Upload
dwi-permanasari
View
129
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jijijijiji
Citation preview
SOAL UTS A5 A6
SOAL 1 :
Sebutkan dan jelaskan karakteristik organisasi sektor public
Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan
lainnya baik jasmani maupun rohani
Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.
Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak bertentangan sengan
perundangan yang berlaku.
Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti Dewan
Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah ( DPRD )
Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik dalam
anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya disahkan
oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor,
lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia, IMF
( International Monetary Fund ), ADP ( Asian Development Bank ), PBB ( Perserikatan Bangsa –
Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID, dan Pemerintah luar negeri.
SOAL 2
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan
pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Ekonomi:
pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
Efisiensi:
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input
yang dikaitkan dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan.
Efektivitas:
tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana
efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
SOAL 3
Sebutkan dan jelaskan peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor public :
a) Perencanaaan strategic :
Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan
berapa biaya program (cost of program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of
activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang
dimiliki.
b) Pemberian informasi biaya:
Pemberian informasi biaya terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi untuk
pengambilan keputusan.
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
c) Penilaian investasi
Dipergunakan untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut
karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi
finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social cost) dan manfaat
sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
d) Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan
alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana
publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
e) Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan
Dipergunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan
pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada para pemakai
jasa public termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
f) Penilaian kerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam
pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk
masing-masing aktivitas yang dilakukan.
SOAL 4 :
1) PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN :
Secara garis besar ada dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional
ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang dewasa ini.
Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini yaitu:
1. Cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism
2. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item
.Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah:
1. Cenderung sentralistis
2. Bersifat spesifikasi
3. Tahunan
4. Mengggunakan prinsip anggaran bruto
ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM
Era New Publik Management
New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan
berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New Publik Management tersebut menimbulkan beberapa
konsekuensi bagi pemerintah diantaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya,
dan kompetensi tender. Salah satu model pemerintah di era New Publik Management adalah model
pemerintah yang diajukan oleh Osbone dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal
dengan konsep “reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Oborne dan Gaebler tersebut
adalah :
1. Pemerintah katalis Pemerintah sebagai pemberi arahan dan berfokus pada pemberian pengarahan
bukan produksi pelayanan publik.
2. Pemerintah milik masyarakat Pemerintah memberikan wewenang kepada masyarakat,
memberdayakan masyarakat daripada melayani.
3. Pemerintah yang kompetitif Menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik.
Kompetisi adalah satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas
pelayanan.
4. Pemerintah yang digerakan oleh misi
5. Mengubah organisasi yang digerakan oleh peraturan menjadi organisasi yangdigerakan oleh misi.
Pemerintah digerakan oleh misi bukan peraturan. Pemerintah yang berorientasi hasil Pemerintah
yang berorientasi hasil berusaha mengubah bentuk penghargaan dan insentif, yaitu membiayai hasil
dan bukan masukan.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi.
Pemerintah tradisional seringkali salah dalam mengidentifikasikan pelanggannya. Penerimaan pajak
memang dari masyarakat dan dunia usaha, tetapi pemanfaatannya harus disetujui oleh DPR/DPRD.
Akibatnya, pemerintah seringkali menganggap bahwaDPR/DPRD dan semua pejabat yang ikut
dalam pembahasan anggaran adalah pelanggannya padahal pelanggan yang sebenarnya adalah
masyarakat. Pemerintah wirausaha tidak akan seperti itu. Ia akan mengidentifikasikan pelanggan
yang sesungguhnya.
Maka, tidak berarti bahwa pemerintah tidak bertanggungjawab pada dewan legislatif, tetapi sebaliknya, ia
menciptakan sistem pertanggungjawaban ganda : kepada legislatif dan masyarakat. Dengan cara seperti itu,
maka pemerintah tidak akan arogan tetapi terus menerus akan berupaya untuk lebih memuaskan masyarakat.
1. Pemerintah wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan.
Pemerintah daerah wirausaha dapat mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misalnya: BPS dan
Bappeda, yang dapat menjual informasi tentang daerahnya kepada pusat-pusat penelitian;BUMN,
BUMD; pemberian hak guna yang menarik kepada para pengusaha dan masyarakat; penyertaan
modal, dll.
2. Pemerintah antisipatif : berupaya mencegah daripada mengobati. Pemerintah tradisional yang
birokratis memusatkan diri pada produksi pelayanan publik untuk memecahkan masalah publik.
Pemerintah birokratis cenderung bersifat reaktif: seperti suatu satuan pemadam kebakaran, apabila
tidak ada kebakaran maka tidak akan ada upaya pemecahan.Pemerintah wirausaha bersifat proaktif.
Ia tidak hanya mencoba untuk mencegah masalah, tapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi
masa depan. Ia menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi.
3. Pemerintah desentralisasi : dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja. Lima puluh tahun yang
lalu, pemerintahan yang sentralis dan hierarkis sangat diperlukan karena pengambilan keputusan
harus dari pusat. Pada saat itu, sistem tersebut masih sangat cocok karena teknologi informasi masih
sangat primitif, komunikasi antar berbagai lokasi masih lamban, dan aparatur pemerintah masih
relative belum terdidik. Tapisekarang, perkembangan teknologi sudah sangat maju, kebutuhan
masyarakat dan bisnissudah semakin kompleks, staf pemerintah sudah berpendidikan tinggi, maka
pengambilan keputusan harus digeser ke tangan masyarakat, asosiasi, pelanggan, dan lembaga
swadaya masyarakat.
4. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahan mekanisme pasar ( sistem
insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan) Ada dua cara
alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif. Pemerintah tradisional
menggunakan mekanisme administratif, sedangkan pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme
pasar. Pemerintah tradisional menggunakan perintah dan pengendalian, mengeluarkan prosedur dan
definisi baku dan kemudian memerintahkan orang untuk melaksanakannya. Pemerintah wirausaha
tidak memerintah dan mengawasi tapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar orang
tidak melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat.
2. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
Beberapa kelemahan anggaran tradisional antara lain:
1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan
jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara
menyeluruh efektivitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkan anggaran tradisional tidak
dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakandan pilihan sumberdaya, atau memonitor
kinerja.
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai.
Beberapa kelebihan anggaran tradisional antara lain:
pendekatan ini telah lama digunakan, berbentuk sederhana dan mudah dipersiapkan serta dimengerti oleh orang yang berkepentingan.
b. Pendekatan ini cocok dengan pola akuntansi pertanggungjawaban yaitu pendekatan ini memfasilitasi pengendalian akuntansi dalam proses pelaksanaan anggaran
c. Hamper semua program memiliki sifat dasar berkesinambungand. Hamper semua pengeluaran memiliki sifat tidak terhindarkane. Dalam duni nyata, keputusan berdasarkan pada perubahan program dan perhatian dapat diberikan untuk
perubahan yang ditawarkan dan disbanding tahun sebelumnyaf. Pendekatan ini tidak menghalangi pemberian data perencanaan dan evaluasi yang biasanya berhubungan
dengan pendekatan penyususnan anggaran yang lain sebagai suplemen untuk data yang digunakan untuk menyususun anggaran dengan pendekatan tradisional itu sendiri
g. Karena aktivitas merupakan dasar dari unit organisasi, biaya dari setiap aktivitas akan terakumulasi sebagai biaya dari unit organisasi yang bersangkutan.