbum,PG, aquades, aquabides, metanol, 4 sampel krim racikan dokter. 27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b.Analisis merkuri Standar baku merkuri, HNO3 pekat, aquades, 3 sampel krim racikan dokter. 1.4Prosedur Penelitian 1.4.1 Analisis Hidrokuinon 1.Pembuatan fase gerak Air : metanol (40 : 60), 60 ml metanol dicampurkan dengan 40 ml air2.Penentuan panjang gelombang maksimum Larutanstandarhidrokuinondengankonsentrasi10ppm,dibuatspektrum serapandaripanjanggelombang200-400nmdenganspektrofotometri UV-Vis. Tentukan panjang gelombang maksimumnya (ASEAN, 2005) 3.Pembuatan standar hidrokuinon Sebanyak50mgstandarhidrokuinonditimbangdandimasukkankedalam labu ukur 50 mL, ditambahkan dengan 25 mL fase gerak kemudian dikocok dandicukupkanvolumenyahinggatandabatas.Dipipet5mLdarilarutan indukdimasukkandalam50mLlabuukurdanditambahkanfasegerak hingga tanda batas. Dibuat standar dengan konsentrasi 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm dan 60 ppm. Diinjeksikan kedalam alat HPLC dengan panjang gelombang 290 nm, laju alir 1 mL/menit dan volume injeksi 20 L. Dibuat kurvakalibrasinyadenganmemplotkanpeakareavskonsentrasi,dihitung nilai LOD dan LOQ (ASEAN, 2005) 4.Pembuatan krim simulasi R/Hidrokuinon12,5 mg Asam stearat229 mg Cera alba30 mg Vaselin122 mg Propilen glikol122 mg TEA23 mg Aquades ad1 g Lelehkanasamstearat,ceraalbadanvaselindiataswaterbath dengansuhu600 C(M1)sebagaifaseminyak.TEA,propilenglikol 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aquades dipanaskan sebagai fase air (M2). Campurkan M2pada M1,digerushinggahomogenhinggadapatmembentukmassakrim kemudianditambakanhidrokuinonkedalamkrimdandigerushingga homogen. (Anief, 2000) 5.Preparasi krim simulasi Sebanyak12,5mgkrimsimulasiditimbangkemudiandimasukkandalam beaker glass 25 mL. dibilas denganfase gerak hingga tidak ada basisyang tersisa.Larutandimasukkankedalamlabuukur50mL,divortexselama1 menit,diletakkandiataswaterbathdengansuhu600 Cselama15menit, dinginkandalamtemperaturruangan.Ditambahfasegerakhinggatanda batas 50 mL dalam labu ukur, kemudian dikocok hingga homogen. Larutan disentrifugedandisaringdenganmembranfilter0,2mkemudian diinjeksikankedalamalatHPLCdenganpanjanggelombang290nm,laju alir1mL/menitdanvolumeinjeksi20L.hasilyangdiperolehdianalisis dan dihitung % perolehan kembalinya (ASEAN, 2005). 6.Preparasi sampel krim racikan dokter Sebanyak1gsampelkrimditimbangkemudiandimasukkandalambeaker glass 25 mL, ditambahkan fase gerak hingga basis tidak ada yang tertinggal dalam beker sambil dipanaskan. Larutan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL,divortexselama1menit,diletakkandiataswaterbathdengansuhu60 0Cselama15menit,dinginkandalamtemperaturruangan.Ditambahfase gerak hingga tanda batas 50 mL dalam labu ukur kemudian dihomogenkan. Larutandisentrifugeselama10menitpadakecepatan5000rpmkemudian disaringdenganmembranfilter0,2m.Filtratdiinjeksikankedalamalat HPLC dengan panjang gelombang hingga 290 nm, laju alir 1 mL/menit dan volumeinjeksi20L.Hasilyangdidapatdianalisiskadarnya.Perlakuan tersebut dilakukan secara duplo (ASEAN, 2005). 