SOROWAKO - vale.com · Semoga majalah ini dapat menjadi panduan Anda ketika liburan dan jalan-jalan di Sorowako dan sekitarnya. Selamat menjelajah! Salam Editorial Dear readers, In

SOROWAKOW E L C O M E T O

WHERE TR ANQUILIT Y AND HUSTLE-BUSTLE ENT WINE IN HARMONY

Bersantai di Pantai Ide

Trekking di Atap Langit Towuti

Buah Tangan dari Bumi Batara Guru

2 | Welcome to Sorowako

Pembaca yang berbahagia,

Di edisi ini, nuansa kelokalan Luwu Timur, khususnya Sorowako dan sekitarnya akan sangat kental kami sajikan. Hal itu karena cukup banyak perkembangan dan peruba-han yang mengagumkan terjadi di Sorowako dan sekitarnya dalam waktu dua tahun terakhir.

Kota ini tampak terasa semakin hidup dengan munculnya berbagai fasilitas, spot rekreasi hingga tempat nongkrong baru berbasis usaha kecil dan menengah dan in-dustri kreatif. Tentu hal ini menjadi kabar yang membanggakan dan menggembirakan bagi Luwu Timur yang memang memproyeksikan sebagai salah satu destinasi wisata di Sulawesi Selatan juga motor baru penggerak ekonominya.

Semoga majalah ini dapat menjadi panduan Anda ketika liburan dan jalan-jalan di Sorowako dan sekitarnya.

Selamat menjelajah!Salam

Edito

rial

Dear readers,

In this edition, the local nuances of East Luwu, especially Sorowako and its surround-ings, will be very strong. It’s because quite a number of amazing developments and chang-es have taken place in Sorowako and its surroundings in the past two years.

This city seems to be increasingly alive with the development of various facilities, recreation spots to new hangout places based on small-medium businesses and creative industries. For sure, this growth brings pride and excitement to East Luwu who is indeed projecting itself as one of the tourist destinations in South Sulawesi, as well as an eco-nomic driving force.

We hope this magazine can guide you whenever you are having a holiday or do sight-seeing in Sorowako and its surroundings.

Happy exploring!Warmest regard.

PELINDUNG : Director Communications & External Affairs PT Vale Indonesia Tbk Gunawardana Vinyaman.PENANGGUNG JAWAB & REDAKTUR PELAKSANA: Ann Batari Sjamsu TIM PENYUSUN : Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Rohman H. Yuliawan, Maman Ashari, Wahyudi FOTO : Harris GunawanDESAIN : Andi Ashari Saputra DjalilALAMAT REDAKSI : Communications and External Affairs Department, Jl. Ternate No. 44, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan

INTRO Sorowako, Kota Nikel yang Elok 4 REKREASIBersantai di Pantai Ide 6Mengunjungi Bura-bura 8Menjajal Olahraga Air di Matano Yacht Club 10Menikmati Pesona Tujuh Bukit 12Mampir di Malili 14Jalan-jalan di “Kebun Raya” Sorowako 16Berenang di Wawondula 18Ngangandano 20

JELAJAH Atap Langit Towuti 22Dinginnya Air Hulu Danau Matano 24

KEANEKARAGAMAN HAYATI Unik dan hanya ada di Sorowako 26

TRADISI DAN BUDAYAHule, Gasing Khas Sorowako 30Anyaman Khas Nuha 31Tradisi Pusaka dari Negeri Batara Guru 32

KULINERMenu Bugis: Dangkot & Pisang Ijo 34

BELANJABuah Tangan dari Bumi Batara Guru 36

HOBI & KOMUNITASDieng Corner Mencetak Seniman-seniman Cilik 40

NONGKRONG Malam Minggu di Taman eks Pelangi 42Mau ngopi sambil makan enak, ke Warkop & Dapur Tanah Abang saja! 44Ngopi enak, nongkrong asyik di Warkop Punggawaa 46Pujasera Simpang Tiga SorowakoPilihan Asik untuk Makan Siang 48Menyeruput Kopi Bersama SahabatJajaran coffee shop di Sorowako. 50

AKOMODASILusiana Hotel 54Gran Mulia Hotel 54Transisco Hotel 55

FASILITAS 56

PROFIL Koperasi PT Vale 59

PROFILPT Vale 60

Daf

tar i

si /

Cont

ent

INTRO Sorowako, A Wonderful Nickel City 64 RECREATIONSpending time at Ide Beach 66Visiting Bura-bura 68Enjoying Water Sports at The Matano Yacht Club 70Enjoying the Charm of The Seven-Slope Hill 72Stop by in Malili 74Taking a walk in “Sorowako Botany Garden” 76Swimming in Wawondula 78Ngangandano 80

EXPLORE Towuti Sky Roof 82"Ice Water" at Lake Matano's Upstream 84

BIODIVERSITY Unique and only in Sorowako 86

TRADITION AND CULTURESorowako and Hule (Spin Top) 90Nuha Typical Woven Crafts 91Tradition Heirloom from The Batara Guru Kingdom 92

CULINARYDangkot, the Best Dish for Spicy Food Lovers 94Pisang IjoSHOPPINGSouvenirs from Batara Guru Land 96

HOBBY AND COMMUNITYDieng Corner Generating Young Artists 100

HANGING OUT Saturday Night at the Ex-Pelangi 102Want to have coffee and good food? Let’s go to Warkop & Dapur Tanah Abang! 104Good Coffee, Cool Hang-out Place at Warkop Punggawa 106Simpang Tiga Sorowako Food CourtFun Choice for Lunch 108Sipping Coffee With Best FriendsCoffee Shops Line Up in Sorowako 110

ACCOMMODATIONLusiana Hotel 114Gran Mulia Hotel 114Transisco Hotel 115

FACILITIES 116 PROFILE Vale Indonesia Cooperative 119

PROFILEPT Vale 120


Intro

A da yang berbeda dengan Sorowa-ko dua tahun belakangan (2017 – 2018) ini. Kota ini semakin elok

dan hidup. Aktivitas warganya kian berag-am, roda ekonominya terasa makin ken-cang. Hal itu berkat berbagai fasilitas dan sarana penunjang ekonomi dan kebutuhan masyarakat (baik primer, sekunder hingga tersier) muncul silih berganti. Ini kemudian

memecut munculnya kegiatan-kegiatan kreatif berbasis masyarakat yang men-dorong roda ekonomi.

Sorowako memang sedang berbenah. Pasalnya kota ini diarahkan untuk fokus menggarap sektor wisata di Kabupaten Luwu Timur di masa depan. Sejumlah aktivitas wisata yang diinisiasi masyarakat dan didukung pemerintah dan swasta pun

Sorowako, Kota Nikel yang Elok

Hampir di setiap sudut kota Sorowako kini tersebar tem-pat dan fasilitas rekreasi baru yang membuat pengun-jung semakin menikmati liburan atau waktu luangnya. Kota ini terasa semakin hidup.

5Welcome to Sorowako |

bermunculan. Tengoklah Pantai Ide, misalnya. Tempat

ini tidak hanya semakin asri dan tertata rapi. Namun juga diisi beragam wahana air yang dapat dinikmati pengunjung. Sebut saja bebek air, banana boat dan balon air yang kerap diserbu pengunjung khususnya saat akhir pekan.

Begitu pula Yacth Club. Fasilitas tempat berkumpulnya penikmat olahraga air sep-erti kayak, ski air dan menyelam ini tampil dengan wajah baru. Fasilitasnya direnovasi sehingga makin nyaman buat bersantai.

Masih seputar tepian Danau Matano. Dermaga Sorowako juga kini tak sekadar tempat kedatangan dan keberangkatan penumpang yang ingin menyeberang dari dan ke Sorowako-Nuha. Namun tempat ini telah menjadi salah satu spot nongkrong favorit warga ketika akhir pekan tiba. Saban Jumat dan Sabtu malam, tempat ini disulap menjadi pasar malam. Aneka stan kuliner dan kopi memeriahkan pilihan kuliner. Sebagai teman menikmati akhir pekan, tempat ini juga menyajikan pertunjukan musik akustik, karaoke atau nonton film bersama secara bergantian.

Bergeser ke arah kota, ada pula Pujasera Pelangi yang lokasinya tak jauh dari Pusat Pertokoan Magani. Tempat ini menjadi favorit warga menikmati makanan atau nongkrong ketika malam tiba. Diisi oleh sekitar 20-an pedagang makanan dan minuman dari berbagai daerah di Nusan-tara. Suasana semakin seru ketika akhir pekan tiba, selain ramai pengunjung juga suasana semakin asik karena alunan musik dari penampilan grup akustik.

Keseriusan Sorowako menggarap sektor pariwisata juga kian tampak dengan bermunculannya kreasi-kreasi anak muda dan usaha mikro warga yang memproduksi suvenir dan oleh-oleh. Sebut saja kaos, gantungan kunci atau tas yang bertuliskan “Sorowako”. Ada pula ragam camilan dan produk minuman herbal kreasi ibu-ibu PKK dari Kelurahan Magani dan Nikkel. Aktivitas herbal ini merupakan binaan PT Vale melalui program sosialnya di wilayah pemberdayaan.

Guna mendukung roda bisnis sektor pariwisata, PT Vale mendirikan sebuah fasil-

Intro

itas yang berfungsi sebagai swalayan oleh-oleh khas Luwu Timur bernama Galeri UKM yang berada di komplek Gedung Pertanian, Jalan Brojonegoro (tidak jauh dari SPBU Pertamina).

Dalam beberapa tahun belakangan, Sorowako juga kerap tampil sebagai tuan rumah sejumlah acara yang mampu menye-dot ribuan massa. Sebut saja penyelengga-raan “Senam Massal Masagena” pada April 2017 hingga kegiatan komunitas motor-cross “Jelajah Nickel Land” (Februari 2018) atau “Jelajah Tiga Danau” (April 2018). Sorowako tidak hanya setia dalam meny-ajikan panorama dan pengalaman wisata alam yang elok. Namun kini juga didukung fasilitas, sarana dan kreasi wisata dari mas-yarakat yang beragam.

Bergeser ke arah kota, ada pula Pujasera Pelangi yang lokasinya tak jauh dari Pusat Pertokoan Magani. Tempat ini menjadi favorit warga menikmati makanan atau nongkrong ketika malam tiba.


Rekreasi

B erkunjung ke Sorowako kurang afdol tanpa ke Pantai Ide. Inilah tepi Danau Matano yang berada di area Pontada.

Lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Lebih kurang hanya 4 kilometer. Bagi Anda yang ingin ke lokasi dengan berkendara tentu jarak tersebut bukanlah masalah. Namun bagi Anda yang punya waktu lebih, menuju lokasi dengan berjalan kaki juga bisa menjadi akti-

vitas yang menyenangkan. Pasalnya menuju lokasi – sepanjang Jalan Brojonegoro hingga Pantai Ide – terdapat trotoar dan jogging track yang teduh dan asri.

Pantai Ide sekarang juga tampil beda den-gan sebelumnya. Lebih asri, rapi dan penuh dengan aktivitas seru. Bagi pengunjung yang membawa keluarga, anak-anaknya bisa berenang atau main air sepuasnya dari pagi

Menghabiskan Waktu di Pantai Ide Pantai Ide adalah ikon Sorowako. Tempat ini menjadi pusat berkumpul dan rekreasi masyarakat sekitar maupun wisa-tawan menikmati akhir pekan atau liburan.


hingga matahari meninggi di tengah hari. Kalau ingin bersantai di air, bisa menyewa ban seharga Rp5.000 – 10.000 agar bisa mengapung.

Bagi yang tidak mau basah, namun tetap ingin menikmati waktu santai dengan sensasi lain, datanglah ke pojok kiri gapura Pantai Ide, di sana ada penyewaan berb-agai wahana permainan, misalnya bebek air, banana boat atau balon air. Anda bisa berkeliling di Pantai Ide dengan menggu-nakan bebek air. Jangan lupa membawa krim tabir surya dan air minum karena men-gayuh bebek air cu kup menguras tenaga dan terpapar panas. Dan jangan lupa untuk tetap hati-hati agar rekreasinya tetap aman dan nyaman. Ketika Anda bermain air atau menggunakan wahana, disarankan untuk mengenakan rompi pelampung.

Karena wahan bermain ini sangat diminati khususnya ketika akhir pekan atau musim liburan, antreannya sering lumayan panjang. Jadi sebaiknya Anda bersabar ketika sudah berada di jalur antrean.

Menikmati keelokan Pantai Ide juga bisa dengan cara yang sangat sederhana. Anda bisa menyalurkan hobi memancing misalnya. Bawalah kail dan umpan Anda lalu menuju ke arah timur pantai. Tempat ini biasanya menjadi spot orang-orang lokal untuk memancing. Ragam ikan air tawar yang bisa dikail seperti ikan sepat, lohan atau belut. Biasanya orang-orang

memancing di area ini sekitar pukul 7 sampai 10 pagi.

Bagi Anda yang ingin menikmati hem-busan angin sambil bercengkrama dengan keluarga atau teman, bisa menggelar alas di bagian taman yang diteduhi pohon rin-dang. Anda juga bisa membawa hammock dan menyantelkannya ke pohon untuk berbaring.

Selain tempat bersantai, Pantai Ide juga kerap digunakan rombongan keluarga atau komunitas untuk menggelar family gathering. Ada juga dari wisatawan yang membarengi rekreasinya dengan makan siang bersama sambil bakar-bakar. Tak he-ran saban akhir pekan atau libur nasional, rombongan wisatawan kerap memenuhi tiap sudut tempat ini.

Pemandangan baru lainnya di Pantai Ide adalah keberadaan pedagang makanan dan minuman yang telah ditata rapi dan memiliki lapak permanen. Termasuk bagian pondokan yang berada di area dermaga yang telah diperbarui.

Pada akhir pekan atau ketika ada acara-acara besar berlangsung, biasanya panggung yang berada di tengah lokasi dimanfaatkan sebagai basecamp Tim SAR untuk memantau aktivitas atau memberi pertolongan kepada pengunjung yang berada di sekitar pantai. Namun akan lebih baik bila pengawasan juga dilakukan mandi-ri oleh para pengunjung terhadap anggota

rombongannya. Memasuki area Pantai Ide tidak dipu-

ngut biaya apapun. Di tempat ini sinyal telepon dan data seluler juga bekerja dengan baik di level 4G. Jadi tidak perlu khawatir perihal berkomunikasi. Waktu terbaik untuk berenang atau main air di Pantai Ide adalah pada dari jam 7 – 10 pagi dan jam 3 – 5 sore.

Rekreasi

�Banana Boat: Rp25.000/dua kali keliling Pantai Ide.

�Bebek Air: Rp20.000/unit/20 menit.

�Balon Air: Rp5.000/5 menit.

(tarif dapat berubah sewaktu-waktu)

Tarif wahana air


Rekreasi

M atano berjarak sekitar sembilan kilo-meter dari Sorowako atau 45 menit perjalanan dengan menggunakan

perahu dari Dermaga Sorowako dan membelah danau. Di sini adalah tempat di mana awal mula kisah Kerajaan Matano. Akar legenda keraja-an di pelosok Celebes yang pernah menjalin hubungan dengan Kerajaan Majapahit sebagai pemasok sekaligus produsen pusaka dan alat perang pada abad ke-13 seperti yang ditulis pada Kitab “Negarakertagama” karya Mpu Prapanca.

Matano desa yang guyub dan tenang. Permukimannya tidak terlalu padat. Hanya terdiri tak lebih dari sepuluh lorong dengan jumlah penduduk kurang dari 300 jiwa, di mana sebagian besar dari mereka masih mempunyai hubungan keluarga. Desa ini, sebagian besar

warganya bercocok tanam dan memiliki kebun. Khususnya komoditas merica, padi, cengkeh maupun kakao.

Jauh dari Sorowako, membuat warganya berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dasarnya – khususnya sumber pangan – dengan mengandalkan budidaya maupun berburu. Untuk sumber protein sebagian besar mereka mengandalkan beternak sapi atau ayam. Terma-suk mencari ikan di Danau Matano.

Sempatkanlah mengunjungi Matano dan mampir ke Mata Air Bura-bura. Karena tempat ini adalah salah satu keping cerita dari potret asal muasal kelahiran Kerajaan Matano. Loka-sinya berada di bibir Danau Matano berbentuk kolam. Hanya beberapa tapak dari dermaga.

Menurut keyakinan, Bura-bura dipercaya sebagai tempat turunnya “La Matulia” manusia

MengunjungiBura-buraMelihat jejak-jejak Kerajaan Matano di seberang Sorowako.


Rekreasi

pertama alias “Mokole Ntii”. Dalam keyakinan masyarakat Matano tersebut, La Matulia adalah manusia yang tinggal di kayangan.oleh Batara Guru, sang guru, kemudian mengutus La Matulia untuk menjaga Bumi.

Dia pun turun ke Bumi dengan menunggangi sebongkah batu besar dan kemudian mendarat di bumi. Ketika itu, dari bagian bawah batu tersebut mengeluarkan air yang kemudian menjadi mata air Bura-bura. Konon, kalau ada orang menyebut “Bura-bura” di tempat tersebut lalu keluar gelem-bung, berarti dia dianggap orang baik.

Tak jauh dari sumber mata air itu, tumbuh pohon bambu kuning. Menurut legenda, salah satu batang bambu tersebut menjelma menjadi gadis jelita yang kemudian menjadi pasangan La Matulia. Mereka kemudian mempunyai tujuh orang anak.

Anak-anak mereka tersebut lalu merantau ke berbagai wilayah dan membangun komuni-komu-ninya sendiri. Sementara si anak sulung tetap tinggal di tanah tersebut dan membangun teri-tori kehidupan yang disebut “Rahampu'u” yang berarti tanah yang pertama ditinggali. Rahampu'u itu kemudian dikenal dengan nama Matano yang dipimpin seorang Mokole.

Kini yang tersisa dari Kerajaan Matano di tem-pat tersebut hanya Bura-bura. Beberapa tahun lalu terdapat makam tua di sebuah bukit tak jauh dari perkampungan dengan benteng panjang sekitar 300 meter yang mengelilingi lingkar luar perkampungan. Namun jejak-jejak tersebut kini menghilang ditelan waktu dan alam. Konon, makam tua itu dipercaya sebagai kuburan La Makandiu, raja kelima Matano.

Menurut keyakinan, Bura-bura dipercaya sebagai tempat turunnya “La Matulia” manusia pertama alias “Mokole Ntii”. Dalam keyakinan masyarakat Matano tersebut, La Matulia adalah manusia yang tinggal di kayangan.


Rekreasi

T inggal di remote area seperti Sorowa-ko, kegiatan hiburan di akhir pekan menjadi sangat berarti. Beruntung

Sorowako dikaruniai Danau Matano yang keindahannya membentang sejauh mata memandang. Potensi tersebut sungguh klop dikawinkan dengan olahraga air.

Pecinta water sport bisa berkunjung ke Matano Yacht Club yang berlokasi di kawa-san Salonsa.

Olahraga air yang paling mudah diprak-tikkan tanpa perlu keahlian khusus adalah ka-yaking. Di tempat ini terdapat lima unit kayak yang bisa disewa dengan tarif Rp50.000 per tiga jam. Kayak bisa mengakomodasi dua hingga tiga orang penumpang. Saat menye-wa kayak, life vest sudah disertakan. Meski demikian, pengunjung yang berniat meng-gunakan kayak harus dapat berenang dan dinyatakan dewasa.

Fasilitas di Matano Yacht Club ini dikelola

oleh General Facilities & Services PT Vale sedangkan wahana bermainnya dikelola oleh Koperasi Karyawan PT Vale. Selain kayak juga terdapat 1 raft yang dapat dinaiki penumpang sekitar 8-12 orang dengan tarif Rp850.000 per hari untuk umum dan Rp750.000 per hari untuk anggota koperasi PT Vale.

Jenis olahraga terbaru yang bisa Anda coba adalah water skiing. Anda berdiri meng-apung di atas sebuah papan dan ditarik kabel yang terhubung ke perahu di bagian depan. Perahu akan berjalan dengan cepat sehingga Anda merasakan sensasi melaju di atas per-mukaan air. Pemain water ski harus memiliki kekuatan tubuh bagian atas dan bawah, otot yang kuat, dan keseimbangan yang baik.

Olahraga air yang lebih umum, seperti berenang atau snorkeling, juga bisa dilakukan di Matano Yacht Club yang bangunan dan dermaganya belum lama ini selesai direno-

Menjajal Olahraga Air di Matano Yacht ClubTempat menjajal water sport dan gathering yang asik.


Rekreasi

vasi. Untuk anak-anak, sebaiknya berenang di area pantai yang airnya dangkal. Kedalaman air di sekitar dermaga terbilang curam. Selalu kenakan life vest sebagai upaya pencegahan bahaya.

Area parkir kendaraan bermotor cukup luas, meskipun jalan masuk masih terkesan jalan seta-pak yang hanya bisa dilalui satu lajur kendaraan roda empat. Oleh karyawan-karyawati PT Vale dari berbagai departemen, Matano Yacht Club kerap dijadikan lokasi family gathering atau acara kasual lainnya.

Prosedur menggunakan Yacht Club sebagai tempat gathering harus sepengetahuan dan dise-tujui pihak pengelola dan tidak dikenakan biaya. Namun kegiatan harus bersifat internal perusa-haan. Yacht Club hanya beroperasi pada hari libur (Sabtu dan Minggu) mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Sedangkan penggunaan fasilitas di luar hari tersebut perlu persetujuan pengelola.

Tips bagi Pengunjung�Bagi yang membawa anak kecil,

orang tua perlu mendampingi anaknya ketika bermain air atau berenang. Bawa pelampung dan gunakan.

�Jagalah kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan. Cintai ling-kungan.

�Tertib dan menggunakan fasilitas dengan baik dan tidak merusak.


Rekreasi

D i tempat ini, Anda tidak perlu ter-buru-buru. Nikmatilah setiap detik sensasi keindahan panoramanya.

Manjakan mata dengan lekukan Bukit Tabarano yang membentuk tujuh lapisan. Biarkan anak-anak Anda puas bermain, me-metik stroberi atau foto-foto di spot-spot unik yang ada.

Bukit Agro Tabarano berada di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda atau sekitar 21 kilometer atau setengah jam

berkendara dari Sorowako. Jalan masuk ke lokasi ini sekitar 300 meter dari Jalan Poros (sebelah kiri dari arah Sorowako, setelah Markas Koramil Wasuponda). Seperti namanya, tempat ini memadukan konsep rekreasi alam dan edukasi yang dilengkapi fasilitas pendukungnya.

Dengan luas lebih dari dua hektar, tempat ini dilengkapi begitu banyak tempat bersantai dan berfoto ria di setiap sudutnya. Salah satunya adalah photo booth

Menikmati Pesona Tujuh Bukit

Bukit Agro Tabarano


Rekreasi

berdesain Instagram yang menjadi favorit pengunjung melakukan foto bersama atau swafoto. Ada pula meja kursi tematik misalnya yang bertuliskan “Meja Jomblo” yang tak kalah seru sebagai spot foto.

Di sudut lainnya, terdapat petak lahan yang ditumbuhi sayur dan buah organik seperti tomat, timun, jagung dan stroberi. Anda bisa memetik buah dan memanem sayuran ini un-tuk dinikmati kemudian. Bagi Anda yang ingin mengajarkan anak tentang memelihara he-wan, Anda bisa mengajaknya ke Taman Kelinci yang diisi kawanan kelinci mungil nan lincah yang cocok sebagai media belajar anak. Bukit Agro Tabarano nantinya juga memiliki satu area khusus aktivitas outbond dan permainan anak luar ruangan.

Bagi Anda yang tak ingin terlalu aktif, bisa bersantai sambil bercengkrama dan menikma-ti kuliner dari mini resto yang berada di teras vila. Menu makanan yang disediakan seperti nasi goreng, mie goreng, kentang goreng atau pisang keju. Sedangkan menu minuman ada aneka jus dan kopi atau tiramisu ice yang menjadi andalan.

Gardu pandangNamun dari semua itu yang menjadi anda-

lan tentu adalah dua panggung yang berfung-si sebagai gardu pandang. Dari tempat inilah pengunjung dapat menikmati pemandangan yang sesungguhnya, yakni Bukit Tabarano yang memiliki tujuh lapis yang kerap diselimuti awan.

Waktu terbaik menikmati panorama terse-but adalah menjelang matahari tenggelam atau pagi setelah subuh. Untuk menfasilitasi hal tersebut, tempat ini dibuka untuk umum mulai pukul 05.00 Wita setiap harinya.

Paket kempingKhawatir kecolongan tidak bisa menikmati

sunset atau sunrise? Jangan khawatir, Bukit Agro Tabarano menyiapkan paket-paket menginap di tenda sehingga Anda bersama keluarga atau sahabat bisa leluasa menikmati pemandangan.

Paket kemping dibanderol Rp250 ribu untuk empat orang yang sudah termasuk tenda, kasur dan sarapan. Sedangkan kalau Anda membawa tenda sendiri cukup memba-yar Rp150 ribu untuk jumlah pengunjung yang sama. Bagi Anda yang ingin kemping, jangan

lupa membawa baju hangat dan penutup kepala karena suhu di tempat ini bisa menca-pai 21 derajat Celcius ketika pagi buta.

Kurang nyaman tidur di tenda? Anda bisa menyewa vila yang merupakan rumah utama tempat ini. Di sana terdapat tiga kamar dengan sewa Rp300 ribu per malam untuk maksimal 10 orang.

Bagi pengunjung, biaya masuk tempat ini cukup merogoh kocek sebesar Rp5.000 setiap orang. Tempat ini dilengkapi toilet, tempat parkir yang cukup untuk 10 mobil dan memiliki jaringan seluler dan data cukup baik. Untuk reservasi atau mendapat infor-masi lainnya Anda dapat menghubungi 0823-9379-1461 atau melongok ke akun Facebook di @Bukitagrotabarano.

Dengan luas lebih dari dua hektar, tempat ini dilengkapi begitu banyak tempat bersantai dan berfoto ria di setiap sudutnya.


Mampir di MaliliKota pesisir dengan beragam pilihan kuliner enak.

Malili adalah ibukota Kabupaten Luwu Timur. Berada 60 kilometer dari Sorowa-ko. Bila kita datang dari arah Makassar ke Sorowako melalui jalan darat, maka kita akan melewati Malili. Sebagai ibukota kabupaten, di sini juga merupakan pusat pemerintahan daerah di mana berbagai instansi tingkat kabupaten berkumpul dan berada di tempat bernama Puncak Indah.

Rekreasi


Rekreasi

Selain komplek instansi pemerintah, di tempat ini juga terdapat sejumlah fasilitas umum untuk tempat bersantai atau

rekreasi warga. Di antaranya adalah landmark “Luwu Timur” yang berada persis di sebelah Kantor Bupati. Tempat yang berundak-undak dan terdapat dua pondokan ini dirancang sep-erti taman bunga dengan ratusan anak tangga. Sedangkan di bagian puncak terdapat sebuah landmark berupa tulisan berukuran raksasa “Luwu Timur”. Sedangkan di setiap dua ujung sisinya terdapat gardu pandang. Tempat ini sangat cocok untuk foto-foto atau bersantai.

Kalau Anda ingin berolahraga dan bersan-tai, Anda bisa bergeser ke Taman Sayang yang lokasinya berada sekitar 1 kilometer dari land-mark ke arah Kantor Dinas Lingkungan Hidup. Di tempat ini, layaknya sebuah taman kota, bernuansa asri dan teduh karena ditumbuhi banyak tanaman dan kursi untuk beristirahat. Taman ini juga cukup nyaman kalau Anda ingin berlari santai karena dilengkapi jogging track.

Bersantai sambil menikmati jus atau es buah dengan pemandangan Sungai Malili juga mer-upakan pilihan yang mengasikan kalau mampir di Malili. Tempat ini berada persis di seberang Lapangan Andi Nyiwi, di mana terdapat jajaran penjual minuman segar. Tentu pilihan minuman segar adalah paling cocok di sini, apalagi suhu udara Malili kerap lebih tinggi alias panas kare-na bersinggungan langsung dengan laut.

Berada di pesisir pantai, belum lengkap bila tidak menikmati sajian boga bahari. Anda bisa menikmatinya di Restoran Aroma Laut yang berada di Desa Lampia atau sekitar 15 kilome-ter dari pusat kota Malili ke arah perbatasan Sulawesi Tenggara. Di tempat ini, Anda akan disajikan berbagai menu olahan laut yang diba-kar, goreng atau dimasak sup ala masyarakat Luwu, yakni bernama parede.

Malili dalam beberapa tahun terakhir juga bisa dikatakan sebagai kota dengan beragam kuliner menggiurkan. Khususnya warung-warung kopi enaknya yang tumbuh di sekitar jalan poros sampai warung-warung makan dengan menu-menu tradisionalnya. Sebut saja, Warkop Bintaro yang menyajikan kopi susunya yang khas, Warung Makan Pama yang melegen-da atau Toko Roti Sinar Anugerah yang semuan-ya berada di Jalan Poros Sorowako-Malili.


Rekreasi

Jalan-jalan di “Kebun Raya” Sorowako

Mining Park & Nursery PT Vale

Inilah edupark di Sorowako yang mengantarkan para pengunjungnya melihat aktivitas pembibitan tanaman PT Vale, kawanan rusa-rusa yang ber-larian hingga mengetahui profil alat berat yang pernah beroperasi di area tambang. Area ini juga dapat dijadikan akses menuju Bukit Butoh untuk melihat Sorowako dari ketinggian.


Rekreasi

B erada di areal seluas 2,5 hektar, nur-sery PT Vale atau lebih dikenal pusat pembibitan tanaman ini merupakan

fasilitas yang disiapkan perusahaan, namun dibuka untuk pengunjung umum pada akhir pekan. Di tempat ini, pengunjung dapat melihat berbagai tanaman yang disemai dan disiapkan untuk ditanam di area pasca tam-bang PT Vale sebagai bagian dari aktivitas rehabilitasi lahan.

Tentu tempat ini menarik bagi keluarga yang memiliki anak. Karena mereka dapat belajar mengetahui ragam tanaman bentuk dan cirinya. Karena tanaman di fasilitas ini disusun berdasarkan namanya. Tempat ini juga dilengkapi fasilitas yang memungkin-kan pengunjung melihat proses tanaman tumbuh kembang dari sebuah bibit. Di fasilitas ini kita juga dapat melihat jajaran tanaman endemik lokal, beberapa di antara-nya seperti eboni atau kayu hitam, tapi-tapi dan kayu tanduk.

Berjalan lebih ke dalam, pengunjung akan memasuki area penangkaran rusa atau dikenal dengan sebutan jonga oleh orang Sulawesi. Di tempat ini terdapat sekitar 20 ekor rusa yang berasal dari hutan-hutan di area konsesi PT Vale di Blok Sorowako. Di tempat ini, rusa-rusa tersebut kemudian berkembang biak dan hidup berkoloni.

Di ruang lobi kantor fasilitas, Anda bisa melihat sebuah maket fasilitas yang bagus dan dilengkapi dengan legenda/informasi yang lengkap. Termasuk beberapa kupu--kupu endemis Sorowako yang telah diawet-kan sebagai koleksi edukasi dan arsip.

Fasilitas yang luas, tertata baik dan memiliki koleksi lebih dari 200 jenis pohon ini sangat pas untuk yang menyukai aktivi-tas trekking. Anda bisa menjelajah setiap sudutnya sambil berjalan santai. Beberapa spot juga pas untuk yang suka foto-foto. Tak heran tempat ini kerap dijadikan arena sesi foto komunitas fotografi atau para pengunjung.

Salah satu spot foto favorit adalah tujuh alat berat yang pernah beroperasi di area tambang nikel PT Vale yang tersebar di lokasi sebagai koleksi. Misalnya Front Shovel bermerek Caterpillar tipe F/S510B. Mesin pengeruk tanah dengan tingkat produktivi-tas 1.200 ton per jam ini, berbobot 182 ton.

Shovel ini pernah beroperasi sepanjang tahun 1998 sampai 2009.

Ada pula Dump Truck tipe 773B. Inilah kendaraan yang berfungsi untuk meng-angkat tanah material penutup dan bijih nikel berukuran raksasa berbobot 54 ton. Kapasitas baknya mencapai 35 meter kubik per jam. Yang tak kalah gagah, keberadaan Grader Motor tipe 146. Kendaraan ini, yang berfungsi meratakan jalan di tambang, me-miliki bobot mati 18,6 ton. Selain alat berat berukuran raksasa, ada pula yang berukuran mini. Seperti Back Hoe Loader yang memi-liki keranjang kerukan di bagian depan dan belakang yang hanya berbobot 7 ton.

Karena terbuka untuk umum, di area ini dipasangi berbagai rambu peringatan se-dangkan mesin dan sistem kelistrikan alat berat dicopot untuk menghindari bahaya. Namun di tempat ini tidak ada pemandu wisata. Maka itu kesadaran dan inisiatif dari pengunjung agar tertib dan tetap menjaga kebersihan sangat diperlukan.

Fasilitas ini terbuka untuk pengunjung umum pada akhir pekan (Sabtu, Minggu dan tanggal merah) mulai pukul 8 pagi hingga 4 sore dan tidak dikenakan biaya

apapun. Bagi pengunjung anak di bawah usia 12 tahun, wajib didampingi orangtua.

Bukit ButohNursery PT Vale yang kerap disebut

Mining Park ini merupakan bagian dari Wallace Park hingga ke arah Bukit Butoh atau bukit Paopusi (sebuah bukit yang berada di belakang fasilitas). Area ini juga dilengkapi trek jalan dari semen hingga susunan batu.

Menuju Bukit Butoh ini diperlukan wak-tu jalan sekitar 30-45 menit sejauh hampir 3 kilometer. Di tempat yang memiliki keting-gian hampir 500 meter dari permukaan laut ini, membuat Anda dapat melihat Danau Matano hingga ke Nuha, kota Sorowako hingga bandar udara dengan leluasa.

Area gardu pandang di Bukit Paopusi ini dirawat dan dijaga anggota muda SAR Ligas Lutim. Mereka juga berinisiatif mem-buat tempat duduk dan rumah pohon yang pas untuk beristirahat sambil memasang hammock sekalian foto-foto. Termasuk tetap menjaga keasrian pepohonan di sana dan membuat rambu yang melarang mem-buang sampah sembarangan.


Rekreasi

M eski memiliki dan dekat dengan danau yang luar biasa seperti Towuti dan Matano di Kecamatan Nuha, namun tempat ini kerap menjadi andalan warga kalau mau

berenang atau sekadar main air di akhir pekan. Inilah kolam renang Pemandian Alamiah yang berada di Kecamatan Towuti. Jalan me-nuju lokasi berada di sisi kanan jalan poros Enggano – Wawondula persis di seberang supermarket “Agung” arah bendungan. Dari situ, tinggal mengikuti jalan sekitar 400 meter.

Pemandian alamiah memiliki tiga kolam renang. Satu untuk dewasa dengan kedalaman maksimal 170 sentimeter dengan ukuran 40 meter x 20 meter. Sedangkan dua kolam untuk anak--anak dengan kedalaman hanya 30-45 sentimeter dengan ukuran

Berenang di Wawondula

Kolam renang keluarga yang berada di lingkungan asri pedesaan.


Rekreasi

20 meter x 10 meter.Yang menarik dari kolam renang ini adalah tempatnya

yang benar-benar masih asri di Desa Asuli. Sekelilingnya terdapat petak-petak sawah dan kolam teratai. Tak jauh dari sana juga terdapat kebun buah dan sayur warga. Meski bukan bagian dari kolam renang, namun hal itu menambah atmosfer keasrian tempat ini.

Jadi sangat pas untuk bersantai dan kumpul-kumpul ber-sama keluarga. Apalagi pihak pengelola kolam renang juga menyiapkan saung-saung di pinggir kolam dan taman yang cukup luas untuk pengunjung bersantai.

Tempat ini menjadi favorit warga karena tiket masuknya juga terjangkau, hanya Rp10.000 tiap orang (harga dapat berubah). Pemandian alamiah buka setiap hari, kecuali Kamis dan Jumat karena jadwal pembersihan, mulai pukul 07.30 – 17.00 Wita.

Bagi pengunjung tempat ini disarankan untuk membawa makanan sendiri karena pengelola hanya menyediakan kan-tin dengan pilihan sangat terbatas. Karena itulah pengelola juga mengizinkan pengunjung untuk memanfaatkan ruang--ruang terbuka dan halamannya tempat barbeque.

Kolam renang ini dilengkapi dengan toilet. Sedangkan si-nyal seluler dan data yang lancar. Termasuk areal parkir yang cukup untuk kendaraan roda empat dan roda dua.

“Tirta Megaria” yang berada di Kecamatan Towuti. Jalan menuju lokasi berada di sisi kanan jalan poros Enggano – Wawondula persis di seberang supermarket “Jaya” arah bendungan. Dari situ, tinggal mengikuti jalan sekitar 400 meter.


Rekreasi

Dok. I Putu Adi Artana


Rekreasi

NGANGANDANOInilah telaga yang berada di perbukitan Nuha. Lokasinya sekitar satu kilometer dari bibir pantai Danau Matano yang berada di Nuha. Berukuran sekitar 3 – 4 kilometer persegi dengan bagian tengah yang tampak seperti sebuah blackhole. Ngangandano berasal dari kata “Nganga” yang berarti mulut dan “Ndano” berarti danau dalam Bahasa Sorowako. Tidak banyak informasi tentang telaga ini. Konon, telaga ini difungsikan sebagai tempat peristirahatan sekaligus benteng bagi prajurit-prajurit Kerajaan Matano untuk menjaga batas wilayahnya berabad-abad lalu.


Jelajah

W awomeusa tidak begitu tinggi menjulang. Namun gunung ini mendominasi lanskap Towuti.

Keberadaannya bagaikan lukisan di kanvas alam Kecamatan Towuti. Gunung ini tinggi-nya hanya sekitar 1.000 meter dari permu-kaan laut, namun trek dan sensasi peman-dangan dari puncaknya cukup menantang dan memukau.

Wawomeusa berasal dari Bahasa Suku Padoe yang berarti “awan di atas gunung”. Kata orang-orang setempat bila awan telah menyelimuti gunung, pertanda akan segera turun hujan. Mendaki Wawo-meusa bisa Anda mulai dari Jalan Manggis, tepatnya di dekat Gereja Toraja. Di tempat ini Anda ma-sih bisa memarkir kendaraan

Atap Langit TowutiGunung Wawomeusa

Bagi penikmat aktivitas trekking atau hiking, Gunung Wawomeusa yang berada di Kecamatan Towuti adalah jawaban bagi jiwa-jiwa petualang


Jelajah

baik roda dua maupun empat dan jalanan masih beraspal. Dari sini Anda tinggal mengikuti rute jalan tani yang sudah cukup keras dan mulai menanjak. Sekitar 2 kilometer ke arah kaki gunung, Anda akan menemui rute pendakian setapak yang bi-asa dilalui para pendaki. Di sepanjang jalan Anda akan disuguhi jajaran pohon merica di kanan dan kiri jalan.

Menjajal trek Wawomeusa relatif tidaklah sulit. Karena rute setapak sudah terbentuk dan semak tidak terlalu subur. Namun Anda kerap akan berhadapan de-ngan trek berbatu dan tanah liat yang licin. Sepatu khusus trekking yang bergigi sangat disarankan untuk dikenakan. Selain juga disarankan menggunakan celana panjang ringan dan nyaman karena beberapa titik dipenuhi semak berduri.

Menuju puncak Wawomeusa dapat ditempuh dengan waktu rata-rata 1,5 jam. Meski tidak terlalu lama, sebaiknya Anda membawa logistik cukup. Khususnya air minum karena di sepanjang rute, tidak akan ditemui sumber air. Apalagi ketika hari cerah, hari bisa benar-benar panas dan membuat dehidrasi.

Teruslah mendaki. Dari ketinggian 350

meter dari permukaan laut. Anda sudah dapat menikmati lanskap Towuti dengan leluasa. Yang paling istimewa adalah Danau Towuti dan perkampungan di sekitarnya. Dari titik ini Anda akan mengagumi dan menyadari memang sepantasnya Danau Towuti adalah danau terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara.

Tidak perlu terburu-buru mendaki Wawomeusa. Sepanjang jalur pendaki-an sedikitnya ada 4 titik pemberhentian yang cocok untuk foto-foto, rehat bahkan mendirikan tenda. Tantangan mendaki baru dimulai ketika memasuki ketinggian 800 meter ke atas. Karena jalan setapak mulai kabur, berbatu terjal dan semak yang makin rapat. Namun semua tantangan ini terbayarkan ketika Anda berada di puncak seribu meternya. Di sini ibarat savana, bentangan rumput luas. Di titik ini juga terdapat tempat rehat berupa sebuah kursi panjang dari kayu.

Konon, di salah satu area puncak Wawo-meusa ini terdapat “helipad darurat” untuk pendaratan helikopter Tim Eksplorasi Vale di era eksplorasi dekade 1960-an silam. Na-mun ketika kami mengeceknya, tanda-tan-

da helipad sudah tidak membekas dimakan waktu. Total jarak trekking Wawomeusa dari garis pemberangkatan sekitar 11 kilo-meter pulang pergi.

Apa yang perlu Anda bawa ketika trekking Wawomeusa

� Air minum minimal 2,5 liter per orang. Kalau kemping kebutuhan air bisa 3x karena tidak ada sum-ber air di sepanjang jalur.

� Topi dan kacamata hitam untuk melindungi dari sengat matahari.

� Celana panjang ringan khusus trekking agar kaki tidak beset oleh semak berduri.

� Sepatu trekking bergigi. � Trekking poles akan sangat mem-

bantu ketika Anda turun karena jalur agak lembab dan licin.

� Makanan atau camilan.


Jelajah

L etaknya berada di pesisir bagi-an Nuha. Untuk ke lokasi perlu menyewa katinting untuk me-

nyeberang dan bisa langsung ke lokasi. Memerlukan waktu perjalanan sekitar 50 menit dari Dermaga Sorowako ke arah Barat Laut Nuha.

Kali Dingin sekitar dua kilometer dari

Desa Matano. Tempat ini tidak hanya cocok untuk main air dan berendam. Namun juga cocok untuk yang ingin kemping karena di sekitarnya terdapat beberapa spot dengan karakter tanah datar, keras dan berada di pantai yang kerap menjadi tempat kemping.

Bagi Anda yang menyukai fotografi

lanskap, tempat ini juga bisa sebagai alternatif spot pemotretan Danau Matano. Keberadaan aliran air kali dan pohon bakau yang tumbuh cukup subur di sekitarnya, memberikan perspektif vi-sual yang tak biasa dari keindahan Danau Matano.

Dinginnya Air Hulu Danau MatanoMasyarakat lokal menyebutnya Kali Dingin, Karena airnya sebening kristal, sedingin glasier. Kali Dingin adalah hulu air Danau Matano.


Jelajah


Pembuka

Anggrek SorowakoSorowako merupakan bagian dari

"The Land of Orchid" Sulawesi yang memiliki 500 spesies anggrek. Catat-an Badan Penelitian dan Pengem-bangan Daerah Sulawesi Selatan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Sorowako memiliki 109 jenis anggrek endemis. Di antaranya anggrek Spathogiottis plicata yang berwarna ungu dengan satu kuntum yang banyak tumbuh di tebing-tebing batu di Sorowako. Ada pula anggrek kuning yang juga mudah ditemui di hutan dan pinggir jalan di Sorowako bernama Arundia graminifolia yang memiliki ciri bunga berwarna kuning dengan bercak-bercak cokelat.

MacacaInilah kera pantat merah khas

Sorowako. Bila beruntung, Anda bisa melihatnya sedang berkumpul berjemur di pinggir jalan atau sedang makan buah di pinggir jalan. Macaca hidup berkoloni dan biasanya dipim-pin satu “ketua” yang berwarna putih dan agresif. Dari data "Red List of Threatened Species International Union for Conservation of Nature and Natural Resources", Macaca di Sorowako berjenis Macaca tongkeanan dan Macaca ochreata yang mirip dengan di Sulawesi Tenggara.

Unik dan hanya ada di Sorowako

Arundia graminifolia

Grammatophyllum speciosum/ Dok. Weldy Purwanto

Keanekaragaman Hayati


Macaca/ Dok. Weldy Purwanto

Biodiversitas


Udang Hias Towuti


Biodiversitas

Udang Hias TowutiUkurannya sangat kecil. Seperti ujung

pensil yang patah (berukuran 0,6-2,5 cm). Namun udang super ini dengan be-ragam corak hanya ada di Danau Towuti (sekitar 20 kilometer dari Sorowako) maka itu berjuluk “Celebes Beauty”. Udang hias ini diberi nama peneliti yang pertama kali melakukannya, Kristina Zitz-ler (Humboldt University) dan Yixiong Cai (Biodiversity Centre Singapore) Caridina spongicola yang kemudian diarsipkan dalam “Raffles Bulletin of Zoology”.

OpudiIkan kuning endemis dari Danau Mat-

ano ini sungguh lincah dan cantik. Opudi atau bernama Latin Telmatherina cele-

bensis berukuran 5-8 cm. Hidup berkoloni dan menyukai daerah pinggir danau yang banyak tanaman air dan bebatuan yang berlumut. Selain opudi, Danau Matano juga memiliki satu spesies ikan endemis lainnya bernama butini yang bentuknya mirip ikan gabus.

DengenInilah buah kuning mirip jeruk yang

banyak tumbuh di pantai atau pinggir Danau Matano. Dengen yang memiliki nama Latin Dillenia serrata memiliki rasa yang sangat asam. Maka itu kadang di-gunakan warga setempat untuk bumbu masakan atau membuat rujak. Buah ini juga cocok dibikin menjadi jus. Kulit po-hon dengen yang direbus konon dapat mengobati muntah darah.

Udang Hias Towuti

Opudi

Dengen


Tradisi & Budaya

T erbuat dari kayu kaloju dengan ukuran dan berat yang beragam. Ada yang hanya seukuran buah apel. Namun ada pula yang

dibuat dengan berat satu kilogram. Sedangkan bagian talinya (koloro) terbuat dari serat batang pohon bunu. Untuk membuat koloro, kulit batang bunu dikupas, direbus, dan disiangi untuk menghilangkan getah. Setelah itu dijemur sekitar dua hari sebelum dipilin.

Hule dimainkan dengan cara mengadu ketahanan putar. Untuk memainkannya, seorang pemain melilitkan koloro, lalu hule dilempar ke tanah dengan teknik tersendiri supaya bisa berputar. Setelah itu, pemain kedua melempar hule ke arah gasing pertama sehingga kedua-nya saling berbenturan. Hule yang paling lama berputar setelah terkena benturan akan menjadi pemenang.

Untuk melihat permainan ini, Anda dapat mengunjungi Lapangan Hule Benteng, Sorowa-ko pada sore hari. Biasanya para pemain hule berkumpul dan bermain di sana. Turnamen Hule juga kerap muncul di acara-acara seperti peraya-an HUT Kemerdekaan RI.

Hule, Gasing Khas Sorowako

Pemain bermain gasing di Lapangan Benteng, Sorowako.


Tradisi & Budaya

D i Nuha dikenal tradisi mo’ena (mengayam) yang dikerjakan kaum perem-

puan. Awalnya anyaman yang bisa berupa topi, tempat tisu, kotak, hingga tikar ini berasal dari tanam-an ilalang yang disebut itu (tanam-an air) dan tole (semacam daun pandang). Namun karena tanaman tersebut makin langka, warga menggantinya dengan tanaman yang mereka sebut teduhu (seperti pakis hutan yang tumbuh bersama semak yang agak berair).

Tradisi mo’ena diperkirakan

dikenal sejak ratusan tahun lalu. Pasalnya para pengrajinnya yang tersisa dan menetap di Nuha dan masih memiliki hubungan darah ini adalah generasi keempat.

Untuk dapat melihat atau mem-beli anyaman teduhu khas Nuha ini Anda perlu menunggu acara-acara seperti festival budaya yang ber-langsung di Sorowako atau kalau tidak, Anda perlu langsung menye-berang dan mendatangi rumah--rumah pengrajinnya yang tersebar hampir di setiap gang-gang Nuha.

Anyaman Khas NuhaTradisi mo’ena (mengayam) masyarakat Nuha telah dikenal sejak ratusan tahun.


Tradisi & Budaya

M atano adalah pusat penghasil besi terbaik di Nusantara pada abad ke-13. Dalam karyanya

“Nagarakartagama” (1365) Mpu Prap-anca menyebutkan Matano merupakan penghasil besi dan pembuat keris terbaik sehingga menjalin hubungan dengan Kerajaan Majapahit ketika itu.

Pamor keris dan pedang Matano memiliki ciri khas berupa guratan terang pada bilah senjata. Hal ini akibat pencam-puran dua atau lebih material logam yang berbeda. Dalam jurnal Tome Pires (1515), seorang pencatat sejarah Nusantara asal Portugis, kemasyuran Pamor Luwu sampai membuat banyak keris Matano yang ketika itu diekspor ke India melalui Majapahit.

Dr Asri Jaya, pakar geologi dari Univer-sitas Hasanuddin, Makassar menyebut-kan besi Matano memiliki ciri khas keras

namun ringan. Hal itu karena komposisi besi 50%, nikel 40% dan sisanya berupa aluminium dan cobalt. “Besi dengan kom-posisi seperti itu hanya ada di Matano,” ujar dia.

Kini eksistensi dan tradisi pusaka di Tana Luwu ini makin tergerus. Aktivitas pembuatan keris dan pusaka tidak mudah ditemui. Namun kebesaran pamor Luwu tidak pernah luntur. Sekumpulan pecinta pusaka dan besi yang tergabung da-lam Kelompok Pecinta Pusaka dan Besi (Pompessi) Luwu bersama-sama menja-ga budaya leluhur mereka dengan cara mengumpulkan keris, mencatat riwayat pusaka, hingga menggelar pameran. Hal itu kemudian mendorong Bentara Budaya sempat memamerkan 30 pusaka pamor Luwu di acara “Keris dan Senjata Pusaka Bahari: Bugis, Sumatera, dan Cirebon” di Jakarta pada 2015 silam.

Tradisi Pusaka dari Negeri Batara Guru

Pamor keris dan pedang Matano memiliki ciri khas berupa guratan terang pada bilah senjata. Hal ini akibat pencampuran dua atau lebih material logam yang berbeda


Tradisi & Budaya


Kuliner

Cuci dan lumuri ayam yang telah dipotong dengan jeruk nipis. Seluruh bumbu digiling kecuali parutan lengkuas dan serai. Tumis seluruh bumbu sampai harum lalu masuk-an potongan ayam. Masak dengan api kecil dan masuk-kan parutan lengkuas. Masak hingga daging matang dan harum.

B agi penikmat kuliner, Anda wajib mencicipi menu pedas dan ma-nis khas Bugis ini. Apalagi kalau

bukan dangkot dan pisang ijo. Dangkot adalah daging bebek atau ayam yang dipotong kecil dan dimasak pedas de-ngan menggunakan parutan serai dan lengkuas. Bagi yang tidak tahan pedas, tidak disarankan makan menu ini. Kare-na beberapa suap saja bisa membuat Anda terbelalak! Meski demikian, cukup banyak restoran atau warung makan yang membuat dangkot dengan tingkat kepedasan moderat. Menikmati dang-kot biasanya cukup dengan nasi putih panas dan satu mangkok sup sederha-na. Satu porsi dangkot biasanya antara Rp20.000 – Rp25.000. Dangkot juga kadang disajikan sebagai pelengkap ke-tika menikmati ayam goreng kampung. Kalau Anda ingin mencoba membuat-nya di rumah. Berikut resepnya.

Bahan:

Cara Membuat

Bumbu:

1 ekor ayam kampung/negeri dan potong kecil.

1 liter parutan lengkuas. 2 ons cabe merah campur c\Cabe rawit (sesuai selera).6 siung bawang putih 10 siung bawang merah

Kunyit 2,5 cm 7 butir jeruk nipis Jahe 2 cm 2 batang serai

Dangkot, Menu Pas bagi Penyuka PedasPedasnya nantangin!


Kuliner

Bahan Pisang Ijo:5 buah pisang raja yang sudah ma-tang manis. 175 gr tepung beras 1/2 sendok teh garam 300 ml air 100 ml air daun suji 3 tetes pewarna hijau atau pasta pandan Sirup merah rasa frambos/cocopan-dan. Akan lebih pas menggunakan sirup DHT Pisang Ambon.

Bahan Saus/Fla:650 ml santan 50 gr tepung terigu 75 gr gula pasir 1 lbr daun pandan 1/4 sendok teh garam

Cara membuat: Aduk tepung beras, garam, air, air daun suji, pewarna hijau, lalu rebus sambil diaduk sampai mendidih dan kemudian angkat. Tambahkan tepung beras, aduk lagi sampai kalis (tidak lengket). Tipiskan adonan, balutkan pada pisang hingga tertu-tup. Kukus pisang selama 20 menit. Angkat dan sisihkan. Rebus bahan saus sampai mendidih, angkat, lalu dinginkan. Potong-potong pisang hijau, tuangkan saus, es serut, dan sirup merah

Pisang Ijo: Legit, Segar dan MenenyangkanMenu penutup yang sempurna.

Setelah melahap dangkot, kepu-asan wisata kuliner Anda akan menjadi sempurna dengan pisang

ijo sebagai menu pamungkas. Pisang ijo, seperti dangkot, adalah menu khas Bugis. Menu ini terdiri dari pisang raja yang digulung kulit lembut dan disiram saus berupa dan sirup frambos/coco-pandan. Biasanya satu porsi pisang

ijo terdiri dari 1 pisang dengan harga antara Rp10.000 – Rp15.000. Pisang ijo biasanya disajikan sebagai menu sarapan. Namun tidak jarang sebagai camilan ketika siang hari yang panas. Untuk menikmati di momen tersebut biasanya ditambahkan es batu. Berikut resepnya kalau Anda suatu hari ingin coba membuatnya.


Belanja

Deppa Tori Jalan Poros AsuliJika Anda berkendara di Jalan Poros Sorowako-Malili dan sedang me-

lintas di Dusun Kuari, Desa Asuli, Kecamatan Towuti, sempatkan untuk singgah di kios Mitra Duri yang menjual aneka kudapan khas Enrekang. Penganan khas itu cocok dijadikan oleh-oleh untuk kerabat dan sahabat karena rasa yang otentik dan harganya terjangkau. Di seberang jalan, satu kios bernama “Berkah” juga menjajakan camilan dan oleh-oleh yang sama. Baik ragam, rasa maupun harga.

Kue paling laris, sudah tentu, deppa tori atau ada juga yang menye-butnya deppa te’tekan. Kudapan manis terbuat dari tepung beras, gula merah dan wijen itu paling digemari konsumen. Tak heran, karena kue yang permukaannya renyah namun lembut di bagian dalam itu sangat cocok menjadi teman minum kopi maupun teh di pagi atau sore hari. Selain deppa tori, kue kering lain yang jadi favorit pembeli adalah kue kenari berbahan tepung terigu, gula, air kelapa, dan mentega. Rasanya yang manis dengan tekstur empuk menyerupai roti sangat cocok sebagai pengganjal perut selama perjalanan. Kue-kue kering dijual dengan harga berkisar Rp35.000/kg.

Camilan lain yang tak kalah otentik adalah baje dan baje kacang. Baje berbahan dasar beras ketan, gula aren, dan santan kelapa yang dibung-

Buah Tangan dari Bumi Batara GuruDari deppatori hingga keripik pisang. Dari mi-numan herbal hingga rempah merica. Inilah camilan, minuman segar dan bahan pelengkap masak yang bisa Anda jadikan buah tangan un-tuk keluarga maupun kerabat.


Belanja

kus daun jagung kering. Selain menjadi kemasan yang cantik, daun jagung juga me-ngeluarkan aroma harum yang khas pada kue baje. Sementara baje kacang banyak dikenal sebagai tengteng, yaitu camilan berbahan kacang tanah dan gula merah.

Kue-kue tersebut tidak hanya akrab di lidah warga Enrekang, melainkan sudah melekat di kalangan masyarakat Toraja hingga Mamasa. Selain kue kering, Darma-wati, pemilik kios Mitra Duri, juga kerap membuat dangke, fermentasi susu kerbau atau sapi khas Enrekang yang kerap disebut “keju Enrekang”. Dangke yang gurih bia-sanya disajikan bersama cobe’-cobe’ atau sambal tomat dengan tambahan perasan jeruk nipis dan sedikit garam.

Mitra Duri yang berlokasi tepat di sebe-rang Masjid Babul Khair dan Kios Berkah, buka setiap hari di pukul 05.30-21.00 WITA.

Lada TowutiquKetika Anda sedang berbelanja di

Alfa Midi atau Carrefour se-Sulselbar, coba tengok rak bumbu dapur. Di antara komoditas yang dipasok oleh produsen--produsen besar, ada kemasan botol lada bubuk dengan merek Lada Towutiqu yang diproduksi oleh Ammanagappa, Towuti. Se-perti diketahui, di Luwu Timur, Kecamatan Towuti merupakan penghasil lada terbesar. Berbagai referensi menyatakan Desa Banti-lang di pesisir Towuti sudah terkenal sejak

zaman Belanda sebagai penghasil merica. Konon, merica dari Desa Bantilang merupa-kan salah satu merica terbaik di dunia.

Lada Towutiqu yang dijual seharga Rp16.000 dalam kemasan botol 40 gram itu sudah mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) dan sertifikat halal. Produsen Lada Towutiqu juga sedang men-jalani proses sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Untuk dikonsumsi sendiri, lada bubuk ini memberi citarasa “menggigit” yang semakin memperkuat rasa masakan. Lada Towutiqu juga cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman kare-na punya rasa yang khas. “Lada Towutiqu komposisinya 100% lada murni, tidak ada


Belanja

campuran apa-apa. Dan rasa lada Luwu Timur memang berbeda, pedisnya lebih terasa. Kami akan terus meningkatkan kualitas, terutama tam-pilannya supaya semakin menarik sehingga bisa bersaing di pasaran,” kata Rosalina, pendiri Amma-nagappa. Dalam waktu dekat, Lada Towutiqu juga bisa dijumpai di Indomaret dan Giant.

Ammanagappa merupakan salah satu Asosiasi UKM Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan PT Vale yang mendapat pendampingan dari Asosiasi UKM Mutiara Timur Sulawesi Selatan. Asosiasi memban-tu para pebisnis rumahan di sektor hilir dengan membuka akses ke pasar ritel bagi produk-produk UKM unggulan.

