44
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persedian pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu sesuai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Sunita Almatsier, 2002). Istilah gizi berasal dari bahasa Arab gidza yang berarti makanan, Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk 1

Skripsi Safriansyah Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok bosss

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahPada saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persedian pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu sesuai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Sunita Almatsier, 2002).Istilah gizi berasal dari bahasa Arab gidza yang berarti makanan, Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan energy (Sunita Almatsier, 2002).Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak (Santosa, Sugeng, 2004).

Menurut Ritchie and Enwonwo Cit Nursing (2011), Kekurangan gizi bukan sebagai penyebab utama penyakit periodontal, namun keadaan ini memperparah penyakit tersebut. Menurunnya respon imun host juga akan meningkatkan resiko dan keparahan penyakit periodontal. Banyak gizi berperan penting pada fungsi dan produksi sel imun. Status gizi berpengaruh terhadap produksi dan pelepasan dari cytokines dan aksinya (Nursing, 2011).Penyakit periodontal merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia karena penyakit tersebut memiliki prevalensi tertinggi kedua setelah karies gigi. Hal ini dibuktikan melalui survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001), yang menunjukkan 60% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut, dan salah satunya adalah penyakit periodontal yaitu sebesar 87,84% (Shafie, 2011).Menurut Ritchie and Enwonwo cit Nursing (2011), usaha untuk memenuhi kebutuhan nutrisi perlu bimbingan diet vitamin dan mineral tubuh secara tepat. Kelebihan maupun kekurangan vitamin dan mineral tersebut dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadap tubuh. Salah satu contoh yaitu rendahnya tingkat asam askorbat akan mempengaruhi metabolisme kolagen dalam periodonsium, sehingga mempengaruhi kemampuan jaringan untuk regenerasi dan memperbaiki sel (Nursing, 2011). Oleh karena itu, seorang dokter gigi hendaknya mengetahui peranan gizi terhadap penyakit periodontal.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan gizi seimbang terhadap jaringan periodontal anak murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang.1.3 Tujuan Penelitiana. Mengetahui hubungan gizi seimbang terhadap jaringan periodontalanak kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Padang.b. Mengetahui gizi yang berpengaruh terhadap jaringan periodontal di SDN 02 Ulak Karang Padang.c. Mengetahui sikap dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang terhadap jaringan periodontal di SDN 02 Ulak Karang Padang.d. Mengetahui pentingnya gizi seimbang untuk jaringan periodontal di SDN 02 Ulak Karang Padang.1.4 Manfaat Penelitiana. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan pengaruh gizi seimbang terhadap jaringan periodontal anak.b. Bagi SDN 02 Ulak Karang padang dapat menjadi informasi dan bahan masukan bagi kepala sekolah dan guru-guru di SDN 02 Ulak Karang dalam memberikan pendidikan pada anak-anak tentang penting nya gizi seimbang.c. Dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

12

4

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Jaringan PeriodontalJaringan periodontal merupakan salah satu penyokong utama kesehatan di dalam rongga mulut. Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, ligamen periodontal, tulang alveolar dan sementum (Dondy, 2011).Jaringan periodontal adalah jaringan pendukung gigi yang sebenarnya terdiri dari beberapa jaringan, tetapi telah menjadi salah satu yang disebut jaringan pendukung gigi atau penyangga gigi yang terdiridari ligament periodontal, procesus alveolaris, cementum dan gingiva (Mahfoed dan Zein,2005).2.1.1 GingivaMenurut Gray cit Nursing (2011), Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang tersusun dari epitel berkeratin dan jaringan ikat. Gingiva berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawah perlekatan gigi pada lingkungan rongga mulut. Gingiva sehat akan berwarna merah muda, tepinya seperti pisau dan scalop agar sesuai kontur gigi. Warnanya tergantung pada jumlah pigmen melamin, derajat keratinisasi epitel dan vaskularisasi (Nursing, 2011).2.1.2 Ligamen PeriodontalLigamen adalah suatu ikatan yang biasanya menghubungkan dua buah tulang. Akar gigi berhubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan ikat yang dapat dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke tulang rahang tetapi juga menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang mengenai gigi. Beban selama mastikasi, menelan dan berbicara sangat besar variasinya, juga frekuensi, durasi dan arahnya. Struktur ligament biasanya menyerap beban tersebut secara efektif dan meneruskannya ke tulang pendukung. (Manson, J.D. and Eley, Bary M,. 1993)Lebar ruang ligament periodonsium bervariasi menurut usia, lokasi gigi, dan besarnya tekanan yang diberikan pada gigi tersebut. Sisi mesial lebih tipis daripada sisi distal, karena adanya pergeseran mesial fisiologis. Gigi yang tidak digunakan mempunyai ligamentum periodontal yang tipis dan arah serabut principal hilang. Gigi yang digunakan secara normal mempunyai ligamentum periodontal yang lebih tebal dan konfigurasi serabut principal yang normal. Pada oklusi fungsional, ruang ligamen periodonsium besarnya sekitar 0,25 mm10 mm, sedangkan bila tekanan yang diterima tidak normal, ruang ligamen periodonsium menjadi lebih lebar. (Fedi, Peter .F, dkk. 2004.)2.1.3 Tulang AlveolarTulang alveolar adalah bagian dari maxilla dan mandibula yang membentuk dan menyokong soket gigi. Tulang ini terbentuk sewaktu gigi erupsi guna memberikan tempat perlekatan bagi ligament periodontal yang akan terbentuk, namun akan hilang secara bertahap apabila gigi dicabut. Bila gigi tidak erupsi, misal nya karena anodonsia, tulang alveolar tidak terbentuk (Daliemunthe, 2008).Menurut Carison tulang alveolar adalah bagian dari maxilla dan mandibula yang membentuk dan menyokong soket gigi. Tulang alveolar terus menerus mengalami remodeling akibat aktivitas dari osteoclast dan osteoblast (Carison, 2009).

2.1.4 SementumSementum adalah jaringan mesenkimal avascular yang termineralisasi yang membentuk pembungkus sebelah luar akar gigi (Daliemunthe, 2008).Sementum merupakan jaringan menyerupai tulang yang tipis dan keras yang menyelimuti akar anatomi gigi dan tempat melekatnya serabut sharpey. Sementum dibentuk oleh sementoblas yang berkembang dari sel-sel mesenkim yang tidak terdiferensiasi dalam jaringan ikat folikel dentalis. Sementum tersusun dari 45-50% berat material anorganik (hidroksi apatit) dan 50-55% berat material organik dan air. Material organiknya sebagian besar terdiri atas kolagen dan protein polisakarida. Sementum merupakan jaringan avaskuler. Sementum berwarna kuning muda. Sementum merupakan jaringan dengan kadar fluor tertinggi di antara jaringan yang termineralisasi dan bersifat permeable terhadap berbagai material. Terdapat 2 macam sementum, yaitu acellular dan cellular cementum. Lapisan sementum aselular sementum adalah suatu jaringan hidup yang mendominasi separuh bagian korona akar. Sementum seluler lebih sering ditemukan di daerah separuh apical akar.(Sumawinata, 2003).2.2 Penyakit PeriodontalPenyakit periodontal adalah salah satu penyakit yang frekuensinya paling banyak menyerang anak-anak. salah satunya adalah gingivitis, prevalensi gingivitis pada anak usia 3 tahun dibawah 5%, usia 6 tahun 50 % dan angka tertinggi yaitu 90 %, pada nak usia 11 tahun, gingivitis biasanya terjadi pada anak saat gigi erupsi gigi sulung maupun gigi tetap. Pada anak usia 6-7 tahun saat gigi permanen sedang erupsi, gingiva margin nya tidak terlindungi oleh kontur mahkota gigi. Keadaan ini menyebabkan sisa makanan masuk ke dalam gingiva dan menyebabkan perandangan (Daliemunthe, 2008).2.3 Gizi Yang Berperan Terhadap Jaringan PeriodontalGizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, dkk, 2002).Zat gizi memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada umum nya, dan kesehatan rongga mulut pada khususnya. Gizi mempengaruhi kesehatan mulut dalam banyak hal. Gizi juga penting peranannya dalam setiap tahap tumbuh kembang gigi dan menjaga keseimbangan lingkungan mulut yang dihubungkan dengan kesehatan gigi. Gizi untuk pertumbuhan optimal gigi sama dengan gizi yang diperlukan tubuh karena masa tumbuh kembang gigi sejalan dengan masa tumbuh kembang tubuh secara keseluruhan. Gizi penting untuk klasifikasi optimal gigi sulung, sedangkan gizi pada anak-anak penting untuk pertumbuhan gigi tetap (Dondy,2011).Kebutuhan gizi setiap orang adalah sama, makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah makanan yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi (Almatsier 2003) mengemukakan bahwa zat-zat gizi itu seimbang bila mengandung 3 kelompok makanan yang disederhanakan, yaitu kelompok sumber energy, sumber zat pembangun, dan sumber pengatur. Apabila dijabarkan, kelompok zat gizi tersebut terdiri dari, protein, vitamin, dan mineral.Gizi yang berperan terhadap jaringan periodontal antara lain sebagai berikut:

1. Protein Protein adalah komponen organik yang terdiri dari elemen-elemen seperti nitrogen, karbon, sulfur, fospat, oksigen yang membentuk asam amimo. Asam amino terdiri dari 2 macam:a. Asam amino asensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh .b. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang bias disintesis oleh tubuh (Mahsidin, 2011).Sumber protein yang terdapat pada bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti, telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai, dan hasilnya, seperti tahu dan tempe serta kacang-kacangan lain (Almister 2002).Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya.Selain itu protein berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan daerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular cheilitis (Soetjiningsih dan Suandi, 2002).2. Vitamin Vitamin adalah bahan utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan yang dibutuhkan dalam jumlah takaran yang lebih sedikit namun memiliki manfaat yang sangat berguna bagi tubuh. Vitamin digolongkan dalam dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air mempunyai toksisitas rendah, karena jumlah yang berlebihan cepat diekskresi melalui urin, sebaliknya pemakaian vitamin yang larut dalam lemak dengan jumlah yang berlebihan akan menyebabkan tertimbunnya senyawa tersebut dalam tubuh dan dapat menimbulkan efek toksik (Tanu Ian, 1969).1) Macam-macam vitamina. Vitamin AVitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Vitamin diperlukan untuk kesehatan gingiva.Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau atau kuning, buah dengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan. Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya luka-luka di kulit dan selaput lendir menjadi kurang sehat. Perubahan-perubahan yang jelas terlihat pada biji mata. Mula-mula pada waktu senja orang tidak dapat melihat (hemerolopi), bila berjalan sering menubruk sesuatu dan bila penyakitnya kian menjadi, selaput lendir mata kering dan berlipat-lipat (seroptalmia). Apabila timbul suatu penyakit maka kornea mata menonjol ke depan dan timbul bercak putih. Kornea mata dapat hancur sama sekali yang disebut keratomalasi. Tubuh manusia memerlukan vitamin A 1 mg per hari, (Kus Rianto, Kusno Waluyo, 2004)

b. Vitamin DMeningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal. Defisiensi vitamin D menyebabkan rakhitis yaitu tulang gagal mengeras dan bentuk kaki seperti huruf O (pengor ular) dan huruf X (pengkor dalam) (Kus Rianto, Kusno Waluyo. 2004).c. Vitamin EVitamin E (Tocopherol) merupakan salah satu vitamin yang dapat larut di dalam lemak. Vitamin E sangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas serta mencegah berbagai penyakit seperti liver, mengurangi kelelahan, hingga memperlambat penuaan dini yang dikarenakan oleh proses oksidasi. Secara umum, vitamin E memiliki fungsi utama sebagai antioksidan alami untuk membuang radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dikarenakan adanya kandungan alfa-tokoferol aktif yang dapat diregenerasi dengan vitamin C sehingga dapat menghambat oksidasi rakdikal bebas. Pada manusia, respon yang baik terhadap terapi vitamin E telah dilaporkan pada penderita yang memiliki penyakit periodontal yang parah, dengan meminimalkan faktor iritasi lokal (Carranza, 1984; Alisha, 2011).Sumber vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah, gandum dan biji-bijian. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas (Almatsier, 2002).Defisiensi vitamin E di rongga mulut a. Perdarahan gingivab. Pembentukan pus pada socket gigic. Leukoplakia (Mahsiddin,2011).d. Vitamin KVitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K diperlukan oleh tubuh dalam proses pembekuan darah secara normal. Vitamin K dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit dan biasanya sudah dapat terpenuhi dalam makanan yang kita makan sehingga tidak membutuhkan suplemen vitamin K. Vitamin K sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan juga berperan penting dalam proses pembentukan tulang bersama kalsium dan vitamin D (Sari, 2011).Vitamin K Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Defisiensi vitamin K maka protrombin dalam darah akan berkurang. Jadi bila terdapat luka maka pendarahan sukar berhenti karena luka tidak menutup, disebabkan karena kekurangan protrombin (Kus Rianto, Kusno Waluyo. 2004).

e. Vitamin CVitamin C disebut juga dengan ascorbic acid, memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh darah kapiler, kesehatan gigi dan gingiva. Vitamin ini membantu penyerapan zat besi, dimana jika terjadi defesiensi zat besi dalam tubuh maka kita akan rentan terkena karies dan juga dapat menghambat produksi nitrosamin, suatu zat memicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka. Manisfetasi biasa juga dikenal dengan nama penyakit scurvy. Defisiensi vitamin C akut menyebabkan edema dan perdarahan pada ligament periodontal, osteoporosis tulang alveolar, dan mobilitas gigi. Sumber vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, dan tomat (Almatsier, 2002;Kus Rianto, Kusno Waluyo. 2004).f. Vitamin B KompleksVitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini. Selain itu vitamin B kompleks juga tidak bisa disimpan secara baik didalam tubuh, maka asupan secara regular sangat dianjurkan agar tidak kekurangan vitamin B kompleks (Anfas, 2008)Perubahan-perubahan dalam mulut yang biasanya disebabkan oleh karena defisiensi vitamin B kompleks ialah (dental student activity 1977 ):1. Gingivitis.2. Glossitis.3. Cheilosis.4. Inflamasi mukosa mulut.Bagian bagian dari B kompleks yang berpengaruh terhadap kesehatan rongga mulut.1) Vitamin B1 (Tiamin)Vitamin B1 hadir dalam biji-bijian, jeroan, kacang polong, kacang tanah, kuning telur, beras merah, semua jenis daging, kentang, kubis, kacang hijau, pisang, dan pepaya. Vitamin ini melindungi sistem saraf, merangsang nafsu makan dan berperan dalam fungsi otot dan jantung. Tiamin juga membantu pengolahan karbohidrat, lemak dan alkohol. Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit yang disebut beri-beri, di mana penderita tidak dapat memproses karbohidrat dan lemak dengan baik dan mengembangkan berbagai gejala termasuk masalah jantung, saraf, peradangan nyeri sendi dan kurangnya nafsu makan (A.H. Markum, 2004). Disamping itu gejala-gejala pada rongga mulut yaitu (dental student activity 1977 ):1. Hypersensitive dari oral mukosa.2. Timbunya vesicle-vesicle kecil pada, mukosa buccal, bawah lidah, palatum.3. Atrophy dari pada lidah.4. Derajat karies yang rendah.2) Vitamin B2 (Riboflavin)Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan (Almatsier, 2002;Mahsidin, 2011. dan juga bisa terjadi glositis, cheilosis, keratitis (dental student activity 1977 ):3) Vitamin B3 (Asam Nikotinat)Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) dan nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADF). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, dimana peranannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen.NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen. Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, ayam, dan kacang tanah. Defisiensi kekurangan niasin dapat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana lidah tampak merah, gingivitis, dan periodontitis (Carranza, 1984; Almatsier, 2002; Mahsiddin, 2011).4) Vitamin B6 (Piridoksin)Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia. Selain itu Defisiensi vitamin B6 menyebabkan angular cheilitis dan glositis dengan pembengkakan, atropi dari papilla, perubahan warna magenta, dan ketidaknyamanan (Carranza, 1984; Almatsier, 2002).

