Upload
-
View
219
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
APRESIASI KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( Penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Kota Tasikmalaya )
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah satu Syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1
pendidikan islam Program Studi PAI Di Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya
Oleh :
Hinda Hindayanti
Nim : 05.01.176
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TASIKMALAYA
2009
APRESIASI KEPALA MADRASAHA TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( Penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah kota Tasikmalaya)
Oleh :
Nama : Hinda HindayantiNim :05.01.176
Menyetujui :
Pembimbing 1 Pembimbing II
Drs. H.E.HADYANA MH Drs. H Amarullah HS
Mengetahui :
Ketua STAI Ketua Jurusan
Drs. Cholis Mukhlis M.Pd Drs. H Amarullah HS
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Hinda Hindayanti. Penulis dilahirkan di
tasikmalaya, 15 Februari 1987. penulis beragama Islam, jenis
kelamin Perempuan putri dari bapak Yayat Suhiat dan Ibu N
Juariah.
Pendidikan yang ditempuh penulis :
Penulis masuk SD PUI Cicurug Tasikmalaya lulus tahun 1999 melanjutkan ke SMP
Negeri 5 Indihiang Tasikmalaya lulus tahun 2002, melanjutkan ke SMA Siliwangi
Tasikmalaya lulus tahun 2005 dan melanjutkan pendidikan di STAI PGSD DII lulus
tahun 2007 sampai sekarang melanjutkan pada jurusan PAI Jenjang SI
ABSTRAKS
HINDA HINDAYANTI, Apresiasi Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Hubungannya dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam (penelitian di MA Muhammadiyah Kota Tasikmalaya)
Penelitian ini bertolak dari latar belakang, Krisis yang kita alami dalam dunia pendidikan yang mempengaruhi kinerja guru ini disebabkan miskinnya apresiasi oleh kalangan yang memainkan peran dalam sistem pendidikan di Indonesia. Menyangkut peran pemerintah, sepatutnya diakui banyak yang telah terabaikan oleh pemerintah.
Adapun tujuan penelitian ini adalah adakah pengaruh apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru hubungannya dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam.
Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa terdapat pengaruh antara apresiasi kepala madrasah terhadap prestasi belajar siswa. Dari asumsi tersebut dapat ditarik hipotesis bahwa semakin tinggi apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru semakin tinggi prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam.Untuk membuktikan hipotesis tersebut diadakan penelitian dengan metode deskriftif sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket, wawancara dan observasi, alat analisis yang digunakannya adalah pendekatan statistic korelasioner, penyebaran angket ditujukan kepada 40 orang responden.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru hubungannya dengan prestasi belajar siswa yang signifikan. Hal ini yang terbukti dari analisis korelasi 0,71, dengan kualifikasi sempurna, karena berada pada interval 0,61-0,80 begitu juga hasil analisis signifikasi menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel 6,25 > 0,830. sementara itu kadar pengaruh X terhadap variable Y sebesar 30%. Hal ini menunjukkan bahwa 30% prestasi belajar dipengaruhi oleh apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru.Dengan kata lain 70% lagi faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam di MA Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan, kekuatan, kemampuan dan kesempatan untuk menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini tidak hanya atas
usaha sendiri melainkan berkat bantuan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak
untuk itu dengan segala kerendahan serta ketulusan hati penulis bermaksud
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Cholis Mukhlis M.Pd, selaku Pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Tasikmalaya, beserta staf.
2. Bapak Drs. Bekti Zaenudin M.Pd, selaku ketua I bidang akademik Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Kota Tasikmalaya.
3. Bapak H. Amarulloh HS, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam(STAI) Kota Tasikmalaya.
4. Bapak Drs H E. Hadyana MH Selaku pembimbing I
5. Bapak H Amarullah HS selaku pembimbing II
6. Bapak Didin Solahudin selaku Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota
Tasikmalaya.
7. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya.
8. Segenap Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota
Tasikmalaya.
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta.
10. kakak-kakak ku tersayang
11. Seseorang yang selalu memberikan bantuan dan dukungan sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. sahabat dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu..
Semoga amal dan budi baik mereka mendapatkan pahala yang berlipat ganda di
sisi Allah swt, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Amiin yarobbal alamin
Wassalamualaikum warahmatullohi wabarakatuhu
Tasikmalaya, Oktober 2009
Hinda Hindayanti
DAFTAR ISI
Hlm
KATA PENGANTAR……………………………………………………........... i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. latar Belakang Masalah………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………...4
D. Kerangka Pemikiran…………………………………………………..4
E. Hipotesis……………………………………………………….............7
F. Langkah-langkah Penelitian…………………………………………...8
BABII ANALISIS TEORITIK TENTANG APRESIASI KEPALA MADRASAH
TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM……………………………………13
A. Apresiasi Kepala Madrasah……………………………………....13
1. Kompetensi kepala madrasah……………………………...…14
2. Komptensi Manajerial……………………………………..…16
3. Kompetensi Supervisi……………………………………..…24
4. kompetensi Sosial…………………………………………….25
B. Prestasi Belajar…………………………………………………...26
BAB III ANALISIS EMPIRIK TENTANG APRESIASI KEPALA MADRASAH
TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM……………………………….......38
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian……….……………………………..38
B. Realitas Apresiasi Kepala Madrasah Terhadap kinerja Guru………...…41
C. Realitas Prestasi Belajar siswa pada bidang studi pendidikan Agama
islam……………………………………………………………………..48
D. Realitas Hubungan Antara Apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja Guru
hubungannya dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan Agama
Islam kota Tasikmalaya………………………….…55
BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN................................................63
A. Kesimpulan................................................................................................63
B. Saran...........................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................66
DAFTAR TABEL
1. TABEL POPULASI DAN SAMPEL…………………………………………9
2. TABEL DAFTAR DISTRIBUSI SKOR TES VARIABEL X…………...….67
3. TABEL DAFTAR DISTRIBUSI SKOR TES VARIABEL Y………………73
4. TABEL DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN EKSPETASI
VARIABEL X……………………………………………………………….70
5. TABEL DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN EKSPETASI VARIABEL
Y………………………………………………………….……76
6. TABEL DATA PASANGAN VARIABEL X DAN Y……………………..78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting apalagi bagi suatu bangsa
yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-
tengah lintasan perjalanan zaman dengan ilmu dan teknologi yang kian canggih. Semakin
akurat para guru melaksanakan fungsinya,.semakin terjamin,tercipta dan terbinanya
kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain
potret dan wajah diri para guru masa kini (Moh Uzer Usman,1996 :7).
Kerja guru merupakan kumpulan dari berbagai tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan. Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja
atau produktivitas seseorang, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk
bekerja.
Pada umumnya pekerjaan guru dibagi dua yakni pekerjaan berhubungan dengan
tugas-tugas mengajar, mendidik dan tugas - tugas kemasyarakatan (sosial). Di lingkungan
sekolah, guru mengemban tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar, guru
memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik), Guru memiliki tugas dan tanggung jawab moral yang besar terhadap
keberhasilan siswa, namun demikian guru bukanlah satu-satunya faktor penunjang
keberhasilan siswa. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor perangkat
kurikulum, faktor siswa sendiri, faktor dukungan masyarakat, dan faktor orang tua,
sementara sebagai pendidik, guru harus mendidik para siswanya untuk menjadi manusia
dewasa.
Guru dituntut untuk bekerja dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya
kepada pemakai Sekolah seperti siswa, orang tua, dan masyarakat. Salah satu faktor yang
menunjang guru untuk bekerja dengan sebaik-baiknya yaitu Apresiasi yang di terima oleh
Guru itu sendiri
Krisis yang kita alami dalam dunia pendidikan yang mempengaruhi kinerja guru
ini disebabkan miskinnya apresiasi oleh kalangan yang memainkan peran dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Menyangkut peran pemerintah, sepatutnya diakui banyak yang
telah terabaikan oleh pemerintah.
Yang paling kasat mata adalah rendahnya anggaran pendidikan dalam APBN,
Turunan berikutnya adalah apresiasi terhadap kesejahteraan kaum pendidik yang
tersendat-sendat. Pada pemerintahan yang lalu, perbaikan taraf kesejahteraan guru lewat
kompensasi yang layak dan wajar serta pengangkatan status tampak terus diupayakan,
namun masih terfokus pada institusi-institusi negeri. Kita belum dapat memastikan nasib
guru-guru kontrak maupun honorer serta guru-guru di daerah terpencil yang jauh dari
publikasi.
Kata kerja apresiasi dalam bahasa Inggris, to appreciate, juga dapat dipergunakan
untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Masih ada hubungannya dengan arti kata yang
satu ini, penulis memiliki pengalaman yang tak terlupakan ketika mengikuti obrolan para
guru tentang makna lain dari sepotong frasa “ ucapan terima kasih”, yang dipergunakan
di lingkungan Sekolah.
Getirnya, “ucapan terima kasih” dalam konteks mereka mengandung arti
pemberhentian masa mengajar seorang guru honorer. Salah seorang kawan yang
berprofesi guru menerangkan bahwa jika seorang Kepala Madrasah hendak
memberhentikan seorang guru honorer, biasa dengan alasan yang bermacam-macam,
seperti masa kontrak telah habis, atau kinerja sang guru dianggap kurang, atau jumlah
guru telah mencukupi, Kepala Madrasah tersebut cukup memberikan surat, piagam, atau
bentuk tanda mata lainnya yang memuat tulisan “terima kasih”.
. Olehnya itu, penulis berinisiatif untuk mengkaji lebih mendalam melalui kegiatan
penelitian ini yang erat kaitannya dengan masalah APRESIASI KEPALA
MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM ,yang akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap prestasi
belajar siswa yang dicapainya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana Apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Kota Tasikmalaya ?
2. Bagaimana Prestasi Belajar Siswa pada bidang studi Pendidikan agama Islam di
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya?
3. Bagaimana Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru hubungannya dengan
Prestasi belajar Siswa Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya ?
C.Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui Apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya
2. Untuk mengetahui Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang studi Agama Islam di
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya
3. Untuk mengetahui Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru Hubungannya
dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Kota Tasikmalaya
D.Kerangka Pemikiran
Apresiasi merupakan bentuk penghormatan terhadap keberadaan pihak lain di luar
diri kita sendiri. Kata apresiasi yang diserap dari bahasa Inggris, dalam bahasa aslinya ini
cenderung memilki akar sebagai kata kerja, to appreciate, dan selanjutnya dibendakan
menjadi appreciation. Di dalam kamus bahasa Indonesia (1997), salah satu arti kata
apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Dari kelas kata benda
tersebut, apresiasi juga dapat dipergunakan sebagai kata kerja dengan penambahan
sejumlah awalan yang menandakan bentuk kata kerja, seperti ber-meng-, dan di-.belajar
berapresiasi sebenarnya dapat dilakukan dimamapun dan kapanpun, tak hanya di sekolah.
Bila melibatkan sekolah, yang merupakan salah satu wujud dari sistem pendidikan
formal, akan lebih menarik membicarakan kehadiran apresiasi dan dan sekolah itu
sendiri.
Kepala Sekolah yaitu sebagai organisator, administrator, dan supervisor. Kepala
sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan sekolah, termasuk di
dalamnya adalah auditing terhadap pelaksanaan administrasi.
Kinerja guru merupakan kumpulan dari berbagai tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan.Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja
atau produktivitas seseorang, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk
bekerja. Pada umumnya pekerjaan guru dibagi dua yakni pekerjaan berhubungan dengan
tugas-tugas mengajar, mendidik dan tugas - tugas kemasyarakatan (sosial). Di lingkungan
sekolah, guru mengemban tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar, guru
memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif), dan keterampilan
(psikomotorik), Guru memiliki tugas dan tanggung jawab moral yang besar terhadap
keberhasilan siswa, namun demikian guru bukanlah satu-satunya faktor penunjang
keberhasilan siswa. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor perangkat
kurikulum, faktor siswa sendiri, faktor dukungan masyarakat, dan faktor orang tua,
sementara sebagai pendidik, guru harus mendidik para siswanya untuk menjadi manusia
dewasa.
Sekolah mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik
agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan
tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar
merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang.
Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang
diterima (Slameto, 1993:17). Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar
yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran
di sekolah (Tu’u,2004:75). Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar
siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat
intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran
dan lingkungan. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar
adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam
kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu
pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun
sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa.
Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai
dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti
pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar
siswa (Slameto,1993 : 18).
E.Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (suharsimi Arikunto,1993:62).
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Apresiasi Kepala Madrasah
terhadap Kinerja Guru Dalam Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Studi Agama Islam di
Madrasah .
.Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru)
Indikator :
- Memberikan Fasilitas untuk
kegiatan belajar mengajar
- Mampu membayar gaji guru
- Mampu memberikan
penghargaan bagi siswa yang
berprestasi
Prestasi Belajar Siswa
Indikator :
-Dapat memahami pelajaran yang telah
diberikan
-Dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan
-Dapat menghasilkan sebuah hasil yang
sukses dalam belajar
Dari pendapat di atas dapat ditarik asumsi dasar bahwa ada pengaruh dari
Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru Dalam Prestasi Belajar Siswa pada
Bidang Studi Agama Islam di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.
diantaranya adalah dengan semakin tinggi Apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja
guru maka semakin tinggi Prestasi Belajar siswa pada Bidang studi Pendidikan Agama
Islam.
Untuk Menguji keabsahan data lapangan peneliti memakai metode triangulasi
data,menurut Lexy J Moleong (1999:178). Triangulasi adalah ”Teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.
F.Langkah-langkah Penelitian
1.Definisi Operasional Variabel
a.Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sifat atau keadaan subjek penelitian yang diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu Prestasi Belajar Siswa pada
Bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Apresiasi kepala Madrasah terhadap Kinerja
Guru.Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dalam diagram paradigma
penelitian sebagai berikut :
A. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Apresiasi Kepala madrasah Terhadap Kinerja Guru
Prestasi Belajar siswa terhadap Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Subyek penelitian dalam
penelitian ini sekaligus sebagai responden penelitian, karena data subyek dalam
penelitian ini digali dari subyek. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah 40
guru Madrasah dan 80 0rang siswa.
2. Sampel Penelitian
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan subyek dan pencatatan
dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1980: 136).
Observasi digunakan dalam mengamati gejala-gejala yang terkait dan terwujud dalam
kegiatan.
Dalam penelitian ini peneliti secara langsung mengamati tentang hal-hal yang
berlangsung / tejadi dalam (observasi partisipasi) sehingga diharapkan data-data yang
didapatkan akan lebih akurat.
Tabel 1 Populasi dan Sampel
No Kelas Populasi Sampel Keterangan1 X 42 202 XI 23 103 XII 15 10
Jumlah 80 40
B. Prosedur Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari dua yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu sumber-sumber yang memberikan data
langsung dari tangan pertama. Sedangkan data sekunder yaitu sumber-sumber yang
mengutip dari sumber yang lain.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan secara tertulis kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
adalah pertanyaan tertutup.
b. Wawancara
Untuk memperoleh data yang valid dan akurat diperlukan alat pengumpul data
yang baik atau untuk memperoleh data yang tepat diperlukan metode pengumpul data
yang tepat pula. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara bebas
terpimpin dan wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara
dengan sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci sehingga pewawancara tinggal
memberi tanda check ( √ ) pada jawaban yang telah dipersiapkan (Suharsimi Arikunto,
1998:138-140).
Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data kinerja guru dan Prestasi
Belajar siswa di Madrasah .
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode Bantu dalam upaya memperoleh data
yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi
berupa Daftar Penilaian Guru, Agenda, Buku, dan lain-lain.
c. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan subyek dan
pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1980:
136). Observasi digunakan dalam mengamati gejala-gejala yang terkait dan terwujud
dalam kegiatan.
Dalam penelitian ini peneliti secara langsung mengamati tentang hal-hal yang
berlangsung / tejadi dalam (observasi partisipasi) sehingga diharapkan data-data yang
didapatkan akan lebih akurat.
C.Teknik Pengolahan data
Setelah data yang dibutuhkan diperoleh semuanya yaitu Apresiasi kepala
Madrasah terhadap kinerja guru Variabel (Variabel X), dan Prestasi belajar siswa pada
Mata bidang studi pendidikan agama islam (Y). Selanjutnya data diolah dengan teknik
Statistik, adapun langkah yang ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah :
b. Menguji Normalitas tiap variabel dengan cara sebagai berikut :
1. Mencari nilai rata-rata dengan rumus :
X =
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
X! = Nilai data
F1 = Frekuensi
2. Menghitung standar deviasi dengan rumus :
Sd2 = n
n-(n-1)
3. Mencari nilai chi kuadrat dengan rumus :
X2 = k
I = 1 E 1
b. Menghitung koefisiensi korelasi dengan menggunakan rumus korelasi produc
moment yaitu :
Rxy = Nx – 1 – (x) (y)
(Nx2 – (X)2 (Ny2 – (y) )2
Untuk menafsirkan hasil perhitungan korelasi digunakan kriteria korelasi sebagai berikut:
0,01 - 0,20 = Korelasi rendah sekali
0,21 - 0,40 = Korelasi rendah tapi ada
0,41 - 0,70 = Korelasi sedang
0,71 - 0,90 = Korelasi tinggi
0,91 - 1,00 = Korelasi sempurna
c. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji t
T =
d. Menghitung besarnya pengaruh dengan menggunakan rumus
E = 100 ( 1 – K)
BAB II
ANALISIS TEORITIK TENTANG APRESIASI KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A.Apresiasi Kepala Madrasah
Apresiasi merupakan bentuk penghormatan terhadap keberadaan pihak Lain di
luar diri kita sendiri. Kata aperesiasi yang diserap dari bahasa Inggris dalam bahasa
aslinya ini cenderung memiliki akar sebagai kata kerja, to appreciate, dan selanjutnya
dibendakan menjadi appreciation. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia , salah satu
arti kata apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu.
Dari kelas kata benda tersebut, apresiasi juga dapat dipergunakan sebagai kata
kerja dengan penambahan sejumlah awalan yang menandakan bentuk kata kerja, seperti
ber-,meng-, dan di-, Belajar berapresiasi sebenarnya dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun, tak hanya di sekolah, bila melibatkan sekolah, yang merupakan salah satu
wujud dari system pendidikan formal, akan lebih menarik membicarakan kehadiran
apresiasi dan sekolah itu sendiri. Ada suatu hal yang akan diangkat dalam tulisan kali
ini, yakni apresiasi terhadap sekolah dan apresiasi di dalam sekolah. Kepala Madrasah,
yaitu sebagai organisator, administrator, dan supervisor.
a. Kepala Madrasah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan
sekolah, termasuk di dalamnya adalah auditing terhadap pelaksanaan administrasi
b. Kepala Madrasah juga mempunyai tugas sebagai pelaksanan
hubungan masyarakat yang meliputi :
-Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah, situasi dan
perkembangan sekolah.
-Membantu mewujudkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang
berhubungan dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat.
-Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah
c. Kepala sekolah mempunyai tugas untuk mengelola, mengorganisasikan,
mengawasi dan mengevaluasi seluruh proses pendidikan sekolah yang meliputi
aspek edukatif dan administratif, aspek edukatif meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan kurikulum, sedangkan aspek administratif meliputi pengaturan :
- Administrasi siswa
- Administrasi kepegawaian
- Administrasi perlengkapan
- Administrasi keuangan
- Administrasi hubungan dengan masyarakat
Kompetensi Kepala Sekolah
1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin :
a. Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam
setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi
b. Memiliki komitmen / loyalitas/ dedikasi / etos kerja yang tinggi dalam
setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.
c. Tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
d. Disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.
2. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
Madrasah :
a. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya.
b. Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan
rasa keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan
dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi:
a. Kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara tranparan dan proporsional
kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan,
kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
b. Terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman sejawat,
bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
4. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
Sebagai kepala Madrasah :
a. Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan
suatu tugas pokok dan fungsi
b. Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas
pokok dan fungsi.
c. Tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
5. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan:
a. Memiliki minat jabatan untuk menjadi kepala sekolah yang efektif
b. Memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
B. Kompetensi Manajerial
1 .Mampu menyusun perencanaan Madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan:
a. Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan Pendidikan Nasional sebagai
landasan dalam perencanaan Sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan
orpariosanal, perencanaan tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan
belanja Sekolah,
b. Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan Sekolah
berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui
pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang
memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencara strategis baik
c. Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan Sekolah
berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui
pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang
teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik.
2. Mampu mengembangkan organisasi Sekolah sesuai dengan kebutuhan:
a. Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam
pengorganisasian kelembagaan Sekolah sebagai landasan dalam
mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah.
b. Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan sekolah yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan
proses pengorganisasian yang baik.
c. Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja
melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
d. Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan
e. Mampu mengembangan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses
pengorganisasian yang baik
f. Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai
dengan prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.
3. Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal:
a. Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis
sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.
b. Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan
rencana untuk mengapai visi, mengemban misi, mengapai tujuan dan sasaran
sekolah
c. Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi
guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing
sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
d. Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar- staf, dan antara
guru dengan staf dalam memajukan Sekolah
e. Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan-keterampilan profesional
agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing
f. Mampu melengkapi staf dengan ketrampilan-ketrampilan agar mereka mampu
melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui untuk kemajuan Sekolahnya.
4. Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal. a.
Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana
pengembangan Sekolah.
b. Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat
kewenangan yang dimiliki oleh Sekolah. c.
Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf.
5. .Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal:
a. Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan,
infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan $sekolah
b. Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun
perawatan terhadap kerusakan fasilitas Sekolah
d. Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana Sekolah sesuai sistem
pembukuan yang berlaku.
e. Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris Sekolah
6. Mampu mengelola hubungan Sekolah – masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan Sekolah:
a. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan
masyarakat
b. Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan
dukukungan dari lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
c. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah,
swasta dan masyarakat.
7. Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan siswa baru,
penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa:
a. Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan
kebutuhan sekolah
b. Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelas sesuai
dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut.
c. Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan
kapasitas belajar siswa
d. Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai
dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas dan kemampuan.
e. Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam
memelihara kedisiplinan siswa.
8. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional:
a. Menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan
pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan kompherensif sehingga
memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah
penyelenggaraan pendidikan dan terampil menjabarkannya menjadi kompetensi
lulusan dan kompetensi dasar.
b. Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta didik
sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu
mengembangan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat
manusia.
c. Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester
d. Mampu mengelola penyusunan jadwa pelajaran per semester
e. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasil-hasilnya kepada stakeholders sekolah.
9. Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien:
a. Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan rencana
pengembangan sekolah, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
b. Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang bersumber dari
luar sekolah dan dari unit usaha sekolah.
c. Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan berdasarkan asas prioritas dan efisiensi
d. Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporan keuangan sesuai peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku
10. Mampu mengelola ketatausahaan Sekolah dalam mendukung kegiatan-
kegiatan Sekolah:
a. Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai
dengan pedoman persuratan yang berlaku
b. Mampu mengelola administrasi Sekolah yang meliputi administrasi akademik,
kesiswaan, sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan Sekolah-masyarakat
c. Mampu mengelola administrasi kearsipan sekolah baik arsip dinamis maupun
arsip lainnya
d. Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan prinsip-
prinsip tersedianya dokumen dan bukti-bukti fisik
11. Mengelola unit layanan khusus Sekolah dalam mendukung kegiatan Pem-
belajaran dan kegiatan kesiswaan di Sekolah:
a. Mampu mengelola laboratorium Sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal
bagi kepentingan pembelajaran siswa
b. Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi
kepentingan pembelajaran keterampilan siswa
c. Mampu mengelola usaha kesehatan Sekolah dan layanan sejenis untuk membantu
siswa dalam pelayanan kesehatan yang diperlukan
d. Mampu mengelola kantin Sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan
keterjangkauan
12. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan
inovasi yang berguna bagi pengembangan Sekolah:
a. Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara
berpikir dan cara bertindak
b. Mampu memberdayakan potensi Sekolah secara optimal ke dalam berbagai
kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan Sekolah
c. Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan Pro-
duktif) di kalangan warga Sekolah
13. Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi Pembela-
jaran siswa:
a. Mampu menata lingkungan fisik Sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman,
bersih dan indah
b. Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan
hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga Sekolah
c. Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan
berorientasi pelayanan prima
14. Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan:
a. Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem
informasi Mampu menyusun format data base Sekolah sesuai kebutuhan
Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base Sekolah baik sesuai
kebutuhan pendataan Sekolah
b. Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program Peng-
embangan Sekolah
15. Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen Sekolah:
a. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
manajemen Sekolah
b. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam Pem-
belajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran
16. Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber
pembiayaan Sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa:
a. Mampu merencanakan kegiatan produksi / jasa sesuai dengan potensi
Sekolah
b. Mampu membina kegiatan produksi / jasa sesuai dengan prinsip-prinsip
pengelolaan yang profesional dan akuntabel
c. Mampu melaksanakan pengawasan kegiatan produksi / jasa dan menyusun
laporan
d. Mampu mengembangkan kegiatan produksi / jasa dan pemasarannya
17. Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Sekolah
sesuai standar pengawasan yang berlaku:
a. Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan standar
pengawasan Sekolah
b. Melakukan pengawasan preventif dan korektif terhadap pelaksanaan
kegiatan Sekolah
C. Kompetensi Supervisi
1. Mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat:
a. Mampu merencanakan supervisi sesuai kebutuhan guru
Mampu melakukan supervisi bagi guru dengan menggunakan teknik-
teknik supervisi yang tepat
b. Mampu menindaklanjuti hasil supervisi kepada guru melalui antara lain
pengembangan profesional guru, penelitian tindakan kelas, dsb.
2. Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidikan
sesuai dengan prosedur yang tepat:
a. Mampu menyusun standar kinerja program pendidikan yang dapat diukur
dan dinilai.
b. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja program pendidikan
dengan menggunakan teknik yang sesuai
c. Mampu menyusun laporan sesuai dengan standar pelaporan monitoring
dan evaluasi
D. Kompetensi Sosial
1.Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan dan memberi manfaat bagi sekolah:
a. Mampu bekerja sama dengan atasan bagi pengembangan dan kemajuan
Sekolah
Mampu bekerja sama dengan guru, staf / karyawan, komite sekolah, dan
orang tua siswa bagi pengembangan dan kemajuan Sekolah
b. Mampu bekerja sama dengan sekolah lain dan instansi pemerintah terkait
dalam rangka pengembangan Sekolah
c. Mampu bekerja sama dengan dewan pendidikan kota / kabupaten dan
stakeholders Sekolah lainnya bagi pengembangan Sekolah
2. Mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan:
a. Mampu berperan aktif dalam kegiatan informal di luar Sekolah
Mampu berperan aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan
b. Mampu berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, kesenian, olahraga atau
kegiatan masyarakat lainnya
c. Mampu melibatkan diri dalam pelaksanaan program pemerintah
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain:
a. Mampu menggali persoalan dari lingkungan sekolah (berperan sebagai
problem finder)
b. Mampu dan kreatif menawarkan solusi (sebagai problem solver)
Mampu melibatkan tokoh agama, masyarakat, & pemerintah dalam
memecahkan masalah kelembagaan
c. Mampu bersikap obyektif / tidak memihak dalam mengatasi konflik
internal Sekolah
d. Mampu bersikap simpatik / tenggang rasa terhadap orang lain, Mampu
bersikap empatik / sambung rasa terhadap orang lain,
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu .prestasi. dan .belajar.. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi adalah: .Hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).(Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: .Belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.( Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya)
M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan, mengemukakan
bahwa belajar adalah .tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, ataupun sikap.(M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan)
Dalam rumusan H. Spears yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengemukakan
bahwa belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca,
menurun, mencoba sampai mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan.(Dewa Ketut
Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah)
Selanjutnya, definisi belajar yang diungkapkan oleh Cronbach di dalam bukunya
Educational Psychology yang dikutip oleh Sumardi Suryabrata menyatakan bahwa:
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si
pelajar mempergunakan pancainderanya.(Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan)
Berdasarkan definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, maka penulis
dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku yang merupakan sebagai akibatdari pengalaman atau latihan. Sedangkan pengertian
prestasi belajar sebagaimana yang tercantum dam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
.penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,)
Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia karena
sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan
masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang
bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah. Prestasi belajar
meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan
proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi belajar dapat dinilai dengan cara:
a. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan
balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk
memperbaiki proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
b. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan
pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. (M Ngalim Purwanto,
Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran)
2. Dalil Keutamaan Belajar
Dari Abu Daud Ad-Darda. radhiyallahu .anhu, ia berkata, .Aku mendengar
Rasulullah shallallahu .alaihi wasalallam bersabda:
Artinya: .Barang siapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju syurga. Sesungguhnya para malaikat benar-benar
akan membentangkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu sebagai bentuk keridhaan
terhadap yang mereka lakukan. Sesungguhnya orang alim akan dimohonkan ampunan
oleh seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi, hingga ikan-ikan pun turut
beristighfar untuknya. Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah seperti keutamaan
bulan malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewarisklan dinar atau dirham
hanya mewariskan ilmu. Jadi barang siapa yang mengambilnya berart ia telah
mengambil bagiannya yang banyak.. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).(
Abu Muhammad bin Khallad Ad-Dimyati, Hadits Shahih Keutamaan Amal Shalih,)
Dari hadits di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Allah swt. memberikan
suatu penghargaan dan kemudahan bagi orang yang senantiasa belajar dan menuntut ilmu
sehingga Allah menjanjikan bagi mereka kenikmatan untuk dimudahkan menuju pintu
syurga. Selain itu, orang .alim tidak hanya diberikan keistimewaan oleh Allah swt.
melainkan seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi akan memohonkan ampun
baginya.
3. Jenis-jenis Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Yang dapat
dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang
dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar
siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok untuk
memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garisgaris besar
indikator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis prestasi yang
hendak diukur.(Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru)
Dalam sebuah situs yang membahas Taksonomi Bloom, dikemukakan mengenai
teori Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai
ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka melalui ketiga ranah ini pula akan terlihat
tingkat keberhasilan siswa dalam menerima hasil pembelajaran atau ketercapaian siswa
dalam penerimaan pembelajaran.
Dengan kata lain, prestasi belajar akan terukur melalui ketercapaian siswa dalam
penguasaan ketiga ranah tersebut. Maka Untuk lebih spesifiknya, penulis akan akan
menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam
teori Bloom berikut:
a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Bloom
membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa
Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).
1). Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi,
fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan sebagainya. Pengetahuan
juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajaridan
disimpan dalam ingatan.( W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran)
2). Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti
yang dari bahan yang dipelajari.( W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran,).
Pemahaman juga dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami
gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.
3). Aplikasi (Application)
Aplikasi atau penerapan diartikansebagai kemampuan untuk menerapkan suatu
kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru. ( W.S.
Winkel, Psikologi Pengajaran). Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk
menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi
kerja.
4). Analisis (Analysis)
Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan
baik.(W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran,). Di tingkat analisis, seseorang akan mampu
menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke
dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit.
5). Sintesis (Synthesis)
Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru.( W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran). Sintesis satu tingkat di atas analisa. Seseorang di
tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang
sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat
untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
6). Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat
mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu,
yang berdasarkan criteria tertentu((W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran)
Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi,
gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada
untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
b. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang
berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri
dari aspek:
1). Penerimaan (Receiving/Attending)
Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan
untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang
diberikan oleh guru.( W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran,)
2). Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi
persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
3). Penghargaan (Valuing)
Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.mulai dibentuk suatu
sikap menerima, menolak atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku
yang sesuai dengan konsisten dengan sikap batin.(W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran,).
4). Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik diantaranya, dan
membentuk suatu system nilai yang konsisten. Pengorganisasian juga mencakup
kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam
kehidupan. Nilai- nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana
yang pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting (W.S. Winkel,
Psikologi Pengajaran)
5). Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value
Complex) Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi
karakteristik gaya-hidupnya.
Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan
sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan
nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri.(W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran)
c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin. Alisuf Sabri dalam buku Psikologi Pendidikan menjelaskan,
keterampilan ini disebut .motorik. karena keterampilan ini melibatkan secara langsung
otot, urat dan persendian, sehingga keterampilanbenar-benar berakar pada kejasmanian.
