Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA
TENAGA KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU (Studi Kasus Pada CV. Citra
Sari di Makassar)
NURUL FAHMI.HS
No. Stambuk : 105730161110
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
HALAMAN PENGAJUAN
PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA
TENAGA KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU (Studi Kasus Pada CV. Citra
Sari di Makassar)
Skripsi
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi
Disusun dan Diajukan Oleh
NURUL FAHMI.HS
No. Stambuk : 105730161110
Kepada
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
taufik-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.Skripsi ini berjudul Peranan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Bahan Baku pada CV. Citra Sari di
Makassar.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak terutama dari H.Andi Arman.,S.E.,M.Si.Ak dan Edy Jusriadi S.E.,MM.
Masing-masing sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II, yang penuh dengan
kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan mulai penyusunan
proposal hingga penyelesaian skripsi ini. Karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih.
Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Dr. H. IrwanAkib, M.Pd., dan wakil rektor Hj. Lilly
Ibrahim, S.E., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi, para Dosen dan Staf Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terkhusus, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua
atas dorongan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Harapan
penulis, semoga segala bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak mendapat pahala
yang berlipat ganda di sisi Allah SWT. Amin.
Makassar, Januari 2015
Penulis
ABSTRAK
NURUL FAHMI. HS 2015. Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Tenaga Kerjadan Biaya Bahan Baku pada CV. Citra Sari di Makassar. Dan telah
dibimbing oleh bimbingan oleh H. Andi Arman dan Edi Jusridi sebagai pembimbing
I dan pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan anggaran sebagai alat
pengendalian biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku pada CV. Citra Sari di
Makassar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi manajemen
perusahaan mengenai peranan anggaran sebagai alat pengendalian. Dalam penelitian
ini penulis membandingkan antara anggaran yang disusun perusahaan dengan biaya
tenaga kerja dan biaya bahan baku yang sesungguhnya terjadi serta melakukan
analisis varians terhadap penyimpangan yang Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan anggaran haruslah juga disertai dengan analisis varians yang lebih
dalam untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan yang ada sehingga
kedepanya dapat diambil langkah yang diperlukan untuk dapat meminimalkan varian
yang tidak menguntungkan, dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat
perencanaan dan pengendalian dapat lebih baik kedepanya.
Kata Kunci (Key Word) : Biaya TenagaKerja, Biaya Bahan Baku, Analisis
Varians
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung
dengan kemajuan teknologi yang sudah berkembang pesat, semakin
mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang bertahan.
Perusahaan semakin dituntut untuk dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan keunggulan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, segala kegiatan
perusahaan hendaknya didahului dengan perencanaan (Budget) dan
pengendalian yang baik dan tepat sehingga perusahaan dapat menjalankan
kegiatanya dengan efisien dan efektif.
Bahan baku dan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sangat
penting untuk kelancaran kegiatan produksi. Bahan baku merupakan bahan
utama dalam proses produksi, oleh sebab itu penyediaan bahan baku dengan
kualitas dan kuantitas harus sesuai dengan yang di syaratkan, Dalam suatu
perusahaan terutama yang bergerak dibidang industri ada beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk mencapai laba yang maksimal seperti berapa
banyak biaya bahan baku yang perlu dihabiskan dalam menyelesaikan suatu
kegiatan produksi serta tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaiakan
produksi dan biaya – biaya lain yang secara tidak langsung dikeluarkan
2
dalam kegiatan produksi tersebut. Untuk dapat menajalankan kegiatan
produksi dengan baik, maka salah satu alat yang dapat digunakan
manajemen untuk mengelola bahan baku adalah anggaran.
Perencanaan dan pengendalian saling berhubungan yang mana
perencanaan adalah pandangan kedepan untuk melihat tndakan apa yang
seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan –tujuan tertentu, serta
perencanaan keuangan perusahaan yang digunakan sebagai dasar system
pengendalian keuangan untuk periode yang akan datang, yaitu meliputi
perbandingan terus menerus dan evaluasi hasil sebenarnya dari program –
program dan anggaran yang sudah ditetapkan. Sedangkan pengendalian
adalah dengan melihat kebelakang untuk mengambil pelajaran kemudian
memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkanya
dengan hasil yang direncanakan
Anggaran menjadi masalah yang cukup menarik untuk di bahas,
karena anggaran merupakan perencanaan yang mempunyai kelebihan dari
perencanaan yang lain,yaitu dapat diartikan sebagi pedoman atau tolak ukur
sekaligus sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan yang harus dicapai, serta
perencanaan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dalam proses produksi
3
3
Penulis mengkhususkan pada anggaran sebagai alat pengendalian
biaya bahan baku dan tenaga kerja, karena dengan adanya anggaran tersebut
pengguanaan dan pembelian bahan baku serta biaya tenaga kerja dapat terus
diawasi sehingga tercipta pengendalian biaya bahan baku dan tenaga kerja
yang efektif dan efisien bagi perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri adalah
CV. Citra Abadi di Makassar yaitu industri minuman markisa. Dalam
industri ini bahan baku dan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang
mendukung kelancaran produksi dalam suatu perusahaan, alam pemelitian
ini, penulis mencoba mengangkat suatu permasalahan yang selalu dihadapi
oleh CV. Citra Sari selama beberapa tahun ini yaitu mengenai besarnya
penyimpangan – penyimpangan yang terjadi antara anggaran dan realisasi
bahun baku dan biaya tenaga kerja.
Perkembangan dunia industri memberikan sebuah tantangan kepada
perusahaan untuk menjawabnya, khususnya persaingan yang terjadi dalam
industri ini cukup ketat karena masih banyak perusahaan lain yang bergerak
dalam bidang ini. Oleh karena itu industri minuman markisa ini harus
melakukan perencanaan dan pengendalian yang baik dan tepat agar produk
mereka lebih unggul, dan dapat bersaing di pasaran. Salah satunya yaitu
4
dengan membuat angaran sebagai alat bantu manajemen guna menunjang
pengendalian bahan baku yang baik kedepanya.
Setelah melihat pentingnya penyusunan anggaran tersebut bagi
perusahaan industri maka penulis mencoba membahas masalah tersebut
kedalam bentuk skripsi denag judul: “Peranan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja pada CV.
Citra Abadi di Makassar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
bagaimana peranan anggaran sebagai alat pengendalian terhadap biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja pada CV. Citra Sari Di Makassar ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan anggaran terhadap
pengendalian biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku pada PT.Citra
Sari di Makassar.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua yaitu :
5
3
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi, khususnya
pada bidang akuntansi terkait dengan peranan anggaran sebagai alat pengendalian
biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan
sangat diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khusunya mengenai
anggaran
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pihak manajemen perusahaan mengenai peranan
anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
3. Bagi pihak lain, sebagai tambahan referensi bagi peneliti lain yang ingin
meneliti bidang yang sama.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian peranan
Salah satu alat yang uatama bagi pimpinan perusahaan dalam membuat
usahanya jadi produktif adalah akuntansi modern. Oleh karenaitu pimpinan
perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai alat peranan dalam
mengarahkan, megendalikan dan melingdungi perusahaan.
