Spesifikasi Teknis Jl.rta. Milono Km. 8,5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknisi Speks

Citation preview

SPESIFIKASI TEKNISProgram : Program Pengembangan PerkotaanKegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana SehatPekerjaan : Peningkatan Jalan RTA. Milono Km 8,5 Komplek Perumahan Kereng Indah Permai II, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan TengahKeterangan :Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis Kegiatan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri;2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan Kegiatan;6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan Kegiatan;7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

SPESIFIKASI TEKNISPasal 1PEKERJAAN PENDAHULUANLingkup Pekerjaan terdiri dari Mobilisasi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi menjadi berhasil yang baik dan sempurna dan dilakukan selambat-lambatnya 15 hari setelah SPMK diterbitkan.Pekerjaan pendahuluan melingkupi : Pekerjaan Pengukuran Lapangan Papan Nama KegiatanDemobilisasi peralatan.PEKERJAAN PASANG BOWPLANK Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran kembali dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan peil ketinggian, batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ada tertera kebenarannya. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk dimintakan keputusannya. Penentuan titik ketinggian/elevasi saluran dan sudut-sudutnya hanya dilakukan dengan alatalat waterpass. Pemborong harus menyediakan waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Lapangan. Pengukuran menggunakan benang dengan azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Untuk patok ukur dipasang yang kuat, tertancap tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah.Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran harus memperoleh persetujuan dari Direksi PekerjaanPASAL 2PEKERJAAN TIMBUNANPekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini bergelombang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Pilihan Berbutir di atas Tanah Rawa.Timbunan pitihan bergelombang digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar pada lapisan penopang (capping layer) dan jika diperlukan di daerah galian. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabitisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.

Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous yang dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah hanyutnya partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan jenis ini telah diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi ini mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk konsolidasi dan stabilitas lereng.Toleransi Dimensi Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari 2 em atau lebih rendah 3 em dari yang ditentukan atau disetujui.Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus eukup rata dan harus memiliki kelandaian yang eukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 em dari garis profil yang ditentukan.Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 em atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 em.Perbaikan Terhadap Timbunan yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan harus diperbaiki dengan menggemburkan permukaannya dan membuang atau menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan kembali dan pemadatan kembali.Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan dalam atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggarn bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan "motor grader" atau peralatan lain yang disetujui.Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas batas kadar air yang atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggarn bahan tersebut dengan penggunaan motor grader atau alat lainnya secara berulang ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Altematif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggarn dan membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.Timbunan yang telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini, menjadijenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat bahan dari Spesifikas ini harnslah seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian bahan.Timbunan BiasaTimbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa bergelombang terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen dari Spesifikasi ini.

Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat sifat sebagai berikutTanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OR dan Pt dalam sistem uses serta tanah yang mengandung daun - daunan, rumput-rumputan, akar, dansampah.Tanah dengan kadar air alamiah sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan (>Kadar Air Optimum + 1%).Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggiTimbunan PilihanTimbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan atau Timbunan Pilihan Berbutir bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan-bahan ini telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, Seluruh timbunan lain yang digunakan bergelombang dipandang sebagai timbunan biasaTimbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan bergelombang terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan bergelombang memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan, Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki CBR paling sedikit 10.% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100.% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 1742 : 2008.Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang eukup, bilamanadilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikillempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan akan tergantung pada keeuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.Penghamparan Timbunan Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnyaTanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah disiapkan pada saat euaea eerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan Timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tereampur. Dalam pembentukan drainase sumuran vertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok di antara kedua bahan tersebut dengan memakai aeuan sementara dari pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous dilaksanakanPemadatan Timbunan Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis bergelombang dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai meneapai kepadatan yang disyaratkan.Pemadatan timbunan tanah bergelombang dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air optimum bergelombang didefmisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI03-1742-1989.Seluruh timbunan batu bergelombang ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 em dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 em serta mampu

mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harusdilaksanakan sampai meneapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkandi bawah.