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1.4.2 Analisis Merkuri (Akaojicho et al, 2003) 1.Pembuatan larutan L-sistein Timbang L-systein sebanyak 10 mg, kemudian larutkan dengan aquades 10 mLdanmasukkankedalamlabuukur1L,dicukupkandenganaquades hingga500mL.tambahkanasamnitratpekatsebanyak2mLdan dicukupkan dengan aquades hingga 1 L.2.Pembuatan kurva kalibrasi Pipet5mLlarutanHg(NO3)dengankonsentrasi1000ppmkedalamlabu ukur50mL,dicukupkandenganlarutanadisiL-sisteinsehingga konsentrasinya100ppm,encerkanlarutandari100ppmke1ppmke100 ppb ke 50 ppb dan 5 ppb. 3.Pengukuran kadar merkuri pada sampel Masing-masingsampeldimasukkankedalamboatalatMercuryAnalyzer dengan menggunakan tusuk gigi kedalam alat. 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1Hasil percobaan 5.1.1Hidrokuinon 5.1.1.1 Penentuan panjang gelombang maksimum hidrokuinon Hidrokuinon memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 290 nm. Spektrum serapan larutan hidrokuinon 10 ppm dapat dilihat pada lampiran 5.5.1.1.2 Pemilihan fase gerak dan kondisi optimum HPLC Fase gerakyang digunakan pada penelitian ini berdasarkan hasilorientasiyaitumetanol:air(60:40),denganlajualir1 mL/menit, volume injeksi 20 L pada panjang geombang 290 nm, menggunakan kolom C-18 dengan lampu detektor UV. 5.1.1.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Hidrokuinon Gambar 2. Kurva Kalibrasi Standar Hidrokuinon Keterangan : a = -0,2246 b = 0,2042 r = 0,9999 5.1.1.4 Uji Perolehan Kembali Hasil perolehan kembali dari krim simulasi didapat 92,5 % (Lampiran 3 dan 7). y = 0.2042x - 0.2246 R = 0.9999 024681012140 20 40 60 80AUC konsentrasi Series1Linear (Series1)31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5.1.1.5 Penentuan Kadar Hidrokuinon Dalam Krim Racikan Dokter KrimAmengandunghidrokuinonsebesar3,51%,krimB 3,54%, krim C 3,74% dan krim D 3,47%. (Lampiran 4 dan 8) 5.1.2Merkuri 5.1.2.1Pembuatan Kurva Kalibrasi Merkuri Dari konsentrasi 0 ppb, 5 ppb, 50 ppb dan 100 ppb didapat absorbansinyasebesar0,000010,0,000563,0,005525,0,010747. (Lampiran 12) Gambar 3. Kurva Kalibrasi Standar Merkuri Keterangan : a = 1,0798333 b = 1,00 r = 0,9999 5.1.2.2Penentuan kadar merkuri pada krim racikan dokter Dari3sampelyangdiuji,semuanyamengandungmerkuri. KrimAmengandungmerkurisebesar0,1833%,sampelB mengandung0,1708%dansampelCmengandung0,1324%(Lampiran 14) 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5.2Pembahasan 5.2.1Hidrokuinon HidrokuinonmerupakansenyawakimiaberupaKristalputih berbentukjarum,tidakberbau,memilikistrukturkimiaC6H6O2dengan namakimia1,4benzendioldanmengalamioksidasiterhadapcahayadan udara.Senyawainidigunakansebagaibahanpemutihdanpencegahan pigmentasiyangbekerjamenghambatenzimtirosinaseyangberperan dalam penggelapan kulit (Ibrahim et al., 2004).Penelitianinibertujuanuntukmenganalisiskadarhidrokuinon dalamkosmetikracikandokterjugamenilaiapakahkrimracikandokter mengandungkadarhidrokuinonyangmelebihibatas.Analisaini menggunakan alat HPLC dengan sampel krim racikan dokter yang diambil dengancarasamplinginvestigatif.PenggunaanalatHPLCuntuk penetapankadarhidrokuinondalamkriminikarenawaktuanalisisyang relatif cepat, mempunyai