6
TINDAKAN PEMASANGAN NOMOR DOKUMEN : NOMOR REVISI : TANGGAL TERBIT : DITETAPKA KEPALA PUSKE dr. Rak NIP : 19790625 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Peraturan : 1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan t 2. Tersedianya tenaga medis dan paramedis Indikasi : 4. Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi 5. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi 6. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit Kontraindikasi : 1. Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan infus Persiapan Alat 1.Cairan Infus 2.Infus Set 3.Kateter iv 4. Sarung tangan (handschoen) 5.Kapas Alkohol 6.Tourniquet 7.Perlak dan pengalas 8. Plester/hypafix 9.Kasa steril 10.Gunting 11. spalk (untuk bayi/balita dan pasien/klien yang ti 12. Betadine STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Suatu teknik yang mencakup penusukan vena melalui tra tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jaru untuk memberikan cairan secara intravena Tujuan terapi intravena adalah untuk memenuhi kebutuh pasien/klien yang tidak mampu mengkonsumsi cairan ora menambah asupan elektrolit untuk menjaga keseimbangan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses metabolis vitamin larut dalam air, serta menjadi media untuk pe intravena. Lebih khusus lagi terapi intravena diberi dengan syok, intoksikasi berat, pasien/klien pra dan pasien/klien yang membutuhkan pengobatan tertentu 1. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian ob langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah 2. Pasien/klien tidak dapat minum obat karena muntah sumbatan pada saluran cerna atas 3. Obat yang tersedia hanya dalam sediaan intravena a obat pada oral kurang efektif gunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shu darah (hemodialisa) 3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembul aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tun

SOP Pemasangan Infus

  • Upload
    amahedy

  • View
    81

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh

Citation preview

Page 1: SOP Pemasangan Infus

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS

NOMOR DOKUMEN : NOMOR REVISI : HALAMAN :TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

KEPALA PUSKESMAS SETABU

dr. RakhmawatiNIP : 19790625 2010 01 2 008

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN Peraturan :1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan tindakan2. Tersedianya tenaga medis dan paramedis

Indikasi :

4. Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi 5. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi6. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit

Kontraindikasi :1. Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan infus

Persiapan Alat1.Cairan Infus2.Infus Set3.Kateter iv4. Sarung tangan (handschoen)5.Kapas Alkohol6.Tourniquet7.Perlak dan pengalas8. Plester/hypafix9.Kasa steril10.Gunting11. spalk (untuk bayi/balita dan pasien/klien yang tidak kooperatif)12. Betadine

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP)

Suatu teknik yang mencakup penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan untuk memberikan cairan secara intravena

Tujuan terapi intravena adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan pada pasien/klien yang tidak mampu mengkonsumsi cairan oral secara adekuat, menambah asupan elektrolit untuk menjaga keseimbangan elektrolit, menyediakan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses metabolisme, memenuhi kebutuhan vitamin larut dalam air, serta menjadi media untuk pemberian obat melalui intravena. Lebih khusus lagi terapi intravena diberikan pada pasien/klien dengan syok, intoksikasi berat, pasien/klien pra dan pasca bedah atau pasien/klien yang membutuhkan pengobatan tertentu

1. Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah

2. Pasien/klien tidak dapat minum obat karena muntah atau karena adanya sumbatan pada saluran cerna atas

3. Obat yang tersedia hanya dalam sediaan intravena atau bioavailabilitas obat pada oral kurang efektif

2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan di gunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan cuci darah (hemodialisa)3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki)

Page 2: SOP Pemasangan Infus

13.Tiang infus

TINDAKAN PEMASANGAN INFUS

NOMOR DOKUMEN : NOMOR REVISI : HALAMAN :TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

KEPALA PUSKESMAS SETABU

dr. RakhmawatiNIP : 19790625 2010 01 2 008

Pelaksanaan

1. Persiapan pasien/klien

1) Hindari daerah penonjolan tulang 2) Gunakan vena di daerah distal terlebih dahulu

e. bila pada lingkungan banyak pasien/klien, perlu di pasang pembatas/ruangan ditutup

2. Pelaksanaan tindakana. Bawa alat ke dekat pasienb. Berikan salam dan tanyakan kesiapan pasienc. Cuci tangand. Siapkan cairan infus dan infus sete. Buka kemasan steril dengan menggunakan tindakan aseptic

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP)

a. Pada kasus yang tidak memerlukan penanganan gawat darurat dan pasien/klien dalam keadaan sadar, Berikan salam lalu pasien/klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan saat pemasangan infus dengan menggunakan komunikasi yang terapeutik, jika keadaan memungkinkan

b. Setelah pasien/klien diberikan penjelasan, sedapat mungkin dilakukan persetujuan tindakan dengan menandatangani lembar pernyataan setuju untuk dilakukan tindakan pemasangan infus

c. Pakaian pasien/klien yang akan dipasang infus dibuka pada area pemasangan infus untuk mempermudah saat pemasangan infus dan mencari venanya

d. Identifikasi vena yang dapat diakses untuk tempat pemasangan jarum intravena atau kateter intravena :

3) Hindarkan pemasangan selang intravena di pergelangan tangan pasien/klien di daerah yang mengalami peradangan, di ekstremitas yang sensasinya menurun

f. Pasien dapat didampingi satu orang keluarga untuk mendampingi pasien secara psikologis sepanjang dapat kooperatif selama dilakukan tindakan pemasangan infus

Page 3: SOP Pemasangan Infus