5) Vitamin B5 (Asam pantotenat)Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita. Pada rongga mulut menyebabkan angular cheilitis, ulserasi, dan nekrosis pada gingiva (Almatsier, 2002; Mahsiddin, 2011).6) Vitamin B12Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur ikan, keju dan daging (Almatsier, 2002).Manifestasi defisiensi Vitamin B12 adalah :1) Gingiva nampak pucat dan mudah terjadi ulserasi2) Lidah tampak merah licin dan mengkilat serta lebih sensitif (Mahsiddin, 2011).7) Vitamin B9 (Asam Folat)Vitamin B9 ini sering disebut dengan asam folat atau jika dalam bahasa Inggris folic acid, folate, folacin, pteroyl-L-glutamic acid, dan pteroylmonoglutamic acid. Vitamin ini sangat penting untuk anak-anak karena fungsi dari vitamin ini adalah untuk pembentukan dan pembelahan sel. asam folat sangat mudah sekali larut dalam air sehingga pada saat makanan yang mengandung asam folat itu dimasak terlalu lama, maka kemungkinan kandungan asam folatnya menjadi hilang. Fungsi Vitamin B9 atau Asam Folatter utama dalam pembentukan sel di dalam tubuh. Pada anak-anak, fungsi asam folat ini adalah untuk pembentukan sel darah merah, pembentukan sel otak, dan pencegahan anemia. Makanan Sumber Vitamin B9ditemui pada beberapa buah-buahan, sayuran, dan daging. Beberapa makanan yang mempunyai asam folat yang tinggi antara lain adalah bayam, lobak cina, kacang polong, kentang, tomat dan telur.(Kompasiana, 2013)8) Vitamin B7 (Biotin)Vitamin B7 (Biotin) merupakan vitamin yang mudah larut dalam air Manfaat Biotin Dalam Tubuh Biotin tentu penting dalam setiap reaksi metabolisme dalam tubuh. Metabolisme seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Kemudian hormon tertentu pun dapat terbentuk dalam konsumsi biotin ini. Defisiensi biotin ini dapat menyebabkan penuaan dini pada rambut atau uban, rambut rontok dan kebotakan.Radang kulit dapat dicegah juga dengan mengkonsumsi biotin atau disebut dermatitis. Pada anak-anak kebutuhan vitamin B7 secara harian dengan dosis yang tepat sesuai usia untuk anak-anak 4 8 tahun minimal 12 mcg sumber vitamin B7 dapat diperoleh dari, ragi, telur matang, khususnya kuning telur. dan sarden. Kacang-kacangan (almond, kacang tanah, kemiri, kenari) dan mentega kacang.Ada juga, kedelai, biji-bijian, kembang kol, pisang dan Jamur. (http://wikivitamin.com, 2013)3. MineralMineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan. (A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977) Peran atau fungsi dari mineral umumnya menyusun struktur dasar tulang dan gigi, fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan mulut Kalsium. Membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang. Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua. Kalsium diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor banyak terdapat pada Susu, keju, daging, biji-bijian, telur, dan kacang-kacangan. Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah defisiensi kalsium, Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.2.4 Kerangka KonseptualBerdasarkan tujuan penelitian di atas, maka disusun kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

Jaringan PeriodontalGizi Seimbang Kebiasaan AnakMakanan yang dikonsumsiGigi Anak SehatVariabel BebasVariabel Terikat

Diagram 1.Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis Terdapat pengaruh gizi seimbang terhadap jaringan periodontal pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang.

BAB 3METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional.3.2 PopulasiPopulasi adalah 36 orang anaknya yang duduk di kelas 1 SDN 02 Ulak Karang Kota Padang.3.3 Sampel Populasi subjek penelitian adalah 36 orang anak yang menjadi murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang. Karena populasi penelitian ini tergolong populasi kecil atau dengan kata lain hanya memiliki sedikit jumlah populasi, maka sangat besar kemungkinan untuk melakukan penelitian pada seluruh subjek penelitian yang ada pada populasi. Oleh sebab itu, maka seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini.3.4 Variabel Penelitian Tabel 1. Variabel Bebas (Faktor Risiko)No.VariabelKategoriSkala UkuranKeterangan

1.Gizi SeimbangBaik

Ordinala) Baik, bila jumlah skor jawaban di atas rata-rata

Kurangb) Kurang, bila jumlah skor jawaban di bawah rata-rata

Tabel 2. Variabel Terikat (Faktor Efek)No.VariabelKategoriSkala UkuranKeterangan

1.Jaringan PeriodontalSering

Ordinala) Sering, bila menyikat gigi 2x sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur atau lebih 2x sehari.

