SOP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

ISO PUSKESMASPEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PELAYANAN OBATDAN BAHAN KESEHATAN HABIS PAKAI

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Koordinator Penunjang Medik : Etty Andriati

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANPengolahan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional.

2. RUANG LINGKUPRuang lingkup prosedur ini adalah :2.1. Proses perencanaan dan pengadaan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan di Puskesmas Nelayan2.2. Proses penerimaan dan penyimpanan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan.2.3. Proses distribusi obat dan bahan kesehatan habis pakai dari UPPF Dinkes Kabupaten.2.4. Proses pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai.2.5. Pemilahan dan penyerahan obat yang rusak dan kadaluarsa.

3. REFERENSI3.1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 085/MENKES/PER/I/1989 Tentang Kewajiban Menuliskan Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.3.2. Keputusan Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Bina Obat Pabrik dan Perbekalan Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2003.3.3. Pedoman Pengobatan dan Penggunaan Obat yang Rasional, Depkes RI.3.4. Pedoman Penerapan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat.

4. DEFINISI4.1. Sediaan Farmasi adalah obat-obatan dan bahan kesehatan habis pakai.4.2. Resep adalah permintaan tertulis Dokter/Dokter Gigi/Petugas Ruangan kepada Petugas Kamar Obat tentang obat atau bahan kesehatan habis pakai dalam jumlah, jenis aturan dan kode penggunaan/pemakaian untuk diberikan kepada penderita dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.4.3. Dana bantuan adalah anggaran yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Propinsi Tingkat I atau langsung dari Pemda Tingkat II.4.4. FEFO adalah metode penyimpanan First Expire date First Out.4.5. Kartu Stok Obat adalah kartu bantu mutasi obat/alkes yang diletakkan di dekat obat/alkes tersebut.4.6. UPPF adalah Gudang Farmasi Kota.4.7. LPLPO adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat.4.8. PBF adalah Pedagang Besar Farmasi.4.9. Asisten Apoteker adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal SMF (Sekolah Menengah Farmasi) atau D3 Farmasi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kefarmasian.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Petugas obat bertanggung jawab dalam :5.1.1. Penyusunan daftar rencana kebutuhan/permintaan obat/bahan kesehatan habis pakai tahunan dan tiap periode 3 bulan.5.1.2. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian ke unit pelayanan farmasi serta menginventarisasikannya.5.1.3. Keluar masuknya obat untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap dalam Puskesmas.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai untuk pasien yang dilakukan di Kamar Obat adalah untuk pasien Rawat Jalan ( Poliklinik ), UGD:6.1.1. Rawat Jalan (Poliklinik) : untuk pemakaian 3 5 hari6.2. Kertas Resep Obat untuk pasien, dibedakan dalam 3 warna yaitu :6.2.1. Warna kuning : untuk pasien Umum (Inres dan swadaya).6.2.2. Warna Hijau : untuk pasien Umum (swadaya).6.2.3. Warna putih : untuk pasien Askes, UKS dam Jamkesmas (Askeskin).

6.3. Pelayanan pendistribusian obat dan bahan kesehatan bahis pakai untuk Unit pelayanan dilakukan di Gudang Obat.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana bantuan di Puskesmas Nelayan7.1.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dan pola pengaturan Puskesmas Nelayan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan.7.1.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap 3 bulan sekali atau atau kalau habis boleh mengajukan permintaan obat kepada Gudang Farmasi Dinkes Kota (GFK) melalui persetujuan Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan.7.2. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana Puskesmas Nelayan7.2.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/bahan kesehatan habis pakai yang tidak tersedia oleh dana bantuan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan.7.2.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap bulan kepada Kepala Puskesmas.7.3. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana bantuan7.3.1. Obat dan bahan kesehatan yang diterima UPPF berasal dari APBD, ASKES Askeskin.7.3.2. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai beserta tanda bukti LPLPO.7.3.3. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Kartu Stok Obat dan kemudian menyimpannya dalam gudang obat.7.4. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana Puskesmas Nelayan7.4.1. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai dari PBF atau Apotik.7.4.2. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Sistem Informasi Puskesmas (Transakasi pembelian) dan menyimpannya dalam Kamar Obat.7.5. Distribusi obat dan alat kesehatan habis pakai dari gudang GFK7.5.1. Unit-unit pelayanan Puskesmas mengajukan permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap hari dengan menggunakan LPLPO.7.5.2. Petugas Obat melayani dan merekap permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dari unit-unit pelayanan Puskesmas.7.5.3. Petugas Obat mengeluarkan obat/bahan kesehatan habis pakai atas permintaan petugas pelayanan puskesmas secara FEFO dan mencatat barang keluar pada Kartu Stok Obat.7.5.4. Petugas Obat mengeluarkan obat/ bahan kesehatan habis pakai berdasarkan permintaan dari unit pelayanan Puskesmas tiap hari.7.5.5. Petugas Obat mencatat pengeluaran obat/ bahan kesehatan habis pakai dari Gudang Obat.7.5.6. Selanjutnya Petugas Obat mendistribusikan ke tiap Unit Pelayanan.7.5.7. Petugas Unit Pelayanan menerima barang dengan menandatangani LPLPO Sub Unit Pelayanan.7.5.8. Petugas Obat mengisi Buku Gudang pada akhir bulan berdasarkan LPLPO Sub Unit Pelayanan.

7.6. Pelayanan resep obat dan alat kesehatan7.6.1. Sebelum berobat, pasien/keluarga pasien melakukan pendaftaran di Loket Pendaftaran dan mendapatkan tanda bukti berobat (KTP) .7.6.2. Setelah mendapat pengobatan, pasien/keluarga pasien menuju Kamar Obat dengan menyerahkan Kertas Resep Obat kepada petugas obat.7.6.3. Petugas obat melakukan verifikasi terhadap resep yang ditulis kepada Dokter Poliklinik yang merawat (bila diperlukan).7.6.4. Petugas obat menyediakan obat sesuai hasil verifikasi.7.6.5. Kemudian petugas obat membuat etiket obat tentang tata cara penggunaannya.7.6.6. Petugas obat memberikan obat kepada pasien serta menjelaskan tata cara penggunaan obat kepada pasien/keluarga pasien.7.6.7. Bila obat yang diresepkan termasuk dalam obat yang berasal dari dana Puskesmas Nelayan, maka pasien/keluarga pasien melakukan pembayaran di Kamar Obat dan mendapat tanda bukti pembayaran berupa kuitansi.7.6.8. Petugas Obat mencatat resep obat/ bahan kesehatan habis pakai yang telah dilayaninya ke dalam Buku Lidian dan Buku Register Harian Obat.7.7. Pemilahan dan Penyerahan Obat yang Rusak dan Kadaluarsa7.7.1. Petugas gudang melakukan identifikasi terhadap masa kadaluarsa obat-obatan setiap bulan pada saat penerimaan barang.7.7.2. Obat yang sudah kadaluarsa dan rusak diserahkan kembali kepada Gudang UPPF Kabupaten Gresik (GFK) menggunakan Laporan Obat Kadaluarsa/Rusak.

8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN8.1. Tercapainya indikator kinerja di Puskesmas Nelayan sesuai sasaran mutu.8.2. Terselenggaranya pelayanan farmasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam prosedur yang ditetapkan.9. LAMPIRAN9.1. Buku Lidian Obat9.2. Buku Register Harian Obat9.3. Register kunjungan resep9.4. Laporan Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat (LPLPO)9.5. Kartu Stok Obat9.6. Laporan Obat kadaluarsa/rusak9.7. Laporan Narkotik, psikotropik dan morfin petidin9.8. Laporan ketersediaan obat9.9. Laporan obat generik9.10. Laporan tribulan dalam nominal uang9.11. Laporan Tahunan9.12. Laporan obat Swadaya

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PELAYANAN UGD

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Koordinator UGD : Ria Oktorini AMd.Kep

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur Pelayanan Gawat Darurat bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan pasien gawat darurat.

2. RUANG LINGKUPRuang lingkup prosedur ini mengatur :Tata cara pelayanan pasien gawat darurat mulai pasien datang sampai mendapatkan penanganan dari Unit Gawat Darurat.

3. REFERENSI3.1. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.3.2. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat DEPKES RI DIRJEN PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT RUMAH SAKIT KHUSUS DAN SWASTA Tahun 2005.3.3. Peraturan Daerah 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan Kabupaten Gresik.

