111
SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL, DIY Disusun Oleh: SONIA APRIANI 17520164 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2021

SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

SKRIPSI

TATA KELOLA

DANA DESA PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN BAMBANGLIPURO

KABUPATEN BANTUL, DIY

Disusun Oleh:

SONIA APRIANI

17520164

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2021

Page 2: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

ii

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sonia Apriani

NIM : 17520164

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Tata Kelola Dana Desa Pada Masa

Pandemi COVID-19” adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan

seluruh sumber yang telah dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan

benar.

Yogyakarta, Februari 2021

Yang Menyatakan

Sonia Apriani

Page 3: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Pemerintahan,

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada:

Hari : Senin

Tanggal : 1 Februari 2021

Pukul : 10.30 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi STPMD “APMD” Yogyakarta

TIM PENGUJI

NAMA

TANDA TANGAN

1. Dra. Safitri Endah Winarti, M.Si

Ketua Penguji / Pembimbing

2. Dra. B Hari Saptaning Tyas, M.Si

Penguji Samping I

3. Analius Giawa, S.IP, M.IP

Penguji Samping II

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan

(Dr. Guno Tri Tjahjoko, M.A.)

Page 4: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

iv

MOTTO

Selalu berusaha yang terbaik untuk menjadi yang terbaik, karena sebuah proses

tidak akan pernah mengkhianati hasil

(Sonia Apriani)

Berdoa adalah salah satu jalan pintas menuju kesuksesan dengan dibarengi usaha

dan keyakinan

(Dimas Bagus Hari Mahardika)

Menunda merupakan sifat malas yang harus kita hindari, karena apabila terus

menerus terjadi hal tersebut akan menjadi salah satu faktor penghambat

kesuksesan

(Sonia Apriani)

Teruslah bermimpi selagi mimpi itu gratis, karena sebuah pencapaian tertinggi

kadangkala berawal dari sebuah mimpi

(Dimas Bagus Hari Mahardika)

Jangan pernah memandang orang dengan sebelah mata, karena kita tidak pernah

tahu kelak dia akan menjadi apa

(Ahmad Sahroni)

Page 5: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Tuhan atas setiap nikmat, rahmat serta karunia-Nya

selama ini dalam setiap langkah hidup saya, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat waktu dengan baik. Adapun skripsi ini saya persembahkan

kepada:

1. Kepada kedua orang tua saya yaitu Bapak Sam Sukmajaya dan Ibu

Rani Rasiah atas segala dukungan serta doa yang selalu menyertai

setiap langkah saya;

2. Kepada adikku tercinta Sukma Agung Aji Pangestu yang telah

menghibur saya selama proses penyusunan skripsi;

3. Kepada Dimas Bagus Hari Mahardika atas dukungan serta doa yang

selalu mendampingi saya selama proses penelitian sampai dengan

proses penyusunan skripsi;

4. Kepada Pemerintah Desa Sumbermulyo dalam hal ini Kepala Desa

Sumbermulyo yaitu Dra. Ani Widayani, M.IP. serta Sekretaris Desa

Sumbermulyo yaitu Totok Dwi Hermawan, ST yang telah menerima

dan membantu saya dalam menyusun skripsi;

5. Kepada Almamaterku, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD” Yogyakarta, terimakasih telah memberi kesempatan kepada

saya untuk belajar menjadi insan yang mandiri dan bertanggung jawab;

6. Kepada kawan-kawan terbaikku yang selalu membantu dan

mendukung saya sampai hari ini yaitu Erin Triyana, Nuria Wulandari

dan Nida Kania Nurhayati, semoga kebaikan atas doa baik dari kalian

kembali kepada kalian.

Page 6: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberi Rahmat dan Karunia NYA kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan kewajiban terakhir sebagai mahasiswa untuk melengkapi

persyaratan meraih gelar sarjana strata satu (S-1) melalui penulisan skripsi,

dengan judul Tata Kelola Dana Desa Pada Masa Pandemi COVID-19 di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta. Skripsi ini ditulis untuk kepentingan para mahasiswa dan akademisi

yang memiliki perhatian dan cinta kepada desa terutama terkait tata kelola Dana

Desa pada masa pandemi COVID-19 yang direalokasikan untuk Bantuan

Langsung Tunai Desa (BLT-Desa).

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang penulis

dapatkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon maaf atas

segala kekurangan yang ada. Kemudian tanpa adanya bantuan dan kerja sama

dari pihak lain penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta;

2. Bapak Dr. Guno Tri Tjahjoko, M.A. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan yang telah memberikan banyak ide, gagasan dan

motivasi;

Page 7: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

vii

3. Bapak Drs. Jaka Tri Widaryanta, M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan motivasi, petunjuk, bimbingan dan

arahan selama penulis belajar di STPMD “APMD” Yogyakarta;

4. Ibu Dra. Safitri Endah Winarti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah memberikan banyak kritik dan saran demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan

STPMD “APMD” Yogyakarta yang telah mengajar, mendidik dan

membagikan ilmunya kepada penulis. Terima kasih atas semua ilmu

yang telah Bapak dan Ibu berikan. Semoga penulis dapat mengamalkan

dan mempergunakan ilmunya dengan baik;

6. Pemerintah Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten

Bantul yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis di Desa

Sumbermulyo;

7. Kawan-kawan seperjuangan dari Program Studi Ilmu Pemerintahan

STPMD “APMD” Yogyakarta, khususnya angkatan 2017 yang telah

menjadi rekan yang baik selama penulis belajar di STPMD “APMD”

Yogyakarta;

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dan

dukungan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

xiv

INTISARI

Desa Sumbermulyo merupakan desa yang terletak di Kecamatan

Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Permasalahan umum yang terjadi adalah

realokasi penggunaan Dana Desa di tahun 2020 menyebabkan banyak kegiatan

atau program dihapuskan. Hal ini terjadi karena adanya pandemi COVID-19 yang

mengharuskan Pemerintah Desa mengalokasikan Dana Desa untuk bidang

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa yaitu untuk menangani dan

menanggulangi dampak dari pandemi COVID-19, dalam hal ini yaitu untuk

Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-Desa). Berdasarkan uraian di atas maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang tata kelola Dana

Desa pada masa pandemi COVID-19 di Desa Sumbermulyo, Kecamatan

Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumusan masalah yang diajukan adalah bagaimana tata kelola Dana Desa

pada masa pandemi COVID-19 yang terjadi di Desa Sumbermulyo, Kecamatan

Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis tata

kelola Dana Desa untuk Bantuan Sosial Tunai Desa pada pandemi COVID-19 di

Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Ruang

lingkup penelitian ini meliputi: perencanaan Dana Desa untuk BLT-Desa di masa

pandemi COVID-19, pelaksanaan keputusan bersama Dana Desa untuk BLT-

Desa di masa pandemi COVID-19, penatausahaan Dana Desa untuk BLT-Desa di

masa pandemi COVID-19, pelaporan dan pertanggungjawaban Dana Desa untuk

BLT-Desa di masa pandemi COVID-19.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka penulis dapat

mengambil empat kesimpulan yaitu: Pertama proses perencanaan Dana Desa

untuk BLT-Desa dilaksanakan melalui musyawarah desa khusus, kedua dalam

pelaksanaannya terdapat 17 kriteria miskin yang digunakan oleh Pemerintah Desa

Sumbermulyo, ketiga dalam melakukan penatausahaan Dana Desa untuk BLT-

Desa Pemdes Sumbermulyo menggunakan Sistem Keuangan Desa dan yang

keempat dalam pelaporan dan pertanggungjawaban Pemdes Sumbermulyo

menyusun LPJ yang berisi tentang pelaksanaan BLT-Desa di Desa Sumbermulyo.

Kata Kunci: tata kelola, Dana Desa, pandemi COVID-19 dan BLT-Desa

Page 9: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada 12 Maret 2020 organisasi kesehatan yaitu World Health

Organization (WHO) menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi global.

Hal tersebut terjadi karena semakin bertambahnya negara yang mengalami

kasus tersebut. Menurut sebuah artikel berita yang ditulis oleh Gita Laras

Widyaningrum jumlah kasus COVID-19 terhitung sejak ditetapkannya

COVID-19 sebagai pandemi global yaitu 118 ribu kasus di 114 negara,

termasuk di negara Indonesia. Hingga 3 September 2020 jumlah kasus positif

terkonfirmasi 184.268 (+3.622), 7.750 kasus meninggal (4,2%), kasus sembuh

132.055 (71,7%) serta kasus dalam perawatan 44.463 (24,1 %)

(kemenkes.go.id).

Gambar 1.1 COVID-19 Update 3 September 2020 di Indonesia

Adanya pandemi COVID-19 ini menyebabkan banyak dampak negatif

diantaranya banyak pekerja yang mengalami pemotongan gaji dan PHK, ada

Page 10: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

2

pedagang kecil yang gulung tikar, perekonomian menurun, berkurangnya

aktivitas di luar rumah, banyak karyawan swasta yang mengalami PHK atau

terkena perampingan karyawan, banyak buruh proyek harian yang kehilangan

mata pencaharian dan lain sebagainya. Selain dampak negatif terdapat juga

dampak positif yaitu dengan adanya himbauan untuk karantina mandiri, WFH

(Work From Home) serta belajar secara daring di rumah menjadikan seseorang

lebih akrab dan memiliki banyak quality time dengan keluarga (Hasanah, 28

April 2020).

Situasi demikian membuat Pemerintah Desa Sumbermulyo

mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi dan mencegah penyebaran COVID-

19 di Indonesia. Oleh karena itu, apabila dilihat dari perspektif ilmu

pemerintahan, penelitian ini akan menggunakan perspektif governing, yang

dapat dimaknai sebagai perbuatan pemerintah, di mana pemerintah melakukan

yaitu protecting dan distribusi. Protecting artinya melindungi atau

memberikan perlindungan kepada masyarakat dari sekelompok elit dalam

segala bidang, salah satunya yaitu bidang sosial dan ekonomi. Distribusi

artinya pelayanan pemerintah kepada masyarakat (Eko, 24 Oktober 2020).

Dalam hal ini Pemerintah Desa melakukan protecting terhadap masyarakat

desa agar terhindar dari keterpurukkan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Protecting dapat dilakukan melalui rulling dalam bentuk Peraturan

Desa Sumbermulyo Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2020, yang

kemudian merealokasikan prioritas penggunaan Dana Desa untuk bidang

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa salah satunya untuk

Page 11: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

3

Bantuan Langsung Tunai Desa yang bersumber dari Dana Desa. Kemudian

Pemerintah Desa juga melakukan distribusi atau pelayanan kepada masyarakat

desa, dalam hal ini yaitu pelayanan penyaluran BLT-Desa yang dilaksanakan

di Balai Desa Sumbermulyo. Selanjutnya Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo

Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2020, Peraturan Lurah Desa Nomor 4

Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Penerima Manfaat Bantuan Langsung

Tunai (BLT) Dana Desa Akibat Dampak COVID-19 untuk penyaluran tahap 1,

2 dan 3, Peraturan Lurah Desa Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar

Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Akibat

Dampak COVID-19 untuk penyaluran tahap 4, 5 dan 6.

Peraturan Desa serta Peraturan Lurah Desa di atas tentunya dibuat

dengan memperhatikan peraturan-peraturan lain di atasnya antara lain yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undangan Nomor 1 Tahun 2020

tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk

Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Dalam Rangka Menghadapi

Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas

Sistem Keuangan;

2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.07/2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa. Dalam peraturan ini

menjelaskan bahwa besaran Bantuan Langsung Tunai Desa yaitu sebesar

Page 12: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

4

Rp 600.000,00 per bulan dalam tiga bulan. Yang kemudian menjadi payung

hukum program kebijakan Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 1, 2 dan 3;

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/PMK.07/2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa. Dalam peraturan ini

menjelaskan bahwa besaran Bantuan Langsung Tunai Desa yaitu sebesar

Rp 600.000,00 untuk 3 bulan pertama dan Rp 300.000,00 untuk 3 bulan

kedua. Yang kemudian menjadi payung hukum program kebijakan Bantuan

Langsung Tunai Desa tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6;

4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2020;

5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2021;

6. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 146 / Huk / 2013

tentang Penetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Miskin Dan Orang Tidak

Mampu;

7. Peraturan Bupati Bantul Nomor 47 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas

Peraturan Bupati Bantul Nomor 82 Tahun 2019 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa;

8. Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2020 tentang Tata Cara

Pengalokasian dan Besaran Penetapan DD Untuk Setiap Desa Tahun 2020.

Page 13: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

5

Jurnal tentang efektifitas Bantuan Langsung Tunai Desa bagi

masyarakat miskin terkena dampak COVID-19 di Desa Talaitad Kecamatan

Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan oleh Maun (2020: 1)

menjelaskan tentang efektifitas program BLT-Desa, yang menunjukkan bahwa

efektifitas program BLT-Desa ini khususnya bagi masyarakat miskin

dirasakan sangat bermanfaat bagi mereka. Kemudian Jurnal tentang prioritas

penggunaan Dana Desa Jekawal Kabupaten Sragen di era pandemi COVID-19

oleh Ayu, Siahainenia dan Kudubun (2020: 5) menjelaskan tentang prioritas

penggunaan Dana Desa tahun 2020 untuk bidang pembangunan,

pemberdayaan dan penanganan bencana tak terduga yakni pandemi COVID-

19. Selanjutnya Jurnal tentang tata kelola pendataan dan penyaluran BLT-D

melalui pasardesa.id sebagai upaya pencegahan korupsi oleh Achidsti, Kafa

dan Hudani (2020: 313) hanya menjelaskan mengenai pendataan dan

penyaluran saja. Di mana penyaluran BLT- Desa dengan metode non tunai

menjadi salah satu upaya pencegahan korupsi. Kemudian jurnal tentang

praktik pengelolaan Dana Desa untuk penanganan COVID-19 oleh Sandhi dan

Iskandar (2020) menjelaskan bahwa penggunaan Dana Desa untuk

penanganan COVID-19 diprioritaskan untuk Program Tanggap Darurat CPID-

19, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Padat Karya Tunai (PKT) serta

penyaluran BLT-Desa menggunakan metode tunai.

Sedangkan dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dibahas

yaitu tentang tata kelola Dana Desa pada masa pandemi COVID-19 meliputi

perencanaan Dana Desa untuk BLT-Desa di masa pandemi COVID-19,

Page 14: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

6

pelaksanaan Dana Desa untuk BLT-Desa di masa pandemi COVID-19,

penatausahaan Dana Desa untuk BLT-Desa di masa pandemi COVID-19 dan

pelaporan serta pertanggungjawaban Dana Desa untuk BLT- Desa di masa

pandemi COVID-19. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih

dalam terkait tata kelola Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai Desa di

masa pandemi COVID-19 Desa Sumbermulyo Kabupaten Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta. Di mana Pemerintah Desa harus merelokasi

penggunaan Dana Desa yang semula dipergunakan untuk empat kewenangan

desa mulai dari penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa terpaksa dialihkan atau direalokasikan sebagian untuk

mengatasi dan mencegah permasalahan sosial dan ekonomi akibat pandemi

COVID-19. Salah satunya untuk bidang penanggulangan bencana, darurat dan

mendesak desa, dalam hal ini untuk Bantuan Langsung Tunai Desa. Di mana

terdapat banyak perubahan anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Desa

khususnya di tahun 2020.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Tata kelola Dana Desa Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul?

Page 15: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

7

C. Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan dan menganalisis tata kelola Dana Desa untuk Bantuan

Sosial Tunai Desa pada Pandemi COVID-19 di Desa Sumbermulyo

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

sejenis

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Pemerintah Desa.

E. Kerangka Konseptual

1. Tata Kelola Desa

Tata kelola desa adalah siklus yang dimulai dari tahap perencanaan dan

penganggaran sampai dengan tahap pelaporan pertanggungjawaban (Srirejeki,

2015:33).

a. Perencanaan dan Penganggaran

Tahap perencanaan dan penganggaran dimulai dengan Pemerintah

Desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan

kewenangannya. Tahap perencanaan merupakan tahapan yang sangat

penting untuk menjamin adanya keterkaitan antara perencanaan dengan

siklus pengelolaan keuangan yang lain. Perencanaan pembangunan desa

yang disusun terdiri dari dua, yaitu Rencana Pembangunan Jangka

Page 16: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

8

Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang

disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Dalam tahap

perencanaan dan penganggaran, implementasi tata kelola keuangan yang

baik dapat dilakukan, yaitu dengan cara meningkatkan partisipasi

masyarakat (Srirejeki, 2015:33).

Perencanaan desa yang dituangkan dalam RPJMDesa dan RKPDesa

dilakukan melalui tahapan musyawarah desa. Dalam tahapan ini,

Pemerintah Desa menampung aspirasi masyarakat mengenai apa saja

kebutuhan masyarakat dan yang menjadi prioritas dari kebutuhan tersebut.

Partisipasi masyakarat merupakan kunci dari keberhasilan perencanaan,

karena masyarakatlah yang paham mengenai kebutuhan komunitasnya

(Myers 2010) dalam (Srirejeki, 2015:33). Partisipasi masyarakat sangat

penting, karena hasil akhir dan tujuan dari pembangunan desa adalah untuk

masyarakat. Partisipasi masyarakat juga akan meningkatkan akuntabilitas

dan responsivitas Pemerintah Desa dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan

desa. Kebutuhan desa yang sangat beragam akan dapat dipetakan dengan

baik oleh Pemerintah Desa dengan menjaring aspirasi dari masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan perencanaan desa dapat memuat kombinasi

apa yang menjadi agenda dan tujuan pemerintah dan juga Tata Kelola

Keuangan Desa yang menjadi kebutuhan masyarakat (Srirejeki, 2015:33).

Dalam perencanaan terdapat pula unsur penganggaran. Menurut

Garrison, Norren dan Brewer (2007) dalam (Srirejeki, 2015:33)

penganggaran adalah rencana terperinci mengenai perolehan dan

penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu

Page 17: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

9

perioda tertentu. Dalam konteks keuangan desa, Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang

dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

APBDesa ini mengacu pada RKP Desa. Dalam pengertian tersebut maka

partisipasi masyarakat menjadi syarat dalam penyusunan penganggaran.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah proses penyusunan maupun

pengesahan anggaran dapat dipublikasikan ke masyarakat, bisa dengan

pamflet maupun pengumuman yang disebarluaskan kepada masyarakat.

Dalam menjalankan tata kelola keuangan Desa, proses penganggaran yang

dilakukan juga harus memperhatikan unsur keadilan. Kebijakan

penganggaran harus diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan

keefektifan perekonomian desa, dengan cara meningkatkan pendapatan

desa dan mengurangi pemborosan sumber daya (Srirejeki, 2015:33).

Selain itu prinsip transparansi dan akuntabilitas juga perlu

dijalankan. APBDesa harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan

mudah diakses oleh masyarakat (Hamzah 2015) dalam (Srirejeki, 2015:33).

Desa sebagai entitas publik harus mampu menggunakan anggarannya

sebagai cermin keuangan dari pilihan perekonomian dan sosial

masyarakatnya. Schiavo-Campo dan Sundaram (2000) dalam (Srirejeki,

2015:33) menyatakan bahwa untuk menjalankan peran tersebut, maka

entitas publik perlu untuk mengumpulkan sumber daya yang cukup dari

ekonomi dalam cara yang tepat serta mengalokasikan dan menggunakan

sumber daya tersebut dengan penuh tanggung jawab, efisien dan efektif.

Page 18: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

10

b. Penatausahaan

Penatausahaan keuangan desa dilaksanakan oleh Kepala Desa

dengan menetapkan Bendahara Desa, yaitu perangkat desa yang ditunjuk

oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,

menatausahakan, membayar dan mempertanggungjawabkan keuangan desa

dalam rangka pelaksanaan APBDesa. Penatausahaan keuangan desa dibagi

menjadi dua, yaitu penatausahaan penerimaan dan pengeluaran. Instrumen

dalam penatausahaan keuangan desa menggunakan buku kas umum, buku

kas pembantu perincian obyek penerimaan/pengeluaran, dan buku kas

harian pembantu. Setiap aktivitas keuangan desa terkait dengan penerimaan

dan pengeluaran harus dicatat oleh Bendaraha Desa. Catatan keuangan

tersebut dapat menjadi informasi yang penting bagi Pemerintah Desa dalam

pengambilan keputusan (Srirejeki, 2015:33).

