3
RS METTA MEDIKA SIBOLGA PENANGANAN TUBERKULOTIS DI RAWAT INAP No. Dokumen SPO/PPI-KEP/002 No. Revisi 00 Halaman 1 /3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. Feranika PENGERTIAN Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang dirawat diruang perawatan. TUJUAN Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama mendapatkan pelayanan di instalansi rawat inap, ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan tuberkulosis. KEBIJAKAN Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan. PROSEDUR 1. Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis 2. Selama menjalani perawatan pasien wajib mengenakan masker 3. Pintu ruang rawat isolasi harus selalu tertutup dan dikuncinya dipegang oleh petugas.Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis. A. Untuk pasien TB MDR baru - Setiap pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani

SPO Fix kk uli.doc

Embed Size (px)

Citation preview

RS METTA MEDIKA SIBOLGA

PENANGANAN TUBERKULOTIS DI RAWAT INAP

No. DokumenSPO/PPI-KEP/002No. Revisi00Halaman1 /2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit

DitetapkanDirektur dr. Feranika

PENGERTIAN

Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang dirawat diruang perawatan.

TUJUAN

Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama mendapatkan pelayanan di instalansi rawat inap, ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan tuberkulosis.

KEBIJAKAN

Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan.

PROSEDUR

1. Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis

2. Selama menjalani perawatan pasien wajib mengenakan masker

3. Pintu ruang rawat isolasi harus selalu tertutup dan dikuncinya dipegang oleh petugas.Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis.

A. Untuk pasien TB MDR baru

Setiap pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis.

Masker tersebut harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien yang bersangkutan tidak menderita Tuberkulosis paru.

Pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus ditempatkan terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu untuk kemudian secepatnya dikonsultasi ke poliklinik TB MDR.

B. Untuk pasien TB Paru-Paru

Setiap pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis.

Masker tersebut harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien yang bersangkutan tidak menderita Tuberkulosis paru.

Pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus ditempatkan terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu

UNIT TERKAIT

1. Instalasi Gawat Darurat

2. Instalasi Rawat Inap

3. Instalasi Rawat Jalan