Jarangb) Jarang, bila menyikat gigi 1x sehari atau sekali 2 hari atau tidak tiap hari.

3.5 Definisi Operasional Variabel1. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.2. Jaringan periodontal adalah jaringan yang terdapat disekitar gigi tempat gigi tertanam dan membentuk lengkung rahang dengan baik jaringan periodontal merupakan system fungsional jaringan yang mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang dengan demikian dapat mendukung gigi agar tidak terlepas.3.6 Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang. Peneliti memilih SDN tersebut karena SDN 02 Ulak Karang terletak di tengah kota Padang, sehingga lingkungan ini menyebabkan terdapatnya keragaman tingkat pendidikan pada murid-murid mengenai kesehatan gigi. Peneliti melakukan pengambilan data pada bulan Juni tahun 2013.3.7 Alat dan BahanDalam penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah kuesioner sebagai alat bantu untuk melakukan wawancara pada subjek penelitian. Kuesioner tersebut langsung ditanyakan pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang dengan sistem kuesioner terpimpin. Adapun kuesioner yang diberikan mempunyai tipe pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu atau beberapa alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.3.8 Cara KerjaPertama, peneliti melakukan tanya jawab pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang. Hasil jawabannya akan langsung dicatat pada lembar kuesioner untuk murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang, dan murid diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui gizi seimbang mempengaruhi jaringan periodontal anak pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang.Selanjutnya, dilakukan pengolahan data dari hasil kuesioner yang diperoleh. Editing dilakukan pada semua kuesioner untuk memeriksa kelengkapan jawabannya. Kemudian diberikan skor dalam daftar pertanyaan berdasarkan jawaban yang telah diisikan dalam kuesioner, dengan skor 4 untuk jawaban yang paling tepat, kemudian skor 3 untuk jawaban yang kurang tepat, skor 2 untuk jawaban yang tidak tepat dan terakhir skor 1 untuk jawaban yang paling tidak tepat. Setelah itu, dilakukan pemasukan (entry) data, data diolah menggunakan program MS. Excel. Semua skor yang didapat oleh masing-masing responden dijumlahkan dan dicari skor rata-rata dari seluruh responden. Sebelum analisis data, dilakukan proses cleaning dimana data yang telah dimasukkan dicek kembali kelengkapannya untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan sehingga data dapat dianalisis. Terakhir, data dianalisis dengan uji Chi square dengan menggunakan program SPSS seri 15,0. 3.9 Alur Penelitian

KuesionerHasilKesimpulanHasilKai Kuadrat (Chi Square)36 orang anakKuesioner

Diagram 2. Alur Penelitian

3.10 Analisis DataData dianalisis dengan uji Kai Kuadrat (Chi Square) dengan menggunakan program SPSS. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya gizi seimbang mempengaruhi jaringan periodontal anak pada murid kelas 1 di SDN 02 Ulak Karang Kota Padang.`BAB 4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis dan Hasil Penelitian4.1.1 Karakteristik Responden4.2 Pembahasan

BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN

3.11 Kesimpulan?????3.12 Saran1. Puskesmas mengadakan program penyuluhan kesehatan secara berkala dan berkesinambungan terutama kepada ibu-ibu sebagai key person dalam keluarga dalam hal pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut anak sejak usia dini, memberikan informasi mengenai pengaruh kesehatan gigi desidui terhadap gigi permanen dan pentingnya kunjungan ke dokter gigi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan gigi anak serta untuk mendeteksi kelainan gigi anak sejak dini.2. Orang tua semakin berperan aktif dalam membiasakan anak melakukan penyikatan gigi secara teratur sejak dini dan membawa anak ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksakan gigi.3. SDN 02 Ulak Karang memberikan pendidikan pada anak-anak tentang pentingnya menyikat gigi.