Orang yang memiliki keterampiulan motorik, mampu melakukan serangkaian gerakan
tubuh dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota
tubuh secara terpadu. Ciri khas dari keterampilan motorik ini ialah adanya kemampuan
.Automatisme. yaitu gerakan-gerik yang terjadi berlangsung secara teratur dan berjalan
dengan enak, lancar dan luwes tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus
dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan. Keterampilan motorik lainnya yang kaitannya
dengan pendidikan agama ialah keterampilan membaca dan menulis huruf Arab,
keterampilan membaca dan melagukan ayat-ayat Al-Qur.an, keterampilan melaksanakan
gerakan-gerakan shalat. Semua jenis keterampilan tersebut diperoleh melalui proses
belajar dengan prosedur latihan.(Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa, karena melalui belajar mereka
memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan demikian belajar
berhubungan dengan perubahan dalam diri individu sebagai hsil pengalamannya di
lingkungan. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita
bedakan menjadi dua macam:
a. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa, meliputi dua aspek yakni:
1) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat
menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun
kurang atau tidak membekas.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualits perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor
rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
a) Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan juga kualitas organ-
organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam
hubungan dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh
lainnya, lantaran otak merupakan .menara pengontrol. hampir seluruh aktifitas manusia.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa mak semakin besar peluangnya untuk memperoleh
sukses.
b) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek, orang, barang,dan sebgainya, baik secara positif maupun negatif.( Muhibbin Syah,
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru)
Sikap merupakan faktor psikologis yang kan mempengaruhi belajar. Dalam hal
ini sikap yang akn menunjang belajar seseorang ialah sikap poitif (menerima) terhadap
bahan atau pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap
lingkungan tempat dimana ia belajar seperti: kondisi kelas, teman-temannya, sarana
pengajaran dan sebagainya.(Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan)
c) Bakat Siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan denikian, sebetulnya setiap
orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan
intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior)
atau cerdas luar bisa (very superior) disebut juga sebagai gifted, yakni anak berbakat
intelektual.
d) Minat siswa
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualits pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.( Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru)
b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri dari factor lingkungan dan faktor
instrumental sebagai berikut:
1) Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor
lingkungan alam/non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor
lingkungan non sosial/alami ini ialah seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu
(pagi, siang, malam), tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya. Faktor lingkungan
sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
2) Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung / sarana fisik kelas, sarana/alat
pengajaran, media pengajaran, guru dankurikulum / materi pelajaran serta strategi belajar
mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.(Alisuf Sabri,
Psikologi Pendidikan)
Dari semua faktor di atas, dalam penelitian kali ini akan diarahkan pada faktor
instrumental yang di dalamnya guru profesional itu akan ditunjukan. Faktor-faktor di atas
saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya: Seorang siswa yang conserving terhadap
ilmu pengetahuan biasanya cenderung mengambil pendekatan yang sederhana dan tidak
mendalam. Sebaliknya seorang siswa yang memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi
(faktor Iternal) dan mendapat dorongan positif dari orang tua atau gurunya (faktor
eksternal) akan lebih memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil
belajar. Akibat pengaruh faktor-faktor tersebut di atas muncul siswa-siswa yang
berprestasi tinggi, rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang guru yang
memiliki kompetensi yang baik dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi
kemungkinankemungkinan munculnya siswa yang menunjukkan gejala kegagalan
dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor-faktor yang menjadi penghambat
proses belajar siswa.
BAB III
ANALISIS EMPIRIK TENTANG APRESIASI KEPALA MADRASAH
TERHADAP KINERJA GURU HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
1.Sejarah Berdirinya MA MUHAMMADIYAH Tasikmalaya
Madrasah Aliyah merupakan Sekolah menengah Atas yang mempunyai cirri
khusus dalam pengelolaannya. Pelajaran yang bersifat umum diberikan sama seperti
dengan SMA lainnya, tetapi porsi pelajaran pendidikan agama islam mendapat waktu
yang lebih banyak dan lebih intensif.
Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Tasikmalaya didirikan pada tahun 1979
yang berlokasi di jalan rumah Sakit No.29 Kelurahan Empangsari Kecamatan Tawang
kota Tasikmalaya. Pada awal pendiriannya banyak mengalami hambatan, terutama dalam
penyediannya sarana bangunan, tetapi berkat bantuan orang tua dan warga sekitar, sarana
tersebut setahap demi setahap dapat diupayakan meslipun keberadaanya sangat
sederhana. Disamping itu siswa yang mengikuti pendidikan di MA Muhammadiyah ini
awalnya sangat sedikit, sehingga sangat berpengaruh terhadap kinerja pendidikan di MA
Muhammadiyah. Namun saat ini jumlah siswa yang mengikuti pendidikan di MA
Muhammadiyah ini terus mengalami peningkatan dan jumlah alumni sudah tersebar
mengisi lowongan pekerjaan diberbagai instansi pemerintah maupun swasta juga
meneruskan pendidikan di berbagai Perguruan tinggi Negeri maupun swasta.
Sampai saat ini, MA Muhammadiyah Tasikmalaya sudah mencapai usia 30 tahun
telah banyak prestasi yang diraihnya, yang amerupakan pertanda kemajuan lembaga
pendidikan yang dikelolanya ada dalam kesungguhan. Bukti dari kemajuannya, telah
banyak prestasi yang diraih dalam setiap kegiatan perlombaan dan perubahan yang
dialami oleh lembaga pendidikan tersebut, baik dari segi fisik bangunan, kelengkapan
alat pembelajaran, sarana-sarana penunjang, pengelolaan lingkungan sekolah yang
kondusip, ketenagaan pada alembaga, maupun pencapaian optimalisasi peningkatan
Sumber daya manusia.
Pada saat ini, MA Muhammadiyah terus berpacu untuk lebih meningkatkan
pendidikannya dari berbagai sudut pandang, guna mewujudkan pendidikan yang nyata,
dengan kata lain setelahnya menyelesaikan pendidikan diharapkan siswa dapat
mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya dan dapat merealisasikan dan
mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak akan terwujud apabila
para pengelolanya tidak merumuskan strategi dari pada tujuan pendidikan tersebut.
Para pengelola pendidikan yang ada di MA Muhammadiyah selain merumuskan
tujuan pendidikan yang diambil dari peraturan-peraturan yang telah digariskan oleh
pemerintah, mempunyai rumusan tujuan yang khusus secara kelembagaan yang diambil
dari visi dan misi MA tersebut, adapaun visinya adalah : “Kreatif dalam prestasi berpijak
pada moral islami “
Dengan visi tersebut, diharapkan mempunyai indikasi sebagai berikut :
a. Kreatif dalam mencapai prestasi nilai ujian Nasional tertinggi.
b. Aktif dalam belajar dan berorganisasi
c. Da’wah amar ma’ruf nahi munkar
d. Edukatif dalam berperilaku
e. Responsif dalam berperilaku.
Adapun tujuan dari diadakannya visi misi di sekolah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. mencapai tujuan Pendidikan Muhammadiyah yaitu : terwujudnya manusia
muslim yang bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri,
cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat dan Negara, beramal menuju
terwujudnya masyarakat utama adil dan maknur yang diridhai Alloh SWT.
b. Memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
untuk kemajuan ummat dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara.
c. Bersama pemerintah memajukan penyelenggaraan pendidikan dan
kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 pasal 31.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat suatu
kerja yang saling melengkapi satu sama lainnya (organisasi secara structural). Organisasi
sekolah yang dimaksudkan adalah suatu kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Organisasi tersebut terdiri dari :
1. Kepala Sekolah, yaitu sebagai organisator, administrator, dan supervisor.
2. Wakasek bidang Kurikulum
3. Wakasek Bidang Kesiswaan
4. Wakasek Bidang Sarana Prasarana
5. Wakasek bidang Humas
A. Realitas Apresiasi Kepala Madrasah Terhadap kinerja Guru
Untuk mengetahui Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru, penulis
melaksanakan penelitian langsung terhadap lokasi penelitian.
Sebagai pelengkap untuk membuktikan data mengenai fenomena tersebut, penulis
menyebarkan sejumlah tes. Tes yang disebarkan itu mempermasalahkan indikator-
indikator Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru yaitu : 1) Memberikan
Fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar 2) Mampu membayar gaji guru 3) Mampu
memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.4) Mampu memberikan
kesejahteraan hidup bagi guru. Untuk mengetahui variasi skor yang diperoleh,
berdasarkan skala penilaian sebagai berikut :
Rata-rata antara 0,5- 1,5 Berarti sangat rendah
Rata-rata antara 1,6- 2,5 Berarti rendah
Rata-rata antara 2,6- 3,5 Berarti cukup
Rata-rata antara 3,6- 4,5 Berarti Tinggi
Rata-rata antara 4,6-5,5 Berarti sangat tinggi
Pada 20 pertanyaan yang diajukan kepada responden tersebut hasilnya dapat
dilihat di bawah ini :
1 Analisis Perindikator Data Variabel X
a.Memberikan Fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar
pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor1,2,3,4 dan 5.
pertanyaan pada item nomor 1 diperoleh jawaban sebagai berikut : 20 guru menjawab a,
15 guru menjawab b, 3 guru menjawab c, 2 guru yang menjawab d, tidak ada guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (20 x 5) + (15 x 4) + (3 x 3) + (2 x 2) + (0 x 1) =
173 : 40 = 4,32. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval
3,6 – 4,5.
Pertanyaan pada item nomor 2 diperoleh jawaban sebagai berikut : 16 guru
menjawab a, 14 guru menjawab b, 4 guru menjawab c, 1 guru yang menjawab d, 5 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (16 x 5) + (14 x 4) + (4 x 3) + (1 x 2) + (5 x 1) =
155 : 40 = 3,87. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval
3,6 – 4,5.
Pertanyaan pada item nomor 3 diperoleh jawaban sebagai berikut : 11 guru
menjawab a, 15 guru menjawab b, 8 guru menjawab c, 2 guru yang menjawab d, 4 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (11 x 5) + (15 x 4) + (8 x 3) + (2 x 2) + (4 x 1) =
147 : 40 = 3,67. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval
3,6 – 4,5.
Pertanyaan pada item nomor 4 diperoleh jawaban sebagai berikut : 10 guru
menjawab a, 10 guru menjawab b, 12 guru menjawab c, 4 guru yang menjawab d, 4 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (10 x 5) + (10 x 4) + (12 x 3) + (4 x 2) + (4 x 1) =
138 : 40 = 3,45. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval
2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 5 diperoleh jawaban sebagai berikut : 11 guru
menjawab a, 7 guru menjawab b, 9 guru menjawab c, 2 guru yang menjawab d, 10 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (11 x 5) + (7 x 4) + (9 x 3) + (2 x 2) + (10 x 1) =
124 : 40 = 3,1. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada interval
2,6 – 3,5.
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (4,32 + 3,87 +3,67 +
3,45+3,1) : 5 = 3,68. angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5. Hal ini berarti apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru pada
indikator Memberikan Fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar termasuk kategori tinggi.
b. Mampu membayar gaji guru
pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor6,7,8,9 dan 10.
pertanyaan pada item nomor 6 diperoleh jawaban sebagai berikut : 12 guru menjawab a,
6 guru menjawab b, 4 guru menjawab c, 6 guru yang menjawab d, 12 guru menjawab e.
Nilai rata-ratanya adalah : (12 x 5) + (6 x 4) + (4 x 3) + (6 x 2) + (12 x 1) = 120 : 40 = 3.
Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 7 diperoleh jawaban sebagai berikut : 6 guru
menjawab a, 11 guru menjawab b, 6 guru menjawab c, 7 guru yang menjawab d, 10 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (6 x 5) + (11 x 4) + (6 x 3) + (7 x 2) + (10 x 1) =
116 : 40 = 2,9. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada interval
2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 8 diperoleh jawaban sebagai berikut : 11 guru
menjawab a, 8 guru menjawab b, 5 guru menjawab c, 4 guru yang menjawab d, 12 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (11 x 5) + (8 x 4) + (5 x 3) + (4 x 2) + (12 x 1) =
122 : 40 = 3,05. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 9 diperoleh jawaban sebagai berikut : 12 guru
menjawab a, 11 guru menjawab b, 9 guru menjawab c, 4 guru yang menjawab d, 4 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (12 x 5) + (11 x 4) + (9 x 3) + (4 x 2) + (4 x 1) =
143 : 40 = 3,57. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 10 diperoleh jawaban sebagai berikut : 12 guru
menjawab a, 13 guru menjawab b, 1 guru menjawab c, 6 guru yang menjawab d, 8 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (12 x 5) + (13 x 4) + (1 x 3) + (6 x 2) + (8 x 1) =
135 : 40 = 3,37. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (3 + 2,9+3,05 + 3,57 + 3,37) :
5 = 3,17. angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada interval 2,6 –
3,5. Hal ini berarti Apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru pada indikator
Mampu membayar gaji guru termasuk kategori cukup.
c. Mampu memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi
pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor 11,12,13,14 dan 15.
pertanyaan pada item nomor 11 diperoleh jawaban sebagai berikut : 7 guru menjawab a,
12 guru menjawab b, 5 guru menjawab c, 8 guru yang menjawab d, 5 guru menjawab e.