Konsep peranan yang dikemukakan oleh Soejono Soekanto ( 2000 : 268 )
adalah sebagai berikut :
a) Aspek dinamis dari kedudukan
b) Perangkat hak – hak dan kewajiban
c) Perilaku actual dari pemegan kedudukan
d) Bagian dari aktivitas yang dimainkan oleh seseorang
Dalam prnyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan merupakan
aktivitas dinamis yang diharapkan timbul akibat status suatu kedudukan
yang melekat padanya. Jadi peranan merupakan hal yang tidak abstrak.
7
3
2.2 Pengertian Anggaran Secara Umum
Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan yang ingin dicapai baik perusahaan
berorientasi laba, yaitu mencapai laba yang optimal, maupun perusahaan yang tidak
berorientasi laba, yaitu memberikan pelayanan jasa untuk masyarakat. Manajemen
harus mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan secara seoptimal mungkin
agar dapat mencapai tujuan tersebut. Untuk itu diperlukan adanya suatu fungs
manajerial, yaitu Planning, organizing, staffing, leading, dan Controlling.
Perencanaan ( Planning) adalah suatu proses menetapkan tujuan perusahaan
dan miemiliki tindakan – tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan itu dibagi menjadi dua macam, yaitu perencanaan kualitatif
dan perencanaan kuantitatif. Perencanaan kuantitatif baik secara harga maupun unit
serta mencakup suatu periode tertentu inilah yang disebut anggaran.
Anggaran ( Budget) merupakan rencana yang tertuang dalam bentuk
kuantitatif baik nominal maupun unit dan mencakup periode waktu
tertentu.Rencana ini dibuat dengan mempertimbangkan hasil kinerja masa lalu dan
faktor – faktor yang akan mempengaruhi perusahaan dimasa yang akan dating.
Dengan demikian anggaran digunakan oleh pihak manajer dalam melaksanakan
fungsi perencanaannya bagi pencapaian tujuan perusahaan.
8
Melalui anggaran, pihak manajer juga dapat mengetahui penyimpangan yang
terjadi dengan membandingkan hasilkinerja actual dengan data kuantitatif yang
dianggarkan.
2.3 Pengertian Anggaran
Anggaran disusun untuk membantu manajemen dalam mengadakan
perencanaan, koordinasi dan pengendalian terhadap kegiatan operasi perusahaan.
Anggaran juga merupakan Acuan bagi pimpinan perusahaan dalam menjalankan
perusahaannya kearah yang telah direncanakan dan sebagai alat control untuk
mengetahui dalam kurun waktu tertentu sampai dimana pelaksanaan sesuai dengan
yang direncanakan menurut anggaran yang telah ditetapkan. Dengan menggunak
ananggaran, maka kerugian-kerugian dan pemborosan keuangan dapat segera
diketahui, sehingga dapat diambil tindakan koreksi dan pencegahannya untuk waktu
yang akan datang.
Semakin Berkembang dan majunya suatu perusahaan maka akan semakin
kompleks aktivitas yang dilakukan. Aktivitas pada masing-masing bagian harus
direncanakan secara cermat. Salah satu bentuk rencanat ersebut disusun dalam
anggaran perusahaan pada periode yang akan datang . Rencana kegiatan tersebut
menyangkut rencana kegiatan produksi, pemasaran, personalia, dan kegiatan lain
9
3
yang semuanya saling terkait dan saling mempengaruhi, Sehingga perlu dan sangat
penting untuk memiliki sebuah rencana yang terpadu dalam suatu anggaran.
Defenisi anggaranMenurut Supriyono ( 2001: 340 )
Anggaran adalah suatu rencana kerja yang disusun secara formaldalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untukmenunjukkan perolehan dan penggunaan sumber suatu organisasidalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan adalah adanya sistem perencanaan
yang baik yang didukung oleh pelaksanaan dan pengendalian yang baik.Dalam hal
perencanaan harus disusun secara sistematis agar dapat dilaksanakan
implementasinya secara baik.Perlunya perusahaan dalam merencanakan sesuatu
terutama dalam hal keuangan atau kegiatan-kegiatan perusahaan, dibuat anggaran
(budget) yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan.Meskipun anggaran
merupakan salah satu bagian dari rencana-rencana perusahaan, namun tetap
merupakan bagian penting dari perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian yang
lebih serius. Karena jika tidak dibuat anggaran, maka perusahaan kesulitan dalam
memperkirakan rencana atau kegiatan untuk sekarang dan yang akan datang.
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka
waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif
10
yang lain. Penyusunan anggaran (budgeting) seringkali diartikan sama dengan
perencanaan laba (profit planning). Menurut Mulyadi (2000:402)
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dilakukan secara kuantitatifyang diukur dalam satuan moneter standardan satuan ukuran yang lain, yangmencakup jangka waktu satu tahun.
Menurut M. Nafarin (2004:9) dalam bukunya Penganggaran Perusahaan, pengertian
anggaran adalah :
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusunberdasarkan program-program yang telah disahkan.
Berdasarkan pengertian tersebut terlihat bahwa anggaran merupakan suatu
rencana kerja perusahaan yang terdiri dari seluruh kegiatan perusahan yang
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif atau data keuangan dalam unit (kesatuan)
moneter yang dapat digunakan untuk jangka waktu satu tahun. Anggaran
mempunyai dua peranan penting dalam perusahaan. Di satu sisi anggaran berperan
sebagai alat untuk perencanaan (planning) dan sisi lain sebagai alat untuk
pengendalian (control) jangka pendek bagi suatu organisasi.
Berdasarkan Pengertian-pengertian diatas, jelas bahwa suatu anggaran mempunyai
empat unsur, yaitu:
1. Rencana
11
3
Rencana yaitu suatu penetuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang
akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Dengan adanya rencana berarti ada suatu
pedoman mengenai apa yang akan dilakukan sehingga perusahaan lebih terara
menuju tujuan yang ditetapkan.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Yakni mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian – bagian
yang ada dalam perusahaan. Secara umum perusahan memilki lima kelompok yaitu
pemasaran, produksi, keuangan administrasi dan personalia.
3. Dinyatakan dalam satuan moneter
Dalam perusahaan industri, unsur biaya bahan baku merupakan salah satu komponen
biaya yang cukup besar dan ada kemungkinan terjadinya penggunaan dalam
penggunaanya. Dengan alasan inilah pihak manajemen pada umumnya lebih
memperhatikan pengolahan bahan baku pihak manajemen harus memperhatikan
pengelolaan bahan baku yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi dalam jumlah
yang memadai.