4. DEFINISI4.1. Triase adalah proses pemilahan/klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dengan cara anamnesa dan pemeriksaan singkat. Triase dilakukan oleh Dokter UGD/Perawat dan harus dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian dan menentukan penanggulangannya.4.2. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam kedaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.4.3. Darurat tidak gawat adalah suatu keadaan yang memerlukan pertolongan segera, dan bila hal tersebut tidak dilakukan akan terjadi suatu kegawatan.4.4. Tidak gawat tidak darurat adalah keadaan (pasien) yang tidak memerlukan pertolongan segera.4.5. Observasi adalah pengamatan perkembangan keadaan pasien setelah mendapatkan tindakan.4.6. Dokter Konsultasi adalah yang dokter melakukan konsultansi selama 24 jam.4.7. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa UGD berdasarkan Peraturan Daerah yang berlaku.4.9. Tanda vital adalah indikator yang menunjukkan adanya aktivitas hidup.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Koordinator UGD bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan UGD secara umum dan kegiatan yang dilakukan oleh paramedis dalam pelayanan UGD.5.2. Dokter Konsultasi bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan pada saat sedang dimintakan konsultasi.5.3. Paramedis UGD/Perawat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Koordinator UGD dalam pelaksanaan pelayanan UGD.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Unit Gawat Darurat memberikan palayanan 24 jam.6.2. Unit Gawat Darurat melayani pasien gawat darurat dan darurat tidak gawat.6.3. Unit Gawat Darurat memberikan pelayanan dengan mendahulukan pasien yang paling gawat, bukan yang datang lebih dahulu.6.4. Untuk tindakan invasif/tindakan tertentu yang berisiko perlu adanya persetujuan tindakan medis dari pasien/keluarga pasien dengan mengisi Surat Persetujuan Tindakan Medik.6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali:6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES.6.5.2. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Pasien yang datang diterima Perawat Jaga.7.2. Di ruang UGD, Perawat Jaga melakukan triase yaitu memilah dalam kategori gawat darurat mengancam jiwa, gawat darurat tidak mengancam jiwa, gawat tidak darurat, dan tidak gawat darurat. Selanjutnya Perawat Jaga melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.7.3. Bersamaan dengan itu, Perawat Jaga melakukan proses administrasi dengan mengisi Buku Register UGD dan meminta wali/keluarga untuk mendaftar.7.4. Wali/keluarga pasien yang datang dengan Kartu Berobat pasien untuk pemeriksaan kesehatan di UGD.7.5. Pencatatan Rekam Medik pasien dilakukan oleh Perawat Jaga.7.6. Apabila Perawat Jaga membutuhkan adanya konsultasi untuk tindakan medis, maka Perawat Jaga menghubungi Dokter untuk melakukan konsultasi. Selanjutnya Dokter membuat instruksi kepada Perawat Jaga sesuai dengan kondisi pasien :7.6.1. Bila ternyata pasien telah meninggal, Dokter membuat Surat Keterangan Kematian. Pasien meninggal diobservasi selama 2 jam.7.6.2. Bila pasien memerlukan tindakan medik segera, Perawat Jaga melakukan tindakan medik.7.7. Setelah dilakukan tindakan medik, selanjutnya Perawat Jaga memutuskan pasien bisa pulang/dirujuk/diobservasi dahulu, dengan ketentuan sebagai berikut :7.7.1. Apabila setelah dilakukan tindakan kondisi pasien menjadi tidak gawat tidak darurat dan keadaan umumnya baik, maka pasien tersebut bisa pulang.7.7.2. Apabila pasien perlu dirujuk, Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.7.7.3. Apabila pasien perlu dirawat inap, maka Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.7.7.4. Apabila pasien perlu diobservasi, maka paling lama dalam tempo 2 jam Perawat Jaga harus memutuskan untuk rujuk, rawat inap atau pulang. Bila dalam observasi pasien meninggal maka Perawat Jaga membuat Surat Keterangan Kematian.7.8. Sebelum pasien keluar UGD, Perawat Jaga memberikan obat dan membuat rincian biaya tindakan UGD dan mencatat hasil tindakan dalam Buku Register UGD.7.9. Keluarga pasien membayar biaya tindakan medik berdasarkan rincian biaya, lalu petugas memberikan kuitansi bukti pembayaran.7.10. Petugas Jaga mencatat penerimaan pembayaran pada Buku Register UGD.7.11. Pasien UGD diperbolehkan keluar UGD dengan diantar oleh Perawat Jaga sesuai keadaannya.

8. LAMPIRAN8.1. Surat Persetujuan Tindakan Medik8.2. Surat Keterangan Kematian8.3. Buku Register UGD8.4. Formulir Rujukan8.5. Kartu Berobat

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDURPENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Personil TU(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pengaturan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (selanjutnya disebut diklat) bagi pegawai di Puskesmas Nelayan sebagai media peningkatan dan pengembangan kemampuan Petugas Puskesmas.

2. RUANG LINGKUPRuang Lingkup prosedur ini mengatur :2.1. Penyelenggaraan diklat bagi pegawai Puskesmas Nelayan mulai dari penyusunan program diklat, penyelenggaraan sampai dengan pendokumentasiannya2.2. Prosedur diklat ini berlaku untuk seluruh jabatan fungsional dan struktural Puskesmas Nelayan baik untuk diklat yang diselenggarakan secara internal dan eksternal

3. REFERENSI3.1. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

4. DEFINISI4.1. Pendidikan dan pelatihan internal adalah pendidikan dan pelatihan yang diadakan di Puskesmas Nelayan, dimana instruktur diklat berasal dari personel Puskesmas maupun di luar Puskesmas.4.2. Pendidikan dan pelatihan eksternal adalah diklat yang diselenggarakan oleh pihak ketiga/di luar Puskesmas termasuk instruktur diklat dan sarana lainnya.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan seminar guna peningkatan kompetensi pegawai Puskesmas Nelayan.5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas persiapan diklat secara administratif termasuk sarana pendukung serta pendokumentasian seluruh hasil pelaksanaan diklat yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas Nelayan dalam arsip pegawai.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Penilai adalah personil Puskesmas Nelayan yang berhak memberikan penilaian terhadap pegawai yang mengikuti suatu diklat untuk menilai penerapan diklat yang diikutinya dalam pekerjaan. Secara struktural, Penilai adalah pejabat atasan pegawai yang mengikuti suatu diklat.6.2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan berdasarkan Program Pendidikan dan Pelatihan Tahunan dan penawaran Lembaga di luar Puskesmas ataupun perintah untuk mengikuti diklat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Pendidikan dan Pelatihan Eksternal7.1.1. Lembaga Pendidikan dan atau Pelatihan mengirimkan Surat Penawaran Pendidikan/Pelatihan/Seminar kepada Puskesmas Nelayan.7.1.2. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian), berdasarkan surat penawaran tersebut.7.1.3. Kepala Puskesmas memberikan disposisi kepada yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan dari Bagian Tata Usaha.7.2. Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan Perintah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik7.2.1. Pemerintah Kabupaten Gresik atau Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengeluarkan surat pemberitahuan diklat. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian).7.2.2. Peserta pelatihan dari unit yang ditunjuk menerima pemberitahuan dari Personil TU (Umum dan Kepegawaian) berdasarkan disposisi pelatihan dari Kepala Puskesmas7.2.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) memberitahukan petugas yang ditunjuk untuk mengikuti diklat sesuai dengan ketentuan dan dicatat pada Buku Pendidikan dan Pelatihan.7.3. Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Internal7.3.1 Untuk pelaksanaan diklat yang telah disetujui oleh Kepala Puskesmas, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk menentukan peserta diklat.7.3.2 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan kelengkapan diklat yang akan dilaksanakan seperti ruangan dan sarana lainnya7.3.3 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaksanakan persiapan administrasi dan akomodasi, termasuk koordinasi dengan pihak luar apabila pemberi materi adalah pihak luar.7.3.4 Peserta pelatihan mengisi absensi pertemuan/ pembinaan pada saat mengikuti diklat7.4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan7.4.1. Setelah mengikuti diklat, peserta membuat laporan pelatihan. Selanjutnya materi diklat dapat disampaikan melalui forum komunikasi yang telah ditentukan.7.4.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan acara presentasi yang akan diadakan, termasuk para undangan dalam presentasi tersebut.7.4.3. Efektivitas pelaksanaan diklat dapat dievaluasi minimal 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan diklat oleh atasan yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk7.4.4. Penilaian efektivitas diklat dituangkan dalam Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan7.4.5. Penilaian efektivitas hanya dilakukan untuk jenis diklat yang ditentukan untuk memenuhi kompetensi yang tertuang dalam analisa jabatan7.5. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Diklat7.5.1. Peserta mengumpulkan dokumentasi hasil pelaksanaan diklat ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) berupa:- 1 lembar salinan sertifikat (jika ada)- Materi diklat- Bahan yang dipresentasikan (bila diperlukan)7.5.2. Staf Bagian Tata Usaha mendokumentasikan seluruh hasil pelaksanaan diklat yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas dalam Arsip Pegawai

8. LAMPIRAN8.1. Buku Pendidikan dan Pelatihan8.2. Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDURPENGELOLAAN PEGAWAI

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Personil Tata Usaha(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur Pengelolaan Pegawai ini bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan kebutuhan, mutasi dan pemberhentian pegawai Puskesmas Nelayan.

2. RUANG LINGKUPProsedur ini menjelaskan cara-cara :2.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan2.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai2.3. Pengajuan Cuti dan Ijin bagi Pegawai2.4. Dokumentasi File Pegawai

3. REFERENSI3.1. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat.

4. DEFINISI4.1. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dengan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.4.2. Pegawai Tidak Tetap atau Pegawai Harian Lepas adalah pegawai kontrak tidak tetap yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang didasarkan atas kebutuhan Puskesmas untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai kebutuhan di unit pelayanan Puskesmas.4.3. Penilaian Pegawai adalah suatu metode untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Nelayan berupa penilaian positif dan negatif.4.4. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.4.5. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.4.6. Jabatan Fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.4.7. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.4.8. Kenaikan Gaji adalah hak yang diberikan atas kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas administrasi kegiatan kebutuhan dan pengembangan serta kesejahteraan pegawai Puskesmas Nelayan.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Perencanaan Kepegawaian di Puskesmas Nelayan dilakukan atas formasi ketenagaan yang ada dan didasarkan pada kebutuhan tiap-tiap unit dengan analisa kebutuhan yang didasarkan atas :- Sifat Pelayanan- Sifat Pekerjaan- Beban Kerja- Peralatan yang tersedia6.2. Pegawai di Puskesmas Nelayan dipenuhi dari Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik melalui Penerimaan Pegawai Negeri Sipil, Honorer dan Tenaga Magang.6.3. Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak mendapatkan penilaian dari Kepala Puskesmas berdasarkan form DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).6.4. Data-data setiap pegawai diarsip dalam map, terdiri dari :- Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil- Copy ijazah- Copy Sertifikat Pelatihan- Copy SK Mutasi dari Bupati- Copy SK Kenaikan Pangkat- Copy SK Kenaikan Gaji BerkalaSedangkan arsip pegawai dalam folder terpisah adalah :- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)- KP4 (Data Keluarga)6.5. Perpanjangan masa kontrak tenaga kontrak (honorer/magang) yang telah habis masa kontraknya tergantung dari hasil evaluasi selama 1 tahun sekali.6.6. Perjanjian Kontrak (SK Pengangkatan Tenaga Kontrak) untuk Tenaga Honorer yang diperpanjang, ditandatangani oleh Kabupaten Gresik. Sedangkan perjanjian Kontrak (SK Tugas) untuk Tenaga Magang yang diperpanjang, ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.6.7. Persyaratan Pengajuan Kartu Istri/Suami :- Fotokopi Surat Nikah/Akta Perkawinan- Pas Foto Hitam Putih dari Istri atau Suami Pegawai Negeri Sipil, ukuran 3x3 cm sebanyak 3 Lembar6.8. Jenis Kenaikan Pangkat :- Kenaikan Pangkat RegulerBerlaku untuk pejabat struktural, berdasarkan DP3.- Kenaikan Pangkat Angka KreditBerlaku untuk pejabat fungsional, berdasarkan DP3.6.9. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Reguler :- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir- SK Pangkat Terakhir6.10. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS dengan ketentuan :- Diberikan sekurangkurangnya setelah 4 tahun dalam pangkat terakhir dengan catatan DP3 terakhir mempunyai nilai rata-rata baik yaitu > 766.11. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Angka Kredit :- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir- SK Pangkat Terakhir- PAK (Penetapan Angka Kredit) yang lama6.12. Persyaratan Penetapan Angka Kredit (PAK) didasarkan pada standar penilaian kegiatan fungsional.6.13. Persyaratan Kenaikan Gaji Berkala :- Copy Kenaikan Gaji Berkala Terakhir- Copy SK pangkat terakhir6.14. Persyaratan Pindah/Mutasi Keluar :- Surat Permohonan Pindah Keluar bermaterai Rp. 6000,- yang ditujukan kepada Bupati- CPNS / PNS- Karpeg- Kenaikan Pangkat Terakhir- Daftar Riwayat Hidup/Pekerjaan- Ijazah- DP36.15. Persyaratan Penerimaan Tenaga Baru / Mutasi : Tenaga Baru :- Surat rekomendasi instansi atas nama Bupati- SK Pengangkatan- Ijazah terakhir- SK jabatan bagi yang memangku jabatan struktural/fungsional Mutasi intern Puskesmas :- Daftar Uraian Tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mutasi antar instansi pemerintahan :- SK Tugas dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Gresik6.16. Persyaratan Pensiun Mencapai Batas Usia Pensiun :- Batas usia 60 tahun bagi Dokter yang ditugaskan secara penuh pada lembaga kedokteran negeri- Usia 56 tahun bagi Pegawai Lainnya/Non Medis/Struktural/Paramedis- Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCD)- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai )/SK PNS- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir- Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)- DP3 terakhir- Pernyataan dari satuan kerja tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin klasifikasi ringan maupun berat sesuai PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil- Daftar susunan Keluarga- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar- Setiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto6.17. Persyaratan Pensiun Atas Permintaan Sendiri :- Telah berusia minimal 50 (limapuluh) tahun- Surat keterangan dari tim penguji kesehatan tersendiri- Telah memiliki masa kerja pensiun minimal 20 (duapuluh) tahun- Permohonan dari yang bersangkutan- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai)- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir- Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)- DP3 terakhir- Daftar Susunan Keluarga- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala)- Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto6.18. Persyaratan Pensiun Meninggal Dunia :- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai)- Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan- Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)- DP3 terakhir- Daftar Susunan Keluarga- Surat Kematian Desa/Kelurahan (dilegalisir)- Pas foto 4x6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala)- Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto6.19. Mutasi Pegawai adalah kegiatan yang dilakukan oleh lembaga untuk memindahkan/ mengalihkan pegawai dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan penyegaran, motivasi kerja dan mutasi yang bisa dilakukan antar unit atau keluar Puskesmas.6.20. Pelaksana Tugas (PLT) diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena meninggal dunia/pensiun.6.21. Pejabat Sementara diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena melaksanakan pendidikan, haji, cuti, tugas dinas ke luar daerah.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan7.1.1. Perencanaan Pegawai7.1.1.1. Setelah mengidentifikasi kebutuhan pegawai, Kepala Puskesmas memerintahkan Personil TU (Umum dan Kepegawaian) untuk membuat Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.7.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai7.2.1. Penilaian Intern7.2.1.1. Dalam rangka proses penilaian pegawai, Blangko DP3 untuk PNS, CPNS dan TKM dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menilai pegawai secara periodik setahun sekali.7.2.1.2. Penilaian dilakukan oleh Kepala Puskesmas dengan mengisi penilaiannya di Blangko DP3.7.2.1.3. Dasar penilaian lain adalah Absensi Rapat/Pertemuan, Kelengkapan Atribut, pengisian Absensi di Ruangan dilakukan setiap hari.7.2.1.4. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) merekap penilaian yang telah dilakukan setiap 1 (satu) tahun, dan kemudian bahan penilaian DP3 dilakukan pencatatan pada Form DP3.7.3. Pengajuan cuti dan ijin bagi pegawai7.3.1. Cuti terdiri dari :- Cuti Tahunan- Cuti Besar- Cuti Sakit- Cuti Bersalin- Cuti Karena Alasan Penting7.3.2. Pegawai yang akan mengambil cuti, membuat Surat Permohonan Cuti ke Kepala Puskesmas untuk meminta persetujuan.7.3.3. Setelah Kepala Puskesmas menyetujui, maka surat permohonan tersebut diserahkan ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.7.4. Dokumentasi File Pegawai7.4.1. Seluruh dokumen kepegawaian dipelihara dan disimpan oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian).

8. LAMPIRAN9.1. Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan9.2. Blangko DP39.3. Surat Permohonan Cuti

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHUPT PUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM KRR

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan program KRR dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

2. RUANG LINGKUPProsedur ini ditetapkan untuk mengatur :2.1. Tata cara pembuatan jadwal kegiatan2.2. Tata cara penyuluhan2.3. Tata cara pelaporan

3. REFERENSI3.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Undang-Undang Kesehatan.3.2. Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun, Depkes RI & WHO Tahun 1999.3.3. Buku Pedoman Persiapan Kehamilan, Dinkes Propinsi Jatim Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usila Tahun 2006.

4. DEFINISI4.1. Klien adalah orang yang memerlukan bantuan tenaga kesehatan atau tenaga khusus (guru bimbingan dan penyuluhan) untuk menyelesaikan permasalahan yang diderita atau dialaminya.4.2. Tenaga kesehatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan khusus dan berijasah yang telah disyahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang dan fungsinya.4.3. Remaja adalah fase kehidupan manusia antara masa anak menuju ke masa dewasa yaitu antara usia 10-19 tahun.4.4. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel-sel darah putih manusia yang merupakan bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap koordinasi dan pembinaan.5.2. Koordinator KESGA (Kesehatan Keluarga) bertanggung jawab atas terlaksananya program KRR.5.3. Programmer KRR bertanggung jawab terhadap terlaksananya program KRR serta melakukan pencatatan dan pelaporan.5.4. PPD bertanggung jawab atas terlaksanya program KRR di wilayah masing-masing.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Penyuluhan KRR dilaksanakan pada :6.1.1. Lembaga Pendidikan Formal : SMP/MTS.6.1.2. Lembaga Pendidikan Non Formal : Pondok Pesantren6.2. Sasaran KRR adalah semua remaja usia 14-19 tahun.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Pembuatan jadwal kegiatan7.1.1. Petugas KRR membuat jadwal penyuluhan yang disesuaikan dengan kalender pendidikan.7.1.2. Dalam pelaksanaan program tersebut, Petugas KRR berkoordinasi dengan program-program terkait (petugas bekerja secara tim/kelompok).7.1.3. Jadwal kegiatan yang telah dibuat, dikirim ke sekolah-sekolah yang akan menjadi tempat penyuluhan.7.2. Penyuluhan7.2.1. Petugas KRR beserta tim berangkat sesuai jadwal yang telah dibuat dengan membawa perlengkapan masing-masing (leaflet, lembar penyuluhan).7.2.2. Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan adalah sebagai berikut :- Kesehatan reproduksi remaja- Pedoman persiapan kehamilan- Narkoba- HIV/AIDS- Penyakit-penyakit PMS7.2.3. Konseling diberikan kepada siswa yang bermasalah oleh guru BP, dilakukan di ruang khusus yang sifatnya dapat melindungi rahasia siswa.7.2.4. Jika ditemukan masalah siswa yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah/Ponpes, maka siswa akan dirujuk ke Puskesmas atau tempat lain.7.3. Pencatatan dan Pelaporan7.3.1. Petugas KRR mencatat hasil pelaksanaan kegiatan dalam Laporan Bulanan KRR.7.3.2. Laporan Bulanan KRR diserahkan kepada Petugas UKS sebagai laporan ke Dinas Kesehatan Kab Gresik dengan mengetahui Kepala Puskesmas.

8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN8.1. Semua remaja mendapat penyuluhan KRR.8.2. Semua remaja yang bermasalah mendapat konseling.8.3. Kejadian hamil diluar nikah menurun.

9. LAMPIRAN9.1. Jadwal penyuluhan9.2. Laporan Bulanan KRR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM UKGS

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut : Nur Rochimah

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur UKGS ini menentukan cara meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah tingkat dasar di wilayah kerja Puskesmas Nelayan.

2. RUANG LINGKUP2.1. Tata cara promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)2.2. Tata cara sikat gigi masal (UKGS Tahap II)2.3. Tata cara perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)2.4. Tata cara pencatatan dan pelaporan

3. REFERENSI3.1. Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV Seksi II Kesehatan Gigi oleh Departemen Kesehatan RI, 1983.3.2. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS Tingkat dasar Provinsi Jawa Timur, 2002.

