Sol Yaya Baik Perbaik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    1/29

    BAB

    I

    Pendahuluan

    Space Occupying Lesion (SOL) pada otak sering disebabkan oleh malignancy tetapi

    dapat juga disebabkan oleh abses dan hematoma. Efek daripada tumor terjadi local,

    disebabkan oleh kerusakan locac dan presentasi dari gejala klinisnya bisa menunjukkan

    lokasi lesi tetapi bukan etiologi kepada penyebabnya terdapat gejala yang berkaitan dengan

    peningkatan tekanan intracranial atau kejang, perubahan perilaku atau false locasing signs.

    Lesi yang besar pada sebagian region contohnya lobus frontal, sering silent, bersama dengan

    lesi yang kecil di hemisfer bisa memperburuk bicara.

    Tumor dapat berinfiltrasi dan menghancurkan struktur yang penting, ia dapat

    mengobstruksi aliran cairan dan dapat menyebabkan hydrocephalus atau dapat menginduksi

    pembentukan pembuluh darah yang baru (angiogenesis) dan merusak blood brain barier yang

    menyebabkan edema.

    EPIDEMIOLOGI

    !roses neoplasmatik di susunan saraf mencakup neoplasma saraf primer dan non saraf

    atau metastasis. "ira#kira $% dari semua proses neoplasmatik di seluruh tubuh ditemukan

    pada susunan saraf dan selaputnya, &% berlokasi di ruang intrakranial dan '% di ruang

    kanalis spinalis. ilamana statistik proses neoplasmatik saraf primer saja yang ditinjau, maka

    dapat dinyatakan baha antara * sampai + orang dari $$.$$$ orang penduduk

    mempunyainya. Tumor primer malignan di SS! terjadi pada kira#kira .-$$ orang dan

    berkontribusi pada *.$$$ kematian di merika Serikat pertahunnya, dengan mortality rate

    per $$.$$$.',*

    /rutan frekuensi neoplasma di dalam ruang tengkorak adalah sebagai berikut0 glioma

    (1%), meningioma (+%), adenoma hipofisis *%, neurilemoma '%, neoplasma

    metastatik dan neoplasma pembuluh darah serebral.'

    2eoplasma saraf primer cenderung berkembang di tempat#tempat tertentu.

    Ependimoma hampir selamanya berlokasi di dekat dinding 3entrikel atau kanalis sentralis

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    2/29

    medula spinalis. 4lioblastoma multiforme kebanyakan ditemukan di lobus parietalis.

    Oligodendroma memilih lobus frontalis sebagai tempat perkembangannya, sedangkan

    spongioblastoma seringkali menduduki bangunan#bangunan di garis tengah seperti korpus

    kalosum atau pons. 2eoplasma saraf rupanya cenderung juga untuk berkembang pada

    golongan umur tertentu. 2eoplasma serebelar lebih sering ditemukan pada anak#anak

    daripada orang deasa, misalnya meduloblastoma. 5uga glioma batang otak lebih banyak

    dijumpai pada anak#anak daripada orang deasa. 2eoplasma serebelar dan metastasis serebri

    lebih umum pada orang deasa daripada anak#anak.'

    !erbandingan antara neoplasma serebral primer dan metastatik adalah 10. jenis

    neoplasma metastatik di dalam ruang kranium kebanyakan sesuai dengan neoplasma bronkus

    dan prostate pada pria dan mamae pada anita. !ada hakekatnya, neoplasma saraf primer

    tidak mempunyai kecendrungan untuk bermetastasis di luar sususnan saraf. Tetapi ada

    beberapa laporan tentang neoplasma saraf primer dengan metastasis hematogen di luar

    susunan saraf, yang kebanyakan rupanya terjadi sehubungan dengan tindakan operatif. 6alam

    hal itu, mungkin sekali sel#sel neoplasma saraf primer terhanyut dalam aliran darah seaktu

    dilakukan operasi.'

    Tabel 1. Jenis Tumor Intrakranial dan Persentasenya.

    4lioma

    4lioblastoma multiforme

    strositoma

    Ependimoma

    7eduloblastoma

    Oligodendroglioma

    '$

    $

    1

    -

    7eningioma -

    denoma hipofisis +

    2eurinoma +

    7etastase

    8raniopharyngioma, dermoid, epidermoid, 1

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    3/29

    Teratoma

    ngioma 1

    Sarcoma 1

    Tidak terklasifikasi -

    Miscellaneous(pinealoma, chordoma, granuloma,

    lymphoma)

    *

    ETIOLOGI

    . aaan7eningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota#anggota

    sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge#9eber, yang dapat dianggap

    sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas.

    Selain jenis#jenis neoplasma tersebut di atas tidak ada bukti#bukti yang kuat untuk

    memikirkan adanya faktor hereditas pada neoplasma.'

    '. 6egenerasi atau perubahan neoplasmatik

    angunan#bangunan embrional berkembang menjadi bangunan#bangunan yang

    mempunyai morfologi dan fungsi terintegrasi dalam tubuh. Tetapi adakalanya

    sebagian dari bangunan embrional tertinggal di dalam tubuh yang sudah mencapai

    kedeasaan. "arena hal#hal yang belum jelas bangunan embrional yang tertinggal itu

    dapat menjadi ganas, karena bertumbuh terus dan merusak bangunan sekitarnya.

    !erkembangan abnormal itu dijumpai pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial

    dan kordoma yang secara berturut#turut berpangkal pada saku :athke, mesenkima dan

    ektoderma embrional dan korda dorsalis.'

    *. :adiasi

    Efek radiasi terhadap dura memang dapat menimbulkan pertumbuhan sel dura. Sel di

    dalam otak atau sel yang sudah mencapai kedeasaan, pada umumya agak kurang

    peka terhadap efek radiasi dibanding dengan sel neoplasma. 7aka dari itu radiasi

    digunakan untuk pemberantasan pertumbuhan neoplasmatik. Tetapi dosis

    subterapeutik dapat merangsang pertumbuhan sel mesenkimal, sehingga masih

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    4/29

    banyak penyelidik yang menekankan pada radiasi sebagai faktor etiologik neoplasma

    saraf.'

    1. ;irus

    anyak penyelidikan tentang inokulasi 3irus pada binatang kecil dan besar dilakukan

    dengan maksud menentukan peran infeksi 3irus dalam genesis neoplasma.

    elakangan ini telah dibuktikan oleh urkitt baha suatu limfoma yang banyak

    dijumpai pada penduduk frika disebabkan oleh infeksi 3irus. Tetapi diskrepansi

    antara banyaknya infeksi 3irus dan luasnya lesi karena infeksi 3irus di satu pihak dan

    sedikitnya perubahan neoplasmatik yang dijumpai secara bersama#sama di lain pihak,

    masih merupakan halangan untuuk diterimanya infeksi 3irus sebagai factor etiologik

    neoplasma serebri.'

    -. Substansi#substansi karsinogen

    !enyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. "ini telah

    diakui baha ada substansi#substansi yang karsinogenik, misalnya

    methylcholanthrone, nitroso#ethyl#urea. 2eoplasma yang dikembangkan dengan jalan

    kimiai ini, berhasil ditransplantasikan ke binatang lain sesuku.'

    MA!I"E#TA#I $LI!I#

    erbeda dengan gangguan 3askuler yang bersifat akut dan infeksi yang umumnya

    subakut, pada tumor intrakranial, perjalanan klinis umumnya bersifat kronis dan progresif.

    4ejala yang timbul dapat bersifat umum akibat T

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    5/29

    kehilangan kemampuan inhibisi,

    kehilangan inisiatif, penurunan

    tingkat intelektual (misalnya,

    demensia, terutama jika korpuskalosum terlibat)

    Lobus temporalis fasia sensorik (bila yang terkena

    lobus temporalis dominan)

    4angguan lapangan pandang (upper

    homonymous quadrantanopia)

    Lobus parietalis 4angguan sensorik (lokalisasi sentuh,

    diskriminasi dua titik, gerakan pasif,

    astereognosis)

    4angguan lapangan pandang (lower

    homonymous quadrantanopia)

