9
SNI Standar Nasional Indonesia SNI. 02-2858-1992 Rev-1981 Mutu dan Cara Uji Pupuk Diamonium Fosfat Badan Standardisasi Nasional – BSN

SNI DAP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SNI DAP

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI. 02-2858-1992

Rev-1981

Mutu dan Cara Uji

Pupuk Diamonium Fosfat

Badan Standardisasi Nasional – BSN

Page 2: SNI DAP

MUTU DAN CARA UJI

PUPUK DIAMONIUM FOSFAT (D.A.P)

1. RUANG LINGKUP

Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara

pengemasan pupuk diamonium fosfat (D.A.P)

2. DEFINISI

Pupuk diamonium fosfat adalah pupuk buatan yang merupakan pupuk majemuk (kompon) berbentuk

butiran padat, yang komponen utamanya adalah diamonium fosfat dengan rumus kimia (NH4) 2HPO4,

yang mengandung unsur hara nitrogen dan fosfor.

3. SYARAT MUTU

Kadar nitrogen : min 18,0%

Kadar phosfor (dihitung sebagai P2O5) : min 46.0%

Kadar air : max 1,0%

Ukuran butir (lolos 6 mesh tidak lolos 16 mesh) : min 80,0%

4. CARA PENGAMBILAN CONTOH

Contoh harus mencerminkan keadaan seluruh lot barang, sehingga komposisi contoh merupakan

komposisi rata-rata lot.

Pengambilan contoh dilakukan dengan bor tusuk pengambil contoh. 1-10 karung dari setiap karung

diambil sedikit contoh sehingga jumlah keseluruhan contoh 500-1000 gram.

11-100 karung diambil contoh tambahan sebanyak 10% dari jumlah karung tambahan. Selanjutnya dari

setiap jumlah tambahan 1 ton, diambil 1 karung untuk diambil contohnya. Jika kumpulan contoh

melebihi bobot yang diperlukan, maka bobotnya dapat diperkecil dengan pembagian kwadar sampai

beratnya 500-1000 gram.

5. CARA UJI

5.1. Penetapan Nitrogen

Timbang contoh yang mengandung kurang lebih 0,35 gram nitrogen dan masukan kedalam labu

kjeldahl 800 ml. Tambah asam sulfat 96% sebanyak 20 ml dan cupri sulfat 1-2 gram kemudian

panaskan pada api bunsen/pemanas listrik sampai mendidih dan cairan bening, lalu dinginkan.

Setelah dingin tambahkan air dengan hati-hati sampai volume 400 ml dan tambahkan beberapa

butir batu didih. Tambahkan beberpaa tetes penunjuk phenophtalein. Dengan hati-hati

Page 3: SNI DAP

tambahkan larutan NaOH 30% berlebihan dan segera hubungkan labu kjeldahl tersebut dengan

alat destilasi yang terlebih dulu dipersiapkan lengkap dengan labu peecik dan alonge yang

dimasukan kedalam gelas piala penerima yang diisi dengan larutan asam sulfat baku 0,5 N

(ujung alonge harus berada dibawah permukaan larutan asam) berlebihan (50,0 ml)

Isi labu kjedahl dicampur baik-baik dan didihkan terus sampai semua amonia tertampung dalam

gelas piala penerima (setelah kurang lebih separuh dari larutan tersuling ). Bila isi labu kjeldahl

telah tersuling maka gelas piala penerima diambil dan pendingin dan alonge dibilasi. Setelah

semua air bilasan dimasukan kedalam gelas piala penerima maka kelebihan asam dititar dengan

larutan baku NaOH 0,5 N dengan penunjuk merah metil (b ml) lakukan juga titrasi blanko (a ml)

(a-b) x 1,402

Kadar nitrogen (% N) = ---------------------

Berat contoh

5.2. Penetapan Phospor

5.2.1. Pereaksi

5.2.1.1. Larutan standar P2O5

KH2PO4 murni dikeringkan selama 2 jam pada 105 0C (mengandung 52,15 P2O5)

Siapkan larutan KH2PO4 yang mengandung 2,0;2,5;3,0;3,5; 4,0;4,5;5,0 mg P2O5 per

mil.

5.2.1.2. Pereaksi molibdovanadat

Larutkan 40 g NH4 molibdat dalam 400 ml air panasi dan dinginkan.

Larutkan 2 g NH4 metavanadat dalam 250 ml air panas dan dinginkan dan tambah

450 ml HCLO4 70 %

5.2.2. Penyiapan kurva standar.

Pipet 5 ml larutan standar P2O5 masing-masing masukan labu ukur 100 ml tambah 45 ml air.

Kemudian dalam waktu 5 menit, ketujuh deret ditambahi 20 ml pereaksi molibdovanadat

dengan pipet, encerkan sampai tanda cammpur dan biarkan 10 menit. Kemudian perikasa

kerapatan optisnya pada panjang gelombang 440 nm. Siapkan grafik kalibrasi

5.2.3. Cara kerja.

Timbang kurang lebih 0,5 gram contoh masukan kedalam lumpang porselin, tambah 20 ml

asam sitrat 2% (yang dibuat dari 2 gr asam sitrat dalam 100 ml air suling) digerus, bagian

yang jernih dituang kedalam labu ukur 500 ml. Ulangi berkali-kali sampai asam sitratnya

habis, tepatkan sampai tanda garis dengan air suling, kocok hingga homogen dan saring.

Ambil saringan 5 ml masukan kedalam labu ukur 100 ml tambahi 20 ml pereaksi

Page 4: SNI DAP

molibdovanadat dengan pipet. Masing-masing encerkan sampai tanda, campur dan biarkan

10 menit, kemudian periksa kerapatan optisnya pada panjang gelombang 440 nm.

Baca kandungan P2O5 dari grafik kalibrasi.

Mg P2O5 x pengencer

Kadar P2O5 = ------------------------------- x 100 %

Mg contoh

5.2.4. Pembakuan pereaksi Karl Fisher.

Masukan methanol 50 ml kedalam botol titrasi. Titar dengan pereaksi Karl Fisher dengan

menggunakan aquameter. Bila titik akhir sudah dicapai , tambah 0,2000 g natrium tartrat dan

teruskan titrasi sampai titik akhir titrasi.

Faktor Karl Fisher ( mg H2O ) = W x 156,6 ml pereaksi KF A

W = berat natrium tartrat dehidrat

A = ml pereaksi Karl Fisher

5.2.5. Cara Kerja

Masukan 50 ml methanol kedalam botol titrasi. Titar seperti pada pembakuan pereaksi Karl

Fisher. Tambah contoh yang mengandung air 50 mg atau kurang. Titar dengan reagent Karl

Fisher sampai dengan titik akhir.

(A x faktor KF ) (100)

Kadar air (%) = --------------------------

W x 1.000

W = berat contoh

KF = faktor pereaksi Karl Fisher

A = ml pereaksi Karl Fisher

5.3. Ukuran Butir

“ Sieve analysis” dilakukan dengan menimbang teliti 100 gr contoh dan dimasukan kedalam

susunan ayakan yang telah disusun sehingga ayakan yang paling kasar ada dipaling atas

sedang yang paling halus ada dipaling bawah (4,6,8,10,14,16,20 mesh). Pasang pada alat

Page 5: SNI DAP

pengocok selama setengah jam, kemudian timbang bagian- bagian contoh pada setiap ayakan

dan receiver.

Laporan screen analysis disusun sebagai berikut :

+ 4 mesh ………………….. %

- 4+ 6 mesh ………………….. %

-6+ 16 mesh ………………….. %

- 20 mesh ………………….. %

6. SYARAT PENANDAAN

Pada label harus mencantumkan nama barang, kadar N dan kadar P, berat bersih, nama dan lambang

perusahaan serta kota lokasi pabrik.

7. CARA PENGEMASAN

Pupuk diamonium fosfat dikemas dalam kemasan yang rapat dan kuat dengan mempertimbangkan

keamanan dari produk dalam transportasi dan penyimpananya.