Setiap lapisan timbunan yang dihampar bergelombang dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya dan bergelombang diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar.Timbunan bergelombang dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap mas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati bergelombang terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.Dalam membuat timbunan sampai pada atau di atas gorong-gorong dan bilamana disyaratkan dalam Kontrak sampai pada jembatan, Penyedia Jasa bergelombang membuattimbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya.Jika kondisi-kondisi memerlukan

penempatan timbunan kembali atau timbunan pada satu sisi jauh lebih tinggi dari sisi lainnya, penambahan bahan pada sisi yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan sampai persetujuan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan penimbunan sampai struktur tersebut telah berada di tempat dalam waktu 14 hari, dan pengujian-pengujian yang dilakukan di laboratorium di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa struktur tersebut telah meneapai kekuatan yang eukup untuk menahan tekanan apapun yang ditimbulkan oleh metoda yang digunakan dan bahan yang dihampar tanpa adanya kerusakan atau regangan yang di luar faktor keamananPASAL 3PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH TELFORDPekerjaan ini harus meliputi pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, pemasangan, penguncian dan pemadatan agregat (batu belah) yang berkualitas baik di atas permukaan yangtelah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan perincian yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan perincian Direksi Teknik, dan memelihara lapis pondasi yang telah selesai sesuai dengan yang disyaratkan. Pemrosesan harus meliputi, pemecahan,pemisahan, pencampuran dan operasi lain yang perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi persyaratan dari Spesifikasi Ini.Lapisan Telford merupakan lapisan Pondasi Bawah yang terdiri atas batu belah yang beralaskan hamparan pasir di atas lapisan tanah dasar. Rongga-rongga diantara batu belah ini diisi dengan batu pengunci yang lebih kecil sehingga permukaannya rata dengan permukaan batu belah. Penggunaan konstruksi ini cocok untuk daerah-daerah dimana peralatan dan segala keperluannya sukar disediakan sehingga perlu penerapan teknologi tepat guna yang dikerjakan secara padat karya dan peralatan yang sederhana.Toleransi Dimensi Permukaan lapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana, dengan toleransi di bawah ini :Tebal Lapisan TelfordToleransi TinggiPermukaan

15 Cm 1.00 Cm

20 Cm 1.50 Cm

30 Cm 2.00 Cm

Catatan : Tebal Lapisan Telford dijelaskan dalam ayat 5.7.2 (6) dari Spesifikasi ini.Permukaan-permukaan lapisan Telford dari semua konstruksi tidak boleh ada yang tidak rata dan semua punggung permukaan-permukaan itu harus sesuai dengan yang tercantum di Gambar Rencana. Tebal minimal untuk lapisan Telford tidak boleh kurang dari tebal yang disyaratkan.Perbaikan dari Lapisan Telford yang tidak Memuaskan Tempat dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memuaskan toleransi yang disyaratkan dalam Pasal 5.4a.1 (7), atau yang permukaannya berkembang menjadi tidak rata baik selama konstruksi atau setelah konstruksi, harus diperbaiki dengan membongkar permukaan dan membuang atau menambah bahan pengunci sebagaimana diperlukan, yang selanjutnya dibentuk dan dipadatkan kembali. Bahan (Batu Belah, batu pecah) untuk Lapisan Telford yang tidak memenuhi persyaratan kekerasan, seperti yang ditetapkan dalam Spesifikasi ini harus diganti dengan jalan membongkar dan membuang serta menngantinya dengan bahan yang memenuhi persyaratan. Perbaikan dari Lapis Pondasi Telford yang tidak memenuhi syarat kepadatan atau sifat bahan yang dibutuhkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan Direksi Teknik dan dapat meliputi pemadatan tambahan, pemadatan kembali, pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah tebal bahan itu.MATERIAL Pasir Pasir yang digunakan sebagai dasar ( bantalan) untuk meletakkan batu belah adalah pasir bersih, pasir laut atau pasir urug yang baik dan tidak mengandung lempung, bebas dari akar, rumput, sampah atau kotoran lainnya. Lapisan pasir ini merupakan dasar untuk meletakkan batu belah dengan tegak. Pasir ini harus mempunyai ukuran 95% < 4,.75 Cm. Tebal lapisan pasir adalah 10 15 Cm padat.Batu Pinggir Batu pinggir atau batu penyangga dimaksud untuk menjaga supaya pinggiran lapisan batu yang dihampar sebagai Lapisan Telford dapat tertahan dengan baik. Batu Pinggir (batu penyangga) dipasang sepanjang pinggiran Lapisan Telford memanjang jalan disebelah kiri dan kanan dengan ukuran lebih tebal dari lapisan batu belah pokok (minimal 1.5 kalinya ), atau 20-25 Cm.Batu Belah Batu belah (pokok) yang dipergunakan haruslah batu belah dengan paling sedikit 2 (dua) bidang pecah berasal dari batu besar yang dibelah-belah (batu gunung atau batu kali) yang keras dan sedapat mungkin mempunyai tampang melintang yang persegi. Ukuran batu belah (pokok) ini tergantung dari ketebalan lapisan Telford yang dibuat, seperti yang tercantum dibawah ini.Tebal Lapisan

