Upload
others
View
17
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
SOSIALISASI
AUDIT TEKNOLOGI
DIREKTORAT SISTEM INOVASI
DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
1
Susalit Setya WibowoTempat/ Tanggal Lahir: Yogyakarta, 15 November 1968
Lembaga: Badan Pengkajian dan Pengkajian Teknologi (BPPT)
E-mail: [email protected]
HP: 0818 091 344 57
2
3
APA PENGERTIAN AUDIT TEKNOLOGI ?
APA URGENSI AUDIT TEKNOLOGI ?
APA MANFAAT AUDIT TEKNOLOGI ?
APA TUJUAN AUDIT TEKNOLOGI ?
1. Menurut Dr. Vassilis Kelessidis, Report, Thessaloniki Technology Park,
Greece, 2000 dan Menurut Prof. Dr. Nicos Kominos dari Aristotle University
of Thessaloniki, audit teknologi adalah:
– Sebuah metode penyelidikan mengarah pada evaluasi kapasitas teknologi,
prosedur, dan kebutuhan UKM atau organisasi.
– Sebuah metode mengidentifikasi titik-titik kuat dan lemah melalui karakterisasi
dan penilaian umum ‘know how’ dasar perusahaan (pemasaran, manajemen,
keuangan, sumber daya manusia, dll).
– Sebuah proses analisis yang mengarah ke usulan konkret (rencana aksi).
2. Menurut Editorial, Management International Review, Vol. 34, 1994:
– Sebuah alat untuk menentukan kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan,
serta keunggulan dan kelemahannya di bidang paten, teknologi eksklusif dan
pengetahuan teknis.
– Berguna untuk mengevaluasi nilai komersial yang tersembunyi dari teknologi
dalam hal pengembangan produk baru, perbaikan produk tambahan, dan
pengaturan perizinan.
4
DEFINISI AUDIT TEKNOLOGI
3. Menurut Tarek M. Khalil, dalam buku Management of technology: the key to
competitiveness and wealth creation, McGraw Hill, 2000, disebutkan bahwa
audit teknologi adalah:
– Sebuah analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari aset teknologi dari suatu organisasi.
– Tujuannya adalah untuk menilai posisi perusahaan dalam teknologi dalam kaitannya dengan adalah pesaing dan ‘state of the art’.
– Tujuannya adalah untuk mengembangkan basis bagi strategi teknologi dan rencana terkait dapat dirumuskan.
4. Menurut Klaus Macharina dalam Editorial pada majalah Management
International Review, Vol. 34, 1994, dikatakan bahwa audit teknologi adalah:
– Sebuah alat untuk menentukan kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan,
serta keunggulan dan kelemahannya di bidang paten, teknologi eksklusif dan
pengetahuan teknis.
– Berguna untuk mengevaluasi nilai komersial yang tersembunyi dari teknologi dalam
hal pengembangan produk baru, perbaikan produk tambahan, dan pengaturan
perizinan.
5
DEFINISI AUDIT TEKNOLOGI
5. Menurut Regulasi:
– Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian: Audit
Teknologi Industri adalah cara untuk melaksanakan identifikasi kekuatan
dan kelemahan aset teknologi (tangible and intangible asset) dalam
rangka pelaksanaan manajemen teknologi sehingga manfaat teknologi
dapat dirasakan sebagai faktor yang penting dalam meningkatkan mutu
kehidupan umat manusia dan meningkatkan daya saing Industri.
– Raperpres tentang Audit Teknologi: Audit Teknologi adalah proses
yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
obyektif terhadap aset teknologi dengan tujuan untuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara teknologi dengan kriteria dan/atau standar
yang telah ditetapkan.
DEFINISI AUDIT TEKNOLOGI
6
Audit Teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari
kesalahan, namun dimaksudkan untuk melakukan
perbaikan.
Audit Teknologi merupakan mata rantai dari prinsip
“Rencana – Pelaksanaan – Evaluasi – Perbaikan”,
dimana audit teknologi merupakan mata rantai
evaluasi.
Audit Teknologi dapat dilihat sebagai suatu aktivitas
Verifikasi: apakah teknologi yang diaudit sesuai
dengan aturan, standar, atau prosedur yang berlaku.
Audit Teknologi dapat dilihat sebagai suatu aktivitas
Evaluasi: apakah teknologi yang diaudit sesuai
dengan yang rencana, perkiraan, atau kebutuhan.
Audit Teknologi dapat dilihat sebagai suatu aktivitas
Analisa: apakah teknologi yang diaudit sudah efektif
atau efisien, apakah kekuatan dan kelemahan dari
teknologi yang diaudit.
PENGERTIAN AUDIT TEKNOLOGI
7
MUATAN TEKNOLOGI STRATEGI KORPORASI
MONITORINGTEKNOLOGI
STATUS TEKNOLOGI
KEMAMPUAN TEKNOLOGI
STRATEGI BISNIS
STRATEGI KOMPETISI
AUDIT TEKNOLOGI
KEBUTUHAN TEKNOLOGI
PEMILIHAN TEKNOLOGI
PERAMALANTEKNOLOGI
PROSPEK BISNIS *
INOVASI TEKN *
MANAJEMEN R&D
ENTREPRENEUR
INKUBATOR *
RENCANA
BISNIS *
BISNIS
BARU
MODAL
VENTURA *
EVALUASI DAMPAK
TEKNOLOGI *
ALIANSI
TEKNOLOGI *
MODIFIKASI/ADAPTASI
TEKNOLOGI *
ALIH
TEKNOLOGI *
AKUISISI
TEKNOLOGI *
TEKNO
BARU?
BUAT/
BELI?
IV. PROSPEK
BISNIS &
KOMERSIAL
TEKNOLOGI
I. MANAJEMEN
STRA-TEKNO
II. INOVASI & MGT R&D III. ALIH TEKNOLOGI
GABUNG
BELIBUAT
YA
TIDAK
MANAJEMEN TEKNOLOGI
8
9
Audit Keuangan
Financial Asset(Tangible Asset)
Audit Teknologi
Technology Asset (Tangible & Intangible Asset)
Facilities(Technowar
e)
Abilities
(Humanwar
e)
Facts
(Inforware)
Facts
(Inforware)
Frameworks(Orgawar
e)
Hardware, Software, Brainware
Auditee
Auditee
Rp
Auditor
Auditor
APA YANG DIAUDIT ?
10
• Technoware
fasilitas utk memperbesar, mempercepat,
memperbanyak ‘producing goods &
services’
• Humanware
kemampuan SDM yang pas
• Infoware
data/dokumen/info yg mampu
mempercepat proses ‘learning’ &
memberikan ‘saving’ terhadap waktu &
‘resources’ lainnya
• Orgaware
prosedur/jaringan utk koordinasi kegiatan &
‘resources’ dlm mencapai tujuan
APA YANG DIAUDIT ?
Facilities
(Technoware)
Abilities
(Humanware)
Facts
(Inforware)
Facts
(Inforware)
Frameworks
(Orgaware)
Hardware, Software, Brainware
11
Mampu mengidentifikasi teknologi inti dari
perusahaan,
Mampu mengidentifikasi posisi teknologi terhadap
kompetitor,
Mampu mengidentifikasi kekuatan perusahaan,
Mampu mengidentifikasi bagaimana teknologi
mampu memberi nilai bagi konsumen,
Mampu mengidentifikasi bagaimana eksploitasi
teknologi di perusahaan,
Mampu mengidentifikasi pengembangan teknologi
inti perusahaan,
Mampu mengidentifikasi bagaimana aset teknologi
di-sharing ke perusahaan lain,
APA YANG DAPAT DIBERIKAN DARI PELAKSANAAN AUDIT TEKNOLOGI
URGENSI AUDIT TEKNOLOGI
1. Audit Teknologi diperlukan sebagai bagian
dari usaha perbaikan yang berkelanjutan.
2. Audit Teknologi diperlukan karena
penerapan teknologi yang tidak tepat dapat
mengakibatkan dampak buruk.
3. Audit Teknologi diperlukan karena publik
perlu dilindungi dari akibat buruk penerapan
suatu teknologi.
4. Audit Teknologi diperlukan karena sumber
daya atau aset teknologi yang dimiliki suatu
organisasi perlu dioptimalkan.
5. Audit Teknologi diperlukan untuk memberi
input yang akurat bagi perencanaan
teknologi, sehingga pengulangan kesalahan
dapat dihindari.
