17
Nama : Sri Manikati Nim : 4401411026 Rombel : 01 SISTEM SARAF A. Organisasi sistem saraf Sistem saraf memiliki tiga fungsi yang saling berhubungan, yaitu input sensoris, integrasi, dan output motoris. Input sensoris merupakan penghantar impuls atau sinyal dari reseptor, misalnya mata. Integrasi merupakan proses pengolahan impuls atau sinyal untuk menghasilkan respons. Adapun output motoris adalah penghantar impuls dari pusat pengolahan (otak) ke sel-sel efektor, misalnya sel-sel otot yang akan menghasilkan respons tubuh. Proses penyampaian informasi, memerlukan suatu media, yaitu sel saraf (neuron). Informasi yang disampaikan berupa impuls saraf.

Sri manikati 4401411026 saraf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sri manikati 4401411026 saraf

Nama : Sri Manikati

Nim : 4401411026

Rombel : 01

SISTEM SARAF

A. Organisasi sistem saraf

Sistem saraf memiliki tiga fungsi yang saling berhubungan, yaitu input sensoris, integrasi,

dan output motoris. Input sensoris merupakan penghantar impuls atau sinyal dari reseptor,

misalnya mata. Integrasi merupakan proses pengolahan impuls atau sinyal untuk

menghasilkan respons. Adapun output motoris adalah penghantar impuls dari pusat

pengolahan (otak) ke sel-sel efektor, misalnya sel-sel otot yang akan menghasilkan respons

tubuh.

Proses penyampaian informasi, memerlukan suatu media, yaitu sel saraf (neuron). Informasi

yang disampaikan berupa impuls saraf.

1. Sel Saraf (Neuron)

Neuron berfungsi menghantarkan impuls atau sinyal dari reseptor ke pusat saraf dan

meneruskannya ke efektor. Neuron tersusun atasbadan sel saraf, dendrit, dan akson (neurit).

Badan sel saraf mengandung inti sel (nukleus) dan sitoplasma (neuroplasma). Dendrit

merupakan serabut saraf yang bercabang-cabang. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls

(rangsang) dari ujung akson neuron lain menuju badan sel saraf. Akson merupakan serabut

Page 2: Sri manikati 4401411026 saraf

saraf yang panjang, namun tidak bercabang. Akson berfungsi menghantarkan impuls dari

badan sel saraf menuju neuron lain. Akson merupakan serabut saraf yang memiliki selaput.

Pada akson terdapat selubung mielin yang terdiri atas sel-sel Schwann. Selubung mielin

berfungsi meningkatkan kecepatan pengiriman impuls. Di antara selubung mielin terdapat

bagian akson yang tidak memiliki selubung yang disebut nodus Ranvier. Sama seperti

selubung mielin, nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalannya impuls.

Klasifikasi Neuron

A. berdasarkan fungsinya , neuron dibagi

a. neuron motorik : dari SSP ke efektor

b. neuron sensorik : dari organ sensorik ke SSP

c. interneuron : dari neuron sensorik ke neuron motorik

B. berdasarkan ukuran dan bentuk prosesus, neuron dibagi

a. neuron multipolar : jumlah prosesus lebih dari dua ( pada SSP)

b. neuron bipolar : jumlah prosesus dua (di ganglion koklearis dan vestibularis, retina

dan olfaktorius)

c. neuron pseudounipolar : jumlah prosesus satu tetapi bercabang dua (pada ganglion

spinalis yang merupakan ganglion sensorik/ di dorsal)

C. Neuroglia

merupakan penyusun jaringan saraf , tetapi tidak mampu menghantar impuls serta tidak

membentuk sinaps dengan sel lain.