4.Jangka Waktu
Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran
berlakunya untuk masa yang akan datang.Tujuan penyusunan anggaran menurut
sukarno ( 2000: ) adalah :
12
a) Menyatakan harapan perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
b) Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
c) Menyediakan rencana secara terinci mengenai aktivitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
d) Mengkoordinasikan cara yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
e) Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok.
Serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Manfaat penyusunan anggaran sebahgai berikut:
1. Perencanaan Terpadu
Anggaran perusahaan digunakan sebagai alat merumuskan rencana perusahaan
dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan
secara menyeluruh.Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat
manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun
pengendalian.
13
3
2. Pedoman Pelaksanaan Perusahaan
Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen
puncak mauoun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik
akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman
yang baikk tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan
pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan
anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan dalam
lingkunagan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapay
lebih baik.
3. Alat Pengkoordinasian
memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan.Sistem anggaran memberikan
ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan.Oleh karenanya system
anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antar
bagian atau divisi secara keseluruhan.
4. Alat Pengawasan Kerja
Anggaran mempunyai serangkaian standar prestasi yang bisa dibangdingkan
dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya.Dalam menetukan standar diperlukan pemahaman yang realistis dan
14
analisis yang seksama terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan.Penetuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh
pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah dari pada manfaat. Hal
ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembaranagan
tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tunggi akan
menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. Sebaliknya penetapan standar yang
terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi terkendalikan, menurunkan laba
dan semangat kerja.
5. Alat Evaluasi Perusahaan
Anggaran yang disusun baik menerapkan standar yang relevan, memberikan
pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menetukan langkah-
langkah yang ditempuh agar pekerjaan diselesaikan dengan baik artinya
mengguanakan sumber-sumber yang dianggap paling
menguntunkan.Penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya
perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi
penyusunan anggaran selanjutnya.
Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga
mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
15
3
a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung
unsure ketidak pastian.
b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, tenaga, yang
tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran
secara lengkap ( Komperhensif) dan akurat.
c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan menggerutu dan menentang, sehingga anggaran tidak akan
efektif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran menurut Munandar
(2001: 65)
Faktor – faktor yang mempengaruhi penyusunan adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor internal yaitu data informasi dan pengalaman yang terdapat
dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Penjualan tahun-tahun lalu
b) kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual,syarat
pembayaran yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya.
c) Kapasitas prouksi yang dimiliki perusahaan,
d) tenaga kerja yang dimiliki perusahaan baik jumlahnya (kuantitatif)
maupun keterampilan dan keahlianya (kualitatif)
16
e) Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan.Faktor-faktor internal masih
dapat mengukur dan menyesuaikan dengan apa yang diinginkan untuk
masa yang akan datang
2. Faktor Eksternal yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat diluar
perusahaan tetapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-
faktor tersebut antara lain :
a) Keadaan persaingan
b) Tingkat pertumbuhan prnduduk
c) Tingkat penghasilan masyrakat
d) Berbagai kebijaksanaan pemerintah baik dibidang politik maupaun
keamanan.
e) Kedaaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi
dan sebagainya
Anggaran Produksi adalah perencanaan dan pengendalian sebelumnya, mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta yang diperlukan
untuk memproduksi barang pada suatu periode tertentu dimasa yang akan datang
sesuai dengan yang dibutuhkan. Menurut Munanda (2000: 87 ) pengertian biaya
produksi pada masing-masing biaya produksi yaitu sebagai berikut :
17
3
a) Anggaran biaya bahan baku, adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang viaya bahan baku untuk produksi selama periode
yang akan datang.
b) Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan pada tenaga kerja
langsung selama periode yang akan datang.
c) Anggaran biaya overhead pabrik, adalah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode
yang akan datang.
Tujuan atau peranan anggaran Produksi seperti biaya bahan baku dan baiay tenaga
kerja lansung yaitu :
a) Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu
b) Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu
c) Untuk mengefisienkan kinerja perusahaan
d) Untuk mengusahakan dan mempertahankan pekerjaan dan kesempatan kerja
yang sudah dapat semakin berkembang
Secara umum anggaran produksi berguna seabagi pedoman kerja,
pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran
produksi berguna untuk
18
a) Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai
denga waktu yang direncanakan.
b) Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
c) Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
2.4 Klasifikasi Anggaran
Seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran
perusahaan. Oleh karena hal tersebut maka anggaran perusahaan akan terdiri dari
berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Adapun
klasifikasi anggaran sebagai berikut :
1. Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari:
a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar)
kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran
yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas atau kegiatan yang
berbeda misalnya : Anggaran penjualan disusun antara 500 unit sampai 1000
unit. Anggaran variable disebut juga dengan anggaran Fleksibel.
b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat
kapasitas tertentu. Misalnya : penjualan direncanakan 1000 unit, dengan
19
3
demikian anggaran lainya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1000 unit.
Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.
2. Menurut cara penyusuna, anggaran terdiri dari :
a.Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu,
pada umunya periodenya satu tahun disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan
anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan
sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3. Menurut Jangka Waktunya anggaran terdiri dari :
a. Anggaran jangka pendek (Anggaran Taktis ) adalah anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk
keperluan moal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (Anggaran Strategis), adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang
yang disebut anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa
anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar
penyusunan anggaran jangka pendek.
4. Menurut Bidangnya, Anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran
keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebit anggaran induk (Master
20
Budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan
perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran
tahunan dibagai lagi menjadi Anggaran Triwulan dan Anggaran Triwulan lagi
dibagi menjadi anggaran bulanan.
a.Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan
rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari :
1.Anggaran penjualan
2.Anggaran Biaya pabrik :
a. Anggaran Biaya Bahan Baku
b. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
c. Anggaran biaya Overhead Pabrik
3 Anggaran Beban Usaha
4 Anggaran Laporan Laba Rugi
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari:
1. Anggaran Kas
2. Anggaran Piutang
3. Anggaran Persediaan
4. Anggaran Utang
5. Anggaran Neraca
21
3
5. Menurut kemampuan menyusun, Anggaran terdiri dari :
a. Anggaran Komperhensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komperhensif merupakan
perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun
seacar lengkap.
b. Anggaran Partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya
karena keterbatasan kemampuan maka hanya dapat menyusun anggaran
opersional.
6. Menurut fungsinya, Anggaran terdiri dari :
a. Appropriation Budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan
tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lainya, misalnya:
Anggaran untuk penelitian dan pengembangan.
b. Perfomance Budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi
aktivitas yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampui
batas.
2.2 Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
22
Pengendalian dalam arti yang umum berarti meliputi langkah-langkah yang
harus disiapkan dan ditempuh, supaya yang direncanakan dapat tercapai,
direalisasikan atau agar hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang dicapai.
Seperti yang dikemukakan oleh Supriyono(2000:85)
Pengendalian (Controlling) merupakan proses untuk memeriksa
kembali, menilai, dan selalu memonitor laporan – laporan apakah
pelaksanaanya tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan.
Pengendalian biaya dapat dibagi dalam empat langkah sebagai berikut :
1. Mencari dasar-dasar dan menetapkan standar untuk biaya.
2. Membandingkan antara biaya standard an biaya yang sesungguhnya
3. Mencari dan menetukan bagian organisasi perusahaan ataupun diluarnya
yang bertanggung jawab atas adanya penyimpangan.
Pengendalian biaya adalah satu proses yang meliputi seluruh tingkat dan seluruh
kegiatan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, pengendalian biaya harus merupakan
rencana yang didukung oleh seluruh anggota dari perusahaan itu. Adapun
peranan anggaran sebagai alat pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi
masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan
adanya pendekatan yang baik terhadap tenaga kerja, sehingga mereka dapat
23
3
bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan.Kegiatan
pengenmdalian terhadap tenaga kerja dapat diserahkan pada supervisor.Dua
elemen utama pengendalian biaya tenaga kerja lansung adalah (1) perhatian
sehari-hari pada biaya tersebut dan, (2) Laporan kinerja dan evaluasi
hasil.Untuk ini diperlukan laporan pelaksanaan disertai dengan analisis varians.
Formula untuk analisi varians baiay tenaga kerja lansung menurut
Adisaputro dan Anggarini (2007:224) adalah sebagai berikut :
Tenaga kerja langsung pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik
yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biayaproduksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak
langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat
secara langsungpada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead
pabrik.
a. Varians Efisiensi= ( Jam Kerja Rencana-Jam Kerja Rill) xTarif Upah Rencana
b. Varians Tarif upah= (Tarif Upah Rencana – Tarif Upah Rill ) xJam kerja Rill
c. Total Varians= Varians efisiensi + Varians Tarif Upah
24
Anggaran upah tenaga kerja langsung ialah anggaran yang merencanakan
secaralebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja
langsungselama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana
tentang jumlahwaktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan unit yangakan diproduksikan, tarif upah yang akan dibayarkan
kepada para tenaga kerja langsungdan kapan waktunya para tenaga kerja langsung
menjalankan kegiatan prose produksi,yang masing-masing dikaitkan dengan jenis
barang jadi(produk) yang akan dihasilkan,serta tempat atau departemen dimana para
tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.Tenaga kerja langsung mempunyai
sifat-sifat:
a) Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara
langsungdengan tingkat kegiatan produksi
b) Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya
variable
c) Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja
yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir
(terutama dalam penentuan harga pokok)
Buruh pabrik dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung karena ikut serta dalam
kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampaiberbentuk barang jadi.Fungsi
atau kegunaan anggaran tenaga kerja langsung:
25
3
1. Penggunaan TKL (Tenaga Kerja Langsung) dan biaya yang lebih terencana
2. Harga pokok dapat dihitung dengan tepat
3. Dapat digunakan sebagai alat pengawas
4. Alat pengawas biaya tenaga kerja
Alasan untuk penggunaan anggaran tenaga kerja langsung yang terpisah
adalahuntuk menyediakan data perencanaan tentang jumlah tenaga kerja langsung
yangdibutuhkan, banyaknya tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja untuk tiap
unitproduk, dan kebutuhan alur kas. Tujuan lain anggaran tenaga kerja langsung
adalahuntuk membentuk dasar bagi pengendalian tenaga kerja langsung. Kegunaan
anggaran tenaga kerja langsung
Perencanaan dan biaya tenaga kerja langsung yang efektif memiliki
keuntunganperusahaan sbb:
1. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk
prencanaan yang efektif,pengarahan,pelatihan,dan penggunaan personel.
2. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efissien karena tenaga kerja
seringmerupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama tahun
tersebut.Denganmengetahui perakiraan biaya tenaga kerja langsung
meumngkinkan pegawai keuanganmerencanakan kebutuhan kas bagi
periode interim
26
3. biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya perunit dan tota
biaya)Mungkin merupakan faktor penting daam beberapa bidang pembuat
keputusanmsepertaikebijakan harga dan negosiasi serikat tenaga kerja.
4. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
a) Kebutuhan tenaga kerja.
b) Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
c) Latihan bagi tenaga kerja baru.
d) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
e) Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
2.Penyusunan anggaran bahan baku
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa anggaran memiliki banyak
sekali peranan dalam sebuah proses produksi termasuk dalam pengendalian biaya
bahan baku..Anggaran sangat berperan penting dalam pengendalian biaya bahan
baku dan keduanya memiliki hubungan yang erat. Dengan adanya anggaran ini
maka akan memudahkan manajemen untuk mengendalikan biaya bahan baku.
Pengendalian biaya bahan baku adalah penyediaan bahan dengan kuatitas dan
kulitas yang disyaratkan dan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses
produksi. Ini mengandung implikasi bahwa bahab baku yang diperoleh tidak boleh
27
3
berlebihan jumlahnya, dan mestinya dipertanggung jawabkan secara penuh dan
dipergunakan sesuai dengan yang dimaksud. Jadi jelas, bahwa pengendalian bahan
baku luas lingkupnya mengandung banyak fase atau bidan pengendalian seperti
rencana, spesifikasi, pembelian,penggunaan dan bahan sisa serta pemborosan.
Tujuan pengendalian biaya bahan baku adalah :
a) Mengurangi pengunaan yang tidak efisien atau pemborosn bahan;
b) Mengurangi atau mencegah penundaan produksi karena kekurangan bahan;
c) Mengurangi resiko kecurian atau kecurangan;
d) Mengurangi investasi dalam persediaan;
e) Dapat mengurangi investasi uang diperlukan;
f) Dapat mengurangi investasi yang diperlukan dalam fasilitas pergudangan
g) Menyediakan laporan keuangan intern yang lebih cermat; dan
h) Membantupara departemen pembelian melalui program rencana pembelian
yang dikoordinasika dengan baik.
Berdasarkan pengendalian diatas maka dapat dikemukakan bahwa tujuan bahan
baku adalah :
a) Untuk mengarahkan pemakaian baiaya apakah pelaksanaan biaya dalam
kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
28
b) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya kegiatan produksi berjalan
efektif
c) Untuk menetapkan efisiensi biaya bahan baku
d) Untuk menghasilkan produk yang berkulitas.
Proses pengendalian biaya bahan baku adalah untuk memperoleh jumlah produksi
atau hasil yang sebenar – benarnya denagn kualitas yang dikehendaki. Dari
pemakaian sejumlah bahan tertentu, yaitu memperoleh hasil yang sebaik – baiknya
dengan hiaya yang sewajar mungkin dalam kondisi yang ada. Menurut Wilson and
Campbell (1992:252), langkah dalam mengendalikan pelaksanaan pengendalian
biaya bahan baku sebaga berikut :
a) Menetapkan standar perbandingan
b) Mencatat prestasi pelaksanaan yang sebenarnya
c) Membandingkan biaya yang sesungguhnyadengan biaya standar pada saat
pekerjaan dilaksanakan.
Pengendalian dilakasanakan melalui tindak lanjut ( Follow up) yang segera
sebelum kecenderungan atau tendensi berkembang menjadi kerugian yang besar.
Adapun penting agar setiap perbedaan dan penyimpanganyang tidak memuaskan
harus dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dimengerti oleh mereka bertanggung
jawab. Kecepatan dan metode penyajian mempunyai pengaruh yang sangat besar
29
3
pada tindakan perbaikan yang akan timbul, dan demikian juga efektivitas
pengendalian.
Klasifikasi Anggaran Bahan Baku
Anggaran bahan baku dapat dibagi empat bagian yaitu :
a) Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk
kebutuhan produksi periode yang akan dating. Kebutuhan bahan baku
diperinci kebutuhan jenisnya, menurt macam barang jadi yang akan
dihasilkan, seta menurut bagian – bagian dalam pabrik yang menggunakan
bahan tersebut.
b) Anggaran Pembelian Bahan Baku
Disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang harus dibeli pada
periode mendatang. Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan dengan
mempertimbangkan factor – factor persediaan dan kebutuhan bahan baku.
c) Anggaran Persediaan Bahan Baku
Jumlah bahan baku yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan baku
yang dibutuhkan, karena adanya factor persediaan. Budget ini merupakan
suatu perencanaan yang terperinci tas kuantitas bahan baku yang disimpang
sebagai persediaan.
d) Anggaran Bahan Baku Yang Habis di Pakai
30
Sebagian bahan baku disimpan sebagai persediaan dan sebagian digunakan
dalam proses produksi, anggaran ini merupakan suatu perencanaan nilai
bahan baku yang digunakan dalam satuan uang.
2.3 Kerangka Fikir
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, baik perusahaan
yang bertujuan mencari laba maupun yang bersifat non – laba. Perusahaanyang
bertujuan mencari laba akan berusaha mencapai laba dengan optimal, sehingga
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, meningkatkan
kesejahteraan para karyawanya serta dapat memberikan kontribusi yang memadai.
Perencanan (Anggaran) dan pengendalian benar – benar saling berhubungan.
Perencanaan adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukanagar dapat mewujudkan tujuan- tujuan tertentu.
Pengendalian adalah melihat kebelakang, memutuskan apakah yang sebenarnya
terjadi dan membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Perbandingan ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan anggara, yaitu
melihat kemasa depan kembali. Pengendalian ini dilakukan dengan
membandingkan antara anggaran dan realisasi untuk biaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku pada perusahaan dengan menggunakan analisis varians.
Hal ini dapat digambarkan dalam sebuah skema terkait masalah anggaran
31
3
sebagai berikut :
CV. Citra Sari di Makassar
Menghitung anggaran dan realisasi denganAnalisis Varians
Biaya Bahan BakuBiaya TenagaKerja
Perencanaan DanPengendalian BiayaTenaga Kerja DanBiaya Bahan Baku
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Objek penelitian dilakukan pada CV. Citra Sari, yang beralamat di Jln. Mannuruki
Makassar. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Juli 2014 sampai dengan selesainya
penelitian itu dilakukan.
3.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian penulis mengguanakan studi kasus yaitu memilih salah satu
masalah dalam perusahaan kemudian dibandingkan dengan jumlah teori yang ada.
Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menganalisa dan
mengumpulkan data terkait peranan anggaran sebagai alat pengendalian biaya tenaga
kerja dan biaya bahan baku pada CV. Citra Sari di Makassar.
3.3 Jenis Dan Sumber Data.
Jenis data yang digunakan dalam rangka penelitian ini terdiri dari :
a) Data Primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dengan cara
melakukan penelitian pada objek penelitian melalui teknik wawancara guna
mendapatkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian untuk diolah
33
3
lebih lanjut. Seperti wawancara dan dokumentasi terkait pada rencana
anggaran yang dibuat oleh perusahaan dengan anggaran realisasinya.
b) Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah
dalam dokumen perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur
organisasi dan data anggaran biaya tenaga kerja dan bahan baku serta
realisasinya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
a) Observsi, yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan seacar cermat dan langsung dilapangan atau lokasi
penelitian.
b) Wawancara (inquiti), yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan
cara mengadakan wawancara langsung dengan pejabat dan staf yang
berwenang dalam perusahaan untuk memberikan penjelasan mengenai
masalah dari objek penelitian yang dibahas.
c) Teknik Dokumentasi, yaitu melalui pencatatan dan pengcopyan laporan-
laporan, dokumen-dokumen, catatan-catatan, dan informasi lainya dari
internet dan buku-buku dan juga sumber lain yang terkait dengan Peranan
anggaran sebagai alat pengendalian tenaga kerja dan biaya bahan baku.
34
3.5 Metode Analisis Data
a) Metode Analisis Deskriptif
Dalam hal penganalisaan data yang telah dikumpulkan dalam penulisan
skripsi maka penulis menggunakan metode analisis deskriptif dengan cara
mengumpulkan data, menggolongkan, menginterpretasikan dan kemudian di
analisa sehingga memperoleh gambaran yang lengkap tentang proses
penyusunan anggaran biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku sebagai alat
pengendalian biaya.
b) Metode Analisis Vasrians
Analisis Varians adalah analisis untuk mengetahui penyimpangan yang ada.
1.Analisis Varians Bahan Baku
a. Analisis Varians untuk Pembelian Bahan Baku sebagai berikut:
a. Varians karena jumlah pembelian=( Jumlah Rencana – Jumlah Rill ) x HargaRencana
b. Varians karena harga bahan baku=(Harga Rencana – Harga Rill ) x Jumlah Rill
c. Total Varians= Varians Karena Jumlah + Varians KarenaHarga
35
3
b. Analisis Varians untuk Pemakaian Bahan baku
c. Analisis Varians Untuk Tenaga Kerja Langsung
3.6 Defenisi Operasional Variabel
1. Anggaran: Merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis, yaitu
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(Kesatuan ) moneter dan berlaku untuk jangka waktu yang (periode)
tertentu yang akan datang.
2. Biaya Tenaga Kerja : Biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran kepada
tenaga kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji
mingguan, bulanan, dan lain sebagainya.
a. Varians Efisiensi=(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x HargaRencana
b. Varians Harga=(Harga Rencana – Harga Rill ) x Jumlah Rill
c. Total Varians=Varians Efisiensi + Varians Harga
a. Varians Efisiensi=( Jam Kerja Rencana – Jam Kerja Rill ) x Tarif Upah Rencana
b. Varians Tarif Upah=( Tarif Upah Rencana – Tarif Upah Rill ) x Jam Keja Rill
c. Total Varians=Varians Efisiensi + Varians Tarif Upah
36
3. Biaya Bahan Baku : Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku
yang dipakai dalam proses produksi.