Nilai rata-ratanya adalah : (7 x 5) + (12 x 4) + (5 x 3) + (8 x 2) + (5 x 1) = 119 : 40 =
2,97. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 12 diperoleh jawaban sebagai berikut : 9 guru
menjawab a, 9 guru menjawab b, 4 guru menjawab c, 12 guru yang menjawab d, 6 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (9 x 5) + (9 x 4) + (4 x 3) + (12 x 2) + (6 x 1) =
123 : 40 = 3,07. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 13 diperoleh jawaban sebagai berikut : 3 guru
menjawab a, 13 guru menjawab b, 5 guru menjawab c, 6 guru yang menjawab d, 13 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (3 x 5) + (13 x 4) + (5 x 3) + (6 x 2) + (13 x 1) =
107 : 40 = 2,67. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 14 diperoleh jawaban sebagai berikut : 6 guru
menjawab a, 11 guru menjawab b, 5 guru menjawab c, 7 guru yang menjawab d, 11 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (6 x 5) + (11 x 4) + (5 x 3) + (7 x 2) + (11 x 1) =
114 : 40 = 2,85. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5.
Pertanyaan pada item nomor 15 diperoleh jawaban sebagai berikut : 2 guru
menjawab a, 8 guru menjawab b, 4 guru menjawab c, 9 guru yang menjawab d, 17 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (2 x 5) + (8 x 4) + (4 x 3) + (9 x 2) + (17 x 1) =
89 : 40 = 2,22. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval
1,6 – 2,5.
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (2,97 + 3,07+2,67 + 2,85 +
2,22) : 5 = 2,75. angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5. Hal ini berarti apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru pada
indikator Mampu memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi termasuk
kategori cukup.
d.Mampu memberikan kesejahteraan hidup bagi guru
pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor 16,17,18,19 dan 20.
pertanyaan pada item nomor 16 diperoleh jawaban sebagai berikut : 2 guru menjawab a,
6 guru menjawab b, 9 guru menjawab c, 12 guru yang menjawab d, 11 guru menjawab e.
Nilai rata-ratanya adalah : (2 x 5) + (6 x 4) + (9 x 3) + (12 x 2) + (11 x 1) = 96 : 40 = 2,4.
Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval 1,6 – 2,5.
Pertanyaan pada item nomor 17 diperoleh jawaban sebagai berikut : 1 guru
menjawab a, 8 guru menjawab b, 8 guru menjawab c, 12 guru yang menjawab d, 11 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (1 x 5) + (8 x 4) + (8 x 3) + (12 x 2) + (11 x 1) =
96 : 40 = 2,4. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval
1,6 – 2,5.
Pertanyaan pada item nomor 18 diperoleh jawaban sebagai berikut : 2 guru
menjawab a, 6 guru menjawab b, 9 guru menjawab c, 11 guru yang menjawab d, 12 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (2 x 5) + (6 x 4) + (9 x 3) + (11 x 2) + (12 x 1) =
95 : 40 = 2,37. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval
1,6 – 2,5.
Pertanyaan pada item nomor 19 diperoleh jawaban sebagai berikut : 2 guru
menjawab a, 3 guru menjawab b, 9 guru menjawab c, 15 guru yang menjawab d, 11 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (2 x 5) + (3 x 4) + (9 x 3) + (15 x 2) + (11 x 1) =
90 : 40 = 2,25. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval
1,6 – 2,5.
Pertanyaan pada item nomor 20 diperoleh jawaban sebagai berikut : 2 guru
menjawab a, 1 guru menjawab b, 8 guru menjawab c, 13 guru yang menjawab d, 16 guru
menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (2 x 5) + (1 x 4) + (8 x 3) + (13 x 2) + (16 x 1) =
80 : 40 = 2. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval
1,6 – 2,5.
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (2,4 + 2,4 + 2,37 +2,25 + 2 ) :
5 = 2,28. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi rendah karena berada pada interval 1,6 –
2,5.
2 Interpretasi Variabel X
Untuk mengetahui keseluruhan dari keempat indikator tersebut diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru
adalah : ( 3,68 + 3,17 + 2,75 + 2,28 ) : 4 = 2,97. nilai tersebut termasuk kualifikasi Cukup
karena berada pada daerah rentang 2,6 – 3,5. maka dapat diketahui bahwa apresiasi
kepala madrasah terhadap kinerja guru di MA Muhammadiyah termasuk kategori cukup.
3 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
frekuensi apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil
perhitungan ,maka dapat disimpulkan hasil perhitungan tendensi sentral, ternyata
kedudukan M < Md < Mo atau M (60,3) < Md (60,84) < Mo (61,92). Dalam keadaan
demikian maka kurva yang diperoleh relative juling positif
Adapun pengujiannya normalitas variabel X ( apresiasi kepala madrasah terhadap
kinerja guru berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat hitung (X hitung) lebih kecil dari
pada Chi kuadrat tabel (X daftar) yaitu Chi kuadrat hitung sebesar 1,85 sedangkan Chi
kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 4 dalam daftar Chi
kuadrat diperoleh harga Chi kuadrat tabel sebesar 9,49 atau Chi kuadrat hitung 1,85 <
Chi kuadrat tabel 9,49.
B. Realitas Prestasi Belajar siswa
Untuk mengetahui data prestasi belajar siswa, penulis melaksanakan penelitian
langsung terhadap lokasi penelitian.
Sebagai pelengkap untuk membuktikan data mengenai fenomena tersebut, penulis
menyebarkan sejumlah angket. Angket yang disebarkan itu mempermasalahkan
indikator-indikator Prestasi belajar siswa yaitu : 1) Dapat memahami pelajaran yang telah
diberikan 2) Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan 3) Dapat menghasilkan sebuah
hasil yang sukses dalam belajar.4) Mampu menerapkan hasil dari belajar dalam
kehidupan sehari hari Untuk mengetahui variasi skor yang diperoleh, berdasarkan skala
penilaian sebagai berikut
Rata-rata antara 0,5- 1,5 Berarti sangat rendah
Rata-rata antara 1,6- 2,5 Berarti rendah
Rata-rata antara 2,6- 3,5 Berarti cukup
Rata-rata antara 3,6- 4,5 Berarti Tinggi
Rata-rata antara 4,6-5,5 Berarti sangat tinggi
Pada 20 pertanyaan yang diajukan kepada responden tersebut hasilnya dapat
dilihat di bawah ini :
1 Analisis Perindikator Data Variabel Y
a. Dapat memahami pelajaran yang telah diberikan
pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor1,2,3,4 dan 5.
pertanyaan pada item nomor 1 diperoleh jawaban sebagai berikut : 21 siswa menjawab a,
6 siswa menjawab b, 2 siswa menjawab c, 10 siswa yang menjawab d, 1 siswa menjawab
e. Nilai rata-ratanya adalah : (21 x 5) + (6 x 4) + (2 x 3) + (10 x 2) + (1 x 1) = 156 : 40 =
3,9. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval 3,6 – 4,5.
Pertanyaan pada item nomor 2 diperoleh jawaban sebagai berikut : 21 siswa
menjawab a, 6 siswa menjawab b, 1 siswa menjawab c, 11 siswa yang menjawab d, 1
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (21 x 5) + (6 x 4) + (1 x 3) + (11 x 2) + (1 x
1) = 155 : 40 = 3,87. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5.
Pertanyaan pada item nomor 3 diperoleh jawaban sebagai berikut : 20 siswa
menjawab a, 8 siswa menjawab b, 2 siswa menjawab c, 10 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (20 x 5) + (8 x 4) + (2 x 3) + (10 x 2) +
(0 x 1) = 158 : 40 = 3,95. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 4 diperoleh jawaban sebagai berikut : 21 siswa
menjawab a, 4 siswa menjawab b, 5 siswa menjawab c, 7 siswa yang menjawab d, 3
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (21 x 5) + (4 x 4) + (5 x 3) + (7 x 2) + (3 x
1) = 143 : 40 = 3,57. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 5 diperoleh jawaban sebagai berikut : 18 siswa
menjawab a, 3 siswa menjawab b, 3 siswa menjawab c, 16 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (18 x 5) + (3 x 4) + (3 x 3) + (16 x 2) +
(0 x 1) = 143 : 40 = 3,57. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (3,9 + 3,87 +3,95 +
3,57+3,57) : 5 = 3,7. angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5. Hal ini berarti prestasi belajar siswa pada indikator Dapat memahami
pelajaran yang telah diberikan termasuk kategori tinggi.
b. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
Pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor 6,7,8,9 dan 10.
pertanyaan pada item nomor 6 diperoleh jawaban sebagai berikut : 21 siswa menjawab a,
3 siswa menjawab b, 4 siswa menjawab c, 11 siswa yang menjawab d, 1 siswa menjawab
e. Nilai rata-ratanya adalah : (21 x 5) + (3 x 4) + (4 x 3) + (11 x 2) + (1 x 1) = 152 : 40 =
3,8. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 7 diperoleh jawaban sebagai berikut : 18 siswa
menjawab a, 2 siswa menjawab b, 6 siswa menjawab c, 14 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (18 x 5) + (2 x 4) + (6 x 3) + (14 x 2) +
(0 x 1) = 136 : 40 = 3,4. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada
pada interval 2,6 – 3,5
Pertanyaan pada item nomor 8 diperoleh jawaban sebagai berikut : 19 siswa
menjawab a, 1 siswa menjawab b, 9 siswa menjawab c, 11 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (19 x 5) + (1 x 4) + (9 x 3) + (11 x 2) +
(0 x 1) = 148 : 40 = 3,7. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 9 diperoleh jawaban sebagai berikut : 19 siswa
menjawab a, 2 siswa menjawab b, 9 siswa menjawab c, 10 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (19 x 5) + (2 x 4) + (9 x 3) + (10 x 2) +
(0 x 1) = 150 : 40 = 3,75. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 10 diperoleh jawaban sebagai berikut : 19 siswa
menjawab a, 1 siswa menjawab b, 8 siswa menjawab c, 11 siswa yang menjawab d, 1
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (19 x 5) + (1 x 4) + (8 x 3) + (11 x 2) + (1 x
1) = 146 : 40 = 3,65. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (3,8 + 3,4+3,7 + 3,75 + 3,65) :
5 = 3,67. angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval 3,6 –
4,5. Hal ini berarti prestasi belajar siswa pada indikator Dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan termasuk kategori tinggi.