Page 3: Sri manikati 4401411026 saraf

- Fungsinya sebagai pemelihara viabilitas neuron dan pengisi ruang antar neuron yang

mengandung sedikit jaringan ikat

D. Macam neuroglia

1) makroglia meliputi astrosit dan oligodendrosit

2) mikroglia

3) sel ependim

Makroglia :

Astrosit mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

sel glia terbesar

prosesus banyak

berperan sebagai makrofag

meliputi astrosit protoplasmic dan fibrosa

Oligodendrosit mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

ukuran lebih kecil dari astrosit

prosesus lebih sedikit dan lebih pendek dari astrosit

di substansia grisea terletak dekat dengan perikarion

di substansi alba terletak dekat dengan akson bermielin (merupakan penghasil myelin)

Mikroglia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

ukuran badan sel kecil, padat, gepeng dan prosesusnya pendek

banyak di substansia grisea

berubah fungsi menjadi fagosit pada kerusakan jaringan otak

Sel ependim

Sel ependim merupakan epitel kolumnar yang melapisi beberapa ventrikel dan kanalis

sentralis medulla spinalis, bagian basal sel berhubungan dengan jaringan saraf.

Sel ependim merupakan penghasil cairan cerebrospinal

Page 4: Sri manikati 4401411026 saraf

2. Susunan Sistem Saraf

3. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang

belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran

pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian,

yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan membran yang paling

dalam. Lapisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum tulang belakang. Pada

piameter banyak terkandung pembuluh darah. Arachnoid merupakan lapisan yang berada di

antara piameter dan durameter. Adapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar.

Durameter berhubungan langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan

arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi melindungi

otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan.

Page 5: Sri manikati 4401411026 saraf

a. Otak

Sistem saraf pada manusia seluruhnya dikendalikan oleh otak. Pada orang dewasa, otak

memiliki berat sekitar 2% dari total berat badannya. Otak memiliki sekitar 12 miliar neuron.

Otak memiliki permukaan yang tidak rata akibat adanya lekukanlekukan. Terdapat dua

macam lekukan pada otak, yaitu sulkus dan girus. Sulkus merupakan lekukan otak yang

mengarah ke dalam (lembah). Adapun girus adalah lekukan otak yang mengarah ke atas

(gunungan). Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan,

otak tengah, dan otak belakang (Gambar 8.9).

b. Otak depan

Perkembangan otak pada masa embrio menghasilkan perkembangan otak depan yang

membentuk cerebrum (otak besar). Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Selain itu,

pada otak depan terdapat talamus dan hipotalamus. Cerebrum dibagi menjadi dua bagian

(hemisfer), yaitu otak kanan dan otak kiri. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Otak

kanan dan otak kiri terhubung oleh corpus callosum, yaitu jaringan saraf penghubung. Otak

kanan mengatur kerja organ tubuh sebelah kiri, dan sebaliknya, otak kiri mengatur kerja

organ tubuh sebelah kanan. Selain itu, otak kanan berpengaruh terhadap kemampuan

kreativitas dan seniseseorang. Adapun otak kiri berpengaruh terhadap kemampuan analisis,

logika, dan komunikasi. Bagian-bagian dari cerebrum memiliki fungsi yang berbeda-beda

terhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian tersebut adalah lobus frontalis, lobus

parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. Lobus frontalis berperan dalam ingatan,

Page 6: Sri manikati 4401411026 saraf

emosi, berbicara, dan gerakan yang terlatih. Lobus parietalis berperan dalam pengaturan

impuls dari kulit (sentuhan dan tekanan), serta pengenalan posisi tubuh. Lobus temporalis

berperan dalam pengenalan suara dan memori. Adapun lobus oksipitalis berperan dalam

mendeteksi dan mengolah cahaya dari penglihatan. lobus frontalis berperan dalam ingatan,

emosi, berbicara, dan gerakan yang terlatih. Lobus parietalis berperan dalam pengaturan

impuls dari kulit (sentuhan dan tekanan), serta pengenalan posisi tubuh. Lobus temporalis

berperan dalam pengenalan suara dan memori. Adapun lobus oksipitalis berperan dalam

mendeteksi dan mengolah cahaya dari penglihatan.