TelfordUkuran batu belah (pokok) (Cm)

(cm)PanjangLebarTinggi

15.0020.0015-2015-2510-1510-1515.0020.00

Batu Pengunci Batu Pengunci terdiri atas batu pecah yang mengisi rongga antara batu belah (pokok) dan mempunyai kualitas yang sama dengan batu pelah (pokok). Umumnya untuk batu pengunci dipergunakan pecahan-pecahan dari batu belah, mempunyai permukaan belahan lebih dari 3 (tiga) bidang. Ukuran batu pengunci berkisar antara 5-7 Cm.

PELAKSANAAN DAN PEMADATAN LAPIS PONDASI TELFORDPenyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Telford Apabila Lapis Pondasi Telford akan dipasang pada permukaan tanah dasar yang baru disiapkan, lapisan harus selesai sepenuhnya, dimana tanah dasar harus dibersihkan sehingga tidak terdapat akar, rumput, sampah atau kotoran lainnya dan kemudian diberi bentuk sesuai dengan kemiringan yang disyaratkan yaitu antara 2% sampai 4% ke kiri dan ke kanan dari as jalan. Tanah dasar kemudian dipadatkan dengan mesin gilas kapasitas 8-10 ton, sehingga mencapai nilai CBR minimum 5%. Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam keadaan lembab (tidak basah). Jika tanah dasar lembek maka diperlukan perbaikan menggunakan tanah merah dengan ketebalan sesuai petunjuk Direksi Teknik atau sesuai yang tercantum dalam Gambar Rencana. Apabila Lapis Pondasi Telford akan dipasang pada perkerasan atau bahu yang ada, semua kerusakan pada perkerasan atau bahu harus diperbaiki, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik. Pada tempat yang telah disediakan untuk pekerjaan bahan Lapis Pondasi Telford, sesuai dengan ayat (a) dan (b) di atas, harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknik untuk sekurang-kurangnya 100 meter kedepan dari pemasangan lapis pondasi Telford. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum pondasi baru dipasang.PenghamparanBantalan PasirDi atas tanah dasar yang telah disiapkan dihamparkan pasir atau pasir urug sesuai ketentuan yang disyaratkan, digilas menggunakan mesin gilas sehingga menghasilkan tebal padat yang diperlukan (10-15 cm) atau sesuai dengan Gambar Rencana.Batu TepiPada kedua sisi lapisan pasir diletakkan batu tepi dengan jarak sesuai lebar rencana perkerasaan jalan dan ketebalan yang lebih besar ( 1.50 kali) dari batu belah pokok dengan lebar yang besar di bawah, permukaan atas batu pinggir ini mempunyai elevasi yang sama dengan permukaan batu belah pokok. Batu tepi dipasang dengan dasar lebih rendah dari tanah dasar jalan.Batu belah (Pokok)Batu belah (pokok) diletakkan di atas bantalan pasir dengan tegak, dengan lebar yang terbesar terletak di bagian bawah. Batu belah (pokok) disusun satu baris melintang jalan dimulai dari pinggir. Peletakan batu harus sedemikian rupa sehingga lebar batu tegak lurus sumbu jalan dan panjangnya sejajar sumbu jalan. Kedudukan dua batu yang berdampingan harus saling bersinggungan. Baris berikutnya diletakkan sedemikian rupa sehingga bidang persinggungan batu belah (pokok) pada baris ini tidak terletak dalam satu garis lurus dengan persinggungan batu belah (pokok) pada baris sebelum dan baris berikutnya.Batu KunciRongga-rongga diantara batu belah (pokok) diisi dengan batu pecah sebagai batu kunci. Besarnya batu kunci tergantung dari besarnya rongga dan dimasukkan ke dalam rongga dengan pukulan martil berat 2 kg. Batu pecah untuk pengunci dipakai pecahan batu belah yang mempunyai kualitas yang sama dengan batu belah (pokok)

Pemadatan Segera setelah batu kunci dimasukkan dalam rongga-rongga antara batu belah (pokok) dengan pukulan, dan tidak boleh ada bagian-bagian batu kunci yang menonjol di atas batu belah. Periksa apakah lapisan sudah kompak dan batu kunci sulit dicabut. Di atas lapisan ini ditabur pasir sehingga diperoleh permukaan yang rata, kemudian diadakan pemadatan dengan mesin gilas 8-10 ton. Jika perlu batu kunci yang lebih kecil bisa ditambahkan selama proses penggilasan. Pemadatan dapat dikatakan cukup jika batu belah tidak bergerak lagi selama penggilasan/pemadatan. Operasi penggilasan harus dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber-super elevasi, penggilasan harus dimulai pada bagian rendah dan bergerak sedikit demi sedikit kearah yang tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas mesin gilas menjadi tak tampak dan lapis tersebut terpadatkan merata.PENJELASAN TAMBAHAN Pondasi Jalan batu belah ini ( Telford) perlu ditutup dengan lapis penutup yang berfungsi sebagai lapisan aus, serta untuk memperoleh permukaan akhir yang rata. Dengan lapisan aus ini maka pembaharuan perkerasan jalan tidak memerlukan pembongkaran lapis tebal-tebal, tapi cukup ditambah lapisan aus lagi, yang terdiri dari butir-butir batu pecahan ukuran kecil atau pasir kerikil. Lapisan Pasir Urug dimaksudkan sebagai perbaikan tanah dasar, mencegah kontaminasi tanah liat atau air kapiler dari tanah dasar, atau untuk melancarkan pembuangan air hujan yang masuk dari atas.Pada jalan lama yang sudah mempunyai permukaan cukup kuat, lapisan pasir urug dan/atau batu belah dapat ditiadakan, dan cukup diletakkan hanya lapis pengisi dan lapis penutup sajaPASAL 4LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU)Pelaburan aspal harus disemprot hanya pada permukaan yang kering dan bersih, serta tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan. Pelaburan aspal harus dilaksanakan hanya selama musim kemarau atau bilamana cuaca diperkirakan baik paling sedikit 24 jam setelah pengerjaan.Direksi Pekerjaan akan memeriksa permukaan jalan sebelum pekerjaan pelaburan dimulai, untuk mengetahui apakah permukaan jalan telah benar-benar disiapkan dan dibersihkan sesuai ketentuan dari Spesifikasi ini. Penyedia Jasa tidak diperkenankan memulai pekerjaan pelaburan sebelum mendapat izin dari Direksi PekerjaanPekerjaan BURTU dan BURDA yang telah selesai, permukaannya harus terlihat seragam, dan bentuknya menerus, terkunci rapat, harus kedap air tanpa ada lubang- lubang atau tanpa memperlihatkan adanya bagian yang kelebihan aspal. Permukaan pekerjaan pelaburan aspal yang telah selesai harus dipelihara oleh Penyedia Jasa paling sedikit selama 3 hari agar tidak terdapat agregat yang lepas.Pekerjaan BURTU dan BURDA yang tidak memenuhi ketentuan, harus diperbaiki sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dapat mencakup pembuangan atau penambahan bahan, pembuangan seluruh bahan dan pekerjaan penggantian atau pelaburan dengan BURTU atau BURDA untuk menghasilkan pekerjaan yang memenuhi ketentuan

Bahan Yang Digunakan 1. Agregat PenutupAgregat penutup harus terdiri dari butiran yang bersih, keras, kerikil pecah atau batu pecah dari bahan yang awet, bebas dari kotoran, lempung, debu atau benda lainnya yang dapat menghalangi penyelimutan yang menyeluruh oleh aspalAgregat penutup harus dijaga agar tetap dalam keadaaan kering dan bebas dari debu dan kotoran, dan harus memenuhi ketentuan berikutPersentase berat kerikil pecah yang tertahan ayakan 4,75 mm yang mempunyai dua bidang pecah min 90 %Batas ukuran partikel agregat untuk BURTU dan untuk lapisan pertama menurut Tabel di bawah ini.Tabel Ketentuan Ukuran AgregatUkuran

nominal (mm)Ukuran

terkecil

rata- rataPersentase ukuran

terkecil rata-rata dalam

batas 2,5 mm dari ALDPersentase maksimum lolos ayakan

12,56,4 - 9,5652

2. Bahan AspalBahan aspal yang dipakai harus dari jenis aspal semen Pen.80/100 memenuhi ketentuan AASHTO M20 70 atau jenis Pen.60/70 sesuai Tabel, dan dapat diencerkan memakai minyak tanah sesuai ketentuan Tabel, tabel ini harus dipakai untuk merancang bahan aspal.Tabel Rancangan Bahan Aspal

