Upload
himmah-isti
View
256
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
1/190
i
PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Oleh:
Hikmah Hasanah
NIM: 109082000029
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013M
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
2/190
ii
PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
Hikmah Hasanah
NIM: 109082000029
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013M
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
3/190
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Senin 29 Juli 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Hikmah Hasanah
2. NIM : 109082000029
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi :Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Juli 2013
1. Zuhairan Yunmi Yunan., M.Sc
NIP. 19800416 200912 1 002
2. Dr. Rini., Ak. CA
NIP. 19760315 200501 2 001
3. Fitri Damayanti., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
4/190
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Rabu 18 September 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Hikmah Hasanah
2. NIM : 109082000029
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi :Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 September 2013
1. Yulianti, SE.,M.Si
NIP. 19820318 201101 2 001
2. Hepi Prayudiawan, SE, Ak.,MM
NIP. 19720516 200901 1 006
3. Fitri Damayanti., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
4. Dr. Rini., Ak. CA
NIP. 19760315 200501 2 002
5. Yessi Fitri, SE, Ak.,M.Si
NIP. 19760924 200604 2 002
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
5/190
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : Hikmah Hasanah
Nomor Induk Mahasiswa : 109082000029
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini
Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat mempertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemui bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
6/190
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Hikmah Hasanah
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Lukman
Nama Ibu : Wiwik Indrati
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Alamat : Komplek Pinang Indah, Jalan Hidup Baru V
Blok A49B No 11 RT 008 RW 01 Pinang
Tangerang 15145
Nomor Telepon : 0896- 52044675 / 0812-84481379
Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1997-2003 : SD Negeri Bojong 2, Tangerang
2003-2006 : SMP Negeri 3 Ciledug, Tangerang
2006-2009 : SMA Negeri 90, Jakarta
2009-2013 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
7/190
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2007 : OSIS SMAN 90 Jakarta
2008 : Ketua Teater Sembilu SMAN 90 Jakarta
2009 : Peserta Paduan Suara Propesa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2010 : Peserta Internal Accounting Competition
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
8/190
viii
THE INF LUENCE OF TOTAL QUALI TY MANAGEMENT TO
MANAGERIAL PERFORMANCE WITH PERFORMANCE
MEASUREMENT SYSTEM AND REWARD SYSTEM AS MODERATEDVARIABLES
(Empir ical Study at Accounti ng Staff Services Companies in Jakar ta and
Tangerang)
By: Hikmah Hasanah
ABSTRACT
The purpose of this research is to test empirically the influence of total
quality management to managerial performance with performance measurement
system and reward system as moderated variables, empirical study at accountingstaff division in services companies in Jakarta and Tangerang.
The data was collected by distributing questionnaires with conveniences
sampling to the respondents. Samples used in this study are staff at accounting
division with a total sample of 7 services companies of 80 respondent. The method
analysis used in this study is multiple regression analysis.
From the results of multiple regression, is one hypothesis that influence to
managerial performance: 1) total quality management significantly influence on
managerial performance. Meanwhile, two more hypothesis with moderated
regression analysis is not influence to managerial performance, that is: 2)
performance measurement system and TQM interaction have no significant
influence to the managerial performance. 3) reward system and TQM interaction
have no significant influence to the managerial performance.
Keywords: Total quality management, measurement performance system, reward
system, manajerial performance and multiple regression analysis.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
9/190
ix
PENGARUH TOTAL QUALI TY MANAGEMENTTERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Jakarta dan
Tangerang)
Oleh: Hikmah Hasanah
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh total
quality management terhadap kinerja manajerial dengan sistem pengukuran
kinerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating, studi
empiris pada staf divisi akuntansi perusahaan jasa di Jakarta dan Tangerang.
Data disebar dan dikumpulkan dengan teknik convenience samplingkepadapara responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para staf di
divisi akuntansi pada 7 perusahaan jasa dengan total 80 responden. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Dari hasil regresi berganda, menghasilkan satu hipotesis yang menunjukkan
pengaruhnya terhadap kinerja manajerial, yaitu: 1) TQM berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Sementara itu, dari hasil analisis regresi moderasi
menunjukkan dua hipotesis yang tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial,
yaitu: 2) Interaksi TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial, 3) Interaksi TQM dan sistem penghargaan
(reward)tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kata Kunci: Total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan (reward), kinerja manajerial dan analisis regresi
berganda.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
10/190
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas barokah yang selalu
diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Pengaruh Total Qual ity Management terhadap Kinerja Manajerial dengan
Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel
Moderating. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, Sang Teladan yang membawa kita ke zaman yang penuhdengan kebaikan.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagaisalah satu
syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari sepenuhnya karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
atas bantuan dan doa kepada:
1. Kedua orangtua saya yang sangat saya cintai, yang senantiasa memberikan
kasih, sayang, doa dan dengan sabar memberikan semangat baik moral
maupun materil kepada saya, karena tanpa mereka, saya tidak akan mampu
menyelesaikan penelitian ini.
2. Kakak dan keponakan saya yang turut membantu dan menyemangati saya
dalam menyelesaikan penelitian ini.
3. Kakak sepupu saya yang turut membantu saya dalam menyelesaikan
penelitian ini serta keluarga besar yang telah mendoakan dan memberikan
semangat.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
5. Ibu Dr. Rini., Ak. CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
11/190
xi
7. Ibu Dr. Rini., Ak. CA, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan serta
petunjuk yang sangat membanu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
menuntun dan mengarahkan dengan kesabaran dan penuh perhatian terhadap
saya agar dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
9. Seluruh penguji sidang komprehensif dan sidang skripsi yang telah sabar
dalam menguji saya dan memberikan banyak masukan demi kemajuan
penelitian ini.
10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi,
terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya yang menjadi
bekal saya dalam mengarungi dunia kerja maupun dunia akademik lainnya.
11. Seluruh manajer dan staf divisi akuntansi Bank Syariah Mandiri, Bank
BCA, Aryaduta Hotel Jakarta, PT. Indokoneksi Investama, PT. Paradotama
Cipta Sarana, PT. PLN (Persero) dan Mayapada Hospital yang telah saya
jadikan sampel atas penelitian ini, atas partisipasi mereka lah sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik.
12. Fachri Bustomi, yang selalu setia menemani dan memberikan pertolongan
disaat dibutuhkan, serta tiada henti memberikan semangat juga keceriaan
kepada saya sampai penelitian ini selesai dibuat. Untuknya diucapkan
banyak terima kasih.
