Upload
nicholas-nichols
View
7
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RS METTA MEDIKA SIBOLGA
PENANGANAN TUBERKULOTIS DI RAWAT INAP
No. DokumenSPO/PPI-KEP/002No. Revisi00Halaman1 /2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit
DitetapkanDirektur dr. Feranika
PENGERTIAN
Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang dirawat diruang perawatan.
TUJUAN
Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama mendapatkan pelayanan di instalansi rawat inap, ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan tuberkulosis.
KEBIJAKAN
Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan.
PROSEDUR
1. Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis
2. Selama menjalani perawatan pasien wajib mengenakan masker
3. Pintu ruang rawat isolasi harus selalu tertutup dan dikuncinya dipegang oleh petugas.Pasien yang oleh dokter didiagnosis tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis.
A. Untuk pasien TB MDR baru
Setiap pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis.
Masker tersebut harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien yang bersangkutan tidak menderita Tuberkulosis paru.
Pasien yang dicurigai menderita TB MDR harus ditempatkan terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu untuk kemudian secepatnya dikonsultasi ke poliklinik TB MDR.
B. Untuk pasien TB Paru-Paru
Setiap pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis.
Masker tersebut harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien yang bersangkutan tidak menderita Tuberkulosis paru.
Pasien yang dicurigai menderita Tuberkulosis Paru harus ditempatkan terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan