18
Alur pelayanan rawat jalan model : membayar sebelum tindakan Petugas melakukan pencatatan biodata dan data kunjungan, mencetak kartu Pasien menuju kasir, menyerahkan nota tagihan, melakukan pembayaran Kasir menerima pembayaran, memberikan cap lunas pada nota dan mengembalikan ke pasien, melakukan klik Pendaftaran Kasir Klinik Pasien menuju klinik tujuan dan mendapat pemeriksaan/tindakan Petugas klinik mencatat : tindakan tambahan untuk penagihan, diagnose pasien, kunjungan ke unit lain(lab,ro,fisio,klinik rujukan) Jika pasien mendapat tindakan Pasien melakukan pendaftaran

Sop

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sop

Alur pelayanan rawat jalan model : membayar sebelum tindakan

Alur pelayanan rawat jalan model : Pembayaran setelah pelayanan

Petugas melakukan pencatatan biodata dan data kunjungan, mencetak kartu pasien,kartu status dan nota tagihan

Pasien menuju kasir, menyerahkan nota tagihan, melakukan pembayaran /pengesahan

Kasir menerima pembayaran, memberikan cap lunas pada nota dan mengembalikan ke pasien, melakukan klik pelunasan pada sim rs

Pendaftaran

Kasir

Klinik

Pasien menuju klinik tujuan dan mendapat pemeriksaan/tindakan

Petugas klinik mencatat : tindakan tambahan untuk penagihan, diagnose pasien, kunjungan ke unit lain(lab,ro,fisio,klinik rujukan)

Jika pasien mendapat tindakan tambahan, petugas poli memberikan tagihan tindakan kepada pasien untuk dibayarkan ke kassa

Pasien melakukan pendaftaran

Petugas melakukan pencatatan biodata dan data kunjungan, mencetak kartu pasien,kartu status dan nomor antrian

Pendaftaran

Pasien melakukan pendaftaran

Page 2: Sop

Alur Transaksi Pasien RANAP Pulang

Pasien menuju kasir, menyerahkan catatan tagihan, melakukan pembayaran /pengesahan

Kasir menerima pembayaran, mencetak nota penerimaan dan melakukan klik pelunasan pada sim rs

Kasir

Klinik

Pasien menuju klinik tujuan dan mendapat pemeriksaan/tindakan

Petugas klinik mencatat : tindakan tambahan untuk penagihan, diagnose pasien, kunjungan ke unit lain(lab,ro,fisio,klinik rujukan)

Jika pasien mendapat tindakan tambahan, petugas poli memberikan catatan tagihan kepada pasien untuk dibayarkan ke kassa

Dirujuk ke klinik lain atau penunjang medis

Dokter menyatakan pasien boleh pulang

Administrasi bangsal menginformasikan pada Apotek dan Penujang bahwa pasien dengan nomer CM xxxxxx akan pulang dan meminta seluruh tagihan sudah dientry kedalam SIM

Page 3: Sop

Administrasi bangsal melakukan recheck terhadap validitas tagihan pasien. Jika ada tagihan yang tidak valid/belum masuk, administrasi bangsal harus mengkofimasikan kepada unit yang bersangkutan

Jika sudah tagihan sudah valid, administrasi bangsal menginformasikan kepada kasir , pasien-pasien yang akan pulang

Kasir mencetak tagihan pasien yang akan pulang dan memberikan kepada administrasi bangsal

Administrasi bangsal memberikan tagihan kepada keluarga pasien

Keluarga pasien membayar ke BPD dan kembali ke bangsal untuk memberikan bukti pembayaran

Page 4: Sop

Pendaftaran Pasien

Pendaftaran pasien dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. pendaftaran pasien baru

2. pendaftaran pasien lama

a. Pendaftaran Pasien Baru

1. Pendaftaran pasien baru terdiri dari dua macam pengisian data, yaitu pengisian biodata

pasien dan data kunjungannya dan dilakukan terhadap pasien yang baru pertama kali

terdaftar dalam database sim rs.

2. Pengisian biodata pasien hanya dilakukan satu kali pada saat pasien tersebut pertama kali

terdaftar dalam database SIM RS

3. Isi biodata pasien sebagai berikut :

Nomer CM/MR dapat secara manual atau otomatis

Untuk nomor otomatis anda langsung tekan tombol tab pada keyboard .

Perhatikan kolom STATUS ….untuk menentukan status pasien

(Askes/Umum/Karyawan/Gakin/dll)

Isi tanggal lahir dan kolom umur akan secara otomatis terisi

Apabila pasien tidak mengetahui Tanggal Lahirnya, anda dapat langsung mengisi kolom

umur

Alamat dan kelurahan harus diisi. Data kecamatan, kabupaten dan propinsi akan terisi

secara otomatis.

Untuk mempermudah pencarian kelurahan dapat menggunakan fasilitas daftar kelurahan

4. Isi data kunjungan pasien dengan ketentuan sebagai berikut :

Pilih Pelayanan Yang Dituju dengan meng-klik kolom isian-nya

Pilih Dokter/Perawat Pemeriksa dengan meng-klik kolom isian-nya

Status Saat Berkunjung harus sesuai dengan keadaan pasien pada saat berobat apakah

sebagai pasien askes atau umum

5. Setelah biodata pasien dan data kunjungan terisi kemudian klik tombol

atau tekan ALT+S.

Page 5: Sop

6. Untuk keperluan pasien, dapat dilakukan pencetakan form rekam medik seperti : kartu

pasien, kartu indeks utama pasien, form berkas rekam medik, surat pengantar, surat

bukti askes/jamkesmas dan sebagainya.

b. Pendaftaran Pasien Lama

Untuk pasien yang pernah berkunjung sebelumnya (biodata sudah masuk) maka tidak perlu mengisi

biodata lagi sehingga tinggal mengisi data kunjungan-nya. Langkah-langkah pendaftaran lama

sebagai berikut :

1 Ketikkan nomor CM pasien pada kolom isian no CM/MR atau Gunakan barcode reader pada

kartu pasien yang memiliki barcode.

2 Setelah terisi klik tombol Tab pada Keyboard sehingga data pasien akan muncul secara otomatis

3 Kemudian isi data kunjungan pasien

Pilih Pelayanan Yang Dituju dengan meng-klik kolom isian-nya

Pilih Dokter/Perawat Pemeriksa dengan meng-klik kolom isian-nya

Status Saat Berkunjung harus sesuai dengan keadaan pasien pada saat berobat apakah

sebagai pasien askes atau umum

4 Jika tidak tahu nomor CM/MR maka gunakan fasilitas pencarian pasien

c. Penghapusan nomor rekam medik

Untuk kebutuhan rekam medik , sistem memperbolehkan adanya penghapusan nomer rekam medik.

Tetapi penghapusan data tersebut harus dilakukan dengan cermat agar karena akan mempengaruhi

data pasien tersebut secara keseluruhan.

Ketentuan penghapusan data adalah sebagai berikut :

1. Terjadi redudansi data dimana seorang pasien memiliki nomer cm lebh dari satu. Sehingga

salah satu nomor cm harus dilikuidasi dan data kunjungan maupun transaksinya harus di

merger dengan no cm yang benar.

Data yang harus dimerger antara lain sebagai berikut :

data kunjungan

data transaksi

data diagnosa

data rawat inap

data pemeriksaan penunjang

data penggunaan obat

Page 6: Sop

2. Nomer CM yang tidak valid sehingga tidak digunakan dalam bertransaksi. Untuk kasus ini

penghapusan data dapat dilakukan secara langsung.

d. Penghapusan data kunjungan

Petugas pendaftaran dapat melakukan penghapusan data kunjungan pasien dengan ketentuan

sebagai berikut :

Terjadi kesalahan input data kunjungan

Pasien yang bersangkutan tidak jadi berobat sedangkan data nya sudah terinput

Terjadi dupilkasi data kunjungan. Pasien terdaftar pada klinik yang sama di hari yang

sama.

Page 7: Sop

Pelayanan Poliklinik dan IRD

Pelayanan poliklinik dan IRD dapat melakukan tugas input data melalui fasilitas poliklinik dan IRD

pada menu utama. Secara umum, terdapat 3 kegiatan input data yang harus dilakukan oleh petugas

yaitu :

a. Input data transaksi tindakan

b. Input data rekam medik pasien

c. Melakukan rujukan pasien ke unit lain / penunjang / rawat inap

a. Input data transaksi tindakan

Data transaksi tindakan adalah biaya terhadap jasa pelayanan medik yang diberikan kepada pasien.