ketelitian yang tinggi dan mudah. Kondisioptimumalatyangdigunakanuntukpenelitianadalah denganmenggunakankolomODSC18(OktadesilSilica),detectorUV, fase gerak air : metanol (40 : 60), dilakukan pada panjang gelombang 290 nm, dengan laju alir 1 mL/menit, dan volume injeksi 20 L. Penelitiandimulaidenganpenentuanpanjanggelombang maksimumhidrokuinonmenggunakanalatspektrofotometriUV-VIS karenahidrokuinonselainmempunyaigugusfungsiOHjugamempunyai guguskromoforsehinggadapatditentukanmenggunakanalat spektrofotometri UV-VIS (Harmita, 2006).Berdasarkanhasilpengukuranpanjanggelombangmaksimum hidrokuinon diperoleh 290,5 nm dengan konsentrasi 10 ppm. Namun pada alat HPLC digunakan pada panjang gelombang 290 nm karena alat HPLC tidak bisa menggunakantanda koma.Pembuatankurvakalibrasidibuatdenganlimakonsentrasiyang berbeda,yaitu20ppm,30ppm,40ppm,50ppmdan60ppm.Diperoleh nilai r 0,9999 dengan menggunakan persamaan regresi linier y = -0,2246 + 0,2042x. Nilai r 0,9999 menunjukkan bahwa nilai koofisien korelasi lebih 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta besardari0,999sehinggakurvakalibrasihidrokuinonmemberikannilai linieritasyangbaik,danpenetapankadardengankurvakalibrasiterjamin kebenarannya (Mulja, 2003). Batasdeteksiuntukhidrokuinonadalah0,396g/mL,sedangkan bataskuantitasinyaadalah1,322g/mL.perhitungandilakukansecara statistikmelaluigarisregresilinierdarikurvakalibrasi.Batasdeteksi merupakanbatasminimumsuatuanalityangdapatdideteksisedangkan bataskuantisasimerupakanbatasminimumanalityangdapatdihitung kadarnya (Mulja, 2003). Penentuanakurasidapatditentukandenganujiperolehankembali menggunakankrimyangditambahkanstandarhidrokuinonyangtelah diketahuikadarnya.Laluujiperolehankembalidiperolehdengan membandingkankadarhasilanalisisdengankadarhidrokuinonyang sebenarnya.Persenperolehankembaliyangdiperolehadalah92,5%. Kriteria ini tidak masuk dalam rentang yang diperbolehkan, namun karena padapenelitianinimenggunakanekstraksisehingga%perolehan kembalinyalebihsulitdidapatkandengansempurna.Halinidikarenakan zathidrokuinonterperangkapdalambasisyangtidaklarutdalampelarut. Kriteria penerimaan untuk akurasi pada penetapan kadar komponen dalam sediaanfarmasiadalah 98 102 %. Sehingga hasil uji perolehan kembali yang dilakukan telah memenuhi syarat (Harmita, 2006). Hidrokuinonmerupakansenyawapolar,untukmenariksenyawa tersebutmakadapatdiekstraksidenganmenggunakansenyawapolar. Tahappreparasisampelkrimracikandokteradalahdenganmenimbang masing-masing sampel sebanyak 1 g kemudian dimasukkan kedalam beker glass 25 mL dan ditambah fase gerak metanol : air (60 : 40) kedalam beker glass,diadukmeratadenganfasegerakhingga25mLdankemudian dipindahkan kedalam labu ukur 50 mL. sampel kemudian divortex selama 1menithinggahomogendandipanaskandiataswaterbathdengansuhu 600 Cselama15menit.Sehinggabasiskrimterpisahdenganfasegerak. Setelahdinginlarutandicukupkandenganfasegerakhingga50mLdan dikocok.Kemudianlarutandisentrifugedengankecepatan5000rpm 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama10menit.Diambillarutandiatasdandisaringmenggunakan membranefilter0,45mkemudianfiltratnyadiinjeksikankedalamalat