4. DEFINISI4.1. UKGS adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang ditujukan kepada anak sekolah dasar yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dalam bidang kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah.4.2. Dokter Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Kedokteran Gigi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.4.3. Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Keperawatan Gigi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan gigi dan mulut.4.4. UKGS Tahap I adalah usaha kesehatan gigi sekolah untuk pencegahan kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.4.5. UKGS Tahap II adalah kegiatan pencegahan berupa sikat gigi masal, pembersihan karang gigi, penambalan dengan metode ART.4.6. UKGS (paripurna) Tahap III adalah pengobatan menyeluruh untuk murid kelas III atas permintaan dengan maksud menghilangkan rasa sakit, mengendalikan infeksi, tumpatan gigi, ekstraksi persisitensi dan dilakukan di puskesmas rujukan.4.9. UKGS KIT adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan gigi diluar gedung, misal : kaca mulut, sonde, pinset, senter, alat penambalan ART, alat pencabutan gigi susu dan lain-lain.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Dokter Gigi bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan gigi dan mulut.5.2. Perawat Gigi bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif, serta bertanggung jawab dalam semua pencatatan dan pelaporan.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Pelaksanaan UKGS bersamaan dengan pembinaan UKS.6.2. Sasaran kesehatan gigi dan mulut adalah semua sekolah TK untuk kegiatan promotif dan SD/MI untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif yang ada di wilayah kerja puskesmas.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Penyusunan Jadwal KegiatanPemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut membuat Jadwal Kegiatan untuk kemudian dikoordinasikan kepada sekolah yang akan dituju, dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan kepada sekolah tentang pelaksanaan kegiatan UKGS. Dalam surat pemberitahuan disertakan permintaan pemberitahuan sebelum pelaksanaan UKGS apabila ada siswa yang membutuhkan perawatan atau pencabutan gigi yang perlu dilakukan di sekolah.7.2. Penyusunan Materi PenyuluhanPemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut menyusun materi penyuluhan sesuai dengan tingkatan sekolah.7.3. Persiapan Alat PeragaPemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut mempersiapkan alat peraga dan Buku Kunjungan Sekolah. Alat peraga digunakan untuk penyuluhan, contoh : sikat gigi, model gigi. Sedangkan Buku Kunjungan Sekolah digunakan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.7.4. Pelaksanaan Kegiatan7.4.1. Promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)Promosi yang dilakukan berupa penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.7.4.2. Sikat gigi masal (UKGS Tahap II)Kegiatan yang dilakukan selain memberikan penyuluhan tentang tata cara menggosok gigi yang baik dan benar, dilanjutkan dengan praktek langsung cara menggosok gigi oleh murid. Kegiatan sikat gigi ini dilakukan di halaman sekolah yang dibimbing oleh Dokter Gigi atau Perawat Gigi.Kegiatan yang juga dilakukan adalah kegiatan penambalan gigi menggunakan metode ART dan pembersihan karang gigi (scaling).7.4.3. Perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada murid kelas III yang menjadi target Kesgilut Paripurna. Apabila ditemukan kasus Kesgilut dan memerlukan tindakan medis, maka dilakukan rujukan ke Poli Gigi Puskesmas dengan membawa Buku Rujukan Sekolah. Kegiatan Tahap III dicatat dalam Buku Tindakan Paripurna apabila terdapat tindakan yang telah selesai dilakukan.7.5. Pencatatan dan PelaporanKegiatan diagendakan dalam Buku Kunjungan Sekolah. Setiap akhir bulan, dilakukan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik sesuai dengan Buku Monitoring Kesehatan Gigi dan Mulut.

8. LAMPIRAN8.1. Jadwal KegiatanUpaya Kesehatan Perorangan di UGD Kecepatan layanan di UGD (Respon Time) 5 menit Memberikan refreshing pengetahuan pada petugas Melakukan simulasi kasus Melengkapi peralatan kegawatdaruratan Melengkapi obat dan BBA kegawatdaruratan 1 x / bulan Buku register pasien UGD Koordinator UGDKelengkapan pengisian RM 100 % Memberikan ranking pada petugas yang melengkapi RM 2 x / bulan Buku register rawat inap Laporan SPM Koordinator UGDPenyampaian informasi 100 % pasien mendapat informasi Membuat buku petunjuk/leaflet Memberikan pelatihan pada petugas 1 x / bulan Buku register penyuluhan rawat inap Laporan penyuluhan Koordinator UGD Koordinator PKMUpaya Kesehatan Perorangan di Rawat Jalan (BP) Kemampuan memberikan pelayanan kesehatan Min 10 % jumlah penduduk terlayani Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas) Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) 1 x / bulan Laporan Bulanan (LB1) Koordinator BPSemua Pasien mendapat pelayanan kesehatan 100 % jumlah pasien terdaftar Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas) Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) Jobdiskripsion yg jelas 1 x / bulan Regester pendaftaran RM Umum Koordinator BPPengembalian RM ke loket 100 % Membuat system pengembalian RM dalam Prosedur Rawat Jalan 1 x / bulan Buku register serah terima RM Petugas loketPemeriksaan / Penanganan Pasien Gigi Kunjungan untuk penambalan tetap Min 5 % kunjungan Memberikan penyuluhan perawatan gigi yang benar1 x / bulan Lembar RM Laporan poli gigi BP gigiSemua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % Memberikan penyuluhan perawatan gigi yang benar Meningkatkan kemampuan petgs 1 x / bulan Lembar RM Laporan poli gigi BP gigiPemeriksaan / Penanganan Pasien KIA Deteksi dini bumil 100 % bumil yang datang diperiksa secara lengkap Pemeriksaan ANC secara rutin SOP ANC 1 x / bulan Lembar RM Buku register KIA Laporan KIA KIA-KBSemua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % pasien yg datang di klinik KIA Pemeriksaan ANC secara rutin SOP ANC,bayi, balita Penyediaan RM 1 x / bulan Lembar RM Buku register kunjungan KIAKoordinator KIAPelayanan Obat Kesalahan pemberian obat (pemberian etiket, pembacaan resep, kadaluarsa) 0 % Koordinasi dengan dokter untuk kejelasan penulisan (nama resep dan nama obat) 1 x / bulan Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan Kamar ObatLayanan Gudang Obat Terdistribusinya obat sesuai permintaan 100 % Membuat jadwal distribusi Menyediakan stok obat sesuai kebutuhan 1 x/bln Buku LPLPO Buku stok obat Koord Gudang obatPelayanan Laborat Kesalahan pemasangan label identitas lab 0 % Cross check nomor register lab, blanko permintaan, tabel tabung dan nomor spuilt 1 x / bulan Blanko Permintaan Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan LaboratoriumPengulangan pengambilan sample lab oleh petugas lab Maks 1% Pelaksanaan pengambilan sample sesuai SOP Konfirmasi rencana tindakan kepada pasien (puasa, dll) Sebulan sekali Blangko permohonan LaboratoriumPencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta Kesembuhan penderita kusta MB 90 % Penemuan aktif penderita Kepatuhan pengambilan OAT Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Kartu Monitoring Kartu Penderita Pengelola program kustaPasien suspek /kusta yg dtg terlayani100 % Penemuan aktif & pasif penderita Kepatuhan pengambilan OAT Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Kartu Monitoring RM Penderita Pengelola program kustaPencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare Penderita diare tertangani 100 % pasien datang tertangani Penemuan penderita dan pengobatan Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Lembar RM Laporan bulanan diare Pengelola program diarePencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Penderita DBD tertangani 100 % Penemuan penderita dan pengobatan Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan Lembar RM Laporan PE (Pengamatan Epidemiologi) Pengelola program DBPencegahan dan Pemberantasan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Pelaksanaan imunisasi BCG, DPT Combo, Polio, Campak, Hepatitis 80 % bayi memperoleh imunisasi Pemberitahuan jadwal pemberian imunisasi Penyuluhan tentang imunisasi Sweeping sasaran imunisasi Pelayanan imunisasi di Posyandu, Pustu, Puskesmas 1 x / bulan Grafik PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) Pengelola program imunisasiPotensi vaksin terjaga Suhu kulkas 2-8oC Memantau suhu kulkas Penataan vaksin 1 x / bulan Kartu monitoring suhu Pengelola program imunisasiPencegahan dan Pemberantasan Penyakit TBCKesembuhan penderita TBC 80 % /tahun Penemuan penderita suspect TBC Penemuan kontak penderita Kepatuhan pengambilan OAT Pelaksanaan PMO (Pendamping Minum Obat) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi1 x / tahun Kartu identitas penderita Lembar RM Buku register penderita Pengelola program TB paruSemua pasien TB berkunjung terlayani 100 % Waktu layanan Jobdis yg jelas Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / tahun Lembar RM Buku register penderita Pengelola program TB paruPeningkatan Kesehatan Lingkungan Kesehatan terkait lingkungan puskesmas (kebersihan kamar mandi & halaman) 100% Kamar mandi 2x/hari Halaman 2x/hari Apabila petugas berhalangan, harus ada penggantinya Sebulan sekali Kartu monitoring kebersihan KeslingPembinaan rumah agar memenuhi syarat kesehatan 60 % rumah Penyuluhan Survey RT sehat 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingPembinaan kesehatan lingkungan sekolah 100 % sekolah Pembinaan lingkungan sekolah 1 x / tahun / sekolah Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingJumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85 % Penyuluhan Survey RT sehat 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingPembinaan kesehatan lingkungan pada TTU 80 % Penyuluhan Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingPembinaan kesehatan lingkungan pada TPM 80 % Penyuluhan Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingPembinaan kesehatan lingkungan TP3 80 % Penyuluhan Kunjungan lapangan 1 x / bulan Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program KeslingPemberdayaan Kesehatan Masyarakat Promosi PHBS pada masyarakat 9 desa / tahun Promosi PHBS Survey PHBS Refreshing pengetahuan kader PHBS1 x / tahun Laporan Survey PHBS Pengelola program promosi kesehatanJumlah Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatannya 53 Posyandu Pembinaan Pelengkapan saranaPosyandu Peningkatan kualitas kader 1 x / bulan Jadwal Posyandu Laporan Tribulan Posyandu Pengelola program promosi kesehatanUpaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) Jumlah ibu hamil dan bersalin dengan sehat dan selamat 80 % Pemeriksaan bumil dan bulin sesuai SOP ANC (Ante Natal Care) Melengkapi sarana prasarana layanan KIA Penyuluhan bumil 1 x / bulan LB3 KIA PWS KIA Kohort Blangko SPR Badan Koordinator (Pengelola program KIA)