Terasi Kusuka, MaliliTerasi, atau terkadang disebut belacan, adalah

bumbu masak yang terbuat dari udang rebon yang difermentasikan. Terasi dengan aromanya yang tajam dan rasanya yang gurih biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi atau menjadi bumbu di berbagai resep tradisional Indonesia. Di Malili, ada kelompok UKM Belacan Amanah pimpinan Asmawati Sarmidi yang memproduksi terasi bubuk dengan merek Kusuka.

Terasi Kusuka telah melewati uji laboratorium dan dinyatakan bebas bahan kimia, bebas penga-wet, serta punya kandungan protein yang tinggi. Terasi dalam bentuk bubuk juga tidak meninggal-kan bau di tangan setelah dicuci. Produsen terasi Kusuka selektif memilih bahan baku utama, yaitu ebi, demi memaksimalkan kualitas produknya. Na-mun sayang, karena kelangkaan bahan baku maka Kelompok Belacan Amanah belum bisa mempro-duksi terasi dalam volume besar. Untuk saat ini, terasi Kusuka yang dijual dengan harga Rp50.000 untuk kemasan 400 gram, hanya bisa didapatkan di rumah produksinya yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Lorong 5, Desa Puncak Indah, Malili atau si-lakan menghubungi Asmawati di 0813 4228 8655.

Keripik MamaliBagi yang suka nyemil. Keripik pisang Mamali

adalah pilihan yang pas. Camilan buatan kelom-pok usaha Sari Raos yang awal bisnisnya dibina PT Vale ini punya banyak variasi rasa. Mulai dari rasa original asin, cokelat hingga vanilla manis. Keripik ini dapat ditemui di toko atau swalayan. Di luar soal rasa, Sari Raos pelopor kelompok usaha kecil dan rumahan di Luwu TImur yang produknya mampu masuk ke pasaran ritel nasional.

Pembuka


Minuman Sehat HerbalKalau yang ini adalah racikan ibu-ibu PKK dari

Kelurahan Magani. Minuman herbal dalam kemasan botol 100 mililiter ini menyegarkan, menyehatkan dan langsung dapat dinikmati. Sebenarnya minum-an ini mirip jamu. Namun lebih ringan dan rasanya tidak seperti jamu pada umumnya yang hambar atau pahit. Justru ragam rasanya banyak pilihan. Sebut saja temulawak, sereh lemon atau kopi sta-mina. Masing-masing minuman punya khasiatnya sendiri. Seperti minuman temulawak yang bagus untuk kesehatan pencernaan dan ibu yang sedang mengandung atau menyusui. Sedangkan minuman sereh lemon yang harum dan manis-asam ini ber-khasiat untuk menurunkan kolestrol, dan tekanan darah juga baik buat kesehatan kulit. Sedangkan kopi stamina, seperti namanya adalah minuman untuk meningkatkan vitalitas dan tenaga. Terbuat dari kopi yang dicampur air rebusan jahe.

Roasted coffee Tabarano dari KopiapiMerupakan kopi lokal dari Desa Tabarano,

Kecamatan Wasuponda (sekitar 25 kilometer dari Sorowako). Anda bisa mendapatkan bijihnya di coffee shop Kopi Api yang berada di Sorowako. Namun perlu keberuntungan untuk mendapatkan kopi ini. Karena pasokan kopi ini dari Tabarano juga musiman. Karakter kopi Tabarano bisa dikatakan bold dan berat. Cocok bagi Anda yang menyukai heavy coffee.


Hobi & Komunitas

“Every child is an artist.” Kutipan dari pelukis ternama asal Spanyal, Pablo Picasso, itu ter-pampang sebagai bagian dari hiasan dinding di Dieng Corner. Ditambah alat-alat lukis, buku referensi seputar seni dan kerajinan tangan, dan hasil kreasi anak-anak yang memadati sebuah ruang di rumah sudut Jl. Dieng F353, lengkap sudah nuansa Dieng Corner sebagai art & craft lab kebanggaan warga Sorowako. Di Dieng Corner, anak-anak mulai usia 5 tahun bisa belajar melukis dan membuat aneka prakarya dengan didampingi Yuni Fitriani selaku pendiri sekali-gus instruktur. Sementara anak usia 5 tahun ke bawah yang ingin ikut kelas perlu didampingi orang dewasa. Kelas diadakan setiap akhir pe-kan, Sabtu dan Minggu. Anak-anak bisa memilih kelas pagi atau sore. Di musim liburan, Dieng Corner membuka kelas khusus untuk mengisi li-buran sekolah. Biasanya kelas akan dibuka setiap hari dengan aktivitas yang bervariasi. Dengan uang pendaftaran Rp250.000 dan iuran per ke-giatan Rp50.000 hingga Rp150.000, anak-anak sudah bisa menjadi siswa regular Dieng Corner. Alat dan bahan sudah disediakan sehingga siswa tidak perlu repot mencari perlengkapan seni yang terbilang langka di Sorowako.

Yuni mendirikan Dieng Corner sejak 2013. Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Tek-nik Arsitektur dan kecintaannya terhadap segala

Mencetak Seniman-

seniman CilikPojok belajar dan klub berbagi wawasan seni dan hobi.


Hobi & Komunitas

hal berkaitan dengan seni, Yuni mengajak anak-anak untuk belajar banyak hal positif melalui kegiatan seni dan kreativitas. Kelas yang diadakan rupa-rupa, mulai dari kelas melukis di atas kanvas, melukis tas, men-daur ulang kotak susu, menghias cupcake, hand lettering, membuat dan mewarnai boneka kain, hingga kelas-kelas kekinian seperti membuat slime, gelang persaha-batan, dan dreamcatcher. Beberapa tahun terakhir, Dieng Corner juga membuka kelas art and craft untuk dewasa.

Keberadaan Dieng Corner telah me-munculkan dan mengasah bakat-bakat seni. Siswa-siswinya sudah unjuk keahlian dengan menjadi peserta di berbagai pa-meran. Karya siswa Dieng Corner per-nah menghiasi pameran di Mangkutana

bersama perupa se-Luwu Timur, mengikuti pameran di Mall Phinisi Point Makassar dan Museum Nasional di Jakarta, serta mendapat undangan rutin untuk mengi-kuti seleksi pameran di Kanagawa Children Museum of Art di Jepang. Siapa sangka berkat kegiatan seru-seruan di akhir pekan, para siswa Dieng Corner art & craft lab bisa mengharumkan nama Sorowa-ko, bahkan Indonesia. Terkadang, Dieng Corner juga terlibat dalam kegiatan amal seperti kelas lukis di Pantai Ide belum lama ini yang diadakan sebagai bentuk kepedu-lian kepada anak-anak penderita kanker di Yayasan Kanker Indonesia.

“Dieng Corner membebaskan anak untuk berkarya menggunakan berbagai media, tidak sebatas kertas dan krayon.

Selain itu, kami juga melatih kepekaan anak untuk mengapresiasi karya seni, baik karya sendiri maupun karya orang lain,” kata Yuni yang selalu menekankan bahwa pohon tidak harus hijau dan langit tidak selalu biru. “Tidak perlu takut. Meng-gambar dan melukis tidak ada yang salah atau benar. It’s okay kalau mau bikin gajah warna biru.”

Anda tertarik menjadi bagian dari Di-eng Corner? Ikuti akun media sosialnya di Facebook (@Dieng Corner) dan Instagram (@dieng_corner), lalu hubungi nomor kontak yang tertera untuk melakukan re-gistrasi. Seperti kata Picasso, “setiap anak adalah seniman,” jadi tunggu apa lagi? Mari luapkan energi kreatif anak-anak kita!

“Dieng Corner membebaskan anak untuk berkarya menggunakan berbagai media, tidak sebatas kertas dan krayon. Selain itu, kami juga melatih kepekaan anak untuk mengapresiasi karya seni, baik karya sendiri maupun karya orang lain,”


Nongkrong

Malam Minggu di Taman eks Pelangi

D i malam Minggu yang panjang, me-nonton televisi di rumah menjadi hal yang membosankan. Jika tinggal di

kota besar, mungkin kita tidak akan kekurang-an tempat hang out bersama teman-teman karib. Bagaimana jika kita tinggal di Sorowako? Jangan khawatir. Langsung meluncur ke pusat jajan yang sering disebut warga sebagai lokasi eks Pelangi, tak jauh dari Koperasi Karyawan PT Vale.

Ada 12 pedagang yang menyediakan variasi

makanan dan minuman. Ada warung yang terkenal karena menu sate dan konro bakar, ada warung makan yang menyediakan menu prasmanan, warung bakso, warung yang punya menu makanan ringan seperti roti bakar dan pisang cokelat keju, hingga kedai kekinian yang menjajakan aneka kopi dan mocktail. Bagi pe-rantau asal Jawa yang rindu masakan kampung halaman, ada beberapa warung yang menyedia-kan menu pecel lele, rawon, ayam Kalasan, dan rujak cingur.

Tempat makan enak dengan suasana yang asik.

Tinggal pilih yang paling sesuai dengan selera dan mood Anda. Harganya pun kaki lima.


Nongkrong

Tinggal pilih yang paling sesuai dengan selera dan mood Anda. Harganya pun kaki lima. Seporsi konro dan sate ayam di warung Lakedo harganya Rp45.000 dan Rp15.000. Seporsi ayam penyet komplet di warung Mama Aceng harganya Rp25.000, sementara minuman di kedai SnT diban-derol Rp15.000 (harga dapat berubah sewaktu-waktu).

Meskipun beberapa warung sudah buka sejak siang hari, taman jajan ini paling ramai dikunjungi antara pukul 20.00 hingga 23.00. Di malam Minggu, suasana tambah hangat berkat live music di dua tempat, yai-tu di kedai SnT dan kedai Gade-gade Nayla. Pengunjung bisa bernyanyi bersama karena band membawakan lagu-lagu hits yang akrab di telinga semua orang. Terkadang, ada warga atau institusi yang mereservasi seluruh tempat di satu kedai untuk mera-yakan ulangtahun hingga launching produk. Tempat parkir yang memadai membuat taman jajan ini bisa menampung cukup banyak kendaraan pengunjung.

Lokasi taman jajan eks Pelangi yang ber-dekatan dengan Masjid Raya Al Ikhwan juga membuatnya semakin ramai karena banyak jamaah yang bersantap malam sembari menunggu atau selepas waktu salat isya. Jika musim durian tiba, pengunjung bisa menutup malam dengan pesta durian yang banyak dijajakan di area parkir eks Pelangi.


Nongkrong

Siang atau malam hari, saat perut mulai keroncongan minta diisi, tidak ada yang lebih nikmat dibanding

menemukan tempat makan dengan aneka menu yang pas di lidah. Singgahlah ke Warkop & Dapur Tanah Abang di Jl. Sam Ratulangi atau biasa disebut Jalan Poros Sorowako - Malili, Puncak Indah. Anda akan disuguhi berbagai hidangan yang langsung menggugah selera makan. Usai bersantap, segarkan semangat dengan menikmati minuman spesial yang diracik oleh barista Warkop Tanah Abang.

Di Dapur Tanah Abang, menu favorit pengunjung adalah ayam dower. Seperti namanya, ayam goreng sambal istimewa yang tingkat kepedasannya bisa dipilih dalam rentang level 1-10 ini akan mem-buat bibir dower saking pedisnya! Jika

Anda bukan penyuka makanan pedas atau membawa serta anak-anak untuk makan, jangan khawatir. Masih banyak pilihan menu yang tersedia, mulai dari aneka olahan mi dan nasi, boga bahari, soto, dan sop tulang. Menu bercita rasa internasio-nal juga tersedia, seperti steak, spaghetti, pizza, burger, macaroni mozzarella hot plate, chicken katsu, hingga kebab. Bagi yang enggan menyantap makanan berat, silakan memesan siomay, batagor, salad, pisang atau kentang goreng.

Tepat di sebelah Dapur Tanah Abang, ada Warkop Tanah Abang yang menyedia-kan aneka minuman. Mulai dari kopi—baik yang tergolong espresso (cappuccino, mochaccino) maupun manual brew (V60, French press, cold brew)—hingga Thai tea, milkshake, dan mocktail warna-warni yang

Dapur Tanah AbangMau ngopi sambil makan enak, ke Warkop & Dapur Tanah Abang saja!


Nongkrong

menyegarkan. Blue Matano, paduan simpel sirup, sirup leci, dan jeruk lemon, adalah jenis mocktail favorit pengunjung.

Soal harga, Warkop & Dapur Tanah Abang tidak menguras kantong Anda. Makanan berat seharga Rp20.000 hingga Rp35.000 dijamin memuaskan lidah dan lambung Anda, persis seperti slogan Dapur Tanah Abang: “Ketika rasa menyatu di lidah”. Sementara minuman di Warkop Ta-nah Abang dihargai Rp15.000-18.000 saja.

Dapur & Warkop Tanah Abang buka seti-ap hari, pukul 09.00-22.00 WITA. Di malam Minggu atau jika ada siaran langsung se-pakbola dari klub atau Timnas favorit, maka Tanah Abang buka hingga tengah malam. Tersedia 6 meja lesehan, 3 meja besar, dan 6 meja di Warkop yang siap menjamu Anda beserta kerabat dan para sahabat.

Di Dapur Tanah Abang, menu favorit pengunjung adalah ayam dower. Seperti namanya, ayam goreng sambal istimewa yang tingkat kepedasannya bisa dipilih dalam rentang level 1-10 ini akan membuat bibir dower saking pedisnya!


Nongkrong

Ngopi enak, nongkrong asyik di Warkop Punggawa

U dara Malili yang panas tidak menyurutkan niat bersantai sembari mencecap segelas kopi. Apalagi jika seduhan kopi ditemani

camilan lezat seperti roti bakar dan ubi goreng, pastilah obrolan bersama kawan-kawan semakin hangat. Pas sekali dengan tagline yang diusung War-kop Punggawa, “Karena rasa, waktu tak terasa”.

Warkop Punggawa sudah berdiri sejak 2008. Berlokasi di Jl. Sudirman No.91, Baruga, Malili, tepat di sudut pertigaan Jl. Tony McKay, seberang Tempat Pelelangan Ikan. Warkop ini menjadi favorit warga Malili dan sekitarnya, serta kerap dikunjungi pejabat maupun tamu-tamu Pemerintah Daerah. Sudah pasti karena menunya beragam, rasanya nikmat, pe-mandangan langsung ke Sungai Malili yang menarik, dan harga terjangkau. Datang bersama rombongan besar pun tak jadi soal karena ada 15 meja berkapa-sitas total 50 orang di Warkop Punggawa.

Kopi susu Punggawa yang menjadi minuman an-

Pembuka


dalan bisa dinikmati cukup dengan mem-bayar Rp15.000. Minuman lain, seperti teh, cokelat, dan aneka jus buah, juga dijual dalam kisaran harga Rp15.000. Un-tuk camilan, harganya sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000. Jika Anda berkunjung di jam makan siang atau makan malam, Warkop Punggawa juga punya menu makanan berat, yaitu bakso, nasi goreng, mi kering, dan nasi ayam goreng.

Pengunjung bisa menghabiskan wak-tu hingga larut malam karena Warkop ini buka setiap hari pukul 07.00-24.00 WITA. Nongkrong sampai tengah malam jangan khawatir “mati gaya”. Warkop Punggawa menyediakan ruang karaoke yang bisa di-sewa dengan tarif Rp50.000/jam di siang hari dan Rp60.000/jam untuk malam hari.

Datang bersama rombongan besar pun tak jadi soal karena ada 15 meja berkapasitas total 50 orang di Warkop Punggawa.


Nongkrong

P ujasera Simpang Tiga Sorowako adalah salah satu tempat makan pilihan orang Sorowako dan seki-

tarnya. Khususnya ketika makan siang. Tempat ini selalu dipenuhi para pekerja yang ingin menikmati menu-menu makan siang yang segar dan lezat.

Ada 18 kios makan di tempat ini. Yang menjajakan menu-menu khas Sulawesi seperti kapurung, ikan bandeng bakar, dangkot ayam, pisang ijo ataupun sayur lawa. Termasuk menu-menu Nusantara seperti sate ayam, bakso, mi ayam, ayam bakar atau goreng maupun nasi dan mi goreng. Di sini ada beberapa pilihan kios yang menjajakan menu-menu tersebut

dengan citarasa yang unik. Bagi penik-mat menu boga bahari, tempat ini juga punya andalan, yang terdapat di pojok. Menu-menu boga bahari seperti udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan dijajakan dengan berbagai racikan menu tertentu.

Soal harga tidak perlu khawatir. Setiap menu makanan untuk per orang dibanderol rata-rata antara Rp15.000 – 25.000. Sedangkan menu makanan yang bisa disantap bersama seperti kapurung, ikan bakar atau udang antara Rp35.000 – Rp45.000 per porsi.

Anda juga dapat menikmati berbagai minuman jus buah segar seperti jeruk, manga, melon, hingga buah naga di tem-

Pilihan Asik untuk Makan SiangBanyak menu dengan rasa luar biasa.


Nongkrong

pat ini. Kalau ingin yang agak lebih menge-nyangkan, Anda bisa menikmati kesegaran es buah atau sop buah.

Tempat ini memiliki lahan parkir yang luas. Sehingga Anda tidak perlu khawatir meski ketika jam makan siang tiba. Di de-pan pujasera merupakan pool mobil sewa untuk perjalanan ke Palopo. Sedangkan kalau malam tiba, area parkir tempat ini

juga kerap menjadi tempat jualan peda-gang buah-buah musiman seperti durian maupun langsat bila musim buah tersebut tiba.

Pujasera Simpang Tiga Sorowako buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 22.00 Wita. Pujasera ini berada di sebelah Pertokoan Magani di ruas Jalan Diponegoro di se-berang Gereja Air Hidup.

Pujasera Simpang Tiga Sorowako buka setiap hari mulai pukul 09.00 – 22.00 Wita. Pujasera ini berada di sebelah Pertokoan Ma-gani di ruas Jalan Dipo-negoro di seberang Gereja Air Hidup.


Nongkrong

Menyeruput Kopi Bersama Sahabat

B isa dikatakan adalah pelopor coffee shop di Sorowako. Kopi Api menyajikan beragam minuman kopi. Mulai dari yang klasik hingga modern, sebut saja espresso,

cappuccino, machiatto, Americano sampai berbagai teknik penyajian minuman seperti Vietnam Drip, V60, aero press ataupun French press.

Di tempat ini pengunjung juga dapat menikmati berbagai kopi artisan maupun daerah-daerah penghasil kopi. Kalau lagi beruntung Anda dapat mencicipi citarasa kopi yang berasal dari Desa Tabarano (sekitar 25 kilometer dari Sorowako) atau kopi Salonsa, Sorowako yang tumbuh di kebun yang berada di tepian Pantai Ide sebelah barat. Selain minuman kopi juga tersedia menu minuman lainnya seperti mocktail, smoothies atau Thai tea. Sedangkan makanan ringannya berupa pisang goreng dan roti bakar.

Kopi Api

Jl. Gunung Tambora No. 26.

Setiap hari, 10.00 – 22.00 Wita.


Nongkrong

Jl. Gunung Tambora No. 18.

Setiap hari, 06.00 - 24.00 Wita

B erada satu deret dengan Kopi Api. Selain beragam sajian kopi, jus dan mocktail, QNR juga memiliki menu makan utama yang lezat.

Misalnya nasi goreng spesial, ayam penyet, lumpia, roti bakar dan pisang goreng. Di pagi hari, QNR juga menyediakan bubur ayam dan nasi kuning yang pas untuk sarapan. Tempat ini dilengkapi Wi-Fi dan 14 meja. QNR kerap dijadikan tempat berkumpul dan beberapa event seperti nonton bareng, peluncuran produk, sampai games competition.

Warkop QNR

Tempat ini dilengkapi Wi-Fi dan 14 meja. QR kerap dijadikan tempat berkumpul dan beberapa event seperti nonton bareng, peluncuran produk, sampai games competition.


Nongkrong

Selain tempat asik menikmati kopi dan minuman, Garasi ada-lah tempat makan yang tepat

bagi penyuka steik maupun bento ala Jepang. Untuk menjaga keaslian rasa dan keempukan daging, steik di sini menggunakan daging impor dari Selandia Baru. Selain Western food juga terdapat pilihan menu khas Indonesia seperti ayam penyet spesial yang porsi-nya besar atau nasi goreng. Sedangkan minumannya, ragam pilihannya berupa fruit punch, smoothies, soda gembira, dan lychee ice tea. Di akhir pekan, menu tradisional istimewa seperti bubur Manado, sup ubi, soto ayam, atau bakso Malang kadang kala muncul sebagai kejutan pilihan menu bagi pengunjung.

Untuk menjaga keaslian rasa dan keempukan daging, steik di sini menggunakan daging impor dari Selandia Baru.

Garasi Resto & Galateria

Jl. Patimura F305

Setiap Hari 10.00 - 22.00 Wita


Nongkrong

Warkop Bandara

Seperti namanya, tempatnya per-sis di seberang Bandar Udara Sorowako. Bagi penyuka bubur

ayam sebagai menu sarapan, wajib mencoba menu tersebut di Warkop Bandara. Pasalnya bubur ayam di sini gurih dan sempurna. Buburnya selalu dimasak fresh dan terasa hangat. Apalagi ada tambahan kuah yang ber-asal dari semur ati ayam. Apalagi sam-balnya sangat khas. Pedas dan bikin makan bersemangat. Yummmm…..Saking larisnya menu ini, jangan sam-pai Anda kesiangan datang, karena bakal enggak kebagian apalagi ketika akhir pekan.Selain menu tersebut, nasi kuning dan ayam penyetnya juga terkenal di tempat ini. Untuk camilan, Anda bisa mencicipi singkong goreng dan bakwan yang renyah dengan sambal cocolnya yang khas. Sedang-kan minuman yang kerap menjadi favorit pengunjung adalah teh serai hangat atau jahe geprek. Warkop Bandara dilengkapi balkon yang lega dan juga ruang karaoke.

Jl. Gamalama F377.

Setiap hari kecuali jumat

07.00 - 23.00 Wita

Untuk camilan, Anda bisa mencicipi singkong goreng dan bakwan yang renyah dengan sambal cocolnya yang khas


Akomodasi

Lusiana Hotel

H otel ini berada di kawasan Sumasang 3, Sorowako. Yang membuat hotel ini menarik adalah keberadaan balkon dan beberapa kamar utamanya yang meng-

hadap langsung Danau Matano. Bisa Anda bayangkan ketika bangun pagi, dari jendela kamar Anda disambut pemandang-an danau yang tenang dan sinar matahari yang hangat.

Gran Mulia memiliki 32 kamar yang terbagi dalam tipe standard, deluxe dan suites. Seluruh kamar dapat dibilang cukup lega. Termasuk yang tipe standard. Sedangkan tipe deluxe memiliki luas 24 meter persegi dilengkapi ranjang king size, perabotan modern termasuk sebuah sofa. Toilet dileng-kapi bathtub. Sedangkan tipe suite (28 meter persegi) berada di lantai satu dan memiliki akses langsung menuju swimming pool yang berada di beranda bagian belakang hotel.

Tarif kamar di hotel ini antara Rp375 ribu hingga Rp750 ribu (harga dapat berubah) belum pajak namun termasuk sarapan untuk dua orang. Hotel ini juga memiliki meeting room berkapasitas 100 orang dilengkapi meja, kursi, jaringan internet, proyektor, white board dan sound system yang baik

Grand Mulia HotelSumasang 1, Jl. Lamatulia

Hotel-hotel di Sorowako

H otel ini berada di pusat Sorowako. Persisnya di se-berang Lapangan Bola Utama Sorowako-Persesos. Lusiana merupakan hotel bintang tiga. Arsitektur-

nya mengingatkan pada ornamen-ornamen klasik era 80-an. Seperti penataan ruang, kolam ikan dan pilihan furniturnya. Hotel ini memiliki 51 kamar yang seluruhnya memiliki akses internet dan air hangat. Kamar terbagi dalam lima kelas yakni single, double, twin, deluxe dan suite dengan tarif

antara Rp372.680 – 766.565 termasuk pajak, sarapan untuk 2 orang (kecuali kamar single) dan diskon 20% (harga dapat berubah). Lusiana dapat dibooking melalui aplikasi Trave-loka. Hotel ini dilengkapi mini gym dan resto yang memiliki menu-menu Asia dan Western. Resto buka setiap hari mulai pukul 17.00 – 22.00 Wita yang sekaligus dilengkapi dengan panggung yang dilengkapi kibor dan fasilitas karaoke. Tak jarang tempat ini kerap direservasi.

Lusiana HotelJl. Tambora No. 17, Phone: 0475-321674 or 0811-420-9497


Akomodasi

Transisco merupakan salah satu hotel pelopor di Sorowako. Berada di depan Pasar Sorowako. Hotel ini memiliki 40 kamar yang terbagi dalam kategori deluxe, superior dan standard room dengan tarif antara Rp225.000-400.000. Selain kamar, Transisco juga memiliki meeting room yang berada di lantai satu. Tempat ini kerap disewa untuk acara-acara gathering komunitas maupun instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Tarif sewa meeting room Rp750.000 (kecil) dan Rp1.250.000 (besar) yang dilengkapi dengan pro-yektor presentasi, sound system, meja, kursi dan AC, namun belum termasuk konsumsi.

Transisco HotelJl. Incoiro No. 25 Telp: 0475-321025

FasilitasLapangan Tenis Pontada

Lapangan semi indoor ini dileng-kapi dua lapangan utama dan satu lapangan squash. Lokasinya di dekat ikon kota Sorowako, Pantai Ide. Terbuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Lapangan ini dilengkapi penerangan yang baik sehingga bermain tenis dapat dilakukan pada malam hari dan dua unit toilet.

Sorowako Golf Club (SGC)Berada di Jalan Sumantri Brojonegoro, Pontada, karena SGC

menyediakan sembilan holes dengan total jarak 3,6 km. Terbu-ka untuk umum dan dapat dimanfaatkan melalui keanggotaan; Rp250 ribu per keluarga untuk satu tahun dan Rp150 ribu untuk perorangan untuk satu tahun. Keanggotaan memberikan akses untuk penyewaaan alat, Rp50ribu per orang, atau mengi-kuti pelatihan dari instruktur golf profesional.

Driving RangeBerada di ruas jalan yang sama, tepatnya di seberang SGC.

Fasilitasnya berukuran 100 x 320 meter, dilengkapi 15 spot dan mat, kanopi, serta kursi santai. Tarif bermain Rp30 ribu per 100 bola atau Rp20 ribu per 50 bola bagi yang memiliki kartu anggota SGC. Sedangkan umum Rp50ribu per 100 bola dan Rp30 ribu per 30 bola. Buka Senin-Minggu dalam tiga sesi: pukul 7 pagi, 3.30 sore, dan 7 malam.

Fasilitas


Fasilitas

Taman Antar Bangsa (TAB)Merupakan ruang pertemuan eksklu-

sif sekaligus restoran. Tempat ini berada di Salonsa dengan pemandangan teras belakang langsung Danau Matano yang indah. Tempat ini biasanya dipergunakan untuk acara-acara internal perusahaan. Namun menu-menu restorannya dapat dinikmati karyawan dan juga umum namun dengan membayar paket menu seharga Rp85.000 per orang untuk sarap-an dan Rp106.000 per orang untuk menu makan malam. Harga dapat berubah.

Kantin PontadaBerada di bagian belakang Gedung Pertemuan Ontae-

luwu, Pontada. Terdapat dua kantin di sana, yakni Kantin Yanti dan Adhimaya Resto. Buka tiap hari mulai pukul 7 pagi sampai 10 malam dengan menyediakan makanan Indonesia siap saji.

DormitoryInilah penginapan bagi karyawan, ekspatriat, atau

tamu PT Vale di daerah Pontada. Berkonsep layaknya hotel, dormitory memiliki 220 kamar yang terbagi dalam tiga blok.



GymLetaknya berada di sebe-

rang dormitory. Untuk meng-gunakan fasilitas ini, Anda per-lu mendaftarkan diri kepada pengelola. Biaya keanggotaan untuk masa berlaku seta-hun Rp250 ribu. Tempat ini dilengkapi beragam peralatan angkat berat, treadmill, dan senam pada umumnya. Juga terdapat dua unit meja biliar, toilet dan ruangan ber-AC.

Guest HouseBangunan yang berdampingan dengan

Taman Antar Bangsa ini disediakan untuk para tamu VIP PT Vale. Berkonsep aparte-men, bangunan terdiri atas dua lantai dan 25 kamar. Melalui teras kamar,penginap dapat menikmati pemandangan Danau Matano.

Bandara SorowakoGerbang kedatangan sekaligus kebe-

rangkatan di Sorowako ini memiliki lobi yang dilengkapi 40 kursi tunggu, AC dan televisi. Fasilitas itu membuat calon penum-pang ATR 42 milik Indonesia Air Transport nyaman sebelum terbang.

Lapangan Basket BotakMerupakan lapangan basket yang

berada di Jalan Anggrek, Salonsa, persis di seberang jalan menuju Yacht Club. Lapangan ini memungkinkan untuk bermain basket pada malam hari karena dilengkapi penerangan yang baik. Di sisi luarnya terdapat wahana bermain anak dan pohon rindang yang cocok untuk berteduh ketika break dari permainan basket.

Fasilitas

Profil

Selain ritel, kopkar Vale Indonesia juga memiliki unit usaha simpan pinjam dan penyewaan sarana transportasi rekreasi

Koperasi Vale Indonesia telah berdiri pada 15 Mei 1979. Tujuan awal koperasi ini adalah sebagai unit usaha yang menyediakan kebutuh-an sembako karyawan dan keluarganya setiap hari. Karena ketika itu suplai sembako ke lokasi perusahaan di Blok Sorowako masihlah sangat sulit.

Unit usaha koperasi ini berupa toserba yang berada di Komplek Magani yang buka Senin – Jumat jam 8 pagi hingga 5 sore dan Sabtu hing-ga pukul 2 siang. Di tempat ini, selain sembako, karyawan maupun masyarakat umum dapat berbelanja kebutuhan lainnya seperti daging ayam dan sapi segar termasuk olahannya, berbagai makanan ringan sampai kebutuhan

bulanan lainnya. Selain usaha ritel, dalam perjalanannya

Koperasi Vale Indonesia mengembakan unit usahanya seperti layanan simpan pinjam dan penyewaan kayak dan raft (kapal rekreasi) yang berada di pusat rekreasi Matano Yacht Club di Pantai Salonsa, Sorowako. Untuk penyewaan kayak dan raft ini, Anda dapat menghubungi petugas Koperasi Vale Indonesia di nomor ponsel 08114231523.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kope-rasi, Anda dapat melihatnya melalui website http://kopkarvale.com/ atau melalui aplikasi ponsel “Kopkar Vale Indonesia di Play Store.

Koperasi Karyawan PT Vale


Menjawab kebutuhan anggota.

P T Vale mengelola area Kontrak Karya seluas 118.017 hektar di Sorowako, Bahodopi (Sulawesi Tengah), dan Pomalaa (Sulawesi Tenggara) yang sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri ESDM tanggal 21 Maret 2017 yang berlaku hingga 28 Desember 2025.

Nikel dalam matte produksi PT Vale memiliki kandungan rata-rata 78% nikel, 1% kobal, serta 20% sulfur dan logam lainnya. Dengan produksi rata-rata 79.000 metrik ton per

PT Vale Indonesia TbkPT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) me-rupakan produsen nikel dalam matte dari bijih laterit di area tambang di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Su-lawesi Selatan, Indonesia. Pada 1968, Kontrak Karya PT Vale disetujui Peme-rintah Republik.

Profil


tahun dan memasok 5% nikel dunia. Produk kami dijual kepada Vale Canada Limited (80%) dan Sumitomo Me-tal Mining Co., Ltd (20%) melalui perjanjian pembelian jangka panjang.

PT Vale menggunakan teknologi pyro-metallurgy atau dikenal dengan metode smelting dalam mengolah bijih nikel menjadi nikel dalam matte. Proses tersebut melewati tahapan pencampuran bijih dengan batu-bara, tahapan kalsinasi, peleburan, pengayaan, dan granulasi. Teknologi ini paling tepat diterapkan untuk bijih saprolit dengan kandungan nikel tinggi (>2%) dan rendah besi.

Untuk menjaga kesinambungan lingkungan dan sejalan dengan regulasi, kami membatasi bukaan lahan tambang maksimal 1.450 hektar. Pada periode 5 April 2017 – 5 April 2018 (satu tahun), PT Vale berha-sil membuat rekor baru dalam operasionalnya yakni berupa “Zero Lost Time Injury” (tanpa kasus kematian) sepanjang 17,4 juta jam kerja.

PT Vale berinduk pada Vale, perusahaan multi-tambang yang berpusat di Brasil dan tersebar di 30 negara dunia. Vale merupakan pemimpin global dalam produksi bijih besi dan produsen nikel dan bijih besi terbesar di dunia. Vale memiliki karyawan sebanyak 110.000 orang.

Dalam menjalankan bisnis, kami memiliki visi “Menjadi perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia yang menggunakan standar global dalam menciptakan nilai jangka panjang, melalui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam”.

Sedangkan nilai-nilai perusahaan kami terdiri dari; Kehidupan adalah yang terpenting, Menghargai kar-yawan, Menjaga kelestarian bumi, Melakukan hal yang benar, Bersama-sama menjadi lebih baik dan Mewujud-kan tujuan.

PT Vale berinduk pada Vale, perusahaan multitambang yang berpusat di Brasil dan tersebar di 30 negara dunia. Vale merupakan pemimpin global dalam produksi bijih besi dan produsen nikel dan bijih besi terbesar di dunia. Vale memiliki karyawan sekitar sebanyak 110.000 orang.

Profil



MATA BUNTU WATERFALLIt is situated in Ledu-ledu Village, Wasuponda District, about 25 kilometers from Sorowa-ko or about 30 minutes driving in a four-wheel vehicle. The Mata Buntu Waterfall has 20 layers where in almost every layer it forms a pool at ankle deep while some form the pool with the depth up to the waist of an adult. All the pools are safe for water play. The visi-tors of Mata Buntu Waterfall are only charged for vehicle parking at Rp10,000 (four-wheel vehicles) and Rp2.000 (motorcycles). The parking rates may change at any time.


AIR TERJUN MATA BUNTU Berada di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda. Sekitar 25 kilometer dari Sorowako atau sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat. Air terjun Mata Buntu memiliki 20 tingkat dimana di hampir tiap tingkatnya memiliki kolam semata kaki hingga pinggang orang dewasa yang cocok untuk main air. Bagi pengunjung Mata Buntu hanya dikenakan biaya parkir kendaraan Rp10.000 (kendaraan roda empat) dan Rp2.000 (sepeda motor). Namun tarif parkir dapat berubah sewaktu-waktu.


T here is something different with Sorowako in the past couple of years (2017 - 2018). The city is more beautiful and alive. The activities of its residents becomes increasingly

diverse, the wheels of the economy are rolling faster. All these are thanks to the various facilities and supporting infrastructure for the economy and the needs of the society (either basic, secondary and tertiary) which continue to be developed. The infrastructures have boosted the emergence of community-based creative activities which eventually drive the wheels of the economy.

Sorowako is tidying up itself. The city is directed to focus its ef-forts on the tourism sector in the East Luwu regency. A number of new tourism attractions have appeared, initiated by the local com-munity and supported by the government and the private sector.

Take a look at Ide Beach, for example. The beach is not only more beautiful and tidy, but it also provides a variety of water fun activities for the visitors to enjoy. There are water ducks, banana boats and water balloons, full with visitors especially on the week-ends.

Sorowako, A Wonderful Nickel City

Intro

Almost in every corner of Sorowako City new recreational spot are now scattered that make the visitors more enjoy their holiday or spare time more. The city becomes more alive.


Intro

The same goes for the Yatch Club. This gathering place for the water activities lovers like kayaking, water skiing and diving, has also gotten a facelift. It has been renovated to make it more comfortable to enjoy your leisure time.

Still around the banks of Lake Matano, the Sorowako Pier is also now not just a place for arrival and departure of passengers who want to cross from Sorowako to Nuha and vice versa, but it has become one of the favorite spots for hanging-out by the residents during the weekend. Every Friday and Saturday night, this place is transformed into a night market. A line up of culinary booths and coffee shops offer various menus. To accompany you enjoying the weekend, acoustic music performance, karaoke and movie screening is staged alternately.

Moving towards to the downtown, there is the Pujasera Pelangi located not far from the Magani Shopping Center. This place is a favorite spot for the community to enjoy food or hanging out when the nightfall comes. Around 20s food and beverage stalls offer various traditional food from regions across the archipelago. The atmosphere is more exciting when the weekend arrives, in addition to crowded visitors is the increasingly cool atmosphere due to the perfor-mance by acoustic music groups.

Sorowako is commitment to focus in working on the tourism sector is also increasingly visible with the emergence of new creations by young people and micro business players who produce souvenirs and snacks. For instance t-shirts, keychains and bags with "Sorowako" writing on them. There is also a variety of snacks and herbal beverages produced by PKK, wom-en group Magani and Nikkel village. The production of herbal beverages is supported by PT Vale through its social program in the empowerment area.

To support the tourism sector business, PT Vale established a gift shop selling various souvenirs, snacks and beverages typical from East Luwu. The shop is called Galeri UKM (SMEs Gallery), located at Gedung Pertanian Complex (Agriculture Building), Jalan Brojonegoro (not far from Pertamina gas station).

In the past few years, Sorowako has also hosted several events that attracted thousands of people. For instance and the "Masagena Mass Gymnastics" in April 2017 to the community motocross event "Exploring Nickel Land" (February 2018) and the "Ex-ploring Three Lakes" (April 2018). Sorowako does not only present panoramic views and beautiful natural tourism experiences, but now also provides better infrastructure, facilities and tourist attractions by the diverse communities.


Recreation

V isiting Sorowako is not complete without spending time at Ide Beach. This beach is actually the edge of the

Lake Matano the Pontada area. The location is not far from the downtown, approximately 4 kilometers away. For those who want to go there by driving, surely the distance is not a problem. But for those who have more time to spare, going to the beach on foot will be-come a fun walk. The reason is because along the way, from Jalan Brojonegoro to the Ide Beach, there are shady and beautiful side-walks and jogging tracks.

Ide Beach is now much better. It is more beautiful, neat and full of exciting attrac-tions. For visitors with family members, their children can swim or play in the water from morning until dusk. If you want to relax in the

water, you can rent tires at Rp5.000 - 10.000 to floating in the water.

For those who don’t want to get wet, but still want to enjoy their leisure time with other sensations, you can come to the left corner of the Ide Beach gate, where there are various fun rides, such as water ducks, banana boats or water balloons. You can go around Ide Beach by using water ducks. Do not forget to bring sunscreen cream and drink enough water because paddling water ducks will drain your energy and expose you to the sunlight. And do not forget to be careful so that you stay safe and comfortable. When you play in the water or use water toys, it is advisable to wear a life vest.

Most people usually come for the water fun rides especially during the weekend and

Spending Time at Ide BeachIde Beach is Sorowako's icon. This beach becomes a gathering place and recre-ation venue for neighboring communi-ties and tourists to enjoy the weekend or holiday.


Recreation

Tariffs of water fun rides

holiday, so the queue is quite long most of the time. You better be patient once you’re already in the queue.

The beauty of Ide Beach can also be enjoyed in a very simple way. You can enjoy you fishing hobby, for instance. Bring the hook and bait with you and head toward the east part of the beach. This place is usually the spot for local people to fish. You can get a variety of freshwater fish like perch, louhan or eel. Usually people fish in this area around 7 to 10 am.

For those who want to enjoy the wind breeze while chatting with family or friends, can roll out a mat in the park under the shady trees. You can also bring a ham-mock and tie it on the trees then lie down on it.

Besides relaxing, Ide Beach is also often used by a family or a community club to hold a gathering. Sometimes a group of tourists hold a barbeque party for their lunch. No wonder if every weekend or national holiday, groups of tourists fill up every corner of this beach.

Another new scene at Ide Beach is the presence of food and beverage stalls that have been neatly ar-ranged with permanent constructions. The lodge in the dock area has also been renovated.

During the weekends or when major events take place, usually the stage located in the middle of the beach is used by the search and rescue (SAR) team as a basecamp to monitor the event and provide assistance for the visitors whenever needed. However, it would be better if the visitors themselves are able to moni-tor and take care of the members of their respective groups.

There is no charge to enter Ide Beach. Mobile phone and data signal also work well at 4G level. So, no need to worry about communicating. The best time to swim or play in the water at Ide Beach is from 7 - 10 am and 3 - 5 pm.

� Banana Boat: Rp25.000/twice around Ide Beach.

� Water Duck: Rp20.000/unit/20 minutes.

� Water Balloon: Rp5.000/5 minutes.

(rates may change at any time)

Ide Beach is now much better, it is more beautiful, neat and full of exciting attractions. For visitors with family members, their children can swim or play in the water from morning until dusk.


Recreation

M atano is about nine kilometers away from Sorowako or 45 mi-nutes by boat from Sorowako

Pier sailing across the lake. This is where the history of Matano Kingdom begins. This king-dom, located remotely in Celebes (ancient name of Sulawesi), had a close relationship with Majapahit Kingdom as the supplier of ancient weapons and equipment for war in the 13th century as written by Mpu Prapan-ca in his book titled "Negarakertagama".

Now Matano is a quiet village with friendly residents. The settlement there is not that crowded. It consists of no more than ten alleys with a population of less than 300 people, most of whom are still in the same family tree. In this village, most of its residents make a living by planting crops on

their own land plots. The commodities they cultivate are pepper, rice, cloves and cocoa.

Being far from Sorowako makes the people in this village strive to meet their basic needs, especially food. They rely on their own crops and hunting wild animal to get protein source. However some of them raises cows or chickens, while some choose to get the fish by fishing in the Lake Matano.

Please make time to visit Matano and stop by the Bura-bura Spring, because this place is part of birth history of the Matano Kingdom. The location is on the shore of Lake Matano which is shaped like a pool. It is only a few steps from the dock.

The local people believe that Bura-bura was the place where "La Matulia", the first human aka "Mokole Ntii", was descended.

VisitingBura-buraExploring the traces of Matano Kingdom across Sorowako.


Recreation

The Matano people believe that La Matulia is a human living in heaven. Batara Guru, the teacher, sent La Matu-lia to earth to safeguard it.

He came down to earth by riding a large rock and then landed on earth. Once he landed, from the bottom of the rock, water oozed out and later be-came the spring of Bura-bura. It is said that if a man says "Bura-bura" loudly at this place and then bubbles come out of the water, it means he is regarded as a good person.

Not far from the spring, there are a bunch of bamboo trees. According to the legend, one stem of the bamboo trees transformed into a beautiful woman who later became the spouse of La Matulia. Some time later, they had seven children.

Their children then wandered into different areas and built their own communes. Meanwhile the eldest son remained at home and built a living ter-ritory called "Rahampu'u" which means the first land inhabited. Rahampu'u was later known by the name of Matano led by a leader called Mokole.

Now all what remains of the Matano Kingdom is only the Bura-bura Spring. Several years ago there was a tomb on a hill not far from the village with a 300-meter long fortress that surround-ed the outer line of the village. Unfor-tunately the fortress has gone without a trace, destroyed by time and nature. It is believed that the tomb is the burial place of the deceased La Makandiu, the fifth king of Matano.


Recreation

L iving in a remote area such as Sorowako, weekend entertaining activities become something to

look forward to. Luckily Sorowako is blessed with Matano Lake whose beauty is stretched as far as the eye can see. Such a potential is best matched with water sports.

Water sport lovers can indulge their hobbies at the Matano Yacht Club, locat-ed in the Salonsa area.

The easiest water sport game to practice without the need of special skills is kayaking. There are five kayak units that can be rented for Rp50.000 per three hours. Each kayak has a capacity of two to three passengers. When renting a kayak, life vest is included. However, the visitors who intend to use the kayak are required to be able to swim and are adults.

The facilities at Matano Yacht Club are managed by PT Vale's General Facilities

Services PT Vale while the sport is man-aged by PT Vale's Employee Cooperative. In addition to kayak, there is also a raft that can accommodate 8-12 passengers with a tariff of Rp850.000 per day for public and Rp750.000 per day for mem-bers of PT Vale's Employee Cooperative.

The latest type of water sport you can try is water skiing. You stand floating on a board connected with a cable to a boat that pulls the board while sailing. The boat will sail fast, so you will feel the sensation of speeding above the water surface. The water ski player must have upper and lower body strength, strong muscles, and good balance.

More common water sports, such as swimming or snorkeling, can also be enjoyed at the Matano Yacht Club which has been recently renovated. Children should swim in the shallow beach area. The water area around the pier is quite

Enjoying Water Sports at The Matano Yacht Club Great place to enjoy water sports dan gathering.


Recreation

Tips for visitors

deep, so you are advised to always wear a life vest as a precaution.

The parking lot for motor vehicles is large enough, although the driveway still looks like a path that can only be passed through by one four-wheeled vehicle at a time. The Matano Yacht Club is often

used as the venue for family gathering or other casual events by PT Vale's various department by employees.

The procedure to get permission to use the Yacht Club as a gathering venue is submitting the request to get approv-al by the management and it is free of

charge. However, the activity must be an internal company event. The Yacht Club only operates on holidays (Saturday and Sunday) from 8 am to 5 pm. While the use of facilities outside the holidays requires the approval of the management.

� Small children must be accopanied at all times. Bring your own safety swimming equipment and wear life vest.

� Keep the place clean. Do not litter. Love the environment.

� Please use the facility properly to avoid dama-ge.


Recreation

H ere you don't need to be in a hurry. Enjoy each moment of the sensation of the

panorama. Spoil your eyes with the curves of Tabarano Hill which make up seven slopes layers. Let your kids content enjoy themselves with play-ing, picking strawberries or taking photographs at the unique spots.

Tabarano Agro Hill is located in Tabarano Village, Wasuponda Subdistrict or about 21 kilometers from Sorowako and can be reached in half an hour by car. The entrance to this location is about 300 meters from main road (on the left side from Sorowako, after Wasuponda Subdis-trict Military Headquarters/Koramil). As the name suggests, this destina-

tion combines the concept of natural and educational recreation with its supporting facilities.

Covering an area of more than two hectares, it features so many spots for relaxation and taking pic-tures. One of them is Instagram-able which is the visitors favorite spot for taking selfie in a group or individu-al. There are also pairs of thematic tables and chairs, for example the "Table for Singles", which is an excit-ing photo spot.

In another corner, there is a plot planted with organic vegetables and fruits such as tomatoes, cucumbers, corn and strawberries. You can pick the fruits as well as the vegetables and eat them. For those who want to

Enjoying the Charm of The Seven-Slope Hill

For those who are not in the mood to be too active, you can relax while chatting and enjoying the dishes from the mini resto located out the villa terrace.


Recreation

teach their children about raising animals, you can take them to Taman Kelinci (Rabbit Garden) where they can find agile small rabbits hopping around, suitable as a medium of learning for children. Tabarano Agro Hill will also set up a special area for outbound games.

For those who are not in the mood to be too active, you can relax while chatting and enjoying the dishes from the mini resto located out the villa terrace. The menu includes fried rice, fried noodles, fries and fried banana with cheese. There are also various juices and coffee with the bestsell-ing tiramisu ice.

Viewing DooksHowever, the main attraction in the

area is the two viewing dooks. Visitors can enjoy the beautiful the scenery of Tabara-

no Hill with its seven slopes that are often blanketed by clouds.

The best time to enjoy the panorama is before sunset or dawn. To facilitate morn-ing visitors, this place is open for public starting at 5 am every day.

Camping PackageAfraid you will miss the sunrise view?

Do not worry, Tabarano Agro Hill offers a camping to spend the night in a tent, so you and your family or friends can freely enjoy the scenery at dawn.

The camping package is tagged at Rp250,000 for four people which includes a tent, mattress and breakfast. Meanwhile, if you bring your own tent, you only need to pay Rp150,000 for the same number of visitors. For those who want camp, do not forget to bring your sweater and head

cover because the temperature can drop to 21 degrees Celsius in early morning.

Not comfortable sleeping in a tent? You can rent a villa that is the main house of this place. There are three rooms with a rental fee at Rp300,000 per night for a maximum of 10 people.

The entrance ticket is quite cheap, only Rp5.000 per person. The public facilities include toilets, a parking lot enough for 10 cars, completed with a good cellular and data networks. For reservation or more information, you can call 0823-9379-1461 or open its Facebook account @Bukitagro-tabarano.


Recreation

M alili is the capital city of East Luwu Regency, located 60 ki-lometers from Sorowako. If

we head to Sorowako by road, we will pass through Malili. As a capital city, it accommodates all the local govern-ment institutions and agencies which are centralized in a complex called Puncak Indah.

In addition to government institu-tions, several public facilities for relax-

ation or recreation are also available in the Puncak Indah complex. Among them is the "East Luwu" landmark is situated right next to the Regent Of-fice. The landmark is a flower garden, beautified with unique cottages and hundreds of stairs. On the top of the stairs is a gigantic "East Luwu" sign. On each of the two ends of the sign, there is a viewing post. These viewing dock are perfect for taking photos or

Stop by in MaliliA coastal city with various of delicious cuisine options.


relaxing.If you want to exercise and relax, you can go

to Taman Sayang which is located about 1 kilome-ter from the landmark towards the Environment Office. This place, like other city parks, is green and shady due to the canopy trees dotted with benches underneath for resting. This park is also quite comfortable for you to jog because it has a jogging track.

Relaxing while enjoying juices or iced fruit cocktails with the view of Malili River is also an option when you stop by on your way to Sorowako. This place is directly on the opposite of Andi Nyiwi Square, where there is a line uo of fresh drinks sellers. Of course, the fresh drinks are best suited here as the temperature in Malili is often very hot, since it is located on the coast.

Being on the coast is not complete without enjoying seafood dishes. You can try the menus served the Resto Aroma Laut which is situated in Lampia Village or about 15 kilometers from downtown Malili towards the Southeast Sulawesi border. This restaurant offers you various dishes of seafood, whether grilled, fried or cooked in tradi-tional Luwu called parede.

Malili in these couple of recent years can also be regarded as a city with a variety of delicious cuisine. There are many coffee shops and eateries with their traditional menus emerging on both sides of the main road of Sorowako-Malili Main Road. To name a few are Warkop Bintaro with its unique milk coffee, Warung Makan Fama with its legendary menu and Sinar Anugerah bread store.

Malili in these couple of recent years can also be regarded as a city with a variety of delicious cuisine. There are many coffee shops and eateries with traditional menus emerging on both sides of Sorowako-Malili main road.

Recreation


T his is an edupark in Sorowako that guides its visitors to see the activities in PT Vale’s nursery, watching a herd

of deer running around, and learning about heavy equipment that once were used in the mining operation. This area can also be used as an access to go to Butoh Hill to view Sorowako from a height.

Covering an area of 2.5 hectares, PT Vale's or better known as a plant nursery center is a facility provided by the company, but open for public on the weekends. Here, the visitors can see various plant seedling being prepared to be planted in PT Vale's former mining locations as part of the land rehabilitation activities.

This place is interesting for visitors who come with their children since they can learn the variety of plants and their char-acteristics. The seedlings in this facility are arranged by name to make it easy to learn. This place is also equipped with facilities that allow the visitors to see the process of growing a plant from a seed. We can also see the line of local endemic plants such as ebony or black wood, tapi-tapi and kayu tanduk.

Moving forward inside, the visitors will enter the deer or known as jonga by the people of Sulawesi. Breeding area, there are around 20 deer coming from forests in the concession area in the Sorowako Block. In this area, the deer then breed and live in colonies.

At the lobby, you can see a mock-up equipped with complete information. There is also some a collection of Sorowako en-demic butterflies that have been preserved as an education tool and archives.

With a spacious area, well-ordered and has a collection of more than 200 plant

species, this place is very suitable for those who like trekking. You can explore every corner while walking casually. Some spots are also perfect for taking pictures. No won-der these spots are often used for photo sessions by photography communities or the visitors.

One of the favorite photo spots are the seven heavy equipments that once oper-ated in PT Vale's nickel mining area, that is spread around the area. Take for instance the Front Shovel with Caterpillar type F/S510B. This machine was used for digging and dumping materials with a capacity of 1,200 tons per hour, weighing 182 tons. This shovel was operated from 1998 to 2009.

There is also the type 773B Dump Truck. This is an equipment used for transport-ing top soil materials and giant nickel ores weighing 54 tons. The capacity of its open-box bed reaches 35 cubic meters per hour. Another highlight is the presence of the Grader Motor type 146. This vehicle, works to level the roads in the mine, has a dead weight of 18.6 tons. In addition to large-sized heavy equipment, there are also small-sized ones; like the Back Hoe Loader which has a damp bucket on the front and rear parts that only weighs 7 tons.

As it is open for public, the collections in this area are mounted with various safety warning while the machine and the electri-cal system fave already been removed to avoid danger. However, in this area there is no tour guide. So, the visitors are advised to obey the rules in this area, be careful and keep the place clean.

This facility is open for public on weekends (Saturday, Sunday and national holidays) from 8 am to 4 pm and is free of

Taking a walk in “The Sorowako Botany Garden”

Recreation


charge. Children under 12 years of age, they must be accompanied by their parents or adult companions.Butoh Hill

PT Vale's nursery, often called Mining Park, is part of the Wallace Park up to Butoh Hill (a hill that is be-hind the facility). This area also has a track, some part cemented while the rest is hardened with stones.

Heading to the Butoh Hill from the Nursery take around 30-45 minutes walking about 3 kilometers dis-tance. On top of the hill, nearly 500 meters above sea level, you can enjoy the beauty of Lake Matano, Nuha, as well as the city of Sorowako up to the airport.

The viewing station at the Butoh Hill is well main-tained and guarded by young members of SAR Ligas Lutim (search and rescue team). They also took the initiative to set up seats and a tree house comfort-able for taking a rest after installing a hammock or just for taking pictures. They also maintain the beauty of the original trees and instal signs to prevent litter-ing around the area.

Recreation


Recreation

A lthough Nuha has and is close to the extraordinary la-kes of Towuti and Matano, but many people in the sub-district still prefer to go to the swimming pool during

the weekend. The "Tirta Megaria" swimming pool is located in Towuti Subdistrict. The road leading to the location is on the right side of the Enggano - Wawondula main road just opposite the "Jaya" supermarket heading to the dam. Just follow the road around 400 meters and you will reach the pool.

Tirta Megaria has two swimming pools. One is for adults with a maximum depth of 1.90 meters in a size of 40 meters x 20 meters. While the second pool is for children with a depth of only 45 centimeters sized of 20 meters x 10 meters.

What is interesting about this swimming pool is its location in Asuli Village which is surrounded by naturaly beauty. Rice fields and lotus ponds can be seen around the pool. Not far from there, there are also fruit orchards and vegetable plants cultivated by the community. Although they are not part of the pool, but the scenery they create beauties the atmosphere of this place.

This is the right place to relax and get together with family members. Moreover, the swimming pool management also provides saung (huts) on the path surrounding the pool and a quite large park for visitors to lay back and relax.

This pool becomes a favorite because the entry ticket is affordable, only Rp10,000 per person (price may change). Tirta Megaria is open every day, except Thursday and Friday for cleaning purpose, during at 07.30 - 17.00 Wita.

Swimming in WawondulaThis family swimming pool is located in a beautiful rural environment.


Recreation

Visitors advised to bring their own food because the management only provides a cafeteria with very limited choices of food. That's why the manager also allows visitors to use the open spaces in its spacious yard to have a barbeque party.

This swimming pool is equipped with clean and well maintained toilets. Despite being in the coun-tryside, this area has a strong cellphone and data network signal. In addition, the parking lot is also large enough for a number of four-wheeled and two-wheel vehicles.

This is the right place to relax and get together with family members. Moreover, the swimming pool management also provides saung (huts) on the path surrounding the pool and a quite large park for visitors to lay back and relax.


Opening

NGANGANDANOThis is the lake in the hills of Nuha. The exact location is about one kilometer from the shore of Lake Matano in Nuha, measuring about 3 - 4 square kilometers with a center that looks like a black hole. Ngangandano comes from the word "Nganga" meaning mouth and "Ndano" meaning lake in Sorowako language. Not much information about this lake. It is said that this lake functi-oned as a resting place as well as a fortress for the soldiers of the Matano Kingdom to guard the boundaries of its territory centuries ago.


Opening

Doc.I Putu Adi Artana


Explore

F or the trekking or hiking activities lover, Mount Wawomeusa in Towu-ti District answer for their adrena-

line seeking souls.Wawomeusa is not that high. But this

mountain dominates the Towuti land-scape. Its existence is like a painting of Towuti Subdistrict is nature on canvas. The mountain is only about 1,000 meters above sea level, but the track is quite challenging while the scenery from the summit is stunning.

Wawomeusa comes from the Padoe tribe language meaning "clouds over a

mountain". According to the local people, when the clouds cover the mountain, it is a sign the rain fall soon. You can start your climbe to Wawomeusa from Jalan Manggis, precisely near the Toraja Church. You can park your two-wheel or four-wheel vehicle here on the asphalt-ed road. From here you just follow the small narrow road and climbing. Around 2 kilometers towards the foot of the mountain, you will find the track com-monly used by the local climbers. You will be treated with a scenery of pepper plantation row on the right and left sides

Towuti Sky Roof


Explore

What you need to bring when trekking Mount Wawomeusa

of the track.Walking through Wawomeusa track is rela-

tively easy, because the trail is already set and the shrubs are not thick. However, you will often find paths with many stones and slippery clay. Special trekking shoes are highly recommended to wear. It is also recommended to use light and comfortable pants because some spots are filled with thorny bushes.

To reach the top of Wawomeusa, a climber will need 1.5 hours on average. Although not too long, you should bring enough logistics, especial-ly drinking water because along the route, there will be no water source. When the day is sunny, it will be really hot and may cause dehydration.

Keep climbing. From a height of 350 meters above sea level, you can enjoy the landscape of Towuti freely. The most breathtaking views are Lake Towuti and the surrounding villages. From this point you will admire and realize Lake Towuti is the second largest lake in Indonesia after Lake Toba in North Sumatra.

Take your time when climbing Wawomeusa, no need to hurry. Along the path there are at least 4 viewpoints suitable for taking photo-graphs, take a break or even set up a tent if you want. The climbing challenge only begins when it enters a height of 800 meters and up. Because the path begins become scance, steep and rocky with thicker bushes. But all these challenges will be paid off when you reach the top at a thou-sand meters above sea level. It is like a savanna here, a vast expanse of grass you will also find a long wooden bench to rest your tired body.

It is said that in one of the peak areas of Wawomeusa there is an "emergency helipad" for Vale Exploration Team is helicopter to landing during the exploration era in the 1960s. But when we checked it out, the helipad has gone without a trace, vanished over time. The total distance of the Wawomeusa trekking track from the departure spot is about 11 kilometers round trip.

� Drinking water at least 2.5 liters per person. If you are camping, you should bring 3x the amount because there is no water source along the path.

� Hats and sunglasses to protect from the sun.

� Light pants special for trekking to protect your feet from thorny bus-hes.

� Trekking shoes. � Trekking poles will be very helpful

on your way going down because the path is quite damp and slippery.

� Food or snacks.


Explore

I t lies on the Nuha's coastline. To go there, you need to rent katinting (small boat) to reach to the location. It takes

about 50 minutes to travel from Sorowako Pier to the northwest of Nuha.

The Cold River is situated about two kilometers from Matano Village. This place is not only suitable for swimming and bathing, but also enjoyable for those who want to camp because there are some flat

terrain and hard, spot on the coastline that are often used as a camping ground.

For those who like landscape photog-raphy, this place can also be an alternative spot for capturing the views of Lake Mata-no. The presence of streaming water and mangrove trees that grow lavishly around it, provides an unusual visual perspective of Lake Matano.

"Ice Water" at Lake Matano Upstream

The local people call it Kali Dingin (Cold River) because its water is crystal clear and as cold as glaciers. The Cold River is Lake Matano's upstream.

For those who like landscape photography, this place can also be an alternative spot for capturing the views of Lake Matano.


Opening


Biodiversity

Sorowako Orchids Sorowako is part of the Sulawesi's "The Land of Orchid" area with

its 500 species of the exotic flowers. Data from the South Sulawesi Regional Research and Development Agency and the Indonesian Institute of Sciences show that Sorowako has 109 endemic orchids species. Among them is the purple Spathoglottis plicata with only one stem of flower per plant when blooming that usually grows on the stone cliffs in Sorowako. There is also an orchid that can easily be found in the forest and roadside in Sorowako named Arundia gram-inifolia. This orchid can be distinguished from its typical yellow color with the brown spots.

MacacaThis is the red bottomed Sorowako monkey. If lucky, you can see

them sunbathing or eating fruit in groups on the roadside. Macaca lives in a colony and is usually led by a white and aggressive "leader". From the data of "Red List of Threatened Species International Union for Conservation of Nature and Natural Resources", the Macaca in Sorowako are the Macaca tongkeanan and Macaca ochreata species, similar to the ones in Southeast Sulawesi.

Unique and only in Sorowako

Macaca (Below/ Doc. Weldy Purwanto)


Biodiversity

Spathoglttis plicata


Biodiversity

Towuti Ornamental Shrimp Its size is so tiny, between 0.6 and 2.5 cm or about

the broken end of a pencil. However, this super shrimp has a variety of colors and only can be found in Lake Towuti (about 20 kilometers from Sorowako), thus it is nicknamed the "Celebes Beauty". In Latin, this ornamen-tal shrimp is named Caridina spongicola, after the first researchers who studied it Kristina Zitzler (Humboldt University) and Yixiong Cai (Biodiversity Center Singa-pore) whose study was archived in the "Raffles Bulletin of Zoology".

OpudiLake Matano is endemic yellow fish is so agile and

beautiful. Opudi or Telmatherina celebensis is measures around 5-8 cm. They live in a colony in the lakeside area where there are many water plants and mossy rocks. In addition to Opudi, Lake Matano also has one other endemic fish species named Butini which looks like a snakehead fish.

DengenThis orange-like yellow fruit grows on the beach or on

the shore of Lake Matano. The taste of Dengen, or Dil-lenia serrata, is very sour. So, the local people usually use them for cooking or rujak (sliced fruit with brown sugar and chili sauce). Some people drink it in juice. The bark of the Dengen tree is believed to cure blood vomiting form by when boiled.

Dengen (Above)

Towuti Ornamental Shimp


Opening

Opudi


Tradition & culture

M ade from kaloju wood with various sizes and weights, some are just about the size of an apple. However, some spin tops can weigh up to one kilogram. The string (koloro) is made of the

bunu tree bark firbres. To make the koloro, the bark of bunu tree is peeled, boiled, and cleaned by removing the sap. After that it is dried in the sun about two days before being twisted into a string.

Hule is played by competing the longest spinning time. To play it, a player wraps the koloro on it, pull the koloro using his/her own technique. Seconds later, the second player throws his/her hule toward the first top to hit it. The hule with longest spinning time after the hit will become the winner.

To watch such a game, you can visit the Hule Benteng Square, Sorowa-ko, in the afternoon. Usually the hule players gather and play there. Hule tournaments are also held frequently, usually to celebrate an events such as the Indonesian Independence Day in August.

Hule, Sorowako Traditional Spin Top


Tradition & culture

I n Nuha the tradition of mo'ena (weaving) is practiced by women. They produced hats, tissue boxes, boxes, and mats. Initial-

ly they used the material made of dried weed plants called tiu (aquatic plant) and tole (a kind of pandanus). But as the plants became hard to find, it is replaced them with a plant they call teduhu (like a forest fern that grows with a rather watery shrub).

The mo'ena tradition has been known for hundreds of years. The craftsmen women who remain and settle down in Nuha have blood relation to each other. They are the fourth generation.

To be able to see or buy this traditional Nuha woven crafts made of teduhu, we have to wait for an event like the cultural festival that takes place in Sorowako or else you need to cross over and go to the craftsmen’s hous-es scattered almost in every alleyway in Nuha.

Traditional Nuha Woven CraftsThe tradition of mo’ena (weaving) in the Nuha so-ciety has been renown for hundreds of years.


Opening


Tradition & culture

M atano was the best iron-producing center in the archipelago during the 13th century. In his book "Nagara-

kartagama" (1365), Mpu Prapanca mentioned Matano as the best iron producer and the best kris maker thus the special relationship with Majapahit Kingdom at that time.

The krises and swords made in Matano have their own a characteristic in the form of bright strokes on the blade. The strokes are the result of the mixing of two or more differ-ent metal materials. In the Tome Pires (1515), journal a Portuguese produced historian, the fame of Pamor Luwu had made many Matano krises and exported to India via Majapahit.

According to Dr. Asri Jaya, a geology expert from Hasanuddin University, Makassar, Matano iron has its own characteristic which is hard but light. That's because its composition is 50% iron, 40% nickel and the rest are alumi-num and cobalt. "Iron with such a composition

can only be found in Matano," he said.Now the existence and tradition of making

this heirloom in Tana Luwu is fading away. The activity of making kris and other heirlooms is no longer to find. But the greatness of Luwu's prestige is never fading away. An organization of heirloom enthusiasts has been established named of the Kelompok Pecinta Pusaka dan Besi (Pompessi/Group of Heirloom and Iron Lovers) in Luwu. Their mission is safeguarding the ancestral cultures by collecting the kris, recording heritage history and organizing ex-hibitions. Their activities encouraged the Ben-tara Budaya to showcase 30 Luwu heirlooms in the event "Kris and Weapons of Maritime Heritage: Bugis, Sumatra, and Cirebon" in Jakarta in 2015.

Traditional Heirloom from The Batara Guru Kingdom


Culinary

Dangkot, the Best Dish for Spicy Food Lovers

Its spiciness challenges you!

A s a culinary connoisseur, you must taste this Bugis traditional spicy and sweet dishes. Dangkot and

pisang ijo (green banana). Dangkot is duck or chicken in small pieces and cooked spicily with lemon grass and shredded galangal. For those who cannot stand the spicy taste, it is not advisable to eat this food. Only a few spoons will make your face red and eyes wide open! However, now many restau-

rants or food stalls make the dangkot with moderate level of spiciness. The dangkot is usually served with warm white rice and a bowl of simple soup. One portion of dang-kot is priced between Rp20,000 - Rp25,000. Dangkot sometimes are also served as a complement while enjoying fried free range chicken. If you want to try to cook it at home, here is the recipe.

Ingredients: � 1 free range chicken, cut in

small pieces.� 1 litre shredded galangal. � 2 ounces red chili and cay-

enne pepper (adjust to your taste).

� 6 cloves garlic �10 red onions �2,5 cm turmeric �7 limes �2 cm ginger� 2 stalks lemongrass

Instructions: Wash the chicken then

season with limes juice. All the spices are milled except the shredded galangal and lemon grass. Stir fry the grinded spic-es until fragrant then puthe chicken pieces into it. Add the shredded galangal and lemon grass then cook it with low heat. Cook until the meat is tender and fragrant.


Culinary

Ingredients:� 5 pieces pipe pisang raja. � 175 gr rice flour � 1/2 tea spoon salt � 300 ml water � 100 ml suji leaves (a kind of pandanus) water.� 3 drops green food coloring or pandanus paste � Red syrup with raspberry or cocopandan flavor. Best

result is using DHT Pisang Ambon syrup.

Sauce/Vla:� 650 ml coconut milk � 50 gr wheat flour

� 75 gr sugar � 1 pandanus leaf � 1/4 tea spoon salt

Instructions: Mix rice flour, salt, water, suji leaves water, green food col-

oring in a pan, stir until boiled and remove from stove. Add the rice flour, stir again until smooth (not sticky). Flatten a piece of dough, wrap it around a piece of a banana until it is covered entirely. Steam the covered bananas for 20 minutes. Take out the bananas and let them cool. Cook the sauce ingredients until boiled, remove and let it cool. Cut the green banana, pour the sauce, shaved ice, and red syrup.

Pisang Ijo: Sweet, Refreshing and SatiatingThe perfect dessert.

A fter eating dangkot, the climax of your culinary tour will be perfect with the closure of pisang ijo (green banana) as the dessert. Pisang ijo, just like

dangkot, is a Bugis food. This dessert consists of bananas (especially pisang raja) rolled up in soft dough, steamed and served with coconut milk sauce and raspberrry coco-pandan syrup. Usually one serving of pisang ijo consists of one banana and is priced between Rp10.000 - Rp15.000. Pisang ijo is usually served as a breakfast menu. However, it is also common as a snack during the hot daytime. So, to cool down, pisang ijo is usually served with additional ice cubes. Here is the recipe if you want to try to cook it at home.


Shopping

Deppa Tori at Jalan Poros AsuliIf you drive through main road of Sorowako-Malili and

pass through Dusun Kuari, Asuli Village, Towuti Subdistrict, take a chance to stop by at Mitra Duri's kiosk which sells various Enrekang snacks. The traditional snacks are suitable for gifts for relatives and friends because of their authentic taste and their affordable price. Across the street, a kiosk named "Berkah" also sells snacks and souvenirs, similar in variety, flavors and prices with the previous kiosk.

The best-selling cookie is of course deppa tori, or deppa te’tekan. This sweet delicacy is made from rice flour, brown sugar and sesame seeds and is most popular among the consumers. No wonder, because the cookie, which is crunchy outside but soft inside, is very suitable to be served with coffee or tea in the morning or evening. Beside of deppa tori, another favorite cookie that becomes buyers' favorite is walnut cookie made from wheat flour, sugar, coconut water, and butter. It tastes sweet with soft texture like a bread and is suitable as a stomach filler during trips. Cookies are sold around Rp35,000/kg.

Other snacks that no less are authentic called baje and baje kacang (nuts). Baje is made of sticky rice, palm sugar, and coconut milk wrapped in dried corn leaves. In addition to serve as a beautiful wrapping, the corn leaves also exude the traditional delicious aroma of baje. Meanwhile baje kacang also known as tengteng, is made from peanuts and brown sugar.

The cookies are not only familiar to the Enrekang residents, but also culturally inherent Toraja and Mama-sa. In addition to cookies, Darmawati, the owner of Mitra Duri kiosk, also often makes dangke, fermented buffalo or Enrekang traditional cow milk, which is often called

Souvenirs from The Land of Batara Guru

From deppa tori to banana chips. From herbal drinks to pepper. Here are snacks, refreshing drinks and cooking spices you can bring home as gifts for your relatives or friends.


Shopping

"Enrekang cheese". The savory dangke is usually served with cobe'-cobe' or tomato sauce with lime juice and a little salt.

Mitra Duri, which is located right across the Babul Khair Mosque, and Berkah Kiosk, which is situated across Mitra, are open daily from 05.30 AM to 09.00 PM.

Towutiqu PepperWhen you are shopping at Alfa Midi or Carrefour in

South and West Sulawesi, stop by the cooking spices rack. Among the commodities supplied by big produc-ers, there are bottled pepper under the brand Lada Towutiqu produced by Ammanagappa, Towuti. The Towuti District is widely known as the largest pepper producer region in in East Luwu. Various references state that Bantilang Village at the Towuti coastal area has been famous since the Dutch era as the pepper pro-duction center. Pepper from Bantilang Village has been known as one of the best in the world.

Towutiqu pepper is sold for Rp16.000 in a 40 gram bottle which is already certified by the Household Food Industry (P-IRT) as well as halal certification. The produc-ers of Towutiqu pepper are now taking processing the certification of Indonesian National Standard (SNI).

For personal consumption, this pepper powder strengthens the taste of dishes. Towutiqu pepper is also good as a gift for family in your hometown because it has a distinctive taste. "The composition of Lada Towu-tiqu is 100% pure pepper, no additional ingredients. The taste of East Luwu pepper is different, its spiciness is more noticed. We will continue to improve the quality, especially the packaging to be more attractive so it can compete in the market," said Rosalina, the founder of Ammanagappa. In the near future, Lada Towutiqu can also be found in Indomaret and Giant Supermarkets.

Ammanagappa is one of the associations of small and medium enterprises (SMEs) association supported by PT Vale through assistance from the SMEs associa-tion of Mutiara Timur Sulawesi Selatan. This association assists the home-based business SMEs in the down-stream sector by opening access to the retail market for selected premium SME products.

Terasi Kusuka, MaliliTerasi (shrimp paste), or sometimes called belacan, is

a spice made from fermented small shrimps. Terasi with its sharp aroma and savory taste is usually used to make chili sauce or as ingrediens in various traditional Indone-sian recipes. In Malili, there is the Belacan Amanah UKM group led by Asmawati Sarmidi which produces terasi in


Shopping

the powder form with the "Kusuka' brand name.Terasi Kusuka has passed the laboratory test

and been declared free of chemicals, preserva-tives, and has a high protein content. Terasi in the powder form also does not leave your hand smelly while the paste form does. The producer of Terasi Kusuka selectively choose the main raw material, which is ebi (dried shrimps), in order to maximize the quality of its product. Unfortu-nately, due to the scarcity of the raw material, the Belacan Amanah Group has not been able to produce terasi in large volumes. For now, Terasi Kusuka is sold at Rp50,000 for the 400 gram package and can only be obtained at the production house located on Jalan Imam Bonjol Lorong 5, Puncak Indah Village, Malili, or please contact Asmawati at 0813 4228 8655.

"Mamali: Banana ChipsFor those who like snack, Mamali banana

chips is a great choice. This snack is produced by the Sari Raos business group who was initially assisted by PT Vale during its start up product comes with various flavors, starting from salty original taste, chocolate to sweet vanilla. These chips can be found in stores or supermarkets. Besides its flavor matter, Sari Raos is a pioneer among the small and home-based business groups in Luwu, whose products are able to enter the national retail market.

Herbal Health DrinksThese products are produced by the PKK

women group in the Magani Village. The herbal drinks packaged in 100 milliliter bottle are refreshing, healthy and can be enjoyed imme-diately. Actually these drinks are similar to the herbal medicine. But they taste lighter and feel unlike herbs in general that are usually bland or bitter. They also come in a lot of choices. Among others temulawak, orange lemongrass, stamina coffee and others. Each drink has its own effi-


Shopping

cacy. The temulawak is good for digestive health and for pregnant or breastfeeding women. The orange lemongrass drink is fragrant with sweet sour taste, effective for lowering cholesterol and blood pres-sure while glowing the skin. The stamina coffee, as the name suggests, is a beverage to increase vitality and energy. It is made by brewing the coffee with hot ginger

water.

Tabarano roasted coffee from Kopi Api

It is a local coffee product of coffee from Tabarano Village, Wasuponda Subdis-trict (about 25 kilometers from Sorowako). You can get the coffee beans shop of Kopi Api in Sorowako. But it takes a fortune to get this coffee, because the supply of Tabarano coffee is seasonal. The character of Tabarano coffee can be said as bold and heavy, suitable for those who like heavy

coffee.


Hobby & Community

“Every child is an artist.” This quote, from the famous Spanish painter Pablo Picasso, is as part of the wall decoration in the Dieng Corner. Backed with the painting tools, reference books about arts and crafts, and the creations of children at the house corner loca-ted at the Jl. Dieng F353, the nuance of Dieng Corner as the art & craft lab and the pride of Sorowako residents is complete.At Dieng Corner, children aged 5 years old and above can learn how to paint

Generating Young ArtistsLearning corner and club for sharing arts insights and hobbies.


Hobby & Community

and create various handicrafts accompanied by Yuni Fitriani as the founder and instructor. For children aged 5 years and under, they have to be accompanied by an adult relative to join the class. During the school season, the classes are held every weekend, on Saturday and Sunday. Children can choose between the morning or evening class. In the holiday sea-son, Dieng Corner opens special classes. Usually the class is opened daily with varying activities. With a registration fee of Rp250.000 and contribution per activity between Rp50.000 and Rp150.000, Dieng Corner the children can become regular students. The tools and materials have been provided so that the students do not have to bother looking for them which are quite difficult to find in Sorowako.

Yuni founded Dieng Corner in 2013. With her education background as a bachelor of Architecture Engineering and her passion for everything related to arts, Yuni encourage the children to learn many positive things through arts and creati-ve activities. Her classes are creations, ranging from the class of painting on canvas, painting on bags, recycling milk boxes, decorating cupcakes, hand lettering, making and dyeing fab-ric dolls, to contemporary classes of making slime, friendship bracelets, and dream catchers. For the past few years, Dieng Corner has also opened art and craft classes for adults.

Dieng Corner has brought up and hone many art talents. Its students have shown off their expertise by participate in various exhibitions. The works of Dieng Corner students have been showcased in exhibition in Mangkutana along with renown artists from East Luwu, in the exhibition at the Mall Phinisi Point Makassar and in the National Museum Jakarta, as well as being regularly invited to participate in the exhi-bition selection of the Kanagawa Children Museum of Art in Japan. Who would have thought that from the activities on the weekend, Dieng Corner art & craft lab students represent Sorowako, even Indonesia to the world. Several times, Dieng Corner is also involved in charity activities such as the painting class at Ide Beach recently held by the Indonesian Cancer Foundation as a form of concern to the children suffering from cancer.

"Dieng Corner gives freedom to the children to work and use various materials, not limited to paper and crayons. In ad-dition, we also sharpen the children's sensitivity to appreciate artworks, either done by themselves or by others," Yuni said, adding that the trees do not have to be green and the sky is not always blue. "No need to fear. Drawing and painting has no wrong or right. It's okay to paint an elephant blue."

Are you interested to become a part of Dieng Corner? Follow its social media account on Facebook (@Dieng Corner) and Instagram (@dieng_corner), then contact the phone number listed to register. As Picasso says, "every child is an artist," so what are you waiting for? Let's channel the creative energy of our kids!


Hanging Out

D uring a long Sunday night, watching tele-vision at home will be boring. If you live in a big city, it will be easy for you to find

a place to hang out with friends. But what if we live in Sorowako? Do not worry. Let’s go to the food center which is often called by the residents as Ex-Pelangi, not far from the PT Vale Employee Cooperative building.

There are 12 merchants offering a variety of food and beverages. Some stalls are famous for their satay and grilled konro (ribs), some provide a buffet menu, stalls selling meatballs, some others prefer to serve snacks like grilled sandwich and grilled banana with cheese and chocolate sprin-klers, while others sell a variety of coffee and mocktails. For the Javanese migrants who are missing their home cooking, there are some stalls that sell pecel lele (catfish with chili sauce), rawon (a kind of beef stew), Kalasan chicken, and rujak cingur (the main ingredient is the cow's mouth).