    5ika tumor pada lobus parietalis

    hemisfer dominan, dapat terjadi

    kebingungan cara membedakan kanan

    dan kiri, agnosia jari, akalkulia, dan

    agrafia

    5ika tumor pada lobus parietalis

    hemisfer yang nondominan, dapat

    terjadi apraksia

    Lobus oksipitalis 4angguan lapangan pandang

    (hemianopsia homonim)

    "orpus kalosum Sindrom diskoneksi

    =ipotalamus>=ipofisis 4angguan endokrin

    atang otak !enurunan kesadaran

    Tremor

    "elainan gerakan bola mata

    bnormalitas pupil

    7untah, cegukan ?medula@

    Serebelum taksia berjalan

    Tremor intensional

    6ismetria

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    6/29

    6isartria

    2istagmus

    PEME(I$#AA! PE!'!JA!G.1)*

    . Aoto polos tengkorak>rontgen kepala

    '. 2eurofisiologi 0 EE4, E!

    *. 8T scanning>7:< kepala Bkontras untuk konfirmasi adanya tumor dan lokasi tumor.

    7:< lebih sensitif untuk mendeteksi adanya tumor metastasis berukuran kecil. !ada

    pencitraan, penting untuk menentukan apakah benar tumor, atau menunjukkan

    gambaran abses ataupun stroke.

    1. iopsi jaringan tumor, untuk menentukan jenis tumor

    -. !ungsi lumbal kadang#kadang dilakukan untuk menganalisis cairan serebrospinalis

    . Aoto :ontgen dada, mammografi, dan pemeriksaan lain untuk mencari fokus primer

    dari tumor metastasis di ruang intrakranial

    $(ITE(IA DIAG!O#I#.1

    . 4ejala tekanan intrakranial yang meningkat0

    Sakit kepala kronik, tidak berkurang dengan obat analgesik

    7untah tanpa penyebab gastrointestinal

    !apil edema (choked disc)

    "esadaran menurun>berubah

    '. 4ejala fokal

    True location sign

    False location sign

    Neighbouring sign

    *. Tidak ada tanda#tanda radang sebelumnya

    1. !emeriksaan neuroimaging terdapat kelainan yang menunjukkan adanya massa (SOL)

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    7/29

    DIAG!O#I# BA!DI!G.1

    bses serebri

    Subdural hematom

    Tuberkuloma

    !seudotumor serebri

    $LA#I"I$A#I.+,-

    Tumor otak bisa diklasifikasikan kepada dua kelompok yaitu tumor primary dantumor sekunder.

    Tumor otak rimer

    Tumor yang bermula dari jaringan otak dikenali dengan tumor otak primer dan

    diklasifikasikan berdasarkan jenis jaringan.

    Tumor otak yang tersering berasal dari glioma0

    . strositoma

    strositoma merupakan tumor otak yang paling banyak dijumpai, dan mencakup

    lebih dari setengah tumor ganas di susunan saraf pusat (SS!). strositoma berasal dari

    sel astrosit yang berbentuk seperti bintang. Sebagian besar astrositoma merupakan tumor

    dengan derajat yang rendah (9=O grade

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    8/29

    erasal dari sel yang menghasilkanmyelin untuk melindungi saraf, yang bermula dari

    serebrum.Tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan otakdisekeliling. Sering terjadi

    pada usia pertengahan padadeasa tetapi bisa terdapat pada semua umur.

    *. Ependimoma

    erasal dari sel ependim yang ada di dinding3entrikel, dapat juga terjadi di medulla

    spinalis. isa terdapatpada semua umur, terutama pada anak#anak dan deasa.