Petugas klinik/IRD harus melakukan input data sehingga pada saat pasien melakukan pembayaran di

kasir, data tersebut sudah tersaji dan petugas kasir dapat dengan mudah melakukan transaksi

dengan pasien tersebut. Ketentuan yang harus diperhatikan dalam menginput data transaksi adalah

sebagai berikut :

1. Petugas yang menginput adalah petugas administrasi atau perawat pada klinik/IRD yang

bersangkutan. Setiap petugas pada klinik/IRD harus memiliki password masing-masing yang

hanya dapat digunakan pada modul klinik/IRD yang sesuai

2. Untuk mempermudah pekerjaan petugas klinik/IRD, sistem menyediakan fasilitas pencarian

dengan bantuan berbagai filter, seperti pencarian berdasarkan nomor CM, alamat,tanggal, dan

sebagainya

3. Pada menu pencarian pasien, akan menginformasikan daftar pasien yang telah terdaftar pada

masing-masing klinik/IRD.

4. Petugas dapat melakukan sinkronisasi dan pengurutan antrian pasien dengan memanfaatkan

fasilitas menu pencarian pasien

5. Apabila tarif biaya pelayanan pemeriksaan telah terinput secara otomatis pada saat pasien

mendaftar maka, petugas hanya menginput tindakan tambahan yang dikenakan kepada pasien.

6. Untuk menambahkan data transaksi tindakan, petugas dapat menginputkan nama atau kode

pada baris transaksi aktif atau menggunakan bantuan pencarian tarif tindakan.

7. Apabila terdapat dua atau lebih transaksi dengan kode tarif yang sama dan tarif tersebut

terdapat komponen jasa medik dalam satu kali kunjungan, maka petugas disarankan untuk

menginput tagihan ulang tersebut sesuai dengan jumlah tindakan yang diberikan. Karena akan

mempermudah pelaporan jasa medik dokter

Page 8: Sop

8. Apabila terdapat dua atau lebih transaksi dengan kode tarif yang sama dan tarif tersebut tidak

terdapat komponen jasa medik seperti pemakaian oksigen maka petugas dapat menginput

cukup sekali dan mengisi jumlah tindakan pada kolom jumlah/quantity

9. Petugas klinik/IRD harus memperhatikan dokter pelaksana pada transaksi tindakan yang terinput

apakah sudah sesuai atau belum. Apabila belum sesuai maka petugas klinik/IRD berkewajiban

untuk melakukan koreksi karena data tersebut akan berpengaruh pada laporan jasa medik.

10. Petugas dapat melakukan pengeditan / penghapusan data transaksi selama pasien yang

bersangkutan belum melakukan pembayaran/pelunasan

11. Data transaksi setelah dilakukan pelunasan tidak dapat diedit maupun dihapus

12. Petugas klinik/IRD dapat mencetak nota tagihan kepada pasien apabila tersedia printer

b. Menginput data rekam medik

Data rekam medik pasien sangat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada dokter terkait

dengan riwayat medis pasien tersebut. Apabila data rekam medik terinput dengan benar , maka

informasi riwayat kesehatan pasien dapat diketahui dokter lebih cepat. Selain itu , data rekam medik

pasie sangat terkait dengan sistem pelaporan rumah sakit seperti laporan morbiditas maupun

surveylans penyakit. Dalam proses input data rekam medik terdapat ketentuan sebagai berikut :

1. Penginputan data diagnosa pasien menggunakan kode ICD X

2. Petugas klinik / IRD harus mengidentifikasi jenis kasus penyakit apakah kasus baru , kasus lama

atau kunjungan kasus lama. Definisi operasional untuk menentukan jenis kasus penyakit

tersebut harus sesuai dengan definisi operasional bagian rekam medik

3. Petugas klinik / IRD harus mengidentifikasi jenis diagnosa apakah diagnosa utama atau diagnosa

penunjang

4. Apabila dalam menginput kode diagnosa , petugas klinik / IRD tidak hafal kode ICD X dapat

menggunakan fasilitas pencarian diagnosa yang tersedia

5. Sangat disarankan pihak rekam medik melakukan mapping kode diagnosa yang sering

digunakan pada setiap klinik/IRD dan membuat daftar diagnosa tersebut untuk dibagikan kepada

masing-masing petugas klinik / IRD

6. Selain menginput kode diagnosa penyakit, Petugas klinik / IRD sebaiknya menginput juga data

penjelasan diagnosa, anamnesa, Terapi, Komplikasi , pemeriksaan dan hasil pengobatan. Data

tersebut akan berguna sebagai rekam medik digital yang dapat diakses dokter sehingga dapat

mengetahui riwayat kesehatan pasien lebih cepat tanpa harus menunggu berkas fisik RM

diterima.