Just choose what's the most appropriate to your taste and mood. The prices are also af-fordable. A portion of konro and chicken satay at Warung Lakedo is priced at Rp45.000 and Rp15.000 respectively. A complete set of ayam penyet (crushed chicken) at Mama Aceng stall costs Rp25.000, while the drinks at SnT are priced at Rp15.000/glass (prices are subject to change).

Although some stalls are open at noon, this

Saturday Night at the Ex PelangiNice place to eat with cool ambience.


Hanging Out

food center usually start to be crowded between 20.00 to 23.00. On Saturday night, the atmosp-here is livelier thanks to the live music perfor-mance in two places, i.e. SnT and Gade-gade Nayla. The visitors can sing together because the band usually performs hits songs that are familiar to everyone's ears. Sometimes, the community or an institution reserves the entire place of a stall to celebrate a birthday or hold a product launc-hing. The parking lot in this place can accommo-date quite a lot of visitors’ vehicles.

The location of the Ex-Pelangi food center is adjacent to the Masjid Raya Al Ikhwan mosque, making it more crowded before or after the pra-ying time of Isya. Many worshipers choose to dine while waiting for or after the Isya praying time. During the durian season, visitors can close the night with enjoying durian which is usually sold in the Ex-Pelangi parking area.

There are 12 merchants offering a variety of food and beverages. Some stalls are famous for their satay and grilled konro (ribs), some provide a buffet menu, and there are stalls selling meatballs, some others prefer to serve snacks like grilled sandwich and grilled banana with cheese and chocolate sprinklers, while others sell a variety of coffee and mocktails.


Hanging Out

D ay or night, when your stomach begins to complain and ask to be filled, nothing is more pleasing

than finding a place to eat with a variety of dishes that satisfies the taste buds. Try the Warkop & Dapur Tanah Abang on Jl. Sam Ratulangi or usually known as Jalan

Poros Sorowako - Malili, Puncak Indah. You will be presented with a variety of dishes that will immediately arouse your appetite. After dining, up lift your mood by enjoying a special drink prepared by the barista at Warkop Tanah Abang.

At the Dapur Tanah Abang, the favorite

menu for the patrons is chicken dower (swollen lips). As the name suggests, the fried chicken is served with special chili sauce (sambal) with a level of spiciness can be chosen in the range from 1 to 10. The spiciest will make your lips swollen! If you are not a spicy food enthusiast or

Want to have coffee and good food? Let’s go to Warkop & Dapur Tanah Abang!

Dapur Tanah Abang


Hang Out

bring children to eat, do not worry. There are many other meals available, ranging from various noodles and rice dishes, seafood, soto (a kind of soup), and bone soup. International menus are also available, such as steak, spaghetti, pizza, burgers, macaroni mozzarella hot plate, chicken katsu, and kebab. For those who are reluctant to eat heavy meals, you can order side dishes such as dumplings, batagor, salad, fried banana or French fries.

Right next to Dapur Tanah Abang, Warkop Tanah Abang provides various drinks; starting from coffee - both espresso (cappuccino, mo-chaccino) and manual brew (V60, French press, cold brew) – to Thai tea, milkshakes, and refresh-ing colorful mocktails. Blue Matano, a blend of simple syrup, lychee syrup, and lemon juice is the favorite mocktail among visitors.

As for the prices, Warkop & Dapur Tanah Abang will not drain your pockets. A heavy meal costs between Rp20,000 and Rp35,000 and is guaranteed to satisfy your taste buds and stomach, just like Dapur Tanah Abang's slogan: "When the flavors blend into the tongue". While the drinks at Warkop Tanah Abang are priced between Rp15.000-18.000 only.

Warkop & Dapur Tanah Abang is open every day during 09.00-22.00 WITA (eastern Indonesia time). On Saturday nights or if there is a live foot-ball broadcast from your favorite club or national team, Tanah Abang is open until midnight. There are 6 lesehan (no chairs) tables, 3 large tables, and 6 tables in the Warkop ready to accommo-date you, your relatives and friends.


Hanging Out

T he hot weather in Malili does not interfere the intention to sit back and relax while tasting a cup of coffee. Especially if the coffee brew is accompanied by delicious snacks such as

toast and fried sweet potato; chatting with friends becomes warm-er. This is in line with Warkop Punggawa's tagline, “Karena rasa, wak-tu tak terasa” or good taste makes time fly away.

Warkop Punggawa opened in 2008. Located at Jl. Sudirman No.91, Baruga, Malili, right at the corner of Jl. Tony McKay junc-tion, across the Tempat Pelelangan Ikan (Fish Auction Center). This coffee shop (warkop) is one of the favorites of residents of Malili and surrounding areas for hanging out and often visited by officials

Good Coffee, Cool Hang-out Place at Warkop Punggawa

When you plan to hang out until midnight, don't worry that you'll get bored. Warkop Punggawa provides karaoke rooms that can be rented with a rate of Rp50.000/hour during the day and Rp60.000/hour in the night.


Hanging Out

and guests of the local government. Certainly, it is because of the diverse menu, the delicious taste, the beautiful view of Malili River, and the affordable prices. Large groups is not a problem as there are 15 tables with a total capacity of 50 people.

The Punggawa milk coffee is the bestselling drink which is priced Rp15.000. Other drinks, such as tea, chocolate, and various fruit juices, are also tagged at around Rp15.000. Snacks are priced between Rp10,000 and Rp15,000. If you come at lunch or dinner

time, Warkop Punggawa will offer you heavy menus such as meatballs, fried rice, fried noodles, and fried chicken with rice.

Visitors can stay until late at night because this coffee shop is open every day from 07.00 to 24.00 WITA (eastern Indonesia time). When you plan to hang out until midnight, don't worry that you'll get bored. Warkop Punggawa pro-vides karaoke rooms that can be rented with a rate of Rp50.000/hour during the day and Rp60.000/hour in the night.


Hanging Out

Simpang Tiga Sorowako Food Court is one of the most popular eating places for people in Sorowako and its sur-

roundings, especially for lunch. This place is the favorite choice for workers who want to enjoy fresh and delicious lunch menus.

There are 18 food stalls in this place. They serve traditional Sulawesi menus such as kapurung, grilled milkfish, chicken dangkot, pisang ijo and vegetable lawa. There are also Indonesian menus such as

chicken satay, meatballs, chicken noodles, grilled or fried chicken, as well as fried rice and noodles. There are several food stalls that sell these dishes with unique flavors. For seafood lovers, the favorite is the stall located at the corner, called Warung Pojok. Seafood menus such as shrimp, crab, squid and fish are served in a variety of delicious recipes.

Don't worry about the price. Each menu is priced at an average IDR 15,000 - 25,000

Fun Choice for LunchPlenty of food with amazing taste.


Hanging Out

per person. While food that can be shared among family or friends such as kapurung, grilled shrimp or fish are priced between IDR 35,000 - IDR 45,000 per serving.

You can also enjoy a variety of fresh fruit juice such as orange, mango, melon, and dragon fruit. If you need heavier des-serts, you can enjoy the freshness of fruit ice or fruit soup.

This place has a large parking area. You don’t have to worry even when lunch comes. This food court is also strategic for people from outside Sorowako because it is located behind the rental car pool that serves travel routes to Palopo. When night falls, the parking area often become the place to sell seasonal fruits, such as durian and langsat.

Simpang Tiga Sorowako Food Court is open every day from 09.00 - 22.00. This food court is next to Pertokoan Magani at Jalan Diponegoro across the Air Hidup Church.


Hanging Out

Sipping Coffee With Best FriendsCoffee shop lineup in Sorowako.

Address: Jl. Gunung Tambora No. 26.

Operating hours: Daily, at 10.00 AM – 10.00 PM

Kopi ApiThis can be considered as the pio-

neer of coffee shop in Sorowako. Kopi Api serves a variety of coffee drinks, ranging from classic to modern brews like espresso, cappuccino, machiatto, Americano with various techniques in serving the drinks such as Vietnam Drip, V60, and aero press or French press.

Here, the visitors can also enjoy a variety of artisan coffee and variant coffee produced in different regions.

If you're lucky enough, you can enjoy the specific taste of coffee coming from Tabarano Village (about 25 kilometers from Sorowako) or coffee from Salonsa, Sorowako, where the plants grow on the west bank area of Ide Beach. In addition to coffee drinks, other beverages are also available such as mocktails, smoothies and Thai tea. For snacks, the shop provides fried bananas and grilled toast.


Hanging Out

Address: Jl. Gunung Tambora No. 18.

Operating hours: Daily at 06.00 AM – 00.00 AM

Warkop QNRLocated on the same street as

Kopi Api, QNR coffee shop offers a variety of coffee drinks, juices and mocktails, as well as delicious heavy meal menus. For example, the special fried rice, ayam penyet (crushed chicken), spring rolls, grilled sandwich and fried bananas. In the morning, QNR also provides chicken porridge and yellow rice that are suitable for breakfast. This shop is equipped with Wi-Fi and 14 tables. QNR is often used as a venue for gathering and other events such as watching together a soccer match, product launching, and also games competi-tion.


Hanging Out

Garasi Resto & GalateriaBesides a cool place to enjoy coffee and other beverages, Garasi is the

right place to eat steak and Japanese bento dishes. To maintain the authen-ticity of the flavor and tenderness of the meat, the steak here uses beef imported from New Zealand. In addition to Western food, there are also a selection of traditional Indonesian cuisine such as big portion ayam penyet and fried rice. The drinks are fruit punch, smoothies, milk soda, and lychee ice tea. On weekends, this resto serves special traditional menu such as Manado porridge, sweet potato soup, chicken soup, or occasionally Malang meatball for the visitors.

Address: Jl. Patimura F305

Operating hours: Daily at 10.00 AM – 10.00 PM


Hanging Out

Warkop BandaraAs the name states, this coffee shop

is located right across the Sorowako Airport. For the fans of chicken porridge breakfast, they must try this dish at the Warkop Bandara. The chicken porridge served here is tasty and perfect. The por-ridge is always cooked fresh and served warm. Moreover, it is served with sauce made from chicken liver. The chili sauce tastes deliciously distinctive, hot and urg-es you to eat more. Yummmm.... Since this is their best-selling dish, you are ad-vised to come early, because it solds out quickly especially during the weekends. In addition to the porridge, the yellow rice plus ayam penyet (crushed chicken) is also famous in this shop. For snacks, you can try the fried cassava and crunchy bakwan (fried dough with vegetables) served with a special dipping sauce. The favorite drink here is the hot lemongrass tea or crushed ginger drink. Warkop Ban-dara is equipped with a spacious balcony and karaoke rooms.

Address: Jl. Gamalama F377.

Operating hours: Daily at 07.00 AM – 11.00 PM


Accommodation

Hotels in Sorowako

Lusiana HotelJl. Tambora No. 17,

Phone: 0475-321674 or 0811-420-9497

Grand Mulia HotelSumasang 1, Jl. Lamatulia

T his hotel is situated in the center of Sorowako, across the Sorowako-Pers-esos Soccer Main Field. Lusiana is a

three-star hotel with the architecture remind-ing us of the classical ornaments of the 80s, such as the spatial arrangement, fish pond and the choice of furniture. All of the hotel’s 51 rooms have the internet access and hot water. The rooms are divided into five classes, i.e. single, double, twin, deluxe and suite with rates between Rp372,680 - Rp766,565 including tax, breakfast for 2 people (except for single rooms) and 20% discount (prices are subject to change). Lusiana can be booked

through Traveloka app. The hotel is equipped with a mini gym and a restau-rant with Asian and Western menu. The restaurant is open daily from 17.00 - 22.00 Wita (central Indonesia time).

A stage with keyboard and karaoke facilities are available in this restaurant, making it reserved quite often.

This hotel is located in the Sorowa-ko's Sumasang 3 neighborhood. What makes this hotel attractive is its balcony and some of the main rooms face the Lake Matano. Can you imagine get up in the morning, looking through the win-dow and greeted by a view of the calm lake and warm sunshine?

Grand Mulia has 32 rooms which are divided into three types, i.e. standard, deluxe and suite. All the rooms are quite large, including the standard type. The deluxe type is 24 square meters with a king size bed and modern furniture including a sofa. The restroom is

equipped with a bathtub. The suite type (28 square meters) is on the first floor and has direct access to the swimming pool located on the veranda at the back of the hotel.

The room rates are between Rp375,000 to Rp750,000 (prices are subject to change) excluding taxes but including breakfast for two people. The hotel also has a meeting room with a capacity of 100 people equipped with desks, chairs, internet network, a projec-tor, a white board and sound system.


Accommodation

T ransisco is one of the pioneer hotels in Sorowako, situated in front of the Sorowako Market. The hotel has 40 rooms divided into de-luxe, superior and standard type with rates between Rp225.000 and

Rp400.000. In addition to the rooms, Transisco also has a meeting room on the first floor. The meeting room is often rented for gathering events by the community, government agencies and private companies. The rental price is Rp750,000 (small room) and Rp1,250,000 (large) equipped with presentation projector, sound system, tables, chairs and air conditioner, but excluding refreshments.

Transisco Hotel Jl. Incoiro No. 25

Phone: 0475-321025


Facilities

FacilitiesPontada Tennis Court

This semi-indoor tennis court consists of two main courts and one squash court. Its location is near the icon of Sorowako, Ide Beach. It is open to the public on Saturdays and Sundays. The court is well lighted so tennis matches can be played at night. Two restrooms are available.

Sorowako Golf Club (SGC)Located at Jalan Sumantri Brojonegoro,

Pontada, the SGC provides a nine-hole golf course with a total distance of 3.6 km. Open to public, the yearly membership fee is Rp250,000 per family and Rp150,000 for individual. The membership also gives access to rented equipment at Rp50,000 per person or training by a professional golf instructor.

Driving RangeLocated on the same road, across

SGC, its size is 100 x 320 meters, equipped with 15 spots and mats, canopies, and lounge chairs. The tariff is Rp30,000 per 100 balls or Rp20,000 per 50 balls for those who are SGC members. For non-members, the tariff is Rp50,000 per 100 balls and Rp30,000 per 30 balls. It’s open on Monday-Sunday in three sessions: 7 am, 3.30 pm, and 7 pm


Facilities

Taman Antar Bangsa (TAB)It is an exclusive meeting room

as well as a restaurant. This place is situated in Salonsa with a beautiful view of Matano Lake from the back porch. This venue is usually used for internal corporate events. The restaurant is open for employees and public. Breakfast is Rp--- per person and dinner is Rp--- person.

Pontada Canteens It is located at the rear of the

Ontaeluwu Meeting House, Pontada. There are two canteens there, i.e. Kantin Yanti and Adhimaya Resto. Open daily from 7 am to 10 pm serv-ing ready-to-eat Indonesian menus.

DormitoryThis is the lodging facilities for

employees, expats, or PT Vale guests. With a concept like a hotel, the dormitory has 220 rooms divided into three blocks. Located in Pontada.


Facilities

GymLocated across the dormitory. To

use this facility, you need to register with the manager. The membership fee is Rp250,000 for one year. This place is equipped with a variety of heavy lifting equipment, treadmills, and gymnastics in general. There are also two pool tables and a toilet while the room is air-conditioned.

Guest HouseLocated adjacent to Taman Antar

Bangsa, provided for the PT Vale VIP guests. Using the apartment concept, the building consists of two floors and 25 rooms. From the terrace, the guests can enjoy the views of Lake Matano.

Sorowako AirportThe arrival as well as departure

terminal at the Sorowako Airport has a lobby equipped with 40 waiting chairs, air conditioner and television for passengers of the ATR 42 operat-ed by Indonesia Air Transport.

Botak Basketball CourtThe basketball court is located at

Jalan Anggrek, Salonsa, just across the road to the Yacht Club. This court allows you to play basketball at night because it has good lighting. Next to the court there is a playground for children and trees that are suitable for shelter during the breaks.


I n addition to a supermarket, the Vale Indonesia kopkar (employee coopera-tive) also has a business unit of savings

and loans as well as rental of recreational transportation modes.

Vale Indonesia Cooperative was found-ed on May 15, 1979. The initial purpose of this cooperative is as a business unit that provides the daily basic needs of employ-ees and their families. Because at that time it was difficult to get the supply of food to the company's location in the Sorowako Block.

The business unit of this cooperative is

a supermarket located in Magani Complex which is open Monday - Friday from 8 am to 5 pm and Saturday until 2 pm. Here, in addition to the basic needs, the employees and the public can shop for other stuff such as fresh chicken and beef including the pro-cessed products, various snacks and other monthly necessities.

Aside of the retail business, along its journey the Vale Indonesia Cooperative developed other business units, such as savings and loans as well as renting out kay-aks and rafts (recreational boats) docked at the Matano Yacht Club recreation center at

Salonsa Beach, Sorowako. For information on kayaks and rafts rental fees, you can contact the Vale Indonesia Cooperative officer at 08114231523.

Further information on the cooperative, visit its website http://kopkarvale.com/ or download the phone app "Kopkar Vale Indonesia” on Play Store.

Vale Indonesia CooperativeSupplying Members’ Needs

Vale Indonesia Cooperative


Profile

P T Vale manages a Contract of Work area of 118,017 hectares in Sorowa-ko, Bahodopi (Central Sulawesi),

and Pomalaa (Southeast Sulawesi) in accordance with the Energy and Mineral Resources (ESDM) Ministerial Decree dated March 21, 2017 which is valid until December 28, 2025.

Nickel mattes produced by PT Vale have an average content of 78% nickel, 1% cobalt, and 20% sulfur and other metals. The average production is 79,000 metric tons per year, supplying 5% of the world's nickel market. Our products are sold to Vale Canada Limited (80%) and Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (20%) under a long-term purchase agreement.

PT Vale uses pyro-metallurgy tech-nology or known as smelting method to process the nickel ores into nickel mattes. The process goes through the stages of mixing the ores with coal, calcination, melting, enrichment, and granulation. This technology is the most suitable for saprolite ores with high nickel content (> 2%) and low iron.

To maintain the environmental sustain-ability and comply with the regulations,

PT Vale Indonesia Tbk

PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) is a producer of nickel mattes from laterite ores mined in Sorowako, East Luwu Regency, South Su-lawesi, Indonesia. In 1968, the Contract of Work of PT Vale was approved by the Indonesian government.


Profile

we limit our mining openings to 1,450 hectares at the maximum. During the period April 5, 2017 - April 5, 2018 (one year), PT Vale managed to create a new record in its operation that is "Zero Lost Time Injury" (no death cases) during the 17.4 million working hours.

PT Vale is a subsidiary of Vale, a multinational company based in Brazil with operations spreading across 30

countries worldwide. Vale is a global leader in iron ore production and the largest nickel and iron ore producer in the world. Vale employs approximately 110,000 people.

In doing business, we have a vision of "Becoming the number one natu-ral resources company in Indonesia that uses global standards in creating long-term value, through excellence in

performance and concern for people and nature".

While our company values con-sist of; Life Matters Most, Value Our People, Prize Our Planet, Doing What is Right, Improve Together and Make It Happen.


Opening


Opening

Kantor SorowakoPlant Site, Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 92984 Telp. (021) 5249100

Media Sosial @ptvaleindonesia @ptvaleindonesia

Website: vale.com/indonesia

Kantor MakassarJl.Somba Opu 281Makassar 90113 Sulawesi Selatan Telp. 62-0411 873731, 873732Fax: (0411) 856157

Kantor PusatThe Energy Building, 31st Floor,Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta, 12190 Telp. (021) 5249000 Fax: 5249020

Documents

SOROWAKO - vale.com · Semoga majalah ini dapat menjadi panduan Anda ketika liburan dan jalan-jalan di Sorowako dan sekitarnya. Selamat menjelajah! Salam Editorial Dear readers, In