31
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI KOSTUMISASI PNI Physical Network Inventory (PNI) FTTH terdiri dari dua aplikasi. 1) Physical Network Inventory (FTTH) – Admin 2) Physical Network Inventory (FTTH) - User Module Customization Physical Network Inventory (PNI) 1. Impor dan Ekspor KML 1.1. Impor KML Impor KML merupakan bagian dari aplikasi administrasi PNI (Physical Network Inventory (FTTH) -Admin)

Sop

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sop

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI KOSTUMISASI PNI

Physical Network Inventory (PNI) FTTH terdiri dari dua aplikasi.

1) Physical Network Inventory (FTTH) – Admin

2) Physical Network Inventory (FTTH) - User

Module Customization Physical Network Inventory (PNI)

1. Impor dan Ekspor KML

1.1. Impor KML

Impor KML merupakan bagian dari aplikasi administrasi PNI (Physical Network Inventory (FTTH) -Admin)

Page 2: Sop

Cara menggunakan:

1. Buka Impor KML

2. Pilih berkas yang ingin di impor

3. Tekan tombol Impor

Data hasil impor akan tersimpan di Aplikasi User sebagai Object DXF (DXF Points, DXF Areas, DXF Lines)

2.2. Ekspor KML

Ekspor KML merupakan bagian dari Aplikasi User PNI (Physical Network Inventory (FTTH) – User)

Page 3: Sop

Cara menggunakan:

1. Pastikan ada desain yang aktif, buka Dialog Ekspor KML didalam Tools menu

2. Pilih kategori ekspor desain,

a. Desain dan Survei,

b. Homepass

3. Pilih direktori tujuan

4. Tekan tombol Ekspor, hasil ekspor KML akan tersimpan di direktori tujuan.

Page 4: Sop

2. Impor CSV

Impor CSV merupakan bagian dari aplikasi administrasi PNI (Physical Network Inventory (FTTH) -Admin). Struktur file CSV yang digunakan adalah:

a. Baris pertama adalah Header

b. Kolom pertama pada baris kedua dan seterusnya adalah Longitude

b. Kolom kedua pada baris kedua dan seterusnya adalah Latitude

c. Kolom Ketiga dan seterusnya pada baris kedua dan seterusnya adalah Deskripsi

Cara menggunakan:

1. Buka dialog Import CSV

2. Pilih berkas yang ingin di impor

3. Tekan tombol Impor

Data hasil impor akan tersimpan di Aplikasi User sebagai Object DXF Points

Page 5: Sop

3. Layout Geografi dan Layout Skematik

3.1. Layout Geografi

Layout geografi dapat dihasilkan melalui dialog Layout Designer di aplikasi user PNI.

Cara menggunakan:

1. Buka dialog Layout Designer didalam Tools menu

2. Buka file template di dialog Layout Designer (File -> Open (Ctrl+O))

File template yang digunakan berada di:

\\WEB-SVR1-SW\Smallworld\user_resources\telkom_template.xml

atau copy template di folder \\WEB-SVR1-SW\Smallworld\user_resources\template ke Drive C: dan

gunakan file tersebut sebagai template.

Page 6: Sop

3. Buat area trail di peta

Page 7: Sop

4. Buka dialog Layout Series Frame (Tools -> Layout Series -> Define Frame and Coverage...)

5. Pilih "Trail" sebagai sumber yang digunakan, 1:1000 sebagai skala dan 1:2500 sebagai Display Style

6. Hapus Frame yang tidak diperlukan

Page 8: Sop

7. Tekan tombol Generate Pages di dialog Layout Series Frames

Page 9: Sop

8. Print Layout Series (File -> Print (Ctrl+P)), dialog Print akan terbuka, tentukan Lokasi dan klik tombol OK

3.2. Layout Skematik

Seperti halnya Layout geografi, layout skematik juga dihasilkan melalui dialog Layout Designer di aplikasi user PNI.

Cara menggunakan:

1. Buat area trail yang akan dibuat skematiknya di Peta:

Page 10: Sop

2. Buka dialog Create Schematic di (Schematic -> Create) atau melalui icon schematic di toolbar, dan pilih Fibre Trail untuk Skematik yang akan dibuat

Page 11: Sop

3. Silahkan lihat point 1 dan 2 di Layout Geografi untuk membuka dialog Layout Designer

Gunakan file template di \\WEB-SVR1-SW\Smallworld\user_resources\schematic_template_new.xml

4. Buka dialog Layout Series Frame (Tools -> Layout Series -> Define Frame and Coverage...)

5. Pilih "Schematic Coverage" sebagai sumber yang digunakan, 1:14 sebagai skala dan Auto sebagai Display Style

Page 12: Sop

6. Hapus frame yang tidak diperlukan.

7. Tekan tombol Generate Pages di dialog Layout Series Frames untuk generate pages, dan klik kanan di layer Viewport -> Viewport Mapping

Page 13: Sop

8. Print Layout Series (File -> Print (Ctrl+P)), dialog Print akan terbuka, tentukan Lokasi dan klik tombol OK

4. BOQ/BOM Report

BOM/BOQ report dapat dihasilkan melalui dialog Report Pack di aplikasi user PNI (Physical Network Inventory (FTTH) - User)

Cara menggunakan:

1. Pastikan ada design aktif di aplikasi user.

2. Pilih icon Report Pack di tab Project Editor

Page 14: Sop

3. Tentukan target direktori untuk menyimpan Laporan BOM/BOQ, dan klik tombol Run untuk menjalankan.

Page 15: Sop

5. Starclick Work Order

Starclick work order merupakan bagian dari aplikasi administrasi PNI, Physical Network Inventory (FTTH) - Admin.