4. Analisis Varians : Adalah analisis untuk menghitung selisih antara
anggaran dan realisasi.
Berdasarkan istilah diatas yang terdapat dalam penelitian ini yang berjudul
Peranan Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Biaya Bahan Baku dan Biaya
Tenaga Kerja pada CV. Citra Sari di Makassar.
37
3
perusahaan CV. Citra Sari sudah memiliki izin Depkes (Sp. 396/20.1/96)
kemudian pada tahun 1998 perusahaan ini mengalami perkembangan pesat
sehingga memutuskan untuk mendirikan tempat produksi berukuran 10 x 10
meter dan saat ini telah berubah menjadi pabrik yang cukup presentatif untuk
mengolah Markisa dan memilki karyawan sebanyak kurang lebih 10 orangkaryawan
tetap dan 20 orang.
Sejak tahun 2003 dimulailah memproduksi sirup Markisa secara mekanis
untuk memenuhi permintaan yang cukup banyak, dan pada tahun 2007 – 2008
perusahaan ini mendapat bantuan mesin – mesin dari Dinas Perindag Propinsi
Sulawesi Selatan dan Perindag kota Makassar, disamping itu ada juga mesin –
mesin yang dirancang sendiri oleh perusahaan dan bantuan mesin dari
pemerintah di rekayasa kembali sehingga mesin tersebut bias efektif beroperasi.
Adapun mesin tersebut, antara lain :
1. Pemisah biji dan buah kapasitas 1 ton/4jam
2. Mesin Potong Buah
3. Mesin Pengeruk Buah
4. Mesin pengisian botol dengan kapasitas1.000 botol /jam
5. Convayer (Ban bejalan)
38
6. Sementara dalam penyelesaian mesin pembuat Markisa tanpa pengawet.
Tahun 2011 sudah didaftarkan di Balai POM untuk mendapatkan
sertifikat MD
A. Visi, Misi dan komitmen terhadap IKM
1. Visi
a. Menghasilkan produk dalam Markisa berkualitas
b. Diversifikasi produk antar lain dodol Markisa, selai Markisa, dan
Markisa bubuk.
c. Membuka lapangan kerja seluas – luasnya.
2. Misi:
a. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu
menghasilkan mesin produksi.
b. Mengoptimalkan peran petani untuk mrnghasilkan buah Markisah
berkualitas.
c. Melakukan penilitian / eksperimen agar bias menghasilkan
produk- produk dari olahan buah Markisa.
3. Komitmen terhadap IPM :
Maju bersama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,
menigkatkan semangat sesame pelaku usaha.
39
3
B. Lingkup Binaan Antar Kabupaten dan Kota
Perusahaan CV. Citra Sari sudah didukung oleh mesin modern dan tenaga
kerja yang terampi, dalam pengolahan di butuhkan Bahan Baku, Botol, Kardus /
Dos dan Keranjang.
a. Untuk meningkatkan hasil produksi buah dari petani. CV. Citra Sari
mengadakan kerjasama dengan 2 kelompok tani dan membeli buah
dari petani dengan harga dan mutu yang telah disepakati, yaitu 2
kelompok tani kurang lebih 50 kkyang berada di desa Cikoro
Kabupaten Gowa.
b. CV. Citra Sari memiliki 3 mitra kerja sama untuk memasok botol
dan dari ketiganya mempekerjakan kurang lebih 50 0rang dan
menghasilkan 500.000 botol pertahun.
c. Kebutuhan packing keranjang sekitar 100.000/ tahun, oleh karena itu
perusahaan memiliki mitra kerja sama anyaman pembuat keranjang
yang mempekerjakan 40 orang karyawan. Dilakukan pada tahun
2008
d. Perusahaan juga bermitra dengan pabrik kardus untuk kebutuhan
packing kardus, maupun untuk label perusahaan.
e. Perusahaan sendiri memiliki staf dan karyawan di hari –hari biasa
berjumlah 25 orang, namun pada saat ramadhan mencapai 50 orang.
40
f. Perusahaan juga menyuplai beberapa bahan industry yang sejenis
C. Keberadaan /Potensi yang dimiliki perusahaan
a. Potensi Keuangan bangunan Rp. 500.000.000 ( Modal Rp. 300.000.000)
b. Tempat usaha yang memadai di tunjang dengan tempat
c. Pemasaran dengan keberadaan ruko ditempat strategis
d. Sarana berupa mesin produksi sebanyak Rp. 200.000.000
e. Kemampuan SDM sudah banyak / Pelatihan
D. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan
41
3
1. Deskripsi Jabatan
a) Pimpinan
Pemilik perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut
1. Memimpin jalanya perusahaan dengan baik.
42
2. Merencanakan tujuan, sasaran serta program yang menjadi
tujuan perusahaan.
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan sumber daya
yang ada agar hasilnya maksimal.
4. Melakukan control baik kondisi internal maupun eksternal
perusahaan
5. Menerima lsporan pertanggung jawaban dari bawahan.
b) Produksi
Bagian ini mempunyai tugasdan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menyusun kegiatan produksi dari order
yang didaoat sesuai denagn spesifikasi dan standarisasi
yang diinginkan konsumen.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan order oleh para bawahan
serta menentukan besarnya kebutuhan bahan baku, bahan
pembantu, tenaga kerja, kapasitas mesin dan peralatan
yang diperlukan untuk memprodksi.
3. Menentukan dan menyusun system produksi / metode
yang akan digunakan yang paling baik da tepat untuk
diterapkan agar hasilnya sesuai.
43
3
4. Menentukan jangka waktu dan biaya produksi yang
dikeluarkan.
c) Pemasaran
Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Menetapkan rencanapenjualan baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
2. Bertanggung jawab atas kelanjutan order dari pelanggang
3. Menigkatkan order dari pelanggan dengan memperhatikan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
4. Mengevaluasi kegiatan pemasaran.
d) Adm. dan Keuangan
Bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
1.
2.
3.
e) Quality Control
Quality Control bertugas menetapkan parameter dan mengawasi
hasil akhir proses sesuai dengan standar proses pembuatan
markisa, seperti tingkat keasaman dll.
44
f) Sales dan Marketing
Bagian marketing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
1. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran perusahaan
2. Melaksanakan kegiatan pemasaran perusahaan
3. Menyusun perencanaan penjualan.
4. Melaksanakan usaha-usaha pemasaran
5. Mengumpulkan dan mengelola informasi mengenai
peluang dan hambatan pemasaran perusahaan.