Data keuangan yang akurat juga sangat penting untuk merencanakan,

melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan (Hukins 1997)

dalam (Srirejeki, 2015:33). Dalam tata kelola keuangan yang baik,

pencatatan dalam penatausahaan mendorong Pemerintah Desa untuk lebih

akuntabel. Semua kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas keuangan

desa dapat tersaji dalam catatan keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Catatan keuangan ini yang nantinya dapat

digunakan sebagai dasar dalam membuat laporan keuangan desa.

Page 19: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

11

c. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pelaporan yang disusun oleh Pemerintah Desa menjadi instrumen

dalam pelaksanaan tata kelola keuangan yang baik. Setiap akhir tahun

anggaran Kepala Desa wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa (LPPD) kepada Bupati/Walikota, dan kepada BPD.

Pelaporan ini menunjukkan bentuk pertanggungjawaban atas

penyelenggaraan pemerintahan Desa (Srirejeki, 2015:33).

Hamzah (2015) dalam (Srirejeki, 2015:33) mengemukakan laporan

penyelenggaraan pemerintahan desa paling sedikit memuat informasi

mengenai pertangungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa,

pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan pembinaan

kemasyarakatan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Tujuan

pelaporan atas penyelenggaraan pemerintahan desa, seperti halnya di

organisasi sektor publik lainnya adalah untuk menyediakan informasi demi

tercapainya akuntabilitas publik. Sebagai sebuah entitas publik, maka desa

sudah seharusnya melakukan akuntabilitas sebagai wujud

pertanggungjawabannya.

2. Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Teori governance sebagai teori baru dalam tata kelola pemerintahan,

memberikan pengertian bahwa tata kelola yang baik melibatkan tiga

stakeholder yang utama saling berinteraksi yaitu state (negara), private sector

(sektor swasta dan dunia usaha), dan society (masyarakat) (Setyowati, 2019:

183). Dari teori di atas maka dapat diartikan bahwa dalam konteks

Page 20: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

12

pemerintahan, tata kelola yang baik harus melibatkan 3 aktor utama yaitu

negara, masyarakat dan swasta. Dimana ketiga hal tersebut saling berkaitan

dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Tata kelola pemerintahan desa (village governance) sebagai bagian

dari teori governance sendiri juga mengandung pengertian yang menyebutkan

bahwa tata kelola pemerintahan desa berarti proses pengambilan keputusan,

eksekusi, dan administrasi desa yang membawa positif perubahan dalam

kehidupan desa (Setyowati, 2019: 175). Pengertian di atas menjelaskan bahwa

dalam pemerintahan desa tata kelola meliputi tiga aspek penting yaitu

pengambilan keputusan, eksekusi dan administrasi desa. Kemudian apabila

ketiga aspek tersebut diterapkan dengan baik maka akan berpengaruh dalam

kehidupan di desa.

Tata kelola desa dalam UU No. 6 Tahun 2014 bahwa pengelolaan desa

dalam pembangunan dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi desa

untuk kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan desa dilakukan oleh Pemerintah

Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan masyarakat secara partisipatif

mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Setyowati, 2019: 183).

Teori di atas menyebutkan bahwasanya aktor yang berhak untuk melakukan

pengelolaan desa yaitu pemerintah desa yang meliputi kepala desa dan

perangkat desa, BPD atau Badan Permusyawaratan Desa serta masyarakat

desa. Dengan demikian apabila ketiga aktor tersebut saling bekerja sama

dengan baik maka akan tercipta tata kelola desa yang baik pula.

Di bawah ini merupakan penerapan prinsip-prinsip tata kelola

kepemerintahan yang baik:

Page 21: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

13

a. Penerapan Prinsip Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan

termasuk keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan

pelaksanaan (akuntabilitas kinerja) secara periodik (Sofyani, 2018: 1).

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa prinsip akuntabilitas merupakan

salah satu aspek dasar yang harus dimiliki oleh sebuah instansi baik itu

instansi pemerintah atau instansi yang lain untuk mewujudkan tata kelola

yang baik. Unsur-unsur pendukung akuntabilitas meliputi:

1) Penetapan Tujuan dan Sasaran yang jelas, baik untuk jangka pendek

maupun jangka menengah.

2) Struktur Kelembagaan yang solid untuk mendorong terwujudnya sistem

manajemen yang efisien dan efektif guna mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

3) Penetapan Kebijakan yang jelas dan terarah, konsisten dengan tujuan

organisasi, tertulis, dan transparan.

4) Perencanaan yang realistis, terinci dan sesuai dengan kebutuhan,

transparan dan partisipatif, akomodatif terhadap sosial budaya

masyarakat setempat, dan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan Badan Pelaksana.

5) Penetapan Prosedur Kerja yang tepat dan jelas, mudah dilaksanakan,

mudah dimengerti dan transparan, serta mempertimbangkan peraturan

perundangan yang terkait.

Page 22: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

14

6) Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan bermoral.

7) Pelaksanaan Kegiatan yang efektif dan efisien, tertib administrasi,

transparan, baik dalam pengadaan barang dan jasa, pengelolaan

keuangan, pengelolaan barang inventaris, pengelolaan barang persediaan,

maupun pengelolaan barang bantuan.

8) Sistem Pencatatan yang jelas, akurat dan sederhana. Laporan

pelaksanaan (akuntabilitas kinerja) rehabilitasi dan rekonstruksi akan

mengacu pada prinsip-prinsip objektivitas, transparansi, akurasi yang

tinggi, serta profesionalisme yang dapat diandalkan (Sofyani, 2018: 2).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa delapan unsur

tersebut merupakan unsur pendukung yang harus ada dalam menerapkan

prinsip akuntabilitas. Selain itu dapat dijadikan pedoman untuk menerapkan

prinsip akuntabilitas atau kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan suatu instansi atau lembaga.

b. Penerapan Prinsip Transparansi dan Partisipasi

Penerapan prinsip transparansi dimaksudkan agar data/informasi

kegiatan termasuk perumusan kebijakan dan pelaksanaan kerja organisasi,

dapat diakses oleh publik. Transparansi menumbuhkan kepercayaan timbal

balik antara pemerintah, masyarakat dan stakeholders lainnya. Prinsip

partisipasi dimaksudkan agar publik dapat berpartisipasi aktif dan

konstruktif dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun

melalui institusi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi tersebut

dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dalam menyampaikan pendapat

demi keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran (Sofyani, 2018: 3). Tiga

Page 23: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

15

faktor utama yang dapat mendorong dan mempercepat terwujudnya

transparansi dan partisipasi di atas adalah:

1) Ketersediaan data/informasi yang akurat, komprehensif, dan terkini;

2) Kemudahan mengakses data/informasi; serta

3) Keseragaman data/informasi yang disampaikan.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa transparansi

merupakan unsur terpenting dalam menyelenggarakan tata kelola

pemerintahan yang berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan pada

masing-masing stakeholder antara lain yaitu masyarakat, swasta dan yang

lain.

c. Penerapan Prinsip Penegakan Hukum

Apabila terjadi korupsi atau penyimpangan dalam pelaksanaan perlu

segera dilakukan tindakan perbaikan, tindakan administratif dan/atau sanksi

pidana. Untuk menjamin diterapkannya prinsip di atas, tindak lanjut atas

rekomendasi hasil pengawasan/ audit harus dilakukan secara transparan dan

konsisten sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Sofyani,

2018: 3).

Dari teori di atas menjelaskan bahwa setiap aktor atau birokrasi

yang melakukan korupsi atau penyelewengan lainnya yang melanggar

norma atau aturan yang berlaku. Harus diberikan sanksi tegas yang sesuai

dengan tingkat kesalahan, Dengan demikian tata kelola dapat terlaksana

dengan baik.

Page 24: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

16

d. Penerapan Prinsip Responsif

Asas responsif artinya dalam melakukan tugas pokoknya pemerintah

harus tanggap terhadap persoalan-persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

Dalam asas ini pemerintah harus memiliki dua etika, yakni etika individual

dan etika sosial. Kualifikasi etika individual menuntut pelaksana birokrasi

pemerintah agar memiliki kriteria kapabilitas dan loyalitas profesional.

Adapun etik sosial menurut mereka agar memiliki sensitivitas terhadap

kebutuhan publik (Sofyani, 2018: 4).

e. Kesetaraan

Asas kesetaraan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan

publik. Asas kesetaraan ini mengharuskan setiap pelaksanaan pemerintah

untuk bersikap dan berperilaku adil dalam hal pelayanan publik tanpa

mengenal perbedaan keyakinan, suku, ras, jenis kelamin dan kelas sosial

(Sofyani, 2018: 4).

3. Pandemi COVID-19 dan Dampak Sosial Ekonomi di Masyarakat

Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh

dunia. Dengan kata lain, penyakit ini sudah menjadi masalah bersama bagi

seluruh warga dunia. Contoh penyakit yang tergolong pandemi

adalah HIV/AIDS dan COVID-19. Kemudian yang terjadi saat ini adalah

pandemi COVID-19 yaitu sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh

virus SARS-CoV-2 Adanya pandemi ini membawa banyak dampak terutama

Page 25: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

17

dampak negatif, mulai dari segi kesehatan, sosial, ekonomi dan lain-lain

(Adrian, 2020).

Penelitian ini juga membahas tentang pandemi COVID-19 yang

membawa dampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya

menyebabkan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi di masyarakat menjadi

berkurang bahkan tidak ada. Hal tersebut tentunya mempengaruhi kehidupan

masyarakat. Dari segi ekonomi dampak yang terjadi yaitu meningkatnya

angka kemiskinan di Indonesia (Putri et.al, 2020). Dampak ekonomi lain dari

pandemi ini yaitu banyak orang yang kehilangan profesi, banyak orang yang

kehilangan mata pencaharian, banyak pegawai kehilangan pekerjaannya,

banyak pedagang kecil atau pedagang kaki lima yang gulung tikar, banyak

rumah makan atau kafe yang tutup serta banyak toko yang kehilangan

pelanggan, menurunnya pendapatan industri pariwisata dan perhotelan (Putri

et.al, 2020).

Kata sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam

berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komunitas, sebagai

acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan

dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur

tindakan-tindakan yang dimunculkan oleh individu -individu sebagai anggota

suatu masyarakat (Kurnianto, 8: 2017). Kemudian dampak sosial yang terjadi

akibat adanya pandemi COVID-19 tentunya hubungan antara masyarakat yang

satu dengan masyarakat yang lain akan lebih canggung atau curiga akan

kebersihannya masing-masing, hilangnya rasa percaya terhadap orang lain,

mereka menjadi lebih khawatir dan takut apabila berhubungan dengan orang

Page 26: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

18

lain. Hal ini tentunya menjadikan batasan dalam kehidupan bermasyarakat.

Mereka akan mengurangi intensitas kegiatan yang berhubungan dengan orang

banyak. Dengan demikian, interaksi antar masyarakat menjadi berkurang.

Mereka akan bersikap independent dan lebih mementingkan diri sendiri, hal

ini membuat rasa simpati dan toleransi antar sesama masyarakat menjadi

berkurang.

4. Dana Desa

Pengertian Dana Desa dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 adalah dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang

ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota

dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Kemudian pengertian di atas dipertegas kembali oleh Indrawati bahwa

Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer

melalui APBD kabupaten/kota dan diprioritaskan untuk pelaksanaan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Adanya Dana Desa

mempunyai tujuan antara lain meningkatkan pelayanan publik di desa,

mengentaskan kemiskinan, memajukkan perekonomian desa, mengatasi

kesenjangan pembangunan antar desa, memperkuat masyarakat desa sebagai

Page 27: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

19

subjek pembangunan. Dana Desa dihitung berdasarkan jumlah Desa dan

dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,

dan tingkat kesulitan geografis (Indrawati, 2017: 7).

Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

Dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2020. Kebijakan Dana Desa mengarah pada tujuan dibuatnya

kebijakan yaitu untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup manusia,

peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, penanggulangan kemiskinan,

peningkatan pelayanan publik di tingkat desa dan peningkatan Pendapatan

Asli Desa (PADesa).

Arah kebijakan Dana Desa meliputi penyempurnaan formula

pengalokasian Dana Desa, melalui:

a. Penyesuaian proporsi dana yang dibagi rata (Alokasi Dasar) dan dana yang

dibagi berdasarkan formula (Alokasi Formula);

b. Memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan sangat tertinggal yang

mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi.

Kemudian dengan Dana Desa, Pemerintah Pusat memberikan fokus

yang lebih besar pada pengentasan kemiskinan dan ketimpangan, dengan

melakukan penyesuaian bobot variabel jumlah penduduk miskin dan luas

wilayah. Selain itu kebijakan Dana Desa ini mengarah pada peningkatan

kualitas pengelolaan Dana Desa dengan melakukan penyaluran secara

bertahap berdasarkan kinerja pelaksanaan, yaitu kinerja penyerapan dan

Page 28: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

20

capaian output. Selanjutnya kebijakan Dana Desa tersebut mengarah pada

peningkatan efektivitas pemantauan, evaluasi serta mempertajam prioritas

penggunaan Dana Desa. Di mana prioritas itu tertuju pada pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup

masyarakat desa untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan penyediaan

infrastruktur dasar, serta memperluas kesempatan kerja (Indrawati, 2017: 16).

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa arah

kebijakan dari Dana Desa fokus utama atau prioritasnya tertuju pada

kesejahteraan masyarakat desa dengan mengurangi tingkat kemiskinan melalui

pembinaan masyarakat desa atau pemberdayaan masyarakat desa.

Di bawah ini merupakan prinsip penetapan prioritas penggunaan Dana

Desa (Indrawati, 2017: 21).

a. Keadilan mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga Desa tanpa

membeda-bedakan.

b. Swakelola dan berbasis sumber daya Desa pelaksanaan secara mandiri

dengan pendayagunaan sumberdaya alam Desa, mengutamakan tenaga,

pikiran dan keterampilan warga Desa dan kearifan local.

c. Tipologi Desa mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik

geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi Desa yang khas,

serta perubahan atau perkembangan dan kemajuan Desa.

d. Kebutuhan prioritas mendahulukan kepentingan Desa yang lebih mendesak,

lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian

besar masyarakat.

e. Partisipatif mengutamakan prakarsa dan kreatifitas Masyarakat

f. Kewenangan Desa mengutamakan kewenangan hak asal usul dan

kewenangan lokal berskala Desa.

Dari enam prinsip penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dapat

ditarik kesimpulan yaitu mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan

mendesak dan tentunya dengan menggunakan kreativitas dan potensi lokal

yang dimiliki oleh masyarakat desa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memperhatikan tipologi desa berdasarkan letak geografis, kondisi wilayah dan

Page 29: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

21

lain-lain. Selain itu, penggunaan Dana Desa juga diprioritaskan untuk

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, terutama untuk

peningkatan kualitas hidup, penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam penelitian ini, arah penggunaan Dana Desa tertuju pada sesuatu

yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat desa. Kebutuhan tersebut

yaitu untuk pencegahan dan penanggulangan bencana yang terjadi akibat

adanya pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan masyarakat desa menjadi

semakin terpuruk, sebagian besar masyarakat desa yang bekerja di sektor

swasta kehilangan pekerjaan serta banyak kegiatan ekonomi di pasar-pasar

desa menjadi kehilangan pelanggan dan tidak mendapatkan penghasilan yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, hal ini tidak

menyimpang dari prinsip penetapan prioritas penggunaan Dana Desa yang ada

yaitu mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan mendesak dan tentunya

untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan untuk Penanganan dan Penyebaran

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Desa melalui

penggunaan Dana Desa dapat digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai Desa

kepada penduduk miskin di Desa, yang kemudian disesuaikan dalam Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6

Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 Perubahan

Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan

Page 30: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

22

Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa

Tahun 2020.

Dengan demikian, Dana Desa di masa pandemi COVID-19 digunakan

untuk hal-hal mendesak desa sesuai dengan prinsip yang menjadi dasar

penetapan prioritas penggunaan Dana Desa. Dengan kata lain Dana Desa di

masa pandemi COVID-19 diprioritaskan untuk menangani hal-hal yang

mendesak bagi desa dalam hal ini adalah untuk menanggulangi dan mencegah

penyebaran COVID-19 serta untuk menangani dampak ekonomi yang terjadi

akibat pandemi COVID-19. yang kemudian dimuat dalam bidang

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa terutama untuk Bantuan

Langsung Tunai Desa (BLT-Desa)

5. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”,1 terbawa

oleh derasnya arus penambahan kata pungut ke dalam bahasa Indonesia, isilah

inggris tersebut lalu di Indonesia menjadi manajemen, dengan kata kerja to

manage yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan, mengelola,

menjalankan, membina atau memimpin (Hadari, 1989: 129). Pengelolaan juga

diartikan mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur

berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Dalam Kamus Bahasa

Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan berarti proses, cara atau perbuatan

mengelola, sedangkan mengelola berarti mengendalikan atau

menyelenggarakan (Malayu, 2014: 1)

Page 31: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

23

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti

pula pengaturan atau pengurusan (Suharsimi, 1993: 31). Pengelolaan diartikan

sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok

orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

Dalam kamus Bahasa Indonesia lengkap disebutkan bahwa pengelolaan adalah

proses atau cara perbuatan mengelola atau proses melakukan kegiatan tertentu

dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan

kebijaksanaan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan

dan pencapai tujuan (Daryanto, 1997: 348)

Pengelolaan adalah mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu

tindakan yang dimulai dari penyususnan data, merencana, mengorganisasikan,

melaksanakan, sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan

kemudian pengelolaan menghasilkan suatu dan sesuatu itu dapat merupakan

sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya (Suharsimi,

1988: 8).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengelolaan merupakan sebuah proses yang dapat

disamakan dengan konsep menejemen untuk mencapai sebuah pencapaian

tertentu dalam sebuah organisasi atau lembaga serta melibatkan beberapa

orang atau banyak orang dalam pelaksanaanya.

Page 32: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

24

6. Pengelolaan Keuangan Desa

Menurut Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 Keuangan desa adalah

semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala

sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak

dan kewajiban desa. Kemudian hak dan kewajiban tersebut menimbulkan

pendapatan, belanja, pembiayaan, dan pengelolaan Keuangan Desa.

Pengelolaan Keuangan Desa meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,

Penatausahaan, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban (Indrawati, 2017: 27).

a. Perencanaan

1) Sekdes menyusun Raperdes tentang APBDesa yang akan dibahas dan

disepakati antara Kades dan BPD;

2) APBDesa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat paling

lambat bulan Oktober tahun berjalan;

3) APBDesa dievaluasi oleh Bupati/Walikota selama maksimal 20 hari

kerja, dan Kepala Desa harus melakukan penyempurnaan selama 7 hari

jika APBDesa dinyatakan Raperdes tidak sesuai; dan

4) Prioritas penggunaan Dana Desa ditetapkan dalam musyawarah desa

antara BPD, Pemdes dan unsur Masyarakat

b. Pelaksanaan

1) Pengeluaran dan penerimaan dilaksanakan melaui rekening Kas Desa

atau sesuai ketetapan pemerintah kabupaten/kota, dengan dukungan

bukti yang lengkap dan sah;

2) Pemdes dilarang melakukan pungutan selain yang ditetapkan dalam

Perdes;

3) Bendahara dpt menyimpan uang dalam Kas Desa & besaran nya

ditetapkan dengan Perbup/Walikota;

4) Pengadaan barang dan/atau Jasa di Desa diatur dengan Perbup/ Walikota;

5) Penggunaan biaya tak terduga harus dibuat rincian RAB, dan disahkan

Kepala Desa.

c. Penatausahaan

1) Wajib dilaksanakan oleh Bendahara Desa;

2) Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran;

3) Melakukan tutup buku setiap akhir bulan;

4) Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan;

5) Laporan disampaikan setiap bulan kepada kepala desa paling lambat

tanggal 10 bulan berikutnya; dan

6) Menggunakan: Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak, dan Bank

Page 33: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

25

d. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

1) Kades menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota melalui Camat

yang terdiri dari laporan realisasi pelaksanaan APBDesa semester

pertama dan semester akhir tahun;

2) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa,

disampaikan setiap akhir tahun anggaran yang terdiri dari Pendapatan,

belanja, dan pembiayaan, dimana ditetapkan dengan Peraturan desa,

Lampiran Format laporan:

Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun

berkenaan

Kekayaan Milik Desa per 31 Desember T.A. berkenaan

Program Pemerintah & Pemerintah daerah yg masuk ke Desa

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu

dalam pengelolaan keuangan desa terdapat empat tahap antara lain

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban

di mana masing-masing tahap memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan

oleh aktor terkait dalam hal ini adalah pemerintah desa baik itu kepala desa

dan perangkat desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selain itu

dalam melakukan pengelolaan keuangan desa harus melibatkan pemerintah

kabupaten atau kota sebagai pemerintah supra desa, khususnya pada tahap

pelaporan dan pertanggungjawaban. Hal ini juga berlaku untuk pengelolaan

Dana Desa di masa pandemi COVID-19, sehingga meskipun penggunaan

Dana Desa direalokasikan untuk menangani dan mencegah dampak dari

pandemi COVID-19 pengelolaannya tetap sama (Indrawati, 2017: 27).

7. Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Dana desa sebagai salah satu sumber pendapatan desa, pengelolaannya

dilakukan dalam kerangka pengelolaan Keuangan Desa. Keuangan desa

dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta

dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran (Indrawati, 2017: 26).

Page 34: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

26

a. Transparan, yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat

mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan

desa

b. Akuntabel, yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan

yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

c. Partisipatif, yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang

mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.

d. Tertib dan disiplin anggaran, yaitu pengelolaan keuangan desa harus

mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu

asas yang paling penting dalam pengelolaan keuangan desa adalah

transparansi yang berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan

stakeholder lainnya mengenai informasi sumber keuangan desa, penyaluran

keuangan desa, penggunaan keuangan desa harus transparan dan terbuka.

Selain itu, terdapat asas akuntabel, partisipatif dan tertib yang tidak kalah

pentingnya dengan asas utama dalam mendukung efektivitas pengelolaan

keuangan desa.

8. Bantuan Langsung Tunai Desa

a. Pengertian Bantuan Langsung Tunai Desa

Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang

Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor

11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang selanjutnya disebut BLT-Desa

adalah bantuan untuk penduduk miskin yang bersumber dari Dana Desa.

Page 35: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

27

Berbeda dengan Sanusi (2020: 6) yang mengatakan bahwa Bantuan

Langsung Tunai Desa (BLT-Desa) adalah bantuan uang kepada keluarga

miskin di desa yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi dampak

pandemi COVID-19. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

BLT-Desa merupakan bantuan yang bersumber dari Dana Desa untuk

penduduk miskin atau keluarga miskin di desa untuk menanggulangi dan

mengurangi dampak pandemi COVID-19.

Adapun nilai BLT-Desa adalah Rp 600.000 setiap bulan untuk

setiap keluarga miskin yang memenuhi kriteria dan diberikan selama 3 (tiga)

bulan dan Rp 300.000 setiap bulan untuk tiga bulan berikutnya. BLT-Desa

ini bebas pajak. Jika kebutuhan desa melebihi ketentuan maksimal yang

dapat dialokasikan oleh desa, maka Kepala Desa dapat mengajukan usulan

penambahan alokasi Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai kepada

Bupati/Wali Kota. Usulan tersebut harus disertai alasan penambahan

alokasi sesuai keputusan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa adanya BLT-Desa

merupakan kebijakan tambahan yang dikeluarkan oleh pemerintah di masa

pandemi COVID-19 yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi

dampak pandemi COVID-19 dan membantu masyarakat dari kemiskinan.

Kebijakan ini tentunya dibuat dengan beberapa kriteria yang harus dipenuhi

oleh keluarga miskin agar mendapat BLT-Desa tersebut (Sanusi, 2020: 6).

Page 36: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

28

b. Dasar Hukum Bantuan Langsung Tunai Desa

Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020, ada beberapa

dasar hukum yang menjadi pedoman untuk melaksanakan kebijakan

Bantuan Langsung Tunai Desa antara lain:

1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana

2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

3) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

4) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020

tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan

untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan

Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan

5) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2020

Kemudian dipersingkat dalam Sanusi (2020: 3) mengenai dasar

hukum dan pedoman yang menjadi rujukan dalam pelaksanaan BLT-Desa

antara lain:

1) Undang-Undang, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT)

2) Peraturan Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri Keuangan, Instruksi

Menteri Dalam Negeri

3) Instruksi Menteri Desa PDTT

4) Surat Menteri Desa PDTT

Page 37: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

29

5) Surat Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa Kementerian Desa PDTT

6) Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi

c. Kriteria Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa

Calon penerima BLT-Desa adalah keluarga miskin baik yang terdata

dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun yang tidak

terdata (exclusion error) yang memenuhi kriteria sebagai berikut (Sanusi,

2020: 7):

1) Tidak mendapat bantuan PKH/BPNT/ pemilik Kartu Pra kerja;

2) Mengalami kehilangan mata pencaharian;

3) Mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis.

Menurut kriteria di atas calon penerima BLT-Desa ada tiga hal yang

harus dipenuhi yaitu belum pernah mendapat bantuan apapun yang

dikeluarkan oleh pemerintah yaitu bantuan PKH (Program Keluarga

Harapan), BPNT dan pemilik kartu pra kerja. Kemudian yang kedua yaitu

masyarakat yang kehilangan mata pencaharian karena dampak dari

COVID-19 kemudian yang ketiga yaitu keluarga yang mempunyai penyakit

menahun atau kronis. Hal tersebut karena virus ini sangat berbahaya apabila

menyerang orang yang memiliki penyakit kronis atau menahun. Dari ketiga

kriteria tersebut harus diperhatikan dengan seksama dalam melakukan

pendataan sehingga tidak terjadi data yang tumpang tindih. Penetapan calon

penerima BLT-Desa dapat dilaksanakan melalui musyawarah dan gotong

royong (Sanusi, 2020: 7).

Menurut Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 146 /

Huk / 2013 tentang Penetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Miskin Dan

Page 38: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

30

Orang Tidak Mampu terdapat 14 kriteria penduduk miskin calon penerima

BLT-Desa antara lain yaitu:

1) Luas lantai <8m2/orang

2) Lantai tanah/bambu/kayu murah

3) Dinding bambu/rumbia/kayu murah/tembok tanpa plester

4) Buang Air Besar tanpa fasilitas/bersama orang lain

5) Penerangan tanpa listrik

6) Air minum dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan

7) Bahan bakar kayu bakar/arang/minyak tanah

8) Konsumsi daging/susu/ayam hanya 1 kali/minggu

9) Satu setel pakaian setahun

10) Makan 1-2 kali/hari

11) Tidak sanggup berobat ke puskesmas/poliklinik

12) Sumber penghasilan KK petani berlahan <500m2, buruh tani, buruh

nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, pekerjaan lain berupah <

Rp 600 ribu/bulan

13) Pendidikan KK Tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD

14) Tidak memiliki tabungan/barang mudah dijual minimal Rp 500 ribu

Page 39: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

31

d. Mekanisme Pendataan dan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa

Pendataan calon penerima BLT-Desa dilakukan oleh Kepala Desa

atau Tim Relawan Desa dengan mempertimbangkan Data Terpadu

Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementrian Sosial. Berikut adalah

mekanisme pendataan keluarga miskin dan rentan calon penerima BLT-

Desa serta penetapan hasil pendataannya (Sanusi, 2020: 12-16):

1) Proses Pendataan

a) Perangkat Desa menyiapkan data desa yang mencakup profil

penduduk desa berdasarkan usia, kesejahteraan, pendidikan,

kesehatan, dan disabilitas. Panduan Pendataan

b) Kepala Desa membentuk dan memberikan surat tugas kepada

Relawan Desa dan/atau Gugus Tugas COVID-19 untuk melakukan

pendataan keluarga miskin calon penerima BLT-Desa.

c) Jumlah pendata minimal 3 orang dan jika lebih harus berjumlah ganjil.

d) Melakukan pendataan di tingkat Rukun Tetangga (RT) atau Rukun

Warga (RW) dengan menggunakan formulir pendataan pada

Lampiran 2, atau di tingkat dusun dengan menggunakan aplikasi Desa

Melawan COVID-19.

2) Proses Konsolidasi dan Verifikasi

a) Relawan Desa dan/atau Gugus tugas COVID-19 menghimpun hasil

pendataan dari RT, RW atau dusun dan melakukan verifikasi serta

tabulasi data. Dalam proses verifikasi syarat penerima BLT-Desa, hal

yang dilakukan adalah:

- Keluarga miskin penerima PKH atau penerima BPNT dikeluarkan

dari daftar calon penerima BLT-Desa.

- Keluarga miskin penerima Kartu Pra kerja dikeluarkan dari daftar

calon penerima BLT-Desa. Data penerima kartu tersebut bisa

didapatkan dari Dinas Ketenagakerjaan kabupaten/kota.

- Mengidentifikasi keluarga miskin dan rentan untuk diprioritaskan

menjadi penerima BLT-Desa.

- Melakukan verifikasi status kependudukan calon penerima BLT-

Desa berdasarkan data administrasi kependudukan (adminduk)

yang dimiliki oleh desa atau dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (Dinas Dukcapil) kabupaten/kota.

b) Relawan Desa dan/atau Gugus Tugas COVID-19 memastikan

keluarga miskin dan rentan seperti perempuan kepala keluarga, warga

lanjut usia, penyandang disabilitas menjadi prioritas/ tidak boleh

terlewat.

c) Setiap melakukan verifikasi keluarga miskin dan mengidentifikasi

keluarga miskin dan rentan, Relawan Desa dan/atau Gugus Tugas

COVID-19 perlu mengambil foto dan mencantumkan lokasi tempat

Page 40: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

32

tinggalnya secara manual dan digital (share location) jika

memungkinkan.

d) Bila ditemukan keluarga miskin calon penerima BLT-Desa yang tidak

memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), petugas pendata

mencatat dan memberikannya kepada kasi pemerintahan atau petugas

khusus di desa, untuk selanjutnya dibuatkan Surat Keterangan

Domisili. Calon penerima BLT-Desa yang hanya memiliki surat

keterangan tersebut kemudian dicatat dan diinformasikan ke petugas

adminduk di desa jika ada, atau ke kecamatan atau langsung ke Dinas

Dukcapil untuk mendapatkan layanan adminduk.

e) Hasil verifikasi dan pendataan baru disampaikan oleh Relawan Desa

dan/atau Gugus Tugas COVID-19 kepada Kepala Desa

3) Proses Validasi dan Penetapan Hasil Pendataan

a) Kepala Desa memfasilitasi BPD untuk melaksanakan musyawarah

desa khusus dengan mengundang perwakilan masyarakat dan pihak

lain yang terkait untuk membantu verifikasi dan validasi data terkait

penentuan calon penerima BLT-Desa.

b) Berdasarkan hasil musyawarah tersebut, Kepala Desa dan BPD

menandatangani daftar keluarga miskin calon penerima BLT-Desa.

Merujuk kepada daftar tersebut, desa menyalurkan BLT-Desa bulan

pertama.

c) Kepala Desa menyebarluaskan daftar calon penerima BLT-Desa yang

sudah disahkan kepada masyarakat baik melalui papan informasi di

setiap dusun dan/atau di tempat-tempat yang strategis dan mudah

dijangkau. Desa juga dapat memanfaatkan website desa atau Sistem

Informasi Desa sebagai media informasi publik.

d) Jika ada keluhan dari masyarakat terhadap daftar calon penerima

BLT-Desa, maka desa bersama BPD memfasilitasi musyawarah desa

untuk membahas keluhan tersebut dan menyepakati solusinya.

Selanjutnya Daftar calon penerima BLT-Desa dilaporkan dan

disahkan oleh Bupati/Wali Kota, atau dapat diwakilkan ke Camat. Untuk

penyaluran bulan ke dua, desa harus memastikan bahwa data penerima

BLT-Desa harus sudah disahkan (Sanusi, 2020: 16). Di bawah ini

merupakan mekanisme penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa:

1) Metode perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat BLT Dana

Desa mengikuti rumus:

Page 41: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

33

a) Desa penerima Dana Desa kurang dari Rp. 800.000.000 (delapan

ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar

25% (dua puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.

b) Desa penerima Dana Desa Rp. 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah)

sampai dengan Rp. 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta rupiah)

mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar 30% (tiga puluh

persen) dari jumlah Dana Desa.

c) Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp. 1.200.000.000 (satu miliar

dua ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal

sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari jumlah Dana Desa.

d) Khusus desa yang jumlah keluarga miskin lebih besar dari anggaran

yang dialokasikan dapat menambah alokasi setelah mendapat

persetujuan Pemerintah Kabupaten/Kota.

2) Penyaluran dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan metode non tunai

(cash less) setiap bulan.

e. Besaran Bantuan Langsung Tunai Desa

Besaran BLT-Desa yang diberikan yaitu Rp 600.000,00 untuk 3

bulan pertama dan Rp 300.000,00 untuk 3 bulan berikutnya. Kemudian

jumlah tersebut dianggarkan dari minimal 35 persen dari Dana Desa atau

lebih dari 35 persen dari Dana Desa dengan persetujuan pemerintah

kabupaten/kota (Kementerian Keuangan RI, 2020: www.kemenkeu.go.id)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

50/PMK.07/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan

Page 42: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

34

Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa, besaran BLT-

Desa yang diberikan yaitu:

1) Rp 600.000,00 untuk bulan pertama sampai dengan bulan ketiga per

keluarga penerima BLT-Desa

2) Rp 300.000,00 untuk bulan keempat sampai dengan bulan keenam per

keluarga penerima BLT-Desa

f. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Di bawah ini merupakan langkah-langkah pelaporan dan

pertanggungjawaban mengenai BLT-Desa yang harus dilakukan oleh

pemerintah desa.

1) Pemerintah Desa menyusun laporan pelaksanaan pendataan calon

penerima BLT-Desa dan diserahkan kepada Bupati/Wali Kota melalui

Camat.

2) Pemerintah Desa menyampaikan laporan pelaksanaan BLT-Desa dalam

pos belanja tak terduga pada bidang 5 Penanggulangan Bencana,

Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa kepada Menteri Dalam Negeri

melalui Bupati/Wali Kota.

3) Pemerintah Desa bersama BPD mendorong partisipasi warga dalam

pengambilan keputusan, terutama pada saat musyawarah desa penentuan

calon penerima BLT-Desa, maupun musyawarah pertanggungjawaban

Pemerintah Desa dalam menggunakan anggaran untuk penanganan

COVID-19 lainnya.

Page 43: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

35

4) Pemerintah Desa menyebarluaskan kriteria dan daftar calon penerima

BLT-Desa di papan informasi di setiap dusun dan/atau di tempat-tempat

yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat dan/atau

memanfaatkan website desa, media sosial atau SID sebagai media

informasi publik (Sanusi, 2020: 26).

F. Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini, terdapat batasan-batasan penelitian yang akan

dibahas antara lain yaitu:

1. Perencanaan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai Desa di Masa

Pandemi COVID-19

2. Pelaksanaan Keputusan Bersama Dana Desa untuk Bantuan Langsung

Tunai Desa di Masa Pandemi COVID-19

3. Penatausahaan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai Desa di Masa

Pandemi COVID-19

4. Pelaporan dan pertanggungjawaban Dana Desa untuk Bantuan Langsung

Tunai Desa di Masa Pandemi COVID-19

Page 44: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

36

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian deskriptif

kualitatif. Format deskriptif kualitatif umumnya dilakukan pada penelitian

dalam bentuk studi kasus (Bungin, 2017: 68) pada ciri yang lain deskriptif

kualitatif studi kasus merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peranan

yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang

tentang berbagai variabel sosial. Dengan demikian format deskriptif kualitatif

lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-masalah studi mendalam,

seperti permasalahan tingkah laku konsumen suatu produk (Bungin, 2017: 69).

Dengan demikian, dalam penelitian ini peneliti harus membangun hubungan

dengan informan secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang detail

yaitu dengan mengamati Tata Kelola Dana Desa Pemerintah Desa

Sumbermulyo dalam memberikan Bantuan Sosial Tunai Desa kepada

masyarakat.

2. Unit Analisis

Unit analisis terdiri dari objek dan subjek. Objek yang dimaksud yaitu

tema yang diambil dalam penelitian, sedangkan subjek yang dimaksud adalah

narasumber dalam penelitian.

a. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) objek dalam sebuah penelitian kualitatif adalah

objek yang alamiah atau natural setting. Objek penelitian menjadi fokus

atau batasan fenomena atau keadaan dalam penelitian yang dilakukan.

Page 45: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

37

Dengan demikian, objek dalam penelitian ini juga dibatasi yaitu

mendeskripsikan tata kelola Dana Desa pada masa pandemi COVID-19 di

Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Daerah

Istimewa Yogyakarta.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber informasi atau pihak yang mengetahui

tentang informasi dari penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian ini

adalah Pemerintah Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro

Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana peneliti

melakukan interaksi yang mendalam dengan subjek penelitian ini. Berikut

ini merupakan daftar subjek penelitian atau informan yang memberikan

informasi terkait penelitian ini.

Page 46: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

38

Tabel 1.1 Daftar Informan

No Nama Usia

(tahun)

Alamat Jabatan

1 Totok Dwi Hermawan,

ST

35 Desa

Sumbermulyo

Sekretaris Desa

2 Rubono 56 RT 05 Bondalem Ketua BPD

3 Hadiyanto 42 RT 01 Jogodayoh Kepala Dukuh

4 Jumidah 67 RT 01 Jogodayoh Warga Dukuh

Jogodayoh

5 Taseh 78 RT 05 Gunungan Warga Dukuh

Gunungan

6 Ngatimah 43 RT 04

Plumbungan

Warga Dukuh

Plumbungan

7 Wahyudi 40 RT 05 Kintelan Warga Dukuh

Kintelan

8 Suparjo 60 RT 02 Caben Warga Dukuh Caben

9 Mujiwiarto 65 RT 05 Bondalem Warga Dukuh

Bondalem

10 Karsilah 68 RT 01 Samen Warga Dukuh Samen

11 Suyatmi 37 RT 05 Samen Warga Dukuh Samen

12 Wagiyem 55 RT 04 Samen Warga Dukuh Samen

13 Sumidah 63 RT 05 Gersik Warga Dukuh Gersik

14 Hery 30 RT 05 Kedon Warga Dukuh Kedon

15 Purjilah 53 RT 07 Siten Warga Dukuh Siten

Sumber: diolah dari data primer 2020

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode deskriptif kualitatif menggunakan beberapa cara untuk

mengumpulkan data antara lain: observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan

pancaindra mata sebagai alat bantu utama, selain pancaindra lainnya seperti

telinga, penciuman, mulut dan kulit. Dari observasi atau pemahaman yang

di maksud metode observasi adalah penelitian melalui pengamatan dan

Page 47: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

39

pengindraan (Bungin, 2017: 118). Berikut adalah hal yang di Observasi

oleh peneliti yaitu mengenai kriteria masyarakat penerima Bantuan

Langsung Tunai Desa di Masa Pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil

observasi terdapat beberapa penerima BLT-Desa yang rumahnya masih

menggunakan dinding dari bambu atau kayu, lantai masih tanah atau plester,

tidak ada fasilitas mandi cuci kakus (MCK), penerangan tanpa listrik, bahan

bakar menggunakan kayu bakar/arang/minyak tanah.

b. Wawancara

Ada dua wawancara yaitu wawancara mendalam (in-depth interview) dan

wawancara bertahap (in-depth). Wawancara yang kami gunakan adalah

metode wawancara mendalam, secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai

(Bungin, 2017: 111).

Berikut adalah pihak yang diwawancara yaitu:

1) Sekretaris Desa Sumbermulyo (1 orang)

2) Ketua BPD Desa Sumbermulyo (1 orang)

3) Kepala Dukuh Desa Sumbermulyo (1 orang)

4) Masyarakat Desa Sumbermulyo penerima BLT-Desa (7 orang)

5) Masyarakat Desa Sumbermulyo bukan penerima BLT-Desa (5 orang)

Page 48: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

40

c. Dokumentasi/dokumenter

Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis. Sebagian data yang digunakan adalah berbentuk

surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, dan sebagainya (Bungin,

2017: 124-125).

Berikut adalah Dokumen yang dikumpulkan yaitu:

1) Data Profil Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro;

2) Data RPJMDes tahun 2016-2022 Desa Sumbermulyo Kecamatan

Bambanglipuro;

3) Data APBDesa Desa Sumbermulyo tahun 2019 dan tahun 2020;

4) Data Masyarakat Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 1-3;

5) Data Masyarakat Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 4-6;

6) Data Pagu Dana Desa Tahun 2020 Desa Sumbermulyo beserta

rinciannya.