    1. 4lioma batang otak (brain stem glioma)

    Terjadi pada bagian batang otak paling baah. atang otak mengontrol berbagai

    fungsi 3ital.. tumor pada bagian ini selalunya tidak bisa diangkat. "ebanyakkan glioma

    batang otak merupakan astrositoma gred

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    9/29

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    10/29

    # Tumor basal ganglia

    8. Tumor garis tengah hemisfer (7idline =emispheric Tumors)

    # Tumor korpus kalosum

    # Tumor sella tursika0 denoma pituitary, kraniofaringioma, meningioma, glioma

    saraf optik, kista episermoid>dermoid

    # Tumor 3entrikel pineoblastoma, astrositoma

    b) Tumor 3ermis

    . Tumor serebellum

    8. Tumor batang otak

    6. Tumor ekstra parenkim

    # Tumor cerebellopontine angle

    # Tumor ganglion gaseri

    # Tumor basis kranii0 "arsinoma nasofaringeal, boleh berakibat karena sinus

    atau telinga, meningitis karsinomatosa, khordoma, tumor glomus jugulare, osteoma

    (mukosel)

    # Tumor kli3us

    "lasifikasi lesi primer susunan saraf pusat dilakukan berdasarkan grading dan tipe histologik.

    9=O grade < 0 tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca

    reseksi cukup baik.

    9=O grade

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    11/29

    9=O grade

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    12/29

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    13/29

    ntikon3ulsan

    nalgetik>antipiretik

    Sedati3a

    ntidepresan bila perlu

    1. :ehabilitasi medik

    !engobatan tergantung pada tipe dan tempat tumor dan kondisi pasien. eberapa

    tumor jinak, terutama meningiomas ditemukan secara kebetulan seaktu brain imaginguntuk

    tujuan lain. /ntuk tumor simptomatik, pembuangan bedah secara lengkap dapat dilakukan

    jika tumor bersifat ekstra#aksial atau ia tidak berada di daerah otak yang kritis. !embedahanjuga dapat menunjang diagnosis dan dapat membantu dalam menurunkan tekanan intrakranial

    dan melegakan simptom alaupun neoplasm tidak dikeluarkan selengkapnya. 6efisit klinis

    kadang disebabkan oleh hidrosefalus obstruktif, di mana prosedursimple surgical shunting

    memberikan perbaikan dramatis. !ada pasien dengan glioma ganas, terapi radiasi

    meningkatkan kadar sur3i3al tidak mengira prosedur dan kombinasi dengan kemoterapi

    memberikan tambahan.

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    14/29

    =erniasi otak

    !erdarahan pada tumor

    =idrosefalus

    P(OG!O#I#.1

    :ata#rata masa harapan hidup pasien dengan terapi yang adekuat dikatakan kurang

    lebih hanya enam bulan. eberapa data mengatakan -#*$% pasien dapat hidup selama satu

    tahun, -#$% dapat bertahan dalam dua tahun setelah terapi diberikan.

    eberapa faktor yang mempengaruhi prognosis pada kasus metastasis tumor

    intrakranial0

    . Lokasi dan jumlah metastasis tumor

    '. Tingkat dan tipe tumor primernya

    *. da atau tidaknya metastasis ke organ tubuh lain

    1. /sia pasien

    -. 5umlah metastasis tumor yang dapat diangkat oleh dokter bedah saraf

    SES OT"

    !enumpukan material piogenik yang terlokalisir di dalam>di antara parenkim otak.

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    15/29

    +. !ada penderita imunosupresi (=operasi otak

    "omplikasi dari kardiopulmoner, meningitis piogenik

    '$% kasus tidak diketahui sumber infeksinya

    Tahap#tahap 0

    al0 :eaksi radang yang difus pada jaringan otak (infiltrat leukosit, edema,

    perlunakan dan kongesti) kadang disertai bintik#bintik perdarahan

    eberapa hari#minggu 0 2ekrosis dan pencairan pada pusat lesi sehingga membentuk

    rongga abes. stroglia, fibroblas, makrofag mengelilingi jaringan yang nekrotik

    sehingga terbentuk abses yang tidak berbatas tegas

    Tahap lanjut 0 fibrosis yang progresif sehingga terbentuk kapsul dengan dinding yang

    konsenstris

    Tabel +. #tadium #erebritis.C

    #erebritis Dini #erebritis Lan2ut Pembentukan Pembentukan

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    16/29

    $asul A3al $asul Akhir

    =ari ke dan * =ari ke 1 sd ke C =ari ke $ sd * GH hari ke 1

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    17/29

    pascaoperasi Staphylococcus epidermidis,

    Streptococcus, Enterobacter,

    8lostridium sp.