12
13
TUJUAN AUDIT TEKNOLOGI
TUJUAN AUDIT
TEKNOLOGI
Performance improvement
Investigasi
Compliance
Prevention
Positioning
Planning
menilai kesesuaian dengan
standar/prosedur, dan
kesesuaian dengan
rencana/kebutuhan/kondisi
untuk peningkatan daya saing
melakukan identifikasi risiko-
risiko penggunaan teknologi, dan
mencegah kerugian akibat
penggunaan teknologi
identifikasi status teknologi yang
dimiliki, identifikasi daya
saing/kemampuan teknologi, termasuk
dalam hal ini adalah inventarisasi dan pemetaan aset teknologi
berkaitan dengan
perencanaan pengembangan
sistem/teknologi dan
perencanaan perbaikan kelemahan
untuk mengungkap suatu sebab
atau fakta terkait dengan suatu
kejadian atau peristiwa yang
biasanya berimplikasi pada
kondisi yang membahayakan
keselamatan atau keamanan
SIFAT PELAKSANAAN AUDIT TEKNOLOGI
14
Audit Teknologi sukarela (Voluntary) dilakukan pada suatu
organisasi apabila suatu organisasi atas keinginan sendiri atau atas
anjuran pelaksana audit teknologi menginginkan dilakukannya audit
teknologi atas organisasi tersebut. Dalam hal tersebut organisasi yang
diaudit disebut sebagai klien sekaligus Auditee.
Audit Teknologi wajib (Mandatory) dilakukan pada suatu
organisasi apabila pihak yang berwenang atas organisasi
tersebut memerintahkan dilakukannya audit teknologi atas
organisasi tersebut. Dalam hal tersebut pihak yang berwenang
disebut sebagai klien dan organisasi yang diaudit disebut sebagai
Auditee.
15
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN AUDIT TEKNOLOGI
AUDITOR
AUDITEE
KLIEN
Orang yang melakukan audit
Entitas organisasi yang diaudit
Entitas yang memberikan perintah dan menentukan tujuan atas dilaksanakannya suatu program audit
REGULASI EKSISTING TENTANG AUDIT TEKNOLOGI
• Undang-Undang:
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sisnas P3 Iptek, pasal 19 ayat (3) poin (c) : “penguatan kemampuan audit teknologi impor yang dikaitkan dengan penguatan Standar Nasional Indonesia untuk melindungi konsumen dan memfasilitasi pertumbuhan industri dalam negeri.”
2. Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 41 ayat (1) poin (b) : “Untuk pengendalian pemanfaatan Teknologi Industri, Pemerintah: melakukan audit Teknologi Industri.”
• Inspres/Keppres:
1. Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2003 pada diktum kedua poin a.3 : “Menteri Riset dan Teknologi memberi perhatian secara khusus kepada penguatan kemampuan audit teknologi yang dilaksanakan sejalan dengan pemberdayaan Standardisasi Nasional Indonesia serta penumbuhan kecintaan produk dalam negeri”.
2. Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Negara Non Departemen, pasal 60: “Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, BPPT mempunyai kewenangan: ... d). kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku yaitu: “... 2). Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan audit teknologi”
16
• Peraturan Menteri:– Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 69 Tahun 2014 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Industri Elektronika dan Telematika, Pasal 5: “Penilaian kemampuan perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) untuk produk software dilakukan oleh Auditor Teknologi Independen terhadap produk elektronika dan telematika yang belum memiliki HKI”.
REGULASI EKSISTING TENTANG AUDIT TEKNOLOGI
17
PT. Toba Pulp Lestari (TPL) merupakan
perusahaan yang berstatus Penanaman Modal
Asing dan telah mendapat persetujuan dengan
Surat Pemberitahuan Tentang Keputusan
Presiden RI No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990
dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Perintah pelaksanaan audit teknologi terhadap
PT. Toba Pulp Lestari (TPL) pada tahun 2004
berawal dari terindikasinya terjadinya kerusakan
lingkungan akibat aktivitas perusahaan ini,
misalnya ketidakpatuhan PT Toba Pulp Lestari
(TPL) dalam sertifikat verifikasi legalitas kayu
(SVLK) di beberapa daerah, pencemaran air dan
udara akibat pembuangan limbah pabrik.
Dari hasil audit teknologi dapat diidentifikasi
bahwa sudah ada perbaikan proses produksi
dimana tidak lagi menggunakan gas Klorin,
namun demikian masih ada masalah terkait
pembuangan limbah cair dan padatnya.
Hasil audit teknologi ini disampaikan langsung
kepada DPR.