c. Dapat menghasilkan sebuah hasil yang sukses dalam belajar
Pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor 11,12,13,14 dan
16. pertanyaan pada item nomor 11 diperoleh jawaban sebagai berikut : 22 siswa
menjawab a, 2 siswa menjawab b, 8 siswa menjawab c, 7 siswa yang menjawab d, 1
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (22 x 5) + (2 x 4) + (8 x 3) + (7 x 2) + (1 x
1) = 157 : 40 = 3,9. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 12 diperoleh jawaban sebagai berikut : 19 siswa
menjawab a, 2 siswa menjawab b, 11 siswa menjawab c, 8 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (19 x 5) + (2 x 4) + (11 x 3) + (8 x 2) +
(0 x 1) = 152 : 40 = 3,8. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 13 diperoleh jawaban sebagai berikut : 17 siswa
menjawab a, 5 siswa menjawab b, 7 siswa menjawab c, 10 siswa yang menjawab d, 1
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (17 x 5) + (5 x 4) + (7 x 3) + (10 x 2) + (1 x
1) = 147 : 40 = 3,67. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 14 diperoleh jawaban sebagai berikut : 17 siswa
menjawab a, 9 siswa menjawab b, 5 siswa menjawab c, 9 siswa yang menjawab d,tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (17 x 5) + (9 x 4) + (5 x 3) + (9 x 2) +
(0 x 1) = 154 : 40 = 3,85. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 15 diperoleh jawaban sebagai berikut : 17 siswa
menjawab a, 5 siswa menjawab b, 8 siswa menjawab c, 10 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (17 x 5) + (5 x 4) + (8 x 3) + (10 x 2) +
(0 x 1) = 149 : 40 = 3,72. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (3,92 + 3,8+3,67 + 3,85 +
3,72) : 5 = 3,8. angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada interval
3,6 – 4,5. Hal ini berarti prestasi belajar siswa pada indikator. Dapat menghasilkan
sebuah hasil yang sukses dalam belajar termasuk kategori tinggi.
d.Mampu menerapkan hasil dari belajar dalam kehidupan sehari hari
Pada indikator ini, diajukan lima item pertanyaan yaitu nomor 16,17 ,18,19 dan
20. pertanyaan pada item nomor 16 diperoleh jawaban sebagai berikut : : 15 siswa
menjawab a, 7 siswa menjawab b, 10 siswa menjawab c, 8 siswa yang menjawab d, tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (15 x 5) + (7 x 4) + (10 x 3) + (8 x 2) +
(0 x 1) = 149 : 40 = 3,72. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 17 diperoleh jawaban sebagai berikut : 17 siswa
menjawab a, 9 siswa menjawab b, 5 siswa menjawab c, 9 siswa yang menjawab d,tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (17 x 5) + (9 x 4) + (5 x 3) + (9 x 2) +
(0 x 1) = 154 : 40 = 3,85. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 18 diperoleh jawaban sebagai berikut : 10 siswa
menjawab a, 14 siswa menjawab b, 11 siswa menjawab c, 5 siswa yang menjawab d,tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (10 x 5) + (14 x 4) + (11 x 3) + (5 x 2)
+ (0 x 1) = 149 : 40 = 3,72. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena berada
pada interval 3,6 – 4,5
Pertanyaan pada item nomor 19 diperoleh jawaban sebagai berikut : 8 siswa
menjawab a, 11 siswa menjawab b, 13 siswa menjawab c, 8 siswa yang menjawab d,tidak
ada siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (8 x 5) + (11 x 4) + (13 x 3) + (8 x 2) +
(0 x 1) = 130 : 40 = 3,47. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada
pada interval 2,6 – 3,5
Pertanyaan pada item nomor 20 diperoleh jawaban sebagai berikut : 8 siswa
menjawab a, 8 siswa menjawab b, 14 siswa menjawab c, 5 siswa yang menjawab d,5
siswa menjawab e. Nilai rata-ratanya adalah : (8 x 5) + (8 x 4) + (14 x 3) + (5 x 2) + (5 x
1) = 129 : 40 = 3,2. Angka sebesar ini termasuk kualifikasi cukup karena berada pada
interval 2,6 – 3,5
Kelima item tersebut menghasilkan angka rata-rata (3,72 +
3,75+3,72+3,47+3,22 ) : 5 = 3,6. angka sebesar ini termasuk kualifikasi tinggi karena
berada pada interval 3,6 – 4,5. Hal ini berarti prestasi belajar siswa pada indikator yang
ada termasuk kategori tinggi.
2 Interpretasi Variabel Y
Untuk mengetahui keseluruhan dari keempat indikator tersebut diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah : (3,7) + (3,6) +
(3,79) + (3,57) :4 = 3,67. nilai tersebut termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
daerah rentang 3,6 – 4,5. maka dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa termasuk
tinggi.
3 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
frekuensi prestasi belajar siswa. ,maka dapat disimpulkan hasil perhitungan tendensi
sentral, ternyata kedudukan M < Md < Mo atau M (74,55) < Md (75) < Mo (75,9). Dalam
keadaan demikian maka kurva yang diperoleh relative juling positif.
Adapun pengujiannya normalitas variabel Y ( prestasi belajar siswa adalah
berdistribusi normal, karena Chi kuadrat hitung ( X hitung) lebih besar dari pada Chi
kuadrat table (X daftar) yaitu Chi kuadrat hitung sebesar 26,47 sedangkan Chi kuadrat
tabel 7,81 dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 3 dalam daftar Chi
kuadrat diperoleh harga Chi kuadrat table sebesar =7,81 atau Chi kuadrat hitung 26,47 >
Chi kuadrat table 7,81.
C. Realitas Hubungan Antara Apresiasi kepala Madrasah terhadap kinerja guru
dengan prestasi belajar siswa di madrasah Aliyah Muhammadiyah kota
Tasikmalaya.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengukur ada tidaknya
hubungan keterkaitan antara apresiasi Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru (variabel
X) dengan Prestasi Belajar siswa terhadap Bidang studi Pendidikan Agama Islam
(variabel Y).Artinya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat
korelasi antara kedua variabel analisis korelasinya melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan persamaan Linieritas Regresi
Analisis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk hubungan Apresiasi
Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru dengan Prestasi belajar siswa terhadap Bidang
studi Pendidikan Agama Islam . Pada hasil perhitungan terhadap pasangan data variabel
X dan Variabel Y, di dapat keterangan bahwa pasangan datanya membentuk persamaan
regresi linier Y= 30,22 + 0,72 X
dengan menggunakan harga-harga dari tabel di atas, maka koefisien a dan b untuk
persamaan regresi pasangan dengan rumus Y = a+bx data Variabel X dan Y pada
penelitian ini adalah :
=
=
=
= 30,22
=
=
=
= 0,72
Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa a= 30,22 dan b= 0,72 dengan
mensubstitusikan koefisien a dan b ke dalam rumus persamaan regresi untuk pasangan
variabel X dan Y pada penelitian ini, yaitu Y=30,22 + 0,72X
2. Menguji Linieritas Regresi, dengan langkah-langkah :
a. Menghitung Jumlah kuadrat regresi a ( JKa) :
JKa
=
= 220522,5
b. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a(JKb/a) :
c. Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKr):
d. Menghitung Jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk) :
JKkk=
=16,67+200+121,5
= 338,17
e.Menghitung Kuadrat Ketidakcocokan (JKtc) :
JKtc=JKres-JKkk
= 540,2 – 338,17
= 202,03
f. Menghitung derajat Kebebasan kekeliruan (dbkk) :
Dbkk= n – k
= 40– 17
= 23
g. Menghitung Derajat Ketidakcocokan (dbtc)
Dbtc =k-2
= 17 – 2
= 15
h. Menghitung Rata-rata Kuadrat Ketidakcocokan (RKtc):
RKkk=
i. Menghitung Rata-rata Kuadrat Ketidakcocokan (Rktc) :
RKtc=
j. Menghitung nilai F ketidakcocokan (Ftc) :
Ftc=
k. Menentukan F tabel/daftar dengan taraf signifikansi 5% ( )
Db (db= dbtc : dbkk) atau (db=15/23)
F tabel = (1- ) (dbtc:dbkk)
= (1-0,05) (15/23)
= (0,95) (15/23)
F(0,95) (15/23) =2,11
l. Setelah dilakukan interpolasi diatas, diperoleh F tabel 0,95 (15/23) sebesar 2,11.
melihat hasil perhitungan linieritas diatas, ternyata F hitung (0,91) lebih kecil dari F tabel
(2,11). Sesuai dengan prosedur Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka regresi tersebut
linier.
3. Menghitung Koefisien Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengukur derajat hubungan antara Apresiasi
Kepala Madrasah terhadap kinerja guru terhadap Prestasi belajar siswa terhadap bidang
studi Pendidikan agama islam. Sesuai dengan prosedur analisis ini didasarkan pada hasil
uji normalitas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal dan
regresinya linier. Oleh karena itu, derajat hubungannya sebesar . ditentukan dengan
menggunakan pendekatan Product Moment. sebagai berikut:
4. Uji Hipotesis
a. Menentukan nilai t hitung:
b. Menghitung derajat kebebasan, dengan rumus:
Db=n-2
= 40 -2
= 38
Mencari nilai t daftar tabel dengan db=38 dengan taraf signifikansi 5%. yang
taraf signifikansi 5% dengan db=38 setelah dilihat dalam tabel ternyata tidak terdapat,
maka untuk memperoleh jawaban digunakan cara interpolasi yaitu:
T 0,80 (30) = 0,854-------
T 0,80 (38)=
=0,854 – 8/10 (0,03)
T 0,80 (40) = 1,851------- =0,854 – 0,024=0,830
Dari perhitungan diatas ternyata > atau.6,25 > 0,830. sesuai dengan prosedur
hipotesis diterima jika t hitung > t table, sebaliknya hipotesis ditolak jika t hitung < t
tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Kondisi seperti
ini memberikan pengertian bahwa hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapatnya
hubungan antara pekerjaan sambilan degan profesionalisme guru ditolak.artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara kedua variable tersebut. Oleh karena arah korelasinya
positif maka dapat diinterprestasikan bahwa semakin tinggi apresiasi kepala Madrasah
terhadap kinerja guru maka semakin tinggi Prestasi Belajar siswa pada Bidang studi
Pendidikan Agama Islam.
5. Menentukan tinggi rendahnya korelasi
Untuk mengetahui tinggi rendahnya angka koefisien korelasi digunakan skala
penilaian.pada penelitian ini ternyata angka koefisien korelasi adalah sebesar 0,71
terdapat pada interval yang diartikan kategori korelasi tinggi .dengan demikian, tingkat
hubungan antara Apresiasi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru dengan Prestasi
Belajar siswa terhadap Bidang studi Pendidikan agama islam mencapai taraf kualifikasi
tinggi.
6. Penentuan Besarnya Pengaruh
a. Menentukan derajat tidak adanya korelasi (k) yaitu:
b. Menentukan Ramalan besarnya pengaruh (E)
E=100 ( 1-k)
= 100 (1-0,70)
= 100(0,3) =30%
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui dan dapat diramalkan variabel X
memberi pengaruh sebesar 30% terhadap variabel Y, hal ini diperkirakan masih terdapat
70% faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan
agama islam.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Dari hasil Penelitian dan pembahasan tentang Apresiasi kepala madrasah terhadap
kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa Di Madrasah Aliyah MUHAMMADIYAH
Kota Tasikmalaya, maka dapat menarik simpulan sebagai berikut
1. Realitas apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru berkategori cukup.
Hal ini didasarkan atas hasil pengisian tes oleh 40 responden yang
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 2,97. dalam skala penilaian angka tersebut
berada pada interval 2,6 – 3,5.termasuk kategori cukup
2. Realitas prestasi belajar siswa berkategori tinggi. Hal ini didasarkan atas hasil
pengisian angket oleh 40 responden yang menunjukan nilai rata-rata sebesar
3,67. dalam skala penilaian angka tersebut berada pada interval 3,6 – 4,5
termasuk kategori tinggi.