Pada otak depan terdapat pula talamus dan hipotalamus. Talamus adalah bagian yang

berperan sebagai pusat pengolahan (interpretasi) impuls sebelum disampaikan ke bagian lain

di otak. Beberapa impuls yang dapat diolah oleh talamus, antara lain rasa sakit, sentuhan,

tekanan, dan cahaya. Hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar,

haus, kontraksi otot, dan ritme tidur. Selain itu, hipotalamus merupakan tempat pengaturan

kelenjar hipofisis yang menghasilkan hormon.

Hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, haus, kontraksi otot,

dan ritme tidur. Selain itu, hipotalamus merupakan tempat pengaturan kelenjar hipofisis yang

menghasilkan hormon.

c. Otak tengah

Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat

lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Otak tengah mengandung

sekelompok sel-sel saraf yang berfungsi mengatur gerak tubuh, kedudukan tubuh, dan

kesadaran.

Page 7: Sri manikati 4401411026 saraf

d. Otak belakang

Otak belakang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak kecil (cerebellum), pons varoli, dan

medula oblongata. Ketiga bagian ini berperan mengontrol aliran impuls saraf antara otak dan

bagian tubuh lainnya. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan

otot. Pons varoli berperan menghantarkan impuls otot tubuh bagian kiri dan kanan. Selain itu,

pons varoli merupakan penghubung antara otak besar dan otak kecil. Adapun medula

oblongata berfungsi menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang. Batas

antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas sehingga medula oblongata

sering disebut sumsum lanjutan.

Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan

penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Otak tengah bersama pons varoli

dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brain stem).

2. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang merupakan penghubung antara sistem saraf pusat dan sistem saraf

tepi. Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls menuju otak dan berperan

dalam proses gerak refleks.

Dari Gambar 8.12 terlihat bahwa pada bagian tengah sumsum tulang belakang terdapat

materi abu-abu (grey matter) dan materi putih (white matter). Pada bagian substansi abu-abu

terdapat akar ventral dan akar dorsal. Akar ventral tersusun atas badan neuron motoris yang

akarnya menuju efektor. Adapun akar dorsal tersusun atas neuron sensoris yang akarnya

menuju reseptor.

b. Sistem Saraf Tepi

Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen (sistem

saraf sensoris) dan sistem saraf eferen (sistem saraf motoris). Sistem saraf aferen tersusun

Page 8: Sri manikati 4401411026 saraf

atas neuron yang membawa implus dari reseptor menuju sistem saraf pusat. Adapun sistem

saraf eferen tersusun atas neuron yang membawa impuls dari sistem saraf pusat menuju

efektor.

Sistem saraf tepi mengandung 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Saraf

kranial berasal dari otak dan berhubungan dengan organ-organ di kepala dan anggota tubuh

bagian atas. Adapun saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang dan berhubungan

dengan seluruh tubuh.

Page 9: Sri manikati 4401411026 saraf

Sistem saraf eferen dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf

otonom. Sistem saraf somatis membawa impuls menuju otot rangka sebagai respons dari

rangsang yang berasal dari luar. Sistem saraf somatis bekerja secara sadar. Adapun sistem

saraf otonom membawa impuls untuk mengatur kerja otot polos, otot jantung, sistem

peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem endoksin. Saraf otonom bekerja secara tidak

sadar.

Sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatetis dan saraf parasimpatetis

(Gambar 8.14). Ketika saraf tersebut bekerja pada organ yang sama, keduanya bekerja secara

berlawanan (antagonistik). Secara umum, saraf parasimpatetis membawa impuls yang

berhubungan dengan pembentukan energi, misalnya pencernaan. Sebaliknya, saraf simpatetis

akan membawa impuls yang berhubungan dengan penggunaan energi atau peningkatan laju

metabolisme.

Page 10: Sri manikati 4401411026 saraf

B. Gerak Biasa dan Gerak Refleks

Sebelumnya telah diterangkan bahwa apabila kaki Anda menginjak benda tajam, maka Anda

akan segera mengangkat kaki Anda. Peristiwa tersebut merupakan gerak refleks.