Cara menggunakan:

1. Pada Aplikasi Admin, Pilih Ikon “Starclik Work Order”

2. Jendela Modul Starclick Work Order akan terbuka

Page 16: Sop

3. Pilih desain yang akan dibuat di PNI. Tekan tombol “Buat Area Desain”

4. Akan muncul konfirmasi keberhasilan pembuatan area. Tekan OK pada jendela pesan tersebut.

Page 17: Sop

5. Pada Aplikasi PNI User, akan tampil dialog pembuatan project. Masukkan data yang dibutuhkan lalu tekan OK

6. Akan muncul dialog konfirmasi yang memberitahukan bahwa project tersebut ada dalam mode readonly. Tekan OK pada dialog tersebut.

7. Dialog konfirmasi pengecekan project overlap akan muncul. Tekan Yes apabila ingin melakukan pengecekan atau Tekan No apabila tidak.

8. Project baru dengan boundary project dan data demand point dari starclick berhasil dibuat.

Page 18: Sop

6. Design Lifecycle

Ada 3 tipe lifecycle desain untuk aplikasi PNI ini, yaitu New FTTx, Existing FTTx, Ongoing Project FTTx.

6.1. New FTTx

Lifecycle ini memiliki tahapan:

New -> High Level Design Layout -> Coordinator Approval (HLD) -> Supervisor Approval (HLD) -> Manager Approval(HLD) -> DBB Approval (HLD) -> DBB Approved (HLD) -> Low Level Design Layout -> Coordinator Approval (LLD) ->Supervisor Approval (LLD) -> Manager Approval (LLD) -> DBB Approval (LLD) -> DBB Approved (LLD) -> As BuildDrawing -> Coordinator Approval (ABD) -> Supervisor Approval (ABD) -> Manager Approval (ABD) -> DBB Approval(ABD) -> Post Pending (ABD) -> Completed

1. New

Tahapan ini merupakan inisialisasi design, pada tahapan ini tidak bisa melakukan prosedur design karena database berstatus "Readonly".

Page 19: Sop

2. High Level Design Layout

Tahapan ini merupakan tahapan awal untuk melakukan proses design, pada tahapan ini penamaan obyek-obyek yang terkait dengan TeNOSS tidak harus sesuai dengan penamaan KR11.

Page 20: Sop

3. Coordinator Approval (HLD) -> Supervisor Approval (HLD) -> Manager Approval (HLD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design HLD yang dilakukan oleh pihak Telkom Akses. pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status design ke High Level Design Layout apabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyek Design.

Page 21: Sop

4. DBB Approval (HLD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design HLD yang dilakukan oleh pihak Divisi Broadband. Seperti halnya point 3, pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status ke High Level Design Layout apabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyek Design.

Page 22: Sop

5. DBB Approved (HLD)

Pada tahapan ini design dianggap sudah disetujui dan siap untuk proses design selanjutnya dan pada tahapan ini, database design berstatus "Readonly"

Page 23: Sop

6. Low Level Design Layout

Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan dari HLD, pada tahapan ini penamaan obyek-obyek harus disesuaikan dengan aturan penamaan KR11.

Page 24: Sop

7. Coordinator Approval (LLD) -> Supervisor Approval (LLD) -> Manager Approval (LLD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design LLD yang dilakukan oleh pihak Telkom Akses. pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status design ke Low Level Design Layout apabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyek Design.

Page 25: Sop

8. DBB Approval (LLD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design LLD yang dilakukan oleh pihak Divisi Broadband. Seperti halnya point 7, pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status ke Low Level Design Layout apabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyek Design.

Page 26: Sop

9. LLD Approved

Pada tahapan ini design dianggap sudah disetujui dan siap untuk proses design selanjutnya dan pada tahapan ini, database design berstatus "Readonly"

Page 27: Sop

10. As Build Drawing

Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan dari LLD, pada tahapan ini penamaan obyek-obyek juga harus disesuaikan dengan aturan penamaan KR11.

Page 28: Sop

11. Coordinator Approval (ABD) -> Supervisor Approval (ABD) -> Manager Approval (ABD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design ABD yang dilakukan oleh pihak Telkom Akses. pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status design ke As Build Drawing apabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyek Design.

Page 29: Sop

12. DBB Approved (ABD)

Tahapan ini merupakan tahapan approval untuk design ABD yang dilakukan oleh pihak Divisi Broadband. Seperti halnya point 10, pada tahapan ini seorang approval bisa mengembalikan status ke As Build Drawingapabila design tersebut dianggap tidak sesuai ( tidak disetujui), dan comments dapat diberikan pada obyekDesign.

Page 30: Sop

13. Post Pending (ABD)

Ini merupakan tahapan terakhir dari design, pada tahapan ini design akan dikirim ke TeNOSS dan pada tahapan ini juga design masuk ke list Job Viewer yang selanjutnya secara otomatis akan di proses menuju completed design.

Page 31: Sop

14. Completed

Pada tahapan ini design tidak ada bisa diapa-apakan lagi, karena sudah dianggap sempurna dan sesuai yang diharapkan.