Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN
SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014-2018
OLEH
HANNUM ANGGINA DIA
160503011
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
i
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN
SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014-2018
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, leverage,
aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan direksi
terhadap pengungkapan sustainability report. Sustainability report diukur dengan
menggunakan Sustainability Report Disclousure Index berdasarkan GRI G4.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan
sebanyak 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 hingga tahun 2018 melalui metode purposive sampling. Metode
analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan bantuan program
komputer Eviews Versi 11.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel
profitabiltas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Sedangkan secara parsial, variabel aktivitas, komite audit, dan dewan direksi
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan
profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report.
Kata Kunci : Profitabilitas, Leverage, Aktivitas Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Komite Audit, Dewan Direksi, Pengungkapan
Sustainability Report.
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF FINANCIAL PERFORMANCE, COMPANY SIZE,
AND CORPORATE GOVERNANCE ON SUSTAINABILITY REPORT
DISCLOSURES IN COMPANIES MINING ON THE INDONESIA
STOCK EXCHANGE PERIOD 2014-2018
The purpose of this research is to analyze the influence of profitability,
leverage, company activity, company size, audit committee, and the board of
directors towards the disclosure of sustainability reports. Sustainability reports
are measured using the Sustainability Report Disclosure Index based on GRI G4.
This research uses secondary data where taken the mining companies
which are listed in the Indonesia Stock Exchange. The are 10 mining companies
selected as research samples listed in the Indonesia Stock Exchange from 2014 to
2018 through the purposive sampling method. The analytical method for this
research uses panel data regression with the aid of Eviews Version 11 computer
program.
The results of this study indicate that simultaneously the variables of
profitability, leverage, activity, company size, audit committee, and the board of
directors have a significant influence on the sustainability report disclosure.
Meanwhile partially, the activity variables, audit committee, and board of
directors have a significant influence on the disclosure of the sustainability
report, while profitability, leverage, and company size have no significant
influence on the disclosure of the sustainability report.
Keywords : Profitability, Leverage, Company Activity, Company Size, Audit
Committee, Board of Directors, Sustainability Report
Disclosures.
Universitas Sumatera Utara
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “PengaruhKinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Corporate
Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi, penulis banyak
memperoleh doa, dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak., selaku dosen pembimbing, Bapak
Abdillah Arif Nasution, SE, M.Si, Ak., selaku dosen penguji dan Bapak Drs.
Hotmal Ja’far, MM, Ak., selaku dosen pembanding yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik kepada penulis
Universitas Sumatera Utara
v
yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi
ini.
5. Orang tua penulis yang tersayang, Marasi Tambunan dan Eliseri Mastati yang
telah memberikan kasih sayang, dukungan, nasehat, doa, dan materi pada
penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Abang dan Kakak penulis, Bg Aiy,
Kak Vina, Bg Dede, Kak Kiki, Bg Bobi, Kak Dinda, Bg Riyan yang telah
memberikan doa, motivasi dan semangat.
6. Teman - teman penulis, Chacu, Aiicu, Sancu, Unitacu, Bity, dan Juli serta
teman - teman mahasiswa S-1 Akuntansi stambuk 2016 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan, waktu,
kebersamaan, dan kesabaran dari awal perkuliahan hingga akhir dari proses
pembuatan skripsi ini. Dan kepada pihak-pihak yang telah begitu banyak
membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala
saran dan kritik untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Medan, Agustus 2020
Penulis,
Hannum Anggina Dia
160503011
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ............................................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................................... iii KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1 1.2 Perumusan Masalah .....................................................................................9
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 12 2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 12
2.1.1 Teori Stakeholder ............................................................................. 12
2.1.2 Teori Legitimasi ............................................................................... 13 2.1.3 Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) .................................. 14
2.1.4 Konsep Tripple Bottom Line ............................................................. 17
2.1.5 Kinerja Keuangan (Financial Performance) ...................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 24 2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................ 28
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 30
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sustainability Report .................................. 30
2.4.2 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability Report..... 30
2.4.3 Pengaruh Aktivitas terhadap Pengungkapan Sustainability Report ..... 31 2.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Pengungkapan Sustainability Report ................................... 31
2.4.5 Pengaruh Komite Audit terhadap
Pengungkapan Sustainability Report ..................................... 32 2.4.6 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Pengungkapan
Sustainability Report ......................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 34 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 34
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 34
3.3 Batasan Operasional .................................................................................. 34
3.4 Defenisi Operasional ................................................................................. 35 3.4.1 Variabel Dependen ........................................................................... 35
3.4.2 Variabel Independen ......................................................................... 36
3.5 Skala Pengkuran Variabel .......................................................................... 38 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 39
3.6.1 Populasi ............................................................................................ 39
3.7 Jenis data ................................................................................................... 41 3.8 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 42
3.9 Metode Analisis Data ................................................................................ 42
3.9.1 Statistik Deskriptif ............................................................................ 42
3.9.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................................ 42 3.9.2.1Uji Chow .............................................................................. 43
Universitas Sumatera Utara
vii
3.9.2.2Uji Hausman ......................................................................... 43
3.9.2.3Uji Lagrange Mulitiplier (LM) .............................................. 44
3.9.3 Analisis Regresi Data Panel .............................................................. 44 3.9.4 Uji Asumsi Klasik............................................................................. 45
3.9.4.1Uji Normalitas ...................................................................... 46
3.9.4.2Uji Multikolinearitas ............................................................. 46 3.9.4.3Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 47
3.9.4.4Uji Autokorelasi .................................................................... 47
3.9.5 Uji Hipotesis ..................................................................................... 48
3.9.5.1Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................. 48 3.9.5.2Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ............ 48
3.9.5.3Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 50 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian............................................................ 50
4.2 Hasil Uji Analisis Data .............................................................................. 51
4.2.1 Hasil Statistik Deskriptif ................................................................... 51 4.2.2 Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel .................................. 53
4.2.3 Model Regresi Data Panel ................................................................. 55
4.2.4 Uji Asumsi Klasik............................................................................. 58
4.2.4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................ 59 4.2.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................... 59
4.2.4.3 Hasil Uji Hete7roskedastsitas ............................................... 60
4.2.4.4 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................... 61 4.2.5 Uji Hipotesis ..................................................................................... 62
4.2.5.1 Uji Statistik F ....................................................................... 62
4.2.5.2Uji Statistik t ......................................................................... 63
4.2.5.3Analisis Koefisien Determinasi ............................................. 65 4.3 Pembahasan .............................................................................................. 65
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report ......................................................................... 66 4.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability Report..... 67
4.3.3 Pengaruh Aktivitas Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report ......................................................................... 68 4.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report ......................................................................... 68
4.3.5 Pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan
Sustainabiity Report .......................................................................... 69 4.3.6 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Pengungkapan
Sustainabiity Report .......................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 72 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 72
5.2 Saran ......................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................70 DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. 77
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul
Halaman
1.1 Research GAP…………………………………………..... 8
2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………….. 24
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel…. 38
3.2 Daftar Perusahaan Pertambangan yang Menjadi Sampel.. 40
4.1 Data Hasil Pemilihan Sampel………………………….... 50
4.2 Statistik Deskriptif………………………………………. 52
4.3 Hasil Uji Chow………………………………………….. 54
4.4 Hasil Uji Hausman……………………………………… 54
4.5 Hasil Uji Lagrange Multiplier (LM)……………………. 55
4.6 Hasil Estimasi Regresi Data Panel Model Common
Effect……………………………………………………..
56
4.7 Hasil Uji Normalitas……………………………………. 59
4.8 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………… 60
4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas…………………………….. 61
4.10 Hasil Uji Autokorelasi………………………………….. 61
4.11 Hasil Uji Simultan (Uji F) 62
4.12 Hasil Uji Parsial (Uji t)………………………………… 63
4.13 Nilai Koefisien Determinasi…………………………….. 65
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual …………………………..…... 28
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Judul
Halaman
1 Daftar Sampel Penelitian ……………………..…............ 77
2 Daftar Indikator GRI G4 ……………………………….. 78
3 Data Variabel Dependen – Pengungkapan Sustainability
Report................................................................................
83
4 Data Variabel Independen – Profitabilitas……............... 96
5 Data Variabel Independen – Leverage ............................ 97
6 Data Variabel Independen – Aktivitas Perusahaan…….. 98
7 Data Variabel Independen – Ukuran Perusahaan ……… 99
8 Data Variabel Independen – Komite Audit ……………. 100
9 Data Variabel Independen – Dewan Direksi ………….... 101
10 Hasil Output Eviews 11 ………………………………… 102
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era revolusi dan persaingan industri, perusahaan berlomba-lomba
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi. Kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan seringkali mengabaikan
dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut tidak hanya memperhatikan keuntungan dan kepentingan dari
sisi stakeholders-nya saja tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep Tripple Bottom Line
yang diungkapkan Elkington bahwa perusahaan dalam menjalankan bisnis tidak
hanya berpijak pada keuntungan saja tetapi memperhatikan sosial dan lingkungan.
Perusahaan dapat mengungkapkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan
lingkungan dengan menerbitkan sustainability report.
Sustainability report adalah praktik pengukuran, pengungkapan, dan upaya
akuntabilitas dan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal
(Global Reporting Initiative). Sustainability report menjadi bukti bahwa telah
adanya komitmen dan keterbukaan atas aktivitas perusahaan terhadap lingkungan
dan sosialnya yang dapat dinilai hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan
informasi tersebut.
Sustainability report disusun berdasarkan pedoman pelaporan GRI yang
diterima secara global. Daya tarik pedoman GRI sebagai standar untuk pelaporan
Universitas Sumatera Utara
2
keberlanjutan sebagian besar disebabkan oleh pendekatan multi-stakeholder yang
diadopsi dalam pengembangan pedomannya (CGA-Canada, 2005). Kerangka
kerja GRI telah diperbaiki secara kontinu dan pada tahun 2013, The Fourth
Generation (G4) telah diperkenalkan di Amsterdam, Belanda. Indikator kinerja
yang terdapat pada GRI G4 terbagi atas 3 aspek, yaitu ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
Pengungkapan sustainability report di kebanyakan negara termasuk
Indonesia masih bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan yang mewajibkan
seperti halnya pada penerbitan financial reporting. Meskipun pengungkapan
sustainability report tidak diwajibkan, namun perusahaan berusaha membuat
sustainability report sebagai alat untuk menilai potensi keberlanjutan perusahaan
dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial, khususnya perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan.
Perusahaan sektor pertambangan lebih mendapatkan perhatian dari
masyarakat karena merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha eksplorasi
alam sehingga diwajibkan untuk melakukan fungsi tanggung jawab sosialnya
terhadap dampak dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan, sebagaimana
disebutkan dalam pasal 74 ayat 1 dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (PT). Namun dalam faktanya, hampir 70% kerusakan
lingkungan di Indonesia disebabkan oleh perusahaan pertambangan
(https://bangka.tribunnews.com).
Tragedi – tragedi lingkungan yang terjadi di Indonesia atas aktivitas
pertambangan diantaranya, kasus semburan lumpur PT. Lapindo Brantas yang
Universitas Sumatera Utara
3
mencemari lingkungan dan menyebabkan ancaman besar bagi kesehatan
masyarakat setempat, kasus PT. Freeport yang membuang limbah di sekitar
pegunungan dan sungai yang mengakibatkan menurunnya kualitas alam di sekitar
pegunungan dan terancamnya kesehatan dan pemukiman masyarakat. Kasus PT.
Newmont Minahasa Raya yang membuang limbah di perairan mengakibatkan
masyarakat terkena penyakit, kasus PT. Caltex Pasific Indonesia yang
mengeskploitasi sumber minyak secara berlebihan mengakibatkan sumur-sumur
masyarakat menjadi kering dankasus PT. Indominco Mandiri yang melakukan
pembuangan B3 tanpa izin yang beresiko menyebabkan pencemaran udara.
Ekspansi pertambangan yang terus berlangsung yang diantaranya ilegal,
kriminalisasi terhadap masyarakat yang menolak izin usaha pertambangan dan
lubang bekas galian tambang yang dibiarkan saja oleh perusahaan tanpa adanya
usaha untuk mereklamasi telah memakan korban. Minimnya pengawasan serta
sanksi yang diberikan kepada perusahaan seperti kasus yang terjadi pada operasi
penambangan timah dengan Kapal Isap Produksi (KIP) yang tidak memiliki izin
di daerah destinasi wisata pantai pasir padi. Perusahaan yang hanya dijatuhi
hukuman denda Rp 1,1 Miliar yang dinilai ringan mengindikasikan bahwa hukum
peraturan pertambangan di Indonesia masih lemah dan belum tegas kepada para
pelaku perusakan lingkungan sehingga pihak perusahaan pertambangan berani
menghalalkan segala cara demi memaksimalkan profit mereka dan mengabaikan
dampak lingkungan dan sosial. Adanya Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010
tentang Reklamasi dan Pasca tambang seringkali diabaikan oleh banyak
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4
Dengan adanya berbagai kasus yang terjadi mengindikasikan kurangnya
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan sosial masyarakat sekitar. Hal
tersebut membuat masyarakat semakin kritis dan ikut serta dalam mengawasi
aktivitas perusahaan. Sejumlah perusahaan yang bisnisnya bersinggungan
langsung dengan aspek lingkungan menamakan dirinya dengan gerakan menjaga
kelestarian alam. Mereka mengemasnya melalui kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR). Namun, pengungkapan CSR tidak sepenuhnya memberikan
kontribusi terhadap sustainable development dan banyak yang lebih mengarah
kepada green washing atau sarana pemasaran bagi perusahaan untuk mendapatkan
simpati dari masyarakat bahwa perusahaan telah bertanggung jawab terhadap
aktivitasnya. Kemala et. al (2016) mengatakan bahwa tanggung jawab sosial
hanya sekedar public relation atau citra korporasi dalam meningkatkan nilai
perusahaan di bursa saham tanpa adanya keselarasan implementasi dari substansi
kesejahteraaan sosial dan pelestarian lingkungan.
Fenomena tersebut memberikan suatu gambaran bahwa penerapan
tanggung jawab sosial perusahaan masih kurang maksimal. Akibatnya,
kepercayaan masyarakat kian menurun dan perusahaan kurang mendapat
dukungan dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, perusahaan mengungkapkan
sustainability report sebagai regulasi yang mengatur laporan secara terperinci dan
terukur mengenai tanggung jawab perusahaan dari sisi ekonomi, sosial, dan
lingkungan sehingga perusahaan dapat menunjukkan kontribusi dan komitmennya
terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
5
Pengungkapan sustainability report akan menambah tingkat kepercayaan
masyarakat dan stakeholder untuk berinvestasi pada perusahaan. Investor lebih
memilih untuk berinvestasi pada perusahaan transparan karena kepercayaan-nya
kepada pihak manajemen perusahaan lebih tinggi (Ernest & Young,2013).
Kepercayaan yang diperoleh perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan
serta memelihara hubungan dengan pihak eksternal. Perusahaan memperoleh
legitimasi atau pengakuan dari masyarakat ketika perusahaan mampu
mempertahankan atau meningkatkan citra positifnya. Legitimasi dari masyarakat
sangat penting bagi keberlanjutan suatu perusahaan.