CTemperatur

UdaraPerbandingan Minyak TanahTemperatur

Penyemota

Terhdap1Aspal Pen. 80/100Aspal Pen.60/70

(C saa3tn (C)

20,01113157

22,5911162

25,079167

27,557172

1. pph = bagian minyak tanah per 100 bagian volume aspal.2. Temperatur penyemprotan yang sebenarnya harus berada dalam rentang 10o C dari nilai-nilai yang telah ditentukan dalam tabel di atas.3. Bilamana temperatur udara berada pada temperatur antara dari kolom satu di atas, makaproporsi kerosen dan temperatur penyemprotan yang dipilih haruslah temperatur yang terendah di antara keduanya. Perkiraan rentang perubahan temperatur saat pengukuran dan penyemprotan harus diperkirakan sebelumnya.Bahan aspal yang dipanaskan pada temperatur penyemprotan selama lebih dari 10 jam pada temperatur penyemprotan seperti ditentukan pada Tabel di atas atau telah dipanaskan melebihi 200 C, harus ditolak.Bila digunakan aspal modifikasi maka persyaratan aspal modifikasi yang digunakan harus berjenis elastomer sesuai dengan dengan temperatur penyemprotan 170 C.Bilamana pelaksanaan pelaburan terpaksa harus dilaksanakan dalam kondisi yang kurang menguntungkan atau dalam kondisi cuaca tanggung, atau kelekatan aspal terhadap agregat (SNI 03-2439-1991) dalam kondisi tanggung Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan atau menyetujui

penggunaan bahan anti pengelupasan (anti-stripping agent) untuk meningkatkan ikatan antara agregat dan aspal.Bahan tambah (additive) yang dipakai harus dari jenis yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan proporsi yang diperlukan harus dicampur dalam bahan aspal sampai merata sesuai dengan pabrik pembuatnya. Campuran ini harus disirkulasikan dalam distributor minimum selama 30 menit pada kecepatan penuh pompa untuk memperoleh campuran yang homogen.PASAL 5PEKERJAAN SAND SHEET (LATASIR)Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang dicampur secara panas di pusat instalasi pencampuran, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana.Semua campuran dirancang dalam Spesifikasi ini untuk menjamin bahwa asumsi rancangan yang berkenaan dengan kadar aspal, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan sesuai dengan lalu-lintas rencana.Lapis Tipis Aspal Pasir (Sand Sheet. SS) Kelas A dan B Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) yang selanjutnya disebut SS, terdiri dari dua jenis campuran, SS-A dan SS -B. Pemilihan SS-A dan SS-B tergantung pada tebal nominal minimum. Sand Sheet biasanya memerlukan penambahan filler agar memenuhi kebutuhan sifat-sifat yang disyaratkan.Tebal Lapisan dan Toleransi Tebal aktual hamparan lapis beraspal, harus sama atau lebih besar dari tebal rancangan yang ditentukan dalam Gambar [untuk keperluan desain tebal perkerasanj. Direksi Pekerjaan, menurut pendapatnya, dapat menyetujui dan menerima tebal aktual hamparan lapis pertama yang kurang dari tebal rancangan yang ditentukan dalam Gambar karena adanya perbaikan bentuk. Tebal individu masing-masing jenis campuran beraspal tidak boleh kurang dari tebal rancangan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dengan toleransi masing-masing jenis campuran yang disyaratkan . Bilamana campuran aspal yang dihampar lebih dari satu lapis dan tebal individu salah satu jenis campuran tidak memenuhi toleransi jenis campuran yang disyaratkan, maka seluruh tebal campuran aspal tidak boleh kurang dari jumlah tebal rancangan dari masing-masing jenis campuran yang ditunjukkan dalam Gambar dengan mempertimbangkan toleransi masing-masing jenis campuran yang disyaratkan.Toleransi tebal untuk tiap lapisan Campuran beraspal : Latasir tidak lebih dari 2,0 mm,Tebal Nominal Minimum Campuran BeraspalTebal NominalJenis CampuranSimbolMinimum (em)Latasir Kelas ASS-ALatasir Kelas BSS-BLataston Lapis AusHRS-WCLapis PondasiHRS-BaseLaston Lapis AusAC-WCLapis AntaraAC-BCLapis PondasiAC-Base