Gerak refleks merupakan respons neuron motoris, neuron sensoris, neuron intermediet

efektor, dan organ-organ sensoris secara bersamaan. Respons tersebut berlangsung secara

cepat. Perhatikan Gambar 8.15

Ketika lutut dipukul, reseptor akan mendeteksi adanya perubahan pada tendon. Kemudian,

neuron sensoris akan meneruskan informasi tersebut ke sistem saraf pusat (sumsum tulang

belakang) dan neuron intermediet (interneuron). Dari sumsum tulang belakang, impuls akan

diteruskan melalui neuron motoris ke efektor berupa satu sel otot (quadriceps).

Page 11: Sri manikati 4401411026 saraf

Respons quadriceps akan membuat kaki terangkat. Pada saat yang bersamaan, neuron motoris

lainnya merespons impuls dari interneuron. Akibatnya, otot paha bawah (otot fleksi) akan

terhambat sehingga relaksasi dan tidak menahan gerak dari otot paha atas (quadriceps).

4. Gerak Sadar

Gerak sadar adalah gerakan yang dikontrol oleh pusat kesadaran. Pada gerak itu,

otakmu memberi perintah kepada otot-otot untuk melakukan gerakan tersebut.

Jalannya impuls pada gerak sadar adalah sebagai berikut:

impuls dari reseptor → neuron sensorik → pusat saraf (otak) → respon efektor

→ neuron motorik → efektor (gerak anggota tubuh)

Contoh gerak sadar adalah aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat.

C. Kelainan Pada Sistem Saraf

Penyakit Parkinson merupakan gangguan syaraf degeneratif kedua yang paling sering terjadi

setelah penyakit Alzheimer. Gangguan penyakit ini sebagai berikut :

Ataksia

Gangguan kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan sukarela yang

mengakibatkan masalah dengan berjalan dan keseimbangan.

Chorea

Gerakan tersentak, tidak teratur, relatif cepat, tidak sengaja yang dapat mempengaruhi

wajah atau anggota tubuh.

Distonia

Gerakan lambat, berputar, tidak sengaja berhubungan dengan kontraksi otot yang kuat

atau kejang. Ini mungkin mempengaruhi mata (blepharospasm), otot wajah, rahang,

leher, anggota tubuh bagian atas dan/atau anggota tubuh bagian bawah. Kadang-

kadang kejang terjadi pada saat melakukan pekerjaan tertentu seperti menulis (kram

penulis).

KejangHemifasial

Berkedut atau kejang tanpa sengaja yang mempengaruhi setengah bagian wajah,

termasuk otot mata, mengakibatkan penutupan mata tidak terkendali.

Mioklonus

Berkedut atau kontraksi otot singkat, tidak sengaja, seperti tersentak.

Page 12: Sri manikati 4401411026 saraf

Miokimia

Otot gemetar atau berdesir halus terus menerus.

Tremor

Gerakan berirama, tidak sengaja, goncangan maju mundur yang sering mempengaruhi

lengan, tangan atau kepala.

Tiks

Gerakan otot berulang, tanpa tujuan (tiks motor) atau vokalisasi (tiks vocal) yang

timbul dari desakan tidak tertahan yang sementara membaik mengikuti eksekusi

gerakan atau vokalisasi.

Gerakan tidak normal ini mungkin timbul dari berbagai penyakit dan evaluasi cermat

diperlukan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Penyebab

Gejala penyakit Parkinson disebabkan oleh degenerasi struktur otak yang disebut substansia

nigra. Ini menyebabkan kekurangan neurotransmiter yang disebut dopamin yang

mengakibatkan fungsi syaraf tidak normal, sehingga mengakibatkan kehilangan kemampuan

mengendalikan gerakan tubuh.

Gejala

Gejala utama penyakit Parkinson termasuk :

Goncangan lengan atau kaki ketika beristirahat

Kekakuan lengan, kaki atau tubuh

Kelambatan gerakan dan berjalan

Masalah stabilitas ketikan berjalan atau berdiri

Tanda umum lainnya termasuk wajah kurang ekspresi (muka topeng), suara melembut,

tulisan tangan mengecil, mengiler, kesulitan menelan, dan kesulitan berjalan.