HPLC.Filtratsampeldiinjeksikansebayak20Ldenganwakturetensi hingga3menitdanlajualir1mL/menit.Hasilanalisayangdidapatdari sampeldihitungkadarnyadenganmenggunakanpersamaankurva kalibrasi. HasilyangdidapatdaripengukuranmenggunakanHPLCdidapat nilaiAUCuntukkrimsimulasisebesar46,9612.Sehinggadidapat konsentrasinyasebesar231,189ppm.Sedangkankonsentrasikrim simulasiyangsebenarnyaadalah250ppm.SehinggadidapatnilaiUPK sebesar 92,5 %. Hasilpengukurankadarkrimracikandokterdidapat,krimA mengadunghidrokuinonsebesar3,499%.KrimBmengandung hidrokuionsebesar3,561%.KrimCmengadunghidrokuinonsebesar 3,754%dankrimDmengadunghidrokuinonsebesar3,541%.Dari4 sampel krim racikan dokter yang diuji semuanya masih dalam rangeyang diperbolehkanselamapenggunaanyadibawahpegawasandokter(BPOM, 2007). Hasilpengujianpada4sampelkrimracikandokterdidapat konsentrasiyangterlalutinggidarikonsentrasistandar,haliniterjadi karenaketidaktahuanpenelititentangkualitasdankuantitashidrokuinon dalamsampel.Hasil%kadaryangdidapattersebuttidakbisadipercayai 100%.Sampelseharusnyadiencerkanagarmasukdalamrentangkurva kalibrasisehinggaangkabiasdarihasilyangdidapatrelativelebihbesar dariyangsebenarnya,namundemikiantidakmenutupkesimpulanjika kadar hidrokuinon memang tinggi. Penelitian ini tidak bisa diulang karena adanya kendala pada alat yang tidak bisa dioperasikan kembali. Kecurangandistributorseringkaliterjadi,sehinggatanpaadaizin dari dokter konsumen dapat membeli krim secara bebas, padahal walaupun krimyangdigunakanadalahracikandaridokter,jikapenggunaannya tanpapengawasandokterhalburukdapatterjadi.Sepertikemerahandan 35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta rasaterbakarpadakulitkarenaadanyakadarhidrokuinonyangtinggi dalam krim (BPOM, 2007). 5.2.2Merkuri Merkuridigunakansebagaibahankosmetikuntukpemutihkulit. Akantetapipenggunaanmerkuripadasediaankrimpemutihdapat menimbulkanberbagaihalmulaidariperubahanwarnakulityang akhirnyadapatmenyebabkanbintik-bintikhitampadakulit,alergi,dan iritasikulit.Padapemakaiandosistinggidapatmenyebabkankerusakan permanenpadaotak,ginjal,dangangguanperkembanganjanin(BPOM, 2007).Untukmengetahuiadanyasenyawamerkuridalamsediaankrim kosmetikracikandokterdilakukananalisispenetapankadarmerkuri denganmenggunakanalatmercuryanalyzer.Penggunaanalatinikarena lebih spesifik, canggih dan cepat. Penentuanlinieritasdiawalidenganpembuatankurvakalibrasi. Untukpembuatankalibrasi,mula-muladitimbangL-sistein10mg dimasukkankedalamlabuukur1000mL.ditambahkanaquadeshingga 500mldanasamnitratpekat2mL.dikocokhinggaL-sisteinterlarut kemudiandicukupkandenganaquadeshingga1000mL.pembuatan larutanL-sisteininidigunakansebagailarutanpenggantiaquadespada saatpembuatanlarutanstandar.Padapembuatankurvakalibrasidibuat3 konsentrasi.Yaitu5ppb,50ppbdan100ppb.Hasilplotantara konsentrasi dan absorbansi pada pembuatan kurva kalibrasi didapat nilai r sebesar0,9999denganmenggunakanpersamaanregresiliniery= 1,0798333+1,00x.NilaiLODdidapat18g/LdannilaiLOQdidapat60 g/L. Untukmenentukankadarsenyawamerkuriyangterdapatpada krim racikan dokter, sampel langsung diambil dengan menggunakan tusuk gigidandigoreskankedalamboatpadaalatmercuryanalyzer.Hasil pengukuranyang telah dilakukan, 3 sampel racikan dokteryang diperiksa mengandungkadarmerkuriyangcukuptinggi.SampelAmengandung 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kadarmerkuri0,1833%,sampelBmengandung0,1708%dansampelC mengandung 0,1324 %.Menurut PP no.445/MenKes/Per/V/1998 tentang bahan, zat warna, substrat,zatpengawetdantabirsuryapadakosmetik.Dalamkadar sedikitpunmerkuridapatbersifatracun.Sehinggapenggunaanmerkuri dalam kosmetik dilarang (BPOM, 2007). 37UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1.Hasil penetapan kadar hidrokuinon pada 4 sampel krim racikan dokter menunjukkan adanya hidrokuinon dengan kadar 3,499 % pada krim A, 3,561 % pada krim B, 3,754 % pada krim C dan 3,541 % pada krim D 2.Dari4sampelkrimracikandokteryangtelahdianalisissemuanya mengandunghidrokuinonyangmasihdiperbolehkanpenggunaanya dalam krim (maksimal 5%) 3.Hasilpenetapankadarmerkuripada3sampelkrimracikandokter menunjukkanadanyamerkuridengankadar0,1833%padakrimA, 0,1708 %pada krim B dan 0,1324 %pada krim C 4.Daridataanalisisyangtelahdilakukan,3sampelkrimracikandokter yang diuji semuanya tidak aman karena mengandung merkuri. 6.2 Saran Perludilakukanpenelitianlebihlanjutdenganjumlahsampelyang representatifuntukpenetapankadarhidrokuinondanmerkuridalam sediaan krim kosmetik racikan dokter. 38 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR PUSTAKA Akaojichoetal.,2003.FullyAutomaticThermalVoparationMercuryAnalysis System. NIC instruments corporation : japanAnief,M.2000.IlmuMeracikObatTeoridanPraktek.GajahMadaUniversityPress: Yogyakarta. ASEAN.2005.IdentificationandDeterminationOfHydroquinoneInCosmetic Products By TLC and HPLC. ACM INO 03,Hal 3 5. BadanPengawasObatDanMakanan.2004.PeraturanPerundang-Undangandi BidangKosmetik:KeputusanKepalaBadanPengawasObatdan Makanan Republik IndonesiaNo.HK.00.05.4.1745 Tanggal 5 Mei 2003: Jakarta. BadanPengawasObatdanMakanan.2007.KosmetikMengandungBahan BerbahayadanZatWarnaYangDilarang:KeputusanKepalaBadan PengawasObatdanMakananRepublikIndonesiaNo. HK.00.01.432.6081, 1 Agustus 2007. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Persyaratan Tekhnis Bahan Kosmetik :KeputusanKepalaBadanPengawasObatdanMakananRepublik Indonesia No. HK.00.03.1.23.08.11.07517. BadanPengawasanObatdanMakanan.2011.Hidrokuinon.SentraInformasi Keracunan Nasional : Jakarta Davies, Tony. 1998. Mengatasi Masalah Kulit .Yayasan Spiritia. DepartemenKesehatanRI.1995.FarmakopeIndonesia:EdisiKeempat, Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan : Depkes RI. Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia : Edisi Ketiga, Direktorat Jendral Pengawasan Obatdan Makanan : Depkes RI. DepartmentofHealthandHumanServices.2009.Hydroquinone.Supporting InformationforToxicologicalEvaluationbytheNationalToxicology Program : U.S. Food & Drug Administration. Desiderio, Claudia. 2000. Analysis Of Hydroquinoneand Some OfIts Ethers By Using CapillaryElectrochromatography. Journal of chromatography volume887,issues1-2,28juli2000. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0021967399011978. EPA. 2007. Inorganic Mercury. Unites State.at http://www.epa.gov/teach/. 39 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Farmawati, Aishah dan Dwi Susiawati. 2008. Analisis Logam Berat dalam perona KelopakMataYangBeredarDiKotaMakassarDenganMetode Spektrofotometri Serapan Atom (Vol 12 n0-2 juli 2008). Gao,Wenhui,.CristinaLegidoQuigley.2011.FastandSensitiveHigh PerformanceLiquidchromatographyAnalysisOfCosmeticCreamFor Hidroquinone,PhenolandSixPreservatives.JournalOf ChromatographyA,xxx(2011)xxx-xxx,noofpage: 5,www.elsevier.com/locate/chroma Harmita.2004.MajalahIlmuKefarmasian,Vol.I,No.3,Desember,Petunjuk PelaksanaanValidasiMetodedanCaraPerhitungannya.departemen farmasi FMIPA-UI : jakarta. 117 135 issn : 1693-9883 Harmita. 2006. Analisa Fisikokimia .UI Press : Jakarta. 2006;17, 144-152. Haswell,S.J.1991.AtomicAbsorptionSpectrometryTheory,DesignAnd Applicatios. Elsevier :Amsterdam, 201-224. Horas,Hutagalung.1985.Raksa(Hg),Oseana,VolumeX,Nomor3:93-105, 1985.ISSN0216-1877. http://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/05/bab-9-sampling-desain.pdf IbrahimSlamet,dkk.2004.PenetapanKecermatandanKeseksamaanMetode KalorimetrimenggunakanPereaksiFloroglusinUntukPenetapanKadar Hidroquinon Dalam Krim Pemucat.ITB : bandung. Irianto,Irianto. 1998. PenentuanKadarRaksa(II)DalamKrimPemutihKulit DenganMetodaAasUapDingin. Undergraduatethesis,FMIPA: UNDIP. Iswari,RetnodanFatma,Latifa.2007.BukuPeganganIlmuPengetahuan Kosmetik. gramedia pustaka utama : jakarta. JangSeokmindanYongseongKim.2005.AnalysisofHydroquinoneandIts EtherDerivativesbyUsingMicellarElectrokineticChromatography (MEKC).DepartmentofChemistry,KyungnamUniversity,Kyungnam 631-701 : Korea. Korean Chem. Soc. 2005, Vol. 26, No. 5.Judith.1979.IsolationandIdentificationsofDrugs:volume1.The pharmaceutical press :London. Katsure et al., 2008. Practical Pharmaceutics 1. nirali prakashan : pune. Ketut Sari, ni. 2010. Analisa Instrumentasi. Yayasan Humaniora : Klaten Mulja M, Hanwar D. 2003. Prinsip-prinsip cara berlaboratrium yang baik. (good laboratory practice). Majalah Farmasi Airlangga III (2) : 71 76 40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nasution. 2003. Tekhnik Sampling.FKM : Universitas Sumatra Utara. OdumosudanEkwe.2010.IdentificationandSpectrophometricDetermination OfhydroquinoneLevelsInSomeCosmeticCreams.AfricanJournalOf PharmacyAndPharmacologyVol.4(5),Pp.231-234,May2010. Available Online http://www.academicjournals.org/ajpp Parenkuan,Kissietal.,2013.AnalisisKandunganMerkuriPadaKrimPemutih YangBeredarDiKotaManado.PharmaconJurnalIlmiahFarmasi UNSRAT vol.2 no.01 februari 2013 ISSN 2302-2493 PedroLopezGarciaetal.,2007.DeterminationOfOptimumWavelengthand DerivativeOrderInspectrophotometryForQuantitationOf HydroquinoneInCreams.RevistaBrasileiraDeCincias Farmacuticasbrazilian Journal Of Pharmaceutical Sciences. R.A.Day,JR dan Underwood. 2002. Kimia Analisis Kuantitatif, Erlangga , Jakarta. Saito,etal.,1994.DetectionOfHydroquinoneInAPoisoningCase,JournalOf Forensic Science.JFSCA, Vol.39, No.1, Januari 1994, Pp.266-270. Sardi,Setiawandkk.2011. AlatAnalisisSpektrofotometerSerapanAtom(Atomic Absorbtion Spektrofotometer). UMI : Makassar. Setiawan, Nugroho. 2005. Tekhnik Samping. Diklat Metodologi Penelitian Sosial : ITB. Siddique,Saimadkk.2012.QualitativeandQuantitativeEstimationOf HydroquinoneInSkinwhiteningCosmetics.ScientificResearch: Pakistan.JournalOfCosmetics,DermatologicalSciencesAnd Applications, 2012, 2, 224-228 Doi:10.4236/Jcdsa.2012.23042 Published Online September 2012 (http://www.SciRP.org/journal/jcdsa) Sloane, Ethel. 2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC : Jakarta. Anonim. 2007. Sistem Periodik Unsur. Poliyama Widya Pustaka : Jakarta. Syafnir,LiviadanArlina,PrimaPutri.2011.PengujianKandunganMerkuri DalamSediaankosmetikDenganSpektrofotometriSerapanAtom. Prosiding snapp 2011 Sains, Teknologi Dan Kesehatan ISSN:2089-3582. Tresna,Pipin.2010.Modul1DasarRias:PerawatanKulitWajah(Facial). Universitas pendidikan Indonesia : Bandung. Wijayanti, dkk. 2011. Polarografimetri. Universitas Negri Malang : Malang. 41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta World Health Organization. (2011). Mercury In Skin Lightening Products.Public HealthAndenvironment,20AvenueAppia,1211Geneva27, Switzerland. Yanhendri, Satya Wydya Yenny. (2012). Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi.BagianIlmuKesehatanKulitDanKelaminFakultas Kedokteran;UniversitasAndalas.CDK-194/vol.39n0.6th.2012. ok.indd Yusnizam,Moh.2008.EffectsOfPhInMercuryNitrateTreatmentUsing MembraneSystemWithBiologicalPretreatment.Areportsubmittedin partialfulfillmentoftherequirementsfortheawardofthedegreeof BachelorofChemicalEngineering.FacultyofChemical&Natural Resource Engineering. University Malaysia Pahang Zulalfian.2006.Merkuri:AntaraManfaatdanEfekPenggunaanyaBagi KesehatanManusiaDanLingkungan.UniversitasSumatraUtara: Medan42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 1. Uji Linieritas dan Pembuatan Kurva Kalibrasi Standar HidrokuinonNOKonsentrasi (g/mL)Luas puncak (v/s) 1203,831 2305,920 3407,949 45010,017 56011,990 Y = a+bx Keterangan :a = -0,2246 b = 0,2042 r = 0,9999 Kondisi analisis : Fase gerak: Metanol : air (60 : 40) Kolom : C-18 Pelarut : Fase gerak Volume injeksi: 20 L Laju alir: 1 mL/menit Panjang gelombang: 290 nm 43 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 2. Data Parameter Uji LOD dan LOQ Standar Hidrokuinon Konsentrasi (g/mL) Luas puncakY(y=a+bx)Y Y(y-y)2 203,8313,857-0,0260,000676 305,9205,8980,0220,000484 407,9497,9390,0100,0001 5010,0179,9800,0370,000136 6011,99012,021-0,0310,00096 0,00235 Sb

= 0,027 LOD = 3. Sb/b = 0,396 g/mL LOQ= 10.Sb/b = 1,322 g/mL 44 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 3. Uji Perolehan Kembali Krim yang dibuat dimasukkan dalam beker glass 25 mLLLml+fase gerak Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL Divortex 1 menit Dipanaskan diatas water bath dengan suhu 600 C selama 15 menit Didinginkan, dicukupkan hingga 50 mL fase gerak. Dan disentrifuge 5000 rpm selama 10 menit Disaring dengan membran filter 0,45 m Filtrat yang dihasilkan diinjeksikan kedalam alat HPLC dengan volume injeksi 20 L 45 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Hasil uji perolehan kembali Diketahui : Konsentrasi yang sebenarnya = 250 ppmAUC analit= 46,9612 Sehingga X =

=

= 231,189 ppm UPK HQ = = x 100 % = 92,5% 46 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 4. Penentuan Kadar Hidrokuinon Pada Sampel Krim Racikan Dokter SampelBerat sampel Waktu retensi AUCKonsentrasi% kadar A11,001 g0,813143,099699,860 ppm 3,499 % A21,001 g0,813142,135 B11,003 g0,827144,390712,393 ppm 3,5619 % B21,003 g0,827145,960 C11,001 g0,700152,603750,828 ppm 3,754 % C21,001 g0,700153,436 D11,002 g0,787141,602708,278 ppm 3,541 % D21,002 g0,787147,068 Perhitungan kadar sampel menggunakan persamaan lambert beer y = a+bxatau x =

% kadar HQ = 47 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 5. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Senyawa Hidrokuinon Panjang gelombang hidrokuinonpada 290,5 nm 48 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 6. Kromatogram Larutan Standar Hidrokuinon Standar 20 ppm Standar 30 ppm 49 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Standar 40 ppm Standar 50 ppm 50 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Standar 60 ppm 51 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 7. Kurva Kalibrasi Standar Hidrokuinon y = 0.2042x - 0.2246 R = 0.9999 024681012140 20 40 60 80AUC konsentrasi Series1Linear (Series1)52 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 8. Kromatogram Krim Simulasi Hidrokuinon 53 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 9. Kromatogram Sampel Krim Racikan Dokter Sampel A1 Sampel A2 54 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Sampel B1 Sampel B2

55 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Sampel C1 Sampel C2 56 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lanjutan) Sampel D1 Sampel D2 57 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 10. Alat HPLC (High Perform Liquid Chromatography)

58 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 11. Sertifikat Analisis Standar Hidrokuinon 59 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 12. Data Kurva Kalibrasi Standar Merkuri NoKonsentrasi (ppb)Absorbansi (ABS) 100,000010 250,000523 3500,004516 41000,010747 Kurva Kalibrasi Standar Merkuri 60 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 13. Data Parameter Uji LOD dan LOQ Standar Merkuri Konsentrasi (g/L) Absorban (ABS) Y (y=a+bx)Y Y(Y-Y)2 00,0000100,000044-0,0000341,15 x 10-9 50,0005630,0005440,0000193,61 x 10-10 500,0055250,005040,0004852,35 x 10-7 1000,0107470,010040,0007074,99 x 10-7 7,21 x 10-7 Sb

Sb

= 0,0006 LOD= 3. Sb/b = 3. 0,0006/ 1,00 = 0,008 g/L LOQ= 10. Sb/b = 10. 0,0006 / 1,00 = 0,006 g/L 61 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 14. Hasil Pengukuran Kadar Merkuri Pada Sampel Krim RD NoNamaSVOL (mg) PeakMEAS (ng) CONS (ppm) % Kadar 1Krim A5.0000,9897319165,4981833,1000,1833 % 2Krim B5.0000,9226578544,3461708,8690,1708 % 3Krim C5.0000,7152846623,9301324,760,1324 % 62 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 15. Alat Mercury Analyzer 63 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 16. Sampel Krim Racikan Dokter Analisis merkuri Analisis hidrokuinon