Bilamana campuran aspal yang dihampar lebih dari satu lapis, seluruh tebal eampuran aspal tidak boleh kurang jumlah tebal raneangan yang ditunjukan dalam Gambar dengan toleransi masing-masing jenis Campuran yang disyaratkan.BAHANAgregat Umum Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa agar campuran beraspal, yang proporsinya dibuat sesuai dengan rumusan campuran kerja, memenuhi semua ketentuan yang disyaratkantergantung campuran mana yang dipilih.Agregat Kasar Fraksi agregat kasar untuk raneangan eampuran adalah yang tertahan ayakan No.4 (4,75 mm) yang dilakukan seeara basah dan harus bersih, keras, awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabe16.3.2.(la). Fraksi agregat kasar harus dari batu peeah mesin dan disiapkan dalam ukuran nominal sesuai dengan jenis eampuran yang direneanakan Agregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang Angularitas agregat kasar didefinisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih besar dari 4,75 mm dengan muka bidang peeah satu atau lebih Agregat kasar untuk Latasir kelas A dan B boleh dari kerikil yang bersih Fraksi agregat kasar harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi peneampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) sedemikian rupa sehingga gradasi gabungan agregat dapat dikendalikan dengan baik.Agregat Ralus Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau hasil pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No.4 (4,75 mm). Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir harus ditempatkan terpisah dari agregat kasar. Pasir alam dapat digunakan dalam campuran AC sampai suatu batas yang tidak melampaui 15% terhadap berat total campuran. Agregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Batu pecah halus harus diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu dalam Pasal 6.3.2.(1). Apabila fraksi agregat halus yang diperoleh dari hasil pemecah batu tahap pertama (primary crusher), tidak memenuhi pengujian Standar Setara Pasir sesuai TabeI6.3.2.(2a), maka fraksi agregat harus dipisahkan dengan scalping screen sebelum masuk pemecah batu tahap kedua (secondary crusher) atau harus diperoleh melalui proses pencucian secara mekanis. Agregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi pencampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds) yang terpisah sehingga gradasi gabungan dan presentase pasir didalam campuran dapat dikendalikan dengan baik. Agregathalusharus memenuhi ketentuan sebagaimana ditunjukkan pada

TabeI6.3.2.(2a).

Tabel6.3.2.(2a) Ketentuan Agregat HalusPengujianStandarNilaiNilai Setara PasirSNI03-4428-1997MinKadar LempungSNI 3423 : 200860%MaksAngularitas (kedalaman dari permukaan < 10 em)Min. 45

Angularitas (kedalaman dari permukaan z 10 em) SNI03-6877-2002 Min. 40Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Beraspal Bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) terdiri atas debu batu kapur (limestonedust, Calcium Carbonate, CaC03),atau debu kapur padam yang sesuai dengan

AASHTO M303-89 (2006), semen atau mineral yang berasal dari Asbuton yang sumbemya disetujui oleh Direksi Pekerjaaan. Jika digunakan Aspal Modifikasi dari jenis Asbuton yang diproses maka bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) haruslah berasal dari mineral yang diperoleh dari Asbuton tersebut. Bahan pengisi yang ditambahkan hams kering dan bebas dari gumpalan gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan sesuai SNI 03-4142-1996 hams mengandung bahan yang 1010sayakan No.200 (75 micron) tidak kurang dari 75 % terhadap beratnya kecuali untuk mineral Asbuton. Mineral Asbuton hams mengandung bahan yang lolos ayakan No.100 (150 micron) tidak kurang dari 95% terhadap beratnya. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian, digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka proporsi maksimum yang diijinkan adalah 1,0% dari berat total campuran beraspal. Kapur yang seluruhnya terhidrasi yang dihasilkan dari pabrik yang disetujui dan memenuhi persyaratan yang disebutkan pada Pasal 6.3.2.(2b) diatas, dapat digunakan maksimum 2% terhadap berat total agregat.Semua campuran beraspal hams mengandung bahan pengisi yang ditambahkan (filler added) harus dalam rentang 1 - 2% dari berat total agregat.Gradasi Agregat Gabungan Gradasi agregat gabungan untuk campuran aspal, ditunjukkan dalam persen terhadap berat agregat dan bahan pengisi, hams memenuhi batas-batas yang diberikan dalam Tabel 6.3.2.(3). Rancangan dan Perbandingan Campuran untuk gradasi agregat gabungan hams mempunyai jarak terhadap batas-batas yang diberikan dalam Tabel6.3.2.(3).