4. Teknik Analisis Data

Proses pengumpulan Data Kualitatif yang umumnya menitik beratkan

pada wawancara dan observasi partisipasi patoris membuat analisis datanya

berupa analisis tekstual dari hasil transkrip atau catatan lapangan yang tidak

terstruktur.

a. Mengorganisasikan data

Pada tahap awal peneliti mengorganisir data dalam file-file komputer, di

samping mengorganisasikan file-file, peneliti mengonversi file-file mereka

menjadi satuan-satuan teks yang sesuai (misalnya sebuah kata, sebuah

Page 49: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

41

kalimat, sebuah cerita yang lengkap) untuk analisis baik dengan tangan

maupun komputer (Creswell, 2015: 255).

b. Membaca dan membuat memo

Setelah peneliti mengorganisasikan data selanjutnya peneliti melakukan

analisis dengan memaknai database tersebut secara keseluruhan. Misalnya

agar peneliti membaca transkrip-transkrip tersebut secara keseluruhan

beberapa kali. Menenggelamkan diri dalam detailnya, mencoba memaknai

wawancara tersebut sebagai sebuah kesatuan sebelum memecahkannya

(Creswell, 2015: 256).

c. Mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menafsirkan data menjadi

kode dan tema

Dalam tahap ini pembentukan kode atau kategori merupakan jantung dari

analisis data kualitatif. Di sini peneliti membuat deskripsi secara detail,

mengembangkan tema atau dimensi dan memberikan penafsiran menurut

sudut pandang mereka dan dari perspektif yang ada dalam literatur.

Deskripsi secara detail berarti mendeskripsikan sesuatu yang mereka lihat

(Creswell, 2015: 256-257).

d. Menafsirkan data

Penafsiran merupakan pemaknaan terhadap data menjadi makna yang lebih

luas. Hal ini merupakan proses yang dimulai dengan proses penggabungan

kode, pembentukan tema dari kode tersebut, dan disusul dengan

pengorganisasian tema menjadi satuan abstraksi yang lebih luas untuk

memaknai data. Terdapat beberapa bentuk penafsiran yaitu penafsiran

berdasarkan prasangka, pandangan dan intuisi (Creswell, 2015: 261).

Page 50: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

42

e. Menyajikan dan memvisualisasikan data

Peneliti menyajikan data yaitu mengemas apa yang ditentukan dalam

bentuk teks, tabel, bagan atau gambar. Contohnya untuk menciptakan

gambaran visual dari informasi, seorang peneliti harus dapat menyajikan

tabel perbandingan atau matriks (Creswell, 2015: 261).

Page 51: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

43

BAB II

DESKRIPSI KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Sumbermulyo

Desa Sumbermulyo awalnya merupakan gabungan dari empat

kelurahan yaitu Kelurahan Lipuro, Kelurahan Gondanglipuro, Kelurahan

Gresik dan Kelurahan Bondalem. Pada tahun 1946 ke empat kelurahan

tersebut digabung menjadi satu yaitu Kelurahan Sumbermulyo, yang

diresmikan langsung oleh Sri Paduka Sultan Hamengku Buwono IX selaku

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada 8 Oktober 1946. Dengan

menyerahkan Surat Keputusan Gubernur DIY tentang Penggabungan empat

kelurahan tersebut. Dari tahun 1946 hingga tahun 2020 terdapat 6 Kepala Desa

atau Lurah yang menjabat di Desa Sumbermulyo, antara lain yaitu:

Tabel 2.1 Daftar Lurah Desa Sumbermulyo

No Periode Nama

1. Periode I (1946-1966) Harjo Sudarmo

2. Periode II (1966-1970) Broto Harsoyo

3. Periode III (1971-1995) T. Prawata

4. Periode IV (1996- 2004) Sukardi

5. Periode V (2005-2015) Dra. Ani Widayani

6. Periode VI (2016-2022) Dra. Ani Widayani

Sumber: RPJMDes Desa Sumbermulyo Tahun 2016-2022

Page 52: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

44

B. Visi dan Misi

1. Visi

“SUMBERMULYO YANG HARMONIS, SEHAT, SEJAHTERA

DAN LESTARI”, mengandung maksud bahwa segala kegiatan pembangunan

diarahkan untuk mewujudkan dan meningkatkan derajat keharmonisan

kehidupan keluarga dan kehidupan bermasyarakat serta meningkatkan

kesehatan lahir dan batin sebagai perwujudan kepedulian dan kejujuran

terhadap diri pribadi maupun komunitas. Mengingat bangsa kita telah

mengalami kondisi sakit selama dalam penjajahan. Menciptakan kebersihan

dalam seluruh aspek kehidupan sebagai manifestasi dari rasa keimanan kepada

Tuhan Yang Maha Esa, karena bersih itu merupakan bagian dari keimanan.

Damai mengandung cita-cita bahwa kondisi real masyarakat Sumbermulyo

cukup majemuk dari berbagai sudut pandang baik: Sosial, Ekonomi, Budaya

dan Agama, sehingga damai dan rukun merupakan kata kunci keberhasilan

pembangunan di Desa Sumbermulyo.

2. Misi

Dalam RPJMDesa 2017-2022 Misi Desa Sumbermulyo dirumuskan

sebagai berikut:

a. Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang indah, baik menyangkut lingkungan

dasar perumahan, permukiman, persawahan maupun lingkungan hubungan

personal masyarakat serta ormas. Lembaga dan pemerintah yang bersinergi

secara harmonis serta nyaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Page 53: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

45

b. Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang sehat, baik lingkungan warga

masyarakat maupun pemerintah desa baik secara jasmani maupun rohani,

serta administrasi yang nyaman bagi pengguna maupun pelakunya.

c. Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang sejahtera, meningkatkan

perekonomian warga maupun pendapatan desa, sehingga terjadi

pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.

d. Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang lestari dengan membuat program

yang berkelanjutan sehingga memunculkan program pelestarian dalam

pengelolaan, pengolahan maupun distribusi yang mengacu pada

Sumbermulyo lestari “Lestari Alamku Lestari Desaku”.

C. Geografis Desa Sumbermulyo

1. Batas Wilayah

Desa Sumbermulyo terdiri dari 115 RT serta 16 Pedukuhan yang

terbagi ke dalam 4 distrik. Batas wilayah Desa Sumbermulyo sebelah utara

yaitu Desa Palbapang dan Desa Tirirenggo, Kecamatan Bantul. Batas sebelah

timur yaitu Desa Patalan Kecamatan Jetis dan Desa Srihardono Kecamatan

Pundong. Kemudian batas sebelah selatan yaitu Desa Mulyodadi Kecamatan

Bambanglipuro serta sebelah barat Desa Sumbermulyo berbatasan dengan

Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak. Berikut ini merupakan nama-nama

Pedukuhan yang ada di Desa Sumbermulyo.

a. Distrik Lipuro

1) Pedukuhan Kanutan

2) Pedukuhan Siten

Page 54: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

46

3) Pedukuhan Tangkilan

4) Pedukuhan Kutu

5) Pedukuhan Kedon

b. Distrik Kaligondang

1) Pedukuhan Kaligondang

2) Pedukuhan Gedongan

3) Pedukuhan Gunungan

4) Pedukuhan Jogodayoh

c. Distrik Gersik

1) Pedukuhan Plumbungan

2) Pedukuhan Caben

3) Pedukuhan Samen

4) Pedukuhan Gersik

d. Distrik Bondalem

1) Pedukuhan Bondalem

2) Pedukuhan Kintelan

3) Pedukuhan Cepoko

Page 55: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

47

2. Luas Wilayah dan Peruntukannya

Luas Wilayah Desa Sumbermulyo yaitu 819.9320 Ha. Luas tersebut

kemudian terbagi dalam beberapa peruntukan antara lain yaitu:

Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Peruntukannya

No Data Peruntukan Tanah Luas (Ha)

1) Tanah Bengkok/Pelungguh 56.8035

2) Tanah Kas Desa 37.8774

3) Jalan 6.6795

4) Sawah dan Ladang 496.4275

5) Pemukiman/Perumahan 264.4415

6) Kuburan 5.5375

7) Sungai 46.8460

8) Perkantoran 13.4510

9) Sawah Milik Penduduk 390.4350

10) Pekarangan Milik Penduduk 250.8230

11) Tegalan Milik Penduduk 0.3020

TOTAL 819.9320

Sumber: RPJMDes Tahun 2016-2022 Desa Sumbermulyo

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat 11 peruntukan

tanah di Desa Sumbermulyo. Delapan diantaranya merupakan tanah milik desa

sedangkan 3 peruntukan yang lain yaitu milik penduduk Desa Sumbermulyo

yaitu sawah seluas 390.4350 ha, pekarangan seluas 250.8230 ha dan tegalan

seluas 0.3020 ha. Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa Desa

Sumbermulyo memiliki sawah dan ladang yang cukup luas baik milik

Pemerintah Desa atau pun penduduk desa. Hal itu juga menjelaskan bahwa

mayoritas penduduk Desa Sumbermulyo memiliki mata pencaharian sebagai

petani atau buruh tani. Di mana buruh tani yang berpenghasilan kurang dari

Rp. 600.000,00 per bulan menjadi salah satu kriteria penerima BLT-Desa di

Desa Sumbermulyo menurut kriteria miskin berdasarkan Keputusan Menteri

Page 56: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

48

Sosial Republik Indonesia Nomor 146/Huk/2013 tentang Penetapan Kriteria

dan Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.

D. Demografi

Demografi merupakan data mengenai jumlah penduduk, dalam

penelitian ini terdapat beberapa data terkait demografi penduduk berdasarkan

usia, jenis kelamin, pekerjaan dan tingkat pendidikan.

1. Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

Tabel 2.3 Demografi Desa Sumbermulyo Menurut Usia

No Usia

(tahun)

Jumlah

(jiwa)

Persentase

(%)

1. ≦1 158 1

2. 1-4 726 4,57

3. 5-14 2.181 13,73

4. 15-39 5.418 34,10

5. 40-64 5.395 33,96

6. ≧65 2.007 12,64

Total 15.885 100

Sumber: Sistem Informasi Desa Sumbermulyo Tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa jumlah

penduduk di Desa Sumbermulyo mayoritas berada di usia 15-39 tahun atau

usia produktif. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya jumlah

presentasinya yaitu 34,10%. Kemudian untuk jumlah penduduk menurut

usia yang tergolong minoritas yaitu berada di usia ≦1 tahun sejumlah 158

jiwa atau 1%. Selain itu, informasi yang dapat diketahui yaitu di mana

terdapat sejumlah 2.007 jiwa usia rentan atau dapat dikatakan usia 65 ke

atas adalah usia yang rentan sakit, tidak terkecuali rentan untuk tertular

COVID-19. Kaitannya dengan penelitian ini terutama terletak dalam salah

Page 57: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

49

satu kriteria calon penerima BLT-Desa yaitu masyarakat yang terdampak

COVID-19.

2. Jumlah Kartu Keluarga atau KK

Jumlah KK atau Kartu Keluarga pada tahun 2020 di Desa

Sumbermulyo adalah 5.651 KK dengan kepadatan 1.938 jiwa per Km².

Beberapa jumlah KK ini kemudian mendapatkan Bantuan Langsung Tunai

Desa karena BLT-Desa ini diperuntukkan bagi keluarga miskin atau rentan

miskin bukan untuk perorangan.

3. Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan

No Jenis

Pekerjaan L P

Jumlah

(jiwa)

Persentase

(%)

1 Petani 103 68 171 2,04

2 Buruh Tani 1.797 1.495 3.292 39,22

3 Buruh Pabrik 801 536 1.337 15,93

4 PNS 189 202 391 4,66

5 Pegawai Swasta 840 633 1.473 17,55

6 Pedagang 678 770 1.448 17,25

7 TNI 35 0 35 0,41

8 POLRI 47 1 48 0,57

9 Dokter 3 6 9 0,11

10 Bidan 4 4 8 0,10

11 Perawat 4 20 24 0,28

12 Lainnya 54 104 158 1,88

Total 4.555 3.839 8.394 100

Sumber: Sistem Informasi Desa Sumbermulyo 2019

Berdasarkan tabel di atas mengenai jumlah penduduk menurut

pekerjaan mayoritas penduduk Desa Sumbermulyo bekerja di sektor

pertanian yaitu sebagai buruh tani sejumlah 3.292 jiwa atau 39,22%.

Page 58: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

50

Sedangkan minoritas penduduk Desa Sumbermulyo bekerja di bidang

kesehatan yaitu Bidan yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang

perempuan atau 0,10%.

Informasi lain yang dapat diketahui berdasarkan tabel di atas yaitu

banyak penduduk Desa Sumbermulyo yang mempunyai mata pencaharian

sebagai buruh tani, buruh pabrik, petani, pegawai swasta dan pedagang.

Kemudian mata pencaharian tersebut adalah jenis pekerjaan yang banyak

terkena dampak ekonomi semenjak adanya pandemi COVID-19. Misalnya

saja buruh pabrik, banyak buruh pabrik yang kemudian terkena pemutusan

hubungan kerja atau PHK karena pabriknya sudah tidak bisa beroperasi lagi,

kemudian pegawai swasta juga banyak yang mengalami perampingan

pegawai karena perusahaannya bangkrut serta pedagang terutama pedagang

kecil atau pedagang kaki lima juga banyak yang gulung tikar karena

pandemi COVID-19. Hal tersebut kemudian menjadi salah satu syarat yang

digunakan untuk menyeleksi calon penerima Bantuan Langsung Tunai

Desa.

Page 59: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

51

4. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(Unit)

Persentase

(%)

1 SD 3.429 22,70

2 SLTP 2.320 15,36

3 SLTA 4.657 30,83

4 D1 167 1,10

5 D3 3.308 21,90

6 S1 789 5,22

7 S2 436 2,89

Total 15.106 100

Sumber: Sistem Informasi Desa Sumbermulyo Tahun 2018

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa masyarakat Desa

Sumbermulyo ini tergolong masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran

tentang pendidikan yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

jumlah penduduk yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan

tinggi baik itu D1, D3, S1 dan S2, sejumlah 4.700 jiwa. Selain itu dapat

diketahui pula jumlah penduduk dengan pendidikan terakhir SD yaitu

sejumlah 3.429 jiwa, di mana hal tersebut menjadi salah satu kriteria yang

menjadi pedoman untuk menyeleksi calon penerima Bantuan Langsung

Tunai Desa yang bersumber dari Dana Desa. Kriteria mengenai tingkat

pendidikan ini berasal dari Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia

Nomor 146/Huk/2013 tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan Fakir

Miskin dan Orang Tidak Mampu yaitu, kriteria nomor 13 yang berbunyi

pendidikan KK atau Kepala Keluarga tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat

SD. Jumlah Penduduk yang hanya tamat SD tentunya dapat mempengaruhi

jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai Desa.

Page 60: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

52

E. Sarana dan Prasarana

1. Sarana Pendidikan

Tabel 2.6 Fasilitas Pendidikan

No Jenis Fasilitas Jumlah

(Unit) Persentase

(%)

1 Gedung Paud 27 64,29

2 Gedung SD 9 21,43

3 Gedung SMP 3 7,14

4 Gedung SMA 3 7,14

Total 42 100

Sumber: Sistem Informasi Desa Sumbermulyo Tahun 2018

Di Desa Sumbermulyo ini terdapat beberapa gedung sebagai sarana

pendidikan mulai dari gedung Paud, gedung SD, gedung SMP serta gedung

SMA, dengan jumlah total 42 gedung. Dengan jumlah gedung terbanyak yaitu

gedung Paud yang berjumlah 27 gedung atau 64,2% dari total sarana

pendidikan yang ada di Desa Sumbermulyo.

Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Sumbermulyo tentunya dapat

menunjang tingkat pendidikan masyarakat desa yang nantinya akan

berpengaruh terhadap jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai Desa.

Dikatakan demikian karena menurut peneliti antara tingkat pendidikan dan

fasilitas pendidikan di suatu wilayah itu saling berkaitan. Contohnya ketika di

suatu wilayah tidak ada fasilitas pendidikan sama sekali bagaimana

masyarakat di wilayah tersebut akan mengenyam pendidikan dengan baik, hal

itu tentunya akan berpengaruh pada tingkat pendidikan masyarakat di suatu

wilayah termasuk di Desa Sumbermulyo.

Page 61: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

53

2. Sarana Kesehatan

Tabel 2.7 Fasilitas Kesehatan

No Jenis Fasilitas Jumlah

(Unit)

Persentase

(%)

1 Posyandu 16 53,33

2 Puskesmas 1 3,33

3 Rumah Sakit 1 3,33

4 Rumah Bersalin 1 3,33

5 Praktek Dokter 9 30

6 Apotik 2 6,68

Total 30 100

Sumber: Sistem Informasi Desa Sumbermulyo Tahun 2018

Berdasarkan data di atas Desa Sumbermulyo memiliki 6 sarana

kesehatan mulai dari Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah Bersalin,

Praktek Dokter dan Apotik yang tersebar di wilayah Desa Sumbermulyo.

Dengan jumlah terbanyak yaitu Praktek Dokter sejumlah 9 tempat atau 30%

dari total sarana kesehatan yang ada di Desa Sumbermulyo. Dengan adanya

fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sumbermulyo akan mempermudah bagi

masyarakat desa yang akan berobat, kemudian bagi penduduk yang

mempunyai penyakit kronis atau penyakit menahun juga dapat di rawat di

Rumah Sakit terdekat tanpa haru ke luar wilayah untuk mencari fasilitas

kesehatan yang lain. Selain itu di masa pandemi saat ini fasilitas kesehatan

sangatlah diperlukan, khususnya untuk menangani pasien yang terkonfirmasi

positif COVID-19. Di Desa Sumbermulyo fasilitas kesehatan yang digunakan

untuk menangani pasien positif COVID-19 adalah Puskesmas dan Rumah

Sakit.

Page 62: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

54

F. Struktur Organisasi Desa

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Gambar di atas menunjukkan tingkatan jabatan Pemerintah Desa di

mana Lurah atau Kepala Desa langsung membawahi Kepala Seksi

(pemerintahan, kesejahteraan dan pelayanan) dan Kepala Dukuh. Kemudian

Sekretaris Desa membawahi Kepala Urusan (keuangan, tata usaha dan umum

dan perencanaan). Desa Sumbermulyo adalah salah satu desa yang ada di

Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga, sebutan untuk jabatan Pemerintah

Desa di ganti agar memiliki karakteristik tersendiri sebagai pemerintahan yang

LURAH DESA

KEPALA DESA BPD

CARIK DESA

SEKERTARIS DESA

KEPALA

URUSAN

KEUANGAN

KEPALA

URUSAN

TATA USAHA

DAN UMUM

KEPALA

URUSAN

PERENCANAAN

KEPALA SEKSI

PEMERINTAHAN

KEPALA SEKSI

KESEJAHTERAAN KEPALA SEKSI

PELAYANAN

KEPALA DUKUH

Page 63: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

55

terletak di Keraton Yogyakarta. Sebutan ini diambil dari penyebutan dalam

struktur pemerintahan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten

Pakualaman.

1. Kepala Desa (Lurah)

2. Sekretaris Desa (Carik)

3. Jogoboyo (Kepala Seksi Pemerintahan)

4. Ulu-ulu (Kepala Seksi Kesejahteraan)

5. Kamituo (Kepala Seksi Pelayanan)

6. Danarto (Kepala Urusan Keuangan)

7. Tata Laksana (Kepala Urusan Umum dan Tata Usaha)

8. Pangripto (Kepala Urusan Perencanaan)

Di bawah ini merupakan susunan Pemerintah Desa di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Tabel 2.8 Nama-nama Kepala Desa dan Perangkat Desa Sumbermulyo

No Jabatan Nama

1. Lurah (Kepala Desa) Dra. Ani Widayani

2. Carik (Sekretaris Desa) Totok Dwi Hermawan, ST

3. Jogoboyo

(Kepala Seksi Pemerintahan)

Atriyono, S.H.

4. Ulu-ulu

(Kepala Seksi Kesejahteraan)

Dra. Heni Nursanti

5. Kamituo

(Kepala Seksi Pelayanan)

Busra, A.md.E.

6. Danarto

(Kepala Seksi Keuangan)

Ismail

7. Tata Laksana

(Kepala Urusan Umum dan TU)

Drs. Agus Sunaryo

8. Pangripto

(Kepala Urusan Perencanaan)

Drs. Subandriyo

Sumber: Administrasi Pemerintah Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Page 64: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

56

Kemudian Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten

Bantul, memiliki 16 Pedukuhan dan 115 RT Berikut adalah nama-nama

Kepala Dukuh yang ada di Desa Sumbermulyo:

Tabel 2.9 Nama-nama Kepala Dukuh di Desa Sumbermulyo

No Jabatan Nama

1 Dukuh Kanutan M Nunung Trihatma

2 Dukuh Siten G. Purwanto

3 Dukuh Tangkilan Andi Kurniawan, S.Pd.

4 Dukuh Kutu Wagino Tejo Suwarno

5 Dukuh Kedon Maryata

6 Dukuh Kaligondang Supriyanto

7 Dukuh Gedongan Titik Hidayati

8 Dukuh Gunungan Saliya

9 Dukuh Jogodayoh Hadiyanto

10 Dukuh Plumbungan Drs. H. Prawarta

11 Dukuh Caben R. Rantaya

12 Dukuh Samen Watana

13 Dukuh Gersik Widiyanto

14 Dukuh Bondalem Agus Sunaryo

15 Dukuh Kintelan Triyono

16 Dukuh Cepoko Amikir

Sumber: RPJMDes Tahun 2016-2022 Desa Sumbermulyo

1. Tugas dan Fungsi Kepala Desa

Menurut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Kepala Desa sebagai kepala pemerintahan memiliki kewenangan untuk

menjalankan roda pemerintahan desa. Kepala Desa sebagai eksekutif yang

menentukan, merancang serta membuat kebijakan bersama dengan BPD.