Page 6: SNI DAP

PROTOKOL

HASIL SIDANG KOMISI

Hari : Rabu

Tanggal : 1 April 1981

Jam :9.30 – 10

Sidang ke : VII

RANCANGAN STANDAR

STANDAR MUTU DAN CARA PENGUJIAN PUPUK DIAMONIUMFOSFAT (D.A.P)

1. Jalannya sidang : Tertib

2. Konsensus yang dicapai : Standar Mutu dan Caara Pengujian Pupuk Diamonium fosfat (D.A.P) dengan

sedikit perubahan.

3. Kesimpulan : telah dicapai konsensus

4. Lampiran :

a. Daftar hadir peserta sidang

b. Notulen lengkap

c. Pokok-pokok konsensus

d. Usul, saran dan tanggapan dari peserta

e. Rancangan standar yang dibahas

Jakarta 1 Appril 1981

Tanda terima Pimpinan Sidang

1. Ketua

2. Penyaji

3. Pelapor

Page 7: SNI DAP

BERITA ACARA PERBAIKAN :

STANDAR MUTU DAN CARA PENGUJIAN PUPUK DIAMOIUM FOSFAT (DAP)

USUL : (BPK Palembang)

Cara pengambilan padatan ditiadakan karena akan diadakan pada sidang ke 12, cara pengujian juga tidak

dibahas.

USUL : (BP Banjarbaru)

Cara pengambilan contoh dibahas, jika sesuai dengan sidang ke 12, tetap di pergunakan

Judul : standar mutu dan cara pengujian pupuk diamonium fosfat (DAP)

Lembaga konsumen :

Kata Untuk pada judul ditiadakan

Petro Kimia :

Dibelakang judul ditambah (DAP) karena dalam masyarakat lebih dikenal (DAP)

I. Ruang lingkup : disetujui

II. Defenisi : disetujui, tanpa perubahan

III. Syarat mutu :

BP Ujung Pandang : susunan syarat mutu :

- ukuran butiran

- kadar air

- kadar nitrogen

- kadar fosfor

Petro kimia : disamakan dengan produk-produk yang sejenis misalnya TSP

BP Banjarbaru : Apakah perlu angka 0 dibelakang koma. Perlu misalnya 18,0%

Petro Kimia : Perlu dicantumkan

BP Palembang : dari hasil syarat mutu jumlah komposisi ? 85%

Apakah tidak terlalu jauh.

Petro Kimia : untuk pupuk memang demikian untuk menuntut grade lebih tinggi harganya tersebut

menjadi lebih mahal.

Page 8: SNI DAP

IV Pengemasan dan Pemberian Label

Sudah standar.

Berat netto diganti berat bersih

Federasi pengemasan :

Pemasukan pupuk apakah dalam hampa udara

Pupuk diamonium fosfat dikemas yang rapat dan kuat serta mempertimbangkan safety dari pupuk

dalam transportasi, dan penyimpannya dalam kantong plastik polietilen yang dimasukan lagi kedalam

karung plastik polipropilen dengan bersih 50 kg.

Pada label harus dicantumkan nama barang, kadar N dan kadar P, berat bersih, nama dan lambang

perusahaan serta kota lokasi pabrik.

Usul : pengemasan dan pemberian label seperti semula

Usul : a. cara pengambilan contoh harus disesuaikan dengan letak (TBM) sedikir contoh harus diganti

jumlah kwantitatif.

Petro kimia : usul bor tusuk harus distandarkan

BP Ambon : apakah cara pengambilan contoh pada point B perlu diadakan.

Petro kimia : dalam tahun-tahun mendatang kemungkinan ada pembelian dalam bentuk curah karena

harganya relatif lebih murah.

Usul : agar konsisten dengan SII yang lain

Ir Anang (BPIK Jakarta) : dari pada merevisi nanti, lebih baik cara pengambilan contoh b tetap.

Petro kimia : hal menyangkut curah yang rugi adalah distributor karena akan terjadi perubahan kadar

air bertambah maka granular dari pupuk DAP tidak free flowing

Cara pengujian : disetujui, tanpa perubahan.

Page 9: SNI DAP