TabeI6.3.2.(3) Amplop Gradasi Agregat Gabungan Untuk Campuran AspalUkuran

Ayakan

(mm)% Berat Yang Lolos terhadap Total Agregat dalam Campuran

Latasir (SS)Lataston (HRS)Laston (AC)

Gradasi

SenjangGrasdasi

Semi

SenjangGradasi HalusGradasi Kasar

Kelas AKelas BWCBaseWCBaseWCBCBaseWCBCBase

37,5100100

2510090 -10010090 -100

1910010010010010010010090 -10073 -9010090 -10073 -90

12590 -10090 -10087 -10090 -10090 -10074 -9061 -7990 -10071 -9055 -76

9590 -10075 -8565 -9055 -8855 -7072 -9064 -8247 -6772 -9058-8045 -66

47554 -6947 -64395- 5043 -6337 -5628 -395

23675 -10050_72'35 -55'50-6232 -44391- 53346- 49308- 3728 -39123 -34 619 -26,8

1 1831 6- 40283- 3824 I- 2819 -25 615 -22 312 -18 I

060035 -6015 -3520-4515 -3523,1- 30207-2817,6- 2213 -19 I10 -16,77 -136

030015 -355 -35155- 2213 7-20114-169 -1557 -13,75 -11,4

01509 -154 -134 -106 -135 -1145-9

0,07510 -158-136 -102-96-104-84 -104-83 - 64 -104-83-7

Catatan:1) Laston (AC) bergradasi kasar dapat digunakan pada daerah yang mengalami deformasi yang lebih tinggi dari biasanya seperti pada daerah pengunungan, gerbang tol atau pada dekat lampu lalu lintas.2) Lataston (HRS) bergradasi semi senjang sebagai pengganti Lataston bergradasi senjangdapat digunakan pada daerah dimana pasir halus yang diperlukan untuk membuat gradasiyang benar-benar senjang tidak dapat diperoleh.3) Untuk HRS-WC dan HRS-Base yang benar-benar senjang, paling sedikit 80% agregat lolos ayakan No.8 (2,36 mm) harus lolos ayakan No.30 (0,600 mm). Lihat TabeI6.3.2.4 sebagai contoh batas-batas "Bahan Bergradasi Senjang" di mana bahan yang lolos No.8 (2,36 mm) dan tertahan pada ayakan No.30 (0,600 mm).4) Untuk semuajenis campuran, rujuk TabeI6.3.2.(1).(b) untuk ukuran agregat nominal maksimum pada tumpukan bahan pemasok dingin.5) Apabila tidak ditetapkan dalam Gambar, penggunaan pemilihan gradasi sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan dengan mengacu pada panduan Seksi 6.3 ini.

PASAL 6PEKERJAAN TANAH6.1. Lingkup Pekerjaan :Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan untuk melaksanakanpekerjaan sesuai dengan spesifikasi.6.2. Pekerjaan yang meliputi :1. Galian tanah biasa;2. Pemotongan pembersihan akar pohon dengan manual;3. Pekerjaan pengalian tanah untuk saluran drainase dengan manual;4. Pekerjaan Pembuangan, tanah atau kotoran dibuang ke tempat yang diperbolehkan;5. Urugan menggunakan tanah galian dan tanah urug diratakan kembali dengan manual.Pasal 7PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH Pekerjaan pasangan batu dilakukan setelah bowplank diperiksa dan disetujui Direksi/pengawas; Penggalian tanah untuk pasangan batu belah agar dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar; Pekerjaan pasangan batu memakai batu belah dengan perekat campuran 1 PC : 4 PS; Susunan pasangan batu harus ditata sedemikian rupa sehingga terjadi ikatan yang baik (tidak terjadi keruntuhan/gelincir); Plesteran tepi atas dan sisi dalam menggunakan campuran 1PC : 4 Ps kemudian diondrong, ukuran plesteran disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar; Setelah plesteran cukup kering dan kuat, sisi luar saluran diurug rata dengan tanah sekitar dan dipadatkan; Pekerjaan finishing harus dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan dan atas petunjuk Direksi.Pasal 8PEKERJAAN BETON8.1. Pekerjaan begistinga. Untuk seluruh pekerjaan bekesting dipergunakan kayu hutan klas III yang berkualitas baik, tebal 2 cm dan papan bekesting 2/20 tidak boleh dipergunakan 2 (dua) kali (berulang). Untuk penunjangnya digunakan kayu bulat.b. Celah-celah antara papan ditutup dengan plastik yang cukup tebal agar air adukan tidak lolos keluar.c. Sebelum mulai mengecor sebelah dalam bekesting harus disiram air/dibersihkan dari segala kotoran-kotoran bekas atau puing-puing papan.8.2. Pekerjaan pembesiana. Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas dari cacatcacat seperti retak, bengkok-bengkok serpih dan sebagainya.c. Dimensi dan penampang bulat besi beton harus sesuai dengan gambar kerja (full dan sesuai standarisasi SII) memenuhi batas toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan PBI 1971.