Page 9: Sop

7. Apabila petugas klinik / IRD tidak dapat menginput kode diagnosa karena faktor teknis maka,

yang bersangkutan harus menginput data penjelasan diagnosa dan anamnesa dengan lengkap

dan jelas. Selanjutnya kode diagnosa akan diinput oleh petugas rekam medik

8. Data rekam medik yang terinput tidak dapat dihapus oleh petugas klinik / IRD dan hanya dapat

dihapus oleh petugas rekam medik dengan pembatasan waktu penghapusan

9. Validitas dan kebenaran kode diagnosa yang diinput oleh petugas klinik/ IRD menjadi tanggung

jawab bagian rekam medik

10. Petugas rekam medik dapat mengontrol data rekam medik yang diinput melalui register pasien

maupun informasi pada menu pencarian pasien

11. Petugas rekam medik berkewajiban merubah data yang diinput apabila tidak benar

c. Melakukan rujukan pasien ke unit lain / penunjang / rawat inap

Apabila pasien tersebut membutuhkan pemeriksaan kepada spesialis lain atau membutuhkan

pemeriksaan penunjang diagnosa, maka pasien tersebut harus didaftar terlebih dahulu. Proses

pendaftaran tersebut tidak melibatkan petugas bagian pendaftaran, tetapi menjadi tanggung jawab

klinik/IRD. Terdapat 2 metode pendaftaran rujukan pasien yaitu :

1. Klinik/IRD asal mengirimkan pasien ke unit tujuan

- Petugas klinik / IRD memanfatkan fasilitas kunjungan pada window transaksi

- Dalam mendaftar pasien tersebut, petugas klinik / IRD asal harus menginput data klinik

tujuan dan dokter pemeriksa dengan benar

2. Unit tujuan menarik data pasien dari klinik/IRD

- Petugas unit tujuan mencari pasien tersebut pada menu pencarian pasien

- Tambahkan kunjungan melalui fasilitas kunjungan pada window transaksi

- Dalam mendaftar pasien tersebut, petugas unit tujuan harus memastikan dokter

pemeriksa dengan benar

Page 10: Sop

Pelayanan Rawat Inap

Petugas pelayanan rawat inap dapat melakukan tugas input data melalui fasilitas rawat inap pada

menu utama. Secara umum, terdapat 3 kegiatan input data yang harus dilakukan oleh petugas yaitu

a. Input data transaksi tindakan

b. Input data rekam medik pasien

c. Melakukan mutasi pasien rawat inap

a. Input data transaksi tindakan

Data transaksi tindakan adalah biaya terhadap jasa pelayanan medik yang diberikan kepada pasien.

bangsal rawat inap harus melakukan input data sehingga pada saat pasien melakukan pembayaran

di kasir, data tersebut sudah tersaji dan petugas kasir dapat dengan mudah melakukan transaksi

dengan pasien tersebut. Ketentuan yang harus diperhatikan dalam menginput data transaksi adalah

sebagai berikut :

1. Petugas yang menginput adalah petugas administrasi atau perawat pada bangsal rawat inap

yang bersangkutan. Setiap petugas pada bangsal rawat inap harus memiliki password

masing-masing yang hanya dapat digunakan pada modul rawat inap yang sesuai

2. Untuk mempermudah pekerjaan petugas bangsal rawat inap , sistem menyediakan fasilitas

pencarian dengan bantuan berbagai filter, seperti pencarian berdasarkan nomor CM,

alamat,dokter dan sebagainya

3. Pada menu pencarian pasien, akan menginformasikan daftar pasien yang pada saat ini masih

dirawat pada masing-masing bangsal.

4. Petugas dapat mengetahui pasien yang masih dirawat atau sudah keluar bangsal beserta

cara keluar pasien tersebut

5. Biaya akomodasi akan terinput secara otomatis pada saat penempatan bangsal.

6. Untuk menambahkan data transaksi tindakan, petugas dapat menginputkan nama atau kode

pada baris transaksi aktif atau menggunakan bantuan pencarian tarif tindakan.

7. Apabila terdapat pelayanan yang sama diberikan kepada pasien maka input tagihan adalah

satu persatu. Tidak diperkenankan menggunakan faktor kali jumlah

8. Input tindakan harus dilakukan pada hari yang sama pada saat tindakan tersebut dilakukan

guna akurasi data dan kemudahan pada saat perhitungan tagihan akhir

9. Petugas bangsal rawat inap harus memperhatikan dokter pelaksana pada transaksi tindakan

yang terinput apakah sudah sesuai atau belum. Apabila belum sesuai maka petugas bangsal

Page 11: Sop

rawat inap berkewajiban untuk melakukan koreksi karena data tersebut akan berpengaruh

pada laporan jasa medik.