3. Realitas Hubungan antara apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja
guru.dengan prestasi belajar siswa hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien
Korelasi antara variabel X dengan Variabel Y sebesar 0,71. sedangkan
pengaruhnya sebesar 30% hal ini berarti sebesar ada 70% faktor lain yang
mempengaruhi Prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama
islam selain faktor apresiasi kepala madrasah.
B. Saran
1. Dari hasil perhitungan mengenai apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja guru
berkategori cukup.namun demikian hendaklah kepala sekolah harus lebih
ditingkatkan dalam memberikan apresiasi nya kepada para guru dan kepada para
siswanya.
2. Prestasi belajar siswa dalam bidang studi pendidikan agama islam berkategori
tinggi, namun demikian kinerja guru harus lebih ditingkatkan supaya prestasi
belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam lebih bagus lagi.
3. dengan diketahui besarnya pengaruh apresiasi kepala madrasah terhadap kinerja
guru dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama islam
adalah sebesar 30%. Dengan demikian, masih ada 70% lagi faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. diperlukan penelitian lebih
lanjut yang berhubungan dengan faktor – faktor lain tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Charis, 1990, Kuliah Etika, Jakarta, Rajawali.
Bahan Penataran, 1981, P4, UUD 45, GBHN, Pegawai Republik Indonesia,Jakarta.
Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan, 1994, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.
Hadi Supeno, 1995, Potret Guru, Jakarta, Sinar Harapan.
Koentjoroningrat, 1991, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia.
Lexy Moleong, 1994, Metodologi Penelitian Kualitatif, Editor Tjun Surjaman, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Moh Uzer Usman, 1996, Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana, 1998, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung Sinar Baru Al Gesindo.
Oemar Hamalik, 1991, Pendidikan Guru konsep dan Strategi, Bandung, mandar maju.
Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta, PT Rineka Cipta.
S. Nasution, 1996, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara.
Tatang M. Amirin, 1995, Menyusun rencana Penelitian, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
W.J.S Poerwadarminta, 1995, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka.
Winarno Surachmad, 1978, Dasar dan Teknik Research, Bandung, tarsito.
Lampiran
PROSES PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKANTENDENSI SENTRAL
VARIABEL X
85 65 85 85 85 90 75 65 70 85
60 70 85 85 65 70 95 75 65 80
80 70 75 85 80 80 80 70 75 85
60 80 75 75 75 80 75 85 60
Dari data diatas kemudian diolah dan diuji datanya dengan statistik parametrik
melalui uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Rentang (R), dengan rumus :
R = (H-L) + 1
= 95 – 60 + 1
= 36
2. Menentukan Kelas Interval (Ki)
Ki = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 39
= 1 + 3.3 log ( 1,59)
= 6,24
3. Menentukan Panjang Interval (P)
= 5,8 dalam hal ini ditetapkan P= 6b
4. Menyusun Tabel distribusi Frekuensi
Tabel
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Tes Variabel X
interval Fi Xi Fkb FiXi53-50 2 51,5 2 2652,25 103 5304,557-54 14 55,5 16 3080,25 777 43123,561-58 6 59,5 22 3540,25 357 21241,565-62 12 63,5 34 4032,25 762 4838769-66 5 67,5 39 4556,25 337,5 22781,2573-70 0 71,5 39 5112,25 0 077-74 1 75,5 40 5700,25 75,5 5700,25
2412 1465385. Menghitung Harga-harga Tendensi Sentral
- Menentukan Mean (X) dengan rumus :
- Menentukan Median (Md) dengan rumus :
- Menentukan Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3 md – 2 M
= 3(60,84) - 2(60,3)
= 182,52-120,6
= 61,92
6. Membuat kurva Tendensi Sentral
Berdasarkan perhitungan diatas, ternyata harga mean lebih kecil daripada harga
median dan harga median lebih kecil daripada harga modus. Dengan kata lain Mean
(60,3) < Md (60,84 ) < Mo (61,92). Sehingga menghasilkan gambar kurva juling
negatif.
Lampiran
PROSES PERHITUNGAN UJI NORMALITA DATA
VARIABEL X
Untuk menentukan uji normalitas data variable X dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari nilai standar deviasi (SD) dengan rumus :
SD =
3663,45 – 3636,09
=
= 5,23
b.. mencari daftar tabel frekuensi observasi dan Ekspektasi dengan mengetahui Z skor, Z
daftar L dan Ei
Z = 60,3 SD = 5,23
Z = 49,5 – 60,3 = -2,07 5,23
Z = 53,5 - 60,3 = -I,3 5,23
Z = 57,5 – 60,3= -0,53 5,23
Z = 61,5 – 60,3 = 0,23 5,23
Z = 65,5 – 60,3 = 1 5,23
Z = 69,5 – 60,3 = 1,76 5,23
Z = 73,5 – 60,3 = 2,53 5,23
Z8 = 76,5 – 60,3 = 3,11 5,23
Tabel
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN EKSPETASI VARIABEL X
BK Z hitung Z tabel Li Ei Oi
49,5 2,07- 0,4812
0,078 3,12 2
53,5 1,3- 0,4032
0,2013 8,05 14
57,5 0,53- 0,2019
0,1109 4,436 6
61,5 0,23 0,0910
0,2503 10,012 12
65,5 1 0,3413
0,1195 4,78 5
69,5 1,76 0,4608
0,0335 1,34 0
73,5 2,53 0,4943
0,0048 0,19 1
76,5 3,11 0,4991
9. Menentukan Chi kuadrat (X ) dengan rumus :
10. Menentukan Derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
Dk= K-3
= 7-3
=4
11. Menentukan Chi kuadrat (X ) Tabel dengan taraf signifikasi 5%
X =(1- ) (dk)
=(1-0,05) (4)
=0,95 (4)
=9,49
12. Menentukan Normal tidaknya Variabel X
Sesuai prosedur, oleh karena nilai chi kuadrat perhitungan (X hitung )= 1,85
lebih kecil dari pada nilai chi kuadrat tabel (X tabel)=9,49 (1,85<9,49) maka dalam
keadaan demikian Variabel X yakni Apresiasi Kepala Madrasah berdistribusi Normal.
Lampiran
PROSES PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKANTENDENSI SENTRAL
VARIABEL Y
75 75 80 75 75 70 75 70 80 65
80 65 75 75 80 65 75 70 75 80
80 75 80 70 80 75 70 80 75 70
65 70 75 75 80 65 80 65 80 80
Dari data diatas kemudian diolah dan diuji datanya dengan statistic parametric melalui uji
normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut :
5. Menentukan Rentang (R), dengan rumus :
R = (H-L) + 1
= 80 – 65 + 1
= 16
6. Menentukan Kelas Interval (Ki)
Ki = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 40
= 1 + 5,28
= 6,28
7. Menentukan Panjang Interval (P)
= 2,54
8. Menyusun Tabel distribusi Frekuensi Variabel Y
Tabel
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Tes Variabel Y
Interval Fi Xi Fkb FiXi
67-65 6 66 6 4356 396 26136
70-68 7 69 13 4761 483 33327
73-71 0 72 13 5184 0 0
76-74 14 75 27 5625 1050 78750
79-77 0 78 27 6084 0 0
82-80 13 81 40 6561 1053 85293
2982 223506
5. Menghitung Harga-harga Tendensi Sentral
- Menentukan Mean (X) dengan rumus :
- Menentukan Median (Md) dengan rumus :
Menentukan Modus (Mo) dengan rumus :
Mo = 3 md – 2 M
= 3(75)-2(74,55)
= 225 – 149,1
= 75,9
6. Membuat kurva Tendensi Sentral
Berdasarkan perhitungan diatas, ternyata harga mean lebih kecil daripada harga
median dan harga median lebih kecil daripada harga modus. Dengan kata lain Mean
(74,55) < Md ( 75) < Mo (75,9), sehingga menghasilkan jawaban kurva juling
Negatif, yaitu sebagai berikut:
LampiranPROSES PERHITUNGAN UJI NORMALITA DATA
VARIABEL Y
Untuk menentukan uji normalitas data variable Y dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung Standar Deviasi (SD) dengan rumus :
8. Mencari daftar tabel frekuensi observasi dan Ekspektasi dengan mengetahui Z skor, Z
daftar L dan Ei
Z = 74,55 SD = 5,47
Z = 64,5 – 74,55 = -1,83 5,47 Z = 67,5 - 74,55 = -1,28 5,47
Z = 70,5 – 74,55 = -0,74 5,47 Z = 73,5 – 74,55 = -0,19 5,47 Z = 76,5 – 74,55 = 0,36 5,47 Z = 76,5 – 74,55 = 0,36 5,47 Z = 76,5 – 74,55 = 0,36 5,47 Z6 = 79,5 – 74,55 = 0,9 5,47
Z7 = 82,5 – 74,55 = 1,45 5,47
Tabel
Daftar Distribusi Frekuensi Observasi dan Ekspektasi Variabel Y
BK Z Hitung Z tabel Li Ei Oi
64,5 1,83- 0,4664
0,0667 2,668 6
67,5 1,28- 0,3997
0,1293 5,172 7
70,5 0,74- 0,2704
0,195 7,8 0
73,5 0,19- 0,0754
0,0652 2,608 14
76,5 0,36 0,1406
0,1753 7,012 0
79,5 0,9 0,3154
0,1106 4,424 13
82,5 1,45 0,4265
9. Menentukan Chi kuadrat (X ) dengan rumus :
10. Menentukan Derajat kebebasan (dk) dengan rumus :
Dk= K-3
= 6-3
=3
11. Menentukan Chi kuadrat (X ) Tabel dengan taraf signifikasi 5%
X =(1- ) (dk)
=(1-0,05) (3)
=0,95 (3)
=7,81
12. menentukan Normal tidaknya Variabel Y
Sesuai prosedur, oleh karena nilai chi kuadrat perhitungan (X hitung)= 26,47
lebih besar dari pada nilai chi kuadrat tabel (X tabel)= 7,81(26,47 > 7,81) maka
dalam keadaan demikian Variabel Y yakni Prestasi Belajar Siswa pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam berdistribusi Normal.
lampiran
Tabel
Data pasangan Variabel X dan Y untuk keperluan Analisis Regresi dan Korelasi
No X Y X Y XY
1 56 75 3136 5625 4200
2 62 75 3844 5625 4650
3 74 80 5476 6400 5920
4 62 75 3844 5625 4650
5 65 75 4225 5625 4875
6 55 70 3025 4900 3850
7 59 75 3481 5625 4425
8 62 70 3844 4900 4340
9 60 80 3600 6400 4800
10 56 65 3136 4225 3640
11 63 80 3969 6400 5040
12 62 65 3844 4225 4030
13 61 75 3721 5625 4575
14 57 75 3249 5625 4275
15 62 80 3844 6400 4960
16 56 65 3136 4225 3640
17 61 75 3721 5625 4575
18 55 70 3025 4900 3850
19 66 75 4356 5625 4950
20 62 80 3844 6400 4960
21 63 80 3969 6400 5040
22 56 75 3136 5625 4200
23 60 80 3600 6400 4800
24 58 70 3364 4900 4060
25 62 80 3844 6400 4960
26 64 75 4096 5625 4800
27 56 70 3136 4900 3920
28 68 80 4624 6400 5440
29 62 75 3844 5625 4650
30 55 70 3025 4900 3850
31 54 65 2916 4225 3510
32 56 70 3136 4900 3920
33 57 75 3249 5625 4275
34 56 75 3136 5625 4200
35 67 80 4489 6400 5360
36 50 65 2500 4225 3250
37 67 80 4489 6400 5360
38 50 65 2500 4225 3250
39 66 80 4356 6400 5280
40 66 80 4356 6400 5280
2415 2970 146829 221600 180060
Lampiran
PROSES PERHITUNGAN ANALISIS KORELASIONAL
Setelah menganalisis variabel X dan Variabel Y, maka selanjutnya dilakukan
analisis korelasioner dengan maksud untuk mengetahui adanya hubungan antara
Apresiasi Kepala madrasah Terhadap kinerja Guru (Variabel X) dengan Prestasi belajar
Siswa pada bidang studi pendidikan Agama Islam (Variabel Y).
Maka analisis korelasionalnya dengan langkah-langkah sebagai berikut :
2. menentukan Persamaan Regresi Linier
dengan menggunakan harga-harga dari table di atas, maka koefisien a dan b untuk
persamaan regresi pasangan dengan rumus Y = a+bx data Variabel X dan Y pada
penelitian ini adalah :
=
=
=
= 30,22
=
=
=
= 0,72
Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa a= 30,22 dan b= 0,72. dengan
mensubstitusikan koefisien a dan b ke dalam rumus persamaan regresi untuk pasangan
variabel X dan Y pada penelitian ini, yaitu Y=30,22 + 0,72X
3. Menguji Linieritas Regresi, dengan langkah-langkah :
a. Menghitung Jumlah kuadrat regresi a ( JKa) :
JKa
=
= 220522,5
b. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b terhadap a(JKb/a) :
c. Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKr):
d. Menghitung Jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk) :
JKkk=
=16,67+200+121,5
= 338,17
e.Menghitung Kuadrat Ketidakcocokan (JKtc) :
JKtc=JKres-JKkk
= 540,2 – 338,17
= 202,03
f. Menghitung derajat Kebebasan kekeliruan (dbkk) :
Dbkk= n – k
= 40– 17
= 23
g. Menghitung Derajat Ketidakcocokan (dbtc)
Dbtc =k-2
= 17 – 2
= 15
h. Menghitung Rata-rata Kuadrat Ketidakcocokan (RKtc):
RKkk=
i. Menghitung Rata-rata Kuadrat Ketidakcocokan (Rktc) :
RKtc=
j. Menghitung nilai F ketidakcocokan (Ftc) :
Ftc=
k. Menentukan F tabel/daftar dengan taraf signifikansi 5% ( )
Db (db= dbtc : dbkk) atau (db=6/31)
F tabel = (1- ) (dbtc:dbkk)
= (1-0,05) (15/23)
= (0,95) (15/23)
F 0,95 (14/23) = 2,11------------- F(0,95) (15/23) = 9
F 0,95 (16/23) = 2,10-------------
l. Setelah dilakukan interpolasi diatas, diperoleh F tabel 0,95 (15/23) sebesar 2,11.
melihat hasil perhitungan linieritas diatas, ternyata F hitung (0,91) lebih kecil
dari F tabel (2,11). Sesuai dengan prosedur Jika F hitung lebih kecil dari F tabel
maka regresi tersebut linier.
3. Menghitung Koefisien Korelasi
Dari hasil analisis terdahulu diketahui bahwa data variable X dan Y berdistribusi
normal dan regresinya linier. Oleh karena itu derajat hubungan variabel X ( Apresiasi
kepala Madrasah) dan Y ( Prestasi Belajar siswa pada bidang studi Pendidikan agama
Islam) ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
4. Uji Hipotesis
a. Menentukan nilai t hitung:
b. Menghitung derajat kebebasan, dengan rumus:
Db=n-2
= 40 -2
= 38
Mencari nilai t daftar tabel dengan db=38 dengan taraf signifikansi 5%. yang
taraf signifikansi 5% dengan db=38 setelah dilihat dalam tabel ternyata tidak terdapat,
maka untuk memperoleh jawaban digunakan cara interpolasi yaitu:
T 0,95 (30) = 1,68-------
T 0,95 (38)=
=1,68 – 2/20 (0,01)
T 0,95 (40) = 1,67------- =1,68 – 0,001=1,679
Dari perhitungan diatas ternyata > atau.sesuai dengan prosedur
hipotesisi diterima jika t hitung > t table, sebaliknya hipotesis ditolak jika t hitung < t
tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Kondisi seperti
ini memberikan pengertian bahwa hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapatnya
hubungan antara Apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja guru ditolak.artinya
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variable tersebut. Oleh karena arah
korelasinya positif maka dapat diinterprestasikan bahwa semakin banyak Apresiasi
Kepala Madrasah semakin tinggi kinerja Guru..
5. Menentukan tinggi rendahnya korelasi
dari perhitungan koefisien korelasi di atas, diketahui bahwa harga koefisien
korelasi antara pengaruh Apresiasi Kiepala Madrasah terhadap kinerja guru adalah
sebesar 0,71.angka ini apabila diidentifikasi dengan skala kualifikasi termasuk kategori
sangat tinggi karena berada pada daerah interval antara 0,01-0,20
6. Penentuan Besarnya Pengaruh
a. Menentukan derajat tidak adanya korelasi (k) yaitu:
b. Menentukan Ramalan besarnya pengaruh (E)
E=100 ( 1-k)
= 100 (1-0,70)
= 100(0,3) = 30 %
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui dan dapat diramalkan variabel X
memberi pengaruh sebesar 30% terhadap variabel Y, atau dengan kata lain Apresiasi
kepala Madrasah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang studi Pendidikan Agama
Islam yakni 30%, hal ini diperkirakan masih terdapat 70% faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan Agama Islam.
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara untuk kelapa sekolah
1. Mohon dijelaskan mengenai kondisi objektif madrasah Aliyah muhammadiyah.
2. Mohon dijelaskan sejarah singkat berdirinya Madrasah Aliyah Muhammadiyah.
3. Apakah sering bapak memberikan apresiasi kepada para guru dengan tujuan
meningkatkan prestasi belajar siswa?
4. Berupa apakah bapak memberikan apresiasi kepada para guru?
5. Apakah menurut bapak kinerja guru di madrasah Aliyah Muhammadiyah ini sudah
tercipta dengan baik?
6. Apakah Bapak pernah menegur guru yang menurut bapak kurang berpengalaman
dalam mengajar bidang studi pelajaran tertentu ?
ANGKET PENELITIAN
A. Identitas Diri :Nama :……………………………
Jenis Kelamin :…………………………… Kelas :……………………………
B. Petunjuk pengisian :1. Bacalah dengan sunguh-sungguh setiap soal dengan baik dan benar !
2. Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda !3. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e yang benar menurut anda
4. Berikanlah jawaban secara langsung pada lembar pertanyaan ini!
I. Apresiasi Kepala Madrasah terhadap kinerja Guru(Variabel X)
1. Menurut anda, apakah ada sikap kepedulian Kepala Sekolah Untuk berusaha
mendorong siswanya belajar Agama Islam ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
2. Menurut anda, adakah sikap / kepedulian Kepala Sekolah terhadap cara belajar /
metode belajar Agama Anda di Sekolah ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
3. Menurut Saudara / I, bagaimana Frekuensi perhatian Kepala Sekolah terhadap
Anda sebagai Guru untuk selalu disiplin berjamaah Shalat Dzuhur menegur atau
tidak ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
4. Menurut Anda sudahkah Kepala Sekolah memberikan Suri Tauladan yang baik
terhadap Anda ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
5. Apakah Kepala Sekolah sering menegur Anda jika kepdapatan tidak memakai
Jilbab atau tidak mengikuti Solat berjamaah ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
6. Seringkah Kepala Sekolah menegur Anda jika tidak membawa Surat Yasin pada
setiap hari Jum’at pagi ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
7. Seringkah Kepala Sekolah mengupayakan penyelesaian jika Anda dianggap
belum menguasai pelajaran ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
8. Sudahkah Kepala Sekolah memberikan penghargaan bagi anda jika Anda
berprestasi di bidang Agama ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
9. Sudahkah Kepala Sekolah menegur Anda jika tidak mengikuti Upacara hari Senin
yang mana di dalamnya selalu disinggung Masalah Agama ?
a. Sering
b. Jarang
c. Kadang – kadang
d. Jarang Sekali
e. Tidak Sama Sekali
10. Seringkah Kepala Sekolah menegur Anda jika tidak mengikuti Program Remedial
Teaching (Pelajaran Tambahan) jika Anda memang dianggap masih kurang
menguasai ?
a. Sering d. Jarang Sekali
b. Jarang e. Tidak Sama Sekali
c. Kadang – kadang
ANGKET PENELITIAN
C. Identitas Diri :Nama :……………………………
Jenis Kelamin :…………………………… Kelas :……………………………
D. Petunjuk pengisian :1. Bacalah dengan sunguh-sungguh setiap soal dengan baik dan benar !2. Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda !3. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e yang benar menurut anda
4. Berikanlah jawaban secara langsung pada lembar pertanyaan ini!
II. Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y)
1. Setelah guru kelas menerangkan maka materi tersebut……….
a. sangat di fahami
b. saya pahami
c. kurang saya pahami
d. tidak saya pahami
e. biasa saja
2. Pada waktu proses belajar mengajar berlangsung, suasana di kelas………….
a. sangat tenang
b. tenang
c. kadang tenang
d. kurang tenang
e. tidak tenang
3. Ketika guru menerangkan pelajaran di kelas, saya…….
a. selalu memperhatikan
b. sering memperhatikan
c. kadang-kadang memperhatikan
d. memperhatikan
e. tidak pernah memperhatikan
4. ketika guru saya mengajar, saya merasa………….
a. sangat diperhatikan
b. diperhatikan
c. kurang diperhatikan
d. tidak diperhatikan
e. kadang diperhatikan
5. Sebelum guru saya mengajar, beliau……..
a. selalu mengabsen
b. sering mengabsen
c. kadang-kadang mengabsen
d. tidak pernah mengabsen
e. mengabsen
6. Perasaan saya terhadap bidang studi yang diajarkan………..
a. senang
b. sangat senang
c. kadang-kadang senang
d. kurang senang
e. tidak senang
7. materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, saya…….
a. sangat dapat saya pahami
b. dapat saya pahami
c. tidak dapat difahami
d. kurang dapat difahami
e. kadang-kadang dipahami
8. bagaimana sikap anda setiap ada pelajaran di sekolah?
a. selalu mengikuti
b. sering mengikuti
c. jarang mengikuti
d. Sangat sering mengikuti
e. Kadang-kadang mengikuti
9. bagaimana sikap anda bila diberi tugas oelh guru?
a. selalu dikerjakan
b. kadang-kadang dikerjakan
c. dikerjakan asal saja
d. jarang dikerjakan
e. dikerjakan selalu benar
10. bagaimana kegiatan anda dalam mengikuti pelajaran di sekolah?
a. sangat aktif
b. aktif
c. kurang aktif
d. tidak aktif
e. kadang aktif