4
1. Dye Penetrant Test Uji Dye Penetrant merupakan salah satu metoda pengujian jenis NDT (NonDestructive Test) yang relatif mudah dan praktis untuk dilakukan. Uji liquid penetrant ini dapat digunakan untuk mengetahui diskontinyuitas halus pada permukaan seperti retak, berlubang atau kebocoran. Pada prinsipnya metoda pengujian dengan liquid penetrant memanfaatkan daya kapilaritas. Berikut adalah langkah kerja dalam melakukan Dye Penetrant Test, yaitu : 1) Bersihkan Permukaan Bahan Permukaan uji dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran, cat, minyak, atau gemuk tidak menimbulkan indikasi yang tidak relevan atau palsu. Metode pembersihan dapat menggunakan cairan pembersihnya (Cleaner/Remover). Tujuan dari langkah ini adalah pembersihan permukaan di mana setiap cacat yang ada pada bahan tersebut akan terlihat dan terbentuk dan terlihat ke permukaan, serta membuat bahan menjadi bebas dari kontaminasi. 2) Semprotkan Penetran Penetran tes ini kemudian disemprotkan pada permukaan material bahan yang diuji. Penetran dibiarkan meresap ke dalam area yang ingin di uji (5-30 menit). Waktu yang diberikan untuk penetran meresap adalah tergantung pada penetran yang digunakan, bahan yang diuji dan ukuran cacat dicari. Cacat yang kecil membutuhkan waktu lebih lama dalam penetrasinya. 3) Bersihkan Sisa Penetran

SmartBall Leak Detector

Embed Size (px)

DESCRIPTION

detector cct

Citation preview

Page 1: SmartBall Leak Detector

1. Dye Penetrant Test

Uji Dye Penetrant merupakan salah satu metoda pengujian jenis NDT (Non–

Destructive Test) yang relatif mudah dan praktis untuk dilakukan. Uji liquid penetrant ini

dapat digunakan untuk mengetahui diskontinyuitas halus pada permukaan seperti retak,

berlubang atau kebocoran. Pada prinsipnya metoda pengujian dengan

liquid penetrant memanfaatkan daya kapilaritas.

Berikut adalah langkah kerja dalam melakukan Dye Penetrant Test, yaitu :

1) Bersihkan Permukaan Bahan

Permukaan uji dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran, cat, minyak, atau gemuk

tidak menimbulkan indikasi yang tidak relevan atau palsu.   Metode pembersihan dapat

menggunakan cairan pembersihnya (Cleaner/Remover). Tujuan dari langkah ini adalah

pembersihan permukaan di mana setiap cacat yang ada pada bahan tersebut akan terlihat dan

terbentuk dan terlihat ke permukaan, serta membuat bahan menjadi bebas dari kontaminasi. 

2) Semprotkan Penetran

Penetran tes ini kemudian disemprotkan pada permukaan material bahan yang diuji.

Penetran dibiarkan meresap ke dalam area yang ingin di uji (5-30 menit). Waktu yang

diberikan untuk penetran meresap adalah tergantung pada penetran yang digunakan, bahan

yang diuji dan ukuran cacat dicari. Cacat yang kecil membutuhkan waktu lebih lama dalam

penetrasinya.

3) Bersihkan Sisa Penetran

Sisa-sisa penetran kemudian dibersihkan sebersih mungkin dari permukaan. Metode

pembersihan tergantung pada jenis penetran yang digunakan. Jika penetran berlebih tidak

benar dihapus, setelah bahan diberi pengembang (developer), hal itu dapat menghasilkan

indikasi palsu yang sangat menghambat kemampuan kita untuk melakukan pemeriksaan yang

tepat.

4) Semprotkan Pengembang

Untuk menarik cairan penetran agar muncul ke permukaan digunakan cairan

pengembang. Jenis pengembang ada dua yaitu bentuk cair dan benuk kering. Pengembang

jenis cair terbuat dari bahan bubuk yang dilarutkan dalam air dan volatile solvent. Zat

pengembang harus berwarna putih agar dapat memberikan kontras warna terhadap cairan

Page 2: SmartBall Leak Detector

penetran, dengan begitu cacat akan terlihat jelas. Zat pengembang jenis kering biasanya

digunakan untuk cairan penetran jenis fluorescent sedangkan pengembang cair digunakan

pada cairan penetran kontras warna. Penggunaan cairan pengembang diperlihatkan pada

gambar dibawah ini.

5) Pengamatan

Interpretasi cacat yang timbul harus dilakukan sesegera mungkin setelah terlihat

adanya indikasi pada zat pengembang. Untuk mendapatkan hasil interpretasi yang baik pada

pemeriksaan dengan metode penetran cair jenis fluorescent harus dilakukan pada ruangan

yang gelap dengan bantuan lampu ultraviolet (blacklight).

Penggunaan uji dye penetrant ini sangat terbatas, misalnya:

1) Keretakan atau kekeroposan yang ada dapat dideteksi jika keretakan tersebut

merembat hingga ke permukaan benda. Sedangkan keretakan yang ada dibawah

permukaan benda, tidak akan terdeteksi dengan menggunakan metoda pengujian

ini.

2) Pada permukaan yang terlalu kasar atau berpori-pori juga dapat mengakibatkan

indikasi palsu.

3) Metoda pengujian ini tidak dianjurkan untuk menyelidiki benda-benda hasil

hasil metallurgy yang kurang padat.

2. SmartBall Leak Detector

Teknologi lainnya yang digunakan dalam mendeteksi kebocoran dalam hal ini

kebocoran pipa adalah dengan teknologi baru yang disebut SmartBall. Alat ini merupakan

pendeteksi kebocoran dengan metode akustik atau memantulkan suara ke bagian pipa yang

dilewatinya untuk pipa minyak dan gas. Cara kerja SmartBall adalah dengan menganalisa

kelainan akustik yang disebabkan oleh kebocoran pipa. Alat ini merupakan teknologi yang

sangat sensitif dan dapat mengidentifikasi kebocoran yang tidak dapat dideteksi dengan

metode lainnya. SmartBall dapat digunakan pada area kebocoran yang sulit dijangkau dan

juga dapat digunakan untuk memeriksa jaringan pipa baru.

SmartBall baik digunakan dengan lingkungan kerja sebagai berikut :

1. Tekanan Maksimum 138 bar (2000 psi)

Page 3: SmartBall Leak Detector

2. Rentan suhu -140F sampai 1600F (-100C sampai 700C)

3. Dipakai pada pipa Oli dan gas

Keuntungan dari peggunaan SmartBall adalah :

1. Mudah dalam proses penggunaan.

2. Baterai yang tahan lama yang menguntungkan dalam penggunaan yang lebih panjang

dalam satu area yang diuji.

3. Dapat mendeteksi lubang kecil sebesar 0.016 GPM (0.06 LPM)

4. Pergerakannya yang cepat dalam menyelesaikan satu area kerja, yang berbeda dengan

metode lain yang membutuhkan waktu lebih lama.

5. SmartBall lebih ringan dan mudah dalam pengiriman serta dalam persiapan alat.

#VIDEOC:\Users\ASUS\Downloads\Video\SmartBall® Leak Detection for Oil & Gas

Pipelines - YouTube.MKV