Kesadaran perusahaan untuk mengungkapkan sustainability report masih
kurang. Ada beberapa faktor yang membuat perusahaan tidak mengungkapkan
sustainability report yaitu perusahaan tidak transparan dalam menjalankan
bisnisnya dan tidak memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan yang memiliki
corporate governance yang baik. Selain itu, perusahaan menganggap
sustainability report sebagai sebuah biaya tambahan dan belum adanya suatu
peraturan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk menerbitkan sustainability
report.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan sustainability report
adalah kinerja keuangan perusahaan dengan komponen profitabilitas, leverage,
dan aktivitas perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator yang digunakan
untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi
tingkat profitabilitas, maka semakin rinci informasi yang disampaikan perusahaan
kepada stakeholders termasuk informasi mengenai tanggung jawab sosial.
Universitas Sumatera Utara
6
Leverage menggambarkan bagaimana suatu perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya. Penggunaan leverage dapat menimbulkan beban dan risiko bagi
perusahaan. Semakin tinggitingkat leverage maka semakin besar kecenderungan
perusahaan untuk melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan
melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Pelaporan laba yang tinggi akan
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat sehingga meyakinkan
perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari para stakesholder-nya.
Rasio aktivitas merupakan indikator yang mengukur seberapa efektif
perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Tingginya rasio aktivitas menandakan kemampuan perusahaan dalam
mengelola aktivanya sehingga dapat mencerminkan kondisi keuangan yang stabil.
Faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan sustainability report
adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya
suatu perusahaan. Perusahaan besar umumnya memiliki jumlah aktiva yang besar,
penjualan besar, karyawan yang banyak dengan kemampuan yang baik, sistem
informasi yang canggih, produk yang unggul, dan struktur kepemilikan yang
lengkap, sehingga membutuhkan tingkat pengungkapan informasi yang lebih luas
dibandingkan perusahaan kecil.
Pengungkapan sustainability report tidak bisa terlepas dari pelaksanaan
corporate governance karena tujuan utama penerapan corporate governance
adalah untuk mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial
perusahaan pada masyarakat dan lingkungan. Semakin baik kualitas corporate
governance yang dimiliki perusahaan, maka semakin banyak informasi yang
Universitas Sumatera Utara
7
diungkapkan serta membuat para stakeholder percaya akan kredibilitas
perusahaan. Karekteristik corporate governance yang mempengaruhi
pengungkapan sustainability report adalah komite audit dan dewan direksi.
Komite audit merupakan salah satu dewan pengawasan dari sistem
corporate governance. Komite audit memiliki peran yang penting dalam
mengkoordinasikan anggota - anggotanya agar dapat menjalankan tugas secara
efektif dalam hal pengawasan laporan keuangan, pengendalian internal, dan
pelaksanaan GCG perusahaan. Komponen corporate governance selanjutnya
adalah dewan direksi. Dewan direksi adalah dewan yang memiliki fungsi dan
wewenang untuk mengendalikan pelaksanaan roda perusahaan setiap hari serta
memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan.
Beberapa penelitian mengenai kinerja keuangan, ukuran perusahaan, dan
corporate governance terhadap pengungkapan sustainability report telah banyak
dilakukan dengan hasil penelitian yang beragam. Adhipradana dan Daljono (2014)
serta Bhatia dan Tuli (2017) meneliti mengenai profitabilitas dan aktivitas
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report sedangkan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkaan sustainability report. Hal
ini bertentangan dengan penelitian Fitri dan Yuliandari (2018) yang menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report
sedangkan aktvitas perusahaan tidak berpengaruh. Penelitian yang dilakukan Sari
dan Marsono (2013) mengenai aktivitas perusahaan, komite audit dan dewan
direksi yang menunjukkan bahwa komite audit dan dewan direksi berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
8
terhadap pengungkapan sustainability report sedangkan aktivitas perusahaan tidak
berpengaruh. Khafid dan Mulyaningsih (2012) serta Ningsyh, dkk (2014)
memperoleh penelitian bahwa leverage, komite audit dan dewan direksi tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian Aniktia dan Khafid (2015) yang menunjukkan bahwa
leverage dan komie audit berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability
report. Penelitian Ariyani dan Hartomo (2018) juga menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainbaility report sedangkan
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.
Tabel 1.1
RESEARCH GAP
No. Variabel
Dependen
Variabel
Independen Peneliti Hasil Penelitian
1
Pengungkapan
Sustainability
Report
Profitabilitas
Fitri dan
Yuliandari (2018)
Berpengaruh
Positif
Bhatia dan Tuli
(2017)
Berpengaruh
Negatif
2 Leverage
Khafid dan
Mulyaningsih (2012)
Berpengaruh
Positif
Ariyani dan
Hartomo (2018)
Berpengaruh
Negatif
3 Aktivitas
Perusahaan
Adhipradana dan
Daljono (2014)
Berpengaruh
Positif
Sari dan Marsono
(2013)
Berpengaruh
Negatif
4 Ukuran
Perusahaan
Adhipradana dan
Daljono (2014)
Berpengaruh
Positif
Ariyani dan
Hartomo (2018)
Berpengaruh
Negatif
5 Komite Audit
Aniktia dan
Khafid(2015)
Berpengaruh
Positif
Khafid dan
Mulyaningsih
(2012)
Berpengaruh
Negatif
6 Dewan Direksi
Sari dan Marsono
(2013)
Berpengaruh
Positif
Ningsyh, dkk (2014)
Berpengaruh Negatif
Universitas Sumatera Utara
9
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Khafid dan
Mulyaningsih (2012). Perbedaan penelitian yang dilakukan Khafid dan
Mulyaningsih adalah adanya penambahan variabel independen yaitu aktivitas
perusahaaan, perbedaan tahun penelitian, perbedaan penggunaan standar dalam
mengukur sustainability report dan perbedaan sampel penelitian. Objek penelitian
yang akan digunakan adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2018. Hal ini dikarenakan penelitian tentang
sustainability report pada sektor pertambangan masih sedikit. Selain itu, aktivitas
perusahaan pertambangan berhubungan langsung dengan sosial dan lingkungan.
Dengan adanya hasil yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian terdahulu,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang sustainability report
yang berjudul “Pengaruh Kinerja keuangan, Ukuran Perusahaan, dan
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdafatar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan Sustainability
Report?
2. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Pengungkapan Sustainability
Report?
Universitas Sumatera Utara
10
3. Apakah Aktivitas Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan
Sustainability Report?
4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan
Sustainability Report?
5. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap Pengungkapan Sustainability
Report?
6. Apakah Dewan Direksi berpengaruh terhadap Pengungkapan
Sustainability Report?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
2. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
3. Untuk menganalisis pengaruh Aktivitas Perusahaan terhadap
Pengungkapan Sustainability Report.
4. Untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
5. Untuk menganalisis pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
Universitas Sumatera Utara
11
6. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Direksi terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang dilakukan,
penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada beberapa pihak. Pihak
tersebut antara lain:
1. Bagi akademisi untuk menambah pemahaman serta wawasan mengenai
sustainability, sustainability development, pengembangan teknologi
sustainability report dalam suatu perusahaan.
2. Bagi perusahaan sebagai kontribusi pengetahuan mengenai pengungkapan
sustainability report serta pentingnya tanggung jawab sosial dan
lingkungan melalui sustainability report yang dilaporkan secara terpisah
dari laporan keuangan sebagai bentuk keberlanjutan perusahaan dalam
mewujudkan sustainable development.
3. Bagi investor, pengungkapan sustainability report sebagai pertimbangan
investor untuk menilai aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang
diungkapkan melalui sustainability report sebagai bentuk sustainable
suatu perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.
4. Bagi pemerintah diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi
atau wacana untuk menentukan kebijakan pasti mengenai sustainability
report yang lebih baik lagi untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori Stakeholder
Pada awalnya pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya
stakeholder perusahaan. Pandangan ini didasarkan pada argumen Friedman
(dalam Ghozali dan Chariri, 2007) yang mengatakan bahwa tujuan perusahaaan
adalah untuk memaksimumkan kemakmuran dan kepentingan pemiliknya. Seiring
berjalannya waktu, pandangan mengenai stakeholder mulai berkembang dan
berubah secara substansial.
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukan suatu entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi memiliki kewajiban
memberikan manfaat bagi stakeholders-nya baik pihak internal maupun eksternal.
Kekuatan stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya kekuatan dan potensi yang
mereka miliki atas sumber daya perusahaan. Kekuatan tersebut berupa
kemampuan mengatur perusahaan dan kemampuan dalam membatasi pemakaian
sumber daya yang terbatas. Perusahaan harus mampu menjaga hubungan dengan
stakeholders-nya dengan memenuhi dan memuaskan keinginan stakeholder untuk
kelangsungan hidup perusahaan.
Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari stakeholder, perusahaan
berusaha memberikan berbagai informasi yang berintegritas mengenai aktivitas
perusahan yang diperlukan oleh para stakeholder dalam pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
13
Melalui pengungkapan sustainability report perusahaan dapat memberikan
informasi yang lengkap dan berkaitan dengan aktivitas perusahaan serta
pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.
2.1.2 Teori Legitimasi
Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai hubungan timbal balik antara
masyarakat dengan perusahaan. Teori legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan
beroperasi dalam lingkungan eksternal yang berubah secara konstan dan mereka
berusaha meyakinkan bahwa perilaku mereka sesuai dengan batas – batas dan
norma masyarakat (Michelon dan Parbonetti, 2010).
Aktivitas yang dilakukan perusahaan harus memiliki nilai-nilai sosial
yang selaras dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Ketika ketidaklarasan
terjadi diantara nilai-nilai tersebut, maka legitimasi perusahaan berada pada posisi
terancam yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Perbedaan yang terjadi diantara nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai
masyarakat disebut sebagai legitimacy gap yang dapat mengakibatkan hilangnya
legitimasi dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan harus dilaksanakan sebaik mungkin agar aktivitas dan kinerja
perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu cara yang efektif untuk
mendapatkan legitimasi masyarakat dengan melaksanakan pengungkapan
sustainability report. Praktik pengungkapan sosial dan lingkungan dapat
dipandang sebagai wujud akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk
Universitas Sumatera Utara
14
menjelaskan berbagai dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh
perusahaan baik dalam pengaruh yang baik maupun dampak yang buruk
(Ratnasari dan Prastiwi, 2010).
2.1.3 Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)
Berkembangnya sustainability report merupakan bagian dari konsep
sustainable development yang berkembang pesat dan menjadi perhatian berbagai
pihak yang menganggap perlu adanya suatu pelaporan yang berdiri sendiri yang
mengungkapkan tanggung jawab ekonomi, sosial, dan lingkungan suatu
organisasi maupun perusahaan.
Risiko dan ancaman terhadap sustainability meningkatkan permintaan
akan kebutuhan pengungkapan bagi perusahaan yang lebih transparan dengan
mempublikasikan tentang informasi sustainability yang mereka miliki. Para
pemimpin perusahaan dunia semakin menyadari bahwa pengungkapan laporan
yang lebih komprehensif (tidak hanya sekedar laporan keuangan) akan
mendukung strategi perusahaan (CSR Quest dalam Dilling, 2009).
Menurut OJK, laporan keberlanjutan (sustainability report) adalah laporan
yang diumumkan kepada masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan,
sosial, dan lingkungan hidup suatu lembaga jasa keuangan, emiten, dan
perusahaan publik dalam menjalankan bisnis berkelanjutan. Pelaporan
sustainability digunakan manajer sebagai strategi komunkasi kunci dalam
menyampaikan ativitasnya.
Universitas Sumatera Utara
15
Sustainability report sebagai bukti bahwa perusahaan mempunyai
komitmen terhadap sosial dan lingkunganyang dapat dinilai hasilnya oleh para
pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Selain itu, sustainability report
menjadi instrumen yang dapat digunakan oleh suatu organisasi baik pemerintah
maupun perusahaan dalam berdialog dengan warga negara ataupun stakeholder-
nya sebagai salah satu usaha yang dilakukan dalam menerapkan pembangunan
yang berkelanjutan.
Di Indonesia, kewajiban untuk mengungkapkan sustainability report bagi
perusahaan financial dan perusahaan yang sudah masuk bursa saham diatur
dengan POJK Nomor 51/POJK.03/2017 yang menyatakan bahwa :
Untuk mewujudkan perekonomian nasional yang tumbuh secara stabil,
inklusif, dan berkelanjutan dengan tujuan akhir memberikan kesejahteraan
ekonomi dan sosial kepada seluruh rakyat, serta melindungi dan mengelola
lingkungan hidup secara bijaksana di Indonesia, proses pembangunan
ekonomi harus mengedepankan keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup. Lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan publik
wajib menyusun laporan keberlanjutan.
Berdasarkan hal tersebut, setiap perusahaan financial maupun non
financial yang sudah masuk bursa saham wajib untuk membuat dan menyerahkan
laporan sustainability. Apabila perusahaan tidak melaksanakannya akan diberikan
sanksi administratif berupa teguran atau peringatan tertulis.
Sustainability report merupakan laporan yang sangat bermanfaat bagi
organisasi maupun perusahaan. Manfaat sustainability report menurut World
Business Council for Sustainable Development (WBCSD) sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
16
1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder, anggota
komunitas lokal, pemerintah dan meningkatkan prospek perusahaan, serta
membantu mewujudkan transparansi.
2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat
yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share,
dan loyalitas konsumen jangka panjang.
3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan
mengelola risikonya.
4. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking
dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi.
5. Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi
pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam
mengelola dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.
6. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung kemampuan
dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan pemegang saham untuk
jangka panjang.
7. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang
saham dengan visi jangka panjang dan membantu mendemonstrasikan
bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial
dan lingkungan.
Salah satu lembaga yang fokus menangani mengenai pemasalahan
sustainability adalah Global Reporting Initiative (GRI). GRI terbentuk karena
semakin dibutuhkannya transparansi atas aktivitas bisnis perusahaan baik yang
Universitas Sumatera Utara
17
berhubungan dengan ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga dibutuhkan
pedoman (framework) untuk menyusun sustainability report bagi perusahaan
dalam berbagai ukuran dan sektor usaha di seluruh dunia. Kerangka kerja GRI
telah diperbaiki secara kontinu dan pada tahun 2013, The Fourth Generation (G4)
telah diperkenalkan di Amsterdam, Belanda.
Sustainability report dapat dinilai dari seberapa banyak indikator-indikator
yang dapat diungkapkan dalam laporan tersebut. Semakin banyak indikator yang
diungkapkan dalam sustainability report maka semakin tinggi kualitas dari
sustainability report tersebut. Adapun indikator kinerja yang terdapat pada GRI
G4 terbagi atas 3 aspek, yaitu :
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek lingkungan
3. Aspek Sosial
3.1 Praktek Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
3.2 Hak Asasi Manusia
3.3 Masyarakat
3.4 Tanggung Jawab atas Produk
2.1.4 Konsep Tripple Bottom Line
Dalam dekade terakhir ini telah terjadi pergerseran paradigma bisnis
dimana perusahaan tidak hanya memperhatikan dan mengukur dari sudut
keuangan saja tetapi juga melihat dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Di era
reformasi ini masyarakat semakin ktiris dalam berpendapat sehingga perusahaan
Universitas Sumatera Utara
18
dituntut untuk lebih transparan dan akuntabel terhadap aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan sustainability perusahaan. Perusahaan tidak hanya
berkontribusi untuk mengejar keuntungan saja (profit), tetapi juga berkontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat (people), serta menjaga kelestarian lingkungan
(planet). Ketiga hal ini sering disebut konsep tripple bottom line yang dikemukan
oleh Elkington. Profit, people, dan planet adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2.1.5 Kinerja Keuangan (Financial Performance)
Dalam pengambilan keputusan, para stakeholder memerlukan informasi
mengenai kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari kinerja keuangan. Kinerja
keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui baik
buruknya keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan tingkat kesehatan
dan prestasi perusahan pada periode tertentu. Penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat
memenuhi kewajibannya terhadap para investor dan juga untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan diukur
dengan analisis-analisis rasio keuangan.
2.1.5.1 Profitabilitas
Brigham dan Houston (2010) mendefenisikan rasio profitabilitas sebagai
sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Sedangkan menurut Husnan (2015)
Universitas Sumatera Utara
19
profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Dari
defenisi tersebut diketahui bahwa kemampuan dan kesusksesan perusahaan dalam
penggunaan aktivanya dapat diukur dengan menggunakan profitabiltas.
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara menyeluruh
yang ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan operasional perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu
perusahaan maka semakin besar informasi yang diberikan manajemen kepada para
stakeholder. Pengukuran profitabilitas menjadi salah satu faktor yang memberikan
manajemen kebebasan dan fleksibilitas dalam mengungkapkan tanggung jawab
sosial kepada para stakeholder.
2.1.5.2 Leverage
Leverage menggambarkan seberapa besar perusahaan bergantung pada
kreditur dalam membiayai asetnya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang
tinggi dalam membiayai asetnya sangat tergantung pada pinjaman luar.
Sedangkan perusahaan dengan tingkat leverage rendah lebih banyak
menggunakan modal sendiri dalam membiaya asetnya. Oleh karena itu, tingkat
leverage perusahaan mencerminkan risiko keuangan perusahaan.
Menurut Hanafi dan Halim (2014) leverage merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan yang dibiayai oleh hutang dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Leverage melibatkan pinjaman
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk berinvestasi dimana tingkat pengembalian
Universitas Sumatera Utara
20
investasi yang diharapkan lebih besar daripada pinjaman sehingga perusahaan
mampu membayar utang-utangnya. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori
extreme leverage yaitu perusahaan terjebak dalam hutang yang tinggi dan sulit
melepaskan beban utang tersebut, maka sebaiknya perusahaan menyeimbangkan
berapa utang yang layak diambil dan darimana sumber-sumber yang dapat dipakai
untuk membayar utang (Fahmi, 2017).
Tinggi rendahnya leverage akan mempengaruhi pengungkapan informasi
kepada para stakaholder. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
kemungkinan besar melakukan pelanggaran terhadap kontrak utang sehingga
manajer akan melaporkan laba sekarang yang lebih tinggi dibandingkan laba di
masa depan agar perusahaan memperoleh pinjaman dari para stakeholder. Untuk
memperoleh laba yang tinggi, perusahaan mengurangi biaya-biaya termasuk biaya
dalam pengungkapan tanggung jawab sosial.
2.1.5.3 Aktivitas Perusahaan
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi
dan efektivitas perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Jika perusahaan terlalu banyak memiliki aset, maka biaya
modalnya akan menjadi terlalu tinggi sehingga laba pun akan menurun. Disisi
lain, jika aktivitas terlalu rendah maka penjualan yang menguntungkan akan
hilang, sehingga rasio ini mencerminkan perbandingan antara tingkat penjualan
dan investasi (Ananingsih, 2007).
Universitas Sumatera Utara
21
Tingginya tingkat rasio aktivitas yang dimiliki perusahaan mencerminkan
kemampuan dana yang tertanam dalam perputaran seluruh aktivanya pada suatu
periode tertentu. Semakin baik manajemen dalam mengelola aktivanya, maka
semakin tinggi tingkat rasio aktivitas yang diperoleh yang berarti semakin efektif
perusahaan dalam penggunaan total aktiva. Apabila tindakan-tindakan perusahaan
dalam mengelola dana semakin efektif, maka perusahaan akan memiliki
kecenderungan untuk mencapai kondisi keuangan yang semakin kuat dan stabil.
2.1.6 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dapat diukur melalui total aset, total modal yang digunakan, jumlah penjualan,
rata-rata total penjualan, dan rata-rata total aset. Menurut Khafid dan
Mulyaningsih (2014), semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin luas
para pemangku kepentingannya sehingga umumnya perusahaan besar memiliki
kreditur dan investor yang lebih banyak (baik investor lokal maupun asing)
dibanding dengan perusahaan yang lebih kecil.
Perusahaan besar lebih disoroti dan menjadi perhatian publik karena
memiliki aktivitas yang lebih banyak yang akan berdampak terhadap ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Perusahaan membutuhkan upaya yang lebih besar untuk
memperoleh legitimasi stakeholder dalam rangka menciptakan keselarasan nilai-
nilai sosial dari aktivitasnya dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Oleh karena itu, perusahaan besar akan lebih berkepentingan untung
mengungkapkan informasi secara luas dibandingkan perusahaan kecil.
Universitas Sumatera Utara
22
2.1.7 Tata Kelola Perusahan (Corporate Governance)
Menurut Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) dalam Ratnasari dan Prastiwi (2011) Corporate Governance
didefinisikan sebagai berikut:
Corporate Governance is the system by which business corporation are
directed and controlled. The corporate governance structure specific the
distribution of the right an responsibilities among different participants in
the corporation such as board, manager, shareholders, and other
stakeholders, and spells put the rules andf procedures for making
decisions on corporate affairs. By doing this, it also provide the structure
through wich the company objectives are set, and the means of attaining
those objectives and monitoring performance.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa corporate governance
merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengatur dan menjaga hubungan
antara perusahaan dengan para stakeholder-nya (baik pemegang saham maupun
pihak lain yang terlibat dalam perusahaan). Corporate governance berkaitan
dengan penyelarasan masalah tindakan kolektif yang melibatkan berbagai investor
dan juga menyangkut rekonsiliasi berbagai kepentingan yang berbeda-beda dari
para pemangku kepentingan. Kedua hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya
corporate governance yang baik akan terjadi konflik kepentingan yang bisa
memberikan dampak buruk bagi kinerja perusahaan (Solihin, 2009).
Dalam dunia bisnis, praktik tata kelola perusahaan menjadi hal penting dan
menjadi pusat perhatian para manajer. Corporate governance berperan untuk
memastikan bahwa informasi yang diberikan transparan, sesuai dengan
kepentingan stakeholder dan laporan yang dipublikasikan relevan serta dapat
diandalkan sehingga mengurangi asimetri informasi melalui efektivitas
mekanisme pengawasan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
23
2.1.7.1 Komite Audit
Komite audit adalah komite yang ditunjuk oleh dewan komisaris dalam
rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya yang bekerja secara
profesional dan independen. Menurut Surat Edaran Bapepam Nomor. SE-
03/PM/2000 tentang komite audit menjelaskan bahwa tujuan komite audit adalah
membantu dewan komisaris untuk:
1. Meningkatkan kualitas laporan keuangan;
2. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi
kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan;
3. Meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit;
4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris.
Komite audit memiliki peranan penting dalam mewujudkan corporate
governance yang baik. Keberadaan komite audit diharapkan mampu membantu
kinerja dewan komisaris dalam mengungkapkan laporan pertanggungjawaban
sosial perusahaan. Semakin berkualitas komite audit, maka mereka akan semakin
dapat memahami makna strategis dari pengungkapan informasi dan apa yang
dibutuhkan stakeholder secara luas.
2.1.7.2 Dewan Direksi
Pelaksanaan corporate governance yang baik sangat bergantung pada
fungsi-fungsi dari dewan direksi. Dewan direksi merupakan pihak dalam
perusahaan yang memiliki fungsi dan wewenang untuk mengendalikan
Universitas Sumatera Utara
24
pelaksanaan roda perusahaan setiap hari dan kepengurusan perusahaan serta
bertanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan.
Dewan direksi sebagai organ penting dalam perusahaan memiliki peran
ganda yaitu sebagai monitoring dan pengambil keputusan. Keefektifan
pengawasan dalam aktivitas perusahaan dapat dipengaruhi oleh bagaimana dewan
direksi dibentuk dan diorganisir. Anggota dewan direksi dipilih oleh para
pemegang saham. Komunikasi dan koordinasi yang baik antar anggota dewan
direksi akan mempermudah untuk mewujudkan good corporate governance.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Khafid dan
Mulyaningsih
(2012)
Variabel Independen:
Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage, Dewan
Direksi, Komite Audit dan
Governance Committee
Variabel Dependen :
Publikasi Sustainability Report
Hasil penelitian proftabilitas,
ukuran perusahaan, dan governance
committee berpengaruh positif
sifnifikan terhadap publikasi
sustainability report. Sedangkan
leverage, komite audit, dan dewan
direksi tidak berpengaruh sifnifikan
terhadap publikasi sustainability report.
2. Sari dan
Marsono (2013) Variabel Independen :
Profitabilitas, Likuiditas,
Leverage, Aktivitas, Ukuran
Perusahaan, Komite Audit,
Dewan Direksi, dan Dewan
Komisaris Independen
Variabel Dependen :
Sustainability Report
Hasil penelitian menunjukkan
profitabilitas berpengaruh negatif
signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report. Sedangkan
komite audit, dewan direksi dan
dewan komisaris independen
berpengaruh positif signifikan
terhadap pengungkapan
sustainability report. Variabel
likuiditas, leverage, aktivitas
perusahaan, ukuran perusahaan
tidak menunjukkan pengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report perusahaan
Universitas Sumatera Utara
25
No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
3. Adhipradana
dan Daljono
(2014)
Variabel Independen :
Total Aset, Total Karyawan
dan Governance Committee,
Profitabilitas, Likuiditas,
Aktivitas, Dividend payout
Ratio, Komite Audit, Dewan
Komisaris, Kepemilikan
Manajemen, Kepemilikan
Asing
Variabel Dependen :
Sustainability Report
Variabel-variabel total aset, total
karyawan, aktivitas dan governance
committee terdapat pengaruh secara
signifikan dengan pengungkapan
sustainability report. Sementara
profitabilitas, likuiditas dividend
payout ratio, komite audit,
dewan komisaris, kepemilikan
manajemen maupun kepemilikan
asing tidak memberikan pengaruh
secara signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
4. Ningsyh,
Darmayanti, dan
Fauziati (2014)
Variabel Independen :
Profitablitas, Likuiditas,
Leverage, Komite Audit,
Dewan Direksi, Governnace
Committee
Variabel Dependen :
Sustainability Report
Dari hasil penelitian, profitabilitas,
likuiditas, leverage, komite audit,
dewan direksi, dan governance
committee tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report.
5. Aniktia dan
Khafid
(2015)
Variabel Independen :
Komite audit, Governance
Committee, Profitabilitas,
Leverage, Dewan Komisaris, Kepemilikan manajerial
Variabel Dependen :
Sustainability Report
Hasil penelitian komite audit,
governance committee dan leverage
berpengaruh positif terhadap
sustainability report. Sedangkan dewan komisaris kepemilikan
manajerial dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap
pengungkapan sustainability report.
6. Bhatia dan Tuli
(2017) Variabel Independen :
Size of acompany, Age of a
company, Profitability,
Growth of acompany,leve
Rage, Listing Category of a
firm , Nationaly, Board size,
Boardinde pendence,
Advertisingintensit, industry type
Variabel Dependen
Sustainability Report
Hasil penelitian menunjukkan
ukuran dan umur perusahan
berpengaruh signifikan terhadap
sustainability report , board size
dan board independence
ditemukan tidak berpengaruh
signifikan. Sementara profitabilitas,
pertumbuhan perusahaan, leverage dan intensitas iklan berpengaruh
negatif signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
Kategori perusahaandan nationaly
juga ditemukan tidak signifikan
terhadap pengungkapan
sustainability report.
7. Ariyani dan
Hartomo (2018)
Variabel Independen :
Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage,
Likuiditas, Governance
Committee, dan Tipe Industri
Variabel Dependen :
Pengungkan Sustainability
Report
Berdasarkan hasil penelitian, hanya
variabel leverage dan governance
committee yang berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report. Sedangkan ukuran perusahaan, profitabulitas,
likuiditas dan tipe industri tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
Universitas Sumatera Utara
26
No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
8. Fitri dan
Yuliandari
(2018)
Variabel Independen: Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, Aktivitas,
Kebijakan Dividen
Variabel Dependen :
Pengungkapan Sustainability
Report
Hasil penelitian pofitabilitas,
likuiditas, dan kebijakan dividen
memiliki pengaruh terhadap
pengungkapan sustainability report,
sedangkan solvabilitas dan aktivitas
tidak memiliki pengaruh terhadap
pengungkapan sustainability
report.
Penelitian mengenai kinerja keuangan, ukuran perusahaan, corporate
governance, dan pengungkapan sustainability report telah dilakukan oleh para
peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan Khafid dan Mulyaningsih (2012)
menunjukkan bahwa proftabilitas, ukuran perusahaan, dan governance committee
berpengaruh positif sifnifikan terhadap publikasi sustainability report. Sedangkan
leverage, komite audit, dan dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Sari dan Marsono (2013) melakukan
penelitian yang menunjukkan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan komite audit, dewan
direksi dan dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Variabel likuiditas, leverage, aktivitas
perusahaan, dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh terhadap
pengungkapan sustainability report perusahaan.
Adhipradana dan Daljono (2014) melakukan penelitian yang menunjukkan
variabel-variabel total aset, total karyawan, aktivitas dan governance committee
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Sementara profitabilitas, likuiditas, dividend payout ratio, komite audit,
dewan komisaris, kepemilikan manajemen maupun kepemilikan asing bagi
perusahaan tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
Universitas Sumatera Utara
27
sustainability report. Ningsyh, dkk (2014) juga melakukan penelitian yang
menunjukkan profitabilitas, likuiditas, leverage, komite audit, dewan direksi, dan
governance committee tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Aniktia dan Khafid (2015) meneliti mengenai
pengaruh mekanisme good corporate governance dan kinerja keuangan terhadap
pengungkapan sustainability report. Hasil penelitian menunjukkan komite audit,
governance committee dan leverage berpengaruh positif terhadap sustainability
report. Sedangkan dewan komisaris kepemilikan manajerial dan profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap sustainability report.
Bhatia dan Tuli (2017) melakukan penelitian dengan ukuran perusahaan,
umur perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, leverage, kategori
perusahaan, board size, board independence, dan tipe industri sebagai variabel
dependen dan sustainability report sebagai variabel independen. Berdasarkan
hasil penelitian, ukuran dan umur perusahan berpengaruh signifikan terhadap
sustainability report, board size dan board independence ditemukan tidak
berpengaruh signifikan. Sementara profitabilitas, pertumbuhan perusahaan,
leverage dan intensitas iklan berpengaruh negatif signifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Kategori perusahaandan nationaly juga
ditemukan tidak signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Penelitian Ariyani dan Hartomo (2018) menunjukkan hanya variabel leverage dan
governance committee yang berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report, sedangkan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas dan tipe industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
28
pengungkapan sustainability report. Penelitian terakhir dilakukan oleh Fitri dan
Yuliandari (2018) yang meneliti mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap
pengungkapan sustainability report. Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas,
aktivitas, dan kebijakan dividen digunakan sebagai variabel independen,
sedangkan sustainability reportsebagai variabel dependen. Hasil penelitian
menunjukkan pofitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan solvabilitas dan aktivitas
tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Profitabilitas (X1)
Leverage (X2)
Ukuran Perusahaan (X4)
Komite Audit (X5)
Aktivitas Perusahaan (X3)
Dewan Direksi (X6)
Pengungkapan
Sustainability
Report
H7
Universitas Sumatera Utara
29
Kerangka konseptual diatas menjelaskan secara teoritits hubungan antara
variabel yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
profitabilitas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite audit,
dan dewan direksi terhadap pengungkapan sustainability report. Pengungkapan
sustainability report merupakan komitmen perusahaan kepada para stakeholder
bahwa perusahaan telah bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi profitabiltas yang dihasilkan perusahaan, maka semakin rinci informasi
yang diberikan manajer kepada para stakeholder. Leverage merupakan jumlah
utang yang digunakan untuk membiayai aset-aset perusahan. Semakin tinggi
tingkat leverage maka semakin besar kemungkinan manajer untuk melaporkan
laba saat ini lebih besar daripada laba dimasa depan. Perusahan akan menguragi
biaya-biaya yang dapat memepengaruhi laba perusahaan. Rasio aktivitas
mengukur seberapa efektif perusahaan dalam mengelola sumber dayanya.
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan, maka semakin banyak informasi yang disampaikan kepada para
stakeholder. Ukuran perusahaan mengungkapkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Perusahaan besar cenderung mengungkapkan informasi yang lebih
banyak dibandingkan perusahaan kecil. Komite Audit merupakan orang yang
ditunjuk langsung oleh dewan komisaris untuk membantunya dalam menjalankan
fungsi pengawasan pengelolaan perusahaan. Dewan direksi sebagai organ penting
dalam perusahaan memiliki peran ganda yaitu sebagai monitoring dan pengambil
keputusan.
Universitas Sumatera Utara
30
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Profitabilitas merupakan indikator yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga mampu meningkatkan
nilai pemegang saham. Ketika ada peningkatan profitabilitas, manajemen
cenderung akan mengungkapkan lebih banyak informasi kepada para stakeholder-
nya sehingga meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan.
Informasi tersebut meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap aktivitas
bisnisnya yang dapat diungkapkan melalui sustainability report. Berdasarkan
uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
H1 : Tingkat profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
2.4.2 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Semakin tinggi tingkat leverage yang diperoleh perusahaan akan
cenderung membuat perusahaan untuk melanggar perjanjian kredit sehingga
perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan masa depan.
Pelaporan laba yang tinggi akan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan
yang baik sehingga meyakinkan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari
para stakeholder-nya. Perusahaan dalam menggapai laba yang tinggi maka akan
mengurangi biaya-biaya, termasuk mengurangi biaya untuk mengungkapkan
Universitas Sumatera Utara
31
sustainability report. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H2 : Tingkat leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan
sustainability report
2.4.3 Pengaruh Aktivitas Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report
Semakin tinggi tingkat rasio aktivitas perusahaan, maka semakin efektif
perusahaan mengelola aktiva perusahaan. Apabila tindakan-tindakan perusahaan
dalam mengelola dana semakin efektif, maka perusahaan akan memiliki
kecenderungan untuk mencapai kondisi keuangan yang semakin stabil dan kuat.
Kondisi keuangan yang semakin kuat merupakan gambaran dari usaha yang
dilakukan perusahaan untuk mencari dukungan stakeholder agar dapat going
concern. Dukungan stakeholders dapat dihimpun perusahaan dengan
mengungkapkan sustainability report. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H3 : Tingkat aktivitas perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
2.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report
Perusahaan besar menjadi sorotan publik karena kegiatan operasional yang
dilakukan lebih banyak sehingga dampak yang ditimbulkan lebih besar
Universitas Sumatera Utara
32
dibandingkan perusahan kecil. Oleh karena itu, perusahaan mengungkapkan
informasi yang luas untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat atas tanggung
jawab sosial sehingga para stakeholder yakin untuk menginvestasikan modalnya
di perusahaan. Penyampaian informasi mengenai aktivitas-aktivitas sosial
perusahaan, dapat disampaikan secara lebih luas oleh perusahan melalui
pengungkapan sustainability report. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report perusahaan
2.4.5 Pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Keberadaaan komite audit akan mendorong perusahaan untuk menerbitkan
laporan yang lengkap dan berintegrasi tinggi. Semakin banyak jumlah anggota
komite audit maka pengawasan yang dilakukan semakin maksimal terhadap
manajemen perusahaan. Pengawasan komite audit mendorong pelaksanaan GCG
yang efektif sehingga informasi yang diungkapkan mengenai tanggung jawab
sosial semakin luas melalui sustainability report. Berdasarkan uraian di atas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H5 : Komite audit berpengaruh posistif terhadap pengungkapan sustainability
report
Universitas Sumatera Utara
33
2.4.6 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Pengungkapan Sustainability
Report
Dalam penerapan good corporate governance, keberhasilan perusahaan
sangat ditentukan oleh dewan direksi. Dewan direksi adalah dewan yang memiliki
fungsi dan wewenang untuk mengendalikan pelaksanaan roda perusahaan setiap
hari serta memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Corporate
governance yang baik mengindikasikan pengungkapan informasi yang lebih luas
sehingga menarik perhatian stakeholder. Pengungkapan informasi dapat dilakukan
perusahaan melalui sustainability report. Berdasarkan uraian di atas, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H6 : Dewan direksi berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausatif. Penelitian kausatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau keterkaitan antara
variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukaan analisis
data dengan prosedur stastistik.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
dokumen-dokumen atau data-data perusahaan berupa laporan tahunan (annual
report) dan laporan keberlanjutan (sustainability report) pada perusahaan
pertambangan tahun 2014-2018 yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu www.idx.co.id dan masing-masing website perusahaan.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini agar tujuan dapat tercapai sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor yang diteliti diperkirakan dapat mengungkapkan
sustainability report yaitu profitabilitas, leverage, aktivitas perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
35
ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan direksi sebagai variabel
independen.
2. Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan dengan periode
penelitian tahun 2014-2018.
3.4 Defenisi Operasional
Dalam penelitian ini , defenisi operasional yang dikemukakan mencakup
variabel sustainability report sebagai variabel dependen, serta profitabilitas,
leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi sebagai variabel independen.
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian ini adalah pengungkapan sustainability
report. Sustainability report merupakan suatu praktik pengukuran, pengungkapan,
dan upaya akuntabilitas yang mencerminkan aktivitas perusahaan kepada
stakeholder. Variabel sustainability report diukur dengan menggunakan
Sustainability Report Disclousure Index (SRDI). Perhitungan dilakukan dengan
memberikan skor 1 jika item diungkapkan, dan 0 jika tidak diungkapkan.
Selanjutnya setiap item dijumlahkan seluruhnya, kemudian dibagi dengan jumlah
total pengungkapan berdasarkan GRI G4 (91 items). Rumus perhitungan dapat
dituliskan sebagai berikut :
SRDI = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐞𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑰𝒕𝒆𝒎
Universitas Sumatera Utara
36
3.4.2 Variabel Independen
1. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan indikator yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dari profitabilitas, dapat
dilihat efektifitas manajemen dari suatu perusahaan. Dalam penelitian ini,
profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) karena mampu menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada masa lalu untuk
diproyeksikan di masa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki ROA yang
tinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
2. Leverage
Leverage adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan
aktiva untuk mendapatkan hasil pengembalian yang baik. Leverage
menggambarkan bagaimana suatu perusahaan mampu memenuhi kewajibannya.
Penelitian ini menggunakan Debt Equity Ratio (DER) untuk mengukur leverage
karena dapat mengukur sejauh mana modal perusahaan dapat menutupi utang
yang berasal dari kreditur.
3. Aktivitas Perusahaan
Rasio aktivitas menunjukkan tingkat aktivitas atau efisiensi pengunaan
dana yang tertanam pada aktiva. Penelitian ini mengunakan Inventory Turnover
ROA = 𝑳𝑨𝑩𝑨 𝑩𝑬𝑹𝑺𝑰𝑯 𝑺𝑬𝑻𝑬𝑳𝑨𝑯 𝑷𝑨𝑱𝑨𝑲
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑨𝑺𝑬𝑻
DER = 𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑼𝑻𝑨𝑵𝑮
𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 𝑬𝑲𝑼𝑰𝑻𝑨𝑺
Universitas Sumatera Utara
37
(IT) untuk mengukur rasio aktivitas karena mampu memperlihatkan keefektifan
perusahaan dalam pengendalian biaya. Adapun rumus inventory turnover sebagai
berikut.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan jumlah karyawan, total aset, dan volume
penjualan. Penelitian ini menggunakan total aset untuk mengukur variabel ukuran
perusahaan. Variabel ukuran perusahaan disajikan dalam bentuk logaritma natural
untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Dengan menggunakan LN, nilai
miliar bahkan triliun akan disederhanakan, tanpa mengubah proporsi dan nilai aset
sebenarnya. Pengukurannya dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
5. Komite Audit
Komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan
direksi dan audit ekternal, internal auditor serta anggota independen, yang
memiliki tugas untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen
melakukan tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi. Dalam
penelitian ini, pelaksanaan corporate governance untuk komite audit diproksikan
dengan jumlah anggota komite audit pada suatu perusahaan dalam periode 1
Inventory Turnover = 𝑷𝑬𝑵𝑱𝑼𝑨𝑳𝑨𝑵
𝑷𝑬𝑹𝑺𝑬𝑫𝑰𝑨𝑨𝑵
SIZE = LN (Total Aset)
Universitas Sumatera Utara
38
tahun. Semakin banyak jumlah anggota komite audit, pengawasan yang dilakukan
akan semakin baik untuk mewujudkan good corporate governance.
6. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah dewan yang memiliki fungsi dan wewenang untuk
menjalankan roda perusahaan. Pelaksanaan corporate governance untuk dewan
direksi diukur melalui jumlah anggota dewan direksi yang telah terjadi selama
periode 1 tahun. Jumlah anggota dewan direksi merefleksikan koordinasi antara
anggota dewan direksi untuk mewujudkan good corporate governance.
3.5 Skala Pengkuran Variabel
Tabel 3.1
Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Nama
Variabel Defenisi Variabel Pengukuran Skala
Dependen
Sustainability
Report (Y)
Sustainability report
merupakan suatu praktik pengukuran, pengungkapan
dan upaya akuntabilitas
yang mencerminkan
aktivitas perusahaan
kepada stakeholder
SRDI = Jumlah Item Yang
Diungkapkan/
Total Item
Rasio
Independen
Profitabilitas
(X1)
Profitabilitas merupakan
indikator yang digunakan
untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
Return on Asset
= (Laba Bersih
Setelah
Pajak/Total
Aktiva)
Rasio
Dewan Direksi = Ʃ𝑨𝒏𝒈𝒈𝒐𝒕𝒂 𝑫𝒆𝒘𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒓𝒆𝒌𝒔𝒊
Komite Audit = Ʃ𝑨𝒏𝒈𝒈𝒐𝒕𝒂 𝑲𝒐𝒎𝒊𝒕𝒆 𝑨𝒖𝒅𝒊𝒕
Universitas Sumatera Utara
39
Variabel Nama
Variabel Defenisi Variabel Pengukuran Skala
Independen
Leverage (X2)
Leverage adalah
kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
kewajibannya
Debt to Equtiy
Ratio = (Total
Ekuitas/Total
Aset)
Rasio
Independen
Aktivitas
Perusahaan
(X3)
Rasio aktivitas
Menunjukkan tingkat
aktivitas atau efisiensi
penggunaan dana yang
tertanam pada aktiva
Inventory
Turnover =
(Penjualan/Pers
ediaan)
Rasio
Independen
Ukuran
Perusahaan
(X4)
Ukuran perusahaan
menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan.
Size = Ln
(Total Aset)
Rasio
Independen
Komite Audit
(X5)
Komite audit ditunjuk
perusahaan sebagai
penghubung antara dewan
direksi dan auditor serta
anggota independen, yang
memiliki tugas untuk
memberikan pengawasan
Komite Audit =
Jumlah
Anggota
Komite Audit
Nominal
Independen
Dewan
Direksi
(X6)
Dewan direksi adalah
dewan yang memiliki
fungsi dan wewenang
untuk menjalankan roda
perusahaan
Dewan Direksi
= Jumlah
Anggota
Dewan Dire
ksi
Nominal
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi dari penelitian adalah seluruh perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018. Adapun populasi
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014
sampai dengan tahun 2018 adalah 49 perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
40
3.6.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, pengambilan sampel
menggunakan teknik probability non sampling dengan menggunakan metode
purposive sampling yaitu pemilihan sampling berdasarkan pertimbangan. Adapun
kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan pertambangan yang tidak delisting di Bursa Efek Indonesia
selama periode penelitian (2014-2018).
2. Perusahaan pertambangan yang mempublikasikan sustainability report
selama periode penelitian (2014-2018).
Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh 10 perusahaan
pertambangan yang menjadi sampel penelitian dengan 50 unit analisis (10 x 5
tahun). Berikut ini adalah daftar populasi dan sampel perusahaan tersebut.
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan PertambanganYang Menjadi Sampel
No Kode Nama Perusahaan Kriteria
Sampel 1 2
1 ADRO Adaro Energy Tbk √ × -
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk √ √ 1
3 ARII Atlas Resource Tbk √ × -
4 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk √ × -
5 ATPK Bara Jaya International Tbk √ × -
6 BIPI Benakat Integra Tbk √ × -
7 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk √ × -
8 BOSS Borneo Olah Sarana Sukses Tbk √ × -
9 BRAU Berau Coal Energy Tbk × × -
10 BSSR Baramulti Suksessaranan Tbk √ × -
11 BUMI Bumi Resources Tbk √ √ 2
12 BYAN Bayan Resources Tbk √ × -
13 CITA Cita Mineral Investindo Tbk √ × -
14 CKRA Cakra Mineral Tbk √ × -
15 CTTH Citatah Tbk √ × -
Universitas Sumatera Utara
41
No Kode Nama Perusahaan
Kriteria Sampel
1 2
16 DEWA Darma Henwa Tbk √ × -
17 DKFT Central Omega Resources Tbk √ × -
18 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ × -
19 ELSA Elnusa Tbk √ √ 3
20 ENRG Energi Mega Persada Tbk √ × -
21 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk √ × -
22 FIRE Alfa Energy Investama Tbk √ × -
23 GEMS Golden Energy Mines Tbk √ × -
24 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk √ × -
25 HRUM Harum Energy Tbk √ × -
26 IFSH Ifishdeco Tbk √ × -
27 INCO Vale Indonesia Tbk √ √ 4
28 INDY Indika Energy Tbk √ √ 5
29 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √ 6
30 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk √ × -
31 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk √ × -
32 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk √ × -
33 MEDC Medco Energy International Tbk √ √ 7
34 MITI Mitra Investindo Tbk √ × -
35 MYOH Samindo Resource Tbk √ × -
36 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk √ × -
37 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk) √ × -
38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk √ √ 8
39 PTRO Petrosea Tbk √ √ 9
40 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk √ × -
41 SIAP Sekawan Inti Pratama Tbk √ × -
42 SMMT Golden Eagle Energy Tbk √ × -
43 SMRU Smr Utama Tbk √ × -
44 SURE Super Energy Tbk √ × -
45 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk √ × -
46 TINS Timah (Persero) Tbk √ √ 10
47 TKGA Permata Prima Sakti Tbk × × -
48 WOWS Ginting Jaya Energi Tbk √ × -
49 ZINC Kapuas Kapuas Prima Coal Tbk √ × -
Sumber : www.idx.co.id (2019)
3.7 Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara,
yaitu laporan tahunan perusahaan dan laporan keberlanjutan yang dipublikasikan
melalui www.idx.co.id dan masing-masing website perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
42
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan
mempelajari catatan/dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan
dalam penelitian. Metode dokumentasi pada penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan laporan keuangan tahunan dan laporan keberlanjutan tahun 2014-
2018 yang diperoleh melalui situs www.idx.co.id dan masing-masing website
perusahaan.