A. Pembahasan
1. Data Anggaran Dan Realisasi Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Dalam menjalankan kegiatan produksinya, maka upaya yang
dilakukan oleh pihak perusahaan adalah meningkatkan keberhasilan
perusahaan. Oleh karena itulah maka di perlukan anggaran atau
perencanaan biaya untuk kedepanya yaitu biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja ,dengan adanya anggaran yang telah disusun sebelumnya maka
perusahaan akan lebih mudah untuk dapat melakukan pengendalian biaya.
Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan dalam table berikut ini yang
menggambarkan anggaran dan realisasi yang telah disusun untuk tahun
2013, yaitu sebagai berikut:
45
3
TABEL 1. Anggaran dan Realisasi Kebutuhan bahan baku CV. Cotra Sari tahun 2013
Berdasaran Tabel 1. Yakni penyusunan anggaran dan realisasi kebutuhan
bahan mentah yang dibutuhkan untuk keperluan produksi untuk tahun 2013
TABEL 2. Anggaran dan Realisasi pembelian bahan baku CV.Citra Sari tahun 2013
BulanKebutuhan Bahan Mentah
SelisihAnggaran Realisasi
Januari 3000 4500 -1500
Fabruari 4500 4000 500
Maret 4000 5000 -1000
April 3000 4500 -1500
Mei 5000 4000 1000
Juni 5000 4000 1000
Juli 4500 5000 -500
Agustus 5000 3000 2000
September 5000 1000 4000
Oktober 2000 5000 -3000
November 5000 2000 3000
Desember 5000 4000 1000
Total 51000 45000 5000
46
Bulan
Pembelian Bahan Baku
SelisihAnggaran Realisasi
Unit(Kg) Harga (Rp/kg)
JumlahHarga
Unit(Kg)
Harga(Rp/kg) Jumlah Harga
Januari 2830 5,000.00 14150000 3765 5,000.00 18825000 -4675000
Fabruari 4365 5,000.00 21825000 3480 5,000.00 17400000 4425000
Maret 3750 5,000.00 18750000 4650 5,000.00 23250000 -4500000
April 2880 5,000.00 14400000 3780 5,000.00 18900000 -4500000
Mei 4830 5,000.00 24150000 3380 5,000.00 16900000 7250000
Juni 4850 5,000.00 24250000 3650 5,000.00 18250000 6000000
Juli 4270 5,000.00 21350000 4770 5,000.00 23850000 -2500000
Agustus 4800 5,000.00 24000000 2450 5,000.00 12250000 11750000
September 4750 5,000.00 23750000 850 5,000.00 4250000 19500000
Oktober 1550 5,000.00 7750000 4900 5,000.00 24500000
-16750000
November 4750 5,000.00 23750000 1850 5,000.00 9250000 14500000
Desember 4550 5,000.00 22750000 3900 5,000.00 19500000 3250000
TOTAL Rp 60,000.00Rp60,000.00 Rp 207,125,000.00
Tabel diatas menggambarkan tentang anggaran dan realisasi pembelian bahan mentah yang berisi
rencana kuantitas bahan mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam tahun yang akan datang
Dengan mempertimbangkan persediaan yang ada.
47
3
TABEL 3. Anggaran dan Realisasi Persediaan Bahan Baku CV. Citra Sari tahun 2013
TABEL 3. Yakni anggaran persediaan bahan mentah, yang mana bahan mentah yang dibeli tidak
harus selalu sama dengan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan karena adanya factor persediaan,
anggaran ini berisi tentang perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan mentah yang disimpan
sebagai persediaan
Bulan
Persediaan Bahan Baku
Anggaran Realisasi Selisih
PersediaaanBahan baku Harga (Rp/Kg) Jumlah Harga
Persediaanbahanbaku Harga (Rp/kg) Jumlah Harga
Januari 170 Rp 5,000.00 Rp 850,000.00 735 Rp 5,000.00 Rp.3. 675,000.00 (Rp. 2.285.000.00)
Fabruari 135 Rp 5,000.00 Rp 675,000.00 520 Rp 5,000.00 Rp.2. 600.000.00 (Rp.1.925.000.00)
Maret 250 Rp 5,000.00 Rp 1,250,000.00 350 Rp 5,000.00 Rp. 1.750.000.00 (Rp. 500.000.00)
April 120 Rp 5,000.00 Rp 600,000.00 720 Rp 5,000.00 Rp. 3.600.000.00 (Rp.3.000.000.00)
Mei 170 Rp 5,000.00 Rp 850,000.00 620 Rp 5,000.00 Rp. 3.100.000.00 (Rp. 2.250.000.00)
Juni 150 Rp 5,000.00 Rp 750,000.00 350 Rp 5,000.00 Rp. 1.750.000,00 (Rp. 1.000.000.00)
Juli 230 Rp 5,000.00 Rp 1,150,000.00 230 Rp 5,000.00 Rp. 1.750.000.00 (Rp. )
Agustus 200 Rp 5,000.00 Rp 1,000,000.00 550 Rp 5,000.00 Rp. 2.750.000.00 (Rp. 1.750.000.00)
September 250 Rp 5,000.00 Rp 1,250,000.00 150 Rp 5,000.00 Rp 750.000.00 (Rp. 500.000.00)
Oktober 450 Rp 5,000.00 Rp 2,250,000.00 100 Rp 5,000.00 Rp. 500.000.00 (Rp. 1.750.000.00)
November 250 Rp 5,000.00 Rp 1,250,000.00 150 Rp 5,000.00 Rp. 750.000.00 (Rp. 500.000.00)
Desember 450 Rp 5,000.00 Rp 2,250,000.00 100 Rp 5,000.00 Rp. 500.000.00 (Rp. 1.750.000.00)
TOTAL 4575
48
TABEL 4. Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis di Pakai CV. Citra Sari Pada Tahun 2013
Bulan
Bahan Mentah Yang Habis di Pakai
Selisih
Anggaran Realisasi
BahanMentahyanghabis dipakai
HargaBahanMentah Jumlah Harga
BahanMentahyanghabis dipakai
Harga(Rp/kg) Jumlah Harga
Januari 2500 Rp5,000.00 Rp 12,500,000.00 4000 Rp 5,000.00 Rp 20,000,000.00 Rp (7,500,000.00)
Fabruari 4000 Rp5,000.00 Rp 20,000,000.00 3000 Rp 5,000.00 Rp 15,000,000.00 Rp 5,000,000.00
Maret 3000 Rp5,000.00 Rp 15,000,000.00 2500 Rp 5,000.00 Rp 12,500,000.00 Rp 2,500,000.00
April 1500 Rp5,000.00 Rp 7,500,000.00 788 Rp 5,000.00 Rp 3,940,000.00 Rp 3,560,000.00
Mei 3500 Rp5,000.00 Rp 17,500,000.00 3800 Rp 5,000.00 Rp 19,000,000.00 Rp (1,500,000.00)
Juni 3500 Rp5,000.00 Rp 17,500,000.00 4700 Rp 5,000.00 Rp 23,500,000.00 Rp (6,000,000.00)
Juli 4000 Rp5,000.00 Rp 20,000,000.00 4500 Rp 5,000.00 Rp 22,500,000.00 Rp (2,500,000.00)
Agustus 2000 Rp5,000.00 Rp 10,000,000.00 3200 Rp 5,000.00 Rp 16,000,000.00 Rp (6,000,000.00)
September 4000 Rp5,000.00 Rp 20,000,000.00 3500 Rp 5,000.00 Rp 17,500,000.00 Rp 2,500,000.00
Oktober 1000 Rp5,000.00 Rp 5,000,000.00 886 Rp 5,000.00 Rp 4,430,000.00 Rp 570,000.00
November 3500 Rp5,000.00 Rp 17,500,000.00 3000 Rp 5,000.00 Rp 15,000,000.00 Rp 2,500,000.00
49
3
Tabel 4, yaitu anggaran biaya bahan mentah yang habis dipakai, anggaran inimerencanakan nilai bahan mentah yang digunakan dalam satuan uang, dan sebagaian bahanmentah disimpan sebagai persediaan dan sebagaian digunakan dalam proses produksi,
TABEL 5 . Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. Citra Sari Tahun 2013
Desember 2300 Rp5,000.00 Rp 11,500,000.00 2500 Rp 5,000.00 Rp 12,500,000.00 Rp (1,000,000.00)
TOTAL 34800RP60,000.00
Jenis Tenaga Kerja
Upah
Biaya Tenaga KerjaJumlah WaktuPelaksanaan Upah(Rp/ hari)
Jumlah Tenagakerja
Mencampur Adonan 2 Jam Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Mengisi Ke Botol 5 Menit Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Menutup 5 Detik Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Label 1 menit Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
Rp 30,000.00 1 Rp 30,000.00
TOTAL Rp -
50
Varians Karena pembelian Bahan baku dan pemakaian Bahan baku “Markisa”
1. Varians karena jumlah pembelian Bahan Baku
a) Januari(Jumlah Rencana-jumlah Rill) x Harga Rencana= (2830 - 3765 )x 5000= Rp. 4. 675.000 (Rugi)
b) Februari(Jumlah Renacana - Jumlah Rill) x Harga Rencana=(4365 – 3480) x 5000=Rp. 4. 425.000 (Untung)
c) Maret(Jumlah Rencana-Jumlah Rill) x Harga Rencana= (3750- 4650) x Rp. 5000=Rp.4.500.000 ( Rugi)
d) April(Jumlah Rencana- Jumlah Rill) x Harga Rencana=(2880 – 3780) xRp. 5000= Rp. 4. 500.000 Rugi
e) Mei(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=( 4830 – 3380) Rp. 5000=Rp. 7.250.000 ( Untung)
f) Juni(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=( 4850 – 3650) xRp. 5000=Rp. 6.000.000 ( Untung)
g) Juli( Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(47250- 3650) x Rp. 5000=Rp. 2.500.000
h) Agustus( Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(4800 – 2450) x Rp. 5000=Rp. 11.750.000 (Untung)
51
3
i) September(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana(4750 – 850) xRp. 5000=Rp. 19.500.000 ( Untung)
j) Oktober(Jumlah Rencana- Jumlah Rill)x Harga Rencana=(1550 – 4900) x Rp.5000=Rp. 16.750.000 (Rugi)
k) November(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(4750 – 4850)x Rp. 5000=Rp. 14. 500.000 ( Untung)
l) Desember(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(4550 – 3900) xRp500=Rp. 3 325.000 ( Untung)
2. Varians Pemakaian Bahan Bakua) Januari
(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(2500 – 4000) x Rp. 5000=Rp. 7.500.000 (Rugi)
b) Februari(Jumlah Rencana – jumlah Rill) x Harga Rencana=(4000 – 3000) X Rp. 5000=Rp. 5.000.000 (Untung)
c) Maret(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(3000 – 2500) x Rp. 5000=Rp. 2.500.000 (Untung)
d) April(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana(1500 -788 ) x Rp.5000=Rp. 3. 650.000 (Untung)
e) Mei(Jumlah Rencana – Jumlah Rill)x Harga Rencana=(3500-3800) xRp. 5000
52
=Rp. 1.500.000 (Rugi)f) Juni
(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana(3500 – 4700) x Rp. 5000=Rp. 6.000.000 (Rugi)
g) Juli(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana(4000 -4500) x Rp 5000=Rp. 2.500.000 (Rugi)
h) Agustus(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(2000- 3200) x Harga Rencana=Rp. . 6.000.000 (Rugi
i) September(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=( 4000 – 3500) x Rp. 5000=Rp. 2.500.000 Untung
j) Oktober(Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(1000 -886) x Rp. 5000=Rp.570.000 Untung
k) November( Jumlah rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(3500 – 2000) x Rp 5.000=Rp. 2.500.000 (Untung)
l) Desember(Jumlah rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana=(2300-2500) x Rp. 5000=Rp. 1.000.000 (Rugi)
53
3
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan pembahasan secara teoritis dari hasil riset pada CV. Citra Sari
Di Makassar serta analisis dan evaluasi terhadap hasil penelitian yang penulis lakuka, maka
padabab akhir ini penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran
yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
Anggaran biaya bahan baku langsung telah memberikan peranan yang besar dalam
proses pengendalian biaya produksi. Dari hasil penelitian antara anggaran dan
realisasi biaya bahan baku terdapat selisih yang menguntungkan sebesar Rp.
34.027.000 dan selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp. 11. 250.000. Untuk
anggaran biaya tenaga kerja langsung tidak memberikan peranan yang besar dalam
proses pengendalian biaya produksi. Dari hasil perbandingan antara anggaran dan
realisasi biaya tenaga kerja terdapat selisih sebesar Rp. 25. 360.000 ( Rp.
23.530.000 + Rp. 1.830.000 ). Selisih ini tidak menguntungkan dikarenakan adanya
varians tarif tenaga kerja langsung.
54
B. Saran
Berikut ini merupakan saran – saran yang penulis sampaikan dan diharapkan dapat
berguna bagi CV. Citra Sari di Makassar mengenai anggaran biaya bahan baku dan
tenaga kerja perusahaan :
1. Perusahaan sebaiknya membuat rincian mengenai anggaran biaya tenaga
kerja dan biaya bahan baku selama periode berjalan.
2. Perusahaan sebaiknya membuat perencanaan terhadap anggaran tenaga
kerja yang lebih terinci terkait dengan jam tenaga kerja standar, tingkat
upah, kenaikan gaji, dan waktu cuti.
3. Perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi terhadap
penyimpangan biaya yang tidak menguntungkan agar perusahaan tidak
memasukkan kembali ketidak efisienan yang terjadi pada tahun
sebelumnya kedalam anggaran tahun berikutnya.