    &. !asien denganimunosupresi

    Sering abses multipel,berbagai lobus dapat

    terkena

    spergilus sp, !eptostreptococcus sp,acteroides sp, =aemophilus sp,

    Staphylococcus

    C. !asien

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    18/29

    -. Abses serebelar0 sering ditemukan nistagmus dengan arah de3iasi konjugat ke arah

    lesi. 7otorik ekstremitas perlahan menjadi hipotoni, dan terjadi inkoordinasi

    ipsilateral disertai ketidakmampuan melakukan gerakan#gerakan tangkas. 4ejala

    lainnya berupa kaku tengkuk, nyeri kepala, dan retraksi kepala ke arah lesi. Tanda

    defisit serebelar menandakan tingkat keparahan kasus.

    . Abses batan5 otak/menyebabkan kelumpuhan saraf#saraf kranialis

    $(ITE(IA DIAG!O#I#.,-

    . 4ambaran kliniknya tidak khas, kriteria terdapat tanda infeksi B T

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    19/29

    Tabel -. Jenis dan Dosis Antibiotik yan5 La6im Diberikan ada Abses #erebri.7

    !ama obat De3asa Anak $eteran5an

    8eftriaone #' K ' g kg 8arbapenem, efektif gram (B) gram

    (#)

    8efotaim *#1 ' g * '$$

    mg>kg>hr

    kg>hr akteri anaerob dan protooa

    !enisilin 4 1 juta / 1 -$$#C$$ / naerob dan streptococcus

    ;ancomisin 'g 1$

    mg>kg>hr

    7:S, gram (B), septikemia

    Tindakan bedah drainase atau eksisi pada abses serebri diindikasikan untuk0+

    Lesi dengan diameter G ',- cm

    Terdapat efek masa yang signifikan

    lesi dekat dengan dengan 3entrikel

    "ondisi neurologi memburuk

    Setelah terapi ' minggu abses membesar atau setelah 1 minggu ukuran abses tak

    mengecil

    Terapi medikamentosa tanpa tindakan operatif dipertimbangkan pada kondisi seperti0

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    20/29

    bses tunggal, ukuran kurang dari ' cm

    bses multipel atau yang lokasinya sulit dijangkau

    "eadaan kritis, pada stadium akhir

    !engobatan abses serebri biasanya merupakan kombinasi antara pembedahan dan

    medikamentosa untuk eradikasi organisme in3asif. Lama pengobatan antibiotika tergantung

    pada kondisi klinis pasien, namun biasanya diberikan intra3ena selama #& minggu dilanjut

    dengan per oral 1#& minggu untuk cegah relap. 8T scan kepala ulang dilakukan untuk melihat

    respon terapi.+

    "ortikosteroid penggunaannya masih kontro3ersial. Efek anti inflamasi steroid dapatmenurunkan edema serebri dan T

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    21/29

    Tanda 6iagnostik "linik0

    . Lucid inter3al (B)

    '. "esadaran makin menurun

    *. Late=emiparese kontralateral lesi

    1. !upil anisokor-. abinsky (B) kontralateral lesi

    . Araktur di daerah temporal

    +. 8T Scan otak 0 gambaran hiperdens (perdarahan) di tulang tengkorak dan dura,

    umumnya di daerah temporal, dan tampak bikon3eks.

    !embuluh darah yang berada di baah fraktur tulang tengkorak bisa ikut terluka

    sehingga menimbulkan perdarahan. pabila tidak terjadi fraktur, pembuluh darah bisa pecah

    juga karena gaya kompresi yang timbul akibat dampak. Lebih#lebih jika tidak terdapat fraktur

    tengkorak, perdarahan epidural akan cepat menimbukan gejala#gejala. Sesuai dengan sifat

    dari tengkorak yang merupakan kotak tertutup, maka perdarahan epidural tanpa fraktur,

    menyebabkan tekanan intrakranial yang akan cepat meningkat. 5ika ada fraktur, maka darah

    bisa keluar dan membentuk hematom subperiostal (sefalhematom) dan sifat tengkorak

    bagaikan kotak tertutup sudah tidak berlaku lagi. 5uga tergantung pada arteri atau 3ena yang

    pecah maka penimbunan darah ekstra3asal bisa terjadi secara cepat atau perlahan#lahan. !ada

    perdarahan epidural akibat pecahnya arteri dengan atau tanpa fraktur linear atau stelata,

    manifestasi neurologik akan terjadi beberapa jam setelah trauma kapitis. 4ejala#gejala yang

    timbul akibat perdarahan epidural menyusun sindrom kompresi serebral traumatik akut.

    4ejala yang sangat menonjol ialah kesadaran yang menurun secara progresif. !upil pada sisi

    perdarahan pertama#tama sempit, tetapi kemudian menjadi lebar dan tidak bereaksi terhadap

    penyinaran cahaya.

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    22/29

    5enis hematoma subdural 0

    . kut

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    23/29

    ;isual disturbance $ $ '

    #i5ns

    6epression of consciousness $$ && -C

    !upillary ineuality -+ '+ '$

    7otor asymmetry 11 *+ 1

    8onfusion and memory loss + ' '+

    phasia '

    !apilledema - ''

    =emianopia $ 1 *

    Aacial eakness $ * *

    6ata from 7c"issock 9, :ichardson , loom 9=. Subdural hematoma, a re3ie of *&C

    cases.Lancet. C$I0*-#*+$.

    ' 9ithin * days of trauma.

    * 1#'$ days after trauma.

    1 7ore than '$ days after trauma.

    =emoragi subdural mungkin sekali selalu disebabkan oleh trauma kapitis alaupun

    traumanya mungkin tidak berarti (trauma pada orang tua) sehingga tidak terungkap oleh

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    24/29

    anamnesis. Fang seringkali berdarah ialah0 Nbridging veinsN karena tarikan ketika terjadi

    penggeseran rotatorik otak. !erdarahan subdural paling sering terjadi pada permukaan lateral

    dan atas hemisferium dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi Nbridging

    veinN. "arena perdarahan subdural sering disebabkan oleh perdarahan 3ena, maka darah yang

    terkumpul berjumlah hanya $$ sampai '$$ cc saja. !erdarahan 3ena biasanya berhenti

    karena tamponade hematom sendiri. Setelah - sampai + hari hematom mulai mengadakan

    reorganisasi yang akan terselesaikan dalam $ sampai '$ hari. 6aerah yang diserap

    meninggalkan jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. 6isitu bisa timbul lagi

    perdarahan#perdarahan kecil, yang menimbullkan hiperosmolalitas hematom subdural dan

    dengan demikian bisa terulang lagi timbulnya perdarahan kecil#kecil dan pembentukan suatu

    kantong subdural yang penuh dengan cairan dan sisa darah (higroma).'

    "eluhan bisa timbul langsung setelah hematom subdural terjadi atau jauh setelah

    mengidap trauma kapitis. 7asa tanpa keluhan itu dinamakan Nlatent inter3alN dan bisa

    berlangsung berminggu#minggu, berbulan#bulan bahkan adakalanya juga bisa lebih dari '

    tahun. 2amun demikian, Nlatent inter3alN itu bukannya berarti baha si penderita sama sekali

    bebas dari keluhan. Sebenarnya dalam Nlatent inter3alN kebanyakan penderita hematoma

    subdural mengeluh tentang sakit kepala atau pening, seperti umumnya penderita kontusio

    serebri juga mengeluh setelah mengidap trauma kapitis. Tetapi apabila di samping itu timbulgejala#gejala yang mencerminkan adanya proses desak ruang intrakranial, baru pada saat

    itulah terhitung mula tibanya manifestasi hematom subdural. 4ejala#gejala tersebut bisa

    berupa kesadaran yang makin menurun, Norganic brain syndromeN, hemiparesis ringan,

    hemihipestesia, adakalanya epilepsi fokal dengan adanya tanda#tanda papiledema.'