3.9 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel
dan software Eviews 11 sebagai alat untuk menguji data.
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk
dipahami.
3.9.2 Pemilihan Model Regresi Data Panel
Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam menduga
model dari data panel yaitu model tanpa pengaruh individu (common effect model)
Universitas Sumatera Utara
43
dan model dengan pengaruh individu (fixed effect model dan random effect
model), maka untuk menguji hipotesis digunakan metode efek common (common
effect models), model efek tetap (fixed effect models) dan metode efek random
(random effect models).
3.9.2.1 Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk mengetahui apakah suatu model data panel itu
Common Effect Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM).
Hipotesis statistik:
H0: CEM lebih baik dari FEM
H1: FEM lebih baik dari CEM
Analisis uji Chow dilakukan dengan program Eviews. Apabila hasil likelihood
Test menunjukan Prob.Cross Section-Chi Square di bawah alpha 0.05, maka H1
diterima, sehingga model yang lebih baik adalah Fixed Effect Model; sebaliknya
jika Prob.Cross Section-Chi Square di atas alpha 0.05 maka H1 ditolak, sehingga
modelnya Common Effect Model (Ghozali, 2013).
3.9.2.2 Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk mengetahui apakah suatu model data panel
itu lebih baik menggunakan model Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect
Model (REM).
Hipotesis statistik:
H0: REM lebih baik dari FEM
Universitas Sumatera Utara
44
H1: FEM lebih baik dari REM
Analisis uji Hausman dilakukan dengan program Eviews. Apabila hasil Hausman
test menunjukan nilai Prob.Cross Section-Random di bawah alpha 0.05 maka
model yang lebih baik adalah Fixed Effect Model; sebaliknya jika nilai
Prob.Cross Section di atas alpha 0.05 maka model yang lebih baik adalah Random
Effect Model (Ghozali, 2013).
3.9.2.3 Uji Lagrange Mulitiplier (LM)
Uji Lagrange Multiplier (LM) digunakan untuk membandingkan model
mana yang paling tepat antara Common Effect Model (CEM) atau Random Effect
Model (REM).
Hipotesis statistik:
H0: CEM lebih baik dari REM
H1: REM lebih baik dari CEM
Uji Lagrange Multiplier dilakukan dengan program Eviews. Apabila hasil uji LM
menunjukan Prob.Cross Section-Chi Square di bawah alpha 0.05 maka modelnya
adalah Random Effect Model; sebaliknya jika nilai Prob.Cross Section-Chi Square
di atas alpha 0.05 maka modelnya adalah Common Effect Model (Ghozali, 2013).
3.9.3 Analisis Regresi Data Panel
Model regresi data panel dilakukan terhadap model yang diajukan dengan
menggunakan software Eviews untuk menguji pengaruh variabel independen
Universitas Sumatera Utara
45
terhadap variabel dependen. Model regresi yang dikembangkan untuk menguji
hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6+ є
Penjelasan :
Y = Pengungkapan Sustainability Report.
α = Konstanta
β1 ,β2, β3, β4 = Koefisien regresi dan variable independen
X1 = Profitabilitas yang diproksikan melalui perhitungan return on asset.
X2 = Leverage yang diproksikan melalui perhitungan debt to equity ratio.
X3 = Aktivitas perusahaan yang diprokikan melalui inventory turnover
X4 = Total aset yang diproksikan melalui logaritma natural jumlah
aset perusahaan.
X5 = Komite audit yang diproksikan melalui jumlah anggota komite audit.
X6 = Dewan direksi yang diproksikan melalui jumlah anggota dewan direksi.
Є = Error
3.9.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan apabila model yang terpilih adalah Common
Effect Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM). Bila yang terpilih adalah
model Random Effect Model (REM) maka tidak perlu melakukan uji asumsi
klasik karena persamaan yang memenuhi asumsi klasik hanya persamaan yang
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik harus
dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi
Universitas Sumatera Utara
46
klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias,
mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.9.4.1 Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji normalitas ini merupakan uji yang bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen,
keduanya mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor
pengganggu dilakukan dengan J-B test (jarque-bera test). Uji ini menggunakan
hasil estimasi residual dan chi-square probability distribution yaitu dengan
membandingkan prob.JB-hitung pada taraf alpha 5% dengan kriteria berikut:
1) Bila Prob.JB hitung ≥ 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual
berdistribusi normal akan diterima.
2) Bila Prob.JB hitung < 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa residual
berdistribusi normal akan ditolak.
3.9.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang
Universitas Sumatera Utara
47
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ada atau
tidaknya gejala multikolinearitas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien
korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi di antara masing-
masing variabel bebas lebih besar dari 0,9, maka terjadi multikolinearitas.
3.9.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji
heteroskedatisitas dalam penelitian ini diuji menggunakan uji white dengan
kriteria jika diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih besar dari 0,05 maka
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi,
sebaliknya jika diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi
(Ghozali, 2013).
3.9.4.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji LM (metode Bruesch Godfrey). Metode ini didasarkan pada nilai F dan
Prob.Obs*R-squared. Dimana jika nilai Prob.Obs*R-squared melebihi 0.05 maka
tidak terjadi masalah autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
48
3.9.5 Uji Hipotesis
Secara statistik, setidaknya uji hipotesis ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan jika nilai
ujistatistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2006: 178).
3.9.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh
secara keseluruhan variabel independen terhadap varibael dependen secara
simultan. Kesimpulan yang diambil dalam uji F ini adalah dengan melihat
signifikansi (α) dengan ketentuan :
α > 5% : Tidak Signifkan
α < 5% : Signifikan
3.9.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Kesimpulan yang diambil dalam uji t ini adalah dengan melihat signifikansi (α)
dengan ketentuan :
α > 5% : Tidak Signifkan
α < 5% : Signifikan
Universitas Sumatera Utara
49
3.9.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase
pengaruh variabel independen (prediktor) terhadap perubahan variabel dependen.
Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan
oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain
di luar model. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan
diperoleh dengan mengakses data laporan keuangan dan laporan keberlanjutan
dari situs www.idx.co.id dan masing-masing website perusahaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2014-2018. Total perusahaan pertambangan yang menjadi
populasi hingga tahun 2018 berjumlah empat puluh sembilan (49) perusahaan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling,
yaitu dengan menentukan kriteria khusus untuk pengambilan sampel. Proses
seleksi sampel dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada bab III,
sehingga diperoleh sepuluh (10) perusahaan pertambangan yang menjadi sampel
penelitian. Total sampel penelitian dari tahun 2014 sampai dengan 2018
berjumlah lima puluh (50) perusahaan pertambangan. Ringkasan prosedur
pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Data Hasil Pemilihan Sampel
No Keterangan Jumlah
1. Populasi perusahaan pertambangan periode 2014-2018 49
2. Perusahaan pertambangan yang tidak pernah delisting dari BEI selama
periode penelitian (2014-2018).
(2)
3. Perusahaan yang tidak menerbitkan sustainability report 2014-2018 (37)
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 10
Total sampel pada periode 2014-2018 Total
10 perusahaan pertambangan x 5 Tahun: 50
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Universitas Sumatera Utara
51
Berdasarkan tabel 4.1, total perusahaan pertambangan yang tidak
memenuhi kriteria penentuan sampel adalah 39 perusahaan, sehingga diperoleh
jumlah perusahaan yang dapat menjadi sampel penelitian sebesar 10 perusahaan.
Total perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini pada periode 2014
hingga 2018 adalah 50 sampel.
4.2 Hasil Uji Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang mudah diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang
dilakukan dengan analisis statistik dan menggunakan software Eviews 11.
4.2.1 Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi
yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel yang digunakan didalam
penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen
meliputi profitabilitas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite
audit, dan dewan direksi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pengungkapan sustainability report. Hasil analisis statistik deskriptif dengan
menggunakan program Eviews disajikan dalam tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Mean 0.372563 0.030187 1.109796 22.29257 30.60980 3.420000 5.280000
Median 0.324176 0.031311 0.720977 13.59388 30.77016 3.000000 5.000000
Maximum 1.000000 0.211853 11.90898 113.6848 32.02382 5.000000 8.000000
Minimum 0.054945 -0.643872 -7.173955 0.195642 29.06395 2.000000 3.000000
Std. Dev. 0.239434 0.118802 2.331381 24.41271 0.831250 0.574634 1.294257
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 10
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan 50
pengamatan diperoleh nilai minimum dari variabel sustainability report adalah
0,195642 sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1,000000. Artinya tingkat
pengungkapann sustainability report yang dilakukan perusahaan tergolong tinggi,
dengan tingkat tertinggi sebesar 100%. Rata-rata (mean) dari tingkat
pengungkapan sustainability report yang dilakukan perusahaan sampel
adalah 0,372563 dengan standar deviasi 0,239434.
Variabel profitabilitas memiliki nilai minimum dan maksimum masing-
masing sebesar -0,643872 dan 0,211853. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
profitabilitas yang tertinggi mencapai 21,1%. Rata-rata nilai profitabilitas di
dalam tiap perusahaan adalah sebesar 0,030187 (3%), sedangkan standar deviasi
yang menunjukkan nilai sebesar 0,118802 (11,8%).
Nilai terendah dari leveragesebesar -7,173955 dan nilai maksimumnya
adalah 11,90898. Artinya, penggunaan utang untuk membiayai asset perusahaan
yang terendah sebesar -717,3% sedangkan yang tertinggi adalah 1190%. Rata-rata
nilai leverage yang dimiliki perusahaan sampel sebesar 1,109796 dan standar
deviasinya adalah 2,331381.
Universitas Sumatera Utara
53
Nilai terendah dari variabel aktivitas sebesar 0,195642 dan nilai
maksimumnya adalah 113,6848. Rata-rata nilai aktivitas perusahaan yang dimiliki
sampel penelitian ini sebesar 22,29257 dan standar deviasinya adalah 24,41271.
Variabel ukuran perusahan memiliki nilai minimum dan maksimum
masing-masing sebesar 29,06395 dan 32,02382. Rata-rata nilai ukuran perusahan
sebesar 30,60980, sedangkan standar deviasi yang menunjukkan nilai
sebesar 0,831250.
Nilai terendah dari variabel komite audit sebesar 2,00 dan nilai
maksimumnya adalah 5,00. Artinya, jumlah komite audit suatu perusahaan yang
paling terendah adalah 2 orang sedangkan yang tertinggi mencapai 5 orang. Rata-
rata komite audit yang dimiliki perusahaan sampel sebesar 3,42 dan standar
deviasinya adalah 0,574634
Nilai terendah dari variabel dewan direksi sebesar 3,00 dan nilai
maksimumnya adalah 8,00. Artinya, jumlah anggota dewan direksi pada
perusahaan sampel yang terendah adalah 3 orang sedangkan yang tertinggi
mencapai 8 orang. Rata-rata jumlah anggota dewan direksi yang dimiliki sampel
penelitian ini sebesar 5,28 dan standar deviasinya adalah 1,294257.
4.2.2 Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel
Pada penelitian ini terdapat tiga macam pendekatan yang dapat digunakan
dalam analisis model data panel, yaitu pendekatan Common Effect (CE),
Fixed Effect (FE) dan Random Effect (RE). Pemilihan model estimasi regresi data
Universitas Sumatera Utara
54
panel dilakukan dengan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Lagrange Multiplier
(LM).
Tabel 4.3
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.469932 (9,34) 0.1988
Cross-section Chi-square 16.432786 9 0.0584
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan data pada Tabel 4.3, dapat dijelaskan bahwa hasil uji Chow
menunjukkan nilai Prob.Cross Section-Chi Square sebesar 0,0584 atau lebih
besar dari 0,05. Hasil uji Chow menunjukkan bahwa model yang sebaiknya
digunakan adalah Common Effect Model (CEM).
Tabel 4.4
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 11.844264 6 0.0655
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan data pada Tabel 4.4, dapat dijelaskan bahwa hasil uji
Hausman menunjukkan nilai Prob.Cross Section-random sebesar 0,0655 atau
Universitas Sumatera Utara
55
lebih besar dari 0,05. Hasil uji Hausman menunjukkan bahwa model yang
sebaiknya digunakan adalah Random Effect Model (REM).
Tabel 4.5
Hasil Uji Lagrange Mulitiplier (LM)
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 0.612403 8.492410 9.104813
(0.4339) (0.0036) (0.0025)
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan data pada Tabel 4.5, dapat dijelaskan bahwa hasil uji
Lagrange Mulitiplier menunjukkan nilai probablitas sebesar 0,4339 atau lebih
besar dari 0,05. Hasil uji Lagrange Mulitiplier menunjukkan bahwa model yang
sebaiknya digunakan adalah Common Effect Model (CEM).
4.2.3 Model Regresi Data Panel
Hasil estimasi regresi data panel dengan menggunakan model Common
Effect Model (CEM), disajikan pada Tabel 4.6 berikut.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.6
Hasil Estimasi Regresi Data Panel Model Common Effect
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 08/11/20 Time: 23:31
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.528395 1.102400 0.479313 0.6341
X1 -0.050830 0.248681 -0.204396 0.8390
X2 -0.015804 0.012077 -1.308593 0.1976
X3 -0.003532 0.001254 -2.815183 0.0073
X4 0.011884 0.035539 0.334383 0.7397
X5 0.168561 0.053287 3.163291 0.0029
X6 -0.051279 0.021875 -2.344211 0.0238
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan hasil estimasi regresi data panel pada Tabel 4.5, diperoleh
persamaan model common effect sebagai berikut:
Y=0,528395−0,050830X1−0,015804X2−0,00352X3+0,011884X4+ 0,168561X5 –
0,051279X6+є
Dari hasil estimasi dan persamaan model regresi tersebut di atas, dapat
diinterprestasikan secara ekonomis kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta dari persamaan di atas adalah sebesar 0,528395. Angka
tersebut menunjukkan bahwa jika variabel-variabel bebas yaitu profitabilitas
(X1), leverage (X2), aktivitas perusahaan (X3), ukuran perusahaan (X4), komite
audit (X5) dan dewan direksi (X6) diasumsikan nol atau konstan (tetap), maka
variabel terikat yaitu Y (sustainability report) akan bertambah sebesar
0,528395.
Universitas Sumatera Utara
57
2. Variabel X1 (profitabilitas) memiliki nilai koefisien regresi yaitu −0,050830.
Nilai koefisien regresi yang negatif ini menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini
berarti setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 persen maka pengungkapan
sustainability report akan mengalami penurunan sebesar −0,050830 persen
dengan asumsi bahwa variabel-variabel bebas yang lainnya dianggap konstan
(tetap).
3. Variabel X2 (leverage) memiliki nilai koefisien regresi yaitu −0,015804. Nilai
koefisien regresi yang negaitf ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh
negatif terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini berarti setiap
kenaikan leverage sebesar 1 persen maka pengungkapan sustainability report
akan mengalami penurunan sebesar −0,015804 persen dengan asumsi bahwa
variabel bebas yang lainnya dianggap konstan (tetap).
4. Variabel X3 (aktivitas perusahaan) memiliki nilai koefisien regresi yaitu
− 0,00352. Nilai koefisien regresi yang negatif ini menunjukkan bahwa
aktivitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sustainability report.
Hal ini berarti setiap kenaikan aktivitas sebesar 1 persen maka pengungkapan
sustainability report akan mengalami penurunan sebesar − 0,00352 persen
dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lainnya dianggap konstan (tetap).
5. Variabel X4 (ukuran perusahaan) memiliki nilai koefisien regresi yaitu
0,011884. Nilai koefisien regresi yang positif ini menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report.
Hal ini berarti setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 persen maka
Universitas Sumatera Utara
58
pengungkapan sustainability report akan mengalami peningkatan sebesar
0,011884 persen dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lainnya dianggap
konstan (tetap).
6. Variabel X5 (komite audit) memiliki nilai koefisien regresi yaitu 0,168561.
Nilai koefisien regresi yang positif ini menunjukkan bahwa komite audit
berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini
berarti setiap kenaikan komie audit sebesar 1 persen maka pengungkapan
sustainability report akan mengalami peningkatan sebesar 0,168561 persen
dengan asumsi bahwa variabel-variabel bebas yang lainnya dianggap konstan
(tetap).
7. Variabel X6 (dewan direksi) memiliki nilai koefisien regresi −0,051279. Nilai
koefisien regresi yang negatif ini menunjukkan bahwa dewan direksi
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sustainability report. Hal ini
berarti setiap kenaikan dewan direksi sebesar 1 persen maka pengungkapan
sustainability report akan mengalami penurunan sebesar −0,051279 persen
dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lainnya dianggap konstan (tetap).
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik yaitu untuk menguji kelayakan model regresi
dalam penelitian yang dilakukan. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
59
4.2.4.1 Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan
menggunakan uji Jarque-Bera (J-B). Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi
yang digunakan 𝛼 = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka
probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
2. Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
Series: Residuals
Sample 1 50
Observations 50
Mean 4.84e-16
Median 0.075017
Maximum 0.990792
Minimum -1.439287
Std. Dev. 0.466929
Skewness -0.615660
Kurtosis 3.952834
Jarque-Bera 5.050089
Probabi l i ty 0.080055
Series: Residuals
Sample 1 50
Observations 50
Mean 4.84e-16
Median 0.075017
Maximum 0.990792
Minimum -1.439287
Std. Dev. 0.466929
Skewness -0.615660
Kurtosis 3.952834
Jarque-Bera 5.050089
Probabi l i ty 0.080055
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas dari statistik J-B
adalah 5,050089. Nilai probabilitas yakni 0,080055 lebih besar dibandingkan
tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.
4.2.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Ghozali (2013)
Universitas Sumatera Utara
60
menyatakan jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi, yakni
di atas 0,9, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X1 1.000000 0.200431 -0.039624 -0.233014 0.200175 0.176344
X2 0.200431 1.000000 0.039123 0.097936 0.082215 0.143159
X3 -0.039624 0.039123 1.000000 -0.266652 -0.390154 -0.016605
X4 -0.233014 0.097936 -0.266652 1.000000 0.089591 0.070552
X5 0.200175 0.082215 -0.390154 0.089591 1.000000 0.222817
X6 0.176344 0.143159 -0.016605 0.070552 0.222817 1.000000
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil pengujian multikolinearitas, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel
independen. Hal ini karena nilai korelasi antar variabel independen tidak lebih
dari 0,9 (Ghozali, 2013:105).
4.2.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini diuji menggunakan uji white
dengan kriteria jika diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih besar dari 0,05
maka disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model
regresi, sebaliknya jika diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih kecil dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heterokedastisitas dalam model
regresi.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 0.140065 Prob. F(6,43) 0.9901
Obs*R-squared 0.958464 Prob. Chi-Square(6) 0.9871
Scaled explained SS 1.046602 Prob. Chi-Square(6) 0.9838
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Dari Tabel 4.9 diketahui nilai Prob Obs*R-Squared adalah 0,9584 > 0,05
yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas.
4.2.4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji LM (metode Bruesch
Godfrey). Metode ini didasarkan pada nilai F dan Prob.Obs*R-squared. Dimana
jika nilai Prob.Obs*R-squared melebihi 0.05 maka tidak terjadi masalah
autokorelasi.
Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags F-statistic 3.394214 Prob. F(2,41) 0.0432
Obs*R-squared 7.102586 Prob. Chi-Square(2) 0.0287
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Dari Tabel 4.10 diketahui nilai Prob Obs*R-Squared adalah 7,102586 >
0,05 yang berarti tidak terjadi masalah autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
62
4.2.5 Uji Hipotesis
Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis pengujian pengaruh
simultan (uji F), parsial (uji t) dan analisis koefisien determinasi.
4.2.5.1Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh dari
seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Jika
signifikan suatu variabel bebas lebih kecil dari signifikan 0,05, maka variabel
bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga
sebaliknya.
Tabel 4.11
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.11 dapat dianalisis bahwa secara
simultan profitabilitas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite
audit, dan dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report. Hal ini terlihat dari nilai F-hitung sebesar 5,947858 dan
nilai probabilitas sebesar 0000138 < 0,05.
Root MSE 0.175219 R-squared 0.453532
Mean dependent var 0.372563 Adjusted R-squared 0.377281
S.D. dependent var 0.239434 S.E. of regression 0.188944
Akaike info criterion -0.365557 Sum squared resid 1.535089
Schwarz criterion -0.097874 Log likelihood 16.13893
Hannan-Quinn criter. -0.263622 F-statistic 5.947858 Durbin-Watson stat 1.818650 Prob(F-statistic) 0.000138
Universitas Sumatera Utara
63
4.2.5.2 Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Jika signifikan suatu variabel bebas lebih kecil dari signifikan 0,05, maka
variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat,
begitu juga sebaliknya.
Tabel 4.12
Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 08/11/20 Time: 23:31
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.528395 1.102400 0.479313 0.6341
X1 -0.050830 0.248681 -0.204396 0.8390
X2 -0.015804 0.012077 -1.308593 0.1976
X3 -0.003532 0.001254 -2.815183 0.0073
X4 0.011884 0.035539 0.334383 0.7397
X5 0.168561 0.053287 3.163291 0.0029
X6 -0.051279 0.021875 -2.344211 0.0238
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Berdasarkan hasil uji-t pada Tabel 4.12, maka dapat dianalisis pengaruh
parsial variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut:
1. Variabel X1 (profitabilitas) secara parsial berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
64
pertambangan yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar
−0,204396 dan nilai probabilitas sebesar 0,8390 > 0,05.
2. Variabel X2 (leverage) secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar −1,308593
dan nilai probabilitas sebesar 0,1976 < 0,05.
3. Variabel X3 (aktivitas) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar −2,815183
dan nilai probabilitas sebesar 0,0073 < 0,05.
4. Variabel X4 (ukuran) secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar 0,334383 dan
nilai probabilitas sebesar 0,7397 > 0,05.
5. Variabel X5 (komite audit) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar 3,163291 dan
nilai probabilitas sebesar 0,0029 < 0,05.
6. Variabel X6 (dewan direksi) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Hal ini terlihat dari nilai t-hitung sebesar –2,344211 dan
nilai probabilitas sebesar 0,0238 < 0,05.
Universitas Sumatera Utara
65
4.2.5.3 Analisis Koefisien Determinasi
Tujuan koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R, maka R yang kecil berarti
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat semakin rendah
atau terbatas, begitu pula sebaliknya.
Tabel 4.13
Nilai Koefisien Determinasi
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, 2020.
Nilai Adjusted R-Square yang diperoleh sebesar 0.377281. Artinya,
sebanyak 37,72% variabel pengungkapan sustainability report dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel independen (profitabilitas, leverage, aktivitas, ukuran,
komite audit, dan dewan direksi). Sedangkan sisanya 62,28% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain di luar penelitian.
4.3 Pembahasan
Berikut ini adalah pembahasan dari hasil hipotesis yang menampilkan
hubungan variabel-variabel bebas (profitabilitas, leverage, aktivitas perusahaan,
ukuran, komite audit, dan dewan direksi) terhadap pengungkapan sustainability
report.
Root MSE 0.175219 R-squared 0.453532 Mean dependent var 0.372563 Adjusted R-squared 0.377281 S.D. dependent var 0.239434 S.E. of regression 0.188944 Akaike info criterion -0.365557 Sum squared resid 1.535089 Schwarz criterion -0.097874 Log likelihood 16.13893 Hannan-Quinn criter. -0.263622 F-statistic 5.947858 Durbin-Watson stat 1.818650 Prob(F-statistic) 0.000138
Universitas Sumatera Utara
66
4.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa profitabilitas (X1) memberikan pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic
(tabel 4.12) sebesar−0,204396. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar
0,8390 lebih besar dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang
berarti secara statistik pengaruhnya sangat kecil atau dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh signifikan profitabilitas terhadap pengungkapan sustainability report.
Tinggi rendahnya profitabilitas suatu perusahaan tidak mempengaruhi
pengungkapan sustainability report. Perusahaan yang memiliki laba tinggi
cenderung menggangap tidak perlu melaporkan hal-hal yang menggangu
informasi kesuksesan kinerja keuangannya karena bisa jadi laba yang diperoleh
bersumber dari aktivitas perusahaan yang berdampak buruk terhadap lingkungan
dan masyarakat sehingga akan merusak citra perusahaan. Selain itu, penurunan
laba yang diperoleh perusahaan akan membuat perusahaan mengurangi kegiatan
sosial dan memfokuskan untuk meningkatkan laba. Hasil ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Bhatia dan Tuli (2017) yang menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.
Sedangkan hasil ini tidak didukung oleh penelitian Fitri dan Yuliandari (2018)
yang menyatakan bahwa profitabiltas berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1
(profitabiltas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report)
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.2 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa leverage (X2) memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic (tabel 4.12)
sebesar −1,308593. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar 0,1976 lebih
kecil dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang berarti bahwa
leverage tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan sustainability
report. Semakin tinggi tingkat leverage maka akan ada kecenderungan perusahaan
berusaha untuk melaporkan profitabilitasnya agar tetap tinggi. Investor dan
stakeholder lainnya akan lebih percaya dan memilih untuk menginvestasikan
dananya pada perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat
dan baik. Manajer perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi harus
mengurangi biaya-biaya yang bersifat sukarela termasuk biaya untuk
mengungkapkan sustainability report. Hasil ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Ariyani dan Hartomo (2018) yang menyatakan bahwa leverage tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Sedangkan hasil dari
penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Khafid dan Mulyaningsih (2012)..
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 (leverage berpengaruh
negatif terhadap pengungkapan sustainability report) ditolak.
Universitas Sumatera Utara
68
4.3.3 Pengaruh Aktivitas Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa aktivitas perusahaan (X3) memberikan pengaruh negatif dan
signifikan terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic
(tabel 4.12) sebesar −2,815183. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar
0,0073 lebih kecil dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang
berarti aktivitas perusahaan berpengaruh negatif secara parsial terhadap
pengungkapan sustainability report. Tingginya rasio IT mencerminkan bahwa
perusahaan mampu mengelola asetnya dengan baik sehingga memiliki kondisi
keuangan yang stabil. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang stabil cenderung
menggangap tidak perlu melaporkan hal-hal yang menggangu informasi
kesuksesan kinerja keuangannya termasuk informasi pertanggungjawan sosial dan
lingkungan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sari dan Marsono
(2013). Sementara penelitian ini bertentangan dengan penelitian Adhipradana dan
Daljono (2014). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H3 (aktivitas
berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report) ditolak.
4.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa ukuran perusahaan (X4) memberikan pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic
Universitas Sumatera Utara
69
(tabel 4.12) sebesar 0,334383. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar
0,7397 lebih besar dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang
berarti secara statistik pengaruhnya sangat kecil atau dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan sustainability
report. Besar kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi luaspengungkapan
tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang
memiliki ukuran besar akan cenderung menahan informasi dan hanya akan
mengungkapkan informasi yang penting dan memberikan kabar baik bagi
investor. Perusahaan kecil dapat mengungkapkan sustainability report dengan
baik jika hal tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan dan memperoleh
legitimasi dari seluruh stakeholder. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Ariyani dan Hartomo (2018). Sementara penelitian ini bertentangan
dengan penelitian Adhipradana dan Daljono (2014). Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H4 (ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sustainability report) ditolak.
4.3.5 Pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa komite audit (X5) memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic (tabel 4.12)
sebesar 3,163291. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar 0,0029 lebih
kecil dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang berarti bahwa
komite audit berpengaruh positif secara parsial terhadap pengungkapan
Universitas Sumatera Utara
70
sustainability report. Keberadaan komite audit membantu menjamin
pengungkapan dan sistem pengendalian perusahaan agar dapat berjalan dengan
baik. Semakin banyak dan berkualitas jumlah komite audit suatu perusahaan maka
akan semakin mampu mendorong manajemen untuk melakukan praktik
pengungkapan sustainability report sebagai media komunikasi perusahaan dengan
stakeholder dalam rangka memperoleh legitimasi melalui pelaksanaan good
corporate governance. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Aniktia dan
Khafid (2015) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sustainability report. Tetapi kondisi yang berbeda terjadi pada
sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Khafid dan Mulyaningsih (2012)
yang menyatakan bahwa variabel komite audit berpengaruh negatif terhadap
pengungkapan sustainability report. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis H5 (komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report) diterima.
4.3.6 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Pengungkapan Sustainability
Report
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel diatas
diketahui bahwa dewan direksi (X6) memberikan pengaruh negatif dan signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report dengan nilai t-Statistic (tabel 4.12)
sebesar –2,344211. Angka probabilitas signifikan pada tabel sebesar 0,0238 lebih
kecil dari taraf signifikan yang digunakan yakni sebesar 0,05 yang berarti dewan
direksi berpengaruh negatif secara parsial terhadap pengungkapan sustainability
Universitas Sumatera Utara
71
report. Ditemukannya hubungan antara dewan direksi dengan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, dikarenakan adanya hubungan agensi yang
memotivasi setiap individu untuk memperoleh sasaran yang harmonis dan
menjaga kepentingan masing-masing antara agent dan principal. Hal ini
memungkinkan pihak manajemen (direksi) lebih mementingkan kepentingan
pemegang saham daripada tujuan perusahaan yang berdampak tidak maksimalnya
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Jumlah anggota dewan direksi
tidak menjamin terciptanya kualitas komunikasi yang baik dalam hal keterbukaan
informasi yang secara teoritis akan meningkatkan keluasan pengungkapan
informasi termasuk informasi mengenai sustainability report. Penelitian ini
konsisten dengan penelitian Ningsyh, dkk (2014) yang menyatakan bahwa dewan
direksi berpengaruh negatif terhadap pengungkapan sustainability report. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H6 (dewan direksi berpengaruh
positif terhadap pengungkapan sustainability report) ditolak.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas,
leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi terhadap pengungkapan sustainability report pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-
2018. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang
diperoleh yaitu:
1. Secara parsial, profitabilitas tidak memiliki pengaruh siginifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
2. Secara parsial, leverage tidak memiliki pengaruh siginifikan terhadap
pengungkapan sustainability report.
3. Secara parsial, aktivitas perusahaan memiliki pengaruh negatif siginifikan
terhadap pengungkapan sustainability report. Perusahaan dengan kondisi
keuangan yang stabil cenderung menggangap tidak perlu melaporkan hal-hal
yang menggangu informasi kesuksesan kinerja keuangannya termasuk
informasi pertanggungjawaban sosial dan lingkungan. Penelitian ini konsisten
dengan penelitian Sari dan Marsono (2013).
4. Secara parsial, ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh siginifikan
terhadap pengungkapan sustainability report.
5. Secara parsial, komite audit memiliki pengaruh positif siginifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Semakin banyak dan berkualitas jumlah
Universitas Sumatera Utara
73
komite audit suatu perusahaan maka akan semakin mampu mendorong
manajemen untuk melakukan praktik pengungkapan sustainability report
sebagai media komunikasi perusahaan dengan stakeholder dalam rangka
memperoleh legitimasi melalui pelaksanaan good corporate governance.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Aniktia dan Khafid (2015).
6. Secara parsial, dewan direksi memiliki pengaruh negatif siginifikan terhadap
pengungkapan sustainability report. Pihak manajemen (direksi) lebih
mementingkan kepentingan pemegang saham daripada tujuan perusahaan
yang berdampak tidak maksimalnya pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaantermasuk pengungkapan sustainability report. Penelitian ini
konsisten dengan penelitian Ningsyh, dkk (2014).
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk para peneliti selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan seluruh perusahaan
pertambangan yang ada di Indonesia sebagai populasi penelitian.
2. Variabel independen yang digunakan sebaiknya diperbanyak dan lebih
bervariasi, selain variabel-variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling besar
memberikan pengaruh terhadap pengungkapan sustainability report.
Universitas Sumatera Utara
74
DAFTAR PUSTAKA
Adhipradana, F Dan Daljono. 2014.Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan, Dan Coporate Governance Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report. Diponegoro Jurnal Of Accounting. Vol.3 No.1, 1-12
Ananingsih, Puji. 2007. Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Aktivitas Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada Koperasi Republik Indonesia. Skripsi. Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Aniktia, Ria Dan Muhammad Khafid. 2015. Pengaruh Mekaniseme Good
Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report. Jurnal Akuntansi. Vol.4 No.3.
Ariyani, A. Pravita, Oct. Digdo Hartomo. 2018. Analysis Of Key Factors
Affecting The Reporting Disclosure Indexes Of Sustainability Reporting In
Indonesia. International Journal Of Business, Economics And Law, Vol. 16.
Bapepam. 2000. Surat Edaran Bapepam. No.Se-03/Pm/2000 Tentang Komite
Audit.
Bhatia, A Dan Tuli, S. 2017. Corporate Attributes Affecting Sustainability
Reporting: In Indian Perspective. Jurnal Of Low And Management, Vol 59.
Brigham, Eugene F Dan Joul F. Houston. 2010. Fundamentals Of Financial
Management, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1 Edisi 11,
Salemba Empat. Jakarta.
CGA-Canada Research Foundation. 2005. Measuring up : A study on Corporate
Sustainability Reporting in Canada. By the Certified General Accountants
Association of Canada.
Dilling, Petra.F.A. 2010. Sustainability Report In A Global Context: What Are
The Characteristics Of Corporations That Provide High Quqlity
Sustainability Report- An Emperical Analysis. International Businees And
Economic Research Jurnal, Vol. 9 No. 1,19-30.
Ernst & Young Global Limited. 2013. Value Of Sustainability Reporting. A Study
By Ernst & Young Llp And The Boston College Center For Corporate
Citizenship.
Universitas Sumatera Utara
75
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Fitri, A. Annur Dan Willy Yuliandari. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Pengungkapan Sustainability Report. E-Proceeding Of
Management, Vol.5, No.2
Ghozali, I, 2013. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika: Teori, Konsep, Dan
Aplikasi Dengan Eviews 8. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.
________, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Global Reporting, Index 2017. Database Sustainability Report.
www.globalreporting.org (10 November 2019).
Hanafi, M.M Dan Halim, A. (2014). Analisis Laporan Keuangan Edisi 4. Stevens
& Sons Limited.
Husnan, Suad Dan Enny Pudjiastuti. 2015. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
STIM YPKN. Yogyakarta.
Irawan, Dhani. 2015. Bareskrim Tetapkan Nina Nurlina Tersangka Kasus Csr
Pertamina Foundation. news.detik.com (27 Desember 2019)
Khafid, M dan Mulyaningsih. (2012). Kontribusi Katrakteristik Perusahaan Dan
Corporate Governance Terhadap Publikasi Sustainability Report.
JurnalEkonomi Dan Keuangan, Vol. 19 No.3, September 2015: 340-359.
Kuhlman, Tom. 2010.What Is Sustainability ?.Journal. http//www.mdpi.com. (9
Januari 2020).
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta
Ningsyh, C. Octavia, Yeasy Darmayanti, Dan Popi Fauziati. 2014. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Bung Hatta.
Universitas Sumatera Utara
76
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Infografis Lembaga Jasa Keuangan Dan Emiten
Penerbit Sustainability Report. www.ojk.go.id (9 November 2019)
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51 Tahun 2017 Tentang Penerapan
Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
Perusahaan Publik.
Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi Dan Pasca
Tambang.
Ratnasari, Yunita Dan Prastiwi. (2011). Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di
Dalam Sustainability Report. Diponegoro Journal Of Accounting.
Sari, M. Putri Dan Marsono (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report. Diponegoro Jurnal Of Acounting. Vol.2 No.3.
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility From Charity To
Sustainability. Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suhendri. 2012. 70 Persen Kerusakan Lingkungan Akibat Tambang.
https://bangka.tribunnews.com/ (25 Desember 2019)
Suryono, Hari Dan Prastiwi, Andri, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan
Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability
Report. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011.
Tarigan, S Dan Semuel, H. (2014). Pengungkapan Sustainability Report Dan
Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Vol.16 No. 2, 88-101.
Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas.
www.idx.co.id (5 Jauari 2020)
Universitas Sumatera Utara
77
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
2 BUMI Bumi Resources Tbk
3 ELSA Einusa Tbk
4 INCO Vale Indonesia Tbk
5 INDY Indika Energy Tbk
6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
7 MEDCO Medco Energy International Tbk
8 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
9 PTRO Petrosea Tbk
10 TINS Timah (Persero) Tbk
Universitas Sumatera Utara
78
Lampiran 2
Indikator Pengungkapan Sustainability Report Berdasarkan GRI G4
KATEGORI EKONOMI
Kinerja Ekonomi
EC 1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan
EC 2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang
EC 3 Cakupan kewajiban organisasi atau program imbalan pasti
EC 4 Bantuan financial yang diterima dari pemerintah
Keberadaan Pasar
EC 5 Rasio upah standar pegawai pemula menurut gender
dibandingkan dengan upah minimum regional dilokasi-
lokaSI operasional yang sifnifikan
EC 6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari
masyarakat lokasi di lokasi operasi yang signifikan
Dampak Ekonomi
Tidak Langsung
EC 7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan
EC 8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,
termasuk besarnya dampak
Praktik Pengadaan EC 9 Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi
operasional yang signifikan
KATEGORI LINGKUNGAN
Bahan
EN 1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau volume
EN 2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan
input daur ulang
Energi
EN 3 Konsumsi energi dalam organisasi
EN 4 Konsumsi energi di luar organisasi
EN 5 Intensitas energi
EN 6 Pengurangan konsumsi energi
EN 7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan jasa
Air
EN 8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
EN 9 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh
pengambilan air
EN 10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan
digunakan kembali
Keanekaragaman
Hayati
EN 11
Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola
di dalam, atau yang berdekatan dengan, kawasan lindung
dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung
EN 12
Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa
terhadap keanekaragaman
hayati
EN 13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN 14
Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies dalam
daftar spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di
tempat yang dipengaruhi operasional
Emisi
EN 15 Emisi gas rumah kaca (grk) langsung
EN 16 Emisi gas rumah kaca (grk) energi tidak langsung
EN 17 Emisi gas rumah kaca (grk) tidak langsung lainnya
EN 18 Intensitas emisi gas rumah kaca
EN 19 Pengurangan emisi gas rumah kaca
Universitas Sumatera Utara
79
EN 20 Emisi bahan perusak ozon
EN 21 Nox, sox, dan emisi udara signifikan lainnya
Efluen Dan Limbah
EN 22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
EN 23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode
pembuangan
EN 24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan
EN 25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan
konvensi basel2
EN 26
Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai
keanekaragaman hayati dari badan air
Produk Dan Jasa
EN 27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingungan
produk dan jasa
EN 28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi menurut kategori
Kepatuhan EN 29
Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi
non-moneter karena ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan lingkungan
Transortasi EN 30
Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk
dan barang lain serta
bahan untuk operasional organisasi, dan pengangkutan
tenaga kerja
Lain-Lain EN 31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan
berdasarkan jenis
Asmen Pemasok
Dan Lingkungan
EN 32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
lingkungan
EN 33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial
dalam rantai pasokan
Mekanisme
Pengaduan Masalah
Lingkungan
EN 34
Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang
diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
KATEGORI SOSIAL
SUB KATEGORI : PRAKTEK KETENAGAKERJAAN DAN KENYAMANAN
PEKERJA
Kepegawaian
LA 1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan
turnover karyawan
menurut kelompok umur, gender, dan wilayah
LA 2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu
LA 3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti
melahirkan
Hubungan
Industrial
LA 4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai
perubahan operasional, termasuk
Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja
LA 5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite
bersama Kesehatan dan keselamatan kerja
LA 6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang,
dan kemangkiran, serta
jumlah total kematian akibat kerja, menurut daerah dan gender
LA 7 Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena
penyakit yang terkait
dengan pekerjaan mereka
Universitas Sumatera Utara
80
LA 8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam
perjanjian formal dengan
zerikat pekerja
Pelatihan Dan
Pendidikan
LA 9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan menurut
genderdan menurut
kategori karyawan
LA 10 Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran
seumur hidup
LA 11 Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan
pengembangan karier
Keberagaman Dan
Kesehatan Peluang
LA 12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per
kategori karyawan
Kesetaraan
Remunerasi
Perempuan Dan
Laki-Laki
LA 13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap
laki-laki
Asmen Pemasok
Terkait Praktik
Ketenagakerjaan
LA 14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
praktik ketenagakerjaan
LA 15 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan
tindakan yang diambil
LA 16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme
pengaduan resmi
SUB-KATEGORI : HAK ASASI MANUSIA
Investasi
HR 1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak
investasi yang signifikan yang
menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau
penapisan berdasarkan hak
asasi manusia
Tabel Berlanjut
Lanjutan
HR 2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau
prosedur hak asasi manusia
Non Diskriminasi HR 3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan
yang diambil
Kebebasan
Berserikat Dan
Perjanjian Kerja
Bersama
HR 4 Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin
melanggar atau berisiko tinggi
Pekerja Anak
HR 5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan eksploitasi
pekerja anak
Pekerja Paksa Atau
Wajib Kerja
HR 6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan pekerja paksa
atau wajib kerja
Praktik
Pengamanan
HR 7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam
kebijakan atau prosedur hak
asasi manusia di organisasi yang relevan dengan operasi
Hak Adat
HR 8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak
masyarakat adat dan tindakan yang diambil
Asmen
HR 9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan
reviu atau asesmen
dampak hak asasi manusia
Universitas Sumatera Utara
81
Asmen Pemasok
Atas Hak Asasi
Masnusia
HR 10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
hak asasi manusia
HR 11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap hak asasi manusia
Mekanisme
Pengaduan Hask
Asasi Manusia
HR 12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi
manusia yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan
formal
SUB KATEGORI : MASYARAKAT
Masyarakat Lokal
SO 1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal,
asesmen dampak, dan
program pengembangan yang diterapkan
SO 2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang
signifikan terhadap
masyarakat lokal
Anti Korupsi
SO 3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang
teridentifikasi
SO 4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan
prosedur anti-korupsi
SO 5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
Kebijakan Publik SO 6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan
penerima/penerima manfaat
Anti Persaingan
SO 7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-
trust, serta praktik
monopoli dan hasilnya
Kepatuhan
SO 8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas
ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan
Asmen Pemasok
Atas Dampak
Terhadap
Masyarakat
SO 9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria
dampak terhadap masyarakat
SO 10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat dalam
rantai pasokan dan tindakan yang diambil
Mekanisme Pengaduan
Terhadap Dampak
Masyarakat
SO 11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
SUB KATEGORI : TANGGGUGNJAWAB ATAS PRODUK
Kesehatan Dan
Keselamatan
Pelanggan
PR 1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang
dampaknya terhadap
kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan
PR 2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup,
Pelabelan Produk
Dan Jasa
PR 3 Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh
prosedur organisasi
PR 4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela
PR 5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan
Universitas Sumatera Utara
82
Komunikasi
Pemasaran
PR 6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
PR 7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan
dan koda sukarela
tentang komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi,
dan sponsor
Privasi Pelanggan
PR 8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan
pelanggaran privasi pelanggan
dan hilangnya data pelanggan
Kepatuhan
PR 9 Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan
terhadap undang-undang
dan peraturan terkait penyediaan dan penggunaan produk
dan jasa
Universitas Sumatera Utara
83
LAMPIRAN 3
Data Variabel Dependen – Pengungkapan Sustainability Report
N
o. Kode
ANTM BUMI
2014 2015 2016 2017 2018 201
4
201
5 2016 2017
201
8
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 EC2 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
3 EC3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
4 EC4 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 EC8 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
9 EC9 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
10 EN 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
11 EN 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
12 EN 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 EN 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN 5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
15 EN 6 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
16 EN 7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN 8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
18 EN 9 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EN 10 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
20 EN 11 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
21 EN 12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
23 EN14 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
24 EN15 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
25 EN16 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
28 EN19 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
31 EN22 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
32 EN23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
33 EN24 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
34 EN25 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
84
35 EN26 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
39 EN30 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0
41 EN32 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
42 EN33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
44 LA1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 -LA2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 LA3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
47 LA4 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
48 LA5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
49 LA6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
50 LA7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
51 LA8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
52 LA9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
53 LA10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
54 LA11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
55 LA12 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
56 LA13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
57 LA14 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
60 HR1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
61 HR2 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
62 HR3 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
64 HR5 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
65 HR6 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
66 HR7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
68 HR9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
73 SO2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
Universitas Sumatera Utara
85
74 SO3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
76 SO5 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
77 SO6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0
79 SO8 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
80 SO9 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
81 SO10 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
83 PR1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
85 PR3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
86 PR4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
87 PR5 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
88 PR6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
90 PR8 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
91 PR9 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
SKOR 46 77 29 34 32 20 34 50 18 27
SRDI 0,505 0,846 0,319 0,374 0,352 0,22 0,37 0,549 0,198 0,29
N
o. Kode
ELSA INCO
2014 2015 2016 2017 2018 201
4
201
5 2016 2017
201
8
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 EC2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
3 EC3 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
4 EC4 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
6 EC6 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0
7 EC7 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
8 EC8 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
9 EC9 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
10 EN 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
11 EN 2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
12 EN 3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
13 EN 4 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
14 EN 5 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
15 EN 6 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
16 EN 7 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
Universitas Sumatera Utara
86
17 EN 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18 EN 9 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
19 EN 10 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
20 EN 11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
21 EN 12 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
22 EN13 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
23 EN14 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
24 EN15 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
25 EN16 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
26 EN17 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
27 EN18 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
28 EN19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