Selain itu, Kepala Desa juga memiliki tugas menyelenggarakan

pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, melakukan

pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk

Page 65: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

57

melaksanakan tugas tersebut Kepala Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai

berikut:

a. Menyelenggarakan pemerintahan desa, seperti tata praja pemerintahan,

penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan

ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,

administrasi kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah;

b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana

perdesaan, pembangunan bidang pendidikan serta bidang kesehatan;

c. Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban

masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,

keagamaan dan ketenagakerjaan;

d. Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi

masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna;

e. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga

lainnya.

2. Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa

Menurut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

bagian sekretariat desa dipimpin oleh seorang sekretaris yang

melaksanakan tugas harian dari Kepala Desa. Sekretaris membawahi tiga

unsur staf yang bekerja di bawah kewenangan seorang sekretaris desa

antara lain yaitu: urusan tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan urusan

perencanaan, dan paling sedikit dua urusan yaitu urusan umum dan

Page 66: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

58

perencanaan, dan urusan keuangan. Adapun sebagai berikut rincian tugas

dari setiap unsur kerja dalam sekretariat:

Sekretaris Desa (Sekdes), berkedudukan sebagai unsur pimpinan

sekretariat desa. Sekretaris desa bertugas membantu Kepala Desa dalam

bidang administrasi pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas, sekretaris

desa mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip dan ekspedisi;

b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat

desa dan kantor, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,

penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas

dan pelayanan umum;

c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi

keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,

verifikasi administrasi keuangan, administrasi penghasilan kepala desa,

perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya;

d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka

pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program serta

penyusunan laporan.

Page 67: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

59

3. Tugas dan Fungsi Kepala Urusan

Menurut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

kepala urusan termasuk di dalam sekretariat desa yang bekerja di bawah

sekretaris desa. Sekretariat bertugas sebagai pendukung terhadap urusan

administrasi yang dikerjakan oleh sekretaris desa. Berikut fungsi-fungsi

kepala urusan:

a. Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti

melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi

surat menyurat, arsip dan ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat

desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayanan

umum;

b. Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan

keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi

sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi

keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa,

BPD dan lembaga pemerintahan desa lainnya;

c. Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasikan urusan

perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja

desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,

melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

Page 68: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

60

4. Tugas dan Fungsi Kepala Seksi

Menurut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

kepala seksi termasuk juga dalam sekretariat desa yang bekerja sebagai

pelaksana kerja operasional yang membantu jalannya pemerintahan desa

dan dibawah kewenangan sekretaris desa. Adapun sebagai berikut fungsi

dari unsur seksi:

a. Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan

manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa,

pembinaan masalah pertahanan, pembinaan ketentraman dan ketertiban,

pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan

dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan profil desa;

b. Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan

pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang

pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat

di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan

keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna;

c. Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan

motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,

meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai social

budaya masyarakat, keagamaan dan ketenagakerjaan.

Page 69: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

61

5. Tugas dan Fungsi Pelaksana Kewilayahan

Menurut Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

pelaksana tugas kewilayahan dipimpin oleh seorang dusun, bekerja membantu

pemerintah desa untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan berdasarkan

pada wilayah yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh pemerintah desa.

Tugas pelaksanaan kewilayahan menyesuaikan dengan kondisi geografis,

kepadatan penduduk, dan keuangan desa dalam mengelola wilayah yang

termasuk ke dalam pemerintahan desa.

H. Kondisi Masyarakat Desa Sumbermulyo

1. Kondisi Sosial

Desa Sumbermulyo adalah desa yang terletak di pedesaan, akan tetapi

tidak terlalu pelosok. Masyarakat Desa Sumbermulyo tergolong masyarakat

yang sangat ramah dan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan terhadap sesama

masyarakat desa. Hal tersebut tidak lepas dari adat atau norma yang

ditanamkan pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal akan

keramah-tamahannya.

Selama masa pandemi COVID-19 masyarakat Sumbermulyo tidak lagi

mengadakan kegiatan-kegiatan sosial sehingga intensitas kehidupan sosial

mereka menjadi terbatas. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil wawancara

dengan Ketua BPD Desa Sumbermulyo beliau menjelaskan bahwa banyak

kegiatan sosial yang diberhentikan untuk sementara waktu sampai waktu yang

belum ditentukan. Kemudian kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan

sebelumnya seperti kegiatan-kegiatan perayaan hari ulang tahun NKRI juga

Page 70: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

62

semuanya ditiadakan. Dari hasil observasi kegiatan-kegiatan keagamaan juga

dibatasi misalnya jamaah sholat di masjid, kemudian jamaah gereja juga

dibatasi. Terutama untuk masyarakat yang sudah lanjut usia. Di sisi lain

peneliti juga mendapatkan informasi dari salah satu informan bahwa untuk

kegiatan seperti tahlilan atau acara doa bersama masih dilakukan. Meskipun

demikian, masyarakat Desa Sumbermulyo tetap menjalankan protokol

kesehatan sesuai dengan anjuran dari Pemerintah Pusat. Akan tetapi tidak

semua masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Berdasarkan hasil observasi peneliti masih banyak masyarakat desa

yang tidak menjalankan protokol kesehatan terutama 3 M memakai masker,

menjaga jarak dan mencuci tangan. Masyarakat yang sedang beraktivitas di

sekitar lingkungan rumahnya seperti berbelanja di warung dan pergi ke kebun

mereka tidak menggunakan masker apalagi menjaga jarak. Masih ada

kerumunan-kerumunan yang ditemukan terutama di warung-warung dan di

pos-pos ronda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti rata-rata

masyarakat yang menggunakan masker hanya ketika berpergian ke tempat-

tempat tertentu misalnya ke Kantor Desa, Rumah Sakit, Puskesmas dan

tempat-tempat lain yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini

tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat tetapi juga di lingkungan

Pemerintah Desa. Dari pengamatan peneliti saat melakukan pengambilan data

di Kantor Desa memang pada saat melakukan pelayanan mereka selalu

menggunakan masker tetapi ketika sedang berdiskusi di dalam ruangan

mereka tidak menggunakan masker dengan benar. Walaupun demikian,

banyak juga yang tetap menjalankan protokol kesehatan seperti apa yang

Page 71: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

63

dianjurkan oleh Pemerintah Pusat agar senantiasa dapat mengurangi

penyebaran COVID-19.

2. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat Desa Sumbermulyo pada umumnya

sudah berjalan dengan lancar dengan kata lain roda perekonomian Desa

Sumbermulyo cukup baik sebelum adanya pandemi COVID-19. Banyak

penduduk yang bekerja sebagai pedagang seperti pedagang warung-warung

kelontong, kemudian banyak juga yang bekerja sebagai petani, buruh tani,

buruh pabrik, buruh proyek, pegawai swasta dan lain-lain. Banyak dari mereka

yang terdampak akibat pandemi COVID-19 khususnya dari segi ekonomi. Ada

yang mengalami gulung tikar, terkena PHK, kehilangan mata pencaharian,

berkurangnya pendapatan dan sebagainya.

Selain itu Desa Sumbermulyo memiliki BUMDesa yang seharusnya

dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa kemudian mengalami penurunan

pendapatan karena adanya pandemi COVID-19. Sebelum pandemi COVID-19

sumber pendapatan BUMDes Desa Sumbermulyo salah satunya dari

menyewakan genset kepada masyarakat yang akan mengadakan hajatan dan

semenjak pandemi karena tidak diperbolehkan untuk menyelenggarakan

hajatan dalam bentuk apapun, sehingga BUMDes Desa Sumbermulyo

kehilangan salah satu sumber pendapatan.

Berdasarkan data penerima BLT-Desa baik tahap 1, 2, 3, 4, 5 atau 6

banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan karena

pandemi COVID-19 ini. Sehingga Pemerintah Desa Sumbermulyo melakukan

Page 72: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

64

protecting terhadap masyarakat desa agar terhindar dari keterpurukan ekonomi

akibat pandemi COVID-19 melalui sebuah kebijakan. Yang diwujudkan dalam

Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penetapan

Daftar Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-Desa) Akibat

Pandemi COVID-19 tahap 1-3 dan Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo

Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Penerima Manfaat Bantuan

Langsung Tunai Desa (BLT-Desa) Akibat Pandemi COVID-19 tahap 4-6.

3. Kondisi Budaya

Desa Sumbermulyo merupakan desa yang kaya akan kesenian atau

budaya lokal yang dilestarikan hingga saat ini. Banyak budaya yang rutin

dilakukan oleh masyarakat Desa Sumbermulyo, misalnya hadroh, samroh,

solawatan dan lain-lain. Ada beberapa kesenian atau budaya lokal yang

dimiliki oleh masyarakat Desa Sumbermulyo antara lain yaitu kesenian

ketoprak, jatilan, reog, karawitan, gejok lesung, toklik, hadroh, samroh,

solawatan, brambangan, pedalangan, tari-tarian serta macapat. Akan tetapi

setelah adanya pandemi banyak budaya rutinan yang tidak dilaksanakan lagi

dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.

4. Kondisi Kesehatan Masyarakat

Desa Sumbermulyo memiliki cukup banyak sarana dan prasarana

kesehatan masyarakat, sehingga apabila terdapat masyarakat membutuhkan

sarana dan prasarana tersebut masyarakat lebih mudah untuk mengakses nya.

Akan tetapi menurut data mengenai penerima Bantuan Langsung Tunai Desa

Page 73: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

65

terdapat 63 orang yang memiliki penyakit kronis sehingga mereka masuk ke

dalam salah satu kriteria calon penerima Bantuan Langsung Tunai Desa.

Dalam masa pandemi COVID-19 ini kondisi kesehatan masyarakat

Desa Sumbermulyo cukup baik, dikatakan demikian karena hanya sedikit

penduduk Desa Sumbermulyo yang positif COVID-19. Menurut cuplikan hasil

wawancara dengan Ketua BPD Desa Sumbermulyo terdapat kurang lebih 10

penduduk yang terkonfirmasi positif COVID-19, dimana rata-rata penduduk

yang positif COVID berasal dari nakes atau tenaga kesehatan yang keseharian

nya bekerja menangani pasien COVID-19. Meskipun demikian masyarakat

Desa Sumbermulyo tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan

himbauan dari pemerintah.

I. Dana Desa

Dalam kerangka konseptual telah disebutkan mengenai pengertian

Dana Desa bahwa Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer

melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan

digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Oleh karena itu Dana Desa merupakan bagian dari Pendapatan Asli Desa yang

bersumber dari pendapatan transfer.

Page 74: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

66

1. APBDesa Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2019

Di bawah ini merupakan tabel rencana dan realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa Sumbermulyo tahun 2019 dengan rincian

sebagai berikut

Tabel 2.10 Rencana dan Realisasi

APBDesa Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2019

Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp)

A. Pendapatan

1. Pendapatan Asli Desa 406.708.050,00 406.708.050,00

a. Hasil Usaha Desa 5.000.000,00 5.000.000,00

1) Bagi Hasil BUMDes 5.000.000,00 5.000.000,00

b. Hasil Aset Desa 401.708.050,00 401.708.050,00

1) Pengelolaan Tanah Kas Desa 364.208.050,00 364.208.050,00

2) Hasil Kios Milik Desa 17.500.000,00 17.500.000,00

3) Bangunan Desa 5.000.000,00 5.000.000,00

4) Lain-lain Aset Desa 15.000.000,00 15.000.000,00

2. Pendapatan Transfer 3.938.668.158,00 4.001.062.440,00

a. Dana Desa 1.365.559.000,00 1.365.559.000,00

1) Dana Desa 1.365.559.000,00 1.365.559.000,00

b. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 163.502.158,00 225.896.440,00

1) Bagi Hasil Pajak dan Retribusi

Daerah Kabupaten/Kota

163.502.158,00 225.896.440,00

c. Alokasi Dana Desa 1.604.607.000,00 1.604.607.000,00

1) Alokasi Dana Desa 1.604.607.000,00 1.604.607.000,00

d. Bantuan Keuangan

Kabupaten/Kota

805.000.000,00 805.000.000,00

1) Bantuan Keuangan dari APBD

Kabupaten/Kota

805.000.000,00 805.000.000,00

3. Pendapatan Lain-lain 75.000.000,00 75.000.000,00

a. Penerimaan dari Hasil

Kerjasama Antar Desa

14.000.000,00 14.000.000,00

1) Penerimaan dari Hasil Kerjasama

Antar Desa

14.000.000,00 14.000.000,00

b. Bunga Bank 10.000.000,00 10.000.000,00

1) Bunga Bank 10.000.000,00 10.000.000,00

c. Lain-lain Pendapatan Desa Yang

Sah

51.000.000,00

1) Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah 51.000.000,00 51.000.000,00

JUMLAH PENDAPATAN 4.420.376.208,00 4.482.770.490,00

B. Belanja

Page 75: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

67

1. Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

1.769.477.020,00 1.763.294.055,00

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan

Desa

1.721.870.040,00 1.729.225.500,00

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 1.058.364.500,00 1.062.234.500,00

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat 317.049.000,00 318.771.500,00

5. Bidang Penanggulangan Bencana,

Darurat dan Mendesak Desa

40.800.000,00 48.419.282.00

JUMLAH BELANJA 4.907.560.560,00 4.921.944.837,00

SURPLUS/(DEFISIT) (487.184.352,00) (439.174.347,00)

C. Pembiayaan

1. Penerimaan Pembiayaan 537.184.352,00 498.541.387,00

2. Pengeluaran Pembiayaan 50.000.000,00 59.367.040,00

Pembiayaan Netto 487.184.352,00 439.174.347,00

Sumber: Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 02 Tahun 2019

Berdasarkan tabel mengenai rincian singkat Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa, Desa Sumbermulyo merupakan desa dengan pendapatan yang

cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 4.482.770.490,00 di tahun 2019. Pendapatan

tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 406.708.050,00,

pendapatan transfer termasuk Dana Desa sebesar Rp. 4.001.062.440,00 serta

pendapatan lain-lain sebesar Rp. 75.000.000,00. Meskipun demikian, Desa

Sumbermulyo mengalami defisit anggaran hal tersebut dikarenakan terdapat

beberapa perubahan anggaran sehingga mengalami defisit anggaran sebesar

Rp. 439.174.347,00. Selain itu, Desa Sumbermulyo memiliki selisih

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan atau pembiayaan netto

sebesar Rp. 439.174.347,00.

Dari penjabaran di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber

pendapatan desa terbesar kedua yaitu pendapatan transfer khususnya Dana

Desa sebesar Rp. 1.365.559.000,00. Informasi lain yang dapat diketahui

berdasarkan tabel di atas yaitu jumlah realisasi anggaran belanja untuk bidang

pelaksanaan pembangunan, bidang pembinaan masyarakat, bidang

Page 76: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

68

pemberdayaan kemasyarakatan dan bidang penanggulangan bencana, darurat

dan mendesak desa semuanya mengalami penambahan anggaran. Kemudian

untuk bidang penyelenggaraan pemerintahan desa tidak mengalami

penambahan tetapi antara rencana dan realisasi jumlah anggarannya berkurang

sebesar Rp. 6.182.965,00.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui bahwa di tahun 2019

belum terdapat lonjakan anggaran maupun realisasi pada bidang

penangggulangan bencana, darurat dan mendesak desa, meskipun sudah

gempar terkait adanya pandemi COVID-19 yang melumpuhkan berbagai

sektor industri. Hal itu terjadi karena pada tahun 2019 wabah COVID-19

belum ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO sehingga Pemerintah Pusat

belum menerbitkan peraturan ataupun kebijakan untuk menanggulangi

dampak pandemi COVID-19 dan mencegah penyebaran COVID-19. Dengan

demikian Pemerintah Desa masih menganggarkan dan merealisasikan belanja

desa sesuai dengan kebutuhan desa serta masyarakat desa.

2. APBDesa Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2020

Di bawah ini merupakan data rencana dan realisasi APBDesa Desa

Sumbermulyo setelah perubahan ketiga berdasarkan Peraturan Lurah Desa

Sumbermulyo Nomor 05 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran

2020 dengan rincian sebagai berikut:

Page 77: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

69

Tabel 2.11 Rencana dan Realisasi

APBDesa Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran 2020

Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp)

A. Pendapatan

1. Pendapatan Asli Desa 662.844.000,00 390.973.255,00

a. Hasil Usaha Desa 5.000.000,00 5.000.000,00

b. Hasil Aset Desa 657.844.000,00 385.973.255,00

2. Pendapatan Transfer 4.049.793.158,00 3.923.339.849,00

a. Dana Desa 1.586.684.000,00 1.575.877.000,00

b. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi 163.502.158,00 190.316.849,00

c. Alokasi Dana Desa 1.604.607.000,00 1.462.146.000,00

b. Bantuan Keuangan

Kabupaten/Kota

695.000.000,00 695.000.000,00

1. Pendapatan Lain-lain 41.000.000,00 25.000.000,00

a. Penerimaan dari Hasil Kerjasama

Antar Desa

30.000.000,00 14.000.000,00

b. Bunga Bank 10.000.000,00 10.000.000,00

a. Lain-lain Pendapatan Desa Yang

Sah

1.000.000,00 1.000.000,00

JUMLAH PENDAPATAN 4.753.637.158,00 4.339.313.104,00

B. Belanja

1. Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa

2.312.276.582,00 1.898.321.601,00

2. Bidang Pelaksanaan

Pembangunan Desa

1.770.409.000,00 1.287.111.500,00

3. Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan

676.510.100,00 386.626.500,00

4. Bidang Pemberdayaan

Masyarakat

284.986.700,00 42.637.500,00

5. Bidang Penanggulangan Bencana,

Darurat dan Mendesak Desa

48.717.615,00 924.628.575.00

JUMLAH BELANJA 5.092.899.997,00 4.539.325.676,00

SURPLUS/(DEFISIT) (339.262.839,00) (200.012.572,00)

C. Pembiayaan

1. Penerimaan Pembiayaan 394.262.839,00 230.012.572,00

2. Pengeluaran Pembiayaan 55.000.000,00 30.000.000,00

Pembiayaan Netto 339.262.839,00 200.012.572,00

Sumber: Sistem Keuangan Desa Sumbermulyo Tahun 2021

Berdasarkan tabel APBDesa Desa Sumbermulyo tahun 2020 dapat

diketahui bahwa pendapatan terbanyak bersumber dari Dana Desa yaitu

Rp. 1.575.877.000,00 yang kemudian diprioritaskan untuk bidang

Page 78: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

70

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa sebesar

Rp. 924.628.575,00. Di tahun 2020 Desa Sumbermulyo juga mengalami

defisit anggaran sebesar Rp. 200.012.572,00. Selanjutnya mengenai

pengeluaran terbanyak di tahun 2020 yaitu bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa yaitu sebesar Rp. 1.898.321.601,00. Pada APBDesa

2020 ini juga telah mengalami perubahan sebanyak 3 kali dan ini adalah

yang paling terakhir. Selain itu, pada APBDesa tahun 2020 ini Pemerintah

Desa Sumbermulyo benar-benar banyak menghilangkan kegiatan atau

program terutama di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa serta

pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini dapat dibuktikan dengan selisih

antara rencana dan realisasi yang cukup banyak pada kedua bidang tersebut.

Pada bidang penyelenggaraan pemerintahan desa selisih antara rencana dan

realisasi sebesar Rp. 413.954.981,00 serta pada bidang pelaksanaan

pembangunan sebesar Rp. 483.297.500,00.