    8EMATOMA #'BA(A$8!OID

    4ejala dan tanda klinis0

    "aku kuduk

    2yeri kepala

    isa didapati gangguan kesadaran

    !enunjang diagnostik pada 8T Scan otak didapatkan gambaran perdarahan

    (hiperdens) di ruang subaraknoid

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    25/29

    8EMATOMA I!T(A#E(EB(AL

    !erdarahan parenkim otak, disebabkan karena pecahnya arteri intraserebral mono atau

    multiple.$

    !erdarahan intraserebral akibat trauma kapitis yang berupa hematom hanya berupa

    perdarahan kecil#kecil saja. !erdarahan semacam itu sering terdapat di lobus temporalis dan

    frontalis. Fang tersebut belakangan berkorelasi dengan dampak pada oksiput dan yang

    pertama berasosiasi dengan tamparan dari samping. "ebanyakan dari perdarahan intra lobus

    temporalis justru ditemukan pada sisi dampak.'

    5ika penderita dengan perdarahan intraserebral luput dari kematian, perdarahannya

    akan direorganisasi dengan pembentukan gliosis dan ka3itasi. "eadaan ini bisa menimbulkan

    manifestasi neurologik sesuai dengan fungsi bagian otak yang terkena.'

    TE$A!A! I!T(A$(A!IAL

    !atofisologi

    !ada kondisi normal, range normalnya ialah $ P $mm=g, namun dapat meningkat

    apabila kita batuk dan mengedan. 7onitoring dapat dilakukan dengan menggunakan kateter

    3entrikel. pabila terdapat suatu massa yang berkembang, ini akan menyebabkan

    peningkatan T

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    26/29

    hanya pada satu titik. "etika compliance otak berlebihan, T

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    27/29

    Segera setelah terjadi iskemia timbul edema serebral akibat dari osmosis sel cairan

    berpindah dari ruang ekstraseluler bersama dengan kandungan makromolekulnya.

    7ekanisme ini diikuti dengan pompa 2a>" dalam membran sel dimana transpor 2a dan air

    kembali keluar ke dalam ruang ekstra seluler. !ada keadaan iskemia, mekanisme ini

    terganggu dan neuron menjadi bengkak.

    Edema cerebri dapat berlaku akibat daripada kerusakan jaringan otak diakibatkan oleh

    lesi intrakranial seperti tumor, abses, atau bisa juga karena trauma dan keadaan iskemik. '

    ) Edema 3asogenik P erlaku akibat kerusakan pembuluh darah. !rotein dan cairan

    akan keluar dan merembes ke jaringan interstitial.

    ') Edema cytotoic P erlaku akibat akumulasi cairan didalam sel otak sendiri.

    kumulasi ini berakibat daripada gangguan metabolic sel dan toksik. !ada kondisi

    iskemik, akan berlaku akumulasi 2aBdan 8a'Bdidalam sel, menarik cairan masuk.

    *) Edema interstitial P erlaku apabila L8S dipaksa keluar daripada alirannya, akibat

    peningkatan tekanan hidrostatik, contoh pada hidrosefalus obstruktif.

    8E(!IA#I OTA$

    Tabel 1?. Jenis,2enis) 9ara) dan 5e2ala herniasi otak11

    Jenis 8erniasi ;ara 8erniasi Ge2ala

    =erniasi Subfalcine 4irus cingulate masuk ke

    fal serebri

    iasanya asimtomatik

    =erniasi Sentral 7esensefalon dan

    diensefalon herniasi ke

    baah

    !enurunan kesadaran,

    gangguan gerakan bola mata

    ke atas (sunset eye), diabetes

    insipidus

    =erniasi /ncal Lesi menempati sisi lateral

    fosa kranii media mendesak

    ke arah tengah

    6ilatasi pupil ipsilateral,

    refleks cahaya (#),

    kelumpuhan badan

    kontraleteral, kernohanQs

    2otch, penurunan kesadaran

    =erniasi Tonsilar Tonsil serebeli herniasi

    melalui foramen magnum

    "ompresi napas dan respirasi

    =erniasi /pard ;ermis cerebeli herniasi

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    28/29

    melalui incisura tentorii dan

    menekan mesensefalon

    DA"TA( P'#TA$A

    . 7isbach 5, =amid , 7aya , et all. uku pedoman standar pelayanan medis dan

    standar prosedur operasional 2eurologi. '$$. 5akarta0 !E:6OSS

  • 7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik

    29/29