10. Petugas dapat melakukan pengeditan / penghapusan data transaksi selama pasien yang

bersangkutan belum melakukan pembayaran/pelunasan

11. Data transaksi setelah dilakukan pelunasan dan/atau dipulangkan tidak dapat diedit

maupun dihapus

12. Petugas bangsal rawat inap dapat mencetak nota tagihan kepada pasien apabila tersedia

printer

b. Menginput data rekam medik

Data rekam medik pasien sangat bermanfaat dalam memberikan informasi kepada dokter terkait

dengan riwayat medis pasien tersebut. Apabila data rekam medik terinput dengan benar , maka

informasi riwayat kesehatan pasien dapat diketahui dokter lebih cepat. Selain itu , data rekam medik

pasie sangat terkait dengan sistem pelaporan rumah sakit seperti laporan morbiditas maupun

surveylans penyakit. Dalam proses input data rekam medik terdapat ketentuan sebagai berikut :

1. Penginputan data diagnosa pasien menggunakan kode ICD X

2. Petugas bangsal rawat inap harus mengidentifikasi jenis kasus penyakit apakah kasus baru ,

kasus lama atau kunjungan kasus lama. Definisi operasional untuk menentukan jenis kasus

penyakit tersebut harus sesuai dengan definisi operasional bagian rekam medik

3. Petugas bangsal rawat inap harus mengidentifikasi jenis diagnosa apakah diagnosa utama

atau diagnosa penunjang

4. Apabila dalam menginput kode diagnosa , petugas bangsal rawat inap tidak hafal kode ICD X

dapat menggunakan fasilitas pencarian diagnosa yang tersedia

5. Sangat disarankan pihak rekam medik melakukan mapping kode diagnosa yang sering

digunakan pada setiap bangsal rawat inap dan membuat daftar diagnosa tersebut untuk

dibagikan kepada masing-masing petugas bangsal rawat inap

6. Selain menginput kode diagnosa penyakit, Petugas bangsal rawat inap sebaiknya menginput

juga data penjelasan diagnosa, anamnesa, Terapi, Komplikasi , pemeriksaan dan hasil

pengobatan. Data tersebut akan berguna sebagai rekam medik digital yang dapat diakses

dokter sehingga dapat mengetahui riwayat kesehatan pasien lebih cepat tanpa harus

menunggu berkas fisik RM diterima.

7. Apabila petugas bangsal rawat inap tidak dapat menginput kode diagnosa karena faktor

teknis maka, yang bersangkutan harus menginput data penjelasan diagnosa dan anamnesa

Page 12: Sop

dengan lengkap dan jelas. Selanjutnya kode diagnosa akan diinput oleh petugas rekam

medik

8. Data rekam medik yang terinput tidak dapat dihapus oleh petugas bangsal rawat inap dan

hanya dapat dihapus oleh petugas rekam medik dengan pembatasan waktu penghapusan

9. Validitas dan kebenaran kode diagnosa yang diinput oleh petugas bangsal rawat inap

menjadi tanggung jawab bagian rekam medik

10. Petugas rekam medik dapat mengontrol data rekam medik yang diinput melalui register

pasien maupun informasi pada menu pencarian pasien

11. Petugas rekam medik berkewajiban merubah data yang diinput apabila tidak benar

c. Melakukan mutasi pasien rawat inap

Mutasi pasien rawat rawat inap meliputi keluar masuk pasien pada suatu bangsal, pindah kamar

atau pindah kelas. Proses transaksi tersebut merupakan tanggung jawab petugas bangsal rawat inap.

Ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan mutasi pasien tersebut adalah sebagai berikut

1. Apabila pasien tersebut pindah kamar, maka yang menginput data mutasi pasien adalah

bangsal asal.

2. Apabila pasien tersebut keluar dari bangsal dan bukan pindah kamar, maka bangsal rawat

inap yang bersangkutan menginput data mutasi pada saat pasien keluar dengan

memperhatikan cara keluar (sembuh/dirujuk/meninggal < 48 jam/meninggal > 48 jam/dll)

3. Pada saat menginput mutasi pasien, petugas bangsal rawat inap harus diperhatikan jenis

kasus perawatan untuk kebutuhan pelaporan RL

4. Setiap pencatatan mutasi pasien harus dilakukan tepat waktu , sesaat setelah pasien

tersebut meninggalkan bangsal. Karena akan berpengaruh pada informasi bangsal dan

proses penempatan bangsal pada TPPRI/IRD

5. Setelah pasien dinyatakan pulang dan petugas memberikan status pulang pada sistem maka

seluruh transaksi tagihan akan diproteksi sehingga tidak dapat dilakukan penghapusan