KASUS TOBA PULP LESTARI (TPL)
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
18
Perintah pelaksanaan audit teknologi terhadap PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada tahun 2012 berawal dari keinginan pemerintah untuk menasionalisasi PT Inalum (Indonesia Asahan Aluminium).
o Langkah ini diambil setelah pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan termination agreement (pengakhiran kerjasama) 30 tahun pengelolaan Inalum yang berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Jepang dalam Master Agreement for the Asahan Hydroelectric and Aluminium Project (MA) pada 7 Juli 1975, kontrak kerjasama berakhir pada 31 Oktober 2013.
Hasil audit teknologi ini dijadikan dasar bagi pemerintah untuk memutuskan apakah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) layak untuk diakuisisi atau tidak.
o Pemerintah mengambil keputusan untuk memutuskan kontrak dan mengambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
o Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk.
KASUS PT. INALUM
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
19
Melakukan audit teknologi di:
o PT. PINDAD dalam memproduksi alutsistakendaraan taktis (rantis) 2,5 ton di Indonesia,
o PT. LEN Industri dalam memproduksi alutsistaSurveilance System MPA di Indonesia.
o PT. Dirgantara Indonesia dalam memproduksialutsista roket jenis R Han 122 di Indonesia.
Sasaran untuk mengetahui:
o Kapabilitas perusahaan industri pertahanan & Inovasinya (rekayasa , pengembangan, investasi, produksi, kapasitas produksi, kinerja perusahaan) untuk jenis alutsista Rantis 2,5 ton, jenis R Han 122, Surveilance system MPA.
o Tingkat kesiapan teknologi dan manufakturing alutsista Rantis 2,5 ton, jenis R Han 122, Surveilance system MPA.
Hasil audit teknologi sebagai pertimbangan bagi KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) untuk pengadaan alutsista TNI.
KASUS INDUSTRI PERTAHANAN
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
20
Tujuan audit teknologi:
o Identifikasi peluang menghasilkan pendapatan dari teknologi, fasilitas dan layanan yang dimiliki Politeknik Oxford.
o Memotivasi staf dan meningkatkan perhatian industri.
o Sumber informasi manajemen strategis.
Hasil audit teknologi:
o Dapat diidentifikasi beberapa ide yang berpotensi untuk dipatenkan, bahkan dikomersialkan.
o Pengembangan riset strategis jangka panjang.
o Identifikasi kemampuan konsultansi dan layanan laboratorium.
o Identifikasi kemampuan sivitas akademika di bidang riset, pengajaran dan pengembangan teknoprener.
KASUS AUDIT TEKNOLOGI DI POLITEKNIK OXFORD
Sumber: E.R.J Bell, dkk., A paper presented at the Technology Transfer and Implementation Conference (TTI 92), London, 6-8 July 1992.
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
21
Perintah : Surat Direktur TIPIKOR KaBARESKRIM Nomor B/4266/Tipidkor/VIII/2013/Bareskrim tanggal 28 Agustus 2013 tentang penunjukkan ahli.
Tujuan:
1. Menilai kebenaran tingkat capaian proyek yang telah diklaim oleh Pihak Tersangka;
2. Melakukan audit kesesuaian secara fisik antara desain dengan kondisi fisik yang ada;
3. Menilai tingkat kewajaran nilai bangunan/mesin yang dibangun/diadakan dengan mengacu pada nilai kontrak yang telah disepakati.
Dari hasil audit teknologi dapat dibuktikan kerugian Negara terjadi melaluiketidaksesuaian volume dan spesifikasi.
INVESTIGASI KASUS KORUPSI PEMBANGUNAN POLDER KAMPUNG BANDAN
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
22
BEBERAPA KASUS YANG PERLU DILAKUKAN AUDIT TEKNOLOGI UNTUK MEMPERKECIL DAMPAK KEGAGALAN TEKNOLOGI
Kagagalan konstruksi jembatan, bangunan, dll. Produk-produk import yang akan masuk ke Indonesia
untuk perlindungan pengguna di dalam negeri
Teknologi gagal yang terlanjur masuk pasar (misal: samsung galaxy note 7, Toyota Yaris, Camry, Vios dan Toyota Corolla yang keluar
tahun 2001 sampai tahun 2008).Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian
bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain,
pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan
manusia dalam penggunaan teknologi atau industri.
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
23
Runtuhnya jembatan KutaiKartanegara
Meledaknya tabung gas
Tragedi lumpur Lapindo Bencana teknologi yang dahsyat akibat ledakan kilangmigas, pabrik petrokimia, pompa bensin, dll
KASUS AUDIT TEKNOLOGI
24