29 EN20 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
30 EN21 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
31 EN22 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
32 EN23 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
33 EN24 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
34 EN25 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
35 EN26 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
36 EN27 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
38 EN29 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
39 EN30 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
41 EN32 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
43 EN34 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0
44 LA1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
45 -LA2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
46 LA3 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0
47 LA4 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
48 LA5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
49 LA6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 LA7 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
51 LA8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
52 LA9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
53 LA10 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
54 LA11 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
55 LA12 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
Universitas Sumatera Utara
87
56 LA13 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0
57 LA14 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
59 LA16 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
61 HR2 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
62 HR3 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
63 HR4 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
64 HR5 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
65 HR6 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
66 HR7 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
67 HR8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
68 HR9 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
69 HR10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
70 HR11 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
71 HR12 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
72 SO1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
73 SO2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
74 SO3 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
75 SO4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
76 SO5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
77 SO6 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
78 SO7 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
79 SO8 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
80 SO9 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1
81 SO10 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
82 SO11 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
83 PR1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
86 PR4 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
87 PR5 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
88 PR6 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
89 PR7 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0
90 PR8 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
91 PR9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0
SKOR 43 43 25 15 5 77 91 91 47 44
SRDI 0,473 0,473 0,275 0,165 0,055 0,83 1 1 0,516 0,48
Universitas Sumatera Utara
88
N
o. Kode
INDY ITMG
2014 2015 2016 2017 201
8 2014
201
5 2016 2017
201
8
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
4 EC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 EC5 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
7 EC7 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
8 EC8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
9 EC9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
10 EN 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
11 EN 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 EN 3 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
13 EN 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN 5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
15 EN 6 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
16 EN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 EN 8 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
18 EN 9 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
19 EN 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
20 EN 11 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
21 EN 12 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
22 EN13 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0
23 EN14 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
24 EN15 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
25 EN16 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
26 EN17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
28 EN19 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
31 EN22 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
32 EN23 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 EN25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
89
38 EN29 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
39 EN30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
45 -LA2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
46 LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
49 LA6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 LA7 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
51 LA8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
52 LA9 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0
53 LA10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
54 LA11 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
55 LA12 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
56 LA13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
63 HR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66 HR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
75 SO4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
76 SO5 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
90
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
86 PR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
87 PR5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SKOR 10 9 9 12 12 36 30 25 11 10
SRDI 0,109 0,098 0,098 0,131 0,13 0,395 0,32 0,27 0,12 0,10
N
o. Kode
MEDCO PTBA
2014 2015 2016 2017 201
8 2014
201
5 2016 2017
201
8
1 EC1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
2 EC2 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
4 EC4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
7 EC7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 EC8 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 EC9 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
10 EN 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
11 EN 2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
12 EN 3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
13 EN 4 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
14 EN 5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
15 EN 6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
16 EN 7 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
17 EN 8 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
18 EN 9 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
19 EN 10 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
91
20 EN 11 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
21 EN 12 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
22 EN13 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
23 EN14 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
24 EN15 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
25 EN16 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
27 EN18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
28 EN19 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
29 EN20 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0
30 EN21 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
31 EN22 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
32 EN23 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
34 EN25 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
35 EN26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
39 EN30 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
40 EN31 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
44 LA1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
45 -LA2 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1
46 LA3 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
47 LA4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
48 LA5 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
49 LA6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
50 LA7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
51 LA8 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
52 LA9 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
53 LA10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
54 LA11 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
55 LA12 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
56 LA13 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
57 LA14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
92
59 LA16 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
60 HR1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
63 HR4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
64 HR5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
65 HR6 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
66 HR7 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
68 HR9 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
69 HR10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
72 SO1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
74 SO3 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
75 SO4 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
76 SO5 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
77 SO6 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
78 SO7 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
79 SO8 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
81 SO10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
82 SO11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
84 PR2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
85 PR3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
87 PR5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
88 PR6 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
90 PR8 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
91 PR9 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
SKOR 30 31 34 19 22 14 86 50 21 55
SRDI 0,329 0,34 0,373 0,208 0,24 0,153 0,94 0,54 0,230 0,60
Universitas Sumatera Utara
93
N
o. Kode
PTRO TINS
2014 2015 2016 2017 201
8 2014
201
5 2016 2017
201
8
1 EC1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
4 EC4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
5 EC5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
6 EC6 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
7 EC7 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
8 EC8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
9 EC9 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
10 EN 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
11 EN 2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
12 EN 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 EN 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
14 EN 5 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
15 EN 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 EN 7 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
17 EN 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 EN 9 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
19 EN 10 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
20 EN 11 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
21 EN 12 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
22 EN13 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
23 EN14 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
24 EN15 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
25 EN16 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
29 EN20 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
30 EN21 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
31 EN22 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
32 EN23 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
34 EN25 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
94
38 EN29 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
39 EN30 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
40 EN31 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
45 -LA2 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
46 LA3 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
47 LA4 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
48 LA5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
49 LA6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
50 LA7 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
51 LA8 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
52 LA9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
53 LA10 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
54 LA11 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
55 LA12 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
56 LA13 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62 HR3 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
63 HR4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
64 HR5 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
65 HR6 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
66 HR7 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
73 SO2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
74 SO3 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
75 SO4 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
76 SO5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
Universitas Sumatera Utara
95
77 SO6 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
78 SO7 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
83 PR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
85 PR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
86 PR4 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
87 PR5 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
91 PR9 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
SKOR 16 14 25 27 27 19 50 58 45 41
SRDI 0,175 0,153 0,274 0,296 0,29 0,208 0,54 0,637 0,494 0,45
Universitas Sumatera Utara
96
LAMPIRAN 4
Data Variabel Independen – Profitabilitas
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM -0,0338 -0,0475 0,0022 0,0045 0,0263
2 BUMI -0,0974 -0,6439 0,0388 0,0612 0,0405
3 ELSA 0,0985 0,0853 0,0761 0,0491 0,0509
4 INCO 0,0738 0,0221 0,0009 -0,0070 0,0275
5 INDY -0,0134 -0,0357 -0,0572 0,0885 0,0268
6 ITMG 0,1534 0,0536 0,1080 0,1860 0,1794
7 MEDCO 0,0033 -0,0640 0,0520 0,0255 -0,0054
8 PTBA 0,1254 0,1206 0,1090 0,2068 0,2119
9 PTRO 0,0050 -0,0298 -0,0191 0,0262 0,0417
10 TINS 0,0684 0,0109 0,0264 0,0423 0,0351
Universitas Sumatera Utara
97
LAMPIRAN 5
Data Variabel Independen –Leverage
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM 0,8261 0,6573 0,6287 0,6232 0,6873
2 BUMI -7,1740 -2,1685 -2,1140 11,9090 6,7575
3 ELSA 0,6437 0,6726 0,4563 0,5909 0,7142
4 INCO 0,3074 0,2482 0,2131 0,2007 0,1692
5 INDY 1,5060 1,5861 1,4589 2,2607 2,2559
6 ITMG 0,4814 0,4120 0,3332 0,4180 0,4877
7 MEDCO 2,0293 3,1704 3,0493 2,6793 2,7862
8 PTBA 0,7432 0,8190 0,7604 0,5933 0,4858
9 PTRO 1,4331 1,3860 1,3120 1,4053 1,9069
10 TINS 1,1876 0,7277 0,6889 0,9593 1,3180
Universitas Sumatera Utara
98
LAMPIRAN 6
Data Variabel Independen – Aktivitas Perusahaan
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM 5,3469 0,0060 6,5587 10,0602 12,4480
2 BUMI 9,7466 1,3991 0,0000 0,5674 23,0957
3 ELSA 36,7602 29,5201 27,7370 51,5914 39,6539
4 INCO 7,4528 7,5889 4,5005 5,3458 5,8955
5 INDY 81,6038 113,6848 86,9857 14,3766 40,5428
6 ITMG 12,9633 13,5416 22,0596 15,5460 18,6119
7 MEDCO 19,0945 14,3576 8,5410 10,4108 19,5491
8 PTBA 12,6558 11,1368 12,7542 16,8433 13,6461
9 PTRO 69,4270 46,8374 42,0929 35,6814 51,5372
10 TINS 2,1782 2,2157 2,4335 3,0838 2,2512
Universitas Sumatera Utara
99
LAMPIRAN 7
Data Variabel Independen – Ukuran Perusahaan
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM 30,7241 31,0440 31,0316 31,0327 31,1368
2 BUMI 32,0238 31,4774 31,3611 31,5380 31,6666
3 ELSA 29,0769 29,1143 29,0639 29,2111 29,3640
4 INCO 30,9996 31,0835 31,0289 31,0120 31,0934
5 INDY 30,9806 31,0210 30,8291 31,5214 31,6040
6 ITMG 30,4199 30,4195 30,4194 30,5371 30,6704
7 MEDCO 31,1461 31,3234 31,5091 31,8717 31,9625
8 PTBA 30,3265 30,4580 30,5529 30,7215 30,8163
9 PTRO 29,3921 29,4005 29,2961 29,4024 29,7161
10 TINS 29,9085 29,8588 29,8874 30,1056 30,3469
Universitas Sumatera Utara
100
LAMPIRAN 8
Data Variabel Independen – Komite Audit
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM 4 4 4 4 4
2 BUMI 3 3 3 4 4
3 ELSA 4 4 3 3 3
4 INCO 5 3 4 4 4
5 INDY 3 3 3 3 3
6 ITMG 3 3 3 3 4
7 MEDCO 3 3 3 3 3
8 PTBA 4 4 3 4 4
9 PTRO 3 3 3 2 3
10 TINS 3 4 4 4 3
Universitas Sumatera Utara
101
LAMPIRAN 9
Data Variabel Independen – Dewan Direksi
NO KODE 2014 2015 2016 2017 2018
1 ANTM 6 6 6 6 6
2 BUMI 6 5 4 7 8
3 ELSA 5 5 5 5 5
4 INCO 4 4 4 4 4
5 INDY 7 7 3 3 3
6 ITMG 5 6 7 8 8
7 MEDCO 4 5 5 5 5
8 PTBA 6 6 6 6 6
9 PTRO 5 6 5 3 3
10 TINS 6 6 4 5 5
Universitas Sumatera Utara
102
LAMPIRAN 10
Hasil Output Eviews 11
Statistik Deskriptif
Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Mean 0.372563 0.030187 1.109796 22.29257 30.60980 3.420000 5.280000
Median 0.324176 0.031311 0.720977 13.59388 30.77016 3.000000 5.000000
Maximum 1.000000 0.211853 11.90898 113.6848 32.02382 5.000000 8.000000
Minimum 0.054945 -0.643872 -7.173955 0.195642 29.06395 2.000000 3.000000
Std. Dev. 0.239434 0.118802 2.331381 24.41271 0.831250 0.574634 1.294257
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.469932 (9,34) 0.1988 Cross-section Chi-square 16.432786 9 0.0584
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 11.844264 6 0.0655
Hasil Uji Lagrange Multipler
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
Breusch-Pagan 0.612403 8.492410 9.104813
(0.4339) (0.0036) (0.0025)
Universitas Sumatera Utara
103
Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
Series: Residuals
Sample 1 50
Observations 50
Mean 4.84e-16
Median 0.075017
Maximum 0.990792
Minimum -1.439287
Std. Dev. 0.466929
Skewness -0.615660
Kurtosis 3.952834
Jarque-Bera 5.050089
Probabi l i ty 0.080055
Series: Residuals
Sample 1 50
Observations 50
Mean 4.84e-16
Median 0.075017
Maximum 0.990792
Minimum -1.439287
Std. Dev. 0.466929
Skewness -0.615660
Kurtosis 3.952834
Jarque-Bera 5.050089
Probabi l i ty 0.080055
Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2 X3 X4 X5 X6
X1 1.000000 0.200431 -0.039624 -0.233014 0.200175 0.176344
X2 0.200431 1.000000 0.039123 0.097936 0.082215 0.143159
X3 -0.039624 0.039123 1.000000 -0.266652 -0.390154 -0.016605
X4 -0.233014 0.097936 -0.266652 1.000000 0.089591 0.070552
X5 0.200175 0.082215 -0.390154 0.089591 1.000000 0.222817
X6 0.176344 0.143159 -0.016605 0.070552 0.222817 1.000000
Hasil Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 0.140065 Prob. F(6,43) 0.9901
Obs*R-squared 0.958464 Prob. Chi-Square(6) 0.9871
Scaled explained SS 1.046602 Prob. Chi-Square(6) 0.9838
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags
F-statistic 3.394214 Prob. F(2,41) 0.0432
Obs*R-squared 7.102586 Prob. Chi-Square(2) 0.0287
Universitas Sumatera Utara
104
Common Effect Model (CEM)
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 08/11/20 Time: 23:31
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.528395 1.102400 0.479313 0.6341
X1 -0.050830 0.248681 -0.204396 0.8390
X2 -0.015804 0.012077 -1.308593 0.1976
X3 -0.003532 0.001254 -2.815183 0.0073
X4 0.011884 0.035539 0.334383 0.7397
X5 0.168561 0.053287 3.163291 0.0029
X6 -0.051279 0.021875 -2.344211 0.0238
Root MSE 0.175219 R-squared 0.453532
Mean dependent var 0.372563 Adjusted R-squared 0.377281
S.D. dependent var 0.239434 S.E. of regression 0.188944
Akaike info criterion -0.365557 Sum squared resid 1.535089
Schwarz criterion -0.097874 Log likelihood 16.13893
Hannan-Quinn criter. -0.263622 F-statistic 5.947858
Durbin-Watson stat 1.818650 Prob(F-statistic) 0.000138
Fixed Effect Model (FEM)
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares Date: 08/11/20 Time: 23:29
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 6.095768 4.393975 1.387301 0.1744
X1 -0.016123 0.319843 -0.050410 0.9601
X2 -0.006400 0.014267 -0.448619 0.6566 X3 -0.001549 0.002515 -0.616121 0.5419
X4 -0.183988 0.142935 -1.287217 0.2067
X5 0.043250 0.070069 0.617246 0.5412
X6 -0.037338 0.033771 -1.105615 0.2767
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Universitas Sumatera Utara
105
Root MSE 0.148667 R-squared 0.606603
Mean dependent var 0.372563 Adjusted R-squared 0.433045
S.D. dependent var 0.239434 S.E. of regression 0.180285
Akaike info criterion -0.334213 Sum squared resid 1.105097
Schwarz criterion 0.277634 Log likelihood 24.35533
Hannan-Quinn criter. -0.101218 F-statistic 3.495110
Durbin-Watson stat 2.271765 Prob(F-statistic) 0.001222
Random Effect Model (REM)
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/11/20 Time: 23:30
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Total panel (balanced) observations: 50
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.528395 1.051883 0.502332 0.6180
X1 -0.050830 0.237285 -0.214213 0.8314
X2 -0.015804 0.011524 -1.371439 0.1774
X3 -0.003532 0.001197 -2.950384 0.0051
X4 -0.011884 0.033911 -0.350442 0.7277
X5 0.168561 0.050845 3.315210 0.0019
X6 -0.051279 0.020872 -2.456794 0.0181
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.180285 1.0000
Weighted Statistics
Root MSE 0.175219 R-squared 0.453532
Mean dependent var 0.372563 Adjusted R-squared 0.377281
S.D. dependent var 0.239434 S.E. of regression 0.188944
Sum squared resid 1.535089 F-statistic 5.947858
Durbin-Watson stat 1.818650 Prob(F-statistic) 0.000138
Universitas Sumatera Utara