Jumlah bayi dan anak dideteksi tumbuh kembangnya 80 % Pemeriksaan bayi dan anak sesuai SOP MTBS Melengkapi sarana dan prasarana MTBS Pemeriksaan bayi dan anak 1 x / bulan Laporan MTBS / MTBM Form MTBS / MTBM Register Kunjungan Pemegang programUpaya Kesehatan Anak Sekolah (UKS) Pelaksanaan screening siswa sekolah 100 % Pembinaan siswa sekolah Screening siswa kelas 1 SD, SMP Penyuluhan kesehatan gigi Lomba sekolah sehat 1 x / tahun Jadwal screening UKS UKGS Laporan Pertemuan Guru UKS Laporan Pertemuan Pelatihan Kader UKS Laporan KESPRO Pengelola program UKS UKGSUpaya Kesehatan USILA Pembinaan dan pemeriksaan masyarakat Usila 9 desa ( %)/ bulan Pembinaan Posyandu Usila 1 x / bulan Jadwal Posyandu Usila Laporan KESPRO Pengelola program UsilaUpaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)Penyuluhan remaja sekolah bebas dari narkoba dan sex bebas 14 sekolah (%) (SMP, SMA) / 6 bulan Penyuluhan KRR Pembinaan kader KRR 1 x / 6 bulan Jadwal penyuluhan KRR Laporan KESPRO Pengelola program KRRPerbaikan Gizi Masyarakat Pemberian tablet Fe kepada bumil 85 % bumil Pemberian tablet Fe 90 hari pada bumil Penyuluhan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Kartu status ANC bumil Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi PPDPenyuluhan pemberian ASI eksklusif 80 % bumil mendapat informasi Penyuluhan ASI eksklusif pada bayi Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi PPDPemberian vit. A pada balita 85 % balita mendapat vit. A Pemberian vit. A balita Sweeping sasaran Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Februari dan Agustus Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi PPDPemberian PMT pemulihan pada balita KEP 100 % balita KEP Pemberian PMT pemulihan pada balita KEP1 x / bulan Laporan LB3 Gizi Pengelola program gizi PPDManajemen Kepuasan pelanggan Nilai Indeks Minimal 2,5 Pelaksanaan dan evaluasi IKM 2 x / tahun Laporan IKM / 6 bulan Petugas IKMKetepatan waktu pelaporan ke DinKes Maks tgl. 10 / bulan Membuat Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Program/Kinerja 1 x / bulan Formulir Laporan Bulanan Program Pengelola program SIKTersedianya data dasar kesehatan yang valid dan akurat 100 % data RM Puskesmas Induk sudah dimasukkan ke SIK Pelaksanaan entry data Pembuatan Formulir Laporan SIK 1 x / bulan Laporan Bulanan Program Pengelola program SIKTersedianya data pegawai yang lengkap sesuai tugas 100 % Pemutakhiran data pegawai / bulan Melengkapi surat tugas tiap petugas 1 x /bulan Laporan Data Pegawai Struktur organisasi Puskesmas Surat Tugas Data THWT petugasTerukurnya kinerja karyawan 100 % karyawan Membagikan buku kinerja Membagi tugas pengawasan 1 x / tahun Buku kinerja Form rekapitulasi kinerja karyawan Koord Umum &kepegawaaianPengendalian rekaman non medis Tersimpannya dokumen non medik 100 % Menyiapkan sarana penyimpanan Membuat buku kendali 1 x/ mg Buku daftar pengendali surat Lembar Disposisi Koord Umum &kepegawaaianDiklatTerdokumentasinya bukti diklat 100 % Diseminasi informasi kediklatan ke karyawan 1x/bl Buku pengendalian surat Koord Umum &kepegawaaianPengelolaan Keuangan Ketepatan waktu setor 100 % unit layanan Membuat jadwal penyetoran 1 x / bl Buku setor (spj) Buku Bantu setor Koord KeuanganKerutinan setoran harian ke Dinkes 5 kali/ minggu Kesiapan kendaraan Apabila petugas berhalangan diwakilkan sesuai arahan KAPUS Sebulan sekali Bukti setoran Petugas TU (keuangan)Perencanaan Keuangan Tersusunnya rencana anggaran 100 % program Diseminasi penyusunan anggaran Rapat penyusunan 1x/th POA Form pengumpulan data Koord KeuanganObat dan Perbekalan Kesehatan (Kamar Obat)

Jumlah obat dan BBA yang tersedia cukup 100 % Membuat inventaris obat Perencanaan kebutuhan obat Pemerataan obat Pustu 1 x / bulan LPLPO Pengelola obatPemeliharaan alat kesehatan dan sarana kesehatan Kelengkapan data alkes 100 % Inventarisasi alkes Permintaan barang yang jelas Koordinasi dengan seluruh unit 1 x / 6 bulan Data inventaris alkes Buku permintaan Petugas inventaris alatKesesuaian pemeliharaan alkes dan sarana dengan program 70 % Membuat jadwal pemeliharaan alkes dan sarana Membuat uraian tugas Pengawasan pemeliharaan 1 x / 36bulan Buku realisasi pemeliharaan Kartu Pemeliharaan Petugas inventaris alat

Disusun oleh

Dr. SRI HARTATI

Dr. Muhammad Hariadi

OKA HEDRAWANKoord Unit Kesehatan Masyarakat Koord Unit Pelayanan Kesehatan Koord Bag Tata Usaha

Disetujui oleh,

Drg. Pekik Pita MahartiKepala Puskesmas

KEBIJAKAN MUTU

Masyarakat saat ini mendapatkan pusat pelayanan kesehatan yang ramah, nyaman, cepat pelayanannya murah/terjangkau, dan profesional. Untuk itu sarana Pemerintah yaitu Puskesmas adlah satu-satunya pelayanan public bidang kesehatan yang paling terdepan dalam bersentuhan dengan masyarakat, diharapkan dapat menagkap/tanggap dalam hal ini mitra masyarkat untuk memenuhi keinginan masyarakat saat ini. Adapun langkah-langkah yang akan kami tempuh adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kedisiplinan pegawai2. Menata ulang ruang-ruang agar masyarakat menjadi nyaman jika bekunjung ke Puskesmas.3. Menambah/memperbaiki saran dan prasarana4. Memberikan kesempatan pegawai untuk mernimba ilmu5. Menjadikan pasien/pengunjung Puskesmas sebagai pusat perhatian6. Memberikan pelayanan yang professional7. Meningkatan religi/keimanan pegawai agar dalam melaksanakan tugasnya didasari rasa ikhlas dan sabar8. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat dengan segera9. Monitoring dan evaluasi kunjungan Puskesmas

Gresik, 10 Juli 2009Kepala UPT PuskesmasNelayan Gresik

Drg. PEKIK PITA MAHARTIKepala Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDURPELAYANAN RAWAT JALAN

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Koordinator Rawat Jalan : Ria Oktorini AMd.Kep

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur Pelayanan Rawat Jalan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan kesehatan di Rawat Jalan atau Poliklinik (Poli Umum / BP, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli Gizi, Poli Sanitasi, Poli MTBS, dan Poli P2M)

2. RUANG LINGKUPRuang lingkup prosedur ini mengatur :2.1. Tata cara pendaftaran pasien rawat jalan2.2. Tata cara pemeriksaan dan tindakan medik pasien Poli Umum/BP, Poli Gigi, KIA, Poli MTBS, Poli P2M, Poli Sanitasi, Poli Gizi2.3. Tata cara pasien yang dirujuk2.4. Tata cara pembayaran

3. REFERENSI3.1. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 883/MenKes/SKB/VII/1998 Tentang Tarip dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.3.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 /Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.3.3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 Tentang Sistem Kesehatan Nasional.3.4. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Mnimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004.3.5. Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Gresik.

4. DEFINISI4.1. Dokter adalah dokter umum yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.4.2. Dokter Gigi adalah dokter yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan dan tindakan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kebidanan4.4. Perawat/Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan4.5. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa berdasarkan perda yang berlaku.4.6. Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan pelayanan di RS lain baik untuk diagnostik penunjang atau terapi Anamnesa adalah tanya jawab baik langsung maupun tidak langsung tentang keluhan - keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun keluarga pasien.4.7. Loket Pendaftaran adalah tempat pendaftaran bagi pasien yang akan ke poliklinik dan laboratorium.4.8. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk keperluan tertentu, atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi medis.4.9. Kartu Identitas Berobat (KIB) adalah Kartu yang berisi identitas serta nomor rekam medik pasien, yang harus selalu dibawa setiap berkunjung/berobat/rawat inap di Puskesmas Nelayan.4.10. Surat Rujukan adalah surat pengantar rujukan medis yang ditujukan ke poliklinik lain atau rumah sakit di dalam maupun di luar wilayah Kecamatan Gresik4.11. Rekam Medik adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.4.12. RJ (Rawat Jalan) :4.12.1. Poli Umum/BP adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati,melakukan tindakan medis dan melakukan konsultasi pasien baik anak maupun dewasa dengan penyakit umum.4.12.2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah poliklinik tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien hamil, perawatan kala nifas, dan termasuk tempat pelayanan dan konsultasi masalah keluarga berencana.4.12.3. Poli Gigi adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien dengan penyakit gigi dan mulut.4.12.4. Poli Gizi adalah tempat konsultasi pasien dengan masalah gizi.4.12.5. Poli Sanitasi adalah ruang tempat pasien mendapatkan informasi dan pelayanan tentang sanitasi dan kebersihan lingkungan.4.12.6. Poli P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis dan melakukan konsultasi pasien yang berhubungan dengan Pemberantasan Penyakit Menular.4.12.7. Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien dengan penyakit pada balita.4.13. Pasien ASKES adalah pasien yang memiliki dan menggunakan kartu askes untuk memperoleh pelayanan kesehatan.4.14. Pasien Jaring Pengaman Sosial (PJPS) adalah pasien yang tidak mampu, yang memiliki dan menggunakan kartu sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.4.15. Surat pengantar rujukan adalah formulir yang digunakan untuk mengantar pasien yang akan menjalani pemeriksaan penunjang, yang berisi jenis pemeriksaan yang diminta, yang dibuat serta ditandatangani oleh dokter yang memeriksa.4.9. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter mengenai obat yang diperlukan oleh pasien.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Perawat poli bertanggung jawab atas :5.1.1 Menjalankan instruksi dokter5.1.2 Menyiapkan instrumen, obat-obatan dan alat kesehatan5.1.3 Mengadakan pencatatan dan pelaporan kegiatan poli5.1.4 Memelihara kebersihan dan kesiapan ruangan5.1.5 Mengantarkan rekam medis ke poli lain5.1.6 Mengembalikan Rekam Medis ke loket pendaftaran5.2. Petugas Loket Pendaftaran bertanggung jawab atas :5.2.1 Pendaftaran pasien5.2.2 Membuat Rekam Medis pasien baru dan mencari Rekam Medis pasien lama5.2.3 Mengambil Rekam Medis dari rak / almari ke Loket Pendaftaran5.2.4 Melakukan pencatatan di Register Loket Pendaftaran5.3. Dokter poli bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di poliklinik :5.3.1 Memeriksa, mendiagnosis, memberi obat dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan5.3.2 Memberi surat pengantar pemeriksaan penunjang atau surat rujukan ke poli lain atau Rumah Sakit5.3.3 Melayani rujukan dari poli lain, dokter praktek swasta dan puskesmas lain di luar wilayah kerja Puskesmas Nelayan

6. KETENTUAN UMUM6.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) di Puskesmas Nelayan antara lain :6.1.1. Poli Umum6.1.2. Poli Gigi dan Mulut6.1.3. Poli KIA-KB6.1.4. Poli Sanitasi6.1.5. Poli Gizi6.1.6. Poli P2M6.1.7. Poli MTBS6.2. Jam buka loket pendaftaran :Senin s/d Kamis : 07.30 11.30 WIBJumat : 07.30 10.30 WIBSabtu : 07.30 11.00 WIB6.3. Unit Rawat Jalan memberikan pelayanan sesuai dengan nomor urut yang didapat pasien dari Loket Pendaftaran.6.4. Pasien diperiksa di tiap-tiap unit Rawat Jalan (Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA, Poli MTBS, Poli P2M) sesuai dengan jenis penyakitnya.6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali :6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES6.5.2. Pelayanan ASKES menggunakan Resep Khusus ASKES6.6. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik :6.6.1. Pasien JAMKESMAS harus menunjukkan Kartu JAMKESMAS6.6.2. Pasien JAMKESMAS menggunakan Resep Khusus JAMKESMAS

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Pendaftaran Pasien Umum7.1.1. Pasien yang datang dengan Kartu Berobat untuk pemeriksaan kesehatan di Poliklinik dan mendaftar di Loket Pendaftaran. Pasien baru harus membawa kartu identitas seperti KTP atau SIM untuk mendapat Kartu Berobat baru.7.1.2. Petugas Loket Pendaftaran mencatat atau memasukkan data di Register Loket.7.1.3. Petugas Loket Pendaftaran membuat Rekam Medik Rawat Jalan untuk pasien baru. Sedangkan untuk pasien lama, petugas mencari Rekam Medik pasien yang lama, kemudian Rekam Medik pasien diantar petugas Loket ke poli tujuan.7.1.4. Pasien menuju ke Poli tujuan untuk menunggu panggilan untuk diperiksa.7.2. Pemeriksaan Pasien di Poli7.2.1. Setelah Rekam Medik pasien ada di poli yang dituju, Perawat Poli memanggil pasien sesuai urutan nomor dari Loket Pendaftaran, untuk dilakukan pemeriksaan identitas pasien, anamnese dan pemeriksaan tanda vital dan dicatat dalam Rekam Medik.7.2.2. Selanjutnya, pasien dianamnese ulang dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh Dokter.7.2.3. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dokter dapat memberikan beberapa kemungkinan sebagai berikut : Pasien didiagnosis, diterapi dan diberi resep. Selanjutnya pasien melakukan proses pembayaran tindakan di Poli yang terkait. Tindakan yang dilakukan dicatat dalam Rekam Medik. Apabila pasien diidentifikasi memerlukan tindakan medis, Dokter melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan.7.2.4. Dokter mengisi Rekam Medik pasien dengan lengkap serta menuliskan resep obat dan tindakan (jika ada) untuk pasien. Kemudian Dokter menuliskan resep untuk pasien di Kertas Resep.7.2.5. Perawat mencatat data-data pasien ke dalam Register Rawat Jalan berdasarkan Rekam Medik yang telah diisi oleh Dokter. Kemudian, Perawat mengembalikan Rekam Medik ke Loket Pendaftaran.7.3. Pemeriksaan Penunjang7.3.1 Sebelum dilakukan tindakan medik, Perawat dapat meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang (Laboratorium).7.3.2 Dokter memberikan Surat Pengantar Pemeriksaan Penunjang ke instalasi penunjang pemeriksaan yang dituju. Bila sarana pemeriksaaan penunjang yang dibutuhkan tersedia didalam Puskesmas, maka pemeriksaan dilakukan di dalam Puskesmas. Jika sarana tidak ada, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan di luar Puskesmas dengan memberikan Formulir Pengantar Rujukan ke Laboratorium Klinik yang dituju.7.3.3 Pasien yang telah menjalani pemeriksaan penunjang akan mendapatkan Hasil Pemeriksaan Penunjang untuk diserahkan kembali kepada Dokter yang memeriksa.7.3.4 Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dokter dapat memberikan rekomendasi kepada pasien untuk : Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang Pasien yang memerlukan pengobatan dan tindakan medis yang lebih lanjut dirujuk ke poli rumah sakit Pasien yang perlu menjalani rawat inap dirujuk ke rumah sakit7.4. Pasien yang dirujuk7.4.1. Pasien yang dirujuk ke poli lain dalam Puskesmas seperti ke Poli Gizi atau yang dirujuk ke Rumah Sakit harus disertai keterangan rujukan dari dokter yang memeriksa untuk disampaikan kepada poli yang dituju.7.4.2. Untuk rujukan ke poli lain dalam Puskesmas, keterangan rujukan ditulis di Kertas Rujukan dan Rekam Medik pasien poli. Untuk rujukan ke RS lain, yang digunakan adalah Formulir Rujukan sesuai dengan jenis kunjungan.7.4.3. Rujukan pasien ke poli lain dalam Puskesmas dapat berupa : Konsultasi, untuk selanjutnya pasien dikembalikan ke dokter yang merujuk dengan advis pengobatan atau penanganan selanjutnya Pelimpahan pasien sehingga pasien tidak perlu kembali ke dokter yang merujuk Pasien dirawat bersama oleh dokter yang merujuk dan yang menjadi rujukan7.4.4. Setelah dirujuk ke poliklinik lain, kemungkinan : Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang Pasien memerlukan tindakan Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang Pasien menjalani rawat inap Pasien dirujuk ke Rumah Sakit7.5. Pasien melakukan pengambilan dan pembayaran obat di Kamar Obat sebelum pulang.7.6. Setelah Rekam Medik dikembalikan oleh petugas poli ke Loket Pendaftaraan, Petugas Loket memasukkan dan menyimpan kembali Rekam Medik kedalam almari/rak sesuai wilayah masing-masing pasien.

8. LAMPIRAN8.1. Kartu Berobat8.2. Rekam Medik8.3. Kertas Resep Obat untuk pasien umum8.4. Kertas Resep Obat untuk pasien ASKES8.5. Kertas Resep Obat untuk pasien JAMKESMAS8.6. Pengantar Pemeriksaan Penunjang8.7. Hasil Pemeriksaan Penunjang8.8. Formulir Rujukan8.9. Kertas Rujukan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDURPEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PRASARANA

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Personil TU (Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur pemeliharaan dan perbaikan sarana ini bertujuan untuk menetapkan tata cara penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana medis dan non medis yang ada di lingkup kerja Puskesmas Nelayan.

2. RUANG LINGKUP2.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas terjadwal2.2. Kalibrasi alat2.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas Nelayan

3. REFERENSI3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta 1998.

4. DEFINISI4.1. Pemeliharaan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan menjamin sarana dan prasarana medis dan non medis tersedia dengan baik.4.2. Perbaikan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana medis dan non medis.4.3. Sarana medis adalah seluruh sarana yang dipergunakan oleh tenaga medis maupun paramedis untuk melakukan tindakan terhadap pasien.4.4. Sarana Non Medis adalah seluruh sarana selain peralatan medis yang secara langsung maupun tidak langsung dipergunakan untuk pelayanan kepada pasien maupun pengunjung puskesmas.4.5. Kalibrasi adalah membandingkan hasil pengukuran suatu alat ukur/uji dengan suatu standar ukur/uji.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan di Puskesmas.5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya pemeliharaan dan perbaikan fasilitas dan kebutuhan sarana medis dan non medis di lingkup kerja Puskesmas.5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Pemeliharaan Sarana dan prasarana meliputi : Peralatan medis dan peralatan non medis yang meliputi : gedung, sarana listrik, sarana telekomunikasi dan sarana pendingin dan elektronik sesuai Kartu Inventaris Barang (KIB) yang digunakan di seluruh unit pelayanan di puskesmas.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana terjadwal7.1.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menyusun Jadwal Pemeliharaan selama periode satu tahun untuk seluruh barang berdasarkan Kartu Inventaris Ruangan (KIR).7.1.2. Setiap bulan, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaporkan hasil pemeliharaan kepada Kepala Puskesmas menggunakan Laporan Hasil Pemeliharaan.7.1.3. Apabila dalam kegiatan pemeliharaan dijumpai kerusakan alat, maka Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melakukan mengajukan perbaikan terhadap alat tersebut. Tata cara pelaksanaan perbaikan dijelaskan dalam prosedur ini.7.2. Kalibrasi Alat7.2.1. Kalibrasi dilakukan terhadap alat-alat yang terdaftar dalam formulir Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi.7.2.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mengirimkan Pengajuan Pengkalibrasian Alat dan Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.7.2.3. Dinas Kesehatan Kota melakukan proses kalibrasi.7.2.4. Catatan hasil pelaksanaan kalibrasi diarsip oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian).7.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana Prasarana7.3.1. Penanggung Jawab Barang Ruangan melaporkan kerusakan sarana dari ruangan kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menggunakan Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung.7.3.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima permintaan perbaikan dan selanjutnya memeriksa kerusakan ke ruangan. Petugas Inventaris Barang melakukan perbaikan. Hasil perbaikan dicatat dalam Buku Pemeliharaan.7.3.3. Jika dari hasil perbaikan dibutuhkan kalibrasi, maka hasil perbaikan sarana dicatat dalam Formulir Pengajuan Pengkalibrasian Alat untuk diajukan ke Dinas Kesehatan.

8. LAMPIRAN8.1. Kartu Inventasi Barang (KIB)8.2. Jadwal Pemeliharaan8.3. Laporan Hasil Pemeliharaan8.4. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)8.5. Pengajuan Pengkalibrasian Alat8.6. Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi8.7. Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo 33 Telp. 031 - 3983036

PROSEDURPENGELOLAAN LOGISTIK

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Personil TU(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas.

2. RUANG LINGKUPProsedur ini mengatur prosedur pengelolaan logistik mulai dari penerimaan, pendistribusian sampai pengendalian barang dan fasilitas di Puskesmas Nelayan.

3. REFERENSI3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta 1998.

4. DEFINISI-

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan di Puskesmas.5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas serta pengendalian terhadap barang inventaris.5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Kegiatan logistik adalah pendistribusian barang dan fasilitas ke Unit di Puskesmas termasuk pengendaliannya. Pengendalian dilakukan terhadap semua barang inventaris Puskesmas, kecuali obat-obatan dan program lainnya ditangani oleh Asisten Apoteker.6.2. Gudang adalah gudang inventaris barang.6.3. Permintaan barang dari Ruangan/Pustu ke Petugas Inventaris Barang menggunakan Surat Permintaan dengan sepengetahuan Penanggung Jawab Barang Ruangan.

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima dan mengecek barang yang datang atas kesesuaiannya dengan Surat Tanda Terima atau Surat Bukti Barang Keluar, yang meliputi : jumlah, kelengkapan, fungsi dan spesifikasi barang. Surat Bukti Barang Keluar hanya digunakan untuk pengecekan barang-barang yang berasal dari Dinas Kesehatan.7.2. Khusus untuk penerimaan barang berupa kendaraan bermotor dicatat dalam Berita Acara Penerimaan Barang.7.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mencatatkan dalam Buku Inventaris Barang.7.4. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang akan didistribusikan ke unit terkait dalam Surat Bukti Barang Keluar.7.5. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit terkait, kemudian Petugas Unit mencatatkan ke Buku Bantu Barang Inventaris sebagai bukti tanda terima barang.7.6. Untuk barang yang tidak langsung didistribusikan, barang disimpan di gudang barang.7.7. Penyimpanan di Gudang Inventaris :7.7.1. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang masuk sebagai stok gudang pada Buku Gudang Inventaris Barang yang selanjutnya dilakukan penyimpanan di gudang inventaris.7.7.2. Apabila ada permintaan barang dari Unit ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) dengan menggunakan Surat Permintaan, maka Petugas Inventaris Barang mengeluarkan barang dari gudang. Kemudian, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menulis pada Buku Gudang Inventaris Barang dan membuat Surat Bukti Barang Keluar.7.7.3. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit lalu petugas unit menandatangani Surat Bukti Barang Keluar sebagai bukti tanda terima barang.7.7.4. Untuk pengendalian barang-barang milik Puskesmas/barang inventaris, dilakukan dengan Kartu Inventaris Ruang (KIR) yang terdapat di tiap-tiap ruang.

8. LAMPIRAN8.1. Surat Tanda Terima8.2. Surat Bukti Barang Keluar8.3. Berita Acara Penerimaan Barang8.4. Buku Barang Inventaris8.5. Buku Bantu Barang Inventaris8.6. Buku Gudang Inventaris Barang8.7. Surat Permintaan8.8. Kartu Inventaris Ruang (KIR)

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHPUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo No. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDUR PROGRAM KIA-KB

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Pemegang Program KIA - KB : Nisbahningsih

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANUntuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, diharapkan dengan adanya program KIA/KB maka dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

2. RUANG LINGKUPProsedur ini ditetapkan untuk mengatur :2.1. Tata cara pengumpulan data oleh kader2.2. Tata cara pelaksanaan program KIA & KB2.3. Tata cara pencatatan register KIA & KB2.4. Tata cara pelaporan

3. REFERENSI3.1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2003 yayasan bina pustaka Sarwono Prawiroharjo.3.2. Pedoman Operasional Pelayanan KB Bagi Petugas Kesehatan tahun 2005.3.3. Pedoman Pelaksanaan Stimulan, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.3.4. Pedoman Pengembangan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensy Dasar ( PONED ) 2002.3.5. Buku Petunjuk Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kesehatan Ibu & Balita.

4. DEFINISI4.1. Program KIA adalah suatu program yang kusus menangani kesehatan Ibu dan Anak.4.2. Sasaran adalah semua target yang harus dicapai meliputi : WUS ( Wanita Usia Subur), PUS (Pasangan Usia Subur), Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Bayi, balita, apras (anak prasekolah).4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan Bidan/D3 Kebidanan secara formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang, tugas dan fungsinya sebagai tenaga professional.4.4. Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antigen ke dalam tubuh melalui vaksinasi. Jenis-jenis imunisasi yang diberikan :1. BCG diberikan pada umur 0-3 bulan2. DPT HB Combo I, II, III diberikan mulai umur 2-4 bulan.3. Campak diberikan mulai umur 9 bulan sampai 12 bulan.4. Polio diberikan pada 0-12 bulan.5. Hepatitis Unijek diberikan pada 0-7 hari4.5. Posyandu adalah suatu wadah tempat berkumpulnya ibu hamil, bayi, balita, ibu meneteki, yang mana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ( Imunisasi ).4.6. K1 adalah kontak pertama kali ibu hamil dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan tanpa memandang umur kehamilan.4.7. K4 adalah control ke-4 ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal oleh petugas kesehatan (tribulan I = 1x, tribulan II = 1x, tribulan III = 2x ).4.8. ANC (Antenatal Care) adalah pelayanan kesehatan kepada ibu hamil oleh tenaga kesehatan berupa pemeriksaan dan penyuluhan kepada ibu hamil.4.9. Deteksi resiko tinggi ibu hamil adalah ibu hamil yang baru ditemukan oleh masyarakat dan dirujuk ke petugas kesehatan dan dinyatakan bahwa ibu hamil tersebut resiko tinggi sesuai dengan hasil pemeriksaan, dilaporkan 1x selama periode hamil.4.10. Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh petugas kesehatan yang memiliki kompetisi kebidanan.4.11. Ibu Nifas adalah seorang yang telah melahirkan yaitu mulai 0-42 hari.4.12. KN1 ( Kunjungan Neonatal 1 ) adalah kontak pertama kali bayi ( umur 1-28 hari ) dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.4.13. KN2 ( Kunjungan Neonatal II ) adalah kontak bayi dengan petugas kesehatan minimal 3x untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard dengan syarat, minimal umur 1-3 hari = 1x, 4-7 hari = 1x dan umur 8-28 hari = 1x.4.14. DDTK ( Deteksi Dini Tumbuh Kembang ) adalah suatu metode untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan tumbuh kembang balita sedini mungkin.4.15. KB adalah suatu proses penundaan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Jenis-jenis kontrasepsi adalah : IUD, suntikan, pil dan implant.4.16. Akseptor adalah semua peserta yang mengikuti salah satu jenis kontrasepsi.4.17. Peserta KB Baru adalah seseorang yang baru pertama kali menggunakan kontrasepsi.4.18. Peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alat kontrasepsi terus menerus hingga saat ini.4.19. Peserta KB aktif dibina adalah peserta KB baru atau lama yang mendapat pelayanan KB.4.20. Peserta KB DO ( Drop Out ) adalah peserta KB baru atau lama yang berhenti memakai salah satu metode kontrasepsi, hal ini disebabkan karena ingin hamil, alasan medis, cerai, mati dan tua.4.21. Kegagalan adalah peserta KB yang mengalami kehamilan pada saat sedang / masih memakai salah satu kontrasepsi.4.22. Jumlah kasus efek samping adalah jumlah kasus efek samping dari peserta KB baru / lama dengan keluhan berupa tanda atau gejala yang diakibatkan oleh kontrasepsi yang digunakan. Contoh : pusing, mual/muntah, perubahan berat badan, nyeri perut, menstruasi sedikit-sedikit.4.23. Rujukan adalah suatu cara untuk mengkonsultasikan seseorang yang sakit pada tempat yang lebih memadai.4.24. Pencatatan dan pelaporan adalah Segala kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pendaftaran sampai peserta pulang yang dicatat dalam buku register KIA/KB dan direkap ke dalam laporan bulanan.4.25. Buku register adalah buku yang mencatat semua hasil pemeriksaan.

5. PENANGGUNG JAWAB5.1. Koordinator Pelayanan Kesehatan adalah seseorang yang bertanggung jawab atas terlaksananya program KIA/KB yang ada di empat kelurahan.5.2. Pemegang Program KIA-KB adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya program KIA/KB dan merekap seluruh hasil kegiatan dari empat kelurahan setiap bulan.

6. KETENTUAN UMUM6.1. Pelaksanaan program KIA/KB dilaksanakan oleh kader kesehatan yang ada di empat kelurahan masing-masing.NO NAMA KELURAHAN Kader Kesehatan1234 Kel. TlogopojokKel. SukodonoKel. LumpurKel. Karangturi Elis FitriyaniTasminahAnis NurjanahLailatul Istiqomah

6.2. Ketentuan pasien dirujuk apabila ditemukan kasus KIA/KB yang patologis.6.3. Semua pasien hamil & imunisasi harus membawa buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) dan kartu K1 untuk peserta KB.6.4. Semua peserta posyandu harus membawa buku KIA atau KMS ( Kartu Menuju Sehat ).

7. URAIAN PROSEDUR7.1. Kegiatan bulanan7.1.1. Pengumpulan Data7.1.1.1. Pengumpulan data pasien KIA-KB dari kader, BPS (Bidan Praktek Swasta) dan DPS (Dokter Praktek Swasta) yang berada dalam wilayah kecamatan Gresik. Data pasien KIA-KB dari BPS dan/atau DPS berupa form Laporan BPS Wilayah Puskesmas Nelayan.7.1.1.2. Kader Kesehatan menuliskan data tersebut dalam Buku Kohort, dan kemudian merekap data tersebut dalam Laporan LB3, untuk diteruskan ke Pemegang Program KIA-KB.7.1.1.3. Jika terdapat risti (risiko tinggi) KIA-KB, misal risti ibu hamil, bayi prematur, dll. maka Kader Kesehatan langsung menindaklanjutinya ke sasaran.7.1.2. Pencatatan dan Pelaporan7.1.2.1. Pemegang Program KIA-KB merekap semua Laporan LB3 dari Kader Kesehatan dalam Buku Rekapitulasi LB3.7.1.2.2. Pemegang Program KIA-KB membuat laporan bulanan atas pelaksanaan program KIA-KB, antara lain :- Laporan LB3 KIA- F2 KB- PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) KIA, contoh : K1, K4, KN1, KN2, deteksi resti ibu hamil, persalinan tenaga kesehatan.7.1.2.3. Laporan LB3 KIA dan PWS KIA diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, sedang F2 KB diserahkan ke PLKB Kecamatan.7.2. DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang)7.2.1. Data pasien DDTK diperoleh dari pasien Rawat Jalan, Posyandu, TK, dsb.7.2.2. Pengumpulan data dilakukan oleh Pemegang Program KIA-KB bersama Kader Kesehatan.7.2.3. Pemegang Program KIA-KB mencatat perolehan data dalam Buku Register DDTK.7.2.4. Kegiatan deteksi diwajibkan untuk balita berumur 0 72 bulan. Pelaksanaan kegiatan antara lain adalah pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala.7.2.5. Skala deteksi tergantung dari hasil pemeriksaan. Jika dalam 2 kali kunjungan hasil pemeriksaan masih meragukan, maka pasien harus dirujuk.7.2.6. Berdasarkan data yang terkumpul, Pemegang Program KIA-KB memasukkan data pasien DDTK dalam Laporan LB3, untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

8. LAMPIRAN9.1. Laporan BPS Wilayah Puskesmas Nelayan9.2. Laporan LB39.3. F2 KB9.4. PWS KIA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIKDINAS KESEHATAN DAERAHUPT PUSKESMAS NELAYANJl. Gubenur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036

PROSEDURPELAYANAN PROMOSI KESEHATAN

KODE DOKUMEN : PMREVISI : 00TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009

Disiapkan oleh :

Kepala Unit Pelayanan Medik : Dr. Sri Hartati

Diperiksa oleh :

Management Representative : Dr. M. Hariadi

Disetujui oleh :

Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti

1. TUJUANProsedur bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan Promosi Kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan prosedur ini dapat menjadi bahan acuan bagi kegiatan/program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang mengharapkan keterlibatan dari masyarakat/pihak lain.