d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.e. Penyimpanan besi beton tidak boleh dibiarkan ditempat terbuka terlalu lama.8.3. Pekerjaan Cor Beton bertulanga. Pekerjaan plat beton menggunakan beton bertulang menggunakan beton camp.1Pc:2Ps:3Kr untuk pembesian yang dipakai menyesuaikan gambar rencana.b. Lebar dan ketebalan plat beton bertulang sesuai rencana pada gambar.c. Selama beton belum kering dan keras, kontraktor harus menjaga untuk tidak dilalui/dibebani (harus menyediakan lintasan alternatif).8.4. Persyaratan bahan :a. Air Air yang dipergunakan dalam pekerjaan ini baik untuk mencampur atau pun untuk membuat basah luluh (perekat) atas adonan, harus air yang tawar dan bersih. Dalam hal ini air sungai yang tidak mengandung bahan-bahan yang cepat mengendap dapat dipakai. Air yang mengandung lumpur tidak dipakai dalam pekerjaan ini. Air tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan baja talangan. Air harus bersih dan jernih sesuai dalam NI-2b. Semen Portland Semen yang dipakai untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PUBB dan memenuhi mutu persyaratan Standard Industri Indonesia (SII). Kondisi semen yang tidak memenuhi persyaratan untuk dipergunakan adalah sebagai berikut: Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya Kantong zak semen yang telah sobek. Semen yang tertumpah Semen yang dipakai untukmencampuri kering dan sudah bermalam Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari. Penyimpanan harus dalam tempat rapat air dengan lantai terangkat dan ditumpuk dalam urutan pengiriman, apabila sudah mulai akan membatu/rusak harus dikeluarkan dari lapangan.c. Pasir Pasir yang digunakan untuk mengecor adalah pasir terdiri partikel yang tajam dan keras, untuk membuat perekat serta adonan/plesteran, pasangan harus berkualitas baik (tidak mengandung lumpur) dan tanah liat serta bahan-bahan organik lainnya. Pasir laut, pasir urug sekali-kali tidak boleh dipergunakan untuk membuat adonan plesteran pasangan dan mengecor. Pasir untuk lantai kerja harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah liat Gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah karang, alkali, bahanbahan organik dari tanah liat, plastik dan bahan-bahan lain dari substansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Jumlah

presentase dari segala macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh dari 5% terhadap berat kering. Segala pasir yang dipakai untuk produksi beton dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan bila terpaksa dikehendaki harus campuran dari proporsi (bandingkan) yang tepat dari pasir buatan dan pasir alam. Pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan saringan Standard sesuai dengan Standard Indonesia. Untuk beton menggunakan PBI 1971, atau dengan ketentuan sebagai berikut :SARINGANPRESENTASE SATUAN TIMBANGAN

TERTINGGI DARI SARINGAN

40-15

86-15

1610-25

3010-30

5015-35

10012-20

PAN3-7

Jika presentase satuan tertinggi dalam saringan no.16 adalah 20% atau kurang, batas maksimum untuk presentase satuan dalam saringan no.8 dapat naik sampai 20%. Pasir untuk spesi / mortar yang pergunakan untuk lapisan batu dan plesteran batu harus pasir alam bila diselidiki dengan saringan standard harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :SARINGANPRESENTASE TIMBANGAN

MELALUI SARINGAN (%)

8100100(maksimum)

Dalam batas tersebut diatas, pasir akan bermutu baik, layak dipergunakan untuk pasangan batu.d. Kerikil/agregat kasar, agregat halus Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan-batuan yang diperoleh dari pemecahan batu. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi. Kerikil yang digunakan harus bersih dari lumpur ataupun bahan-bahan lain. Penumpukannya harus dipisah dengan material-material lain seperti pasir, batu kali dan lain-lain.

PASAL 9

PENUTUPPekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam bestek, tetapi diselenggarakan atau diselesaikan oleh Kontraktor, hal itu harus dianggap seakan-akan pekerjaan ini diuraikan dan dimuat dalam justek ini, untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan sesuai spesifikasi.Demikian Rencana dan Syarat-syarat ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan