11
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Pengertian Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator teknis, administrasif, dan prosedur sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang besangkutan. Tujuan Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi untuk mewujudkan good governance. Fungsi SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabka, menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimna proses pelaksanaan kegiatan berlangsung, sebgai sarana tat urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan, menjamin konsistensi dan proses kerja sistematik, dan menetapkan hubungan timbal balik antar satuan kerja.

SOP-iz

Embed Size (px)

DESCRIPTION

qqedwdwqfas

Citation preview

Page 1: SOP-iz

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Pengertian

Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan

tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah

berdasarkan indikator teknis, administrasif, dan prosedur sesuai dengan tata kerja,

prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang besangkutan.

Tujuan

Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh

satuan unit kerja instansi untuk mewujudkan good governance.

Fungsi

SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja teratur, sistematis, dan

dapat dipertanggungjawabka, menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, menjelaskan

bagaimna proses pelaksanaan kegiatan berlangsung, sebgai sarana tat urutan dari

pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang

ditetapkan, menjamin konsistensi dan proses kerja sistematik, dan menetapkan

hubungan timbal balik antar satuan kerja.

Prinsip Dasar yang Perlu diperhatikan dalam Penyusunan SOP adalah :

1. Penyusunan SOP harus mengacu pada SOTK, TUPOKSI, Serta alur dokumen

2. Prosedur kerja menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi

3. Fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur, sehingga perlu dikembangkan

diagram alur dari kegiatan organisasi

4. SOP didasarkan atas kebijakan yang berlaku

5. SOP dikoordinasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan /

penyimpangan.

6. SOP tidak terlalu rinci

7. SOP dibuat sesederhana mungkin

8. SOP tidak tumpang tindih, bertentangan atau duplikasi dengan prosedur lain

9. SOP ditinjau ulang secara periodik dan dikembangkan sesuai kebutuhan.

Page 2: SOP-iz

PROSEDUR TETAP PEMECAHAN MASALAH

UNTUK PENYIMPANGAN PEMERIKSAAN SERUM CONTROL

NOMOR : PM-008.01

1. Tujuan dan ruang lingkup

Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku dalam penyelesaian

masalah bila hasih control menyimpang.

2. Tanggung jawab

Prosedur ini berada di bawah tanggung jawab kepala Laboratorium

3. Rujukan

Manual Mutu Rumah Sakit Sehat, 1998

Carson, PA.Dent, NJ, Good Laboratory dan Clinical Practices, Butterworth, 1994

4. Pengertian

Out of control : hasil pemeriksaan serum control keluar dari batas yang ditentukan

Fresh vial : serum kontrol dari botol yang masih baru /segar.

Rekontruksi : pelarutan ulang dari botol yang masih tertutup

5. Dokumen

Dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini :

- Laporan harian hasil pemeriksaan control

- Laporan harian masalah QC

6. Prosedur

6.1. Bila terjadi hasil out of control, diulangi pemeriksaan dengan serum control

dari fresh vial

6.2. Bila hasil control masih belum memenuhi syarat, lakukan pemeriksaan

instrument, system perhitungan dan ulangi pemeriksaan control

6.3. Bila terjadi hasil melum memuaskan , lakukan rekalibrasi alat dengan

larutan standart atau kalibrator

6.4. Jika belum baik juga, periksalah apakah prosedur kerja dan periksalah

reagen

6.5. Ulangi pemeriksaan control, bila masih belum baik, laporkan pada pimpinan

dan hubungi pemasok

Page 3: SOP-iz

ALUR PEMECAHAN MASALAH UNTUK PENYIMPANGAN

PEMERIKSAAN SERUM KONTROL

Rekontruksi kontrol baru

Hasil Kontrol Dalam Batas + 2SD

START

Hasil Kontrol Dalam Batas + 2SD

Cek instrument

Rekalibrasi alat

Hasil Kontrol Dalam Batas + 2SD

Hasil Kontrol Dalam Batas + 2SD

Cek prosedur dan reagent

Hasil Kontrol Dalam Batas + 2SD

LaporHub pemasok

Sample dikerjakanHasil dilaporkan

Page 4: SOP-iz

Pengesahan

RSUD

Kab.Sampang

JUDUL SOP

Pemeriksaan Serum Control

No. Dokumen

........................

No. Revisi

..................

Halaman

................

Prosedur Tetap

.........................

Tanggal Terbit

.........................

Ditetapkan,

Tanggal.................................

Kepala Laboratorium

.....................................

NIP...............................

Page 5: SOP-iz

INSTRUKSI KERJA (IK)

Pemeriksaan Kimia Klinik

CHOLESTEROL

1. Pelaksana

Pegawai laboratorium

2. Prinsip

Cholesterolester + H2O CHE cholesterol + fatty acid

Cholesterol + O2CHO cholesterol-3-one + H2O2

2H2O + 4-amino-phenazone-phenol POD quinoneimine + 4H2O

Cholesterol diukur setelah hidrolisis enzym dan oksidasi. Indikator

quinoneimine dibentuk dari hidrogen peroksida dan 4-aminophenazone dalam

phenol dan peroksidase.

3. Metode

CHOD-PAP

4. Sampel

a. Jenis

Serum, plasma Heparin atau EDTA

b. Jumlah

10 µl

5. Reagen

a. Jenis

RGT enzim dan STD siap pakai

Catatan :

RGT 4 x 30 ml, 3 x 250 ml or 4 x 100 ml reagen enzim

Buffer phospate ( pH 6,5 ) 100 mmol/l

4- Aminophenazone 0,3 mmol//l

Phenol 5 mmol/l

Peroksidase > 5 KU/l

Cholesterolesterase > 150 U/l

Cholesteroloxidase > 100 U/1

Sodium azide 0,05 %

Page 6: SOP-iz

STD 3ml standart

Cholesterol 200 mg/dl atau 5,17 mmol/l

b. Stabilitas reagen

Reagen stabil sampai tanggal kadaluwarsa, bahkan setelah dibuka bila

disimpan pada suhu 2 – 8°C. Reagen yang dibuka stabil selama 2 minggu

pada suhu 15 – 25°C.

6. Alat

Photometer 4010

Mikropipet 10 µl dan 1000 µl

Rak tabung

Tabung reaksi

Yellow dan Blue tip

7. Langkah kerja

1. Pemrograman Alat

a. Atur panjang gelombang pada angka 546 nm.

b. Program absorbance

2. Mengerjakan Blank

a. Pipet 1000 µl RGT

b. Masukkan dalam tabung reaksi

c. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 - 25°C atau 5 menit pada suhu

37°C

d. Kemudian masukkan ke dalam cuvet di photometer 4010

e. Tekan zero ( yang muncul di display adalah 0,000)

3. Mengerjakan Standart

a. Pipet 1000 µl RGT

b. Masukkan dalam tabung reaksi

c. Tambahkan 10 µl standart Cholesterol

d. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 - 25°C atau 5 menit pada suhu

37°C

e. Kemudian masukkan ke dalam cuvet di photometer 4010

f. Tekan result ( yang muncul di display adalah absorbance standart )

4. Mengerjakan sample

a. Pipet 1000 µl RGT

b. Masukkan dalam tabung reaksi

Page 7: SOP-iz

c. Tambahkan 10 µl sample / serum

d. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 - 25°C atau 5 menit pada suhu

37°C

e. Kemudian masukkan ke dalam cuvet di photometer

f. Tekan result ( yang muncul di display adalah absorbance test )

8. Perhitungan hasil

Consentrasi cholesterol = 200 xabsorbance test

absorbance standart (mg/dl)

9. Nilai rujukan

≤ 220 mg / dl

10. Daftar pustaka

Human reagen kit

11. Pengesahan

a. Dibuat oleh staf laboratorium

b. Disetujui oleh kepala laboratorium

Page 8: SOP-iz

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah kita melihat, membaca, menganalisa data diatas dan membandingkan

gambaran Instalasi Laboratorium Kab.Sampang dengan literatur Good Laboratory

Practice (GLP) maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Instalasi Laboratorium

Kab.Sampang belum memenuhi syarat Good Laboratory Practice (GLP) Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, sehingga hanya 80 % telah melaksanakan GLP.

SOP pada Instalasi Laboratorium Kab.Sampang yaitu membahas tentang

Prosedur Tetap Pemecahan Masalah Untuk Penyimpangan Pemeriksaan Serum Control

bertujuan untuk menjadi pedoman baku dalam penyelesaian masalah bila hasih control

menyimpang, sedangkan Instruksi Kerjanya membahas tentang pemeriksaan kimia

klinik yaitu Cholesterol.