Selain kedua bidang di atas, dua bidang yang lain juga mengalami

selisih rencana dan realisasi yang cukup besar juga. Hal itu dapat di lihat

dari rencana dan realisasi anggaran yang ada di mana pada bidang

pembinaan kemasyarakatan tertulis rencana anggaran sebesar

Rp. 676.510.100,00 kemudian pada realisasinya berkurang sebesar

Rp. 289.883.600,00 sehingga realisasi anggaran pada bidang pembinaan

kemasyarakatan hanya sebesar Rp. 386.626.500,00. Kemudian di bidang

pemberdayaan masyarakat pada rencana anggaran tertulis anggaran sebesar

Rp. 284.986.700,00 yang kemudian realisasinya hanya sebesar

Rp. 48.850.000,00, berkurang sebesar Rp. 242.349.200,00. Dan yang

Page 79: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

71

terakhir yaitu pada bidang penanggulangan bencana, darurat dan mendesak

desa juga memiliki selisih anggaran yang banyak antara rencana dan

realisasinya tetapi berbeda dengan bidang lainnya, bahwa di tahun anggaran

2020 hanya di bidang penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa

yang mengalami penambahan anggaran sebesar Rp. 875.910.960,00.

Dengan demikian, sudah terlihat jelas bahwa Pemerintah Desa telah

melakukan realokasi penggunaan Dana Desa yang awalnya diprioritaskan

untuk 4 bidang kewenangan desa, di tahun 2020 penggunaan Dana Desa

lebih diprioritaskan pada bidang penanggulangan bencana, darurat dan

mendesak desa. Dalam hal ini adalah pandemi COVID-19 yang berdampak

di berbagai bidang kehidupan masyarakat mulai dari bidang sosial,

ekonomi, kesehatan dan budaya.

3. Laporan Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Desa

Sumbermulyo

Dalam pengelolaan keuangan desa terdiri dari beberapa tahapan

yaitu perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan serta

pertanggungjawaban. Di bawah ini merupakan salah satu bentuk dari

tahapan pengelolaan keuangan desa yaitu pelaporan dan

pertanggungjawaban mengenai laporan realisasi penggunaan Dana Desa

semester I tahun anggaran 2020 Pemerintah Desa Sumbermulyo.

Page 80: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

72

Tabel 2.12 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa

Semester I Tahun Anggaran 2020

Pemerintah Desa Sumbermulyo

Pagu Dana Desa: Rp 1.575.877.000,00

Uraian Penerimaan

(Rupiah)

Pengeluaran

(Rupiah) Sisa (Rupiah)

1. Pendapatan

Dana Desa 1.265.024.400,00

Penyaluran ke-1 634.673.600,00

Penyaluran ke-2 236.381.550,00

Penyaluran ke-3 236.381.550,00

Penyaluran ke-4 157.587.700,00

2. Belanja

Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa 2.472.500,00

Pemetaan dan Analisis

Kemiskinan Desa Secara

Partisipatif

1.325.000,00

Penyelenggaraan

Musyawarah Perencanaan

Desa/Pembahasan

APBDesa

850.000,00

Penyelenggaraan

Musyawarah Desa Lainnya 297.500,00

Bidang Pelaksanaan

Pembangunan Desa 381.823.500,00

Penyelenggaraan

PAUD/TK/TPA/TPQ/Madr

asah Nonformal 7.650.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan/Pengadaan

Sarana dan Prasarana

5.000.000,00

Page 81: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

73

Dukungan Pendidikan Bagi

Siswa Miskin/Berprestasi 14.963.000,00

Penyelenggaraan Posyandu 24.287.500,00

Penyuluhan dan Pelatihan

Bidang Kesehatan 4.186.000,00

Penyelenggaraan Desa

Siaga Kesehatan 19.292.000,00

Pengasuhan Bersama atau

Bina Keluarga Balita 2.650.000,00

Fasilitasi Penyelenggaraan

Posbindu 1.517.500,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan/Pengerasan

Jalan Lingkungan

98.798.000,00

Dukungan Pelaksanaan

Program Pembangunan

/Rumah Tidak Layak Huni 90.917.000,00

Pemeliharaan Fasilitas

Pengelolaan Sampah Desa 2.500.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan Fasilitas

Jamban Umum

96.000.000,00

Penyelenggaraan Informasi

Publik Desa 1.012.500,00

Pengembangan Pariwisata

Tingkat Desa 13.050.000,00

Page 82: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

74

Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan 163.367.500,00

Pembinaan di Bidang

Keagamaan 6.500.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan Sarana dan

Prasarana

138.025.000,00

Pembinaan PKK 18.842.500,00

Bidang Pemberdayaan

Masyarakat 15.137.500,00

Pemeliharaan Saluran

Irigasi Tersier 2.100.000,00

Pelatihan/Bimtek/Pengenala

n Teknologi Tepat guna

untuk Pertanian

10.747.500,00

Pendataan Warga Difabel 2.290.000,00

Bidang Penanggulangan

Bencana, Darurat dan

Mendesak

511.760.700,00

Kegiatan Penanggulangan

Bencana 101.360.700,00

Penanganan Keadaan

Mendesak 410.400.000,00

3. Pembiayaan

SILPA Tahun Sebelumnya 63.203.590,00

SILPA Dana Desa 63.203.590,00

JUMLAH 1.328.227.990,00 1.074.561.700,00 253.666.290,00

Sumber: Sistem Keuangan Desa Sumbermulyo Tahun 2020

Page 83: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

75

Berdasarkan data di atas mengenai laporan realisasi penggunaan

Dana Desa semester I tahun anggaran 2020 dapat diketahui bahwa

penyaluran Dana Desa di semester I sebesar Rp. 1.265.024.400,00 dibagi

menjadi 4 kali penyaluran dengan besaran yang berbeda. Kemudian sesuai

dengan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2020, Dana Desa tahun anggaran 2020 ini diprioritaskan untuk

bidang penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa sebesar Rp.

511.760.700,00 yang di dalamnya termasuk untuk penyaluran Bantuan

Langsung Tunai Desa tahap 1, 2 dan 3 sebesar Rp. 410.400.000,00. Dengan

rincian untuk 228 penerima BLT-Desa dengan total penerimaan setiap satu

penerima yaitu Rp. 1.800.000,00.

Kemudian sisa anggaran pada bidang penanggulangan bencana,

darurat dan mendesak selain untuk Bantuan Langsung Tunai Desa,

digunakan untuk belanja kegiatan penanggulangan bencana seperti

pembelian alat-alat pelindung diri, pembelian sabun cuci tangan, pembelian

disinfektan dan lain sebagainya yaitu sebesar Rp. 101.360.700,00. Selain

itu juga dapat diketahui bahwa Pemerintah Desa telah merealokasikan

penggunaan Dana Desa terutama di dua bidang kewenangan desa yaitu

bidang penyelenggaraan pemerintahan desa dan bidang pelaksanaan

pembangunan di mana anggarannya digunakan untuk bidang

penanggulangan bencana non alam yang sedang terjadi yaitu pandemi

COVID-19 yang berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat desa.

Page 84: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

76

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui penggunaan Dana

Desa di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa pada semester I yaitu

hanya sebesar Rp. 2.472.500,00. Kemudian penggunaan Dana Desa di

bidang pelaksanaan pembangunan desa sebesar Rp. 381.823.500,00.

Selanjutnya penggunaan Dana Desa di bidang pembinaan kemasyarakatan

sebesar Rp. 163.367.500,00 dan yang terakhir di bidang pemberdayaan

masyarakat pada semester pertama yaitu sebesar Rp. 15.137.500,00.

Dengan demikian dari data di atas pemerintah Desa Sumbermulyo telah

melakukan realokasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2020, yang

diprioritaskan untuk penyaluran BLT-Desa diharapkan mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan. Berikut ini merupakan laporan

realisasi penggunaan Dana Desa semester II tahun anggaran 2020

Pemerintah Desa Sumbermulyo.

Tabel 2.13 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa

Semester II Tahun Anggaran 2020

Pemerintah Desa Sumbermulyo

Pagu Dana Desa: Rp 1.575.877.000,00

Uraian Penerimaan

(Rupiah)

Pengeluaran

(Rupiah) Sisa (Rupiah)

1. Pendapatan

Dana Desa 1.575.877.000,00

Penyaluran ke-1 634.673.600,00

Penyaluran ke-2 236.381.550,00

Penyaluran ke-3 236.381.550,00

Penyaluran ke-4 157.587.700,00

Penyaluran ke-5 310.852.600,00

2. Belanja

Bidang Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa 14.660.000,00

Page 85: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

77

Pemetaan dan Analisis

Kemiskinan Desa Secara

Partisipatif

1.325.000,00

Penyelenggaraan

Musyawarah Perencanaan

Desa/Pembahasan

APBDesa

13.037.500,00

Penyelenggaraan

Musyawarah Desa Lainnya 297.500,00

Bidang Pelaksanaan

Pembangunan Desa 542.558.600,00

Penyelenggaraan

PAUD/TK/TPA/TPQ/Madr

asah Nonformal 12.750.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan/Pengadaan

Sarana dan Prasarana

8.700.000,00

Dukungan Pendidikan Bagi

Siswa Miskin/Berprestasi 14.963.000,00

Penyelenggaraan Posyandu 130.422.600,00

Penyuluhan dan Pelatihan

Bidang Kesehatan 26.478.500,00

Penyelenggaraan Desa

Siaga Kesehatan 37.799.500,00

Pengasuhan Bersama atau

Bina Keluarga Balita 2.650.000,00

Fasilitasi Penyelenggaraan

Posbindu 1.517.500,00

Page 86: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

78

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan/Pengerasan

Jalan Lingkungan

98.798.000,00

Dukungan Pelaksanaan

Program Pembangunan

/Rumah Tidak Layak Huni 90.917.000,00

Pemeliharaan Fasilitas

Pengelolaan Sampah Desa 2.500.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan Fasilitas

Jamban Umum

96.000.000,00

Penyelenggaraan Informasi

Publik Desa 1.012.500,00

Pengembangan Pariwisata

Tingkat Desa 13.050.000,00

Bidang Pembinaan

Kemasyarakatan 174.674.500,00

Pembinaan di Bidang

Keagamaan 8.100.000,00

Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan Sarana dan

Prasarana

138.025.000,00

Pembinaan PKK 28.522.500,00

Bidang Pemberdayaan

Masyarakat 39.181.500,00

Pemeliharaan Saluran

Irigasi Tersier 5.100.000,00

Page 87: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

79

Pelatihan/Bimtek/Pengenala

n Teknologi Tepat guna

untuk Pertanian

31.791.500,00

Pendataan Warga Difabel 2.290.000,00

Bidang Penanggulangan

Bencana, Darurat dan

Mendesak

854.969.710,00

Kegiatan Penanggulangan

Bencana 128.669.710,00

Penanganan Keadaan

Mendesak 726.300.000,00

3. Pembiayaan

SILPA Tahun Sebelumnya 63.203.590,00 63.203.590,00

SILPA Dana Desa 63.203.590,00 63.203.590,00

JUMLAH 1.639.080.590,00 1.626.017.310,00 13.063.280,00

Sumber: Sistem Keuangan Desa Sumbermulyo Tahun 2020

Dari data di atas dapat diketahui bahwa penyaluran Dana Desa di

semester II ini bertambah menjadi 5 kali penyaluran dengan anggaran

sebesar Rp 1.575.877.000,00. Dengan penyaluran ke lima sebesar

Rp. 310.852.600,00, dana tersebut kemudian dibagi ke dalam 5 bidang

mulai bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pelaksanaan

pembangunan desa, bidang pembinaan kemasyarakatan dan bidang

pemberdayaan masyarakat yang tentunya dengan besaran yang berbeda-

beda. Pada semester II penggunaan Dana Desa di bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa menjadi Rp. 14.660.000,00.

Kemudian penggunaan Dana Desa di bidang pelaksanaan

pembangunan bertambah menjadi Rp. 542.558.600,00. Selanjutnya untuk

Page 88: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

80

bidang pembinaan kemasyarakatan bertambah menjadi Rp. 174.647.500,00

dan penggunaan Dana Desa pada semester II bidang pemberdayaan

masyarakat bertambah menjadi Rp. 39.181.500,00. Penggunaan Dana Desa

di tahun 2020 semester II masih diprioritaskan untuk hal-hal yang bersifat

darurat dan mendesak dalam hal ini untuk penanganan bencana non alam

yaitu pandemi COVID-19.

Dana Desa yang digunakan untuk hal tersebut bertambah menjadi

Rp. 854.969.710,00, angka tersebut berasal dari total belanja di bidang

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa pada semester I dan

semester II. Pada semester II ini, penggunaan Dana Desa di bidang

penanggulangan bencana, darurat dan mendesak desa salah satunya

digunakan untuk penyaluran BLT-Desa tahap 4, 5 dan 6 sebesar

Rp. 317.700.000,00, dengan rincian untuk 353 penerima BLT-Desa dengan

jumlah penerimaan setiap orang sebesar Rp. 900.000,00 yang dibagikan 1

bulan sekali selama 3 bulan dimulai dapa bulan Agustus 2020. Serta untuk

kegiatan penanggulangan bencana bertambah menjadi Rp. 128.669.710,00.

Program penyaluran BLT-Desa yang bersumber dari Dana Desa

tersebut diharapkan mampu menstabilkan perekonomian masyarakat desa

dan diharapkan dapat mencapai kesejahteraan desa. Tetapi pada kenyataan

di lapangan, program penyaluran BLT-Desa ini tidak efektif. Hal ini karena

metode penyaluran BLT-Desa di Desa Sumbermulyo Kecamatan

Bambanglipuro ini dilaksanakan secara tunai (cash), sehingga masyarakat

desa yang menerima Bantuan Langsung Tunai Desa itu kebanyakan tidak

untuk membeli kebutuhan pokok ataupun bahan makanan pokok tetapi

Page 89: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

81

untuk membelanjakan kebutuhan yang lain. Tetapi tidak menutup

kemungkinan apabila dengan adanya program penyaluran Bantuan

Langsung Tunai Desa untuk keluarga miskin dapat mengurangi angka

kemiskinan di Indonesia.

J. Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa

Dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19 Dana Desa

kemudian dipergunakan beberapa kebutuhan mendesak yaitu rumah karantina,

Padat Karya Tunai Desa serta Bantuan Langsung Tunai Desa. Selanjutnya

desa melakukan pendataan calon penerima Bantuan Langsung Tunai Desa

dengan sasaran keluarga miskin yaitu keluarga miskin dalam Data Terpadu

Kesejahteraan Sosial (DTKS) selain penerima PKH, Bantuan Pangan Non

Tunai (BPNT)/Program Sembako, BPNT Perluasan/Program Sembako

Perluasan, Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Kartu Pra kerja diutamakan yang

kehilangan mata pencaharian atau mempunyai anggota keluarga yang rentan

atau mempunyai sakit menahun atau sakit kronis, balita dan lansia. Kemudian

keluarga miskin di luar DTKS yang ditemukan di Desa dan belum terdata atau

disebut dengan exclusion error.

Bantuan Langsung Tunai ini kemudian disalurkan kepada masyarakat

yang memenuhi kriteria penerima BLT-Desa secara bertahap yaitu tahap 1,2

dan 3 sebesar Rp 600.000,00 per bulan terhitung mulai bulan April 2020 serta

tahap 4,5 dan 6 sebesar Rp 300.000,00 per bulan.

Page 90: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

82

1. Data Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 1, 2 dan 3

Di bawah ini merupakan data penerima Bantuan Langsung Tunai

Desa yang sudah melalui tahap verifikasi dan telah disepakati dalam

musyawarah khusus. Kemudian jumlah penerima BLT-Desa tahap 1, 2 dan

3 yang telah disepakati yaitu 228 penerima. Selanjutnya jumlah tersebut

terbagi lagi dalam tiga kategori sumber antara lain:

a. Data Usulan Prelist Non DTKS : 17 KK (terlampir)

b. Data DTKS Non-Program : 105 KK (terlampir)

c. Exclusion Error Desa : 106 KK (terlampir)

Jumlah : 228 KK

Tabel 2.14 Daftar Penerima BLT-Desa Akibat Dampak Pandemi Covid-19

Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro

Kabupaten Bantul Tahun 2020 Tahap 1, 2 dan 3

NO NAMA ALAMAT JUMLAH (Rp)

1 Masiem RT 001 Kanutan 1.800.000

2 Sumiayati RT 004 Jowilayan Kanutan 1.800.000

3 Haryanto RT 004 Kutu 1.800.000

4 Waldiman RT 005 Kedon 1.800.000

5 Painem RT 001 Kedon 1.800.000

6 Suryatan RT 001 Kedon 1.800.000

7 Salami RT 006 Gandekan Kaligondang 1.800.000

8 Juminah RT 005 Kaligondang, Gendongan 1.800.000

9 Jawali Waluyo RT 006 Gunungan 1.800.000

10 Pariah RT 003 Caben 1.800.000

11 Trisno Wiharjo/Rukiyat RT 009 Bekelan, Bondalem 1.800.000

12 Yulianta RT 002 Dodotan, Samen 1.800.000

13 Trisuryanto RT 005 Dodotan, Samen 1.800.000

14 Sukardi/Hadiwiyono RT 006 Gersik 1.800.000

15 Ngatini RT 002 Sawungan, Kintelan 1.800.000

16 Walidah RT 006 Tingas, Cepoko 1.800.000

17 Tuginem/Dulngalim Ny RT 007 Tingas, Cipoko 1.800.000

18 Istiah Kanutan RT 09 1.800.000

Page 91: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

83

19 Ny Dalinem Kanutan RT 05 1.800.000

20 H. Endang Supriyati Kanutan RT 04 1.800.000

21 Mardinem Kanutan RT 03 1.800.000

22 Kawitmuryanto Kanutan RT 01 1.800.000

23 Y. Supandi Kanutan RT 07 1.800.000

24 Aloysia Rubiyem Kanutan RT 07 1.800.000

25 Marjo Utomo/Tukiran Kanutan RT 07 1.800.000

26 Supardi Kanutan RT 07 1.800.000

27 Jiyo Suharyono Kanutan RT 08 1.800.000

28 Wartono Kanutan RT 09 1.800.000

29 Dominitianus Daru Setyadi Kanutan RT 06 1.800.000

30 Muziati Kanutan RT 03 1.800.000

31 Maria Goretti Baryati Sinten RT 07 1.800.000

32 Gunardi Wiyono Sinten RT 06 1.800.000

33 Tukinem/Ny Arjo Utomo Sinten RT 08 1.800.000

34 Nuri Mardi Utomo/Mardiono Sinten RT 08 1.800.000

35 Mijo/Sarwo Mintarjo Sinten RT 05 1.800.000

36 Wanto Saputro Tangkilan RT 02 1.800.000

37 Riyanto Tangkilan RT 02 1.800.000

38 Mujio Tangkilan 1.800.000

39 Trimulyono Tangkilan RT 06 1.800.000

40 Dwi Paryanto Tangkilan RT 08 1.800.000

41 Darwadi Tangkilan RT 04 1.800.000

42 Pardini Tangkilan RT 06 1.800.000

43 Jaka Suranta Tangkilan RT 07 1.800.000

44 Sudarto Tangkilan RT 08 1.800.000

45 Dwi Wahyono Tangkilan RT 08 1.800.000

46 Tugiran/Wardi Utomo Tangkilan RT 08 1.800.000

47 Mujikar Tangkilan RT 09 1.800.000

48 Samiem/Ny Sukadi Tangkilan RT 06 1.800.000

49 Sarijah Tangkilan RT 05 1.800.000

50 Ginem/Ny Abdul Kadir Tangkilan RT 05 1.800.000

51 Atemo Rejo/Tuminem Kutu RT 07 1.800.000

52 Saginem/Ny Atmo Wiyono Kutu RT 07 1.800.000

53 Pariyah Kutu RT 06 1.800.000

54 Minem/ Asmo Parjono Kutu RT 06 1.800.000

55 Mardi Wiyatno Kedon RT 05 1.800.000

56 Purwanto Kedon RT 04 1.800.000

57 Saelan Kedon RT 04 1.800.000

58 Parmo Winarjo/Ngatijem Kedon RT 01 1.800.000

59 Muryadi Kedon RT 01 1.800.000

60 Anggar Rohadi Kedon RT 03 1.800.000

61 Sabdi Wisanto Kedon RT 02 1.800.000

Page 92: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

84

62 Sismunarto Kaligondang RT06 1.800.000

63 Adi Setyawan Kaligondang R 06 1.800.000

64 Ananda Lentera Sadewa Kaligondang R 06 1.800.000

65 Veronika Warnila Kaligondang R 06 1.800.000

66 Giorgius Iswanto Kaligondang R 04 1.800.000

67 Indri Susanto Kaligondang R 03 1.800.000

68 Satiyem Kaligondang R 05 1.800.000

69 Marjiana Gedongan RT 05 1.800.000

70 Sarini Gedongan RT 03 1.800.000

71 Rubiyem Gedongan RT 03 1.800.000

72 Ngadirah Gedongan RT 05 1.800.000

73 Painah Gedongan RT 01 1.800.000

74 Murtini Gunungan RT 01 1.800.000

75 Suranto Gunungan RT 06 1.800.000

76 Paimo Kismo Sartono Gunungan RT 02 1.800.000

77 Muginem/ Ny Amat Karso Gunungan RT 05 1.800.000

78 Nini Yuni Astuti Jogodayoh RT 02 1.800.000

79 Udi Utomo Jogodayoh RT 02 1.800.000

80 Muryanto Jogodayoh RT 03 1.800.000

81 Tugiarto Jogodayoh RT 07 1.800.000

82 Sarno Hardejo Sentono Jogodayoh RT 03 1.800.000

83 Kristanto Jogodayoh RT 03 1.800.000

84 Wahyudi Plumbungan RT 02 1.800.000

85 Eriyani Caben RT 05 1.800.000

86 Suharyadi Caben RT 03 1.800.000

87 Jumilah Caben RT 04 1.800.000

88 Sudarjo/Painah Caben RT 01 1.800.000

89 Setyo Purwanto Caben RT 05 1.800.000

90 Ayuk Suryanto Caben RT 05 1.800.000

91 Hendrika tuminem Caben RT 04 1.800.000

92 Dimas Catur Nur Widodo Caben RT 03 1.800.000

93 Legiem/Ny Narto Wiyono Samen RT 02 1.800.000

94 Ponikem/Ny Nudi Utomo Samen RT 05 1.800.000

95 Florentina Tumiyem Samen RT 01 1.800.000

96 Ngatemi Samen RT 01 1.800.000

97 Wagiem Samen RT 01 1.800.000

98 Ratemi Samen RT 02 1.800.000

99 Subandi Gersik RT 06 1.800.000

100 Daryana Gersik RT 06 1.800.000

101 Ponijem Gersik RT 04 1.800.000

102 Samijem Gersik RT 06 1.800.000

103 Mrajak/ Sudi Utomo Gersik RT 04 1.800.000

104 Sulaiman Gersik RT 04 1.800.000

Page 93: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

85

105 Tentrem Gersik RT 02 1.800.000

106 Daliyem Gersik RT 02 1.800.000

107 Ny Wignyo Sumarto/Surip Bondalem RT 03 1.800.000

108 Ngadiah Bondalem RT 03 1.800.000

109 Parjo/Marjo Utomo Bondalem RT 03 1.800.000

110 Somulyo/Adi Sudarmo Bondalem RT 09 1.800.000

111 Wakidi Bondalem RT 08 1.800.000

112 Sumi Kintelan RT 04 1.800.000

113 Ngadio/Prapto Utomo Kintelan RT 05 1.800.000

114 Indrayati Kintelan RT 03 1.800.000

115 Hary Margiantoro Kintelan RT 02 1.800.000

116 Suwarto Cepoko RT 04 1.800.000

117 Jumadi/Adi Sumarto Cepoko RT 01 1.800.000

118 Yanto Cepoko RT 07 1.800.000

119 Kawit Cepoko RT 05 1.800.000

120 Pardinem/Kismo Pardiono Cepoko RT 04 1.800.000

121 Ginah/ Warso Wiyono Cepoko RT 05 1.800.000

122 Kabul Widodo Cepoko RT 03 1.800.000

123 Maria Magdalena Rubiyati Kanutan RT 07 1.800.000

124 Ari Susanto Kanutan RT 02 1.800.000

125 Pujianto Kanutan RT 02 1.800.000

126 Mudjinah Kanutan RT 02 1.800.000

127 Sarjono Kanutan RT 09 1.800.000

128 Argus Maryanto Kanutan RT 01 1.800.000

129 Morjilah Kanutan RT 02 1.800.000

130 Tumiyem Jombok Siten RT 08 1.800.000

131 Herloyo Jombok Siten RT 08 1.800.000

132 Parjilah Jombok Siten RT 07 1.800.000

133 Poniyem Siten RT 02 1.800.000

134 Sugiyem Siten RT 01 1.800.000

135 Selamet Tangkilan RT 07 1.800.000

136 Sarmanto Tangkilan RT 07 1.800.000

137 Murwiyono Tangkilan RT 05 1.800.000

138 Ngatinah Tangkilan RT 10 1.800.000

139 Tri Suryanto Kutu RT 01 1.800.000

140 Sartono Kutu RT 03 1.800.000

141 Giyam Kutu RT 05 1.800.000

142 Pariyem Kutu RT 06 1.800.000

143 Sudi Sutrisno/Rubiyah Kutu RT 07 1.800.000

144 Yasinta Anastasya Widiyastusi Kedon RT 01 1.800.000

145 Istisupatmi Kedon RT 04 1.800.000

146 Purwanto Kedon RT 02 1.800.000

147 Yakubus Lasiman Kedon RT 04 1.800.000

Page 94: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

86

148 Yatin Darto Kedon RT 03 1.800.000

149 Hadi Ismoyo/Karmidi Kedon RT 04 1.800.000

150 Sukardi/Sardi Utomo Kaligondang RT 05 1.800.000

151 Nardiwiyana/fx Sunardi Kaligondang RT 06 1.800.000

152 Sarijo Kaligondang RT 03 1.800.000

153 Eko Sulaksono Kaligondang RT 02 1.800.000

154 Aprilia Puji Lestari Kaligondang RT 01 1.800.000

155 Galang Aditya Christanto Kaligondang RT 05 1.800.000

156 Sumirah Gedongan RT 05 1.800.000

157 Ponijem Gedongan RT 01 1.800.000

158 Hidayati Gedongan RT 03 1.800.000

159 Widuri Gedongan RT 02 1.800.000

160 Sadono Gedongan RT 08 1.800.000

161 Gunarto Gedongan RT 02 1.800.000

162 Theresia Tumirah Gedongan RT 04 1.800.000

163 Sulastri Gedongan RT 06 1.800.000

164 Subroto Gunungan RT 01 1.800.000

165 Sutiyem Gunungan RT 02 1.800.000

166 Sukina Gunungan RT 02 1.800.000

167 Rukijan Gunungan RT 03 1.800.000

168 Daliyem/Ny Atmorejo Gunungan RT 03 1.800.000

169 Marsiyati Gunungan RT 05 1.800.000

170 Margiono Gunungan RT 06 1.800.000

171 Abiyana Gunungan RT 07 1.800.000

172 Wagiem Jogodayoh RT 03 1.800.000

173 Tomi Suprastomo Jogodayoh RT 01 1.800.000

174 Jumidah Jogodayoh RT 01 1.800.000

175 Kasih Jogodayoh RT 02 1.800.000

176 Wadiyono Plumbungan RT 01 1.800.000

177 Painah Plumbungan RT 05 1.800.000

178 Suharjo Plumbungan RT 05 1.800.000

179 Subardi Plumbungan RT 03 1.800.000

180 Suratijah Plumbungan RT 01 1.800.000

181 Marjuki Plumbungan RT 04 1.800.000

182 Tri Febriyanto Plumbungan RT 03 1.800.000

183 Wahyu Indriyanto Plumbungan RT 05 1.800.000

184 Sakem Caben RT 02 1.800.000

185 Giyem/Ny Yogo Sentono Caben RT 02 1.800.000

186 Jumini Caben RT 03 1.800.000

187 Jodinomo/Bikem Caben RT 02 1.800.000

188 Suparjo Caben RT 02 1.800.000

189 Tukinem Caben RT 04 1.800.000

190 Ponijan Caben RT 06 1.800.000

Page 95: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

87

191 Margowiyono Caben RT 06 1.800.000

192 Sigit Riau Caben RT 05 1.800.000

193 Ny Slamet Caben RT 01 1.800.000

194 Titus Dalijo Caben RT 06 1.800.000

195 Puji Warsito/Ny Wartini Caben RT 04 1.800.000

196 Tukiyem Caben RT 01 1.800.000

197 Sumaryati Caben RT 01 1.800.000

198 Tumiyem Caben RT 04 1.800.000

199 Jokasemo/Jumiem Caben RT 04 1.800.000

200 Tujiyanti Dodotan RT 01 1.800.000

201 Barijo Dodotan RT 02 1.800.000

202 Tumiyem Dodotan RT 03 1.800.000

203 Prihatin Dodotan RT 01 1.800.000

204 Ny Udiarjols Al Saminah Dodotan RT 03 1.800.000

205 Slamet Dodotan RT 04 1.800.000

206 Dwi Raharjo/ Sugimin Dodotan RT 04 1.800.000

207 Satijo Dodotan RT 04 1.800.000

208 Saniyem Dodotan RT 02 1.800.000

209 Karto Utomo Dodotan RT 02 1.800.000

210 Jumali Dodotan RT 06 1.800.000

211 Waginah Gersik RT 06 1.800.000

212 Paijem Gersik RT 05 1.800.000

213 Sanginem Gersik RT 05 1.800.000

214 Tumiji Gersik RT 04 1.800.000

215 Novik Tri Wahyuno Gersik RT 04 1.800.000

216 Dwi Nurjanah Gersik RT 03 1.800.000

217 Tri Nugroho Gersik RT 02 1.800.000

218 Pailah Gersik RT 02 1.800.000

219 Mujinem Bondalem RT 04 1.800.000

220 Siti Sarsiah Sorok RT 02 1.800.000

221 Rame/Senen Bondalem RT 04 1.800.000

222 Bardi Bondalem RT 10 1.800.000

223 Siti Sarmiyati Kintelan RT 05 1.800.000

224 Sukarjono Kintelan RT 02 1.800.000

225 Joko Priyanto Kintelan RT 02 1.800.000

226 Mujio/Amad Darmadi Cepoko RT 01 1.800.000

227 Suradi Cepoko RT 04 1.800.000

228 Rajilah Cepoko RT 03 1.800.000

TOTAL 410.400.000

Sumber: Lampiran Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 6 Tahun 2020

Page 96: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

88

Data di atas di peroleh dari data usulan calon penerima BLT-Desa

yang semula berjumlah 819 kemudian menjadi 228 setelah di verifikasi,

yang artinya pada tahap verifikasi terdapat 591 data usulan yang kemudian

dihapus karena tidak memenuhi kriteria yang sudah ditentukan. Dari 228

penerima BLT-Desa, data terbanyak diperoleh dari exclusion error desa

atau data yang belum terdaftar sebagai keluarga miskin sejumlah 106 KK

(data by name terlampir). Exclusion error merupakan keluarga miskin di

luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk penerima paling

sedikit bersumber dari data prelist non DTKS sejumlah 17 KK (data by

name terlampir), yang dimaksud dengan data prelist non DTKS adalah data

yang wajib diberikan bantuan tetapi tidak masuk dalam Data Terpadu

Kesejahteraan Sosial (DTKS) (data by name terlampir). Kemudian 105

penerima Bantuan Langsung Tunai Desa ini datanya bersumber dari DTKS

non-program (data by name terlampir). DTKS non program adalah keluarga

miskin dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) selain penerima

Program keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai

(BPNT)/program sembako, BPNT perluasan/program sembako perluasan,

Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Kartu Pra Kerja.

Selanjutnya jumlah anggaran yang digunakan untuk penyaluran

Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 1, 2 dan 3 yaitu sebesar

Rp 410.400.000,00. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Desa yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang

diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten (APBD) yang digunakan untuk membiayai

Page 97: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

89

penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan desa,

pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Penggunaan Dana Desa kemudian dialihkan untuk hal-hal yang

lebih urgent atau mendesak seperti bencana non alam yang sedang terjadi

saat ini yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian

peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. Bencana non alam yang sedang

terjadi saat ini adalah pandemi COVID-19 yang terjadi secara global di

seluruh dunia yang menimbulkan berbagai dampak mulai dari dampak

sosial, ekonomi dan budaya. Dengan demikian pemerintah mengeluarkan

kebijakan mengenai BLT-Desa atau Bantuan Langsung Tunai Desa yang

merupakan pemberian uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak

mampu di desa untuk mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi

COVID-19.

2. Data Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa tahap 4, 5 dan 6

Di bawah ini merupakan data penerima Bantuan Langsung Tunai

Desa yang sudah melalui tahap verifikasi dan telah disepakati dalam

musyawarah khusus. Kemudian jumlah penerima BLT-Desa tahap 4, 5 dan

6 yang telah disepakati yaitu 353 penerima. Selanjutnya jumlah tersebut

terbagi lagi dalam tiga kategori sumber antara lain:

Page 98: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

90

Tabel 2.15 Daftar Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai Desa Tahap

4, 5 dan 6

Dampak Pandemi COVID-19

Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Tahun

2020

No Nama Penerima Alamat Jumlah (Rp)

1 Ch Ernawati Kanutan RT 01 900.000

2 Triswati Kanutan RT 02 900.000

3 An Suratmi Kanutan RT 06 900.000

4 Ag Setyo Diharjo Kanutan RT 06 900.000

5 Dalijan Kanutan RT 08 900.000

6 Suparno Kanutan RT 07 900.000

7 Sukarsih Kanutan RT 07 900.000

8 Bibit Laksono Kanutan RT 08 900.000

9 Jumadi Kanutan RT 01 900.000

10 Jefri Renaldo Kanutan RT 02 900.000

11 Wahyo Aprilianto Kanutan RT 02 900.000

12 Yw Sundawanto Kanutan RT 06 900.000

13 C Purwanti Kanutan RT 03 900.000

14 Lidar Wahyanto Kanutan RT 09 900.000

15 Harun Kanutan RT 03 900.000

16 M Sulistya Kanutan RT 06 900.000

17 Tugiyem Kanutan RT 07 900.000

18 Rahmat Kurniawan Kanutan RT 07 900.000

19 Andrias Novan Dwi H Kanutan RT 08 900.000

20 Wahyu Supriyanto Kanutan RT 02 900.000

21 Ngadini Sinten RT 05 900.000

22 Parjiem Sinten RT 08 900.000

23 Petrus Parjo Sinten RT 08 900.000

24 Suwarji Sinten RT 08 900.000

25 A Wagiran Sinten RT 02 900.000

26 Samidi Sinten RT 08 900.000

27 Harwanto Sinten RT 08 900.000

28 Roni Setyawan Sinten RT 06 900.000

29 Ngatijan Sinten RT 03 900.000

30 Kasian Rahayu Sinten RT 05 900.000

31 Samijem Tangkilan RT 09 900.000

32 Sudiyem Tangkilan RT 03 900.000

33 Indriatmoko Tangkilan RT 02 900.000

34 Radinem/Heru Sumato Tangkilan RT 08 900.000

35 Tugirah Tangkilan RT 09 900.000

36 Bonirah Tangkilan RT 10 900.000

37 Jiyem/Jihar Sutrisno Tangkilan RT 05 900.000

Page 99: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

91

38 Adi Sumarto Tangkilan RT 02 900.000

39 Sugiyanto Tangkilan RT 02 900.000

40 Jumilah/Jedro Sutrisno Tangkilan RT 04 900.000

41 Heri Setiawan Tangkilan RT 07 900.000

42 Ardhi Sholikhin Tangkilan RT 05 900.000

43 Maryo Sutrisno/Bejo Tangkilan RT 08 900.000

44 Muji Harjo/Darijo Tangkilan RT 10 900.000

45 Tusiran Tangkilan RT 10 900.000

46 Ngadino Tangkilan RT 08 900.000

47 Buang Surono Tangkilan RT 04 900.000

48 Parjiman Kutu RT 03 900.000

49 Jemingin Kutu RT 02 900.000

50 Supriyadi Kutu RT 07 900.000

51 Ngadirah Kutu RT 03 900.000

52 Panijah Kutu RT 05 900.000

53 Musadik Kutu RT 04 900.000

54 Dul Bari Kutu RT 05 900.000

55 Parmin Kutu RT 06 900.000

56 Heryanta Kutu RT 01 900.000

57 Madinem Kutu RT 02 900.000

58 Harno Kutu RT 06 900.000

59 Mawardi Kutu RT 06 900.000

60 Susri Handayani Kutu RT 04 900.000

61 Dwi Santoso Kutu RT 01 900.000

62 Panut Kedon RT 02 900.000

63 Wagiyem/Cipto Utomo Kedon RT 02 900.000

64 Kalvin Hudatama Kedon RT 03 900.000

65 Sasiyem Kedon RT 03 900.000

66 Budi Wiyono/Tuki Kedon RT 05 900.000

67 Ny Wakijem Mitro Utomo Kedon RT 01 900.000

68 Partinem Kedon RT 03 900.000

69 Ny Wadiyem Kedon RT 05 900.000

70 Siwiyanto Kedon RT 04 900.000

71 Tri Nurasanto Kedon RT 04 900.000

72 Anur Purwoko Kedon RT 02 900.000

73 Thomas Eko Widayat Kedon RT 02 900.000

74 Slamet Widodo Kedon RT 04 900.000

75 Basuki Zeni Rahman Kedon RT 04 900.000

76 Aan Nandi Kedon RT 04 900.000

77 Walidi Kedon RT 01 900.000

78 Panut Kedon RT 04 900.000

79 Maryatun Kaligondang RT 03 900.000

80 Parjiyo Kaligondang RT 04 900.000

Page 100: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

92

81 Agustina Dwi Astuti Kaligondang RT 06 900.000

82 Riawan Kaligondang RT 05 900.000

83 Sumadi Kaligondang RT 01 900.000

84 Slamet Widada Kaligondang RT 06 900.000

85 Sudiyanto Kaligondang RT 05 900.000

86 Bonidi Kaligondang RT 04 900.000

87 Istanto Kaligondang RT 05 900.000

88 Riyawan Kaligondang RT 04 900.000

89 Beri Sannjaya Kaligondang RT 04 900.000

90 Bratas Pitoyo Kaligondang RT 05 900.000

91 Suroto Kaligondang RT 06 900.000

92 Dwi Antana Kaligondang RT 06 900.000

93 Iswanto Kaligondang RT 02 900.000

94 Murtinem Kaligondang RT 04 900.000

95 Siswohartono/Suparno Kaligondang RT 05 900.000

96 Een Rindiyani Kaligondang RT 06 900.000

97 Sugio Gedongan RT 06 900.000

98 Marwoto Gedongan RT 05 900.000

99 Sugiyanto Gedongan RT 06 900.000

100 Walio Diarjo Gedongan RT 06 900.000

101 Budi Saharjo/Sukardi Gedongan RT 02 900.000

102 Wagini Gedongan RT 02 900.000

103 Mujadi Gedongan RT 05 900.000

104 Rusdi Gedongan RT 03 900.000

105 Muhtar Alizafi Gedongan RT 03 900.000

106 Yudi Herawan Gedongan RT 01 900.000

107 Sarjio Gedongan RT 08 900.000

108 Samsudin Gedongan RT 02 900.000

109 Suherman Gedongan RT 02 900.000

110 Bardono Gedongan RT 02 900.000

111 Aminah Gedongan RT 03 900.000

112 Widodo Gedongan RT 06 900.000

113 Guntur Pramono Gedongan RT 04 900.000

114 Martini Gedongan RT 03 900.000

115 Sukarsilah Gedongan RT 01 900.000

116 Mujiono Gedongan RT 04 900.000

117 Siti Yuistiah Gedongan RT 06 900.000

118 Lina Oktaviani Gedongan RT 05 900.000

119 Wakijem Gedongan RT 01 900.000

120 Umbuk Gunungan RT 05 900.000

121 Samiya Trisna Utomo Gunungan RT 05 900.000

122 Faber Midiyan Pangaribuan Gunungan RT 03 900.000

123 Juminah Gunungan RT 07 900.000

Page 101: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

93

124 Sodok Arja Wiyana Gunungan RT 06 900.000

125 Paijem Gunungan RT 01 900.000

126 Mugiyem Gunungan RT 03 900.000

127 Wariyanti Gunungan RT 08 900.000

128 Katarina Marwati Gunungan RT 03 900.000

129 Rubiyem Gunungan RT 07 900.000

130 Teguh Gunungan RT 07 900.000

131 Mujikem Gunungan RT 03 900.000

132 Rukilah Gunungan RT 04 900.000

133 Tumijem Gunungan RT 05 900.000

134 Agustinus Sumarno Gunungan RT 01 900.000

135 Aris Sugiyanto Gunungan RT 08 900.000

136 Marsudi Gunungan RT 06 900.000

137 Anung Bastiyanto Gunungan RT 05 900.000

138 Hartanyi Gunungan RT 02 900.000

139 Partinah Gunungan RT 04 900.000

140 Albertus Eko Apriyanto Gunungan RT 01 900.000

141 Rini Astusi Gunungan RT 03 900.000

142 Widarti Gunungan RT 08 900.000

143 Edi Astanto Gunungan RT 08 900.000

144 Ena Giani Gunungan RT 03 900.000

145 Iswati Jogodayoh RT 02 900.000

146 Siti Rokhani Jogodayoh RT 02 900.000

147 Wahyana Jogodayoh RT 02 900.000

148 Nur Zulfikar Jogodayoh RT 02 900.000

149 Satinem Jogodayoh RT 02 900.000

150 Narto Utomo, Ny Jogodayoh RT 02 900.000

151 Jumadi Jogodayoh RT02 900.000

152 Martolo Jogodayoh RT 02 900.000

153 Suyanto Jogodayoh RT 02 900.000

154 Aminah Jogodayoh RT 02 900.000

155 Suryanto Jogodayoh RT 02 900.000

156 Purwanto Jogodayoh RT 03 900.000

157 Utomo/Nurhadi Prawiro Jogodayoh RT 03 900.000

158 Suparjio Jogodayoh RT 02 900.000

159 Kartinah Jogodayoh RT 02 900.000

160 Ngadilah/Gito martoyo Jogodayoh RT 03 900.000

161 Stephanus Panut Riyanto Jogodayoh RT 02 900.000

162 Ridasko Bayu Sadewo Plumbungan RT 03 900.000

163 Wagio Plumbungan RT 01 900.000

164 Temas Budi Harjono Plumbungan RT 05 900.000

165 Suwardi Plumbungan RT 01 900.000

166 Sri Hartini Plumbungan RT 01 900.000

Page 102: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

94

167 Galih Gibran Plumbungan RT 05 900.000

168 Ganang Prasetyo Plumbungan RT 04 900.000

169 P. Parinem Plumbungan RT 04 900.000

170 Glendi Damar Woyo Plumbungan RT 02 900.000

171 Nugroho Wisnu Wardoyo Plumbungan RT 02 900.000

172 Girdiyanto Plumbungan RT 01 900.000

173 Suwarto Plumbungan RT 01 900.000

174 Nanda Taufiq Handayanto Plumbungan RT 01 900.000

175 Sugito/ Gita Sumi Raharja Plumbungan RT 04 900.000

176 Tarjana Plumbungan RT 03 900.000

177 Baskara Plumbungan RT 03 900.000

178 Nantio Plumbungan RT 03 900.000

179 Al Iman Farudin Plumbungan RT 05 900.000

180 Istiyanto Plumbungan RT 03 900.000

181 Rohadi Plumbungan RT 03 900.000

182 Wagimin Plumbungan RT 04 900.000

183 Angger Ifud Krisnugroho Plumbungan RT 05 900.000

184 Sugeng Santosa Plumbungan RT 01 900.000

185 Sakiyem Plumbungan RT 05 900.000

186 Sigit Sulistya Plumbungan RT 01 900.000

187 Zunan Budi Arta Plumbungan RT 04 900.000

188 Sri Wahyuni Caben RT 05 900.000

189 Ririn Caben RT 01 900.000

190 Purwanto Caben RT 05 900.000

191 Adi Setyawan Caben RT 01 900.000

192 Agus Gunawan Caben RT 05 900.000

193 Agus Yuana Caben RT 04 900.000

194 Marwoto Caben RT 04 900.000

195 Valentinus Budi A Caben RT 06 900.000

196 Ratinem Caben RT 04 900.000

197 Wiyadi Yohanes Caben RT 04 900.000

198 Kerto Utomo Caben RT 05 900.000

199 Ponijan Caben RT 02 900.000

200 Wagiem/Panut Ny Caben RT 04 900.000

201 Ngadirah Caben RT 04 900.000

202 Sarwiyem Caben RT 06 900.000

203 Parto Woyono Caben RT 02 900.000

204 Marjo Utomo Caben RT 05 900.000

205 Joyo Kaminah Caben RTt 04 900.000

206 Jumari Caben RT 05 900.000

207 Sigit Triyono Caben RT 02 900.000

208 Sugiyo Caben RT 03 900.000

209 Wijiana Caben RT 05 900.000

Page 103: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

95

210 Susilowati Al Caben RT 01 900.000

211 Sarjiem Caben RT 01 900.000

212 Waginem Caben RT 05 900.000

213 Isharyadi Caben RT 03 900.000

214 Tumilah Caben RT 02 900.000

215 Suparno Caben RT 05 900.000

216 Puji Hari Prasetyo Caben RT 04 900.000

217 Jumirin Caben RT 05 900.000

218 H. Sarono Caben RT 06 900.000

219 ST. Sunaryo Caben RT 05 900.000

220 Aris Caben RT 01 900.000

221 Muh Supardiono Caben RT 03 900.000

222 Samijan Caben RT 05 900.000

223 Suparjo Samen RT 02 900.000

224 Martomo Samen RT 03 900.000

225 Nardiyo Samen RT 03 900.000

226 Sakri Samen RT 04 900.000

227 Sarijo Samen RT 04 900.000

228 Widi Wiyono/Ponijan Samen RT 02 900.000

229 Noto Parjiono/Jiono Samen RT 04 900.000

230 Darmono Samen RT 01 900.000

231 Kawit/ widi Harjo Samen RT 01 900.000

232 Wahyu Triyono Samen RT 05 900.000

233 Mujiyem Samen RT 01 900.000

234 Maryanto Samen RT 01 900.000

235 Paijo Samen RT 06 900.000

236 Sutirah Samen RT 01 900.000

237 Ari Wibowo Samen RT 04 900.000

238 Bonijo Samen RT 04 900.000

239 Suratmi Samen RT 05 900.000

240 Mardilah Samen RT 05 900.000

241 Tumijah Samen RT 06 900.000

242 Gito Sutrisno/Paidi Samen RT 01 900.000

243 Noto Sutrisno Samen RT 04 900.000

244 Rr Sri Graharini Samen RT 05 900.000

245 Endri Lestari Samen RT 01 900.000

246 Etnusih Kurniyanto Samen RT 05 900.000

247 Heri Bertus Yuli Rustanta Gersik RT 01 900.000

248 B. Supanti Gersik RT 01 900.000

249 Gunawan Gersik RT 01 900.000

250 Mulyanta Gersik RT 01 900.000

251 Nurdin Aryanto Gersik RT 01 900.000

252 Avip Nurzanah Gersik RT 01 900.000

Page 104: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

96

253 Wahadiyono Gersik RT 01 900.000

254 Bagus Joko Prakoso Gersik RT 01 900.000

255 Aris Martanto Gersik RT 01 900.000

256 Riwiyanto Gersik RT 02 900.000

257 Sardoyo Gersik RT 02 900.000

258 Sumini Gersik RT 02 900.000

259 Sumidah Gersik RT 02 900.000

260 Supandi Nggroto Gersik RT 03 900.000

261 Heri Yanto Gersik RT 03 900.000

262 Y Kuswanto Gersik RT 03 900.000

263 Solikin Gersik RT 04 900.000

264 Poniyem Gersik RT 04 900.000

265 Sobirin M. Indro Prasetyo Gersik RT 04 900.000

266 Sofyan M. Endro Prawiro Gersik RT 04 900.000

267 Yuni Slamet Gersik RT 05 900.000

268 Mujiono Gersik RT 05 900.000

269 Supirmo Gersik RT 05 900.000

270 Andri Zoki Priyanto Gersik RT 05 900.000

271 Jarwo Amiyanto Gersik RT 05 900.000

272 Septian Fauzi Etnanto Gersik RT 05 900.000

273 Saryanto Gersik RT 05 900.000

274 Rani Isdiyanto Gersik RT 05 900.000

275 Sugio Sugiharjo Gersik RT 05 900.000

276 Ngatijan Gersik RT 05 900.000

277 Setiyani Gersik RT 05 900.000

278 Wasidah Gersik RT 06 900.000

279 Suwondo Gersik RT 06 900.000

280 Sarjiyo Gersik RT 06 900.000

281 Wagiyem Gersik RT 06 900.000

282 Sugiyem Gersik RT 06 900.000

283 Daliyem Gersik RT 06 900.000

284 Ngadiman Gersik RT 06 900.000

285 Erwan Arvianto Nugroho Gersik RT 06 900.000

286 Mahmudi Bondalem RT 01 900.000

287 Waginah Bondalem RT 01 900.000

288 Jumirah Bondalem RT 09 900.000

289 Ponijan/Adi Sumarta Bondalem RT 07 900.000

290 Mijah/ tresno Utomo Bondalem RT 09 900.000

291 Sumardiono Bondalem RT 10 900.000

292 Tri Wiyatno/Sagiman Bondalem RT 09 900.000

293 Mujiono/Udi Wiyono Bondalem RT 10 900.000

294 Suroto/Pujo Sentono Bondalem RT 05 900.000

295 Sarjini/Marno Sutrisno Bondalem RT 04 900.000

Page 105: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

97

296 Ponidi Hadi Siswoyo Bondalem RT 07 900.000

297 Endra Wahyuni Bondalem RT 07 900.000

298 Setyawan Bondalem RT 07 900.000

299 Tanti Ani Bondalem RT 06 900.000

300 Kliyem Setyo Utomo Bondalem RT 04 900.000

301 Siswo Utomo Bondalem RT 09 900.000

302 Tumirah Nrimo Rejo Bondalem RT 03 900.000

303 Maidi Hadi Purnomo Bondalem RT 09 900.000

304 Madiyo Utomo Bondalem RT 05 900.000

305 Surono Bondalem RT 05 900.000

306 Wahyu Rohadi Bondalem RT 07 900.000

307 Marto Dimejo Warni Bondalem RT 06 900.000

308 Siswanto Bondalem RT 02 900.000

309 Waluyo Bondalem RT 07 900.000

310 Joko Timur Bondalem RT 08 900.000

311 Giman Bondalem RT 01 900.000

312 Abdul Hakim Niagara Bondalem RT 01 900.000

313 Suyatno Kintelan RT 01 900.000

314 Nuryanto Kintelan RT 02 900.000

315 Wijang Santoso Kintelan RT 03 900.000

316 Sri Widodo Kintelan RT 04 900.000

317 Rajinah Kintelan RT 05 900.000

318 Dalinah Kintelan RT 06 900.000

319 Misyanto Kintelan RT 05 900.000

320 Slamet Kintelan RT 01 900.000

321 Wijiyati Kintelan RT 04 900.000

322 Slamet Kintelan RT 06 900.000

323 Eko Wahyu Utomo Kintelan RT 01 900.000

324 Supriyana Kintelan RT 04 900.000

325 Mursidah Kintelan RT 01 900.000

326 Tri Susanto Kintelan RT 02 900.000

327 Ngasriah Kintelan RT 05 900.000

328 Amat Marjani Kintelan RT 06 900.000

329 Sudiyem Kintelan RT 06 900.000

330 Asdwiyono Cepoko RT 06 900.000

331 Kartino Cepoko RT 03 900.000

332 Baryadi Cepoko RT 06 900.000

333 Nasrudin Cepoko RT 05 900.000

334 Ari Gun Cepoko RT 05 900.000

335 Agus Susanto Cepoko RT 03 900.000

336 Mimi Sayudi Cepoko RT 06 900.000

337 Suprihatin Cepoko RT 03 900.000

338 Bejo Cepoko RT 03 900.000

Page 106: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

98

339 Suryono Haryawan Cepoko RT 07 900.000

340 Irwan Haryono Cepoko RT 02 900.000

341 Hendri Rahayu Cepoko RT 02 900.000

342 Lili Cepoko RT 05 900.000

343 Sunarti Cepoko RT 04 900.000

344 Kiswanto Cepoko RT 05 900.000

345 Ponijem Cepoko RT 01 900.000

346 Alviah Cepoko RT 07 900.000

347 Bariyem Cepoko RT 06 900.000

348 Rubinah Cepoko RT 07 900.000

349 Slamet Lestari Cepoko RT 02 900.000

350 Feri Suryono Cepoko RT 03 900.000

351 Nur Rahayu Cepoko RT 01 900.000

352 Saryanto Cepoko RT 05 900.000

353 Pairah Cepoko RT 02 900.000

Total 317.700.000

Sumber: Lampiran Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 7 Tahun 2020

Berdasarkan data di atas mengenai penerima Bantuan Langsung

Tunai Desa tahap 4,5 dan 6 dengan besaran Rp 300.000,00 per bulan

selama tiga bulan, Pedukuhan Gersik merupakan Pedukuhan dengan jumlah

penerima BLT-Desa tahap 4,5 dan 6 terbanyak yaitu sejumlah 38 KK.

Meskipun demikian, BLT-Desa ini merata di 16 Pedukuhan yang ada di

Desa Sumbermulyo. Terbentuknya data di atas tentunya sudah melewati

proses verifikasi yang dibahas dalam musyawarah khusus desa. Dengan

demikian diperoleh data by name sejumlah 353 penerima Bantuan

Langsung Tunai Desa pada tahap 4,5 dan 6.

Berdasarkan lampiran Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 7

Tahun 2020 tentang Daftar Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai

Desa Tahap 4, 5 dan 6 Dampak Pandemi COVID-19 Desa Sumbermulyo

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,

dari 353 penerima BLT-Desa rata-rata mempunyai mata pencaharian

Page 107: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

99

sebagai buruh tani serta dari 353 penerima BLT-Desa di atas, semuanya

merupakan data usulan yang belum terdata atau masuk dalam kategori

exclussion error. Selain itu mereka adalah masyarakat yang belum pernah

mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), belum pernah

mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST), belum pernah mendapatkan

bantuan berupa sembako, bukan penerima Kartu Pra kerja dan belum

pernah mendapatkan bantuan lainnya. Oleh karena itu, mereka

mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Desa.

Page 108: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

132

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin. (2020). Memahami Epidemiologi dan istilah-istilahnya.

https://www.alodokter.com/memahami-epidemiologi-dan-istilah-

istilahnya. 28 November 2020.

Achidsti, Ashilly et.al. (2020). Tata Kelola Pendataan dan Penyaluran BLT-DD

Melalui Pasardesa.id sebagai Upaya Pencegahan Korupsi. Universitas

Nahdlatul Ulama: Yogyakarta

Ayu, Arima Andhika, Siahainenia, Royke Roberth, Kudubun. Prioritas

Penggunaan Dana Desa Jekawal Kabupaten Sragen di Era Pandemi

COVID-19. Jurnal Analisa Sosiologi Oktober 2020, 9(2): 551-566.

Bungin, Burham. (2017). Penelitian Kualitatif (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.

Collins English Dictionary. (2009). Complete & Unabridged 10th Edition.

William Collins Sons & Co. Ltd.

Creswell, John W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih diantara

Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Eko, Sutoro. (2020). Governing Perbuatan Memerintah.

https://www.youtube.com/watch?v=NG7IQkaJt4Q. 28 November 2020.

Daryanto. (1997). Kamus Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo

Hadari, Nawawi. (1989). Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Jakarta: PT.

Tema Baru.

Hasanah, Mauidotul. (2020). Dampak Postive dan Negative dari COVID-19.

https://www.kompasiana.com/mauidotulhasanah/5ea79ff4097f3621722bf

db2/dampak-positif-dan-negatif-dari-covid-19. 15 November 2020.

Hidayat, Endik. (2020). Implementasi Kebijakan Dana Desa untuk

Penanggulangan pandemi COVID-19. Volume 1 Edisi 3 Universitas

Pembangunan Nasional Veteran: Jawa Timur

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2020). Pemerintah Berikan 6

Program Bantuan Tambahan Hadapi Pandemi Covid-19.

https://setkab.go.id/pemerintah-berikan-6-program-bantuan-tambahan-

hadapi-pandemi-covid-19/. 24 September 2020.

Indrawati, Sri Mulyani. (2017). Buku Saku Dana Desa, Dana Desa untuk

Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Sekretariat Kementerian Keuangan

Republik Indonesia.

Page 109: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

133

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2020).

Panduan Pendataan Bantuan Langsung Tunai - Dana Desa (BLT-Desa.

Jakarta: Sekretariat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. COVID-1 Update hingga 3

September 2020 Pukul 16.00 WIB. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

24 September 2020.

Kurnianto, Tri Bambang. (2017). Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat

Pengembangan Lingkar Wilis di Kabupaten Tulung Agung. Jurnal

Agribisnis Fakultas Pertanian Unita-Oktober 2017.

Malayu S.P Hasibuan. (2014). Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Maulina, Rizka Mutiara. 2020. Sepekan Berjalan, DPRD Bantul Terima Ratusan

Aduan Warga Tak Terima Bansos.

https://jogja.suara.com/read/2020/06/18/124000/sepekan-berjalan-dprd-

bantul-terima-ratusan-aduan-warga-tak-terima-bansos?page=all. 30

Oktober 2020.

Maulita et al. (2015). Implementasi Penatausahaan, Pengelolaan dam Pelaporam

Alokasi Dana Desa Dalam Proses Pembangunan Desa Bimorejo

KecamatanWongsorejo Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015. Jurnal

Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember: Jember.

Maun, Carly Erfly Fernando. (2020). Efektivitas Bantuan Langsung Tunai Dana

Desa Bagi Masyarakat Miskin Terkena Dampak COVID-19 di Desa

Talaitad Kecamatan Suluun Kabupaten Minahasa Selatan. UNSRAT.

Putri, Sherina Anjani, et.al. (2020). Pandemi Covid-19 Dalam Sudut Pandang

Demografi Sosial: Penyebaran, Tantangan, Dampak Sosial-Ekonomi Serta

Potensi Solusi. Universitas Indonesia: Jakarta.

Sandhi, Hefis Kurnia, Iskandar. (2020). Praktik Pengelolaan Dana Desa untuk

Penanganan COVID-19 (tudi pada Desa Bendo, Kecamatan Ponggok,

Kabupaten Blitar. Volume 3 Nomor 2.

Sanusi, Anwar. Panduan Pendataan Bantuan Langsung Tunai– Dana Desa (BLT-

Desa. Jakarta: Sekretariat Kementerian PPN/Bappenas Republik

Indonesia.

Setyowati, Eka. (2019). TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA PADA

PERBEDAAN INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM): STUDI TIGA

DESA DI KABUPATEN MALANG. JISPO VOL. 9 No. 2 Edisi: Juli-

Desember Tahun 2019

Page 110: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

134

Srirejeki, Kiky. (2015). Tata Kelola Keuangan Desa. Volume 15 Nomor 1.

https://jab.fe.uns.ac.id/index.php/jab/article/view/174 di akses pada 5

Februari 2021.

Sofyani. (2018). Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola yang Baik. JATI Vol. 1

No. 1

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian yang Bersifat: eksploratif, enterpretatif,

interaktif dan konstruktif. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi. (1993). Managemen Pengejaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka

Cita

Suharsimi, Arikunta. (1988). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV. Rajawali,

Syarifudin, Ahmad. (2020). Ratusan Juta Dana Desa Dipakai Belanja Logistik

untuk Bantu Warga Miskin Terdampak COVID-19.

https://jogja.tribunnews.com/2020/04/04/ratusan-juta-dana-desa-dipakai-

belanja-logistik-untuk-bantu-warga-miskin-terdampak-covid-19.

Widiyani, Roshma. (2020). Dampak Positif dan Negarif Virus Corona yang Bisa

jadi Pelajaran. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-

5106402/dampak-positif- dan- negatif- virus-corona- yang-bisa -jadi

pelajaran. 30 Oktober 2020

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undangan Nomor 1 Tahun 2020 tentang

Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk

Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau Dalam Rangka Menghadapi

Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau

Stabilitas Sistem Keuangan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018

tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 40/PMK.07/2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 50/PMK.07/2020

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas

Page 111: SKRIPSI TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA PANDEMI …

135

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan

Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana

Desa Tahun 2020.

Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 146 / Huk / 2013 tentang

Penetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Miskin Dan Orang Tidak Mampu

Peraturan Lurah Desa Sumbermulyo Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Sumbermulyo Tahun Anggaran

2020.

Peraturan Lurah Desa Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Penerima

Manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Akibat Dampak

COVID-19.

Peraturan Lurah Desa Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Penerima

Manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Akibat Dampak

COVID-19.

Dokumen lain-lain:

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa

Sumbermulyo Tahun 2016-2022.

Dokumen Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun

Anggaran 2019 Desa Sumbermulyo.

Dokumen Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun

Anggaran 2020 Desa Sumbermulyo.

Dokumen Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Desa

Sumbermulyo Semester I.

Dokumen Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Desa

Sumbermulyo Semester II.

Dokumen Daftar Penerima Bantuan Langsung Tunai Desa Tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan

6 Desa Sumbermulyo.