13. Sahabat tercinta, Lira Azhimatinnur Riansah yang bersedia menjadi tempat
berkeluh kesah, bersedia membantu, memberikan masukan, dan menemani
saya hingga penelitian ini selesai dibuat.
14. Kedua sahabat tersayang, Chairunnisa Abidin dan Nurul Mauliya yang tiada
henti memberikan semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan
penelitian ini.
15. Teman seperjuangan Akuntansi A 2009, terutama untuk Ranti, Efi dan Vivi
yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan dalam pembuatan
skripsi ini.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
12/190
xii
16. Teman Akuntansi 2009, Melina dan Fadlun yang telah membantu saya
dalam penelitian ini dan dengan sabar memberikan masukan kepada saya.
17. Seluruh teman-teman Akuntansi A 2009, khususnya konsentrasi akuntansi
manajemen dan seluruh teman Akuntansi 2009 yang telah memberikan doa
dan semangat kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan penelitian
ini. Sukses untuk kita semua.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
atas selesainya Skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga dengan senang hati, saya menerima segala kritik dan saran-saran yang
sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Akhir
kata, saya mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, September 2013
(Hikmah Hasanah)
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
13/190
xiii
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
Halaman Judul ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .......................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Skrispi .......................................................... v
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... vi
Abstract ......................................................................................................... viii
Abstrak ......................................................................................................... ix
Kata Pengantar .............................................................................................. x
Daftar Isi ....................................................................................................... xiii
Daftar Tabel .................................................................................................... xix
Daftar Gambar ............................................................................................... xx
Daftar Lampiran ............................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis ......................................................................... 13
1. Total Quality Management..................................................... 13
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
14/190
xiv
a. Pengertian Total Quality Management............................... 13
b. Karakteristik Total Quality Management........................... 15
c. KonsepTotal Quality Management.................................... 19
d. Prinsip Total Quality Management.................................... 20
e. Elemen PendukungTotal Quality Management................. 24
2. Sistem Pengukuran Kinerja ..................................................... 28
a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja .............................. 28
b. Konsep Sistem Pengukuran Kinerja ................................... 31
c. Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 32
d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif ..... 33
3. Sistem Penghargaan (reward)................................................. 34
a. Pengertian Sistem Penghargaan .......................................... 34
b. Penggolongan Sistem Penghargaan .................................... 34
c. Penerapan Sistem Penghargaan .......................................... 37
d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan ............ 37
e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi) ........................ 38
4. Kinerja Manajerial .................................................................. 41
B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 44
C. Kerangka Pikir ............................................................................ 48
D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ................ 50
1. Pengaruh Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial ........ 50
2. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ...................................... 51
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
15/190
xv
3. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja Manajerial ................................................... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 55
B. Metode Penentuan Sampel........................................................ 55
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 56
D. Sumber Data ............................................................................. 56
E. Jenis Data .................................................................................. 57
F. Prosedur Penelitian .................................................................... 57
G. Metode Pengolahan Data .......................................................... 59
1. Statistik Deskriptif ................................................................ 59
2. Uji Kualitas Data .................................................................. 59
a. Uji Validitas ..................................................................... 59
b. Uji Reliabilitas ................................................................. 60
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 60
a. Multikolonieritas .............................................................. 60
b. Heteroskedastisitas ........................................................... 61
c. Uji Normalitas .................................................................. 62
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 62
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda .................. 62
1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 63
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 63
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
16/190
xvi
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 63
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated
Regression Analysis- MRA) ............................................ 64
1) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 64
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 64
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 65
2) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................... 65
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 65
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 66
H. Operasional Variabel
1. TQM (Variabel Independen) ................................................ 66
2. Sistem Pengukuran Kinerja (Variabel Moderating) ............. 67
3. Sistem Penghargaan (Variabel Moderating) ......................... 67
4. Kinerja Manajerial (Variabel Dependen) ............................. 68
I. Tabel Operasional Variabel........................................................ 68
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................ 72
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 72
2. Karakteristik Responden Penelitian ...................................... 73
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
17/190
xvii
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 74
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................... 74
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ....... 75
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja ................... 76
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................. 76
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 76
2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 78
a. Hasil Uji Validitas ............................................................ 78
b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 81
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 83
a. Hasil Uji Multikolonieritas............................................... 83
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................... 84
c. Hasil Uji Normalitas......................................................... 86
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 88
a. Hasil Uji Regresi Berganda .............................................. 88
1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 88
(a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
2
) ................... 88
(b) Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) ............................ 89
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated
Regression Analysis- MRA) ............................................ 90
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
18/190
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
19/190
xix
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 44
3.1 Operasional Variabel .............................................................................. 69
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian .......................................................... 72
4.2 Data Sampel Penelitian ........................................................................... 73
4.3 Karakteristik Responden ......................................................................... 74
4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 77
4.5 Hasil Uji Validitas TQM ......................................................................... 78
4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Pengukuran Kinerja ...................................... 79
4.7 Hasil Uji Validitas Sistem Penghargaan ................................................. 79
4.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial ................................................... 80
4.9 Hasil Uji Reliabilitas TQM ..................................................................... 81
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 81
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Penghargaan ............................................. 82
4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial ............................................... 82
4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 83
4,14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R
2
) Variabel X1dan Y ....................... 88
4.15 Hasil Uji Statistik t Variabel X1dan Y ................................................... 89
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2dan Y ................. 91
4.17 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2dan Y.............................................. 92
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3dan Y ................. 94
4.19 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X3dan Y.............................................. 94
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
20/190
xx
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
2.1 Manfaat Total Quality Management....................................................... 24
2.2 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................... 49
2.3 Model Pengaruh TQM terhadap Kinerja Manajerial .............................. 51
2.4 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ..................................................... 52
2.5 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja Manajerial ................................................................... 54
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ............ 85
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................................ 87
4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .......................... 87
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
21/190
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
1 Surat Izin Penelitian ................................................................................ 105
2 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 113
3 Surat Keterangan dari Perusahaan .......................................................... 121
4 Data dan Jawaban Responden ................................................................. 129
5 Hasil Pengujian Data............................................................................... 142
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
22/190
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
23/190
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan
terjadinya perubahan dihampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan
untuk penyesuaian situasi secara global, membuat manajer tidak hanya
mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu
bersaing secara internasional. Sikap perusahaan untuk menghadapi hal ini
hanya ada satu, yaitu ikut mengalami perubahan baik secara struktural
maupun sumber daya yang dimiliki. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh
perusahaan adalah dengan membenahi sumber daya manusia yang
dimilikinya agar bisa bertahan dalam persaingan jangka panjang (Samuel,
2003:73).
Di samping melakukan peningkatan kinerja atau sumber daya
manusianya, perusahaan juga dituntut untuk peningkatan kualitas produk dan
jasa yang dihasilkan agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dalam
meningkatkan kualitas produk dan jasa, perusahaan harus melakukan
peningkatan dari segi kualitas, inovasi, kreatifitas, dan produktifitas secara
konsisten agar dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai positif lebih
tinggi serta jasa yang pelayanannya lebih baik sehingga dapat memenuhi
kepuasan para pelanggan. Peningkatan kualitas dalam aspek produk dan jasa
serta aspek manajemen dapat membawa organisasi mampu bertahan di
lingkungan bisnis global (Tjiptono dan Diana, 2001:64).
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
24/190
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
25/190
3
and motion study) untuk pekerjaan manual. Beliau memperoleh gelar Bapak
Manajemen Ilmiah (The Father of Scientific Management). Dalam bukunya
tersebut Taylor menjelaskan beberapaelemen tentang teori manajemen, yaitu:
1) Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan
dalam satu hari 2) Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk
menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya 3) Bonus dan intensif wajar
diberikan kepada yang berprestasi maksimal 4) Penalti yang merupakan
kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran yang telah ditentukan
(personal loss). Dalam hal ini, Taylor memisahkan perencanaan dari
perbaikan kerja. Dengan demikian, dia memisahkan pekerjaan dari tanggung
jawab untuk memperbaiki kinerja (Natha, 2008:2).
Setelah penerapan tentang konsep mutu terpadu muncul, maka lahirlah
sebuah ide akan pengembangan untuk meningkatkan mutu secara total
(keseluruhan). Konsep ini dikenal dengan total quality management. TQM
bermula di Amerika Serikat (AS) selama perang dunia ke 2 (dua), ketika ahli
statistik AS, Edward Deming menolong para insinyur dan teknisi untuk
menggunakan teori statistik guna memperbaiki kualitas produksi. Setelah
perang, teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan Amerika. Kemudian
Deming pergi ke Jepang, dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada
Statistical Quality Control bahwa mereka dapat membangun negaranya jika
mengikuti nasehatnya. Meskipun banyak dari ide tersebut berawal di Amerika
Serikat, namun sebagian besar perusahaan Jepang yang mengimplementasikan
dan memperbaikinya dari tahun 1950 an. Seperti halnya pendekatan kualitas
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
26/190
4
teknis, TQM juga menekankan pada pentingnya input namun
mengembangkannya dari kompetensi teknis juga termasuk pentingnya
motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim dalam rangka
memecahkan persoalan (Purwanto, 2002:1).
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus terhadap produk barang dan jasa, sumber daya manusia, proses dan
lingkungannya, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun internal
organisasi (Tjiptono dan Diana, 2001:328). Berdasarkan TQM, tolak ukur
keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa
yang diterimanya. Untuk dapat diperoleh dan mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan bebas dan kompetitif,
diperlukan suatu komitmen perusahaan yang mengarah kepada kepuasan
pelanggan, dimana mutu merupakan faktor utama yang mempengaruhi pilihan
konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa. Mutu juga merupakan
sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan keberhasilan perusahaan
(Prawirosentono, 2007:3).
Sistem TQM ditentukan oleh CEO/ pimpinan puncak yang harus terlibat
dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya, karena CEO dan manajer senior
organisasi perusahaan yang menentukan strategi usaha, produk/jasa apa yang
akan diproduksi dan menentukan pasar konsumen yang akan memakai produk
atau jasa tersebut. Artinya ialah bahwa kebijaksanaan aplikasi sistem TQM
secara mendasar ditentukan dalam ruang rapat direksi (boardroom)dan bukan
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
27/190
5
tingkat lantai kerja (floor) karyawan. Dengan demikian jelas bahwa strategi
mencapai tujuan TQM secara mendasar sejak awal harus dilaksanakan dengan
komitmen penuh oleh para CEO beserta seluruh eselon manajemen puncak,
kemudian menyusul semua tingkat manajemen madya dan manajemen
operasional (Suprantiningrum, 2002:11).
Pada hakikatnya, TQM adalah sistem pengendalian mutu yang
didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
sebaik-baiknya adalah hal yang utama dalam setiap usaha, termasuk dalam
kaitannya dengan pengelolaan organisasi pelayanan jasa. Implikasi pengertian
dasar ini ialah bahwa organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa
dipandang sebagai industri jasa. Artinya, ada pelanggan-pelanggan yang harus
dilayani dengan kadar yang bermutu. Definisi mutu dalam perusahaan jasa
berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah
tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang
diterima sesuai dengan yang diharapakan, maka kualitas jasa dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan,
maka kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk (Fandy
dalam Hapsari, 2008:22).
Mengacu pada pengertian tersebut maka konsep kualitas jasa adalah suatu
daya tanggap dan realitas dari jasa yang diharapkan pelanggan terhadap jasa
yang diberikan perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
28/190
6
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa kualitas
yang baik bukanlah berdasarkan persepsi penyediaan jasa, melainkan
berdasarkan persepsi pelanggan (Hapsari, 2008:23).
Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
perusahaan yang bersangkutan. Penerapan TQM yang terencana dan terarah
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja
karyawan (Poernomo, 2006:103).
Selain penerapan TQM, perusahaan juga perlu menerapkan sistem
akuntansi manajemen sebagai mekanisme untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan
kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).
Di dalam organisasi modern, pengukuran kinerja memberikan
mekanisme penting bagi karyawan untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan
dan standar-standar kinerja dan memotivasi kinerja individu diwaktu
selanjutnya. Pengukuran kinerja memberikan basis bagi keputusan-keputusan
yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan transfer dan
kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. Penerapan sistem pengukuran kinerja
pada suatu perusahaan adalah guna mengetahui karakteristik dan kualitas
kinerja serta mengidentifikasikan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk
melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kerja. Semakin sering suatu
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
29/190
7
perusahaan tersebut melakukan pengukuran kinerja pada karyawannya maka
perusahaan akan lebih meningkatkan kinerja pada karyawannya, sehingga
dengan meningkatnya kinerja, maka mutu yang menjadi tujuan utama akan
dapat tercapai (Ismunawan, 2010:27).
Sistem penghargaan (reward) penting diterapkan di perusahaan agar
memotivasi para karyawannya karena penghargaan yang diberikan oleh
perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan tendensi para karyawan
untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar
perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaan
tersebut akan mendapat timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam
produktivitas kerja (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).
Apabila harapan para karyawan mengenai kompensasi yang demikian
dapat diwujudkan oleh perusahaan, maka para karyawan akan merasa
diperlakukan secara adil oleh perusahaan. Menurut Siagian (1995) dalam
Muljani (2002:111), rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas
terhadap kompensasi yang diterimanya. Sebaliknya, pihak perusahaan juga
berharap bahwa kepuasan yang dirasakan oleh karyawan akan mampu
memotivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Apabila hal ini dapat terwujud, sebenarnya
bukan hanya tujuan perusahaan yang tercapai, namun kebutuhan karyawan
juga akan terpenuhi.
Sistem reward atau kompensasi selain dapat meningkatkan kinerja
manajerial, juga dapat menurunkan kinerja manajerialapabila mereka merasa
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
30/190
8
bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan hasil kerja
mereka dan tujuan untuk meningkatkan kinerja manajerial tidak tercapai.
Kompensasi yang diterima dapat berupa finansial yaitu bentuk gaji, upah,
bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial, tunjangan libur atau cuti
maupun bentuk non finansial seperti tantangan tugas, tanggung jawab tugas,
peluang serta lingkungan pekerjaan yang menarik (Muljani, 2002:109).
Beberapa peneliti bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja
perusahaan yang rendah, disebabkan oleh ketergantungannya terhadap Sistem
Akuntansi Manajemen perusahaan tersebut yang gagal dalam penentuan
sasaransasaran yang tepat, pengukuran kinerja, dan sistem reward. Efektifitas
penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar infrastuktur organisasional,
meliputi: sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran
kinerja, sistem rewarddan hukuman (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:565).
Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi
manajemen secara universal yang selalu tepat untuk bisa diterapkan pada
seluruh organisasi pada setiap keadaan, namun sistem akuntansi manajemen
tersebut tergantung juga pada faktor-faktor kondisional yang ada dalam
organisasi tersebut. Namun demikian, sedikit sekali peneliti yang menguji
alasan atau faktor penyebab keefektifan penerapan teknik total quality
management(Mardiyah dan Listianingsih, 2005:566).
Beberapa penelitian mengenai hubungan antara TQM dengan kinerja
manajerial sudah banyak dilakukan. Suprantiningrum dan Zulaikha (2003)
melakukan penelitian tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
31/190
9
dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai variabel
moderating dan menunjukkan bahwa variabel TQM dan interaksi antara TQM
dan sistem penghargaan terbukti mempengaruhi kinerja manajerial,
sedangkan interaksi sistem pengukuran kinerja dan TQM dinyatakan tidak
mempengaruhi kinerja manajerial.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Narsa dan Yuniawati (2003:33) menyatakan interaksi sistem
penghargaan dengan TQM pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja
manajerial. Mardiyah dan Listianingsih (2005:578) menyatakan ada pengaruh
interaksi TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan arah
hubungan yang negatif.
Putro (2010:70) melakukan penelitian terhadap pengaruh TQM dan
sistem reward terhadap kinerja manajerial dimana TQM dan sistem reward
berpengaruh terhadap kinerja manajerial, dan juga TQM yang berpengaruh
terhadap kinerja manajerial dengan arah hubungan yang positif.
Mengingat pentingnya peran sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial dalam sebuah perusahaan, maka berdasarkan latar belakang
diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi
dengan judul Pengaruh Total Qual ity Management (TQM) terhadap
Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan (reward) sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada
Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta dan Tangerang).
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
32/190
10
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah penerapan teknik total quality management (TQM) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial?
2. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja
sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial?
3. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem penghargaan (reward)
sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin di capai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
2. Untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja sebagai variabel moderating
dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
3. Untuk menganalisis sistem penghargaan (reward) sebagai variabel
moderating dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
33/190
11
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Kontribusi Teoritis
a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi
manajemen, sehingga dapat mengetahui pentingnya pemanfaatan total
quality management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan
(reward) terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi
atau perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan.
b. Masyarakat
Sebagai sarana informasi tentang pentingnya pemanfaatan total quality
management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward)
terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi atau
perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan juga wawasan
dalam bidang akuntansi.
c. Ilmu Akuntansi Manajemen
Menambah bahan literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi
manajemen, terutama yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
pentingnya pemanfaatan total quality management,pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja
manajerial.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
34/190
12
d. Bagi Universitas
Sebagai referensi penelitian lain yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti, serta sebagai darma bakti Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis pada khususnya.
e. Peneliti
Dapat memberikan tambahan wawasan yang bermanfaat mengenai
pentingnya pemanfaatan total quality management,pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja
manajerial pada suatu instansi atau perusahaan serta dapat menerapkan
di dunia pekerjaan.
2. Kontribusi Praktisi
a.Staf Akuntansi Perusahaan Jasa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para
karyawan yang bekerja di staf divisi akuntansi agar termotivasi
meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan perusahaan.
b.Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak perusahaan tentang pentingnya penerapan TQM dan sistem
akuntansi manajemen dimana dalam penelitian ini adalah sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai salah satu alat
strategi yang baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
35/190
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Total Quali ty Management (TQM )
a. Pengertian Total Quali ty Management (TQM)
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001:4).
TQM juga diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen
meliputi semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktifitas dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Nasution, 2005:
22).
Menurut International Organization for Standardization (ISO),
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus
pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber
daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui
kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi
(sumber daya manusianya) dan masyarakat. Tujuan utama TQM adalah
perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
36/190
14
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai
pengertian dan konsep mengenai TQM. Hansen dan Mowen (2009:17)
mengemukakan bahwa TQM adalah suatu perbaikan berkelanjutan
yang mana hal ini adalah sesuatu yang mendasar sifatnya bagi
pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Memproduksi
produk dan pengurangan pemborosan yang sesuai dengan standar
merupakan dua tujuan umum perusahaan. Filosofi dari TQM
sebenarnya yaitu dimana sebuah perusahaan berusaha menciptakan
suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan
produk atau jasa yang sempurna (zero-defect), dan mencoba
memperbaiki kesalahan dimasa lalu. Penekanan pada kualitas juga telah
menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen
yang menyediakan informasi keuangan dan non keuangan tentang
kualitas.
TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi
pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan
pelayanan suatu organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik
(keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi
(memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau
jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan
(output). Tujuan utama total quality management adalah perbaikan
mutu pelayanan secara terus-menerus (Natha, 2008:4).
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
37/190
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
38/190
16
Tujuan, dan adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan. Dari
sepuluh macam karakteristik tersebut, penjabarannya adalah sebagai
berikut:
1. Fokus pada Pelanggan
Pelanggan merupakan sosok yang harusdilayani. Dimana perhatian
difokuskan pada kebutuhan dan harapanpara pelanggan. Untuk
setiap organisasi yang menerapkan TQM harus benar-benar
mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan
harapan pelanggannya agar bisa memuaskannya, dimanaproduk/jasa
yang dibuat atau diberikan harus sesuai dengankeinginan para
pelanggan.
2. Obsesi terhadap Kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, obsesi utama suatu
perusahaan yaitu meningkatkan kualitas baik itu kualitas
produk/jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan kerja dimana
kualitas merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dan karyawan serta dalam menarik konsumen/pelanggan.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ini sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
39/190
17
dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen Jangka Panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.
Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh
karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan
dengan sukses.
5. Kerjasama Tim (Teamwork)
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali
diciptakan persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi
tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam
organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan, dan
hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan
maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Berkesinambungan
Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan
proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh
karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus
agar kualitas yang dihasilkannya dapat makin meningkat.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
40/190
18
7. Pendidikan dan Pelatihan
Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap
pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu
menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan
sulit bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era
persaingan global. Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan
TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang
fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus
belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat
meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang Terkendali
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur
yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan
terhadap keputusan yang telah dibuat. Meskipun demikian,
kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan
tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan
terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
41/190
19
tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/kesepakatan antara
pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan
kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Agar dapat meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan
yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif,
karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak
yang langsung berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan
rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan
melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.
c. Konsep Total Qual ity Management
TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua
orang/tenaga kerja, bertujuan untuk terus-menerus meningkatkan nilai
yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih
rendah daripada nilai suatu produk. Konsep TQM ini memerlukan
komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek
manajemen organisasi (Nasution, 2005:28). Pada dasarnya, konsep
TQM mengandung tiga unsur (Bounds et al.dalam Nasution, 2005:28),
yaitu berikut ini:
1. Strategi Nilai Pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan
pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
42/190
20
merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi
pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian
pelayanan dan sebagainya.
2. Sistem Organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi
pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material,
mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran
proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.
3. Perbaikan Kualitas Berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan
eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan.
Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian
kualitas produk secara kontinu. Dengan perbaikan kualitas produk
secara kontinu, maka dapat memuaskan keinginan pelanggan.
d. Prinsip Total Qual ity Management
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar
dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan
Brunnel (dalam Nasution, 2005:30), ada empat prinsip utama dalam
TQM. Keempat prinsip tersebut adalah:
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.
Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
43/190
21
spesifikasi terterntu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh
pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan
pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk
dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,
keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas
perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang
diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para
pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar
pula kepuasan pelanggan.
2. Respek terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreatifitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap
orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan
kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil
keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa
setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar
perasaan. Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini.
Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
44/190
22
perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang
bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh
karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim
dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu
yang vital.
Konsep kedua, yaitu variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data
statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang
merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan
demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap
keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses
sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.
Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCAA (plan-do-check-
act-analyze) yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan
melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
e. Manfaat Penerapan TQM
Telah banyak hasil analisis yang menunjukkan bahwa manajemen
kualitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara dimensi kualitas dengan kinerja
organisasi yang tergantung pada tipologi organisasinya. Analisis lain
adalah menguji pengaruh praktik manajemen kualitas terhadap kinerja
dan keunggulan kompetitif perusahaan, yaitu menganalisa infrastruktur
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
45/190
23
yang menciptakan lingkungan pendukung pelaksanaan manajemen
kualitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa infrastruktur berpengaruh
pada kinerja perusahaan dan berpengaruh pada keunggulan kompetitif
perusahaan (Nasution, 2005:42).
Hessel (2003) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan
antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif
beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan
perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup
serta meningkatkan daya saing perusahaan, dan penerapan TQM
memerlukan dukungan infrastruktur perusahaan.
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan
barang dan jasa dengan kualitas terbaik yaitu berasal dari pendapatan
penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah. Gabungan
keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Gambar 2.1 berikut adalah suatu model kualitas laba yang menunjukkan
interaksi berbagai faktor. Sisi sebelah kiri adalah faktor-faktor yang
dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas perusahaan
(Nasution, 2005:42).
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
46/190
24
Gambar 2.1
Manfaat Total Qual ity Management (Nasution, 2005:43)
Berdasarkan pengaruh dalam gambar diatas, maka kualitas
ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan
perusahaan dalam bentuk peningkatan penjualan. Pengaruh yang lain
bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan
biaya.
f. Elemen Pendukung TQM
Menurut Natha (2008:6), agar sukses dalam menerapkan TQM,
suatu organisasi harus berkonsentrasi pada delapan elemen kunci, yaitu:
(1) Etika, (2) Integritas, (3) Kepercayaan (4) Pendidikan dan Pelatihan
(5) Kerjasama Tim, (6) Kepemimpinan (7) Komunikasi, dan (8)
Penghargaan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Etika
Etika adalah disiplin yang terkait dengan kebaikan dan keburukan
dalam berbagai situasi. Ini seperti dua sisi mata uang yang
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
47/190
25
dilambangkan oleh etika organisasi dan etika individu. Etika
organisasi membentuk sebuah kode etik bisnis yang menguraikan
petunjuk bagi semua anggotanya dan harus melekat dalam pekerjaan
sehari-hari mereka. Sedangkan etika individu mencakup kebenaran
dan kesalahan perseorangan.
2. Integritas
Integritas mencakup kejujuran, moral, nilai-nilai, keadilan, dan
kesetiaan terhadap kebenaran dan keikhlasan. Karakteristiknya
adalah bahwa apa yang diharapkan oleh pelanggan
(internal/eksternal) dan apa yang memang layak untuk mereka
terima.
3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah produk dari integritas dan perilaku yang
beretika. Tanpa kepercayaan, kerangka kerja dari TQM tidak dapat
dibangun. Kepercayaan membantu perkembangan partisipasi penuh
dari semua anggota organisasi. Ia memperkenalkan aktifitas
pemberian wewenang yang mendorong kebanggaan turut memiliki
perusahaan dan juga komitmen. Ia memberi peluang dilakukannya
pengambilan keputusan pada semua level dalam organisasi,
mengembangkan penanganan resiko oleh tiap-tiap individu untuk
perbaikan berkelanjutan dan membantu dalam menjamin bahwa
ukuran-ukuran yang digunakan terpusat pada perbaikan proses dan
tidak digunakan untuk melawan pendapat orang lain. Kepercayaan
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
48/190
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
49/190
27
dari pekerja-pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan
digunakan unutk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi.
6. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaiantujuan dengan
memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,
menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil
menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan
untuk menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen,
peranan manajer senior sebagai penasihat, guru, dan pimpinan tidak
bisa diremehkan.
7. Komunikasi
Komunikasi berarti sebuah pemahaman bersama terhadap satu atau
sekelompok ide-ide antara pengirim dan penerima informasi. TQM
yang sukses menuntut komunikasi dengan dan/atau diantara, semua
anggota organisasi, pemasok dan juga pelanggan. Para Supervisor
harus memelihara keterbukaan dari arus komunikasi dimana seluruh
karyawannya dapat mengirim dan menerima semua informasi
tentang proses-proses TQM. Adalah suatu hal yang vital bahwa
komunikasi harus dirangkai dengan penyampaian informasi yang
benar bukan dengan informasi yang keliru. Supaya komunikasi bisa
menjadi sesuatu yang dapat dipercaya maka pesan yang disampaikan
harus jelas dan penerima informasi harus memiliki penafsiran yang
sama dengan apa yang dimaksud pengirimnya.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
50/190
28
8. Penghargaan
Penghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan sistem TQM.
Ini sebaiknya diberikan untuk saran-saran dan pencapaian-
pencapaian yang memuaskan baik dihasilkan oleh suatu tim ataupun
individu. Para karyawan akan didorong untuk berusaha keras
memperoleh penghargaan untuk dirinya dan untuk timnya.
Menemukan dan mengenal para kontributor dari saran-saran dan
pencapaian-pencapaian yang baik tersebut merupakan tugas dari
seorang supervisor. Begitu para kontributor ini dihargai, mereka
akan dapat mengalami perubahan yang sangat besar dalam hal
penghargaan-diri, produktifitas, mutu dan jumlah karya yang pada
akhirnya mendorong seseorang untuk berusaha lebih giat dalam
tugas sehari-harinya. Penghargaan datang dalam bentuk terbaiknya
jika saran-saran tersebut diikuti oleh sebuah tindakan langsung untuk
mencapai hasil yang baik oleh kontibutor tersebut.
2. Sistem Pengukuran Kinerja
a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja
Anthony et al. (1995) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)
menyatakan bahwa, Performance measurement is measure the
performance of each activity in the process (value chain) from the
perspective of customer requirement while assuring that the overall
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
51/190
29
performance of activities meets the requirements of the organizations
other stakeholders.
Dimana maksud pernyataan diatas adalah Pengukuran kinerja
adalah mengukur kinerja pada setiap kegiatan dalam proses (rantai
nilai) dari perspektif kebutuhan pelanggan dan menjamin bahwa kinerja
keseluruhan kegiatan tersebut memenuhi persyaratan organisasi
stakeholder lainnya.
Horngren et al. (1996) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)
menyebutkan beberapa syarat bagi ukuran kinerja yang baik, antara
lain: berkaitan dengan tujuan organisasi; seimbang antara jangka
panjang dan jangka pendek; mencerminkan aktivitas kunci manajemen,
memberi efek pada tindakan karyawan; mudah dipahami oleh
karyawan, dipergunakan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penentuan
balas jasa; rasional, objektif dan dapat diukur; serta dipergunakan
secara konsisten dan teratur.
Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya
apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu
anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja
lebih lanjut. Horngren and Foster (1991) dalam Narsa dan Yuniawati
(2003:21) berpendapat, sistem pengukuran kinerja memiliki peran lain
selain berperan dalam pengendalian dan memberikan umpan balik pada
proses perencanaan dan pengambilan keputusan, yaitu:
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
52/190
30
1) Memberikan kemudahan para manajer mengawasi jalannya bisnis
mereka dan mengetahui aspek-aspek bisnis yang mungkin
membutuhkan bantuan.
2) Peranan kedua sistem pengukuran kinerja adalah suatu alat
komunikasi.
3) Peranan ketiga adalah bahwa sistem pengukuran kinerja sebagai
dasar sistem penghargaan perusahaan.
Menurut Horngren dan Datar (1994) dalam Narsa dan Yuniawati
(2003:21) pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria
dan informasi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua yaitu:
pengukuran kinerja keuangan (financial performance measures) dan
pengukuran kinerja non keuangan (nonfinancial performance). Kedua
jenis pengukuran kinerja tersebut masing-masing mempunyai
pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan tentang kinerja suatu
perusahaan atau organisasi.
Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan tentang
kinerja dari semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan oleh
sebuah perusahaan dalam satuan mata uang. Dasar yang digunakan
adalah kinerja masa lalu sehingga pencapaian kinerja dan keunggulan
bersaing yang diharapkan sangat sulit. Jadi, fokus dari pengukuran
adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai
dampak dari keputusan yang telah dirumuskan oleh manajemen
perusahaan. Contoh alat ukur pada financial performance measures,
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
53/190
31
yaitu: contribution margin, income before tax,percentage of profit to
sales, direct business unit profit, ROI, residual income, dan netincome.
Pengukuran kinerja non keuangan mempunyai pendekatan lain
dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengukuran ini biasanya
berhubungan dengan pengukuran fisik. Informasi yang digunakan
seringkali dikumpulkan bersamaan dengan data informasi bagi
pengukuran kinerja keuangan. Alat ukur pada non financial
performance measures, yaitu: price, quality, lead time, productivity,
customer complain, customer satisfaction, dan customer respon time
(Narsa danYuniawati, 2003:21).
b. Konsep Penilaian dalam Sistem Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya,
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh
sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan
penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang
mereka mainkan di dalam organisasi (Mulyadi dan Setyawan,
2001:353).
Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
54/190
32
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang
dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran organisasi.
Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang
semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada
waktunya serta untuk mendapatkan penghargaan, baik bersifat intrinsik
maupun ekstrinsik (Mulyadi dan Setyawan, 2001:353).
c. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:354)
dimanfaatkan oleh organisasi untuk:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian personel secara maksimum. Hal ini dikarenakan
motivasi adalah prakarsa dilaksanakannya suatu tindakan secara
sadar dan bertujuan. Dari aspek perilaku, motivasi berkaitan dengan
sesuatu yang mendorong orang untuk berperilaku dengan cara
tertentu.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penghargaan personel, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.
Hal ini dikarenakan penilaian kinerja akan menghasilkan data yang
dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan penghargaan personel. Agar dapat memotivasi
personel, penghargaan yang diberikan kepada personel perlu
didasarkan atas hasil penilaian kinerja personel.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
55/190
33
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan personel. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan tidak
mengenal kekuatan dan kelemahan personel yang dimilikinya,
sehingga sulit bagi manajemen untuk mengevaluasi dan memilih
program pelatihan personel jika perusahaan mengadakan pelatihan
bidang pemasaran bagi personel yang kuat dibidang pemasaran,
namun lemah dibidang keuangan.
4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan. Hal
ini dikarenakan untuk mendistribusi penghargaan, memerlukan data
hasil penilaian kinerja personel, agar penghargaan tersebut dirasakan
adil oleh personel yang menerima penghargaan. Pembagian
penghargaan yang dipandang tidak adil menurut persepsi personel
penerima maupun bukan penerima akan berakibat timbulnya
perilaku yang tidak semestinya.
d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif
Menurut Simamora (2004:399) tidak setiap sistem penilaian kinerja
akan bebas sama sekali dari tantangan-tantangan legal. Walaupun
demikian, sistem penilaian kinerja dapat memiliki karakteristik-
karakteristik tertentu yang mungkin secara legal dapat dipertahankan.
Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
1) Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan
2) Pengharapan kinerja
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
56/190
34
3) Fokus pada perilaku yang terobsesi
4) Sensitivitas
5) Standarisasi
6) Sokongan manajemen atau karyawan
7) Keandalan dan validitas
8) Penilaian yang berbobot
9) Komunikasi terbuka dan
10) Kemamputerimaan (acceptability)
3. Sistem Penghargaan (Reward)
a. Pengertian Penghargaan (reward)
Sistem penghargaan (reward) pada dasarnya dapat saling
menggantikan istilah kompensasi. Menurut Simamora (2004:445)
terminologi-terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Upah dan Gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam yang kerap
digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
Sedangkan gaji pada umumnya berlaku untuk tarif bayaran
mingguan, bulanan, atau tahunan terlepas dari lamanya jam kerja
yang digunakan bagi karyawan-karyawan manajemen, staf
profesional dan klerikal.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
57/190
35
2. Insentif
Insentif adalah tambahan-tambahan kompensasi diatas atau diluar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Tujuan utama
program insentif adalah mendorong peningkatan produktivitas
karyawan dan efisiensi biaya. Sistem reward berfungsi sebagai
pemotivasi dalam mewujudkan tujuan organisasi dengan perilaku
yang diharapkan oleh organisasi. Reward dapat menarik perhatian
personel dan memberi informasi atau mengingatkan mereka tentang
pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan dibandingkan dengan
yang lain.
Sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan Setyawan,
2001:352) merupakan salah satu alat pengendalian penting yang
digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar
mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem
ini dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan
bisnis yang menuntut diperkerjakannnya knowledge workers yaitu
tenaga kerja dan alat produksinya terpadu menjadi satu dalam diri
tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil dilandasi oleh
informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personil.
b. Penggolongan Sistem Penghargaan
Secara umumnya, penghargaan dapat digolongkan pada dua
kelompok, yaitu:penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik.
Penghargaan intrinsik berupa rasapuas diri yang diperoleh seseorang
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
58/190
36
yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannyadengan baik dan telah
mencapai sasaran tertentu (Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).
Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik, manajemen dapat
menggunakanbeberapa teknik seperti penambahan tanggung jawab,
partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang
meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk
menjadi terbaik. Sedangkan penghargaan ekstrinsik terdiri dari
kompensasi yang diberikan kepada personal baik yang berupa
kompensasilangsung, tidak langsung maupun yang berupa kompensasi
non moneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung
berupa kenaikan gaji, pembagian laba, danpemberian bonus yang
didasarkan pada kinerja personal. Kompensasi tidak langsung adalah
semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti sebuah
asuransi. Kompensasi non moneter dapat berupa sesuatu yang secara
ekstra diberikanperusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja
yang memiliki lokasi dan fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, gelar
istimewa dan sekretaris pribadi. Untuk memotivasi personel dalam
menghasilkan kinerja terbaik perusahaan perlu mendesain sistem
penghargaan yang mampu menumbuhkan semangat personel dalam
menghasilkan kinerja baik dalam hal keuangan maupun non keuangan
(Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
59/190
37
c. Penerapan Sistem Penghargaan
Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan
Setyawan, 2001:359) dilakukan melalui empat langkah yaitu:
1. Penetapan asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan.
2. Penetapan faktor faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam
lingkungan bisnis.
3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan
perusahaan.
4. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja.
Sedangkan pendistribusian penghargaan dilaksanakan melalui tiga
tahap yaitu:
a. Penetapan sistem penghargaan
b. Penilaian kinerja
c. Pendistribusian penghargaan
d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan
Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:356), rewardberbasis kinerja
mendorong personel untuk mengubah kecenderungan mereka dari
semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk
memenuhi tujuan organisasi. Penghargaan berbasis kinerja
menghasilkan dua macam manfaat, yaitu: memberikan informasi dan
memberikan motivasi. Agar berfungsi sebagai pemotivasi, sistem
rewardbebasis kinerja harus memenuhi kriteria berikut ini:
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
60/190
38
a. Penghargaan harus dihargai oleh penerima
b. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak
c. Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima
d. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
e. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
f. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisien
(Mulyadi dan Setyawan, 2001:369).
e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi)
Menurut Schuler dan Jackson (1999:87) kompensasi dapat digunakan
untuk:
1. Menarik orang-orang yang potensial atau berkualitas untuk
bergabung dengan perusahaan
Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen, program
kompensasi yang baik dapat membantu untuk mendapatkan orang
yang potensial atau berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas
yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu, dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.