2. RUANG LINGKUPRuang Lingkup prosedur ini mengatur :2.1 Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)2.2 Penyuluhan di luar gedung (Puskesmas)2.3 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah tangga2.4 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan, tatanan TTU, Institusi Tempat Kerja, Pondok Pesantren.2.5 Pembinaan dan pengembangan Posyandu2.6 Pembinaan dan pengembangan Poskestren2.7 Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )2.8 Pembinaan dan pengembangan JPKM2.9 Pengembangan Kelurahan Siaga

3. REFERENSI3.1 Buku Rumah Tangga Sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat, diterbitkan Departemen Kesehatan RI.3.2 Buku Lakukan Gaya Hidup Sehat mulai sekarang, pusat promosi kesehatan Depkes RI3.3 Panduan pembinaan Perilaku Hidup Sehat di Rumah Tangga melalui tim penggerak PKK, diterbitkan pusat promosi Kesehatan Depkes RI th.3.4 Petunjuk tehnis standart pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten Gresik3.5 Kurikulum dan modul pelatihan bidan Poskesdes dalam pengembangan desa siaga3.6 Keputusan Menteri Kesehatan RI No 38/Menkes/SK/I/2007 tentang pedoman pelayanan Kesehatan kerja pada Puskesmas kawasasn / sentra Industri3.7 Pos UKK3.8 Pedoman pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas3.9 Petunjuk tehnis Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya th 20083.10 Buku kader posyandu dalam usaha perbaikan gizi keluarga3.11 Telaah keamandirian posyandu3.12 Leaflet dan brocure yang lainnya

4. DEFINISI4.1 Penyuluhan adalah proses penyampaian pesan kesehatan kepada sasaran oleh petugas dengan harapan peserta mengerti dan mau melaksanakan apa yang menjadi tujuan penyuluhan.4.2 Materi penyuluhan adalah Pesan yang ingin disampaikan kepada audience4.3 Alat Bantu Penyuluhan adalah alat/bahan untuk memperjelas isi penyuluhan sehingga mudah dimengerti oleh audience4.4 Penyuluhan pra pelayanan merupakan penyuluhan yang dilakukan oleh petugas sebelum/pada waktu pelayanan dilakukan ataupun pada waktu pasien menunggu pelayanan.4.5 Penyuluhan inter personal adalah penyuluhan dua arah seperti konseling4.6 Visite adalah kunjungan dokter untuk menilai kondisi kesehatan penderita yang dirawat di puskesmas dengan rawat inap.4.7 Dasa Wisma kelompok masyarakat yang dibagi dalam 10 keluarga.4.8 Toga adalah Tanaman Obat Keluarga.4.9 Toma adalah Tokoh Masyarakat4.10 Lintas Sektor adalah Unit lain yang berhubungan dengan kerja Puskesmas, yaitu Kecamatan, Kelurahan, Dinas P&K, KUA , Dinas Pertanian4.11 PHBS adalah Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.4.12 Tatanan Rumah Tangga adalah kumpulan Rumah tangga di suatu wilayah / daerah4.13 Kader adalah seseorang yang dengan sukarela membantu kelancaran petugas di masyarakat diposyandu.4.14 Asi Exclusive adalah pemberian air susu ibu kepada bayi mulai usia 0 sampai 6 bulan tanpa diberikan makan dan minuman lain.4.15 Air Bersih adalah air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus terhindar dari kuman penyekit dan bebes dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air bersih tersebut,dengan mamfaat bias jatuh sakit4.16 SPAL adalah saluran pembuangan air limbah4.17 Pokja IV Kelurahan adalah Kelompok Kerja di PKK yang menangani bidang kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan4.18 PPD adalah petugas yang melksnakan kegiatan program kesehatan di desa/kelurahan.4.19 Institusi Kesehatan adalah sarana yang mengadakan pelayanan kesehatan4.20 Wilayah Kerja Puskesmas adalah wilayah/daerah dimana puskesmas melaksanakan program kerja4.21 Tatanan Institusi Pendidikan adalah kumpulan sarana yang mengadakan kegiatan pendidikan yang resmi /terdaftar di suatu wilayah4.22 Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mengawetkan makanan.4.23 Garam Beryodium adalah garam yang mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang cukup lebih dari 30 PPM kandungan kalium yudat.4.24 UKS adalah Upaya Kesehatan Sekolah4.25 Posyandu adalah pos pelayanan terpadu,tempat melayani balita, bumil dan bufas.4.26 PMT Penyuluhan adalah Pemberian Makanan Tambahan yang bertujuan sebagai contoh/penyuluhan.4.27 SIP adalah Sistim Informasi Posyandu.4.28 KIA Kit adalah Peralatan/bahan keperluan kegiatan KIA.4.29 KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS diberikan pada balita yang tidak mempumyai buku KIA.4.30 Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antingen ke dalam tubuh melalui vaksinasi.4.31 KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,penigkatan kesejahteraan keluarga.4.32 JPKM adalah jaminan pemeliharaan kesehatan masyrakat.4.33 Bapel JPKM adalah badan pelaksana jaminan pemiliharaa kesehatan masyarakat4.34 PPK adalah Pelaksana Pelayanan Kesehatan.4.35 Kapsul Yodium adalah kapsul yang mengandung yodium.4.36 Program tambahan adalah program yang dilaksanakan di posyandu selain program utama misal, KP, KIA, TABULIN, donor darah, P3K.4.37 KPKIA adalah Kelompok Peminat Kesehatan Ibu Anak.4.38 BKB adalah Bina Keluarga Balita.4.39 Dasolin adalah dana sosial bersalin4.40 Tabulin adalah tabungan ibu bersalin4.41 Poskestren adalah Pos Kesehatan Pesantren4.42 KRR adalah kesehatan reproduksi remaja4.43 Upaya Kesehatan Kerja (UKK) adalah upaya pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja4.44 Kelompok tani adalah Organisasi dari para petani4.45 Bagas adalah Pembantu Petugas4.46 Forkesi adalah Forum Kelurahan Siaga4.47 Ambulan Desa adalah kendaraan milik warga yang dengan kesepakatan bisa digunakan untuk berperan sebagai ambulan masyarakat sekitar4.48 Kadarzi adalah Keluarga Sadar Gizi4.49 KEP adalah Kekurangan Energi Protein

5. PENANGGUNG JAWAB5.1 Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan Promkes diwilayah Puskesmas serta bertanggung jawab atas pembinaan koordinator Kesga, PPD, dan pemegang program.5.2 Koordinator Kesga bertanggung jawab atas pelaksanaan program Promkes serta bertanggung jawab atas pembinaan pemegang program promkes.5.3 Pemegang Program promkes bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes serta mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat (PSM) yang dilakukan di kelurahan (PPD / pemegang program) ataupun yang dilakukan di Puskesmas (Pemegang program maupun karyawan lain )5.4 PPD bertanggung jawab atas pelaksanaan program promkes di kelurahan sesuai dengan wilayah kerjanya.5.5 Petugas puskesmas bertanggung jawab atas promosi kesehatan di puskesmas.

6. KETENTUAN UMUM6.1 Program Promosi Kesehatan merupakan program yang menitik beratkan pada penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan keberhasilan program program puskesmas terutama dengan meningkatkan keberadaan dan fungsi dari Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM).6.2 Wilayah kerja program promkes adalah didalam Puskesmas dan luar Puskesmas (masyarakat )6.3 Pelaksanaan promkes di dalam maupun diluar Puskesmas dikoordinasikan oleh seorang koordinator promkes dan dibantu oleh PPD, Programer serta petugas/karyawan puskemas lain.6.4 Sasaran penyuluhan dalam gedung diberikan kepada pasien, pengantar pasien maupun pengunjung puskesmas yang lain baik di rawat jalan maupun rawat inap.6.5 Sasaran penyuluhan diluar gedung (Puskesmas) adalah masyarakat atau kelompok masyarakat seperti: Posyandu, Dasa Wisma, Kelompok Yasinan, Sarwaan, majlis talim, RT, RW, Kelurahan, TOGA / TOMA, Lintas Sektoral.6.6 Sasaran PHBS tatanan Rumah Tangga adalah seluruh Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas.6.7 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga dilakukan oleh kader , masing wilayah ,tiap posyandu dilakukan 1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah 10 indikator lingkungan dan prilaku hidsup bersih dan sehat. Kemana persalinan dilakukan Pemakaian ASI Exclusive Menimbang balita setiap bulan Ketersediaan Air Bersih Ketersediaan Jamban Sehat Melakukan pemberantasan sarang nyamuk/bebas jentik Cuci tangan degan air mengalir dan sabun sebelum makan dan setelah BAB Perilaku merokok di dalam rumah Perilaku beraktifitas fisik tiap hari Konsumsi buah dan sayur tiap hari6.8 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Kesehatan adalah seluruh Institusi Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Nelayan baik institusi kesehatan pemerintah maupun swasta.6.9 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Kesehatan dilakukan oleh tenaga Promkes, 1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah : Kebersihan pakaian, badan petugas Ketersediaan air bersih Ketersediaan sarana jamban untuk pengunjung dan petugas Ketersediaan tempat sampah Kebersihan ruangan dan halaman Keterbebasan jentik nyamuk Ketersediaan poster kesehatan Adanya penyuluhan kelompok di dalam ruangan oleh petugas Adanya penyuluhan melalui kaset Tidak adanya petugas yang merokok6.10 Sasaran program PHBS tatanan Institusi Pendidikan adalah seluruh institusi pendidikan di wilayah Puskesmas6.11 Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Pendidikan dilakukan oleh tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap tahun , yang diambil adalah : Kebersihan pakaian, badan siswa dan guru Ketersediaan air bersih Ketersediaan sarana jamban unt