2. Mempertahankan karyawan yang baik
Jika program kompensai dirasakan adil secara internal dan
kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang baik (yang ingin
dipertahankan oleh perusahaan) akan merasa puas. Sebaliknya,
apabila kompensasi dirasakan tidak adil maka akan menimbulkan
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
61/190
39
rasa kecewa, sehingga karyawan yang baik akan meninggalkan
perusahaan. Oleh karena itu agar dapat mempertahankan karyawan
yang baik, maka program kompensasi dibuat sedemikian rupa,
sehingga karyawan yang potensial akan merasa dihargai dan
bersedia untuk tetap bertahan di perusahaan.
3. Meraih keunggulan kompetitif
Adanya program kompensasi yang baik akan memudahkan
perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi masih
merupakan biaya yang signifikan untuk menjalankan bisnis dan
meraih keunggulan kompetitif. Apabila sudah tidak signifikan lagi,
maka perusahaan mungkin akan beralih dengan menggunakan sistem
komputer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke
daerah yang tenaga kerjanya lebih murah.
4. Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas atau
mencapai tingkat kinerja yang tinggi
Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka
karyawan akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum
Dalam hal ini kompensasi yang diberikan kepada karyawan
disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku. Contoh, sesuai
peraturan pemerintah patokan minimal pemberian upah yang berlaku
saat ini adalah sebesar UMR (upah minimum regional), maka
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
62/190
40
perusahaan harus memberikan kompensasi kepada karyawannya
minimum sebesar UMRtersebut.
6. Memudahkan sasaran strategis
Suatu perusahaan mungkin ingin menjadi tempat kerja yang
menarik, sehingga dapat menarik pelamar-pelamar terbaik.
Kompensasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
sasaran ini dan dapat juga dipakai untuk mencapai sasaran strategis
lainnya, seperti pertumbuhan yang pesat, kelangsungan hidup dan
inovasi.
7. Mengokohkan dan menentukan struktur
Sistem kompensasi dapat membantu menentukan struktur organisasi,
sehingga berdasarkan hierarki statusnya, maka orang-orang dalam
suatu posisi tertentu dapat mempengaruhi orang-orang yang ada di
posisi lainnya. Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling
terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu
mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan
perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan
di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya, berarti produktifitas juga akan meningkat
dan perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang
kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat
mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan usaha.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
63/190
41
Apabila perhitungan kompensasi didasarkan pada jabatan atau
keterampilan yang relevan dengan jabatan, maka perusahaan juga
akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menarik,
memotivasi dan mempertahankan karyawan yang berpotensi dan
mempunyai kinerja tinggi. Di satu pihak kebutuhan perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
usahanya akan tercapai, di pihak lain karyawan
4. Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam
perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan
akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang
diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai
untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi
manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan
dengan pengambilan keputusan (Widarsono, 2007:289).
Mahoney et al. (1963) dalam Mardiyah dan Listiningsih (2005:568)
menyatakan kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu
anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti:
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
64/190
42
perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi dan lain
sebagainya.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi
tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung pada manajer.
Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik, maka
organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki.
Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya dalam mengerjakan
tugas-tugas yang merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dalam
penelitian akhir-akhir ini (Rahman dkk, 2007:6).
Narsa dan Yuniawati (2003:24) menyatakan kinerja manajerial adalah
adalah kinerja para individu dalam kegiatan manajerial. Kinerja personel
meliputi delapan dimensi yaitu:
1) Perencanaan, dalam hal ini berarti kemampuan untuk menentukan
suatu tujuan, kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja,
penganggaran, merancang prosedur, dan pemrograman.
2) Investigasi, yaitu kemampuan mengumpulkan dan menyampaikan
informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil,
menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan.
3) Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar
informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk
mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain,
dan hubungan dengan manajer lain.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
65/190
43
4) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal,
kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian
catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.
5) Pengawasan (supervision), yaitu kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas
pekerjaan dan menangani bawahan.
6) Pengaturan staf (staffing), yaitu kemampuan untuk mempertahankan
angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih
pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
7) Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan
atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi
pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar-menawar
secara kelompok.
8) Perwakilan (representative), yaitu kemampuan dalam menghadiri
pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan
perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan,
pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum
perusahaan.
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
66/190
44
B. Penelitian TerdahuluAdapun hasil dari penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
NO JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIAB
EL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASILTQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
1 Pengaruh TQMterhadapKinerja Manajerial
dengan SistemPengukuran Kinerja dan
SistemReward sebagai
Variabel Moderating
(Suprantiningrum dan
Zulaikha, 2003)
-Analisis RegresiBerganda
Sampel: 79Responden
1. TQM berpengaruh positif terhadap kinerjamanajerial.
2. Interaksi TQMdan sistem rewardberpengaruh terhadap kinerja manajerial.
3. Interaksi TQMdan sistem pengukuran
kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerjamanajerial.
2 Pengaruh Interaksi TQM
dengan SistemPengukuran Kinerja dan
Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja
(Narsa dan Yuniawati,
2003)
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel: Senior
Manajer dan Staff
dengan responden54 orang
1. TQM dan sistem pengukuran kinerja
berpengaruh positif secara signifikan terhadapkinerja manajerial.
2. Interaksi TQM dan sistem penghargaan
tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
2. Secara simultan semua variabel diujiberpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja manajerial.
3 Pengaruh Kepuasan Kerja
Karyawan terhadap TQMdan Kinerja Manajerial
(Dady Mairuhu, 2003)
- -
Kepuasan
Kerja
Analisis Regresi:
MRASampel: 125
Orang
1. Hipotesis 1 dan 3 tidak signifikan dari ke 5
hipotesis dalam implementasi TQM terhadapkinerja manajerial.
Bersambung pada halaman berikutnya
8/11/2019 Skripsi Hikmah Hasanah
67/190
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIA
BEL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASILTQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
4 Pengaruh Sistem
Pengukuran Kinerja,
SistemReward, danProfit
CenterterhadapHubungan TQM dengan
Kinerja Manajerial
(Mardiyah dan
Listianingsih, 2005)
Profit
Center
Analisis Regresi
Berganda
Sampel : 150perusah